• Tidak ada hasil yang ditemukan

Industri hulu & hilir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Industri hulu & hilir"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Industri Hulu dan Industri Hilir

Industri adalah salah satu kegiatan ekonomi manusia yang penting ia

menghasilkan berbagai kebutuhan hidup manusia mulai dari makanan, minuman,

pakaian, dan perlengkapan rumah tangga sampai perumahan dan kebutuhan hidup

lainnya.

Berdasarkan sifat bahan mentah dan sifat produksinya dibedakan menjadi:

1. Industri hulu, yaitu industri-industri yang mengelola bahan mentah hasil produksi

sector primer baik pertanian, peternakan, perhutanan ataupun pertambangan. Industri

ini umumnya berorientasi kepada bahan mentah dan di tempatkan di daerah sumber

bahan mentah.

2. Industri hilir, yaitu industri-industri yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil industri

primer, bahan bakunya adalah bahan mentah atau bahan setengah jadi yang

diproduksi industri lain.umumnya industri ini ditempatkan berdekatan dengan

industri-industri yang menghasilkan bahan bakunya.

Seiring dengan bertambah dan berkembangnya industri hulu dan industri hilir di

Indonesia, terdapat beberapa masalah yang dapat di soroti dari kebaradaan industri hulu

dan industri hilir di Indonesia yang tentunya sangat mempengaruhi aspek perekonomian

Negara Indonesia di sector industri, diantaranya Menurut Kamar Dagang dan Industri

(Kadin) Indonesia, pemberian insentif pajak untuk sektor industri masih timpang antara

hulu dan hilir sehingga tidak menciptakan struktur industri yang tangguh. Kondisi

tersebut mengakibatkan ketergantungan industri nasional terhadap impor bahan baku

belum terselesaikan. Selain itu sektor Industri hulu perkebunan atau subsektor

perkebunan merupakan salah satu subsektor yang tumbuh secara konsisten, baik ketika

ekonomi nasional dalam keaadan tumbuh normal maupun ketika mengalami krisis.

Sampai tahun 2005, dengan luas areal sekitar 16.5 juta ha, subsektor perkebunan

menyediakan lapangan kerja sekitar 12 juta jiwa dan nilai ekspor antara US$ 4- 5 juta per

tahun. Dibalik pesat industri huluyang berkembang, industri hilir perkebunan tidak

(2)

Hal ini tercermin dari penggunaan bahan baku perkebunan untuk industri hilir relatif

kecil, berkisar antara 10% -30% dari total produksi. Beberapa industri hilir perkebunan

yang berbasis karet bahkan mengalami kemunduran seperti diindikasikan oleh penutupan

beberapa pabrik industri hilir karet. Diversifikasi produk juga masih sangat sempit

dibandingkan dengan potensi kemungkinan industri hilir yang dapat dikembangkan.

Sebagai contoh, lebih dari 76% penggunaan CPO oleh industri digunakan hanya untuk

industri minyak goreng. Untuk karet, industri hanya terfokus pada industri ban,

sedangkan kakao terfokus hanya pada cocoa butter . Jika kondisi industri hilir tidak dapat

berkembang, paling tidak ada tiga dampak negatif atau economic loss sebagai akibat dari

kelambatan pengembangan industri hilir CPO. Dampak negatif pertama adalah bahwa

nilai tambah yang bersumber dari industri hilir perkebunan sebagian besar dinikmati oleh

negara lain yang mengembangkan industri hilirnya. Dampak negatif kedua adalah negara

kehilangan peluang untuk memperoleh tambahan penerimaan dalam bentuk pajak dan

kehilangan kesempatan untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas. Ketiga, ekspor

dalam bentuk bahan baku akan sangat rentan terhadap fluktuasi harga (risiko harga)

karena harganya sangat fluktuatif dengan keofisien keragaman harga tahunan diatas 30%.

Untuk mengatasi masalah diatas pemerintah berusaha mengembangkan industri hilir

berbasis perkebunan dengan kebijakan menaikkan pajak ekspor (PE) produk primer

perkebunan dengan harapan ketersediaan bahan baku lebih terjamin dengan harga yang

lebih murah.

Berdasarkan penelitian terdapat lima faktor utama yang menghambat perkembangan

industri hilir, yaitu (1) lemahnya penguasaan/akses pasar, (2) PPN pertanian/perkebunan,

(3) tarif impor bahan baku dan penolong yang tinggi; (4) disharmoni tariff impor; dan (4)

kurangnya insentif investasi. Masalah lain adalah masalah mental yaitu kebanyakan

pengusaha dinilai bermental rent seeker , bukan bermental industrialis yang bangga akan

pengembangan produk. Pada umumnya pasar industri hilir perkebunan umumnya

dikuasai oleh beberapa perusahaan multinasional di negara maju seperti Amerika , Eropa

Barat (Jerman, Belanda, Swiss dan Perancis), Jepang, dan Korea. Produsen industri hilir

perkebunan Indonesia menghadapi kesulitan untuk meembus pasar dunia karena

(3)

perkebunan seperti oleo kimia, industri ban, dan berbagai produk cokelat. Kebijakan

pengenaan PPN untuk produk pertanian primer telah membuat industri hilir perkebunan

membayar bahan baku lebih tinggi yang mengakibatkan mereka menjadi tidak

kompetitif. Deskripsi diata mengungkapkan bahwa industri hulu di Indonesia lebih

Referensi

Dokumen terkait

Dalam keadaan inilah PKI datang kepada petani dengan taktik: “Menyesuaikan diri kepada keadaan, PKI tahui bahwa ekonomi tidak meningkat, pemerintah tidak dapat

Berdasarkan dapatan kajian ini maka kombur jenaka dianggap sebagai suatu jenis wacana cerita jenaka berbentuk dongeng, humor, dan anekdot yang berkesan

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kecemasan komputer dan sikap terhadap komputer, guru yang memiliki komputer dan pengalaman yang

Hasil penelitian didapatkan: peta subak Kota Denpasar, peta luas lahan subak di Kota Denpasar, tabel dan grafik analisis hubungan luas subak hasil digitasi citra dan luas dari BPS,

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kekerabatan genetik antara jagung Lokal Bebo asal Sangalla Tana Toraja Sulawesi Selatan dengan jagung Carotenoid Syn 3

Dengan membuat corporate identity yang baru ini, diharapkan Harvest bisa mencerminkan identitas sebagai perusahaan jasa bordir dengan layanan yang berkualitas serta

Pasal 22E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tercantum bahwa Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

Rasional : Bila adaptasi yang sehat telah dilakukan, ibu atau pasangan dan mungkin akan mendaftar pada kelas edukasi orang tua atau kelahiran, membeli perlengkapan dan pakaian