MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE (STUDI KASUS CV. KURNIA)
Nama : Farida Tri Agustin
Nim : 03.41010.0451
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
Penjadwalan produksi adalah proses pengalokasian dari sumber daya yang
tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan dengan mempertimbangkan
batasan-batasan yang ada untuk mencapai suatu tujuan tertentu. CV. Kurnia adalah sebuah
perusahaan garmen yang bergerak dalam bidang produksi pakaian jadi khususnya
kaos yang memiliki jaringan pemasaran baik dalam maupun luar pulau Jawa.
Peningkatan pelayanan barang oleh para pelanggan sangatlah diperhatikan.
Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pesanan
produksi, pihak perusahaan selalu memperkirakan berapa lama produk yang
dikerjakan tersebut dapat diselesaikan dan pesanan mana yang harus diproduksi
terlebih dahulu. Sehingga sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang
kepada konsumen. Oleh sebab itu diperlukan suatu aplikasi untuk menghitung
maximum tardiness pada waktu produksi.
Metode Earliest Due Date (EDD) merupakan metode yang menghasilkan keterlambatan maksimum yang terkecil. Metode ini mengurutkan
pekerjaan-pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh tempo (due date) yang terdekat.
Dengan melihat permasalahan yang terjadi maka sebagai saran solusi
perbaikannya, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan
metode penjadwalan earliest due date (EDD), yang dapat memberikan keputusan order kaos yang harus diproduksi terlebih dahulu.
vii
Halaman
ABSTRAK ………..… iv
KATA PENGANTAR ……… v
DAFTAR ISI ………... vii
DAFTAR TABEL ………... ix
DAFTAR GAMBAR ……….. x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………. 1
1.2 Perumusan Masalah……… 3
1.3 Batasan Masalah ……… 3
1.4 Tujuan ……… 3
1.5 Sistematika Penulisan ……… 4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirement Planning (MRP) ……… 6
2.2 Penjadwalan Produksi ……… 7
2.2.1 Istilah-istilah dalam Penjadwalan Produksi ………... 7
2.2.2 Klasifikasi Penjadwalan Produksi ………. 9
2.3 Earliest Due Date (EDD) ……….. 10
2.4 Sistem Informasi ……… 11
2.5 Perancangan Sistem……… 12
2.5.1 Diagram Alir ……….. 13
2.5.2 Document Flow ……….. 14
2.5.3 Data Flow Diagram (DFD) ……… 15
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem……… 17
viii
3.2.3 Context Diagram ……… 22
3.2.4 Data Flow Diagram ……… 22
3.2.5 Perancangan Basis Data ………. 26
3.2.6 Perancangan Input/Output ………. 32
3.2.7 Rencana Evaluasi Hasil Program……… 35
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem ……….. 38
4.2 Implementasi Sistem ……….. 39
4.2.1 Menu Utama……… 39
4.2.2 Menu Login ……….... 40
4.2.3 Menu Master ………... 40
4.2.4 Menu Transaksi ……….. 47
4.2.5 Menu Laporan ……… 50
4.3 Evaluasi dan Hasil Pengujian Sistem ……… 55
4.4 Evaluasi Hasil Program ………. 56
4.5 Analisis Hasil Evaluasi ……….. 59
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……… 60
5.2 Saran ………... 60
DAFTAR PUSTAKA ………. 63
ix
Tabel 2.1 Simbol-simbol Document Flow……… 14
Tabel 3.1 Pelanggan ………. 29
Tabel 3.2 MasterUkuran ……….. 29
Tabel 3.3 MasterWarna ……… 30
Tabel 3.4 Model……… 30
Tabel 3.5 Penjualan ……….. 30
Tabel 3.6 DetailPenjualan ……… 31
Tabel 3.7 Penjadwalan ………. 31
Tabel 3.8 Rencana Evaluasi Hasil Program ………. 35
Tabel 4.1 Perhitungan EDD manual ……… 55
x
Gambar 3.1 Document Flow Sistem Informasi Penjadwalan
Sebelum Perancangan ………. 18
Gambar 3.2 SystemFlow Penjadwalan Produksi ……… 20
Gambar 3.3 Diagram Berjenjang ………. 21
Gambar 3.4 Context Diagram Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi ………. 22
Gambar 3.5 DFD Level 0 Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi ………. 23
Gambar 3.6 DFD Level 1 Subsistem Produksi……… 24
Gambar 3.7 DFD Level 1 Subsistem Penjualan ……….. 25
Gambar 3.8 DFD Level 1 Laporan ………. 26
Gambar 3.9 ERD CDM Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi ………. 27
Gambar 3.10 ERD PDM Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi ………. 28
Gambar 3.11 Form Master Customer ……… 32
Gambar 3.12 Form Master Model ………. 33
Gambar 3.13 Form Transaksi Penjualan……… 33
Gambar 3.14 Form Penjadwalan Produksi ……… 34
Gambar 3.15 Laporan Customer……… 35
Gambar 3.16 Laporan Model………. 35
Gambar 3.17 Laporan Pemesanan Barang ……… 35
Gambar 3.18 Laporan Penjadwalan Produksi……… 36
Gambar 4.1 Menu Utama ……… 39
Gambar 4.2 Form Login ……….. 40
xi
Gambar 4.6 Tampilan Master Ukuran ………. 42
Gambar 4.7 Tampilan Input Data Ukuran……… 43
Gambar 4.8 Tampilan Data Master Warna ………. 43
Gambar 4.9 Tampilan Input Data Warna ……… 44
Gambar 4.10 Tampilan Data Master Model ……….. 44
Gambar 4.11 Tampilan Input Data Model ……… 45
Gambar 4.12 Tampilan Data Master Member ……….. 46
Gambar 4.13 Tampilan Input Data Master ……… 46
Gambar 4.14 Detail Menu Transaksi ……… 47
Gambar 4.15 Tampilan Transaksi Penjualan ……… 48
Gambar 4.16 Tampilan Transaksi Pengambilan Barang……… 49
Gambar 4.17 Tampilan Perhitungan Simulasi EDD ………. 50
Gambar 4.18 Detail Menu Laporan ……….. 50
Gambar 4.19 Tampilan Laporan Pelanggan ………. 51
Gambar 4.20 Tampilan Laporan Daftar Ukuran ……….. 51
Gambar 4.21 Tampilan Laporan Daftar Warna ……… 52
Gambar 4.22 Tampilan Laporan Daftar Model ………. 53
Gambar 4.23 Tampilan Laporan Penjualan ……….. 54
Gambar 4.24 Tampilan Laporan Simulasi EDD……… 54
1 1.1Latar Belakang Masalah
Dengan berkembangnya dunia teknologi khususnya komputer yang semakin
baik halam hal perangkat lunak maupun perangkat keras dan pentingnya informasi
yang dikelolah, maka tidak sedikit instansi maupun badan usaha yang ada
memanfaatkan peluang tersebut untuk melengkapi dan mendukung usahanya.
Perkembangan teknologi dalam berbagai bidang menuntut informasi yang cepat
dan benar.
CV. Kurnia adalah sebuah perusahaan garmen yang bergerak dalam bidang
produksi pakaian jadi khususnya kaos yang memiliki jaringan pemasaran baik
dalam maupun luar pulau Jawa. Peningkatan pelayanan barang oleh para
pelanggan sangatlah diperhatikan.
Perusahaan belum memanfaatkan komputer dalam aktifitas perusahaan,
semua data–data masih diproses secara manual. Untuk mengetahui waktu yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan pesanan produksi, pihak perusahaan selalu
memperkirakan berapa lama produk yang dikerjakan tersebut dapat diselesaikan.
Sehingga sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang kepada
konsumen. Oleh karena itu sangatlah diperlukan suatu sistem yang relevan dengan
kebutuhan perusahaan dalam aktifitas order dan pengendalian produksi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan ini, kriteria
terjadi keterlambatan dalam penyelesaian order. Jika harus terlambat, maka
keterlambatan tersebut harus seminimal mungkin.
Bedworth (1987) menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) untuk melakukan penjadwalan produksi yang bertujuan untuk meminimalkan
keterlambatan maksimum (maximum tardiness) dalam penyelesaian proses produksi. Hasil penelitian Bedworth menunjukkan bahwa untuk kasus yang sama,
keterlambatan maksimum yang diperoleh dengan metode Earliest Due Date adalah 9 hari sedangkan dengan metode Shortest Processing Time 22 hari dan dengan algoritma Hodgson 36 hari. Dengan demikian, metode Earliest Due Date (EDD) merupakan metode yang menghasilkan keterlambatan maksimum yang
terkecil.
Oleh karena itu, pada penelitian ini, dilakukan perancangan sistem
penjadwalan produksi untuk meminimalkan keterlambatan maksimum dengan
menggunakan pendekatan material requirement planning (MRP) dengan metode penjadwalan earliest due date (EDD), yang diharapkan dapat memberikan keputusan waktu penyelesaian order kaos.
Dengan melihat permasalahan yang terjadi maka sebagai saran solusi
perbaikannya, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan
1.2Perumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang, rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini
adalah bagaimana merancang dan membangun sistem informasi untuk
menentukan waktu penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Material Requirement Planning dengan sub masalah :
1. Bagaimana membangun sistem informasi dengan menggunakan metode
Earliest Due Date (EDD).
2. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi penjadwalan
produksi.
1.3Batasan Masalah
Adapun batasan–batasan masalah dalam pembuatan Tugas Akhir :
1. Produk yang digunakan sebagai objek penelitian adalah kaos
2. Aplikasi yang dibuat tidak sampai dengan proses pengiriman barang.
3. Aplikasi hanya dalam ruang lingkup pemesanan dan pengambilan.
4. Aplikasi hanya melakukan produksi berdasarkan atas permintaan customer
(make to order).
5. Metode yang digunakan adalah metode penjadwalan earliest due date (EDD).
1.4Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah tercapainya suatu
aplikasi sistem informasi penentuan waktu penyelesaian produksi dengan
1. Membangun sistem informasi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD).
2. Merancang dan membangun sistem informasi penjadwalan produksi.
1.5Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini secara garis besar memiliki urutan sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang permasalahan, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian yang dilakukan, dan sistematika
penulisan laporan penelitian ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi kajian teori yang digunakan dalam penyusunan Tugas
Akhir sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang
digunakan adalah penjadwalan produksi, metode Earliest Due Date (EDD), sistem informasi dan perancangan sistem.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini, dijelaskan mengenai analisis permasalahan,
perancangan sistem penjadwalan produksi, dan rencana evaluasi
hasil program.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Dalam bab ini, dijelaskan mengenai perangkat keras dan perangkat
lunak apa saja yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem,
pengujian sistem, serta analisis evaluasi hasil program dan analisis
hasil evaluasi.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan terhadap hasil
penelitian, serta saran-saran yang dapat diberikan baik untuk pihak
6 2.1 Material Requirement Planning (MRP)
MRP dibagikan dan didefinisikan dalam 3 kategori, yaitu MRP tipe 1
berhubungan dengan sistem kontrol persediaan, MRP tipe 2 berhubungan dengan
sistem kontrol persediaan dan produksi, dan MRP tipe 3 berhubungan dengan
sistem perencanaan manufaktur (Tersine, 1984).
“MRP dibagikan dan didefinisikan dalam 3 kategori, yaitu :
1. MRP tipe 1 berhubungan dengan sistem kontrol persediaan
MRP tipe 1 berhubungan dengan sistem pengontrolan tentang order dari
manufaktur dan pembelian untuk menghitung jumlah yang tepat, dan waktu
yang tepat untuk menunjang jadwal induk. Sistem ini mengeluarkan order
untuk mengontrol persediaan gudang dan material melalui perencanaan
penempatan. Pada sistem ini kapasitas tidak diperhitungkan.
2. MRP tipe 2 berhubungan dengan sistem kontrol persediaan dan produksi
MRP tipe 2 adalah sistem informasi yang digunakan untuk
merencanakan dan mengontrol persediaan dan juga kapasitas dari suatu
perusahaan manufaktur. Pada sistem ini order dari hasil explosion di cek untuk
dilihat apakah sesuai dengan kapasitas yang tersedia atau tidak. Jika ternyata
kapasitas yang ada tidak cukup maka jadwal induk harus dirubah. MRP ini
mempunyai hubungan timbal balik dengan order yang dikeluarkan dengan
3. MRP tipe 3 berhubungan dengan sistem perencanaan manufaktur.
Tipe dari sistem MRP ini digunakan untuk merencanakan dan mengatur
semua komponen dari manufaktur yaitu persediaan, kapasitas, uang, personel,
fasilitas dan perlengkapan umum lainnya.”
2.2 Penjadwalan Produksi
Dalam hubungannya dengan MRP, penjadwalan dapat diartikan atau
didefinisikan sebagai suatu aktivitas proses manufaktur untuk menghasilkan suatu
jadwal produksi induk (Master Production Schedule).
Aktivitas dari penjadwalan pada dasarnya adalah berkaitan dengan
bagaimana menyusun dan memperbarui jadwal produksi induk, memproses
transaksi dari MPS, memelihara catatan-catatan MPS, mengevaluasi efektifitas
dari MPS, dan memberikan laporan evaluasi dalam periode waktu yang teratur
untuk keperluan umpan balik dan tinjauan ulang. Penjadwalan disini menjalin
informasi dengan pemasaran (berkaitan dengan Available To Promise), dan
manufaktur (menyusun MPS).
2.2.1 Istilah - istilah dalam Penjadwalan Produksi
Beberapa istilah umum yang digunakan dalam penjadwalan produksi
antara lain (Nasution,2003) :
1. Processing time (waktu proses), merupakan perkiraan waktu penyelesaian satu pekerjaan. Perkiraan ini juga meliputi perkiraan waktu setup mesin. Simbol
2. Due date (batas waktu), merupakan waktu maksimal yang dapat diterima untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kelebihan waktu dari waktu yang
telah ditetapkan merupakan suatu keterlambatan. Batas waktu ini disimbolkan
dengan di.
3. Lateness (keterlambatan), merupakan penyimpangan antara waktu penyelesaian pekerjaan dengan waktu yang ditentukan . Suatu pekerjaan
mempunyai keterlambatan positif jika diselesaikan setelah batas waktu dan
bernilai negatif jika diselesaikan sebelum batas waktu. Simbol keterlambatan
ini adalah L.
Li = Ci – di ...(2.1)
4. Tardiness (ukuran keterlambatan), merupakan ukuran untuk keterlambatan positif. Jika suatu pekerjaan diselesaikan lebih cepat dari batas waktu yang
ditetapkan , maka mempunyai nilai keterlambatan negataf tetapi ukuran
keterlambatan positif. Ukuran ini disimbolkan dengan Ti dimana Ti adalah
maksimum dari (0, Li).
5. Slack (kelonggaran), merupakan ukuran yang digunakan untuk melihat selisih waktu antara waktu proses dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Slack
dinotasikan Sli dan dihitung dengan persamaan
Sli = di – ti...(2.2)
6. Completion time (waktu penyelesaian), merupakan rentang waktu antara saat pekerjaan dimulai sampai dengan pekerjaan itu selesai. Waktu penyelesaian
7. Flow time (waktu alir), merupakan rentang waktu antara saat pekerjaan dapat dimulai (tersedia) dan saat pekerjaan selesai. Waktu alir sama dengan waktu
proses ditambah dengan waktu tunggu sebelum pekerjaan diproses.
2.2.2 Klasifikasi Penjadwalan Produksi
Secara umum, penjadwalan produksi dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu: penjadwalan per job dan penjadwalan per batch. Berdasarkan tahapan
proses produksinya, penjadwalan per job dibedakan menjadi dua, yaitu single stage dan multiple stage. Berdasarkan jumlah mesin yang digunakan dalam proses produksi, penjadwalan single stage dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single machine dan paralel machine (Bedworth, 1987).
Fokus dari penelitian ini adalah pada penjadwalan single stage untuk
paralel machine yaitu penjadwalan untuk n pekerjaan pada m mesin yang paralel.
Metode-metode yang dapat digunakan untuk penjadwalan produksi single stage
dengan m mesin yang paralel antara lain :
1. Metode Shortest Processing Time (SPT). 2. Metode Longest Processing Time (LPT). 3. Metode Earliest Due Date (EDD). 4. Aturan Slack.
5. Algoritma Wilkerson-Irwin.
Kriteria-kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar pemilihan metode
penjadwalan yang sesuai antara lain (Nasution, 2003) :
1. mean flow time : rata-rata waktu tinggal pekerjaan dalam sistem. Biasanya menggunakan metode LPT lalu dilanjutkan dengan SPT.
2. makespan : waktu penyelesaian semua pekerjaan. Sama seperti mean flow time, pemecahannya menggunakan metode LPT kemudian SPT.
3. tardiness : keterlambatan. Pemecahannya menggunakan aturan slack.
4. mean tardiness : rata-rata waktu keterlambatan. Untuk mengurangi mean tardiness menggunakan metode SPT, EDD dan slack lalu dilanjutkan dengan algoritma Wilkerson – Irwin.
5. maximum tardiness : keterlambatan maksimum. Untuk meminimalkan maximum tardiness, menggunakan metode EDD.
6. number of tardy job : jumlah pekerjaan yang terlambat. Untuk mengurangi number of tardy job, menggunakan metode EDD lalu dilanjutkan dengan algoritma Hodgson.
2.3 Earliest Due Date (EDD)
Dalam prosedur jatuh tempo, pekerjaan diurutkan berdasarkan jatuh tempo
terdekat atau berdasarkan tugas-tugas yang mempunyai tanggal dibutuhkan paling
cepat. Prosedur jatuh tempo meminimalkan keterlambatan (tardiness) maksimum. Parameter-parameter yang diperlukan dalam penjadwalan dengan metode
Earliest Due Date (EDD) ini adalah waktu pemroses dan due date tiap pekerjaan. Langkah-langkah penggunaan metode ini antara lain :
Langkah 1 : Urutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh tempo terdekat.
Langkah 2 : Ambil pekerjaan satu persatu dari urutan berdasarkan tanggal
jatuh tempo itu lalu jadwalkan pada mesin dengan beban yang
paling minimum.
2.4 Sistem Informasi
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, Jr, 2000). Informasi adalah data
yang telah diproses atau dapat dikatakan sebagai data yang memiliki sebuah arti.
Sedangkan data adalah angka dan fakta yang menggambarkan peristiwa yang
terjadi dalam suatu organisasi atau lingkungan fisik yang belum diatur atau
diproses. Jadi, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen
yang bekerja sama dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi,
pengawasan, analisis dan visualisasi dalam organisasi (Laudon & Laudon, 2002).
Pengertian secara umum, sistem informasi merupakan kumpulan
komponen atau elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga bergunauntuk pengambilan
keputusan. Sistem informasi merupakan suatu susunan dari komponen-komponen
berhubungan yang saling berinteraksi untuk mendukung kegiatan, manajemen
informasi, dan pengambilan informasi yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan
atau organisasi.
2.5 Perancangan Sistem
Perancangan atau desain sistem (Hartono,1999) dapat diartikan sebagai
berikut :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
5. Merencanakan sketsa atau mengatur beberapa elemen yang terpisah ke dalam
satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
6. Mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat
keras dari suatu sistem.
Tujuan perancangan sistem (Hartono,1999) adalah :
1. Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem.
2. untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Langkah-langkah perancangan sistem (Hartono,1999) antara lain :
2. Menggambarkan hierarki fungsi-fungsi dalam sistem,dalam bentuk diagram
berjenjang.
3. Menggambarkan arus data dalam sistem, dalam bentuk diagram arus data.
4. Menggambarkan struktur data dari suatu sistem, dalam bentuk diagram entity-relationship.
2.5.1 Diagram Alir
Diagram alir (flowchart) adalah diagram yang menunjukkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika (Hartono,1999). Diagram alir
digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Ada 5 macam
diagram alir, yaitu :
1. Diagram Alir Sistem (System Flowchart)
Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari
sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur yang ada dalam
sistem.
2. Diagram Alir Dokumen (Document Flowchart)
Merupakan bagan yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk
tembusan-tembusannya.
3. Diagram Alir Skematik (Schematic Flowchart)
Merupakan bagan yang menggambarkan prosedur dalam sistem, sama seperti
diagram alir sistem, namun disini juga ditambahkan gambar-gambar komputer
dan peralatan lain yang digunakan. Maksud dari bagan ini adalah
memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan
4. Diagram Alir Program (Program Flowchart)
Merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses
program. Bagan program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
5. Diagram Alir Proses (Process Flowchart)
Bagan alir ini banyak digunakan dalam teknik industri. Bagan ini berguna
untuk analisis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
2.5.2 Document Flow
Document Flow merupakan sebuah teknik analitikal yang memberikan gambaran arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem, yang menjelaskan
urutan prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dan penentuan fungsi-fungsi
yang bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem (Kendall and Kendall, 2002).
simbol yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1
Simbol-simbol Document Flow.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Document Flow
Simbol Nama Keterangan
Dokumen Sebuah dokumen atau
laporan, bisa input maupun output untuk proses manual atau computer
Dokumen-dokumen Banyak dokumen
Proses Manual Sebuah Proses yang dilakukan secara manual
Arsip / File (manual) Penyimpanan dokumen-dokumen secara manual (pengarsipan dokumen)
Arus dokumen / proses Menunjukkan arah arus dari dokumen atau proses
Konektor / penghubung Penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain
Terminal Permulaan atau akhir
dalam suatu proses atau
program; Juga
menunjukkan entitas eksternal
2.5.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah diagram yang menggunakan suatu notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem. DFD sering digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan
secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik, dimana data tersebut
mengalir, misalnya aliran telepon, surat dan sebagainya. Selain itu DFD juga
digunakan untuk menggambarkan sistem tanpa mempertimbangkan lingkungan
Data Flow Diagram (DFD) adalah penggambaran sistem secara logika yang digunakan bentuk-bentuk symbol untuk menggambarkan aliran data melalui
suatu proses yang saling terkait (Kendall and Kendall, 2002). Tahapan dalam
pembuatan DFD adalah sebagai berikut :
1. Context Diagram
Context Diagram mengambarkan keseluruhan ruang lingkup dari suatu sistem perusahaan yang menunjukkan batasan sistem, external entities yang berinteraksi dengan perusahaan, dan aliran informasi yang ada diantara
entities dengan sistem. Pada Context Diagram biasanya hanya terdapat satu buah proses saja, karena merupakan gambaran keseluruhan sistem.
2. Level 0
Level 0 dari DFD adalah penjabaran dari Context Diagram. Didalamnya terdapat semua proses yang terjadi dalam sistem. Semua proses disini adalah
proses-proses utama dalam sistem.
3. Level 1
Level 1 dari DFD adalah penjabaran dari setiap proses yang ada di dalam level
0 DFD. Setiap proses memiliki penjabaran masing-masing sehingga terdapat
beberapa DFD Level 1.
17 3.1 Analisis Sistem
Salah satu alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi
adalah mengoptimalkan kinerja semua mesin agar tidak ada karyawan yang
menganggur dan pesanan produk yang lain akan menumpuk, dengan cara
memproduksi 2 macam produk secara bersamaan. Sehingga semua karyawan
dapat bekerja dengan optimal. Dengan demikian, tidak ada lagi karyawan yang
harus menunggu mesin dan semua mesin dapat dimanfaatkan secara optimal.
Selain itu, proses penjadwalan produksi dapat dilakukan secara
terkomputerisasi. Sehinggga pengaturan penjadwalan produksi lebih terkoordinasi
dengan baik. Untuk itu, data-data yang perlu di kumpulkan antara lain : data jenis
produk, data jenis bahan, data Bill of Material (BOM), dan data pesanan konsumen yang meliputi nomor faktur, kode produk yang dipesan, jumlah produk,
dan tanggal jatuh tempo pesanan itu. Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara dengan kepala divisi selama bulan Mei 2009.
Dari hasil wawancara tersebut, akan diketahui proses apa saja yang terjadi
dalam perusahaan. Mulai dari proses pemesanan order dari pelanggan sampai
proses produksi.
Proses penjadwalan yang ada di CV. Kurnia saat ini dapat dilihat pada
Gambar 3.1. Proses bisnis diawali pada bagian penjualan yang membuat daftar
pesanan konsumen, kemudian dilanjutkan dengan membuat BOM yang kemudian
gudang mengecek jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi. Jika
bahan baku tersedia, maka bagian gudang akan mengkonfirmasi ke bagian
penjualan bahwa bahan baku sudah tersedia. Kemudian bagian penjualan akan
membuat Surat Perintah Kerja (SPK) yang akan diserahkan kepada bagian
produksi agar segera melaksanakan proses produksi.
Tapi jika bahan baku tidak tersedia, maka bagian gudang membuat daftar
bahan baku yang harus dibeli kemudian diserahkan kepada pemilik. Dalam proses
bisnis yang ada saat ini, semua proses berjalan secara manual sehingga tidak ada
basis data yang digunakan.
3.2 Pengembangan Sistem 3.2.1 Sistem Flow
Untuk sistem flow, proses pembuatan penjadwalan produksi sama seperti document flow hasil perancangan. Tetapi, pada sistem flow ini proses yang sebelumnya dilakukan secara manual sekarang dirubah menjadi terkomputerisasi.
Proses bisnisnya sama seperti document flow hasil perancangan. Bagian penjualan membuat daftar pesanan kemudian disimpan pada tabel penjualan. Dari tabel
penjualan bagian produksi dapat memproses perhitungan EDD dan pemilik akan
tahu pesanan apa saja yang ada melalui tabel penjualan sehingga tidak perlu
adanya laporan berbentuk dokumen.
Dalam penerapan metode ini, data-data yang diperlukan antara lain : data
barang yang dipesan, jumlah pesan, tanggal kirim,
Metode EDD mengurutkan pekerjaan mulai dari pekerjaan yang
mempunyai tanggal jatuh tempo terdekat. Sehingga, langkah awal dalam
menjadwalkan produksi dengan metode ini adalah mengurutkan
SistemFlow Penjadwalan Produksi
Gambar 3.2 Sistem Flow Penjadwalan Produksi
3.2.2 Diagram Berjenjang
Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi dapat
dijabarkan menjadi 4 subsistem, yaitu subsistem produksi, subsistem gudang,
subsistem penjualan, dan laporan. Subsistem produksi dijabarkan menjadi 2
Subsistem gudang dijabarkan menjadi 3 subproses, yaitu membuat BOM,
mengecek jumlah bahan, dan membuat daftar bahan yang akan dibeli.
Subsistem penjualan dijabarkan menjadi 3 subproses, yaitu mencatat data
customer, transaksi penjualan, dan pengambilan barang. Subsistem laporan
dijabarkan menjadi 5 subproses, yaitu membuat laporan data customer, membuat
laporan pemesanan barang, membuat laporan pengambilan barang, membuat
laporan pembelian bahan, dan membuat laporan penjadwalan produksi. Untuk
lebih jelasnya, diagram berjenjang dapat dilihat pada Gambar 3.3.
3.2.3 Context Diagram
Pada perancangan sistem ini, entitas-entitas yang berperan antara lain :
customer dan bagian penjualan. Customer memberi masukan pada sistem berupa
daftar pemesanan konsumen. Keluaran dari sistem berupa data pemesanan barang
yang akan masuk kepada bagian penjualan dan laporan penjualan barang masuk
kepada manager. Untuk lebih jelasnya, context diagram dapat dilihat pada Gambar 3.4. Penentuan W aktu Penyelesaian Produksi
Gambar 3.4 Context Diagram Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi
3.2.4 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram dibuat berdasarkan context diagram yang telah dibuat sebelumnya. Context diagram tersebut dijabarkan menjadi subproses-subproses di bawahnya berdasarkan diagram berjenjang yang telah dirancang. Data flow
diagram di system ini ada DFD level 0, DFD level 1 subsistem produksi, DFD
A. DFD Level 0
Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi dijabarkan
menjadi 3 proses, yaitu subsistem produksi, subsistem penjualan, dan laporan.
DFD level 0 dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Laporan Penjadwalan Produks Data Penjadwalan
Laporan Data Penjualan Data Penjualan Barang
Input Data Pesan Barang Informasi Model
Gambar 3.5 DFD Level 0 Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi
B. DFD Level 1 Subsistem Produksi
Subsistem produksi dijabarkan menjadi 3 subproses, yaitu : proses
pembuatan model. Proses membuat daftar waktu proses memperoleh masukan
dari bagian penjualan berupa data pemesanan dan dari administrasi memperoleh
masukan berupa data model. Sehingga diperoleh waktu produksi dalam satu
pesanan. Daftar waktu proses itu menjadi dasar dalam pembuatan jadwal
produksi. Proses membuat model memperoleh masukan dari bagian penjualan
berupa detail model sehingga diperoleh data master warna dan data master
ukuran. DFD level 1 subsistem produksi dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Detail Warna
Gambar 3.6 DFD Level 1 Subsistem Produksi
C. DFD Level 1 Subsistem Penjualan
Subsistem penjualan dijabarkan menjadi 2 subproses, yaitu : mencatat data
customer dan mencatat transaksi penjualan. Data customer diperoleh dari
memperoleh masukan dari customer berupa data pesanan kemudian dilanjutkan
kepada bagian penjualan dan disimpan pada basis data penjualan. DFD level 1
subsistem penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.7.
[Input Data Pesan Barang] [Data Pesan Barang]
[Data Pemesanan Barang]
[Input Data Customer] [Data Customer]
Customer
Bagian Penjualan
1 Customer
3 Penjualan
2.1
Mencatat Data Customer
2.2
Transaksi Penjualan
Gambar 3.7 DFD Level 1 Subsistem Penjualan
D. DFD Level 1 Laporan
Subsistem laporan dijabarkan menjadi 3 subproses, yaitu : membuat
laporan data customer, membuat laporan pemesanan barang, dan membuat
laporan penjadwalan produksi.
Proses membuat laporan data customer memperoleh masukan dari basis
data customer. Proses membuat laporan pemesanan barang memperoleh masukan
dari basis data penjualan. Sedangkan proses membuat laporan penjadwalan
produksi memperoleh masukan dari basis data penjualan. DFD level 1 subsistem
Laporan Jadwal Produksi
[Laporan Penjadwalan Produksi] [Laporan Data Penjualan] [Laporan Pemesanan Barang]
[Laporan Data Customer] [Laporan Customer]
Manager
1 Customer
3 Penjualan
4 Penjadwalan 3.1
Membuat Laporan Customer
3.2 Membuat Laporan Pemesanan Barang
3.3 Membuat Laporan Jadwal
Produksi
Gambar 3.8 DFD level 1 subsistem Laporan
3.2.5 Perancangan Basis Data
Menurut Kendall (2002), perancangan basis data terdiri dari 2 bagian,
yaitu : perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) dan perancangan struktur basis data.
A. ERD CDM
ERD CDM diperoleh dari DFD yang telah dirancang. ERD CDM sistem
JobSchedule
Gambar 3.9 ERD CDM Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi
B. ERD PDM
Untuk database script bisa dilihat pada lampiran 1 pada halaman 64.
ERD CDM di-generate menjadi ERD PDM. ERD PDM memberikan informasi tentang tipe-tipe data, dimana informasi ini tidak terdapat dalam ERD
PENJ_ID = PENJ_ID
Gambar 3.10 ERD PDM Sistem Informasi Penentuan Waktu Penyelesaian Produksi
C. Struktur Basis Data
Jumlah seluruh tabel yang ada pada basis data adalah 7 tabel, yaitu : tabel
pelanggan, tabel MasterUkuran, tabel MasterWarna, tabel Model, tabel Penjualan,
tabel DetilPenjualan dan tabel Penjadwalan.
1. Tabel Pelanggan Nama file : Pelanggan
Primary key : No_Pelanggan
Foreign key : -
Fungsi : Menyimpan data pelanggan
Tabel 3.1 Pelanggan
Field Name Type Length Constraint Description No_Pelanggan Varchar 7 Primary Key Kode pelanggan
Nama_Pelanggan Varchar 50 - Nama pelanggan
Alamat Varchar 100 - Alamat pelanggan
No_Telp Varchar 25 - Nomer telepon
pelanggan
2. Tabel MasterUkuran Nama file : MasterUkuran
Primary key : Ukuran_ID
Foreign key : -
Fungsi : Menyimpan data master ukuran
Tabel 3.2 MasterUkuran
Field Name Type Length Constraint Description Ukuran_ID Varchar 5 Primary Key Kode ukuran
Ukuran Varchar 25 - Nama ukuran
3. Tabel MasterWarna Nama file : MasterWarna
Primary key : Warna_ID
Foreign key : -
Tabel 3.3 MasterWarna
Field Name Type Length Constraint Description
Warna_ID Varchar 5 Primary Key Kode warna
Warna Varchar 25 - Nama warna
4. Tabel Model Nama file : Model
Primary key : Kode_Model
Foreign key : -
Fungsi : Menyimpan data model
Tabel 3.4 Model
Field Name Type Length Constraint Description Kode_Model Varchar 5 Primary Key Kode model
Nama_Barang Varchar 25 - Nama model
Ukuran Varchar 10 - Ukuran model
Warna Varchar 25 - Warna model
Harga_Satuan Numeric 10 - Harga satuan dari
model
Keterangan Varchar 50 - Keterangan model
5. Tabel Penjualan Nama file : Penjualan
Primary key : No_Pesan
Foreign key : No_Pelanggan, Kode_Model
Fungsi : Menyimpan data transaksi penjualan
Tabel 3.5 Penjualan
Field Name Type Length Constraint Description
No_Pesan Numeric 5 Primary Key Nomer pemesanan
No_Pelanggan Numeric 5 Foreign Key Kode pelanggan
Kode_Model Varchar 5 Foreign Key Kode model
Status_Barang Varchar 20 - Status barang
Total Numeric 20 - Total pembayaran
Tgl_Pesan Date - - Tanggal pemesanan
barang
Tgl_Ambil Date - - Tanggal pengambilan
6. Tabel DetailPenjualan Nama file : DetailPenjualan
Primary key : No_Pesan
Foreign key : No_Pelanggan, Kode_Model
Fungsi : Menyimpan data transaksi penjualan
Tabel 3.6 DetailPenjualan
Field Name Type Length Constraint Description
No_Pesan Numeric 5 Primary
Key
Nomer pemesanan
Kode_Model Varchar 5 Foreign
Key
Kode model
Jumlah_Barang Numeric 5 - Jumlah barang yang
dipesan
Harga_Satuan Numeric 10 - Harga satuan barang
Disc Numeric 20 - Discount
7. Tabel Penjadwalan Nama file : Penjadwalan
Primary key : Kode_Pesan
Foreign key : -
Fungsi : Menghitung penjadwalan dalam satu pesanan
Tabel 3.7 Penjadwalan
Field Name Type Length Constraint Description Kode_Pesan Varchar 5 Primary Key Kode pesan
Kode_Model Varchar 5 - Kode model
Jumlah_Barang Numeric 5 - Jumlah barang
pesanan
Waktu_Proses Time - - Waktu proses satu
model
Field Name Type Length Constraint Description
Total_Waktu Time - - Total waktu produksi
Tgl_Pesan Date - - Tanggal pemesanan
Tgl_Ambil Date - - Tanggal pengambilan
3.2.6 Perancangan Input / Output
Perancangan input dan output digunakan untuk mengetahui data apa saja
yang dibutuhkan untuk mendukung terbentuknya sistem informasi ini.
A. Perancangan Input
Perancangan input terdiri dari 8 form, yaitu form login, form master
customer, form master bahan, form master model, form master waktu proses, form
transaksi penjualan, form transaksi pembelian dan form penjadwalan produksi.
1. Form Master Customer
Gambar 3.11 Form Master Customer
2. Form Master Model
3. Form Transaksi Penjualan
Gambar 3.13 Form Transaksi Penjualan
4. Form Penjadwalan Produksi
B. Perancangan Output
Perancangan output ini berupa laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem
sehingga memudahkan user untuk mengetahui transaksi apa saja yang sudah
terjadi. Perancangan output terdiri dari 5 laporan, yaitu laporan customer, laporan
model, laporan pemesanan barang, dan laporan penjadwalan produksi.
1. Laporan Customer
CV. KURNIA KONVEKSI Jl. Raya No. 20 Prambon Sidoarjo
LAPORAN CUSTOMER
Kode Pelanggan Nama Pelanggan Alamat No. Telepon
Gambar 3.15 Rancangan Laporan Customer
2. Laporan Model
CV. KURNIA KONVEKSI Jl. Raya No. 20 Prambon Sidoarjo
LAPORAN MODEL
Model Warna Ukuran Harga
Gambar 3.16 Rancangan Laporan Model
3. Laporan Pemesanan Barang
CV. KURNIA KONVEKSI Jl. Raya No. 20 Prambon Sidoarjo LAPORAN PEMESANAN BARANG
Kode
4. Laporan Penjadwalan Produksi
CV. KURNIA KONVEKSI Jl. Raya No. 20 Prambon Sidoarjo LAPORAN PENJADWALAN PRODUKSI Kode
Ambil Tardiness
Gambar 3.18 Rancangan Laporan Penjadwalan Produksi
3.2.7 Rencana Evaluasi Hasil Program
Aplikasi yang sudah direncanakan harus sesuai dengan tujuan dari
pembuatan aplikasi tersebut. Input yang dimasukkan dan output yang diharapkan
juga harus jelas agar tujuan dari pembuatan sistem tidak berubah. Untuk lebih
jelasnya, rencana evaluasi hasil program dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Rencana Evaluasi Hasil Program
No Tujuan Input Output yang
diharapkan
Output
program Hasil
1. Membuat dan
menyimpan data
master model
yang digunakan
sebagai acuan
dalam memilih
model bagi
konsumen.
Mengisi nama
model, harga dan keterangan.
Sedangkan ukuran
dan warna diisi pada form master ukuran
dan form master
warna.
Memasukkan dan menyimpan data model pada tabel master Model.
- -
2. Menyimpan data
konsumen pada
form customer
Konsumen mengisi
data nama, alamat
dan telepon.
Sedangkan kode
otomatis terisi oleh komputer.
Data konsumen
yang dimasukkan
dapat tersimpan
pada tabel
Pelanggan.
No Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
program Hasil
3. Membuat dan
menyimpan data
master ukuran
untuk digunakan
sebagai acuan
dalam membuat
master model.
Hanya mengisi
ukurannya saja.
Data ukuran yang dimasukkan dapat
tersimpan pada
tabel
MasterUkuran
- -
4. Membuat dan
menyimpan data
master warna
untuk digunakan
sebagai acuan
dalam membuat
master model.
Hanya mengisi
kolom warnanya
saja.
Data yang
dimasukkan dapat
tersimpan pada
tabel
MasterWarna.
- -
5. Membuat dan
menyimpan data
member untuk
digunakan
mengisi siapa saja
yang boleh
menggunakan aplikasi ini.
Mengisi nama
member, password
dan bagian.
Data yang
dimasukkan dapat
tersimpan pada
tabel Member
- -
6. Membuat dan
menyimpan data transaksi
penjualan.
Tanggal penjualan
sesuai dengan
tanggal sistem.
Tanggal
pengambilan diisi
sesuai kesepakatan
dengan konsumen.
Kode pelanggan akan
keluar apabila
tombol cari ditekan dan akan masuk pada
form Pelanggan,
kemudian diklik 2
kali maka akan
muncul kode
pelanggan dan nama pelanggan ke form transaksi penjualan. Processing time diisi
oleh bagian
penjualan. Kalau
memasukkan barang yang akan dipesan
harus mengklik
tombol + kemudian
yang tersimpan
adalah kode
penjualan, model,
jumlah, harga,
dan discount.
Sedangkan pada
tabel Penjualan
kolom yang akan diisi adalah kode
penjualan, kode
No Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
program Hasil
7. Membuat dan
menyimpan data transaksi
penjualan yang
belum diambil.
Data yang keluar
diambil dari tabel Penjualan yang status
barangnya masih
belum diambil.
Data yang akan
masuk dalam
tabel Penjualan
adalah Status.
Karena data yang
lainnya sudah
dimasukkan
menyimpan data perhitungan EDD.
Data yang
dimasukkan adalah
bulan dan tahun
transaksi yang akan dihitung.
Data yang akan diuji dilihat dari
tabel Penjualan.
Dan data dari
hasil perhitungan
EDD akan
disimpan pada
tabel
Penjadwalan.
38 4.1 Kebutuhan Sistem
Dalam merancang dan membangun pembuatan aplikasi perhitungan
penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini ada beberapa spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan.
Perangkat keras (hardware) adalah komponen fisik peralatan yang membentuk sistem komputer, serta peralatan lain yang mendukung computer
dalam menjalankan tugasnya. Sifat umum dari perangkat keras adalah dapat
dilihat dan dipegang bentuk fisiknya. Adapun perangkat standar yang dibutuhkan
(berdasarkan requirment program .NET) untuk menjalankan aplikasi ini yaitu : 1. Processor Intel Pentium IV.
2. Memory 512 Mb. 3. VGA Card 64 Mb. 4. Harddisk 40 Gb.
5. Monitor dengan resolusi 1024 x 768.
6. Printer untuk cetak laporan.
7. Mause dan keyboard.
Perangkat lunak (Software) merupakan kebalikan dari perangkat keras dimana mempunyai bentuk fisik yang tidak dapat dipegang. Persyaratan minimal
perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini adalah :
2. Database untuk pengolahan data menggunakan MS. SQL Server 2005.
3. Bahasa pemrograman untuk pembuatan program menggunakan MS. Visual Studio 2005.
4.2 Implementasi Sistem 4.2.1 Menu Utama
Menu utama merupakan menu yang mengintegrasikan form-form yang
terdapat pada aplikasi. Form utama ini terdiri dari dua macam, yaitu form utama
untuk administrasi dan form utama untuk operator. Secara umum kedua menu
tersebut mempunyai persamaan, namun ada beberapa spesialisasi penggunaan
menu yang hanya bisa digunakan oleh administrasi. Secara umum form menu
utama dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Menu Utama
4.2.2 Menu Login
Form ini digunakan untuk melakukan login agar dapat menggunakan
sedemikian otoritas yang telah ditentukan pada user tersebut. Pada form user
terdapat kolom isian nama userdan password yang harus diisi sesuai dengan data yang tersimpan agar dapat menggunakan aplikasi dengan menekan tombol Login.
Form login dapat kita lihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Form Login
4.2.3 Menu Master
Menu master terdiri dari submenu : master pelanggan, master ukuran,
master warna, master model dan master member. Detail dari menu Master dapat
dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Detail Menu Master
A. Master Pelanggan
Master Pelanggan digunakan untuk menampilkan data-data pelanggan
yang telah ada di dalam basis data. Lampiran yang muncul pada saat menu
Gambar 4.4. Tampilan Master Pelanggan
Pada Gambar 4.4 terdapat 5 tombol, yaitu tombol tambah, tombol ubah,
tombol hapus, tombol refresh dan tombol cari. Tombol cari berfungsi untuk
mencari data pelanggan sesuai dengan kata kunci yang dicari, sehingga list dibawahnya akan menampilkan data pelanggan yang sesuai dengan kata kunci
yang digunakan. Tombol tambah berfungsi untuk menampilkan form input data
pelanggan. Tombol ubah juga menampilkan form input data pelanggan tetapi jika
pada tombol tambah ada tombol simpan dan di tombol ubah ada tombol ubahnya.
Form-form pada master pelanggan dapat dilihat pada Gambar 4.5.
B. Master Ukuran
Master Ukuran digunakan untuk menampilkan data-data ukuran dari
barang-barang yang telah ada di dalam basis data. Lampiran yang muncul pada
saat menu tersebut diklik dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Tampilan Master Ukuran
Pada Gambar 4.6 terdapat 5 tombol, yaitu tombol tambah, tombol ubah,
tombol hapus, tombol refresh dan tombol cari. Tombol cari berfungsi untuk
mencari data ukuran sesuai dengan kata kunci yang dicari, sehingga list dibawahnya akan menampilkan data ukuran yang sesuai dengan kata kunci yang
digunakan. Tombol tambah berfungsi untuk menampilkan form input data ukuran.
Tombol ubah juga menampilkan form input data ukuran tetapi jika pada tombol
tambah ada tombol simpan dan di tombol ubah ada tombol ubahnya. Form-form
Gambar 4.7 Tampilan input data ukuran
C. Master Warna
Master Warna digunakan untuk menampilkan data-data warna dari yang
tersedia di dalam basis data. Lampiran yang muncul pada saat menu tersebut
diklik dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Tampilan data master warna
Pada Gambar 4.8 terdapat 5 tombol, yaitu tombol tambah, tombol ubah,
tombol hapus, tombol refresh dan tombol cari. Tombol cari berfungsi untuk
mencari data warna sesuai dengan kata kunci yang dicari, sehingga list dibawahnya akan menampilkan data warna yang sesuai dengan kata kunci yang
digunakan. Tombol tambah berfungsi untuk menampilkan form input data warna.
tambah ada tombol simpan dan di tombol ubah ada tombol ubahnya. Form-form
pada master warna dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Tampilan input data warna
D. Master Model
Master Model digunakan untuk menampilkan data-data model yang telah
ada di dalam basis data. Lampiran yang muncul pada saat menu tersebut diklik
dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Tampilan data master model
Pada Gambar 4.10 terdapat 5 tombol, yaitu tombol tambah, tombol ubah,
tombol hapus, tombol refresh dan tombol cari. Tombol cari berfungsi untuk
dibawahnya akan menampilkan data model yang sesuai dengan kata kunci yang
digunakan. Tombol tambah berfungsi untuk menampilkan form input data model.
Tombol ubah juga menampilkan form input data model tetapi jika pada tombol
tambah ada tombol simpan dan di tombol ubah ada tombol ubahnya. Form-form
pada master model dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Tampilan input data model
E. Master Member
Master Member digunakan untuk menampilkan data-data member yang
telah ada di dalam basis data. Lampiran yang muncul pada saat menu tersebut
Gambar 4.12 Tampilan data master member
Pada Gambar 4.12 terdapat 5 tombol, yaitu tombol tambah, tombol ubah,
tombol hapus, tombol refresh dan tombol cari. Tombol cari berfungsi untuk
mencari data member sesuai dengan kata kunci yang dicari, sehingga list dibawahnya akan menampilkan data member yang sesuai dengan kata kunci yang
digunakan. Tombol tambah berfungsi untuk menampilkan form input data
member. Tombol ubah juga menampilkan form input data member tetapi jika
pada tombol tambah ada tombol simpan dan di tombol ubah ada tombol ubahnya.
Form-form pada master member dapat dilihat pada Gambar 4.13.
4.2.4 Menu Transaksi
Menu transaksi terdiri dari submenu : transaksi penjualan dan perhitungan
Earliest Due Date (EDD). Detail dari menu Transaksi dapat dilihat pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Detail Menu Transaksi
A. Transaksi Penjualan
Transaksi penjualan berfungsi untuk mencatat transaksi yang terjadi. Pada
form transaksi penjualan, pengguna memasukkan tanggal pengambilan, data
model dan jumlah barang yang dipesan. Sedangkan tanggal pemesanan otomatis
keluar sesuai dengan tanggal sistem. Kode pelanggan diperoleh dari tombol cari,
ketika tombol cari diklik maka akan muncul form data pelanggan. Kemudian pada
form pelanggan akan dipilih kode pelanggan dan nama pelanggan otomatis akan
muncul sesuai dengan kode pelanggan yang dipilih. Processing time diisi oleh
user sesuai dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang yang
telah dipesan dan nanti akan berhubungan dengan form perhitungan EDD.
Apabila data yang dimasukkan benar, maka user akan mengklik tombol simpan.
Gambar 4.15 Tampilan transaksi penjualan
B. Transaksi Pengambilan Barang
Transaksi pengambilan barang berfungsi untuk mengetahui transaksi mana
saja yang barangnya sudah selesai tetapi belum diambil oleh pelanggan. Apabila
barang tersebut telah diambil oleh pelanggan maka user harus mencawang status
dan mengklik tombol simpan sehingga transaksi tersebut tidak akan ditampilkan
lagi. Dan user akan tahu transaksi mana saja yang barangnya belum diambil.
Gambar 4.16 Tampilan transaksi pengambilan barang
C. Perhitungan Simulasi Earliest Due Date (EDD)
Form perhitungan simulasi Earliest Due Date (EDD) berfungsi untuk menghitung waktu proses penjadwalan produksi sehingga user akan tahu produksi
mana saja yang akan terlambat penyelesaiannya.
Pertama kali user memasukkan periode yang akan disimulasikan kemudian
klik tombol simulasi maka akan keluar data produksi mana yang harus dikerjakan
untuk pertama kali. Keluaran yang dihasilkan berupa urutan produksi mana saja
yang harus dikerjakan terlebih dahulu sehingga waktu keterlambatan penyelesaian
Gambar 4.17 Tampilan perhitungan simulasi EDD
4.2.5 Menu Laporan
Menu laporan terdiri dari submenu : laporan pelanggan, laporan ukuran,
laporan warna, laporan model, laporan penjualan dan laporan perhitungan
simulasi EDD. Detail dari menu Laporan dapat dilihat pada Gambar 4.18.
Gambar 4.18 Detail Menu Laporan
A. Laporan Pelanggan
Laporan pelanggan berfungsi untuk menampilkan data pelanggan. Pada
form laporan pelanggan, user memasukkan kategori terlebih dahulu. Terdapat dua
macam kategori, yaitu semua data dan sesuai dengan nama/kode pelanggan.
Sesudah itu klik tombol show, maka data yang dibutuhkan akan muncul di main
Gambar 4.19 Tampilan laporan pelanggan
B. Laporan Ukuran
Laporan ukuran berfungsi untuk menampilkan data ukuran. Pada form
laporan ukuran, user mengklik tombol show, maka data yang dibutuhkan akan
muncul di main report. Detail tampilan laporan pelanggan dapat dilihat pada
Gambar 4.20.
C. Laporan Warna
Laporan warna berfungsi untuk menampilkan data warna kaos. Pada form
laporan warna, user mengklik tombol show, maka data yang dibutuhkan akan
muncul di main report. Detail tampilan laporan pelanggan dapat dilihat pada
Gambar 4.21.
Gambar 4.21 Tampilan laporan daftar warna
D. Laporan Model
Laporan model berfungsi untuk menampilkan data model yang sudah
tersimpan didalam tabel basis data. Pada form laporan model, user memasukkan
kategori terlebih dahulu. Terdapat tiga macam kategori, yaitu semua data, warna
dan ukuran. Apabila user memilih warna dan ukuran, maka user juga harus
memilih warna atau ukuran yang harus ditampilkan. Sesudah itu klik tombol
show, maka data yang dibutuhkan akan muncul di main report. Detail tampilan
Gambar 4.22 Tampilan laporan daftar model
E. Laporan Transaksi Penjualan
Laporan transaksi penjualan berfungsi untuk menampilkan detail transaksi
penjualan yang terjadi. Pada form laporan transaksi penjualan, user memasukkan
kategori terlebih dahulu. Terdapat dua macam kategori, yaitu tanggal pesan dan
tanggal ambil. Kemudian pilih tanggalnya dan pelanggannya, sesudah itu klik
tombol show, maka data yang dibutuhkan akan muncul di main report. Detail
Gambar 4.23 Tampilan laporan penjualan
F. Laporan Perhitungan Simulasi Earliest Due Date (EDD)
Laporan perhitungan EDD berfungsi untuk menampilkan detail
perhitungan simulasi EDD yang dilihat dari transaksi penjualan yang terjadi.
Sesudah itu klik tombol show, maka data yang dibutuhkan akan muncul di main
report. Detail tampilan laporan transaksi penjualan dapat dilihat pada Gambar
4.24.
4.3 Evaluasi dan Hasil Pengujian Sistem
Evaluasi dan pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji apakah sistem
dan aplikasi yang telah dibangun sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap ini,
dilakukan pengujian apakah perhitungan aplikasi dan perhitungan manual
memberikan hasil yang sama dalam menjadwalkan pekerjaan-pekerjaan dengan
menggunakan metode EDD.
Perhitungan manual untuk penjadwalan pesanan dalam 1 periode atau 1
bulan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Perhitungan tersebut dibuat dengan bantuan
perangkat lunak Microsoft Excel.
Tabel 4.1 Perhitungan EDD manual Kode
Date Lateness
1005-00007 P-00006 2 2 7 0
Perhitungan hasil aplikasi yang telah dibangun dapat dilihat pada Gambar
4.22. dari tabel dan gambar tersebut menunjukkan hasil yang sama sehingga
perhitungan dalam aplikasi penjadwalan produksi dengan metode EDD ini
Gambar 4.25 Perhitungan EDD dengan menggunakan aplikasi
4.4 Evaluasi Hasil Program
Program yang sudah jadi akan dievaluasi, apakah sesuai dengan tujuan
dari rencana pembuatan aplikasi atau tidak. Tabel evaluasi hasil program berisi
tujuan dari pembuatan aplikasi, input data yang dimasukkan, output yang
diharapkan dalam pembuatan aplikasi tersebut, output program yang dihasilkan,
dan hasil output program sesuai dengan output yang diharapkan atau tidak. Untuk
lebih jelasnya, evaluasi hasil program dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Evaluasi Hasil Program / Tampilan
No Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
program Hasil 1. Membuat dan
menyimpan data master model untuk digunakan sebagai acuan dalam
memilih model bagi konsumen.
No Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
program Hasil 2. Menyimpan
data konsumen pada form customer
Apabila ingin menambah atau mengurangi data, tinggal menekan tombol tambah,ubah atau hapus. Konsumen mengisi data nama, alamat dan telepon. Sedangkan kode otomatis terisi oleh komputer.
Data konsumen yang
dimasukkan dapat tersimpan pada tabel sebagai acuan dalam
membuat master model.
Apabila ingin menambah atau mengurangi data, tinggal menekan tombol tambah,ubah atau hapus.
Hanya mengisi ukurannya saja.
Data ukuran yang
dimasukkan dapat tersimpan pada tabel MasterUkuran. Output yang keluar adalah kode ukuran dan ukuran. sebagai acuan dalam
membuat master model.
Apabila ingin menambah atau mengurangi data, tinggal menekan tombol tambah,ubah atau hapus.
Hanya mengisi kolom warnanya saja.
Data yang dimasukkan dapat tersimpan pada tabel mengisi siapa saja yang boleh
menggunakan aplikasi ini.
Apabila ingin menambah atau mengurangi data, tinggal menekan tombol tambah,ubah atau hapus.
Mengisi nama member, password dan bagian.
No Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
program Hasil 6. Membuat dan
menyimpan data transaksi penjualan.
Tanggal penjualan sesuai dengan tanggal sistem. Tanggal pengambilan diisi sesuai kesepakatan dengan konsumen. Kode pelanggan akan keluar apabila tombol cari ditekan dan akan masuk pada form Pelanggan, kemudian diklik 2 kali maka akan muncul kode pelanggan dan nama pelanggan ke form transaksi penjualan. Processing time diisi oleh bagian penjualan. Kalau memasukkan barang yang akan dipesan harus mengklik tombol + kemudian dan Penjualan. Di tabel DetailPenjualan yang tersimpan adalah kode penjualan, model, jumlah, harga, dan discount. Sedangkan pada tabel Penjualan kolom yang akan diisi adalah kode penjualan, kode pelanggan, data transaksi penjualan yang belum diambil.
Data yang keluar diambil dari tabel Penjualan yang status barangnya masih belum diambil.
No Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
program Hasil 8. Membuat dan
menyimpan data perhitungan EDD.
Data yang dimasukkan adalah bulan dan tahun transaksi yang akan dihitung.
Data yang akan diuji dilihat dari tabel Penjualan. Dan data dari hasil
perhitungan EDD akan disimpan pada tabel
4.5 Analisis Hasil Evaluasi
Setelah di evaluasi, maka program yang sudah jadi akan dianalisis.
Apakah program tersebut sudah sesuai dengan tujuan awal dari pembuatan
program tersebut atau tidak.
Setelah dievaluasi hasil program maka diketahui bahwa program tersebut
sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bahwa program tersebut sudah
dapat memecahkan permasalahan yang ada pada perusahaan tersebut dengan
menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP). Dengan menggunakan form-form yang ada pada program tersebut maka akan diketahui
pesanan mana yang terlebih dahulu akan diproduksi. Sehingga perusahaan dapat
60 BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang dapat disusun dari hasil
penelitian ini dan saran-saran yang ditujukan bagi pihak yang membutuhkan
maupun pengembangan penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Perancangan sistem penjadwalan produksi pada CV. Kurnia terbukti dapat
meminimalkan maximum tardiness.
b. Metode Earliest Due Date (EDD) adalah metode penjadwalan yang tepat untuk diterapkan di CV. Kurnia karena kriteria performansi yang diinginkan
oleh perusahaan adalah meminimalkan maximum tardiness.
5.2 Saran
Beberapa saran yang bermanfaat bagi pengembangan penelitian ini
selanjutnya antara lain :
a. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan merancang bangun sistem
persediaan dan pengadaan material.
b. Perancangan transaksi penjualan dan pembelian secara terkomputerisasi
63
Bedworth, David D., Bailey, James E. 1987. Intregated Production Control Systems. Singapore : John Wiley and Sons Inc.
Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Teori, dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.
Kendal, Kenneth E., Kendal, Julie E., 2002. System Analysis & Design. New Jersey : Prentice Hall Inc.
Laudon, Kenneth C. & Jane P. Laudon. 2002. Management Information System : Managing The Digital Firm. New Jersey : Prentice Hall Inc.
McLeod Jr., Raymond, 2000. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Nasution, Arman H. 2003. Perencanaan & Pengendalian Produksi. Surabaya : Guna Widya.