• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDONESIA NEGARAKU. UUD 1945 KONSTITUSIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INDONESIA NEGARAKU. UUD 1945 KONSTITUSIK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai mahluk social Homo Socius memerlukan tempat tinggal untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lain disekelilingnya. Maka dari itu manusia membentuk kelompok-kelompok untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Secara alamiah kelompok-kelompok ini semakin membesar dan terbentuklah sebuah masyarakat. Kemudian berlanjut semakin membesar dan maka pada akhirnya akan terbentuklah masyarakat dalam suatu negara.

Karena, dalam suatu masyarakat atau negara terdiri dari banyak individu yang berbeda-beda maka banyak pula keinginan dari individu-individu yang berbeda-beda pula. Keinginan yang berbeda-beda ini dikhawatirkan akan menimbulkan adanya konflik yang sering kita kenal dengan sebutan Conflict of Interest. Maka, untuk menghindari konflik ini masyarakat atau negara memiliki suatu kaidah ataupun norma ataupun aturan yang sering kita sebut sebagai hukum ataupun konstitusi.

Indonesia sebagai negara besar yang multikulturalis memiliki sejarah panjang tentang konstitusi dan bentuk pemerintahannya. Semenjak Indonesia merdeka Indonesia menggunakan konstitusi UUD 1945. UUD 1945 ini seringkali dikatakan sakral. Namun, pada perkembangannya UUD 1945 ini sudah beberapakali mengalami amandemen atau perubahan. Hal ini dikarenakan kondisi masyarakat Indonesia yang cenderung dinamis dan UUD 1945 tersebut sudah tidak relefan lagi dengan keadaan masyarakat Indonesia yang ada saat ini. Maka, dilakukanlah perubahan atau amandemen pada UUD 1945 sehingga dapat relefan lagi dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

(2)

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Hendaknya kita tau mengenai sejarah konstitusi dan sistem pemerintahan kita. Agar kita lebih dapat menjiwai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Tujuan penulisan makalah ini tidak lain adalah memberikan wawasan tentang konstitusi dan sistem pemerintahan bangsa Indonesia baik sejarahnya ataupun dimasa sekarang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan diatas maka untuk membatasi penulisan ini kami merumuskannya menjadi beberapa pertanyaan mendasar yaitu :

1. Apa pengertian negara dan sistem pemerintahan? 2. Apa pengertian Konstitusi?

3. Bagaimanakah sejarah konstitusi dan sistem pemerintahan bangsa Indonesia?

4. Bagaimanakah konstitusi Indonesia pada saat ini?

5. Bagaimanakah sistem pemerintahan Indonesia pada saat ini?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dan penjelasan tentang konstitusi. 2. Untuk mengetahui pengertian dan penjelasan tentang negara dan

sistem pemerintahan.

3. Untuk mengetahui sejarah konstitusi dan sistem pemerintahan bangsa Indonesia.

4. Untuk mengetahui sistem konstutisi Indonesia dimasa sekarang ini. 5. Untuk mengetahui sistem pemerintahan Indonesia dimasa sekarang

ini.

BAB II

(3)

Negara yaitu State (Bahasa Inggris), Staat (Bahasa Belanda dan Jerman), dan etat (Bahasa Perancis), dimana semua kata-kata ini diambil dari Bahasa Latin yaitu Statum yang artinya keadaan yang tetap dan tegak. Istilah umum itu diartikan sebagai kedudukan (standing, station).

Pengertian Negara menurut para ahli adalah sebagai berikut :

 Prof. Farid S. : Negara adalah suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan Negara lain serta memiliki kedaulatan.  Georg Jellinek: Negara adalah organisasi kekuasaan dari

sekelompok manusia yang telah berkediaman diwilayah tertentu.

 Georg Wilhelm Friedrich Hegel: Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.

 Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang memonopoli penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

 Aristoteles: Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Pengertian Negara ada 2, yaitu :

1. Negara adalah Organisasi disuatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang ditaati rakyatnya. 2. Negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah

atau daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

(4)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Negara adalah suatu organisasi dari kelompok-kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.

2.2 Sistem Pemerintahan

2.2.1 Pengertian Sistem Pemerintahan

Sistem : Susunan kesatuan dari bagian-bagian yang atau menghasilkan satu kesatuan yang menyeluruh.

sekelompok bagian yang bekerjasama untuk mewujudkan suatu maksud

Tertentu.

Pemerintah: Arti sempit, presiden dan aparaturnya (eksekutif) Arti luas, semua lembaga negara ( eksekutif, legislative, yudikatif).

Pemerintahan adalah sebuah badan yang memiliki institusi – institusi legal dan politik dengan tugas utama untuk mengatur hubungan antara warga masyarakkat dalam sebuah negara dan hubungan antar negara tersebut dengan negara lain.

Menurut W.J.S. Poerwadarminta sistem adalah sekelompok bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud, sedangkan pemerintah merupakan perbuatan, cara atau hal urusan memerintah yang dilakukan oleh pemerintah.

Menurut E.Utrecht, istilah pemerintah meliputi sebagai berikut:

Pemerintah sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan atau alat perlengkap Negara yang berkuasa atau memrintah dalam arti luas yang meliputi badan yang membuat peraturan(legislative), badan yang menjalankan peraturan(eksekutif), dan badan yang mengadili pelanggar peraturan(yudikatif).

(5)

dalam arti luas merupakan segala urusan yang di lakukan oleh Negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negaranya, sedangkan pemerintah dalam arti sempit adalah suatu pemerintah yang hanya melaksanakan tugas eksekutif saja.

Jadi, sistem pemerintahan merupakan sistem hubungan fungsional antar lembaga Negara dalam menjalankan kekuasaan di dalam suatu Negara untuk mencapai tujuan.

2.2.2 Macam - macam Sistem Pemerintahan

Adapun macam-macam sistem pemerintahan, sebagai berikut : 1. Presidensial : Suatu sistem pemerintahan dimana Presiden menjabat sebagai kepala negara, dan kepala pemerintahan sekaligus.

2. Parlementer : Sistem Pemerintahan dimana Presiden hanya bertindak sebagai kepala Negara saja dan Kepala Pemerintahan, dijabat oleh seorang Perdana Mentri yang ditunjuk oleh anggota parlemen.

2.2.3 Pengertian Konstitusi Konstitusi :

- Secara Luas : hukum dasar tertulis dan tidak tertulis

- Secara sempit : hukum dasar tertulis, yaitu undang-undang dasar. Dalam pengertian ini, undang-undang dasar merupakan konstitusi atau hukum dasar tertulis.

Konstitusi berasal dari bahasa Perancis “constituer” yang artinya membentuk. Pemakaian istilah konstitusi dimaksudkan untuk pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara. Konstitusi juga dapat berarti peraturan dasar atau awal mengenai pembentukan negara.

Terdapat beberapa definisi konstitusi dari para ahli, yaitu :

a. Herman Heller : konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang selanjutnya dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum. Konstitusi dalam hal ini sudah mengandung pengertian yuridis.

(6)

peraturan yang membentuk, mengatur, atau memerintah dalam pemertintahan suatu negara.

c. Prof. Prajudi Atmosudirdjo : Konstitusi adalah cermin dari jiwa, jalan pikiran, mentalitas, dan kebudayaan suatu bangsa.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Konstitusi sebagai berikut :

1. Segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan 2. Undang-undang dasar suatu negara

2.2.4 Jenis-jenis Konstitusi

a. Written Constitution merupakan dokumen khusus/kumpulan dokumen prinsip-prinsip utama tentang pemerintahan dan status-status khusus dari legal sistem

Written Constitution adalah lebih tinggi dari

peraturan-peraturan lain. Pengadilan dapat menolak enforce ordinary law yang bertentangan dengan konstitusi (judicial review).

b. Unwritten Constitution - Statute Law

- Common (Inggris, : Judical Decisions) - Customs (especially perliamentary custom) c. Flexible Constitution

Dicey : Constitusi yang ketentuan dan deskripsinya secara hukum dapat dirubah dengan mudah

d. Rigid Constitution

Dicey : Hukum dasar yang tidak dapat dirubah seperti ordinary laws :

- Hal ini tentang amandemen konstitusi

- Special procedur dibutuhkan untuk perubahan - Kontitusi di Eropa dan Amerika umumnya Rigid e. Abstract dan Kongkreet

(7)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Perjalanan Konstitusi dan Sistem Pemerintahan Indonesia

3.1.1 Undang-Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)

(8)

BPUPKI pada tanggal 10 juli 1945 – 17 juli 1945 disepakatilah Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi dasar Indonesia yang pada akhirnya disahkan oleh PPKI seperti yang tertera diatas. Konstitusi ini dibuat sebagai konstitusi sementara setelah Indonesia merdeka. Ini dapat dibuktikan dari pernyataan presiden soekarno bahwa UUD ini memang hanyalah dibuat sementara oleh karena itu konstitusi ini dinamai dengan Undang-Undang Dasar. Selain itu pada UUD 1945 pada aturan tambahan di ayat 2 menyatakan bahwa setelah MPR dibentuk setelah 6 bulan maka setelah masa kerja 6 bulan MPR berkewajiban menyelenggarakan sidang untuk membahas rancangan konstitusi Undang-Undang Dasar yang baru.

Meskipun pada awal merdeka Indonesia menganut konstitusi UUD 1945. Namun, konstitusi tersebut hanya berlaku diatas kertas saja. UUD 1945 tidak diterapkan dngan baik pada masa awal kemerdekaan. Ini terbukti dari pemilihan presiden dan wakilnya yang menurut UUD 1945 seharusnya dipilih oleh MPR namun pada masa itu presiden dan wakilnya dipilih oleh PPKI. Namun, hal ini tidak bisa kita perdebatkan. Hal ini dikarenakan pada masa itu Indonesia adalah negara yang baru merdeka dan tidak dimungkinkan untuk membuat sebuah Majelis Permusyawaratan Rakyat secara singkat. Sedangkan sebagai negara baru merdeka tidak mungkin posisi pemimpin negara dibiarkan kosong. Karena mendesak maka presiden dan wakilnya dipilih oleh anggota PPKI.

(9)

Beberapa kebijakan diatas menunjukkan bahwa memang pada masa itu UUD 1945 memang hanya dijadikan alat untuk mencapai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Dan setelah Indonesia dalam keadaan merdeka dan sudah memungkinkan direncanakan untuk membuat sebuah konstitusi baru yang lebih kompleks dan mendalam.

3.1.2 Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus 1950)

Dalam keadaan terdesak, dan pengaruh dari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengadakan sebuah perjanjian dengan pemerintah belanda. Dalam sebuah konfrensi yang dinamakan Konfrensi Meja Bundar (KMB) pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag Belanda.konfrensi ini dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia, perwakilan dari Belanda, dan perwakilan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Konfrensi ini berhasil menyepakati 3 hal yaitu :

1. Pendirian Negara Republik Indonesia Serikat.

2. Penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS

3. Pembentukan Uni Indonesia-Belanda.

Dengan berdirinya Negara RIS maka bentuk negara Indonesia menjadi negara serikat/federal dengan 16 negara bagian termasuk negara bagian Republik Indonesia. Mengikuti bentuk negaranya sistem pemerintahnya pun juga berubah menjadi sistem pemerintahan parlementer.

Dalam Negara RIS digunakanlah konstitusi yang bernama Konstitusi Undang-Undang Dasar RIS. Naskah konstitusi ini disusun bersama oleh delegasi dari Republik Indonesia dan delegasi dari BFO. Konstitusi RIS berlaku sejak tanggal 27 Desember 1949.

(10)

disusun dalam suatu piagam negara yang berbentuk Republik-Federasi”. Sedangkan batang tubuhnya sendiri terdiri atas 6 BAB dan 197 Pasal.

Negara Republik Indonesia serikat sendiri tidak berlangsung lama. Republik Indonesia serikat berjalan kurang dari 1 tahun. Bubarnya Republik Indonesia Serikat ini dikarenakan RIS tidak sesuai dengan semangat persatuan proklamasi 1945. Maka rakyat Indonesia menuntut pembubaran RIS. Dengan dibubarkanya Republik Indonesia Serikat maka berakhirlah pula Konstitusi UUD RIS pada tanggal 17 Agustus 1950.

3.1.3 Undang-Undang Dasar Sementara 1950 (17 Agustus 1945 – 5 Juli 1959)

Semenjak dibubarkanya RIS karena tuntutan rakyat. Dan karena bentuk negara RIS yang vederal kental sekali dengan nuansa politik pecah belah yang ingin dilakukan Belanda. Maka diberlakukanyalah Undang-Undang Sementara pada tanggal 17 Agustus 1950 yang langsung menggantikan kedudukan UUD Republik Indonesia Serikat. Dalam Undang-Undang Dasar Sementara ini bentuk negara berubah kembali menjadi bentuk negara kesatuan. Dan sistem pemerintahnya pun juga berubah menjadi sistem pemerintahan presidensil.

Sistematika dari Undang-Undang Dasar Sementara 1950 adalah sebagai berikut :

1. Mukadimah terdiri atas 4 alinea dimana dialinea ke-4 disebutkan bahwa “Kemerdekaan disusun dalam suatu piagam negara yang berbentuk Negara Republik-Kesatuan”.

2. Batang tubuh terdiri dari 6 BAB dengan 146 Pasal dan 1 Pasal Penutup.

(11)

dapat segera menyusun sebuah konstitusi baru yang akan menggantikan konstitusi UUDS 1950 ini.

Namun,setelah lama berselang. Badan Konstituante tidak dapat menyelesaikan sebuah konstitusi baru untuk digunakan. Setelah Pemilu I pada tahun 1955 badan konstituante pun mulai bersidang kembali di tanggal 10 November 1956. Namun, setelah lama berselang ditahun 1958 badan konstituante tidak juga dapat menyelesaikan rumusan konstitusi baru tersebut. Sementara itu dikalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali ke konstitusi UUD 1945 semakin kuat. Menanggapi hal itu Presiden Soekarno pada tanggal 22 April 1959 menyampaikan amanatnya disidang badan konstituante tentang anjuran untuk kembali ke konstitusi UUD 1945. Hingga pada akhirnya ditanggal 30 Mei 1959 dilakukanlah pemungutan suara oleh badan konstituante untuk mengambil keputusan kembali ke UUD 1945. Akan tetapi, sidang badan konstituante tersebut tidak dapat disahkan hasilnya karena peserta sidang tidak memenuhi syarat jumlah untuk mengambil sebuah keputusan. Lalu setelah itu dilakukan pemungutan suara kembali di tanggal 1 – 2 Juni 1959. Akan tetapi, pada sidang ini juga gagal dalam mengambil sebuah keputusan. Alasanya sama seperti sidang sebelumnya yaitu jumlah anggota konstituante yang hadir tidak memenuhi syarat untuk menetapkan atau mengambil sebuah keputusan. Hingga akhirnya badan konstituante memutuskan untuk reses (masa penghentian sidang parlemen sementara).

Namun karena dirasa mendesak dan mengancam kesatuan dan kedaulatan Indonesia. Maka pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Republik Indonesia mengeluarkan sebuah dekrit presiden yang memuat 2 hal, yaitu :

1. Pembubaran Badan Konstituante.

(12)

Dengan dikeluarkanya dekrit presiden ini maka konstitusi Indonesia kembali ke UUD 1945 seperti awal Indonesia Merdeka.

3.1.4 Undang-Undang Dasar 1945 (5 Juli 1959 – sekarang)

Setelah dikeluarkanya dekrit presiden 5 Juli 1959 maka secara putusan dari dekrit presiden tersebut konstitusi yang berlaku di Indonesia kembali menjadi Konstitusi UUD 1945 seperti awal kemerdekaan Indonesia. Konstitusi ini berlaku hingga sekarang ini. Akan tetapi Konstitusi UUD 1945 sudah mengalami 4 kali Perubahan (amandemen). Amandemen dalam bahasa Inggris amendment artinya perubahan, mengamandemen berarti mengubah.

Alasan dilakukanya amandemen pada UUD 1945 adalah dikarenakan UUD 1945 terlalu luwes dan dan terlalu mendukung pemerintahan yang otoriter. Seiring dengan tuntutan reformasi maka dilakukanlah pula

perubahan pada pasal pasal UUD 1945 itu. Karena tidak mungkin dilakukan reformasi politik dan reformasi ekonomi tanpa diikuti reformasi hukum.

Amandemen adalah hak parlemen untuk mengubah atau

mengusulkan rancangan konstitusi ataupun konstitusi itu sendiri. Indonesia mengalami 4 kali Amandement. Amandemen pertama dilakukan pada 19 Oktober 1999, amandemen 2 pada tanggal 18 Agustus 2000, amandemen 3 pada tanggal 10 november 2001, amandemen 4 pada tanggal 10 Agustus 2002. Berikut ini penjelasan apa saja pasal-pasal atau bagian bagian yang diubah dari UUD 1945 dari Amandemen 1 hingga amandemen 4 :

a. Amandemen I

MPR dalam sidang umum tahun 1999 mengeluarkan putusan mengenai UUD 1945 dengan perubahan yang kemudian dikenal sebagai amandemen I UUD 1945. Perubahan tersebut diambil dalam suatu putusan majelis pada tanggal 19 Oktober 1999. Pada amandemen I dilakukan pada 9 pasal yaitu sebagai berikut: Pasal 5, pasal 7, Pasal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17,Pasal 20, Pasal 21

b. Amandemen II

(13)

BAB XV Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan(Ps 36A, Ps 36B, Ps 36C)

c. Amandemen III

Dilakukan oleh MPR pada sidang tahunan MPR tahun 2001 mengeluarkan putusan tentang UUD 1945 dengan perubahan yang kemudian dikenal sebagai amandemen III UUD 1945. Perubahan pada Amandemen III meliputi : Pasal 1, Pasal 3,Pasal 6,Pasal 6A,Pasal 7A,Pasal 7B,Pasal 7C,Pasal 8,Pasal 11,Pasal 17, BAB VIIA Dewan Perwakilan Daerah(Ps 22C, Ps 22D), BAB VIIB Pemilihan Umum(Ps 22E, Ps 23,Ps 23A, Ps 23C), BAB VIIIA Badan Pemeriksa Keuangan(Ps 23E, Ps 23F,Ps 23G,Ps 24,Ps 24A,Ps 24B, Ps 24C).

d. Amandemen IV

dilakukan oleh MPR pada sidang tahunan dengan mengeluarkan putusan MPR tanggal 10 Agustus 2002 yang tentang UUD 1945 dengan perubahan atau lebih dikenal sebagai amandemen IV UUD 1945.

Amandemen IV meliputi : Pasal 1, Pasal 3,Pasal 6,Pasal 6A,Pasal 7A,Pasal 7B,Pasal 7C,Pasal 8,Pasal 11,Pasal 17, BAB VIIA Dewan Perwakilan

Daerah(Pasal 22C, Pasal 22D)

3.2 Penjabaran Konstitusi UUD 1945 (Saat ini).

UUD 1945 terdiri atas 2 bagian yaitu, pembukaan yang terdiri atas 4 alinea dan batang tubuh yang terdiri atas 37 pasal. Hal ini didasarkan atas pasal II aturan tambahan naskah UUD 1945 Amandemen IV, yang menyatakan bahwa UUD 1945 terdiri atas pembukaan dan batang tubuh.

Pembukaan pada UUD 1945 kedudukannya sangat penting. Ini dikarenakan pembukaan UUD 1945 berisi pernyataan luhur bangsa Indonesia juga berisi cita-cita dan keingan bangsa Indonesia.

Pada pasal-pasalnya juga sudah mencakup hal-hal penting mendasar seperti Hak Asasi Manusia pada pasal 28 A – J. selain itu peraturan tentang masa jabatan dan wewenang presiden juga dikatakan jelas dalam konstitusi UUD 1945 sekarang ini. Sehingga kemungkinan muncul pemimpin yang otoriter itu sangat kecil.

Perlu kita ingat pada pasal 37 UUD 1945 mengijinkan untuk mengadakan perubahan pada konstitusi tersebut. Akan tetapi perlu kita cermati juga bahwa perubahan itu boleh dilakukan kecuali untuk pasal 1 UUD 1945 tentang bentuk negara Indonesia.

(14)

Indonesia sekarang merupakan negara berbentuk republik kesatuan dengan sistem pemerintahan presidensil. Dengan presiden menjabat sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Dalam menjalankan tugasnya presiden dibantu oleh wakilnya dan para menterinya. Mentri-mentri ditunjuk langsung oleh presiden dengan hak prerogratif yang dimiliki oleh presiden RI. Masa jabatan presiden Indonesia adalah 5 tahun dalam 1 periode dan hanya boleh menjabat sebanyak 2 periode (sesuai pasal 6 UUD 1945). Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui sebuah pemilu.

Indonesia dasarnya menganut sistem pemerintahan Trias politika dimana sistem ini secara jelas membagi kewenangan lembaga- lembaga pemerintahan dalam menjalankan tugasnya. Dimana legeslatif bertugas untuk membuat undang – undang. Eksekutif sebagai pelaksana Undang – Undang, dan lembaga yudikatif sebagai pengawas dari Undang – Undang tersebut.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

1. Negara adalah suatu kelompok manusia yang sama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya pemerintahan yang mengurusi tata tertib dan keselamatan suatu kelompok atau beberapa kelompok tersebut. Sedangkan sistem pemerintahan adalah sesuatu bagian bagian yang berkerja secara bersama – sama dengan tujuan untuk menjalankan suatu pemerintahan.

2. Konstitusi adalah suatu hukum dasar untuk menjalankan sistem pemerintahan atau sistem ketatanegaraan.

3. Indonesia memiliki sejarah panjang tentang konstitusinya. Mulai dari konstitusi UUD 1945, konstitusi UUD Republik Indonesia Serikat, konstitusi UUD Sementara 1950, dan konstitusi UUD 1945 yang hingga saat ini telah mengalami 4 kali perubahan. Seiring berubahnya konstitusi Indonesia, sistem pemerintahan dan bentuk Indonesia pun juga ikut berubah-ubah. Kita ketahui bawa Indonesia juga pernah menjadi negara federal atau serikat dan pernah menggunakan sistem pemerintahan parlementer.

4. UUD 1945 hingga saat ini yang telah mengalami 4 kali amandemen. Alasan diamandemennya UUD 1945 adalah tuntutan Revormasi dan agar UUD 1945 juga lebih relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang selalu berubah dinamis.

(15)

penganut sistem trias politika dimana pembagian kekuasan antara lembaga legeslatif,eksekutif,dan yudikatif dibagi secara jelas.

4.2 Saran

Kita adalah generasi muda bangsa Indonesia. Sudah sepatutnya kita mengetahui sejarah konstitusi dan sejarah ketatanegaraan bangsa kita ini. Dengan begitu kita akan lebih bangga, menyayangi, menghormati ,dan lebih menjujung tinggi martabat bangsa kita. Semoga tulisan ini tidak hanya sekedar menjadi tulisan saja. Akan tetapi bisa kita laksanakan dan kita bisa menjadikan Indonesia menjadi lebih hebat lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Winarno. 2014. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Anwar, Chairul. 1999. Konstitusi dan Kelembagaan Negara. Jakarta: CV. Novinda Pustaka Mandiri

Referensi

Dokumen terkait

Keterbatasann yang dimiliki oleh internet banking tersebut membuat pihak penyedia jasa layanan harus mempu untuk terus mengevaluasi kualitas layanan yang

sudah bingung waktu itu kak jadi jawabanku salah. Berdasarkan hasil wawancara siklus II peneliti menyimpulkan bahwa MY salah konsep dalam mengubah bentuk soal dan

melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kecamatan untuk mendapatkan update status/situasi, hal-hal prioritas yang perlu menjadi perhatian dan

Kepuasan mahasiswa terhadap penggunaan SIAKAD dapat diukur dari teori yang telah disampaikan DeLone and McLean (2003) dalam The Update D&M IS Success Model

Partai Konservatif memiliki pandangan yang berbeda terhadap Protokol Kyoto, dimana pada Mei 2006, Menteri Lingkungan Hidup Kanada menyampaikan pernyataan di Bonn, bahwa target

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maulana (2012) tentang hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi pada anak SD menunjukkan bahwa

memperlihatkan bahwa hasil uji t-test paired pada kelompok eksperimen didapatkan nilai t -15.106 dengan signifikansi (p) 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa

Low-lying area is one of most rapid growing area of the city therefore the main result of land use changes process in this area that not fully controlled was decreasing