Music as a Media of Persuasion and Propaganda
(Textual Analysis Lyrics of Speech Composing by Eka Gustiwana on Youtube
Site)
By
Ady Guna Pamungkas
Speech composing songs by Eka Gustiwana is a kind of unique song because it consists of a combination some people’s said. The creation of this song is based on the phenomenon has occurred in Indonesia. The object of this study is the lyrics of speech composing song. This research using the hermeneutics theory to interpretation the lyrics of the song. This research also use textual analysis methode to find meaning in the lyrics of the song. The result of this study are lyrics of speech composing songs as a media of persuasion and propaganda. Messages of persuasion found are persuade to following the election process and realize the unity Indonesia. Propaganda message found are about a leader who expect and desire for Indonesia with free from corruption.
Musik Sebagai Media Persuasi Dan Propaganda
(Analisis Tekstual Lirik Lagu
Speech Composing
Karya Eka
Gustiwana Pada Situs Youtube)
Oleh
Ady Guna Pamungkas
Lagu speech composing karya Eka Gustiwana merupakan jenis lagu yang unik karena terdiri dari gabungan perkataan beberapa orang. Penciptaan lagu ini berdasarkan dengan fenomena yang telah terjadi di Indonesia. Yang menjadi objek penelitian ini adalah lirik lagu speech composing. Penelitian ini menggunakan teori Hermeneutika untuk menginterpretasikan lirik lagu tersebut. Penelitian ini juga menggunakan analisis tekstual untuk menemukan makna yang di dalam lirik lagu tersebut. Hasil penelitian ini adalah lirik lagu speech composing sebagai media persuasi dan propaganda. Pesan persuasi yang ditemukan adalah himbauan untuk mengikuti proses Pemilu dan mewujudkan persatuan. Pesan propaganda yang ditemukan adalah mengenai sosok pemimpin yang diharapkan dan keinginan untuk Indonesia yang bebas korupsi.
Sebagai
FAKU
Oleh
ADY GUNA PAMUNGKAS
Skripsi
agai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gel SARJANA ILMU KOMUNIKASI
Pada
Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung
ILMU KOMUNIKASI
ULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLIT UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2015
elar
Penulis dilahirkan di Kota Bumi pada tanggal 19 Juli 1993, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sadi Pamungkas dan Ismiyati. Penulis menyelesaikan sekolah dasar pada tahun 2005 di SD N 1 Metro Utara, Sekolah Menengah Pertama (SMP) N 6 Metro Utara pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) N 3 Kota Metro pada tahun 2011.
ISMIYATI
&
MOTO
Nikmati setiap momen yang ada, sebab
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat, karunia dan hidayah-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “MUSIK SEBAGAI MEDIA PERSUASI DAN PROPAGANDA (Analisis Teksual Lirik LaguSpeech Composingkarya Eka Gustiwana pada Situs YouTube)”
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lampung, dengan segala kekurangan dan kelebihannya penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kesalahan. Dengan demikian, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar menjadi pembelajaran dalam tahapan penulisan selanjutnya.
Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar dan baik tanpa adanya orang-orang, teman-teman dan saudara-saudara terdekat yang membantu secara lisan bahkan finansial, maka dari itu dalam kesempatan ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
perhatian, semangat, pengorbanan dan doa yang Kalian berikan. Terima kasih kepada Kakak dan Adik ku Anthonio dan Anrio Pamungkas atas segala dorongan semangat dan bantuan serta doanya. Sukses buat kita untuk orang tua.
3. Kepada kekasihku Andry Misna Aprilia, Terima kasih atas semangat, perhatian, kepedulian, dan cintamu.
4. Kepada Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
5. Kepada Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Lampung.
6. Kepada Bapak Dr. Abdul Firman Ashaf, S.Ip, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberi masukan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi pada waktu yang diinginkan. Terima Kasih Pak.
7. Kepada Bapak Drs. Cahyono Eko Sugiharto selaku dosen penguji dan dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan kritik serta saran. Terima kasih juga atas cerita dan pengalaman yang diberikan.
Arya, Arum, Aulia, Amoy, Bayu, Boby, Calvien, Vio, Cita, Devi, Dian, Dian Erta, Diki, Dimas, Duta, Eko, Erwin, Fadhila, Fajri, Fajriati, Fakhri, Febry, Fikri, Violeta, Gigih, Gunawan, Ham-ham, Nisa, Herdiani, Hesty, Hestu, Hilda, Ida, Ilman, Imam, Imel, Inka, Irwin, Sade, Issa Jul, Ivona, Jaya, Hafifah, Kusnul, Mayang, Lidya, Linda, Gusti, Riksa, Malani, Noventa, Marlia, Memeng, Meta, Metal, Mifta, Mizany, Akbar, Syahid, Nanang, Nastria, Ambar, Nita, Novian, Noviatus, Okta, Yoga, Prita, Pije, Rama, Ramanda, Reza T, Ricky, Ridho, Riski, Rizal, Rizka, Ruri, Roman, Sakti, Sartika, Satya, Shaela, Sigit, Teddy, Tere, Hana, Umi, Wahyu, Widya, Wiwin, Yaid, dan Yessy.
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontekstual ... 9
2.2 Landasan Teori... 23
Kerangka Pikir ... 29
Bagan Kerangka Pikir ... 31
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian ... 32
3.2 Sumber Data... 32
3.3 Jenis Data ... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.5 Penentuan Objek Penelitian ... 34
3.6 Fokus Penelitian ... 34
3.7 Teknik Analisis Data... 35
BAB 4 GAMBARAN UMUM 4.1 YouTube... 37
5.1.1Speech Composingsebagai Media Persuasi... 47
5.1.2Speech Composingsebagai Propaganda ... 80
5.2 Pembahasan... 104
5.2.1Speech Composingsebagai Media Persuasi... 110
5.2.2Speech Composingsebagai Propaganda ... 126
BAB 6 KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan ... 140
6.2 Saran... 141
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana bagi penulis lagu untuk mengungkap apa yang ingin disampaikan. (Sanjaya, 2013:183) Menurut Aristoteles (328-322 SM), musik adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk memulihkan keseimbangan jiwa yang sedang goyah, menghibur hati yang sedang goyah dan merangsang rasa patriotisme dan kepahlawanan. Sedangkan seni musik adalah suatu tiruan seluk beluk hati dengan menggunakan melodi dan irama. (Sanjaya, 2013:185)
beberapa bagian diantaranya ialah vokal, nada, dan teks atau lirik. Dalam seni bermusik, selain sebagai media hiburan dan pemenuhan dalam budaya kapitalis, musik juga digunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan. Proses penyampaian pesan dalam bermusik dilakukan melalui perantara teks atau lirik yang terdapat pada lagu tersebut.
Lirik yang ada pada suatu lagu pada dasarnya memiliki pesan, pesan yang coba disampaikan tersebut dapat berupa perasaan cinta, senang, sedih, kecewa, protes, bahkan hingga permasalahan sosial dan isu-isu politik. Musik sebagai hasil karya seni, tidak mungkin dihadirkan oleh penciptanya jika tidak memiliki manfaat bagi masyarakat. Lirik lagu yang dibuat merupakan media komunikasi untuk menyampaikan apa yang ada dalam benak penciptanya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_Musik) Lirik dari lagu merupakan representasi dari sebuah realitas atau fenomena yang dirasakan pencipta lagu. Kekuatan lirik lagu merupakan unsur penting bagi keberhasilan bermusik. Melalui lirik lagu, pencipta berusaha menyampaikan apa yang diungkapkannya. (http://digilib.upnjatim.ac.id/files/disk1/4/jiptupn-gdl-meytatriwa-152-5-babii.pdf)
Sekarang ini, banyak bermunculan lagu-lagu yang menurut penulis jauh dari sifat positif. Hampir setiap lagu baru didominasi oleh masalah percintaan serta hanya mengutamakan kepentingan industri musik dan keuntungan dalam budaya kapitalis. Namun jika kita mengingat ke belakang, ada beberapa pemusik yang memiliki keprihatinan atas kondisi bangsa dan negara Indonesia yang kemudian menciptakan beberapa lagu yang menyangkut permasalahan yang melanda negeri ini. Di era industri musik, kritik sosial yang menyoroti kepincangan-kepincangan sosial juga banyak ditemui, seperti pada lagu-lagu Iwan Fals, Franky Sahilatua, Leo Kristi, Gombloh, Harry Roesli, Mogi Darusman, God Bless, Swami, Kantata Takwa, dan Slank. (https://www.academia.edu/Download)
Misalkan saja Iwan Fals, lagu-lagunya banyak yang bernuansa tentang kritikan, permasalahan sosial, isu-isu politik serta sistem pemerintahan yang tidak berpihak pada masyarakat Indonesia kala itu. Dengan memanfaatkan adanya lirik dalam setiap lagu, pemusik dapat menyisipkan pesan-pesan yang dapat menggugah pola pikir serta tindakan khususnya yang mengarah pada perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam hasil karya bermusiknya, tidak sedikit lagu-lagu milik Slank yang mengangkat tema seputar permasalahan sosial politik yang terjadi di Indonesia. Tanpa kita sadari mereka telah membuka mata, hati, dan telinga kita mengenai bagaimana kondisi real negeri tercinta ini. Tidak hanya itu, musik juga mampu menjadi alat kontrol sosial untuk menjaga kestabilan dalam kehidupan sosial. Dengan hasil karyanya tersebut tidak jarang mereka melakukan sindiran dan kritikan kepada pihak tertentu (pemerintah misalnya) atas kinerja dan permasalahan yang ditimbulkan. Sindiran dan kritikan tersebut sebenarnya bukanlah untuk menjatuhkan, melainkan memberikan kesadaran agar kedepan dapat berintrospeksi diri.
Karya speech composing-nya yang pertama tersebut diberi judul Demi Tuhan, cukup mendapat perhatian dari masyarakat luas. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya acara talkshow yang mengundang Eka Gustiwana sebagai narasumber terkait dengan karyanya tersebut. Setelah itu terciptalah beberapa lagu speech composinglainnya yang tidak kalah menarik.
Disamping dengan kesuksesannya menciptakan lagu speech composing sebagai suatu hiburan, ia juga membuat beberapa lagu speech composing yang berkaitan dengan topik-topik terhangat seputar Indonesia. Pesan dalam lagunya sangatlah menarik, hal ini dikarenakan keunikan dan kelucuan dalam mengemas tampilan pesan tersebut. Dengan pembawaan yang humoris secara audiovisual, membuat audiens yang menyaksikan merasa terhibur. Melihat dan menyaksikan hal tersebut, lagu pada akhirnya dapat menjadi suatu media bagi masyarakat yang tidak berkecimpung dalam dunia politik untuk bisa memberikan suara dan gagasannya.
Indonesia yang mengalami berbagai pergolakan seperti fenomena pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 yang kontroversial, masih adanya budaya kasus korupsi, hingga kinerja pejabat yang kurang maksimal. Ditambah lagi berdasarkan pengamatan dan pencarian yang dilakukan oleh penulis, belum ditemukannya penelitian serupa mengenai mengenai lagu speech composing
tersebut sehingga mendorong penulis untuk menelitinya.
Penelitian ini menggunakan teori hermeneutika, hermeneutika dipilih karena menurut penulis teori ini merupakan bentuk interpretasi terhadap teks. Teks yang akan diinterpretasikan disini adalah lirik lagu. Dengan demikian peneliti akan menginterpretasikan teks lagu speech composing karya Eka Gustiwana yang kemudian bertujuan untuk mencari makna tersembunyi dalam teks lagu tersbeut, yakni makna pesan persuasi dan propaganda. Dengan menggunakan teori tersebut maka hasil yang akan didapat nantinya tidak dituntut untuk bersifat objektif melainkan subjektif menurut pandangan dan pemikiran peneliti.
Penelitian ini juga di dorong oleh penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian oleh Melina (2012) yang meneliti mengenai fungsi musik punk sebagai sarana penyampai kritik. Dalam penelitiannya tersebut dijelaskan bahwa musik punk berfungsi sebagai sarana ekspresi emosional, sarana kritik sosial, dan sebagai sarana kritik politik.
sosial yang terjadi. Hal ini kemudian memiliki relevansi dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Yakni pemilihan lagu speech composingyang juga didasari pada keadaan sosial yang terjadi pada saat lagu tersebut diciptakan. Selain itu lagu pada dasarnya merupakan sarana ekspresi emosional, seperti pada penelitian sebelumnya tersebut. Sehingga kemudian mendorong penulis untuk meneliti pesan persuasi dan propaganda yang juga merupakan bentuk ekspresi emosional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lirik laguspeech composingkarya Eka Gustiwana. Teks atau lirik yang akan diteliti adalah lirik lagu speech composing
karya Eka Gustiwana pada situs YouTube.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana makna pesan persuasi yang terdapat pada lirik lagu speech composingkarya Eka Gustiwana ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka didapat tujuan penelitian yaitu :
1. Untuk menjelaskan pesan persuasi yang terdapat pada lirik lagu speech composingkarya Eka Gustiwana.
2. Untuk menjelaskan pesan propaganda yang terdapat pada lirik laguspeech composingkarya Eka Gustiwana.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dalam penelitian ini, diantaranya :
1. Secara teoritis, penelitian ini dapat menjadi rujukan, sumbangan ilmu pengetahuan serta menjadi acuan kajian studi ilmu komunikasi khususnya yang terkait dengan lirik lagu sebagai media persuasi dan propaganda.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kontekstual
Musik sangat berpengaruh bagi sebagian manusia, karena musik bagi manusia merupakan hiburan menyenangkan yang sanggup memengaruhi jiwa manusia. Seperti halnya yang terjadi pada berbagai jenis tarian, pembentukan watak manusia, pengisi waktu yang bermanfaat, bahkan menjadi alat untuk mencapai kemajuan dan kebahagiaan rohani pada manusia ( Sanjaya, 2013:185).
Dalam perkembangannya, lagu tidak hanya berupa pengombinasian nada dan kata-kata, namun juga diekspresikan dengan gerak tubuh yang dikemas dalam bentuk video. Dengan balutan video dalam seni bermusik maka akan menambah daya pikat bagi masyarakat. Selain itu adanya tarian atau penari sebagai visualisasi tambahan dapat meningkatkan performa musik tersebut.
Banyak sekali fungsi dan manfaat lagu di kehidupan masyarakat yang tanpa kita sadari mencakup berbagai hal. Seperti dalam penelitian sebelumnya dijelaskan bahwa musik memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah fungsi ekspresi emosional, penikmatan estetis, hiburan, komunikasi, representasi simbolik, respon sosial, pendidikan norma sosial, pelestari kebudayaan, dan pemersatu bangsa (Melina, 2012).
Dalam bentuk karya seni, salah satunya yang mengangkat permasalahan sosial dan politik adalah seni bermusik. Musik diciptakan oleh manusia untuk manusia. Manusia membuat musik lewat kata-kata yang disusun menjadi lirik, kemudian ditambahkan dengan nada-nada supaya terdengar indah dan enak didengar sehingga dapat disajikan kepada masyarakat (Melina, 2012).
Musik mampu menyuarakan berbagai fenomena, isu, serta topik-topik yang memiliki pengaruh dan melekat dengan kehidupan bermasyarakat. Musik yang lahir berdasarkan proses pengalaman dan pembelajaran atas suatu fenomena biasanya mampu menggambarkan secara khusus tentang fenomena yang telah terjadi.
Pesan yang berkaitan dengan aspek sosial dan politik dalam sebuah lagu umumnya berupa permasalahan-permasalahan yang menimpa masyarakat kecil. Misalnya saja berupa masalah kemiskinan dan kelaparan yang terjadi pada masyarakat dengan status sosial yang rendah. Kepedulian dan tanggung jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Diskriminasi oleh penguasa terhadap rakyat biasa. Kemudian, fenomena yang tak kunjung tuntas yakni masih adanya kasus korupsi yang terjadi disaat banyak rakyat yang belum mendapatkan kesejahteraan khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Kajian aspek sosial dan politik dalam kehidupan bermasyarakat seperti hubungan sesama antar individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, individu dengan kelompok, juga meliputi hubungan pemerintah dengan rakyatnya. Aspek sosial biasanya menekankan pada pola hubungan di dalam kehidupan bermasyarakat seperti masalah adat istiadat, nilai dan norma, sikap, dan lain-lain. Sedangkan aspek politik adalah mengenai para penguasa yang memiliki kekuasaan dan pengaruh terhadap sebagian atau seluruh masyarakat.
yang terus menggerogoti dan menimpa Indonesia tidak lain adalah masih adanya budaya korupsi.
Lagu mampu merefleksikan realitas sosial yang berkembang di masyarakat. Realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang netral, tetapi dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi, politik, dan sosial. (Eriyanto, 2001;49) Maksudnya disini adalah musik merupakan hasil olah pikir manusia yang dituangkan dalam kata-kata yang dipilih. Pemilihan kata-kata tersebut tentu didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang telah didapat oleh pencipta musik tersebut. Apa yang terjadi disekitarnya dan lingkungan hidup seperti apa yang melingkupinya menjadi salah satu latar belakang dan faktor terbentuknya lagu tersebut.
Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu (http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu). Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio) atau dalam beramai-ramai (koir). Perkataan dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama.
(http://daemoo.blogspot.com/2012/01/pengertian-lirik-lagu.html). Hal tersebut dapat kita ketahui misalkan ketika sebuah acara pada stasiun radio memutar lagu bagi audiensnya. Ataupun ketika sebuah konser musik yang disiarkan secara langsung melalui salah satu stasiun televisi. Selain bersifat hiburan, dengan atau tanpa disadari sebenarnya penyanyi tersebut sedang menyampaikan pesan kepada masyarakat yang mendengar atau menyaksikan.
Pencipta lagu berperan sebagai seorang komunikator, sedangkan pendengarnya sebagai audiens atau komunikan. Pesan yang disampaikan berupa teks atau lirik lagu yang dihiasi dengan nada-nada. Teks tidak mempunyai makna tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Bahasa menggambarkan bagaimana realitas dunia dilihat, memberi kemungkinan seorang untuk mengontrol dan mengatur pengalaman pada realitas sosial. Karena bahasa yang berbeda akan menghasilkan realitas yang berbeda pula ketika diterima oleh khalayak. Bahasa menyediakan alat bagaimana realitas itu harus dipahami oleh khalayak (Eriyanto, 2001: 134).
lirik lagu mampu menjadi daya pikat perhatian. Pemilihan dan pemakaian kata di dalam lirik lagu harus memperhatikan norma, hal ini dimaksudkan untuk menjaga sopan santun.
Lirik lagu dapat memengaruhi emosional khalayak, seseorang bisa menangis dikarenakan liriknya menyentuh perasaannya. Sebuah lirik lagu juga dapat membuat khalayak tertawa karena liriknya yang dapat menghibur. Sebagai media penyampaian pesan, sudah seharusnya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu tersebut bersifat komunikatif dan berisi pesan yang positif. Namun faktanya, dalam industri musik Indonesia justru tidak terlalu memperhatikan faktor penggunaan bahasa dalam menciptakan lagu.
Hal tersebut terbukti dengan banyaknya lagu-lagu seputar percintaan dan bahkan banyak juga yang bermuatan vulgar. Misalnya seperti lagu Hamil Duluan, Cinta Satu Malam, Satu Jam Saja, dan Jablay (Jarang Dibelai) dan masih banyak yang lainnya. Dengan tema yang selalu sama tentunya fungsi lirik lagu sebagai suatu sarana untuk menyampaikan pesan yang positif kepada masyarakat menjadi pudar. Lirik dalam lagu seharusnya bisa membicarakan banyak hal, bukan hanya seputar cinta, namun juga permasalahan sosial, politik, ekonomi, hukum, agama, lingkungan, dan sebagainya.
atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya.
(http://daemoo.blogspot.com/2012/01/pengertian-lirik-lagu.html).
Permainan bahasa ini dapat berupa permainan vokal, gaya bahasa maupun penyimpangan makna kata dan diperkuat dengan penggunaan melodi dan notasi musik yang disesuaikan dengan lirik lagunya. Sehingga pendengar semakin terbawa dengan apa yang dipikirkan pengarangnya.
Menurut penulis, lirik lagu merupakan pesan komunikasi yang berupa tulisan (kata dan kalimat) yang dapat digunakan untuk menciptakan suasana dan gambaran imajinasi tertentu kepada pendengarnya sehingga dapat menciptakan makna-makna yang beragam. Lirik lagu dikemas semenarik mungkin untuk memikat dan menarik perhatian masyarakat agar mau mendengarkannya. Definisi lirik atau syair lagu dapat dianggap sebagai puisi begitu pula sebaliknya. Hal serupa juga dikatakan oleh Jan van Luxemburg (1989) yaitu definisi mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga ungkapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan politik, syair-syair lagu pop dan doa-doa (Sanjaya, 2013: 187).
mengedepankan perubahan negara Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Kemajuan suatu bangsa dan negara tidak hanya ditopang oleh pemerintahan saja melainkan masyarakat atau penduduk yang tinggal dalam negara tersebut.
Selain iklan, sebuah lagu juga mampu menjadi media untuk memersuasi seseorang bahkan khalayak. Pesan yang bersifat persuasi memiliki tujuan untuk mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak. Oleh karena itu pesan persuasi yang hendak dibuat tersebut harus memiliki sebuah proposisi. Proposisi disini maksudnya adalah apa yang dikehendaki sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan yang disampaikannya, artinya setiap pesan yang dibuat diinginkan adanya perubahan (Cangara, 2002:123).
Dalam berkomunikasi, penyusunan pesan persuasi dapat dilakukan dengan beberapa cara guna meningkatkan efektifitas dari pesan tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Hafied Cangara (2002: 123-125) di dalam bukunya, setidaknya terdapat lima cara yang dapat digunakan dalam penyusunan pesan persuasi yang menggunakan teknik persuasi, diantaranya ialah :
a. Fear appeal
b. Emotional appeal
Emotional appeal ialah cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan berusaha menggugah emotional khalayak, misalnya dengan mengungkapkan masalah suku, agama, kesenjangan ekonomi, diskriminasi, dan sebagainya. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan Hartmann ditemukan bahwa penyusunan pesan yang membakar emosional sangat berpengaruh dalam pemungutan suara pemilihan Presiden di Amerika Serikat.
c. Reward appeal
Reward appeal adalah cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan cara menawarkan janji-janji kepada khalayak. Di Indonesia metode penyampai pesan pembangunan dengan janji-janji telah banyak dilakukan dengan berhasil. Misalnya naik haji bagi petani yang sukses mencapai target produksi.
d. Motivational appeal
Motivational appeal yakni teknik penyusunan pesan yang dibuat bukan karena janji-janji, tetapi disusun untuk menumbuhkan internal psikologis khalayak sehingga mereka dapat mengikuti pesan-pesan itu. Misalnya menumbuhkan rasa nasionalisme atau gerakan memakai produk dalam negeri.
e. Humorious appeal
dalam pesan yang disertai humor diusahakan jangan sampai terjadi humor yang lebih dominan daripada materi yang ingin disampaikan.
Berkaitan dengan lagu, pesan persuasi yang hendak disampaikan dapat dilakukan dengan beberapa cara di atas. Penggunaan teknik penyusunan pesan persuasi tersebut juga perlu memperhatikan pada situasi dan kondisi pada saat pesan itu ingin disampaikan. Pemilihan dan penggunaan yang tepat dapat menyukseskan pesan yang disampaikan. Seperti dalam lagu-lagu speech composing Eka Gustiwana, banyak dari hasil karyaspeech composing-nya tersebut yang memiliki sifat humor dalam cara penyampaiannya. Meskipun tidak secara keseluruhan lagunya memiliki pesan persuasi, namun cara dan teknik pembuatan lagu miliknya mampu memersuasi khalayak untuk menyaksikannya. Dengan demikian secara langsung akan membuat khalayak diterpa oleh pesan yang disisipkan oleh Eka melalui lirik di dalam lagu tersebut.
Menurut Joseph A. Devito (1997) fungsi persuasi dianggap sebagai fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk seperti mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang; mengubah sikap; menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu (Nurrudin, 2011;72).
cenderung mengarah pada bentuk perselisihan dan perpecahan diantara sesama. Namun perlu diingat, disamping adanya propaganda yang bersifat negatif, ada pula propaganda yang sifatnya positif. Propaganda berasal dari bahasa Latin modern yakni propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan. Yang kemudian memiliki pengertian sebagai rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Propaganda)
Adapun teknik-teknik propaganda yang dilakukan, diantaranya adalah : 1. Name Calling
Propagandis menyentuh simbol-simbol emosional keadaan seseorang atau sebuah negara. Targetnya diharapkan merespon sesuai yang dikendaki propagandis tanpa perlu memeriksa lagi atau mencari bukti-bukti. Dengan demikian propagandis melancarkan semacam stereotip kepada sasarannya. 2. Glittering Generality
Ini mirip dengan teknik sebelumnya namun digunakan untuk melukiskan sebuah gagasan atau kebijakan bukannya individu. Istilah dunia bebas adalah generalitas favorit propagandis Barat. Sedangkan solidaritas sosialis dipakai dunia komunis untuk menggambarkan hubungan kompleks diantara negara dan partai komunias.
3. Transfer
Propagandis berusaha mengidentifikasikan sebuah gagasan pribadi, negara atau kebijakan dengan hal lain untuk membuat sasaran propaganda setuju atau tidak setuju. Salah satu caranya adalah membangkitkan kebencian sikap rakyat beragama terhadap komunis yang menyamakan dengan ateisme. Komunis biasanya menyamakan kapitalis dengan dekadensi dan anti semit dengan harapan menciptakan dukungan publik karena menyamakan yahudi dengan komunis.
4. Plain Folks
mengidentifikasikan sedekat mungkin dengan nilai dan gaya hidup sasaran propaganda dengan menggunakan slang, aksen dan idiom lokal.
5. Testimonial
Disini propagandis menggunakan pribadi atau lembaga yang dapat dipercaya untuk mendukung atau mengkritik sebuah gagasan atau kesatuan politik. Variasi dari propaganda ini adalah mengaitkan dengan yang memiliki wibawa dimana sasaran propaganda akan memercayai sesuatu karena sesuatu yang memiliki otoritas mengatakan hal itu.
6. Selection
Hampir semua propagandis bahkan ketika menggunakan teknik lain seperti diulas sebelumnya tergantung pada seleksi fakta, meskipun jarang sangat spesifik dalam isi faktanya. Ketika presentasi rinci diberikan, propagandis hanya menggunakan fakta-fakta yang tersedia untuk membuktikan sasaran yang telah ditentukannya.
7. Bandwagon
Teknik ini memainkan perasaan audiens untuk sesuai dengan massa. Teknik ini mirip testimonial namun masalah yang jadi cara untuk menarik perhatian.
Misalnya propagandis komunis sering menggunakan ungkapan “seluruh
dunia tahu bahwa...” atau “semua rakyat yang cinta damai mengakui
8. Frustration Scapegoat
Salah satu cara mudah untuk menciptakan kebencian atau menyalurkan frustasi adalah menciptakan kambing hitam. Rezim-rezim revolusioner yang berhadapan dengan ketidakpastian ekonomi dan sosial internal serta frustasi rakyat sering menciptakan hantu internal atau eksternal untuk menyalurkan penderitaan rakyat.
9. Fear
Kesadaran dapat bangkit dan sikap berubah manakala audiens dibuat sadar akan hambatan atau ancaman terdekat terhadap hidup dan kesejahteraan mereka. Pada masa krisis internasional, pemerintah aktif dalam memobilisasi rakyatnya mengekspresikan solidaritas ketika mereka berhadapan dengan musuhnya. Ancaman nuklir digunakan untuk mendorong pengawasan dan perlucutan persenjataan. Sedangkan kekhawatirkan kerusakan ekologi membangkitkan kesadaran akan isu-isu lingkungan.
2.2 Landasan Teori
dalam suatu bentuk dimana tingkat intelejensia manusia dapat menangkap hal tersebut. Nampak, bahwa dari asosiasi estimologis ini tugas hermeneutika adalah membuat pesan supaya dapat dipahami secara baik oleh audiens. (Mulyono, 2013;36).
Pada awalnya hermeneutika digunakan oleh para kalangan agamawan. Melihat hermeneutika dapat menyuguhkan makna dalam teks klasik, maka abad ke-17 kalangan gereja menerapkan telaah hermeneutis untuk membongkar makna teks Injil. Ketika menemukan kesulitan dalam memahami bahasa dan pesan kitab suci itu, mereka berkesimpulan bahwa kesulitan itu akan membantu pemecahannya oleh hermeneutik. Karena itu dalam posisi ini hermeneutik dianggap sebagai metode untuk memehami teks kitab suci. Fakta ini di nisbatkan sebagai langkah awal dalam pertumbuhan hermeneutika adalah gerakan interpretasi atau eksegesis diawal perkembangannya. (Sibawaihi dalam Bashori, 2013:2)
Memasuki abad ke 20, kajian hermeneutika semakin berkembang. Schleiermacher, filusuf yang digelari Bapak hermeneutik modern, memperluas cakupan hermeneutika tidak hanya dalam bidang sastra dan kitab suci. Ia melihat bahwa sebagai metode interpretasi, hermeneutika sangat besar artinya bagi keilmuan dan bisa diadopsi oleh semua kalangan hingga akhir abad ke 20. (Bashori, 2013:3)
metode penafsiran, hermeneutika memperhatikan tiga hal sebagai komponen pokok dalam kegiatan penafsiran yakni teks, konteks dan kontekstualisasi. Setidaknya terdapat tiga pemahaman mengenai hermeneutika yakni :
1. Sebagai teknik praksis pemahaman atau penafsiran, dekat dengan
eksegegis, yakni kegiatan memberi pemahaman tentang sesuatu atau kegiatan untuk mengungkapkan makna tentang sesuatu agar dapat dipahami.
2. Sebagai sebuah metode penafsiran, tentang the conditions of possibility
sebuah penafsiran. Hal-hal apa yang dibutuhkan atau langkah-langkah bagaimana harus dilakukan untuk menghindari pemahaman yang keliru terhadap teks.
3. Sebagai penafsiran filsafat. Dalam pemahaman ini hermeneutika menyoroti secara kritis bagaimana bekerjanya pola pemahaman manusia dan bagaimana hasil pemahaman manusia tersebut diajukan, dibenarkan dan bahkan disanggah. (Raharjo dalam Bashori, 2013:5)
untuk merekonstruksi makna. Kedua hermeneutika filsafat, hermeneutika tumbuh sebagai aliran pemikiran yang menempati lahan-lahan strategis dalam diskursus filsafat. Problem utamanya adalah bagaimana tindakan memahami itu sendiri. Hermeneutika ini di gagas oleh Gadamer, menurut Gadamer hermeneutika berbicara tentang watak interpretasi, bukan teori interpretasi.
Ketiga hermeneutika kritik, hermeneutika memberi reaksi keras terhadap berbagai asumsi idealis yang menolak pertimbangan ekstralinguistik sebagai faktor penentu konteks pikiran dan aksi. Pemikiran ini diprakarsai oleh Habermas. Sebagai teori, hermeneutika berfokus pada problem teori interpretasi, bagaimana menghasilkan interpretasi dan standarisasinya. Asumsinya adalah bahwa sebagai pembaca, orang tidak punya akses pada pembuat teks karena perbedaan ruang dan waktu, sehingga diperlukan hermeneutika. (Kurdi dalam Bashori, 2013:12)
Sebagai sebuah ilmu, hermeneutika harus menggunakan cara-cara ilmiah dalam mencari makna, rasional dan dapat diuji. Sebagai sebuah seni, ia harus menampilkan sesuatu yang baik dan indah tentang suatu penafsiran (Mulyono, 2013;17).
muncul sebagai cara baru untuk bergaul dengan bahasa. Jika pengalaman manusia yang diungkapkan dalam bentuk bahasa tampak asing bagi audiens, maka perlu untuk ditafsirkan secara benar. Disinilah hermeneutika memiliki peran yang sangat besar (Mulyono, 2013;19). Dalam hal ini yang akan dicoba untuk ditafsirkan dan diungkapkan adalah lirik dari beberapa lagu speech composing
karya Eka Gustiwana.
Dilihat dari perkembangan hermeneutika, maka ia memiliki pengertian dasar sebagai ilmu tentang interpretasi atau lebih spesifik, prinsip-prinsip tentang interpretasi teks. Sebagai ilmu interpretasi, hermeneutika merupakan proses yang bersifat triadik, yaitu tanda, pesan, dan teks; perantara atau penafsir; dan penyampaian kepada audiens. (Mulyono, 2013;19). Dengan begitu, interpretasi bisa jadi merupakan aktivitas berpikir manusia yang sangat mendasar; tentu saja, mewujudkannya sendiri bisa dikatakan menjadi sebuah proses yang konstan dari interpretasi (Palmer, 2005;9).
Ada banyak tokoh dalam hermeneutika, misalnya F.D.E Schleiermarcher, Wilhelm Dilthey, Hans-Georg Gadamer, Jurgen Habermas, dan Paul Ricoeur. (Saidi, 2008:376) Pada penelitian ini penulis menggunakan teori hermeneutika milik Paul Ricoeur. Alasan penulis menggunakan teori hermeneutika milik Paul Ricoeur karena menurutnya makna tidak hanya diambil berdasarkan pandangan hidup pengarang, tetapi juga menurut pengertian pandangan hidup pembacanya. Dengan demikian jelaslah bahwa untuk menafsirkan atau menginterpretasikan lirik lagu speech compoaing karya Eka Gustiwana peneliti dapat mencari makna yang tersembunyi dengan menggabungkan kedua pandangan tersebut. Kekuatan pandangan peneliti sebagai pembaca teks dikombinasikan dengan pandangan di pencipta lagu memungkinkan untuk menemukan makna terpendam dalam teks lirik lagu tersebut.
Dalam bukunya, Hermeneutics and The Human Sciences (1981: 43) Ricoeur mendefinisikan hermeneutika sebagai berikut :
”hermeneutics is the theory of the operations of understanding in their relation to the interpretation of text”. Yang artinya ialah “hermeneutika adalah teori yang
berusaha memahami dalam kaitannya untuk menginterpretasikan teks”.
Kerangka Pikir
Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan perkembangan masyarakat yang makin kompleks dan global, makin sulitnya dipisahkan antara kehidupan modern dan telekomunikasi dan media massa. Teknologi komunikasi yang berbasis internet mampu menjangkau khalayak secara luas bahkan hingga ke kancah internasional.
Salah satu media berbasis internet yang mampu menggabungkan fungsi audio dan visual ialah YouTube. YouTube merupakan situs mesin pencari yang terkoneksi melalui internet. Di sana masyarakat dapat menguploaddan mendownloadvideo, berita, lagu, film, dan lain-lain. Melalui media tersebut seorang composer muda bernama Eka Gustiwana mengupload karya seni dalam bermusik yang ia sebut sebagai speech composing. Melalui speech composing-nya tersebut ia mencoba menyisipkan pesan-pesan tertentu kepada khalayak. Lagu yang ia ciptakan memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan lagu-lagu yang banyak beredar. Keunikan tersebut dikarenakan lagu tersebut merupakan gabungan dari ucapan berbagai tokoh yang kemudian diimbuhi dengan nada dan diatur sedemikian rupa sehingga seolah-olah mereka sedang bernyanyi.
pada lagu tersebut. Sehingga nantinya musik dapat menjadi media persuasi dan propaganda.
Teori Hermeneutika Persuasi
Speech composingsebagai media persuasi dan propaganda
Musik
Bagan kerangka pikir :
Lirik laguspeech composingEka Gustiwana
Analisis Tekstual Fenomena yang
berkembang di masyarakat
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertuis dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti (Taylor dan Bogdan dalam Bagong S. Dan Sutinah, 2011:166).
Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara utuh, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong dalam Melina 2012;33).
3.2 Sumber Data
situs pencari YouTube yaitu berupa laguspeech composingkarya Eka Gustiwana. Adapun data tersebut berupa lagu speech composing karya Eka Gustiwana yang telah memenuhi kriteria sesuai dengan judul dan tujuan penelitian ini.
3.3 Jenis Data
3.3.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah lagu speech composing karya Eka Gustiwana yang diperoleh melalui situs YouTube. Lagu tersebut berjumlah lima lagu yang masing-masing berjudul Pemilu Damai, Ayo Jangan Golput, Bersatu, Sikat Habis, dan Aiya.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah merupakan sumber-sumber atau literatur yang memang berkaitan dan mendukung dengan penelitian ini, seperti buku, artikel, dan internet.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Penentuan Objek Penelitian
Teknik pemilihan objek penelitian ini adalah purposive (disengaja). Menurut Singarimbun dan Effendi (dalam Melina, 2012), teknik purposive bersifat tidak acak, dimana subjek penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penentuan objek penelitian ini adalah lagu speech composing yang diciptakan pada tahun 2014 yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1. Memiliki kaitan dengan fenomena sosial yang terjadi dalam hal ini ialah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014.
2. Memiliki hubungan dengan hajat hidup orang banyak
3. Tidak sekedar bersifat hiburan melainkan mengandung pesan-pesan tertentu yang sesuai dengan fenomena yang mengikuti munculnya lagu tersebut
3.6 Fokus Penelitian
Fokus peneliti dalam penelitian ini adalah teks atau lirik lagu speech composing
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis kualitatif yang meliputi :
3.7.1 Melakukan pengamatan terhadap lirik lagu speech composing karya Eka Gustiwana
3.7.2 Interpretasi data.
Yakni dilakukan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan teori hermeneutika. Adapun prosedur yang digunakan yaitu :
1. Mencari makna unsur teks 2. Latar belakang pemroduksi teks 3. Lingkungan teks
4. Kaitan dengan teks lain, dan 5. Dialog dengan pembaca 3.7.3 Kesimpulan
BAB 4
GAMBARAN UMUM
Pada penelitian ini, penulis ingin melakukan sebuah penelitian mengenai lirik lagu
speech composing yang isi atau kontennya terkait dengan pesan persuasi dan propaganda. Yang menjadi fokus dan objek dalam penelitian ini tentu lirik-lirik dalam beberapa laguspeech composingyang telah ditemukan melalui pengamatan sebelumnya. Penulis mengambil lagu speech composingsebagai bahan penelitian yang bersumber dari sebuah akun pada situs media YouTube. Akun tersebut ialah milik seorang yang menciptakan atau membuat lagu speech composing tersebut, yaitu Eka Gustiwana. Alasan bagi penulis mengambil langsung lagu speech composing pada akun Eka Gustiwana pada situs media YouTube dikarenakan untuk mendapatkan data penelitian yang lebih akurat. Kemudian alasan lainnya adalah untuk lebih mudah mengetahui jika ada lagu baru yang ia ciptakan.
4.1 YouTube
YouTube merupakan salah satu media berbasis internet yang mampu menampilkan gambar beserta dengan suara (audiovisual). Pendiri situs web YouTube merupakan 3 orang mantan karyawan Paypal yang bernama Chad Hurley, Steven Chen dan Jawed Karim. Sebelum bekerja di PayPal, Hurley belajar reka bentuk di University Indiana Pennsylvania, manakala Chen dan Karim belajar sains komputer bersama-sama di University Illinois di Urbana-Champaign. (http://kumpulan.info/tech/internet/514-youtube.html)
Asal mula pembuatan situs web ini dilatar belakangi oleh keinginan Chad Hurley dan Steven Chen yang ingin memperlihatkan video pesta makan malam kepada Jawed Karim yang tidak bisa hadir. Maka, muncullah ide bagaimana cara untuk membagikan video dengan mudah. Domain YouTube.com mulai aktif pada Febuari 2005. Pada bulan Mei 2005 mereka mulai mempublikasikan situs web ini. Dan akhirnya, diresmikan pada bulan November 2005. Video pertama yang diuploaddi YouTube adalah video buatan Jawed Karim yang berjudul "Me at The Zoo" yang diunggah pada tanggal 23 April 2005. Video ini menampilkan Jawed Karim yang berada di kebun binatang San Diego. (http://kumpulan.info/tech/internet/514-youtube.html)
seorang teknisi perangkat lunak YouTube, mengungkapkan bahwa 30 persen video di YouTube mewakili 99 persen kunjungan ke situs ini. Pada November 2011, jejaring sosial Google+ terintegrasi langsung dengan YouTube dan penjelajah web Chrome, sehingga video-video YouTube bisa ditonton di Google+. Bulan Desember 2011, YouTube meluncurkan antarmuka baru. Kanal video ditampilkan di kolom tengah halaman utama, sama seperti umpan berita situs-situs jejaring sosial. Pada saat yang sama, versi baru logo YouTube dipasang dengan bayangan merah yang lebih gelap. Inilah perubahan desain pertama mereka sejak Oktober 2006. (http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube)
Pada awalnya, kantor YouTube berada di atas sebuah restoran yang menjual pizza dan makanan Jepang di Fransisco. Suntikan dana dari Sequoia Capital dan mantan CFO Paypal diperoleh pada awal berdirinya YouTube yang terus bertumbuh dengan cepat. Perkembangan YouTube semakin terlihat pada tahun 2006 dimana situs web ini mampu menduduki peringkat 5 Alexa. Hasil statistik bulan Juli 2006, ada 100 juta video yang ditonton dan 65.000 video yang diupload setiap harinya. Tetapi, langkah perjalanan YouTube tidak selalu mulus. Pada tahun 2006, YouTube menghadapi gugatan dari Universal Tube & Rollform Equipment yang memiliki domain dengan nama yang mirip, yaitu www.utube.com. Tuntutan dilakukan karena mereka merasa keberatan situsnya dibanjiri oleh para pengunjung yang ingin mengakses YouTube.com. Kepopuleran YouTube menarik perhatian Google. Pada November 2006, YouTube dibeli oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar dan resmi beroperasi sebagai anak perusahaan Google. (http://kumpulan.info/tech/internet/514-youtube.html)
konten ofensif hanya bisa ditonton oleh pengguna terdaftar berusia 18 tahun atau lebih. (http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube). Berikut ini adalah logo dari YouTube :
Salah satu syarat untuk dapat mengunggah video ke dalam situs YouTube adalah dengan memiliki akun Google. Dengan memilikinya, masyarakat dapat dengan mudah untuk mengunggah video. Jika video yang diupload tersebut menarik, maka makin banyak orang yang menonton dan video tersebut akan menjadi tren di YouTube.
Salah satu syarat untuk dapat mengunggah video ke dalam situs YouTube adalah dengan memiliki akun Google. Dengan memilikinya, masyarakat dapat dengan mudah untuk mengunggah video. Jika video yang diupload tersebut menarik, maka makin banyak orang yang menonton dan video tersebut akan menjadi trend
di YouTube.
4.2 Profil Eka Gustiwana
Eka Gustiwana lahir di Jakarta pada tanggal 1 Agustus 1989. Ia adalah seorang produser musik, composer/ pencipta lagu, speech composer,jingle specialist, dan
keyboardistmuda asal Indonesia. Ia juga adalah seorang Youtuber dengan jumlah pelanggan/ subscribers kedua terbesar di Indonesia (kategori individu dengan jenis konten original) yaitu sebesar 294,120 dan total lifetime video views
sebanyak 31.370.536 (per 7 Maret 2015). Namanya mulai dikenal setelah ia menjadi pencipta lagu dan produser untuk Nikita Willy (Kutetap Menanti dan Lebih Dari Indah) dan menjadi speech composer pertama di Indonesia (Karya Demi Tuhan milik Arya Wiguna dan BBM Campuran milik Jeremy Teti). Setiap karya yang dihasilkannya hampir selalu hits, fenomenal, dan menjadi viral di sosial media. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)
Telkomsel, RS Premier Jatinegara, Bank Kaltim, Bayer, Chevrolet, dan OTO Finance. Hampir seluruh stasiun televisi di Indonesia pernah bekerja sama dengan Eka Gustiwana untuk memproduksi musik dan VT kreatif, sebut saja Metro TV, NET TV, Trans Corp, ANTV, SCTV, RCTI, SINDO TV, dan sebagainya. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)
Syahrini, Nikita Willy, Maudy Ayunda, dan Coboy Junior adalah beberapa artis yang pernah mempercayai lagu ciptaan Eka Gustiwana sebagai single mereka. Sebagai speech composer pertama dan masih satu-satunya di Indonesia ia pun telah menghasilkan berbagai karya fenomenal. Selain Arya Wiguna dan Jeremy Teti, ia pun memproduksi speech composinguntuk Sarah Sechan, Tukul Arwana, Soimah, Bondan Winarno, Addie MS, Najwa Shihab, bahkan hingga tokoh politik seperti Jusuf Kalla, Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Prabowo, Hatta Rajasa, Dahlan Iskan, Anies Baswedan, dan masih banyak lagi. Karya unik ini begitu menjadi pusat perhatian hingga beberapa stasiun televisi berlomba untuk menayangkan speech composing Eka Gustiwana. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)
Kini, sebagai komposer di bawah naungan publisher Trinity Optima Production dan artis di bawah naungan EGP Music, ia bersama dengan partner duo-nya Nadya Rafika telah meluncurkansinglekedua yang berjudul Di Situ Saya Kadang Sedih, featuring Bripka Dewi. Single ini diciptakan dan diproduseri sendiri oleh Eka Gustiwana, menyusul I'm OK yang sudah lebih dahulu rilis sebagai single
Eka yang cukup fenomenal dan viral di sosial media. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)
Eka kini aktif berproduksi di studio pribadinya di kawasan Jakarta Utara. Eka juga merupakan endorser resmi untuk produk keyboard Korg. Karena musik adalah
passion-nya, maka ia tidak akan pernah berhenti berkarya dan berkreatifitas. Anugerah insting bermusik yang peka menjadi kekuatan Eka Gustiwana dalam setiap pengerjaan karyaya. (http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq)
Perjalanan musik Eka Gustiwana bermula dari ayahnya yang memperkenalkan gitar dan digital audio workstation padanya diusia 11 tahun. Kemudian ia lebih memilih keyboard dan piano sebagai alat musik utamanya saat masih tergabung dalam grup band Warnahati sekitar tahun 2008-2010 yang kini berganti nama menjadi deVan. Eka menjadi bintang tamu acara Hitam Putih yang dipandu Deddy Corbuzier pada stasiun televisi Trans 7 setelah sebelumnya kembali membuat heboh dengan karya komposer ucapannya yang kali ini mengenai penyiar berita SCTV Jeremy Teti berjudul Jeremy Teti Nyanyi! - Bbm Campuran. (http://www.harimuhlia.com/2013/06/profil-dan-biodata-eka-gustiwana.html)
BAB 6
KESIMPULAN & SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pesan persuai dan propaganda yang terkandung di dalam lirik laguspeech composing karya Eka Gustiwana diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Makna pesan persuasi yang terkandung dalam lirik laguspeech composing
yaitu himbauan atau ajakan partisipasi demokrasi, pemberantasan korupsi, dan persatuan kesatuan bangsa. Himbauan untuk partisipasi demokrasi diantaranya seperti menolak dan menghindari praktik golput dan mengikuti proses pemilu. Sedangkan pemberantasan korupsi diantaranya seperti kesadaran sikap dan perubahan pola pikir. Kemudian persatuan dan kesatuan bangsa demi kebangkitan nasional.
dan tekad untuk memberantas korupsi dan selalu mengedepankan nasib rakyatnya.
6.2 Saran
1. Penelitian ini hanya memfokuskan pada pesan persuasi dan propaganda yang terdapat pada lirik laguspeech composingkarya Eka Gustiwana pada tahun 2014. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk meneliti makna pesan lain yang mungkin terkandung didalamnya.
2. Masyarakat sebaiknya berpartisipasi dalam setiap kegiatan demokrasi yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan khususnya untuk memberantas kasus korupsi.
3. Masyarakat Indonesia khususnya pejabat harus sadar dan tidak melakukan praktek korupsi karena dapat merugikan bangsa dan negara. Pemimpin bangsa beserta jajarannya harus lebih berani dan tegas dalam mengatasi dan memberantas korupsi.
Arifin, Anwar. 2010. Ilmu Komunikasi : Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta. Rajawali Pers
Bashori, Akmal. 2013. Pendekatan Hermeneutika: Sebuah Paradigma dan Kerangka Metodologi.Semarang. Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta. LkiS
Mulyono, Edi. 2013.Belajar Hermeneutika.Yogyakarta. IRCiSOD Nurudin. 2011.Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta. Rajawali Pers
Palmer, Richard E. 2005. Hermeneutika : Teori Baru Mengenai Interpretasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidik dan Kebudayaan. 1984.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta. Balai Pustaka Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group
Sumber Skripsi
Rachman, Haidir. 2013. Kajian Hermeneutika Teks Lagu “Kompor Meleduk”
Karya Benyamin Sueb. Universitas Nasional.
Melina, Ade Rizki. 2012. Musik Punk Sebagai Sarana Kritik. Universitas Lampung.
Priastuti, Kartika Erning. 2012. Komunikasi Persuasif Guru Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa SMP (studi kasus pada SMP Negeri 2 Pringsewu). Universitas Lampung
Subhandian, Fachril. 2010. Tindak Tutur Persuasif Bahasa Jepang. Universitas Indonesia.
Sumber Jurnal
Sanjaya, Bima Agung A. 2013. Makna Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu ”Bento” Karya Iwan Fals (Analisis Semiotika Roland Barthes). Volume 1/ No. 4. 183-199. E-Journal Ilmu Komunikasi
Hidayat, Rahmat. 2014. Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu Laskar Pelangi Karya Nidji. Volume2/No.1. 243-258. E-Journal Ilmu Komunikasi
Rahmiati, Dyan. 2011.SATIRE POLITIK DALAM LAGU :“ANDAI KU GAYUS
TAMBUNAN. Volume 1/No. 1 69-78. Jurnal Ilmu Komunikasi
https://www.academia.edu/Download Sumber Internet
Gustiwana, Eka. “Cara Membuat Video Viral di Mac Dengan Teknik Speech Composing”, www.makemac.com, http://www.makemac.com/video-viral-di-mac/, diakses tanggal 26 Juli 2014, jam 01.14
Wikipedia Bahasa Indonesia,Komunikasi Musik,Ensiklopedia Bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_Musik diakses pada tanggal 24 Februari 2015, jam 19.52
Wikipedia Bahasa Indonesia,Lagu, Ensiklopedia Bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Lagu diakses pada tanggal 24 Februari 2015, jam 19.55
http://digilib.upnjatim.ac.id/files/disk1/4/jiptupn-gdl-meytatriwa-152-5-babii.pdf diakses pada tanggal 24 Februari 2015, jam 20.24
http://www.ekagustiwana.com/#!about/c24vq diakses pada tanggal 15 Maret 2015, jam 20.50
Muhlia, Hari.Profil dan Biodata Eka Gustiwana.www.harimuhlia.com http://www.harimuhlia.com/2013/06/profil-dan-biodata-eka-gustiwana.html diakses pada tanggal 15 Maret 2015, jam 20.54
https://www.academia.edu/6499896/HERMENEUTIKA_DAN_PEMAHAMAN_ SCHLEIERMACHER_AND_ARKOUN diakses pada tanggal 24 Maret 2015, jam 18.55
Rachman, Haidir. 2013. Kajian Hermeneutika Teks Lagu“Kompor Meleduk”
Karya Benyamin Sueb. Universitas Nasional
https://www.academia.edu/3432290/KAJIAN_HERMENEUTIKA_TEKS_LAGU _KOMPOR_MELEDUK_KARYA_BENYAMIN_SUEB diakses pada tanggal 24 Maret 2015, jam 19.02
Wikipedia Bahasa Indonesia,YouTube,Ensiklopedia Bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube diakses pada tanggal 27 Maret 2015, jam 21.39
Yang perlu anda ketahui tentang YouTube. Kumpulan.info
http://kumpulan.info/tech/internet/514-youtube.html diakses pada tanggal 27 Maret 2015, jam 21.40
Pandasurya Wijaya,Indonesia diperingkat 107 negara paling korup.
www.merdeka.com, http://www.merdeka.com/dunia/indonesia-di-peringkat-107-negara-paling-korup.html diakses pada tanggal 06 April 2015, jam 00.13
Indark,Propaganda dan Media Massa,wordpress.com,