• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Jaringan Pada Tiap Kantor Pusat Data Dan Informasi Departemen Pertahanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Jaringan Pada Tiap Kantor Pusat Data Dan Informasi Departemen Pertahanan"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN JARINGAN PADA TIAP KANTOR

PUSAT DATA DAN INFORMASI

DEPARTEMEN PERTAHANAN

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indoneisa

MALIK KADARUSMAN 10106241

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

i KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dipanjatkan kepada Allah. SWT yang telah memberikan kasih dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil kerja praktek ini.

Laporan hasil kerja praktek ini disusun utnuk memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek untuk program Strata-I pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan kerja praktek yang telah dilakukan di Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan. Laporan yang disajikan memiliki judul “PEMBANGUNAN JARINGAN PADA TIAP KANTOR PUSAT DATA DAN INFORMASI DEPARTEMEN PERTAHANAN”.

Ucapkan terima kasih diberikan kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Soeryanto Soegono, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc., selaku Dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer – Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Andri Heryandi, ST, selaku dosen wali kelas IF-6 angkatan 2006 sekaligus dosen pembimbing kerja praktek.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T,. M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik

(4)

ii Departemen Pertahanan.

7. Bapak Chandra, selaku pembimbing krja praktek di Balai Tekkom Pendidkan Provinsi Banten.

8. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Informasi – Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan masukkan dan saran.

Dilakukan usaha maksimal mungkin dalam penulisan laporan ini, walaupun demikian disadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu akan selalu terbuka meneerima dengan lapang dada segala masukkan, saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikkan di masa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan ini dapt berguna bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Bandung, Januari 2010

(5)

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….i

DAFTAR ISI………iii

DAFTAR TABEL………....iv

DAFTAR GAMBAR………v

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1. Latar Belakang………1

1.2. Perumusan Masalah………2

1.3. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek………...2

1.3.1. Maksud………2

1.3.2. Tujuan………...3

1.4. Batasan Masalah……….3

1.5. Metode Penelitian………...4

1.6. Sistematika Penulisan……….4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..6

2.1. Profil Tempat Kerja Praktek………...6

2.1.1. Sejarah Instansi………...6

(6)

ii

2.1.1.1.3. Puspullahta Hankam (1982 – 1984)……….9

2.1.1.1.4. Biro Pullahta Hankam (1984 – 1990)………..11

2.1.1.1.5. Pusinfolahta Dephankam (1990 – 2000)………..12

2.1.1.1.6. Pusdatin Dephan (2000 – 2003)………13

2.1.2. Logo Dephan………...15

2.1.3. Badan Hukum Pusdatin………...15

2.1.4. Struktur Organisasi Pusdatin Dephan……….16

2.2. Landasan Teori………...17

2.2.1. Konsep Dasar Jaringan Komputer………..17

2.2.2. Keistimewaan LAN………18

2.2.3. Pengertian Dasar LAN………19

2.2.4. Topologi Standar LAN………19

2.2.4.1. Bus Network………20

2.2.4.2. Ring Network………..20

2.2.4.3. Star Network………21

(7)

iii

2.2.6. Komponen-komponen LAN………..23

2.2.6.1. Bus Interface Unit (BUI)………24

2.2.6.2. Node-node Jaringan………24

2.2.6.3. Comunication Interface Unit (CIU)………24

2.2.7. Standar LAN………..25

2.2.7.1. Uan Standarisasi……….25

2.2.7.2. Model Jaringan ISO………26

2.2.7.3. Arsitektur Sebuah Layer………...27

2.2.7.4. Layer………28

2.2.8. Sistem Komunikasi LAN………29

2.2.8.1. Media Transmisi………..29

2.2.8.2. Kabel Twisted Pair………...29

2.2.8.3. Kabel Serat Optik……….30

2.2.8.4. Kapasitas Yang Lebih Besar………31

2.2.8.5. Ukuran Yang Lebih Kecil dan Lebih Ringan………..31

2.2.8.5.1. Redaman Yang Lebih Kecil………..31

(8)

iv

2.2.9. Switch………...34

2.2.10. Router………35

2.2.11. IP Address……….36

2.2.11.1. Pembagian IP Address………36

2.2.11.2. Aturan Penulis IP Address……….38

2.2.11.3. Subnetting IP Address………39

BAB III PEMBAHASAN………...40

3.1. Tempat dan Waktu Kerja Praktek………..40

3.2. Job Deskripsi Kerja Praktek………...40

3.3. Jaringan Komputer Di Pusdatin Dephan……….41

3.2.1. Topologi Yang Dipakai………42

3.2.2. Media Transmisi………...44

3.2.3. Protkol………...44

3.2.4. Kelas IP address………...45

3.4. Masalah Yang Terjadi Pada Jaringan Pusdatin Dephan……….46

(9)

v

3.6. Gambar Jaringan Tiap Kantor dan IP Pusdatin Dephan………54

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………77

4.1. Kesimpulan………77

(10)

vi

Tabel 2.12. Struktur Topologi Jaringan ... 22

Tabel 3.3. IP Address Subnet Mask ... 55

Tabel 3.4. IP Address Mask ideal Puskod Dephan ... 58

Tabel 3.5. IP Address Mask ideal Balit Bang Dephan ... 60

Tabel 3.6. IP Address mask ideal Diklat Bahasa Dephan ... 62

Tabel 3.7. IP Addres Mask ideal Diklat Jemen Dephan ... 64

Tabel 3.8. IPAddres Mask ideal Gedung Pendidikan Dephan ... 66

Tabel 3.9. IP Addres Mask ideal Ruang Pimpinan Dephan ... 68

Tabel 3.10. IP Addres Mask ideal Bag TU Dephan... 70

Tabel 3.11. IP Addres Mask ideal Bid Sandi Dephan... 72

Tabel 3.12. IP Addres Mask ideal Dib Bangsis Dephan ... 74

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peresmian Puspulahta Hankam oleh Jend. TNI M. Panggabean Tgl 2 Oktober 1975

di Pondok Labu Jakarta Selatan ... 8

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Puspullahta ... 9

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Pullahta Hankam ... 10

Gambar 2.4. Tenaga Programmer dan OperatorPuspullahta Hankam ... 11

Gambar 2.5. Pelaksanaan Reorganisasi Baru ... 12

Gambar 2.6. Tata Kerja Pusifolahta Dephankam ... 13

Gambar 2.7. Keputusan Menhan ... 14

Gambar 2.8. Logo Pusdatin Dephan ... 15

Gambar 2.9. Struktur organisasi Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan Republik Indonesia... 16

Gambar 2.10. Topologi Bus Network ... 20

Gambar 2.11. Topologi Ring Network... 21

Gambar 2.12. Topologi Star Network ... 22

Gambar 2.13. The seven Layer OSI Model ... 27

Gambar 2.14. Unshielded Twisted Pair and Shielded Twisted Pair Cable ... 29

Gambar 2.15. Fiber Optic Cable ... 30

Gambar 2.16. Coaxial Cable... 33

Gambar 3.1. Jaringan Komputer Pusdatin Dephan ... 41

Gambar 3.2. Topologi Hybird ... 42

(12)

viii

Gambar 3.6. Jaringan Diklat Bahasa ... 61

Gambar 3.7. Jaringan Diklat Jemen ... 63

Gambar 3.8. Jaringan Gedung Pendidikan ... 65

Gambar 3.9. Jaringan Ruang Pimpinan ... 67

Gambar 3.10. Jaringan Ruang Bag TU ... 69

Gambar 3.11. Jaringan Ruang Bid Sandi ... 71

Gambar 3.12. Jaringan Ruang Dib Bangsis... 73

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

(14)

x

(15)
(16)

xii

(17)
(18)

xiv

(19)
(20)

1

Dalam era globalisasi ini, teknologi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia saat ini dan masa mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi dan jaringan komputer akan menentukan keberhasilan seseorang / institusi dalam berkompetisi di era globalisasi. Perkembangan dunia elektronika khususnya dengan ditemukannya berbagai chip dengan kecepatan tinggi, mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk memproses informasi dengan komputer. Di samping itu, perkembangan teknologi komunikasi antar komputer memegang peranan yang sangat penting dalam mempercepat proses aliran informasi. Berbagai bentuk jaringan computer dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Di Indonesia, kita banyak mengenal adanya jaringan komputer yang bersifat lokal terutama yang digunakan di kantor-kantor atau di perguruan tinggi. Jaringan ini dikenal sebagai Local Area Network (LAN) yang umumnya menggunakan media transmisi yang berupa kabel antar komputer.

(21)

2

meliputi wilayah yang luas ini dikenal sebagai Wide Area Network (WAN). Agar negara kita dapat bersaing dalam perkembangan menguasai teknologi informasi dan jaringan komputer ini, maka pembangunan infrastruktur jaringan yang terhubung ke internet sangat diperlukan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan pembangunan jaringan Local Area network di instansi yang memerlukan, sehingga kebutuhan akan informasi yang cepat dapat dipenuhi, karena hal tersebut dirasakan sangat penting dan mendesak. Saat ini telah banyak protocol komunikasi komputer yang telah dikembangkan untuk membentuk jaringan komputer.

1.2 Perumusan Masalah

Perancangan suatu jaringan komputer dalam suatu perusahaan akan

mempengaruhi efektivitas kerja maupun produksi perusahaan tersebut. Besar kecilnya

nilai efisiensi dan efektivitas suatu jaringan akan sangat bergantung pada pemilihan

topologi jaringan yang dipakai, media transmisi yang digunakan, maupun pemilihan jenis

protokol yang diimplementasikan dalam jaringan tersebut. Selain itu, pemilihan dan

penggunaan perangkat komputer yang baik juga akan mempengaruhi kerja suatu

jaringan.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

1. Membangun jaringan local area network pada Pusat Data dan Informasi

(22)

2. Menganalisa dan Membangun topologi jaringan berdasarkan dimensi ruang dan

kebutuhan pada Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahan.

1.3.2 Tujuan

1. Menganalisa secara langsung melihat lebih dekat bentuk implementasi sistem jaringan komputer terutama pada suatu instansi pemerintahan.

2. Mendokumentasikan konfigurasi jaringan pada Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan.

1.4 Batasan Masalah

Permasalahan yang akan diuraikan dalam laporan ini hanya terbatas pada sistem jaringan saja. Serta perangkat apa saja (baik hardware maupun software) yang dibutuhkan dan mendukung untuk keperluan jaringan di Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan Keamanan.

1. Dengan pertimbangan pada adanya keinginan untuk memuaskan user dalam

mengakses internet, maka topologi yang mesti dibangun adalah topologi Hybird, Di karenakan pada jaringan Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan memungkinkan untuk memakai topologi hybrid karena pada tiap subnet jaringan yang memakai topologi star yang dihubungkan dengan hub/switch dan ada beberapa didalam jaringan antar subnet dihubungkan memakai topologi bus. 2. Media transimis yang digunakan.

(23)

4

5. Pemberian Subnetting IP Address

1.5 Metode Penelitian

Kegiatan Kerja Praktek ini dilaksanakan di Pusat Data dan Informasi, Departemen Pertahanan RI di jalan Fatmawati No. 1 Pondok Labu, Jakarta Selatan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Kerja Praktek ini disusun menurut sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Pokok Permasalahan, Maksud dan Tujuan, Pembatasan Masalah, Lokasi dan Tempat Kerja Praktek, dan Sistemmatika Penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

(24)

BAB III. GAMBARAN UMUM PUSDATIN DEPHAN

Pada bab ini berisi tentang Gambaran Umum Pusdatin Dephan, Perkembangan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Visi dan Misi, Struktur Organisasi dan Tugas Pokok Organisasi Pusdatin.

BAB VI. KEGIATAN KERJA PRAKTEK PADA JARINGAN PUSDATIN DEPHAN

Pada bab ini berisikan tentang kegiatan kerja praktek dalam penggunaan jarigan pada Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan (Pusdatin Dephan).

BAB V. PENUTUP

(25)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pofil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi

Sejak berdiri sampai sekarang, pusdatin sering mengalami perubahan nama maupun struktur organisasi, demikian pula kegiatannya, hal tersebut sering dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi, sehingga memacu para anggota Pusdatin untuk selalu meningkatkan kinerja dan kualitas sumber daya manusia. Perubahan tersebut dapat digambarkan dari waktu ke waktu seperti dalam uraian berikut :

1. Data Processing Center Hankam 2. Puspullahta Hankam (1975 - 1982) 3. Puspullahta Hankam (1982 - 1984) 4. Biro Pullahta Hankam (1984 - 1990) 5. Pusinfolahta Dephankam (1990 - 2000)

(26)

2.1.1.1 Data Processing Center Hankam

Pusat Data dan Informasi Dephan direncanakan pada tahun 1967 dengan keluarnya Surat Keputusan Menutama Bidang Hankam Nomor : Skep/B/ 301/1967 tanggal 14 Oktober 1967 Tentang Pembentukan Data Processing Center Hankam. Mengingat situasi dan kondisi negara pada saat itu belum memungkinkan, maka pada tanggal 23 - 24 Maret 1972 baru diselenggarakan simposium Management Information System (MIS) guna menindak lanjuti keputusan tersebut.

Dari hasil simposium dan beberapa diskusi tentang pengolahan data berupa inventarisasi data personil dan data materiil, maka pada tanggal 14 Maret 1973 dikeluarkan Surat Keputusan Menhankam Pangab Nomor : Skep/281/III/1973 Tentang Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Pembinaan. Pengembangan sistem informasi yang diselenggarakan pada waktu itu selain membangun Sistem Informasi Pembinaan (SIP) yang terdiri dari SIP Personil, SIP Materiil, SIP Keuangan dan SIP Stratopur, juga membentuk lembaga baru yang menangani sistem tersebut yaitu Pusat Pengumpulan dalam rangka pembentukan Puspullahta tersebut anatara lain adalah penyiapan Hardware, Software dan Personil yang dilaksanakan dengan membentuk Tim Pokja antara lain :

1. Asrenum Hankam sebgai Pengawas Proyek.

(27)

8

4. Sedangkan anggota Pokja antara lain adalah Kolonel Polisi Drs. PH Perwiradirdja, Letkol Laut (KH) Drs.Surastomo, Letkol Laut (KH) Ir. K. Harsono, Letkol Laut (E) Ir. Jafar Basri. Letkol Inf Maujar Said, Mayor Chb Hadi Sudarminto, Mayor DK Soelistyadi WD dan Mayor Inf Saptodarsono.

2.1.1.1.2 Puspullahta Hankam (1975 - 1982)

Sambil menunggu peresmian Puspullahta, maka kebutuhan sarana, prasarana dan sumber daya manusia telah disiapkan sejak akhir tahun 1973 sampai dengan 1975.

Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden RI. Nomor 7/74 Tentang Penyempurnaan Kepres 79/70 dibentuklah Pusat Pengumpulan dan Pengolahan Data (Puspullahta) sebagai badan pelaksana pusat di lingkungan Dephankam yang pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Kepala Staf Administrasi Hankam.

Peresmian Puspulahta Hankam oleh Jend. TNI M. Panggabean Tgl 2 Oktober 1975 di Pondok Labu Jakarta Selatan

(28)

Selanjutnya dikeluarkan Keputusan Menhankam / Pangab no. Kep/34/IX/1975 tanggal 30 September 1975 Tentang Organisasi dan Prosedur Puspullahta Hankam. Kemudian berkaitan dengan HUT ABRI ke XXX, Puspullahta Hankam diresmikan oleh Menhankam/Pangab Jenderal TNI M.Panggabean pada tanggal 2 Oktober 1975. Dengan demikian tanggal tersebut merupakan hari jadi Puspullahta yang selalu diperingati setiap tahun, dengan struktur organisasi sbb :

Kepala Wakil

Asbisnis

Pataud

Kabag Analis Kabag.Prog Kabag.Opskomp Asops

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puspullahta

2.1.1.1.3 Puspullahta Hankam (1982 - 1984)

(29)

10

penyempurnaan dan penyesuaian terhadap pokok-pokok organisasi dan fungsi Puspullahta Hankam.

Perubahan organisasi tersebut telah tertuang dalam keluarnya Keputusan Menhankam Nomor : Kep/22/VI/1982 tanggal 19 Juni 1982. Tentang Penyempurnaan Pokok-pokok Organisasi dan Fungsi Pullahta Hankam dengan struktur sbb :

(30)

2.1.1.1.4 Biro Pullahta Hankam (1984 - 1990)

Sehubungan dengan keluarnya Kepres No. 46 tahun 1983 tentang Pokok-pokok Organisasi ABRI, maka berdampak pula kepada pemisahan Dephankam dan ABRI dengan demikian unit-unit organisasi di lingkungan Dephankam berubah pula antara lain Puspullahta berubah menjadi Biro Pullahta yang berkedudukan langsung dibawah Sekjen Dephankam.

Tenaga Programmer & Operator Puspullahta Hankam

Gambar 2.3 Tenaga Programer

(31)

12

Gambar 2.4 Pelaksanaan Reorganisasi baru

2.1.1.1.5 Pusinfolahta Dephankam (1990 - 2000)

Dengan meningkatnya kebutuhan kualitas informasi yang beragam baik di lingkungan Dephankam maupun Mabes ABRI, maka beban Biro Pullahta semakin berat, sehingga tidak lagi menjadi pengumpul data, karena hal tersebut mengesankan seolah-olah sebagai pemungut data, dan perlu peninjauan kembali nama tersebut. Oleh karena itu diadakan perubahan nama menjadi Pusat Informasi dan Pengolahan Data yang berkedudukan langsung dibawah Menhankam.

(32)

Kapusinfolahta

Gambar 2.5 Tata Kerja Pusinfolahta Dephankam

2.1.1.1.6 Pusdatin Dephan (2000 - 2003)

Sejak reformasi bergulir pada tahun 1998, maka sebagian lembaga dan instansi pemerintah mengalami perubahan yang cukup besar. Demikian pula organisasi di lingkungan Dephankam dan Mabes ABRI juga mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain pisahnya Polri dari struktur organisasi Mabes TNI serta terpisahnya Dephan dan Mabes TNI.

Berkaitan dengan perubahan struktur tersebut, dimana Dephan harus menyesuaikan dengan struktur Departemen sipil lainnya, maka berdampak kepada perubahan nama Pusinfolahta menjadi Pusdatin (Pusat Data dan Informasi), yang merupakan nama pemberian (given) dari Menpan RI.

(33)

14

semula anggota Pusinfolahta berjumlah 200 orang, kini menjadi 130 orang, dari sejumlah tersebut komposisi personil militer hanya 14 orang sedangkan PNS merupakan bagian terbesar. Perubahan nama tersebut telah ditandai dengan keluarnya Keputusan Menhan Nomor : Kep/19/M/XII/2000, tanggal 29 Desember 2000 dengan struktur sbb :

KAPUSDATIN

Kabag Renmim

Kabid Binsisin

Kabid Bangsis

Kabid Binsiskomp

Pokjabfung

(34)

2.1.2 Logo Instansi

Gambar 2.7 Logo Pusdatin Dephan

Visi:

Menuju masyarakat dan komunitas pertahanan negara yang berpengatahuan melalui data dan informasi

Misi:

Mewujudkan pusdatin sebagai pusat keunggulan bidang telematika pertahanan Negara

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Pusdatin adalah sebuah instansi yang bergerak dalam Pusat Data dan Informasi milik Negara.

Nama Instansi : Pusdatin Dephan Kota : Jakarta

(35)

16

Status Instansi : Pemerintah Bangunan Instansi : Milik pemerinah Lokasi : Strategis

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description

Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan diatur berdasarkan: Peraturan Mentri Pertahanan RI Nomor: Permen/01/M/VIII/2005 tanggal 25 Agustus 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertahanan.

Pusdatin mempunyai beberapa bagian dan bidang yaitu: 1. Bagian Tata Usaha (BAG TU)

2. Bidang Pengembangan Sistem (BID BANGSIS) 3. Bidang Dukungan Teknis (BID DUKNIS) 4. Bidang Persandian (BID SANDI)

(36)

KAPUSDATIN

Gambar 2.8 Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan

Republik Indonesia

2.2 Landasan Teori

2.2.1 KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

Sistem jaringan adalah suatu yang menggabungkan beberapa komputer dalam suatu jaringan kerja di bawah kendali yang disebut sebagai server. Berdasarkan luas kerja secara geografis, pada dasarnya jaringan computer dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. LAN (Local Area Network} 2. WAN (Wide Area Network)

3. MAN (Metropolitan Area Network)

(37)

18

digunakan secara bersama-sama misalnya printer. WAN, LAN, dan MAN dibedakan melalui lingkup geografis yang dapat dijangkau. WAN dapat mencakup radius kerja antar gedung, sedangkan MAN ruang lingkupnya dapat mencakup radius kerja antar negara maupun antar benua, MAN mempunyai cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan WAN dan LAN. Seperti namanya, LAN merupakan system yang mencakup hubungan dalam jarak yang relative dekat. Umumnya, LAN dibatasi pada satu department atau mungkin pada satu gedung saja. Tanpa melihat apakah itu ada korporasi yang besar atas kalangan bisnis yang kecil, LAN cenderung dibuat kecil untuk alas an atau fungsional. Jaringan yang umum terdiri dari 3 sampai 12 PC, berbagai piranti penyimpanan data, pencetak (printer dan beberapa peripheral khusus lainnya).

2.2.2 Keistimewaan LAN (Local Area Network)

Walaupun PC sudah populer, namun kehadiran PC masih menimbulkan masalah, yaitu membuat informasi menjadi terpecahpecah hingga sulit untuk diintegrasikan. Akhirnya berkat kemajuan teknologi data, masalah ini dapat diselesaikan yaitu dengan menghubungkan PC satu sama lain dalam satu jaringan. Keuntungan menggunakan jaringan komputer, antara lain :

a. Pertukaran Informasi

(38)

berarti informasi dari suatu PC diberikan kepada PC lain secara otomatis. Jadi dengan adanya LAN mengakibatkan terjadinya pertukaran informasi.

b. Sarana Aplikasi Multiuser

Dengan adanya LAN, maka kita dapat menerapkan apliksi multiuser, sepeti sistem akuntasi. Beberapa orang bias memasukkan transaksi yang sejenis sehingga pekerjaan segera terselesaikan.

c. Memudahkan Perawatan Perangkat Lunak

Karena dalam LAN satu aplikasi bisa diakses oleh computer lainnya maka perawatan aplikasi cukup dilakukan pada servernya saja.

2.2.3 PENGERTIAN DASAR LAN (Local Area Network)

(39)

20

2.2.4 TOPOLOGI STANDAR LAN (Local Area Network)

Topologi adalah suatu hubungan node (Terminal komputer) yang satu dengan yang lainnya menggunakan jalur (path). Semua design network diambil dari 3 topologi dasar yaitu Bus, Star, dan Ring.

Jika komputer terhubung dalam satu baris melalui kabel tunggal disebut topologi bus. Jika komputer terhubung dari satu titik atau hub disebut topologi star. Jika komputer terhubung melalui kabel berbentuk lingkaran disebut topologi ring.

2.2.4.1Bus Network

Bus topologi juga disebut sebagai bus berupa garis lurus. Topologi ini sederhana dan merupakan metoda yang umum digunakan pada jaringan komputer. Dalam topologi ini terdapat sebuah kabel atau satu kabel, kabel tersebut menghubungkan jaringan dalam satu line (garis).

(40)

2.2.4.2Ring Network

Topologi ring menghubungkan semua komputer dalam lingkaran kabel tunggal. Sinyal berjalan mengelilingi lingkaran dalam satu arah dan melewati semua komputer. tiap komputer berfungsi seperti repeater yang menguatkan sinyal dan mengirim ke computer selanjutnya. Karena sinyal melewati tiap komputer, kegagalan pada satu komputer mempengaruhi seluruh jaringan.

Gambar 2.10 Topologi Ring Network

2.2.4.3Star Network

(41)

22

Jaringan topologi star menawarkan sentralisasi manajemen dan sumber daya. Tetapi, karena tiap komputer terhubung ke titik sentral, topologi ini membutuhkan banyak kabel dalam jaringan yang besar, dan jika titik sentral rusak seluruh jaringan akan rusak juga.

Jika satu komputer atau kabel penghubungnya rusak dalam jaringan star hanya komputer yang bersangkutan yang tidak dapat mengirim atau menerima data. Komputer lain dalam jaringan tersebut akan berfungsi normal.

Gambar 2.11 Topologi Star Network

2.2.5 PEMILIHAN TOPOLOGI

(42)

Tabel 2.12 Struktur Topologi Jaringan

TOPOLOGI KEUNTUNGAN KERUGIAN

BUS 1) Penggunaan kabel

ekonomis

RING 1) Access yang sama

untuk semua komputer

2) Performance tetap walaupun banyak User

1) Kegagalan dari satu computer mempengaruhi seluruh jaringan

2) Masalah sulit diisolasi 3) Rekonfigurasi jaringan

mengganggu operasi jaringan

STAR 1) Mudah untuk

dimodifikasi dan

1) Jika titik pusat rusak maka seluruh

(43)

24

2.2.6 KOMPONEN-KOMPONEN LAN

Komponen LAN (Local Area Network) pada dasarnya terdiri dari Bus Interface Unit (BIU), Node-node jaringan dan Communication Interface Unit (CIU),

2.2.6.1 Bus Interface Unit (BUI)

Bus Interface Unit merupakan penghubung antara bus internal node dengan CIU. BIU dapat disesuaikan dengan standar-standar industri (seperti RS 232-C) dalam hubungan fisik dan interface electrics. BIU pada peralatan yang lebih komplek seperti pemrosesan atau masstorage peripherals, berfungsi menghubungkan perangkat lunak pengendali jaringan yang mengimplementasikan fungsi-fungsi jaringan pada level-level yang lebih tinggi.

2.2.6.2Node-node Jaringan

Node sering juga disebut dengan station yang berfungsi sebagai unit pemroses informasi dasar dan berhubungan langsung dengan jaringan serta merupakan suatu kesatuan yang dapat diberi alamat (addressable). Biasanya berupa piranti intelligent yang berorientasi ke pemakai, terminal intelligent dan workstation.

2.2.6.3 Comunication Interface Unit (CIU)

(44)

berbagai cara yaitu dengan menggunakan media access unit (MAU) yang dapat berupa serat kabel.

Pada jaringan terdistribusi (konfigurasi ring atau bus), CIU bertugas memonitor lalu-lintas data pada data saluran guna menentukan dapat tidaknya dilakukan transmisi. Pada token passing ring, pemantauan ini dapat berupa pencatatan kekosongan saluran ataupun identifikasi token sedangkan pada bus pemantauan berupa tubrukan (collisions), CIU juga mengidentifikasi alamat node, menerima informasi yang ditujukan padanya serta meneruskan informasiinformasi tersebut ke node-node yang lain. Sinyal-sinyal yang akan ditransmisikan oleh CIU diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bentuk dan format tertentu misalnya dari digital ke analog, dari paralel ke serial dan sebaliknya.

2.2.7 STANDARISASI LAN

Dengan semakin berkembangnya jaringan komputer baik dikalangan usaha pemerintah maupun lembaga pendidikan maka perlu adanya penyeragaman aturan atau standarisasi model jaringan yang berlaku umum.

2.2.7.1Uan Standarisasi

ISO (International Standard Organization), suatu lembaga internasional yang independent telah menetapkan model jaringan standar.

(45)

26

1. Menetapkan suatu model untuk dijadikan patokan dalam merancang dan implementasi jaringan komputer.

2. Menghindari monopoli suatu perusahaan akibat ketergantungan pada suatu system dengan merek tertentu sehingga jaringan komputer independent terhadap suatu perusahaan.

3. Melindungi konsumen dari ketergantungan terhadap suatu merek tertentu.

2.2.7.2 Model Jaringan ISO

ISO menetapkan suatu model jaringan yang berupa Open System Interconection (OSI) yang terdiri dari 7 layer. Model ini merupakan suatu model yang

ideal dari tipe-tipe fungsi yang disediakan oleh hardware dan software pada komputer network. Model ini terlalu umum sehingga banyak ketidaksesuaian pada implementasi khusus. Dalam merancang jaringan diambil model yang sesuai dengan implementasinya saja, tidak perlu semua layer diterapkan. Setiap layer memiliki interface, dimana interface antara pemakai dengan jaringan terletak pada application layer. Komunikasi di dalam jaringan terjadi pada layer ke 7. Informasi dari node sumber dikirim dari application layer ke presentation layer dan seterusnya hingga ke physical layer, selanjutnya informasi dikirimkan. Pada node tujuan informasi dikirim

(46)

2.2.7.3 Arsitektur Sebuah Layer

Model OSI adalah sebuah arsitektur komunikasi jaringan yang terbagi dalam 7 layer atau lapisan. Setiap layer mencakupi aktivitas, perangkat atau protokol jaringan yang berbeda-beda.

Gambar 2.13 The seven-layer OSI Model

Gambar di atas mewakilkan atau memperlihatkan arsitektur dari OSI model. Layer tersebut menspesifikasi fungsi dan service yang berbeda-beda pada level yang berbeda-beda pula. Tiap lapisan atau layer pada model OSI mempunyai fungsi jaringan yang jelas dan fungsi setiap layer bekerja dan berkomunikasi dengan fungsi dari layer di atasnya dan layer yang di bawahnya

(47)

28

berhubungan seperti menaruh atau menempatkan bit data ke adapter card dan kabel dari jaringan. Layer yang paling atas menggambarkan bagaimana aplikasi memasuki layanan komunikasi. Semakin tinggi lapisan semakin kompleks tugasnya.

Tiap layer menyediakan beberapa layanan atau kegiatan aktivitas yang menyiapkan data untuk dikirimkan ke komputer lain melalui jaringan. Lapisan-lapisan tersebut saling terpisah dengan batas-batas yang disebut interface. Semua permintaan melewati dari satu layer, menuju interface lalu ke layer berikutnya Tiap layer tersusun dari standar dan aktivitas lapisan dibawahnya.

2.2.7.4 Layer

Berikut ini akan dijelaskan mengenai karakteristik dan fungsi-fungsi umum ke 7 layer yang ditetapkan ISO.

(48)

2.2.8 Sistem Komunikasi LAN 2.2.8.1 Media Transmisi

Media transmisi adalah jalur fisik antara pemancar (transmitter) dan penerima (receiver) dalam jaringan komunkasi. Media transmisi yang digunakan dalam LAN adalah media fisik, seperti: kabel twisted pair, kabel koaksial, dan fiber optic.

2.2.8.2 Kabel Twisted Pair

Media transmisi yang paling umum saat ini, baik untuk analog maupun digital adalah twisted pair. Kabel twisted pair terdiri dari 2 kabel terisolasi dalam pola spiral, terbuat dari tembaga atau besi terbungkus tembaga. Sepasang kabel berfungsi sebagai jalur komunikasi tunggal. Biasanya terdapat beberapa buah kabel yang digunakan dalam sebuah kabel dengan selubung pelindung yang kuat. Untuk jarak jauh kabel-kabel dapat mengandung ratusan kabel-kabel twisted pair. Kabel twisted pair dapat digunakan untuk transmisi sinyal analog dan digital. Untuk sinyal analog dibutuhkan penguatan setiap 5-6 KM. Untuk sinyal digital diperlukan repeater setiap 2 atau 3 KM.

Gambar 2.14 Unshielded Twisted Pair and

(49)

30

Penggunaan paling umum dari kabel twisted pair adalah transmisi analog dari suara (voice) yang memiliki lebar frekuensi antara 300-3400 Hz. Kanal-kanal voice dapat dimultiplex-kan menggunakan FDM dalam sebuah kabel twisted pair. Data digital dapat ditransmisikan melalui kanal voice analog menggunakan modem PSK (Phase Shift Keying). Sebuah kabel twisted pair dapat melewati hingga 24 kanal voice.

2.2.8.3 Kabel serat optik (fiber optic)

Salah satu teknologi terbaru yang signifikan dalam transmisi informasi adalah sistem komunikasi serat optik. Serat optik telah banyak digunakan dalam telekomunikasi jarak jauh, dan penggunannya dalam aplikasi militer semakin berkembang. Pengembangan yang terus berlanjut dari harga yang semakin murah, bersamaan dengan keuntungan lain serat optik telah membuat kabel ini meningkat secara atraktif dalam jaringan lokal (LAN).

(50)

Keuntungan-keuntungan kabel serat optik jika dibandingkan dengan kabel koaksial ataupun kabel twisted pair adalah :

2.2.8.4 Kapasitas yang lebih besar

Dengan data rate 2 Gbps dan puluhan kilometer jarak transmisi telah didemonstrasikan, bandingkan dengan kabel koaksial (ratusan Mbps dan 1 KM) dan kabel twisted pair (beberapa Mbps dan 1 KM).

2.2.8.5 Ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan

Kabel serat optik akan lebih tipis dari kabel koaksial atau gabungan kabel twisted pair untuk transmisi informasi dengan kapasitas yang sama.

2.2.8.5.1 Redaman yang lebih kecil

Kabel serat optik memiliki redaman yang lebih kecil dari koaksial dan twisted pair dan memiliki harga konstan untuk jarak jauh.

2.2.8.5.2 Isolasi elektromagnetik

(51)

32

Kabel serat optik adalah kabel tipis (2-125 ฀ m), medium fleksibel yang mampu mengirimkan sinar optik. Beberapa jenis kaca dan plastik dapat digunakan untuk membuat kabel serat optik. Rugi-rugi yang paling kecil didapat dengan menggunakan serat atau silika ultra murni yang sulit untuk dibuat. Dengan rugirugi yang lebih besar tetapi lebih ekonomis dapat menggunakan serat kaca yang masih dapat memberikan performansi yang cukup baik.

Serat plastik adalah yang paling murah dan dapat digunakan untuk sambungan pendek, jika rugi-rugi tinggi dapat diterima.

Kabel serat optik memiliki bentuk silindris dan terdiri dari inti, cladding dan selubung (jacket). Inti (core) adalah bagian paling dalam yang terdiri dari 1 atau lebih serat sangat tipis terbuat dari kaca (gelas) atau plastik. Setiap serat dikelilingi oleh cladding, lapisan plastik atau kaca yang memiliki indeks bias yang berbeda dari inti. Lapisan paling luar mengelilingi 1 atau lebih serat bercladding adalah jacket. Jacket adalah komposisi plastik dan bahan lain yang dilapisi untuk melindungi dari kelembaban, abrasi, benturan dan bahaya lingkungan lain.

(52)

prinsip laser dimana efek quantum elektronik yang dibuat menghasilkan sinar super radiant dengan lebar frekuensi yang rendah.

Sistem serat optik membutuhkan biaya yang lebih besar dari twisted pair dan coaxial cable dalam ukuran per meter ataupun komponen yang dibutuhkan (Tx, Rx, Connector). Biaya twisted pair dan coaxial sulit untuk ditekan, sementara penelitian mampu mengurangi biaya serat optik agar dapat menjadi kompetitif dengan media transmisi lain.

2.2.8.6 Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Media transmisi yang paling serbaguna adalah coaxial cable. Dalam bagian ini akan dibahas 2 tipe kabel koaksial yang digunakan dalam aplikasi LAN, yaitu kabel 75 ฀ (kabel standar untuk community antenna television-CATV system) dan kabel 50 ฀ yang hanya digunakan untuk sinyal digital (baseband).

Gambar 2.16 Coaxial Cable

(53)

34

yang lebih lebar. Kabel ini terdiri dari konduktor yang disusun silinder dibagian luar yang mengelilingi konduktor kawat tunggal pada bagian dalam yang diselubungi isolator dan bagian luar juga diselubungi dengan pelindung isolator atau jacket. Kabel koaksial tunggal memiliki diameter antara 0,4 inci samapai 1 inci.

Kabel koaksial 50 ฀ khusus digunakan untuk transmisi digital, biasanya menggunakan kode Manchester dan data rate dapat mencapai 10 Mbps.

Kabel CATV digunakan baik untuk sinyal analog maupun digital. Untuk sinyal analog frekuensi antara 300-400 Mhz memungkinkan untuk digunakan pemodulasian sinyal analog dapat menggunakan FDM (Frequency Division Multiplexing). Dalam penggunaan FDM, kabel CATV disebut broad band. Spektrum frekuensi dalam kabel dibagi dalam beberapa kanal, yang masingmasing memiliki sinyal pembawa (carrier) analog. Selain transmisi data analog, data digital juga dapat dikirimkan dalam kanal. Berbagi cara pemodulasian sinyal digital dapat digunakan termasuk ASK, FSK, PSK.

2.2.9 Switch

(54)

Switch cut-trough memeiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah

paket dating, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.

Sedangkan switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskan

ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memrlukan waktu, tetapi ini memingkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.

Penggunaan switch memiliki keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network”. Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang sling berhubungan disebut “collapsed backbone”. Saat ini perusahaan atau perkantoran umumnya memilih jaringan Ethernet 10 Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100 Mbps untuk koneksi ke server. Biasanya mereka manggunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke computer client dan 1 port 100 Mbps untuk koneksi ke server atau computer yang dianggap sebagai server.

2.2.10 Router

(55)

36

piranti pembagi jaringan secara logical bukan fisikal. Misalnya sebuah IP router bias membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditunjukkan untuk IP address tertentu yang bias mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Contohnya bias berupa jaringan biasa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network) atau jaringan global seperti internet.

2.2.11 IP Address

IP address merupakan penyebab dari penerapan protocol TCP/IP untuk

menghubungkan jaringan computer ke computer dan juga dunia luar (internet). Seluruh Host yeng terhubung ke internet dan ingin berkomunikasiemakai protocol TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network.

IP Address yang digunakan ada 2 jenis yaitu IPV4 dan IPV6, IP Address untuk IPV4 berupa bilangan biner 32 bit yang dipisahkan dengan tanda titik, sedangkan IP Address IPV6 berupa bilangan hexa.

Bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik setiap 8 bitnya disebut sebagai oktet. Bentuk IP Address-nya adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx setiap simbol x digantikan oleh angka 0 dan atau 1.

2.2.11.1 Pembagian IP Address

(56)

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Panjang Net ID : 8 bit

Pang Host ID : 24 bit Byte Pertama : 0 – 127

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214 IP Address

2. Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh Panjang Net ID : 16 bit

Panjang Host ID : 16 bit Byte Pertama : 128 – 191

Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx Jumlah IP : 65.532 IP Address

3. Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh Panjang Net ID : 24 bit

Panjang Host ID : 8 bit Byte Pertama : 192-223

Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx Jumlah IP : 254 IP Address

4. Kelas D

(57)

38

4 Bit Pertama : 1110 Bit Multicast : 28 bit Byte Inisial : 224 – 239 5. Kelas E

Format : 1111xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 4 Bit Pertama : 1111

Bit Cadangan : 28 bit Byte Inisial : 240 – 255

2.2.11.2 Aturan Penulis IP Address

a. Network ID tidak boleh sama dengan 127, karena secara default digunakan untuk keperluan loopback (untuk menunjuk dirinya sendiri)

b. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 255, karena digunakan untuk alamat broadcast (merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan). Jika paket dikirim ke alamat broadcast akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.

c. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0, karena digunakan sebagai alamat network (alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukkan suatu host).

(58)

2.2.11.3 Subnetting IP Address

Teknik subnetting dari IP Address merupakan cara yang paling umum digunakan di internet untuk lokasi IP Address agar dapat memaksimalkan penggunaan IP Address dalam proses pencarian IP Address di dalam sebuah jaringan. Untuk beberapa alas an menyangkut efesiensi pemakaian IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting, teknik subnetting itu sendiri adalah menambahkan umlah bit network dengan cara mengurangi jumlah bit host. Teknik ini menciptakan jumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam setiap network tersebut.

(59)

36

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tempat dan Waktu Kerja Praktek Kerja praktek ini dilaksanakan di :

Tempat : Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan Alamat : Jln. RS.Fatmawati No. 1 Pondok Labu Jakarta Selatan Waktu : tanggal 3 Agustus s.d 14 Agustus 2009.

3.2. Job Deskripsi Kerja Praktek

(60)

3.3. Jaringan Komputer Di Pusdatin Dephan

Gambar 3.1. Jaringan Komputer Pusdatin Dephan

Jaringan Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan untuk aksesnya dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Dial up melalui router Dephan dengan ISP PT.Telkom dengan kecepatan

ISDN 1 Mbps.

2. VPN/IP untuk komunikasi data antar jaringan LAN Dephan dari LAN Pusdatin Dephan di Pondok Labu dengan Dephan Pusat di Merdeka Barat. Kecepatan VPN/IP mencapai 1 Mbps.

(61)

38

Di dalam jaringan Pusdatin Dephan juga adanya sistem pengamanan yang digunakan untuk pengamanan jaringan yaitu :

1. Fisik : antisipasi adanya petir dan antisipasi adanya kebakaran. 2. Non fisik : antivirus untuk server dan client dan anti spam.

Antivirus yang digunakan di dalam jaringan Pusdatin Dephan untuk server menggunakan Symantec dan sementara untuk client adalah sebagai berikut :

1. Mc Affe : 10%

2. Norton : 10%

3. Etrust : 20%

4. AVG : 50%

5. Interscan Antivirus : 10%

3.1.1. Topologi Yang Dipakai

(62)

Pada jaringan Pusdatin Dephan topologi jaringan komputer yang dipakai adalah topologi hybrid. Di karenakan pada jaringan Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan memungkinkan untuk memakai topologi hybrid karena pada tiap subnet jaringan yang memakai topologi star yang dihubungkan dengan hub/switch dan ada beberapa didalam jaringan antar subnet dihubungkan memakai topologi bus.

Dengan bentuk hubungan seperti itu, kabel yang diperlukan hanyalah sebanyak komputer dalam jaringan dan port I/O juga cukup hanya satu di setiap komputer. Sehingga banyaknya kabel link dan port I/O menjadi lebih sedikit yang berarti bahwa biaya yang dibutuhkan menjadi tidak semahal seperti pada topologi mesh.

Dalam bentuk hubungan seperti itu, kabel yang diperlukan hanyalah sebanyak komputer dalam jaringan dan port I/O juga cukup hanya satu di setiap komputer. Sehingga banyaknya kabel link dan port I/O menjadi lebih sedikit yang berarti bahwa biaya yang dibutuhkan menjadi tidak semahal seperti pada topologi mesh.

Kentungan lainnya, topologi hybrid juga memiliki sifat robustness, yaitu jika terjadi kerusakan pada satu link, maka hanya berakibat pada komputer yang berada pada jalur link itu saja, sedangkan komputer lainnya tetap aktif. Sepanjang tidak ada masalah dengan HUB, dengan sifat ini maka kerusakan link dapat segera diketahui dan diisolir.

(63)

40

Kerusakan pada HUB berakibat pada lumpuhnya seluruh link dalam jaringan komputer tidak dapat saling berkomunikasi..

3.1.2. Media Transmisi

Media transmisi yang dipakai pada Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan adalah kabel UTP dan Kabel fiber optic. Untuk pemakaian di dalam LAN sendiri Pusdatin Dephan memakai media transmisi kabel UTP dan untuk menghubungan antar LAN Pusdatin Dephan sebagian sudah memakai kabel fiber optic. Pemakaian kedua kabel ini dikarenakan karena disesuaikan dengan topologi

yang dipakai dan kenapa adanya penggunaan kabel fiber optic. Dikarenakan kabel fiber optic memiliki kelebihan yaitu kapasitas bandwidth yang lebih besar (gigabyte

perdetik), jarak transmisi yang lebih jauh (2 sampai lebih dari 60 kilometer) dan kebal terhadap interferensi elektromagnetik.

3.1.3. Protokol

Protokol yang ada di Pusdatin Dephan yaitu TCP/IP dikarenakan protokol TCP/IP ini sangat tepat dengan jaringan komputer yang telah ada dan selain itu memiliki kelebihan sebagai berikut :

(64)

sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan. Ini sangat tepat karena Pusdatin Dephan tidak hanya satu jenis sistem operasi saja dan juga banyak memakai aplikasi jaringan.

2. Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain. 3. Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan

komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.

4. TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang

memungkinkan diterapkan pada internetwork.

3.1.4. Kelas IP address

(65)

42

3.4. Masalah Yang Terjadi Pada Jaringan Pusdatin Dephan

Masalah yang sering terjadi pada Jaringan komputer Pusdatin Dephan adalah adanya virus yang merusak jaringan. Untuk itu pada jaringan komputer Pusdatin Dephan di pasang Antivirus baik di server maupun clinet supaya masalah yang sering terjadi ini tidak terjadi kembali ke depannya dengan menggunakan antivirus tersebut. Dan kalaupun itu terjadi dapat ditanggulangi dengan cepat supaya jaringan yang ada tidak terganggu.

3.5. Perangkat Pendukung

Untuk mendukung sistem informasi maupun komunikasi data diperlukan perangkat-perangkat yang diperlukan untuk komunikasi tersebut supaya komunikasi berjalan dengan baik dan lancar. Adapun perangkat yang ada di Pusdatin Dephan dan informasi Departemen Pertahanan diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Server

a. Main Server:

1. Xeon PIV 3Ghz 2. Memory 2Gb 3. VGA share

4. 6 Harddisk SCSI 72,8Gb RAID Ultra 14400rpm 5. DVD-RW

6. Floppy 3,5”

(66)

8. OS Windows 2003 Server b. Server Pendukung :

1. Xeon PIV 3Ghz 2. Memory 2Gb 3. VGA share

4. 2 Harddisk SCSI 72,8Gb RAID Ultra 14400rpm 5. DVD-RW

(67)

44

3. VGA share

4. 6 Harddisk SCSI 72,8Gb RAID Ultra 14400rpm 5. DVD-RW

4. 6 Harddisk SCSI 72,8Gb RAID Ultra 14400rpm 5. DVD-RW

6. Floppy 3,5”

7. Double LAN Card

8. OS Windows 2003 server

f. Unix Server . (Dipergunakan untuk konsul untuk mengatur database yang mau di cetak di printer Printonix High Speed).

g. Server Aplikasi :

1. Processor PIV 2,8Ghz 2. Memory 1Gb

(68)

5. Floppy 3,5”

6. Double LAN Card

7. OS Windows 2000 server h. Web Server :

1. Processor PIV 2,8Ghz 2. Memory 1Gb

1. Processor PIV 2,8Ghz 2. Memory 1Gb j. Database Oracle untuk Linux

(69)

46

1. Processor PIV 2,8Ghz 2. Memory 1Gb

3. Harddisk 93Gb 4. CD-RW 5. Floppy 3,5”

6. External HP Surestor 40Gbx6 7. Double LAN Card

8. OS Windows 2000 server

(70)

g. OS Windows 2000 server

m. Server Symantec Etrust Anti Virus

n. InterScan Anti Virus Email o. Server Backup Aplikasi

p. Web Server Backup

q. Mail Server Bakcup

r. Printer Highspeed Printonik

s. Printer Highspeed Data Produk

2) Operating sistem untuk server yang digunakan di Pusdatin Dephan adalah sebagai berikut :

a. Windows 2003 Server b. Fedora

c. Unix Sun Solaris V 2.7 d. Windows 2000 Server e. Linux Redhat 7.30

3) plikasi server yang digunakan di Pusdatin Dephan adalah sebagai berikut :

a. Oracle 9i b. Oracle 8.0

(71)

48

d. HP Open View Data Protector e. HP Open View NNM

f. Etrust Anti Virus

g. InterScan Anti Virus Email h. Foxpro

4) Perangkat jaringan yang ada :

a. Router Cisco g. Switch Managable h. ISP

i. ISDN j. BRI

k. Shitara Bandwith Management l. Kabel F/O dan Converter F/O m. Kabel UTP

(72)

p. Detektor kabel q. Server

r. PC Client

(73)

50

3.6 GAMBAR JARINGAN TIAP KANTOR DAN IP PUSDATIN DEPHAN

3.6.1 JARINGAN MERDEKA BARAT

(74)

Berikut IP Address dan Subnet Mask Address Locak Area Network dari setiap komputer, bias dilihat pada “Tabel 3.3 IP Address Subnet mask default

Pusdatin Dephan” berikut ini :

Tabel 3.3 IP Address Subnet Mask

No. Tipe Komputer

(75)

52

20 Client 192.168.1.20 255.255.255.0 Pusdatin19 21 Client 192.168.1.21 255.255.255.0 Pusdatin20 22 Client 192.168.1.22 255.255.255.0 Pusdatin21 23 Client 192.168.1.23 255.255.255.0 Pusdatin22 24 Client 192.168.1.24 255.255.255.0 Pusdatin23

Jika ingin melakukan subnetting maka, cari jumlah host yang terbanyak dalam sebuah network. Network kedua adalah network terbanyak jumlah hostnya yaitu, dua puluh empat host.

Perhitungan Subnetting

Dari data di atas akan kita lakukan perhitungan subnetting sebagai barikut: 24 host + 1 router + 1 network + 1 broad cast = 2710 = 100002. Maka lima bit terakhir diset dengan nilai 0. IP Address Subnet mask kelas C adalah 255.255.255.0.

(76)

3.6.2 JARINGAN PUSKOD

Gambar 3.4 Jaringan Puskod

(77)

54

Tabel 3.4 IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

(78)

3.6.3 JARINGAN BALITBANG

Gambar 3.5Jaringan BalitBang

(79)

56

Tabel 3.5 IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

(80)

3.6.4 JARINGAN DIKLAT BAHASA

(81)

58

Tabel 3.6 IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

(82)

3.6.5 JARINGAN DIKLAT JEMEN

(83)

60

Tabel 3.7 IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

(84)

3.6.6 JARINGAN GEDUNG PENDIDIKAN

(85)

62

Tabel 3.8 IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

(86)

3.6.7 JARINGAN RUANG PIMPINAN

(87)

64

Tabel 3.9 IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

(88)

3.6.8 JARINGAN RUANG BAG TU

(89)

66

Tabel 3.10 IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

(90)

3.6.9 JARINGAN RUANG BID SANDI

(91)

68

Tabel 3.11 IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

(92)

3.6.10 JARINGAN RUANG DIB BANGSIS

(93)

70

Tabel 3.12 IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

IP Address Subnet Mask Nama Komputer 1 Server 192.168.1.250 255.255.255.224 Pusdatin

(94)

3.6.11 JARINGAN RUANG BID DUKNIS

(95)

72

Tabel 3.3. IP Address mask ideal Pusdatin Dephan

No. Tipe Komputer

(96)

Setelah mempelajari serta mencoba melakukan perancangan Local Area Network yang dikerjakan oleh PT. INTI maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada umumnya perancangan Local Area Network tergantung pada beberapa hal yaitu : lokasi, kebutuhan pemakai, biaya serta perluasan dikemudian hari.

2. Keuntungan menggunakan Local Area Network adalah dapat melakukan komunikasi data secara bersamaan, waktu yang relatif lebih cepat, tingkat keakuratannya tinggi serta dapat menekan biaya operasional.

3. Dengan menggunakan Local Area Network maka produktivitas kerja dapat ditingkatkan karena memungkinkannya melakukan akses data ke tiap terminal yang dihubungkan.

4. Lokasi menentukan bentuk topologi jaringan yang akan digunakan agar system jaringan dapat berfungsi secara efektif dan efisien.

(97)

74 4.2 Saran

Bila dikemudian hari akan dilakukan pengembangan dari sistem yang telah ada saat ini maka perlu adanya perubahan konfigurasi jaringan atau penambahan komputer yang akan dioperasikan sebagai workstation. Untuk itu penulis mencoba memberikan saran yaitu :

1. Penggunaan perangkat pendukung jaringan maupun komputer yang memiliki kemampuan lebih baik agar sistem jaringan menjadi lebih efektif dan efisien dikemudian hari. Apabila memungkinkan dibutuhkan penambahan spesifikasi baik itu dari server maupun clientnya, agar performanya lebih optimal.

2. Penanganan sistem jaringan harus dilakukan dengan baik agar lalu-lintas data dapat berjalan lancar. Disarankan ada divisi atau departemen khusus yang secara khusus menangani masalah jaringan yang ada.

(98)

75

Gambar

Gambar 2.4 Pelaksanaan Reorganisasi baru
Gambar 2.5 Tata Kerja Pusinfolahta Dephankam
Gambar 2.6 Keputusan Menhan
Gambar 2.10 Topologi Ring Network
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi Anggota SSIFruity Arsenal Bandung Terhadap para pesepakbola yang menjadi celebrity endorser Nike. No Indikator

Air Sungai Batang Merangin yang sudah rusak akibat penambangan emas ilegal di Kecamatan Pangkalan Jambu juga merambah ke aliran sungai Masumai yang ada di Kota Bangko

74 Dengan demikian, data yang termasuk data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkenaan dengan pendayagunaan harta

Saya Putri Dhevida Sari mahasiswa semester akhir pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area .Saat ini sedang mengumpulkan data dalam rangka tugas

Langkah perlindungan lain yang dapat ditempuh adalah kebijakan internal yang tidak ada kaitannya dengan perjanjian internasional atau hubungan dengan negara lain tetapi

Dari data pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri. Pada siswa kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut diketahui dari hasil

Benda yang dijadikan sumber adalah data-data atau dokumen berupa tulisan tercetak ataupun yang belum tercetak ( soft file ) dan dokumen yang dapat diakses secara

inas Koperasi dan UMKM merupakan salah satu dinas teknis pengemban amanah masyarakat Kabupaten Kulon Progo melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian