• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekilas Tentang Amigurumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sekilas Tentang Amigurumi"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

SEKILAS TENTANG AMIGURUMI

AMIGURUMINITSUITE

KERTAS KARYA Dikerjakan

O L E H

SEPTIAN ADITYA 102203007

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

SEKILAS TENTANG AMIGURUMI

AMIGURUMINITSUITE

KERTAS KARYA

Kertas Karya ini diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang.

Oleh :

SEPTIAN ADITYA 102203007

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

SEKILAS TENTANG AMIGURUMI

AMIGURUMINITSUITE

KERTAS KARYA

(4)

Disetujui oleh :

Program Diploma Sastra dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi D III Bahasa Jepang Ketua Program Studi

(5)

PENGESAHAN

Diterima Oleh

Panitia Ujian Program Pendididikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang Studi Bahasa Jepang.

Pada : Tanggal : Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan

Dr. Syahron Lubis, M.A. Nip : 195110131976031001

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan

(6)

KATA PENGANTAR beberapa pihak, maka penulis berhasil menyelesaikan kertas karya ini.

Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, terutama kepada :

1. Bapak Dr.Syahron Lubis,M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulanaidi, S.S. M.Hum. Selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Muhammad Pujiono, S,S., M.Hum Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Zulnaidi, S.S. M.Hum Selaku Dosen Pembaca yang telah memberikan pengarahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penyelesaian kertas karya ini.

5. Bapak Drs. Yuddi Adrian Muliadi, M.A. Selaku Dosen Wali.

6. Kepada seluruh Dosen dan Staf pengajar Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(7)

8. Untuk keluarga yang tersayang : Ayahanda dan teristimewa Ibunda dan kakakku yang telah banyak memberikan pelajaran hidup, semangat dan dukungan yang tidak pernah ada hentinya sehingga penulis menjadi seperti yang sekarang ini. kenangan yang takkan pernah terlupakan bersama dengan kalian.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis.

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul ... 1

Tujuan Penulisan ... 3

Batasan Masalah ... 3

Metode Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI 2.1 Sejarah Amigurumi ... 4

2.2 Pengertian Amigurumi ... 7

2.3 Teknik Dasar Amigurumi ... 8

2.4 Jenis-Jenis Tusukan ... 9

(9)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 21

4.2 Saran... 22

DAFTAR PUSTAKA

(10)

ABSTRAK

SEKILAS TENTANG AMIGURUMI

Jepang merupakan Negara yang memiliki sangat banyak tradisi dan kebudayaan. Orang-orang Jepang sangat menghargai dan melestarikan tradisi dan kebudayaan yang sudah diturunkan oleh nenek moyang mereka dari zaman dahulu. Disetiap daerah di Jepang memiliki keunikan dan kekhasan budaya tersendiri. Misalnya, pakaian, makanan, cara hidup, festifal-tetival tradisional, dan lain-lain.

Salah satu festival yang sangat terkenal dan sudah ada sejak hingga sekarang, Yaitu Hinamatsuri, Hinamatsuri adalah festival anak permpuan atau festival boneka yang diadakan pada tanggal 9 Maret di Jepang. Keluarga yang mempunyai anak perempuan akan memanjang boneka yang disebut dengan Hinaningyou.

(11)

Boneka adalah satu mainan yang paling tua dan mempunyai bentuk bermacam-macam. Seperti hewan, manusia, fiksi, dan lain-lain. Pada umumnya boneka dibuat untuk mainan anak-anak tetapi boneka juga dapat berfungsi sebagai ritual atau hal-hal yang bersifat mistik.

Di Jepang boneka mempunyai banyak jenis dan bentuk. Boneka tersebut dapat terbuat dari berbagai macam bahan. Ada yang terbuat dari kayu, plastik, kain, dan lain-lain. Misalnya, pada zaman Kyouhou dan zaman Genroku hampir semua boneka terbuat dari kayu. Boneka ini biasa disebut dengan Kokeshi. Namun, di Jepang ada juga teknik membuat boneka yang sudah ada sejak zaman dulu yaitu, boneka yang terbuat dari benang dengan cara dirajut.

Di Jepang boneka rajut ini sangat terkenal. Boneka ini sering disebut

dengan Amigurumi. Amigurumi berasal dari kata “Ami” yang berarti “Rajut” dan “Nuigurumi” yang berarti “boneka”. Jadi pengertian Amigurumi adalah boneka rajut dengan menggunakan kait jarum (crochet) dari Jepang.

(12)

Dalam proses pengerjaan Amigurumi, ada beberapa teknik dan pola dasar yang harus dikenal. Teknik-teknik dasar membuat Amigurumi ada dua yauitu, cara memegang pensil dan cara memegang pisau. Ada juga pola-pola dasar dalam

pembuatan Amigurumi misalnya, tusuk awal (slip knot), tusuk rantai (chain), tusuk slip (slip stich), dan lain-lain.

Pembuatan Amigurumi membutuhkan proses yang cukup lama. Kesabaran dan ketelitian dalam mengerjakan Amigurumi ini sangat dibutuhkan. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan juga cukup banyak. Misalnya, jarum, gunting, benang, tali, dan lain-lain.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul

Negara Jepang merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan yang masih dilestarikan sampai saat ini. Hampir semua kebudayaan memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Misalnya, makanan tradisional Jepang, pakaian tradisional Jepang, festival-festival tradisional Jepang dan lain-lain.

Festival-festival tradisional Jepang sangat banyak dan memiliki arti sendiri-sendiri. Contohnya, Hinamatsuri. Hinamatsuri adalah festival untuk anak perempuan atau festival boneka yang diadakan setiap tanggal 3 Maret di Jepang. Keluarga yang memiliki anak perempuan akan memajang boneka yang biasa disebut dengan hinaningyou.

Boneka bagi orang-orang Jepang mempunyai arti yang cukup banyak. Bagi orang-orang Jepang boneka dipercaya memiliki kekuatan untuk menyerap roh-roh jahat kedalam tubuh boneka dan menyelamatkan pemilik boneka dari segala hal-hal

(14)

Karena teknik dan pola kerjanya yang cukup sulit menyebabkan Amigurumi belum banyak diketahui masyarakat Indonesia.

(15)

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan memilih judul Amigurumi dalam penulisan kertas karya ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dan sejarah Amigurumi.

2. Untuk mengetahui teknik dan pola dasar pembuatan Amigurumi. 3. Untuk mengetahui proses pembuatan Amigurumi

4. Untuk mengetahui manfaat Amigurumi.

1.3 Batasan Masalah

Penulis akan memfokuskan pembahasan kertas karya ini pada teknik dan proses pembuatan amigurumi. Untuk mendukung pembahasan akan dikemukakan juga tentang amigurumi secara umum yang meliputi sejarah, pengertian dan pola-pola dasar dalam proses pembuatan Amigurumi.

1.4 Metode Penulisan

(16)

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI 2.1 Sejarah Amigurumi

Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu “Boneca” yang berarti sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya bentuk manusia dan hewan, serta tokoh-tokoh fiksi. Boneka adalah satu mainan yang paling tua. Pada zaman Yunani, Romawi atau Mesir kuno boneka sudah ada. Namun dengan fungsi, bentuk, maupun bahan pembuatannya yang berbeda.

Umumnya boneka dibuat sebagai mainan anak-anak, namun kadang-kadang boneka juga digunakan untuk fungsi-fungsi ritual yang berhubungan dengan alam atau hal-hal yang bersifat gaib atau mistik. Misalnya, di zaman dahulu boneka dipakai pada acara-acara keagamaan atau pada upacara-upacara pemanggilan roh. Seringkali boneka ditemukan pada makam-makam kuno atau situs-situs sejarah.

Di beberapa Negara boneka dapat dirayakan bersama dengan keluarga dan teman. Misalnya, di India terdapat festival boneka yang bernama “Navaratri” atau 9 malam, perayaan ini diadakan selama 9 malam untuk menghormati para dewi, yakni Durga, Lakshmi, dan Saraswati.

Di Jepang juga ada perayaan atau festival boneka yang biasa disebut dengan “Hinamatsuri”. Hinamatsuri adalah perayaan yang diadakan setiap tanggal 3 Maret

di Jepang yang diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan. Keluaraga yang memiliki anak perempuan akan memajang satu set boneka yang disebut dengan “hinaningyou” atau boneka festival.

(17)

tubuh boneka dan dapat menyelamatkan sang pemilik boneka dari segala hal-hal yang berbahaya atau sial.

Kalangan bangsawan dan samurai dari Zaman Edo menghargai boneka

Hinamatsuri sebagai modal penting untuk wanita yang ingin menikah, dan sekaligus

sebagai pembawa keberuntungan. Sebagai lambang status dan kemakmuran orangtua berlomba-lomba memberi boneka yang terbaik dan termahal bagi putrinya yang ingin menjadi pengantin.

Boneka yang digunakan pada Zaman Edo disebut dengan “tachibina” atau “boneka berdiri”. Boneka ini berada dalam posisi tegak, dan bukan duduk seperti

boneka-boneka sekarang ini. Asal-usul Tachibina adalah boneka berbentuk manusia (Katashiro) yang dibuat ahli Onmyoudou untuk menghalau nasib sial.

Sejalan dengan perkembangan Zaman boneka menjadi semakin mewah dan rumit pengerjaannya. Pada Zaman boneka dikenal dengan nama Genrokubina (boneka Zaman Genroku) dan Zaman Kyouhou dikenal dengan nama kyouhoubina

(18)

Pengerjaannya yang sulit dan memakan waktu yang tidak sedikit inilah yang menjadi penghambat kenapa Amigurumi belum banyak diketahui masyarakat luas.

(19)

2.2 Pengertian Amigurumi

Jepang merupakan Negeri yang mempunyai banyak kebudayaan. Disetiap daerah pasti memiliki keunikan budayanya tersendiri. Misalnya, pakaian, makanan, adat-istiadat, dan lain-lain. Orang-orang Jepang melestarikannya sampai sekarang sehingga masih dapat dinikmati walaupun sudah berumur ratusan tahun.

Orang-orang Jepang juga sangat mempercayai hal-hal yang berbau mistik. Contohnya, orang-orang Jepang sangat mempercayai bahwa mereka harus

memberikan boneka kepada anak perempuannya dan memajang boneka tersebut agar boneka tersebut dapat menyerap roh-roh jahat dan melindungi mereka dari segala hal-hal yang tidak baik.

Boneka bagi orang-orang Jepang sangat banyak manfaat dan fungsinya. Boneka di Jepang juga sangat banyak jenisnya dan terbuat dari bahan-bahan yang berbeda pula. Ada yang terbuat dari kain, kayu dan ada juga yang dibuat dengan menggunakan benang rajut.

Di Jepang boneka yang dibuat dengan di rajut ini biasa dikenal dengan Amigurumi. Amigurumi berasal dari kata “Ami” yang berarti “rajut” dan

“Nuigurumi” yang berarti “boneka”. Jadi, Amigurumi adalah boneka rajut dengan

(20)

2.3 Teknik Dasar Amigurumi

Sebelum membuat Amigurumi (boneka rajut) ada beberapa hal yang harus dikuasai. Teknik dasar harus dipelajari untuk membuat Amigurumi. Dibawah ini ada dua Teknik dasar cara memegang jarum renda yang biasa digunakan :

1. Cara seperti memegang pensil. 2. Cara seperti memegang pisau.

Sedangkan untuk memegang benang, menggunakan tangan yang berlawanan dengan tangan yang digunakan untuk memegang jarum renda. Dengan cara seperti ini, tidak akan ada kesulitan dalam menarik benang dan dapat menentukan tekanan benang yang diinginkan.

(21)

2.4 Jenis-jenis Tusukan

Setelah menguasai teknik-teknik dasar dalam membuat Amigurumi, ada lagi yang harus dikuasai dan dikenal. Ada beberapa jenis-jenis tusukan yang harus diketahui, yaitu :

1. Tusuk Awal (slip knot)

Sebagai awal dari rajutan, yang pertama adalah membuat simpul berbentuk lingakaran dengan ujung benang dibagian bawah, pegang simpul pada tangan kiri untuk pengguna tangan kanan (atau tangan yang tidak memegang jarum). Kemudian ambil benang dengan jarum hekken. Tarik benang sampai melalui simpul yang telah dibuat.

2. Tusuk Rantai (chain)

(22)

3. Tusuk Slip (slip stich)

Buat rantai sepanjang yang diinginkan sebagai dasar, masukkan jarum hakken pada rantai kedua dari jarum hakken. Kaitkan jarum hakken ke benang lalu tarik melewati lubang. Tusuk slip pertama yang dibuat sudah dihitung sebagai slip stich yang pertama. Selanjutnya lakukan untuk membentuk slip stich berikutnya. 4. Tusuk Tunggal (single crochet)

Seperti halnya membuat tusuk slip, buat rantai sepanjang yang diinginkan sebagai dasar, masukkan jarum hakken pada rantai kedua dari jarum hakken. Kaitkan jarum hakken ke benang tarik keluar lubang. Kaitkan benang pada jarum hakken untuk melewati dua lubang yang telah dibuat. Lakukan langkah tersebut untuk membuat tusuk tunggal selanjutnya.

(23)

melewati kedua kaitan tadi secara bersamaan hingga terbentuk satu double crochet. Lakukan langkah selanjutnya untuk membentuk double crochet berikutnya.

7. Tusuk Tunggal Dua Tusukan Bersama (single crochet 2 stiches together)

Selipkan atau tusuk jarum hakken, kemudian ambil benang dan tarik sehingga membentuk lengkungan atau loop. Lakukan sekali lagi tetapi selipkan jarum hakken pada tusukkan berikutnya sehingga membentuk lengkungan atau loop kedua. Ambil benang dengan jarum hakken dan tarik melalui dua lengkungan yang telah dibuat sebelumnya.

8. Tusuk Depan (front post)

Tusuk depan merupakan variasi tusukan yang tidak saja diaplikasikan juga ada tusuk tunggal tetapi juga tusuk lainnya. Selipkan jarum hakken dari belakang simpul ke depan simpul, lalu dengan jarum renda ambil benang dan tarik sehingga membentuk suatu lengkungan atau loop. Ambil benang kemudian tarik melalui lengkungan atau loop yang telah dibuat sebelumnya.

9. Tusuk Belakang (back post)

Sama seperti tusuk depan, tusuk belakang juga dapat diaplikasikan pada jenis tusukan lainnya. Untuk tusuk belakang, sama dengan tusuk depan hanya saja jarum renda diselipkan dari depan simpul menuju belakang simpul.

10. Tusuk Simpul Belakang (rib stitch)

(24)

BAB III

PROSES PEMBUATAN DAN MANFAAT AMIGURUMI

3.1 Proses Pembuatan Amigurumi

Setelah mempelajari teknik-teknik dasar dan jenis-jenis tusukan, penulis akan menjelaskan proses pembuatan boneka rajut atau Amigurumi. Dibawah ini adalah cara-cara membuat amigurumi :

a. Cara membuat Amigurumi (boneka rajut) Jepang.

Sebelum membuat ada alat dan bahan yang harus disiapkan sebelum membuat Amigurumi Jepang. yaitu :

1. Benang katun lokal warna krem, hitam, merah, coklat, biru, dan kuning. 2. Hakken rose no.3/0.

3. Tali emas (tali souvenir). 4. Manik-manik hitam untuk mata. 5. Jarum jahit lubang besar dan kecil. 6. Gunting

7. Dakron untuk mengisi boneka.

(25)

a. Membuat pola kepala

1. baris 1 : tusuk rantai satu, delapan tusuk tunggal dalam lingkaran, tarik kencang bagian bawah lingkaran, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama. 2. Baris 2 : tusuk rantai satu, dua tusuk tunggal penambahan pada setiap tusuk tunggal berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama. 3. Baris 3 : tusuk rantai satu, dua tusuk tanggal penambahan, satu tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

4. Baris 4 : tusuk rantai satu, dua tusuk tanggal penambahan, dua tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

5. Baris 5 : tusuk rantai satu, dua tusuk tanggal penambahan, tiga tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

6. Baris 6 : tusuk rantai satu, tusuk tunggal pada tiap tusuk tunggal berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

7. Baris 7-15 : ulangi baris enam.

8. Baris 16 : tusuk rantai satu, pengurangan dua tusuk tunggal menjadi satu tusuk tunggal, tiga tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

9. Baris 17 : tusuk rantai satu, pengurangan dua tusuk tunggal menjadi satu tusuk tunggal, dua tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

(26)
(27)

b. Membuat pola rambut boneka

1. Baris 1 : tusuk rantai satu, delapan tusuk tunggal dalam lingkaran, tarik kencang bagian bawah lingkaran, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

2. Baris 2 : tusuk rantai satu, dua tusuk tunggal penambahan pada setiap tusuk tunggal berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

3. Baris 3 : tusuk rantai satu, dua tusuk tunggal penambahan, satu tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

4. Baris 4 : tusuk rantai satu, dua tusuk tunggal penambahan, dua tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

5. Baris 5 : tusuk rantai satu, dua tusuk tunggal penambahan, tiga tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

6. Baris 6-9 : tusuk rantai satu, tusuk tunggal pada setiap tusuk tunggal berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada setiap tusuk tunggal pertama.

7. Baris 10 : tusuk rantai satu, lompati tusukan dua tusuk tunggal, lima tusuk ganda di satu tempat, tusuk ganda dua tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama atau tujuh tusuk kerang. Sisakan benang dengan panjang secukupnya untuk menjahit rambut ke kepala.

(28)

c. Membuat pola badan menjadi satu tusuk tunggal, ulangi dengan berkeliling, sambung dengan tusuk selip pada tusuk tunggal pertama.

(29)
(30)

12. Baris 21 : tusuk rantai satu, tusuk tunggal pada setiap tusuk tunggal, balik.

13. Baris 22-24 : ulangi baris dua puluh satu. Matikan benang.

(31)

3.2 Manfaat Amigurumi

Proses pembuatan Amigurumi memang sedikit sulit dan membutuhkan proses yang memakan waktu yang lama, namun setelah Amigurumi dibuat ada banyak manfaat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dibawah ini ada beberapa manfaat Amigurumi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

1. Amigurumi bermanfaat untuk melestarikan budaya yang sudah diturunkan sejak dahulu dan mempertahankan cara pembuatannya yang masih tradisional.

2. Dapat dijadikan sebagai lahan bisnis yang menggiurkan dengan memproduksi beraneka ragam souvenir.

(32)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan memaparkan mengenai Amigurumi maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Amigurumi merupakan keterampilan tangan dari negara Jepang yang sudah ada sejak dahulu yang dibuat dengan menggunakan teknik dasar merajut (knitting) atau merenda (crochet) untuk menghasilkan suatu bentuk yang indah.

2. Amigurumi dapat berbentuk apa saja, seperti binatang-binatang yang lucu, aneka makanan, aneka buah-buahan, dan lain-lain.

3. Cara pembuatan Amigurumi yang tidak terlalu sulit hanya membutuhkan kesabaran dan ketelitian karena proses pengerjaan dan pengaplikasiannya yang cukup memakan waktu.

(33)

4.2 Saran

Amigurumi adalah kerajinan yang dapat melatih kreatifitas dan keterampilan,

maka pembaca dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya melatih kreatifitas dan keterampilan Amigurumi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadikan Amigurumi sebagai lahan bisnis yang menjanjikan.

Oleh karena itu, bagi pembaca anak-anak muda khususnya, mahasiswa Program Studi Bahasa Jepang, Amigurumi dapat dimanfaatkan sedemikian rupa, hal ini disebabkan Amigurumi merupakan bukan hanya sekedar tempat melatih

keterampilan, namun pembaca dapat menuangkan imajinasi yang tinggi serta ikut serta dalam melestarikan budaya yang sudah diturunkan sejak dahulu kala.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Meiandana L, Festilia, dkk. 2012. Boneka Rajut Amigurumi Nusantara. Jakarta : Tiara Aksa

http://id.wikipedia.org/wiki/kategori:Amigurumi

http://id.wikipedia.org/wiki/kategori:Sejarahboneka

http://id.wikipedia.org/wiki/kategori:BonekaRajut

(35)

LAMPIRAN

Gambar 1. Amigurumi Jepang boneka Hello Kitty

(36)

Gambar 3. Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Wanita

(37)

Gambar 5. Amigurumi Jepang boneka Ninja

(38)

ABSTRAK

SEKILAS TENTANG AMIGURUMI

Jepang merupakan Negara yang memiliki sangat banyak tradisi dan kebudayaan. Orang-orang Jepang sangat menghargai dan melestarikan tradisi dan kebudayaan yang sudah diturunkan oleh nenek moyang mereka dari zaman dahulu. Disetiap daerah di Jepang memiliki keunikan dan kekhasan budaya tersendiri. Misalnya, pakaian, makanan, cara hidup, festifal-tetival tradisional, dan lain-lain.

Salah satu festival yang sangat terkenal dan sudah ada sejak hingga sekarang, Yaitu Hinamatsuri, Hinamatsuri adalah festival anak permpuan atau festival boneka yang diadakan pada tanggal 9 Maret di Jepang. Keluarga yang mempunyai anak perempuan akan memanjang boneka yang disebut dengan Hinaningyou.

(39)

Boneka adalah satu mainan yang paling tua dan mempunyai bentuk bermacam-macam. Seperti hewan, manusia, fiksi, dan lain-lain. Pada umumnya boneka dibuat untuk mainan anak-anak tetapi boneka juga dapat berfungsi sebagai ritual atau hal-hal yang bersifat mistik.

Di Jepang boneka mempunyai banyak jenis dan bentuk. Boneka tersebut dapat terbuat dari berbagai macam bahan. Ada yang terbuat dari kayu, plastik, kain, dan lain-lain. Misalnya, pada zaman Kyouhou dan zaman Genroku hampir semua boneka terbuat dari kayu. Boneka ini biasa disebut dengan Kokeshi. Namun, di Jepang ada juga teknik membuat boneka yang sudah ada sejak zaman dulu yaitu, boneka yang terbuat dari benang dengan cara dirajut.

Di Jepang boneka rajut ini sangat terkenal. Boneka ini sering disebut

dengan Amigurumi. Amigurumi berasal dari kata “Ami” yang berarti “Rajut” dan “Nuigurumi” yang berarti “boneka”. Jadi pengertian Amigurumi adalah boneka rajut dengan menggunakan kait jarum (crochet) dari Jepang.

(40)

Dalam proses pengerjaan Amigurumi, ada beberapa teknik dan pola dasar yang harus dikenal. Teknik-teknik dasar membuat Amigurumi ada dua yauitu, cara memegang pensil dan cara memegang pisau. Ada juga pola-pola dasar dalam

pembuatan Amigurumi misalnya, tusuk awal (slip knot), tusuk rantai (chain), tusuk slip (slip stich), dan lain-lain.

Pembuatan Amigurumi membutuhkan proses yang cukup lama. Kesabaran dan ketelitian dalam mengerjakan Amigurumi ini sangat dibutuhkan. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan juga cukup banyak. Misalnya, jarum, gunting, benang, tali, dan lain-lain.

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Gambar

Gambar  2.  Amigurumi  Jepang boneka Kokeshi Pria
Gambar 3.  Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Wanita
Gambar  5.  Amigurumi Jepang boneka Ninja

Referensi

Dokumen terkait

Buat menu untuk pemilihan salah satu dari operasi matematika, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian dari dua buah bilangan yang dimasukkan. Pemasukan data

menggambar detail konstruksi sambungan kayu tampang satu dengan alat sambung baut sambungan memanjang dan menyudut dengan benar.. menggambar detail konstruksi sambungan kayu

Untuk latihan ini, pilih Square supaya barisan teks berada dalam satu kedudukan dengan imej.. Ulangi langkah 3 hingga 8 untuk menyisipkan gambar-gambar yang lain  Pada

Satu hal yang cukup menarik dengan digunakannya protokol TCP/IP adalah kemungkinan untuk menyambungkan beberapa jaringan komputer yang menggunakan media komunikasi

Dengan materi pengurangan bilangan satu angka dari bilangan dua angka dan pengurangan bilangan dua angka dari bilangan dua angka (kedua bilangan merupakan kelipatan

yang sementaraiti memiliki "ratinp!'tertinggi dalam cetak ulang dibanding dengan dua varian Mushaf Standar yanglain.21 Keunggulanya dapat dilihat dari konsistensi

Selain pada manusia, gejala ensefalitis juga terjadi pada babi, sehingga kasus ensefalitis ini sangat erat hubungannya dengan penyakit babi yang termasuk salah satu

Selain pada manusia, gejala ensefalitis juga terjadi pada babi, sehingga kasus ensefalitis ini sangat erat hubungannya dengan penyakit babi yang termasuk salah satu