• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI RESORT BALIK BUKIT PEKON KUBU PERAHU TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI RESORT BALIK BUKIT PEKON KUBU PERAHU TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

ANALYSIS OF THE DEVELOPMENT OF NATURE TOURISM IN BALIK BUKIT RESORT BUKIT BARISAN SELATAN NATIONAL PARK

Oleh/By Meizannur

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) is a nature conservation area which has a lot of potential, flora, fauna and natural attractions that have a high value of naturalness. One of the resorts that were recently developed tourist attraction is its natural Resort Balik Bukit. This study aims to: (1) determine the resource potential of nature in Resort Balik Bukit, (2) determine the potential of human resources that exist around the Resort Balik Bukit, (3) determine that management made in the development of natural attractions Behind Hill Resort, and (4) formulating development strategies of natural attractions Resort Balik Bukit TNBBS. The study was conducted for 3 months, from January to March 2013. Data collected through direct observation, interviews, and literature. Data analysis was done in 2 ways descriptive analysis and SWOT by calculating the weight and rating of EFAS and IFAS. The results showed Resort Balik Bukit TNBBS has tourism potential interest to visitors such as Waterfall, River Way Sepapa, Lower Mountains Forest Ecosystem, Flora and Fauna, Nature landscape, and Stone shaped beam. Potential around the Resort Balik Bukit that support community development activities is the ability to make crafts. Management of natural attractions Resort Balik Bukit performed by TNBBS ranging from planning, organizing, implementation, and supervision, but the development is still less than optimal conducted and no other parties are involved. Based on the research results of the most important strategies that can be applied to the Great Hall TNBBS is promoting potentials in Resort Balik Bukit to the tourist market and cooperated with the parties so that the development of natural attractions Resort Balik Bukit can be better.

(2)

ABSTRAK

ANALISIS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI RESORT BALIK BUKIT PEKON KUBU PERAHU

TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

Oleh

MEIZANNUR

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki banyak potensi, baik flora, fauna maupun obyek wisata alam yang memiliki nilai kealamian yang tinggi. Salah satu Resort yang saat ini dikembangkan obyek wisata alamnya adalah Resort Balik Bukit. Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui potensi sumberdaya wisata alam di Resort Balik Bukit, (2) mengetahui potensi sumberdaya manusia yang ada di sekitar Resort Balik Bukit, (3) mengetahui manajemen yang dilakukan dalam pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit, dan (4) merumuskan strategi pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit TNBBS. Penelitian dilakukan selama 3 bulan, mulai dari Januari – Maret 2013. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, wawancara, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan 2 cara yaitu analisis deskriptif dan SWOT dengan menghitung bobot dan rating dari EFAS dan IFAS. Hasil penelitian menunjukkan Resort Balik Bukit TNBBS memiliki potensi wisata yang menarik bagi pengunjung seperti Air Terjun, Sungai Way Sepapa, Ekosistem Hutan Pegunungan Bawah, Flora dan Fauna, Pemandagan Alam, dan Batu berbentuk balok. Potensi di sekitar Resort Balik Bukit yang mendukung kegiatan pengembangan adalah kemampuan masyarakat membuat kerajinan tangan. Pengelolaan obyek wisata alam Resort Balik Bukit dilakukan oleh TNBBS mulai dari perencanaan, pengorganisaian, pelaksanaan, dan pengawasan, namun pengembangan yang dilakukan masih kurang optimal dan tidak ada para pihak lain yang terlibat. Berdasarkan hasil penelitian strategi paling utama yang bisa diterapkan pihak Balai Besar TNBBS adalah mempromosikan potensi yang ada di Resort Balik Bukit ke pasar wisata dan menjalin kerjasama dengan para pihak sehingga pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit dapat menjadi lebih baik.

(3)

ANALISIS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI RESORT BALIK BUKIT PEKON KUBU PERAHU

TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

(Skripsi)

Oleh MEIZANNUR

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

ANALISIS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI RESORT BALIK BUKIT PEKON KUBU PERAHU

TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

Oleh

MEIZANNUR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

(8)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh ucapan rasa syukurku pada Allah SWT kupersembahkan karya sederhana ini:

Bapak dan Ibu tersayang yang telah merawat, mendidik, membesarkan dan selalu memberikan cinta kasih serta doa yang terbaik untuk keberhasilanku

Kakakku Hendri Kurniawan dan adikku Muhammad Fajar Ilham yang selalu mendoakan demi keberhasilanku

(9)

SANWACANA

Segala puji, hormat dan penuh ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul Analisis Pengembangan Obyek Wisata Alam Di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu Taman Nasional Bukit Barisan Selatan adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kehutanan di Universitas Lampung.

Selama masa penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan baik langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abas Zakaria, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Ir. Agus Setiawan, M.Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan dan Penguji skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

3. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Kehutanan yang telah memberikan Ilmu pengetahu-an ypengetahu-ang bermpengetahu-anfaat kepada penulis.

(10)

5. Bapak Edy, selaku Kepala BPTN II Liwa atas fasilitas, bimbingan, dan informasi yang telah diberikan selama pelaksanaan penelitian.

6. Bapak Amri, selaku Kepala SPTN III Krui atas fasilitas, bimbingan dan informasi yang telah diberikan selama pelaksanaan penelitian.

7. Bapak Zayaidi, selaku Kepala Resort Balik Bukit atas fasilitas, bimbingan dan informasi yang telah diberikan selama pekaksanaan penelitian.

8. Bapak Supriatna, selaku PEH Resort Balik Bukit atas failitas, bimbingan dan informasi yang telah diberikan selama pelaksanaan penelitian.

9. Sahabat-sahabat ”Sylvesters 08” Ali, Richardo, Lulu, Puput, Aap, Deddy, Tukul, Bang Hendra dan sahabat-sahabat lain yang tak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun demikian mudah-mudahan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semuanya.

Bandar Lampung, Juli 2014 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... iii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 2

C. Manfaat Penelitian ... 3

D. Kerangka Pemikiran ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pengelolaan Pariwisata ... 6

B. Pengembangan Obyek Wisata Alam Taman Nasional ... 7

C. Sumber Ekowisata Hutan ... 8

D. Konsep Ekowisata ... 9

E. Pengertian Wisatawan ... 10

F. Peran Masyarakat dalam Ekowisata ... 10

G. Analisis SWOT ... 11

III. METODE PENELITIAN ... 13

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 13

B. Alat dan Obyek Penelitian ... 13

C. Batasan Penelitian ... 13

(12)

E. Metode Pengumpulan data ... 15

F. Metode Penentuan Sampel ... 15

G. Analisis Data ... 17

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 20

A. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) ... 20

B. Keadaan Fisik ... 21

C. Keadaan Biotik Zona Pemanfaatan Intensif Resort Balik Bukit ... 22

D. Potensi di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu Taman Nasional Bukit Barisan Selatan ... 23

E. Kegiatan Wisata Alam ... 24

F. Fasilitas dan Pelayanan ... 25

G. Potensi Sumberdaya Alam di Pekon Kubu Perahu ... 25

H. Kelembagaan Masyarakat Pekon Kubu Perahu ... 26

I. Keadaan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan ... 26

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Persepsi dan Motivasi Masyarakat dan Pengunjung terhadap Pengembangan Obyek Wisata Alam Resort Balik Bukit ... 27

1. Masyarakat ... 27

2. Pengunjung ... 28

3. Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) ... 33

B. Aspek Manajemen Pengelolaan Obyek Wisata Alam Resort Balik Bukit ... 34

C. Instansi yang Terkait dalam Pengembangan Obyek Wiata Alam Resort Balik Bukit ... 39

(13)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 50

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah pengunjung tahun 2010 – 2012 ... 16

2. Matriks SWOT ... 18

3. Aksesibilitas ke zona pemanfaatan intensif Kubu Perahu ... 22

4. Flora di zona pemanfataan intensif Kubu Perahu ... 23

5. Fauna di zona pemanfataan intensif Kubu Perahu ... 23

6. Faktor internal dan eksternal pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit ... 41

7. IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) ... 42

8. EFAS (Eksternal Strategic Factors Analysis Summary) ... 42

9. Matriks SWOT ... 44

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Alir Kerangka Pemikiran ... 5

2. Persepsi masyarakat tentang setuju atau tidak dilakukan pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit ... 28

3. Persentase pengunjung berdasarkan jenis kelamin ... 29

4. Persentase pengunjung berdasarkan umur ... 30

5. Persentase pengunjung berdasarkan asal ... 31

6. Persentase pengunjung berdasarkan tingkat pendidikan ... 30

7. Persentase pengunjung berdasarkan pekerjaan ... 32

8. Diagram Alir manajemen obyek wisata alam Resort Balik Bukit ... 39

(16)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kawasan hutan adalah suatu wilayah tertentu yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan pelestarian alam merupakan suatu areal kawasan yang perlu dipertahankan keberadaannya, karena kawasan pelestarian alam mempunyai fungsi penting dalam perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang dikelola dengan sistem zonasi (Undang Undang Nomor 28 Tahun 2011).

(17)

2

di TNBBS yang berpotensi sebagai obyek wisata alam terletak di Resort Balik Bukit, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Krui, Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah II Liwa yang secara administratif berada di Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. Potensi wisata alam yang terdapat di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu TNBBS meliputi pemandangan alam, air terjun dan bumi perkemahan. Selain berbagai potensi alam yang terkandung didalamnya, aksesibilitas menuju Resort Balik Bukit juga relatif mudah dijangkau bagi para pengunjung sehingga tidak heran jika jumlah pengunjung semakin meningkat setiap tahunnya (BTNBBS, 2009).

Semakin meningkatnya kegiatan-kegiatan pecinta alam dan jumlah kunjungan wisatawan pada obyek wisata alam Resort Balik Bukit perlu diikuti dengan pengembangan pengelolaannya. Selama ini potensi sumberdaya yang besar belum diiringi dengan pengelolaan yang optimal, sehingga diperlukan sebuah strategi mengenai pengembangan secara optimal berdasarkan atas asas kelestarian.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:

1. Mengetahui potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang terdapat di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu TNBBS.

(18)

3

3. Mengetahui aspek manajemen yang dilakukan oleh pihak TNBBS dalam pengembangan obyek wisata alam di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu.

4. Merumuskan strategi pengembangan obyek wisata alam di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu.

C. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi :

1. Bahan masukan bagi pihak pengelola TNBBS dalam kegiatan pengelolaan dan pengembangan obyek wisata alam di Resort Balik Bukit.

2. Bermanfaat bagi penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini.

D. Kerangka Pemikiran

Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu TNBBS memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat tinggi dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan/ pengunjung. Potensi wisata yang dapat dinikmati di obyek wisata alam Resort Balik Bukit seperti Air Terjun Sepapa Kiri, Air Terjun Sepapa kanan, Air Terjun Way Asahan, sungai yang mengalir dari dalam kawasan, ekosistem hutan hujan pegunungan, flora dan fauna, pemandangan alam dari ketinggian dan keunikan batu yang berbentuk balok yang memiliki daya tarik bagi pengunjung.

(19)

4

wisata alam yang dilakukan di Resort Balik Bukit TNBBS, pembentukan struktur organisasi untuk pengembangan obyek wisata alam, melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit dan melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dan pengembangan yang telah dilakukan. Selain itu juga untuk mencapai pengelolaan dan pengembangan yang baik diperlukan peran serta masyarakat.

Pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan juga harus memperhatikan faktor-faktor strategis yang dapat mempengaruhi, faktor-faktor tersebut diidentifikasi secara sistematis untuk menentukan strategi dari kegiatan pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan. Dalam hal ini faktor-faktor strategis yang diidentifikasi adalah faktor strategis pengelolaan dan pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu, yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman.

(20)

5

Analisis SWOT

Faktor Internal Faktor Eksternal Analisis deskriptif

Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran.

Identifikasi faktor-faktor strategis Identifikasi

potensi obyek wisata alam

Strategi pengembangan obyek wisata alam Obyek wisata alam Resort Balik Bukit

TNBBS

(21)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengelolaan Pariwisata

Pengelolaan merupakan suatu proses yang membantu merumuskan kebijakan-kebijakan dan pencapaian tujuan. Peran pemerintah dalam pengelolaan pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk pengaturan, pemberian bimbingan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan (Hayun, 2001).

Menurut Peraturan Menteri Kehutanan No 4 Tahun 2012, kegiatan pengelolaan dan pengembangan pariwisata alam dapat dilakukan di taman nasional dengan memperhatikan asas kelestarian. Pengelolaan pariwisata alam di Taman Nasional dapat dilakukan di zona pemanfataan. Hal yang harus dilakukan dalam kegiatan pengelolaan pariwisata alam terdiri dari beberapa unsur, yaitu:

1. Akomodasi, tempat seseorang untuk tinggal sementara.

2. Jasa Boga dan Restoran, industri jasa di bidang penyelenggaraan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial.

3. Transportasi dan Jasa Angkutan, industri usaha jasa yang bergerak di bidang angkutan darat, laut dan udara.

(22)

7

5. Cinderamata (Souvenir), benda yang dijadikan kenang-kenangan untuk

dibawa oleh wistawan pada saat kembali ke tempat asal.

6. Biro Perjalanan, badan usaha pelayanan semua proses perjalanan dari

berangkat hingga kembali.

Menurut Suryaningsih (2014), dalam berwisata alam ada beberapa etika yang harus dihormati, yaitu:

 Sebaiknya ikuti jalur treking yang telah ditentukan, atau berjalanlah di atas boardwalk yang telah dibuat khusus untuk menjelajahi kawasan pelestarian alam.

 Jangan memberi makan hewan-hewan liar.

 Buanglah sampah pada tempatnya.

 Hindari memetik atau mengambil bagian tanaman apa pun yang ditemui sepanjang perjalanan.

 Bayarlah tiket masuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. Pengembangan Obyek Wisata Alam Taman Nasional

(23)

8

pariwisata tersebut yaitu ekowisata dan minat khusus, sangat prospektif dalam penyelematan ekosistem

Pengembangan obyek wisata alam pada taman nasional dapat dilakukan pada lokasi zona pemanfaatan. Pengembangan obyek wisata alam di Taman Nasional selain didukung faktor kebijakan institusi dan pihak terkait juga penting mempelajari obyek dan daya tarik, akomodasi, fasilitas dan layanan yang telah tersedia, masyarakat lokal sekitar lokasi dan mengkaji sisi pasar obyek dan daya tarik yang akan dikembangkan.

C. Sumber Ekowisata Hutan

Jenis ekowisata dapat dikelompokkan berdasarkan terjadinya produk ekowisata sehingga dikenal jenis ekowisata hutan, ekowisata pertanian, ekowisata laut, ekowisata pedesaan, ekowisata perkotaan dan ekowisata perindustrian (Avenzora, 1995). Berdasarkan batasan ini, menurut Avenzora (1995) setiap bentang alam adalah sumberdaya. Permasalahannya terletak pada kemampuan bentang alam beserta komponennya memenuhi, menarik minat dan menampung kegiatan ekowisata. Kemampuan ini tergantung pada informasi, teknologi, nilai dan kelangkaan relatif. Pengertian dapat memenuhi, menarik minat dan menampung kegiatan ekowisata boleh jadi melalui suatu upaya tertentu, yang jelas terkandung di dalam sumberdaya dan fenomena penyediaan permintaan ekowisata hutan.

(24)

9

berkelanjutan sebagaimana diuraikan sebelumnya. Komponen-komponen bentang alam tersebut secara konseptual terdiri dari komponen sosial, ekonomi dan lingkungan dari bentang alam tersebut.

Potensi obyek dan daya tarik wisata yang dimiliki kawasan hutan konservasi adalah berupa keunikan pada masing-masing kawasan , baik dalam hal flora dan fauna ekosistemnya, gejala alam maupun budaya masyarakat. Potensi obyek yang ada memerlukan suatu tindakan pengelolaan tertentu agar dapat menjadi sumberdaya wisata agar dapat dilakukan pemanfaatannya. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penilaian potensi obyek adalah dengan menggunakan kriteria penilaian dan pengembangan obyek wisata alam yang telah disusun oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA). Kriteria ini telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal PHKA No. 51/Kpts/Dj-VI/93 tanggal 11 Mei 1993 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Daerah Operasi Obyek Wisata Alam. Metode ini digunakan untuk menilai supply obyek wisata yang ada.

D. Konsep Ekowisata (Wisata Alam)

(25)

10

wisata ini adalah pencarian pengalaman baru. Wisatawan cenderung beralih kepada alam dibandingkan pola-pola wisata buatan yang mereka rasakan telah jenuh dan kurang menantang.

E. Pengertian Wisatawan

Dalam Undang-Undang Kepariwisataan Nomor 9 tahun 2000, wisatawan didefinisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan wisata. Jadi menurut

pengertian ini, “semua orang yang melakukan perjalanan wisata disebut

“wisatawan” apapun tujuannya yang penting perjalanan itu bukan untuk menetap

dan tidak untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi.”

Menurut IUOTO (International Union of Official Travel Organization) dalam Damardjati (2001), kata tourist atau wisatawan haruslah diartikan sebagai :

1. Orang yang bepergian untuk bersenang-senang untuk kepentingan keluarga, kesehatan dan lain sebagainya.

2. Orang-orang yang bepergian untuk kepentingan usaha.

3. Orang-orang yang datang dalam rangka perjalanan wisata walaupun mereka singgah kurang dari 24 jam.

F. Peran Masyarakat dalam Ekowisata

(26)

11

subyek pembangunan karena sesungguhnya merekalah yang akan meyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata.

Masyarakat lokal merupakan ”pemilik” langsung atraksi wisata yang dikunjungi sekaligus dikonsumsi wisatawan. Air, tanah, hutan, dan lanskap yang merupakan sumberdaya pariwisata yang dikonsumsi oleh wisatawan dan pelaku wisatawan lainnya berada di tangan mereka. Kesenian yang menjadi salah satu daya tarik wisata juga hampir sepenuhnya milik mereka. Oleh sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi di kawasan wisata akan bersentuhan langsung dengan kepentingan mereka.

Tidak jarang, masyarakat lokal sudah terlebih dahulu terlibat dalam pengelolaan aktivitas pariwisata sebelum ada kegiatan pengembangan dan perencanaan. Oleh sebab itu peran mereka terutama tampak dalam bentuk penyediaan akomodasi dan jasa pemandu dan penyediaan tenaga kerja. Selain itu masyarakat lokal biasanya juga mempunyai tradisi dan kearifan lokal dalam pemeliharaan sumberdaya pariwisata yang tidak dimiliki oleh pelaku pariwisata lainnya (Damanik dkk, 2006)

G. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

(27)

12

strategis (Strategic Planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini (Rangkuti, 2006).

Kekuatan (strength) adalah unsur dari potensi sumberdaya yang dapat melindungi dari persaingan dan dapat menciptakan suatu kemajuan didalam suatu kegiatan atau usaha. Kelemahan (weakneses) adalah unsur dari potensi sumberdaya yang tidak dapat bersaing sehingga tidak dapa menciptakan suatu kemajuan didalam kegiatan atau usaha.

(28)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu TNBBS, pada bulan Januari - Maret 2013.

B. Alat dan Obyek

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, komputer, kamera, peta dan kuesioner. Obyek dalam penelitian ini adalah potensi sumberdaya alam Resort Balik Bukit dan sumberdaya manusia yang berada di sekitar Resort Balik, pengunjung dan pihak pengelola Resort Balik Bukit.

C. Batasan Penelitian

1. Obyek wisata alam yang menjadi lokasi penelitian adalah obyek wisata alam Resort Balik Bukit TNBBS.

(29)

14

D. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan atau dari sumber data. Data primer dikumpulkan meliputi:

1) Karakteristik responden meliputi: nama, umur, instansi dan jabatan. 2) Potensi sumberdaya obyek wisata alam meliputi bentang alam dan adat

istiadat.

3) Persepsi dan keinginan masyarakat Balik Bukit terhadap pengembangan obyek wisata alam.

4) Minat, persepsi dan motivasi pengunjung terhadap pengembangan obyek wisata alam.

5) Informasi dari staff TNBBS tentang pengelolaan yang dilakukan, data yang diambil meliputi : aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan oleh pihak TNBBS Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu.

2. Data sekunder merupakan data penunjang penelitian yang diperoleh melalui studi pustaka. Data sekunder yang dikumpulkan meiputi:

1) Kondisi umum lokasi penelitian. 2) Peta kawasan.

(30)

15

E. Metode Pengumpulan Data

Data primer dikumpulkan dengan melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan dan observasi langsung pada areal penelitian. Khusus untuk data primer tentang potensi obyek wisata alam yang terdapat di Resort Balik Bukit dilakukan dengan observasi langsung pada areal penelitian. Data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan dokumen dari TNBBS.

F. Penentuan Sampel

1. Penentuan responden pada tingkat masyarakat dan pengunjung

Penentuan responden pada masyarakat dalam penelitian ini dilakukan dengan cara simple random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sederhana dalam menentukan responden yang dipilih. Batas eror yang digunakan adalah 10%. Pengambilan data yang dilakukan terhadap masyarakat dilakukan dengan wawancara yang dihitung dengan menggunakan rumus Arikunto (2002):

Keterangan:

N : Jumlah responden (kk)

N : Jumlah total kepala keluarga (kk) yang menjadi sampel (kk) e : Presisi 10%

(31)

16 didapat jumlah responden lalu untuk wawancara terhadap responden dilakukan secara purposive sampling. Selanjutnya pengambilan sampel pada pengunjung dilakukan dengan wawancara. Penentuan sampel pengunjung dihitung dengan rumus Arikunto (2002):

Keterangan :

n : jumlah sampel/jumlah sampel pengunjung (orang) N : jumlah pengunjung selama 3 tahun (orang) E : batas eror 10%

1 : bilangan konstan

Diperoleh jumlah sampel pengunjung pada obyek wisata alam Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu sebanyak 94 responden dari total 1.752 orang jumlah pengunjung selama 3 tahun. Penentuan sampel pengunjung dilakukan secara random sampling, karena pengunjung tidak datang setiap hari. Jumlah

pengunjung obyek wisata alam Resort Balik Bukit tahun 2010 – 2012.

Tabel 1. Jumlah pengunjung obyek wisata alam Resort Balik Bukit tahun 2010 – 2012

(32)

17

2. Penentuan responden pada tingkat Dinas

Penentuan responden untuk tingkat dinas dilakukan terhadap Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Liwa, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Krui, Kepala Resort Balik Bukit dan 1 orang Pengendali Ekosistem Hutan.

G. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu deskriptif kualitatif dan SWOT (Rangkuti, 2006). Analisis deskriptif kualitatif dilakukan untuk menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan lapang dan studi pustaka. Setelah dilakukan analisis deskriptif kualitaif selanjutnya dilakukan analisis yang lebih dalam dengan menggunakan SWOT untuk menyusun perencanaan pengembangan obyek wisata alam di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu. Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan obyek wisata alam di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu. SWOT digunakan untuk mengetahui sebuah strategi yang dapat diterapkan dalam suatu pengelolaan dan pengembangan kegiatan, seperti pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit.

(33)

18

kedua (bobot) menentukan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai 1 (dibawah rata-rata), penetuan skala berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap pengembangan obyek wisata alam di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu, lalu pada kolom ketiga (rating) menentukan variabel berdasarkan tingkat pengaruhnya terhadap pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit dan diberi mulai dari +1 sampai +4 (sangat baik).

(34)

19

(35)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

Kawasan lindung Bukit Barisan Selatan ditetapkan pada tahun 1935 sebagai Suaka Marga Satwa melalui Besluit Van Degouvernoor–General Van Nederlandsch Indie Nomor 48 Stbl 1935 dengan nama Sumatera Selatan I (SM SS I). Pada tanggal 1 April 1979 statusnya berubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam yang kemudian ditetapkan sebagai Taman Nasional melalui Surat Pernyataan Menteri pertanian Nomor 736/Mentan/X/1982 tanggal 14 Oktober 1982.

Kawasan TNBBS melalui SK Menteri Kehutanan Nomor 6186/Kpts-II/2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Taman Nasional dikelola oleh Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang merupakan Unit Pelaksanan Teknis di Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan.

(36)

21

B. Keadaan Fisik Kawasan Kubu Perahu 1. Letak dan Luas

Zona Pemanfaatan Intensif Resort Balik Bukit berada di bagian tengah sebelah timur Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, yang secara geografis terletak pada 504’00” - 505’06” LS dan 10402’37” - 10404’00” BT. Menurut administrasi pemerintahan, Zona Pemanfaatan Intensif Kubu Perahu berbatasan langsung dengan enclave Kubu Perahu (100 ha) yang merupakan bagian wilayah Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung. Sementara menurut Balai TNBBS, pengelolaan Zona Pemanfaatan Intensif Kubu Perahu termasuk dalam wilayah Seksi Konservasi Wilayah I Liwa. 2. Topografi

Keadaan topografi Zona Pemanfaatan Intensif Kubu Perahu umumnya bergelombang dan berbukit-bukit yang banyak dilalui oleh sungai dan anak-anak sungai dengan ketinggian antara 550 – 900 mdpl.

3. Hidrologi

(37)

22

4. Aksesibilitas

Untuk mencapai Zona Pemanfaatan Intensif Kubu Perahu dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda empat dengan mudah dan lancar mengingat lokasi dilalui oleh jalan aspal Lintas Barat Sumatera. Aksesibilitas selengkapnya ke Zona Pemanfaatan Intensif Kubu Perahu disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Aksesibilitas ke zona pemanfaatan intensif Kubu Perahu

No Asal Tujuan Jarak

Sumber : BBTNBBS, 2007.

C. Keadaan Biotik Zona Pemanfaatan Intensif Kubu Perahu 1. Ekosistem

Zona Pemanfaatan Intensif Kubu Perahu (800 – 900 mdpl) disusun oleh tipe ekosistem hutan hujan pegunungan .

2. Flora

(38)

23

Tabel 4. Flora di zona pemanfataan intensif Resort Balik Bukit

No Nama Lokal Nama Ilmiah

1. Pasang Quercus sp 2. Manggis-manggisan Garcinia sp 3. Meranti Shorea sp

4. Anggrek hitam Gramatophlum sp

5. Anggrek bulan Phalaenopsis sumatranus Sumber: Data primer penelitian, 2013.

3. Fauna

Zona Pemanfaatan Intensif Kubu Perahu dihuni oleh beberapa jenis fauna. Jenis fauna Resort Balik Bukit dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Fauna di zona pemanfataan intensif Resort Balik Bukit

No Nama lokal Nama ilmiah

1. Rangkong Buceros sp 2. Kuau Argusianus argus 3. Siamang Hylobates syndactyllus

4. Owa Hylobates agilis

5. Simpai Presbytis melalophos 6. Beruang madu Helarctos malayanus

7. Gajah sumatera Elephas maximus sumatranus 8. Kambing hutan Capricornis sumatrensis Sumber: Data primer penelitian, 2013.

D. Potensi Wisata di Resort Balik Bukit Pekon Kubu Perahu Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

(39)

24

dikembangkan. Potensi wisata alam yang terdapat di Resort Balik Bukit TNBBS yang dapat dikembangan, seperti air tejun, sungai way sepapa, ekosistem hutan hujan pegunungan, demplot, satwa liar, pemandangan alam, dan batu balok.

E. Kegiatan Wisata Alam

1. Pemandangan Alam (Keindahan Alam)

Resort Balik Bukit memiliki obyek wisata pemandangan alam yang indah yang dapat dinikmati oleh para pengunjung berupa hamparan strata tajuk yang hijau dan suasana sejuk dengan angin sepoi-sepoi, dari hasil kuesioner dan wawancara dengan responden maka dapat diketahui bahwa sebagian pengunjung datang untuk menikmati pemandangan alam. Para pengunjung memilih datang ke obyek wisata ini karena pengunjung merasa lokasi obyek wisata ini memiliki pemandangan alam yang indah, alami dan masih terjaga sehingga pengunjung untuk menikmati suasana alam lebih memilih berwisata ketempat ini selain itu tempatnya yang mudah dijangkau.

2. Berkemah

(40)

25

3. Lain-lain

Kegiatan wisata lain yang biasa pengunjung lakukan di obyek wisata alam Resort Balik Bukit adalah Pengamatan flora dan fauna, bird watching, photo hunting, penjelajahan hutan dan kegiatan-kegiatan keorganisasian.

F. Fasilitas dan Pelayanan

Pengembangn obyek wisata alam sangat dipengaruhi oleh adanya fasilitas-fasilitas penunjang untuk kegiatan wisata. Fasilitas penunjang wisata alam yang terdapat di obyek wisata alam Resort Balik Bukit TNBBS, seperti Bumi Perkemahan, Menara Pengamatan, Rumah Pohon, Jalur Trail wisata, MCK, Shelter, dan Papan Interpretasi.

G. Potensi sumberdaya Manusia di Pekon Kubu Perahu

Masyarakat Kubu Perahu memiliki potensi yang mampu menunjang kegiatan pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit, potensi yang dapat menunjang kegiatan pengembangan tersebut seperti adanya kemampuan masyarakat dalam membuat kerajinan tangan seperti membuat kapal laut dari kotak rokok dan membuat souvenir motor yang terbuat dari anyaman rotan.

(41)

26

H. Kelembagaan masyarakat di Pekon Kubu Perahu

Selain Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat dalam hal pengamanan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan pembinaan partisipasi masyarakat pekon Kubu Perahu, juga terdapat lembaga lain yang berinteraksi dengan masyarakat pekon Kubu Perahu seperti Lembaga Himpun Pemekonan (LHP) dan Lembaga Kegotong Royongan kedua lembaga ini didirikan dengan tujuan saling membantu dalam memenuhi kebutuhuhan seperti membuat rumah dan membuat usaha ternak yang dikelola secara bersama.

I. Keadaan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

(42)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Potensi sumberdaya wisata Resort Balik Bukit yang dapat dijadikan daya tarik wisata berupa bentang alamnya, seperti air terjun sepapa kanan dan sepapa kiri, air terjun way asahan, sungai way sepapa, ekosistem hutan hujan pegunungan, demplot, flora dan fauna, pemandangan alam, dan batu balok. 2. Potensi sumberdaya manusia yang dapat menunjang kegiatan pengembangan

obyek wisata alam Resort Balik Bukit meliputi kemampuan masyarakat dalam membuat kerajinan tangan.

3. Manajemen pengelolaan obyek wisata alam Resort Balik Bukit dilakukan dengan cukup baik oleh pihak Resort Balik Bukit SPTN III Wil Krui BPTN II Wil II Liwa TNBBS, meliputi: perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan, akan tetapi dengan minimnya petugas yang ada di Resort Balik Bukit pengelolaan obyek wisata alamnya kurang efektif karena dengan jumlah petugas tersebut tidak seimbang dengan wilayah yang cukup luas. 4. Berdasarkan faktor internal dan eksternal maka strategi paling utama untuk

(43)

51

Dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata dan Lingkungan Hidup dan BAPPEDA Lampung Barat.

B. Saran

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002.Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Andayani. N. L. H. 2007. Pengembangan Obyek Wisata Desa Tihingan,

Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.Jurnal Manajemem

Pariwisata7(1). STIE Triatma Jaya.

Aryanto, R. 2010.Strategi Pengembangan Pariwisata Alam Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Avenzora, R. 1995.Ekoturisme Suatu Pandangan Tentang Konsep. Media Konservasi Vo. IV No. 4, Agustus, 1995. Bogor. Indonesia.

Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. 2007. Masterplan Pengembangan Obyek Wisata Alam di Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kotaagung :BTNBBS.

Damanik, Janianton and Helmut F. Weber. 2006.Perencanaan Ekowisata. Dari Teori ke Aplikasi. Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) UGM dan ANDI Press. Yogyakarta.

Damardjati, R. 2001.Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Pradnya Paramita, Jakarta,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Denman R. 2001. Guidelines For Community-Based Ecotourism Development. UK: WWF International. 14 juli 2012. Assets.panda.org/download/

Fandeli, Chafid dan Muhammad Nurdin, 2005.Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi di Taman Nasional, Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dengan Pusat Studi Pariwisata Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan Kantor Kementerian Lingkungan Hidup RI, Jakarta. Hayun, Z. 2001.Studi Pengembangan Potensi Youth Camp untuk Kegiatan

(45)

53

Jannah, A. Raudatul. 2007.Kajian Pengelolaan Taman Wisata Alam Pulau Kembang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tesis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nugraheni D & F Yusman. 2013.Kajian Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Suwuk Kabupaten Ditinjau dari Segi Pengelolaan dan Pemasarannya. Jurnal Teknik PWK2(1): 1-14. Universitas Diponegoro.

Nurdianti A, S Ningsih & M Sutri. 2013.Potensi Pengembangan Wisata Alam di Habitat Maleo(Macricephalon maleo) Taman Nasional Lore Lindung Bidang Pengelolaan Wilayah (BPW) I Saluki Kecamatan Sigi. Jurnal Warta Rimba 1(1): 1-8. Universitas Tadulako.

Nyoman S. Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata: Sebuah pengantar Perdana, Jakarta: PT Pradya Paramita.

Qomariah, L. 2009.Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Taman Nasional Meru Betiri (Studi Kasus Blog Rajegwesi SPTN I Sarongan). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rachmawati, E. 2010.Sistem Sosisal Pengembangan Wisata Alam Di Kawasan Gunung Salak Endah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rangkuti, F. 2006.Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rizal, M. 1995.Strategi Pengelolaan Objek Wisata dan Taman Nasional Tanjung Putting. Tesis Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sulistiani, S. N., Dwinda, L., Apriliani, K. 2011.Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) Di Desa Malasari, Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Suryaningsih, I. 2014.Etika Beriwisata di Hutan.http://www.readersdigest.co.id /travel/traveler/etika.berwisata.di.hutan/006/002/70. Diakses pada 29 Juni 2014.

Tunggal, A.Widjaja. 1993.Manajemen Suatu Pengantar. Rineka Cipta. Jakarta. Umardiono A. 2011.Pengembangan Obyek Wisata Taman Nasional Laut

Kepulauan Karimun Jawa. Jurnal Masyarakat, kebudayaan dan politik (MKP).24(3):192-200. Universitas Airlangga.

(46)

54

Winarno, G.D. 2004.Kajian Pengembangan Wisata di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Provinsi Lampung. Tesis Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

(47)
(48)

Gambar 1. Pintu masuk obyek wisata alam Resort Balik Bukit.

(49)

Gambar 3. Wawancara dengan pengunjung nusantara.

(50)

Gambar 5. Kegiatan perkemahan SMKN 1 Liwa.

(51)

Gambar 7. Wawancara dengan Kepala BPTN II Wil Liwa.

KUISIONER PENELITIAN TENTANG PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI RESORT BALIK BUKIT

TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN Oleh : Meizannur

Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Kuisioner untuk Masyarakat

Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis kelamin :

4. Alamat :

(52)

A. Persepsi masyarakat terhadap kawasan

1. Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengerti apa yang dimaksud dengan Taman Nasional?

a. Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam

b. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan suatu areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan

c. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan kawasan lindung yang ditetapkan oleh pemerintah

2. Apa pendapat saudara tentang kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan?

a. Hutan yang tidak boleh diganggu b. Hutan yang dimiliki oleh pemerintah

c. Hutan yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan 3. Apa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya Taman Nasional Bukit

Barisan Selatan? a. Sumber pencaharian b. Sumber mata air c. Sumber rekreasi

4. Apakah Resort Balik Bukit Potensial untuk kegiatan wisata alam? a. Ya, karena ... b. Tidak, ... 5. Apakah saudara setuju jika Resort Balik Bukit dikembangkan menjadi

obyek wisata? a. Ya

b. Tidak

6. Menurut saudara obyek wisata apa yang dapat dikembangkan dari Resort Balik Bukit?

a. Keindahan alam

(53)

c. Keanekaragaman flora dan fauna

7. Menurut saudara sarana prasarana apa yang harus diadakan jika dilakukan pengembangan obyek wisata?

a. Pengadaan sarana transportasi b. Pengadaan lokasi penjualan souvenir c. Pengadaan penginapan

8. Jika dilakukan pengembangan obyek wisata di Resort Balik Bukit apakah anda ingin terlibat dalam pengembangannya?

a. Ya b. Tidak

9. Tindakan apakah yang saudara lakukan jika dilakukan pengembangan obyek wisata di Resort Balik Bukit?

a. Menjadi pemandu wisata b. Membuka tempat berjualan

c. Ikut serta dalam menjaga kebersihan kawasan

10.Mengapa saudara ingin ikut terlibat dalam pengembangan obyek wisata di Resort Balik Bukit?

a. Meningkatkan pengetahuan alam b. Meningkatkan taraf hidup

c. Memperkenalkan keindahan alam dan budaya yang ada di Balik Bukit 11.Apakah harapan saudara terhadap pengembangan obyek wisata di Resort

Balik Bukit?

a. Membuka lapangan pekerjaan baru

(54)

RESEARCH’S QUESIONARE ABAOUT NATURE

TOURISM IN BALIK BUKIT RESORT BUKIT BARISAN SELATAN NATIONAL PARK

By Meizannur

Forestry Departemen, Agriculture faculty, Universitas of Lampung

Tourist’s quesionare

1. What iy your opinion abaout condition, quality of facilities and surrounding area?

No Aspects of assessment

Criteria

2. According to you how much the possible price for enjoying nature tourism object which is giving by officer TNBBS?

(55)

3. How about your opinion after visiting this place? a. Sattisfying

b. Less satisfying c. Not satisfying

4. What is activity that you did in this Resort? a. Camping

b. Enjoying the scene c. Touring

5. What is your opinion about an ideal nature object? a. Good panorama

b. Unique character c. Bird;s habitat

6. What is your opinion about an ideal facilities? a. Rest area, restourant

b. Outbound’s tool

c. Saouvenir

7. Is it important to invite communal in taourisme developing?

a. Important, because ………..

b. Not important, because ………

8. If it is important, what kind of partisipasing that they can give? a. Tour guide

b. Souvenir seller c. Food seller

9. What is your advice for this Resort so this tourist object can give? a. Advertising in radio

b. Advertising in mass media c. Advertising in social network

10. How long that you need to enjoy the tourist in Balik Bukit Resort? a. <1 less in one day

(56)

KUISIONER PENELITIAN

TENTANG PENGEMBANGAN EKOWISATA DI RESORT BALIK BUKIT TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN

SELATAN Oleh : Meizannur

Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Kuisioner untuk Pengunjung

1. Bagaimana pendapat saudara terhadap kondisi, kuallitas/jumlah fasilitas dan lingkungan yang ada ditempat wisata ini?

No Aspek Penilaian

(57)

2. Menurut saudara berapa besar tarif yang seharusnya diberikan oleh pihak pengelola untuk dapat menikmati obyek wisata alam Balik Bukit?

a. Rp. 10.000 b. Rp. 20.000 c. Rp. 30.000

3. Bagaimanakah kesan anda setelah mengunjungi tempat ini? a. Memuaskan

b. Kurang memuaskan c. Tidak memuaskan

4. Kegiatan apakah yang saudara lakukan di Resort Balik Bukit? a. Camping

b. Menikmati pemandangan alam c. Jalan-jalan

5. Menurut saudara seperti apakah areal wisata yang ideal? a. Memiliki panorama alam

b. Memiliki ciri khas c. Terdapat habitat burung

6. Fasilitas apa saja menurut saudara sebaiknya ada di areal wisata? a. Fasilitas penginapan, rumah makan

b. Alat outbone c. Souvenir

7. Menurut saudara pentingkah masyarakat dilibatkan dalam pengembangan wisata?

a. Penting, karena ... b. Tidak penting, karena ...

13. Jika menurut saudara masyarakat penting untuk terlibat, seperti apakah keterlibatan masyarakat tersebut?

a. Sebagai pemandu bagi wisatawan b. Sebagai penjual souvenir

c. Sebagai penjual makanan

(58)

a. Diiklankan di radio b. Diiklankan di media masa c. Diiklankan di jejaring sosial

15. Berapa lama waktu saudara untuk berwisata di Resort Balik Bukit? a. <1 hari

b. 1 hari c. > 1 hari

KUESIONER PENELITIAN TENTANG PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI RESORT BALIK BUKIT

TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN Oleh : Meizannur

Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Kuesioner untuk Dinas Pengelola Resort Balik Bukit Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

A. Potensi dan pengembangan

1. Berapakah luas Resort Balik Bukit?

2. Potensi apa saja yang dimiliki oleh Resort Balik Bukit?

3. Sarana dan prasarana apa saja yang terdapat di Resort Balik Bukit yang mendukung dalam pengembangan obyek wisata alam di Resort Balik Bukit? 4. Berapakah tarif yang layak untuk tiket berwisata alam di Resort Balik Bukit? 5. Seperti apakah mekanisme keuangan dari hasil tiket yang terjual?

(59)

7. Adakah masyarakat yang mempunyai lahan yang menjadi bagian dari Resort Balik Bukit?

8. Bagaimana mengatasi masalah masyarakat yang memiliki lahan dari bagian Resort Balik Bukit?

9. Dinas/instansi apa saja yang mengelola dan mengembangkan obyek obyek wisata alam Resort Balik Bukit?

10. Bagaimanakah status masyarakat dalam Pengembangan obyek wisata alam di Resort Balik Bukit?

11. Hal apa sajakah yang telah dilakukan dalam mengembangkan obyek wisata alam yang ada di Resort Balik Bukit?

12. Sejauh mana pengembangan yang telah dilakukan?

13. Strategi apakah yang saat ini dilakukan dalam pengembangan Resort Balik Bukit dan strategi seperti apakah yang akan dilakukan selanjutnya?

B. Aspek manajemen

Aspek perencanaan

1. Siapa/pihak apa saja yang terlibat dalam penyusunan rencana pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit?

2. Setelah penyusunan rencana selesai lalu diajukan ke siapa?

3. Hal apa sajakah yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan yang dilakukan? 4. Adakah perencanaan jangka panjangnya?

Aspek peorganisasian

1. Untuk mencapai tujuan pengembangan yang diharapkan seperti apakah struktur organisasi yang disusun?

Aspek pelaksanaan

1. Siapa saja yang terkait dalam kegiatan pelaksaan pengembangan obyek wisata alam Resort Balik Bukit?

2. Seperti apakah porsi masing petugas?

Aspek pengawasan

(60)

STRUKTUR ORGANISASI TNBBS

Kepala Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Bagian Tata Usaha

(61)
(62)

Gambar

Gambar 1.  Bagan kerangka pemikiran.
Tabel 1.  Jumlah pengunjung obyek wisata alam Resort Balik Bukit  tahun 2010 – 2012
Tabel 2.  Matriks SWOT
Tabel 3.  Aksesibilitas ke zona pemanfaatan intensif Kubu Perahu
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari perilaku harian gajah sumatera latih yang ada di Resort Pemerihan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan..

Kajian tentang pakan gajah sumatera dilakukan pada bulan Januari – Februari 2014 bekerjasama dengan WWF-Indonesia di Resort Pemerihan, Taman Nasional Bukit

Balik Bukit merupakan salah satu kawasan yang berada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang memiliki beranekaragam jenis flora, termasuk di dalamnya.. terdapat berbagai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan hasil pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Kubu Perahu. Metode deskriptif dalam penelitian ini

POPULASI DAN POLA PENYEBARAN KANTONG SEMAR (Nepenthes gracilis) DI RHINO CAMP RESORT SUKARAJA ATAS KAWASAN TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN (TNBBS)..

Bagaimana nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Pekon Pahmungan dalam usaha pelestarian repong damar di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Kelimpahan spesies burung di suatu daerah dapat menunjukkan bagaimana kondisi di daerah tersebut, seperti Resort Pemerihan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, yang merupakan

Resort Pemerihan merupakan bagian wilayah pengelolaan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan merupakan bagian dari ekosistem hutan hujan tropis dataran