KECERDASAN EMOSIONALTERAPIS AUTISME
Oleh: NOER SUCI ENDAH PUSPITANINGRUM (02810296) PsychologyDibuat: 2007-01-23 , dengan 3 file(s).
Keywords: kecerdasan emosional terapis autisme
Anak merupakan harta yang paling berharga dalam keluarga. Setiap
keluarga pasti menginginkan anak yang terlahir normal, memiliki proses tumbuh kembang yang sempurna. Kenyataannya, tidak sedikit anak-anak yang terlahir dalam proses tumbuh kembangnya mengalami suatu hambatan atau gangguan. Adapun salah satu jenis gangguan tumbuh kembang yang dialami oleh anak, salah satu diantaranya adalah gangguan autisme. Oleh karena itu, anak-anak autisme membutuhkan pengawasan dan bimbingan jangka panjang oleh orang tua,
keluarga, dokter dan khususnya dengan tenaga ahli yaitu seorang terapis. Menjadi seorang terapis berarti menjadi seorang yang berusaha menolong anak dalam memecahkan masalahnya dengan penerapan suatu teknik terapi dengan tujuan dapat mengembalikan anak dalam struktur kepribadian yang sehat. Pekerjaan terapis autisme tidak berbeda dengan guru mendidik muridnya, namun terapis autisme harus berhadapan dengan murid yang cukup sulit untuk ditangani sehingga terapis harus menyesuaikan pola pengajarannya untuk setiap anak autisme. Perlakuan buruk seorang anak autisme terhadap terapis adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi, dimana perlakuan tersebut dapat menyakiti terapis dan menyebabkan peningkatan keadaan emosional terapis sehingga keadaan tersebut dapat berpengaruh pada adanya gangguan dalam menjalankan proses terapi untuk anak autisme tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional terapis
autisme dan mengetahui seorang terapis saat memberikan terapi pada anak-anak autisme. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan skala
kecedasan emosional terapis autisme, wawancara dan observasi kemudian
dianalisis serta uji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi. Pengambilan sample dilakukan pada mereka yang bekerja sebagai terapis autisme, yang
menghasilkan 3 orang sebagai subyek penelitian.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Ketiga subyek
penelitian sebagai terapis autisme mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi serta mempunyai kemampuan dalam menerapkan kecerdasan emosional yang dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaannya menghadapi anak-anak autisme. Kecerdasan emosional yang tinggi tersebut, membuat terapis mempunyai kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, pengaturan suasana hati serta pengelolaan emosi agar tidak mengganggu kemampuannya dalam berpikir dan pelaksanaan proses terapi demi tercapainya “kesembuhan” anak-anak dari autisme.
Children are the most precious treasure in the family. Each
family would want a child who was born normal, had a growing process The perfect flower. In fact, not a few children who were born
in the process of growth experienced an obstacle or interference. The one type of growth disorders experienced by children, one one of them is a disorder of autism. Therefore, children with autism require long-term supervision and guidance by parents,
family, doctors and experts in particular with which a therapist. Be a means to become a therapist who tried to help children in
solve the problem by applying a technique of therapy with the goal to return the child in a healthy personality structure. Job
autism therapist did not differ with teachers to educate students, but the therapist autism have to deal with students who quite difficult to handle
so that the therapist should adjust his teaching to each child's pattern autism. Mistreatment of a child with autism to therapists is a
challenges, where the treatment was to hurt the therapist resulting in an emotional state of the therapist so that state can affect the existence of interference in running process therapy for children with autism is.
This study aims to determine the therapist's emotional intelligence autism and find a therapist when providing therapy to children autism. This study was designed to use a qualitative approach and descriptive. Methods of data collection using a scale
kecedasan emotional autism therapist, interviews and observation then analyzed and the validity of test data using triangulation. Taking samples are taken in those who worked as a therapist autism, which produce 3 people as research subjects.
The results obtained showed that three subjects
research as a therapist with autism have high emotional intelligence and have the ability in applying emotional intelligence
in carrying out its work with children with autism. High emotional intelligence, making the therapist has ability to control yourself, setting and mood
managing emotions so as not to interfere with its ability to think and