• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN PRAKTIK BIDAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN PRAKTIK BIDAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN PRAKTIK BIDAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh Eli Putri. M

Kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang semakin besar mendorong bertambahnya jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten atau Kota, khususnya di Kabupaten Lampung Selatan. Pelayanan dibidang kesehatan merupakan urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Pasal 19 Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 06 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Selatan menyatakan bahwa Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan, serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 19 Perda Kab. Lampung Selatan, Dinas Kesehatan menyelenggarakan salah satu tenaga kesehatan yaitu bidan yang merupakan tenaga keperawatan yang khusus menangani masalah kesehatan ibu dan anak. Untuk mewujudkan adanya keseimbangan antara jumlah bidan yang ada dengan kebutuhan ibu dan anak dalam bidang kesehatan diperlukan adanya suatu izin praktik bidan khususnya di Kabupaten Lampung Selatan, sehingga tercipta pemerataan dan pengendalian tenaga keperawatan khususnya bidan yang menangani masalah kesehatan ibu dan anak. Dasar dari dikeluarkannya izin praktik bidan yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1189A/MENKES/SK/X/1999 tentang Wewenang Penetapan Izin di Bidang Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana pelaksanaan pemberian izin praktik bidan di Kabupaten Lampung Selatan, dan (2) Apakah faktor yang mendukung Dinas Kesehatan dalam melakukan pemberian izin praktik bidan di Kabupaten Lampung Selatan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui secara jelas pelaksanaan pemberian izin praktik bidan beserta hambatan-hambatannya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif-empiris. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kegiatan kepustakaan dan penelitian dilapangan.

Eli Putri. M

(2)

Selatan. Pelaksanaan pemberian izin praktik bidan dimulai dengan pengajuan permohonan, yang berisikan identitas dan tanggung jawab yang dipegang, setelah itu acara persiapan dan peran serta, dan selanjutnya pemberian keputusan. Adapun dalam bidang pembinaan dan pengawasan terhadap praktik bidan merupakan kewajiban yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan yang sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 Pasal 33 ayat 1 tentang Registrasi dan Praktik Bidan yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bidan yang melakukan praktik diwilayahnya dan (2) Faktor pendukung Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan dalam melakukan pemberian izin praktik terhadap bidan harus memenuhi persyaratan yang meliputi tempat dan ruang praktik, yaitu seperti tempat tidur, peralatan, obat-obatan dan kelengkapan administrasi.

(3)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti dapat mengambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

a. Dalam menjalankan kewajiban dan tugasnya pelaksanaan pemberian izin praktik

bidan di Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan sudah cukup baik. Dalam

pelaksanaan pemberian izin praktik bidan di Kabupaten Lampung Selatan mengacu

kepada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 Tentang

Registrasi dan Praktik Bidan, yaitu dalam pengajuan izin praktik bidan di Kabupaten

Lampung Selatan harus malalui tahapan-tahapan seperti permohonan yang berisikan

berkaitan dengan identitas dan tanggung jawab yang dipegang, melalui acara

persiapan dan peran serta, setelah itu pemberian keputusan izin praktik bidan. Dalam

pelaksanaan pemberian izin praktik bidan di Kabupaten Lampung Selatan seluruh

pelayanan perizinan di proses di seksi perencanaan dan pemberdayaan SDM yang

termasuk dalam sub Dinas Pemberdayaan Kesehatan dan proses permohonan izin

sampai dengan pemberian izin praktik bidan. Dinas Kesehatan Kabupaten Lmapung

Selatan juga memiliki wewenang dalam melakukan pengawasan dan pembinaan

terhadap penyelenggaraan praktik bidan sehingga dalam menjalankan praktiknya

bidan dapat menjalankan hak dan kewajibannya kepada pasien.

b. Harus memenuhi persyaratan yang meliputi tempat dan ruangan praktik, tempat tidur,

peralatan, obat-obatan dan kelengkapan administrasi menjadi faktor pendukung Dinas

(4)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka ada beberapa hal yang kiranya

dapat merupakan saran bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan dalam

melaksanakan pemberian izin praktik bidan di Kabupaten Lampung Selatan yaitu :

a. Sebaiknya agar tidak terjadi keterlambatan dalam memproses permohonan izin

praktik bidan dilakukan penambahan petugas untuk melaksanakan kewajiban dan

tanggungjawabnya dalam mengurus pemberian izin praktik bidan dan dalam

melakukan pengawasan petugas lebih proaktif agar dapat melakukan pengawasan

dengan baik sehingga tidak terjadi pelangaran dalam melakukan praktik bidan.

b. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan agar lebih memperbanyak jadwal

pembinaan, sehingga seorang bidan yang melakukan praktik lebih memiliki ilmu

pengetahuan dan informasi yang banyak yang berkaiatan dengan penyelenggaraan

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daerah Otonom disebut daerah yang memiliki kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Daerah adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dan DPRD

menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Otonomi daerah memberikan hak, wewenang dan kewajiban kepada daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus rumah tanggaranya sendiri. Bidang kesehatan merupakan

kewenangan wajib pemerintahan daerah kabupaten/kota sebagaimana digariskan dalam Pasal

13 huruf e dan Pasal 14 huruf e Undang-undang nomor 32 tahun 2004. Urusan wajib yang

dimaksudkan disini adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan

pelayanan dasar warga Negara antara lain;

a. Perlindungan hak konstitusional

b. Perlindungan kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat ketentraman dan ketertiban

umum dalam kerangka menjaga keutuhan NKRI

c. Pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi

internasional.

Melalui kewenangan otonom yang dimiliki, daerah mampu memberikan perlindungan hukum

(6)

dengan ketentuan-ketentuan yang terbatas. Perizinan tenaga kesehatan yang merupakan

kewenangan pemerintah daerah merupakan instrument yang dapat digunakan untuk

memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan.

Perizinan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

(khususnya bidan) harus memenuhi persyaratan yang bersifat administratif dan persyaratan

yang berkenaan dengan kompetensi atau kewenangan serta kemampuan tenaga kesehatan.

Izin adalah salah satu instrumen bagi pemerintah sebagai sarana yuridis untuk mengendalikan

tingkah laku para warganya. Izin merupakan suatu persetujuan dari pemerintah berdasarkan

undang-undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari

ketentuan-ketentuan larangan perundangan. Dengan pemberian izin pemerintah

memperkenankan orang yang memohonnya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu

yang sebenarnya di larang.

Perizinan tenaga kesehatan dapat ditujukan untuk mengarahkan atau mengendalikan

aktivitas-aktivitas tertentu, misalnya terkait dengan pemberian Surat Izin Bidan (SIB) oleh

Kepala Dinas Kesehatan Propinsi. Dalam hal ini izin hanyalah memberikan kewenangan

secara administratif kepada yang bersangkutan, bahwa mereka diberikan kewenangan tertentu

karena telah memenuhi persayaratan adminsitratif, yaitu lulus dari sebuah tempat pendidikan.

Untuk mencegah timbulnya bahaya sekaligus keinginan untuk melindungi obyek-obyek

tertentu. Hal ini terkait dengan pemberian Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) kepada bidan.

Untuk mencegah bahaya (kesalahan memberi obat) dan untuk melindungi masyarakat yang

memerlukan pelayanan kesehatan, maka tenaga kesehatan tersebut sebelum mendapatkan izin

praktik profesi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus terlebih dahulu mendapat

rekomendasi dari organisasi profesinya masing-masing. Berarti perizinan di sini terkait

(7)

Persyaratan administratif yang dimaksud adalah berkaitan dengan perizinan bagi tenaga

kesehatan untuk melakukan praktik. Namun demikian, yang harus diperhatikan bahwa

persyaratan administratif tersebut juga tidak terlepas dari persyaratan kompetensi atau

kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan melalui uji

kompetensi.

Dalam menyelenggarakan urusan wajib di bidang kesehatan terdapat dua aspek yang akan

dihadapi oleh pemerintah daerah yaitu ketersediaan sumber daya kesehatan dan pemerataan

sumber daya kesehatan. Dalam menghadapi hal tersebut pemerintah daerah mempunyai

kewajiban untuk mengelola dan mengatur sumber daya kesehatan yang ada sehingga tercapai

sebuah pelayanan kesehatan yang maksimum. Untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan diperlukan adanya sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas, salah satu

komponen yang strategis adalah dengan peningkatan jenjang pendidikan dan kompetensinya.

Berdasarkan penjelasan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

dinyatakan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan yang

optimal. Untuk menjaga tujuan itu maka perlu ditingkatkan upaya-upaya kesehatan yang

dititik beratkan pada pelayanan kesehatan untuk masyarakat luas melalui upaya peningkatan,

pencegahan penyembuhan dan pemulihan disertai upaya penunjang.

Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan terdepan kapada

masyarakat mempunyai kedudukan penting, oleh karena itu perlu selalu meningkatkan mutu

pelayanannya. Agar bidan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,

perlu adanya pengaturan yang mudah dipahami oleh bidan. Tujuannya disini agar dapat

mempermudahkan bidan untuk memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang

(8)

praktik, sehingga akan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan serta meningkatkan

citra yang baik bagi bidan. Memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi bidan

sebagai pemberi pelayanan serta masyarakat penerima pelayanan.

Dalam menghadapi masalah tentang ketersediaan tenaga kesehatan dan pemerataannya

pemerintah dapat menekankan atau dapat mengaturnya melalui suatu sistem perizinan. Salah

satu yang dapat dikelola dalam sistem perizinan berkenaan dengan tenaga kesehatan yaitu

izin praktik bidan. Melalui instrumen izin maka dapat diarahkan berbagai motif yang

berkenaan dengan izin yang dikeluarkan yaitu :

a. Pengendalian dari aktifitas tertentu dari masyarakat.

b. Mencegah bahaya lingkungan dari aktifitas-aktifitas manusia.

c. Melindungi objek-objek tertentu.

d. Membagi sumber daya yang terbatas jumlahnya.

e. Mengarahkan dan menyeleksi orang dan aktifitas-aktifitasnya.

Salah satu izin praktik tenaga kesehatan yang menjadi kewenangan dari pemerintah daerah

adalah izin praktik bidan yang mempunyai arti sangat penting dalam pelayanan kesehatan

masyarakat khususnya untuk penanganan atau pelayanan ibu hamil dan anak. Arti penting

dari izin praktik bidan berkenaan dengan munculnya penyakit seperti busung lapar, gizi

buruk, wabah folio, penurunan tingkat kematian ibu dan bayi yang sangat tinggi. Penurunan

tingkat pelayanan ini sangat dirasakan dalam bidang kesehatan.

Di Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan merupakan unsur pelaksanaan pemerintah

daerah yang bertugas menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah di bidang kesehatan.

Salah satu tugas dari dinas kesehatan kabupaten lampung selatan yaitu kaitannya dengan

memberikan pelayanan dan pengawasan terhadap pemberian izin tenaga kesehatan kepada

(9)

jenis pemberian izin adalah pemberian lisensi kepada lembaga pelayanan kesehatan

khususnya bidan, lisensi tersebut diberikan setelah dilakukan kunjungan visitasi yang

menetapkan apakah standar sarana pelayanan kesehatan telah dipenuhi. Namun terhadap

kendala dalam proses visitasi tersebut belum tersedianya standar yang secara spesifik

mengatur tentang perizinan penyelenggaraan praktik bidan.

Pemberian izin yang dilakukan oleh Dinas kesehatan Kabupaten Lampung Selatan yakni

tujuan pemberikan izin kepada tenaga kesehatan terutama bidan adalah terintegrasi tidak

terpisah-pisah agar bidan dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dan

pedoman pelayanan kesehatan serta sesuai dengan surat izin praktik bidan yang dikeluarkan

oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan mengingat adanya laporan

beberapa bidan di Kabupaten Lampung Selatan memberikan pelayanan kesehatan tidak

sesuai dengan standar pelayanan kesehatan serta tidak sesuai dengan surat izin praktiknya

dalam fungsinya sebagai bidan. Oleh karenanya apabila keinginan untuk melakukan

pemerataan tenaga kesehatan tidak dapat terpenuhi, tentunnya pemerintah daerah mempunyai

kewenangan untuk memperluas pemberian izin melakukan praktik profesi kepada tenaga

kesehatan. Dengan demikian semua warga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan

kesehatan yang optimal.

Berdasarkan dari uraian tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti dan menuangkan

tulisan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pelaksanaan Pemberian Izin Praktik Bidan di

Kabupaten Lampung Selatan”.

(10)

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang tersebut di atas, maka yang

menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana pelaksanaan pemberian izin praktik bidan di Kabupaten Lampung Selatan ?

b. Apakah faktor pendukung Dinas Kesehatan dalam melakukan pemberian izin praktik

bidan di Kabupaten Lampung Selatan ?

2. Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan di atas maka ruang lingkup penelitian ini berkaitan dengan bidang

Ilmu Hukum Administrasi Negara khususnya hukum perizinan dan lingkup substansi yaitu

pelaksanaan pemberian Izin Praktik Bidan di Kabupaten Lampung Selatan.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui dan mengungkapkan secara jelas tentang pelaksanaan pemberian izin

praktik bidan di Kabupaten Lampung Selatan.

b. Untuk mengetahui, mengkaji dan mengungkapkan faktor pendukung dan faktor

penghambat dalam pelaksanaan pemberian izin praktik bidan di Kabupaten Lampung

Selatan.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis,

yaitu :

(11)

1) Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan di

dalam bidang pendidikan ilmu hukum khususnya hukum administrasi negara yang

mengenai bidang ilmu hukum perizinan tentang pelaksanaan pemberian izin praktik

bidan.

2) Sebagai sumber informasi dan bahan bacaan bagi mahasiswa dan masyarakat agar

dapat mengetahui tentang pelaksanaan pemberian izin praktik bidan.

b. Kegunaan Praktis

1) Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa yang berkepentingan sehingga dapat

digunakan sebagai bahan refrensi atau bacaan untuk pengembangan atau penelitian

bagi yang memerlukannya sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

2) Sebagai bahan kajian dan memperluas pengetahuan bagi diri peneliti di dalam bidang

hukum administrasi negara khususnya tentang pelaksanaan pemberian izin praktik

bidan.

3) Sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir dan menyelesaikan studi di

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana merancang sebuah fasilitas yang dapat mewadahi kebutuhan akan pelabuhan wisata yang dapat memenuhi kebutuhan akan

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 262 tidak mempengaruhi variabel kelelahan kerja, dengan demikian dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh status

Simpulan Dalam mejalankan roda organisasi memang penuh dengan tantangan terutama perguruan tinggi Islam sebab banyak didalamnya orang-orang yang cerdas, maka dalam upaya untuk

pahlawan yang waras, dan hanya The Joker yang digambarkan sebagai orang gila dalam cerita di novel grafis tersebut. Akan tetapi jika pembaca ingin mengamati lebih dalam

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu: لا. Namun, dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang yang

Dalam upaya peningkatan kualitas SDM Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan (BRSKP) NAPZA “Satria” kera kali melaksanakan pelatihan dengan menggandeng

Hipotesis awal dari penelitian dengan menambahkan fiber pada tanah lempung yaitu agar kandungan kadar air dan fiber yang ada pada campuran lebih merata

Mata Kuliah Pengantar Bisnis merupakan mata kuliah wajib pada Fakultas Ekonomi UNITRI untuk mempelajari kegiatan dunia bisnis, bentuk usaha dan perkembangan badan usaha,