PENAMPILAN REPRODUKSI KUMBANG ULAT TEPUNG
(Tenebrio molitor L.) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI
RASIO DAUN GINSENG (Talinum paniculatum
G.)
DAN DAUN SINGKONG (Manihot esculenta
C.)
SKRIPSI
ARIFAH RACHMAWATI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
PENAMPILAN REPRODUKSI KUMBANG ULAT TEPUNG
(Tenebrio molitor L.) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI
RASIO DAUN GINSENG (Talinum paniculatum
G.)
DAN DAUN SINGKONG (Manihot esculenta
C.)
Arifah Rachmawati D14102071
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
RINGKASAN
ARIFAH RACHMAWATI. D14102071. 2006. Penampilan Reproduksi Kumbang Ulat Tepung (Tenebrio molitor L.) dengan Pemberian Berbagai Rasio Daun Ginseng (Talinum paniculatum G.) dan Daun Singkong (Manihot esculenta C.). Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Pollung H. Siagian, MS. Pembimbing Anggota : Ir. Hotnida C. H. Siregar, MSi.
Kumbang Tenebrio merupakan fase reproduksi dari siklus hidup ulat tepung (T. molitor L.). Ulat tepung merupakan hewan bernilai ekonomis yang pembudidayaannya tidak sulit. Banyaknya ulat tepung yang dihasilkan dalam waktu singkat merupakan satu target untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dalam berusaha. Pencapaian tujuan tersebut tidak terlepas dari hal reproduksi. Pakan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi reproduksi. Penggunaan daun ginseng (T. paniculatum G.) dipercaya dapat meningkatkan fertilitas, dan daun singkong (M. esculenta C.) yang banyak mengandung protein merupakan alternatif pakan yang diduga dapat meningkatkan reproduksi kumbang ulat tepung.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penampilan reproduksi kumbang ulat tepung yang diberi pakan daun ginseng dan daun singkong dengan rasio yang berbeda.
Penelitian ini dimulai pada tanggal 29 Agustus sampai 27 Oktober 2005 di Bagian Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Materi yang digunakan adalah 750 ekor kumbang ulat tepung berumur 1-7 hari dan dibagi kedalam 25 insektarium. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat lima perlakuan dengan lima ulangan dan tiap insektarium sebagai satu-satuan unit percobaan berisi 30 kumbang. Perlakuan yang diberikan yaitu G100S0 (100% daun ginseng + 0% daun singkong), G75S25 (75% daun ginseng + 25% daun singkong), G50S50 (50% daun ginseng + 50% daun singkong), G25S75 (25% daun ginseng + 75% daun singkong) dan G0S100 (0% daun ginseng + 100% daun singkong). Peubah yang diamati meliputi konsumsi hijauan, konsumsi konsentrat, konsumsi total, bobot badan kumbang, persentase daya hidup kumbang, jumlah larva dan konversi pakan. Pengamatan konsumsi hijauan, bobot badan kumbang dan persentase daya hidup kumbang dilakukan setiap empat hari sekali, sedangkan konsumsi kosentrat, konsumsi total, jumlah larva dan konversi pakan dihitung setelah akhir penelitian. Data dari peubah-peubah yang diamati dianalisa dengan analisa sidik ragam (ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan apabila terjadi perbedaan yang nyata.
Jenis pakan yang diberikan mempengaruhi konsumsi hijauan, konsumsi konsentrat, konsumsi pakan total dan konversi pakan tetapi tidak mempengaruhi bobot badan kumbang, persentase daya hidup kumbang dan jumlah larva.
ABSTRACT
The Reproduction Performances of Mealworm Beetles (Tenebrio molitor L.) Which Were Given Various of Ginseng (Talinum paniculatum G.) and
Cassava Leaves (Manihot esculenta C.)
Rachmawati, A., P.H. Siagian and H.C.H. Siregar
Tenebrio beetle is reproduction stage of T. molitor’s life cycle. Its larva which is known as yellow mealworm has an economic value. Getting many yellow mealworm at the short time is one target to get maximum benefit and it depends on reproduction. Feeding is one factor to influence the reproduction. Ginseng leaves (Talinum paniculatum G.) were believed can made highest fertility and cassava leaves (Manihot esculenta C.) which high of protein are the feed alternative to get higher reproduction in Tenebrio beetle. The purpose experiment was to compare
Tenebrio beetles reproduction performance which are giving ginseng leaves and cassava leaves with various ratio. This experiment was held from August 29th until October 27st 2005 at Non Ruminants and Prospective Animal Division, Department of Animal Science Production and Technology, Faculty of Animal Husbandry, Bogor Agriculture University. This experiment use 750 Tenebrio beetles, aged 1-7 days old and divided to 25 insectariums. The experimental design was the Completely Randomized Design (CRD). There were five treatments with five replications. There were 30 Tenebrio beetles in each insectarium. The treatments were G100S0 (100% ginseng leaves + 0% cassava leaves), G75S25 (75% ginseng leaves + 25% cassava leaves), G50S50 (50% ginseng leaves + 50% cassava leaves), G25S75 (25% ginseng leaves + 75% cassava leaves) and G0S100 (0% ginseng leaves + 100% cassava leaves). The observed variables were feed consumption, body weigh gain, percentage viability of Tenebrio beetles , amount of larva and feed convertion. The obtained data were analized by Analysis of Variance (ANOVA) and tested with Duncan Multiple Range Test (DMRT). The result showed that feed consumption and feed convertion were influenced by the treatments, but the treatments did not influence body weight gain, percentage viability Tenebrio beetles, and amount of larva.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 26 Desember 1983 di Jakarta. Penulis adalah
anak kedua dari empat bersaudara pasangan Bapak Durachim dan Ibu Siti Dawimah.
Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 1996 di SDN 03 Jakarta,
pendidikan lanjutan menengah pe rtama diselesaikan pada tahun 1999 di SLTP
NEGERI 262 Jakarta dan pendidikan menengah atas diselesaikan pada tahun 2002 di
SMU NEGERI 89 Jakarta.
Pada tahun 2002 Penulis diterima di Fakultas Peternakan IPB melalui jalur
SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Selama menjadi mahasiswa IPB
Penulis aktif sebagai anggota HIMAPROTER 2003 dan menjadi ketua divisi
KATA PENGANTAR
Ulat tepung (Tenebrio molitor L.) merupakan salah satu ternak yang memiliki
nilai ekonomis sebagai pakan hewan lain dan mudah dibudidayakan. Pengadaan ulat
tepung yang banyak dalam waktu yang singkat dengan biaya yang ekonomis
merupakan upaya dalam menjalankan usaha supaya dapat menghasilkan keuntungan
yang maksimal. Pengadaan tersebut tidak terlepas dari reproduksi kumbang ulat
tepung, salah satu faktor yang mempengaruhi reproduksi adalah pakan.
Skripsi ini memberikan informasi tentang penampilan reproduksi kumbang
ulat tepung (T. molitor L.) yang diberi berbagai rasio daun ginseng dan daun
singkong. Daun ginseng dan daun singkong dipercaya dapat meningkatkan
reproduksi hewan sehingga menghasilkan keturunan dalam jumlah yang maksimal.
Meskipun skripsi ini masih jauh dari sempurna, diharapkan dapat menjadi acuan ba gi
para pembaca, peminat dan peternak yang ingin memperdalam pengetahuan tentang
DAFTAR ISI
Daun Ginseng (Talinum paniculatum G.) ... 7
Daun Singkong (Manihot esculenta C.) ... 7
METODE ... 9
Waktu dan Lokasi ... 9
Materi ... 9
Kumbang Ulat Tepung ... 9
Pakan ... 9
Wadah Pemeliharaan (Insektarium) ... 9
Konsumsi Konsentrat ... 15
Konsumsi Pakan Total ... 16
Rataan Bobot Badan Kumbang ... 17
Jumlah Larva ... 19
Konversi Pakan Berdasarkan Jumlah Larva ... 20
Persentase Daya Hidup Kumbang ... 21
Pengaruh Perlakuan terhadap Peubah yang diukur ... 23
KESIMPULAN DAN SARAN ... 24
Kesimpulan ... 24
Saran ... 24
UCAPAN TERIMA KASIH ... 25
DAFTAR PUSTAKA ... 26
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Kandungan Nutrisi Media Hidup Kumbang, Daun Ginseng dan
Daun Singkong ... 13
2. Konsumsi Hijauan, Konsumsi Konsentrat dan Konsumsi Pakan Total ... 14
3. Rataan Bobot Badan Kumbang ... 17
4. Jumlah Larva yang Dihasilkan Kumbang ... 19
5. Konversi Pakan terhadap Jumlah Larva ... 20
6. Persentase Daya Hidup Kumbang ... 21