• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN DAN PENYAJIAN DATA INFORMASI DIGITAL SMA NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMETAAN DAN PENYAJIAN DATA INFORMASI DIGITAL SMA NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMETAAN DAN PENYAJIAN DATA INFORMASI DIGITAL SMA NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

Oleh Angga Magianto

Melalui Sistem Informasi Geografi (SIG) diharapkan visualisasi data melalui peta sebaran SMA Negeri yang terdapat di Kota Bandar Lampung akan lebih maksimal dan informatif. Penelitian ini bertujuan menyediakan peta digital yang menyajikan data informasi SMA Negeri di Kota Bandar Lampung.

Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak tujuh belas SMA Negeri. Objek dalam penelitian ini yaitu data geospasial yang terbagi menjadi data Spasial dan data Attribute. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, Obesrvasi dan kuisioner. Analisis data yang yaitu dengan analisa digital, penyajian data, dan verifikasi data dan deskripsi data sebagai laporan akhir dari penelitian ini.

Hasil dalam penelitian ini adalah Peta digital mengenai SMA Negeri Kota Bandar Lampung yang dapat membantu memberikan informasi lokasi dari SMA Negeri di Kota Bandar lampung serta deskripsi mengenai masing-masing sekolah tersebut.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

P

Penulis dilahirkan di Teluk betung, pada tangga 1991. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Lugito dan Ibu Mariam menyelesaikan Pendidikan Taman Kanak-Islamiyah Teluk betung pada tahun 1997, Pendi abaya III Bandar Lampung pada tahun 2003,

di SMP Negeri 12 Bandar Lampung pada t ngah Atas di SMA Negeri 10 Lampung tahun 20

ahasiswa di Universitas Lampung, S1 Pendi Ilmu Pengetahuan Sosial.

ahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan akadem Kuliah Kerja Lapangan Geografi di Bali, Ja hun yang sama penulis melaksanakan program

bersinergi dengan Program Pengalaman Lapa domulyo Lampung Selatan selama tiga bulan terpa

(8)

MOTO

jika tidak tahu belajarlah,

jika tidak bisa bersungguh sungguhlah, jika tidak mungkin cobalah.

(Napoleon Bonaparte)

Berdoa, Berpikir, berusaha, Bersyukur.

(9)

PERSEMBAHAN

Terucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan karya kecilku ini sebagai tanda cinta, kasih sayang dan baktiku kepada:

Ibundaku Tercinta (Mariam)

sebagai sosok yang ikhlas membimbingku dari kacil hingga saat ini dengan iringan kasih sayang serta doa yang selalu beliau panjatkan tak lain untuk

kesuksesanku

Ayahandaku Tersayang (Lugito)

sebagai figur seseorang yang sangat aku kagumi yang selalu menopangku saat aku lemah dan selalu mendukungku di setiap iringan langkahku dalam menggapai

cita-cita.

Adikku (David Septiawan)

Sebagai sosok periang yang memberi senyum kecilnya untuk bisa memberi nuansa semangat untukku

(Siska Marviyanasari, S.Pd.)

Sebagai sosok yang selalu mengisi hari dan sumber semangat serta motivasi pada diriku

serta

Almamater Kebanggaanku Universitas Lampung

(10)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I serta selaku Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan perhatian, motivasi dan semangat kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini. Bapak Dedy Miswar, S.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan perhatian, motivasi dan semangat. Serta kepada Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. selaku Dosen Pembahas yang selalu memberikan masukan serta saran kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas kepada:

(11)

2. Bapak. Dr. M. Thoha B. S. Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terimakasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah diberikan.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terimakasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah diberikan.

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terimakasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah diberikan.

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi sekaligus sebagai Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan, sumbangan pikiran, kritik, dan saran selama perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 8. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang telah memberikan bantuan

dan kerjasama dalam penyusunan skripsi ini.

9. kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung yang telah memberikan bantuan dan kerjasama dalam penyusunan skripsi ini.

(12)

11. Sahabat-sahabatku seperjuangan angkatan 2009 di program studi S1 Pendidikan Geografi, Universitas Lampung atas kebersamaannya dalam menuntut ilmu dan menggapai impian.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih.

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat.

Bandar Lampung, Agustus 2014 Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

E. Ruang Lingkup Penelitian... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjuan Pustaka... 10

1. Peta... 10

2. Sistem Informasi Geografi... 14

3. Sekolah... 19

4. Sarana dan Prasarana di Sekolah... 20

5. Pengembangan Sistem... 21

B. Penelitian Sejenis... 23

C. Kerangka Pikir... 24

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 25

B. Bahan dan alat yang Digunakan dalam Penelitian... 26

1. Bahan yang Digunakan... 26

2. Alat yang Digunakan... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian... 27

1. Subjek Penelitian... 27

2. Objek Penelitian... 27

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel... 27

1. Variabel Penelitian... 27

(14)

G. Prosedur Pembuatan Sistem... 31

1. Perencanaan (Planing) ... 31

2. Analisys, Design, Implementation... 31

3. Uji Coba Produk... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Daerah Penelitian 1. Sejarah singkat Kota Bandar Lampung... 34

a) Zaman Pra Kemerdekaan Indonesia... 34

b) Zaman Pasca Kemerdekaan Indonesia... 35

c) Hari Jadi Kota Bandar Lampung... 36

d) Perubahan Jumlah Kecamatan... 36

2. Letak Astronomis dan Luas Wilayah... 38

3. Kependudukan... 39

4. Pendidikan... 40

B. Hasil dan Pembahasan 1. Peran SIG dalam Bidang Pendidikan di Kota Bandar Lampung .. 42

2. Deskripsi SMA Negeri Kota Bandar Lampung... 44

A. SMA Negeri 1 Bandar Lampung... 44

B. SMA Negeri 2 Bandar Lampung... 49

C. SMA Negeri 3 Bandar Lampung... 54

D. SMA Negeri 4 Bandar Lampung... 59

E. SMA Negeri 5 Bandar Lampung... 62

F. SMA Negeri 6 Bandar Lampung... 65

G. SMA Negeri 7 Bandar Lampung... 69

H. SMA Negeri 8 Bandar Lampung... 74

I. SMA Negeri 9 Bandar Lampung... 78

J. SMA Negeri 10 Bandar Lampung... 83

K. SMA Negeri 11 Bandar Lampung... 86

L. SMA Negeri 12 Bandar Lampung... 90

M. SMA Negeri 13 Bandar Lampung... 94

N. SMA Negeri 14 Bandar Lampung... 97

O. SMA Negeri 15 Bandar Lampung... 100

P. SMA Negeri 16 Bandar Lampung... 105

Q. SMA Negeri 17 Bandar Lampung... 108

3. Analisis dan Rancangan Sistem... 111

A) Deskripsi Sistem... 111

B) Design Perancangan Sistem... 111

a) Intro... 111

b) Menu Utama... 112

c) Penutup... 113

4. Implementasi SMA Negeri Kota Bandar Lampung... 113

5. Uji Coba Ahli... 115

A) Tampilan Pemetaan dan Sistem Informasi Digital... 115

B) Bahasa Yang Digunakan Pada Pemetaan Dan Sistem Informasi Digital... 116

(15)

V. PENUTUP

A. Simpulan... 117 B. Saran... 117 DAFTAR PUSTAKA

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar SMA Negeri di Kota Bandar Lampung... 5

2. Luas Wilayah Tiap Kecamatan di Kota Bandar Lampung Propinsi Lampung Tahun 2012... 39

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2012... 40

4. Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Bandar Lampung... 41

1. Daftar jumlah ruang di SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun 2013.... 47

2. Jumlah Guru SMA Negeri 1 Bandar Lampung berdasarkan bidang studi tahun 2013... 48

3. Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas.. 48

4. Daftar jumlah ruang di SMA Negeri 2 Bandar Lampung tahun 2013.. 52

5. Jumlah Guru SMA Negeri 2 Bandar Lampung berdasarkan bidang Studi tahun 2013... 53

6. Jumlah Siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas... 54

7. Daftar Pejabat Kepala SMA Negeri 3 Bandar Lampung... 54

8. Keadaan Gedung SMA Negeri 3 Bandar Lampung... 56

9. Jumlah Guru SMA Ne geri 3 Bandar Lampung Berdasarkan bidang studi tahun 2013 ... 58

10. Jumlah Siswa SMA Negeri 3 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .... 58

11. Keadaan Gedung SMA Negeri 4 Bandar Lampung... 60

12. Jumlah Guru SMA Negeri 4 Bandar Lampung Berdasarkan Bidang Studi Tahun 2013 ... 61

13. Jumlah Siswa SMA Negeri 4 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .... 62

14. Keadaan Gedung SMA Negeri 5 Bandar Lampung... 63

15. Jumlah Guru SMA Negeri 5 Bandar Lampung Berdasarkan Bidang Studi Tahun 2013 ... 64

16. Jumlah Siswa SMA Negeri 5 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .... 65

17. Keadaan Gedung SMA Negeri 6 Bandar Lampung... 67

18. Jumlah Guru SMA Negeri 6 Bandar Lampung Berdasarkan Bidang Studi Tahun 2013 ... 68

19. Jumlah Siswa SMA Negeri 6 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .... 69

20. Jumlah Ruang SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun 2013 ... 72

21. Jumlah Guru SMA Negeri 7 Bandar Lampung Berdasarkan Bidang Studi Tahun 2013 ... 73

(17)

23. Jumlah Ruang SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2013 ... 76 24. Jumlah Guru SMA Negeri 8 Bandar Lampung Berdasarkan Bidang

Studi Tahun 2013 ... 77 25. Jumlah Siswa SMA Negeri 8 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .... 78 26. Daftar Jumlah Ruang di SMA Negeri 9 Bandar Lampung

Tahun 2013 ... 81 27. Jumlah Guru SMA Negeri 9 Bandar Lampung Berdasarkan Bidang

Studi Tahun 2013 ... 82 28. Jumlah Siswa SMA Negeri 9 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .... 82 29. Jumlah Ruang di SMA Negeri 10 Bandar Lampung Tahun 2013 ... 85 30. Jumlah Guru SMA Negeri 10 Bandar Lampung Tahun 2013

Berdasarkan Bidang Studi Tahun 2013... 85 31. Jumlah Siswa SMA Negeri 10 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .. 86 32. Daftar Jumlah Ruang di SMA Negeri 11 Bandar Lampung

Tahun 2013 ... 88 33. Jumlah Guru SMA Negeri 11 Bandar Lampung Berdasarkan

Bidang Studi Tahun 2013 ... 89 34. Jumlah Siswa SMA Negeri 11 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .. 89 35. Daftar Jumlah Ruang di SMA Negeri 12 Bandar Lampung

Tahun 2013 ... 92 36. Jumlah Guru SMA Negeri 12 Bandar Lampung Berdasarkan

Bidang Studi Tahun 2013 ... 93 37. Jumlah Siswa SMA Negeri 12 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .. 93 38. Daftar Jumlah Ruang di SMA Negeri 13 Bandar Lampung

Tahun 2013 ... 95 39. Jumlah Guru SMA Negeri 13 Bandar Lampung Berdasarkan

Bidang Studi Tahun 2013 ... 96 40. Jumlah Siswa SMA Negeri 13 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .. 96 41. Daftar Jumlah Ruang di SMA Negeri 14 Bandar Lampung

Tahun 2013 ... 99 42. Jumlah Guru SMA Negeri 14 Bandar Lampung Berdasarkan

Bidang Studi Tahun 2013 ... 99 43. Jumlah Siswa SMA Negeri 14 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .. 100 44. Daftar Jumlah Ruang di SMA Negeri 15 Bandar Lampung

Tahun 2013 ... 103 45. Jumlah Guru SMA Negeri 15 Bandar Lampung Berdasarkan

Bidang Studi Tahun 2013 ... 104 46. Jumlah Siswa SMA Negeri 15 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .. 105 47. Daftar Jumlah Ruang di SMA Negeri 16 Bandar Lampung

Tahun 2013 ... 107 48. Jumlah Guru SMA Negeri 16 Bandar Lampung Berdasarkan

Bidang Studi Tahun 2013 ... 107 49. Jumlah Siswa SMA Negeri 16 Bandar Lampung Berdasarkan Kelas .. 108 50. Daftar Jumlah Ruang di SMA Negeri 17 Bandar Lampung

Tahun 2013 ... 109 51. Jumlah Guru SMA Negeri 17 Bandar Lampung Berdasarkan

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan subsistem-subsistem SIG... 15

2. ModelPrototype... 21

3. Peta Administratif Kota Bandar Lampung Tahun 2013... 38

(19)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Kartografi merupakan ilmu yang khusus mempelajari segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan, pengetahuan, penyimpanan, hingga pengawetan serta cara-cara penggunaan peta. peta bukan hanya berguna dalam menentukan lokasi namun juga dalam berbagai bidang.

(20)

2

Dalam proses pemetaan harus melalui beberapa tahapan mulai dari penyusunan ide hingga peta siap digunakan. Semua itu harus dilakukan dengan penuh hati-hati dan ketelitian agar diperoleh peta yang baik dan benar serta memiliki nilai artistik atau seni sehingga pengguna mampu menggunakan peta dengan maksimal dan pembuat dapat menghasilkan peta yang baik sehingga terjadi timbal balik antar pengguna dengan pembuat peta. Sekarang pembuatan peta sudah mulai berkembang dengan pesat, seiring dengan kemajuan teknologi pembuatan petapun sudah menggunakan teknologi salah satunya pembuatan peta digital dengan menggunakan sistem informasi geografi.

Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan suatu kesatuan sistem (berbasis

computer) untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis, dan

penayangan (display) data yang terkait dengan permukaan bumi. SIG akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi. SIG telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang, bahkan bagi sebagian besar kalangan, SIG telah menjelma menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai salah satu contoh yakni dalam bidang pendidikan, SIG juga tak kalah penting karena dengan SIG dapat diketahui jarak ideal antara sekolah, lokasi penentuan suatu sekolah dan pemetaan sebaran serta basis data sekolah.

(21)

3

yang telah ditetapkan, untuk mendapatkan simpati dari masyarakat dan publik. Dalam bidang pendidikan kegiatan operasional sekolah/pendidikan harus semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah diterapkan.

Sekolah juga merupakan sarana utama dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dimana hasil pendidikan pelaksanaan di sekolah menjadi harapan, maka kegiatan-kegiatan sekolah juga harus terpadu dengan harapan masyarakat yang merupakan lingkungan pendidikan kedua setelah keluarga, yang memiliki fungsi sebagai kelanjutan pendidikan dalam lingkungan keluarga dengan guru sebagai pendidiknya. Seperti Ary H Gunawan (1996:186), menyatakan bahwa pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat khususnya para orang tua murid, anggota Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3), dan atasan langsungnya.

Proses belajar mengajar di sekolah dilakukan oleh guru dengan mempergunakan cara-cara tertentu menurut norma untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan di sekolah merupakan proses pembelajaran dan serangkaian kegiatan yang memungkinkan terjadinya perubahan struktur atau pola tingkah laku seseorang dalam kemampuan kognitif, afektif, dan keterampilan yang selaras, seimbang, dan bersama-sama turut serta meningkatkan kesejahteraan sosial. Hal ini tertuang pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang pengertian pendidikan adalah:

(22)

4

Untuk mencapai tujuan pendidikan dibutuhkan faktor-faktor penunjang seperti karakteristik suatu sekolah, guru yang kompeten dibidangnya, sarana dan prasarana yang memadai, dan sejalannya visi dan misi pendidikan disekolah dengan visi dan misi yang diinginkan orang tua maka tingkat kesuksesan anak semakin tinggi dan tentunya semakin mudah untuk berkerjasama antara tiga komponen tersebut (orang tua, anak, dan sekolah). Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Oleh karena itu, orang tua sangat bersikap selective dalam memilihkan sekolah bagi anaknya.

Latar belakang pendidikan orang tua dapat mempengaruhi pilihan sekolah anaknya, semakin tinggi pendidikan orang tua, maka akan lebih mementingkankan masa depan untuk anaknya, dan mementingkan pendidikan yang lebih baik. Untuk pendidikan berjangka panjang, para orangtua yang mementingkan masa depan lebih memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai salah satu pintu menuju jenjang pendidikan berikutnya, yakni Perguruan Tinggi.

Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung kota dan pusat pendidikan bagi masyarakatnya, yang terletak di Provinsi Lampung, Indonesia. Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20’ LS -50º30’ LS dan 105º28’ BT -105º37’ BT dengan luas wilayah 192.96 km2. Letak tersebut berada

(23)

5

pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Kota ini memiliki lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah yang menunjang bagi masyarakatnya, terutama ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri.

Tabel 1. Daftar SMA Negeri Kota Bandar Lampung NO Nama Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 SMA Negeri 1 Bandar Lampung

2 SMA Negeri 2 Bandar Lampung 3 SMA Negeri 3 Bandar Lampung 4 SMA Negeri 4 Bandar Lampung 5 SMA Negeri 5 Bandar Lampung 6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung 7 SMA Negeri 7 Bandar Lampung 8 SMA Negeri 8 Bandar Lampung 9 SMA Negeri 9 Bandar Lampung 10 SMA Negeri 10 Bandar Lampung 11 SMA Negeri 11 Bandar Lampung 12 SMA Negeri 12 Bandar Lampung 13 SMA Negeri 13 Bandar Lampung 14 SMA Negeri 14 Bandar Lampung 15 SMA Negeri 15 Bandar Lampung 16 SMA Negeri 16 Bandar Lampung 17 SMA Negeri 17 Bandar Lampung

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri tersebut tersebar hampir merata di kota Bandar lampung. Seluruh sekolah tentunya memiliki tujuan yang sama yakni mencerdaskan peserta didiknya dan mengembangkan potensi perserta didiknya, begitu juga dengan seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang ada di Kota Bandar Lampung.

(24)

6

sebagai penunjang pembelajaran disekolah yakni sarana dan prasarana yang berbeda.

Berdasarkan observasi, pertanyaaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh orang tua pada saat memilihkan sekolah untuk anaknya adalah bagaimana memilih sekolah yang tepat untuk anak, berapa jauhkah jarak antara rumah dengan sekolah anak, bagaimanakah kualitas pendidikan disekolah anak, bagaimanakah sarana dan prasarana di sekolah tersebut. Karena tugas orang tua untuk memilihkan sekolah yang tepat merupakan bagian yang penting untuk pendidikan anaknya, anak tentunya perlu terlibat dalam proses ini seiring dengan perkembangan usianya, namun orang tualah yang harus menganialisa karakteristik sebuah sekolah.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas mengenai pertanyaan-pertanyan tentang bagaimana memilih sekolah yang tepat bagi seorang anak khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, dibutuhkan suatu sumber informasi tentang sebaran dan informasi data mengenani suatu sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan cara pembuatan peta sebaran Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandar Lampung baik secara peta digital maupun peta cetak.

(25)

7

bidang pun terus dilakukan, tidak terkecuali dalam sektor pendidikan yang merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya di kota Bandar Lampung.

Penyajian informasi dalam bentuk pemetaan sebaran sekolah dapat membantu dalam mendapatkan data secara cepat dan akurat mengenai keadaan sekolah yang ada. Penyajian informasi yang diberikan dari penyajian berupa peta sebaran sekolah tentunya lebih efektif dalam penyampaian informasi kepada pengguna dalam hal ini masyarakat. Sehingga dapat berdampak baik dalam pemilihan sekolah yang efektif bagi masyarakat dalam hal ini orang tua dan anak sebagai peserta didik di sekolah..

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk memetakan sebaran Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang ada di Kota Bandar Lampung sebagai media bantu dalam penyampaian informasi mengenai sekolah menengah atas di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan perangkat Lunak Sistem Informasi Geografi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(26)

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menyediakan peta dan informasi SMA Negeri Kota Bandar Lampung menggunakan SIG yang disajikan berupa peta dan informasi digital.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suplemen media pembelajaran pada mata pelajaran Geografi di Sekolah Menengah Atas pada pokok bahasan Peta dan Sistem Informasi Geografi.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan bagi pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung dalam usaha pengembangan kependidikan di kota Bandar Lampung.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat khususnya para orang tua dan anak tentang Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di kota Bandar Lampung.

(27)

9

F. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dari penelitian ini, yaitu :

1. Ruang lingkup objek penelitian adalah lokasi Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri (data spasial) dan gambaran umum, sarana dan prasarana, keadaan dan jumlah guru, keadaan jumlah murid (data attribute).

2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah SMA Negeri yang ada di Kota Bandar Lampung yang berjumlah 17 SMA.

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah wilayah Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

4. Ruang lingkup waktu penelitian yaitu tahun 2013.

5. Ruang lingkup ilmu yaitu Sistem Informasi Geografi (SIG)

(28)

10

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Peta

a. Pengertian Peta

Menurut ICA (International Cartographic Association), peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari kenampakan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa.

Menurut Dedy Miswar (2012: 2) Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensional. Melalui sebuah peta kita akan mudah dalam melakukan pengamatan terhadap permukaan bumi yang luas, terutama dalam hal waktu dan biaya. Menno-Jan Kraak dalam bukunya Cartography: Visualization Of

Geospatial (2006:1) mengemukakan bahwa Peta digunakan untuk visualisasi data

keruangan (geospatial), yaitu data yang berkenaan dengan lokasi atau atribut dari suatu objek atau fenomena di permukaan bumi.

(29)

11

media untuk belajar secara mandiri. Pada proses perencanaan wilayah peta sangat diperlukan sebagai survei lapangan, sebagai alat penentu desain perencanaan, dan sebagai alat untuk melakukan analisis secara keruangan.

Peta dalam sebuah penelitian sangat diperlukan terutama yang berorientasi pada wilayah atau ruang tertentu di muka bumi. Peta diperlukan sebagai petunjuk lokasi wilayah, alat penentu lokasi pengambilan sampel di lapangan, sebagai alat analisis untuk mencari satu output dari beberapa input peta (tema peta berbeda) dengan cara tumpang susun beberapa peta (overlay), dan sebagai sarana untuk menampilkan berbagai fenomena hasil penelitian seperti peta kepadatan penduduk, peta daerah bahaya longsor, peta daerah genangan, peta ketersediaan air, peta kesesuaian lahan, peta kemampuan lahan, dan sebagainya. Data-data yang dapat dibuat peta adalah data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Peta memiliki fungsi yang sangat banyak. Fungsi-fungsi peta menurut sebuah situs http//:id.wikipedia.org.Sistem_informasi_Geografis.htm dalam hal perencanaan wilayah diantaranya:

a) Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.

b) Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.

c) Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.

d) Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.

(30)

12

f) Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.

Peta memiliki jenis yang beranekaragam. Menurut Subagio (2003: 3) Klasifikasi peta dapat berdasarkan pada sumber datanya, berdasarkan jenis data yang disajikan, dan berdasarkan skalanya. Penelitian ini akan menggunakan peta tematik. Peta Tematik adalah peta yang hanya menyajikan data-data atau informasi dari suatu konsep/tema yang tertentu saja, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif dalam hubungannya dengan detail topografi yang spesifik, terutama yang sesuai dengan tema peta tersebut.

Peta dibuat untuk berbagai tujuan dan kepentingan, sehingga terdapat berbagai tema dan judul peta. Namun, dari berbagai tema dan tujuan peta tersebut dapat digolongkan dalam beberapa tema besar. Penggolongan peta sangat diperlukan untuk mengetahui fungsi dan kegunaan peta secara tepat dan pemilihan atau pencarian peta secara cepat.

(31)

13

Penggolongan peta menurut Dedy Miswar (2012:16-19) adalah sebagai berikut: a. Penggolongan Peta menurut isi (content):

1) peta umum atau peta rupabumi atau dahulu disebut peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan bentang alam secara umum di permukaan bumi, dengan menggunakan skala tertentu. Peta-peta yang bersifat umum masuk dalam kelompok ini seperti peta dunia, atlas, dan peta geografi lainnya yang berisi informasi umum.

2) Peta tematik, adalah peta yang memuat tema-tema khusus untuk kepentingan tertentu, yang bermanfaat dalam penelitian, ilmu pengetahuan, perencanaan, pariwisata, peta kemampuan lahan, peta kesesuaian lahan, peta daerah rawan longsor, dan sebagainya.

3) Peta navigasi (Chart), peta yang dibuat secara khusus atau bertujuan praktis untuk membantu para navigasi laut, penerbangan maupun perjalanan. Unsur yang digambarkan dalam chart meliputi route perjalanan dan faktor-faktor yang sangat berpengaruh atau sangat penting sebagai panduan perjalanan seperti lokasi kota-kota, ketinggian daerah, maupun kedalaman laut.

b. Penggolongan peta menurut skala (scale) 1) Peta skala sangat besar : > 1:10.000

2) Peta skala besar : < 1:100.000–1:10.000 3) Peta skala sedang : 1:100.000–1:1.000.000 4) Peta skala kecil : >1:1.000.000

c. Penggolongan peta menurut kegunaan (purpose) 1) Peta pendidikan

2) Peta ilmu pengetahuan 3) Peta navigasi

4) Peta untuk aplikasi teknik 5) Peta untuk perencanaan

1) Peta umum (peta topografi) 2) Peta khusus (peta tematik) c. Atas dasar pengukurannya

1) Peta terestris 2) Peta fotogramteri d. Atas dasar penyajiannya

(32)

14

e. Atas dasar hirarkinya 1) Peta manuskrip 2) Peta dasar 3) Peta induk 4) Peta turunan

2. Sistem Informasi Geografi (SIG)

a. Pengertian Sistem Informasi Geografi

Saat ini perkembangan informasi geospasial sangat pesat, terutama pengembangan data Geospasial Digital. Kemampuan penyimpanan yang semakin besar, kapasitas transfer data yang semakin meningkat, dan kecepatan proses data yang semakin cepat menjadikan data spasial merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari perkembangan teknologi informasi. Maka dari itu diperlukan sebuah perangkat lunak yang berbasis data untuk dapat menganalisis dan memungkinkan pencarian data yang mudah dalam suatu sistem informasi yang disebut Sistem Informasi Geografi. Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi salah satu sarana penyampaian informasi. Terutama untuk informasi-informasi yang berhubungan dengan data spasial.

Menurut Eddy Prahasta (2002:4), Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi baru yang pada saat ini menjadi alat bantu (tools) yang sangat esensial dalam menyimpan, manipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data atribut dan data spasial.

(33)

15

verifikasi, kompilasi, penyimpanan, perubahan (updating) manajemen dan pertukaran, manipulasi, pemanggilan dan presentasi, serta analisis data geografis

Dari berbagai pengertian diatas mengenai Sistem Informasi Geografi (SIG) atau

Geographic Information System (GIS) dapat ditarik kesimpulan bahwa menangani

solusi solusi dari beberapa bidang. Sistem informasi juga dapat membantu menyajikan berbagai data yang ada pada kondisi di lapangan.

Dalam Sistem Informasi Geografis terdapat subsistem-subsistem dalam SIG itu sendiri meliputi Data Input, Data Output, Data Management, dan Data Manipulation

and Analysis. Keempat subsistem tersebut akan salaing berkaitan antara satu sama

lain. Dapat dilihat pada gambar skema berikut :

Gambar 1. Bagan subsistem-subsistem SIG

Data Manipulation

& Analysis

Data Input

Data Output

Data Management

(34)

16

b. Manfaat Menggunakan SIG

SIG dapat menjadi alat yang sangat penting untuk pengambilan keputusan dalam pembangunan yang berkalanjutan, karena SIG diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat konseptual, apa yang terjadi pada suatu lokasi, lokasi apa yang mendukung dalam kondisi tertentu, dan bagaimana hubungan kerungan antar objek dalam kenampakan geografis, dan mampu memberikan informasi keruangan yang daoat dianalisis secara cepat.

Beberapa contoh aplikasi-aplikasi pemanfaatan Sistem Informasi Geografi menurut Eddy Prahasta (2002: 4-5) diantaranya::

 Aplikasi di bidang pendidikan (penentuan kesesuaian lokasi pendidikan, sistem informasi pendidikan/akademis dan sebagai alat bantu pemahaman dan pembelajaran untuk masalah-masalah geografi untuk siswa).

 Aplikasi SIG di bidang pariwisata yaitu dalam inventarisasi daerah pariwisata dan analisis potensi daerah unggulan untuk pariwisata.

 Aplikasi SIG di bidang sumberdaya alam yaitu dalam inventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertanian,perkebunan, kehutanan, perencanaan tataguna lahan, analisis daerah rawan bencana alam, dan sebagainyai.

 Aplikasi SIG di bidang perencanaan yaitu dalam perencanaan pemukiman transmigrasi, perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kota, perencanaan lokasi dan relokasi industri, pasar, pemukiman, dan sebagainya.

 Aplikasi SIG di bidang kependudukan atau demografi yaitu dalam penyusunan data pokok, penyediaan informasi kependudukan/sensus, dan sosek (sosial dan ekonomi) sistem informasi untuk kepentingan pemilihan umum dan sebagainya.

c. Komponen-komponen SIG

(35)

17

1) Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses: Input data: mouse, digitizer, scanner. Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card dan Output data: plotter, printer, screening.

2) Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG, Data

Base Management System (DBMS), Alat untuk menganalisa data-data dan

alat untuk menampilkan data dan hasil analisa. 3) Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data Spasial dan Data Non Spasial (Atribut). Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu. Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.

4) Manusia

Manusia mer usiaupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

d.

Sumber Data Spasial

(36)

18

1) Peta Analog

Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainuya. Peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan berbagai cara. Referensi spasial dari peta analog memberikan koordinat sebenarnya di permukaan bumi pada peta digital yang dihasilkan. Biasanya peta analog direpresentasikan dalam format vektor. Peta analog antara lain peta topografi, peta tanah dan lain sebagainya.

2) Data Dari Sistem Penginderaan Jauh

Data Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster. Data dari penginderaan jauh antara lain citra satelit, foto-udara, dan lainnya.

3) Data Hasil Pengukuran Lapangan

Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb., yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut.

4) Data GPS

Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.

e. Kelebihan dan Kekurangan SIG Kelebihan menggunakan SIG adalah:

- Sangat efisien untuk lapisan peta yang baik. - Cepat untuk cek dan update.

- Data atribut dan peta mudah dimanipulasi. - Interaktif antara peta dan komputer.

- Data yang terkumpul dapat dijadikan data pengambilan keputusan.

Kekurangan menggunakan SIG:

- Biaya tinggi untuk pemeliharaan terus-menerus. - Biaya tinggi untuk data awal.

(37)

19

3. Sekolah

Sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan yang dirancang untuk pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru. Secara historis istilah sekolah berasal dari bahasa yunani kuno sechola atau echole yang artinya “waktu senggang, hiburan, atau istirahat” (wikipedia,2012). Para bangsawan romawi pada saat itu

memanfaatkan waktu senggang untuk mengisi kegiatannya dengan berolahraga, berdiskusi tentang segala macam masalah kehidupan dengan sesamanya. Namun dengan berkembangnya zaman kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus dan mulai di jadwal, dan direncanakan pelaksanaannya, akhirnya dari echole itulah berubah menjadi kata school, dan dalam bahasa Indonesia di terjemahkan menjadi sekolah.

Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam perkembangan pendidikan serta salah satu pilar pembangunan. Sekolah merupakan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Menurut tingkatan atau jenjang sekolah, maka organisasi pendidikan formal atau sekolah di Indonesia tersusun dari tingkat bawah sampai atas, yaitu TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

Sekolah sebagai pusat pendidikan formal, ia lahir dan berkembang dari pemikiran efisiensi dan efektivitas di dalam pemberian pendidikan kepada warga masyarakat (Tim Dosen FIP-IKIP Malang, 1981:146)

(38)

20

negaranya, dan dapat melalui kegiatan-kegiatan kurikuler maupun ekstrakulikulernya.

4. Sarana Dan Prasarana Di Sekolah

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah (Ibrahim Bafadal, 2003: 2). Jika dalam suatu sekolah tidak memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai maka akan mengganggu proses pembelajaran dan kurang memadai dalam proses belajar mengajar.

Ibrahim Bafadal (2003: 3), menyatakan bahwa:

Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidian. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh adalah kapur tulis, atlas, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang scara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar seperti lemari arsip di kantor sekolah merupakan sarana pendidikan yang tidak secara langsung digunakan oeh guru dalam proses belajar mengajar.

Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dan meningkatkan prestasi belajarnya maka perlu didukung oleh banyak faktor, diantaranya adalah sarana belajar yang dibutuhkan oleh siswa. Selain penjelasan di atas mengenai klasifikasi sarana pendidikan Ibrahim Bafadal (2003: 3), juga mengelompokkan prasarana pendidikan menjadi dua macam yakni:

(39)

21

2. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Contohnya adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

Dilihat dari pengertian di atas bahwa sarana dan prasarana dalam pendidikan sangat berhubungan erat dan secara langsung dengan proses belajar mengajar, karena dapat memudahkan guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.

5. Pengembangan Sistem

Metode perancangan atau pengembangan sistem informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Prototype System. Model ini sangat baik digunakan untuk menyelesesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya, Menurut A.S, Rosa dan M. Shalahuddin (2011) Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Alur model Prototipe dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini:

Planning

Analysis

Design

Implementation

System

Prototype Implementation

System

(40)

22

Keterangan :

1. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan (Planing) merupakan proses penting untuk mengetahui mengapa sistem informasi harus dibuat dan menentukan bagaimana cara membangun sistem tersebut. Langkah pertama dari proses tersebut adalah dengan mengidentifikasi.

2. Analisys, Design, Implementation

Analisis (Analisys)

Analisis sistem dilakukan untuk memberikan jawaban pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem. Pada tahap ini pembuat sistem melakukan observasi dan pengamatan kemudian mengidentifikasi dan mengembangkan konsep untuk sebuah sistem baru.

Perancangan (Design)

Tahap perancangan (Design) dilakukan untuk menetapkan bagaimana sistem akan dioperasikan, hal ini berkaitan dengan menentukan program yang akan dibuat.

Implementasi (Implementation)

Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi

(41)

23

Merupakan proses pasca implementasi untuk memantau, mengevaluasi, dan memodifikasi sistem informasi sesuai kebutuhan. Selain itu mengumpulkan berbagai informasi tambahan untuk melengkapi , sehingga akan dihasilkan suatu sistem yang lebih baik.

B. Penelitian Sejenis / Relevan

Berdasarkan penelitian Amar Daumi (2013) yang berjudul “Pemetaan Objek

Wisata Alam Di Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung Tahun 2012” yang

bertujuan untuk mengetahui jenis obyek wisata aam, sebaran obyek wisata alam, dan potensi secara keseluruhan dari obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Tanggamus dengan cara membuat peta obyek wisata alam Kabupaten Tanggamus tahun 2012. Hasil Penelitiannya adalah berupa peta digital obyek wisata alam Kabupaten Tanggamus dengan sistem informasi geografi, yang digunakan sebagai media bantu bagi wisatawan dalam mendapatkan informasi mengenai obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Tanggamus.

Berdasarkan keterangan diatas sistem SIG dapat mempermudah seseorang dalam mencari informasi baik dalam peta biasa maupun peta digital.

(42)

24

C. Kerangka Pikir

Sebaran sekolah perlu disajikan dalam bentuk peta. Peta sebaran sekolah setiap kecamatan yang ada di suatu wilayah akan memiliki arti yang penting, karena melalui peta keberadaan setiap SMA dapat diketahui tanpa langsung datang ke wilayah tersebut. Penyajian peta tematik dari data sekolah ini akan dapat lebih maksimal dibandingkan penyajian data secara konvensional. Setelah peta dibuat maka dilakukan deskripsi melalui hasil peta yang sudah jadi.

(43)

25

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2003:54) metode deskriptif adalah suatu metode penelitian dalam meneliti suatu status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa masa sekarang. Penelitian deskriptif dapat juga diartikan penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainnya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

(44)

26

B. Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Spasial berupa peta administratif Kota Bandar Lampung

b. Data Atribut berupa data admintrasi sekolah menengah atas yang terdapat di daerah Kota Bandar Lampung.

Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut dipetakan, dengan di buat peta akan memberikan kemudahan dalam mengetahui sebaran dan informasi tentang Sekolah Menengah atas yang ada di daerah Kota Bandar Lampung

2. Alat Penelitian

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Perangkat Keras

1. Seperangkat komputer/ Laptop untuk membuat peta sebaran SMA Negeri di Kota Bandar Lampung

2. Printer, untuk mencetak hasil.

3. Scanner, untuk menscaning data (peta administratif Kota Bandar Lampung).

4. GPS (Global Positioning System), digunakan untuk mengetahui titik koordinat dari suatu objek

5. CD-RW, untuk menyimpan informasi mengenai admintrasi SMA negeri di kota Bandar lampung

(45)

27

b. Perangkat Lunak

1. ArcView versi 3.1, untuk memvisualisasikan peta sebaran SMA Negeri di Kota Bandar Lampung

2. Adobe Flash, untuk membuat media peta digital sebaran SMA Negeri di Kota Bandar Lampung.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah SMA Negeri yang ada di Kota Bandar Lampung yang berjumlah 17 SMA Negeri.

2. Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah data geospasial yaitu :

a. Data Spasial yaitu lokasi SMA berdasarkan koordinat.

b. Data Attribute yaitu Data Sekolah-sekolah tersebut seperti Gambaran umum, sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

(46)

28

Variabel dalam penelitian ini adalah peta digital berbasis sistem informasi mengenai data-data sekolah meliputi lokasi, Gambaran umum, sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Peta Digital

Peta Digital adalah pemetaan sebaran SMA Negeri yang terdapat di Kota Bandar Lampung yang disajikan dalam bentuk program komputer hasil dari kombinasi

softrware ArcView dan adobe Flash.

b. Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah rangkaian data yang terdapat pada program peta digital berupa data-data SMA Negeri Kota Bandar Lampung meliputi:

1. Lokasi

Lokasi ini adalah lokasi dilihat dari koordinat (letak astronomis) dan letak geografis. untuk mengetahui lokasi objek SMA yang terdapat di wilayah Kota Bandar Lampung dilakukan pengukuran dengan GPS dan observasi lapangan. 2. Keadaan Sekolah

(47)

29

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data yaitu:

1. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data sekunder mengenai kondisi umum daerah penelitian, keadaan sarana dan prasarana yang ada, peta lokasi, denah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, pengelolaan/manajemen, promosi dan informasi serta data-data dokumentasi lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini.

2. Observasi

Teknik observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data primer. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke lapangan atau lokasi penelitian dalam rangka untuk mendapatkan data mengenai Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang terdapat kota Bandar Lampung.

Teknik observasi ini dilakukan dengan tiga cara yaitu :

a. Pencatatandengan alat tulis untuk mencatat data yang diperlukan,

(48)

30

c. Pemotretan dengan alat pemotret untuk mendapatkan data mengenai keadaan atau kondisi lingkungan SMA Negeri yang terdapat di wilayah kota Bandar Lampung seperti gambar atau foto sekolah yang terdapat kota Bandar Lampung yang diambil secara langsung pada saat observasi.

3. Teknik Kuisioner

Teknik kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket. Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian untuk dijawab sesuai dengan keadaan subjek yang sebenarnya. Angket dalam penelitian ini diberikan kepada ahli pemetaan dan pembuatan suatu sistem informasi agar mendapatkan validasi hasil program.

F. Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian ini data yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi yaitu berupa gambar-gambar SMA Negeri di Kota Bandar Lampung yang didapat dilapangan dan peta-peta pendukung, seperti peta adminstratif Kota Bandar Lampung. Data tersebut digunakan untuk memetakan SMA Negeri di Kota Bandar Lampung. Dalam menjawab rumusan masalah, maka teknik analisa data yang digunakan adalah analisa digital.

(49)

31

dan sarana serta prasarana SMA Negeri tersebut dengan menggunakan perangkat komputer.

G. Prosedur Pembuatan Sistem

dalam penelitian ini merupakan pengembangan sebuah sistem yakni sebaran peta SMA Negeri di Kota Bandar Lampung yang disajikan dalam peta digital. Berikut prosedur pengembangan dalam penelitian ini:

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahapan ini, mengumpulkan semua kebutuhan elemen sistem kemudian dialokasikan pada sistem yang ada, dan pada tahap ini berkaitan dengan penentuan kebutuhan pengguna dan perencanaan proyek.

Perencanaan yang harus dipersiapkan meliputi:

a. Melakukan pengumpulan data yang berkenaan dengan perancangan sistem informasi geografis berupa data-data Sebaran SMA Negeri di kota Bandar Lampung.

b. Tujuan dari aplikasi pada sistem informasi sebaran SMA Negeri ini adalah sebagai bahan pengetahuan bagi masyarakat khususnya di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

c. Menentukan target dan tujuan yang jelas dalam penyusunan sistem informasi geografis sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih maksimal. Selain itu dibutuhkan kajian yang jelas sehingga sistem yang dihasilkan dapat lebih mudah dipahami.

2. Analisys, Design, Implementation

(50)

32

perangkat lunak ArcView 3.1 untuk memetakan SMA Negeri yang terdapat di Kota Bandar Lampung. Berikut adalah langkah-langkah didalam menganalis data, mendesain, dan mengimplementasikan produk dalam penelitian ini : a. Memetakan Sebaran SMA Negeri di Kota Bandar Lampung

Langkah pertama adalah mengubah semua data yang telah diperoleh ke dalam bentuk digital melalui proses digitasi, setelah itu melakukan pengoreksian hasil digitasi lalu divisualisasikan menjadi peta sebaran SMA Negeri Kota Bandar Lampung dengan perangkat lunak ArcView 3.1.

b. Menampilkan Peta Sebaran SMA Negeri di Kota Bandar Lampung

Output dari hasil penelitian ini adalah peta sebaran SMA Negeri di Kota Bandar Lampung berupa Hardcopy dan Softcopy. Peta sebaran SMA Negeri di Kota Bandar Lampung yang berupa hardcopy merupakan hasil dari penggunaan perangkat lunak ArcView 3.1 yang dicetak print out. Sedangkan peta sebaran yang berupa softcopy merupakan hasil penggunaan perangkat lunak Adobe Flash, berupa Tampilan peta animasi sehingga pengguna ketika mengklik informasi yang terdapat pada peta akan muncul penjelasan informasi mengenai SMA Negeri tersebut.

3. Uji Coba Produk

(51)

33

(52)

97

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data di lapangan mengenai pemetaan dan sistem informasi SMA Negeri Kota Bandar Lampung tahun 2013 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Telah dibuat peta digital mengenai SMA Negeri Kota Bandar Lampung yang dapat membantu memberikan informasi lokasi dari SMA Negeri di Kota Bandar lampung serta deskripsi mengenai masing-masing sekoalh tersebut.

2. Database berupa data spasial dan data atribut dalam sebuah aplikasi

berbasis georeferensi yang dapat di update secara cepat dan efisien.

Database ini dapat di olah kembali menjadi sebuah informasi baru.

B. Saran

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Admin.2010.http//:kungkang.com. Komponen SIG (Sistem Informasi Geografis) diakses pada 05 januari 2013 pada pukul 20.00

Admin.2013.http//:id.wikipedia.org/wiki/Basis_data. Pengertian database diakses pada 01 Februari 2013

Admin. 2013. http//:id.wikipedia.org.Sistem_informasi_Geografis.htm di unggah 13.13, tanggal23 September 2013.

Anonymus.2010.http//:www.esri.com. diakses pada 10 januari 2013

Anonymus.2011.Bandar lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik: Bandar Lampung

A.S, Rosa dan M. Shalahuddin 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak, Modula, Bandung.

Amar Daumi. 2013. Pemetaan Obek Wisata Alam Di Kabupaten Tanggamus

Propinsi Lampung Tahun 2012 (skripsi). UNILA: Bandar Lampung

Ary H. Gunawan.1996. Adminitrasi Sekolah. Rineka Cipta: Jakarta Dedy Miswar. 2012. Kartografi Tematik. Aura: Bandar Lampung.

Eddy Prahasta. 2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis Informatika: Bandung.

______________. 2002. Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView. Informatika: Bandung.

Ibrahim Bafadal. 2003. Manajemen peningkatan mutu sekolah dasar. PT. Bumi Aksara . Jakarta

Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES: Jakarta.

(54)

Punaji Setyosari. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta; Kencana

Rosana. 2003. Kartografi (Bahan Ajar). Universitas Lampung: Bandar Lampung Subagio. 2003. Pengetahuan Peta. ITB: Bandung.

Sutanto. 2004. Sains Informasi Geografis. UGM: Yogyakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandug.

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta.

Sumaatmadja, Nursid. 1997. Metodologi Penelitian Geografi. Bandung; Alumni. Tim Dosen FIP-IKIP Malang. 1981. Penghantar dasar-dasar kependidikan.

Usaha Nasional: Surabaya.

Gambar

Tabel 1. Daftar SMA Negeri Kota Bandar Lampung
Gambar 1. Bagan subsistem-subsistem SIG
gambar 2 di bawah ini:

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis karakter diameter umbi menunjukkan nilai rata-rata aksesi bawang Kayu (D) dan bawang Geol (E) memiliki nilai lebih tinggi dan berbeda nyata

Dalam ilmu komputer, khususnya di bidang kecerdasan buatan, dikenal sebuah metode yang disebut dengan jaringan saraf tiruan. Jaringan saraf tiruan merupakan suatu

Konsep yang sering dikenal di dunia penerjemahan klasik yang memiliki kerangka pemikiran yang kurang lebih sama dengan Jääskeläinen (1993) adalah konsep yang

Pada Tabel 3 ditunjukkan SNR dan kapasitas kanal dari sistem dengan masing-masing kombinasi channel coding , teknik modulasi, dan skema MIMO saat pengguna bergerak dengan

 /kustik akti* stik akti* merupakan men merupakan mengukur jarak dan ara gukur jarak dan arah dari objek yang d h dari objek yang dideteksi dan ideteksi dan relati*nya

bahwa untuk lebih memberikan kesempatan kepada kabupaten/kota dalam optimalisasi pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan dalam