HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DENGAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
DI KELAS V SD NEGERI 020264 BINJAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pra Sekolah Dasar dan Sekolah Dasar
OLEH :
IGA NADIA TUAHTA LBS
NIM 11233110032
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Iga Nadia Tuahta Lbs, NIM 1123311032: Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 020264 Binjai. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan Tahun 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 020264 Binjai. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 020264 Binjai dengan populasi sebanyak 50 orang dan sampel dengan 50 responden.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur pola asuh orang tua adalah angket dengan jumlah 25 butir. Validitas tes diuji menggunakan teknik korelasi produk momen dengan hasil 22 butir dinyatakan valid, sedangkan realibilitas tes di uji menggunakan alpha dengan hasil 0,844 pada taraf signifikan 95% dengan alpha 5%. Untuk mengetahui hasil belajar siswa teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dokumentasi, yaitu dengan menggunakan DKN kelas V semester genap Tahun Ajaran 2016/2017 sebagai sumber data. Teknik analisis data menggunakan korelasi Product
Moment sedangkan hipotesis menggunakan uji t.
Hasil perhitungan koefisien korelasi menunjukkan bahwa pada taraf signifikan 5% sebesar 0,273 sedangkan sebesar 0,498 berada pada arah yang positif. Dengan demikian dapat diketahui bahwa lebih besar dari pada taraf signifikan 5%. Sedangkan hipotesis denga menggunakan uji t diperoleh
sebesar 3,974 dan 0,273. Untuk mengetahui besar kontribusi variabel X
dan Y digunakan rumus atau (3,974 sehingga dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua memilikiki hubungan sebesar 15,79% dengan hasil belajar siswa, yang berarti Ha diterima dan Ho di tolak yang artimya terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa SD Negeri 020264 Binjai.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Hasil Belajar siswa Pada Mata Pelajaran
IPS di kelas V SD Negeri 020264 Binjai”. Sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sebagai Sarjana Pendidikan di Jurusan Pra SekolahPendidikan
Guru Sekolah Dasar
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam penyelesaianya. Namun dengan usaha, kerja keras
dan bantuan dari segala pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih tak
terhingga kepada yang teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda
serta Ibunda dan segenap keluarga tercinta yang dengan penuh kasih sayang,
perhatian, dan kesabaran telah menuntun peneliti untuk bersabar dan tawakal
menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini. Dan tidak lupa juga penulis
haturkan terimakasih tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti melaksanakan
studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FIP
UNIMED, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang
iii
4. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan FIP UNIMED.
5. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra-
Sekolah dan Sekolah Dasar FIP UNIMED
6. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Pra- Sekolah dan Sekolah Dasar FIP UNIMED.
7. Bapak Dr. Wildansyah Lubis, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan,
pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS dan Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd serta
Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi
ini.
9. Bapak/Ibu dosen seluruhnya yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan yang
telah memberikan pendidikan dan tenaga pelayanan.
10.Ibu Teringani Br Purba, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 020264
Binjai telah memberikan izin pelaksanaan penelitian dan Ibu Rohani, S.Pd,
sebagai Wali Kelas V serta Bapak dan Ibu guru SD Negeri 020264 Binjai
yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama peneliti
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
11.Kepada yang teristimewa kedua orang tuaku yang sangat saya hormati dan
sayangi Ayahanda Armensyah Lubis dan Ibunda Wirdah Br Nasution yang
iv
penguatan, motivasi serta kecukupan dana dan tak henti – hentinya berdoa
untuk keberhasilan peneliti.
12.Kepada saudara - saudara ku Abang tercinta Arwinsya lubis dan Kakak
Ani Khairunisyah Hsb, Keponaan Tersayang Aulia Khanza Lubis ,
kakanda Drg Eliana Khairida lubis M.Kes, adik-adik tercinta Firda Nuzuli
Nst, Annisa Firdaus Nst, Faradila Afifah Harahap, Dea fadillah, Putri
Mayawai Hsb, Ismi Dara dan Seluruh Keluarga Besar yang telah ikut
membantu, memberikan motivasi, dan doa bagi peneliti.
13.Kepada sahabat-sahabat tercinta Romauli Pangaribuan S.Pd, Tiurlan Yuli
Siahaan S.Pd, Putri Audina Indra S.Pd, Pupud Maulida S.Pd, Afda Lila
Rambe S.Pd, Dinda Elfira Harahap S.Pd, Vina Apriana S.Pd dan Nova
Yulia Ningsih S.Pd, Siti Aisyah S.Pd, Christian Saragih, Jonathan Cristavo
Munthe, M Yusuf Situmorang, Irfan Sinaga Amd, Ayu Pradini S.Pd, Detia
riski, Hayatun sa’adah S.Pd yang telah banyak membantu peneliti baik
berupa moral maupun materil selama mengikuti perkuliahan di UNIMED.
14. Teman-teman kelas B ekstensi angkatan 2012 yang telah berbagi suka
maupun duka bersama peneliti selama mengikuti perkuliahan.
15.Teman Sepermainan Chamelia Putri, Yemima Anggraini Amd,
Chairuddinsyah, Agung Ramadhan S.Kom, Chairul hamdi Amd, Widya
Stp Amd.
16.Dan terkhusus kepada yang tersayang Almh Nenek Hindun Daulay yang
telah banyak membantu dan memberikan motivasi demi terselesaikannya
v
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah peneliti terima dari berbagai
pihak, Peneliti mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti serta dapat
dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.
Medan,22 Agustus 2016
Penulis
IGA NADIA TUAHTA LBS
vi
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 12
2.1 Kerangka Teori... 12
2.1.1 Hasil Belajar ... 12
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 13
2.1.3 Ciri-ciri Hasil Belajar ... 14
2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15
vii
2.3 Hipotesa Penelitian... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
3.1 Jenis Penelitian ... 32
3.7.2 Uji Keberartian Korelasi ... 48
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
viii
4.3.2 Uji Homogenitas ... 58
4.3.3 Uji Linearitas ... 58
4.5 Pengujian Hipotesis ... 59
4.5.1 Uji Korelasi ... 59
4.5.2 Uji Keberartian Korelasi ... 60
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
4.6.1 Temuan Penelitian ... 60
4.6.2 Pembahasan Penelitian ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63
5.1 Kesimpulan ... 63
5.2 Saran ... 65
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Model Teoritis ... 31
Gambar 4.1 Histogram Variabel Pengelolaan kelas ... 54
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert... 36
Tabel 3.2 Kisi – kisi Instrumen Pengelolaan Kelas Dengan hasil Belajar ... 39
Tabel 3.3 Besarnya Nila r Terhadap Interprestasi ... 48
Tabel 3.4 jadwal penelitian ... 49
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas ... 54
Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 55
Tabel 4.3 Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian ... 57
Tabel 4.4 Daftar Sidik Ragam ... 59
Tabel 7.1 Uji Lilifors Data Angket Pengelolaan Kelas... 86
Tabel 7.2 Uji Lilifors data Angket Hasil Belajar ... 88
Tabel 10.3 Skor Penggunaan Pengelolaan Kelas dan hasil Belajar Siswa ...100
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Angket Pengelolaan Kelas ... 67
LAMPIRAN 2 Data Uji Coba Angket ... 72
LAMPIRAN 3 Data Validitas Angket ... 73
LAMPIRAN 4 Perhitungan Uji Validitas Angket ... 74
LAMPIRAN 5 Perhitungan Uji Reliabilitas Angket ... 78
LAMPIRAN 6 Perhitungan M, SD dan Distribusi Frekuensi... 81
LAMPIRAN 7 Uji Normalitas Data ... 86
LAMPIRAN 8 Uji Homogenitas ... 92
LAMPIRAN 9 Uji Linierilitas ... .95
LAMPIRAN 10 Uji Korelasi ... .99
LAMPIRAN 11 Uji Keberartian Korelasi ... 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi anatara guru dengan anak didik. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya
secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajarannya.
Guru yang mampu mengajar dengan baik tentu akan menghasilkan
kualitas siswa yang baik pula. Pendidikan tentu tak sekedar menyampaikan materi
pelajaran, tapi juga mentransfer nilai-nilai moral. Sebagai perencana pengajaran,
seorang guru diharapkan untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara
efektif dan sebagai pengelolaan pengajaran, seorang guru harus mampu mengelola
seluruh proses kegiatan belajar-mengajar dengan menciptakan kondisi-kondisi
belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat belajar secara efekti dan
efesien.
Pengelolaana kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah
ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya.
Pengelolaan kelas yang dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran yang optimal.
Pengelolaan kelas yang baik dapat mengarah kepada iklim belajar kondusif yang
2
tarik tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaliknya iklim belajar yang kurang
menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan. Tujuan
pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti dan guru
menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas
sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara
efesien dan memungkinkan mereka dapat belajar.
Adapun hambatan dan gangguan yang biasa terdapat dalam kegiatan
belajar mengajar terletak pada alat-alat penagajaran, dan media lain yang
mendukung kegiatan belajar mengajar. Untuk menagatasi hal ini setiap wali kelas
mengkonsultasikannya dengan siswa dan siswi dalam kelasnya beserta kepala
sekolah, bagaimana penanggulangan selanjutnya. Setiap guru kelas atau wali
kelas memegang peranan penting dalam pengelolaan kelas secara efektif, serta
mampu memajukan kelasnya masing-masing dengan tujuan untuk kemajuan
sekolah secara keseluruhan.
Untuk menciptakan kondisi kelas yang kondusif dan menyenangkan
diperlukan karakteristik yang perlu diketahui oleh seorang guru seperti guru
menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan
karakteristik proses pembelajaran, guru menyesuaikan materi pelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik, guru mendorong dan menghargai
peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang beridiri sendiri, tetapi terkait
dengan cara guru menciptakan dan mewujudkan tujuan pendidikan tersebut,
terlihat dari proses belajar mengajar yang dilakukan di dalam ruang kelas. Di
3
kemampuannya, siswa dengan latar belakang dengan potensinya, media dengan
segala perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya bertemu dan
berinteraksi di dalam kelas. Lebih lanjut hasil pembelajaran ditentukan oleh apa
yang terjadi di dalam kelas. Oleh karena itu, kelas yang merupakan sarana utama
dalam proses belajar harus dikelola dengan baik, profesional, dan
berkesinambungan.
Hasil belajar yang baik adalah salah satu wujud dari keberhasilan belajar
siswa di lingkungan sekolah. Hasil belajar yang baik di peroleh dari kegiatan
belajar mengajar yang baik, maka diperlukan pengelolaan kelas yang efektif
terciptakannya kondisi lingkungan belajar yang aktif, konduksi dan memotivasi
siswa untuk terus berprestasi. Pengelolaan kelas merupakan salah satu usaha yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan dan memlihara kondisi belajar yang
optimal. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu
mengatur anak didik dan sarana pengajaran yang baik antara guru dan anak didik
merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Selain itu, Menurut Ahmad
Rohani (2004:157-160) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan
kelas antara lain yaitu: (a) faktor guru, (b) faktor pesertadidik, (c) faktor keluarga,
dan (d) faktor fasilitas. Masing-masing faktor akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Faktor Guru
Faktor yang datang dari guru dapat berupa hal-hal seperti: 1) tipe Kepemimpinan
guru, tipe kepemimpinan guru yang otoriter dan kurang demokratis akan
menumbuhkan sikap pasif atau agresif peserta didik. 2) format belajar mengajar
yang monoton, format belajar mengajar yang tidak bervariasi dapat menyebabkan
4
pelanggaran disiplin. 3) kepribadian guru, seorang guru yang berhasil untuk
bersikap hangat, adil, objektif, dan fleksibel sehingga terbina suasana emosional
yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.4) pengetahuan guru,
Terbatasnya pengetahuan guru tentang masalah pengelolaan kelas dan pendekatan
pengelolaan. Baik yang sifatnya teoritis maupun pengalaman praktis. Untuk itu
dibutuhkan diskusi dengan teman sejawat, sehingga dapat meningkatkan
keterampilan mengelola kelas dalam proses belajar mengajar. 5) pemahaman guru
tentang peserta didik, guru harus memahami tingkah laku peserta didik dan latar
belakangnya. Pemahaman guru terhadap peserta didik kurang mungkin karena
tidak tahu caranya ataupun karena beban mengajar di berbagai sekolah sehingga
guru datang ke sekolah semata mata untuk mengajar.
b. Faktor Peserta Didik
Peserta didik dalam kelas dapat dianggap sebagai individu dalam suatu
masyarakat kecil yaitu kelas dan sekolah. Kekurang sadaran peserta didik dalam
memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota suatu kelas atau sekolah dapat
merupakan faktor utama penyebab masalah pengelolaan kelas.
c. Faktor keluarga
Tingkah laku peserta didik di dalam kelas merupakan pencerminan keadaan
keluarga. Sikap otoriter orang tua akan tercermin dari tingkah laku peserta didik
yang agresif atau apatis. Di dalam kelas sering ditemukan ada peserta didik
pengganggu dan pembuat ribut. Mereka itu biasanya berasal dari keluarga yang
tidak utuh atau kacau (broken-home). Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan
keluarga seperti tidak tertib, tidak patuh pada disiplin, kebebasan yang berlebihan
5
peserta didik melanggar disiplin di kelas. Salah penyesuaian (maladjusted) peserta
didik terhadap situasi kelas akan merupakan masalah pengelolaan. Maka sangat
penting hubungan kerja sama yang seimbang antara sekolah dengan rumah agar
terdapat keselarasan antara situasi dan tuntutan di kelas atau sekolah.
d. Faktor fasilitas
Faktor fasilitas merupakan penghambat dalam pengelolaan kelas, faktor tersebut
antara lain yaitu:1) jumlah peserta didik dalam kelas Kelas yang jumlah peserta
didiknya banyak sulit untuk dikelola. 2) besar ruangan kelas. Ruang kelas yang
kecil dibandingkan dengan jumlah peserta didik dan kebutuhan peserta didik
untuk bergerak dalam kelas merupakan hambatan lain bagi pengelolaan, selain itu
jumlah ruangan yang kurang dibanding dengan banyaknya kelas dan jumlah
ruangan khusus yang dibutuhkan seperti laboraturium, auditorium, ruang
kesenian, ruang gambar, ruang olahraga, dan sebagainya memerlukan penanganan
tersendiri. 3) ketersediaan Alat Jumlah buku yang kurang atau alat lain yang tidak
sesuai dengan jumlah peserta didik yang membutuhkan akan menimbulkan
masalah pengelolaan dalam kelas.yang belum optimal kemungkin dapat saja
diakibatkan karena pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru masih belum
berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru memegang peranan penting
dalam menanamkan motivasi pada siswa untuk terus berprestasi. Dengan adanya
pengelolaan kelas yang efektif dan optimal, baik yang dilakukan oleh guru
maupun wali kelas dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa
6
Berdasarkan observasi yang dilakukan di SD Negeri 020264 Binjai,
peneliti mengamati pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru belum dilakukan
secara maksimal. Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru masih
melaksanakan pembelajaran dengan suasana kelas yang monoton, belum ada
variasi dalam kegiatan belajar mengajar. Ketika kegiatan belajar mengajar
berlangsung sudah ada kontrol dari guru, hanya saja lebih terfokus pada
pengaturan siswa berupa tindakan korektif, sedangkan pengelolaan fisik belum
dilakukan, misal guru tidak membuka jendela agar terjadi sirkulasi udara yang
baik. Jika ada siswa yang berjalan-jalan di kelas saat pembelajaran berlangsung,
guru tidak langsung memberikan tindakan berupa teguran pada siswa.
Kelas yang gaduh akan mempengaruhi konsentrasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Guru harus lebih tanggap terhadap situasi serta kondisi di kelas
agar suasana kelas yang kondusif tetap terjaga. Selain sikap tanggap seorang guru
terhadap situasi di kelas, guru juga harus mampu membagi perhatian pada saat
dilakukan kegiatan yang berlangsung pada waktu yang sama (tidak terfokus pada
satu siswa/kelompok).
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain (2002: 217) berpendapat bahwa
seorang guru yang dianggap gagal dalam mencapai tujuan pengajaran sejalan
dengan ketidakmampuan guru dalam mengelola kelas dan indikator dari
kegagalan tersebut adalah prestasi belajar siswa rendah atau belum mencapai.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Seorang guru sangatlah penting
untuk menguasai pengelolaan kelas guna keberhasilan proses pembelajaran. Hal
ini terbukti pada saat Ulangan Akhir Semester (UAS) semester 1 tahun ajaran
7 Tabel 1. Nilai Rata-rata Ulangan Akhir Semester (UAS)
No Mata pelajaran Nilai Rata-rata Uas
1 Pendidikan Kewarganegaraan 73,5
2 Bahasa Indonesia 75,2
3 Matematika 69,7
4 IPA 69,1
5 IPS 65,2
Berdasarkan tabel di atas nilai rata-rata UAS semester gasal pada mata
pelajaran IPS masih rendah yaitu 65,2. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 75
. Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
mengacu pada pembelajaran terpadu (integrated). Mata pelajaran IPS tidak
diajarkan secara terpisah melainkan dengan cara menggabungkan beberapa
disiplin ilmu yang saling terkait. Menurut dokumen Permendiknas (Sapriya, 2009:
194) IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pembelajaran IPS
sangat penting dipelajari oleh siswa, hal ini dikarenakan IPS mempelajari
kehidupan di sekitar siswa sehingga siswa mampu menjadi warga negara yang
baik dalam kehidupannya di masyarakat dan mengembangkan kemampuan dalam
menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan dari setiap masalah yang
8
Mata pelajaran IPS kelas V terdiri atas materi yang berupa kegiatan yang
terjadi di lingkungan sekitar siswa. Saat pelajaran IPS berlangsung, siswa lebih
sering mempelajari materi dari buku pegangan siswa. Pada mata pelajaran IPS
siswa mempelajari materi dengan cara menghafal. Hal ini dikarenakan pada mata
pelajaran IPS materinya berupa banyak konsep-konsep dalam lingkungan sekitar
masyarakat. Hanya saja cara penyampaian materi dan penciptaan suasana kelas
yang kurang menyenangkan maupun pengelolaan kelas yang belum maksimal
mengakibatkan nilai rata-rata kelas V pada mata pelajaran IPS kurang optimal.
Mata pelajaran IPS akan lebih mudah dipahami oleh siswa jika
menggunakan media pembelajaran yang lebih nyata dan sering dilihat maupun
didengar oleh siswa. Selain media yang digunakan, pengaturan tempat duduk
siswa serta berbagai tindakan yang dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung juga mempengaruhi tingkat pemahaman siswa. Berdasarkan hal yang
dilakukan oleh guru tersebut merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam
mengelola kelas dan digunakan sebagai solusi atas permasalahan yang ada di
kelas.
Selain dari mata pelajaran, suasana yang kurang kondusif juga terlihat dari
adanya sebagian siswa yang mengantuk dan mengganggu siswa yang lain saat
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kurangnya interaksi yang terjadi
antar guru dengan siswa, juga mempengaruhi keterlibatan serta antusias siswa
dalam mengikuti pelajaran. Situasi tersebut terjadi karena siswa merasa bosan dan
tidak memiliki ketertarikan untuk mengikuti pelajaran dengan baik dan
9
Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa pengelolaan kelas sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk memilih judul
penelitian “Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Hasil Belajar IPS siswa di Kelas V SD Negeri NO. 020264 Kec. Binjai utara.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Iklim belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan
kejenuhan dan rasa bosan.
2. Gangguan yang biasa terdapat dalam kegiatan belajar mengajar
terletak pada alat-alat pengajaran, dan media lain yang mendukung
kegiatan belajar mengajar.
3. Untuk menciptakan kondisi kelas yang kondusif dan menyenangkan
diperlukan karakteristik yang perlu diketahui oleh guru.
4. Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru masih
melaksanakan pembelajaran dengan suasana kelas yang monoton,
belum ada variasi dalam kegiatan belajar mengajar
5. Mata pelajaran IPS akan lebih mudah dipahami oleh siswa jika
menggunakan media pembelajaran yang lebih nyata dan sering dilihat
10 1.3 Batasan Masalah
Untuk mengarahkan penelitian yang dilakukan maka ruang lingkup
penelitian hanya untuk mengetahui “Apakah ada hubungan pengelolaan kelas
dengan Hasil belajar IPS siswa di kelas V SD Negeri No. 020264 Kec. Binjai
Utara.” Pembatasan masalah dalam penelitian tersebut sesuai dengan keterbatasan
pelaksanaan penelitian dan ketercakupan instrumen.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
yang menjadi Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Adakah Hubungan antara pengelolaan kelas dengan Hasil belajar IPS siswa di
kelas V SD NEGERI 020264 Binjai?
1.5Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa
kelas V SD Negeri No.020264 Kec. Binjau Utara
1.6 Manfaat Penelitan
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Bagi siswa
Untuk meningkatkan hasil belajar
2. Bagi guru
Untuk memberikan informasi bahwa pengelolaan kelas berhubungan dengan
hasil belajar siswa.
11
Sebagai bahan masukan untuk sekolah agar pengelolaan kelas dapat di
terapkan dalam setiap KBM.
4. Bagi peneliti, penelitian ini akan memberikan manfaat karena, peneliti akan
lebih mengetahui permasalahan-permasalahn yang timbul dalam kegiatan
63 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang
berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti
untuk mengambil kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk
mengemukakan suatu saran, guna mengetahui Pengelolaan Kelas yang seperti apa
sebenarnya bias mempengaruhi hasil belajar siswa. Adapun kesimpulan dan saran
yang dapat peneliti utarakan dalam penelitian ini adalah:
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan inteprestasi yang telah dilakukan, ,maka peneliti
dapat mengambil beberapa kesimpulan kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa yang diambil dari niali raport siswa pada semester 1
menunjukkan bahwa 10 orang siswa memperoleh hasil belajar siswa dengan kategori
sangat baik, 14 orang siswa memperoleh hasil belajar dengan kategori baik, 19 orang
siswa memperoleh hasil belajar dengan kategori cukup baik, dan 7 orang siswa
memperoleh hasil belajar dengan kategori kurang baik. Dari perhitungan rata-rata
hasil belajar siswa yaitu sebesar 74,9 maka dapat disimpulkan bahwa secara umum
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 020264 Binjai T.A 2015/2016 tegolong dalam
64
2. Pengelolaan Kelas yang diterapkan oleh guru
Pengelolaan kelas yang diterapkan oleh guru secara umum dikatakan cukup
demokratis, namun tak satupun guru yang menerapkan pengelolaan kelas yang
benar-benar murni. Dimana dari hasil analisi deskriptif menunjukkan bahwa 20 responden
(40,0%) yang memperoleh skor di sekitar nilai 44-59, 14 responden (28,0%)
memperoleh skor di sekitar nilai 60-65, 5 responden (10,0%) memperoleh skor di
sekitar nilai 66-71, 6 responden (12,0%) memperoleh skor di sekitar nilai 72-77, 4
responden (80,0%) memperoleh skor di sekitar nilai 79-83.
3. Hubungan Pengelolaan Kelas dengan hasil belajar siswa
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,498
kemudian abka ini diinterprestasikan pada inteprestasi secara sederhana. Anka indeks
korelasi yang diperoleh ternyata terletak antara 0,41-0,60 dengan ini berarti terdapat
korelasi yang positif yang signifikan antara Pengelolaan Kelas dengan hasil belajar
siswa.
Sedangkan dalam interprestasi dengan menggunakan Tabel Nilai ‘r’ Product
Moment ternyata ‘r’ hitung lebih besar dati pada ‘r’ tabel. Baik pada taraf signifikan
5%. Dengan demikian hipotesi alternative (Ha) diterima atau disetujui, sedangkan
Hipotesis Nol (Ho) ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara Pengelolaan Kelas dengan hasil belajar siswa, semakin baik
65 5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:
1. Untuk orang tua hendaklah menyadari bahwa keluarga merupakan lembaga
pertama dalam kehidupan anak,. Di dalam keluargalah individu pertama kali
berhubungan dengan orang lain dan di dalam keluarga pula awal pengalaman
pendidikan dimulai. Pengalaman anak di dalam keluarga memberikan kesan
tertentu yang terus melekat sekalipun tidak selamanya disadari oleh kehidupan
anak dan kesan tersebut mewarnai perilaku yang terpancar dalam interaksinya
dengan lingkungan. Walaupun anak telah dimasukkan ke sekolah, namun
bukan bearti peran orang tua dalam mendidik anak hilang. Bahkan cara orang
tua dalam mendidik anaknya itu sangatberhubungan dengan hasil belajar yang
akan dicapai anak, oleh karena iu hendaklah orang tua menerapkan pola asuh
yang benar untuk anaknya.
2. Untuk para guru, karena sekolah pendidikan setelah keluarga hendaklah
memperhatikan perkembangan siswa terutama siswa yang mempunyai hasil
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, 2013. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Jihad, dan Haris.2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Manurung. 2013. Statistik Pendidikan. Jakarta: Halaman Moeka.
Purwanto.2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slameto, 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suyono, 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset.
Usman, Husaini,dkk. 2008. Pengantar Statistik. Yogyakarta: Sinar Grafika Offset.
http://desaipembelajaran.blogspot.com/2013/10/pengelolaan-kelashtml
Htpp://selviemaya.wordpress.com/2012/05/31/langkah-langkah
pengelolaan-kelas/.
http://www.zainalhakim.web.id/ciri-ciri-hasil-belajar.html