• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Penerjemah Bahasa Isyarat Abjad Menggunakan Sensor Flex dan Accelerometer Berbasis Arduino.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Penerjemah Bahasa Isyarat Abjad Menggunakan Sensor Flex dan Accelerometer Berbasis Arduino."

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN SENSOR FLEX DAN ACCELEROMETER BERBASIS ARDUINO

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Komputer

Fakultas Teknologi dan Informatika

Oleh :

EDO ALIFFANDHIARTO 11.41020.0065

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia yang notabennya adalah makhluk sosial selalu membutuhkan

berbagai cara untuk berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, salah satunya

adalah dengan cara berkomunikasi. Banyak hal yang dapat dilakukan seseorang

agar dapat berkomunikasi dengan orang lain, termasuk untuk berkenalan, berbagi

cerita dan pengalaman hingga meminta pertolongan. Setiap orang mempunyai

cara untuk berkomunikasi dengan lawan bicaranya, namun di dunia ini tidak

semua orang dapat berkomunikasi dengan baik. Salah satunya adalah para

penderita tuna-rungu.

Bagi manusia normal hal ini bukanlah kendala yang serius namun bagi

para penderita tuna-rungu hal ini bisa menjadi kendala yang sangat serius. Akan

ada sebuah kondisi dimana para penderita tuna-rungu harus berhadapan langsung

dengan masyarakat sekitar. Dan terkadang masyarakat awam juga tidak dapat

memahami bahasa yang digunakan oleh penderita tuna-rungu, hanya ada beberapa

orang yang dapat memahami bahasanya. Di setiap negara dan bahkan setiap

daerah, para penderita tuna-rungu memiliki bahasa isyarat yang berbeda-beda

(Rudy Hartanto, 2015), salah satunya adalah di Indonesia yang memiliki beragam

bahasa isyarat dan hampir setiap daerah memiliki bahasa isyarat yg berbeda.

Harus ada bahasa yang menjembatani masalah komunikasi antara

penderita tuna rungu dengan penderita tuna rungu lainnya (jika berbeda daerah)

(3)

Salah satu jalan untuk menjembatani masalah komunikasi ini adalah dengan

menggunakan huruf abjad karena huruf abjad dapat mewakili beragam bahasa di

Indonesia bahkan dunia. Karena perkembangan komunikasi bahasa sangat cepat

sihingga diharapkan pembelajaran mengenai bahasa universal dapat tersampaikan

secara merata dan para penderita tuna-rungu dapat berkomunikasi dengan

masyarakat yang lebih luas.

Sebelumnya ada penelitian yang mengembangkan bahasa isyarat yang

menggunakan sensor kinetik yang dapat membaca pergerakan bahasa isyarat

tubuh dengan judul pembelajaran bahasa isyarat dengan kinect dan metode

dynamic time warping (Ashadi Salim, 2013). Namun, penelitian tersebut masih

kurang efektif dalam penggunaan sehari-hari karena pengguna harus membawa

berbagai banyak alat untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dihadapi oleh penulis ke depannya dalam

proses pengerjaan Tugas Akhir ini adalah:

Bagaimana cara membuat alat penerjemah bahasa isyarat bagi penderita

tuna-rungu menggunakan sensor flex dan sensor accelerometer berbasis arduino?

1.3 Batasan Masalah

Dalam perancangan penerjema bahasa isyarat ini, terdapat beberapa

batasan masalah untuk menghindari pembahasan yang lebih luas terkait dengan

alat, batasan masalah tersebut antara lain :

(4)

3

2. Besar tangan penguna harus sesuai dengan sarung tangan

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan Rancang Bangun Penerjemah Bahasa

Isyarat Abjad Berbasis Arduino ini yaitu:

1. Mempermudah komunikasi antara penderita tuna-rungu dengan penderita

tuna-rungu (berbeda bahasa) dan menjebatani komunikasi antara penderita

tuna-rungu dengan masyarakat yang lebih luas.

2. Membuat alat penerjemah bahasa isyarat dengan menggunakan sensor flex

dan accelerometer, yang akan diolah arduino dan ditampilkan di layar LCD

secara real time. Sehingga dapat digunakan dengan mudah dimanapun tanpa

perlu membawa kamera dan komputer.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan Tugas Akhir ini secara garis besar tersusun dari 5 (lima) bab,

yaitu diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, batasan

masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas teori penunjang dari permasalahan, yaitu

Bahasa Isyarat, Sensor Flex, Sensor Accelerometer (ADXL335), Arduino

(Mega 2560), LCD (Liquid Crystal Display), ADC (Analog To Digital

(5)

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas tentang blok diagram sistem serta metode

yang digunakan dalam pembuatan rancang bangun. Perancangan

dilakukan dengan melakukan perancangan perangkat keras yang

meliputi perancangan sensor flex dengan arduino mega2560,

perancangan sensor accelerometer adxl335 dengan arduino mega2560

dan perancangan LCD(Liquid Crystal Display). Kemudian dilanjutkan

dengan perancangan alat, yaitu perancangan yang berhubungan dengan

mekanik pada rancang bangun, yaitu sarung tangan untuk penempatan

sensor flex dan sensor accelerometer adxl335. Terakhir dilakukan

perancangan perangkat lunak yang akan menjalankan seluruh sistem

dengan pusat kendali pada arduino mega2560 dengan pembahasan

tentang diagram alir dari program yang diaplikasikan pada rancang

bangun. Perancangan perangkat lunak yang dibuat meliputi

perancangan program arduino mega2560 dengan sensor flex dan sensor

accelerometer adxl335.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari pengujian

masing-masing komponen pendukung dalam pembuatan rancang bangun yang

nantinya hasil dari pengujian masing-masing komponen akan

menentukan apakah komponen bekerja dengan baik. Selain itu data dari

pengujian sensor dapat digunakan sebagai dasar pembuatan program

(6)

5

perancangan seluruh sistem yang nantinya dapat diperoleh hasil kondisi

yang benar agar sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan ide

perancangan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian berdasarkan

rumusan masalah serta saran untuk perkembangan penelitian

(7)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Bahasa Isyarat Abjad

Bahasa isyarat adalah media komunikasi bagi para penderita tuna-rungu

agar dapat berinteraksi dengan para penderita tuna-rungu lainnya dan manusia

normal, sehingga komunikasi antara penderita tuna-rungu dari setiap daerah dapat

berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

lebih mudah. Bahasa isyarat merupakan bahasa non verbal yang menggunakan

simbol-simbol dengan menggerakkan tangan dalam berkomunikasi dan

menyampaikan sebuah ekspresi. Di setiap negara memiliki bahasa isyarat yang

berbeda-beda bahkan di setiap daerah di Indonesia, sehingga pemerintah

Indonesia berinisiatif mengeluarkan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI).

(8)

7

2.2 Sensor Flex

Sensor flex adalah sensor fleksibel yang menghasilkan nilai resistensi dan

digunakan untuk mendeteksi lengkungan/tekukan, pada Tugas Akhir ini

digunakan pada jari untuk mendeteksi lengkungan/ tekukan. Sensor flex sama

dengan potensio yang nilainya akan berubah ketika diputar dan pada sensor flex

nilai resistensi akan berubah ketika jari sensor ditekuk pada sudut tertentu.

Spesifikasi :

1. Jangkauan suhu : -35oC hingga +80oC

2. Hambatan datar : 10K Ohm

3. Toleransi Hambatan : ± 30%

4. Jangkauan hambatan tekukan : 60K sampai 110K Ohm

5. Power : 0,5 Watt dst. 1 Watt sampai batas maksimal

Rangkaian dasar sensor flex :

V out = V in

Gambar 2.2 Rangkaian dasar sensor flex

(https://www.sparkfun.com/datasheets/Sensors/Flex/flex22.pdf) R1

(9)

2.3 Sensor Accelerometer

Accelerometer adalah sensor yang dapat berfungsi untuk mengukur

percepatan linier yang disebabkan oleh gerak benda atau percepatan grafitasi

bumi. Perubahan kecepatan yang mampu terdeteksi oleh sensor adalah percepatan

gravitasi bumi, karena setiap benda dalam kondisi diam (normal) akan

memperoleh gaya tarik bumi.

2.3.1 ADXL 335

ADXL335 adalah sensor yang dapat mengukur percepatan dengan range

±3g dengan keluaran berupa tegangan analog. ADXL335 terdiri dari 3 sumbu

yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z dimana setiap sumbu atau axis saling

tegak lurus. Percepatan gravitasi yang dideteksi oleh sensor dapat digunakan

sebagai informasi sudut orientasi benda.

(10)

9

Sensor ADXL335 beroprasi pada tegangan 1,8 Volt sampai 3,6 Volt

dengan tipikal 3,3Volt. Sensitivitas dari sensor antara 270 mV/g sampai 330 mV/g

dengan tipikal 300 mV/g pada kondisi 3V.

Gambar 2.4 Blok Diagram ADXL335

(11)

2.4 Arduino

Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source, serta

memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk digunakan. Arduino dapat

mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis sensor dan dapat

mengendalikan lampu, motor, lcd dan berbagai jenis aktuator lainnya. Arduino

mempunyai banyak jenis, di antaranya Arduino Uno, Arduino Mega 2560,

Arduino Fio, dan lainnya (www.arduino.cc).

2.4.1 Arduino Mega 2560

2.4.1.1 Pengertian Arduino Mega 2560

Arduino Mega 2560 adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis

Atmega2560. Arduino Mega 2560 memiliki 54 pin input/output yang mana 15 pin

dapat digunakan sebagai output PWM, 16 analog input, 4 UART, crystal osilator

16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino Mega

2560 mampu mendukung mikrokontroller, dapat dikoneksikan dengan komputer

menggunakan kabel USB. Arduino Mega 2560 memiliki kelebihan tersendiri

dibandingkan board mikrokontroler yang lain selain bersifat open source, Arduino

Mega 2560 juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa

C. Selain itu dalam board Arduino Mega 2560 sendiri sudah terdapat loader yang

berupa USB sehingga memudahkan kita ketika memprogram mikrokontroler

didalam Arduino Mega 2560. Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler

yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader terpisah untuk memasukkan

program ketika kita memprogram mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk

(12)

11

Sifat open source Arduino Mega 2560 juga banyak memberikan keuntungan

tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open

source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun

memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada dipasaran. Bahasa

pemrograman Arduino Mega 2560 merupakan bahasa C yang sudah

disederhanakan sintak bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita

dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller (FeriDjuandi, 2011).

Gambar 2.6 Arduino Mega 2560 (www.arduino.cc)

Spesifikasi teknis Arduino Uno

(13)

2.4.1.2 Power Arduino Mega 2560

Arduino Mega 2560 dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan

catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB)

dapat di ambil baik berasal dari AC ke adaptor DC atau baterai. Adaptor ini dapat

dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm

konektor power. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam ground dan

Vin pin header dari konektor power. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan

untuk board Arduino Uno adalah 7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya

kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5v Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil

kemudian jika diberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat

merusak board arduino Mega 2560 (www.arduino.cc).

2.4.1.3 Memori

Atmega2560 memiliki 256 KB (dengan 8 KB digunakan untuk

bootloader), 8 KB dari SRAM dan 4 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis

dengan EEPROM liberary) (www.arduino.cc).

2.4.1.4 Input dan Output

Masing-masing dari 54 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan

sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode(),

digitalWrite(), dan digitalRead(), beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat

memberikan atau menerima maksimal 40 mA dan memiliki internal pull-up

resistor (secara default terputus) dari 20-50 kOhm. Selain itu, ada beberapa pin

(14)

13

1. Serial

Memiliki 4 serial yang terdiri dari 2 pin. Serial 0 : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX),

serial 1 : pin 19 (RX) dan pin 18 (TX), serial 2 : pin 17 (RX) dan pin 16

(TX), serial 3 : pin 15 (RX) dan pin 14 (TX). Digunakan untuk menerima

(RX) dan mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin 0 dan pin 1 yang digunakan

oleh chip USB-to-TTL Atmega16U2.

2. Interupsi eksternal

Pin 2 (untuk interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18 (interrupt 5), pin 19

(interrupt 4), pin 20 (interrupt 3) dan pin 21 (interrupt 2). 6 Pin ini dapat

dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai yang rendah, dengan batasan

tepi naik atau turun, atau perubahan nilai.

3. PWM

2 sampai 13 dan 44 sampai 46. Menyediakan output PWM 8-bit dengan

fungsi analogWrite ().

4. SPI

Pin 50 (MISO), pin 51 (MOSI), pin 52 (SCK), pin 53 (SS). Pin ini

mendukung komunikasi SPI menggunakanSPI library.

5. LED

Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai nilai high,

LED on, dan ketika pin bernilai low, LED off.

6. TWI (I2C)

Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL). Dukungan komunikasi TWI menggunakan

(15)

Arduino Mega 2560 memiliki 16 input analog, berlabel A0 sampai dengan

A15, yang masing-masing menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai

yang berbeda). Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:

1. AREF

Tegangan referensi (0 sampai 5V) untuk input analog. Digunakan dengan

fungsi analogReference ().

2. RESET

Me-reset mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk tombol reset sebagai

pengaman di board arduino. (www.arduino.cc)

(16)

15

2.4.1.5 Komunikasi Arduino Mega 2560

Arduino Mega 2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi

dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. Atmega 2560

menyediakan UART TTL (5V) untuk komunikasi serial, yang tersedia di pin

digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 sebagai saluran komunikasi

serial melalui USB dan sebagai port virtual untuk perangkat lunak pada

komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB standar COM, dan tidak ada

driver eksternal yang diperlukan. Namun, pada Windows diperlukan, sebuah file

inf.

Pada perangkat lunak Arduino terdapat monitor serial yang

memungkinkan digunakan memonitor data tekstual sederhana yang akan dikirim

menuju arduino atau keluar dari board Arduino. LED RX dan TX di board akan

berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dengan koneksi

USB ke komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).

Sebuah Software Serial library memungkinkan untuk berkomunikasi

secara serial pada salah satu pin digital pada board arduino mega

2560.Atmega2560 juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan komunikasi SPI

(www.arduino.cc)

2.5 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair

sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang, misalnya

dalam alat-alat elektronik, seperti kalkulator ataupun layar komputer. Pada LCD

(17)

terdiri dari satu buah kristal cair sebagai suatu titik cahaya. Walaupun disebut

sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.

LCD LMB 162A merupakan modul LCD buatan Topway dengan tampilan 2x16

karakter (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah, sekitar 5V DC.

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang

berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).

Microcontroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan

memori dan register. Memori yang digunakan mikrokontroler internal LCD

adalah:

a. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat

karakter yang akan ditampilkan berada.

b. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan

memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari

karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

c. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori

untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan

karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat

LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal

mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter

dasar yang ada dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah :

a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari

(18)

17

penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)

dapat dibaca pada saat pembacaan data.

b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau

keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut

keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)

diantaranya adalah :

a. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan

menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus

data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.

b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan

jenis data yang masuk. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah,

sedangkan logika high menunjukan data.

c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis

data, sedangkan high baca data.

d. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

e. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini

dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak dihubungkan ke ground,

sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt. (Madhawirawan,

(19)

Gambar 2.9 Liquid Cristal Display (LCD)

2.6 Analog to Digital Converter (ADC)

Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog

menjadi kode–kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses

industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya

ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan

sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya

kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer). ADC (Analog

to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan

resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal

analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu.

Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).

(20)

19

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Metode Penelitian

Pada perancangan sistem penerjemah bahasa isyarat menggunakan disain

sarung tangan yang dikombinasikan dengan dua sensor yang akan mendeteksi

pergerakan tangan. Sistem ini dibuat agar pengguna sarung tangan dapat

menerjemahkan bahasa isyarat ke dalam bentuk abjad. Perancangan sistem ini

menggunakan 5 buah sensor flex, Accelerometer ADXL335 dan Arduino

Mega2560 sebagai master. Digunakan Analog to Digital Converter (ADC)

sebagai penghubung mikrokontroler Arduino Mega 2560 dengan 5 sensor flex dan

Accelerometer. Masing-masing sensor flex akan menghasilkan input dari lekukan

setiap jari dan sensor Accelerometer akan menghasilkan input dari kemiringan

tangan yang diharapkan mendapat hasil yang akurat dari bentuk tangan.

Sistem yang seluruh komponennya telah terintegrasi dengan baik, diawali

dengan penggunaan sarung tangan oleh user yang sudah tertanam sensor flex dan

Accelerometer ADXL335. Kemudian tangan user menirukan model yang sesuai

dengan bahasa isyarat SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia), dari model tangan

yang diperagakan oleh user akan menghasilkan output nilai yang akan digunakan

sebagai nilai input. Selanjutnya Arduino Mega 2560 akan memproses nilai yang

dihasilkan oleh model tangan user sesuai dengan bahasa isyarat SIBI (Sistem

Isyarat Bahasa Indonesia) ke dalam LCD.

(21)

3.2 Model Perancangan

Perancangan sistem pada rancang bangun penerjemah bahasa isyarat ini

dapat dilihat dan dijelaskan pada diagram blok seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan

Dari gambar 3.1 di atas dapat dijelaskan bahwa dalam sistem perancangan

penerjemah bahasa isyarat menggunakan 5 buah sensor flex, 1 buah sensor

Accelerometer ADXL335, 1 buah Arduino Mega 2560 sebagai master dan 1 buah

LCD sebagi display output. Sistem diawali dengan mengambil input dari sensor

flex dan sensor Accelerometer ADXL335 yang sudah tertanam pada sarung

tangan untuk diproses oleh Arduino Mega 2560. 1 buah sensor flex akan

mendeteksi lengkungan dari 1 jari, pada blok diagram perancangan di atas

terdapat 5 buah sensor flex yang bertugas sebagi input nilai dari bentuk jari user

yang membentuk model bahasa isyarat sesuai dengan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa

Indonesia). 1 buah sensor Accelerometer juga bertugas sebagai input yang Arduino

Mega2560 Sarung Tangan

ADC Sensor Flex

Sensor Flex

Sensor Flex

Sensor Flex

Sensor Flex

Sensor Accelerometer

ADXL335

LCD

(22)

21

bertugas mendeteksi lengkungan dan gerakan tangan user, sehingga dari

lengkungan dan gerakan tangan akan menghasilkan nilai. Kemudian sensor flex

dan sensor Accelerometer ADXL335 mengirimkan nilai output ke Arduino Mega

2560 melalui komunikasi ADC (Analog To Digital Converter) yang ada pada

Arduino Mega 2560. Selanjutnya Arduino Mega 2560 yang bertugas mengubah

nilai input analog menjadi kode-kode digital dari kedua sensor untuk ditampilkan

di LCD yang bertugas sebagai output untuk memberi informasi kepada user.

3.3 Perancangan Perangkat Keras

Dalam proses perancangan Tugas Akhir, diawali dengan melakukan

perancangan perangkat keras yang menjadi satu buah sistem yang saling

terintegrasi. Perancangan terdiri dari perancangan Arduino Mega 2560 sebagai

master, perancangan komunikasi ADC, perancangan sensor flex, perancangan

sensor Accelerometer dan perancangan LCD. Pada gambar 3.2 dapat dilihat

Schematic perancangan seluruh sistem pada rancang bangun penerjemah bahasa

isyarat abjad.

(23)

3.3.1. Perancangan Arduino Mega2560

Arduino Mega 2560 adalah mikrokontroler yang digunakan sebagai master

pada penerjemah bahasa isyarat. Arduino Mega 2560 merupakan modul

mikrokontroler yang terdiri dari beberapa komponen elektronika sederhana yang

dirangkai menjadi satu modul mikrokontroler. Perancangan Arduino Mega 2560

dibuat dengan menentukan pin pada arduino yang akan digunakan untuk

mengakses semua komponen dan sensor. Berikut adalah rincian dari pin pada

arduino yang akan digunakan dalam pembuatan sistem ini. Arduino Mega 2560

merupakan sistem mikrokontroler yang menggunakan IC Atmega 2560. Karena

Arduino Mega 2560 sudah dalam bentuk modul IC pada arduino ada yang telah

tertanam atau terhubung pada modul dan ada yang dapat dilepas atau diganti

ketika IC mengalami kerusakan. Mikrokontroler Arduino Mega 2560 memiliki

beberapa fitur utama. Adapun fitur utama dari mikrokontroler Arduino Mega 2560

adalah sebagai berikut:

a. 16 Pin input Analog Digital Converter (ADC).

b. 15 channel Pulse Width Modulation (PWM).

c. 54 channel I/O digital.

d. Menggunakan tegangan 7-12V untuk beroperasi.

Pengujian pada mikrokontroler Arduino Mega 2560 dilakukan dengan

menguji apakah program berhasil atau tidak diupload pada mikrokontroler

(24)

23

3.3.2. Perancangan Arduino Mega 2560 dengan Sensor Flex

Salah satu sensor yang digunakan pada perancangan adalah sensor flex

yang berfungsi untuk membaca gerakan dari setiap jari yang akan dibaca oleh

Arduino Mega 2560. Sensor flex merupakan komponen input dari Arduino Mega

2560 dan merupakan proses input awal dari sistem penerjemah bahasa isyarat ini.

Input tegangan dari sensor flex adalah 5 Volt. Sensor flex terdiri dari 2 pin, pada

perancangan ini pin positif (+) yang langsung dihubungkan ke VCC dan pin

negaif (-) dihubungkan ke resistor 10k ohm yang selanjutnya dihubungkan ke pin

GND dan data sensor flex diambil dari pin negatif. Dalam perancangan ini, sensor

flex dihubungkan dengan pin analog A0 – A4. Adapun perancangan sensor flex

dengan Arduino Mega2560 dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Schematic Arduino Mega 2560 dengan Sensor Flex

Pengujian sensor flex dilakukan dengan cara menekuk sesnsor agar

menghasilkan nilai output. Dari proses ini akan nilai output yang dihasilkan

(25)

3.3.3. Perancangan Arduino Mega 2560 dengan Accelerometer ADXL335

Sensor Accelerometer ADXL335 pada perancangan ini digunakan sebagai

pendeteksi lengkungan dan gerakan dari tangan ketika menirukan bahasa isyarat

abjad. Nilai output yang dihasilkan dari sensor ADXL335 adalah nilai analog

sehingga komunikasi yang dilakukan dengan Arduino Mega 2560 menggunakan

ADC. Sensor Accelerometer ADXL335 ini memiliki 3 ouput yang sesuai dengan

sumbunya yaitu sumbu X, sumbu Y dan sumbu Z. Perancangan sensor

Accelerometer ADXL335 dapat dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Schematic Perancangan Arduino Mega 2560 dengan Sensor Accelerometer ADXL335

Pada tabel 3.1 dapat dilihat allocation list dari perancangan Accelerometer

(26)

25

Tabel 3.1 Pin Arduino Mega2560 dengan Sensor Accelerometer ADXL335

No PIN ADXL335 PIN Arduino Mega 2560

1. VCC 3,3 V

2. X_OUT Analog A5

3. Y_OUT Analog A6

4. Z_OUT Analog A7

5. GND GND

6. ST -

Pengujian Accelerometer ADXL335 dengan melakukan gerakan tangan

sesuai bahasa isyarat dan akan menghasilkan nilai output pada LCD.

3.3.4. Perancangan LCD (Liquid Crystal Display)

LCD yang digunakan pada perancangan ini adalah liquid LCD yang

memiliki ukuran 16 x 2. Pada sistem ini LCD digunakan sebagai output dari

proses yang dilakukan oleh Arduino Mega 2560. Pada tabel 3.2 dapat dilihat

penjelasan dari pin display LCD dan pada gambar 3.5 dapat dilihat bagaimana

(27)

Tabel 3.2 Penjelasan PinLCD

(28)

27

Pengujian LCD dilakukan dengan cara melihat apakah LCD dapat

menampilkan karakter yang sesuai dengan program yang diinginkan.

3.4 Perancangan Mekanik

Selain perancangan hardware, dilakukan juga perancangan mekanik dari

rancang bangun penerjemah bahasa isyarat yang tentunya berguna untuk

pengujian keseluruhan sistem pada kondisi yang dibutuhkan sesuai dengan ide

perancangan. Perancangan terdiri dari perancangan sarung tangan, perancangan

mikrokontroler master, perancangan sensor flex, perancangan sensor

Accelerometer dan perancangan LCD. Berikut pembahasan dari perancangan

mekanik dari locker otomatis.

3.4.1 Perancangan Sarung Tangan

Pada perancangan ini, sarung tangan dibuat dari bahan kain seperti pada

umumnya, kemudian di atas jari-jari sarung tangan diberikan kantong kecil

memanjang sesuai dengan ukuran sensor flex. Kantong-kantong ini berfungsi

untuk menempatkan sensor flex agar nantinya mengikuti setiap pergerakan tangan

dengan cara menahan perlawanan dari sensor flex ketika ditekuk. Pada bagian atas

tengah terdata ruang kosong antara jari manis dan kelingking yang digunakan

untuk menempatkan sensor Accelerometer ADXL335. Bentuk sarung tangan yang

digunakan pada rancang bangun penerjemah bahasa isyarat dapat dilihat pada

(29)

Gambar 3.6 Sarung Tangan Dengan Kantong

3.5 Perancangan Perangkat Lunak

Selain perancangan perangkat keras dan perancangan mekanik, dibutuhkan

juga perancangan perangkat lunak. Perancangan ini bertujuan agar sistem berjalan

sesuai dengan yang diinginkan.

3.5.1 Perancangan Program Master

Sistem program master pada perancangan penerjemah bahasa isyarat ini

akan mengontrol komponen output dan input dari sensor flex dan sensor

Accelerometer sebagai input dan LCD I2C sebagai output. Flowchart dari

(30)

29

Gambar 3.7 Flowchart Program Master

Dari Gambar 3.7 dapat di analisa bagaimana sistem dari mikrokontroler

master penerjemah bahasa isyarat bekerja. Proses diawali dengan pendeklarasian

variabel input dan otput dari sebuah program. Selanjutnya pembacaan input, ada 8

nilai input . 5nilai input analog didapatkan dari sensor flex yang terdapat di

jari-jari tangan, jari-jari-jari-jari tangan yang terdapat sensor flex adalah jari-jari tangan sebelah

kanan yaitu :

1. Jari Jempol

2. Jari Telunjuk

[image:30.595.92.513.75.512.2]
(31)

4. Jari Manis

5. Jari Kelingking

Setiap sensor flex akan menghasilkan nilai input analog dari proses

penekukan atau menirukan bentuk bahasa isyarat yang sesuai dengan SIBI. 3 nilai

analag lainnya di dapatkan dari sensor Accelerometer yang berada pada atas

telapak tangan, nilai analog dari Accelerometer didapatkan dari proses gerakan

tanganyang menirukan bentuk bahasa isyarat SIBI. Setelah proses pembacaan

nilai analog, dilanjutkan dengan pemrosesan oleh mikrokontroler master yang

mengubah nilai analog ke digital dengan ADC sehingga menghasilkan nilai

digital.

Dari nilai ADC yang dihasilkan dari sensor akan di proses apakah nilai

yang dihasilakan sesuai dengan range nilai abjad. Apabila sesuai dengan nilai

sesuai dengan salah satu abjad maka hasil pencocokan akan dioutputkan ke LCD

dan ketika mengulang gerakan yang menirukan abjad lain sesuai denga bahasa

(32)

31

BAB IV

HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil analisa

pengujian dari hasil penelitian Tugas Akhir ini yang telah dilakukan, pengujian

dilakukan dalam beberapa bagian yang disusun dalam urutan dari yang sederhana

menuju sistem yang lengkap. Pengujian dilakukan meliputi pengujian perangkat

keras (hardware) dan perangkat lunak (software) diharapkan didapat suatu sistem

yang dapat menjalankan rancangan alat berjalan dengan baik dan optimal.

4.1 Pengujian Arduino Mega 2560

4.1.1 Tujuan Pengujian Arduino Mega 2560

Pengujian Arduino Mega 2560 bertujuan mengetahui apakah Arduino

Mega 2560 dapat melakukan proses upload program sehingga dapat dinyatakan

bahwa Arduino Mega 2560 dapat digunakan dan berjalan dengan baik.

4.1.2 Alat Yang Dibutuhkan Pada Pengujian Arduino Mega 2560

1. Komputer

2. Rangkaian Arduino Mega 2560.

3. Adaptor 12 Volt.

4. Rangkaian Power DC to DC 12 ke 5 Volt.

4.1.3 Prosedur Pengujian Arduino Mega 2560

(33)

2. Hubungkan Arduino Mega 2560 dengan rangkaian power 12 ke 5 Volt.

3. Hubungkan Arduino Mega 2560 dengan komputer menggunakan komunikasi

serial.

4. Buka aplikasi Arduino.

5. Buka sketch program yang akan di upload.

6. Tekan menu upload pada aplikasi Arduino dan tunggu hingga proses upload

selesai.

4.1.4 Hasil Pengujian Arduino Mega 2560

Dari percobaan di atas apabila terjadi proses upload program seperti

gambar 4.1 dan tidak ada comment yang menunjukan kegagalan dalam

sambungan antara komputer dan Arduino Mega 2560 maka proses upload

program akan berjalan dengan baik yang di tandai dengan tampil comment seperti

yang ditunjukkan pada gambar 4.2.

[image:33.595.94.517.306.692.2]
(34)
[image:34.595.100.510.78.507.2]

33

Gambar 4.2 Tampilan Comment Saat Arduino Berhasil di Download

4.2 Pengujian LCD (Liquid Cristal Display)

4.2.1 Tujuan Pengujian LCD (Liquid Cristal Display)

Pengujian LCD (Liquid Cristal Display) bertujuan untuk mengetahui

apakah LCD (Liquid Cristal Display) dapat terkoneksi dengan Mikrokontroler

dan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tampilan yang diharapkan program

yang telah dibuat dan dapat digunakan.

4.2.2 Alat Yang Dibutuhkan Pada Pengujian LCD (Liquid Cristal Display)

1. Rangkaian Arduino Mega 2560.

2. LCD (Liquid Cristal Display).

3. Komputer.

(35)

4.2.3 Prosedur Pengujian LCD (Liquid Cristal Display)

1. Hubungkan rangkaian Arduino Uno dengan komputer.

2. Sambungkan LCD (Liquid Cristal Display) dengan rangkaian I2C.

3. Sambungkan rangkaian I2C dengan Arduino Mega 2560.

4. Pastikan sketch telah di upload.

4.2.4 Hasil Pengujian LCD (Liquid Cristal Display)

Dari percobaan di atas apabila LCD (Liquid Cristal Display)

menunjukkan tampilan yang sesuai dengan sketch yang telah dibuat dan di upload

sebelumnya pada Arduino Mega 2560 seperti pada gambar 4.3, maka dapat

dikatakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat berfungsi dengan baik dan dapat

[image:35.595.91.508.293.546.2]

digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 4.3 Tampilan LCD (Liquid Cristal Display)

4.3 Pengambilan Sensor Flex

4.4.1 Tujuan Pengujian Pengambilan Sensor Flex

Tujuan pengujian sensor flex ini adalah untuk memperoleh hasil nilai output

dari sensor flex yang nantinya akan digunakan dalam menetukan nilai range pada

(36)

35

4.4.2 Alat Yang Dibutuhkan Pada Pengujian Pengambilan Sensor Flex

1. Komputer

2. Rangkaian Arduino Mega 2560

3. Sarung Tangan

4. 5 Buah Sensor Flex

5. LCD

6. Rangkaian I2C

4.4.3 Prosedur Pengujian Pengambilan Sensor Flex

1. Masukkan sensor flex ke dalam kantong jari sarung tangan

2. Sambungkan sensor flex dengan Arduino Mega 2560

3. Sambungkan LCD dengan rangkaian I2C

4. Upload program pencarian nilai ADC

5. Kepalkan tangan untuk memulai kondisi awal

6. Tekan tombol restart pada Arduino Mega 2560

7. Uji sensor flex dengan mnirukan bahasa isyarat SIBI

8. Cek nilai yang keluar pada LCD.

4.4.4 Hasil Pengujian

Dari pengujian lima jari yang menggunakan sarung tangan dan terdapat

sensor flex diambil 10X pengujian dengan 10 tangan yang berbeda, pengujian

diambil dari abjad vokal A, I, U, E, O dan huruf konsonan B, F, W. 10 Hasil

(37)

Tabel 4.1 Hasil Pengambilan I Data Pada Sensor Flex Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 35 3 4 4 2

I 18 9 8 9 43

U 3 43 44 9 8

E 0 9 7 9 9

O 23 24 23 25 23

B 0 50 53 55 59

F 0 18 48 50 58

[image:37.595.93.502.113.728.2]

W 7 55 56 50 20

Tabel 4.2 Hasil Pengambilan II Data Pada Sensor Flex

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 37 6 6 4 1

I 17 7 3 8 46

U 17 42 47 5 6

E 5 9 10 10 12

O 7 25 24 25 25

B 0 49 49 52 54

F 0 5 42 47 49

W 0 36 39 48 9

Jari

Abjad

Jari

(38)

37

Tabel 4.3 Hasil Pengambilan III Data Pada Sensor Flex

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 31 5 5 3 2

I 0 5 3 8 56

U 6 46 51 11 11

E 0 9 11 11 15

O 3 20 20 19 24

B 0 49 54 54 58

F 0 18 50 51 56

[image:38.595.93.505.109.731.2]

W 12 52 56 48 11

Tabel 4.4 Hasil Pengambilan IV Data Pada Sensor Flex

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 29 6 6 5 2

I 9 8 5 12 53

U 7 38 45 5 6

E 0 5 8 10 14

O 9 20 21 21 23

B 0 44 50 56 53

F 5 14 47 51 48

W 0 50 53 50 7

Jari

Abjad

Jari

(39)

Tabel 4.5 Hasil Pengambilan V Data Pada Sensor Flex Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 30 7 6 5 3

I 0 5 1 8 49

U 0 40 45 7 7

E 0 13 13 13 17

O 12 22 14 15 18

B 0 36 43 47 49

F 0 15 45 49 49

[image:39.595.93.502.112.729.2]

W 4 55 55 51 13

Tabel 4.6 Hasil Pengambilan VI Data Pada Sensor Flex

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 29 9 8 8 7

I 8 11 7 14 50

U 4 48 52 12 14

E 0 10 10 13 11

O 17 27 28 26 28

B 5 45 51 44 50

F 15 25 51 43 56

W 16 54 55 40 17

Jari

Abjad

Jari

(40)

39

Tabel 4.7 Hasil Pengambilan VII Data Pada Sensor Flex

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 36 8 9 9 7

I 16 10 7 12 50

U 7 48 50 7 13

E 5 20 21 22 26

O 13 24 24 25 24

B 7 56 53 46 56

F 17 25 50 45 50

[image:40.595.93.506.108.730.2]

W 22 50 54 37 16

Tabel 4.8 Hasil Pengambilan VIII Data Pada Sensor Flex

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 26 4 2 2 0

I 0 7 6 5 49

U 0 42 47 6 6

E 0 6 5 10 15

O 5 22 22 23 22

B 0 57 57 57 54

F 22 12 53 58 55

W 23 55 55 52 26

Jari

Abjad

Jari

(41)

Tabel 4.9 Hasil Pengambilan IX Data Pada Sensor Flex Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 33 5 4 6 6

I 14 11 8 13 49

U 9 38 44 8 10

E 0 8 9 9 14

O 7 24 25 25 27

B 0 57 56 58 55

F 20 20 53 58 56

[image:41.595.93.505.109.730.2]

W 18 58 59 52 23

Tabel 4.10 Hasil Pengambilan X Data Pada Sensor Flex

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 25 4 2 2 2

I 0 5 3 9 50

U 2 50 53 12 14

E 0 10 10 12 18

O 2 16 22 23 27

B 0 58 58 62 56

F 20 18 58 56 58

W 21 58 58 58 26

Jari

Abjad

Jari

(42)

41

Dari tabel 4.1 sampai 4.10 akan di ambil nilai terkecil dan nilai terbesar

sebagai acuan dalam menentukan range pada program. Nilai range ini yang akan

digunakan untuk menentukan batas nilai terkecil dan batas nilai terbesar dari

setiap jari yang menirukan bentuk bahas isyarat abjad. Nilai rata-rata yang

[image:42.595.93.505.270.562.2]

digunakan pada acuan program dapat dilihat pada tabel 4.11 dan 4.12 :

Tabel 4.11 Nilai Terkecil

Jempol

(D1)

Telujuk

(D2)

Tengah

(D3)

Manis

(D4)

Kelingking

(D5)

A 18 0 0 0 0

I 0 0 0 0 30

U 0 35 35 3 3

E 0 2 4 6 6

O 0 16 14 15 18

B 0 36 43 44 49

F 0 5 42 43 48

W 0 36 39 37 7

Jari

(43)
[image:43.595.96.510.112.518.2]

Tabel 4.12 Nilai Terbesar Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A 37 14 11 8 10

I 20 15 15 15 60

U 21 50 55 16 16

E 5 18 20 22 23

O 23 26 30 26 30

B 7 58 58 62 59

F 22 25 58 58 58

W 23 58 59 58 26

4.4 Pengujian Sistem

4.4.1 Tujuan Pengujian Sistem

Tujuan pengujian sistem ini bertujuan untuk melihat kerja sistem dengan

menggunakan data yang diperoleh dari percobaan 4.3 diharapkan dapat

menampilkan huruf abjad sesuai dengan bentuk tangan yang mengikuti SIBI.

4.4.2 Alat Yang Dibutuhkan Pada Pengujian Sistem

1. Komputer

2. Rangkaian Arduino Mega 2560

3. Sarung Tangan

4. 5 Buah Sensor Flex

5. LCD

6. Rangkaian I2C Jari

(44)

43

4.4.3 Prosedur Pengujian Sistem

1. Masukkan sensor flex ke dalam kantong jari sarung tangan

2. Sambungkan sensor flex dengan Arduino Mega 2560

3. Sambungkan LCD dengan rangkaian I2C

4. Pastikan semua komponen terpasang dengan benar

5. Upload program huruf abjad

6. Kepalkan tangan untuk memulai kondisi awal

7. Tekan tombol restart pada Arduino Mega 2560

8. Uji sensor flex dengan mnirukan bahasa isyarat SIBI

9. Lakukan pengujian 8X dengan huruf abjad vokal A, I, U, E, O dan huruf

abjad konsonan B, F, W kemudian restart.

4.4.4 Hasil Pengujian Sistem

Dari prosedur pengujian dilakukan pengujian dengan hasil :

[image:44.595.90.496.153.686.2]

1. Hasil pengujian huruf abjad A

(45)
[image:45.595.123.504.113.229.2]

Tabel 4.13 Range Nilai A Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5) A

MIN 18 0 0 0 0

MAX 37 14 11 8 10

[image:45.595.94.507.246.655.2]

2. Hasil pengujian huruf abjad I

Gambar 4.5 Hasil Pengujian Huruf I

Tabel 4.14 Range Nilai I

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5) I

MIN 0 0 0 3 30

MAX 20 15 15 15 60

Jari

Abjad

Jari

(46)

45

[image:46.595.95.496.90.736.2]

3. Hasil pengujian huruf abjad U

[image:46.595.144.465.111.293.2]

Gambar 4.6 Hasil Pengujian Huruf U

Tabel 4.15 Range Nilai U

Jempol

(D1)

Telujuk

(D2)

Tengah

(D3)

Manis

(D4)

Kelingking

(D5)

U

MIN 0 35 35 3 3

MAX 21 50 55 16 16

4. Hasil pengujian huruf abjad E

Gambar 4.7 Hasil Pengujian Huruf E Jari

[image:46.595.93.503.315.526.2]
(47)
[image:47.595.122.504.113.227.2]

Tabel 4.16 Range Nilai E Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5) E

MIN 0 2 4 6 6

MAX 5 18 20 22 23

[image:47.595.95.504.278.636.2]

5. Hasil pengujian huruf abjad O

Gambar 4.8 Hasil Pengujian Huruf O

Tabel 4.17 Range Nilai O

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5) O

MIN 0 16 14 15 18

MAX 23 26 30 26 30

Jari

Abjad

Jari

(48)

47

[image:48.595.139.456.92.281.2]

6. Hasil pengujian huruf abjad B

[image:48.595.93.504.310.696.2]

Gambar 4.9 Hasil Pengujian Huruf B

Tabel 4.18 Range Nilai B

Jempol

(D1)

Telujuk

(D2)

Tengah

(D3)

Manis

(D4)

Kelingking

(D5)

A

MIN 18 0 0 0 0

MAX 37 14 11 8 10

7. Hasil pengujian huruf abjad F

Gambar 4.9 Hasil Pengujian Huruf F Jari

(49)

Tabel 4.19 Range Nilai F Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5) A

MIN 18 0 0 0 0

MAX 37 14 11 8 10

8. Hasil pengujian huruf abjad W

[image:49.595.94.506.150.583.2]

Gambar 4.9 Hasil Pengujian Huruf W

Tabel 4.20 Range Nilai W

Jempol (D1) Telujuk (D2) Tengah (D3) Manis (D4) Kelingking (D5)

A MIN 18 0 0 0 0

MAX 37 14 11 8 10

Berdasarkan pengujian sistem di atas dapat diketahui ada 5 kali percobaan

huruf abjad vokal dan 3 kali huruf konsonan B, F, W. Dari semua huruf abjad

yang sudah di uji menunjukkan bahwa sistem dapat berjalan sesuai dengan range

nilai. Dari proses ini masih harus dilakukan pengujian dari setiap huruf untuk

menentukan persentase error pada setiap huruf. Jari

Abjad

Jari

(50)

49

4.5 Pengujian Persentase Keberhasilan Sistem

4.5.1 Tujuan Pengujian Persentase Keberhasilan Sistem

Tujuan pengujian sistem ini bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan

dari setiap huruf abjad vokal dan huruf abjad konsonan.

4.5.2 Alat Yang Dibutuhkan Pada Pengujian Persentase Keberhasilan Sistem

1. Komputer

2. Rangkaian Arduino Mega 2560

3. Sarung Tangan

4. 5 Buah Sensor Flex

5. LCD

6. Rangkaian I2C

4.5.3 Prosedur Pengujian Persentase Keberhasilan Sistem

1. Masukkan sensor flex ke dalam kantong jari sarung tangan

2. Sambungkan sensor flex dengan Arduino Mega 2560

3. Sambungkan LCD dengan rangkaian I2C

4. Pastikan semua komponen terpasang dengan benar

5. Upload program huruf abjad

6. Kepalkan tangan untuk memulai kondisi awal

7. Tekan tombol restart pada Arduino Mega 2560

8. Uji sensor flex dengan mnirukan bahasa isyarat SIBI

9. Lakukan pengujian pada setiap huruf abjad vokal A, I, U, E, O dan huruf

(51)

10. Lakukan pencatatan dari keberhasilan dalam melakukan pengujian yang

sesuai dengan bentuk bahasa isyarat SIBI.

11. Hitung tingkat keberhasilan dari pengujian menggunakan rumus persentase

error dari setiap huruf, rumus error :

Huruf Abjad yang Berhasil

Banyak Huruf yang Dicoba

4.5.4 Hasil Pengujian Persentase Keberhasilan Sistem

Dari prosedur pengujian dilakukan pendataan setiap huruf dan selanjutnya

[image:51.595.93.505.303.714.2]

dilakukan perhitungan menggunakan rumus persentase error, hasil pengujian :

Tabel 4.21 Hasil Percobaan Huruf Abjad A

No Percobaan Output

1 Percobaan 1 Huruf A

2 Percobaan 2 Huruf A

3 Percobaan 3 Huruf A

4 Percobaan 4 Huruf A

5 Percobaan 5 Huruf A

6 Percobaan 6 Huruf A

7 Percobaan 7 Huruf A

8 Percobaan 8 Huruf A

9 Percobaan 9 Huruf A

(52)

51

Perhitungan menggunakan rumus persentase error :

10

10

Dari pengujian persentase keberhasilan pada huruf abjad A dapat diambil

[image:52.595.91.504.267.597.2]

kesimpulan bahwa tingkat keberhasilan mencapai 100%.

Tabel 4.22 Hasil Percobaan Huruf Abjad I

No Percobaan Output

1 Percobaan 1 Huruf I

2 Percobaan 2 Huruf I

3 Percobaan 3 Huruf I

4 Percobaan 4 Huruf I

5 Percobaan 5 Huruf I

6 Percobaan 6 Huruf I

7 Percobaan 7 Huruf I

8 Percobaan 8 Huruf I

9 Percobaan 9 Huruf I

10 Percobaan 10 Huruf I

Perhitungan menggunakan rumus persentase error :

10

10

Dari pengujian persentase keberhasilan pada huruf abjad I dapat diambil

kesimpulan bahwa tingkat keberhasilan mencapai 100%. X 100% = 100 %

(53)
[image:53.595.91.506.105.529.2]

Tabel 4.23 Hasil Percobaan Huruf Abjad U

No Percobaan Output

1 Percobaan 1 Huruf U

2 Percobaan 2 Huruf U

3 Percobaan 3 Huruf U

4 Percobaan 4 Huruf U

5 Percobaan 5 Huruf U

6 Percobaan 6 Huruf U

7 Percobaan 7 Huruf U

8 Percobaan 8 Huruf U

9 Percobaan 9 Huruf U

10 Percobaan 10 Huruf U

Perhitungan menggunakan rumus persentase error :

10

10

Dari pengujian persentase keberhasilan pada huruf abjad U dapat diambil

(54)
[image:54.595.97.505.112.529.2]

53

Tabel 4.24 Hasil Percobaan Huruf Abjad E

No Percobaan Output

1 Percobaan 1 Huruf E

2 Percobaan 2 Huruf E

3 Percobaan 3 Huruf E

4 Percobaan 4 Huruf E

5 Percobaan 5 Huruf E

6 Percobaan 6 Huruf E

7 Percobaan 7 Huruf E

8 Percobaan 8 Huruf E

9 Percobaan 9 Huruf E

10 Percobaan 10 Huruf E

Perhitungan menggunakan rumus persentase error :

10

10

Dari pengujian persentase keberhasilan pada huruf abjad E dapat diambil

(55)
[image:55.595.91.507.105.529.2]

Tabel 4.25 Hasil Percobaan Huruf Abjad O

No Percobaan Output

1 Percobaan 1 Huruf O

2 Percobaan 2 Huruf O

3 Percobaan 3 Huruf E

4 Percobaan 4 Huruf E

5 Percobaan 5 Huruf O

6 Percobaan 6 Huruf O

7 Percobaan 7 Huruf O

8 Percobaan 8 Huruf E

9 Percobaan 9 Huruf O

10 Percobaan 10 Huruf E

Perhitungan menggunakan rumus persentase error :

6

10

Dari pengujian persentase keberhasilan pada huruf abjad O dapat diambil

(56)
[image:56.595.91.507.105.529.2]

55

Tabel 4.26 Hasil Percobaan Huruf Abjad B

No Percobaan Output

1 Percobaan 1 Huruf B

2 Percobaan 2 Huruf B

3 Percobaan 3 Huruf B

4 Percobaan 4 Huruf B

5 Percobaan 5 Huruf B

6 Percobaan 6 Huruf B

7 Percobaan 7 Huruf B

8 Percobaan 8 Huruf B

9 Percobaan 9 Huruf B

10 Percobaan 10 Huruf B

Perhitungan menggunakan rumus persentase error :

10

10

Dari pengujian persentase keberhasilan pada huruf abjad B dapat diambil

(57)
[image:57.595.97.505.112.529.2]

Tabel 4.27 Hasil Percobaan Huruf Abjad F

No Percobaan Output

1 Percobaan 1 Huruf F

2 Percobaan 2 Huruf F

3 Percobaan 3 Huruf F

4 Percobaan 4 Huruf F

5 Percobaan 5 Huruf F

6 Percobaan 6 Huruf F

7 Percobaan 7 Huruf F

8 Percobaan 8 Huruf F

9 Percobaan 9 Huruf F

10 Percobaan 10 Huruf F

Perhitungan menggunakan rumus persentase error :

10

10

Dari pengujian persentase keberhasilan pada huruf abjad F dapat diambil

(58)
[image:58.595.97.505.111.528.2]

57

Tabel 4.28 Hasil Percobaan Huruf Abjad W

No Percobaan Output

1 Percobaan 1 Huruf W

2 Percobaan 2 Huruf W

3 Percobaan 3 Huruf W

4 Percobaan 4 Huruf W

5 Percobaan 5 Huruf W

6 Percobaan 6 Huruf W

7 Percobaan 7 Huruf W

8 Percobaan 8 Huruf W

9 Percobaan 9 Huruf W

10 Percobaan 10 Huruf W

Perhitungan menggunakan rumus persentase error :

10

10

Dari pengujian persentase keberhasilan pada huruf abjad W dapat diambil

kesimpulan bahwa tingkat keberhasilan mencapai 100%.

Hasil dari pengujian persentase keberhasilan sistem yang sudah dilakaukan

pada 5 huruf abjad vokal dan 3 huruf abjad konsonan dapat di ambil persentase

keselurah dari sistem adalah :

Total Presesntase keberhasilan

Total Pengujian Huruf abjad X 100% = 100 %

(59)

760

80

Sehingga dapat diambil persentase tingkat keberhasilan sistem dari sarung

(60)

59

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian sistem yang sudah dilakukan secara

berulang-ulang terhadap sensor untuk mendapatkan hasil yang valid agar program dapat

sesuai dengan metode penerjemah bahasa isyarat. Dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat keberhasilan sistem yang dilakukan pada 5 huruf abjad dan 3 huruf

konsonan adalah 95%. Persentase keberhasilan ini diambil dari total

persentase dari 8 huruf dan dibagi dengan total pengujian dari setiap huruf

abjad.

2. Masih terdapat error pada huruf abjad vokal O karena range nilai minimal

sensor ketika membentuk huruf abjad O masuk ke dalam range nilai

maksimal huruf abjad E sehingga terjadi error ketika melakukan bentuk

abjad huruf O.

5.2 Saran

Dari penelitian yang sudah dilakukan dan proses pengujian yang dilakukan

secara berulang-ulang, masih terdapat beberapa hal yang dapat di tambahkan agar

hasil rancangan lebih baik lagi. Saran yang dapat ditambahkan adalah :

1. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan ada penambahan bluetooth

(61)

2. Ditambahkan aplikasi smart phone agar pengaplikasian sarung tangan ke

masyarakat jauh lebih mudah dan mungkin juga dapat digunakan dalam

media pembelajaran.

3. Pada pengembangan selanjutnya sebaiknya penggunaan menggunakan

sensor fleksibelitas yang lebih stabil dalam dalam perubahan bentuk jari dan

(62)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arduino. 2015. Arduino/Arduino MEGA 2560 . Diambil dari :

https://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardMega2560 (20 April

2016).

Elektronika Dasar. 2012. ADC (Analog To Digital Convertion). Diambil dari : http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/adc-analog-to-digital-convertion/ (3 Mei 2016).

Firdaus, Bagus Kusuma. 2011. Aplikasi Accelerometer Sebagai Kendali (Joystick) Permainan Bola Sodok Berbasis Modul Game XGS AVR 8-Bit. Jurnal Politeknik Elektronika Negeri Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Hartanto, Rudy. 2015. Prototipe Sistem Pengenalan Bahasa Isyarat Abjad Finger Spelling. Tugas Akhir Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Muslimin, Selamat. 2014. Penerapan Flex-Sensor Pada Lengan Robot Berjari Pengikut Gerak Lengan Manusia Berbasis Mikrokontroler. Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Sriwijaya.

Nugraha, Yayan Prima. Pemantauan Kemiringan Gedung dan Bangunan Fisik dengan Menggunakan Sensor Akselerometer ADXL335. Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.

Pancev, I GD Darko. 2013. Implementasi Penggunaan Sensor Accelerometer ADXL335 Pada Quadcopter Robot Berbasis Atmega32. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

Salim, Ashadi. 2013. Pembelajaran Bahasa Isyarat Dengan Kinect Dan Metode Dynamic Time Warping. Jurnal Universitas Bina Nusantara Jakarta.

Setiawan, Iwan. 2009. Hasil Uji Kalibrasi Sensor Accelerometer ADXL335. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Gambar

Gambar 3.7  Flowchart Program Master
gambar 4.1 dan tidak ada comment yang menunjukan kegagalan dalam
Gambar 4.2 Tampilan Comment Saat Arduino Berhasil di Download
Gambar 4.3 Tampilan LCD (Liquid Cristal Display)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan catu daya digital yang dibuat terdiri dari beberapa subsistem, yaitu mikrokontroler Arduino Mega 2560, rangkaian gate driver berbasis HCPL3120, rangkaian

Alat yang akan dibuat tersebut, nantinya akan dapat menerjemahkan bahasa isyarat melalui pergerakan jari – jari tangan menjadi sebuah huruf (A – N) dan angka (1 – 10) sesuai

Pada perancangan ini memiliki beberapa bagian umum yang digunakan, yaitu sensor ultrasonik HC-SR04, Arduino Mega, PC/laptop, LCD ( Liquid Cristal Display ) dan IOT

Pada perancangan ini memiliki beberapa bagian umum yang digunakan, yaitu sensor ultrasonik HC-SR04, Arduino Mega, PC/laptop, LCD (Liquid Cristal Display) dan IOT (Internet Of Things)

Metode yang digunakan untuk membuat alat ini adalah rancang bangun.Alat ini bekerja dengan pembacaan sensor accelerometer gyroscope untuk mendekteksi jalur kemiringan pada

Pembuatan perangkat keras prototype kursi roda otomatis dengan sensor flex arduino berbasis mikrokontroler dirangkai menggunakan baterai 18650 3.7V 6000mAh sebagai catu daya pada driver

Alat Pengisi Minyak Goreng Otomatis Berdasarkan Massa dan Volume Menggunakan Load Cell Berbasis Arduino Mega 2560.. Skripsi Unversitas Negeri

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat Prototype solar tracking berbasis mikrokontroler Arduino Mega 2560 dengan metode fuzzy logic dengan sensor LDR sebagai sensor cahaya dan motor