• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ekonomi pengelolaan optimal perikanan lemuru di Perairan Selat Bali, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Ekonomi pengelolaan optimal perikanan lemuru di Perairan Selat Bali, Indonesia"

Copied!
280
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)

ANALISIS EKONOMI PENGELQLAAN OPTIMAL

PERIKANAN LEMURU Dl

P E W R A N

SELAT JBALI, IIYDONESIA

PROGRAM

PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN

BOGOR

(147)

NIMMI ZULBAINARNI. Analisis Ekonomi Penge101.m Optimal Perilranan Lemuru di

Perairan Sefat Bali, Xndanesia. Dibimbing aleh MANGARA TAMBUNAN sebagai ketua

dan

AKHMAD FAUZI sebgai anggata.

Perkman 1emuxz1 mequnyai p e r m yang sangat penthg bagi masyarakat psisir di skitar Perairan Selat Bali terntanxi Ibbtrpatm Bmyuwmgi-Muncar

d m

Kabupaten Jembrm, Hal inj, di~t>abkan aleh pnganrh

~~

lmwu terhadap pdapatatx

dan

sumkr protein hewani serta jumM temga kerja yang dhapnya,

Akan tetapi perilcamin Iemunr di Perairan Selat BPlli difuga t e a wmgalami over$shing (tangkap lebih), sehingga pengeloh o p t M perkman l e m w prlu d i k d u i melalui

penelitian ini.

P e n e W

irxi

bertujuan wuk: menentukan tingkaz pengeloh uptimat pe-

lemuw (solusi bioekonomi optimal), mnentukm jumJah dat tmgkap purse seine ymg

dapat diperba1efik.m

dalrun

pengusahtaan perkarm lemuru secara lestari dm

t>eskelmjutan dan mengkaji &ernatif solusi terhadap p d t m smberdaya perkanan lemuru agar over$shing di Perairan Selat Bali tidak terjadi &au &pat teratasi. Urxtuk tujuan ini d i g w a n adisis bioekonomi model Gordon-Schfer

M

%cam stat& mupun dinamis,

ApEkasi model Gordon-Schaefer pada p w & b h i mnmjukkan bhwa terjadi gejah economic overfishing prikan;tn kmuru di Peraim Seht Bali. Hal

ini

t e r k t dari penggmam input ymg krlebihan

dari

yang s e h s n y a . Untuk memperoleh hasil ymg

optimal perlu dilakukan pengelohan yang optimal meXalui pngpmm hput optimal. Optimaksi bioekanomi dapat dicapai pads tingkat namcimm economic yield

(MEY)

dengm upaya (efsorf) pexlangkapan 1 1 529.00 trip, basil. tangkapan 42 2 14.2 1 ton

dan

rente ekonomi seksar Rg 2 439 536 61 3.W. J h pmnkm perilcanan femunr tidak mlebihi upaya p@apan pada kondisi pengusah;lan

MEY

&a

alcan

diperoleh

m t e ekonomi y~ing optimum dengan tetap menjaga kelestarian perilman femuru

d m

kundisi overfishing balk secma ekonomi mupun bialogi ti& &an pFnah terjadi. Seldur itu, k r d m a k m tunsit perkitungm nilai optimal digeroleh bahwa jhpe&mm lemuru dikelok s a r a optimal b e r h b n kaidah-k&& ekoxlomi sumkrdaya terlihat bahwa input atau egut yan.8 dibueuhkan febih &&it.

Hasil p e n e l i t h

ini

mrekomendasikm p e m b t m jumJrth upaya prmgkapm pada thgkat MEY EY jumlah purse seine yang &pat kroperasi di P d m Selae BaK addah =banyak 13O.OO

unit

agar diperalefi rente ekonomi yang rnaicsimum dalam pengumham prik:m kmuru. Wd

ini

kemungkinan suGt

munt

ddihhkan kmm rezim

access di Imionesia ad& open access dm sumberdaya prikam mewpalcan public

goods whgga overfishing bifr secara ekonomi maupun biobgi a k a dapat t m s Iperhgsmg. Oleh h e m itu, diperlukan regulztsi

dan

monitoring terhadq perilranrur

Iemuru yang mm* kesepakatm dmi pemehtah dim stakeholders yang terlibat

(148)

Bngm inj, Saya menyahkarn bahw Tesis y m g berjudul. :

addah benar menr@an hasil b asendiri d m belum pemah dipublikasikan. Semua swnber data dm hfurmasi y m g digmakm tel& dirayahkm s e e m jelas dm &pat

'L.. "

(149)

ANALISIS EKUNOMX PENGELQLAAN

OPTIMAL

PERTKANAW

LEMURPJ Dl PEMIRAN

SELAT

BALE,

INDONESIA

TmEs

Sbagai mfah sa tu s y a d uneuk memperaleh gelar Mstgister Sains

pada

Program Studi flmu Ekonomi Perbabm

PROGRAM

PASCASARJANA

INSTZTUT

PERTAMAN

BOGQR

(150)

N m M h i s w

Nomor Pokok Program Studi

Prof. Dr. Ir. Mmgara Taxfhmm M.Sc Ketua

2. Ketua Program Studi Ilmu Ekonami Pert&

Dr. Ir. Akhmd FaG, M.Sc

(151)

RIWAYAT

WIDUP

Penulis, Nimmi Zulbainarni add& an& kedua dari ernpat krsrsudara yang dilahirkran di Kuok (sebwh desa tempat pertama Mi ibundtmyya bekerja), Pmpinsi Riau pada tanggal 2 5 3wi 1 974. Buah kasih

dnri

Papa Zukmaini Maidan (dm) dm Mama Zubainar Yahya.

P e n d i d h &rmd penuiis dimulai dari TR Fertiwi,

SD

Teladan atau SD 00l Langgini, S W N 2

dan

SklAN 1 Bmgkhwg. Petrulis memasuki TPB pula T&m f 992 melalui jdur USMI, dm ldus @ma dari Junrsan Sosial Ekonomi Perikanan dm Kelauttm, FElkultas Pe&m;m dm Kelautan, Institlat Per~snian Bogor pads tang@ 19 Maset 1997. P d a tahun 1998 pnufis m e l a n j u h pendidikan ke jenjmg S2 pada Program Studi ILmu Ekunami P d a n , Pmhgam Prtscasrtrjana, Znstitut Pertanirtn Bagor dengan biaya sendki, yang pwda perteng&an studi p n d i s mendapat bmtuan beasiswa dari BPPS Dikti.

Prestasi yang pmah diraih penulis antam lain terpilihnya sebagai Siswa Teaadan I Tin&& SLTP (1988) dm Siswa Teladsn If Tingkat SLTA (199 1) se-Kabupaten Kampar, sem Mahasiswa Bergrestasi I Fakultas Perkman IPB (1996). Sejak SMP pmulis alrtif di org&sasi hingga xaxahastsiswa Penulis pernrth menjadi Ketua OSIS SMAN I Bangkhmg dm di kmpus penulis p d menjadi anggota organisasi Senat Malzasiswa, Badan Pewakilaaa Mdwisww (EPM), Koperasi Mdmiswa P e r i h (KOPMARIKAN) dm Himpunan Masymakat Perilranan hdonesk (HIMAPIKANT). Di luar kampus &if di HMI c a h g Bogor. Pada wit-saat temkhix perku'liahan pada jenjang S2, penulis mendapat p e n g h g m un& mengikuti program p e mahasism ~ (student ~ exchange) di Kagoshma University, Japan.

fendis diterima menjadi staf pengajerr &tap pada Jurusan Sasial Ekonami P e r i b dm Kelmtan, F M t r t s Perikanstn dm

llmu

Kelaum, Institut Pertsanim Bogor sejatc tanggal I &t d u n 1999. &at ini menjabat sebagai kepda bidang logistik dm s e M s laboratorium Ekonomi Sumberdaya Perikanafi (ESP),
(152)

Bismillahiruhmanirahim

Puji dm syukur Icehadkt Allah SWT, atas %gala kanxnia-Nya ymg tel& d i k h kept& pendis sehiragga M a t m e n y e l e s b pnelitian ini, Penelitian ini

menrp&an sd& satu symt txxahik m e d h gel= Magister S&s pa& Program Studi ftmu Ekonomi Pertmian (EPN), Program Pascasarjana di k t i t u t Pertmian Bogor. Penelitian ini berjudul "Analisis Ekanami Pengefalaan Optimal Perikmata Lemuru di P e t i m Selat Bdi, Indonesia".

Pada kesernptan ini, penulis r n e n y m p a i h u c a p terha h i h kepada : 1. Prof Dr. Ir. Mingara Tambum, M. Sc sebagai ketua komisi psmbimbhg dm Dr. ha

M u m d Fauzi, M. SC sebagai anggota k u d i pembhbhg atas bimbingrtn dm

d ~ n n y a dalam penyusunan tesis ini,

2, Yang kucintai dm kusayangi suamiku drfr, Agus Triana Wijatagati dm

&h

Muhammad FEuis Albaqy, M m & Zubainar Yahya, Datok Yalrya, Mama dm Ayah Memaknr, kak& dm adik-ad& atas s e d a do'mya, pengertian, perhatian, d m domgannya s e l m hi,

3, Ir, Shat Simanjuntak, M.Sc atas xmua masukan,darongm dm perhatiannya,

4. Rekan-rehku selusufi staf pengajar Jwusm S o d Ekonomi P a i h a n dztn *man- ternan P r o w Studi Tfmu Ekonomi Pertanian atas darongamya k q a d a penu'tis.

5 . My hesf friend Bap& Ishdar, ibu Emor, dm Ibu Tiem atas masukan, perhatian, dm domngamya seleuna pmyusux~an tesis ixai s e a Bap& Novian, Bapak %tong dan

(153)

6 . Suryu, Early, Saandra, Helen dm D d y m g sudah banyak membantu dm menernmi peridis diddam menyelesaikan tesis irri.

(154)
(155)

5

.

1.1. Analisis Bialogi Perkanan Lemuru

...

54 5.1

.

1. 1

.

Hasil Ban Tingkat Upaya Penanwpm Peraman Lemrrnrr 54

...

5.1 .1.2. Fwgsi Praduksi Lestari Perikanan Lemuru 58

5.1.2. Analisis Ekoxxomi Perkman Lemuru

...

40

...

5.1 .2. 1. Bhya Pemgkapan 60

...

5.1.22 Analisis f l a r e I hEfasil Tanghpan 61

...

5.2.3. Andisis Bioekarromi Perkanan Lemuru 62

...

5.2. Model Dinamis 71

...

5.3. Pengeloh Optprimal SumbercSaya Perkanan Lemuru 75

...

5.4. Adisis JumM Armada Pe-kapan Parse Seine 78 VX. K E S I M P W DAN S A M

...

.,.

...

82

...

6

.

1

.

Kesimpulm 82

6.2. Saran

...

.

.

.

.

...,...

.,

...

84
(156)

No.

1. Kompasisi P r o d h i *P Laut Prapkzsi Bali Tahun 1997-

1998

..,....,.,.,.,.,.,.,

.,.,

.,.,.,.,.,.

,.,.,

,,.,,,.,....,,...,...

.

. .

2

PerberSaan SKB Gubernur KDH Tbgkat I Jawa Timur dm Bdi No. 7 T&un 1985//4 T&un 1985 dengm No. 238 Tahwr 1992//674

Tahun 1992

. . .

,

. . .

,

. . .

,

.

,

.

,

.

,

.

,

. . .

,

.

,

. . .

,

. . . ., . . .

,

.

,

.

,

.

I 6

Volume P r o d h i P e & m Laut Kabupaten Jernbrana

T&m 1997-1998

....

,

... ,.,.,.,.,...,...

. .

51 Nilai PrwdUiCSi P e r h n m Laut Kabupaten J m b

T&m 1997- f 998

... . . .

.

. . .

.

.

.

.

.

.. .

,

.

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .. . .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

.

. .

. .

.

,

. .

. .

. .

.

.

. .

.

.

. .

52

Adisis Biuekunomi dalam Berbgai Kondisi Peng- dm

Kondisi Aktual. hta-Rata Sumbrdaya Perikanan Lemuru di

P e d r m Selat Bafi

...,...,...~...~...

... ...,,.,,.,

65

Present Volue Rente Ekonomi Sumkrdaya Perilranan h w u

di Peraim Selat Bdi T&un I 977- 1998

.

,

.

,

.

,

.

,

.

,

.

,

.

,

. . . .

.

, , , , , , , +, , , , , , , , , , , , ,

. .

,

.

73

Thgkat O p t i d Eflorf, Produksi, Biomass dm Preseraf Value

h n t e Sumberdaya Perilcanan L e m w

di

Perairan Selat Bdi

..,...,.

.. ..

..

76 Estimasi Jumlah Armada Purse Seine pada Berbagai Kondisi Peng-
(157)

No.

...

P e n g a d T q k a p T w W p Stok a m Biomass 20

...

...

.

Kurva Yield- Effort

-...

..

...

,.22

Perbandingan Open Access Equilibrium dewan Snle h e r

...

Equilib~ierna

dalam

Per&- 24

M k Perkembangan tlpaya Penangkapan I hLemuxu di

.... ...

...

Perairan Selal Bali Tahun 1 977- $998

.... ...

5 7 Perkembangan Hasd Tangkzpan per Upaya Pemmgkap

Ikm Lemuru di Perairan Seht Bali TAW 1 977- 1 998,. ,

.

,

.

,

.

,

.

,

.

,

.

,

.

,

. .

,

.

58 Hubmgm K d f a t i k Azrtara Upaya Pemngkapan Purse Seine dm

Hasil T m g k a p Ikan Lemunr Model Schaefer di Perairm

Selat Bali

...

...

...

60 Perbandingan H a d T w a p a n Ikan Lemuru dmgan Mengpmkan

Purse Seine gada S&hp Kundisi Perqpdmn Sumberdaya T a b 1 977-1 998 di Perairan Seht Bali

... .,, ..

,.,

.,.,...

63 Pertrandingan Tingkat Upaya Femmgkapan

X

km Lemuru dengan

Meng@an Purse

Seine

pada Setiap Kondisi P e n g u h
(158)

15, Perkembangan Eflort dm Present Value Perikanan L e m w di

e m1 B

. . .

.

. . .

,

. . .

,

.

*

.

. .

,

.

.

m * 75

X 8, Perbandmgan Present Value Rente &a1 deqan Present Value

R e n t t

. . .

, , , , , , , , , , , , , , , , , ,

.

,

.

.

,

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

. .

.

.

. . .

,

.

,

.

,

.

,

.

,

.

,

. . .

.

.

78

I 9+ Perbmdhgrtn Jumlah Armada Purse Seine Hail Estimasi dmgm

(159)

DAFTAR

LAMPIRAN

Data Regresi cufch Per Unit Effort dan Upaya ~e≈tn lkan

L e m m di PerairtRn Seht Bdi

...

Output Analjsis Regresi L'afch Per Unit Efort

d m

Upaya

Pelaangkap Ikan L e m w di Perairan Selat

B&

deqm Menggw- kan Program Kamputer Shamm

...

Data Regresi Has2 Tangkapan dm ffarga Ikm h u n r

di Per- Selat

B&

...~~...~...~

Output Amkis Regmi Hwl Tangkapm dm H a r p 1kan L e m w

di

Perairan Selctt Bali dewan Menggmakan Program Komputer

s m

...

Output Anatisis Kondiisi Pequsat.laan Sumberdaya Perikanan Lemum

...

d q m M e ~ Program ~ mKomputer Maple 6

...,.,.,

Metode E s t b s i Parameter Biologi Species Ikan Lemuru dengan Menggwmkan Algoritma Fox

...,...

Estimasi Parameter Bialogi (q, K

d m

r) Species I hL e m w di

...

Perairan Seht

Bali

dengan Metade Algoritma Fox

Output A d h i s R e p s i Catch Per Unit Efsort

d m

Upaya P e w - k a p Ikan t e m w D M s

di

P m i r m Selat Bali deqan Menggu-

nakm Program Komputer Shazam

...

Output Anafisis Regesi Has2 T e a p a n dm H q a I h

mum

D mdi P e r a h Selat Bdi dengan Menggwakan Program

(160)

12. Present VaIue Rente Ekonomi pada 1nfere.st Rude 1 5%

. . .

,

. . .

,

. . .

,

.

1 1 9

14, Produlcsi Lestasi d m Rente Ekonomi Optimal pada Pexlgusahaan

(161)

1 -1. IAar Belakang

EhLemwu, Sardineblu longiceps hidup di Perairan Indo-Passe, dari Teluk Aden sampd dengan Peraim Filipb, Di Indonesia ikm ini telsah diekspfobsi s a g a ineensjf & Perairan Selat Baii. Sumt>er&ya p e r i k : m pehgis tenltama ikan h u m m w p k m t h g

punggung kegiatm u& perikanan di perairan ini,

Pe&tuxm Iemuru di P&m Selat Bali mernpmyrti. perman penthg pada ekonomi lakd Prapinsi Bali

d m

Jawa Timur bajk sekgai basis pewgkapm dm pendaratan mugun u s a h pengoMan tradisiod atau modem. Hasil tmgkap

ikan

temuru

di

Perairan Seht Bali hi mmkritcan kontribusi sebesac 4O.W % dad total

h

lemuru

ymg

ah

di Xndonesirt. Terdapat t>e:be:b*a.pa ahan mengapa smt>exdaya perkman

ini

mmpmyai dampak yang

Ire=

terhadap ekonami lokal.

P e m b a n y h y a jmhh sumberdaya manusia (temga kerja) ymg diper1.ukm baik p& unit penangkapan, pngohhm mupun pemasarm, dm m m y 8 thggd di psisir serta dwr& sekitarnya.

Pada

tahun 1998 terdapat 25 000 orang yang bekerja pada industri

~~

ini, terdki &xi lebih kwmg 13 000 nehyan dari Jawa Timur, Iebih
(162)

mmt>erikan sumber protein untuk; mayoritas pnduduk. Ketiga, Perikanan lemuru memkrikan kon.$ribusi pndapatan yang cukup hsar untuk ekonomj, dm prupinsi ini

S e c m r k i komposisi produksi d m n&d p r o d h i p m h t m hut di Propimi Bali

d m

Jawa

I

Volume (Tan)

Jenis f kan

1 997 1998

d i d a r a h seksar 62.00% dari total &an phis W y a (tuna, c a b h g , Irtyang dm

lain-

29 575 100.00

I 1 1

Jmis Lain

lain)

y q didmtkan di Propinsi Bali dan Jawa Thw, Sedaxrgkan Tahun 1998 ikm Tuna (Thura~lw spp)

5 517.00

/

7 609.20

/

9 4 15 594.50

/

26 201 734.30
(163)

sehkgga kesejahteraan masyaraXrat &%&:at pula.

TalPeX 2, Komposisi Produksi Perikmm Laut Kahpaten Bmyuwangi Propid Jawa T h w T&un 1 997- 1998

C ~ ~ l 49.11 3 1 3 . 7 0 242O0,Ml 534 523.30

1

Jenis Lain 660.84 1 643.01 251 080.98 3 305.22

tinggi yztkni terjadi pada mat m u s h timur, dhium tmjadi upebbing di @ian selatm Selat Bali. Disamping itu, perhmn

irai

berkembg di area kwil yaitu kira-kka 2 500.00
(164)

Has3 W a p ikan lernusu hrfluktuasi ymg menurut pengalman tidak dapae dipredllrsi. Apatrila hwil tanglap menunrn maka

akan

sangat krpengafuh atau memEkm &mpk kepada perekonornian masyarakat loM. D q a k ymg dithbukan ofeh m e n w y a hasil tmgkap ikan lemuru m a lain addah rrrenhgbtnya jumlrtfi.

pmgqguuran akiM banydmya mspmkrte y q kehhgm pekerjarpn, kesulitan bagi

perusaJaaan

pengdengan

d m

penepungan

ilran

karena &an Iemm Big- sebztgai b d m M u . Kebrrtufran

iEcan

Iemunr sebagai Wan baku unrtuk t e p q &an, g a p l e h

dan

pq&ngan di Prapinsi IIawa Timur dm Bali tidak bka tmpmdi padzl

h

tahun tedchk

ini, Trttrm 1999, terdapat 10 unit pw"h"" pgalengan dm penepmgan dengan total bpzsitas 59 1

X

7,00 tan

iZran

per tahun di Prupinsi Bali. S e m t a r a itu, di Prophi Jawa Timur (Muncar) kebutub ik:m femuru untuk t e p q &an sebmyak 240.00-480.00 tankari, gaplekan 45.00-75.00 ton/hari

azln

pmgalengan sebmyak 50.00-100.00 tanlhari

(Dinas Perikmm Propinsi B& dm D k Perikmm Resort M w w , 1999).

Sumberdaya perkman lemwu m e ~ ~ p k a n sumberdaya pc:rkmm ymg paling dominan di Perairan Seht Bali sehingga paling banyak diekspbitasi akeh nelayar~. Sejak d i p k e d k m y a peamgkqan 1emm dengan purse seine ( p h t cixlcirr) aleh l3aXai Penefitiarr Perkman Laut (BPPL) pada tahuri 1972, maka penjgusahaan

~~

l e m w di Perairan Selat Bali krkembang sangat pesat.

Alat

tangkap purse seine mempmyai produktivitas iebih tinggi dibdhgkan dengan dat tangbp yang diperkedkan x b l m y a .
(165)

Sujastani dm Nwlmkin (1982) khwa di Perairan Seht Bali telah mengindikash terjadinya gejala biological overfishing

dafam

~n~~ sumbexdaya perkman lemuru wlcibat pengopersian purse seine ymg culrup mnunjul. Selrsin itu, Mmha ef ul (1997) mengatdm bahwa prikman lmuru di Perairan Seht Balj. dewan MSY sebesar 34 000.00

ton per tahun sudah 1eW t m @ q (overfishi~ng). Oleh h e m

itu

p r h m n lemwu di

P e r h S e k Bali prlu m n d a p a h perhatian ymg ktxusus tenrtarna d a b k l p e n g e b h sumberdaya kaena m f : m t > e r h damp& ymg mgat luas terhadap sasial ekanomi masyardat fokd k h m y a . Dengan betkembnngnya alat tarigkap purse seine

ymg cukup p s a t di Perairan SeIat Bali dsllam pemgkapan sumbwdaya periEranan l e m w maka juga diperlukan pengendalh

dalam

pemadaatamya agar kelestarian sumberdaya perikanan Xemunr dapat dijaga. f)engm d e m i k i penelitian tentang Analisis Pengeblaan Optimal Perkman Lemuru di Pmkan Selztt B& Indonesia perlu dWukan,

1-2. Perurnusan Mwsalah

Perikantan -1

di Perairan Seht

Bdi, jika pengelohmya dilakukm dengan b a s &a ahin m e m M a n kontribusi yang sangat: pent& bagi masywakat bkal. Pengelalaan sumkdaya perikmm lemuru sehlumnya, h g a W u x 1 juga mempunyai pnganrh. terfihadap

has2

w k a p di daerah tersebut. Pengeloh p e r m ini cfiperlukan d h mngatasi hal

~~

sumkrdaya, k k s k i m m y a r a k a t psisir

d m

g q p m terhdap keberfanjutan bisnis prikanan.

Akm tetapi, badasarkan penelitian y m g dilakukarr terdafrulu, sumbexdaya

(166)

yang menunjukkan batrwa sudah tejadi eksploicasi yang berfebihan oXeh plakta usaha perilcanan lemunr. Hal ini menunjukkm bahwa d a m pernmkatan sumberdaya p e m lemurzl di Peraim Sera Bali belum dielob den@ baik s e h g g a berpengouufr terhotrfap kelestarian smbmdaya perikanan lemucu itu sendiri, penmaha p e r i h a n l e m m d m terhadap masyardat loM. Ofeh h n a itu sangat d i p r i d a n dasar bialagi ;iekommi meldui penelitian y m g komprehensif pada perkanan inj, d e n w beberapa penrmusan rnasdah yang sangoat penthg, yaitu : bagaim- pengefolm optimal perkman bmunr di Perairan SeXat Bdi?, berap&& juanlah alat mgkap purse seine p g &pat di-

d a b pengustham p e r i h a n lemunr agar diperufeh hasil ymg optimal? dm kebijakm apa yang dapat dipergunakan agar swnbrdaya prikanan l e m w di Perairan $el& Bdi tid& mengalami o v e r - i n g ?

Tujuan dari penelician hi addah :

1, Menentukan eingkat pengeloh optimal. perilcanan lemunr (solusi bioekonomi optimal) di &P Selat Bdi.

2. M n e n h jumXah d& purse seine y m g @at cfipehlehkm d d m pnpsahrtan p e m femuru di Perairan Seht Bali agar dipemleh h i 1 yang optimal,

3. Mengkaji aleernatif solusi tehdap pemanhm sumberdaya pdcamn fern- 8

(167)

2.1. Tinjauan Sistematiirol dan Ciri-ciri Umum Ban I~rnuru

Mmmt S& (1 984)

&an k m m

dapat dik:lasitilc~&m sehgai bedcut :

Kingdom : A n W a Phylum : Chardata

K e h : P h e s

Sub Kelas : Teleustei

Qrda : Maktcopterygii F W : Clupeidae

Sub F d i : Clupeiraae

Genus : Sarcdinedla

Spesies : Surdinella loragr'ceps fkan Lmurcl ymg terkenal di Indonesia &l& Sardinela longiceps yang: terkonsentrasi di Perairan Selat Bajj dm sekitamya. Ciri-ciri umum ikan lemunx yang ada di P e r a h Seht Bdi menurut Dwiponggo f 1982) addah :

I . Bentuk- badan bulat rwmqjang, pmt agak menipis deqan sisik-sisik duri yang mnonjol dm tajam

2. SirippqgmgD,f6(15-18);siripduburA.I5(15-16) 3. SkipcSadaP,15(15-XG); skipperutV.9

(168)

5 . Skip ekor k r c a h g warna ba8m kgim atas

b h

kehijam,

&ian

hwah put& keperakan, terdapat mda samar-samar di b a d p&al sirip punggwg ' o a g h depan, skipsirip lainnya ternbus cahaya d m mncong agak kelxitam-hitaman

6 . Ikm $spat mwapai panjmg 23 ern

Menunrt Dwiganggo dm

Submi

(1 9721,

iEurn

lemuru oleh nelayan setempat dit>eri

nama krbeda sesuai dewan uicuran panjmgnya. Secara umum terdapat empat nama bkd

ikan

femuru y m g diberikm oleh netaym di sekitar Pet- Seht B& y&i Senpenit

Penpen, Protoh, Lemwv dm Lmm Kuchg-Kucingan.

2.2. hernth Penyebarorn Xkan Lemuru

f km L e m tersebar di Laut India bagian Timur yaitu Phukef T M h d , di pant&- prtntai XIEM Sehtan J a w Timw

d m

Bali, Australia bagian Barat dm Lawan Pasif% sehlafr Barat, b u t Jawa ke Utara fii.ngga Fifipila, Hangkong, M a u Taiwan dm J e p q bagian S e h m (Whitehead, X 985). S e I h di P e r a h Selat Bali Ikm Lemuru juga terdapat

cli

perairan sekhh Sehtstn Ternate, Tefuk Jakarta dm sewaktu-waktu terhgkap di p e r d m luar Jawa Tengah (Ssarjodhea, 1 960).
(169)

k e d d m 40-120 meter di t e p b paparan h u a p& waktu tidak beradet

di Perairan Selat

Bdi.

2.3. &t Tangkap Ban k m u m

Pada awd semester kedua tahun 1972, percabaan pemgkapan Ikan Lemuru deqm purse seine cinch) di M m w , Perairan Seht Bag sudaR mulai diadakan Seklumnya, pmgkagan naasih dihkukan dengm

d&

yang derhana q e r t i gaymg, oras, paymg besar, jala tebslr, bagan d m pawing, Hasil tangkqan Ikan Lemrrnr dengm menggwakan purse seine ~ X a t i f lebih ksar j i b dibmdingkm deqan mqgumkan

alat

yang hinnya. Sej& d i p e r k e m b y a purse seine, && t&un ke

tahun

pngaprasian alat tmgkap ini di P e r h Seht Bali terns mmingkat (Bans, H. R

d m

C. Nasutian, I 982).

Berdamrh ekktivhas idat, mala purse seine tmgo1ong efektif dm sering d i g d m &lam u s a h pamgkapan Ikan Lemunr, Purse seine &pat digoloygkan dalam ~ w r o u d h g nets atau jaring h & a r dmgan kwdcteristik: bexbeda dengm alat bin pada kelumpkny a seperti lampara

dan

ringnet. (Brandt, 1959).
(170)

2.4. Kebijakao Perihnan

Di ddam kebijakm p&mm terwat dua hal y a q paling kritikal yaitu sumberdaya

~~

adalaki public goods dm menymgkut rezim kepeW;tn yang bersifht common property yaitu k e w i k n kmrma

dan

re& akses y q bemifat open

access yaitu siapa saja b l e h memfmtkm sumbrdaya tersebut tmpa

gin

dasi

siapapun. Dalam jmgka p a n h conamon property bisa menjadi open access jika institutional ti& bekerja (Bradey, 1991). Di Indonesia open access mumi rid& ada, yang terjadi adalah yumi upen access (seteqah atau semi open access) k w m setkip rtehym yang akan berusaha, paling ti& hams meqraleh izin @errnit) dari pemerintah, baik &exah mupun p w t .

Berdasarkan dua haI y a q disebutkm di atas mka gejala oveflskiy~g S a r a

ekonomi, y Mjwnlah input yang digmdm c&up thggi, sehingga mengakibtkm ti& terciptanya keseimhngan antam input dm output (terjadi kelebihan input) @at saja

terjadi. Untuk mengatasi peanasalahan ini dapat dilakukan rasionalisasi. 1ntrm-m yang &pwakm ddam rasiataalisrasi ad& pajak pajak terhadap b u t m a u p terhadap output, dm quota.

Pajak terhstdap ingut akm k p g a r u h twhadap totai wsts (TC) yang dik~reluaskm

dm gajak output &in kqxnganxh twhadap fofd revenue (TR) yang akhirnya krpengamh terMap kemtungan ymg diperoleh. Penerapan pajak baik input mupun output *ring merimbulkan dishsentif

dan

distursi hi usaha periIranan s r t a cukup kompleks

ditwaplran pada p e r h m mudti species (Fauzi, 2000).

(171)

b l e h ditangkap

dm

menjamin kelesmian sumberdaya p e r i k m . Midnya ditentuh bahw quota yang b b h ditangkap addah sejjumlah X. d u d a h tersebug bisa ditangkap dengan cara Individual Transferable Quota (IT@, dm limited entry.

Dengan quota &a miq-mrtsing pefaku p r i k m mrnperoleh kepastian terMap hgian dari tangkap ymg diprblehkan, sebgga ti& perlu tPer10mb untuk mericari ikan (race for fish). Sahh satu falctar yang c h p mentukm &lam penempan quota adalah lrarus didukung oleh enforcement yang kuat, Dilain p U enforcement m & a n sesuatu y q cukup mahal Mhn

di

negara mju sekalipun.

Lemahya enforcernepzf di b i d q p t t r h n m

di

negm-wgaa berkembang =perti Indanesict, rnenyebabkatr quota mnjadi

k

l

yang menimbukan biaya s o d ymg cukup

mdd. Hd ini terjadi karena enforcement y q l e d akan rnehhkkan tiga problem u m quota ydtu price grading, quota busting d m under reporting. Tanpa enforcement yang kuat, quota akm menyebabkm peMu perikanan &an memeffufri quotmya dengm &an-

ikan

ymg krnilai ekonomi t h g i sehingga semakin banyraknya &an yang nil& ekonamis rend& terbwq (by catch) yang pada gifirmya a k a menimbdkan bias pada pendugam stack atau stock msesrnent m akeselmdm, Sefajn itu, quota busting yang bersarrnrran dmgan under reporting akan terjadi jika enforcement tidak hrjalan W. Quota busting add& k e c d a m g a n pelaku perilcam mtuk menangkap lebih dwi kuata yang ditetapm sehingga idcan m~nimbulkan kesakhn d d m pelaparm dm kekefhuan dalam pendugam stock (Currningh ef 01, 1985),
(172)

cligindalrtangankm). Akibat pengwmgan m d a yang beroperasi menyekbkan timbulnya h a p " &pat meninghtkm pendapatm per unit upaya penmgkapasl dari nekyan yang mash diijhkan untuk kuperasi. Harapan imi idan menhgkatkan nifai jual dari d a pada saat dipindahmgankm

ke

pi!& lain Nilcti jual ini sering mekbifii expected return dari usaha prik:amn yang ddimya mnjadi jehkm ekpekasi. Penetapan limited entry juga m&Itukm mas&& capital sb4Jing (penwrrpukan moddhpital). Efal ini k r a a

terjadhya proses suf>stitusi input dari kidusti e-.p Jika h y a upaya yang dibrttasi mkahya jumlah &pal maka pelaku perkman

akan

mel&ukan kegiatan substitusi input

dengm

~~

mesh atau memperbesar &man kapd (Fauzi, 2000).

Setain teknik rasiodbsi di atas, akhir-akhk

ini

dikmkgkan solusi meXaf.ui

"Murim Protected Area" (MPA). P e r i k m Indonesia yaqg bersifitt open access d d m

jmgka panjang h i l tangkpannya &an semikin

~~

Untuk mengatasi hal tersebut dm untuk menjaga k e l e s h sma kes-mgan potensi perilcanan &a MPA &pat
(173)

2.5. b a r R u h m Pengelohan Perikanan k m u m DiPeraimrt Sefstt Bali

Semakh menhgkatnya kegiatan p-pan &an dewan ~g~ alat tangkap purse seine di Perairan Selat Bali dm ddam ran@ menmnfktkan patemi sudwrdaya Perkman Lemunr dengan memperimatikm kelestarkmya serta mmciptakan ketenangan bagi para nelayan, mahi pada m g g d 2Q Mei 1977 telah dikeluarkan kebijaksanartn d d m pengelah swrhrdaya perham di Perairan Selat Bali dafam bentuk Surat Keputusan B e r m (SKB) Gulxrnur Kep& Dae&

(KDW)

Tingkat I Jawa Timm

d m

Bafi No. HK. ll39/771/EWXe/52/77 tentang pengatwan b e r m m m g e ~ kegkitan p m & a p ikm di dam& Perairan Selat BaE. Di ddm SKB

ini

jumlah aht tangkap purse seine yang boleh hroperasi di Perairan Seht Bafi s e h y a k 100 unit, dewan perincian Daerah Tingkat 1 Jawa Timur 50

unir d m

Bali SO

unit.

SKB ini

kemudim dhvisi pa& t&un 1978, dimma junk& &t w k a p perrxe seine yang b l e h beropemi di perairan Selat B& sebanyak 133 unit dengan p h c b Daerah Tiigkat I J a w Thur s h y & 73 unit dm Bali 60 unit, Ketentum ini masih dihggar oleh nehyan purse sei~ae karena jumlah rnlat tangkap purse seine yang beroperasi di Muncar jsulh mefebihi ketentuan h@ga 201) unit sefx'iga p d a tzhuff 1985 dikelurkan SKB Gubernur

(174)
(175)

Tabel 3, Perbedaan SKB Gubrnm KDH Tingkat I Jawa T h u r dm Bdi No, 7 Tahun 1 985//4 T&un 1 985 dengan No. 23 8 Tahun 1 99211674 T&m

1992

Daerah I : pmhu laymltanpa motor 08"40' LS- 1 14"3 3'

BT

08"'3' LS- 1 1427' BT Q8"30'LS-114°33' BT

r Daemh I1 : untulr kapaVperahu mator

I

SKB Guhmur KDH Tk. I Jawa Timur

1

Daeterah I : Perahu laywltaya motor 08'40'

LS-

1 1493' BT

08"30 LS-1 ld033' BT 08"3O'LS-1 f 4O53' BT 08"13' LS-114027'

BT

Q8"13 LS-11423' BT

2.3umlah purse seine ymg diijinkan 273 unit ( J a t k l 9 0 unit dan Balk83 unit) 3. Ukuran wit purse seine :

Pmjmg : makS 150.00 m Mata j d g : min 1 inchi

3. Ukwan unit purse seine Panjang : d s300,OQ rn Dalam : 60.00 rn

r Mats jaring : min 1 inchi

4. Tanda p g e d

SKB

b p d a D i m

.

Tanchprmgenal SKB K q d a D b P e r k a m Propinsi Mi I Jawa T i m dan Perilcanan Propinsi Dati X Jam Thur dm

B& nomor : Bali nomar :

021SWtanlfl8 5 1

Q

Thun 1992

523,4 I196/U*bupaten Cikap 02 Tahun 1992

5. Pengawasan Per& Tk.11 setempat

berkoardinasi dgn unsur SATGAS- KAMLA

6 . Pemmrm kan k i l tmgkqan h m d i j d ke TPI d hijin diperobh

5 , P e n g a m tetap,ditamb& itgar l b i h

ditingkatlran

6 . P m s a r a n map, ditambafx antar KUD Mina k d u a daerah dapmt mngadakadll kerjaama saling men&untmgkm di

[image:175.613.72.538.115.657.2]
(176)

111,

MODEL

EKUNOMI

PERIKANAN

PEMANFAATAN

IKAN LEMURU

3.1, Kemngkmr Teori Madel h s a r E h n o d Peribnan

Sumberdaya perilcanan ymg bersifat open access dim terjadinya ekspmi ymg

klebihan pac31t industri perhnm m e w p m gejala yang &pat mendorung kearah kerugian ekonomi atau mngakibtkan Mlctnpya rente ekanami sebagaimana dikernwan prtm kali oleh Gordon (1 954). Pola ppengeiob pdkmm Indonesia yang cederung k u r k n t a s i gada praduksi merqpkibatkm produksi h i 1 p e r i . b d h p h t:nrs meningkat dari w&u ke w&u s e h g g a ti& mnutup kemungkinan

bahwa praduksi perilr8nan &an mnujju atau mlebihi tit& maximum serstaimble yield (MSY). Jika

ini

tern dibiarkan & dikhawatirkan &an terjadi permfaatan yang berlebihan dan pa& gilkannya a h mengakibatkan terkmmya sumkrdaya perkman itu sendiri,

Teori Gordon, yang berkembang padst masyarakat perkanan juga mnjelaskan apa y q dkbut dewan overfihing (Graham, 1952). Diterqgkrtn bahwa overfishing ekonomi tidak &an terjadi pada

~~

ymg terkendali, sedmgkm overjishing biulogi a k a terjadi k q a n saja

Ma

perkdingan mtara h g a dengan biaya cukup t b g i (Clark, 1985). Kemmghan pemecahan madah oveflshing xlalah limited entry, d kprogram hi sudafi d i i e r k d m pada berbagai negwa.
(177)

Oleh kacefllt itu, dibawah

ini akan

didiskusikan m q e m i model bioekonami Gordon yang memuhi aswnsinya k W k r u r k o w q Schaefer ( 1 954).

3.1.1. M d d Statik Bimkonomi Gordon-Schaefer

Seprti ymg dikemukidcan xklurrmya bahwa Gordon (1954) menyatdm bahwa sumkrdaya pwikman pada wumnya k s i f a akses terbuka (open ucces), tidak sepmi s m h d a y a dam Gnnya, %perti pertanian dm p e t d m y m g sifat k e p m d k m y a jehs. Oleh karem Lu, siapa saja bisa krpartisipasi tmpa hrtnrs memiliki sumhdaya p e r i k m ternbut, Menurut Gordon economic over-hiag

ak-an

terjadi pada prilramm

dari perhnm telah d i g d m mlebihi kapmitasnya untuk m e m n stok &an, Secara s e d e r b bisa dijekkan M w a untuk m m & p ikan ymg sedikit d i p e r 1 W input

F-

Y W

b

*

.

Andisis Gordon dimulai krdawkan aswnsi konsep produksi biologi k d r a t i k

okh Schaefer (19541, seomg ahIi biobgi prikanan. Dari s h d a h istjiah teori Gordon- Schaefer kemudian &end. Ddam mernahami tmri Gordon-Schaefer, beberapa k o w p dasar biologi perikanm prlu diketahui. Hal ini disebabkm

okh

karma smkrdaya perkmm krsifat:

uniIr

seliqga sehlum mengkaji aspek ekommi xnaEra tmlebih dahulu perlu me& a s p k bia bgi f Fauzi, 2000).

Scfxaefh &dm mngernhqkm konsepnya berdasakan @a asumsi bhwa stok perikaxaaxl tersebut bemifat hamagen (single stoc@, h g s i pe~umbuhan ymg logistik

dm area terbatas. Scfiaefer ( 1 954) menyatakan M w a :

"Pertumbuhan (dalaan b r a t biomass) dari suatu p a p h i (x) dari waktu ke waktu

(178)

dimana:

r : in~trinsic growth rate (&iIah biobgi pperikanarr)

Intrimic growth rate

adalah

prtumb* ahmiah ( w i t a h dikumgi mortaEtitas), atau sering juga Biatakan Xaju prtumbuhan tercqat ymg

climiliki

aleh suatu jenis

h.

Berdasaskm asumsi area y a q terbatzrs rmka a& j d a h maksimwn popuhi yang bisa didulrdang aleh area tersebut. J u m h maksimum tersebut *ring disebt sebagai kapasitas daya dukung lingkungan (carrying capacity). D a h situasi ideal, laju

pertumbdm p p u k i h dqat terjadi secara eksponensial, m u n h e m keterbatma daya dukung lingkungan, rtda tit& maksimum d i m laju p e r t u b d m tersebut akm mmunur baldcan berhenti. Dalam model kuadratik (logistik), diasumsh bahwa hju p e r t u m b h p o p h i ikan addah proporsi pmWaan antara carrying capacity dm

populasi. § m a matematis, hubungm tersebut

& c & h

%bag& :
(179)

PerSaman (3) d W Eteratur perikanan d i k e d dengm permman logiistik yang pertma kafi dilrem&akm aleh VerhuIst pada tahun 1889, Secara diagramat&, p e r m tersebut dapt digambarkan pada G a m k X

.

f(x) =&dt

perkman ti& mngdsuni eksploitasi dm model di atas diktmbangkm dengan tidak mmukkan W a r produiisi kt: dahn model.

t>exbgai s a r m S a r m tersebut W m p a k a n W o r masukm (input) yang diiebut sehgai 1:#0r6 di dalrtfn perikanmn, Eflort W hdeks drPsi krbagai input seperti tenaga

(180)

Fungsi f(x, E) di atas menghubmgkan $&or produksi yakni x dm E (effort) clengan produlcsi (%ring juga fiebut laju praduksi atau hit)). Secara efrsplisit, fUngsi praduksi yang wring digumkan & l a manajemn

~~

adalaR :

k =qxE

...

( 5 )

dimana :

q : catchability coeficient (koe%ien k e ~ tmgkap) w

x : Biarnass atau stok ikm E : Effort

Cafcksbidip coeflcienf sering diatikan sebagai proporsi stok ikm yang &pat ddmgkkap aleh satu unit eflort. Dengm h y a aktitas pnangkapm (hanest) ikan di suatu perairan M a &an twjadi pmbahan stok atau patensi smbrdaya pwikmm.

PmWm stok tersebut m p W sebih antara laju p e r t d w biomass deqm jumlah biomass y m g ditangicap atau has2 tangkapan (Sckfer, 1954). H u b w a n tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai k r i k t :

(181)

Dari GamM 2 di atas, terlihat hberapn damp& dari tmgkap terhadap stok urrtuk

h g s i kuadratik. Per~ama, pads saat level efor! ~ekesar El diberhkulran &a ahin

diperofeh t@ap sehsetr hr (garis vertikd), Kemudian, jheflorf dinaikkan sebsar Ea

dimam E2 EI & tanglap &an me-kat sebsar h2 @2 > h ~ ) . Jika efsort terns

d i m sebesar Ex maka terlht bahwa untuk level effort c S i E;f >

EZ

tmyata ti& menghilkan tm&p yang iebifi hsar (dalm ha1 hi

k~

< h2). Dari gambar di

atas, kita bisa mengambil k e s i m p h trahwa, eksploitasi xmmm ini tick& efisien seem ekonomis, kmem h i 1 mgkagan yang hampir sitma

hctrus

d i l d d a n dengm tingkat eforf ymg lebih beszlr (Fauzi, 2000 j.

DElrzun kundki k e x i m h g m j w a pjmg (dong mn), maka p m a m m ( 6 )

dapat ditub sehgai :

sefiingga k&u kita pecddcan

~~

tersebut &a akm diperoleh nirai x, sehagai berikut :
(182)

G a m k 3. Kurva Yield- Eflort (Sckfer, 1954)

D d

k w a tersebut terlihat bahwa jika tidak d a &ifitas m m i a (eflbrt(E)

-

0 )

&a basil t a n g k a p juga akm nal. Kemudian @fort

d m

mencrtpai titik yang &simum pada Emy ymg berhubungan dengm tangkcap malcsimum Iestari. (hm.ry).

Dari konsep biobgi model Schaefer di atas, Gordon membahkm W o r ekonomi dengm memukkan W o r k g a

d m

biaya karena menurut Gordon dalm MSY tidak tmlht &mapa biaya ymg dikeluarkm untuk kegktan penmgkapan, dm

krapa pene- dari kegiatan p e n w p m tersebut. llkamp~ itu menurut Gordon p e r u b yaxzg terjadi pada wtiap saat m e q a k i b h nilai MSY kmbatr pula. 0leh karexxa itu lahirhh model Gordon-Schefer ymg mehhkkan kansep maximum m n u m j c

yield yang kemudian mengetmkan postulat "open crcccttss equilibrium" serta terdapat dua keseimbanpn yalrni open access equilibrium dm sole owner equilibrium. Gordon mengernhgkan kowpnya b e r d w k m pads wumsi sebagai berkut :

1. H ~ g a per s a t w output diasumskan konstan atm kurva permintam yang elastis s e m p m

(183)

3, k g a falctor pemgkapm ymg diperhitwgkan (tidak

mm&kan @tar

prtsca pmen

d m

lain sebgainyrx).

4. Pasar krsifat kompetitif

J h harga per satuan

unit

ikm sebagai p (Q/keg)

d m

biaya per satulul Eflord

sebagai c, k m u h kita k&m hacga tersebut dengan bsil tangkapm (burnest-h)

& diperoleh fmgsi penerimrpan sebagai TR

-

ph, Sedan* bhya diumsilran linier t w M p Effort sehingga h g s i biaya menjadi : TC = cE,

Jika

digabungkm Wgsi penerham

d m

fungsi biaya tersebut d a b satu gambar d aakan diprokh xperti spa ymg tertera Mm Gambas 4a.

Clark f 1985) mnjelaskan bahwa ddam kondisi opt^ acces, suatu perhmm akm

mempai tit& keseimhgm pada tingkat effort EE;, pada Gmtrar 4% dimma p e n e r k totd

(TR)

sama dengan biaya total

(To.

Dalm

l

d

hi, pelah

~~

hmya memima bhya opportunitas saja,Tin&t e f f o pada posisi

ini

addah tingkat effort

keseimbangan yamg oleh Gordon &wt>ut sebagai "bioecommic equilibrium of (pea

accessfi~.hery".

Pada setiq tbgkat effort di b a d EoSI pmrimaan total akm melabhi h y a total

sefiiga pelaku periXranan (nelayan) akm bbih banyak tertarik f entry) untuk menmgkap

ikm. SeWknya pada tingkat e f f o

di

atas E , (di sebM h n

Em)

biya total

mlebii pnerhaan t a d sehhgga banyak pel& perikanan akan keluar (exit) dwi p

*

(184)

f

Effort

G a m k 4, Perbandingan Open Access Equilibrium dengan Sole Owner

Equilibrium d d m P e r h n m (Fallzi, 1990)

Dkmping itu, cara lain untuk m e h t keseimbangan bioekonomi open acces

dar~ bhya total dari G d m 4a. Dari GambrPr 4b bisa dillhat bahwa miap tit& di sebelah kiri Em penerimaan rata-ratst per setiap Unit effOrf lebih besar dari h y a rata-raa per unit,

Kondisi hi tidak saja me& mhat bagi p e h p e m yang h r u tetapi j u g &an

(185)

S e W i pa& tit&-tit&

di

sebIah kanan E, biaya rata-rata per satuan effort

lebih hsar dari pne- rata-rats per

unit.

Kandisi

ini

&an nxemalcsa nelaym u n t d keluar dari perkman atau mnguc@ daya kompetisinya. Dari Gambar 4b, jefas t e f W juga bahwa b y a pa& tingkat eflort E, kon&si kesehbangm diperoleh.

J

h

d%ht k m b l i Gambar 4a keuntwan lestari (sustai~lahle profit)

h

diproleh secara d s i m u m @a thgkat effort Eo dimdtara jar& vertikal terbesar mtm

pew-

dan

bkya digeroleh (garis BC). Dalam literatur pefikanan, thgkat effor1 E,

swing d k b u t sebagai Maximum Economic Yield Qmtwnbuhan ekonomi d s i m u m ) atau disigkat MEY. WU kita bandingkan tingkat eflbrt. pada k e s e h m m open access dengm th&t efort optimal swara social

(&I,

maka &an kita lihat bahwa gada

kondisi {)pen access thgkat efort yang dibutufrkan jaufr lebih banyak daripla yang semestinya mtuk mncapai k e m t q a n optimal ymg lestrtri. Dari sudut pmdmg ilmu ekonumi, kesei-an open access menjadikm timbuhya alokasi yang ti& benar (rnI'saiocatioPrn) dari sunhxlaya alam, Hal ini disebabkan h e m k e f e W swnkrdaya

(tenaga kerja, modal) yang d i b u t h untuk p&mm bisa dialoWkan untuk kegiatan ekommi laimya ymg IeYh produk-tx

Inifah

inti dari p d i k s i Gordon M w a pada kondisi open access a k a dagat t t b u h kwndisi eco~tomic overfishing.

Berdwkan Embar 4 juga t e r l i i bafrwa tingkat effort ymg dibutuhkm mtuk mencapai titik optimal secara sasial (Eo) jauh lebih kecii d i W @ yang dibutuhh

(186)

Smkrdtaya dam t e m u k perikmm menrpahn sumberdaya ymg d M s .

S e k sumkchya tersbut turnbuh

dan

krkwmg secasa a l d , ia j u g terkait dewm

intwensi mmusia yang &an m e m p n g d keberlzinjutan s&rdaya tersebut. Kegutusan untuk mengeksploitasi hi &an berdimpak p d a ketersediaan sumberdaya tersebut d hyang akan datang dm k e p t u m untuk me= investasi &an

saflm

tergmtung dari d i a stok

dan

&tor-War ekonami dinamis himya. Selain itu,

msuk dan k e l m p effort p d a industri prikam tidak k m i t statis,

ia

a h bergerak dbmis mengikuti p m t x i h a n - p ~ ~ ~ ymg terjadi pada sumberdaya

d m

fhktor e k s t e d lainnp (Fauzi, ZUUQ), h g m demikiian, dalam mengadisis pngelolm sumberdaya p e r i b tidaklah culcup dengan mengmdttllcan -fish statis smmta, Oleh

kareraa itu prlu dilakukm analisis metalui pdekatan dinamis,

Model dinamis untuk ekonomi perikman pertama Mi d'ikemkan oleh C h k dm

M m o (1 975) dm Clark (1976). Di daka madel dinamis, s&r$aya

~~

diperlakukrrn sebgai asset ekanumi sebagaham asset lainnya ymg rnemiliki biaya apportunitas. Artinya, dalam madel dinamis, p n g e b h sumhrdaya p m mngbdapi piEI-m a&& akm dieksploitai s e k m g dengan memperokh m h t kini, atau diekspluitai -ti yang &an memk&m r r m k t t dikemudian hari. Kedua p i l h tersebut: a d a u piHun ymg menyangkut aspek intertemporal ymg

akan

-gat tergantmg @a bhya opportunitas dari lapit& d d m ha1

ini

sumhdaya pen%- (Fawi, 2000).
(187)

(3). jika proses produksi atau huwest dinarnis dimasma kedttkm madel maka stok d k m k maka perwinam dapat dinyatakan rpeperti permman (61, Hasil tangkap Iproduksij dinamis xnempakan fmgsi dari input (effort) dm bioms dhmk, serta kunstanta. S e c m matematis dapat digambarkan sewti pada persamm ( 5 ) dimana

Dengan mengasumsikm kondisi keseimbgan (quibibriprm) &a k w a tmgkapm-upya Iestari &ield-effort curve> d a i msi d i d dapat mengcopy dari permman (91, juga memas&kan m u waktu (t).

Jika dkumsik:m W w a pernaintam terhadap &an ehstis s e m p q dengan h g a output konstan

c3an

total co

Gambar

Tabel 3, Perbedaan SKB Gubrnm KDH Tingkat I Jawa Thur dm Bdi No, 7 Tahun 1 985//4 T&un 1 985 dengan No
Tabel 4, Potensi d m  Tingkat Pemanhtaxr SumIxrBaya Xkan Pengelolaan Perbnm Samudera Hindia Tahun 1997
Gambar 6. Grafik Perkembangan Hasil Tangkapan Ikan Lemuru di Perairan
Gambar 7. Gra6k Perkembangan Upaya Penangkapan Ikan Lemuru di Perairan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian yakni: (a) mengevaluasi keberlanjutan pembangunan perikanan dengan pendekatan top down dan bottom up , (b) mengkaji optimalisasi pemanfaatan sumberdaya

Kondisi perikanan yang semakin memburuk tidak hanya tel'jadi pada cumi-cumi, tetapijuga pada sumberdaya ikan lain sepel1i lemuru di Selat Bali (Merta e/ af 2000), dan

sumberdaya ikan tidak memiliki kesempatan untuk berkembang secara optimal, karena belum adanya kebijakan penutupan di daerah tertentu dan bulan tertentu untuk penangkapan (

[r]

Dalam  pemanfaatan  multispesies  sumberdaya  perikanan  pelagis  di  Perairan  Selat  Bali  dapat  dijelaskan  bahwa  pada  tingkat  upaya  penangkapan  tertentu 

Hasil Ini menunjukkan bahwa ikan lemuru yang berada di perairan Selat Bali merupakan dari jenis Sardinella lemuru dengan nilai jarak genetik &lt;0.019.. Skuen

Penelitian ini bertujuan menganalisis makanan pada lambung ikan lemuru di perairan selat Bali yang akan memengaruhi kandungan omega-3 dalam tubuhnya sehingga

Hasil Ini menunjukkan bahwa ikan lemuru yang berada di perairan Selat Bali merupakan dari jenis Sardinella.. lemuru dengan nilai jarak