• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TERKAIT KASUS TERCEMARNYA LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PABRIK PENYAMAKAN KULIT (Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo Akibat Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TERKAIT KASUS TERCEMARNYA LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PABRIK PENYAMAKAN KULIT (Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo Akibat Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan masyarakat dan negara-negara yang menyadang predikat

sebagai negara berkembang, terus diliputi dengan kesibukan merencanakan

dan memacu pembangunan nasional. Seperti halnya bangsa Indonesia karena

bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang tengah mengukir

sejarah baru untuk terus berkembang dan maju. Untuk mencapai kemajuan

tersebut, Indonesia perlu melakukan pembenahan dalam segala bidang, salah

satunya dalam bidang ekonomi, karena perkembangan nasional dapat dinilai

dari salah satu faktor yaitu dalam bidang ekonomi. Bidang ekonomi sendiri

mempunyai pilar-pilar pendukung dalam menjalankan suatu roda

perekonomian, Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah hal pokok yang

dibutuhkan selain itu sekto-sektor seperti hasil pertanian, hasil kelautan

sampai pada bidang perindustrian adalah suatu sumber yang dapat

meningkatkan nilai ekonomi bangsa.

Terlebih, apabila kita mengambil salah satu contoh industrialisasi

sebagai bentuk sumber yang peningkatan nilai ekonomi bangsa. Maka

industrialisasi adalah suatu hal terpenting dalam meningkatkan perekonomian

bangsa. Apalagi jika melihat pernyataan dari

(2)

terus meningkat. Industrialisasi dalam perspektif ekonomi dapat diartikan sebagai proses percepatan pertumbuhan barang industri yang dilaksanakan di dalam negri, yang diimbangi dengan pertumbuhan yang serupa di bidang permintaan, baik dalam negri sendiri maupun luar negri. 1

Sedangkan Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 Pasal 1 angka 2

tentang Perindustrian, “Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga

menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,

termasuk jasa industri”

Sektor industri juga menjadi salah satu sektor penting dalam

pembangunan suatu wilayah. Karena industri dianggap dapat membuka

lapangan pekerjaan untuk masyarakat sehingga mampu befungsi sebagai

pendorong pembangunan Nasional dan dapat mengurangi tingkat penganguran

dari setiap bangsa. Serta dampak positif lain yang dapat diperoleh dari industri

antara lain, mengurangi devisa luar negeri, menghasilkan aneka barang yang

dibutuhkan oleh masyarakat, mengurangi ketergantungan negara pada luar

negri serta dapat merangsang masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan

tentang industri.

Akan tetapi dibalik nilai positif terhadap keberadaan industri ditanah

air, apabila lebih dicermati industrialisasi adalah sebuah dilema. Karena di

satu sisi, pembangunan industri ini amat diperlukan untuk meningkatkan

penyediaan barang dan jasa yang sangat di perlukan oleh masyarakat, serta

dampak lain yang didapat oleh Negara berupa pemasukan yang diperoleh

1 Dalam. Syamsuharya Bethan. 2008. Penerapan Prinsip Hukum pelestarian fungsi lingkungan

(3)

lewat pajak negara, tetapi industrialisasi juga menjadi salah satu ancaman

utama yang berakibat pada lingkungan hidup karena industri akan

mengasilkaan beberapa masalah polutasn dan pencemaran, seperti halnya

industri atau pabrik yang bergerak dalam bidang jasa penyamkan kulit yang

dalam proses kerjanya mengunakan beberapa bahan kimia. Sisa hasil bahan

kimia ini yang menyebabkan adanya pencemaran lingkungan apabila dalam

cara kerja pengelolaaan limbah tidak mengindahkan prosedur-prosedur yang

telah ditetapkan, sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan dari bahaya

pencemaran lingkungan.

Cara Pengelolaan limbah hasil produksi yang tidak benar ini yang

sering kali mengakibatkan berbagai masalah yang berkaitan dengan

lingkungan, bahan buang limbah berbahaya atau B3 misalnya adalah bahan

paling berbahaya apabila dalam proses pembuangannya tidak mengunakan

sistem pengelolaan dengan benar. Limbah B3 sendiri menurut Pasal 1 angka

21 UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup adalah

“zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,

dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup

manusia dan makhluk hidup lain”

Melihat dari pengertian Limbah B3 yang terdapat dalam

Undang-Undang tersebut dapat dijelaskan bahwa limbah B3 adalah limbah yang

tergolong berbahaya yang mengakibatkan dampak membahayakaan terhadap

(4)

dari dampak kesehatan dari manusia khususnya, limbah B3 yang di buang

kemedia lingkungan seperti aliran sungai ataupun waduk akan berakibat pada

timbulnya berbagai penyakit apabila air sungai atau waduk yang positif

tercemar limbah B3 tesebut sampai di gunakan oleh manusia. Manusia yang

mengunakan air tersebut akan mengalami berbagai macam penyakit mulai dari

penyakit ringan seperti gatal-gatal, diare, sampai yang berat berupa cacat

genetik pada anak cucu dan generasi berikut. Serta apabila ditinjau dari segi

kualitas air akan menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya penurunan

kualitas air permukaan dan juga air resapan, ini adalah suatu kerugian

dikarenakan air yang biasa di gunakan oleh masyarakat tidak dapat di gunakan

lagi.

Melihat dari hal negaif yang akan timbul akibat perkembangan

industrialisasi yang berdampak pada kerusakan lingkungan ternyata di

beberapa wilayah Indonesia tidak lepas dari kasus-kasus akibat pencemaran

limbah industri yang berdampak pada kerugian yang dialami oleh mahluk

hidup di sekitar serta salah satu ancaman utama yang berakibat pada

lingkungan hidup. Seperti halnya dalam beberapa kasus yang terjadi di

Indonesia yang di latar belakangi oleh industri atau pabrik yang mengunakan

media air sungai, waduk dan bendungan sebagai sarana pembuangan limbah.

(5)

mengapung diatas permukaan serta menimbulkan bau busuk, dan mengakibatkan kesehatan warga sekitar menjadi terganggu. 2

Serta kasus tercemarnya lingkungan yang sedang terjadi di Kota

Malang, tepatnya pada Kelurahan Ciptomulyo Kecamatan Sukun Kota

Malang, pencemaran ini diduga dilakukan oleh dua pabrik penyamakan kulit

yakni PT Usaha Loka dan juga PT Kasin. Tercemarnya lingkungan ini terjadi

akibat dari kegiatan pembuangan limbah dari kedua pabrik tersebut. Serta

dampak yang timbul akibat kegiatan tersebut ialah bau yang menyengat dari

selokan atau gorong-gorong yang di namakan oleh warga sekitar sebagai kali

badeg (Sungai Bau), serta air gorong-gorong yang melintasi kawasan

pemukiman warga sekitar menjadi berubah warna menjadi abu-abu dan

berbusa, air sumur sebagian warga pun sudah tidak layak konsumsi karena

kualitas air sumur sebagian warga sudah berbau mirip dengan bau di kali

badeg dan berwarna kuning. Dari segi kesehatan juga sangat berpengaruh,

menurut pengakuan masyarakat, ada beberapa masyarakat yang terkena

penyakit pernafasan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), akibat

menghirup bau busuk dari kali badeg. 3

Dari bau yang menyengat serta terjadinya pengumpalan busa yang

berwarna abu-abu yang terdapat di kali badeg adalah salah satu indikasi awal

bukti bahwa di lokasi tersebut air sungai yang menjadi media pembuangan

limbah sudah mulai tercemar akibat pembungan limbah hasil produksi yang

2 Diah Novianti. 2005. Peran Serta Masyarakat dalam Penyelesaian Sengketa Pencemaran

Lingkungan Hidup (studi kasus pencemaran bendungan sutami Ir. sutami desa karangkates). Hasil Penelitian Skripsi. Fakultas Hukum UMM Malang

3 Wawancara dengan Rozi. Anggota Aliansi Masyarakat Ciptomulyo Peduli Lingkungan.

(6)

dilakukan oleh pabrik penyamakan kulit. Terlebih apabila membaca penyataan

langsung dari kepala badan lingkungan hidup kota malang lewat surat kabar

Harian Malang Post tanggal: 24 Februari 2014 yang menyatakan dari hasil uji

Laboratorium Jasa Tirta, didapati fakta bahwa limbah pabrik kulit PT Kasin,

PT Usaha Loka dan air yang mengalir di Coban Bau memang melebihi standar

baku mutu air limbah untuk kegiatan industri. “Hasilnya tidak memenuhi

syarat baku mutu Peraturan Gubernur Jatim Nomor 72 Tahun 2013. Mereka

melebihi ambang batas standar,” Dari tiga cairan yang jadi rujukan indikator,

limbah tersebut terbukti mengandung tingkat keasaman melebihi skala normal.

Umumnya PH air di kisaran 6-9. 4 Sedangkan dari hasil uji laboratorium

kualitas air di perum jasa tirta tahun 2014 standar keasaman mencapai 61,30

mg/l melebihi baku mutu gubernur yang menetapkan 50 mg/l. Sehingga

kesimpulanya, pengelolaan limbah yang dibuang kekali badek tetap di atas

ambang batas rata-rata. 5

Didalam kegiatan observasi awal penulis dengan datang langsung pada

lokasi terjadinya pencemaran, hasil yang didapat memang benar adanya bau

yang menyengat adalah suguhan pertama yang diberikan pada saat penulis

sampai pada lokasi lingkungan Kelurahan Ciptomulyo. Tidak hanya

merasakan dampak pencemaran yang terjadi berupa bau yang menyengat,

penulis juga menyempatkan diri berbincang dengan salah satu warga yang

rumahnya berdekatan dengan aliran dari kali badeg tersebut, menurut

4 Harian Malang Post tanggal: 24 Februari 2014

5Redaksi. Pemkot Ancam Larang Buang Limbah di Kota Malang. Radar Malang. Jawa Pos

(7)

perbicangan tersebut beliau menuturkan bahwa pencemaran lingkungan

berupa bau busuk dan pencemaran air sumur sudah terjadi selama 34 tahun.

Apabila bisa di simpulkan dari observasi awal penulis dengan datang

langsung ke tempat terjadinya pencemaran serta sedikit bertanya kepada salah

satu warga Kelurahan Ciptomulyo, penulis mempunyai bertanyaan besar

kepada aparat penegakan hukum serta Pemerintah Kota Malang selaku

penanggung jawab dan pengawas dari lingkungan Daerah Kota Malang,

bahwa pencemaran lingkungan yang benar-benar terjadi yang sedikit banyak

meresahkan warga dan terjadi selama 34 tahun masih saja belum terselesaikan.

Tanggung jawab untuk merawat lingkungan hidup adalah suatu bentuk

kewajiban bersama dengan suatu peran yang berbeda, serta membutuhkan

perhatian lebih dari semua pihak mulai dari elemen masyarakat sampai pihak

dari Pemerintah Daerah. Akan tetapi disini Pemerintah juga berkewajiban

untuk memberikan suatu tindakan berupa menegakan hukum terutama hukum

lingkungan kepada pabrik atau industri yang melakukan pelanggaran.

Penegakan hukum yang diberikan harus membuat jera para pelaku

pencemaran, sedangkan apabila berbicara tentang penegakan hukum,

penegakan hukum yang dimuat dalam undang-undang no 32 tahun 2009

tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dibagi menjadi tiga

jenis yaitu, adminitrasi, perdata dan juga pidana.

(8)

hanya terfokus pada upaya permintaan ganti rugi oleh korban kepada pencemar atau perusak lingkungan.6

Serta penegakan hukum lingkungan Pidana Menurut Hermien Hadiati

Koeswadji. Penegakan hukum pidana merupakan ultimum remedium atau

upaya hukum terakhir karena tujuannya adalah untuk menghukum pelaku

dengan hukuman penjara atau denda.7

Dari permasalahan kasus tercemarnya lingkungan yang terjadi di

Kelurahan Ciptomulyo. Pemerintah Daerah Kota Malang sudah sepatutnya

segera menutaskan kasus yang terjadi di Kelurahan Ciptomulyo dengan

penegakan hukum lingkungan yang patut dan bijak, agar Kota Malang

kembali menjadi Kota yang bermartabat bebas dari pencemaran air dan polusi

udara agar Kota Malang kembali menjadi kota dengan semboyan malang ijo

royo-royo. Dari uraian di atas dengan memperhatikan kasus pencemaran

lingkungan yang dilakukan oleh pabrik penyamakan kulit. Maka penulis

menemuakan suatu ide untuk menyelesaikan Tugas akhir dengan mengambil

judul PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH

DAERAH KOTA MALANG TERKAIT KASUS TERCEMARNYA

LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PABRIK PENYAMAKAN KULIT

(Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo Akibat

Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)

6 Dalam, Sukanda Husin, 2009, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Jakarta Penerbit:

Sinar Grafika Hal: 92

(9)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka

penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apa bentuk sanksi yang diberikan Pemerintah Kota Malang dalam kasus

tercemarnya lingkungan akibat kegiatan pabrik penyamakan kulit?

2. Bagaimana mekanisme pemberian sanksi yang diberikan Pemerintah Kota

Malang dalam kasus tercemarnya lingkungan akibat kegiatan pabrik

penyamakan kulit?

3. Bagaimana efektivitas dari sanksi yang diberikan Pemerintah Kota Malang

dalam kasus tercemarnya lingkungan akibat kegiatan pabrik penyamakan

kulit?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk sanksi yang diberikan

Pemerintah Kota Malang dalam kasus tercemarnya lingkungan akibat

kegiatan pabrik penyamakan kulit.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis mekanisme pemberian sanksi yang

diberikan Pemerintah Kota Malang dalam kasus tercemarnya lingkungan

akibat kegiatan pabrik penyamakan kulit.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas dari sanksi yang diberikan

Pemerintah Kota Malang dalam kasus tercemarnya lingkungan akibat

(10)

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan Tujuan yang hendak di capai dalam penulisan ini maka di

harapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut:

D.1. Manfaat Teoristis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah

pengetahuan secara akademis serta dapat menjadi literatur di bidang

hukum lingkungan dan sebagai sarana memperdalam keilmuan dalam

bidang hukum yang berhubungan dengan Penegakan hukum lingkungan

oleh Pemerintah Daerah Kota Malang terkait kasus tercemarnya

lingkungan akibat kegiatan dari pabrik penyamakan kulit. Serta

menjadikan tambahan ilmu pengetahuan dalam hukum lingkungan,

Hukum Adminitrasi, Hukum Perdata, dan juga Hukum Pidana.

D.2. Manfaat Praktis

Manfaat Praktis yang dapat di peroleh dalam penelitian ini adalah:

D.2.a Bagi Penulis

Penelitian ini di lakukan untuk mengembangkan dan

meningkatkan penulis dalam menerapkan teori sehingga dapat

memperluas wawasan dan pengetahuan penulis yang di

khususkan pada Penegakan hukum lingkungan oleh Pemerintah

Daerah Kota Malang terkait kasus tercemarnya lingkungan akibat

kegiatan dari pabrik penyamakan kulit serta syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum

(11)

D.2.b Bagi Pemerintahan Kota Malang dan Badan Lingkungan Hidup

(BLH) Kota Malang

Sehubungan dengan penelitian penulis yang berkaitan dengan

Penegakan hukum lingkungan oleh Pemerintah Daerah Kota

Malang terkait kasus tercemarnya lingkungan akibat kegiatan

dari pabrik penyamakan kulit ialah, diharapkan untuk bisa

dijadikan bahan masukan (input) kepada instansi yang

berwenang dalam mengambil kebijakan (policy) untuk

memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan yang ada,

khususnya yang berkaitan dengan peran Badan Lingkungan

Hidup dalam upaya pengendalian dan juga dalam penegakan

hukum lingkungan terkait pencemaran lingkungan. Di samping

itu, secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran dalam praktik penegakan

hukum lingkungan di Indonesia.

E. Metode Penelitian E.1. Metode Pendekatan

Penulis dalam karya tulis ini menggunakan metode pendekatan

yuridis sosiologis yang dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis

jenis data sekunder yakni bahan hukum primer terkait Peraturan

perundang-undangan no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup serta menelaah asas hukum, kaidah

(12)

pada bahan-bahan kepustakaan atau data sekunder. Pendekatan ini

digunakan untuk mengetahui bagaimanakah kaitan hukum positif dengan

melihat realita yang menjadi pokok dari permasalahan dalam penulisan

skripsi ini.

E.2. Lokasi Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini penulis memilih lokasi di

Lembaga Teknis Pemerintah Daerah di bidang lingkungan hidup atau

biasa disebut Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Malang. Alasan

dari penulis memilih lokasi Badan Lingkungan Hidup sebagai tempat

penelitian dikarenakan Badan Lingkungan Hidup adalah suatu badan

yang berwenang mengurusi permasalahan yang dilatar belakangi oleh

masalah lingkungan hidup. Serta untuk lebih mendalami kasus, penulis

juga melakukan penelitian secara langsung di Kelurahan Ciptomulyo

dimana Kelurahan tersebut adalah tempat terjadinya pencemaran

lingkungan. Selanjutnya Penulis juga berencana melakukan penelitian di

PT. Usaha Loka dan PT. Kasin dimana kedua PT yang bergerak dalam

industri penyamakan kulit tersebut yang diduga sebagai pelaku

pencemar lingkungan.

E.3. Jenis Data

E.3.a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian

dan merupakan sumber data utama penulisan, yaitu dari data hasil

(13)

E.3.b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber kedua, dapat berupa buku, jurnal

artikel, opini internet, karya ilmiah, atau hasil penelitian terdahulu

yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang sedang diteliti,

yang dapat diperinci sebagai berikut.

1) Bahan Hukum Primer

a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945

b) Undang-Undang No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

c) Undang-Undang No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian

d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 27 tahun

1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 27 tahun

2012 tentang Izin Lingkungan

f) Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Republik Indonesia

No 02 Tahun 2013 tentang Pedoman Penerapan Sanksi

Adminitratif di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

g) Peraturan Gubernur Jawa Timur No 72 tahun 2013 tentang

Baku Mutu Air limbah bagi Industri dan/atau Kegiatan

(14)

h) Peraturan Daerah Kota Malang No 16 Tahun 2001 tentang

Pengendalian Pencemaran air di Kota Malang

i) Peraturan Walikota Malang No 67 tahun 2008 tentang

Uraian tugas pokok dan Fungsi Tata Kerja Badan

Lingkungan Hidup Kota Malang

2) Bahan Hukum Sekunder

a) Jurnal, Peran Serta Masyarakat dalam Penyelesaian

Sengketa Pencemaran Lingkungan Hidup (studi kasus

pencemaran bendungan sutami Ir. sutami desa karangkates)

oleh Diah Novianti

b) Jurnal, Hukum Lingkungan dalam Negara Hukum

kesejahteraan untuk Mewujutkan Pembangunan

Berkelanjutan Oleh: Dr. Helmi, S.H., M.H.

c) Jurnal, Penegakan Sanksi Adminitrasi Terhadap

Pencemaran Limbah Industri (Studi di Dinas Pengawas

Bangunan dan Pengendalian Lingkungan, kasus pada PT.

Usaha Loka, Industri Penyamakan Kulit, Kel. Ciptomulyo,

Malang) Oleh Fitria Aziza Rachma

d) Jurnal, Peran Dinas Pengawasan Banggunan dan

Pengendalian Lingkungan (WASBANGDALING) dalam

Melakukan Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Kota

(15)

e) Jurnal, Pengaruh Kegiatan Industri Terhadap Kualitas Air

Sungai Diwak di Bergas Kabupaten Semarang dan Upaya

Pengendalian Air Sungai.Oleh: Deazy Rahmawati

f) Hukum Lingkungan Indonesia, oleh Prof. DR. Takdir

Rahmadi, SH., LLM

g) Penegakan Hukum Lingkungan Oleh Prof. DR.jur. Andi

Hamzah

h) Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia Oleh Sukanda

Husin, S.H., LL.M

i) Hukum Lingkungan Indonesia oleh R.M. Gatot P.

Soemartono

j) Penegakan Hukum Lingkungan dan Antisipasi dalam Era

Perdagangan Bebas oleh Absori

k) Pelestarian Pengelolaan dan Penegakan Hukum

Lingkungan oleh Niniek Suparni

l) Pembaharuan Hukum Lingkungan Nasional oleh Rachmadi

Usman

m) Dampak Pencemaran Lingkungan oleh Wisnu Arya

Wardhana

n) Pencemaran Lingkungan oleh Tresna Sastrawijaya

o) Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia oleh R.M. Gatot

(16)

3) Bahan Hukum Tersier

a) Kamus Hukum

b) Ensiklopedia Indonesia

F. Teknik Pengumpulan Data

Field Research atau Penelitian lapangan yaitu teknik pengumpulan data

dengan cara mengamati langsung pada obyek yang diteliti meliputi:

F.1. Data Primer F.1.a Observasi

Teknik pengumpulan data melalui proses pengamatan langsung

obyek yang diteliti melalui indra penglihatan. Obyek studi dalam

penelitian ini adalah Badan Lingkungan Hidup Kota Malang dan

melakukan Observasi di lokasi tercemarnya air irigasi di Kelurahan

Ciptomulyo Kecamatan Sukun Kota Malang. Dengan maksut dan

tujuan peneliti melihat kondisi sekitar lokasi kasus, serta dapat

memperoleh informasi yang lebih akurat, dan dapat dipertanggung

jawabkan. Dalam Observasi ini penulis juga melakukan kegiatan

bermalam di salah satu rumah warga di lingkungan Kelurahan

Ciptomulyo, tujuan dari kegiatan ini disamping untuk melakukan

observasi penulis juga ingin membuktikan secara langsung dampak

yang terjadi di lingkungan Ciptomulyo akibat kegiatan

pembuangan limbah dari kedua pabrik penyamakan kulit di

lingkungan Ciptomulyo, karena menurut informasi yang diperoleh,

(17)

F.1.b Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan tanya jawab secara langsung kepada responden yang

bersangkutan tentang masalah yang diteliti dengan cara mencatat

atau merekam langsung tanyak jawab tersebut. Sedangkan strategi

wawancara yang akan dilakukan penulis ialah dengan cara

membagi sifat dan tujuannya sesuai dimana penulis melakukan

penelitian sebagai contoh apabila penulis melakukan penelitian

dilokasi terjadinya kasus pencemaran maka penulis akan

melakukan wawancara dengan Bapak Imam Bahroni selaku Ketua

Aliansi Masyarakat Ciptomulyo Peduli Lingkungan (AMCPL)

serta Fathur Rozi selaku anggota AMCPL, dan juga Kepala

Kelurahan Ciptomulyo Bapak Ir. Wahyudi Sudiono selaku orang

yang bertangung jawab terhadap daerah Ciptomulyo.

Sedangkan apabila penulis melakukan penelitian di Badan

Lingkungan Hidup Kota malang maka penulis akan melakukan

wawancara dengan Bapak Drs. Nuzul Nurcahyo selaku Kepala

Badan Lingkungan Hidup Kota Malang, Untuk menanyakan

pertanyaan terkait sanksi atau penegakan hukum lingkungan yang

diberikan oleh Pemerintah Daerah Kota Malang terkait kasus

tercemarnya lingkungan. Serta akan melakukan wawancara pada

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan karena Bidang

(18)

terkait tugas Pengawasan Lingkungan dan Pengendalian

Lingkungan dan Pengelolaan Limbah. Untuk mendapat informasi

yang lebih akurat dari PT. Usaha Loka dan PT. Kasin penulis akan

melakukan wawancara dengan beberapa pekerja dari kedua pabrik

penyamakan kulit tersebut, seperti mewawancarai Bapak Agus

Muljatim selaku penanggung jawab usaha PT. Usaha Loka dan

Bapak Bari selaku mandor dari PT. Usaha Loka.

F.2. Data Sekunder F.2.a Dokumentasi

Yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat secara

langsung atau tidak langsung dari data-data resmi,

perundang-undangan/peraturan, laporan Badan Lingkungan Hidup Kota

Malang, arsip terkait Pencemaran yang terjadi di Kota Malang,

catatan yang menjadi subyek penelitian, hasil laboratorium terkait,

yang nantinya dikelola sesuai tujuan dan kebutuhan peneliti.

F.2.b. Penelitian Kepustakaan

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mempelajari dan memahami berbagai literature yang berhubungan

dengan permasalahan yang diteliti.

F.3. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data tersebut, penulis mengunakan analisis

deskriptif kualitatif, yakni suatu analisis yang sifatnya menjelaskan atau

(19)

dikaitkan dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat, dan akhirnya

diambil kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah gambaran seluruh tentang isi penulisan tugas akhir ini,

maka penulis memperjelas sistematika penulisan hukum di bagi menjadi 4

(empat) bab, dan masing-masing terdiri atas sub-sub bab. Adapun bab-bab

tersebut antara lain:

BAB I. PENDAHULUAN

Didalamnya menguraikan tentang latar belakang masalah, kemudian

berdasarkan masalah tersebut maka dirumuskan permasalahan.

Selanjutnya disajikan tujuan dan manfaat penelitian sebagai harapan

yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Selanjutnya diuraikan

tentang metode penelitian yang merupakan salah satu syarat dalam

setiap penelitian. Intinya mengemukakan tentang tipe penelitian dan

pendekatan masalah, sumber bahan hukum, langkah penelitian, dan

bab ini di akhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam BAB ini berisikan tinjauan pustaka tentang doktrin atau

pendapat para ahli, sarjana serta kajian yuridis serta kajian tentang

permasalahan yang akan dikaji, mulai dengan tinjauan umum tentang

Industri, pencemaran lingkungan, penegakan hukum terhadap

pencemaran lingkungan, Peran pemerintah dalam pengelolaan

(20)

BAB III HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Dalam BAB ini penulis menyajikan analisa-analisa yang berkaitan

dengan permasalah yang berdasarkan hasil penelitian di lapangan.

Penulis memaparkan hasil penelitian sekaligus pembahasan disertai

dengan analisa deskriptif kualitatif, berdasarkan pada kajian pustaka

sebagaimana dalam BAB II

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini penulis menyajikan tentang kesimpulan dan

saran-saran yang berkaitan dengan permasalah yang sedang diteliti.

sehingga bisa dibuat suatu acuan terhadap suatu penegakan hukum

lingkungan oleh Pemerintah Daerah Kota Malang terkait kasus

(21)

AKIBAT KEGIATAN PABRIK PENYAMAKAN KULIT

(Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo Akibat Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)

PENULISAN HUKUM

Oleh:

BAYU PRADANA 201010110311131

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(22)

KOTA MALANG TERKAIT KASUS TERCEMARNYA LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PABRIK PENYAMAKAN KULIT

(Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo Akibat Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh:

BAYU PRADANA 201010110311131

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(23)
(24)
(25)
(26)

Penyayang dengan mengucapkan Allhamdulillah Hirobil alamin karena hanya

Ridho dan Rahmat-Nya tugas akhir yang berjudul PENEGAKAN HUKUM

LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TERKAIT

KASUS TERCEMARNYA LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PABRIK

PENYAMAKAN KULIT (Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan

Ciptomulyo akibat Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit) dapat terselesaikan.

Syukur Alhamdulillah selalu terucap dari penulis karena dengan perjuangan yang

di Ridhoi oleh ALLAH SWT dan Tentunya keDua Orang Tua penulis akhirnya

bisa menyelesaikan, mengatasi hambatan serta kesulitan dalam penyusunan tugas

akhir ini.

Dalam penyusunan tugas akhir ini tidak akan bisa lancar tanpa Bantuan

dan Doa dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan Banyak Terimakasih serta Sedikit Bentuk Persembahan kepada:

1. Kedua Orang yang sangat Luar Biasa, dan sangat berarti di kehidupan

penulis Bapak H. Baidhowi Sukarno dan Ibu Yuliani yang Selalu

memberikan Dukungan, Kepercayaan, serta Doa yang tidak pernah

Putus untuk Kesuksesan Anaknya.

2. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang

3. Bapak Dr. Sulardi, SH., M.Si Selaku Dekan Fakultas

HukumUniversitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Fifik Wiryani, SH,. Msi,. M.Hum selaku Dosen Pembimbing satu

penulis, yang selalu Sabar dan Tulus dalam membimbing dan

membuat penulis merasa nyaman, serta banyak ilmu dari beliau yang

sangat bermanfaat demi kemajuan pengetahuan yang didapat oleh

penulis,

5. Bapak Muhammad Isrok SH. CN selaku pembimbing kedua penulis,

(27)

suasana menjadi santai karena selera humor Beliau.

6. Kakak Perempuan, Ambar Karlina, dan Suaminya Rizky B Pandie

serta tidak ketinggalan si Kecil Ponakan Azka Pandie, Terimaksih atas

dukungan dan Doanya selama ini.

7. Keluarga Besar “Echo Poen” Awan, Rizky, Pandu, Chandra, Sutet,

Jepri, Yusufi, serta teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, Terima kasih atas Semangat dan doa yang kalian berikan.

8. Teman-Teman KAMETA “Kalah Menang Tarung” Fakultas Hukum

Kelas C 2010, Janindra, Taufik, Sony, Kevin, Shella, Widi, Iin,

Vindhi, Tira, Reninda, Robby, Eko, Royen, Agil, Owi, Mahendra,

Opang, Afu Dll. Terimakasih karena selama penulis belajar di Fakultas

Hukum selalu mendapat perlakukan baik dan selalu mendapat tempat

di hati teman-teman Kameta. Keluraga baru yang kita ikat sampai

kapan pun.

9. Tim Futsal Fakultas Hukum“Naga Emas” Hatta, Fadel, Kasful,

Agung, Eka, Danang, Nandar, serta pemain-pemain lain. Satu kalimat

untuk Tim ini “Saya Bangga Pernah jadi Bagian tim Futsal Fakultas Hukum”

10.Untuk Bapak Nusul Nurcahyono, selaku Kepala Badan Lingkungan

Hidup Kota Malang, yang telah sabar dalam menghadapi penulis dan

Terimaksih atas ilmu-ilmu yang diberikan, serta Ibu Siti Nurmala sari,

selaku Sekertaris Badan Lingkungan Hidup dan Ibu Tri selaku Asisten

Sekertatis Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan

untuk penulis.

11.Bapak Imam Bahroni selaku Ketua Aliansi Masyarakat Ciptomulyo

Peduli Lingkungan (AMCPL) serta Fathur Rozi selaku anggota

AMCPL, yang telah banyak membantu penulis dalam setiap penelitian

(28)

13.Dan yang Terakhir, Penulis Persembahkan untuk “Seseorang” yang

akan Penulis Temukan Suatu Saat Nanti Sebagai Pendamping Hidup

Penulis.

Semoga budi baik semua pihak yang telah memberikan bantuan, Doa serta

saran-saran untuk penulis, Mendapat Imbalan yang Setimpal, di lancarkan

Rizkynya, dipermudah dalam setiap urusan baiknya, dan selalu dalam lindungan

dari ALLAH SWT. Amin

Malang, 22 January 2015 Penulis,

(29)

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ... iv

Motto ... v

Abstraksi ... vi

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi... xi

Daftar Tabel/ Bagan/ Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Metode Penelitian... 11

F. Teknik Pengumpulan Data ... 16

G. Sistematiaka Penulisan ... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Industri ... 21

A.1 Pengertian Industri ... 21

A.2 Klasifikasi Industri ... 21

A.3 Dampak Pembangunan Industri ... 23

A.4 Industri Penyamakan Kulit ... 24

B. Tinjauan Tentang pencemaran lingkungan ... 27

B.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan ... 27

B.2 Macam-Macam Pencemaran ... 28

B.2.a Pencemaran Air ... 29

B.2.b Pencemaran Tanah atau Daratan ... 30

B.2.c Pencemara Udara ... 31

B.3 Dampak Pencemaran Lingkungan ... 33

B.3.a Dampak Pencemaran Udara ... 33

B.3.b Dampak Pencemaran Air ... 34

B.3.c Dampak Pencemaran Daratan Atau Tanah ... 35

B.4 Pengendalian Pencemaran ... 36

(30)

C.2 Penegakan Hukum Lingkungan Melaui Instrumen Hukum

Administratif ... 40

C.2.a Instrumen Hukum Administratif ... 41

C.2.b Penegakan Sanksi Administratif ... 46

C.3Penegakan Hukum Lingkungan Melaui Instrumen Hukum Perdata ... 49

C.3.a Penyelesaian Sengketa Lingkungan melalui pengadilan ... 52

C.3.b Penyelesaian Sengketa Lingkungan diluar pengadilan ... 56

C. 4 Penegakan Hukum Lingkungan Melaui Instrumen Hukum Pidana ... 57

C.4.a Macam-Macam Delik Lingkungan dan Ancaman Hukuman ... 57

C.4.b Pertanggung Jawaban Pidana Lingkungan ... 59

D. Peran Pemerintah dalam pengelolaan Lingkungan Hidup ... 59

D.1 Pengertian Peran………... 59

D.2 Wewenang Pemerintah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup ... 60

D.3 Peran Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup ... 61

D.3.a Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ... 65

D.3.b Tata Ruang ... 67

D.3.c Peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup ... 68

D.3.d Anggaran Berbasis Keuangan... 69

E. Penelitian Terdahulu ... 71

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 77

A.1 Gambaran Umum Badan Lingkungan Hidup Kota Malang ... 77

a. Visi Misi Badan Lingkungan Hidup Kota Malang ... 78

b. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup ... 79

A.2 Gambaran Umum Tentang Kali Badeg ... 83

A.3 Gambaran Umum Pabrik Penyamakan Kulit PT. Usaha Loka dan PT. Kasin di Kelurahan Ciptomulyo ... 84

A.4 Gambaran Umum Terkait Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo ... 86

a. Sejarah Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo .... 86

(31)

B. Bentuk Sanksi yang diberikan Pemerintah Kota Malang dalam Kasus Tercemarnya Lingkungan Akibat Kegiatan Pabrik

Penyamakan Kulit ... 99

1. Bentuk Sanksi yang diberikan berupa Sanksi Administratif (Teguran Tertulis) ... 102

2. Upaya Pemerintah Daerah Kota Malang dalam menuntaskan kasus tercemarnya lingkungan oleh pabrik penyamakan kulit ... 109

C. Mekanisme Pemberian Sanksi yang diberikan Pemerintah Kota Malang dalam Kasus Tercemarnya Lingkungan Akibat Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit ... 117

1. Surat Teguran Tertulis Pertama ... 122

2. Surat Teguran Tertulis Kedua ... 123

3. Surat Teguran Tertulis Ketiga ... 123

D. Efektivitas dari Sanksi yang diberikan Pemerintah Kota Malang dalam Kasus Tercemarnya Lingkungan Akibat Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit ... 126

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 137

B. Saran-Saran ... 141

Daftar Pustaka ... 144

Index ... 148

(32)

Bagan 1. Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup ... 82

Bagan 2. Alur Mekanisme Pemberian Sanksi terhadap Pabrik penyamkan Kulit dalam Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo ... 125

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kali Badeg (Sungai Bau) di Kelurahan Ciptomulyo ... 84

Gambar 2. Pabrik Penyamakan Kulit PT. Usaha Loka dan PT. Kasin ... 85

Gambar 3. Bentuk Protes dari Warga Ciptomulyo yang Terkena Dampak .... 90

DAFTAR TABEL Tabel 1. Penelitian Terdahulu ... 71

Tabel 2. Pebandingan Peraturan Gubernur Nomor 72 tahun 2013 dengan Hasil Uji Kualitas Air oleh Perum Jasa Tirta 1 ... 96

Tabel 3. Kesepakatan Bersama Terkait Kasus tercemarnya lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo ... 111

Tabel 4. Hasil Uji Laboratorium Air Kali Badeg……….... 134

Tabel 5. Hasil Uji Laboratorium Air Limbah PT Kasin……….. 134

(33)

Lampiran 2: Surat Rekomendasi Pelaksaan Penelitian Oleh Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik.

Lampiran 3: Surat Tugas Observasi Badan Lingkungan Hidup Kota Malang.

Lampiran 4: Surat Tugas Observasi Kelurahan Ciptomulyo.

Lampiran 5: Bukti Telah Melakukan Penelitian di Badan Lingkungan

Hidup Kota Malang.

Lampiran 6: Surat Keterangan Tidak Dapat Memberikan data oleh Badan

Lingkungan Hidup Kota Malang.

Lampiran 7: Berita Acara Pengambilan Contoh Air Limbah

Lampiran 8: Bukti Penerimaan Contoh Uji Eksternal di Perum Jasa Tirta1

a.n Penulis.

(34)

Andi Hamzah. 2008. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta. Sinar Grafika.

Dumairy.1996. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta. PT Gelora Angkasa

Pratama.

Niniek Suparni. 1992. Pelestarian Pengelolaan, dan Penegakan Hukum Lingkun

gan. Jakarta. Sinar Grafika.

R.M. Gatot P. Soemartono. 1996. Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia.

Jakarta. Sinar Grafika.

Riduan Syahroni. 2004. Rangkuman Intisari Ilmu Hukum. Bandung. PT. Citra

Aditya.

Soeroso. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Cetakan keempat. Jakarta. Sinar Grafika.

Sukanda Husin. 2009, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta. Sinar

Grafika

Supriadi, 2010, Hukum Lingkungan Indonesia sebuah pengantar.Jakarta. Sinar

Grafika.

Syamsuharya Bethan. 2008. Penerapan Prinsip Hukum pelestarian fungsi

lingkungan Hidup dalam Aktivitas Indusrti Nasional. Bandung. P.T.

Alumni Bandung.

Takdir Rahmadi, 2010, Hukum Lingkungan Indonesia. cetakan ke 4. Jakarta. Ra

jawali Pers

Wisnu Arya Wardhana. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta.

(35)

Lingkungan (WASBANGDALING) dalam Melakukan Pengendalian

Pencemaran Lingkungan di Kota Malang (Studi Di Pemkot Malang) Hasil

Penelitian Skripsi. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Deazy Rahmawati. 2011.Pengaruh Kegiatan Industri Terhadap Kualitas Air Sun

gai Diwak di Bergas Kabupaten Semarang dan Upaya Pengendalian Air

Sungai. Hasil Penelitian Thesis. Program Magister Ilmu Lingkungan Pro

gram Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang

Diah Novianti. 2005. Peran Serta Masyarakat dalam Penyelesaian Sengketa

Pencemaran Lingkungan Hidup (studi kasus pencemaran bendungan

sutami Ir. sutami desa karangkates). Hasil Penelitian Skripsi. Fakultas

Hukum UMM Malang

Fitria Aziza Rachma. 2007. Penegakan sanksi adminitrasi terhadap pencemaran

limbah industri (studi di dinas Pengawas Bangunan dan Pengendalian

Lingkungan dan PT. Usaha Loka industri penyamakan kulit kel cipto

mulyo malang). Hasil Penelitian Skripsi. Fakultas Hukum Universitas Mu

hammadiyah Malang

Ima Maghfiro, M. Saleh Soeaidy, M.Rozikin. Analisis Peran Pemerintah Dalam

mengatasi Limbah Industri Pabrik Gula Tjoekir (Studi badan lingkungan

hidup kabupaten jombang) Jurnal Administrasi Publik (JAP,) Vol.1, No.3

(36)

Pemberian izin Mendirikan Bangunan Rumah Toko. Hasil Penelitian

Skripsi. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Majalah/Koran:

Redaksi. Pemkot Ancam Larang Buang Limbah di Kota Malang. Radar Malang.

Jawa Pos Group. 29 Agustus 2014.

Redaksi. Antisipasi Pencemaran, Uji Limbah Pabrik. Radar Malang. Jawa Pos.

Group.23 Januari 2014.

Redaksi. Pemkot Tagih Komitmen Pengelola Pabrik. Radar Malang. Jawa Pos

Group. Jum’at 5 September 2014.

Perundang-undangan:

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Ling kungan Hidup

Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin

Lingkungan

Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2013

tentang Pedoman Penerapan Sanksi Adminitratif di Bidang Perlindungan

(37)

Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Pengendalian

Pencemaran air di Kota Malang

Peraturan Walikota Malang Nomor 67 tahun 2008 tentang Uraian tugas pokok

dan Fungsi Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kota Malang

Website:

Syahrianasabil. Penyamakan Kulit. http://syahrianasabil. blogspot.com/2013/04/

penyamakan-kulit_25.html. diakses tanggal 29 Desember 2014 Pukul:

18.47 wib

Zaenab. Industri Penyamakan Kulit dan dampaknya terhadap lingkungan. http://

BlognyaZaenab.files. blogspot.com. diakses tanggal 28 September 2014

Pukul 09.02 wib

https://duniawarnaku.wordpress.com/2012/10/01/pengolahan-limbah/ diakses

Gambar

Gambar 1. Kali Badeg (Sungai Bau) di Kelurahan Ciptomulyo ....................    84 Gambar 2

Referensi

Dokumen terkait