• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH DI KELAS X JURUSAN TITL SMK NEGERI 2 DOLOKSANGGUL T.A. 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH DI KELAS X JURUSAN TITL SMK NEGERI 2 DOLOKSANGGUL T.A. 2016/2017."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Lasro P. Sihite: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Rangkaian Listrik Arus Searah Di Kelas X Jurusan Titl Smk Negeri 2 Doloksanggul T.A. 2016/2017. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada kompetensi dasar Menganalisis Rangkaian Listrik arus Searah antara penggunaan model pembeljaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan model pembeljaran konvensional pada siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Doloksanggul.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) di SMK Negeri 2 Doloksanggul pada Tahun Ajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Doloksanggul yang terdiri dari 3 kelas yang berjumlah 93 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara acak atau random, dimana pembelajaran dengan menggunakan model pembeljaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ditetapkan pada kelas X TITL 1 yng berjumlah 31 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Untuk menguji normalitas data digunakan uji liliefors pada taraf kepercayaan (α)= 0,05. Pada pembeljaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray diperoleh Lhitung < Ltabel yaitu 0,134<0,159, disimpulkan data dalam kategori normal, dan pada pembelajaran konvensional Lhitung < Ltabel yaitu 0,158<0,159, disimpulkan data dalam kategori normal. Untuk menguji homogenitas antara pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan konvensional digunakan uji kesamaan varians pada taraf kepercayaan (α)= 0,05 diperoleh bahwa F hitung < Ftabel, yaitu 0.714 < 1,84 maka disimpulkan varians sampel homogen. Dengan menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan (α)= 0,05 untuk menguji hipotesis penelitian diperoleh �� �� > �� yaitu 12,98 > 1,67, dan diambil kesimpulan siswa yang diajar dengan pembelajaran model kooperatif tipe two stay two stray lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya yang menolong penulis dalam mengerjakan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana di jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Medan, dan untuk mengimplementasikan masalah yang didapati di sekolah untuk diteliti sehingga ada solusi yang bisa dikerjakan bersama

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada

1. Ayah Paruntungan Sihite dan Ibu Rosmin br. Siagian yang senantiasa mendukung dalam doa, materi, serta memberikan motivasi selama ini.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik 3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. selaku Pembantu dekan 1

4. Bapak Dr. Baharuddin, ST. M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan dosen penguji.

5. Bapak Ir. Mustamam, M.T , selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar membimbing dan memberi arahan serta menyediakan waktu demi terselesaikanya skripsi ini.

6. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd. Selaku sekretaris jurusan Pendidikan Teknik Elektro dan dosen penguji

7. Bapak Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd. selaku penguji

8. Seluruh Bapak / ibu Dosen dan Pegawai Jurusan Pendidikan Teknik Elektro 9. Sekolah SMK Negeri 2 Doloksanggul sebagai tempat penelitian

10.Abang dan adik Erikson Sihite, Lestari Sihite, Bindu M. sihite, Dieko Sihite, Torkis Jupito Sihite yang turut mendukung dan mendoakan penulis.

11.Sahabat Aman, Ester, Irma, dan kakak Togi Butar-butar.

12.Teman-teman WS yang turut membantu menyemangati dalam penyelesaian skripsi ini.

(6)

14.Teman-teman seperjuangan ekstensi 2012 terkhusus buat Putri, Dahrani, Vivi, Yeti, Febri, Agustinus, Khoiruddin, M.Arif, yang terus mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, Penulis mengharapkan saran, kritik dan perbaikan yang membangun untuk perbaikan kedepan.

Medan, Agustus 2016

(7)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Model Pembelajaran ... 8

2. Hakekat Hasil Belajar Kompetensi Dasar Menganalisis Rangkaian Listrik Arus Searah ... 17

B. Penelitian Yang Relevan ... 21

C. Kerangka Berpikir ... 22

D. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 27

B. Defenisi Operasinal variable Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 31

E. Teknik analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Post-Test ... 41

(8)

C. Pengujian Hipotesis ... 45 D. Temuan Penelitian ... 45 E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 48 B. Implikasi ... 49 C. Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ... 10

Tabel 2.2. Kompetensi Dasar dan Indikator... 21

Tabel 3.1. Desain Penelitian... 27

Tabel 3.2. Jumlah siswa kelas XI Listrik SMK N 2 Doloksanggul (Populasi) ... 30

Tabel 3.3. Jumlah Sampel Penelitian ... 31

Tabel 3.4. Kisi-kisi ... 31

Tabel 3.5. Validitas Hasil Uji Coba Instrumen ... 33

Tabel 3.6. Ringkasan Tingkat Kesukaran ... 35

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 41

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 42

Tabel 4.3 Hasil analisa uji Normalitas ... 43

Tabel 4.4 Homogenitas ... 44

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Validasi Instrumen……… 52

Lampiran 2. Perhitungan Valididtas Hasil Uji Coba Instrumen…….. 53

Lampiran 3. Uji Reliabilitas Soal………. 55

Lampiran 4. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal………... 56

Lampiran 5. Perhitungan Tingkat Daya Beda Soal ……….. 58

Lampiran 6. Tabel Hasil Skor Post-Test………. 60

Lampiran 7. Perhitungan Rata-rata Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi ………... 62

Lampiran 8. Uji Normalitas……….. 65

Lampiran 9. Uji Homogenitas……….. 69

Lampiran 10. Perhitungan Uji Hipotesis………... 70

Lampiran 11. Silabus………... 72

Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……… 75

Lampiran 13. Materi ……….. 87

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa karena, pendidikan merupakan sebuah wadah untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Dalam setiap diri individu terdapat sejumlah potensi yang harus dikembangkan. Melalui pendidikan, potensi tersebut dapat berkembang sejalan dengan proses perubahan perilaku berdasarkan praktik atau

pengalaman tertentu. Dalam hal ini pendidikan harus betul-betul dirancang untuk mengembangkan potensi tersebut yang dilakukan melalui kegiatan belajar.

Pemerintah menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan anggaran 20 % APBN untuk pendidikan. Pentingnya pendidikan terdapat dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang

SISDIKNAS dalam bab II Pasal 3 (ristekdikti.go.id) yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Saat ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat. Meskipun

kebutuhan akan pendidikan setiap orang tidak sama, baik jenjang maupun jenisnya. Tetapi pada setiap kategori kejuruan diharapkan lahir lulusan yang berimbang untuk setiap kompetensi keahlian. Sekolah Menengah Kejuruan

(12)

2

berbagai macam keterampilan dan Keahlian khusus sesuai kompetensi keahlian yang dapat dimanfaatkan untuk terjun ke dunia kerja apabila nantinya tidak dapat

melanjutkan ke tingkat pendidikan tinggi.

Dalam GBPP (Depdiknas, 2004: 6) tujuan utama SMK antara lain :

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesionalisme.

2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi dan mampu

mengembangkan diri.

3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia

usaha dan industry baik pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. 4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara produktif, adaptif dan

kreatif.

Dengan melihat tujuan tersebut perlu adanya proses pendidikan yang menjamin tercapainya tujuan SMK tersebut. Salah satu masalah yang dihadapi

dalam dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya proses pendidikan. Pendidikan disekolah masih banyak menerapkan berbagai bahan ajar yang harus

dihafal, pendidikan tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki. Selain daripada itu dapat kita lihat juga mulai dari cara penyampaian materi pelajaran oleh guru yang selalu dengan metode

(13)

3

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara pada tanggal 21 Mei dengan Ibu Tampubolon selaku guru mata pelajaran rangkaian listrik kelas X

SMK Negeri 2 Doloksanggul menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar untuk materi tersebut masih kurang memuaskan. Dari daftar nilai yang diperoleh dengan

KKM 70, nilai rata-rata siswa untuk mata pelajaran rangkaian listrik ini adalah 50,76. Ibu tersebut menjelaskan, setiap siswa yang sudah mempelajari materi atau mata pelajaran tersebut bisa diklasifikasikan bahwa siswa yang mau belajar dan

paham hanya 7/30 (23,3 %) orang, yang mau belajar tapi susah memahami berkisar 15/30 (50%), dan 8/30 (26,6 %) lagi memang benar-benar tidak ada niat

untuk belajar.

Dari hasil wawancara langsung dengan Ibu Tampubolon, ia mengatakan

bahwa selama mengajar di kelas ia memang kurang memvariasikan suatu model pembelajaran. Ibu Tampubolon mengaku bahwa dalam proses mengajar masih terpaku pada metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan latihan/Tugas. Kegiatan

belajar mengajar hanya terfokus pada guru dan sebagian besar waktu pelajaran digunakan untuk mendengar dan mencatat penjelasan guru. Pada saat guru

membuat kelompok untuk mendiskusikan materi yang dipelajari hasilnya juga tidak begitu memuaskan karena siswa di dalam kelompok tidak semuanya berperan aktif.

Dengan melihat hal tersebut harus ada upaya untuk merancang pembelajaran yang dapat mengikutsertakan siswa secara aktif dari awal sampai

(14)

4

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan, dalam hal ini model yang dapat digunakan

adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS). Model ini dikembangkan pertama kali oleh Spencer Kagan pada tahun 1992.

Spencer kagan dalam Huda (2011:140) menyatakan bahwa: Model pembelajaran Two Stay Two Stray merupakan model pembelajaran yang dapat

diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan umur da memungkinkan setiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain.

Melalu model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa diharapkan mampu menguasai materi pelajaran. Model ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternative bagi siswa untuk dapat menambah

kemampuan pemahaman siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh akan memuaskan. Model ini bisa digunakan untuk semua tingkatan usia anak didik. Hal

ini diperkuat bahwa telah banyak dilakukan penelitian tentang model pembelajaran two stay two stray yang diterapkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Namun disekolah yang akan saya teliti yaitu SMK

(15)

5

Pembelajran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Rangkaian Listrik Arus searah Di Kelas X

Jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkann latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Masih banyak siswa yang hasil belajarnya dibawah 70 (nilai KKM).

2. Guru belum pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray

3. Guru masih mengajar dengan model pembelajaran yang konvensional dan monoton.

4. Pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh guru.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, maka

peneliti membatasi pembelajaran yang diteliti adalah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two stay two Stray terhadap hasil belajar pada

(16)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus

searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul?

3. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

tipe two stay two stray lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2 Doloksanggul?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK

(17)

7

3. Untuk mengetahui Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih tinggi dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar menganalisis rangkaian listrik arus searah di kelas X jurusan TITL SMK Negeri 2

Doloksanggul. F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini

adalah :

1. Bagi peneliti, memperluas wawasan dan mengetahui efektivitas model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray.

2. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti berikutnya yang

melakukan penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

3. Bagi sekolah, sebagai informasi mengenai penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray dan masukan dalam perbaikan mutu pendidikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian , Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Damanik, Sri Karyani. (2014) .Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2013/2014.

Daryanto. (2010). Keterampilan Kejuruan Teknik Listrik. Bandung. Sarana Tutorial: Nurani Sejahtera.

Hamalik, O.(2011), Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Bandung.

Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning:Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang-Sisdiknas.pdf. Diakses Selasa, 02 Agustus ‎2016, ‎‎11:05:22 AM.

Istarani. Dkk. (2015). Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada

Panjaitan, Keysar. (2010). Merancang Butirr Soal dan Instrumen untuk Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah.

Rusman, (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Selvianti. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Aktivitasdan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XIIA SMAN 1 Lilirilau. Jurnal ISSN 1858_330X. Diakses Kamis, 01 Juni ‎2016, ‎‎

10:25:31 AM.

Referensi

Dokumen terkait

dibandingkan negeri-negeri lain. Pada 1890an, tujuh pabrik raksasa di Ukraina memperkerjakan dua pertiga semua buruh metal di Rusia, sementara semua buruh minyak ada di Baku.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah e – Business berbasis website yang bertujuan untuk mempermudah proses promosi dan

[r]

Kentang scba6ai salah satu produk perdagangan dunia perlu diantisipasi pemasukannya ke lndonesia dari kemungkinan OPT yang terbawa, terutama kentang dari Belanda.. Analisi s

Selanjutnya bahan ajar yang digunakan dalam mata kuliah Teori Mesin Listrik adalah bahan ajar yang terkait dengan 3 sub materi yang mana pada kurikulum sebelumnya

[r]

Respon guru terhadap pembelajaran dengan implementasi kurikulum 2013 berdasarkan hasil penelitian semua subjek penilitian sudah menggunakan model yang sesuai dengan

[r]