• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENCY OF HOT WATER BATH OF DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POTENCY OF HOT WATER BATH OF DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

POTENCY OF HOT WATER BATH OF DESA MERAK BATIN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2013

Eka Ruri Febriyantri¹, Buchori Asyik², Sudarmi³

The study aims to assess the potential hot water attractions Inner Peacock Village Natar District of South Lampung. Studies point: hot springs, tourist facilities and accessibility. Description of the methods used. Data collection by observation, structured interviews and documentation. Data were analyzed using descriptive analysis. The results of the study: 1) The potential of the hot springs have a higher potential of being, visitors expressed warm water temperatures, and has health benefits. 2) Facilities Sightseeing: 10 toilets, rinse 7th place, 3 canteens, 7 inn, 1 places of worship, 7 bins and 2 parking places, means of management 1 1 ticket booth and office services. Recreation facilities in the form consists of 2 fishing pond and 1 children's playground. 3) Accessibility sights easily accessible at a distance of 25km-50 km, takes about 0.5-1 hours, tourist location has good road access and transport networks smoothly, very strategic location with little cost. Penelitian bertujuan mengkaji potensi obyek wisata air panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Lampung Selatan. Titik kajian: sumber air panas, fasilitas wisata dan aksesibilitas. Metode yang digunakan deskripsi. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara berstruktur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian: 1) Potensi sumber air panas mempunyai tingkat potensi sedang, pengunjung menyatakan suhu air hangat, dan mempunyai khasiat untuk kesehatan. 2) Fasilitas Obyek Wisata: 10 toilet, 7 tempat bilas, 3 kantin, 7 penginapan, 1 sarana ibadah, 7 tempat sampah dan 2 tempat parkir, sarana pengelolaan 1 loket karcis dan 1 kantor pelayanan. Fasilitas berupa sarana rekreasi terdiri dari 2 kolam pemancingan dan 1 tempat bermain anak. 3) Aksesibilitas obyek wisata mudah dijangkau dengan jarak 25Km-50 Km, waktu tempuh 0,5-1 jam, lokasi wisata memiliki akses jalan baik dan jaringan transportasi lancar, lokasi sangat strategis dengan biaya sedikit.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tanggal 22 Februari 1989, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis merupakan putri pasangan Supiyanto dan Tri Puji.

(7)

MOTO

“Kenalilah Allah pada saat mendapat kemudahan, niscaya Dia akan

mengenalimu saat kamu mendapat kesulitan. Ketahuilah pertolongan bersama kesabaran, kelapangan ada bersama kesempitan, dan kemudahan

bersama kesulitan”

(8)

PERSEMBAHAN Bismillahirohmannirohim

Sembah dan syukur pada Allah SWT yang memberikan rahmat, ridho dan karuniaNya padaku.

Dengan tidak mengurangi rasa syukur ku persembahkan karya sederhanaku ini kepada:

• Ayahanda Supiyanto dan Ibunda Tri Puji tercinta yang telah tulus dan

ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan limpahan cinta dan kasih sayang serta tak henti-hentinya berdoa demi keberhasilanku

• Suamiku Wandi dan Anakku Sheren Arga Ladirey yang telah memberi

semangat untuk kesuksesanku

• Adik-adikku Dela dan Fidra yang selalu menantikan keberhasilanku

(9)

SANWANCANA

Bismillahirohmannirohim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, skripsi yang berjudul “Potensi Obyek Wisata Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013”, dapat diselesaikan dengan segenap kemampuan dan keterbatasan yang ada. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dapat terpenuhi.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih yag sedalam-dalamnya kepada yang terhormat Bapak Drs. Hi Buchori Asyik M.Si selaku pembimbing I, Bapak Drs. Hi Sudarmi M.Si selaku pembimbing II dan sekaligus sebagai

Pembimbing Akademik (PA) dan Bapak Drs. Zulkarnain M.Si selaku

pembahas/penguji, terima kasih atas arahan-arahan ilmiah yang sangat bermanfaat bagi substansi skripsi ini.

(10)

dan kesehatan lahir dan batin, Amin. Disamping itu, tanpa mengurangi rasa hormat penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Hi Bujang Rahman M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Pembantu Dekan I, II, III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

3. Drs. Hi. Buchori Asyik M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

4. Drs. Zulkarnain M. Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh karyawan di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

7. Bapak Muttaqien Djaja Taruna beserta keluarga sebagai pengelola tempat pemandian air panas.

(11)

Penulis menyadari walaupun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun skripsi ini masih sangat jauh dari ksempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan pnulis terima dengan tangan terbuka. Penulis brharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin Yarobbal’Alamin

Bandar Lampung, Desember 2013

(12)

DAFTAR ISI

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 8

B. Populasi dan Sampel ... 19

C. Variabel Penelitian dan Devinisi Oprasional Variabel... 19

1. Variabel Penelitian ... 19

2. Devinisi Operasional Variabel ... 20

1) Potensi Wisata Pemandian Air Panas ... 20

a) Sumber Air Panas... 21

b) Fasilitas Wisata ... 21

c) Aksesibilitas Wisata ... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 22

1. Teknik Observasi ... 22

2. Teknik Wawancara Berstruktur ... 23

(13)

4. Teknik Analisis Data ... 24

4.1 Penilaian Potensi Wisata ... 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Fisis Pemandian Air Panas ... 26

1. Letak dan Luas ... 26

2. Tanah... 29

3. Topografi... 29

4. Iklim ... 30

B. Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk ... 34

1. JumlahdanKepadatanPenduduk ... 34

2. KomposisiPendudukBerdasarkanMata Pencaharian... 36

C. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 38

1. IdentitasResponden ... 38

a) UmurWisatawan yang Berkunjung ... 38

b) Tingkat Pendidikan Wisatawan ... 40

c) Pekerjaan Wisatawan ... 41

D. Potensi Wisata Pemandian Air Panas ... 42

1. Sumber Air Panas... 42

2. Suhu Air Panas... 44

3. Kejernihan Air Panas ... 45

4.Kondisi Kebersihan ... 45

1.4. Tempat Penginapan dan Peristirahatan... 53

(14)

DAFTAR TEBEL

Tabel 1. Data Curah Hujan Daerah Penelitian Tahun 2003-2013 ... 31 Tabel 2. Batas Nilai Q dari Masing-Masing Tipe Curah Hujan Menurut

Smith-Ferguson ... 32 Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Merak Batin

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 ... 34 Tabel 4. Jenis Mata Pencaharian Penduduk Desa Merak Batin Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 ... 36 Tabel 5. Umur Wisatawan yang berkunjung di Pemandian Air Panas Desa Merak

Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 .. ... 38 Tabel 6. Pendidikan Responden yang Berkunjung di Lokasi Pemandian Air Panas

Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013... 40 Tabel 7. Jenis Pekerjaan Wisatawan yang Berkunjung ke Obyek Wisata

Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 ... 41 Tabel 8. Sarana Pelayanan di Obyek Wisata Pemandian Air Panas Desa Merak

Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 .. ... 49 Tabel 9. Sarana Pengelolaan di Obyek Wisata Pemandian Air Panas Desa Merak

Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 .. ... 55 Tabel 10. Sarana Rekreasi di Obyek Wisata Pemandian Air Panas Desa Merak

Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 .. ... 56 Tabel 11. Tingkat Kemudahan Menjangkau ke Obyek Wisata Pemandian Air

(15)

Tabel 12. Jarak Tempuh ke Obyek Wisata Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 .. ... 60 Tabel 13. Waktu Tempuh Menuju Obyek Wisata Pemandian Air Panas Desa

Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013 ... 61 Tabel 14. Biaya yang Dikeluarkan Wisatawan Menuju Obyek Wisata Pemandian

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pikir... 18

Gambar 2. Peta Administratif ... 28

Gambar 3. Diagram Iklim Menurut Smith- Ferguson... 33

Gambar 4. Diagram Grafik Jenis Mata Pencaharian Penduduk... 37

Gambar 5. Diagram Grafik Jumlah Wisatawan Menurut Umur ... 39

Gambar 6. Lokasi Sumur Pemandian... 43

Gambar 7. Lokasi Suhu Pada Sumur ... 44

Gambar 8. Kondisi MCK di Obyek Wisata Pemandian Air Panas ... 50

Gambar 9. Kondisi Tempat Makan ... 52

Gambar 10. Kondisi Tempat Perkir Kendaraan ... 53

(17)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Objek wisata merupakan tempat dimana kita dapat menemukan kesinambungan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup. Dengan berwisata kita dapat menghilangkan sedikit kejenuhan setelah melakukan berbagai aktivitas yang berat. Tempat-tempat wisata merupakan tempat yang paling ramai dikunjungi masyarakat, sehingga tempat wisata merupakan solusi yang baik untuk meningkatkan jumlah pendapatan masyarakat.

(18)

2

Salah satu potensi alam yang dimiliki Kabupaten Lampung Selatan adalah wisata pemandian air panas. Wisata pemandian air panas ini patut menjadi kebanggaan masyarakat Lampung Selatan karena melihat keadaan daerahnya tidak memungkinkan adanya sumber mata air panas bumi karena daerah ini terletak di pesawahan dan jauh dari pegunungan berapi. Air panas bumi ini terletak di Desa Merak Batin Kecamatan Natar yang berjarak 20 m dari jalan lintas Sumatra. Hal ini membuktikan dari segi aksesibilitas pemandian air panas ini sangat stategis sehingga masyarakat dari luar daerah dapat mudah sampai ketempat tujuan wisata air panas.

Menurut pengelola air panas bumi ini memiliki sembilan sumber mata air yang telah mengeluarkan semburan selama ratusan tahun yang lalu langsung dari perut bumi, air panas tersebut memiliki suhu mencapai 49⁰ Celsius dari pusat semburan

disekitar pusat mata air. Air panas ini memiliki sedikit kadar belerangnya yang hanya mencapai 1% namun, air yang keluar dari perut bumi ini benar-benar berasal dari aktifitas alam. Hal ini yang menyebabkan perbedaan wisata pemandian air panas dengan wisata lain yang ada di Kabupaten Lampung Selatan (Sumber: Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Tanjung Karang Tahun 2012).

(19)

3

mengatakan tanah ini adalah warisan turun menurun dari zaman Puyung Canggah Umpu Sebadjau, hingga turun ke Ratu Sebuay Djaja Taruna, sampai ke Ayahanda Jardien Aja Sophia dan sekarang Djaja Taruna yang meneruskan pengelolaan pemandian air panas ini.

Menurut ilmu geologi fenomena sumber air panas tersebut dapat terjadi bila bumi terletak di bawah kaki bukit atau gunung berapi sehingga dapat memicu tekanan pada mata air yang mampu memunculkan atau menyemburkan mata air panas. Sumber air panas dihasilkan dari proses pemanasan air dalam tanah secara geothermal akibat terbentuknya celah di dalam lapisan batuan bumi setelah itu dari dalam bumi dihasilkan panas yang dapat keluar ke permukaan misal pada daerah gunug berapi atau retakan geologis yang lain yang panas yang keluar jika mengenai aliran air di dalam tanah maka akan diserap untuk memanaskan air ini panas dan temperatur yang dihasilkan tergantung dari kedalaman sumber geotermal ini. Sumber air panas juga dapat terjadi akibat pemanasan air dalam tanah karena aktivitas vulkanik di suatu gunung berapi aktif (Dr.J.A Katili dan Dr.P. Marks 1974:206).

(20)

4

Sumber air panas ini berada di atas tanah seluas 5 hektar dan memiliki 9 sumber mata air panas diantaranya 3 sumber mata air telah dimanfaatkan oleh pengelola dengan memberikan fasilitas bangunan permanen dan atap sehingga wisatawan nyaman dalam berekreasi. Fasilitas lain seperti kamar ganti untuk pria dan kamar ganti untuk wanita serta terdapat 4 fasilitas kantin yang dapat dimanfaatkan pengunjung. Tidak hanya itu, di tempat wisata tersebut terdapat berbagai pilihan wahana seperti tempat pemancingan serta outbond yang berada di atas kolam ikan yang berjarak 10 meter. Pengunjung hanya dikenakan tarif Rp. 15.000/kg untuk memancing dan Rp. 15.000 untuk sekali meluncur menaiki flying fox.

Selain berwisata untuk mendapatkan kesehatan rohani di pemandian air panas kita juga dapat terapi menyembuhkan berbagai penyakit. Selain tersedianya fasilitas yang lengkap wisata pemandian air panas juga memiliki tarif masuk yang sangat terjangkau yaitu Rp. 1.000 untuk anak-anak dan Rp. 2.000 untuk orang dewasa. Pengelola juga menyediakan mushola untuk umat muslim yang ingin beribadah dan penginapan bagi pengunjung yang ingin bermalam serta tempat parkir yang luas. Wisata pemandian air panas ini dibuka untuk umum selama 24 jam hal ini yang menjadi daya tarik masyarakat untuk datang beramai-ramai ke pemandian air panas.

(21)

5

dari pemandian sumber air panas ini. Sebagai salah satu kekayaan alam sumber air panas ini memiliki potensi wisata yang sangat potensial.

Berdasarkan kenyataan dan begitu berharganya kekayaan alam tersebut, maka perlu dilakukan identifikasi potensi-potensi wisata yang ada di obyek wisata pemandian air panas sehingga dapat diketahui potensi mana yang sudah dikembangkan dan potensi wisata yang belum dikembangkan, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan pengelola dalam rangka perencanaan dan pengembangan obyek wisata pemandian air panas untuk masa yang akan datang sehingga jumlah kunjungan wisatawan akan mengalami peningkatan. Hal ini menarik penulis untuk memilih judul “Potensi Obyek Wisata Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2013”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

1) Potensi apa saja yang ada di obyek wisata pemandian air panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

2) Fasilitas wisata apa saja yang disediakan oleh pengelola pada obyek wisata pemandian air panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan?

(22)

6

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui potensi sumber air panas obyek wisata pemandian air panas, fasilitas wisata yang disediakan oleh pengelola, aksesibilitas menuju ke obyek wisata pemandian air panaas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013.

D. Kegunaan Penelitian

1) Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2) Sebagai sumbangan pemikiran bagi instansi terkait guna meningkatkan pembangunan di pedesaan khususnya di bidang ekonomi.

3) Untuk menambah informasi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis.

(23)

7

E. Ruang Lingkup Penelitian

1) Ruang lingkup objek penelitian adalah potensi obyek wisata air panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

2) Ruang lingkup subjek penelitian adalah pengelola dan masyarakat di sekitar obyek wisata pemandian air panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

3) Ruang lingkup tempat adalah Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

4) Ruang lingkup waktu adalah Tahun 2013. 5) Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Pariwisata.

Menurut H. Kodhyat dalam Dr. James J. Spillane (1983:4) pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

(24)

8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Geografi

Menurut Suharyono (1994:26) Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan muka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Berdasarkan definsi tersebut dapat disimpulkan bahwa geografi membahas tentang persamaan dan perbedaan muka bumi dan interaksi manusia dengan lingkungannya.

Menurut J.W Alexander dalam Daldjoeni (1987:7) Geografi adalah ilmu yang mempelajari keberanekaan permukaan bumi secara keruangan. Berdasarkan pada pengertian geografi tersebut tampak bahwa kajian geografi mencakup manusia dengan segala aktivitasnya di muka bumi sesuai dengan wilayahnya, dengan melakukan kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan hidup, dengan interaksinya sebagai pedagang, petani, buruh, industri dan lain-lain.

Penelitian tentang potensi obyek wisata pemandian air panas di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2013, maka penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup bidang kajian cabang Ilmu Geografi yaitu dalam Geogafi Pariwisata.

(25)

9

geografi pariwisata mengkaji berbagai aspek keruangan yang ada di permukaan bumi dengan obyek kajiannya adalah potensi sebuah obyek paiwisata.

2. Pengertian Pariwisata

Menurut H. Kodhyat dalam Dr. James J. Spillane (1983:4) pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

Berdasarkan definisi di atas pariwisata merupakan sebuah perjalanan menuju ke suatu tempat yang sifatnya sementara dan dilakukan untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup.

Peranan pariwisata dalam pembangunan negara pada garis besarnya berintikan tiga segi yakni segi ekonomi (sumber devisa, pajak-pajak), segi sosial (penciptaan lapangan kerja) dan segi kebudayaan (memperkenalkan kebudayaan kita kepada wisatawan-wisatawan asing). Ketiga segi tersebut tidak saja berlaku bagi wisatawan-wisatawan asing tetapi juga untuk wisatawan-wisatawan domestik yang kian meningkat peranannya. Pengeluaran-pengeluaran para wisatawan memang meningkatkan pendapatan penduduk setempat (Hari Hartono 1974:45).

(26)

10

atas tanah milik Bpk.Yardikin (Alm) ini mempunyai 9 mata air yang mengandung belerang dan bersuhu 45⁰C. Setelah diuji, air dari sumber 9 mata air ini dapat

menyembuhkan banyak penyakit, misalnya rematik, lumpuh, penyakit kulit dan lain-lain.

Namum baru di tahun 2004 masyarakat dari luar daerah mengetahui keberadaan pemandian air panas tersebut, dengan demikian dalam 7 tahun terakhir ini wisata pemandian air panas mengalami peningkatan pengunjung yang datang untuk mendapatkan tubuh sehat atau hanya ingin berekreasi.

3. Potensi Wisata

Menurut R.S Damardjati (1992:88) bahwa potensi wisata adalah segala hal dan keadaan, baik yang nyata dan dapat diraba, maupun yang tidak teraba, yang digarap, diatur dan disediakan sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat/dimanfaatkan atau diwujudkan sebagai kemampuan, faktor dan unsur yang diperlukan/menentukan bagi usaha dan pengembangan kepariwisataan, baik itu berupa suasana, kejadian, benda maupun layanan/jasa.

(27)

11

1) Potensi wisata bersifat panorama alam yang berhubungan dengan cagar alam, suaka alam, termasuk flora dan fauna dengan pemandangan luar biasa dan indah.

2) Potensi wisata bersifat hiburan, alamiah, sosial dan budaya yaitu berhubungan dengan penikmatan nilai-nilai budaya tradisional atau modern berupa tari-tarian, hasil kerajinan tangan dan produksi setempat serta arsitektur budaya asli Indonesia.

3) Potensi wisata bersifat apounturir, yaitu berhubungan dengan perjalanan menuju tempat-tempat dengan berbagai alat transportasi termasuk perjalanan safari, pendakian gunung, olah raga dan selancar.

4) Potensi wisata bersifat bisnis/ekonomis, yaitu yang berhubungan dengan usaha perdagangan, diplomatik dan lain-lainnya.

Pendapat di atas menjelaskan bahwa sebuah potensi wisata dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu potensi wisata yang bersifat panorama alam, potensi wisata bersifat hiburan, potensi wisata yang bersifat apounturir dan yang terahir potensi wisata yang bersifat bisnis/ekonomis.

(28)

12

wisata Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

4. Fasilitas Wisata

Menurut R.S Damardjati (1992:87) fasilitas wisata adalah segala hal dan keadaan, baik peraturan, jasa maupun pelayanan yang diadakan dan diberikan untuk melancarkan perjalanan dan lintas wisata serta membantu meringankan para wisatawan atau pengunjung selama perjalanan dan kunjungannya. Sedangkan menurut James J. Spillane (1990:40) fasilitas merupakan sarana yang menunjang dan menambah kenyamanan wisatawan dalam berekreasi seperti hotel, rumah makan, pondok wisata, toko suvenir, telepon umum, bank dan tempat rekreasi.

Untuk mensukseskan suatu daerah pariwisata, fasilitas-fasilitas penunjang seperti tempat penginapan/hotel, kantin, pondok, MCK, tempat ibadah, tempat parkir, dan terminal harus tersedia pada setiap tempat obyek wisata. Pada dasarnya berasal dari tempat yang jauh baik dari daerah sekitar maupun luar daerah, dengan tujuan ingin bersenang-senang, berlibur dan untuk menambah wawasan tentang pariwisata. Selama tinggal di tempat yang jauh dari rumah, wisatawan harus tidur, makan dan minum. Fasilitas penginapan bervariasi dari hotel berstandar internasional. Dalam hal ini geografi dapat membantu memetakan distribusi data berbagai fasilitas pelayanan tersebut.

(29)

13

berhasiat bagi kesehatan, warung makan yang berada di dalam area pemandian air panas, tempat ibadah, kantin, tempat parkir yang memadai, MCK, flying fox, sebagai sarana rekreasi, pemancingan dan lain sebagainya. Sarana pengelolaan dapat berupa kantor pengelola dan pos jaga yang terletak di bagian depan pemandian air panas.

Fasilitas yang lengkap akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke lokasi objek wisata, karena wisatawan membutuhkan tempat untuk beristirahat terutama wisatawan yang berasal dari luar daerah. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan fasilitas wisata yang disediakan oleh pengelola pada objek wisata Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

5. Aksesibilitas (keterjangkauan)

Menurut James J. Spillane (1990:38) aksesibilitas merupakan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan wisata tertentu, dapat lebih mudah atau lebih sulit untuk menjangkaunya. Aksesibilitas dapat diukur dengan beberapa parameter yaitu kondisi (keadaan jalan), kemiringan jalan, jaringan transportasi, waktu tempuh, jarak tempuh, tingkat kemudahan lokasi objek, biaya yang dikeluarkan dan kesenangan atau comfort.

(30)

14

mempermudah komunikasi dan informasi mengenai suatu obyek wisata. Dengan demikian tingkat keterjangkauan tinggi akan mengalami perkembangan yang pesat dan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat aksesibilitas atau tingkat keterjangkauan merupakan kemampuan dan kemudahan untuk mencapai suatu tujuan. Setiap wisatawan yang akan berkunjung ke tempat wisata akan mempertimbangkan tingkat keterjangkauannya, karena dengan jarak yang mudah dijangkau akan mempermudah wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata.

Selain itu, biaya perjalanan, yaitu ongkos yang dikeluarkan wisatawan untuk menuju tempat wisata, waktu tempuh yang relatif singkat juga dapat berpengaruh pada banyaknya wisatawan karena tidak memerlukan waktu yang banyak untuk berwisata, serta kondisi jalan akan menjadi pertimbangan wisatawan karena kondisi jalan yang baik dan memiliki sarana transportasi yang lancar akan mempermudah wisatawan menuju obyek wisata. Wisatawan biasanya lebih memilih objek wisata yang kondisi jalannya bagus dan ongkos perjalanannya murah.

B. Penelitian Sejenis

(31)

15

1. Zulviany ( 2009) Potensi Objek Wisata Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam Propinsi Sumatra Selatan Tahun 2009. 2. Widya Mela Sari (2009) Profil Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung

ke Obyek Wisata Pantai Tanjung Setia di Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2009.

3. Agus Fedric (2005) Inventarisasi dan Penilaian Potensi Obyek Wisata Pantai Canti di Pekon Canti Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2004.

4. S. Yoswinda Floren (2007) Deskripsi Obyek Taman Wisata Alam Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung Tahun 2007.

C. Kerangka Pikir

(32)

16

Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, maka penulis mencoba menuangkan dalam kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir

1. Potensi Sumber Air Panas

Potensi Wisata Pemandian Air Panas

(33)

17

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara-cara yang digunakan oleh penelitian dala mengumpulkan data penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu untuk menggambarkan keadaan atau fenomena serta untk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan tertentu sesuai dengan adanya di lapangan.

Berdasarkan pengertiannya metode deskriptif adalah mempelajari masalah dalam masyarakat yaitu kegiatan atau pandangan dan pengaruh dari satu fenomena. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena bertujuan untuk mendeskripsikan potensi wisata yang berada di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2013.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

(34)

18

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (suharsimi Arikunto, 198:117).

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian bila subyek kurang dari100, lebih baik diambil semanya, bila subyek lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 1998:117).

Dari pendapat diatas, karena jumlah populasi lebih dari 100, maka sampel diambil sebesar 10% dari populasi wisatawan yang jumlahnya sangat banyak. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling (sampel bertujuan). Adapun purposive sampel yaitu 15 orang wisatawan yang datang ke obyek wisata dan 2 orang pengelola atau pemilik dari obyek wisata.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Varabel

1. Variabel Penelitian

(35)

19

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu oprasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (M. Nazir, 1999:152).

1) Potensi Wisata Pemandian Air Panas

(36)

20

a. Sumber Air Panas

Potensi wisata air panas adalah potensi wisata yang bersifat alamiah yang berasal dari alam dan bukan buatan manusia. Sembilan buah sumber mata air panas tersebut terjadi karena aktivitas di dalam bumi yang menyebabkan keluarnya gas panas dari inti bumi menuju ke permukaan sehingga suhu mata air tersebut meningkat menjadi 49⁰C.Sumber data potensi pada air panas ini diambil dari hasil teknik wawancara

berstruktur yang disertai jawaban alternatif ditujukan kepada wisatawan yang datang berkunjung ke obyek wisata pemandian air panas. Pengambilan data potensi Sumber air panas mempunyai indikator suhu air, kejernihan air, kondisi kebersihan dan manfaat untuk kesehatan.

b. Fasilitas Wisata

(37)

21

c. Aksesibilitas

Aksebilitas merupakan kemampuan untuk mencapai atau bergerak dari satu tempat ketempat yang lain dalam satu wilayah. Aksebilitas dalam penelitian ini menyangkut transportasi dan juga komunikasi. Aksebilitas dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu kondisi jalan, jaringan transportasi, jarak tempuh, waktu tempuh,lokasi objek wisata, dan biaya yang dikeluarkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1) Teknik Observasi

Menurut Joko Subagyo (1997:63) observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Observasi sebagai alat pengumpul data, dapat dilakukan secara spontan dapat pula dengan daftar isian yang telah disiapkan sebelumnya.

(38)

22

Teknik observasi dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung pada pengambilan data tentang keadaan fasilitas yang disediakan pengelola. Hal ini dimaksudkan untuk melihat dari dekat kondisi lapangan dalam rangka untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang keadaan lokasi wisata pemandian air panas seperti letak obyek wisata, Sarana pelayanan, Sarana pengelolaan, Sarana rekreasi dan fenomena kunjungan ke wisata pemandian air panas.

2) Teknik Wawancara Berstruktur

Wawancara berstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan yang kadang-kadang disertai dengan jawaban alternatifnya dengan maksud agar pengumpulan data dapat lebih terarah kepada tujuan penelitian (Moh. Pabundu Tika 2005:50).

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data primer, terdiri dari wawancara mendalam dan wawancara berstruktur yang ditunjukkan kepada wisatawan yang dilengkapi dengan pedoman wawancara. Data yang diambil berupa identitas pengunjung, suhu air, kejernihan air, kondisi kebersihan, manfaat untuk kesehatan, tingkat kemudahan menjangkau, jarak tempuh, waktu tempuh, kondisi jalan, jaringan transportasi, lokasi obyek wisata, biaya yang dikeluarkan.

3) Teknik Dokumentasi

(39)

23

ini penulis mengumpulkan data yang berupa kondisi umum daerah penelitian, keadaan sarana dan prasarana yang ada, statistik wisatawan, fasilitas, peta lokasi, pengelolaan/manejemen, promosi dan informasi yang diperoleh dari pihak pengelola dan dari kantor Kelurahan dan Balai Desa di Desa Merak Batin data diambil berupa peta, jumlah penduduk, letak administratif, jenis mata pencaharian dan sebagainya.

4) Teknik Analisis Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan (Sofian Efendi, 1999:263). Proses Analisa data yang didilakukan dengan proses mengatur, mengurutkan data yang terkumpul yang terdiri dari catatan-catatan lapangan, baik melalui obsepasi, maupun dokumentasi serta hasil wawancara dengan responden. Data tersebut di atur dan diurutkan dan diklasifikasikan sesuai kebutuhan peneliti, sehinga informasi tersebut disusun atas pikiran, intuisi, pendapat dan kriteria tertentu.

4.1 Penilaian Potensi Wisata

(40)

24

% = x 100

Keterangan:

% : persentase

n : jawaban responden yang menjawab salah satu alternatif jawaban N : jumlah sampel

100 : konstanta

(Mohammad Ali, 985:74)

Setelah data dianalisis dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasil tersebut

diinterpretasikan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil

(41)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang potensi wisata Pemandian Air Panas Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2013 dapat diperolehkesimpulan sebagai berikut:

1. Potensi sumber air panas yang ada mempunyai tingkat potensi yang sedang. Data yang diperoleh dari wawancara oleh para pengunjung didapat Sebanyak 7 orang (46,6%) menyatakan bahwa suhu air yang ada di pemandian air panas ini relatif hangat. yaitu sebanyak 12 orang (80%) menyatakan bahwa kondisi kebersihan lingkungan sekitar pemandian air panas sangat bersih , sebanyak 15 orang (100%) menyatakan bahwa sumber air panas yang ada desa Merak Batin ini mempunyai khasiat untuk kesehatan.

(42)

66

Fasilitas yang berupa sarana rekreasi yaitu terdiri dari 2 buah kolam pemancingan, 1 tempat bermain anak dan 1 flying fox.

3. Aksesibilitas menuju pemandian air panas yaitu mempunyai tingkat potensi yang tinggi. Data yang diperoleh dari wawancara oleh para pengunjung didapat Sebanyak 8 orang (86,6%) wisatawan yang datang untuk berkunjung merasakan mudahnya untuk menjangkau wisata pemandian, sebanyak 7 orang (46,6%) menyatakan bahwa jarak yang di tempuh wisatawan antara 25Km-50 Km, sebanyak 7 orang (46,6%) menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan wisatawan untuk menuju ke obyek wisata pemandian air panas yaitu 0,5 sampai 1 jam perjalanan, 8 orang (53,3%) menyatakan bahwa lokasi wisata pemandian air panas ini memiliki akses jalan yang baik karena letaknya yang berada di pinggir jalan Lintas Sumatra, sebanyak 13 orang (86,6%) menyatakan bahwa jaringan transportasi yang ada di pemandian air panas ini sangat lancar dikarenakan letaknya yang berada di pinggir jalan Lintas Sumatra dan dilalui oleh banyaknya angkutan umum, yaitu sebanyak 15 orang (100%) menyatakan bahwa lokasi yang yang sangat strategis, sebanyak 13 orang (86,6%) menyatakan bahwa biaya yang dikeluarkan wisatawan sangat sedikit.

B. Saran

(43)

67

(44)

DAFTAR PUSTAKA

AgusFedric. 2005. InventarisasidanPenilaianPotensiObyekWisataPantaiCanti di PekonCantiKecamatan Raja BasaKabupaten Lampung Selatan Tahun 2004.Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi. FKIP. UNILA.

Anonimus. 2011. Daftar potensi Desa Merak Batin. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.

Arif Sukadi Sadiman. 1990. Metode dan Analisa Penelitian. Erlangga. Jakarta. Asisten Dua Kependudukan dan Lingkungan Hidup. 1990. Prospek dan Problem

Parwisata. Makalah. Lampung.

Gamal Suwantoro. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Andi Publisher. Yogyakarta. Hari A Karyono. 1997. Kepariwisataan. PT Gramedia Widiasarana. Jakarta. James J, Spillane. 1990. Ekonomi Pariwisata. Kanisius. Yogyakarta.

Joko Subagyo. 1997. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Katili, Dr.J.A dan Dr.P. Marks. 1974. Geologi. Departemen Urusan Research Nasional. Jakarta.

Masri Singarimbun, 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Moh. Nazir. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Moh. Prabundu Tika 2005. Metode Penelitian Geografi. Bumi Aksara.

Yogyakarta.

N. Daldjoeni. 1987. Pokok-pokok Geografi Manusia. Alumni. Bandung Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan . Alumni. Bandung.

(45)

Sofian Efendi dan Masri Singarimbun. 1999. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakata.

Subarjo. 2004. Meteorlogi dan Klimatologi. Buku Ajar. Bandar Lampung Universitas Lampung

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan (Research & Develpment). Alfabet. Bandung.

Suharyono, dkk. 1994. Pengantar Filsafat Geografi. Dirjendikti. Jakarta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Rineka Cipta. Jakarta.

S. Yoswinda Floren. 2007. Deskripsi Obyek Taman Wisata Alam Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung Tahun 2007.Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi. FKIP. UNILA.

WidyaMela Sari.2009. ProfilWisatawanMancanegara yang BerkunjungkeObyek WisataPantaiTanjungSetia di KecamatanPesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2009.Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi. FKIP.

UNILA.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil kuesioner dilapangan bahwa 84 orang atau 93,3% sudah memiliki rumah milik sendiri ya walaupun beberapa ada yang masih tanahnya milik Perusahaan Jawatan