• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penciptaan Pengetahuan Dan Proses Pemanfaatan Pengetahuan Terhadap Inovasi Di Ukm Rizky Food Kab.Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penciptaan Pengetahuan Dan Proses Pemanfaatan Pengetahuan Terhadap Inovasi Di Ukm Rizky Food Kab.Sukabumi"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENCIPTAAN DAN PROSES PEMANFAATAN PENGETAHUAN TERHADAP INOVASI DI UKM RIZKY FOOD

KAB.SUKABUMI

HUMAIROH HASMITA

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Penciptaan dan Proses Pemanfaatan Pengetahuan terhadap Inovasi di UKM Rizky Food Kab.Sukabumi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, 17 September 2014

(4)

ABSTRAK

HUMAIROH HASMITA. Pengaruh Penciptaan Pengetahuan dan Proses Pemanfaatan Pengetahuan Terhadap Inovasi di UKM Rizky Food Kab.Sukabumi. Dibimbing oleh ANGGRAINI SUKMAWATI.

Usaha Kecil Menengah (UKM) Rizky Food adalah UKM yang bergerak dibidang produksi makanan olahan hasil perikanan. UKM Rizky Food dalam mewujudkan visi misi nya sangat bergantung pada jumlah, kompetensi dan kreativitas pemilik dan karyawannya dalam berinovasi terhadap produk, proses ataupun manajemen UKM ini. Hasil analisis yang diambil dari 50 responden dari karyawan Rizky Food secara deskriptif adalah penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan berpengaruh terhadap tipologi inovasi. Hasil analisis Sructural Equation Modeling (SEM) adalah penciptaan pengetahuan tidak berpengaruh terhadap inovasi dan pemanfaatan pengetahuan berpengaruh terhadap inovasi dengan nilai T-statistik sebesar 3,1846. Hasil dari kedua analisis diatas terdapat faktor pendorong dan penghambat yang terangkum dalam analisis Force Field Analysis (FFA) dan menjadi dasar terbentuknya implikasi manajerial yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas UKM Rizky Food.

Kata kunci : inovasi, pemanfaatan pengetahuan, pemecahan masalah, penciptaan pengetahuan, tipologi inovasi.

ABSTRACT

HUMAIROH HASMITA. The Impact of Knowladge Creation and Utilization on The Innovation in SMEs Rizky Food Sukabumi. Supervised by ANGGRAINI SUKMAWATI

Small and Medium Enterprises (SMEs)Rizky Food was engaged in production of food processing fishery products. Risky Food SMEs in realizing the visions and mission is very dependent on the number,competence, and creativity of the owners and employees in innovating the product, process or management of SMEs. The result of the analysis are taken from the 50 respondents from Rizky Food employees are descriptive knowledge creation and utilization of knowledge influence the innovation typology. The result of the analysis Structural Equation Modeling (SEM) is no effect on the knowledge creation and utilization of knowledge innovation affect innovation with T-statistic value of 3.1846. the results of the above analysis are both driving and inhibiting factors in the analysis are summarized force Field Analysis (FFA) and the basis for the information of managerial implications that aims to enhance creativity Rizky Food SMEs.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

PENGARUH PENCIPTAAN DAN PROSES PEMANFAATAN PENGETAHUAN TERHADAP INOVASI DI UKM RIZKY FOOD

KAB.SUKABUMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

(6)
(7)
(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret ini ialah Pengaruh Pengaruh Penciptaan pengetahuan dan Pemanfaatan pengetahuan terhadap inovasi di UKM Rizky Food kab.Sukabumi.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Yudhi Winarsono Basuki dan Ibu Dewi Mulyawati sebagai pendiri dan pemilik UKM Rizky Food, Bapak Rachmad Djumadi, Bapak Rusdianto beserta seluruh pegawai UKM Rizky Food Kab.Sukabumi, yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayahanda, ibunda, seluruh keluarga, serta seluruh teman-teman, sahabat-sahabat manajemen 47 atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, 17 September 2014

(9)

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 3

UKM ( Usaha Kecil Menengah) 3

Penciptaan Pengetahuan 3

Inovasi 4

Penelitian terdahulu 5

METODE 5

Kerangka Penelitian 5

Lokasi dan Waktu Penelitian 7

Jenis Data dan Sumber Data Penelitian 7

Metode Pengambilan Sampel 7

Pengumpulan Data 7

Pengolahan dan Analisis 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Karakteristik Perusahaan 9

Karakteristik responden 10

Permasalahan di UKM Rizky Food 13

Persepsi Karyawan 14

Pengaruh Proses Penciptaan dan Pemanfaatan pengetahuan, Tipologi inovasi dan Pemecahan Masalah Terhadap Inovasi 15

Implikasi manajerial 20

SIMPULAN DAN SARAN 21

Simpulan 21

Saran 21

Daftar Pustaka 22

LAMPIRAN 23

(10)

DAFTAR TABEL

1 Produksi perikanan laut TTCL (Tuna, Tongkol, Cakalang, Layur

(2009-2010 1

2 Studi terdahulu terkait penciptaan pengetahuan dan inovasi 5 3 Persepsi karyawan terhadap tipologi inovasi, penciptaan pengetahuan, dan pemanfaatan pengetahuan, pemecahan masalah dan pengambilan

keputusan, serta bentuk inovasi 14

4 Hasil evaluasi outer dan inner model 16

DAFTAR GAMBAR

1 Data statistik perikanan tangkap Kab. Sukabumi tahun 2011 hingga 2013

(DKP, Kab. Sukabumi diolah) 1

2Model Konversi pengetahuan SECI proses (Nonaka dan Takeuchi, 1995

dalam setiarso et al, 2009) 4

3 Kerangka penelitian 6

4 Diagram Ishikawa 8

5 Model analisis 9

6 Karakteristik responden berdasarkan usia 10

7 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir 11 8 Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan 11 9 Karakteristik responden berdasarkan penghasilan perbulan 12 10 Karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan 12 11 Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja 13

12 Diagram Ishikawa UKM Rizky Food 13

13 Model Outer 1 15

14 Model Inner 1 17

15 Model Outer 2 18

16 Model Inner 2 18

17 Faktor pendorong dan penghambat UKM Rizky Food 19

DAFTAR LAMPIRAN

1 Karakteristik Karyawan UKM 24

2 Hasil Pengolahan PLS 25

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara geografis, Kabupaten Sukabumi terletak pada posisi 06*57’-07*25’ LS dan 106*49’-107*00’ BT. Topografi wilayah pesisir pantai di Kabupaten bergelombang dan terdiri atas daerah perbukitan, daerah aliran sungai serta pantai. Wilayah pesisir pantai dan teluk yang ada di Kabupaten Sukabumi berhubungan langsung dengan Samudra Hindia. Kabupaten Sukabumi memiliki potensi perikanan tangkap yang sangat tinggi. Setiap tahunnya jumlah produksi perikanan laut terus mengalami peningkatan.

Gambar 1 Data statistik perikanan tangkap Kab. Sukabumi tahun 2011 hingga 2013 (DKP, Kab. Sukabumi diolah)

Menteri kelautan dan perikanan Sharif C. Sutradjo (2013) pada pembukaan final lomba Inovator Pengembangan Produk Perikanan dan Sambung rasa se-Jawa mengatakan, dewasa ini terjadi perubahan konsumsi masyarakat dunia, sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup. Tuntutan konsumen terhadap produk hasil perikanan semakin meningkat, terutama produk yang aman dikonsumsi, bernilai tambah, mudah dan praktis dalam penyajiannya. Berdasarkan pernyataan diatas menerangkan bahwa peluang ekonomi kreatif hasil produk perikanan sangatlah besar dan sangat berpotensi.

Tabel 1 Produksi perikanan laut TTCL (Tuna, Tongkol, Cakalang, Layur) (2009-2013)

Ikan 2009 (ton) 2010 (ton) 2011 (ton) 2012 (ton) 2013 (ton)

Tuna 21481.33 22267.05 25087.18 1244.55 280.566 Tongkol 1921.15 2982.9 3992.39 4449.545 5246.794 Cakalang 4344.41 3792.14 2671.86 1200.76 775 Layur 3792.14 4344.42 4997.51 419.116 286

(12)

2

Pengembangan sektor perikanan secara umum di Indonesia diarahkan pada upaya peningkatan produksi hasil perikanan yang kegunaan serta manfaatnya adalah untuk meningkatkan pendapatan nelayan, peningkatan gizi masyarakat serta perluasan lapangan kerja dan meningkatkan devisa bagi negara (Talakua, 2002). Sejalan dengan arah pengembangan perikanan tersebut, maka diharapkan adanya peningkatan pengoptimalan produk hasil perikanan dengan memanfaatkan keterampilan, ide-ide serta kreativitas dalam menginovasi hasil perikanan menjadi produk olahan yang dapat memenuhi permintaan dan sesuai dengan keinginan konsumen.

Seiring dengan permintaan produk ikan yang meningkat serta tingkat konsumsi produk hasil olahan yang juga meningkat, hal ini juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan dan menuntut para anggota UKM (Usaha Kecil Menengah) Hasil Perikanan di Kab.Sukabumi untuk melakukan penciptaan pengetahuan serta melakukan kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada dalam memanfaatkan hasil perikanan Indonesia.

Perumusan Masalah

UKM Rizky Food adalah UKM yang bergerak dalam bidang makanan olahan hasil perikanan. Dalam hal memenuhi permintaan pasar produk hasil perikanan yang semakin meningkat UKM Rizky Food melakukan inovasi terhadap proses produksi yaitu dengan menggunakan bantuan teknologi mesin, akan tetapi teknologi yang baru belum dapat digunakan dengan maksimal. Selain itu jam kerja yang tidak beraturan juga menyebabkan inovasi yang ada menjadi tidak efektif. Dengan demikian diperoleh masalah-masalah yang akan dikaji sebagai berikut ini :

1. Apa permasalahan yang terjadi pada inovasi di UKM Olahan Hasil Perikanan di Kab.sukabumi?

2. Apakah penciptaan pengetahuan dan proses berdampak terhadap inovasi di UKM Hasil Perikanan di Kab.Sukabumi?

3. Bagaimana menggali pengetahuan dan menciptakan pengetahuan baru dalam meningkatkan kreativitas anggota UKM Hasil Perikanan Kab.Sukabumi? 4. Apa faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam penciptaan pengetahuan

dan proses pada efektivitas inovasi UKM Hasil Perikanan di Kab.Sukabumi? Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi permasalahan pada inovasi yang dialami oleh UKM Rizky Food Kab.Sukabumi.

2. Menganalisis pengaruh proses penciptaan pengetahuan terhadap inovasi UKM Rizky Food di Kab.Sukabumi.

(13)

4. Menganalisis faktor-faktor pendorong dan penghambat proses penciptaan pengetahuan dalam rangka meningkatkan efektivitas inovasi UKM Rizky Food di Kab.Sukabumi?

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu:

1. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat, pengusaha dan pemerintah dalam upaya mengembangkan kinerja usaha berskala kecil dan menengah yang merupakan salah satu roda penggerak perekonomian bangsa.

2. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi pengembangan ide, penyelesaian masalah di bidang keilmuan, serta menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan kreativitas serta efektivitas inovasi di usaha berskala kecil dan menengah.

TINJAUAN PUSTAKA

UKM (Usaha Kecil Menengah)

Badan Pusat Statistik (BPS), memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja 20-99 orang (Agroindustri 2010). UKM pengolahan hasil pertanian adalah suatu kegiatan memanfaatkan sumberdaya alam pertanian menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan daya jual.

Penciptaan Pengetahuan

Penciptaan pengetahuan dan model pemanfaatan, atau yang disebut dengan SECI model adalah satu dari teori yang sangat terkenal di dalam konteks penciptaan dan pembelajaran pengetahuan organisasi (Nonaka 1991; Nonaka 1994; Nonaka dan Takeuchi 1995; Nonaka dan Konno 1998; Nonaka dan Reinmoller 2000). Merujuk kepada model, aktivitas pengetahuan terbagi menjadi dua, yaitu tacit dan eksplisit. Ada empat cara untuk mengkonversikan pengetahuan, sebagai berikut :

1. Sosialisasi (socialization)

(14)

4

misalnya: melalui seminar, diskusi kelompok, menjadi motivator dan masih banyak lagi.

2. Eksternalisasi (Eksternalization)

Singkatnya adalah Tacit to Explicit. Ini lebih kepada bagaimana ilmu yang sudah di-sharing-kan tersebut didokumentasikan dengan baik sehingga dapat rapi tersimpan dengan sempurna. Bentuknya bisa berupa: ebook, perpustakaan, jurnal dan masih banyak lagi.

3. Kombinasi (Combinazition)

Mengandung arti bahwa dari dokumen yang sudah ada tersimpan sebelumnya, kandungan materi atau isinya bisa diubah (ditambah/dikurangi) menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Dengan demikian, sejumlah teori ilmu-ilmu yang tersimpan tersebut akan semakin bertambah baik lagi.

4. Internalisasi (Internalization)

Ini lebih kepada bagaimana seseorang tersebut belajar atau mempelajari hal-hal baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Sehingga dia akan memperoleh ilmu pengetahuan baru untuk menunjang karir pekerjaannya.

Gambar 2.Model konversi pengetahuan SECI proses (Nonaka dan Takeuchi, 1995 dalam setiarso Et al, 2009)

Inovasi

Menurut ( Schilling 2005). Inovasi digolongkan ke dalam 2 jenis berbeda, yaitu inovasi radikal dan inovasi incremental. Jenis inovasi yang berbeda memerlukan pengetahuan dan kerterampilan yang berbeda pula dan mempunyai dampak berbeda pada hubungan antar pelanggan dan kompetitor perusahaan. Inovasi radikal adalah suatu inovasi yang sangat berbeda dan baru sebagai solusi utama dalam sebuah industri. Pada sisi lain, incremental inovasi adalah suatu inovasi yang membuat satu perubahan-perubahan kecil dan melakukan penyesuaian ke dalam praktek.

(15)

menentukan strategi internal yang didasarkan kekuatan dan kelemahan, dan memilih strategi inovasi yang digunakan, sehingga desain produk yang dikeluarkan mempunyai keunggulan daya saing produk secara berkesinambungan (Liang, Peien and Shuangxia, 2001). Dengan mengetahui biaya daur produk, akan membantu dalam menentukan strategi dan inovasi yang akan dipilih untuk melanjutkan keberlangsungan eksistensi produk tersebut.

Penelitian Terdahulu

Studi tentang penciptaan pengetahuan, pemanfaatan pengetahuan, tipologi inovasi dan inovasi dapat berasal dari beberapa sumber, yang di jelaskan pada Tabel 2.

Tabel 2 Studi terdahulu terkait penciptaan pengetahuan dan inovasi. No. Peneliti Variabel Hasil penelitian

Melihat dampak dari pengaruh penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan penetahuan terhadap efektivitas inovasi

pembentukan model penciptaan pengetahuan (knowledge creation) dalam mendorong inovasi pada Koperasi Susu di Indonesia.

3 Ginanjar ( 2005) Inovasi dan kinerja Pengaruh inovasi produk melalui kinerja pemasaran untuk mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan.

METODE

Kerangka Penelitian

UKM kelompok nelayan sangat diharapkan memberikan kontribusinya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dan juga agar dapat lebih mengoptimalkan dalam memandfaatkan sumber daya laut yang sangat besar. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat dipergunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi UKM Kelompok Nelayan di Pelabuhan ratu Kab.Sukabumi. pelaksanaan penelitian ini menggunakan empat tahap, yaitu sebagai berikut :

(16)

6

2. Tahap kedua, menganalisis proses penciptaan pengetahuan yang berpengaruh terhadap inovasi UKM Rizky Food di Kab.Sukabumi.

3. Tahap ketiga, pemberian implikasi manajerial dengan menggunakan Force Field Analysis (FFA) dengan harapan dapat digunakan untuk mengefektivitaskan inovasi UKM kelompok nelayan. Kerangka pemikiran dijabarkan pada Gambar 3. Dihadapi oleh UKM Rizky Food

Kab.Sukabumi

Smart Partial Least

Square (SmartPLS) UKM Rizky Food Kab.Sukabumi

Visi, Misi dan Strategi UKM Rizky Food Kab.Sukabumi

Upaya Peningkatan Inovasi UKM

Tipologi Inovasi Pemecahan Masalah ; 1. Kreativitas

(17)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di UKM hasil perikanan di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret hingga bulan Juni 2014.

Jenis Data dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini data yang digunakan menggunakan data sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari data yang sudah tersedia. Mengambil dari penelitian terdahulu, website resmi dari data-data Dinas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan lain sebagainya.

Sedangkan data primer yaitu data yang dikumpul sendiri oleh perorangan atau satu organisasi langsung melalui objeknya. Data primer diperoleh dengan cara :

a. Wawancara

b. Penyebaran kuesioner kepada para responden Metode Pengambilan Sampel

Dalam penarikan sampel ini menggunakan teknik purposive sampling, yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya (Sekaran, 1992). Informasi mengenai sampel diperoleh dari data yang ada di lapangan. Dengan demikian, untuk memenuhi data yang digunakan untuk analisis ini maka diambil sebanyak 50 Responden dari karyawan pegawai UKM.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk memenuhi bahan yang digunakan dalam penelitian diperoleh dengan mendatangi tempat penelitian yaitu UKM hasil perikanan di Kab.Sukabumi. Pengumpulan data ini akan dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh para responden yaitu pegawai UKM di tempat tersebut. Selanjutnya akan dilakukan wawancara dengan para tokoh yang mengerti lebih tentang inovasi hasil olahan produk perikanan dan pengolahan sumber daya manusia di tempat tersebut.

Pengolahan dan Analisis

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode Analis Deskriptif, Diagram Ishikawa, Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dan Force Field Analysis (FFA).

a. Analisis Deskriptif

(18)

8

b. Diagram Ishikawa

Diagram Ishikawa merupakan sebuah diagram yang diciptakan oleh ilmuwan Jepang yaitu Dr. Kaoru Ishikawa. Diagram ini biasa dikenal dengan diagram tulang ikan (Fishbone). Diagram Ishikawa merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa hubungan sebab – akibat serta dapat juga digunakan untuk mengkategorikan sebab yang potensial dengan menyajikan datanya secara rapi, membantu menganalisis apa yang sebenarnya terjadi dalam satu proses, dan mengajarkan kepada tim maupun individu tentang proses dan prosedur baru.

Diagram Ishikawa dikenal dengan sebutan diagram tulang ikan karena bentuknya yang menyerupai ikan dengan bagian tulang dan kepala. Bagian kepala menggambarkan sebagai akibat dan biasanya terletak di sebelah kanan. Sedangkan bagian tulang menggambarkan sebab – sebab yang memberikan dampak pada akibatnya dan biasanya terletak di sebelah kiri.

Gambar 4 Diagram Ishikawa c. Structural Equation Modelling (SEM)

Metode ini merupakan teknik statistika yang digunakan untuk menguji model statistika yang biasanya berbentuk sebab akibat. Dengan menggunakan metode SEM maka akan memberi manfaat dengan terlihatnya hubungan sebab akibat yang simultan dengan lebih efisien. Penentuan sampel pada metode SEM dapat menggunakan beberapa pedoman seperti yang dikemukakan oleh Solimun(2002) :

1. Bila pendugaan parameter menggunakan metode kemungkinan maksimum besar sampel disarankan adalah antara 100 – 200, dengan minimum sampel adalah 50.

2. Sebanyak 5-10 kali jumlah parameter yang ada di dalam model.

3. Sama dengan 5 hingga 10 kali jumlah variabel indikator dari keseluruhan variabel.

Menurut Ferdinand (2002), Structural Equation Model (SEM) yang diuji sebenarnya adalah hubungan antar dimensi pembentuk variabel. Model struktural pada SEM memberi kemungkinan untuk melakukan estimasi atas persamaan regresi yang berbeda namun tetap terkait satu dengan lainnya secara bersama-sama.

penyebab primer penyebab sekunder

Manusia Metode Mesin

Material Pengukuran Lingkungan

(19)

Gambar 5 Model analisis d. Force Field analysis (FFA)

Metode ini digunakan untuk memberikan informasi kepada pembuat keputusan dalam perencanaan dan pelaksanaan program manajemen dalam sebuah organisasi. Menggunakan metode ini akan diperoleh gambaran yang lengkap tentang kekuatan yang mempengaruhi sebuah isu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Perusahaan

UKM Rizky Food yang sekarang dikenal dengan RISYA ( Rizky Bersama Jaya ) dirintis oleh bapak Yudhi Winarsono Basuki (Presiden direktur), beserta Ibu Dewi Mulyawati (Direktur Manufacturing-R&D) yang berawal dari unit produksi skala rumah tangga di Wangunreja Sukabumi pada 5 Juli 2005, kemudian berkembang menjadi kelompok pengolah di Wangunreja (Nyalindung) Sukabumi pada September 2007 menambah kelompok pengolah di Ragajaya Bojonggede, Bogor. Kemudian pada Maret 2008 berdirilah Rizky Food, perubahan terus dijalani untuk menuju kebaikan Rizky Food baik secara organisasi, produksi maupun pemasaran. Dengan tujuan ingin memberdayakan perempuan dan ibu rumah tangga sebagai tenaga kerja yang terampil diharapkan bisa membantu meningkatkan taraf hidup keluarga pada masyarakat menengah kebawah.

UKM Rizky Food bergerak dalam bidang bisnis makanan siap saji yaitu produk-produk olahan ikan yang meminimalkan bahan pengawet dan tanpa bahan pengawet dengan selogan ingin menumbuhkan budaya makan ikan pada masyarakat. Saat ini variant dari produk Rizky Food yaitu Rizky Food Sumakashi, Rizky Food enjoy Seafood, Rizky Food regular, Rizky Food Catering dan Rizky Food Juara. Adapun macam-macam produk Rizky Food adalah Ekado, Siomay Ikan, Kaki Naga Udang, Nugget Ikan, Otak-otak Pnajang, Otak-Otak-otak Pedas, Keong emas, Kekian, Otak-Otak-otak bulat,

Inovasi

Pemecahan Masalah Penciptaan

pengetahua n

(20)

10

Rajungan Isi, Baso Ikan, Kaki naga Ikan, Udang gulung, Fish stick, Donat Ikan, Ebi Furai/Tempura, Bakwan ikan, Pangsit Seafood, Karage, Lumpia Udang, Lumpia Ikan, Sosis ikan, Abon tuna dan Petak ikan bandung.

Menampilkan produk dengan kualitas yang bisa diterima oleh masyarakat dan didukung oleh jaringan pemasaran yang sudah terstruktur mulai distributor, subdistributor, agen dan retailer sehingga Rizky Food bisa dijumpai diwilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan kota-kota seperti Kupang, Makasar, Ambon, Sorong, Jayapura, Palu, Kendari, Lampung, Palembang dan Padang.

Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan karyawan dari UKM RISYA ( Rizky Bersama Jaya) yang berjumlah 50 orang dari total karyawan sebanyak 70 orang. Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karyawan berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, penghasilan perbulan, jumlah tanggungan dan lama bekerja. 1. Jenis kelamin

Pada UKM RISYA ini mayoritas karyawan berjenis kelamin perempuan, yaitu sebesar 60% atau sebanyak 30 orang dari total 50 responden dan karyawan yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 40% atau sebanyak 20 orang dari total 50 responden.

2. Usia

Terdapat kesamaan terhadap jumlah responden pada karyawan yang dijadikan responden berusia 16–25 tahun dan yang berusia 26–35 tahun,yaitu sebesar 38%, selanjutnya karyawan yang berusia 35-45 tahun sebesar 22%, karyawan yang berusia di atas 45 tahun sebesar 2%. Presentase jumlah responden terkecil pada penelitian ini adalah karyawan yang berusia diatas 45 tahun yaitu sebesar 2% (Gambar 6). Para karyawan yang berusia 26-35 tahun merupakan karyawan yang yang dapat dikatakan cukup produktif untuk bekerja.

(21)

3. Tingkat pendidikan

Mayoritas pendidikan terakhir karyawan adalah SD sebesar 60%, selanjutnya karyawan yang berpendidikan SMA sebesar 20%, kemudian karyawan yang berpendidikan SMP sebesar 16%, sedangkan karyawan yang berpendidikan diploma dan S1 memiliki bobot yang sama sebesar 2%. Dari data yang diperoleh mayoritas karyawan memiliki latar belakang pendidikan yang rendah yaitu SD. Akan tetapi dengan latar belakang pendidikan karyawan yang rendah UKM ini tetap berproduksi dengan baik.

Gambar 7 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir 4. Status pernikahan

Mayoritas karyawan telah menikah sebesar 74%, sedangkan yang belum menikah sebesar 22%, selain itu ada juga karyawan yang berstatus duda/janda sebesar 4%.

Gambar 8 Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan 5. Penghasilan perbulan

Mayoritas karyawan memiliki penghasilan perbulan Rp1 000 000 - Rp1 500 000 yaitu sebesar 62%, selanjutnya karyawan yang berpenghasilan Rp750 000 - Rp1 000 000 sebesar 24% dan karyawan yang berpenghasilan diatas Rp

60%

16%

20%

2%

2%

Pendidikan Terakhir

SD/ Sederajat

SMP/sederajat

SMA/sederajat

Diploma

S1

74%

22%

4%

Status Pernikahan

Sudah Menikah

Belum Menikah

(22)

12

1 500 000 sebesar 14%. Perbedaan pendapatan tersebut didasari dengan pendidikan terkahir yang ditempuh dan lama bekerja di UKM serta kompetensi yang dimiliki karyawan.

Gambar 9 Karakteristik responden berdasarkan penghasilan perbulan 6. Jumlah tanggungan

Mayoritas karyawan memiliki jumlah tanggungan 1-2 orang yaitu sebesar 56%, selanjutnya karyawan yang memiliki tanggungan 3-4 orang sebesar 38% dan karyawan yang memiliki tanggungan 5-6 orang sebesar 6% (gambar 10). Karyawan umumnya memiliki tanggungan 1-2 orang sehingga ini dapat memberikan kesejahteraan terhadap karyawan dengan jumlah tanggungan yang sedikit.

Gambar 10 Karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan 7. Lama bekerja

Mayoritas karyawan yang sudah lama bekerja di UKM RISYA selama 2-3 tahun yaitu sebesar 46%, selanjutnya karyawan yang telah bekerja sekitar 0-1 tahun sebesar 40%, kemudian karyawan yang telah lama bekerja sekitar 4-5 tahun sebesar 8% selanjutnya karyawan yang bekerja 8-9 tahun sebesar 4% dan karyawan yang bekerja 6-7 tahun sebesar 2% (gambar 11). denganhasil data yang diperoleh bahwa mayoritas karyawan yang bekerja 2-3 tahun sebanyak 46% menerangkan bahwa masih banyak karyawan yang belum banyak memiliki pengalaman kerja di bidangnya.

24%

62%

14%

Penghasilan perbulan

Rp 750.001- Rp 1.00.000

Rp 1.000.001- Rp 1.500.000

> Rp 1.500.000

56%

38%

6%

Jumlah Tanggungan

1-2 orang

3-4 orang

(23)

Gambar 11 Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja Permasalahan di UKM Rizky Food

Permasalahan yang terjadi pada inovasi di UKM Rizky Food dijelaskan pada Diagram Ishikawa (Fishbone chart). Diagram ini diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan pertanyaan terbuka kepada pemilik UKM, kepala pabrik, staaf pengurus, serta beberapa karyawan UKM. Penyebab utama permasalahan digambarkan pada ekor ikan, sedangkan penyebab permasalahan digambarkan pada sirip dan duri, selain itu bagian kepala dari kerangka tulang ikan menggambarkan akibat dari permasalahannya yang dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Diagram Ishikawa UKM Rizky Food

Penyebab tidak efektifnya inovasi yang ada di UKM Rizky Food ada beberapa faktor, yaitu sumber daya manusia (SDM), material, metode, mesin, dan lingkungan. Faktor SDM dikarenakan banyaknya karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan yang rendah. Dengan latar belakang pendidikan karyawan yang rendah dan kurangnya pelatihan yang didapat oleh karyawan menyebabkan inovasi dan pengetahuan yang diberikan tidak diserap seluruh karyawan, hanya beberapa karyawan saja yang dapat mengimplementasikannya.

40%

46%

8% 2%

4%

Lama Bekerja

0-1 tahun

2-3 tahun

4-5 tahun

6-7 tahun

(24)

14

Selain itu, pemilik UKM masih kurang memberikan motivasi dan kurang mendengarkan keluhan karyawan, sehingga menyebabkan semangat karyawan menurun.

Faktor metode, jam kerja yang tidak beraturan disebabkan sistem kerja yang tergantung pesanan pasar menyebabkan banyak karyawan yang kewalahan dan tidak maksimal dalam kerja karena terkadang waktu yang dipakai di luar jam kerja yang sewajarnya. Penyebab lain yaitu masih ada beberapa prosedur yang belum terdokumentasi.

Faktor selanjutnya yaitu faktor mesin, proses produksi yang dilakukan oleh karyawan masih menggunakan cara manual, sedangkan UKM memiliki mesin akan etapi mesin yang ada masih belum digunakan sehingga proses produksi masih memerlukan waktu yang lama dan tenaga kerja yang banyak untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar.

Faktor lingkungan yaitu ruang produksi yang kurang kondusif sehingga menyebabkan ketidaknyaman terhadap karyawan pada saat melakukan proses produksi.

Persepsi Karyawan

Persepsi karyawan UKM Rizky Food Kab.Sukabumi terhadap variabel tipologi inovasi, penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan serta bentuk inovasi dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3 Persepsi karyawan terhadap tipologi inovasi penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan, pemecahan masalah dan pengambilan

keputusan serta bentuk inovasi.

Variabel Skala total Keterangan

1 2 3 4 Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan

(25)

Persepsi karyawan UKM Rizky Food terhadap tipologi inovasi secara keseluruhan menunjukkan nilai persentasi setuju pada setiap variabelnya. Persentasi tertinggi pada variabel eksternal sebesar 82.00 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tipologi inovasi penting dan perlu dipertahankan karena dianggap penting oleh karyawan. Pada variabel penciptaan pengetahuan persentasi tertinggi yaitu sosialisasi sebesar 69.33 persen. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan beranggapan dalam penciptaan pengetahuan, variabel yang sangat mempengaruhi yaitu proses sosialisasi di UKM. Selanjutnya pada pemanfaatan pengetahuan variabel yang memiliki persentasi tertinggi yaitu internalisasi sebesar 63.00 persen. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan beranggapan internalisasi mempengaruhi pemanfaatan pengetahuan.

Selain itu, pada variabel pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, kreativitas memiliki persentase tertinggi sebesar 86.00 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas mempengaruhi pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan di dalam UKM. Pada variabel bentuk inovasi, persentasi tertinggi yaitu produk sebesar 68.00 persen sehingga menunjukkan adanya inovasi terhadap produk mempengaruhi terhadap kemajuan UKM Rizky Food di Kab.Sukabumi.

Pengaruh Proses Penciptaan dan Pemanfaatan Pengetahuan, Tipologi Inovasi dan Pemecahan Masalah terhadap Hasil Inovasi

Pada penelitian ini terdapat variabel laten eksogen dan variabel laten endogen. Variabel laten eksogen terdiri dari tiga variabel yaitu proses pengetahuan manajemen, tipologi inovasi dan pemecahan masalah sedangkan hasil inovasi dijadikan sebagai variabel laten endogen. Analisis ini menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). Standar penilaian kriteria menggunakan standar kriteria yang dijelaskan menurut Ghozali (2012). Hasil analisis secara umum dapat dilihat pada Tabel 4 :

Dari hasil pengolahan data Tabel 3, terdapat dua model outer dan inner yang dihasilkan seperti pada Gambar 13, Gambar 14, Gambar 15 dan Gambar 16 dibawah ini :

(26)

16

Tabel 4. Hasil Evaluasi outer dan inner model Krite

Seluruh variabel telah memiliki loading factor > 0.5 maka seluruh variabel valid.

Seluruh variabel telah memiliki loading factor > variabel valid kecuali variable penciptaan seluruh variabel realibel kecuali variabel penciptaan pengetahuan.

Pemecahan Masalah (0.7385) ; Penciptaan Pengetahuan (0.6612) ; Tipologi Inovasi (0.6420) maka hanya variable pemecahan masalah yang reliebel. -> Pemecahan Masalah (3.1846) ; Pemecahan Masalah -> Inovasi (2.4664) ; Tipologi Inovasi -> Pemecahan Masalah (3.6631)

Pemecahan Masalah -> Inovasi (1.258) ; Inovasi -> Penciptaan Pengetahuan (0.5786)

R-Square inovasi sebesar 0.1269 dan R-Square Pemecahan Masalah sebesar 0.2674

R-Square inovasi sebesar 0.2195, R-Square

(27)

juga menerangkan bahwa konversi penciptaan pengetahuan yang terjadi di UKM didominasi oleh eksternalisasi dan pada pemanfaatan pengetahuan yaitu kombinasi. Selanjutnya sumber inovasi yang didapat yaitu didominasi dari sumber internal, cara pemecahan masalah yang dilakukan yaitu dengan konsesus dan inovasi yang paling banyak dilakukan yaitu inovasi pada manajemen.

Gambar 14.Model Inner 1 .

Gambar 14 memberikan penjelasan bahwa pada variabel tipologi inovasi menerangkan bahwa sumber inovasi yang terbesar berasal dari internal UKM, selanjutnya pada variabel penciptaan pengetahuan menerangkan bahwa konversi penciptaan pengetahuan yang terjadi yaitu eksternalisasi serta pada pemanfaatan pengetahuan yang terjadi yaitu kombinasi. Selanjutnya pada variabel pemecahan masalah yang digunakan oleh UKM yaitu indikator konsensus, pada variabel inovasi UKM lebih banyak berinovasi pada manajemen yang ada di UKM dibandingkan dengan inovasi terhadap produk dan proses. Tipologi Inovasi berpengaruh signifikan terhadap Pemecahan masalah, begitu juga dengan proses pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap pemecahan masalah (T statistics > 1.96). Pengaruh tipologi inovasi terhadap pemecahan masalah sebesar 3.784, artinya tipologi inovasi semakin meningkat maka pemecahan masalah juga akan meningkat. Sedangkan pemanfaatan pengetahuan berpengaruh terhadap pemecahan masalah sebesar 2.872, artinya proses pengetahuan semakin meningkat maka pemecahan masalah juga akan meningkat. Selain itu, pemecahan masalah juga berpengaruh signifikan terhadap Inovasi sebesar 2.690 artinya semakin banyak pemecahan masalah, maka inovasi juga akan meningkat.

(28)

18

pada proses pemecahan masalah yang paling mendominasi adalah dengan cara konsesus, sedangkan pada inovasi yang mendominasi adalah inovasi pada manajemen di UKM.

Gambar 15. Model outer 2

Gambar 16. Model Inner 2

(29)

pengetahuan semakin meningkat maka inovasi juga akan meningkat. Selanjutnya penciptaan pengetahuan berpengaruh terhadap pemecahan masalah sebesar 2.4151, artinya penciptaan pengatahuan semakin meningkat maka pemecahan masalah juga akan meningkat. Dalam model 2 ini dapat diketahui bahwa dengan meningkatnya penciptaan pengetahuan termasuk di dalamnya pemanfaatan pengetahuan maka akan memberikan peningkatan terhadap inovasi dan pemecahan masalah.

Force Field Analysis (FFA)

Keputusan manajerial dapat dipilih dengan melihat faktor-faktor yang mendorong tercapainya tujuan maupun yang menghambat tujuan suatu Usaha Kecil Menengah (UKM). Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor yang berasal dari internal maupun eksternal suatu UKM. Adapun faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pencapaian tujuan UKM dapat dilihat pada tabel Force Field Analysis (FFA) yang terlihat pada Gambar 17.

(30)

20

untuk melakukan pengurusan izin dalam perluasan UKM menjadi CV atau PT masih sangat birokratis dan berbelit-belit, dalam hal produksi faktor penghambatnya yaitu ruang produksi yang masih kurang kondusif, selanjutnya UKM memiliki permintaan pasar yang banyak akan tetapi pihak UKM masih terbatas dalam memenuhi kebutuhan pasar dikarenakan sebagian proses produksi masih secara manual dan gaji tidak sesuai dengan beban kerja karyawan, faktor pendorong yang terakhir yaitu akses lokasi pabrik untuk mendapatkan bahan baku sangat strategis karena lokasi pabrik dekat dengan pelabuhan Ratu akan tetapi pihak pemasok belum dapat memenuhi permintaan UKM sehingga UKM harus memasok bahan baku dari lokasi yang cukup jauh yaitu Kota Tegal.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian implikasi manajerial yang dapat digunakan oleh UKM Rizky Food sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja UKM yaitu dalam tujuan untuk mengefektivkan inovasi yang ada di UKM, sebaiknya UKM dalam hal penciptaan pengetahuan melakukan konversi pengetahuan dengan memberikan pembelajaran kepada karyawan dan untuk menciptakan suatu inovasi lebih baik dilakukan dengan cara dari proses penciptaan pengetahuan langsung ke inovasi dibandingkan melalui pemecahan masalah terlebih dahulu. Selanjutnya UKM sebaiknya melakukan inovasi pada bidang manajemen di UKM, serta UKM sebaiknya mengadakan Forum Group Discussion (FGD), melakukan sistem jam kerja yang teratur dan memberikan kompensasi seuia dengan beban kerja karyawan, serta mengadakan perbaikan pada ruang produksi agar ruang produksi nyaman digunakan.

(31)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Masalah yang terjadi pada inovasi yaitu permasalan pada rendahnya latar belakang pendidikan karyawan, kurangnya pelatihan yang didapat oleh karyawan, rendahnya semangat karyawan. Dalam hal metode yang ada di UKM yaitu jam kerja yang tidak beraturan dan prosedur yang belum terdokumentasi. Dalam hal mesin yaitu proses produksi yang masih menggunakan cara manual dan mesin yang ada belum digunakan sehingga proses produksi membutuhkan waktu yang lama dan tenaga kerja yang banyak. Dan di lingkungan UKM terdapat masalah berupa ruang produksi yang kurang kondusif yang menyebabkan karyawan tidak nyaman dalam bekerja.

Pemanfaatan pengetahuan berpengaruh terhadap inovasi yang ada di UKM Rizky Food, akan tetapi sebaliknya penciptaan pengetahuan tidak berpengaruh terhadap inovasi. Hal ini terjadi diduga karena kurangnya sosialisasi yang ada di UKM kepada keseluruhan karyawan.

Terdapat dua model dalam upaya meningkatkan efektifitas inovasi pada UKM. Akan tetapi model yang dipilih adalah model dua karena model kedua menjelaskan bahwa dengan meningkatnya penciptaan pengetahuan termasuk didalamnya pemanfaatan pengetahuan maka akan memberikan peningkatan terhadap inovasi dan pemecahan masalah serta menjelaskan bahwa hasil dari penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan lebih efektif langsung menuju ke inovasi dibandingkan melalui pemecahan masalah terlebih dahulu.

Keputusan manajerial dapat dipilih dengan melihat faktor-faktor yang mendorong tercapainya tujuan maupun yang menghambat tujuan suatu Usaha Kecil Menengah (UKM). Adapun faktor pendorong tersebut adalah hubungan kekerabatan yang erat di lingkungan UKM, bantuan dari berbagai instansi terkait permodalan, keamanan untuk proses produksi, banyaknya permintaan pasar akan produk dan akses lokasi bahan baku yang strategis. Sedangkan faktor penghambat yang dialami UKM Rizky Food adalah pemilik UKM kurang tegas dalam memberikan sanksi atau menegur karyawan yang melakukan sanksi, adanya birokrasi yang berbelit-belit pada perizinan ke pemerintahan, ruang produksi yang tidak kondusif dan tidak nyaman, sebagian besar produksi masih menggunakan mesin manual serta gaji karyawan yang tidak sesuai dengan beban kerja, dan pemasok yang terdekat belum dapat memenuhi permintaan UKM sehingga UKM memasok bahan baku dari lokasi yang cukup jauh dari pabrik UKM.

Saran

(32)

22

sering memberikan motivasi kepada karyawan agar mereka lebih semangat dalam bekerja, dan juga memberikan fasilitas yang memadai dan kondusif di ruang produksi agar karyawan merasakan kenyamanan saat bekerja dan aktivitas produksi dapat berjalan secara maksimal. Hal tersebut dapat meningkatkan kinerja, kreatifitas dan inovasi karyawan UKM.

DAFTAR PUSTAKA

Basuki S. 2008. Profil Singkat Kota Sukabumi [Internet].[diunduh 2014 Maret 06 ]. Tersedia pada: http://sukabumicity.blogspot.com/2008/08/profil-singkat-kota-sukabumi.html?m=1.

Budiarto M. 2012. Membangun Ekonomi Nasional Dari Perairan Umum [Internet].[diunduh 2014 Maret 27] . Tersedia pada:

http://ppnsi.org/index.php?option=com_content&view=article&id=166:me mbangun-ekonomi-nasional-dari-perairan-umum&catid=29:perikanan-a-kelautan&Itemid=116 [ 27 Maret 2014]

Cheng Q. 2005. The Impact of Knowledge Creation And Utilization Processes On The Effectiveness Of Innovation. Canada (UK): Concordia University. Ferdinand A. 2002. Structural Equation Model dalam Penelitian Manajemen.

Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gopalakrishnan, S. and P. Bierly (2001). “Analyzing Innovation and Adoption Using a Knowledge-based Approach.” Journal of Engineering and Technology Management 18(2001): 107-130.

Kementerian Perikanan dan Kelautan. 2013. Sektor Kelautan Sebagai Pintu Ekonomi Daerah [Internet].[diunduh 2014 Maret 27]. Tersedia pada:

http://perikanan.umm.ac.id/id/umm-news-2728-sektor-kelautan-sebagai-pintu-ekonomi-daerah.html [ 27 Maret 2014]

Latan H, Ghozali I. 2012. Partial Least Square: Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 2.0 M3. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Nonaka I, Takeuchi H. 1995. The knowledge Creating Company; How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford (USA): Oxford University Press.

Sastrawidjaja. Dkk. 2002. Nelayan Nusantara. Jakarta (ID): Pusat Riset pengolahan Produk Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.

(33)
(34)

24

Lampiran 1 Karakteristik Karyawan UKM

Usia

No. Kategori Usia Jumlah Persentase (%)

1 < 15 tahun 0 0

2 16-25 tahun 19 38

3 26-35 tahun 19 38

4 36-45 tahun 11 22

5 > 45 tahun 1 2

Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Pesentase (%)

1 SD/ Sederajat 30 60

2 SMP/sederajat 8 16

3 SMA/sederajat 10 20

4 Diploma 1 1

5 S1 1 1

Status Pernikahan

No. Status Pernikahan Jumlah Persentase (%)

1 Menikah 37 74

2 Belum menikah 11 22

3 Janda/ Duda 2 4

Jumlah Tanggungan

No. Jumlah Tanggungan Jumlah Persentase (%)

1 1-2 orang 28 56

2 3-4 orang 19 38

3 5-6 orang 3 6

4 7-8 orang 0 0

Penghasilan Setiap Bulan

No. Penghasilan per bulan Jumlah Persentase (%)

1 < Rp 500.000 0 0

(35)

Lanjutan Lampiran 1 Lama Bekerja

No. Lama bekerja di UKM Jumlah Persentase (%)

1 0-1 tahun 20 40

2 2-3 tahun 23 46

3 4-5 tahun 4 8

4 6-7 tahun 1 2

5 8-9 tahun 2 4

Lampiran 2 Hasil Pengolahan PLS

OUTER MODEL

EVALUASI OUTER MODEL PADA MODEL 1 1. Loading Factor

Laten Indikator Loading factor Penciptaan Pengetahuan Eksternalisasi 0,991

Sosialisasi 0,151 Pemanfaatan Pengetahuan Internalisasi 0,733

Kombinasi 0,864

Tipologi inovasi Eksternal

Internal

0,859 0,930 Pemecahan Masalah Konsensus

Kreativitas

0,800 0,729 Inovasi Manajemen

Produk Proses

0,729 0,601 0,272

(36)

26

Lanjutan Lampiran 2

2. AVE dan Composite Reliability

Konstruk Laten AVE Evaluasi Composite

Reliability Evaluasi

Pemecahan Masalah 0,585899 Valid 0,738469 Reliabel

Penciptaan

Pengetahuan 0,510136 Valid 0,574173

Tidak Reliabel

Tipologi Inovasi 0,800993 Valid 0,889348 Reliabel

INNER MODEL 1

EVALUASI INNER MODEL PADA MODEL 1 Tabel Output dari model struktural (Inner Model)

Path

(37)

Lanjutan Lampiran 2

EVALUASI OUTER MODEL PADA MODEL 2

OUTER MODEL 2

1. Loading Factor

Laten Indikator Loading factor

Inovasi Produk 0,180

Manajemen 0,932

Proses 0,433

Penciptaan Pengetahuan Eksternalisasi 0,741

Internalisasi 0,766

Kombinasi 0,745

Sosialisasi -0,137 Pemecahan Masalah Konsensus 0,798

Kreativitas 0,731 Tipologi Inovasi Eksternal 0,354

Internal -0,957

Ket : Nilai yang dicetak tebal adalah indikator terbaik yang dapat merefleksikan variabel laten

2. AVE dan Composite Reliability

Konstruk Laten AVE Evaluasi Composite

Reliability Evaluasi

Inovasi 0,363 Tidak Valid O,194451

Tidak Reliabel

Pemecahan Masalah 0,585957 Valid 0,738562 Reliabel

Penciptaan Pengetahuan 0,427286 Tidak Valid 0,661236

Tidak Reliabel

Tipologi Inovasi 0,520733 Valid 0,642046

(38)

28

Lanjutan Lampiran 2

INNER MODEL 2

EVALUASI INNER MODEL PADA MODEL 2 Tabel Output dari model struktural (Inner Model)

(39)

Lampiran 3 Dokumentasi UKM Rizky Food

(40)

30

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 1 Produksi perikanan laut TTCL (Tuna, Tongkol, Cakalang, Layur)
Tabel 2 Studi terdahulu terkait penciptaan pengetahuan dan inovasi.
Gambar 3 Kerangka Penelitian
Gambar 4 Diagram Ishikawa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian hubungan kekerabatan fenetik di antara kultivar tomat dipandang perlu, karena dapat diperoleh informasi kedekatan hubungan di antara kultivar tomat

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap asisten dan kedisiplinan terhadap tingkat kelulusan praktikum fisika dasar 1 jurusan pendidikan fisika angkatan

FINISHING Pemasangan Audio Pekerjaan Telepon Perataan Lahan Pelataran Depan Keliling Bangunan Lantai 1 Lantai 2 VI.A.01 Pembentukan lahan VI.C.01 Rabat Beton 7 cm + Plester Acian 6

Secara khusus, hasil wawancara awal peneliti dengan beberapa mahasiswa Fakultas Psikologi yang ada di Universitas Muhammadiyah Surakarta menemukan bahwa, mereka

Pure aluminium is quite durable but it has poor. tensile

Oleh karena hasil penelitian menunjukkan efek penghambatan pertumbuhan yang cenderung lebih tinggi terhadap bakteri probiotik daripada bakteri patogen, maka perlu

Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah terkait dengan pemahaman Muhammadiyah dan NU terhadap dalil-dalil penggunaan hisab, serta pandangan Ulama

Dampak negatif yaitu dengan jumlah penduduk yang banyak ini bisa menjadi boomerang dinegara tersebut karena dengan penduduk yang banyak dan sumber daya manusia yang