• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Dan Implementasi Pengendali Pintu Gerbang Berbasis Wireless Menggunakan Borland Delphi Sebagai Program Aplikasi Pengendali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Dan Implementasi Pengendali Pintu Gerbang Berbasis Wireless Menggunakan Borland Delphi Sebagai Program Aplikasi Pengendali"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7.0

SEBAGAI PROGRAM APLIKASI PENGENDALI

TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh pendidikan Program Sarjana di Jurusan Teknik Elektro

Oleh :

RUDI RUSDIANA 1.31.06.016

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

banyak dikembangkan saat ini. Pengendalian pintu gerbang dengan menggunakan program aplikasi menggunakan Delphi digunakan sebagai salah satu pengembangan sistem komunikasi nirkabel, dalam perancangan ini menggunakan Modulasi FSK sistem modulasi digital dan dipancarkan dengan menggunakan transceiver FM, dan untuk pengolahan data pada motor menggunakan ATMega8535 dengan bahasa C. Secara elektronis alat ini dapat bekerja dengan baik sebagai mana yang diharapkan.dari Personal Computer (PC) dapat mengendalikan pintu gerbang membuka ataupun menutup.

(3)

ii

at this time. Control of the gate using an application program using Delphi is used as one of the development of wireless communication systems, the design uses FSK modulation and digital modulation system is emitted by using an FM transceiver, and for processing data on the motor using the C language ATMEGA8535 Electronic tool can work well as where desired. From Personal Computer (PC) can control the gate opens or closes.

(4)

panjatkan kehadirat Allah S.W.T. karena atas nikmat dan karunia-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh pendidikan program S1 di Jurusan Teknik Elektro. Penulis sangat menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan tugas akhir ini.

Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan masukan, bantuan, serta dorongan sehingga laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada.

1. Orangtua tercinta yang telah mengasuh, mendidik, memberikan semangat, memberikan kasih sayang, dan memberikan doa restu yang tidak mungkin akan dapat terbalas.

2. Kakakku Yus Rusyana yang senantiasa memberi motivasi serta dukungan agar menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Ibu Tri Rahajoeningroem, MT, selaku dosen wali dan juga sebagai dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, dorongan serta motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

(5)

5. Bapak Muhammad Aria, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Komputer Indonesia.

6. Seluruh dosen serta Staff Pengajar Universitas Komputer Indonesia Jurusan Teknik Elektro atas didikan dan dukungannya selama ini.

7. Para Sahabat Eceng Gondok Community Agah, Iip, Feri, Agung, Hanra, Yuga, Arief dan Wida yang bersama menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Rekan-rekan seperjuangan Dede, Angga, Hilman, Indra, Jafar Juprie, Jafar Sidik, Zakir, Dublin Uhuy dan yang lainnya yang telah banyak membantu. 9. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Tugas Akhir ini yang tak

mungkin penulis menuliskannya satu per satu. Terimakasih banyak.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan sebagai bahan masukan bagi penulis untuk menghasilkan karya yang lebih baik.

Semoga Allah SWT merestui dan memberikan ridho-Nya atas semua amal

perbuatan kita, Amin…..

Bandung, Agustus 2011

(6)

1 1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini sangat

pesat, terutama di bidang teknologi elektronika yang dapat mempengaruhi

kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju, berpikiran praktis, dan

simple. Hal semacam ini memerlukan sarana pendukung yang sederhana, praktis dan berteknologi tinggi. Salah satunya teknologi komputer yang tidak hanya

berperan dalam satu bidang saja, melainkan di segala bidang kehidupan manusia.

Banyak hal yang mungkin saat ini untuk menyelesaikan permasalahan manusia

membutuhkan biaya, waktu, tenaga yang cukup besar untuk penyelesaiannya.

Dengan adanya kemajuan teknologi komputer, permasalahan tersebut dapat

ditekan seminimal mungkin.

Sebagai contoh untuk membuka dan menutup pintu gerbang harus

dilakukan dengan menggerakkan pintu tersebut dengan secara manual. Dalam hal

ini bila ada peralatan yang dapat membuka dan menutup pintu dengan pengendali

dari jarak jauh maupun dari jarak dekat.

Peralatan ini dapat membuka dan menutup pintu sesuai dengan kehendak

yang diinginkan dengan menggunakan sebuah sistem pengontrolan. Pekerjaan

dalam membuka dan menutup pintu gerbang biasanya dilakukan secara manual,

apalagi antara jarak rumah dengan pintu gerbang yang begitu jauh. Apalagi

konstruksi dari pintu gerbang yang besar akan membuat orang semakin malas

(7)

Teknologi komunikasi nirkabel (Wireless) pada saat ini pun banyak berkembang untuk memenuhi kebutuhan. Keuntungannya adalah sifat

mobilitasnya yang tinggi dan tidak tergantung kepada kabel dan koneksi tetap.

Jaringan Wireless atau Wireless Network menjadi begitu sangat popular untuk dipasang dirumah-rumah atau di kantor-kantor. Ada beberapa sistem modulasi

yang digunakan dalam komunikasi wireless mulai dari modulasi analog sampai modulasi digital. Sekarang ini modulasi digital menjadi pilihan karena Melalui

proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke

penerima dengan baik. Pada dasarnya ada 3 macam modulasi yaitu ASK, FSK

dan PSK. Modulasi FSK merupakan sistem modulasi yang kebal terhadap noise

dibandingkan dengan sistem modulasi yang lain untuk jarak yang tidak terlalu

jauh.

Atas dasar pertimbangan itulah maka alat ini dibuat dengan tujuan

mempermudah dalam membuka dan menutup pintu gerbang yang tidak efektif.

Sistem ini cukup handal digunakan untuk kelancaran mobilitas pekerjaan.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan permasalahan diatas maka diperoleh rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana merancang sebuah sistem pengendali pintu gerbang dengan

(8)

motor untuk pengendali pintu gerbang dengan menggunakan sistem

modulasi FSK.

1.3 Tujuan

Tujuan yang diharapkan oleh penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Dapat merancang sebuah sistem pengendali pintu gerbang dengan

pengendalian jarak jauh.

2. Dapat mengolah data dari komputer agar bisa menjalankan motor untuk

pengendali pintu gerbang dengan menggunakan sistem modulasi FSK.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan di atas, maka masalah difokuskan pada perancangan

dan pembuatan sebuah alat elektronis yang dapat membuka dan menutup pintu

dengan pengendali jarak jauh dengan ketentuan:

1. Menggunakan motor stepper sebagai penggerak utama pintu gerbang.

2. Pintu gerbang bergerak secara horizontal dari kiri ke kanan pada saat

membuka .

3. Menggunakan perangkat transceiver sebagai alat komunikasi berbasis

wireless.

(9)

1.5 Metodologi Penelitian

Tahapan-tahapan penelitian yang akan ditempuh dalam menyelesaikan

tugas akhir ini diantaranya adalah.

a. Tinjauan pustaka

Pencarian dan pengumpulan literatur-literatur dan kajian-kajian yang

berkaitan dengan masalah-masalah yang ada pada tugas akhir ini, baik

berupa artikel, buku referensi, internet, dan sumber-sumber lain yang

berkaitan dengan sistem dalam perancangan.

b. Perancangan sistem

Pada tahap ini akan dilakukan perancangan sistem dan ditampilkan dalam

bentuk blok diagram.

c. Pembuatan sistem

Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan sistem sesuai dengan model

yang telah dirancang dalam blok diagram.

d. Pengujian sistem

Pengujian yang dilakukan dengan cara mengukur sinyal dari setiap blok,

setelah itu melakukan pengujian dengan menggabungkan tiap-tiap blok

dari sistem.

e. Analisa

Sistem yang sudah dibangun kemudian diuji, sesudah proses pengujian

(10)

BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang atau alasan pemilihan

judul/topik tugas akhir, tujuan tugas akhir, batasan masalah, metode penelitian

yang digunakan, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II TEORI DASAR, menguraikan tentang teori–teori yang berhubungan

perancangan, teknik modulasi, motor stepper, pemograman delphi dan driver motor stepper, radio transceiver, multiplekser, demultiplekser, optocoupler dan komparator.

BAB III PERANCANGAN SISTEM, menjelaskan tentang proses perancangan

dan pembuatan alat, seperti modulasi dan demodulasi FSK, rangkaian driver motor stepper, rangkaian komparator, list program.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA, membahas tentang cara

pengujian alat pengendali gerbang dan membahas tentang analisa dari hasil

pengujian yang diperoleh.

BAB V PENUTUP, merupakan bagian akhir dari laporan tugas akhir yang berisi

tentang kesimpulan dari perancangan pengendalian pintu gerbang ini dan

(11)

6 2.1 Modulasi Digital

Dalam memenuhi kebutuhan transmisi sinyal, maka dibutuhkan suatu

proses modulasi atau penumpangan sinyal data yang berbentuk biner pada suatu

gelombang pembawa (carrier). Pemilihan jenis modulasi yang digunakan

ditentukan oleh penerapan yang diinginkan, termasuk juga karakteristik kanal

yang digunakan seperti bandwidth yang tersedia dan kerentanan (susceptibility)

kanal terhadap perubahan (fading).

Ada tiga macam perbedaan sistem modulasi digital antara lain:

1. Amplitude Shift Keying(ASK)

2. Frequency Shift Keying(FSK)

3. Phase Shift Keying(PSK).

Dalam modulasi digital terdapat teknik modulasi Quadrature Amplitude

Modulation (QAM), yang mana secara ektensif digunakan pada gelombang

microwave. QAM merupakan kombinasi antara ASK and PSK.

Modulasi pembawa dengan deretan pulsa ada tiga perbedaan jenisnya

dimana istilah modulasi ini disebut sebagai Pulse Amplitude Modulation (PAM),

Pulse Duration Modulation (PDM) dan Pulse Position Modulation (PPM). Ada

tipe lain dari modulasi yang disebutkan di atas yaitu Pulse Width Modulation

(PWM), dimana modulasi ini adalah melakukan variasi lebar pulsa tergantung dari

(12)

Gambar 2.1 Bentuk Modulasi Digital

Berbeda dengan modulasi analog dimana input signal berbentuk kontinu.

Pada modulasi digital signal input sudah berbentuk diskrit yang ditandai oleh dua

kondisi yaitu kondisi “0” dan kondisi “1”. Signal digital yang mewakili informasi

tersebut agar dapat ditransmisikan harus dimodulasi terlebih dahulu dengan

gelombang pembawanya yang akan membawanya sampai ditujuan, cara

perubahan bagi sinyal digital ada beberapa teknik antara lain :

1. Teknik dasar :

Amplitude shift keying(ASK)

Frequency shift keying(FSK)

Phase shift keying (PSK)

2. Varian dari teknik dasar di atas

 4 Pulse Amplitude Modulation (4-PAM)

Quadrature Phase ShiftKeying (QPSK)

(13)

2.1.1 Amplitude Shift Keying(ASK)

Pembangkitan gelombang AM dapat dilakukan dengan dua pendekatan

berbeda. Pertama adalah dengan membangkitkan sinyal AM secara langsung

tanpa harus dengan membentuk sinyal baseband. Dalam kasus biner, generator

harus mampu memformulasikan satu dari dua sinyal gelombang AM yang

mungkin. Teknik ini lebih dikenal dengan Amplitude Shift Keying (ASK), yang

secara langsung menyiratkan arti sebuah terminologi yang menggambarkan suatu

teknik modulasi digital.

Dengan menggunakan sinyal baseband untuk memodulasi amplitudo suatu

sinyal carrier yang dalam hal ini merupakan sinyal sinusoida (baik cos maupun

sinus), seringkali ini dikenali sebagai AM analog dengan informasi dalam bentuk

digital. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai salah persepsi, bahwa

kedua teknik ini merupakan pembangkitan gelombang AM yang digunakan untuk

mentransmisikan informasi digital. Selanjutnya keduanya ketahui sebagai dua

bentuk pembentukan ASK atau lebih kita pahami sebagai AM digital.

Pada situasi tertentu, memungkinkan sinyal baseband yang ditransmisi

memiliki dua kemungkinan nilai informasi yaitu antara nol (0) dan satu (1).

Karena kemungkinan nilai informasinya tersusun dari dua keadaan tersebut maka

selanjutnya sistem ini kita kenal dengan binary ASK atau kadang lebih disukai

dengan menyebutnya sebagai BASK yang merupakan singkatan dari Binary

Amplitude Shift Keying.

Bentuk sinyal termodulasi dalam hal ini dapat didekati dengan sebuah

(14)

Gambar 2.2 Bentuk Gelombang Modulasi ASK 2.1.2 Phase Shift Keying(PSK)

Dalam modulasi analog kita sulit membedakan antara modulasi frekuensi

dengan modulasi fase, sehingga keduanya dikatagorikan sebagai hal yang sama

karena keduanya memiliki pengaruh yang sama pada sinyal carrier yaitu

perubahan frekuensi sesuai dengan variasi amplitudo sinyal informasi yang

memodulirnya.

Dalam kasus modulasi digital perbedaan antara frekuensi modulasi dengan

fase modulasi cukup jelas, karena dalam modulasi digital sinyal informasi

memiliki bentuk gelombang diskrit. Seperti dalam hal modulasi amplitudo dan

modulasi frekuensi, kita memulai dengan sinyal carrier sinusoidal yang memiliki

bentuk dasar Acos[θ(t)].

Dengan adanya proses modulasi pada fase gelombang carrier tersebut

yaitu dengan sistem Phase Shift Keying(PSK) nilai q(t) adalah 2πfc + f(t). Dalam

(15)

termodulasi dan mengandung informasi sesuai dengan input dari sinyal baseband

pemodulasinya.

Dalam Binary Phase Shift Keying (BPSK), dua fase keluaran yang

mungkin akan keluar dan membawa informasi. Satu fase keluaran mewakili suatu

logic 1 dan yang lainnya logic 0. Sesuai dengan perubahan keadaan sinyal

masukan digital, fase pada keluaran carrier bergeser diantara dua sudut yang

keduanya terpisah 180°. Nama lain untuk BPSK adalah Phase Reversal Keying

(PRK) dan biphase modulation. BPSK adalah suatu bentuk suppresed carrier,

square wavememodulasi suatu sinyalContinuous Wave (CW).

Diagram blok sederhana sebuah modulator BPSK. Balanced modulator

bekerja seperti suatu switch pembalik fase. Tergantung pada kondisi logic pada

input digital, carrier yang ditransfer ke output pada kondisi inphase (0°) atau

bergeser 180° dengan phase carrier oscillatorreferensi.

Gambar 2.3 Modulator BPSK

2.1.3 Frequency Shift Keying(FSK)

Frequency Shift Keying (FSK) merupakan sistem modulasi digital yang

relatif sederhana, dengan kinerja yang kurang begitu bagus dibandingkan sistem

(16)

modulasi FSK, sinyal pemodulasi berupa aliran pulsa biner yang bervariasi

diantara dua level tegangan diskrit sehingga berbeda dengan bentuk perubahan

yang kontinyu pada gelombang analog. Ekpresi yang umum untuk sebuah sinyal

FSK biner adalah:

………..2.2

dimana :

v(t) = adalah bentuk gelombang FSK biner

Vc = puncak amplitudo carrier tanpa termodulasi ωc = carrier frekuensi (dalam radian)

fm(t) = frekuensi sinyal digital biner pemodulasi Δω ฀฀= beda sinyal pemodulasi (dalam radian)

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa dengan FSK biner amplitudo

carrier Vc tetap konstan dengan adanya modulasi. Bilamana, output frekuensi

carrier (ωc) akan bergeser dengan suatu nilai sebanding +฀∆/2 radian. Pergeseran

frekuensi (∆ω /2) adalah sebanding dengan amplitudo dan polaritas pada sinyal

input biner. Sebagai contoh, sebuah biner satu akan bernilai +1 volt dan sebuah

biner nol akan bernilai –1 volt yang menghasilkan pergeseran frekuensi pada +∆ω

/2 dan −∆ω/2. Sebagai tambahan, laju pada pergeseran frekuensi adalah sebanding

dengan setengah laju perubahan sinyal input biner fm(t) (yaitu bit rate input).

Sehingga deviasi (pergeseran) sinyal output carrier diantara C+ ∆/2 dan

C

(17)

2.1.4 Modulator FSK

Dengan FSK biner, center pada frekuensi carriertergeser (terdeviasi) oleh

input data biner. Sebagai konsekuensinya, output pada suatu modulator FSK biner

adalah suatu fungsi step pada domain frekuensi. Sesuai perubahan sinyal input

biner dari suatu logic 0 ke logic 1, dan sebaliknya, output FSK bergeser diantara

dua frekuensi: suatu mark frekuensi atau logic 1 dan suatu space rekuensi atau

logic 0. Dengan FSK biner, ada suatu perubahan frekuensi output setiap adanya

perubahan kondisi logic pada sinyal input. Sebagai konsekuensinya, laju

perubahan output adalah sebanding dengan laju perubahan input. Dalam modulasi

digital, laju perubahan input pada modulator disebut bit rate dan memiliki satuan

bit per second (bps). Laju perubahan pada output modulator disebut baud atau

baud rate dan sebanding dengan keterkaitan waktu pada satu elemen sinyal

output. Esensinya, baud adalah kecepatan simbol per detik. Dalam FSK biner, laju

input dan laju output adalah sama; sehingga,bit rate dan baudrate adalah sama.

Suatu FSK biner secara sederhana diberikan seperti Gambar (2.4).

(18)

Gambar 2.5 Sinyal Keluaran Modulator FSK 2.1.5 Pertimbangan Bandwidth pada FSK

Sebagaimana sistem komunikasi elektronik yang lain, bandwidth

merupakan hal penting dalam merancang sebuah pemancar FSK. Sistem ini

memiliki kesamaan dengan sistem modulasi FM analog. Gambar (2.6)

memberikan ilustrasi sebuah diagram blok pemancar FSK.

Gambar 2.6 Hubungan Inputdan OutputPada Modulator FSK

Pada Gambar 2.6 menunjukkan sebuah modulator FSK biner, yang mana

memiliki kemiripan dengan modulator FM, dan ini seringkali berupa VCO

(voltage controlled oscillator). Input rate tercepat ada pada perubahan data 1 atau

0 secara beruntun, yang dalam hal ini digambarkan sebagai bentuk gelombang

persegi. Sebagai konsekuensinya, hanya frekuensi fundamental yang dipakai

sebagai acuan. Saat ini terjadi nilai frekuensi modulasi tertinggi sebanding dengan

(19)

tepat ditengah diantara frekuensi mark dan space. Sebuah kondisi logika 1

menggeser VCO dari kondisi frekuensi rest menjadi frekuensimark , dan logika

0 menggeser frekuensi VCO dari rest menjadi space. Sebagai onsekuensinya

perubahan keadaan input 1/0 secara berurutan menyebabkan deviasi frekuensi dari

mark ke space. Dalam modulator binary FSK, ∆f merupakan puncak deviasi

frekuensi pada carrier dan nilainya sebanding dengan besarnya beda frekuensi

antara markdan rest. Nilai ini sebanding dengan setengah beda antara markdan

space. Puncak dari deviasi frekuensi tergantung dari amplitudo sinyal pemodulasi.

Dalam sinyal digital biner, semua logika 1 memiliki level tegangan yang

sama, demikian pula halnya dengan semua loghika 0. Sebagai konsekuensinya

pada system FSK memiliki frekuensi deviasi yang konstan dan selalu pada nilai

maksimum.

Gambar 2.7 Gambaran Frekuensi pada FSK

Output pada modulator FSK dikaitkan dengan input biner dapat

ditunjukkan dengan Gambar 2.7 Disini logika 0 berkaitan dengan frekuensi space

(fs), dan logika 1 berkaitan dengan frekuensimark (fm). Sedangkan frekuensi

carrier dinyatakan sebagai fs. Frekuensi deviasi sinyatakan dengan hubungan

(20)

...2.3

dimana tb merupakan waktu untuk satu bit dalam satuan detik, sedangkan besarnya fm dan fs dinyatakan sebagai:

………..2.4

Dari Gambar tersebut dapat dilihat bahwa FSK tersusun dari dua

gelombang sinusoida pada frekuensi fm dan fs. Gelombang pulsa sinus memiliki

spectrum frekuensi untuk sinyal FSK yang dapat digambarkan sebagai fungsi (sin

x)/x. Sebagai konsekuensinya, kita dapat mewakili spectrum output untuk sinyal

FSK seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6 Bentuk bandwidth pada FSK dapat

didekati sebagai:

………2.5

(21)

2.1.6 Demodulator FSK

Rangkaian yang paling umum digunakan untuk demodulasi sinyal FSK

biner adalah phase-locked-loop (PLL), yang ditunjukkan dalam blok diagram

pada Gambar 2.7 Suatu demodulator FSK-PLL bekerja sangat mirip dengan

demodulator PLL-FM. Sesuai input ke PLL bergeser diantara frekuensi markdan

space, dc error voltage pada output fase komparator mengikuti pergeseran

frekuensi. Karena hanya ada dua frekuensi input mark dan space, maka disini

juga hanya ada dua output error voltage. Satu mewakili suatu logic 1’ dan

lainnya mewakili suatu logic 0’. Sehingga, frekuensi natural pada PLL dibuat

sama untuk frekuensi center pada modulator FSK. Sebagai suatu hasil, perubahan

dalam dc error voltage mengikuti perubahan dalam input frekuensi analog dan

simetris disekitar 0 V dc.

(22)

Kita mulai dengan menganalisa kinerja pada matched filter coherent yang

dalam hal ini menggunakan correlation detector. Kinerja system correlation

detector untuk system komunikasi biner dinyatakan dalam bentuk persamaan

berikut:

……….2.6

dimana

E = energy

ρ = koefisien korelasi

Penurunan ini didasari asumsi (anggapan) bahwa keduia sinyal memiliki

priority probability yang sama. Untuk aplikasi system FSK, dimana

……….2.7

sehingga E dan ρ diberikan sebagai

……….2.8

Jika kita tetapkan ρ = 0, probability of errornya senilai:

(23)

2.2 Pemograman Delphi

Bahasa Pemrograman Delphi merupakan pemrograman Visual (berbasis

windows) yang dibuat oleh sebuah Perusahaan Software Borland .Inc, Fungsi dari

aplikasi ini adalah sama dengan fungsi aplikasi visuallainnya, seperti VB, Foxpro

dan lain-lain.

Delphi dapat menangani pembuatan aplikasi sederhana sampai pada

aplikasi yang berbasis client/server atau jaringan, Delphi dapat dimanfaatkan

untuk membuat aplikasi yang berbasis text, grafik, angka, databasemaupun web.

Bahasa Pemrograman visual mempunyai 2 hal yaitu object dan kode

program, manifestasi dari object adalah berbentuk komponen yang dapat dilihat

(visual), sedangakan kode program merupakan sekumpulan teks yang digunakan

sebagai sebuah perintah yang telah diatur dengan suatu aturan dan mempunyai

suatu tujuan tertentu.

Bahasa pemrograman Delphi merupakan bahasa pemrograman yang

dikembangkan dari bahasa pemrograman Pascal, Pascal berbasis text only

sedangkan Delphi berbasis visual (windows).

Berikut ini sebagian kecil dari banyak kelebihan Borland Delphi 7 :

 Berbasis Object Oriented Programming (OOP). Setiap bagian yang ada

pada program dipandang sebagai suatu object yang mempunyai sifat-sifat

yang dapat diubah dan diatur.

 Satu file .exe. Setelah program dirancang dalam IDE (Intergrated

(24)

langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer lain tanpa perlu

menyertakan file DLL dari luar. Ini merupakan sebuah kelebihan yang

sangat berarti.

 Borland Delphi 7 hadir bersama Borland Kylix 3 yang berbasiskan Linux,

sehingga memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi

multi-platform.

Gambar 2.10 Tampilan Pada Program Delphi 7

2.3 Motor Stepper

Motor Stepperadalah motor DC yang gerakannya bertahap (step per step)

dan memiliki akurasi yang tinggi tergantung pada spesifikasinya. Setiap motor

stepper mampu berputar untuk setiap stepnya dalam satuan sudut (0.75, 0.9, 1.8),

makin keil sudut per step-nya maka gerakan per step-nya motor stepper tersebut

(25)

Motor stepper banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang biasanya

cukup menggunakan torsi yang kecil, seperti untuk penggerak piringan disket atau

piringan CD. Dalam hal kecepatan, kecepatan motor stepper cukup cepat jika

dibandingkan dengan motor DC. Motor stepper merupakan motor DC yang tidak

memiliki komutator. Pada umumnya motor stepper hanya mempunyai kumparan

pada statornya sedangkan pada bagian rotornya merupakan magnet permanent.

Dengan model motor seperti ini maka motor stepperdapat diatur posisinya pada

posisi tertentu dan/atau berputar ke arah yang diinginkan, searah jarum jam atau

sebaliknya.

Gambar 2.11 Skema Motor Stepper

Kecepatan motor stepper pada dasarnya ditentukan oleh kecepatan

pemberian data pada komutatornya. Semakin cepat data yang diberikan maka

motor stepper akan semakin cepat pula berputarnya. Pada kebanyakan motor

stepper kecepatannya dapat diatur dalam daerah frekuensi audio dan akan

menghasilkan putaran yang cukup cepat.

Untuk mengatur gerakan motor per step-nya dapat dilakukan dengan 2

(26)

Step 2b 1b 2a 1a

1 0 0 0 1

2 0 0 1 0

3 0 1 0 0

4 1 0 0 0

Tabel 2.2 Motor Stepperdengan Gerakan Half Step

Step 2b 1b 2a 1a

Optocoupler merupakan gabungan dari LED infra merah dengan

fototransistor yang terbungkus menjadi satu chips. Cahaya infra merah termasuk

dalam gelombang elektromagnetik yang tidak tampak oleh mata telanjang. Sinar

ini tidak tampak oleh mata karena mempunyai panjang gelombang berkas cahaya

yang terlalu panjang bagi tanggapan mata manusia. Sinar infra merah mempunyai

(27)

Gambar 2.12 Skema Optocoupler

LED infra merah ini merupakan komponen elektronika yang

memancarkan cahaya infra merah dengan konsumsi daya sangat kecil. Jika diberi

prasikap maju, LED infra merah yang terdapat pada optocoupler akan

mengeluarkan panjang gelombang sekitar 0,9 mikrometer.

Proses terjadinya pancaran cahaya pada LED infra merah dalam

optocoupler adalah sebagai berikut. Saat dioda menghantarkan arus, elektron

lepas dari ikatannya karena memerlukan tenaga dari catu daya listrik. Setelah

elektron lepas, banyak elektron yang bergabung dengan lubang yang ada di

sekitarnya (memasuki lubang lain yang kosong). Pada saat masuk lubang yang

lain, elektron melepaskan tenaga yang akan diradiasikan dalam bentuk cahaya,

sehingga dioda akan menyala atau memancarkan cahaya pada saat dilewati arus.

Cahaya infra merah yang terdapat pada optocoupler tidak perlu lensa untuk

memfokuskan cahaya karena dalam satu chip mempunyai jarak yang dekat

dengan penerimanya. Pada optocoupler yang bertugas sebagai penerima cahaya

infra merah adalah fototransistor. Fototransistor merupakan komponen elektronika

(28)

termasuk dalam golongan detektor optik.

Fototransistor memiliki sambungan kolektor–basis yang besar dengan

cahaya infra merah, karena cahaya ini dapat membangkitkan pasangan lubang

elektron. Dengan diberi prasikap maju, cahaya yang masuk akan menimbulkan

arus pada kolektor.

Fototransistor memiliki bahan utama yaitu germanium atau silikon yang

sama dengan bahan pembuat transistor. Tipe fototransistor juga sama dengan

transistor pada umumnya yaitu PNP dan NPN. Perbedaan transistor dengan

fototransistor hanya terletak pada rumahnya yang memungkinkan cahaya infra

merah mengaktifkan daerah basis, sedangkan transistor biasa ditempatkan pada

rumah logam yang tertutup.

2.5 Komunikasi Serial

Komunikasi data serial sangat berbeda dengan format pemindahan data

pararel. Disini, pengiriman bit-bit tidak dilakukan sekaligus melalui saluran

pararel, tetapi setiap bit dikirimkan satu persatu melalui saluran tunggal.

Dalam pengiriman data secara serial harus ada sinkronisasi atau

penyesuaian antara pengirim dan penerima agar data yang dikirimkan dapat

diterima dengan tepat dan benar oleh penerima. Salah satu mode transmisi dalam

komunikasi serial adalah mode asynchronous. Transmisi serial mode ini

digunakan apabila engiriman data satu karakter tiap pengiriman. Antara satu

karakter dengan yang lainnya tidak ada waktu antara yang tetap. Karakter dapat

(29)

yang tidak tentu, kemudian dikirimkan sisanya. Dengan demikian bit-bit data ini

dikirimkan dengan periode yang acak sehingga pada sisi penerima data akan

diterima kapan saja. Adapun sinkronisasi yang terjadi pada mode transmisi ini

adalah dengan memberikan bit-bit penanda awal dari data dan penanda akhir dari

data pada sisi pengirim maupun penerima. Berikut adalah

format pengiriman secara serial.

Gambar 2.13 Format Pengiriman Data Serial

Format data komunikasi serial terdiri dari parameter-parameter yang dipakai

untuk menentukan bentuk data serial yang dikomunikasikan, dimana

elemen-elemennya terdiri dari.

1. Kecepatan data per bit (baud rate).

2. Jumlah bit data pekarakter (data length).

3. Jumlah stop bit dan start bit.

2.6 Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroller dan

microcomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi

baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan

kandungan, transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang

kecil serta dapat diproduksi secara massal ( dalam jumlah banyak) sehingga

(30)

akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu dan mainan yang lebih canggih

serta dalam bidang pendidikan.

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam

program aplikasi (misalnya pengolahan kata pengolahan angka, dan lain

sebagainya). Mikrokontroller hanya bias digunakan untuk satu aplikasi tertentu

saja. Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM-nya. Pada

sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya

program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan

antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan

pada mikrokontroller, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar artinya

program control disimpan dalam ROM yang ukurannya relatif lebih besar,

sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sederhana sementara,

termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroller yang

bersangkutan.

Mikrokontroller AT-Mega 8535 merupakan salah satu keluarga dari

MSC-51 keluaran Atmel. Mikrokontroller ini pada prinsipnya dapat digunakan

untuk mengolah data per bit ataupun data 8 bit secara bersamaan. Pada

prinsipnya program pada mikrokontroller dijalankan bertahap, jadi pada

program itu sendiri terdapat beberapa set instruksi dan tiap instruksi itu

(31)

Gambar 2.14 Konfigurasi Pin AT-Mega8535

Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Mikrokontroller AT-Mega 8535

adalah sebagai berikut:

1. Saluran I/O sebanyak 23 buah terbagi menjadi 3 port.

2. ADC sebanyak 6 saluran dengan 4 saluran 10 bit dan 2 saluran 8 bit.

3. Tiga buah timer counter,dua diantaranya memiliki fasilitas pembanding.

4. CPU dengan 32 buah register.

5. EEPROM sebesar 512 byte.

6. Empat buah programmable port I/O yang masing – masing terdiri dari

delapan buah jalur I/O

7. Memori flash sebesar 8K bit system Self-programable Flash.

8. Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika.

9. Kecepatan dalam melaksanakan instruksi per siklus 1 mikrodetik

(32)

Mikrokontroller AT-Mega 8535 hanya memerlukan tambahan 3

kapasitor, 1 resistor dan 1 kristal serta catu daya 5 volt. Kapasitor 10 micro-fard

dan resistor 10 kilo Ohm dipakai untuk membentuk rangkaian riset. Dengan

adanya rangkaian riset ini AT-Mega 8535 otomatis diriset begitu rangkaian

menerima catu daya. Kristal dengan frekuensi maksimum 24 MHz dan

kapasitor 30 mikro-farad dipakai untuk melengkapi rangkaian osilator

pembentuk clock yang menentukan kecepatan kerja Mikrokontroller. Memori

merupakan bagian yang sangat penting pada Mikrokontroller.

(33)

2.7 Radio Communication Transceiver

Radio communication transceiver adalah pesawat pemancar radio

sekaligus berfungsi ganda sebagai pesawat penerima radio yang digunakan untuk

keperluan komunikasi. Ia terdiri atas bagian transceiver dan bagian receiver yang

dirakit secara terintegrasi. Pada generasi mula-mula, bagian pemancar atau

transmitter dan bagian penerima atau receiver dirakit secara terpisah dan

merupakan bagian yang berdiri sendiri-sendiri dan bisa bekerja sendiri-sendiri

pula Pada saat ini kedua bagian diintegrasikan dipekerjakan secara bergantian.

Pesawat pemancar sederhana terdiri atas suatu osilator pembangkit getaran

radio dan getaran ini setelah ditumpangi dengan getaran suara kita, dalam teknik

radio disebut dimodulir, kemudian oleh antena diubah menjadi gelombang radio

dan dipancarkan. Seperti kita ketahui bahwa gelombang suara kita tidak dapat

mencapai jarak yang jauh walaupun tenaganya sudah cukup besar, sedangkan

gelombang radio dengan tenaga yang relatif kecil dapat mencapai jarak ribuan

kilometer. Agar suara kita dapat mencapai jarak yang jauh, maka suara kita

ditumpangkan pada gelombang radio hasil dari pembangkit getaran radio, yang

disebut gelombang pembawa atau carrier dan gelombang pembawa tadi akan

mengantarkan suara kita ke tempat yang jauh. Di tempat jauh tadi, gelombang

radio yang terpancar diterima oleh antena lawan bicara kita. Oleh antenanya,

gelombang radio tadi, yang berupa gelombang elektromagnetik diubah menjadi

(34)

Gambar 2.16 Blok Diagram Transceiver

2.8 DriverMotor Stepper

Rangkaian ini pada dasarnya hanya merupakan rangkaian switching arus yang mengaliri lilitan pada motor stepper. Urutan pemberian data pada motor stepper ini dapat mengontrol arah putaran dari motor stepper ini. Penambahan kecepatan pada motor stepper dapat dilakukan dengan cara meningkatkan frekuensi pemberian data pada rangkaian switching arus.

Rangkaian kontrol ini nantinya terhubung langsung dengan lilitan pada motor, rangkaian power supplai, dan rangkaian yang dikontrol secara digital yang pada akhirnya menentukan kapan lilitan yang diinginkan dalam kondisi off atau on. Selain hanya menggunakan transistor switching ar, saat ini sudah tersedia driver motor yang memang diperuntukkan bagi motor stepper, yang lebih dikenal dengan H-Bridge. Komponen ini biasanya digunakan pada motor stepper tipe bipolar, walaupun demikian tidak menutup kemungkinan digunakan pada motor stepper tipe yang lain.

(35)

30 3.1 Gambaran Umum

Perancangan sistem ini terdiri dari beberapa bagian, berikut ini adalah blok

diagram dari pengendalian pintu gerbang yang akan dirancang.

Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem

Komputer (PC) digunakan untuk antarmuka (interface) antara user dan

komputer sebagai pengendali. Pengendali yang dimaksud adalah dengan

menggunakan bahasa pemograman Delphi. Data-data yang diperlukan sistem,

akan dikirimkan oleh komputer (PC) dalam bentuk data digital. Data digital ini

kemudian dimodulasikan menggunakan modulasi FSK yang kemudian akan

(36)

FM dan sinyal analog dari fm akan didemodulasi lagi dengan modulasi FSK lalu

keluaran sinyalnya akan dihubungkan ke mikrokontroler guna diolah datanya agar

bisa menjalankan motor supaya gerbang terbuka atau tertutup.

Sensor akan menditeksi apakah kondisi pintu gerbang terbuka atau

tertutup. Sensor ini juga akan mengirim data ke mikrokontroler yang kemudian

akan diinisialisali berdasarkan kondisi serta apabila data cocok sesuai data yang

tersimpan pada mikrokontroler maka mikrokontroler akan mengirimkan data

selanjutnya akan dibaca oleh Personal Computer(PC) sehingga dapat ditampilkan

kondisi pintu gerbang oleh sebuah perangkat lunak (software) pada PC.

3.2 Perancangan Modulator FSK

Data digital yang dikirimkan secara serial sebelum diteruskan ke pemancar

harus dimodulasikan atau diubah parameternya dari parameter tegangan menjadi

frekuensi. Modulator FSK akan mengubah data yang dikirimkan mikrokontroler

menjadi sinyal sinusiodal dengan frekuensi yang bergantung pada data dari

mikrokontroler. Nilai frekuensi yang dihasilkan bergantung pada nilai R1, R2 dan

nilai C yang merupakan komponen eksternal yang harus ditambahkan pada IC

XR-2206. Nilai frekuensi yang dihasilkan akan sesuai dengan persamaan :

f1= 1/(R1.C)………..………(3.1)

dan

(37)

dari persamaan diatas maka f1dan f2dapat dihitung seperti dibawah ini, dengan

harga C = 33 nF serta frekuensinya f1= 1200 dan f2=2200 Hz maka

f1 = 1/(R1.C)

f1merupakan frekuensi yang dihasilkan pada saat input berupa data logika

high, sedangkan f2 merupakan frekuensi yang dihasilkan pada saat input berupa

data logika low. Rangkaian modulator FSK dapat dilihat pada gambar 3.2. Pulsa

logikahigh pada penelitian ini akan setara dengan f1yaitu sebesar 1200 Hz. Nilai

dari C ditetapkan sebesar 33nF, karena itu nilai R1 adalah sebesar 25,2 k ohm.

Sedangkan data logika low akan setara dengan f2 sebesar 2200 Hz, sehingga nilai

R2 adalah 13,7 k ohm. Untuk memudahkan pengesetan dan karena tidak ada nilai

resistor sebesar itu maka untuk R1 dan R2 digunakan resistor variabel 50 k ohm

untuk R1dan 20 k ohm untuk R2.

Dari frekuensi yang yeng telah diketahui maka dapat dilakukan

perhitungan untuk mengetahui indeks modulasi, deviasi frekuensi, bandwith, serta

bandwidth efisiensinya. Untuk perhitungan indeks modulasi adalah sebagai

(38)

Untuk deviasi frekuensi

(39)

Dan bandwidth efisiensinya :

Gambar 3.2 Rangkaian Modulator FSK

3.3 Perancangan Demodulator FSK (XR 2211)

Rangkaian demodulator FSK menerima sinyal yang berasal dari receiver.

Seperti pada waktu dipancarkan, sinyal ini berupa sinyal sinusiodal yang

berubah-ubah frekuensinya sesuai dengan data yang dikirimkan. Demodulator akan

mengubah kembali sinyal sinusoidal tersebut menjadi sinyal digital (biner).

(40)

menghasilkan output logika high, sedangkan frekuensi input yang kurang dari

frekuensi tengah akan menghasilkan output logika low. Frekuensi tengah

ditentukan dengan mengatur besarnya hambatan pada R0 dan besarnya C0

(kondensator yang terhubung pada pin 13 dan 14 IC XR 2211). Nilai frekuensi

tengah ditentukan berdasarkan nilai kedua frekuensi yang dihasilkan oleh

modulator FSK. Penentuan nilai frekuensi tengah dihitung dengan persamaan :

……….(3.3)

Pemilihan nilai R0dan C0dilakukan berdasarkan persamaan :

f0= 1/(R0.C0)………....(3.4)

,8

Selanjutnya mencari harga R0

f0= 1/(R0.C0)

1624,8 = 1/(R0.33n)

R0 = 1/1624,8.33n

= 18.705,57

Nilai f1 dan f2 berturut-turut adalah 1200 Hz dan 2200 Hz sehingga

didapatkan nilai f0 adalah sebesar 1624,8 Hz. Berdasarkan nilai f0 ini, ditentukan

(41)

digunakan dalam rangkaian adalah variabel resistor 20 k ohm sehingga dapat

diubah-ubah nilainya untuk pengesetan.

Gambar 3.3 Rangkaian Demodulator FSK

3.4 Rangkaian Antarmuka Serial Max232

Data yang berasal dari demodulator FSK adalah pada level tegangan TTL

(Transistor Transistor Logic), sedangkan komputer hanya dapat menerima data

dalam bentuk level tegangan RS232. Oleh karena itu digunakanlah IC MAX232

yang dapat mengubah level tegangan TTL menjadi level tegangan RS232 dan

sebaliknya sehingga data dapat terbaca. Seperti kita ketahui bahwa level tegangan

pada TTL adalah antara 0 sampai 5 volt, dimana tegangan 0 volt mewakili kondisi

low dan 5 volt mewakili kondisi high.Sedangkan pada RS232 level tegangannya

berkisar antara -3 sampai 25 volt. Gambar 3.4 merupakan gambar aplikasi dari IC

(42)

Gambar 3.4 Antarmuka serial RS232 dengan IC MAX232

Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data, salah

satunya dengan menggunakan port serial DB9.

3.5 Rangkaian Sensor Optocoupler

Sensor cahaya yang digunakan adalah optocoupler yang prinsip kerjanya

adalah ketika ada benda yang berada di antara celah sensornya, maka cahaya yang

dikirimkan tidak bisa diterima oleh bagian penerimanya, sehingga menghasilkan

tegangan keluaran yang nilainya mendekati VCC, begitu juga sebaliknya, jika

tidak ada benda diantara celah sensornya maka akan menghasilkan tegangan

keluaran yang nilainya mendekati 0 Volt.

R1

100R

R2

1k

R3

4k7 VCC

OUT

(43)

3.6 Driver Motor Stepper dengan IC ULN2003

Motor stepper memiliki beberapa kebutuhan standar yang harus dipenuhi

agar dapat bekerja dengan baik, antara lain:

1. Tegangan arus yang memadai untuk setiap lilitan untuk langkah tiap step

2. Lama tegangan/arus yang harus diberikan untuk setiap langkah atau step.

Hal ini diperlukan untuk memberikan waktu yang cukup bagi torsi (tarikan

antar kutub yang berlawanan) untuk memindahkan posisi kutub tadi ke

posisi yang paling dekat dengan kutub stator (lilitan).

Kebutuhan ini berbeda-beda untuk setiap motor stepper. Makin singkat

waktu pemberian tegangan/arus yang dibutuhkan, makin tinggi kecepatan

maksimum motor stepper tersebut dapat dioperasikan. Dalam perancangan

rangkaian motor stepper ini digunakan IC ULN2003, yang dapat mengemudikan

motor stepper dengan tegangan maksimum mencapai 50 V dan arus 500 mA. IC

ini memiliki 7 untai penguat transistor tipe Darlington yang dioperasikan sebagai

rangkaian switching. Input sesuai dengan berbagai tipe logika.

(44)

Radio Transceiver FM digunakan sebagai device yang dapat mengirim

serta menerima sinyal modulasi yang ditransmisikan melalui media udara. Sinyal

modulasi yang dipancarkan Radio Frequency FM dibagian transmitter ke udara

kemudian diterima oleh Radio Frequency FM dibagian receiver. Kemudian sinyal

modulasi yang sudah diterima Radio Frequency FM dibagian penerima disalurkan

ke input demodulator untuk melalui proses selanjutnya sampai sinyal termodulasi

tersebut menjadi sinyal informasi kembali, begitupun selanjutnya bila transceiver

FM dibagian penerima berubah fungsi sebagai transmitter.

Gambar 3.7 Rangkaian pada Transceiver

3.7 Perancangan Bentuk Pintu Gerbang

Dibawah ini adalah bentuk fisik dari pintu gerbang yang akan buat. Pintu

gerbang dalam perancangan ini bergerak secara horizontal pada pintu dipasang rel

(45)

Gambar 3.8 Perancanaan Bentuk Pintu Gerbang

Seperti pada gambar diatas sensor 1 digunakan untuk mendeteksi kondisi pintu

terbuka, dan sensor 2 untuk mendeteksi kondisi pintu tertutup. Sedangkan

pembatas digunakan agar pintu gerbang bergerak lurus,

3.8 Rangkaian ATMega8535

Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang

ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah Mikrokontroler ATMega8535.

Pada mikrokontroler inilah semua program diisikan, sehingga rangkaian dapat

berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Mikrokontroler ini merupakan suatu

keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program (ROM) serta

memori serbaguna (RAM), bahkan ada fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu

kemasan.

Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan populer.

Ada beberapa vendor yang membuat mikrokontroler diantaranya Intel, Microchip,

Winbond, Atmel, Philips, Xemics danlain-lain. Dari beberapa vendor tersebut,

(46)

lebih lanjut.

ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berbasis AVR dengan

konsumsi daya rendah yang dikembangkan dari arsitektur RISC. Dengan Instruksi

yang dapat dijalankan dalam satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai

throughputs sistem 1 MIPS per MHz.

ATMega8535 mempunyai 32 register yang secara langsung terhubung

dengan Arithmatic Logic Unit (ALU). Mikrokontroler ATMega8535 juga

dilengkapi dengan port serial, yang memungkinkan bagi kita mengirimkan data

dalam format serial. Mikrokontroler ATMega8535 mempunyai 40 pin dengan

catu daya tunggal 5 volt. Ke-40 pin dalam keluarga mikrokontroler ATMega8535

digambarkan sebagai berikut:

(47)
(48)

inisialisasi baudrate. Jika tombol buka ditekan atau terima data “BG” dari Port D0

atau kondisi gerbang tertutup, jika semua memenuhi akan menjalankan motor

searah jarum jam lalu saat motor berjalan akan membaca kondisi dari pintu jika

sensor terdeteksi maka motor akan berhenti tetapi jika motor akan tetap berjalan.

Akan tetapi jika tombol tidak ditekan dan mikro tidak menerima data dari

Port D0 tetapi menerima data dari sensor maka kirim data untuk menampilkan

kondisi pintu gerbang.

3.9 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan untuk pengendalian pintu gerbang ini

yaitu Borland Delphi 7. Perangkat lunak ini bersifat interface jadi selain untuk

mengendalikan pintu gerbang juga untuk menampilkan status pintu terbuka atau

tertutup.

Berikut ini tampilan dari pemograman Delphi yang di buat dalam

perancangan.

(49)

Gambar 3.12 Diagram Alur dari Pemograman Delphi

Penjelasan dari diagram alur diatas yaitu jika menerima data B maka akan

menampilkan kondisi pintu terbuka dan T untuk menampilkan kondisi pintu

tertutup. Jika tombol buka ditekan makan akan mengirimkan data BG untuk

membuka pintu gerbang dan jika tombol tutup ditekan akan mengirimkan data TG

(50)

45

Pada bab ini memperlihatkan pengujian dari seluruh sistem. Pengujian ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah masing-masing blok serta

keseluruhan sistem dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 4.1 Titik Pengukuran Tiap Blok Diagram

Ket : TP = Titik Pengukuran / Test Point

Karena pada tugas akhir ini menggunakan komunikasi dua arah maka

pengujian dilakukan satu arah terlebih dahulu dimana komputer akan mengirim

data untuk menjalankan motor. Lalu selanjutnya komputer yang akan menerima

(51)

4.1 Pengukuran dan Pengujian Untuk Arah Pertama

Pengukuran dan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sinyal keluaran

dari tiap blok diagram maupun keseluruhan sistem saat komputer mengirim data

untuk menjalankan motor untuk membuka atau menutup pintu gerbang.

4.1.1 Pengujian Program Delphi

Pengujian program dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah program

dapat berkerja sesuai yang diharapkan yang dalam hal ini untuk mengirim data

untuk mengendalikan motor.

Gambar 4.2 Tampilan Program Pengujian

Program dibuat sesuai dengan sistem yang akan dibuat atau sesuai dengan

cara kerja alat. Program bekerja secara interface dan akan mengirim data melalui

(52)

digunakan untuk menutup pintu gerbang.

Penjelasan dari uraian list program diatas adalah komponen Comport akan

aktif saat program dijalankan, lalu jika button1 ditekan maka mengirimkan data

karakter ‘b’ tombol button2 tidak aktif dan jika button2 ditekan maka akan

mengirimkan data karakter ’t’ dan button1tidak aktif.

4.1.2 Pengukuran dan Pengujian Rangkaian Max232

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sinyal data keluaran dari

komputer yang akan dimodulasikan dan juga mendeteksi koneksi mikrokontroler

ke PC. Untuk pengujian Rangkaian RS232 ini dilakukan dengan cara

(53)

dilakukan yaitu mengatur baudrate pada 1200 bps dan flow control pada off.

Setelah itu rangkaian RS232 dihubungkan ke mikrokontroler yang telah diisi

program untuk menyalakan LED dengan cara menekan ‘b’ pada keyboard untuk

kondisi menyala dan ‘t’ untuk kondisi mati.

Gambar 4.3 Setting Pengukuran Sinyal Keluaran Rangkaian Max232

Gambar 4.4 Bentuk Sinyal Keluaran dari Max232 saat Tombol Buka ditekan.

Gambar 4.5 Bentuk Sinyal Keluaran dari Max232 saat Tombol Tutup ditekan. Personal

computer

Rangkaian RS232

(54)

Rangkaian Max232 berfungsi untuk mengkonversi tegangan level RS232 ke level

tegangan TTL maka keluaran dari Rangkaian Max232 berupa data digital yang

dapat dimodulasikan menggunakan modulasi FSK.

4.1.3 Pengukuran Modulator FSK

Pengujian pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui apakah modulator

sudah dapat menghasilkan sinyal sinusoidal dengan frekuensi 1200 Hz dan 2200

Hz. Input logic high pada modulator didapat dengan cara memberikan tegangan

sebesar 5 volt, sedangkan input logic low dengan cara menghubungkan input

modulator ke ground.

Gambar 4.6 Cara Pengukuran Modulator FSK

Pengesetan modulator agar dapat menghasilkan frekuensi 1200 Hz pada

saat diberi logic 1 adalah dengan cara memutar resistor variabel yang terhubung

ke kaki 7 pada IC XR2206, sedangkan untuk menghasilkan frekuensi 2200 Hz

pada saat diberi logic 0 dilakukan dengan memutar resistor variabel yang

terhubung ke kaki 8 XR2206. Hasil dari pengukuran dapat dilihat pada gambar

(55)

Gambar 4.7a Bentuk Sinyal Pada Saat Logic High

Gambar 4.7b Bentuk Sinyal Keluaran Saat Logic Low

Gambar 4.8 Sinyal FSK Keluran dari Modulator dengan Masukan Data

Clock

Sinyal keluaran akan berbentuk sinyal FSK ketika diberi input yang

(56)

kHz. Hasil yang diperoleh adalah modulator dapat menghasilkan sinyal FSK yang

kombinasi dari frekuensi 1200 Hz dan 2200 Hz.

Gambar 4.9 Sinyal keluaran FSK dengan Input Data dari Rangkaian Max232

Dilihat dari hasil pengukuran frekuensi dari sinyal keluaran modulator

terjadi perbedaan, menurut perhitungan frekuensi sinyal keluaran seharusnya

1624,8 Hz dan pada pengukuran frekuensi dari sinyal keluaran FSK yaitu 1465

Hz. Hal ini disebabkan oleh masih adanya noise yang terjadi akibat bahan PCB

dan juga pada kabel penghubung yang masih ada yang longgar maupun redaman

dari media.

(57)

4.1.4 Pengukuran Tranceiver FM

Pengujian ini bertujuan untuk melihat perubahan yang terjadi pada sinyal

FSK apabila ditransmisikan melalui transceiver FM. Pada pengujian kali ini data

yang dikirimkan melalui function generator dengan frekuensi data sebesar 1 kHz.

Gambar 4.11 Setting Pengujian Transceiver FM

Gambar 4.12 Bentuk Sinyal Keluaran dan Spektrum dari Transceiver FM

Perubahan terlihat pada ampliduto sinyal keluaran pada bagian transceiver

di penerima terjadi perdaman pada amplitudo menjadi 1,03 Volt yang awalnya

1,87 Volt. Dikarenakan antena yang digunakan masih berupa kabel yang

impedansinya kurang dari 50 Ω tidak sesuai dengan ketentuan dari transceiver

yang harus menggunakan impedansi 50 Ω.

Setelah pengukuran dengan menggunakan dengan input dari function

generator, lalu dicoba pengukuran dengan input dari modulator FSK agar

(58)

Jarak Pemancar

Gambar 4.13 Bentuk Sinyal Keluaran dari Transceiver

Pengujian transceiver FM dapat bekerja tetapi masih terdapat noise yang

cukup besar yang mengakibatkan data yang diterima kurang bagus. Untuk jarak

maksimal yang dapat dipancarkan yaitu sekitar 11 meter. Dan agar frekuensi tidak

berubah akibat thermal maka dipasang heatsink dikomponen transceiver. Karena

(59)

4.1.5 Pengujian Demodulator FSK

Demodulator adalah bagian mengubah sinyal hasil modulasi oleh

modulator menjadi sinyal sebelum dimodulasi. Dengan kata lain output dari

demodulator ini sama dengan data input dari modulator.

Gambar 4.14Setting Pengukuran Demodulator FSK

Pada pengujian ini input demodulator merupakan sinyal FSK output dari

rangkaian modulator. Supaya demodulator dapat menerima dan demodulasikan

sinyal FSK yang diterima, maka VCO yang ada pada rangkaian demodulator perlu

diatur dengan cara memutar VR1 pada rangkaian. Hasil yang didapat pada

rangkaian demodulator ini berupa sinyal kotak seperti sinyal input pada

modulator.

Tahap pengukuran pada pengukuran demodulator ini yang pertama input

dari modulator di hubungkan ke ground maka akan menghasilkan keluaran 0 Volt.

Yang kedua input dari modulator dihubungkan ke 5 volt, hasil keluarannya pun

harus 5 Volt dc. Setelah kedua ketentuan terpenuhi selanjutnya dimasukan input

(60)

Gambar 4.15a Sinyal Keluaran Demodulator saat Modulator diberi input logic0

Gambar 4.15b Sinyal Keluaran Demodulator saat Modulator diberi Input Logic1

Tabel 4.2 Pengukuran Demodulator

Input Modulator Output Demodulator

0 = Ground 0 = Ground

1 = 5 Volt 1 = 5 Volt

Dari hasil pengukuran dan tabel pengukuran maka dapat diketahui bahwa

demodulator dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan apabila media

(61)

Gambar 4.16 Sinyal Keluaran Demodulator Saat Modulator diberi Inputdari

Function Generator

Setelah pengukuran dari input function generatordianggap sesuai dengan

yang diharapkan dimana sinyal input dari modulator sama dengan sinyal output

dari demodulator selanjutnya dilakukan pengukuran dengan sinyal masukan dari

Personal Computer(PC) yang dihubungkan ke rangkaian Max232.

Gambar 4.17 Sinyal Keluaran Demodulator Saat Modulator diberi Inputdari Rangkaian Max232

Hasil yang didapat dari demodulator sama dengan input pada modulator

yaitu berupa sinyal data dengan frekuensi yang sama. Sinyal keluaran dari

(62)

ms. Sedangkan untuk perbedaan amplitudo gelombang yang berbeda terjadi

karena output dari modulator FSK melalui rambatan gelombang sehingga terjadi

redaman pada amplitudo.

4.1.6 Pengujian Sistem Minimum Mikrokontroler

Pengujian ini dilakukan dengan mencoba program mikrokotroler yang

telah dibuat. Program ini dibuat disesuaikan dengan sistem yg telah dibuat. Disini

program dibuat sesuai dengan cara kerja alat jadi inputan dari secara interface

Dari uraian program diatas, dapat dijelaskan bahwa jika mikrokontroler menerima

data ‘b’ dari PC maka PORTD akan keluaran untuk menggerakan motor yang

berputar searah jarum jam dengan delay 20ms. Semakin kecil delay makan motor

(63)

4.1.7 Pengujian Driver Motor

Hasil pengujian driver motor ini bertujuan untuk untuk mengetahui

kondisi output atau keluaran dari rangkaian driver motor saat memberi perintah ke

motor stepper untuk bergerak.

Langkah pengukuran untuk pengujian driver motor stepper dengan cara

memasukan dari 4 inputan diberikan secara bergantian. Data input driver motor

ini berasal dari mikro yang diset seperti tabel di bawah ini.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Driver Motor Stepper

Masukkan Kondisi Kumparan

diharapkan. Dimana tegangan dari input dapat dilewatkan oleh rangkaian driver

motor ini.

4.1.8 Analisa Sistem

Secara keseluruhan dari pengiriman data menggunkan media udara mengalami

bebarapa kendala diantaranya yaitu sinyal keluaran dari demodulator terjadi

pergeseran fasa dibandingkan dengan input modulator. Hal ini tidak berpengaruh

terhadap data karena data sama dengan data yang dimodulasikan akan tetapi

(64)

Pengukuran untuk arah yang kedua dilakukam untuk mengetahui proses

pengiriman data dari mikrokontroler ke PC dan dilakukan dengan cara mengukur

sinyal keluaran dari tiap blok serta keseluruhan dari pengiriman data dari

mikrokontroler ke PC yang akan ditampilkan pada program aplikasi yang dibuat.

4.2.1 Pengukuran Mikrokontroler

Tujuan pada pengukuruan ini yaitu untuk mengetahui bentuk data dari

mikrokontroler yang akan dimodulasikan. Pengukuran dilakukan dengan

menggunkan software hyperterminal dimana apabila menekan tombol ‘b’ pada

keyboard akan menyalakan led dan apabila menekan tombol t makan led akan

padam.

Gambar 4.17SettingPengukuran Tx Mikrokontroler

Dibawah ini adalah list program yang digunakan untuk pengujian sinyal

(65)

PORTC = 0; printf ("T"); }

Gambar 4.18 Sinyal Keluaran dari Mikrokonroler

Hasil pengukuran dari tx mikrokontroler sesuai dengan yang diharapkan karena

keluran berbentuk sinyal digital atau TTL.

4.2.2 Pengukuran Sensor Optocoupler

Pengujian rangkaian sensor bertujuan untuk melihat apakah sensor dapat

bekerja dengan baik karena sensor merupakan bagian penting dari sistem. Sensor

yang digunakan adalah sensor optocoupler yang merupakan sebuah sensor

infrared LED dan phototransistor.

Prinsip kerja dari sensor ini yaitu ketika phototransistor menerima

pancaran dari infrared maka keluaran dari sensor bernilai 0,36 volt dan apabila

phototransistor tidak menerima pancaran dari infrared maka keluarannya 4,5 volt.

Untuk pengukuran sensor ini dilakukan dengan cara mengukur keluaran dari

(66)

Kondisi Tidak

oleh mikrokontroler yang menerima logic 1 mulai dari 2,7 Volt.

4.2.3 Pengukuran Modulator FSK

Pengujian dilakukan dengan menggunakan LED terlebih dahulu

penjelasan dari list progrsm di atas jika button1 ditekan maka led akan menyala

dan apabila button 2 ditekan maka led akan mati. Pengukuran dilakukan dengan

cara mengukur output dari modulator. Sinyal masukan pada modulator berasal

dari pin 13 pada mikrokontroler, yang berfungsi sebagai Tx dari mikrokontroler

Gambar 4.19 Setting Pengukuran Modulator FSK Mikrokontroler Modulator Osiloskop

(67)

Gambar 4.20 Sinyal Keluaran dari Modulator

Dilihat dari hasil pengukuran keluaran dari modulator bahwa frekuensi

keluaran dari modulator sesuai dengan yang diharapkan. Karena modulator dapat

bekerja menpresentasi bit 0 dan bit 1.

4.2.4 Pengukuran Transceiver FM

Pengujian ini bertujuan untuk melihat perubahan yang terjadi pada sinyal

FSK apabila ditransmisikan melalui transceiver FM. Pengukuran yang dilakukan

yaitu dengan menghubungkan mikrokontroler ke modulaton yang kemudian

dihubungkan kembali pada pemancar FM yang kali ini menggunakan transceiver.

Gambar 4.21 Setting Pengukuran Transceiver FM

mikrokontroler Modulator FSK Transceiver FM Osiloskop

(68)

Gambar 4.22 Sinyal Keluaran dari Transceiver

Dilihat dari gambar hasil pengukuran, perbedaan dengan pengukuran yang

pertama yaitu terletah pada frekuensi keluarannya. Pada pengukuran kali ini

frekuensi lebih tinngi dibanding pengukuran dengan yang sebelum nya.

4.2.5 Pengukuran Demodulator FSK

Tujuan pada pengukuran ini adalah untuk mengetahui sinyal dari

demodulator . pengukuran demodulator dilakukan dengan menghubungkan sinyal

keluaran dari modulator. Segingga dapat menghasilkan sinyal data yang dikirim

melalui modulasi FSK dan dipacarkan dengan menggunakan transceiver FM.

Gambar 4.23 Setting Pengukuran Demodulator FSK

Mikrokontroler Modulator FSK Transceiver FM di Pengirim

Transceiver FM di Penerima Demodulator

(69)

\

Gambar 4.24 Sinyal Keluaran dari Demodulator FSK

Pada pengukuran ini pun pada sinyal keluaran dari demodulator terdapat

perbedaan fasa, akan tetapi perbedaan fasa tidak berpengaruh terhadap data yang

diterima yang penting data yang dikirim sama dengan data yang diterima.

4.2.6 Pengujian Program Delphi

Pada pengujian ini program delphi difungsikan untuk membaca data dari

komputer yang kemudian menampilkan kondisi pintu gerbang. Pengujian

dilakukan dengan cara memasukan program untuk membaca input melalui RS232.

procedure TForm1.ComPort1RxChar(Sender: TObject; Count: Integer);

var

data:string; begin

Comport1.ReadStr(data,count); label1.caption := data;

(70)

akan mengkonversi data ke format string. Dan jika diterima maka akan

ditampilkan pada label1.

Gambar 4.25 Tampilan Program saat Menerima Data.

Dari hasil pengujian program delphi sudah dapat bekerja sesuai dengan

yang diharapkan dimana dapat mengirim dan menerima data dari luar dengan cara

interface.

4.3 Pengujian Keseluruhan

Secara elektronis alat dapat bekerja dengan baik, pemograman delphi

dapat mengirim serta bisa menerima data ke mikrokontroler dengan sistem

nirkabel sehingga dapat menggerakan motor searah jarum jam maupun

berlawanan arah jarum jam dan sensor jika terdeteksi akan pada kondisi untuk

membuka gerbang maka motor akan berhenti begitupun untuk kondisi tertutup.

Dan apabila pada saat pintu tertutup sensor safety terditeksi maka motor akan

(71)

Tabel 4.4 Pengujian Kinerja Pengoprasian

No Aktivitas Respon Sistem

1 Nyalakan Power - Lampu indikator pada

rangkaian nyala

- Kondisi motor tidak bergerak - Kondisi pintu gerbang tertutup - Sensor kondisi tutup terditeksi 2 Buka Pintu pada program aplikasi

ditekan

- Motor bergerak searah jarum jam

- Sensor kondisi buka terdeteksi maka motor berhenti berputar 3 Tutup Pintu pada program

aplikasi ditekan

4 Kondisi Pintu sedang menutup sensor safety terdeteksi

Motor akan menggerakan pintu kembali pada kondisi terbuka.

Setelah dilakukan pengujian dapat diketahui bahwa pengendalian pintu ini

dapat bekerja, yaitu dimana kita menekan tombol buka pada program aplikasi

maka pintu gerbang akan bergerak sampai kondisi pintu terbuka begitupun pada

saat tombol tutup ditekan.

Namun masalah terjadi apabila data di demodulator FSK tidak sesuai

dengan data input dari modulator FSK karena disebabkan dari pemancar FM yang

belum stabil sehingga masih ada data yang dirim tidak sesuai dengan yang

(72)

67 5.1 Kesimpulan

Dari analisa dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil

beberapa kesimpulan antara lain:

1. Pengendali pintu gerbang dapat bekerja untuk dengan jarak maksimum

pengirim dan penerima 11 meter.

2. Dari hasil pengukuran dan tabel pengukuran maka dapat diketahui bahwa

demodulator dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan apabila media

komunikasi antara modulator dan demodulator masih menggunakan media

kabel.

3. Untuk pengiriman data menggunakan modulasi FSK baudrate

maksimumnya hanya 1200bps yang menyebabkan terjadinya delay pada

respon motor. Jadi pada saat tombol buka atau tutup ditekan maka motor

tidak akan langsung bergerak tetapi ada delay sekitar 0.6 detik.

4. Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesalahan yang dihasilkan sistem

wireless ini terdapat pada pemancar FM yang belum stabil sehingga data

yang dirim tidak sesuai dengan yang diterima.

5. Sensor pengaman (safety) dapat bekerja dengan baik. Apabila pintu sedang

menutup sensor pengaman terdeteksi maka pintu akan kembali terbuka dan

(73)

5.2 Saran

Adapun saran-saran dari yang penulis ajukan adalah sebagai berikut.

1. Pada pemograman aplikasi untuk membuka atau menutup gerbang juga

dapat mengembangkan atau ditambahkan aplikasi lainnya seperti

monitoring ruangan menggunakan komunikasi nirkabel.

2. Sebaiknya alat ini dikembangkan lagi karena bisa menggunakan sistem

modulasi digital yang lain seperti modulasi GMSK, BPSK, DPSK atau

yang lainnya.

3. Ada baiknya menggunakan suatu pemancar FM yang memiliki frekuensi

lebih stabil, misalkan menggunakan pemancar FM dengan osilator PLL

Gambar

Gambar 2.14 Konfigurasi Pin AT-Mega8535
Gambar 2.15 Arsitektur ATMega8535
Gambar 2.16 Rangkaian Pengendali Motor Stepper Unipolar
Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemegang Saham yang saham-sahamnya dititipkan pada Penitipan Kolektip PT KSEI, hanyalah pemegang rekening atau kuasa pemegang rekening yang namanya terdaftar/tercacat sebagai

Kelembaban normal pada ruang tanam tanpa menggunakan sistem ini adalah sebesar 61% dan hal ini tidak sesuai dengan kelembaban untuk budidaya tomat ceri, karena kelembaban

Kegiatan pembelajaran yang ada di dalam buku siswa lebih merupakan contoh yang dapat dipilih guru dalam melaksanakan pembelajaran.. Guru diharapkan

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BELOPA, KECAMATAN BUA, KECAMATAN WARA UTARA, KECAMATAN LAMASI, DAN KECAMATAN SUKAMAJU DI KABUPATEN

Menyajikan dasar- dasardan symbol pada system hidraulik Tidak dapat Menyajikan dasar- dasardan symbol pada system hidraulik Terdapat kesalahan >1 Menyajikan

Peserta jamboree internasional pertama berasal dari berapa Negara(32

Berdasarkan pada tabel tersebut di atas maka dapat diketahui bahwa dilihat dari segi kondisi kepribadian anaknya ternyata masih kurang terbentuk secara maksimal

Sementara itu sebagian index utama Asia juga terlihat masih mengalami pelemahan akibat minimnya faktor pendukung dari market Amerika yang ditutup seiring