• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Learning Management System Di SMK 4 LPPM RI Padalarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Learning Management System Di SMK 4 LPPM RI Padalarang"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

(2)

iii

karunia yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM DI SMK 4 LPPM RI PADALARANG”

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis hendak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini, khususnya kepada :

1. Ibu dan ayah penulis yang selalu memberikan dukungan dan motifasi dan do’a kepada penulis.

2. Dian Dharmayanti S.T.,M,Kom. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

3. Alif Finandhita,S.Kom. selaku dosen reviewer yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Irawan Afrianto, S.T. M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

5. Pihak sekolah SMK 4 LPPM RI yang telah mengijinkan dan memberikan bimbingan kepada penyusun.

6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Teknik Informatika Informatika, Universitas Komputer Indonesia yang telah mendidik dan mengajar penulis selama kuliah. 7. Seluruh staff dan karyawan, sekretariat Jurusan Teknik Informatika, terima

kasih juga atas bantuannya.

(3)

Bandung, Agustus 2014

(4)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 2

1.5 Metodelogi Penelitian ... 3

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5.2 Model Pengembangan Perangkat Lunak ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Gambaran Umum 4 SMK LPPM RI Padalarang ... 7

2.1.1 Sejarah Singkat SMK 4 LPMM RI Padalarang ... 7

2.1.2 Visi dan Misi ... 7

2.1.2.1 Visi ... 7

2.1.2.1 Misi ... 7

2.1.3 Tempat dan Kedudukan Sekolah ... 8

(5)

2.2.1.1 Klasifikasi Sistem ... 12

2.2.1.2 karakteristik sistem... 13

2.2.3 Pengertian Data ... 14

2.2.3.1 Pengertian Informasi ... 14

2.2.3.2 Sistem Informasi ... 15

2.2.4 Pengertian Dan Perkembangan Learning Management System ... 15

2.2.4.1 Metode Learning Management System ... 17

2.2.4.2 Kelebihan Learning Management System ... 17

2.2.4.3 Kekurangan Learning Management System... 18

2.2.5 Indxeing Content ... 18

2.2.5.1 Kelebihan Dan Kekurangan Indeing ... 19

2.2.5.2 Teknik Perancangan pengindeks kata pada dokumen teks ... 20

2.2.5.3 implementasi proses indeks... 24

2.2.6 Pemodelan Analisis ... 27

2.2.6.1 ERD (Entity-Relationship Diagram ... 27

2.2.6.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 28

2.2.6.3 Diagram Konteks ... 30

2.2.7 Tool Yang Digunakan Dalam Pembuatan Website E-Learning ... 30

2.2.7.1 PHP (Personal Home Page)... 30

2.2.7.2 CSS (Cascading Style Sheet) ... 31

2.2.7.3 Macromedia Dreamweaver 8 ... 31

2.2.7.4 Pengenalan XAMPP... 31

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 33

(6)

vii

3.1.3.1 Tahapan-Tahapan Pencarian Modul ... 36

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 42

3.1.4.1 Analisis Perangkat Keras (Hardware) ... 42

3.1.4.2 Analisis Perangkat Lunak Software ... 43

3.1.4.3 Analisis Pengguna ... 44

3.1.4.4 Analisis Basis Data ... 47

3.1.4.5 Kamus Data ERD ... 49

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 51

3.1.5.1 Diagram Konteks ... 51

3.1.6 Data Flow Diagram (DFD) ... 51

3.1.6.1 DFD Level 1 ... 52

3.1.6.2 DFD Level 2 ... 54

3.1.6.2.1 DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan Pembelajaran ... 54

3.1.6.3 DFD Level 2 Proses 5.1 Pengolahan Data Materi Pelajaran ... 55

3.1.7 Spesifikasi Proses ... 55

3.1.8 Kamus Data ... 57

3.2 Perancangan Sistem ... 63

3.2.1 Skema Relasi ... 64

3.2.2 Struktur Tabel... 66

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 72

3.2.4 Perancangan Antar Muka ... 74

3.4.1 Perancangan Halaman pencarian materi pelajaran ... 74

3.2.5 Jaringan Semantik ... 75

(7)

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 78

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 78

4.1.4 Implementasi Antar Muka... 80

4.1.4.1 Implementasi antarmuka Siswa ... 80

4.2 Pengujian Sistem ... 81

4.2.1 Pengujian Alpha ... 82

4.2.1.1 Rencana Pengujian Alpha ... 82

4.2.1.2 Kasus Dan Hasil Pengujian ... 82

4.2.1.2.1 Pengujian Preprocessing ... 82

4.2.1.3 Kesimpulan hasil Pengujian Alpha ... 84

4.2.2 Pengujian Beta ... 84

4.2.2.1 Skenario Pengujian Beta ... 88

4.2.2.1.1 Pengujian Kuisioner Siswa ... 86

4.2.2.1.2 Hasil Pengolahan Data Kuisioner ... 88

4.2.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1 Kesimpulan ... 95

5.2 Saran ... 95

(8)

97

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ian Sommerville.(2003), Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak)/Ian Sommerville; alih bahasa, Dra.Yuhilza Hanum M.Eng, ; Hilarius Wibi Hardani. Ed.6, Erlangga, Jakarta.

[2] Jeffrey A. Hoffer (2002) Modern Systems Analysisand Design Third Edition

[3] Jogiyanto, HM. (2001), Analisis dan Disain Sistem Informatika, Pendekatan

Terstuktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta.

[4] W.Bruce Croft, Donal Metzler, Trevor Strohman,(2009)“SEARCH ENGINES

INFORMATION RETRIEVAL IN PRACTICE”,Boston.

[5] Herny Februariyanti, (2013).”Perancangan Pengindeks Kata pada Dokumen

Teks menggunakan Aplikasi Berbasis Web”, Jurnal Teknologi Informasi

DINAMIK Volume 18, No.2.

[6] lntan, R. & Defeng, A. (2006). HARD: Subject-Based Search Engine Menggunakan TF-IDF dan Jaccard's Coefficien

[7] Kadir, Abdul. (2002), Dasar Pemrograman WEB Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta. ANDI

[8] Muhammad Adri, (2008), Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam

Pengembangan Media Pembelajaran. Multimedia Pembelajaran 1, 1-8.

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

SMK 4 LPPM RI PADALARANG memiliki sebuah sistem pembelajaran online berupa LMS yang sering digunakan untuk membantu proses belajar mengajar ketika guru berhalangan hadir, didalam LMS tersebut terdapat sistem pengolahan data nilai, data guru, data siswa, absen siswa dan modul modul yang disediakan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, terdapat pula sistem ulangan online yang bisa diketahui hasilnya saat itu juga, yang sering dijadikan sebagai sarana remedial atau perbaikan nilai para siswa.

Aplikasi LMS yang sudah ada di SMK 4 LPPM RI PADALARANG ini memiliki alat pencarian yang masih belum bisa mencari modul yang diinginkan. Ketika siswa mencari modul materi yang diinginkan harus memasukan kata atau keyword sesuai dengan judul materi yang guru upload.

Dengan dikembangkannya alat pencarian pada aplikasi ini siswa dapat mencari modul lebih cepat dan tepat dimana siswa dalam memasukan kata atau keyword tidak lagi harus sepenuhnya sesuai dengan judul yang di-upload

oleh guru karena alat pencarian yang dikembangkan ini tidak hanya berfokus pada judul tetapi memungkinkan siswa mencari ke isi dari deskripsi dan nama file yang di upload oleh guru.

(10)

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti bermaksud mengambil topik tugas akhir dengan judul:

“PENGEMBANGAN LEARNING MANAGEMENT SISTEM di SMK 4 LPPM RI PADALARANG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latarbelakang di atas, maka identifikasi masalah yang timbul adalah aplikasi LMS yang sudah ada di SMK 4 LPPM RI padalarang ini siswa tidak dapat mencari modul materi karena keyword yang diinputkan harus sama dengan nama file materi yang di upload oleh guru .

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana cara mengembangkan Learning Management System di SMK 4 LPPM RI Padalarang.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah menambahkan fitur pencarian dengan Indexing content sehingga siswa dapat mencari materi berdasarkan keyword atau kata kunci meskipun tidak sama dengan daftar materi yang di upload oleh guru dan sesuai dengan kebutuhan dalam menunjang proses belajar.

1.4 Batasan Masalah

Melihat dari apa yang telah dipaparkan diatas, maka batasan masalah dari pengembangan fitur aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Data

Data yang diolah dalam pengembangan aplikasi ini yaitu data materi pelajaran,

2. Proses

(11)

3. Informasi

Informasi yang dihasilkan adalah informasi tentang modul materi yang dicari.

4. Metode

Metode yang digunakan dalam metode pencarian dengan indexing content.

5. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat yang digunakan adalah DFD (Data Flow Diagram), ERD

(Entity Relationship Diagram) dan Flow Map.

6. Software pengembangan aplikasi ini menggunakan Adobe Macromedia

Dreamweaver CS5, dengan bahasa pemrograma PHP, MySQL sebagai

DBMS (Database Management System), XAMPP sebagai internal server,

sedangkan untuk menjalankan aplikasi ini menggunakan internet browser.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam metodologi penelitan tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan dan berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi pustaka

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, paper dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan indexing content

b. Observasi

(12)

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung terhadap siswa dan guru SMK 4 LPPM RI PADALARANG.

1.5.2 Model Pengembangan Perangkat Lunak.

Model yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah model waterfall. Alur dari metode waterfall dapat dilihat pada gambar 1.1 yang meliputi beberapa proses diantaranya.

a. Rekayasa dan Pemodelan

Pada tahap ini, rekayasa informasi mencakup pengumpulan kebutuhan pada aplikasi yang akan dibangun.

b. Analisis

Kegiatan analisis perangkat lunak meliputi analisis spesifikasi perangkat lunak, analisis lingkungan pengembangan, analisis struktural, dan diagram relasi.

c. Desain

Perancangan perangkat lunak dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan perangkat lunak, yang mencakup perancangan arsitektur, perancangan modul aplikasi, dan perancangan antarmuka.

d. Pembangkitan Kode

Dalam proses ini, hasil analisis dan desain sistem pada proses sebelumnya diterjemahkan kedalam bentuk mesin, jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat dilakukan secara mekanis.

e. Pengujian

Dalam tahap ini akan dilakukan pengujian untuk menguji apakah sistem yang telah dirancang dan diimplementasikan sudah sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan.

f. Pemeliharaan

(13)

Rekayasa dan pemodelan

Rekayasa dan pemodelan

Rekayasa dan pemodelan

Rekayasa dan pemodelan

Rekayasa dan pemodelan

Rekayasa dan pemodelan

Gambar 1.1 Alur Metode Waterfall [1]

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika laporan penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

(14)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Membahas profil SMK 4 LPPM RI PADALARANG yang memaparkan sejarah, logo, visi misi, tujuan, struktur organisasi dan deskripsi tugas serta penjelasan tentang landasan teori yang berisi berbagai konsep dasar yang berkaitan dalam pembuatan aplikasi ini.

BAB 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang pemaparan analisis sistem yang terdiri dari analisis sistem yang berjalan, analisis kebutuhan nonfungsional, analisis web service, analisis data dan analisis kebutuhan fungsional yang digunakan untuk mendefinisikan hal-hal yang diperlukan dalam pengembangan perangkat lunak. Hasil dari analisis tersebut kemudian digunakan untuk melakukan perancangan perangkat lunak yang terdiri dari struktur menu, perancangan antarmuka, jaringan semantik dan perancangan prosedural.

BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dari perangkat lunak yang dibangun. Implementasi perangkat lunak dilakukan berdasarkan kebutuhan analisis dan perancangan perangkat lunak yang sudah dilakukan. Hasil dari implementasi kemudian dilakukan pengujian perangkat lunak menggunakan metode blackbox dan pengujian beta sehingga perangkat lunak yang dibangun sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

(15)

2.1Gambaran Umum SMK SMK 4 LPPM RI PADALARANG

Pada tahap ini merupakan tahap peninjauan terhadap tempat penelitian yaitu SMK 4 LPPM RI PADALARANG.

2.1.1 Sejarah Singkat SMK SMK 4 LPPM RI PADALARANG

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4 LPPM RI PADALARANG didirikan pada tahun 2008 dan baru mendapatkan ijin pendirian pada tahun 2011 di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan dan Pengetahuan Masyarakat Republik Indonesia.

Pada Tahun 2008 SMK 4 LPPM RI PADALARANG dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang bernama Visa Irany Thresna Dewi, S.Pd. MM, pada awal pendirian 4 LPPM RI PADALARANG membuka 2 (Dua) kompetensi Keahlian yaitu Rekayasa Perangkat Lunak dan Akomodasi Perhotelan dan pada tahun 2011 baru membuka kembali 2 ( Dua ) kompetensai keahlian yaitu Teknik Komputer Jaringan dan Teknik Sepeda Motor Pada Tahun Ajaran 2013/2014 SMK 4 LPPM RI PADALARANG memiliki siswa sebanyak 705 siswa.

2.1.2 Visi dan Misi 2.1.2.1Visi

Terwujudnya SMK 4 LPPM RI PADALARANG menjadi SMK Swasta unggulan dan terbaik di Kab. Bandung Barat dan Jawa Barat

2.1.2.2Misi

1. Membentuk tenaga kerja tingkat menengah yang berdisiplin, beriman dan takwa terhadap tuhan yang Maha Esa

(16)

4. Membekali ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

2.1.3 Tempat dan Kedudukan Sekolah

Letak Geografis kampus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4 LPPM RI PADALARANG ini bertempat di Jl. GA Manulang no 132 Padalarang Kab. Bandung Barat.

2.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur keorganisasian di SMK 4 LPPM RI PADALARANG dapat dilihat pada gambar 2.1

(17)

2.1.5 Deskripsi Tugas

1. Kepala Sekolah A. Tanggung jawab

Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan pada setiap bagian yang ada di sekolah baik internal maupun eksternal.

B. Tugas

1. Menetapkan program sekolah baik jangka panjang maupun jangka pendek. 2. Memastikan setiap petugas mendapatkan tugas sesuai dengan keahliannya. 3. Memastikan setiap kegiatan pada setiap bagian berjalan sesuai dengan

yang telah diprogramkan.

4. Mengendalikan kegiatan pada setiap bagian yang ada disekolah.

5. Melakukan penilaian terhadap kinerja masing-masing bagian yang ada disekolah.

2. Waka Kurikulum A. Tanggungjawab

Bertanggungjawab terhadap kelancaran kegiatan belajar mengajar disekolah.

B. Tugas

1. Menyusun program kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum. 2. Melakukan pembagian tugas mengajar kepada guru adaftif dan normatif

dan menyusun jadwal pelajaran.

3. Memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan tertib dan lancar. 4. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan test Sumatif.

5. Mengkordinir Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. 6. Melakukan pengembangan kurikulum.

(18)

3. Waka Humas A. Tanggungjawab

Bertanggungjawab terhadap kegiatan yang terkait dengan kerjasama Dunia Usaha/Dunia Indsutri, Masyarakat dan Penelusuran tamatan.

B. Tugas

1. Menyusun Program yang terkait dengan kegiatan kehumasan. 2. Mengadakan MOU dengan Dunia Usaha/Dunia Industri. 3. Mengkoordinir Pelaksanaan Praktek Industri.

4. Mengkoordinir Pelaksanaan Penelusuran Tamatan. 5. Mengkoordinir Pelaksanaan Kegaiatan Unit Produksi. 6. Mengkoordinir pelaksanaan Magang di Industri Bagi Guru. 7. Melakukan Koordinasi dengan komite sekolah.

8. Mengkoordinir Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran Tamatan. 9. Mengkoordinir Pelaksanaan Kegiatan Promosi Sekolah.

4. Waka Sarana A. Tanggungjawab

Bertanggungjawab terhadap ketersediaan sarana prasarana dan bahan ajar yang mendukung keterlaksananya kegiatan belajar mengajar.

B. Tugas

1. Menyusun program yang terkait dengan ketersediaan sarana prasarana dan bahan ajar.

2. Menyusun daftar kebutuhan sarana prasarana dan bahan ajar.

3. Mengkoordinir pelaksanaan pengadaan sarana prasarana dan bahan ajar. 4. Mengkordinir Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana prasarana.

(19)

5. Waka Kesiswaan A. Tanggungjawab

Bertanggungjawab terhadap kegiatan yang terkait dengan kesiswaan. B. Tugas

1. Menyusun program yang terkait dengan kegiatan kesiswaan. 2. Mengkoordinir Pelaksanaan kegiatan Penerimaan Siswa Baru. 3. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.

4. Mengkoordinir kegiatan peringatan hari-hari besar nasional dan keagamaan.

5. Mengkoordinir Beasiswa dan gakin.

6. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan disiplin siswa. 7. Mengkoordinir pelaksanaan upacara.

8. Mengkoordinir kegiatan pembinaan kepada siswa. 9. Mengkoordinir tugas BK.

6. Kepala Tata Usaha A. Tanggungjawab

Bertanggungjawab terhadap kegiatan ketatausahaan disekolah. B. Tugas

1. Menyusun program kerja yang terkait dengan kegiatan ketatausahaan. 2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ketatusahaan.

3. Membuka surat masuk dan memintakan disposisi.

4. Mengadakan pembagian tugas kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap.

5. Mengetik konsep penilaian DP3 guru dan pegawai dari kepala sekolah. 6. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK).

7. Membuat SK Pembagian tugas guru dan pegawai. 8. Mengendalikan kegiatan ketatausahaan.

(20)

7. Wali kelas

Bertanggung jawab atas seluruh siswa dalam satu kelas. 8. Guru

Menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan pada saat belajar mengajar di dalam kelas, memberikan latihan, ujian dan bertanggung jawab dalam peningkatan akademi siswa didiknya.

2.2Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang menjadi dasar pengembangan aplikasi Learning Management System (LMS) di SMK SMK 4 LPPM RI PADALARANG.

2.2.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto Hartono sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. [2]

2.2.1.1Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut : [2]

1. Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made

system)

(21)

3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic

system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :[3] 1. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

(22)

tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem (objective)

Suatu sistem memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2.2 Pengertian Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. [2]

Menurut Gordon B. Davis menyebutkan :

“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat

dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan yang akan datang”.

(23)

2.2.3 Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Jogiyanto Hartanto adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasaran informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.[3]

2.2.4 Pengertian dan Perkembangan Learning Management System

Learning Management System (biasa disingkat LMS) adalah aplikasi

perangkat lunak untuk dokumentasi, administrasi, pelacakan, pelaporan program

pelatihan, kelas dan kegiatan ‘’online’’, program pembelajaran elektronik (

e-learning program), dan isi pelatihan. Sebuah LMS yang kuat harus bisa

melakukan hal berikut:

1. Memusatkan dan mengotomatisasi administrasi.

2. Menggunakan layanan ‘’self-service’’ dan ‘’self-guided’’

3. Mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat. 4. Mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform berbasis ‘’web

scalable’’.

5. Mendukung portabilitas dan standar.

6. Personalisasi isi dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan. LMS merupakan sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, perangkat lunaknya untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur

untuk kolaborasi secara ‘’online’’. Dalam pelatihan korporasi, LMS biasanya

digunakan untuk mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan. Dimensi

untuk belajar sistem manajemen meliputi ‘’Students self-service’’ (misalnya,

registrasi mandiri yang dipimpin instruktur pelatihan), pelatihan alur kerja (misalnya, pemberitahuan pengguna, persetujuan manajer, daftar tunggu

manajemen), penyediaan pembelajaran ‘’online’’ (misalnya, pelatihan berbasis

(24)

profesional berkelanjutan (CPE), pembelajaran kolaboratif (misalnya, berbagi aplikasi, diskusi), dan pelatihan manajemen sumber daya (misalnya, instruktur, fasilitas, peralatan). LMS juga digunakan oleh regulasi industri (misalnya jasa keuangan dan biopharma) untuk pelatihan kepatuhan. Mereka juga digunakan oleh institusi pendidikan untuk meningkatkan dan mendukung program pengajaran di kelas dan menawarkan kursus untuk populasi yang lebih besar yaitu seluruh dunia. Beberapa penyedia LMS termasuk "sistem manajemen kinerja" meliputi penilaian karyawan, manajemen kompetensi, analisis keterampilan,

perencanaan suksesi, dan penilaian ‘’multi-rater’’ (misalnya, review 360 derajat).

Teknik modern sekarang menggunakan pembelajaran berbasis kompetensi untuk menemukan kesenjangan belajar dan panduan materi seleksi pelatihan.

1. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah

interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk

standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. 2. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi e-learning berbasis web. Perkembangan

(25)

2.2.4.1Metode Learning Management System

Learning Management System mempunyai dua tipe, yaitu synchronous

and asynchronous, karena ada bermacam penggunaan Learning Management

System saat ini, maka ada pembagian atau pembedaan Learning Management

System. Pada dasarnya, Learning Management System mempunyai dua tipe, yaitu

synchronous and asynchronous.

1. Synchrounous Learning Management System : Guru dan siswa dalam

kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Peran

teleconference ada di sini. Misalnya saya mahasiswa di Universitas Ujung

Aspal mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di Stanford University. Disebut dengan synchronous Learning Management

System, yang pasti perlu bandwidth besar dan biaya mahal.

2. Asynchronous Learning Management System : Guru dan siswa dalam

kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Disinilah diperlukan peranan sistem aplikasi Learning

Management System dan content baik berbasis text atau multimedia.

Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi Learning Management System yang umum yaitu asynchronous Learning Management System yang dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan ke synchronous

Learning Management System ketika kebutuhan itu datang.

2.2.4.2Kelebihan Learning Management System

(26)

2.2.4.3Kekurangan Learning Management System

Kekurangannya, LMS susah diterapkan di daerah yang tidak ada akses internet, misalnya daerah pedalaman. Hal ini bisa menimbulkan kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lainnya. Pada akhirnya akan ada golongan termarjinalkan, yaitu orang-orang yang jauh dari teknologi. Oleh karena itu perlu ada upaya dari penyedia layanan internet dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk memperluas daerah jangkauan internet.

2.2.5 Indexing Content

Pada dasarnya ada banyak cara untuk membuat performa server komputer menjadi lebih baik saat dilakukan pengaksesan data pada database dengan skala VLDB (Very Large Database) atau OLDB (Online Large Database) [4]. Penggunaan index merupakan salah satu cara untuk mencapainya. Index pada kolom-kolom tabel database mempunyai fungsi seperti indeks kamus atau indeks buku. Dengan adanya index maka pencarian data akan lebih cepat dan tidak banyak menghabiskan sumber daya komputer. Pada dasarnya, index dibagi menjadi 2 macam, yaitu clustered index dan nonclustered index.

1. Clustered index

Clustered index dapat diumpamakan seperti index huruf pada sebuah kamus.

Clustered index hanya bisa diterapkan sebanyak satu kali pada satu tabel. Secara otomatis, sebuah primary key akan menjadi clustered index pada tabel tersebut. Clustered index sebaiknya diterapkan pada kolom tabel yang paling sering digunakan pada saat pencarian data.

2. Nonclustered index

(27)

dengan skala OLDB atau VLDB, metode ini sangat membantu bila dibandingkan dengan penggunaan metode table-scan. [4]

Kata content yang dalam Bahasa Indonesia Konten atau bahara adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Penyampaian konten dapat dilakukan melalui berbagai medium seperti internet, televisi, CD audio, bahkan acara langsung seperti konferensi dan pertunjukan panggung. Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menguantifikasi beragam format dan genre informasi sebagai komponen nilai tambah media.

Jadi Indexing content adalah kemampuan komputer untuk memindai volume besar dokumen terhadap kosakata, taksonomi, thesaurus atau ontologi dengan menggunakan istilah-istilah yang dikendalikan dengan cepat dan efektif terhadap indeks deposit dokumen yang besar. Karena jumlah dokumen secara eksponensial meningkat dengan perkembangan internet indexing content akan menjadi hal yang penting untuk menemukan informasi yang relevan dalam lautan informasi yang tidak relevan.

2.2.5.1Kelebihan dan Kekurangan Indexing

Kelebihan

Indexed file dapat memiliki kunci alphanumeric dengan hanya

menggunakan kunci primer yang unik. Indexed file juga dapat di baca berurutan dengan salah satu kunci itu juga. Saat kita membandingkan tentang kekurangan dan kelebihan indexed file, kita akan berpikir, "Kenapa kita harus meggunakan

indexed file?". Tetapi dengan melihat kefleksibelan kunci pada indexed file, maka

secara tidak langsung menghapuskan semua kelemahan yang ada, Terbukti bahwa

indexed file menjadi organisasi file dengan direct access yang paling banyak

digunakan.

Kekurangan

(28)

lambat dari relative file. Indexed file lambat saat menulis atau menghapus record

karena indeks kunci primer dan kunci alternatif mungkin perlu dibangun kembali.

2.2.5.2Teknik perancangan pengindeks kata pada dokumen teks. [5] Sebelum terjadinya proses pengindekan kata maka terlebih dahulu kita harus mempreprosesing kata-kata yang akan kita indekskan, Langkah-langkah dalam

Text preprocessing dalam bahasa Indonesia adalah :

1. Proses filtering

Filtering atau Filtration adalah proses penghapusan tanda baca dan

angka, Sebelum kata dipisahkan dari kalimatnya, terlebih dahulu dibersihkan dari tanda baca, tag html dan angka.Untuk membersihkan dapat digunakan perintah ekspresi regular yang ada pada bahasa pemrograman PHP. Pembersihan dilakukan sebelum proses tokenizing dimaksudkan untuk memperkecil hasil dari tokenizing. Dengan demikian diharapkan keluaran dari tokenizing berupa kata-kata yang bersih dari tanda baca, tag html dan angka. Proses filtering selanjutnya dilakukan setelah kata di stem dan tersimpan dalam tabel master kata, transaksi judul kata dan transaksi abstrak kata. Proses filter tersebut menghilangkan kata-kata yang masuk didalam daftar stopword.$teks adalah dokumen modul materi yang akan diproses oleh filtration.

Dibawah ini flowchart proses filtration : 2.Proses Tokenizing

Tokenizing adalah tugas memisahkan deretan kata di dalam kalimat,

(29)

Sehingga ditemukan anak kata dari suatu kalimat di dalam dokumen,tokenizing juga bisa dikatakan sebagai metode untuk mencari kata dengan mengilangkan tanda spasi( space )

3.Proses stemming

Stemming adalah pengubahan kata ke bentuk kata dasar atau

(30)

Dibawah ini flowchart proses stemming :

Start

Dokumen Modul Materi dalam

Database

Buka Kamus Stem

Term Kamus Term Dokumen ?

Ubah Kata ke bentuk Kata dasar yang ada

di dalam kamus

End Ya

Tidak

Gambar 2.2 FlowChart Stemming

//buka tabel tbstem dan bandingkan dengan materi

$ estem = mys l_ ue y “ELECT * F‘OM stem O‘DE‘ BY id ;

while($rowstem = mysql_fetch_array($restem)) {

$teks=st _ eplace $ owstem te m ,$ owstem stem ,

$teks);

(31)

Contoh kamus stemming :

Tabel 2.1 Stemming

Contoh Stemming :

Term yang berubah oleh proses stemming : layanan layan

menghapus > hapus membuang > buang kedua > dua

diganti > ganti namanya > nama

(32)

2.2.5.3Implementasi Proses Indeks

Setelah kata telah dikembalikan dalam bentuk asal (kata dasar), kata-kata tersebut disimpan dalam master kata-kata, kemudian untuk setiap kata-kata yang tampil di judul disimpan pada tabel transaksi judul kata, demikian pula setiap kata yang ada pada abstraksi disimpan pada tabel transaksi abstraksi kata. Sebelum dilakukan pengindekan terlebih dahulu tabel master kata, abskata dan judul kata dibersihkandari stopword.

Tabel artikel berelasi dengan tabel master kata menghasilkan tabel transaksi judulkata. Berikut ilustrasi tabel master artikel pada tabel 1 yang berisi IDaritkel sebagai key dan judul yang berisi string dari judul artikel. Setelah melalui proses preprocessing maka akan dihasilkan tabel 2 yang berisi kata-kata yang pernah digunakan di judul artikel dengan key idkata. Setelah proses

preprocessing selain menghasilkan tabel master kata, akan dihasilkan juga tabel

transaksi judulkata pada tabel 3. Pada tabel 3 pada kolom pertama diperlihatkan bahwa Idartikel 1 mempunyai kata dengan.id 1 sebanyak 1 buah, demikian seterusnya.

Tabel 2.2 Tabel Contoh Master Artikel

IDArtikel Judul

1 Tanaman Obat untuk Sakit Kepala 2 Obat Sakit Kepala Untuk Anak Balita 3 Kelainan Kepala Pada Balita

Tabel 2. 3 Tabel Contoh Master Kata IDKata Kata

1 Tanam

2 Obat

3 Sakit

4 Kepala

5 Anak

(33)

7 lain

Tabel 2.4 Tabel Contoh Transaksi Judulkata IDArtikel IDKata Jumlah

1 1 1

1 2 1

1 3 1

1 4 1

2 2 1

2 3 1

2 4 1

2 5 1

2 6 1

3 7 1

3 4 1

3 6 1

Adapun pengindeksan kata bisa menggunakan cara weighting atau pembobotan bertujuan untuk memunculkan dokumen yang memiliki jumlah kata terbanyak.

Pembobotan kata sangat berpengaruh dalam menentukan kemiripan antara dokumen dengan query. Apabila bobot tiap kata dapat ditentukan dengan tepat, diharapkan hasil perhitungan kemiripan teks akan menghasilkan perangkingan dokumen yang baik. Bobot term di dalam System (W) dihitung menggunakan tf-idf yang didefinisikan sebagai berikut.[6]

W = tf × idf………. [2.1]

(34)

idf = log (N/dji)

Diketahui :

N = jumlah artikel dalam koleksi dokumen

dji = banyaknya dokumen (j) yang mengandung term (i)

log = digunakan untuk memperkecil pengaruhnya relatif tfij

contoh kasus terdapat 3 dokumen berita yaitu :

D1 : dua layanan popular milik google picasa blogger lama lenyap D2 : picasa blogger milik google

D3 : nama google picasa ubah dalam cari google Diketahui :

D = 3

idf = log (N/dji)

dji = banyaknya dokumen (j) yang mengandung term (i)

tf D1 = banyaknya muncul kata di dokumen 1 tf D2 = banyaknya muncul kata di dokumen 2 tf D3 = banyaknya muncul kata di dokumen 3 w D1 = bobot kata di dokumen1

w D2 = bobot kata di dokumen1 w D3 = bobot kata di dokumen1

(35)

2.2.6 Pemodelan Analisis

Model analisis adalah representasi teknis yang pertama dari sistem, pada saat ini yang mendominasi landasan pemodelan analisis. Pertama, analisis terstruktur adalah metode pemodelan klasik, dan analisis berorientasi objek. Analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model. Analisis terstruktur menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional dapat menciptakan model yang menggambarkan muatan dan aliran informasi, membagi sistem secara fungsional dan secara behavioral, dan menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun.

Entity Relationship Diagram adalah notasi yang digunakan untuk

melakukan aktivitas pemodelan data. Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis pada ERD dapat digambarkan dengan menggunakan deskripsi objek data, sedangkan Data Flow Diagram (DFD) memberikan informasi tambahan yang digunakan selama analisis domain informasi dan berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan fungsi.

2.2.6.1ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan.

a. Entity

Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entity ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

(36)

c. Hubungan/Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu :

1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

2.2.6.2DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram merupakan suatu bentuk atau model yang

memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional atau sebagai jaringan proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh suatu penghubung yang disebut alur data (Data

Flow).

DFD tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi file, tetapi banyak digunakan oleh pengembang sistem karena kemudahannya untuk dibuat dan dipahami, sehingga DFD sering digunakan sebagai alat penghubung antara perancang dan pemakai. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart, Bubble diagram, Model proses, Diagram alur kerja atau Model fungsi.

(37)

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terdapat dua jenis terminator yaitu terminator sumber (source) dan terminator tujuan (sink). Terminator dapat berupa orang, organisasi, departemen di dalam organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformalkan input

menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja yang membutuhkan objek. 3. Data Store

Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data. Data

store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti

file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file hardisk, file magnetik. Data store

juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder dan agenda, yang digambarkan dengan dua garis sejajar.

4. Alur Data

Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :

a. Alur data yang berasal dari data store, berarti proses membutuhkan data yang berada pada data store tersebut

b. Alur data yang menuju ke data store, berarti suatu proses akan menghasilkan output atau keluaran yang disimpan pada data store

tersebut.

(38)

Suatu alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukan arah menuju ke dalam dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

Syarat-syarat pembuatan DFD yang baik, dalam arti menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai adalah :

1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD. 2. Pemberian nomor pada komponen proses.

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat. 4. Pemastian DFD yang di bentuk itu konsisten secara logika.

2.2.6.3Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan di buat.

2.2.7 Tools yang digunakan dalam pengembangan Learning Management System

2.2.7.1PHP (Personal Home Page)

Bahasa pemrograman PHP adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam sebuah web server. Script-script PHP yang dibuat harus tersimpan dalam sebuah server dan dieksekusi atau di proses dalam server tersebut. Penggunaan program PHP memungkinkan sebuah website menjadi lebih interaktif dan dinamis.[7] Data yang dikirim oleh pengunjung website atau komputer client akan diolah dan disimpan dalam database web dan bisa ditampilkan kembali apabila diakses.

(39)

1. PHP bersifat free atau gratis.

2. Beberapa server seperti apache, Microsoft IIS, PWA, AOLserver, phttpd,

fhttpd, Xitami mampu menjalankan PHP.

3. Beberapa database yang sudah ada, baik bersifat free/gratis ataupun komersial sangat mendukung akses PHP, di antaranya MySQL, PosgreSQL,

mSQL, Informix, dan MicrosoftSQLserver.

2.2.7.2CSS (Cascading Markup Sheets)

CSS (Cascading Style Sheets) adalah sebuah mekanisme sederhana untuk memberikan style (seperti font, warna, jarak spasi, dll) kepada dokumen web yang ditulis dalarn HTML atau XML (termasuk beberapa variasi bahasa XML seperti XHTML dan SVG).

2.2.7.3Adobe Dreamweaver

Merupakan sebuah aplikasi software yang berguna membantu anda untuk membuat, merancang, mendesain sebuah website yang dapat dijalankan secara

offline, ini merupakan salah satu software terlengkap saat ini, banyak fitur-fitur

baru yang dapat memaksimalkan anda dalam menggunakan aplikasi ini seperti memasukan animasi, video, dan file multimedia lainnya.

2.2.7.4WAMP

WAMP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

(40)
(41)

3.1Analisis Sistem

Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan penguraian dari suatu informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diperbaiki.

3.1.1 Analisis Masalah

Setelah melakukan penelitian di SMK 4 LPPM RI PADALARANG, dapat di ketahui bahwa SMK 4 LPPM RI PADALARANG sudah menggunakan aplikasi LMS dalam proses belajar mengajar akan tetapi sering terjadi kesalahan dalam pencarian materi oleh siswa, maka sangat dibutuhkan pencarian modul atau materi yang dapat mencari data/informasi secara cepat dan tepat agar kendala yang sedang di hadapi Guru dan Siswa bisa tertutupi. Dengan dikembangkan dan diperbaikinya pencarian modul di dalam aplikasi Learning Management System

SMK 4 LPPM RI Padalarang maka guru dan siswa dapat mencari data modul yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat.

Sehingga disimpulkan permasalahan yang sedang dihadapi pihak sekolah, adalah Aplikasi LMS yang sudah ada di SMK 4 LPPM RI padalarang ini siswa tidak dapat mencari modul materi karena keyword yang diinputkan harus sama dengan judul materi yang di upload oleh guru.

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

(42)

3.1.2.1Prosedur Pencarian Materi Pelajaran

Prosedur pencarian materi merupakan proses dimana siswa melakukan pencarian materi menggunakan sistem yang berjalan saat ini di SMK 4 LPPM RI Padalarang, Adapun alur prosedur seperti dibawah ini :

1. Siswa melakukan login ke dalam sistem.

2. Setelah masuk ke dalam sistem, kemudian siswa masuk ke menu pelajaran. 3. Kemudian siswa masuk kelas lalu masuk ke menu materi.

4. Setelah itu siswa memasukan keyword yang akan di cari.

5. Jika data ditemukan maka data akan ditampilkan. Jika tidak maka akan kembali ke menu sebelumnya.

.

Mulai

Melakukan Login SIstem

Memilih mata pelajaran

Selesai Masuk menu

pelajaran

Memilih menu materi

Memilih materi pelajaran

Materi pelajaran di unduh

ada

ya Tidak

(43)

3.1.3 Studi Kasus

Studi kasus yang digunakan untuk menganalisis sistem pencarian pengindeksan kata yaitu dengan menggunakan beberapa modul yang di upload oleh guru yang kemudian materi tersebut masuk ke dalam tabel database yang nantinya akan dicari oleh para siswa sebagai bahan belajar,tabel materi memiliki beberapa spesifikasi yang bisa membantu dalam proses pencarian seperti yang tercantum pada tabel 3.1

Tabel 3.1 tabel materi

Kode_materi Kode_pengajar Judul_materi Isi_deskripsi file Tgl_materi

001 003 Bab 1 Pendahuluan javascript Bab1.docx 2013-10-1

002 003 Bab 2 Objek javascript Bab 2.pdf 2013-17-1

003 005 Bab 1 Menginstal pc Bab1.pdf 2013-25-1

004 005 Bab 2 Mendiagnosis

permasalahan pc dan phariperal

Diagnosis permasalahan pc.pdf

2013-5-2

005 007 matematika Rumus integral Integral.docx 2013-7-2

Adapun proses pencarian modul materi yang dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut:

3.1.3.1Tahapan-tahapan pencarian modul

Didalam pencarian kata pertama-tama harus melakukan proses text

preprosesing yang nantinya akan berguna untuk tahap pengindeksan, Dalam text

preprocessing ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan

teks yang bebas derau (noise) atau bebas kata-kata tidak bermakna.Selain membebaskan dari derau ( noise), text preprocessing juga mengembalikan kata menjadi kata dasar atau root word.

(44)

Proses ini bertujuan untuk mengilangkan tanda baca yang sering ada pada dokumen bertujuan untuk menghilangkan tanda baca yang tidak ada hubungan dengan kata-kata yang ada didalam dokumen, seperti contoh dibawah ini:

Ketika siswa mencari modul dengan memasukan keyword Mendiagnosis permasalahan

“pc” Maka proses filtering pada kalimat diatas adalah tanda kutip pada

“pc sehingga yang didapatkan adalah kata pc

Selain menghilangkan tanda baca filtering juga menghilangkan kata sambung seperti dan, yang, telah, akan, bila, karena, jika dan lain sebagainya.

2. Proses tokenizing

Pada kalimat, pemisah antar kata adalah karakter spasi. Sehingga proses deteksi token dapat dilakukan dengan melihat keberadaan karakter spasi. Perintah explode ([separator],[teks]) dapat digunakan dengan mengisi [teks] dengan variabel string dan [separator] diisi dengan karakter spasi. Setelah perintah dieksekusi, semua kata akan terpisah dari string dan tersusun dalam suatu array. Setelah token dideteksi maka array hasil dari deteksi tersebut diolah oleh proses berikutnya. Pemrosesan pada proses berikutnya dilakukan kata-perkata untuk meringankan proses.

Misalkan didalam sebuah dokumen terdapat sebuah paragraph

Dari kata-kata diatas maka akan dibuatkan proses tokenizing seperti dibawah ini:

mendiagnosis permasalahan pc dan phariperal

(45)

berguna untuk proses pencarian dan nantinya akan berguna pada saat pembobotan.

Start

Masukan keyword

Bersihkan Tanda Baca

Mencocokan Dokumen Modul

Materi dalam Database

End Ubah ke Huruf Kecil

Pisahkan Kalimat atau paragraf ke

bentuk kata

cocok tidak

Menampilkan dokument

(46)

3. Proses stemming.

Stemming adalah pengubahan kata ke bentuk kata dasar atau

penghapusan imbuhan. Stemming disini menggunakan kamus daftar kata berimbuhan yang mempunyai kata dasarnya dengan cara membandingkan kata-kata yang ada dalam dokumen modul materi dengan daftar kamus stem. Proses stemming menggunakan fungsi PHP str_replace.

Kata/kalimat

Menghilangkan tanda baca

Menghilangkan kata sandang

Menghilangkan awalan 2

Menghilangkan akhiran

Menghilangkan

akhiran Menghilangkan

awalan 2

Kata dasar

selesai

Gagal Aturan terpenuhi

Menghilangkan awalan 1

Aturan terpenuhi

(47)

Contoh stemming :

Term yang berubah oleh proses stemming : Mendiagnosis menjadi diagnosis

Permasalahan menjadi masalah

Jadi dokumen yang telah di stemming adalah :

Setelah melakukan langkah-langkah text preprocessing maka untuk melakukan pengindeksan membutuhkan langkah pembobotan kata

(Weighting).

Pembobotan kata sangat berpengaruh dalam menentukan kemiripan antara dokumen dengan query. Apabila bobot tiap kata dapat ditentukan dengan tepat, diharapkan hasil perhitungan kemiripan teks akan menghasilkan perangkingan dokumen yang baik.Bobot term didalam System (W) beracu pada rumus [2.1] dan hasil dari perhitungan nya dijelaskan pada Tabel 3.2

Tabel 3.1 Pembobotan Kata

kata Tf

D1

Tf D2

Tf D3

dji N/dji Idf W D1 W D2 W D3

mendiagnosis 1 1 1 3 3/3=1 0 0 0 0

permasalahan 1 0 1 2 3/2=1,5 0,18 0,18 0 0,18

pc 1 1 2 4 ¾=0,75 0,12 0,12 0,12 0,24

phariperal 1 0 0 1 3/1=3 0,48 0,48 0 0

cara 0 1 1 2 3/2=1,5 0,18 0 0,18 0,18

diagnosis masalah pc dan phariperal

(48)

salah 0 0 1 1 3/1=3 0,48 0 0 0,48

Satu 0 0 1 1 3/1=3 0,48 0 0 0,48

bisa 0 0 1 1 3/1=3 0,48 0 0 0,48

dengan 0 0 1 1 3/1=3 0,48 0 0 0,48

pengecekan 0 0 1 1 3/1=3 0,48 0 0 0,48

cpu 0 0 1 1 3/1=3 0,48 0 0 0,48

pada 0 0 1 1 3/1=3 0,48 0 0 0,48

Kesimpulan :

Dari pengujian diatas bisa disimpulkan dokumen no 3 akan dimunculkan paling atas karena memiliki pembobotan yang lengkap dan memiliki jumlah kata terbanyak dalam 1 dokumen dibandingkan dengan dokumen yang lainnya.

Dalam contoh kasus ini maka dokumen yang dimunculkan adalah dokumen yang mengandung kalimat “Mendiagnosis permasalahan pc dan phariperal” yang

didalam nya terdapat kalimat “ salah satu cara mendiagnosis permasalahan pc

bisa dengan cara pengecekan cpu pada pc” seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.3 tabel hasil pencarian

Kode_materi Kode_pengajar Judul_materi Isi_deskripsi file Tgl_mater i

001 003 Bab 1 Pendahuluan javascript Bab1.docx 2013-10-1

002 003 Bab 2 Objek javascript Bab 2.pdf 2013-17-1

003 005 Bab 1 Menginstal pc Bab1.pdf 2013-25-1

004 005 Bab 2 Mendiagnosis

permasalahan pc dan phariperal

Diagnosis permasalahan pc.pdf

2013-5-2

005 007 matematika Rumus integral Integral.docx 2013-7-2

(49)

sehingga memerlukan beberapa cara agar dokumen yang dicari bisa cocok dengan keyword yang diinputkan dapat ditemukan.

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengelola masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

3.1.4.1Analisis Perangkat Keras (hardware)

Analisis Perangkat keras adalah analisis untuk mengetahui spesifikasi minimal untuk menjalankan LMS yang akan dibangun dan membandingkannya dengan spesifikasi perangkat keras yang digunakan oleh SMK 4 LPPM RI padalarang untuk mengetahui apakah telah memenuhi atau tidak, spesifikasi perangkat keras untuk server dan client dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4.

Tabel 3.4 Spesifikasi Perangkat Keras Server SMK 4 LPPM RI Padalarang saat ini

Perangkat Spesifikasi

Processor Core i3 2.13Ghz

Memory 2 Gb

Space Harddisk 500 GB

Jaringan Internet Upto 1Mbps

Tabel 3.5 Spesifikasi Perangkat Keras Client SMK 4 LPPM RI Padalarang saat ini

Perangkat Spesifikasi

Processor Dual Core 3.2 Ghz

(50)

Space Harddisk 200 GB Jaringan Internet Upto 1 Mbps

Kebutuhan spesifikasi perangkat keras server dan client yang dibutuhkan oleh SMK 4 LPPM RI Padalarang dapat dilihat pada tabel 3.5 dan tabel 3.6.

Tabel 3.6 Spesifikasi kebutuhan minimal perangkat keras server SMK 4 LPPM RI Padalarang

Perangkat Spesifikasi

Processor 1.0 Ghz

Memory 512 Mb

Space Harddisk 80 GB

Jaringan Internet Minimal 128 Kbps

Tabel 3.7 Spesifikasi kebutuhan minimal perangkat keras client SMK 4 LPPM RI Padalarang

Perangkat Spesifikasi

Processor 1.0 Ghz

Memory 256 Mb

Space Harddisk 80 GB

Jaringan Internet Minimal 128 Kbps

Berdasarkan data yang telah ada, maka spesifikasi perangkat keras untuk server

dan client pada SMK 4 LPPM RI Padalarang lebih dari cukup mendukung sistem

LMS yang akan di kembangkan.

3.1.4.2Analisis Perangkat Lunak (software)

Analisis perangkat lunak disini adalah menerangkan tentang kebutuhan software yang diperlukan dalam pembangunan website Learning Management

System ini. Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

Perangkat lunak pada sisi server yang dibutuhkan adalah : 1. Microsoft Windows XP, atau 7 sebagai sistem operasi

(51)

b. PHP sebagai bahasa pemrograman.

c. Macromedia Dreamweaver sebagai tools editor.

d. MySQL sebagai Server Database Management System. 2. Perangkat lunak pada sisi client yang dibutuhkan adalah :

a. Microsoft Windows XP atau 7 sebagai sistem operasi

b. Internet Explorer, Mozilla, Google Chrome, Opera sebagai web browser.

3.1.4.3Analisis pengguna

Analisis pengguna merincikan siapa saja pengguna dari sistem yang berjalan pada saat ini. Gambaran umum pengguna yang sekarang ada di SMK 4 LPPM RI Padalarang ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.8 Analisis Pengguna yang ada saat ini

No Pengguna Karakteristik

1.

Guru

Umur ± 21 s/d 50 Tahun

Pendidikan D3 – S1

Keterampilan Bisa mengoperasikan komputer dengan sistem Operasi Microsoft Windows 9x/2000/XP/7

Pengalaman

Dapat menggunakan browser seperti Mozilla dan goole chrome serta menguasai dasar-dasar internet.

2.

Siswa

Umur ± 16 s/d 18 Tahun

Pendidikan SMK

Keterampilan Bisa mengoprasikan komputer dengan Sistem Operasi Microsoft Windows 9x/2000/XP/7.

(52)

Chrome serta menguasai dasar-dasar interne

3.

Petugas piket

Umur ± 21 s/d 40 Tahun

Pendidikan D3 – S1

Keterampilan Dapat mengoprasikan komputer.

Pengalaman Memiliki pengalaman

dibidangnya

Agar memaksimalkan penggunaan sistem dapat dirincikan siapa saja pengguna dari perangkat lunak yang di spesifikasikan dan apa saja haknya terhadap perangkat lunak tersebut, sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman dalam penggunaan komputer. Pengguna aplikasi ini dibagi menjadi empat kategori yaitu administrator, kepala sekolah, guru dan siswa. Adapun spesifikasi pengguna (user) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Analisis Kualifikasi Pengguna Admin

Tingkat Pendidikan Min D3

Tanggung Jawab Membantu dalam menyiapkan rencana pendidikan

Hak Akses Mengolah menambahkan user tata usaha, kurikulum dan kepala sekolah

Keterampilan Menguasai dan memahami tentang pengelolaan data dalam web serta memiliki pengetahuan tentang internetdan web server.

Pengalaman Pernah menjadi seorang admin yang mengelola sebuah Web Tata Usaha

Tingkat Pendidikan Min D3

(53)

Keterampilan Menguasai dan memahami tentang akses web Pengalaman Mengetahui cara kerja web

Kurikulum Tingkat Pendidikan Min D3

Tanggung Jawab Membantu dalam menyiapkan rencana pendidikan

Hak Akses Mengelola data matapelajaran, data jurusan, data mengajar, data tahun ajaran

Keterampilan Menguasai dan memahami tentang penggunaan web Pengalaman pernah menggunakan dan mengetahui cara kerja web

Guru Tingkat Pendidikan Min D3

Tanggung Jawab Menyiapkan perencanaan materi yang meliputi upload materi, dan soal-soal.

Hak Akses Mengelola materi, tugas, soal, quis, penilaian, pengumuman dan forum.

Keterampilan Menguasai dan memahami tentang penglolaan data dalam web serta memiliki pengetahuan tentang internet.

Pengalaman Pernah mengakses web, tau cara kerja web Siswa

Tingkat Pendidikan SMK

Tanggung Jawab Mengakses proses kegiatan belajar dalam website e-learning SMK LPPM RI 1 BANDUNG ini.

Hak Akses Mengelola materi, tugas, soal, quis, penilaian, pengumuman dan forum.

Keterampilan Memiliki pengetahuan tentang internet dan pengaksesan sebuah website.

Pengalaman Dapat mengakses sebuah web dan memiliki pengalaman browsing di internet.

(54)

Tanggung Jawab Mengetahui perkembangan siswa dan perkembangan guru bidang studi

Hak Akses Memantau aktifitas guru dan aktifitas siswa seperti nilai rata-rata siswa dalam ikelas dan melihat nilai terbesaryang diperoleh disetiap kelas

Keterampilan Memiliki pengetahuan tentang internet dan pengaksesan sebuah website.

Pengalaman Dapat mengakses sebuah web dan memiliki pengalaman browsing di internet

3.1.4.4 Analisis Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi)

(55)

1. ERD di sistem berjalan

ERD disistem berjalan dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut ini :

Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram sistem yang sedang berjalan

2. ERD pada sistem yang di kembangkan

Pada ERD sistem yang dikembangkan tidak merubah data yang ada pada ERD di sistem berjalan, hanya terdapat proses tambahan pada pencarian

Guru N Mengajar N Mata pelajaran

nip

Nilai tugas 1 memiliki 1

(56)

untuk menyimpan penyimpanan kata dasar yaitu menyimpan data kata-kata dasar dan tabel indexing digunakan sebagai pengindeksingan dari dokumen yang dicari. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut ini :

Gambar 3.5 Entity Relationship Diagram pengembangan

3.1.4.5Kamus data ERD

Kamus data ERD berisi tabel dn atribut-atribut tabel yang diuraiakan dalam tabel 3.10

Tabel 3.10 kamus data ERD

Guru id_guru, nip, nama, jns_kelamin, tmpt_lhr, tgl_lhr, no_telp, alamat, pendidikan, email, id_user,

Guru N Mengajar N Mata pelajaran

nip

Nilai tugas 1 memiliki 1

(57)

tgl_update

Siswa id_siswa, nis, nama, jns_kelamin, tmpt_lhr, tgl_lhr, email, alamat, no_telp, foto, id_kelas, id_user, tgl_update

Kelas id_kelas, nama_kelas, thn

Topik id_topik, username, subjek,

isi_topik, publish

Nilai id_nilai, mat_pel, nilai, ket

Materi id_materi, subjek, tgl

Pengumuman id_pengumuman, pengumuman

Pelajaran id_pelajaran, nama_pelajaran Upload_tgs id_upload_tgs, subjek, tgl

Tugas id_tugas, matpel, id_kelas, subjek Nilai tugas id_nilai_tgs, id_tugas, id_kelas

matpel

Forum id_topik, nama, email, topik, isi, id_replay, tanggal

Semester id_semester, semester

Thn_ajaran id_tahun, thn_ajaran Latihan id_latihan, subjek, jml, tg Nilai Latihan id_latihan, nis, jawaban, tgl Jumlah materi id_jumlah_materi, nip Jumlah tugas id_jumlah_tugas, nip

Detail_latihan id_detail, id_latihan, pertanyaan, jawaban

(58)

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional 3.1.5.1Diagram konteks

Dalam melakukan analisis terhadap sistem digunakan suatu perangkat yaitu DFD (Data Flow Diagram). DFD merupakan diagram notasi yang digunakan untuk menunjukkan aliran data pada perangkat lunak. DFD yang pertama adalah DFD level 0 atau yang biasa disebut diagram konteks. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditentukan content apa saja yang ditampilkan dalam sistem Learning Management System ini.

SISTEM LMS Info_Tata usaha Info_kepala sekolah

Data_login admin Data_username Data_setting profil Data_kurikulum Data_Tata usaha Data_kepala sekolah

Gambar 3.6 Diagram Konteks Sistem LMS SMK 4 LPPM RI PADALARANG

3.1.6 Data Flow Diagram (DFD)

(59)

proses-proses yang terjadi dalam sistem sampai proses yang lebih detail. DFD dari Sistem LMS berbasis web dapat diuraikan sebagai berikut :

3.1.6.1DFD Level 1

(60)
(61)

1

data materi, data tugas, data nilai, data latihan, data pengumuman,

data forum Info materi,Info tugas, Info nilai, Info latihan, Info pengumuman,

data materi, data tugas, data latihan, data nilai, data pengumuman,

data forum Info materi, Info tugas,

Info latihan, Info nilai, Info pengumuman,

Mengajar Data mengajar Data mengajar Data Tata Usaha

Data Tata Usaha

Data kurikulum Data Kurikulum

Data_Login Kurikulum Info_Login Kurikulum

Info_Login KurikulumData _Login Kurikulum

Data Matapelajaran Data jurusan data tahun Ajaran data mengajar

Info Matapelajaran Info jurusan Info tahun Ajaran Info mengajar Jurusan Data jurusan

Gambar

Gambar 2.2  FlowChart Stemming
Tabel 2.4 Tabel Contoh Transaksi Judulkata
Gambar 3.1 Prosedur pencarian Materi Pelajaran
Gambar 3.2 FlowChart Tokenizing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proses pengembangan e-modul berbasis lectora inspire mata pelajaran administrasi humas dan keprotokolan pada siswa kelas XI APK di SMK PGRI 2 Sidoarjo sebelum

Berdasarkan prosedur pengembangan media Modul Elektronik pada mata pelajaran simulasi digital materi aplikasi pengolah simulasi visual tahap produksi untuk kelas X

(2)Untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap Pengembangan E-modul Berbasis Project Based Learningpada Mata Pelajaran Pemrograman Web Kelas X di SMK Negeri 3

Proses pembelajaran dalam LMS Kimia Lingkungan untuk materi Atmosfer Bumi dapat mengakomodasi beberapa konten dengan berbagai vitur yaitu course content yang mencakup

Proses pengembangan e-modul berbasis lectora inspire mata pelajaran administrasi humas dan keprotokolan pada siswa kelas XI APK di SMK PGRI 2 Sidoarjo sebelum

Hasil dan Pembahasan Proses Pengembangan ESQ Siswa melalui Materi Kurikulum PAI Berdasarkan hasil penelitian penulis dengan melakukan survei pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2

Berdasarkan hasil validasi media dan materi dari penelitian dan pengembangan e-modul interaktif dengan pendekatan kontekstual kawasan pesisir pada materi korosi untuk siswa SMK/MAK

Berdasarkan proses pembuatan modul belajar yang dibuat secara sistematis dengan menggunakan LMS Moodle serta data pemenuhan aktivitas belajar mahasiswa, menunjukkan bahwa modul belajar