KRISIS IDENTITAS SEORANG LESBIAN(Analisis Semiotika Film Boy’s
Don’t Cry)
Oleh: Miranti Saputri ( 05220070 )
Communication Science Dibuat: 20110131 , dengan 5 file(s).
Keywords: Kata Kunci : Krisis Identitas Lesbian, Film, Semiotik
ABSTRAK
Film sebagai media komunikasi massa yang bersifat audio dan visual mampu mengkonstruksi dan menyajikan kembali suatu realitas serta berbagai fenomena melalui tandatanda dan semua struktur yang membangun sebuah film. Fenomena tentang Lesbian maupun Transeksual selalu menarik untuk di teliti dan dipelajari. Film Boys Don’t Cry merupakan salah satu film yang salah satu bagian didalamnya menceritakan tentang cinta Lesbian dan konfliknya serta optimismenya dalam hidupnya. Krisis identitas Lesbian yang akhirnya digolongkan menjadi Transeksual dalam tokoh utama film ini serta banyaknya sorotan media dewasa ini tentang Lesbian dan Transeksual tidak hanya menjadi subjek, namun juga sebagai objek komoditi atau marjinalisasi Lesbian serta Transeksual dalam film, membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui krisis identitas seorang Lesbian dimaknai melalui tandatanda dalam film Boys Don’t Cry.
Penelitian ini berorientasi pada komunkasi sebagai produksi dan pembangkitan makna. Pencarian makna pada film harus menggunakan metode yang tepat, yang nantinya akan membantu peneliti mengungkap makna yang tersembunyi di balik tandatanda dalam sebuah film. Karena film dikonstruksi oleh tandatanda, maka pemaknaan ini dirasa tepat dengan menggunakan metode semiotik. Penelitian ini menggunakan metode semiotik Roland Barthes karena peta tanda Roland Barthes mengenai tanda konotatif dan denotatif juga mitos sebagai modus pertandaan, dirasa lengkap dan tepat untuk meneliti audio visual dalam film Boys Don’t Cry. Proses pemaknaan pada tanda melalui tanda konotatif dan denotatif sebagai proses semiosis. Analisis tanda nantinya akan mengarah pada pembuktian bahwa setiap tanda ditentukan oleh bagaimana subJek dan obJek bisa dimaknai secara bersamaan dan memberikan kesan atau pesan. Menggunakan metode semiotik dalam penelitian pada dasarnya adalah sebuah metodologi kualitatifintrepetatif. Dengan tujuan untuk mengetahui representasi krisis identitas Lesbian, maka plotplot yang dipilih adalah yang memunculkan tandatanda yang mengandung krisis identitas Lesbian. Pemaknaan dua elemen penting dalam film, yaitu audio (meliputi
dialog/monolog/voice over, ilustrasi musik,sound effect) dan visual (meliputi teknik pengambilan gambar,lighting, visualisasi, warna) akan dijadikan sebagai unit analisis data. Sementara data diperoleh dengan teknik dokumentasi dari VCD film Bos Don’t Cry dan sumber data lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Proses semiosis dalam teknik analisis data disajikan berupa peta tanda Roland Barthes.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa krisis identitas Lesbian yang dikonstruksikan dalam film Boys Don’t Cry ditampilkan melalui representasi tokoh utama yaitu Teena Brandon. Kriris identitas lesbian dalam film Boys Don’t Cry dikonstruksikan secara dinamis melalui dua struktur yang membentuk film yaitu audio dan visual. Sedangkan makna krisis identitas lesbian,
mempressentasikan cermin diri sebagai sikap optimis tentang krisis identitasnya. Dimana ia menjadi subyek dan objek dimana ia merupakan subyek sebagai pelaku utama dan obyek pengembangan dirinya. Pribadi sosial ditampilkan melalui penolakan, hinaan, permaluan, pemerkosaan, pukulan serta pembunuhan yang di alami Brandon oleh Tom dan John. Yaitu juga diperlihatkan relasinya kepada Lana yang mencintainya apa adanya serta Candance, ibu Lana. Perwujudan diri Brandon ditampilkan dari keseharian yang dilakukan Brandon. Perwujudan diri ini bukan terjadi secara drastis, namun karena kebiasaan seseorang.
ABSTRACT
Keywords: Lesbian Identity Crisis, Film, Semiotics
Film as a medium of mass communication that is capable of audio and visual reconstruct and present a reality as well as a variety of phenomena through the signs and all the structures that build a movie. The phenomenon of the Lesbian and Transsexual always interesting for the
thorough and studied. The film Boys Do not Cry is one of the film in which one part in it tells the story of lesbian love and conflict, and optimism in life. Lesbian identity crisis that ultimately classified into transsexual in this movie the main character and the great media attention these days about the Lesbian and Transsexual not only the subject, but also as an object of commodity or marginalization of lesbian and transsexual in the film, making researchers interested in conducting this research. This study seeks to determine the identity crisis of a Lesbian interpreted through signs in the movie Boys Do not Cry.
This research is oriented to personal communication as the production and generation of meaning. Search for meaning in the movie should use the appropriate method, which will help researchers uncover the hidden meaning behind the signs in a movie. Because the film is constructed by the signs, then the meaning is deemed appropriate by using semiotic methods. This study uses Roland Barthes' semiotic method for Roland Barthes on the map marks a sign of connotative and denotative also a myth as pertandaan mode, full deemed appropriate to examine audio and visual in the film Boys Do not Cry. The process of meaning in the sign through connotative and denotative sign as a process of semiosis. Analysis of the sign would lead to proving that every sign is determined by how the subject and object can be interpreted simultaneously and give the impression and message.
Using the method of semiotics in the study is basically a qualitative methodologyintrepetatif. With the aim to determine the representation of lesbian identity crisis, then the plots were chosen that gave rise to the signs that contain Lesbian identity crisis. Making of two important elements in the film, namely audio (including dialogue / monologue / voice over, musical illustrations, sound effects) and visual (including shooting techniques, lighting, visualization, color) will serve as the unit of data analysis. While the data obtained with the technique of documentation from the movie VCD Boss Do not Cry and other data sources related to the research. The process of semiosis in data analysis techniques presented in the form or the map marks Roland Barthes.
structures that make up the audio and visual film. While the meaning of lesbian identity crisis, identified into three, namely referring to elements of the concept of selfidentification through the process of developing selfawareness. The process of developing selfawareness gained through three ways, namely mirror self, social and personal selfrealization. Brandon