• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN STRUKTUR SALON FITNES DAN SPA 2 LANTAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN STRUKTUR SALON FITNES DAN SPA 2 LANTAI"

Copied!
304
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Enny Nurul Fitriyati
  • Sekolah: Universitas Sebelas Maret
  • Mata Pelajaran: Teknik Sipil
  • Topik: PERENCANAAN STRUKTUR SALON FITNES DAN SPA 2 LANTAI
  • Tipe: Tugas Akhir
  • Tahun: 2009
  • Kota: Surakarta

I. Pendahuluan

Bab 1 membahas latar belakang Tugas Akhir yang relevan dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia di bidang teknik sipil Indonesia. Universitas Sebelas Maret Surakarta, melalui Tugas Akhir ini, bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan perencanaan struktur bangunan bertingkat, sekaligus meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja. Pembahasan ini menekankan pentingnya pendidikan vokasional yang terintegrasi dengan kebutuhan industri.

1.1. Latar Belakang

Bagian ini menjelaskan konteks perkembangan teknik sipil di Indonesia dan bagaimana Tugas Akhir ini berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor tersebut. Ini relevan dengan tujuan pembelajaran untuk memahami konteks sosial-ekonomi dari praktik rekayasa sipil dan pentingnya inovasi untuk menghadapi tantangan globalisasi. Mahasiswa diajak untuk berpikir kritis tentang peran insinyur dalam pembangunan nasional.

1.2. Maksud dan Tujuan

Bagian ini merumuskan maksud dan tujuan Tugas Akhir, yaitu untuk melatih mahasiswa dalam perencanaan konstruksi bangunan bertingkat, memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis dalam perencanaan struktur, serta melatih pemecahan masalah terkait perencanaan struktur. Ini sejalan dengan tujuan pembelajaran untuk menguasai konsep-konsep dasar perencanaan dan mampu menerapkannya dalam konteks nyata. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis dan mensintesis informasi untuk menghasilkan solusi yang efektif dan efisien.

1.3. Rumusan Masalah

Bagian ini mengidentifikasi masalah-masalah utama yang akan dibahas, yaitu terkait konsep dasar perencanaan bangunan dan perhitungan struktur yang aman. Ini relevan dengan kemampuan mahasiswa dalam merumuskan masalah teknik dan menentukan metodologi pemecahan masalah yang sesuai. Mahasiswa dilatih untuk mengidentifikasi variabel kunci dan keterbatasan dalam sebuah proyek perencanaan.

1.4. Metode

Bagian ini menjelaskan metodologi yang digunakan, yaitu perencanaan struktur lengkap dengan tata ruang dan analisa pembebanan statis equivalen. Ini penting bagi mahasiswa untuk memahami berbagai pendekatan dalam analisis struktur dan memilih metodologi yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa diajarkan untuk mengaplikasikan teori dan metode yang telah dipelajari.

1.5. Kriteria Perencanaan

Bagian ini menjabarkan spesifikasi bangunan (fungsi, luas lahan, jumlah lantai, dll) dan spesifikasi material yang digunakan. Ini melatih mahasiswa dalam menentukan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kendala proyek. Aspek ini penting untuk memahami keterkaitan antara desain, material, dan anggaran dalam sebuah proyek rekayasa.

1.6. Peraturan-Peraturan yang Berlaku

Bagian ini mencantumkan standar dan peraturan yang relevan, seperti SNI, yang perlu dipatuhi dalam perencanaan struktur. Ini menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dan standar keselamatan dalam praktik teknik sipil. Mahasiswa diajarkan tentang pentingnya regulasi dan standar dalam memastikan kualitas dan keamanan konstruksi.

II. Dasar Teori

Bab 2 menyajikan dasar teori yang mendasari perencanaan struktur, meliputi jenis pembebanan (mati, hidup, angin, gempa), sistem kerja beban, dan provisi keamanan. Penjelasan ini menghubungkan teori-teori mekanika struktur dengan aplikasi praktisnya dalam perencanaan bangunan. Mahasiswa dituntut untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan perhitungan dan perencanaan.

2.1. Dasar Perencanaan

Bagian ini menjelaskan konsep-konsep dasar perencanaan struktur, seperti jenis pembebanan dan sistem kerja beban dalam bangunan bertingkat. Ini merupakan dasar pemahaman bagi mahasiswa dalam menganalisis dan mendesain struktur bangunan yang aman dan efisien. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan berbagai standar pembebanan yang relevan.

2.2. Perencanaan Atap

Bagian ini membahas secara spesifik perencanaan atap, termasuk pembebanan, asumsi perletakan, dan metode analisa yang digunakan (SAP 2000). Ini memberikan contoh penerapan teori perencanaan struktur pada bagian spesifik bangunan. Mahasiswa diajarkan untuk mengaplikasikan software analisis struktur dalam perencanaan.

2.3. Perencanaan Tangga

Bagian ini serupa dengan 2.2, tetapi difokuskan pada perencanaan tangga, termasuk pembebanan, asumsi perletakan, dan metode analisa yang digunakan. Ini menunjukkan variasi dalam perencanaan struktur untuk elemen bangunan yang berbeda. Mahasiswa dibekali dengan kemampuan menganalisis berbagai elemen struktur bangunan.

2.4. Perencanaan Plat Lantai

Bagian ini membahas perencanaan plat lantai, meliputi pembebanan, asumsi perletakan, dan metode perhitungan momen. Ini penting untuk pemahaman mahasiswa tentang perencanaan elemen struktur datar. Mahasiswa dilatih untuk melakukan perhitungan struktural dengan tepat dan akurat.

2.5. Perencanaan Balok Anak

Bagian ini membahas perencanaan balok anak, termasuk pembebanan dan asumsi perletakan. Ini merupakan kelanjutan dari pemahaman tentang elemen struktural balok. Mahasiswa mempelajari berbagai jenis balok dan aplikasinya dalam struktur bangunan.

2.6. Perencanaan Portal

Bagian ini menjelaskan perencanaan portal, termasuk pembebanan dan asumsi perletakan. Ini penting untuk pemahaman sistem struktur utama pada bangunan bertingkat. Mahasiswa dilatih untuk menganalisis dan mendesain sistem portal yang kuat dan stabil.

2.7. Perencanaan Pondasi

Bagian ini membahas perencanaan pondasi, termasuk pembebanan dan metode analisa tampang. Ini menunjukkan pentingnya perencanaan pondasi yang tepat dalam mendukung keseluruhan struktur. Mahasiswa mempelajari berbagai jenis pondasi dan bagaimana memilih yang sesuai.

III. Perencanaan Atap

Bab 3 mendetailkan perencanaan atap, mulai dari rencana atap blok A, perencanaan gording, hingga perencanaan kuda-kuda (SK2A dan SK1A). Bagian ini merupakan aplikasi langsung dari teori dan prinsip yang dibahas di bab sebelumnya. Mahasiswa dapat melihat proses perencanaan secara detail, termasuk perhitungan pembebanan, kontrol tegangan, dan perencanaan alat sambung.

3.1. Rencana Atap Blok A

Bagian ini menyajikan gambar rencana atap Blok A dan menjelaskan dasar perencanaan, seperti bentuk rangka kuda-kuda, jarak antar kuda-kuda, kemiringan atap, dan material yang digunakan. Ini melatih mahasiswa untuk menginterpretasi gambar teknik dan menghubungkannya dengan perhitungan struktural. Mahasiswa juga dilatih untuk memahami desain struktural berdasarkan gambar rencana.

3.2. Perencanaan Gording

Bagian ini menjelaskan perhitungan pembebanan, kontrol tegangan, dan lendutan gording. Ini merupakan contoh perhitungan detail untuk elemen struktural spesifik. Mahasiswa dibekali dengan ketrampilan melakukan perhitungan struktural, mengecek tegangan dan defleksi.

3.3. Perencanaan Setengah Kuda-kuda (SK2A)

Bagian ini menjelaskan perhitungan panjang batang, luasan, pembebanan, perencanaan profil, dan alat sambung untuk setengah kuda-kuda SK2A. Ini merupakan contoh aplikasi perhitungan struktur yang komprehensif untuk elemen struktur spesifik. Mahasiswa dibekali kemampuan perencanaan kuda-kuda dengan berbagai metode analisis dan perhitungan.

3.4. Perencanaan Setengah Kuda-kuda (SK1A)

Bagian ini mirip dengan 3.3, tetapi fokus pada setengah kuda-kuda SK1A. Ini menunjukkan variasi dalam desain dan perhitungan untuk elemen struktur yang berbeda, namun masih di dalam sistem atap yang sama. Mahasiswa dapat membandingkan dan menganalisis perbedaan perhitungan untuk desain yang berbeda.

3.5. Perencanaan Kuda-kuda Trapesium Blok A

Bagian ini membahas perhitungan panjang batang, luasan, pembebanan, perencanaan profil, dan alat sambung untuk kuda-kuda trapesium. Ini merupakan contoh lain dari aplikasi perencanaan struktur untuk jenis kuda-kuda yang berbeda. Mahasiswa mempelajari lebih banyak variasi desain struktural dan perhitungannya.

3.6. Perencanaan Kuda-kuda Utama Blok A (KKA)

Bagian ini melanjutkan penjelasan perencanaan elemen struktur pada atap, khususnya untuk kuda-kuda utama. Ini memperlihatkan secara komprehensif bagaimana seluruh bab ketiga secara sistematis dan terintegrasi membangun perencanaan atap sebuah bangunan. Mahasiswa dapat mengintegrasikan seluruh konsep perencanaan yang telah dipelajari.

Gambar

Tabel 3.6. Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda 2A
Gambar 3.8. Luasan Atap SK1A
Gambar 3.9. Luasan Plafon SK1A
Gambar 3.10.Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat beban mati
+7

Referensi

Dokumen terkait

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah,

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghuni atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban – beban pada lantai yang berasal dari barang – barang

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, dan termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, dan termasuk beban#beban pada lantai yang berasal dari barang#barang yang berpindah,

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghuni atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban – beban pada lantai yang berasal dari barang – barang yang dapat

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghuni atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban – beban pada lantai yang berasal dari barang – barang yang dapat