• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVITAS DAKWAH ISLAM SITI NURMELIYA BASKARANI

PUTERI MUSLIMAH INDONESIA 2014

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

INTAN AULIANTI

NIM: 1112051000064

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Intan Aulianti, NIM: 1112051000064, Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014, Di Bawah Bimbingan Umi Musyarrofah, MA

Dakwah terhadap perempuan adalah keharusan, bahkan perempuan sendiri juga terikat akan kewajiban berdakwah. Kewajiban umat Islam untuk menyampaikan motivasi Islami secara keseluruhan, sistematik dan mendalam tentunya dapat dilakukan oleh semua muslim dan muslimat. Setelah dinobatkan menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2014, selain aktif dalam dunia entertainment, Siti Nurmeliya baskarani juga memiliki peran aktif dalam berdakwah. Berbagi cerita, pengalaman, dan motivasi merupakan hal yang rutin dilakukan Siti Nurmeliya Baskarani. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaan yang timbul: bagaimana bentuk-bentuk aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014?

Penelitian ini menggunakan teori aktivitas dan teori dakwah Islam. Menurut Samuel Soeltoe sebenarnya aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan, dia mengatakan bahwa aktivitas dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi kebutuhan. Sedangkan dakwah adalah suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku yang dilakukan secara sadar dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap serta pengamalan terhadap ajaran agama dan pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian biografi. Melalui model penelitian biografi, peneliti meneliti pengalaman berdakwah yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani setelah ia dinobatkan menjadi Puteri Muslimah Indonesia 2014.

Melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dari narasumber diketahui bahwa bentuk-bentuk aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014 yaitu Dakwah bil al-lisan, Dakwah bil al-hal dan Dakwah bil al-qalam. Dalam aktivitas bil al-lisan, Melly berdakwah saat ia mengisi talkshow di acara seminar dan keputrian di sekolah-sekolah. Dalam aktivitas dakwah bil al-hal, Melly melakukan kegiatan di bidang pendidikan dan sosial bersama komunitas Katalogue. Kegiatan Melly di bidang pendidikan, yaitu mengajar anak-anak yang kurang mampu. Lalu, kegiatan Melly di bidang sosial, yaitu berbagi pada anak-anak yang kurang mampu. Selain dengan komunitas Katalogue, dalam bidang sosial Melly juga pernah menghadiri undangan dari Yayasan Hijab Indonesia untuk berbagi pada dan anak-anak keterbelakangan mental. Dalam aktivitas dakwah bil al-hal nya Melly juga pernah menjadi juri di ajang modeling. Sedangkan dalam aktivitas dakwah bil al-qalam, Melly berdakwah melalui akun di sosial media Instagram miliknya.

(6)

ii

AlhamdulillahiRabbil’ aalamiin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam

senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014”.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini

banyak mengalami kesulitan, hingga terkadang rasa putus asa selalu dirasakan.

Namun berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan pengarahan yang sangat

berharga dari berbagi pihak menjadikan penulis semakin bersemangat untuk

menyelesaikan skripsi ini dan akhirnya skripsi dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dengan segala ketulusan, perkenankan penulis untuk

menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

penulis. Karena dengan bimbingan, arahan serta semua kebaikan yang telah

diberikan kepada penulis, terutama kepada:.

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M. Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik,

Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,

serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan

Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

(7)

iii

4. Umi Musyarrofah, MA sebagai selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu dikala padatnya jadwal mengajar dan meluangkan pikiran

untuk memberikan pengarahan dan inspirasinya kepada penulis dikala

berkonsultasi, serta teramat sabar dalam membimbing dan mengarahkan

penulis.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuannya kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan.

6. Seluruh Staff dan Karyawan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam hal peminjaman buku-buku yang digunakan sebagai

referensi dan memberikan pelayanan dengan baik kepada penulis hingga

penyusuanan skripsi ini selesai.

7. Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014 selaku narasumber

sekaligus inspirasi bagi penulis untuk membuat skripsi ini, yang telah

meluangkan waktu dan banyak memberikan informasi serta nasehat yang

bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.

8. Orang tua tercinta, Papah Aulia dan Mamah And Dwi Arti. Terima kasih atas

segala jasa dan do’amu, penulis bahagia memiliki orang tua yang selalu

memberikan dukungan yang tulus dan sangat berharga untuk penulis demi

keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan adik tercinta Irma

(8)

iv

10.Sahabat-sahabatku, Widya Natassha Rachim dan Faza Keumalasari yang telah

memberikan semangat dalam menjalankan skripsi.

11.Teman-teman seperjuangan skripsi Humaira, Kemal, Sinta Sulistyoningrum,

dan Sari Setianingrum. Terima kasih selalu memberikan semangat dan banyak

informasi yang sangat membantu penulis dalam penulisan skripsi. Serta

teman-teman KPI 2012 khususnya KPI B, terima kasih atas kebersamaan yang

menyimpan banyak kenangan, tanpa kalian masa kuliah 3,5 tahun yang

dijalankan penulis tidaklah berwarna. Terima kasih selalu memberikan

semangat dan banyak informasi yang sangat membantu penulis dalam

penulisan skripsi.

12. Semua pihak, yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu namun tanpa

mengurangi rasa hormat, yang telah membantu penulis. Saya ucapkan terima

kasih.

Akhir kata penulis hanya bisa berharap Allah SWT berkenan membalas

segala kebaikan dari seluruh pihak yang telah membantu. Penulis berharap

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi

diri penulis sendiri.

Jakarta, 22 Maret 2016

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR TABEL………...viii

DAFTAR GAMBAR……….…ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah………...4

C. Tujuan Penelitian………...5

D. Manfaat Penelitian………...…..5

E. Metodologi Penelitian………....6

1. Pendekatan Penelitian………..6

2. Metode Penelitian………7

3. Subjek dan Objek Penelitian………...9

4. Sumber Data Penelitian………...9

5. Teknik Pengumpulan Data………..…9

6. Tempat dan Waktu………..…………..12

7. Teknik Analisis Data……….12

8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data……….13

9. Instrumen dan Alat Bantu Penelitian………17

F. Tinjauan Pustaka………..18

(10)

vi

B. Ruang Lingkup Dakwah………..22

1. Pengertian Dakwah………22

2. Tujuan Dakwah………..24

3. Unsur Dakwah………..….25

a. Da’i………...25

b. Mad’u………...27

c. Materi Dakwah………29

d. Media Dakwah………...30

e. Metode Dakwah………...33

f. Bentuk-bentuk Dakwah………...35

BAB III PROFIL SITI NURMELIYA BASKARANI DAN GAMBARAN UMUM PUTERI MUSLIMAH INDONESIA A. Profil Siti Nurmeliya Baskarani………...…38

1. Riwayat Hidup………...38

2. Pendidikan……….39

3. Karier Siti Nurmeliya Baskarani Sebagai Puteri Muslimah Indonesia 2014………...41

B. Gambaran Umum Puteri Muslimah Indonesia………46

(11)

vii

B. Aktivitas DakwahBil al-Hal Siti Nurmeliya Baskarani……..60 C. Aktivitas DakwahBil al-Qalam Siti Nurmeliya Baskarani….67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………..…71

B. Saran………73

DAFTAR PUSTAKA………...74

(12)

viii

Tabel 1. Prestasi Siti Nurmeliya Baskarani tahun 2009-2014 ... 44

Tabel 2. Pengalaman Kerja Siti Nurmeliya Baskarani tahun 2011-2016 ... 45

Tabel 3. Aktivitas Dakwah bil al-Lisan Siti Nurmeliya Baskarani ... 58

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Detik-detik Kemenangan Siti Nurmeliya Baskarani ... 42

Gambar 2. Detik-detik Kemenangan Siti Nurmeliya Baskarani ... 42

Gambar 3. Maskot Puteri Muslimah Indonesia... 46

Gambar 4. Siti Nurmeliya Baskarani saat talkshow di keputrian acara OBSESI

(Obrolan Seputar Siswi Islami) ... 52

Gambar 5. Siti Nurmeliya Baskarani setelah sharing dalam kegiatan keputrian

bersama siswi MTsN 2 Jakarta ... 54

Gambar 6. Siti Nurmeliya Baskarani saat talkshow di Jasmine Hijab Hunt ... 55

Gambar 7. Siti Nurmeliya Baskarani saat talkhsow di acara Charity in Harmony

Bersama Yayasan Hijab Indonesia ... 56

Gambar 8. Siti Nurmeliya Baskarani saat talkshow di acara seminar dalam

rangka HUT Tangerang Selatan di Hotel Mercure Alam Sutera ... 57

Gambar 9. Siti Nurmeliya Baskarani bersama anak-anak jalanan Ciputat ... 62

Gambar 10. Siti Nurmeliya Baskarani bersama anak-anak di Rumah Autis

Bandung ... 63

Gambar 11. Siti Nurmeliya Baskarani bersama anak-anak Jembatan 3 ... 64

Gambar 12. Siti Nurmeliya Baskarani bersama anak keterbelakangan mental

dalam acara bersama Yayasan Hijab Indonesia di Kandank Jurank

Doank ... 65

Gambar 13. Siti Nurmeliya Baskarani saat menjadi Juri malam Puncak FISIP

Fashion Week 2014 ... 65

(14)

1

A. Latar Belakang Masalah

Puteri Muslimah Indonesia merupakan ajang pencarian bakat

seorang muslimah cantik, penuh talenta dan berwawasan luas yang mampu

memberi warna baru dalam dunia entertainment di Indonesia.Ajang ini

pertama kali diadakan pada tahun 2014. Setelah melewati tahap seleksi,

terpilihlah 20 finalis yang akan berkompetisi untuk mendapatkan tahta

Putri Muslimah Indonesia 2014. Penobatan pertama Puteri Muslimah

Indonesia dilaksanakan pada malam puncak Puteri Muslimah Indonesia

2014 yang ditayangkan live dari Teater Tanah Airku Taman Mini

Indonesia Indah pada tanggal 28 Mei 2014 pukul 18:30 WIB.1

Setelah melalui penilaian juri di masa karantina dan pertanyaan

pada Grand Final, terpilih Siti Nurmeliya Baskarani yang berasal dari

Jakarta menjadi pemenang pada ajang pencarian bakat Putri Muslimah

Indonesia 2014. Lalu dua finalis lainnya yang masuk tiga besar Febi

Rendra Febriani dari Lamongan yang menjadi runner up satu dan Hanifah

Razan asal Wonosobo yang menjadi runner up dua.2

Menjadi Puteri Muslimah Indonesia memang tidak hanya sekedar

cantik tetapi dia harus memiliki kriteria ABC yang terdiri dari (A),

1

Jurnal Ibukota, “Indosiar Gelar Program Puteri Muslimah Indonesia 2014,” artikel

diakses pada 2 februari 2015, pukul 12:09dari http://jurnalibukota.com/index.php/hiburan/1189-indosiar-gelar-program-putri-muslimah-indonesia-2014.html

2Fachrur Rozie, “Siti Nurmeliya Baskarani Puteri muslimah Indonesia 2014,” artikel

(15)

2

Akhlak, yang Baik, (B), Bakat yang unik dan spesial, dan (C), Cantik baik

dari luar maupun dalam.3Ajang ini yang diperuntukkan bagi para wanita

muslim (muslimah) untuk tampil menunjukkan bakat serta kemampuan

yang dimiliki oleh mereka dalam berbagai bidang. Tidak hanya

memperhatikan bagaimana sisi kecantikan seorang muslimah tampil di

khalayak umum atau media. Tetapi di ajang ini, para finalis terpilih akan

mendapat bekal selama mengikuti karantina untuk lebih menggali potensi

kreatifitas dalam diri mereka tentunya sebagai seorang muslimah, yakni

memperhatikan akhlak, etika dan menjaga image seorang putri muslimah

yang tak hanya cantik dari luar tetapi juga dari dalam (inner beauty).

Melalui ajang Puteri Muslimah Indonesia ini juga dapat membuka

kesempatan bagi para perempuan berhijab di Indonesia yang ingin

menapaki karir di dunia modelling, presenter berita, presenter acara

religius, pemain sinetron/film, motivator dan lain-lain. Sebagai pemenang

Puteri Muslimah Indonesia 2014, Siti Nurmeliya Baskarani dapat menjadi

tolak ukur dan panutan bagi masyarakat terutama bagi muslimah di

Indonesia.Kehadiran Puteri Muslimah Indonesia di tengah lingkungan

masyarakatnya harus dapat memberi pengaruh yang positif bagi

masyarakat.Selain kesibukannya sebagai mahasiswi di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Siti Nurmellya Baskarani juga

berperan aktif dalam aktivitas berdakwah, kegiatan di bidang sosial,

3Riswinanti,”Indosiar Gelar Audisi Ajang pencarian Puteri Muslimah Indonesia,” artikel

diakses pada 28 November 2015, pukul 20:06 dari

(16)

kegiatan di bidang pendidikan, mensosialisasikan busana muslim, dan

berbagai aktivitas dakwah Islam lainnya.

Siti Nurmeliya Baskaranimerupakan tokoh yang sangat inspiratif

bagi masyarakat terutama pada wanita muslimah. Ia dikatakan inspiratif

karena sering melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk mengisi

talkshow di acara seminar dan keputrian yang mayoritas audiensnya adalah

remaja muslimah yang sedang mencari jati diri dan membutuhkan

motivasi dari seseorang yang dapat dijadikan panutan. Selain itu ia juga

sering menyampaikan dakwah saat mengisi talkshow di seminar dan

keputrian di sekolah-sekolah yang mayoritas audiensnya adalah wanita

muslimah kalangan remaja dan dewasa.

Dakwah menjadi penting karena meliputi semua persoalan yang di

dakwahinya. Oleh karena itu, manusia dianugerahkan akal dan pikiran

untuk berusaha mencurahkan potensi insaninya dengan mempelajari,

memahami, merenungkan, serta mengamalkan pesan dakwah

tersebut.Sehingga dapat mengambil manfaat dari si penyampai pesan

dakwah tersebut (da’i).4

Peranan seorang wanita dalam kehidupan sosial sangatlah penting.

Terutama peran dari aktivitas dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani

yang predikatnya sebagai pemenang Puteri Muslimah Indonesia 2014

dalam proses aktivitas dakwahnya dikalangan wanita muslimah. Pada

hakikatnya wanita adalah makhluk yang memiliki kepekaan terhadap

sesama wanita. Saling mendukung dan memotivasi para sahabat wanita

4

(17)

4

maupun laki-laki. Masyarakat dan khususnya wanita muslimah

membutuhkan bekal-bekal motivasi, keberanian, kebijaksanaan dan

keterampilan. Di sini muslimah akan mampu memerankan dirinya

sebagi agent of change (agen perubahan) ke arah yang lebih baik, tanpa

mengorbankan prinsip yang kebenaran yang telah diyakininya.

Berdakwah dari satu tempat ke tempat lainmerupakan kegiatan

rutin bagi Siti Nurmeliya Baskarani setelah menyandang gelar Puteri

Muslimah Indonesia 2014. Disinilah ketertarikan penulis pada sosok Siti

Nurmeliya Baskarani Putri Muslimah Indonesia 2014.

Berdasarkan pemahaman di atas, penulis tertarik untuk membahas

lebih mendalam dalam sebuah skripsi penulis yang berjudul ”Aktivitas

Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba memberikan batasan

masalah agar dalam pembahasan tidak terlalu melebar. Sesungguhnya

banyak sekali masalah yang dapat dibahas tentang aktivitas dakwah

Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

seperti: bentuk-bentuk aktivitas dakwahnya, metode dakwahnya,

media dakwahnya dan lain-lain. Namun agar pembahasan ini lebih

fokus, saya akan membatasi diri dalam pembahasan aktivitas

dakwahnya saja yaitu mengenai bentuk-bentuk aktivitas dakwah Islam

(18)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah

yang diteliti, yaitu:

1. Bagaimana bentuk aktivitas dakwah bil al-lisan Siti Nurmeliya

Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014?

2. Bagaimana bentuk aktivitas dakwah bil al-hal Siti Nurmeliya

Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014?

3. Bagaimana bentuk aktivitas dakwah bil al-qalam Siti Nurmeliya

Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014?

C. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui bentuk aktivitas dakwah bil al-Lisan Siti

Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

2. Untuk mengetahui bentuk aktivitas dakwah bil al-Hal Siti

Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

3. Untuk mengetahui bentuk aktivitas dakwah bil al-Qalam Siti

Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

informasi pada pembaca mengenai Aktivitas Dakwah Islam Siti

Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014.Selain itu,

penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dan referensi untuk

(19)

6

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi banyak

muslimah dengan adanya Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya

Baskarani Putri Muslimah Indonesia 2014.Bahwa setiap muslimah

juga dapat memberikan banyak manfaat melalui dakwah. Dan

penelitian ini diharapkan dapat konstribusi positif dalam penelitian

selanjutnya untuk dijadikan bahan referensi penelitian yang sama.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

sebuah pengumpulan dan menganalisis data yang diperlukan guna

menjawab permasalahan yang diselidiki.Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Pendekatan kualitatif

adalah suatu proses penelitian dan pemahamanyang berdasarkan

metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realitas yang

terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang

diteliti.5

Lexy J. Moloeng mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

5

(20)

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.6

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model penelitian

Biografi.Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan

pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan

dokumen dan arsip.7Menurut Creswell, Biografi merupakan studi

terhadap seseorang atau individu yang dituliskan oleh peneliti atas

permintaan individu tersebut atau atas keinginan peneliti yang

bersangkutan.8

Dalam model penelitian biografi, hal yang menjadi fokus

penelitian adalah kehidupan secara keseluruhan atau beberapa fase

kehidupan dari seorang individu yang dianggap unik, khas, menarik,

atau luar biasa, sehingga sangat layak untuk diangkat menjadi suatu

penelitian kualitatif.Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan studi

biografi.Denzin dalam (Creswell, 1998) menjelaskan tahapan-tahapan

prosedural yang perlu dilakukan ketika ingin melakukan studi biografi.

Tahapan-tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut:9

a. Peneliti dapat memulai studi biografi dengan serangkaian

pengalaman yang objektif dari kehidupan seseorang atau

subjek. Pengalaman tersebut dapat berdasarkan tahapan

6

Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h. 65.

7

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, h. 36.

8

Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif: untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 65.

9

(21)

8

perkembangan tertentu (misalnya masa kanak-kanak, masa

remaja, masa dewasa awal, atau masa usia lanjut) atau

berdasarkan pengalaman yang unik, khas dan luar biasa

(misalnya pengalaman dalam keberhasilan pendidikan,

pernikahan, pekerjaan, ataupun kegagalan dan perceraian).

b. Tahap kedua, peneliti mulai mencari dan menggali data-data

yang relevan, materi biografi yang konkert dan kontekstual

dengan metode wawancara. Jika subjek masih hidup, maka

dapat langsung diwawancarai. Akan tetapi, jika subjek sudah

meninggal dunia, maka penggalian data dapat dilakukan

melalui informan (orang yang mengenal subjek dengan baik).

c. Tahap selanjutnya adalah melalui data yang telah diperoleh,

peneliti mulai melakukan pemilahan data. Data-data yang

diperoleh diorganisasikan dan dikelompokkan berdasarkan

tema-tema spesifik yang mengindikasikan peristiwa-peristiwa

atau pengalaman-pengalaman penting, unik, dankhas dari

kehidupan subjek.

d. Berikutnya, peneliti melakukan eksplorasi arti data-data,

cerita-cerita yang sudah dipilah tesebut untuk mencari keterangan,

kejelasan, dan mencari arti lain yang mendekati.

e. Tahap terakhir, peneliti mengaitkan arti yang diproleh kepada

struktur yang lebih besar untuk menjelaskan arti-arti yang

sudah diperoleh pada tahap sebelumnya (tahap 4), seperti

(22)

ideologi subjek, dan kontek sosio-historis subjek, serta mencari

interpretasi dari itu semua secara keseluruhan.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Siti Nurmeliya Baskarani Puteri

Muslimah Indonesia 2014.Sedangkan objek dalam penelitian ini

adalah Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmellya Baskarani Puteri

Muslimah Indonesia 2014.

4. Sumber Data Penelitian

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

narasumber melalui observasi dan wawancara pada Siti Nurmeliya

Baskarani yang dilakukan oleh peneliti di lapangan.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh sumber-sumber

tertulis seperti yang terdapat dalam buku, jurnal, dokumentasi atau

arsip-arsip literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan.Peneliti mendapatkan data sekunder tersebut dari

dokumentasi dan arsip-arsip pribadi Siti Nurmeliya Baskarani.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk

mendapat data-data yang diperlukan, yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah sebagai pemilihan, pengubahan,

(23)

10

berkenaan dengan organisme, sesuai dengan tujuan-tujuan

empiris.10 Dalam penelitian ini, peneliti mengamati langsung di

lapangan untuk mendapatkan data primer. Pada tanggal 25

November 2015, penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah

Islam bil al-lisan yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani

saat ia mengisi talkshow di acara HUT Tangerang Selatan yang

diadakan di Hotel Mercure Alam Sutera.

Pada tanggal 8 Desember 2015, penulis melakukan

pengamatan aktivitas dakwah Islam bil al-hal yang dilakukan oleh

Siti Nurmeliya Baskarani saat ia menghadiri talkshow dan berbagi

bersama anak-anak keterbelakangan mental di acara "Charity In

Harmoni" yang diadakan Yayasan Hijab Indonesia di Kandank

Jurank Doank, Tangerang Selatan. Pada tanggal 11 Maret 2016,

penulis melakukan pengamatan aktivitas dakwah Islam bil

al-qalam yang dilakukan oleh Siti Nurmeliya Baskarani melalui

internet yaitu melalui akun Instagramnya.

b. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data)

kepada narasumber, dan jawaban-jawaban narasumber dicatat atau

direkam dengan alat perekam (tape recorder).11 Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan metode wawancara mendalam, yaitu

10

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), cet. 9, h. 83.

11

(24)

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab dengan bertatap muka antara peneliti dengan

informan.12

Pada penelitian ini, yang menjadi narasumber adalah Siti

Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014, teman Siti

Nurmeliya Baskarani di komunitas Katalogue yaitu Puja Restuti,

dan Yoga. Penulis melakukan wawancara langsung untuk

mengetahui jawaban tentang aktivitas dakwah Islam yang

dilakukan Siti Nurmeliya Baskarani yaitu pada tanggal 21 Februari

2016 bertempat di mall Cilandak, Jakarta Selatan.Lalu penulis juga

melakukan wawancara melalui obrolan via Line pada tanggal 02

Februari 2016, 03 Februari 2016, 04 Februari 2016 dan via

Wahatsapp pada tanggal 11 Maret 2016, dan 20 Maret 2016. Selain

itu, penulis juga melakukan wawancara pada teman Siti Nurmeliya

Baskarani dari komunitas Kataogue melalui obrolan via Line dan

Whatsapp pada tanggal 8 Maret 2016.

c. Dokumentasi

Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah

untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data

tentang berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian.

Dokumentasi yaitu proses mencari data berupa hasil dokumentasi

(foto) pribadi Siti Nurmeliya Baskarani dan data mentah (video

atau rekaman wawancara) tentang penelitian yang dilakukan.

12

(25)

12

6. Tempat dan Waktu

Adapun tempat dan waktu penelitian yang peneliti lakukan yaitu:

a. Pada tanggal 25 November 2015, penulis melakukan pengamatan

aktivitas dakwah Islam bil al-lisan Siti Nurmeliya Baskarani dalam

acara HUT Tangerang Selatan yang diadakan di Hotel Mercure

Alam Sutera.

b. Pada tanggal 8 Desember 2015, penulis melakukan pengamatan

aktivitas dakwah Islam bil al-hal yang dilakukan oleh Siti

Nurmeliya Baskarani dalam acara "Charity In Harmony" yang

diadakan Yayasan Hijab Indonesia di Kandank Jurank Doank,

Tangerang Selatan.

c. Pada tanggal 11 Maret 2016, penulis melakukan pengamatan

aktivitas dakwah Islam bil al-qalam yang dilakukan oleh Siti

Nurmeliya Baskarani melalui internet yaitu melalui akun

Instagramnya.

7. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, maka dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:13

a. Pengumpulan informasi. Langkah ini dilakukan melalui

wawancara dan observasi langsung.

b. Reduksi. Langkah ini adalah untuk memilih informasi mana yang

sesuai dan tidak sesuai dengan masalah penelitian.

13

(26)

c. Penyajian. Setelah informasi dipilih maka disajikan bisa dalam

uraian penjelasan.

d. Kesimpulan. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan.

Pertanyaan melalui wawancara yang diajukan kepada informan

semata-mata sebagai bahan kajian yang mendasar untuk membuat

kesimpulan. Bagaimanapun pendapat banyak orang merupakan hal

penting meskipun tidak dijamin validitasnya. Semakin banyak

informasi, maka diharapkan akan menghasilkan data yang sudah

tersaring dan lebih akurat.

8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dalam metode penelitian kualitatif

meliputi:14

a. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data adalah pengujian data untuk menilai

kebenaran dan keabsahan penelitian dengan analisis kualitatif.

Hasil dari uji kredibilitas ini akan menunjukkan kepercayaan

terhadap data hasil penelitian yang menggunakan metode analisis

kualitatif. Cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan data

hasil kualitatif dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu:

1) Perpanjang Pengamatan

Dengan perpanjangan penelitian berarti peneliti kembali

kelapangan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara

lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang

14

(27)

14

baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan

antara peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk

rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka,

semakin mempercayai sehingga tidak ada informasi yang

disembunyikan lagi. Bila telah terjadi rapport, maka telah

terjadi kewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti

tidak lagi menggangu prilaku yang dipelajari.

2) Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara

tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat

direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan

ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan

kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak.

Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka peneliti

dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis

tentang apa yang diamati.

3) Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi

sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi

waktu. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data

(28)

melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik untuk menguji

kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi

Waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data

yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada

saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan

memberikan data yang lebih valid sehingga dapat lebih

kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan

wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda.

4) Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda

dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu.Melakukan

analisis kasus negatif berarti peneliti mecari data yang berbeda

atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan.

Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan

temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

5) Menggunakan Bahan Referensi

Maksud dari bahan refrensi disini adalah adanya

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti.

(29)

16

Member check adalah proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data. tujuan member check

adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh

sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila

ditemukan oleh para pemberi data berarti data tersebut valid,

sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang

ditemukan peneliti dengan berbagai penafsiran tidak disepakati

oleh para pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka

peneliti harus mengubah temuannya, dan harus menemukan

dengan apa yang diberikan oleh si pemberi data.

b. Uji Transferbility

Nilai yang diperoleh dalam temuan penelitian kualitatif

tidak bersifat universal tetapi dapat diterapkan apabila memiliki

konteks dan situasi yang mirip dengan objek penelitian. Untuk

mengetahui hal tersebut, maka pengujian transferability perlu

dilakukan guna memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis,

dan dapat dipercaya oleh pembaca mengenai hasil penelitian.

Dengan demikian, generalisasi dapat dihindari oleh pembaca

karena telah memahami seluk beluk data yang diperoleh dalam

penelitian. Pembaca akan bijak untuk menerapkan hasil penelitian

tersebut sesuai dengan konteks dan situasi yang identik dengan

penelitian yang dimaksud.

(30)

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan

dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses

penelitian. caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau

pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam

melakukan penelitian.

d. Uji Confirmability

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability mirip dengan

uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara

bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil

penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil

penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan,

maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.

9. Instrumen dan Alat Bantu Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus

“divalidasi”. Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode

penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang

diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian. Peneliti

kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan

data dan membuat kesimpulan atas temuannya.15 Dalam penelitian ini,

15

(31)

18

peneliti menggunakan alat bantu yaitu buku catatan, kamera dan

handphone sebagai alat perekam suara.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka.Dengan

mengadakan tinjauan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi.Peneliti

melakukan tinjauan pustaka ini guna memastikan apakah ada judul atau

tema yang serupa dengan penelitian (skripsi) ini. Berdasarkan hasil

penelusuran peneliti, ada beberapa skripsi yang meneliti mengenai tema

peneliti, diantaranya:

1. Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren

Darunnajah Jakarta Selatan. Dalam skripsi ini menjelaskan

mengenai aktivitas dakwah KH. Mahrus Amin yang ditujukan

kepada santri maupun kepada masyarakat sekitar. secara garis

besar meliputi: Dakwah Bi-Hal, Dakwah Bil-Qalam dan dakwah

Bi-Lisan.16

2. Aktivitas Dakwah Ustadzah Hj. Ida Farida A. S. Dalam skripsi ini

menjelaskan mengenai figur ustadzah Hj. Ida Farida A. S. sebagai

da’iyyah yang haus akan ilmu dan beramal, mengajak dirinya

dimanapun ia berada dan ada kesempatan, beliau tak segan-segan

untuk mengadakan suatu acara atau kegiatan-kegiatan yang

bersifat keagamaan. Metode dakwah yang dilakukan ustadzah Hj.

16

Lilis Nurcholisoh, “Aktivitas Dakwah KH. Mahrus Amin di Pondok Pesantren

(32)

Ida Farida A. S. yaitu, dakwah bil lisan, dakwah bil qalam, dan

dakwah bil hal.17

Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang lainnya adalah subjek

dan objeknya.Subjek dari penelitian ini adalah Siti Nurmeliya Baskarani

Puteri Muslimah Indonesia 2014.Sedangkan objek dalam penelitian ini

adalah Aktivitas Dakwah Islam Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah

Indonesia 2014.Namun dari sekian banyak skripsi yang ada di

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM)

dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis tidak

menemukan judul skripsi yang sama dengan skripsi yang penulis angkat.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, penulis

secara sistematis membagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub

bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB I menjelaskan Latar Belakang Masalah, Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan

Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II menjelaskan Aktivitas, Ruang Lingkup Dakwah:

Pengertian Dakwah, Tujuan Dakwah, Unsur-Unsur

17

(33)

20

Dakwah; Da’I, Mad’u, Materi Dakwah, Media Dakwah,

Metode Dakwah, dan Bentuk-bentuk Dakwah.

BAB III PROFIL SITI NURMELIYA BASKARANI DAN

GAMBARAN UMUM PUTERI MUSLIMAH

INDONESIA

BAB III menjelaskan mengenai Profil Siti Nurmeliya

Baskarani: Riwayat Hidup, Pendidikan,Karier Siti

Nurmeliya Baskarani Sebagai Puteri Muslimah Indonesia

2014 dan Gambaran Umum Puteri Muslimah Indonesia.

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS DAKWAH ISLAM SITI NURMELIYA BASKARANI PUTERI MUSLIMAH 2014

BAB IV menjelaskan tentang Analisis Aktivitas Dakwah

Siti Nurmeliya Baskarani Puteri Muslimah Indonesia 2014,

meliputi: Aktivitas Dakwah bil al-Lisan, bil al-Hal, dan bil

al-Qalam Siti Nurmeliya Baskarani.

BAB V PENUTUP

BAB V menjelaskan penutup dari penelitian ini yang berisi

(34)
(35)

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Aktivitas

Aktivitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia, “ Aktivitas adalah

kegiatan, kesibukan atau biasa juga berarti kerja atau salah satu

kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian dalam tiap suatu

organisasi atau lembaga.1

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegiatan atau aktivitas

yang dikerjakan oleh manusia.Namun berhasil atau tidaknya kegiatan

tersebut tergantung dari individu itu sendiri. Menurut Samuel Soeltoe,

sebenarnya aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan, diamengatakan

bahwa aktivitas dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi

kebutuhan.2

Seseorang yang ingin mendalami ilmu agama dan hubungan

interaksi masyarakat yang islami misalnya, tentu ia harus melakukan

aktivitas-aktivitas yang dapat membantu tercapainya keinginan

tersebut. Seperti membaca buku-buku keagamaan, mengikuti

pengajian-pengajian, melakukan diskusi-diskusi tentang keagamaan

dan kemasyarakatan, mengkaji norma-norma ajaran Islam tentang

hubungan sesama manusiadan tak kalah pentingnya adalah

mengaplikasikan atau menerapkan ajaran atau ilmu yang telah

didapatkan ke dalam kehidupan yang nyata.

1

S. Wojowasito, Kamus Bahasa Indonesia, (Malang: C.V Pengarang, 1999), edisi revisi,h.8.

2

(36)

Sedangkan yang dimaksud dengan aktivitas dakwah Islam adalah

salah satu kegiatan keagamaan yang sangat penting dalam ajaran

agama Islam.Karena dalam aktivitas dakwah tersebut mengandung

seruan atau ajakan kepada manusia yang mampu mengubah situasi

yang buruk menjadi lebih baik dan selalu berada di jalan Allah.

B. Ruang Lingkup Dakwah 1. Pengertian Dakwah

Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu

da’a, yad’u, da’watan, artinya mengajak, menyeru, dan

memanggil.3 Ditinjau dari segi bahasa “Da’wah” berarti:

panggilan, seruan atau ajakan. Dakwah mengandung pengertian

sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan,

tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan

berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara

individual maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam

dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta

pengamalan terhadap ajaran agama sebagai pesan yang

disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur

paksaan.4 Dalam surat Al-Imran ayat 104 Allah berfirman:

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf

3

Samsul Munir amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 1.

4

(37)

23

dan mencegah dari yang munkar dan merekalah orang-orang yang

beruntung.”

Dalam praktik dakwah harus mengandung dan melibatkan

tiga unsur, yaitu: penyampai pesan, informasi yang disampaikan,

dan penerima pesan.5Pengertian dakwah secara terminologi

menurut beberapa ahli dakwah diantaranya adalah:

1) H.M Arifin mengatakan dakwah adalah kegiatan menyeru,

baikdalam bentuk lisan dan tulisan, maupun tingkah laku dan

lainsebagainya yang dilakukan secara individual atau kelompok

Supayatimbul dalam dirinya suatu pengetahuan kesadaran,

sikappenghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama,

sebagai pesanyang disampaikan kepada mereka tanpa unsur

paksaan.6

2) Menurut Prof. Toha Yahya Oemar, M.A dakwah yaitu

mengajakmanusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang

benar sesuaidengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan

kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.7

3) Menurut Muhammad Natsir dakwah mengandung arti

kewajibanyang menjadi tanggung jawab seorang Muslim dalam

amar ma’rufnahi mungkar.8

Maka dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa kegiatan

dakwah merupakan kegiatan menyeru atau mengajak orang

5

M. Munir dan Wahyu Illaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 17.

6

H.M Arifin, Dakwah Bil Qolam, (Bandung: Mujahid Press, 2004), h. 6.

7

Toha Yahya Oemar, Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT. Widjaya, 1992), h. 1.

8

(38)

lainbaiksecara individu ataupun kelompok, agar menjalankan

syariat Islamdengan sebaik-baiknya sesuai dengan pedoman

Al-Qur’an dan Hadist.Dengan tujuan mendapatkan keselamatan dan

kebahagiaan hidup baik didunia maupun di akhirat.

2. Tujuan Dakwah

Setiap aktivitas, usaha, kegiatan mempunyai tujuan dapat

diartikan sebagai suatu usaha yang ingin dicapai dalam kadar

tertentu dengan segala usaha yang dilakukan. Secara umum tujuan

dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup

manusia di dunia dan di akhirat yang di ridhai oleh Allah.9Tujuan

utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau

diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah.10

Tujuan proses dakwah merupakan landasan seluruh

aktivitas-aktivitas dakwah yang akan dilakukan. Tujuan juga

merupakan penentu sasaran strategi dan langkah-langkah

operasional dakwah selanjutnya, tanpa adanya tujuan yang jelas,

pekerjaan hanya terhitung sia-sia. Tujuan memiliki empat batasan,

yaitu hal hendak dicapai, jumlah atau kadar yang diinginkan,

kejelasan yang ingin dicapai dan ingin dituju.11

Kegiatan dakwah, merupakan suatu rangkaian kegiatan

dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksudkan

memberi arah, pedoman, metode bagi aktivitas dakwah, tanpa

9

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 59.

10

Enjang A.S dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjajaran, 2009) h. 98

11

(39)

25

tujuan dakwah yang jelas seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia.

Oleh karena itu juru dakwah harus memahami tujuan akhir dari

semua kegiatan dakwah yang dilaksanakan.

Dari penjelasan tujuan dakwah di atas maka penulis

mengemukakan bahwa seseorang yang berprofesi sebagai juru

dakwah harus berusaha semaksimal mungkin untuk membawa dan

menyampaikan dakwahnya sehingga dapat membawa kebaikan

bagi manusia, meningkatkan spiritualitas manusia agar manusia itu

dapat memotivasi dirinya agar hidup lebih baik lagi, sehingga di

ridhoi oleh Allah SWT.

3. Unsur Dakwah a. Dai

Da’i secara bahasa diambil dari bahasa Arab, yang berarti

orang yang mengajak. Dalam pengertian yang khusus

(pengertian Islam), da’i adalah orang yang mengajak kepada

orang lain baik secara langsung atau tidak langsung dengan

kata-kata, perbuatan atau tingkah laku kearah kondisi yang baik

atau lebih baik menurut ayat Al-Quran dan sunnah.12

Setiap muslim adalah da’i dalam arti luas, karena setiap

muslim memiliki kewajiban menyampaikan ajaran Islam

kepada seluruh umat manusia. Dalam surat Al-Nahl ayat 125

Allah berfirman:

12

(40)

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Pada dasarnya tugas pokok seorang da’i adalah meneruskan

tugas Nabi Muhammad Saw yakni menyampaikan

ajaran-ajaran Allah seperti termuat dalam Al-Quran dan sunnah

Rasulullah. Dan keberadaan da’i pun dalam masyarakat luas

mempunyai fungsinya.Fungsi da’i adalah sebagai berikut:13

1. Meluruskan akidah

Sudah menjadi naluri bahwa manusia tidak lepas

dari kesalahan dan kekeliruan yang tidak terkecuali

terhadap keyakinan dan akidahnya.

2. Memotivasi umat untuk beribadah dengan baik dan benar

Seorang da’i memberikan pencerahan akan

keberadaan manusia sebagai hamba Allah yang memiliki

tugas untuk mengabdi atau beribadah kepada Allah dengan

aturan-aturannya.

13

(41)

27

3. Amar ma’ruf nahi mungkar

Sebagai wujud nyata dari fungsi da’i selalu

memiliki perhatian pada sesama untuk

bersama-samamenegakan yang ma’ruf dan meninggalkan yang

mungkar untuk menciptakan kedamaian bersama.

4. Menolak kebudayaan yang merusak

Seorang da’i dalam melaksanakan kegiatan

dakwahnya, tentu tidak boleh larut dalam berbagai tradisi

dan adat kebiasaan sasaran (objek) dakwah yang

bertentangan dengan syari’at Islam, dan mesti kuat

memeprtahankan kaidah-kaidah, hukum-hukum dan tata

pergaulan muslim.

b. Mad’u

Menurut terminologi mad’u adalah orang atau kelompok

orang yang lazim disebut dengan jamaah yang sedang

menuntut ajaran agama dari seorang da’i, baik mad’u itu orang

dekat atau jauh, Muslim atau Non-Muslim, laki-laki ataupun

perempuan. Seorang da’iakan menjadikan mad’u sebagai objek

bagi transformasi keilmuan yang dimilikinya.14

Dakwah tidak hanya ditujukan kepada orang Islam, tetapi

orang-orang di luar Islam, baik mereka itu atheis, penganut

aliran kepercayaan, pemeluk agama-agama lain, semua adalah

14

(42)

mad’u.15

Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah

bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama

Islam, sedangkan kepada orang-orang yang telah beragama

Islam dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam,

dan ihsan.16

Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan,

yaitu:17

1) Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat

berpikir kritis dan cepat menangkap persoalan.

2) Golongan awam, yaitu kebanyakan yang belum dapat

berpikir secara kritis dan mendalam serta belum mendapat

pengertian-pengertian yang tinggi.

3) Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut,

mereka senang membahas tapi hanya dalam batas tertentu

saja dan tidak dapat membahas secara mendalam.

Sasaran dakwah (Objek Dakwah) meliputi masyarakat dilihat

dari berbagai segi: 18

1) Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat

dari segi sosiologis berupa masyarakat terasing pendesaan,

kota besar dan kecil serta masyarakat di daerah marginal

dari kota besar.

15

Cahyadi Takariawan, Prinsip-prinsip Dakwah: Yang Tegar di Jalan Allah, (Yogyakarta: Izzan Pustaka, 2005), h. 25.

16

M. Munir dan Wahyu Illaihi, Manajemen Dakwah, h.23.

17

M. Munir dan Wahyu Illaihi, Manajemen Dakwah, h.23.

18

(43)

29

2) Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari

sudut struktur kelembagaan berupa masyarakat,

pemerintahan dan keluarga.

3) Sasaran yang berupa kelompok dilihat dari segi sosial

kultural berupa golongan priyayi, abangan dan santri.

Klasifikasi terletak dalam masyarakat Jawa.

4) Sasaran yang berhubungan dengan masyarakat dilihat dari

segi tingkat usia, berupa golongan anak-anak, remaja dan

orang tua.

5) Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat

dilihat dari segi okupasional (profesi atau pekerjaan) berupa

golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri

(administrator).

6) Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari

jenis kelamin berupa golongan pria dan wanita.

7) Sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari

segi khusus berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna

wisma, tuna karya, narapidana.

c. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah isi dari pesan-pesan dakwah Islam.

Pesan atau materi dakwah harus dibawakan secara menarik

tidak monoton sehingga merangsang objek dakwah untuk

mengkaji tema-tema Islam yang pada gilirannya objek dakwah

(44)

dan meningkatkan kualitas pengetahuan keislaman untuk

pengalaman keagamaan objek dakwah. Pesan-pesan dakwah

harus dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi

mad’u sebagai penerima dakwah. Oleh karena itu, da’i

hendaklah melihat kondisi objek dakwah dalam melakukan

aktivitas dakwah agar pesannya tersebut bisa ditangkap sesuai

dengan karakter dan cara berpikir objek dakwah.19

d. Media Dakwah

Media dakwah adalah alat untuk menyampaikan

pesan-pesan dakwah. Penggunaan media dakwah yang tepat akan

menghasilkan dakwah yang efektif.20 Media dakwah

merupakan unsur tambahan dalam kegiatan dakwah.21Untuk

menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat

menggunakan berbagai macam media. Hamzah Ya’qub

membagi media dakwah menjadi lima macam, yaitu: lisan,

tulisan, lukisan, audiovisual, dan akhlak.22

1) Lisan adalah media dakwah yang paling sederhana

yangmenggunakan lidah dan suara, contohnya: ceramah,

pidato, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.

2) Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan seperti buku,

majalah, surat kabar, spanduk, dan sebagainya.

19

Samsul Munir Amin,Ilmu Dakwah , h.14.

20

Samsul Munir Amin,Ilmu Dakwah , h.14.

21

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), cet. Ke-2, h.403.

22

(45)

31

3) Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur,

dan sebagainya.

4) Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang

indera pendengaran, penglihatan atau kedua-duanya, seperti

televisi, film,slide, Internet, dan sebagainya.

5) Akhlak, yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan

nyatayang mencerminkan ajaran Islam yang secara

langsung dapat dilihat dan di dengarkan oleh mad’u.

Sedangkan menurut Asmuni Syukir ada beberapa media

yang dapat dijadikan sebagai media dakwah, di antaranya:23

a. Lembaga-lembaga pendidikan formal

b. Lingkungan keluarga

c. Organisasi-organisasi Islam

d. Hari-hari besar Islam

e. Media massa (radio, televisi, film, surat kabar, majalah,

internet, dan lainnya)

f. Seni budaya (musik, drama sastra, wayang kulit, dan

lain-lain)

Dalam konteks dakwah, secara praktis media terbagi

menjadi dua jenis, yaitu:24

23

Asmurni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,( Surabaya: Al-Ikhlas, 1992), h. 176.

24

(46)

1) Washilah Maknawiyah

Washilah Maknawiyah adalah media yang bersifat

imaterial, seperti rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya,

dan mempertebal ikhlas dalam.

2) Washilah Madiyah

Washilah Madiyah adalah media yang bersifat material,

yaitu segala bentuk alat yang bisa di indera dan dapat

membantu para da’i dalam menyampaikan dakwah kepada

mad’u-nya. Media material (wahilah madiyah) terbagi

menjadi tiga bentuk, yaitu:

a. Media yang bersifat fitrah (wasail fitriyah), seperti

ceramah monolog, mengajar, ceramah umum, khutbah,

dan sebagainya

b. Media yang bersifat ilmiah (wasail fanniah), seperti

washilah yadawiyah (karya tulis), washilah bashariah

(karya lukis), washilah sam’iyah (kreasi suara) berupa

pengeras suara, kaset, telepon, dan lain-lain, serta

washilah al-Mutanawiyah seperti teater, drama, dan

sebagainya

c. Media yang bersifat praktis (tabiqiyah), seperti

memakmurkan masjid, mendirikan organisasi,

mendirikan sekolah, menyelenggarakan seminar, dan

(47)

33

Dalam menggunakan media dakwah ini, para da’i

diharuskan untuk menjaga etika dan ketentuan-ketentuan

dalam berdakwah, yakni:25

1) Media dakwah tidak boleh bertentangan dengan

Al-Qur’an dan as-Sunnah.

2) Dalam menggunakan media dakwah, tidak menjurus

kepada hal-hal yang diharamkan oleh agama dan tidak

menimbulkan kerusakan.

3) Dapat digunakan dengan baik.

4) Media relevan dengan situasi dan kondisi konteks

dakwah.

5) Media dapat menjadi perantara untuk menghilangkan

kesesatan dari orang-orang ingkar dan menyalahi

agama.

6) Jelas dalam tahapan-tahapan penggunanya.

7) Media secara fleksibel dapat digunakan dalam berbagai

kondisi mad’u (adat, kepercayaan, dan kebudayaan).

8) Dapat digunakan dalam berbagai situasi waktu dan

keadaan.

e. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan da’i

untuk menyampaikan pesan dakwah atau serentetan kegiatan

25

(48)

untuk mencapai tujuan dakwah.26Tujuan diadakannya metode

dakwah adalah untuk memberikan kemudahan dan keserasian,

baik bagi pembawa dakwah itu sendiri maupun bagi

penerimanya. Berikut ini adalah metode-metode dakwah yang

dapat digunakan oleh para da’i dalam mensyi’arkan agama

Islam:27

1) Da’wah bil Hikmah

Hikmah adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya.

Dakwah yang disesuaikan dengan kadar akal, bahasa, dan

lingkungan para pendukungnya.28Seorang da’i yang baik

harus mampu menyesuaikan dirinya dengan segala lapisan

masyarakat yang dihadapi, dari rakyat jelata, orang

berpangkat, kaum cerdik-cendekiawan, atau berbagai

lapisan sosial lainnya yang kesemuanya menuntut suatu

pendekatan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

2) Da’wah bil Mau’izhatil Hasanah

Mau’izhatil Hasanah ialah kalimat atau ucapan yang

diucapkan oleh seorang da’i, disampaikan dengan cara yang

baik, berisikan petunjuk-petunjuk kearah kebajikan,

duterangkan dengan gaya bahasa yang sederhana, supaya

yang disampaikan itu dapat ditangkap, diterima, dihayati,

dan pada tahapan selanjutnya dapat diamalkan.

26

Wahyu Illaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: Rosdakarya, 2010), h.21.

27

Fathul Bahr An-Nabiry,Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i, h. 240-254.

28

(49)

35

3) Da’wah bil Majadalah

Secara umum, metode dakwah ini ditunjukkan bagi

orang-orang yang taraf berpikirnya telah maju dan kritis

seperti halnya Ahlul Kitab yang memang telah memiliki

bekal keagamaan dari para utusan Allah SWT

sebelumnya.Metode dakwah ini menuntut adanya

profesionalisme dari para da’i. Dengan kata lain, seorang

da’i bukan hanya untuk sekedar mampu berbicara dan

beretorika, tetapi juga dituntut untuk memperbanyak

perbendaharaan ilmu pengetahuan yang sifatnya ilmiah.

f. Bentuk-bentuk Dakwah

Menurut Rubiyanah dan Ade Masturi, bentuk-bentuk

dakwah terbagi menjadi tiga, yaitu:

1) Dakwah bi al-Lisan

Dakwah bil al-Lisan yaitu dakwah yang

dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan antara lain

dengan ceramah-ceramah, khutbah, disuksi, nasihat, dan

lain-lain. Metode ceramah ini tampaknya sudah sering

dilakukan oleh para juru dakwah, baik ceramah di majelis

taklim, khutbah Jumat di masjid-masjid atau ceramah

pengajian-pengajian.29

Maka dakwah bi al-lisan bisa diartikan:

“penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah

29

(50)

atau komunikasi langsung antara da’i dan mad’u (obyek

dakwah)”. Dakwah bi al-lisan sebagai kegiatan

penyampaian pesan-pesan kebenaran yang bersumber dari

al-Qur’an dan al-Sunnah memerlukan sebuah kemasan

penyampaian pesan yang cermat, jitu dan akurat, sehingga

tepat mengenai sasaran.30

2) Dakwah bi al-Hal

Dakwah bil al-Hal adalah dakwah dengan perbuatan

nyata yang meliputi keteladanan.31Dakwah ini dilakukan

melalui berbagai kegiatan yang langsung menyentuh

kepada masyarakat sebagai obyek dakwah atau berdakwah

melalui perbuatan, melalui tutur kata , tingkah laku, sampai

dengan pada kerja bentuk nyata seperti mendirikan panti

asuhan, fakir miskin, sekolah-sekolah, rumah ibadah dan

lain sebagainnya.32

3) Dakwah bi al-Qalam

Dakwah bil al-Qalam ialah suatu kegiatan

menyampaikan pesan dakwah mealui tulisan, seperti buku,

surat kabar, majalah, jurnal artikel, internet dan lain-lain.

Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah bil- al-Qalamini

lebih luas daripada melalui media lisan, demikian pula

metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara

30

Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), hlm. 42.

31

Samsul Munir Amin,Ilmu Dakwah, h. 11.

32

(51)

37

khusus untuk kegiatannya.33Karena dimaksudkan sebagai

pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi

ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi

munkar.34

Dalam kegiatan dakwah bi al-Qalam ini memiliki

banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak

dibatasi ruang dan waktu, bisa dibaca dimana saja serta

kapanpun.Apalagi publikasi saat ini semakin mudah,

jangkauannya juga luas dan tidak terbatas, terutama tulisan

yang disebarkan di internet bisa dibaca banyak orang

diseluruh dunia.Sebuah gagasan menjadi riil dan kongkrit

bila ditulis, tidak hanya diucapkan.35

33

Samsul Munir Amin,Ilmu Dakwah, h. 11.

34

Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 53.

35Baitsatul Hasanah, “Ilmu Dakwah (Bentuk

(52)
(53)

38

BAB III

PROFIL SITI NURMELIYA BASKARANI DAN GAMBARAN UMUM PUTERI MUSLIMAH INDONESIA

A. Profil Siti Nurmeliya Baskarani 1. Riwayat Hidup

Siti Nurmeliya Baskarani yang akrab disapa Melly merupakan

perempuan anggun kelahiran Jakarta 19 Juni 1994. Melly adalah putri dari

keluarga pasangan H. Moch Afandi dan Eka Yulianti.1 Ayahnya

merupakan seorang ustadz. Namun ayahnya berprofesi sebagai penyiar

radio di Jakarta yaitu Bens Radio 106.2 FM.2 Selain itu ayahnya juga

mengurus EO musik dan sering diminta untuk beceramah. Sedangkan

ibunya sebagai ibu rumah tangga.3

Posisinya sebagai Pemenang Puteri Muslimah Indonesia 2014 ini,

memberikan motivasi tersendiri bagi Siti Nurmeliya Baskrani untuk

berkesempatan berbagi ilmu melalui talkshow di berbagai acara seminar

dan keputrian baik di dalam kota maupun luar kota.

Gadis berdarah Betawi dan Banten ini mempunyai 2 saudara

kandung laki. Melly adalah anak bungsu dari dua orang kakak

laki-laki yaitu kakak yang pertama bernama Faysal Rubiyanto dan kakak yang

kedua bernama Fauzan Ardi. Kakak yang pertama berprofesi seperti

ayahnya yaitu sebagai penyiar radio di Jakarta yaitu Bens Radio 106.2

1

Wawancara pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 2 Februari 2016, via Line.

2

Wawancara pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 3 Februari 2016, via Line.

3

(54)

FM. Dan kakak yang kedua berprofesi sebagai staff engineering sebuah

perusahan swasta di Jakarta.4

2. Pendidikan

Siti Nurmeliya Baskarani merupakan perempuan yang cerdas,

rendah hati, dan aktif dalam berbagai kegiatan positif. Dia mampu

membagi waktu antara kuliah, berorganisasi, berkegiatan sosial, dan

mengasah bakat yang dia dimiliki. Rupanya bungsu dari tiga bersaudara

ini memang aktif sejak kecil. Riwayat pendidikan Melly dari sekolah dasar

hingga kuliah adalah selalu mengenyam pendidikan di sekolah Islam.

Karena ayahnya sangat menjunjung tinggi agama Islam, maka ayahnya

menyekolahkan Melly beserta kakak-kakaknya di sekolah Islam.5

Melly mengawali pendidikan dasarnya di MI El-Syifa Jakarta.

Sejak SD Melly sudah berani tampil di depan umum. Karena dimulai sejak

SD Melly sering mengikuti perlombaan pidato bahasa Indonesia. Selain

itu, Melly juga selalu menjadi juara dalam perlombaan pidato bahasa

Indonesia. Sejak saat itu, Melly selalu mengasah kemampuannya dalam

berlomba pidato dan Melly rajin ikut perlombaan pidato bahasa Indonesia

hingga ia duduk di bangku SMP.

“Dulu masih jaman sekolah sering ikut lomba-lomba pidato

bahasa Indonesia dan Alhamdulillah aku menang pada jaman SD terus SMP juga masih lanjutin lomba-lomba pidato bahasa Indonesia juara terus, juara satu Alhamdulillah sampai ke tingkat DKI Jakarta terus lomba dongeng waktu SMP sampai tingkat se-Jakarta Selatan juara satu juga.”6

4

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 3 Februari 2016, via Line.

5

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 4 Februari 2016, via Line.

6

(55)

40

Sejak kecil Melly sudah mendalami bakatnya dan selalu

meningkatkan bakatnya dalam bidang seni. Ia pandai memainkan alat

musik seperti gitar dan pianika. Namun pada tahun 2014 Melly mulai

menekuni alat musik baru yaitu biola. Selain bermain musik, ia juga

pandai menari dan menyanyi. Di sela kesibukannya, ia juga tak luput

menjalankan hobby olahraganya yaitu berenang dan bermain basket.7

Dengan berenang dan bermain basket, itu membuat tubuhnya menjadi

semakin bertambah tinggi.

Setelah lulus dari MI El-Syifa Jakarta, Melly melanjutkan sekolah

di MTsN 2 Jakarta. Saat menduduki bangku MTsN, Melly dipilih menjadi

ketua OSIS.8 Di usianya yang ke 13 tahun Melly mulai mendalami dunia

modelling. Pada tahun 2009, beliau berhasil menjadi Brand Ambassador di

sebuah mall ternama yaitu Plaza Semanggi. Di tahun yang sama, Melly

mengikuti audisi pemilihan model majalah Gadis dan dia menjadi

semifinalis di pemilihan model tersebut.9

Setelah lulus dari MTsN 2 Jakarta, Melly melanjutkan

pendidikannya di MAN 11 Jakarta. Saat dibangku SMA, Melly kembali

menjadi anggota OSIS di sekolahnya dan berjabat sebagai humas. Selain

aktif di organisasi sekolah, Melly aktif dalam bidang modeling. Pada tahun

2011 Melly menjadi finalis Duta Pariwisata Kepulauan Seribu.

Selanjutnya pada tahun 2012, Melly mengasah minat dan bakatnya lagi di

ajang pencarian bakat Putra Putri Batik Nusantara yang diadakan tingkat

7

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, 4 Februari 2016, via Line.

8

Wawancara Pribadi dengan Siti Nurmeliya Baskarani, Jakarta , 21 Februari 2016.

9

Gambar

GAMBARAN UMUM PUTERI MUSLIMAH INDONESIA
Tabel 4.   Aktivitas Dakwah bil al-Hal Siti Nurmeliya Baskarani..........................
GAMBARAN UMUM
Gambar 2. Detik-detik Kemenangan Siti Nurmeliya Baskarani
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi merek mobil Datsun dalam mengetahui factor factor yang mempengaruhi minat beli dan pengaruhnya

Memang jika kita analisis dari isi amar putusan maupun isi positanya tidak menyebutkan secara terperinci mengenai korelasi panen tembakau dengan tingginya angka Cerai

Gambar 2 Penyuluhan kepada anggota Bumdes.. peningkatan nilai tambah, penentuan HPP, dan strategi pemasaran kreatif. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan topik

Penjalaran gelombang dari Laut Jawa (tipe gelombang laut transisi) menuju ke Perairan Timbul Sloko (tipe gelombang laut dangkal) yakni pendangkalan gelombang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu terdapat pengaruh antara pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi. Artinya bahwa

Namun dengan keterbatasan data dan informasi, hasil yang didapatkan tidak terlalu akurat Kami menyadari ada banyak kekurangan dalam studi optimasi ini dan perencanaan lahan

Adapun hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan, kompetensi aparatur, peran audit internal dan sistem

Syah (2003) menyatakan bahwa: " faktor Penelitian ini bertujuan untuk yang turut berperan mempengaruhi mengetahui ada tidaknya perbedaan yang rendahnya hasil