SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem
Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
DIANTI EKA APRILIA
1.05.09.327
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
v PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ...i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR TABEL ...xvi
DAFTAR SIMBOL ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5
1.2.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
vi
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1 Aplikasi ... 11
2.2 Hotel ... 11
2.3 Android ... 13
2.3.1 Sejarah Android ... 14
2.3.2 Arsitektur Android ... 15
2.3.3 Komponen Aplikasi Android ... 18
2.3.2 Versi Android ... 18
2.4 Sistem Layanan Berbasis Lokasi (Location Based Service) ... 22
2.5 Google Maps. ... 24
2.6 Konsep Perancangan Berorientasi Objek ... 25
2.6.1 Object / Objek ... 25
2.6.2 Class / Kelas ... 27
vii
2.6.6 Polymorphisme / Kebanyakrupaan ... 29
2.6.7 Encapsulation / Pembungkusan ... 29
2.6.6 Responsibilities / Tanggung Jawab ... 30
2.6.7 Unified Modeling Language (UML) ... 30
2.7 PHP ... 32
2.8 Mysql ... 33
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 36
3.1 Objek Penelitian ... 36
3.1.1 Sejarah Singkat Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung . 36 3.1.2 Profil Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ... 38
3.1.3 Visi dan Misi Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ... 40
3.1.4 Struktur Organisasi ... 41
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 43
3.2 Metode Penelitian ... 44
viii
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 47
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 47
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 47
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 48
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 51
3.3.4 Pengujian Software ... 55
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 59
4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 59
4.1.1 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 59
4.1.2 Pemodelan Sistem yang Berjalan ... 60
4.1.2.1 Use CaseDiagram pada Sistem Berjalan ... 60
.4.1.2.2 ActivityDiagram pada Sistem Berjalan ... 66
4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 71
ix
4.2.2.1 Use CaseDiagram pada Sistem yang Diusulkan ... 74
4.2.2.2 ActivityDiagram pada Sistem yang Diusulkan ... 82
4.2.2.3 Class Diagram pada Sistem yang Diusulkan ... 90
4.2.2.4 Sequence Diagram pada Sistem yang Diusulkan ... 92
4.2.2.5 Deployment Diagram pada Sistem yang Diusulkan ... 96
4.2.2.6 Component Diagram pada Sistem yang Diusulkan ... 97
4.2.3 Perancangan Antarmuka ... 97
4.2.3.1 Perancangan Antarmuka Frontend Application ... 98
4.2.3.2 Perancangan Antarmuka Backend Application ... 107
4.2.4 Perancangan Arsitektur Jaringan... 113
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI ... 115
5.1 Implementasi ... 115
5.1.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 115
x
5.1.5 Implementasi Class ... 119
5.1.6 Implementasi Antarmuka ... 120
5.1.6.1 Implementasi Antarmuka Aplikasi Frontend ... 120
5.1.6.1 Implementasi Antarmuka Aplikasi Backend ... 132
5.2. Pengujian ... 138
5.2.1 Rencana Pengujian ... 138
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 141
5.2.2.1 Pengujian Pilih Menu Hotel ... 141
5.2.2.2 Pengujian Detail Hotel ... 141
5.2.2.3 Pengujian Pencarian Data Hotel ... 142
5.2.2.4 Pengujian Rute Hotel ... 143
5.2.2.5 Pengujian Peta Hotel ... 143
5.2.2.2 Pengujian Booking Hotel ... 144
5.2.2.3 Pengujian Menu Tentang ... 145
xi
5.2.2.3 Pengujian Update Data Hotel ... 148
5.2.2.4 Pengujian Delete Data Hotel ... 149
5.2.2.5 Search Data Hotel ... 149
5.2.2.6 View Data Hotel ... 150
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 151
6.1 Kesimpulan ... 152
6.2 Saran ... 153
DAFTAR PUSTAKA ... 154
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan dan ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak-Nya jualah
Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Laporan Skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI
PENCARIAN DAN PEMESANAN HOTEL BERBINTANG BERBASIS MOBILE
ANDROID DI KOTA BANDUNG” disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Selama penyusunan Usulan Penelitian ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.
iv
6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis, mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.
7. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang, doa dan dukungan kepada penulis. Nenek dan semua keluarga serta saudara-saudara penulis yang sangat saya cintai.
8. Keluarga besar Saung Budaya (SADAYA) UNIKOM yang telah memberikan melodi dan dinamika dalam sebuah kebersamaan dan pengalaman berharga dalam berkesenian dan berorganisasi selama ini.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan Putri Purnama Sari, Lia Yulianti, Chairiyatul Hayati, Tesa Pandini, R. Fiana Kusumah dan Fitri Apriyanti dan Ramadhan Dwi Rakhmawan.
10. Seluruh keluarga Comic8 yang senantiasa menemani dalam suka maupun duka dan selalu membagikan keceriaan.
11. Semua pihak dan teman-teman yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu terima kasih atas bantuan, dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.
Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita di akhirat. Meski banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan Skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, Juli 2013
153
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. 2010. From Zero to A Pro: Membuat Aplikasi Laporan
Menggunakan PHP. Andi. Yogyakarta.
Agus Bahtiar. 2008. PHP Script Most Wanted. Andi. Yogyakarta.
Ariesto H. Sutopo. 2002. Analisis dan Desain Berorientasi Objek. J&J.
Yogyakarta.
Baban Bakti Nugraha. 2012. Aplikasi Layanan Informasi Transportasi Umum Kota Bandung Berbasis Android. 53-56.
Bunafit Nugroho. 2005. Database Relasional dengan MySQL. Andi. Yogyakarta.
Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Juliansyah Noor. 2010. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan
Karya Ilmiah. Kencana. Jakarta.
Masyhuri dan M. Zainuddin. 2008. Metode Penelitian – Pendekatan Praktis dan
Aplikatif. Refika Aditama. Bandung.
Muhammad Miftakul Amin. 2010. Pengembangan Aplikasi Web Menggunakan
PHP Data Object (PDO). Graha Ilmu. Yogyakarta
Nazruddin Safaat H. 2006. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet
PC Berbasis Android. Informatika. Bandung.
Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Informatika.
Bandung.
SP Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Yasmi Afrizal, Wahyuni. 201. Rekayasa Perangkat Lunak. UNIKOM. Bandung
Embedded Linux Wiki. Android Architecture.15 Januari 2013. http://elinux.org/
Wikipedia.Aplikasi/ 28 Mei 2013. http://wikipedia.org/wiki/aplikasi
Wikipedia.Hotel/28 Mei 2013. http://wikipedia.org/wiki/hotel
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kemajuan teknologi yang berkembang dengan cepat pada saat ini
berdampak pada perubahan segala aspek dalam kehidupan manusia. Dengan
teknologi yang penuh dengan inovasi yang semakin canggih tersebut, maka gaya
hidup pun berubah menjadi masyarakat yang semakin bergantung pada teknologi
informasi untuk menjalankan berbagai kegiatannya. Masyarakat dapat melakukan
pengelolaan dan pencarian informasi secara lebih aktual, praktis dan optimal
dengan menggunakan teknologi yang ada.
Salah satu teknologi yang berkembang dengan signifikan adalah
handphone. Selain untuk berkomunikasi, sebagian besar orang telah bergantung
pada handphone untuk memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan dalam
kehidupan. Dengan menggunakan perangkat bergerak (mobile device) yang
praktis karena berukuran kecil, informasi bisa didapatkan di mana pun dan kapan
pun dalam waktu yang singkat. Salah satu fitur yang sudah tersedia pada
handphone masa kini adalah sebagai alat untuk mencari lokasi dengan layanan
Global Positioning System (GPS) yaitu sistem yang menggunakan fasilitas satelit
untuk menentukan posisi seseorang di atas bumi dan Location Based Service
mendeteksi letak pengguna berada dengan berbasis pada lokasi geografis
menggunakan layanan selular GSM.
Salah satu platform yang menyediakan layanan GPS dan LBS adalah
Android. Saat ini, sebagian besar vendor smartphone sudah memproduksi
smartphone berbasis Android, yaitu vendor HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC,
Huawei, Dell, Sony, Acer, Asus, Nexian dan masih banyak lagi vendor dunia
yang memproduksi Android. Hal ini, karena Android adalah sistem operasi yang
open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.
Android memiliki sejumlah kelebihan, diantaranya kemampuan Multi-Tasking
yang tidak terbatas, Notification untuk memudahkan mengakses informasi,
memiliki tampilan grafis yang memukau, nyaman untuk dipakai browsing,
menyediakan berbagai aplikasi dan game gratis, terkoneksi dengan produk Google
dan masih banyak lagi kelebihan yang ditawarkan Android. Dengan banyaknya
kelebihan dan vendor yang tersedia tersebut, maka saat ini Android telah
berkembang dengan pesat dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device
yang ada di dunia, sehingga masyarakat luas dan Bandung bisa memilih
smartphone Android sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Bandung adalah kota yang memiliki potensi luar biasa di bidang pariwisata
seperti wisata belanja, wisata alam, wisata kuliner, wisata budaya dan wisata religi.
Berbagai Factory Outlet, café atau restoran maupun tempat wisata lain selalu
menjadi serbuan wisatawan pada saat akhir pekan ataupun saat libur panjang.
Sebagai sarana pendukung wisata tersebut, hotel-hotel pun bermunculan mulai
hotel yang tersebar di Kota Bandung sesuai dengan fasilitas maupun biaya yang
diinginkan.
Sebagai sarana penunjang wisata, tentunya hotel adalah salah satu tempat
yang sering dicari wisatawan. Lokasi dan informasi tentang hotel adalah salah
satu informasi yang sering dicari oleh wisatawan. Namun, dengan pencarian
informasi manual yang mengandalkan buku panduan wisata dan peta
konvensional yang tidak semua dimiliki oleh wisatawan, sering kali para
wisatawan kesulitan dalam menemukan lokasi dan informasi tentang hotel yang
diinginkan hotel yang diinginkan, khususnya di kota Bandung. Adapun pencarian
hotel melalui website dan aplikasi mobile yang ada masih dirasakan belum
maksimal dalam fitur dan penggunaanya.
Tabel 1.1 Rekapitulasi dan Daftar Nama Potensi Hotel di Kota Bandung Tahun 2012
No Klasifikasi Jumlah Potensi Jumlah Kamar Satuan
1 Bintang 1 10 306 Kamar
Pada tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa pada tahun 2012 Kota Bandung telah
memiliki 327 buah hotel dengan jumlah kamar sebanyak 15.474 kamar yang
diklasifikasikan menjadi delapan tipe atau kelas. Hotel melati 3 memiliki jumlah
potensi yang paling banyak yaitu 95 potensi. Sedangkan jumlah kamar yang
paling banyak ada pada hotel bintang 4 dengan jumlah 3.323 kamar. Hal ini
menunjukkan bahwa Kota Bandung memiliki jumlah hotel dan kamar yang
tersedia yang cukup banyak terbukti dengan besarnya potensi perhotelan di Kota
Bandung.
Berdasarkan beberapa masalah di atas, maka untuk membantu wisatawan
dalam menemukan lokasi hotel di kota Bandung, dibangunlah sebuah aplikasi
pencarian dan pemesanan hotel berbintang. Aplikasi ini akan dapat memberikan
informasi tentang lokasi hotel, seperti: deskripsi singkat, alamat dan fasilitas yang
tersedia. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga dapat menampilkan peta yang dapat
membantu wisatawan dalam menemukan rute terdekat menuju lokasi hotel yang
akan dituju melalui Google Maps APIs. Selain fungsi pencarian tersebut, aplikasi
ini juga dapat digunakan untuk pemesanan atau booking hotel secara online yang
dikelola melalui pihak ketiga.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengembangkan
sebuah aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang. Aplikasi ini dapat
diakses secara online melalui smartphone yang memiliki sistem operasi Android.
Adapun judul usulan penelitian ini yaitu “Rancang Bangun Aplikasi Pencarian
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi dan rumusan masalah bertujuan untuk mencari dan
menentukan permasalahan yang ditemukan di lapangan, sehingga dapat diketahui
dan direncanakan bagaimana pemecahan masalahnya.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, pada pencarian hotel di Kota Bandung
terdapat berbagai masalah, yaitu:
1. Tampilan peta yang terdapat di dalam website kurang jelas menampilkan
lokasi hotel karena bersifat umum, yaitu selain hotel, peta tersebut
menampilkan restoran, bar, penginapan dalam waktu yang bersamaan
sehingga tampilan lokasinya saling berdempetan.
2. Peta hanya menampilkan lokasi hotel, tidak menampilkan rute untuk menuju
hotel yang diinginkan.
3. Belum lengkapnya fitur aplikasi informasi hotel di Kota Bandung berbasis
mobile.
1.2.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan identifikasi masalah diatas, maka penulis
merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya :
1. Bagaimana merancang sistem pencarian dan pemesanan hotel berbintang
berbasis mobile Android di Kota Bandung.
2. Bagaimana membangun aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang
3. Bagaimana melakukan pengujian aplikasi pencarian dan pemesanan hotel
berbintang berbasis mobile Android di Kota Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk membangun aplikasi
pencarian dan pemesanan hotel berbintang yang berbasis Android di Kota
Bandung yang dapat diimplementasikan kepada masyarakat untuk memberikan
kemudahan pencarian dan pemesanan hotel berbintang di Kota Bandung dengan
menggunakan sumberdaya teknologi informasi yang ada, kususnya pada bidang
mobile teknologi.
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan rancangan pencarian dan pemesanan hotel berbintang berbasis
mobile Android di Kota Bandung.
2. Menghasilkan perangkat lunak aplikasi pencarian dan pemesanan hotel
berbintang berbasis mobile Android di Kota Bandung.
3. Menghasilkan aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang berbasis
mobile Android di Kota Bandung yang layak dan efektif.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis kegunaan penelitian, yakni:
1.4.1 Kegunaan Praktis
a. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Bagi kepentingan instansi khususnya Bidang Sarana Wisata pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata diharapkan usulan penelitian ini dapat memberikan
gambaran tentang aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang mobile
Android, sehingga dapat membantu untuk meningkatkan pelayanan pariwisata
Kota Bandung.
b. Bagi Masyarakat dan Wisatawan
Usulan penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat dan wisatawan
dalam mencari informasi tentang informasi hotel, peta dan rute perjalanan menuju
hotel di Kota Bandung. Dengan aplikasi ini masyarakat atau wisatawan dapat
memperoleh informasi tentang hotel dengan menggunakan mobile device dengan
platfrom Android.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari penelitian ini yaitu:
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan bidang keilmuan
khususnya bidang keilmuan Sistem Informasi tentang pencarian lokasi
menggunakan teknologi Location Based Service (LBS) pada platfrom Android.
Diharapkan temuan-temuan yang diperoleh dapat menjadi bahan-bahan
pengkajian dan pengembangan bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia
khususnya mahasiswa dengan program studi Sistem Informasi.
b. Bagi Peneliti
menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek,
belajar menganalisis dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan atas
permasalah yang ada didalam lapangan, khususnya dalam perancangan dan
pembuatan aplikasi pencarian lokasi hotel menggunakan teknologi Location
Based Service (LBS) pada platfrom Android.
c. Bagi Peneliti Lain
Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil
penelitian tentang perancangan dan pembuatan aplikasi pencarian lokasi
menggunakan teknologi Location Based Service (LBS) pada platfrom Android
sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah bertujuan untuk membatasi pembahasan dan agar
masalah-masalah menjadi lebih terarah. Adapun batasan-batasan tersebut
diantaranya:
1. Aplikasi ini hanya berisi informasi mengenai hotel berbintang di Kota
Bandung.
2. Aplikasi ini hanya menampilkan informasi mengenai hotel yang telah
terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
3. Aplikasi ini menyediakan fasiltitas pemesanan hotel melalui pihak ketiga
4. Aplikasi ini tidak membahas mengenai rute terpendek dan pencarian
kendaraan umum menuju hotel.
5. Aplikasi ini berbasis client-server dan membutuhkan koneksi internet
untuk dapat menjalankannya.
6. Aplikasi ini membutuhkan sinyal yang akurat dari satelit Global Position
Service (GPS) tanpa terhalang secara visual oleh apapun (pohon, awan,
atap atau gedung) .
7. Aplikasi ini dibuat di atas platform Android sehingga hanya dapat
dijalankan pada mobile device yang menggunakan platform Android.
8. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Android 4.0 (Ice Cream
Sandwich) sehingga hanya dapat dijalankan pada device yang mendukung
sistem operasi Android minimal versi 4.0.
9. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan tool pengembangan Android
Develpment Tool Bundle v21.0.0, Java Development Kit v.7
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Instansi yang menjadi objek penelitian penulis adalah Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Bandung yang Beralamat di Jalan Jend. A. Yani No. 227
Bandung.
Penelitian yang penulis lakukan telah terjadwal, dalam beberapa tahap dan
disertai dengan lama waktu penelitian yang dibutuhkan. Adapun jadwal mengenai
Tabel 1.2 Jadwal Tahapan Penelitian Skripsi
No Kegiatan
Tahun 2013
Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Business Modeling
2 Requirements
3 Analysis and Design
4 Implementation
5 Test
6 Deployment
7 Configuration and
change management
8 Project management
11 2.1 Aplikasi
Sumber Wikipedia (28:05:2013) Perangkat lunak aplikasi adalah suatu
subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer
langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.
Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang
mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung
menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang
menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah
pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.
2.2 Hotel
Sumber Wikipedia (28:05:2013) Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum". Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.
Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai hotel
dulunya mirip pegawai negeri alias abdi masyarakat. Tapi, seiring perkembangan
zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai
dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar membuat tamu betah.
Meskipun demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.
Sampai pada tahun 1793, saat City Hotel dibangun di cikal bakal wilayah
kota New York. City Hotel itulah pelopor pembangunan penginapan gaya baru
yang lebih fashionable. Sebab, dasar pembangunannya tak hanya mementingkan
lokasi yang strategis. Tapi juga pemikiran bahwa hotel juga tempat istirahat yang
mumpuni. Jadi, tak ada salahnya didirikan di pinggir kota.
Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan
penginapan yang cukup mahal. Umumnya di Indonesia dikenal hotel berbintang,
hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau namun hanya menyediakan tempat
menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang dikelola sebagai usaha
swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh
perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada kaitannya dengan
kegiatan atau urusan perusahaan.
Biaya dan kualitas hotel biasanya berdasarkan jangkauan dan tipe
pelayanan yang tersedia. Dikarenakan kenaikan besar-besaran dalam turisme di
seluruh dunia, selama dekade terakhir abad 20, pendirian hotel terutama yang
kecil telah meningkat secara drastis. Untuk pembandingan, sistem penilaian telah
diperkenalkan satu sampai lima bintang dan juga tingkat melati di Indonesia yang
2.3 Android
Menurut Nazruddin Safaat H. (2012:1) Android adalah sebuah sistem
operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi,
middleware dan aplikasi.
Android dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola,
Qualcomm, T-Mobile, NVIDIA yang tergabung dalam OHA (Open Handset
Alliance) dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat
bergerak (mobile device).
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi mereka. Android dipuji sebagai “platform mobile pertama
yang Lengkap, Terbuka dan Bebas”
a. Lengkap (Complete Platform): Para desainer dapat melakukan pendekatan
yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform android.
Android merupakan sistem operasi yang aman dan banyak meyediakan tools
dalam membangun software dan memungkinkan untuk peluang
pengembangan aplikasi.
b. Terbuka (Open Source Platform): Platform Android disediakan melalui
lisensi open source. Pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan
aplikasi. Android sendiri menggunakan Linux Kernel 2.6.
c. Bebas (Free Platform): Android adalah platform/aplikasi yang bebas untuk
develop. Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan pada
biaya pengujian. Tidak ada kontrak yang diperlukan. Aplikasi untuk Android
dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.
2.3.1 Sejarah Android
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama
Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada
perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah
lisensi Apache, sebuat lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat
selular.
Sekitar September 2007 Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis
smartphone yang menggunakan Android sebagai sistem operasinya. Telepon
selular ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5
Januari 2010.
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam
program kerja Android ARM Holdingd, Atheros Communicatons, diproduksi oleh
Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan
Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA
mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang
merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. sejak Android dirilis telah dilakukan
berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.
Pada masa saat ini sebagian besar vendor-vendor smartphone sudah
memproduksi smartphone berbasis android, vendor-vendor ini antara lain HTC,
Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, Acer, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO,
Asus dan masih banyak lagi vendor smartphone di dunia yang memproduksi
android. Hal ini, karena android itu adalah sistem operasi yang open source
sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.
2.3.2 Arsitektur Android
Secara garis besar, Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan
sebagai berikut:
1. Application dan Widgets
Application dan widget ini adalah layer sebagai pengubung dengan
aplikasi, di mana biasanya aplikasi tersebut dapat di-download, diinstalasi dan
kemudian dijalankan. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email,
program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi
ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.
2. Application Frameworks
Android adalah Open Development Platform, yaitu Android menawarkan
kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk
membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk
mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan service
background, mengatur alarm, dan menambahkan status notifications, dan
sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti
supaya kita dengan mudah dapat menggunakan kembali komponen yang sudah
digunakan (reuse).
Sehingga bisa kita simpulkan Application Frameworks ini adalah layer
dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi
yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi
dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa SMS dan
panggilan telepon.
Komponen-komponen yang termasuk ke dalam Application Framework
adalah sebagai berikut:
a. Views
b. Content Providers
c. Resource Manager
d. Notification Manager
e. Activity Manager
3. Libraries
Libraries adalah layer di mana fitur-fitur Android berada, biasanya para
pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di
atas Kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL,
serta:
a. Libraries media untuk pemutaran media audio dan video
b. Libraries untuk manajemen tampilan
c. Libraries Graphics mencangkup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan
d. Libraries SQLite untuk dukungan database
e. Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security
f. Libraries LiveWebcore mencangkup modern web browser dengan engine
embeded web view
g. Libraries3D yang mencangkup implementasi OpenGL ES 1.0 API’S
4. Linux Kernel
Linux Kernel adalah layer dimana inti dari Operating System dari Android
itu berada. Berisi file-file system yang mengatur sistem processing, memory,
resource, drivers dan sistem-sistem operasi Android lainnya. Linux Kernel yang
digunakan Android adalah Linux Kernel release 2.6.
Gambar 2.1 Arsitektur Android
2.3.3 Komponen Aplikasi Android
Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman java. Kode java
dikompliasi bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi di
mana prosesnya di package oleh tools yang dinamakan “apt tools” ke dalam paket
Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itulah yang kita
sebut dengan aplikasi, dan nantinya dapat di-install di perangkat mobile. Ada
empat jenis komponen pada aplikasi Android yaitu:
1. Activities merupakan komponen utama untuk menyajikan user interface
(tampilan program) pada pengguna.
2. Service merupakan komponen yang tidak memiliki user interface (tampilan
program), tetapi service berjalan secara backgrounds.
3. Broadcast Receiver merupakan komponen yang berfungsi menerima dan
bereaksi untuk menyampaikan notifikasi.
4. Content Provider merupakan komponen membuat kumpulan aplikasi data
secara spesifik sehingga bisa digunakan oleh aplikasi lain.
2.3.4. Versi Android
a. Android Versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini
dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search
b. Android Versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler
dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan
versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan
beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton
video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke
Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung
secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar
yang dapat disesuaikan dengan sistem.
c. Android Versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses
pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator
dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan
pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri
yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech
engine, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech (tidak tersedia
pada semua ponsel), pengadaan resolusi VWGA.
d. Android Versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi
2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,
dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2
MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut,
Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile
terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi
setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang
tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah
handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan
aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke
dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug.
Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk
menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan.
Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan
Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat,
integrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat
kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card,
kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi
f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan.
Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain
peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste,
layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan
WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass
boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan
jumlah kamera yang lebih dari satu.
g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)
Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini
mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga
berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung
multiprocessor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.
Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola
Xoom.
h. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb
untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan
pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu
kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline,
dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang
i. Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu
membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya
meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan
pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.
Tak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.
Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah
satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas,
ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1
muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.
2.4 Sistem Layanan Berbasis Lokasi (Location Based Service)
Menurut Nazruddin Safaat (2012:218) Location-Based Service (LBS) atau
layanan berbasis lokasi, adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan lokasi perangkat yang kita gunakan.
Dua unsur utama LBS adalah:
1. Location Manager (API Maps)
Menyediakan tools/source untuk LBS, Application Programming Interface
(API) Maps menyediakan fasilitas untuk menampilkan, memanipulasi maps/peta
berserta fitur-fitur lainnya seperti tampilan satelit, street (jalan), maupun
2. Location Providers (API Location)
Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh
device/perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS (Global
Positioning System) dan data lokasi real-time. API location berada pada paket
Android yaitu dalam paket android.location. Dengan Location Manager, kita
dapat menentukan lokasi kita saat ini, Track gerakan/perpindahan, serta kedekatan
dengan lokasi tertentu dengan mendeteksi perpindahan.
Ada dua tipe layanan yang bisa digunakan device/perangkat dalam LBS
untuk memperoleh posisi pengguna, yaitu dengan menggunakan posisi sel
jaringan atau Global Positioning System (GPS) maupun aGPS. Dari kedua cara ini
akan didapatkan posisi pengguna dalam bentuk koordinat latitude dan longitude.
Latitude adalah representasi dari arah Utara-Selatan, sedangkan longitude adalah
representasi dari arah Timur-Barat.
Selain dari sisi posisi pengguna, LBS juga bisa dilihat dari sisi layanan
yang diberikan. Dari sisi layanan yang diberikan, LBS bisa dibagi menjadi dua
yaitu reactive LBS dan proactive LBS. Reactive LBS adalah layanan yang hanya
aktif jika ada aksi yang dilakukan pengguna. Layanan yang hanya akan memberi
jika ada permintaan dari pengguna. Sedangkan proactive LBS merupakan layanan
yang akan selalu memberi informasi kepada pengguna walaupun pengguna tidak
2.5 Google Maps
Menurut Wikipedia (30:05:2013) Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh Google dapat ditemukan di http://maps.google.com. Ia menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia
Layanan Google Maps ini memungkinkan para pengembang untuk
mengintegrasikan Google Mpas ke dalam website masing-masing dengan
menambahkan data point sendiri. Dengan menggunakan Google Maps API,
Google Maps dapat ditampilkan pada website eksternal. Agar aplikasi Google
Maps dapat muncul di website tertentu, diperlukan kode unik yang digenerasikan
oleh Google untuk suatu website tertentu, agar server Google Mpas dapat
mengenali.
Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan
oleh Google, diantaranya adalah:
a. Roadmap, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi
b. Sattelite, untuk menampilkan foto satelit
c. Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan
seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan
sungai
d. Hybrid, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa
2.6 Konsep Perancangan Berorientasi Objek
Untuk memahami titik pandang dan maksud dari “berorientasi objek”
kita dapat mempelajarinya dari alam secara luas. Objek ada disekeliling kita, baik
yang konkrit atau konseptual. Dalam susut pandng Eksekutif perusahaan :
Karyawan, Absesnsi, Gaji, Profit dapat disebut sebagai Objek. Seorang Arsitek
melihat Gedung, Biaya dan tenaga kerja sebagai objek. Konsep-konsep dasar
dalam memahami Objek dapat dilihat pada subjudul berikut:
2.6.1 Object / Objek
Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:165) Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata dan penting
bagi suatu aplikasi. Sebuah objek adalah Entitas yang memiliki Identitas, States
(keadaan sesaat) dan Behavior (perilaku).
State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam
Atribut atau property. Behavior sebuah objek mendefinisikan bagaimana sebuah
objek bertindak/bereaksi yang dinyatakan dalam Operation. Satu objek dapat
diturunkan menjadi objek dalam bentuk lain, kemudian saling mengkait
menyusun sesuatu yang lebih rumit.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pengembangan perangkat
lunak berorientasi objek adalah melakukan Abstraksi yaitu kegiatan atau suatu
usaha untuk mengenali objek-objek dan mengelompokkannya kedalam suatu
kelas. Misalkan objek Hewan : Unggas, Reptil, maka Unggas dan Reptil adalah
kelas-kelas dalam objek Hewan. Tata cara atau notasi pembuatan entitas objek
Gambar 2.2 Notasi Pembuatan Entitas Objek
Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012:166)
2.6.2 Class / Kelas
Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013 : 166) Class adalah kumpulan
atau himpunan objek-objek yang sejenis, memiliki kesamaan atribut/property,
perilaku, serta relasi dengan objek lain yang mirip.
Notasi kelas digambarkan dengan kotak, dengan nama kelas didalamnya
ditulis menggunakan huruf besar di awal kata. Bila sebuah kelas memiliki 2 suku
kata atau lebih, maka penulisannya disatukan tanpa spasi dengan huruf awal tiap
suku menggunakan huruf besar. Contohnya adalah Barang Elektronik dapat
dikatakan sebagai sebuah Kelas apabila memiliki kesamaan dengan objek yang
ada padanya misalnya Mesin Cuci, Televisi, Radio, Kulkas adalah objek-objek
yang dapat dikelompokkan kedalam satu kelas yaitu Barang Elektronik rumah
MesinCuci merk: String = 'sharp' model: String
noSeri: String kapasitas: integer Gambar 2.3 Notasi Class
Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:166)
2.6.3 Attribute / Atribut
Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013 : 166) Attribute adalah data
yang dimiliki suatu objek atau property dari sebuah Class yang menggambarkan
batas nilai yang mungkin ada pada objek dari kelas.
Sebuah atribut bisa memiliki nol atau lebih atribut. Notasi atribut
digambarkan dengan kotak dibawah class, dengan nama atribut didalamnya ditulis
menggunakan huruf kecil. Jika sebuah atribut memiliki 2 atau lebih suku kata,
maka semua suku kata ditulis disatukan tanpa spasi, awal suku kata pertama
dengan huruf kecil dan awal suku kata berikutnya dengan huruf besar.
Notasi atribut dapat ditambahkan informasi dengan tipe-tipe atribut
tersebut. Penulisan tipe pada atribut dipisahkan denngan tanda titik dua (:), tipe
ditambahkan berupa String, Floating-Point number, Integer dan Boolean.
Gambar 2.4 Notasi Attribute
MesinCuci
Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:167)
2.6.4 Operation / Operasi
Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 167) Operation adalah
sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class.
Notasi penulisannya sama dengan atribut. Bagian operation ini juga bisa
diberikan tambahan informasi, yaitu dengan menambahkan parameter yang akan
dilakukan operation dalam tanda kurung. Contoh parameternya adalah function.
Gambar 2.5 Notasi Operation
Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:167)
2.6.5 Inheritance / Pewarisan
Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 168) Inheritance atau
pewarisan memungkinkan dibuat class yang menyerupai class lain yang telah ada
sebelumnya, tetapi masih memiliki beberapa sifat induknya. Misalkan dari sebuah mobil biasa, anda dapat membuat mobil balap serta mobil angkutan umum. Prosesnya adalah dengan mengubah sifat dari mobil biasa tersebut.
Gambar 2.6 Penggambaran Inheritance
Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:168)
2.6.6 Polymorphism / Kebanyakrupaan
Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 165) Polymorphisme adalah
objek yang memiliki fungsi sama dengan objek dasar tetapi memiliki satu atau
lebih sifat berbeda.
Polymorphism dengan kata lain adalah pemisahan secara jelas diantara
subsistem yang berbeda. Sebagai contoh misalkan sebuah kelas memiliki operasi
‘OPEN’, operasi open ini bisa dipakai untuk membuka pintu, membuka buku,
membuka baju dan lainnya. Meskipun ‘OPEN’ memiliki tujuan yang sama, tapi
apa yang dilakukannya berbeda.
2.6.7 Encapsulation / Pembungkusan
Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 168) Encapsulation sering
disebut dengan penyembunyian informasi (Hidding), suatu konsep berdasarkan
fakta di dunia nyata yang menyatakan bahwa segala sesuatu tidak perlu diperlihatkan. Misalnya kita tidak perlu tahu apa yang dilakukan sistem ketika kita
menekan remote untuk menghidupkan televisi.
2.6.8 Responsibilities / Tanggung Jawab
Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 165) Responsibilities adalah
model tambahan yang digambarkan pada bagian bawah suatu kelas setelah bagian operasi digunakan untuk menjelaskan pernyataan-pernyataan mengenai apa-apa yang bisa dilakukan oleh kelas tersebut.
Gambar 2.7 Pembuatan Responsibilities
Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:168)
2.6.9 Unified Modeling Language (UML)
Menurut Han (1998) yang dikutip Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:183)
UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa untuk menspesifikasi,
memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan artifacts (bagian dari
informasiyang digunakan atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya.
UML merupakan gabungan dari metode Grady Booch (Booch Method),
James Rumubaugh (OMT) dan Ivar Jacobson (OOSE). Tetapi UML ini akan
mencakup lebih luas daripada OOA&D. Pada pertengahan pengembangan UML
dilakukan standarisasi proses dengan OMG (Object Managemet Group) dengan
harapan UML akan menjadi bahsa standar pemodelan masa yang akan datang.
MesinCuci
mesin cuci diisi air terlebih dahulu selanjutnya masukkan baju, tambahkan sabun,
UML disebut sebagai pemodelan bukan metode. Kebanyakan metode
terdiri paling sedikit prinsip, bahasa pemodelan dan proses. Bahasa pemodelan
(sebagai besar grafik) merupakan notasidari metode yang digunakan untuk
mendesain secara cepat.
Bahasa pemodelan merupakan bagian terpenting dari metode. Ini
merupakan bagian kunci tertentu untuk komunikasi. Jika anda ingin berdiskusi
tentang desain dengan seseorang, maka anda hanya membutuhkan bahasa
pemodelan bukan proses yang digunakan untuk mendapatkan desain.
UML merupakan bahasa standar untuk penulisa Blueprint Software yang
digunakan untuk Visualisasi (Visualize), Spesifikasi (Specify), Pembentukan
(Contruct) dan Pendokumentasian (Documentation) alat-alat dari sistem
perangkat lunak.
UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk:
1. Merancang perangkat lunak
2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis
3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang
diperlukan sistem.
4. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang
diperlukan system.
Keunggulan menggunakan UML dibandingkan menggunakan metodologi
terstruktur:
1. Uniformity
Pengembang cukup menggunakan 1 metodologi dari tahap analisis hingga
perancangan. Memungkinkan merancang komponen antarmuka secara integrasi
bersama perancangan PL dan perancangan struktur data
2. Understandability
Kode yang dihasilakn dapat diorganisasi kedalam kelas-kelas yang
berhubungan dengan masalah yang sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami.
3. Stability
Kode program yang dihasilkan relative stabil sepanjang waktu, karena mendekati
permaslahan yang sesungguhnya.
4. Reusability
Dengan metodologi berorientasi objek, dimungkinkan pengguna ulang kode,
sehingga pada akhirnya akan sangat mepercepat waktu pengembangan perangkat
lunak (atau sistem informasi).
2.7 PHP
Menurut Muhammad Miftakul Amin (2010:1) PHP merupakan bahasa pemrograman server side scripting yang lahir sejalan dengan perkembangan
internet. PHP (PHP: Hypertext Processor) merupakan sebuah script yang
terintegrasi dengan HTML dan mampu menyajikan informasi yang dinamis.
PHP adalah produk open source yang dapat digunakan secara gratis tanpa
harus membayar untuk menggunakannya. Intepreter PHP dalam mengeksekusi
interpreter PHP, maka semua skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat
dijalankan.
PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP
adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan didalam server web.
Jika dilihat dari sejarah mulanya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof untuk
kebutuhan pribadinya, skrip tersebut sebenarnya dimaksudakan untuk digunakan
sebagai keperluan untuk membuat website pribadi, akan tetapi kemudian
dikembangkan lagi sehingga menjadi sebuah bahasa yang disebut “Personal
Home Page”, inilah awal munculnya PHP sampai saat ini.
2.8 MySQL
Menurut Bunafit Nugroho (2005:1) MySQL adalah sebuah program
database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat
cepat, multiuser serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query
Language)
MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu Free Software dan Shareware.
MySQL yang biasa digunakan adalah MySQL Free Software yang berada di
bawah lisensi GNU/GPL (General Public License). MySQL menggunakan logo
standar berbentuk lumba-lumba.
MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama
Michael Widenius. Selain sebagai database server, MySQL juga merupakan
program yang dapat mengakses suatu database MySQL yang berpotensi sebagai
server. Pada saat itu berarti program kita berposisi sebagai client. Jadi MySQL
Menurut Bunafit Nugroho (2005:3) Database MySQL memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan database lain, diantaranya adalah:
a. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)
b. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)
c. MySQL adalah sebuah software database yang open source, yang artinya kita
bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa
harus membeli atau membayar lisensinya.
d. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan
database ini, kita dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat
diakses dari jauh.
e. MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang
melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query dengan
mengakses database pada server. Jadi MySQL juga dapat berperan sebagai
client.
f. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan
atau Multi Threading.
g. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data
berkapasitas sangat besar, hingga berukuran Gigabyte sekalipun.
h. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses
menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi
maupun Visual Basic.
i. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password. Jadi database ini
j. MySQL merupakan server database yang multiuser, artinya database ini
tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi merupakan database
yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.
k. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel, dan dalam satu
kunci memungkinkan berisi belasan field (kolom).
l. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci unik.
m. MySQL didukung oleh sebuah komponen dan Perl API, sehingga database
MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada di bawah
protokol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan
adalah PHP dan Perl.
n. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an
36 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:38) objek penelitian atau variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Objek penelitian merupakan suatu hal yang dapat diteliti untuk tujuan
memperoleh data tertentu yang pada akhirnya dapat diambil kesimpulannya.
Dengan demikian yang menjadi objek penelitian ini adalah “Rancang Bangun
Aplikasi Pencarian dan Pemesanan Hotel Berbintang Berbasis Mobile
Android di Kota Bandung”. Selanjutnya, untuk melengkapi objek penelitian ini,
akan diuraikan tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi dan
deskripsi tugasnya di bawah ini.
3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu jabatan segala sesuatu yang
berhubungan dengan tourism atau perpelancongan. Pemerintah Pusat dalam
mengatur kepariwisataan di seluruh Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden
No. 30 Tahun 1986 yang berisi tentang pembentukan Dewan Pertimbangan
Kepariwisataan Nasional. Lembaga ini mempunyai tugas utama yaitu membantu
Presiden dalam menetapkan kebijaksanaan umum di bidang kepariwisataan
Direktorat Jenderal Pariwisata dalam suatu Struktur Organisasi Departemen
Perhubungan.
Pada tahun 1969, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden No. 9/1969
yang berisi tentang pembentukan Badan Pariwisata Nasional (BAPARNAS)
dalam rangka untuk menjamin pembinaan dan pembangunan yang efektiif dan
berlanjut dalam pelaksanaan yang diusahakan oleh pihak pemerintah dan swasta.
BAPARNAS bertugas untuk membantu Menteri Perhubungan dan Dirjen
Pariwisata.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. SK.
71/11/1969, dibentuklah Dinas Pariwisata di Tingkat Daerah (Dinas Pariwisata
Daerah/DISPARDA). Kemudian Pemerintah Tingkat I Jawa Barat Membentuk
Dinas Pariwisata Tingkat I Jawa Barat, setelah itu dibentuklah Dinas Pariwisata
Kotamadya Tingkat II Bandung berdasarkan Peraturan Daerah No. II/1969. Pada
tahun 1971 sampai dengan 1987 tercatat dengan nama Kantor Pariwisata Daerah
(KAPARDA).
Sejak keluarnya Peraturan Daerah No. II/1985 tentang pembentukan Dinas
Pariwisata Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, maka sejak tahun 1987,
KAPARDA diganti menjadi Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingkat II
Bandung. Sejalan dengan adanya otonomi daerah Indonesia, seluruh tingkat
Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, provinsi maupun kota dan kabupaten
mengalami beberapa perubahan. Berdasarkan UU No. 22/1999, Dinas Pariwisata
Kota Bandung dan mendapatkan penambahan kewenangan yang lebih luas
terhadap urusan Biro Perjalanan dan Hotel Berbintang.
Sehubungan dengan hal di atas, dalam upaya memenuhi kewenangan yang
diberikan berdasarkan UU No. 22/1999 struktur organisasi dan tata kerja Dinas
Pariwisata Kota Bandung pun mengalami beberapa perubahan yang diatur dalam
Peraturan Daerah No. 5 tanggal 7 Maret 2001 mengenai struktur organisasi Dinas
Pariwisata Kota Bandung. Kemudian pada tanggal 4 Desember 2007 melalui
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 Dinas Pariwisata Daerah Kota Bandung
diubah lagi menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung samapai
sekarang.
3.1.2 Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah salah satu Satuan
Kerja Perangkat Dinas (SKPD) dari Pemerintah Kota Bandung yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah di bidang kebidayaan dan
pariwisata berdasarkan asa otonomi dan pembantuan. Dinas ini terdidri dari 4
Bidang yaitu Bidang Objek Wisata, Bidang sarana Wisata, Bidang Pemasaran,
Bidang Seni Budaya dan 1 sekretariat.
Setiap Bidang dibagi kedalam 2 Seksi yaitu untuk Bidang objek Wisata
dibagi menjadi Seksi Pembinaan dan Pengembangan Objek Wisata. Bidang
Sarana Wisata dibagi menjadi Seksi Pembinaan dan Pengembangan Saran Wisata.
Bidang Pemasaran dibagi menjadi seksi Promosi dan Kerjasama Wisata. Biodang
Sekretariat dibagi menjadi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta Sub Bagian
Keuangan dan Program. Ditambah satu unit Pelaksana teknis (UPT) Padepokan
Seni.
Karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berjumlah 61
orang Pegawai Negeri Sipil terdiri dari:
Tabel 3.1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No Golongan Jumlah Pegawai
1 Golongan IV 10 orang
2 Golongan III 23 orang
3 Golongan III 11 orang
4 Golongan I 4 orang
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Sedangkan secara garis besar susunan pegawai dinas kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung peiode tahun 2012 sebagai berikut:
Tabel 3.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
No Jabatan Jumlah Pegawai
1 Kepala Dinas 1 orang
Sedangkan berdasarkan pendidikan terdiri dari:
Tabel 3.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai
1 S 2 12 orang
2 S 1 25 orang
3 D 3 1 orang
4 SMA 15 orang
5 SMP 4 orang
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Selain itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandng telah memiliki
Situs Internet yang dapat di akses masyarakat yaitu www.bandungtourism.com
situs ini berisi informasi mengenai kegiatan-kegiatan Pariwisata di Kota Bandung.
3.1.3 Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2009-2013
adalah:
“MEMANTAPKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA SENI BUDAYA
DAN TUJUAN PARIWISATA TAHUN 2013”.
Visi di atas mengandung pengertian bahwa Kota Bandung sebagai Kota
Seni Budaya (Puseur Budaya) dan Kota Tujuan Wisata saat ini merupakan upaya
yang secara intens dilakukan pada periode 2004-2008 akan dan perlu dimantapkan
keberadaannya pada periode 2009-2013. Sehingga Kota Bandung ke depan
tinggi yang sejajar dengan kota-kota lain di dalam dan luar negeri yang selama ini
telah menunjukkan kiprahnya di bidang Budaya dan Pariwisata.
Misi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah:
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan kelembagaan kepariwisataan
yang profesional, berkarakteristik Sunda dan berwawasan global;
2. Meningkatkan pelestarian, pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan
kebudayaan dan kesenian;
3. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif dengan
memperhatikan terlaksananya sapta pesona;
4. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada
tingkat regional, nasional maupun internasional.
5. Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya dan
pariwisata dengan pemangku kepentingan dan/atau kabupaten/kota/negara
lain.
3.1.4 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 tahun 2007
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah, Struktur Organisasi
Gambar 3.1. Struktur Organisasi
3.1.5 Deskripsi Tugas
Berdasarkan Perda 13 Tahun 2007, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah melaksanakan sebagian urusan
Daerah di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Sedangkan rincian Tugas Pokok
dan Fungsinya ditentukan dengan Peraturan Walikota Bandung Nomor: 467
Tahun 2008. Pada dasarnya kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata adalah melakukan pembinaan dan pengembangan bidang-bidang
kebudayaan dan kepariwisataan.
a. Sekretariat melaksanakan pelayanan administratif kesekretariatan Dinas yang
meliputi administrasi umum dan kepegawaian serta keuangan dan program
Dinas, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang serta
melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian
kegiatan kesekretariatan Dinas.
b. Bidang Objek Wisata melaksanaan pembinaan objek wisata yang sudah ada
seperti museum, kebun binatang, tempat hiburan, sedangkan pengembangan
objek wisata mencari alternatif yang bisa dijadikan objek wisata baru seperti
wisata belanja, wisata kuliner dan wisata air Cikapundung.
c. Bidang Sarana Wisata melaksanakan pembinaan sarana wisata yang sudah
ada seperti hotel-hotel dan restoran-restoran, sedangkan pengembangan
sarana wisata antara lain dengan merekomendasikan pendirian hotel-hotel dan
restoran-restoran baru serta memantau mobilitas masyarakat pengguna sarana
d. Bidang Pemasaran melaksanakan promosi dengan mengadakan
pameran-pameran, merekomendasikan acara-acara untuk menarik wisatawan,
sedangkan kerjasama wisatawan dilakukan dengan menggaet pihak-pihak
swasta seperti agen perjalanan wisata untuk bekerjasama mempromosikan
Kota Bandung.
e. Bidang seni Budaya melaksanakan pengembangan dan pembinaan kesenian
dan kebudayaan yang ada di Kota Bandung terutama kesenian dan
kebudayaan tradisional dengan memfasilitasi kelompok-kelompok
masyarakat yang berkecimpung di bidang seni budaya.
f. Unit pelaksanaan Teknis Padepokan adalah salah satu gedung yang dimiliki
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dapat digunakan untuk berbagai
macam acara-acara pementasan kesenian atau acara seremonial, baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bandung atau acara-acara Kota
Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi adalah suatu pengkajian dalam pemperoleh peraturan-peraturan suatu metode. Jadi, metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Masyhuri:2008).
Sedangkan menurut Sugiyono (2009:2) Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan