• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Aplikasi Pengelolaan Apotek Dan Pengobatan Yang Terintegrasi Di Apotek Vika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Aplikasi Pengelolaan Apotek Dan Pengobatan Yang Terintegrasi Di Apotek Vika"

Copied!
271
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI PENGELOLAAN

APOTEK DAN PENGOBATAN YANG

TERINTEGRASI DI APOTEK VIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Hendra

10106287

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

PERANCANGAN APLIKASI PENGELOLAAN

APOTEK DAN PENGOBATAN YANG TERINTEGRASI

DI APOTEK VIKA

Hendra

10106287

Pembimbing

Edi Mulyana, M.T.

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(3)

PERANCANGAN APLIKASI PENGELOLAAN

APOTEK DAN PENGOBATAN YANG TERINTEGRASI

DI APOTEK VIKA

Hendra

10106287

Penguji I

Irawan Afrianto, S.T. NIP. 41277006009

Penguji II

Edi Mulyana, M.T.

Penguji III

(4)

i

ABSTRAK

PERANCANG AN AP LIKASI P ENGELOLAAN APOTEK DAN PENGOB ATAN TERINTEGRASI DI APOTEK VIKA

Oleh

Hendra 10106287

Perkembangan kemajuan teknologi informasi sekarang ini dirasakan sangat pesat karena didorong oleh adanya kebutuhan akan data dan informasi o leh pengguna baik individu, organisasi atau lembaga. Selain itu manfaat suatu informasi mempunyai dampak yang cukup besar terhadap perkembangan lembaga itu sendiri. Begitupun dalam dunia kesehatan, sebagai salah satu sektor pelayanan umum, dunia kesehatan dituntut untuk dapat lebih meningkatkan pelayanan medisnya secara lebih baik, cepat dan efisien.

Perancangan Aplikasi Pengelolaan Poliklinik dan Apotek ini dibangun untuk dapat membantu pihak klinik BMS dalam mengolah data pasien, data rekam medis pasien, data pengguna aplikasi, data obat, data transaksi dan penyajian data laporan hari dan bulan.

Perancangan Aplikasi Pengelolaan Poliklinik dan Apotek ini dibangun melalui tahap analisis dan perancangan menggunakan metode berorientasi objek dengan notasi Unified Modeling Language (UML) sebagai alat bantu dalam proses analisis dan perancangannya. Pada implementasinya, sistem informasi ini berjalan diatas web browser yang salah satu kelebihan dari aplikasi berbasis web adalah kemudahannya dalam penyebaran aplikasinya. Perancangan Aplikasi Pengelolaan Poliklinik dan Apotek ini dibangun dengan bahasa pemograman Delphi, sedangkan database yang digunakan didalam sistem informasi ini adalah MYSQL 5.0 yang sudah terbukti kehandalannya.

(5)

i

ABSTRACT

THE DESIGN OF PHARMACY MANAGEMENT AND INTEGRATED

MEDICINAL TREATMENT AT VIKA PHARMACY

by

Hendra 10106287

Progress growth of information technology on this time have a good sense moving forward because push with need of data and information right individually or organization. Beside that, the benefit of an information have big enough impact to growth that organization or corporate self. So in healthy world, as one of many of a public service, healthy world demand could be to hight the medical service more good, fast and eficient.

Information system of clinic and pharmacy build for can help the clinic for processing patient data, medical record patient data, user application data, medicine data, transaction data and dishes daily report and month report.

This Information system build by step of analysis and angineering use object oriented method with Unified Modeling Language (UML) as tool for help in process analysis and engeneering. In implementation, this information system walk on web browser who one of many of the excess from aplication base on web

is easy for deployment of the aplication. The design of pharmacy’s management

application is set by using by using dhelpy language program while the applied database which used in this information system is MYSQL 5.0 this program has been proved to be countable.

(6)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULULAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Metodologi Penelitian ... 3

1.5 Batasan Masalah... 6

1.6 Sistematika Penulisan... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Client Server... 8

2.2.1 Sistem Client Server ... 9

2.2.2 Komponen Client Server ... 10

2.2.3 Karakteristik Server dan Client ... 11

2.2.4 Ciri-ciri Client Server ... 11

2.2.5 Tipe Jaringan Server dan Client ... 13

2.2.6 Arsitektur Client Server ... 16

2.2 Unified Modelling Language (UML) ... 18

(7)

vii

2.3 Pemograman Berorientasi Objek (PBO) ... 27

2.3.1 Pengertian Object, State, Behaviour ... 28

2.3.2 Pemograman orientasi-objek menekankan 7 konsep ... 28

2.4 Perangkat Lunak Pendukung... 31

2.4.1 Pengenalan BorlandDelphi 7.0 ... 32

2.4.2 Database ... 33

2.5 System Development Life Cycle ... 36

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem ... 40

3.1.1 Sejarah Apotek Vika ... 40

3.1.2 Analisis Masalah ... 49

3.1.3 Analisa Prosedural dan Aliran Dokumen yang sedang berjalan . 56 3.1.4 Analisis dan kebutuhan non fungsional ... 58

3.2 Pemodelan ... 59

3.2.1 Pemodelan Bisnis ... 59

3.2.2 Pemodelan Sistem Aplikasi... 73

3.3 Perancangan Sistem ... 129

3.3.1 Perancangan Arsitektur Sistem ... 129

3.3.1.1 Model Komputasi ... 129

3.3.1.2 Infrastruktur ... 129

3.3.1.3 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 130

3.3.1.4 Security ... 136

3.3.2 Perancangan Interface ... 136

3.3.2.1 Struktur Menu ... 136

3.3.2.2 Perancangan Input Output ... 137

3.3.2.2.1 Perancangan Input ... 137

3.3.2.2.2 Perancangan Output ... 153

3.3.3 Perancangan Database ... 162

3.3.3.1 Hubungan Antar Tabel ... 162

3.3.3.2 Struktur Tabel ... 163

(8)

viii

3.3.4.1 Perancangan Pengkodean untuk penomoran transaksi ... 165

3.3.4.2 Perancangan Pengkodean untuk master ... 167

3.3.4.3 Kesimpulan dari Perancangan Pengkodean ... 170

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 171

4.2 Implementasi Antarmuka ... 172

4.3 Implemantasi Database ... 173

4.4 Tampilan Program ... 178

4.5 Pengujian Sistem ... 195

4.5.1 Pengujian Alpha ... 195

4.5.2 Kesimpulan Pengujian Alpha Modul Poliklinik ... 220

4.5.3 Kesimpulan Pengujian Alpha Modul Apotek ... 223

4.5.4 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 227

4.5.5 Pengujian Betha ... 227

4.5.6 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 230

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 231

5.2 Saran ... 232 DAFTAR PUSTAKA.

(9)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Koneksitas Client Server ... 8

Gambar 2.2 Sistem Client-Server Kompleks ... 9

Gambar 2.3 Server Berkas ... 9

Gambar 2.4 Server Basis Data... 14

Gambar 2.5 Server Transaksi... 14

Gambar 2.6 Thin Client Thick Server ... 16

Gambar 2.7 Thick Client Thin Server ... 16

Gambar 2.8 Arsitektur Three Tier ... 17

Gambar 2.9 Use Case Diagram ... 20

Gambar 2.10 Class Diagram ... 21

Gambar 2.11 Statechart Diagram ... 21

Gambar 2.12 Activity Diagram ... 22

Gambar 2.13 Sequence Diagram ... 23

Gambar 2.14 Collaboration Diagram ... 24

Gambar 2.15 Component Diagram ... 25

Gambar 2.16 Deploy Diagram ... 26

Gambar 2.17 Interaction overview diagram ... 27

Gambar 2.18 Elemen-elemen Borland Delphi 7.0 ... 32

Gambar 2.19 Model System Development Life Cycle... 39

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek Vika – Bandung ... 43

Gambar 3.2 Activity Diagram untuk pendaftaran pasien ... 52

Gambar 3.3 Activity Diagram untuk pemeriksaan pasien ... 53

Gambar 3.4 Activity Diagram untuk pembayaran pemeriksaan ... 54

Gambar 3.5 Activity Diagram untuk penjualan obat dengan resep …... .. 55

Gambar 3.6 Activity Diagram untuk penjualan obat tanpa resep ... 57

Gambar 3.7 Use Case Diagram untuk pemeriksaan pasien ... 60

(10)

Gambar 3.9 Use Case Diagram untuk penjualan obat tanpa resep ... 61

Gambar 3.10 Clas Diagram untuk pemeriksaan dan penjualan obat ... 63

Gambar 3.11Activity Diagram untuk Pemeriksaan pasien di poliklinik .. 64

Gambar 3.12 Activity Diagram untuk Penjualan obat dengan resep... 65

Gambar 3.13 Activity Diagram untuk Penjualan obat tanpa resep ... 66

Gambar 3.14 Sequence Diagram untuk pemeriksaan pasien baru ... .67

Gambar 3.15 Sequence Diagram untuk pendaftaran pasien lama ... 68

Gambar 3.16 Sequence Diagram untuk pemeriksaan pasien ... 69

Gambar 3.17 Sequence Diagram untuk penjualan obat dengan resep ... 70

Gambar 3.18 Sequence Diagram untuk penjualan obat tanpa resep ... 71

Gambar 3.19 Collaboration Diagram untuk proses di poliklinik dan apotek ... 72

Gambar 3.20 Usecase Login ... 74

Gambar 3.21 Activity Diagram Lgin ... 76

Gambar 3.22 Usecase Menu Utama ... 77

Gambar 3.23 Usecase Master ... 79

Gambar 3.24 UseCase Diagram Data Obat... 81

Gambar 3.25 Activity Diagram Data Obat ... 83

Gambar 3.26 Activity Diagram Data Pasien ... 86

Gambar 3.27 UseCase Diagram Data Dokter ... 87

Gambar 3.28 Activity Diagram Data Dokter ... 89

Gambar 3.29 UseCase Diagram Data Pabrik ... 90

Gambar 3.30 Activity Diagram Data Pabrik ... 92

Gambar 3.31 UseCase Diagram Data Golongan... 93

Gambar 3.32 Activity Diagram Data Golongan ... 95

Gambar 3.33 UseCase Diagram Data Satuan ... 97

Gambar 3.34 Activity Diagram Data Satuan ... 98

Gambar 3.35 UseCase Diagram Data Supplayer ... 99

Gambar 3.36 Activity Diagram Data Supplayer ... 101

Gambar 3.37 UseCase Diagram Data ISO DOI ... 102

(11)

Gambar 3.39 Use Case Diagram Pendaftaran ... 105

Gambar 3.40 Activity Diagram Pendaftaran ... 107

Gambar 3.41 Sequence Diagram Pendaftaran... 108

Gambar 3.42 Use Case Diagram Pemeriksaan ... 109

Gambar 3.43 Activity Diagram Pemeriksaan ... 111

Gambar 3.44 Sequence Diagram Pemeriksaan ... 112

Gambar 3.45 Use Case Diagram Penjualan... 113

Gambar 3.46 Activity Diagram Penjualan ... 115

Gambar 3.47 Sequence Diagram Penjualan... 116

Gambar 3.48 Use Case Diagram Pembayaran ... 117

Gambar 3.49 Activity Diagram Pembayaran ... 119

Gambar 3.50 Sequence Diagram Pembayaran ... 120

Gambar 3.51 Usecase Diagram Laporan ... 121

Gambar 3.52 Activity Diagram laporan ... 123

Gambar 3.53 Sequence Diagram Laporan ... 124

Gambar 3.54 UseCase Diagram Logout ... 125

Gambar 3.55 Activity Diagram Logout ... 127

Gambar 3.56 Class Diagram untuk proses di poliklinik dan di apotek .... 128

Gambar 3.57 Thick Client Thin Server ... 129

Gambar 3.58 Konektivitas ClientServer ... 130

Gambar 3.59 Perancangan Arsitektur Aplikasi Petugas Pendaftaran Poliklinik ... 132

Gambar 3.60 Perancangan Arsitektur Aplikasi Dokter Poliklinik ... 133

Gambar 3.61 Perancangan Arsitektur Aplikasi Petugas Apotek ... 134

Gambar 3.62 Perancangan Arsitektur Aplikasi Kasir ... 135

Gambar 3.63 Struktur menu ... 136

Gambar 3.64 Perancangan form Menu master obat ... 137

Gambar 3.65 Perancangan form Menu master pasien ... 137

Gambar 3.66 Perancangan form Menu master supplier ... 138

Gambar 3.67 Perancangan form Menu master dokter ... 138

(12)

Gambar 3.69 Perancangan form Menu golongan ... 139

Gambar 3.70 Perancangan form Menu jenis obat ... 139

Gambar 3.71 Perancangan form Menu master pabrik ... 140

Gambar 3.72 Perancangan form Menu master satuan ... 140

Gambar 3.73 Perancangan form Menu master uang pembuatan ... 140

Gambar 3.74 Perancangan form Menu master kode transaksi ... 140

Gambar 3.75 Perancangan form Menu master nomor... … 141

Gambar 3.76 Perancangan form Menu master set up parameter... 141

Gambar 3.77 Perancangan form Menu master obat DOI/ISO... 142

Gambar 3.78 Perancangan form Menu pendaftaran pasien ... 143

Gambar 3.79 Perancangan form Menu kartu rekam medis pasien ... 143

Gambar 3.80 Perancangan form Menu resep poliklinik Vika ... 144

Gambar 3.81 Perancangan form Menu penjualan counter ... 145

Gambar 3.82 Perancangan form Menu pembayaran penjualan counter...146

Gambar 3.83 Perancangan form Menu retur penjualan counter ... 146

Gambar 3.84 Perancangan form Menu penjualan resep ... 147

Gambar 3.85 Perancangan form Menu pembayaran penjualan resep ... 148

Gambar 3.86 Perancangan form Menu retur penjualan resep ... 148

Gambar 3.87 Perancangan form Menu laporan penjualan counter ... 149

Gambar 3.88 Perancangan form Menu laporan penjualan resep ... 149

Gambar 3.89 Perancangan form Menu pembelian apotek ... 150

Gambar 3.90 Perancangan form Menu retur pembelian apotek ... 151

Gambar 3.91 Perancangan form Menu laporan pembelian apotek ... 152

Gambar 3.92 Perancangan form Menu cetak daftar harga ... 152

Gambar 3.93 Perancangan output penjualan counter ... 153

Gambar 3.94 Perancangan output penjualan resep ... 154

Gambar 3.95 Perancangan output retur penjualan counter ... 155

Gambar 3.96 Perancangan output retur penjualan resep ... 156

Gambar 3.97 Perancangan output pembelian apotek ... 157

Gambar 3.98 Perancangan output retur pembelian apotek ... 158

(13)

Gambar 3.100 Perancangan output laporan penjualan resep ... 159

Gambar 3.101 Perancangan output laporan pembelian apotek ... 160

Gambar 3.102 Perancangan output daftar harga ... 161

Gambar 3.103 Hubungan Antar Tabel ... 162

Gambar 4.1 Antarmuka Form Halaman Utama ... 178

Gambar 4.2 Antarmuka Form Login ... 178

Gambar 4.3 Antarmuka Form Master... 179

Gambar 4.4 Antarmuka Form Transaksi ... 179

Gambar 4.5 Antarmuka Form Proses ... 180

Gambar 4.6 Antarmuka Form Laporan ... 180

Gambar 4.7 Antarmuka Form Tools ... 181

Gambar 4.8 Antarmuka Form Help... 181

Gambar 4.9 Antarmuka Master Obat ... 182

Gambar 4.10 Antarmuka Form Master Pasien ... 182

Gambar 4.11 Antarmuka Form Master Supplier ... 183

Gambar 4.12 Antarmuka Form Master Dokter... 183

Gambar 4.13 Antarmuka Form Master Kasir ... 184

Gambar 4.14 Antarmuka Form Master Golongan ... 184

Gambar 4.15 Antarmuka Form Master Jenis Obat ... 185

Gambar 4.16 Antarmuka Form Master Pabrik ... 185

Gambar 4.17 Antarmuka Form Master Satuan... 186

Gambar 4.18 Antarmuka Form Uang Pembuatan ... 186

Gambar 4.19 Antarmuka Form Master Nomor... 187

Gambar 4.20 Antarmuka Form Master Set Up Parameter ... 187

Gambar 4.21 Antarmuka Form Master Obat berdasarkan Iso/ Doi ... 188

Gambar 4.22 Antarmuka Form Transaksi Pendaftaran Pasien di Poliklinik Vika... 188

Gambar 4.23 Antarmuka Form Transaksi Pemeriksaan Pasien pada Rekam Medis ... 189

Gambar 4.24 Antarmuka Form Transaksi Pengisian Resep Dokter ... 189

(14)

Gambar 4.26 Antarmuka Form Transaksi Retur Penjualan Counter ... 190

Gambar 4.27 Antarmuka Form Transaksi Penjualan Resep ... 191

Gambar 4.28 Antarmuka Form Transaksi Retur Penjualan Resep ... 191

Gambar 4.29 Antarmuka Form Transaksi Pembelian Barang ... 192

Gambar 4.30 Antarmuka Form Transaksi Retur Pembelian Barang ... 192

Gambar 4.31 Antarmuka Form Transaksi Pembayaran ... 193

Gambar 4.32 Antarmuka Form Laporan Penjualan Counter ... 193

Gambar 4.33 Antarmuka Form Laporan Penjualan Counter per Kasir ... ... 194

Gambar 4.34 Antarmuka Form Laporan Penjualan Resep ... 194

(15)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Aktor dan Hak Akses ... 73

Tabel 3.2 Skenario Usecase Login... 75

Tabel 3.3 Skenario Menu Utama ... 78

Tabel 3.4 Skenario Master ... 80

Tabel 3.5 Skenario Usecase data obat ... 82

Tabel 3.6 Skenario Usecase Data Pasien ... 85

Tabel 3.7 Skenario Usecase Data Dokter ... 88

Tabel 3.8 Skenario Usecase Data Pabrik ... 91

Tabel 3.9 Skenario Usecase Data Golongan ... 94

Tabel 3.10 Skenario Data Satuan ... 96

Tabel 3.11 Skenario Usecase Data Supplayer... 100

Tabel 3.12 Skenario Usecase Data ISO DOI ... 103

Tabel 3.13 Skenario Usecase Pendaftaran ... 106

Tabel 3.14 Skenario Usecase Pemeriksaan ... 110

Tabel 3.15 Skenario Usecase Penjualan ... 114

Tabel 3.16 Skenario Usecase Pembayaran... 118

Tabel 3.17 Skenario Usecase Laporan ... 122

Tabel 3.18 Skenario Usecase Data Logout ... 126

Tabel 3.19 Tabel pengelompokan user ... 136

Tabel 3.20 Tabel Struktur Tabel (TPasien) ... 163

Tabel 3.21 Tabel Struktur Tabel (TResep) ... 163

Tabel 3.22Tabel Struktur Tabel (TResepD) ... 163

Tabel 3.23 Tabel Struktur Tabel (TDokter) ... 164

Tabel 3.24 Tabel Struktur Tabel (TJual) ... 164

Tabel 3.25 Tabel Struktur Tabel (TJualD) ... 164

Tabel 3.26 Tabel Struktur Table (TKasir) ... 164

(16)

Tabel 4.2 Tabel Dokter ... 173

Tabel 4.3 Tabel Kasir ... 173

Tabel 4.4 Tabel Obat... 174

Tabel 4.5 Tabel Pasien ... 175

Tabel 4.6 Tabel Supplayer ... 175

Tabel 4.7 Tabel Pabrik ... 175

Tabel 4.8 Tabel Jual ... 176

Tabel 4.9 Tabel JualD ... 176

Tabel 4.10 Tabel Golongan... 176

Tabel 4.11 Tabel Resep ... 177

Tabel 4.12 Tabel ResepD ... 177

Tabel 4.13 Tabel Kadaluarsa ... 177

Tabel 4.14 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Petugas Pendaftaran ... 196

Tabel 4.15 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Dokter Poliklinik ... 196

Tabel 4.16 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Kasir ... 197

Tabel 4.17 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Petugas Apotek ... 198

Tabel 4.18 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Admin ... 200

Tabel 4.19 Pengujian Login untuk Petugas Pendaftaran Data Normal .. 202

Tabel 4.20 Pengujian Login untuk Petugas Pendaftaran Data Salah ... 202

Tabel 4.21 Pengujian Login untuk Dokter Poliklinik Data Normal ... 203

Tabel 4.22 Pengujian Login untuk Dokter Poliklinik Data Salah ... 203

Tabel 4.23 Pengujian Login untuk Kasir Data Normal ... 204

Tabel 4.24 Pengujian Login untuk Kasir Data Salah ... 204

Tabel 4.25 Pengujian Login untuk Petugas Apotek Data Normal ... 205

Tabel 4.26 Pengujian Login untuk Petugas Apotek Data Salah ... 205

(17)

Tabel 4.28 Pengujian Login untuk Admin Data Salah ... 206

Tabel 4.29 Pengujian Pengecekan Data Master Obat Data Normal ... 207

Tabel 4.30 Pengujian Pengecekan Data Master Obat Data Salah ... 207

Tabel 4.31 Pengujian Pengecekan Data Master Pasien Data Normal... 208

Tabel 4.32 Pengujian Pengecekan Data Master Pasien Data Salah ... 208

Tabel 4.33 Pengujian Pengecekan Data Master Supplayer Data Normal 209 Tabel 4.34 Pengujian Pengecekan Data Master Supplayer Data Salah .... 209

Tabel 4.35 Pengujian Pengecekan Data Master Kasir Data Normal ... 210

Tabel 4.36 Pengujian Pengecekan Data Master Kasir Data Salah ... 210

Tabel 4.37 Pengujian Pengecekan Data Master Dokter Data Normal ... 211

Tabel 4.38 Pengujian Pengecekan Data Master Dokter Data Salah ... 211

Tabel 4.39 Pengujian Pengecekan Data Master Golongan Data Normal . 212 Tabel 4.40 Pengujian Pengecekan Data Master Golongan Data Salah... 212

Tabel 4.41 Pengujian Pengecekan Data Master Jenis Obat Data Normal 213 Tabel 4.42 Pengujian Pengecekan Data Master Jenis Obat Data Salah ... 213

Tabel 4.44 Pengujian Pengecekan Data Master Pabrik Data Normal ... 214

Tabel 4.44 Pengujian Pengecekan Data Master Pabrik Data Salah ... 214

Tabel 4.45 Pengujian Pengecekan Data Master Satuan Data Normal ... 215

Tabel 4.46 Pengujian Pengecekan Data Master Satuan Data Salah ... 215

Tabel 4.47 Pengujian Pengecekan Data Master Pembuatan Data Normal ... 216

Tabel 4.48 Pengujian Pengecekan Data Master Pembuatan Data Salah .. 216

Tabel 4.49 Pengujian Pengecekan Data Master Nomor Data Normal ... 217

Tabel 4.50 Pengujian Pengecekan Data Master Nomor Data Salah ... 217

Tabel 4.51 Pengujian Pengecekan Data Master Set Up Parameter Data Normal ... 218

Tabel 4.52 Pengujian Pengecekan Data Master Set Up Parameter Data Salah ... 218

Tabel 4.53 Pengujian Pengecekan Data Master ISO-DOI Data Normal .. 219

Tabel 4.54 Pengujian Pengecekan Data Master ISO-DOI Data Salah ... 219

(18)

Tabel 4.56 Pengujian Alpha Modul Apotek ... 223

Tabel 4.57 Responden Pengujian Betha ... 228

Tabel 4.58 Jawaban responden Pertanyaan 1 ... 228

Tabel 4.59 Jawaban responden Pertanyaan 2 ... 229

Tabel 4.60 Jawaban responden Pertanyaan 3 ... 229

(19)

xix

DAFTAR SIMBOL

Simbol pada UML

Simbol Keterangan

Note

Simbol yang berisi informasi tekstual suatu elemen UML.

Package_1

Package

Mengelompokkan model-model elemen.

Class_1 Class

Mendeskripsikan satu set objek yang berisi struktur, behaviour dan relasinya.

Case_1

Use Case

Menggambarkan fungsionalitas yang dimiliki sistem.

Asosiasi

Menggambarkan fungsionalitas yang dimiliki sistem.

Actor_1

Actor

Mempresentasikan pengguna sistem.

Action State

Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan suatu aktivitas.

State

Salah satu simbol activity diagram yang menggunakan suatu aktivitas.

Initial State

Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan awal suatu aktivitas.

Final State

Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan awal suatu aktivitas.

Decision

Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan percabangan/pengambilan keputusan.

[Object State_1] Object

(20)

Transition

Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan transisi atau percabangan.

Object_1

Object

Salah satu simbol sequence diagram yang menggambarkan objek- nya.

Component_1

Component

Salah satu simbol component diagram yang menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak.

Prosesor

Menunjukan alokasi perangkat lunak dalam suatu prosesor

Device

Menunjukan alokasi alat yang membatu proses pada prosesor

Koneksi

(21)

Daftar Simbol pada Entity Relationship Diagram (ERD)

Entititas Objek

Menunjukkan suatu objek yang dapat berupa benda, konsep manusia.

Relasi

Menunjukkan suatu hubungan logika antara satu file dengan file yang lain.

Garis Relasi

(22)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Tampilan Antar Muka ... A-1

LAMPIRAN B Listing Program ... B-1

LAMPIRAN C Hasil Kuisioner ... C-1

LAMPIRAN D Dokumen Manual Dari Sistem Lama ... D-1

(23)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan arus globalisasi yang diiringi dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) menyebabkan arus informasi yang dulunya sulit didapatkan kini dapat dengan mudah diperoleh sesuai dengan kebutuhan. Komputer merupakan suatu perangkat yang sangat dibutuhkan untuk proses penyajian pengolahan data, agar data yang diolah dapat memberikan suatu informasi yang diperlukan oleh pimpinan ataupun suatu perusahaan yang membutuhkan

Perkembangan komputer dari hari-ke hari mengalami perubahan yang sangat pesat, kebutuhan akan informasi yang akurat, tepat dan terkini juga semakin dibutuhkan agar dapat tetap bertahan dalam menghadapi segala tantangan di era globalisasi dan persaingan bebas. Perkembangan teknologi dan ilmu informatika yang pesat mendorong masyarakat baik kelompok maupun perorangan, instansi baik pemerintah maupun swasta untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan ilmu informatika tersebut. Keunggulan komputer dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta efisiensi suatu sistem informasi.

(24)

Sejalan dengan berjalan waktu maka bisnis Apotek Vika berkembangan ke arah pengobatan pasien dengan dibuatnya Poliklinik yang terdiri dari beberapa dokter.

Dengan banyaknya item obat, dan dari tahun ketahun bertambah yang dipengaruhi dengan tumbuhnya pabrik-pabrik farmasi baru, juga dipengaruhi penemuan jenis jenis obat baru, serta semakin banyak obat tiruan dari 1 macam obat original, maka banyak item obat yang belum ada di database obat di Apotek, tapi sudah ada di buku ISO ( Informasi Spesialite Obat ), IIMS ( Indonesia Index of Medical Specialities ), DOI ( Daftar Obat Indonesia).

Untuk transaksi penjualan dan penyimpan obat dilakukan sesuai dengan aturan dari BPOM ( Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan ) maka dilakukan dengan cara FIFO ( First In First Out ) berdasarkan tanggal kadaluarsa obat.

Dilihat dari latar belakang tersebut penulis mengambil suatu kesimpulan bagaimana membuat sistem yang terbaik bagi apotek tersebut. Terutama dalam hal mengolah data maka, penulis merasa perlu mengadakan penelitian dengan judul “Perancangan Aplikasi pengelolaan apotek dan pengobatan yang terintegrasi di apotek Vika berbasis client server”.

1.2 Identifikasi Masalah

Perumusan masalah dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :

(25)

2. Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat menangani penulisan resep dari poliklinik ( dokter ) yang dapat diproses langsung oleh apotek, sehingga lebih efektif, tanpa resepnya harus dibawa pasien.

3. Bagaimana menangani duplikasi data di poliklinik dan di apotek.

4. Bagaimana merancang sistem database obat yang ada di buku ISO ( Informasi Spesialite Obat ), IIMS ( Indonesia Index of Medical Specialities ), DOI ( Daftar Obat Indonesia).

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat Aplikasi pengelolaan apotek dan pengobatan terintegrasi di apotek Vika.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah.

1. Merancang suatu sistem informasi apotek yang dapat mengolah data pasien, kartu pasien, rekam medis pasien, data resep dari poliklinik ( dokter ).

2. Merancang suatu sistem yang dapat menangani penulisan resep dari poliklinik ( dokter ) yang dapat diproses langsung oleh apotek, sehingga lebih efektif, tanpa resepnya harus dibawa pasien, dan untuk mengurangi terjadi salah baca resep dokter poliklinik.

3. Merancang suatu sistem untuk melayani penjualan resep dari poliklinik dan resep dari dokter luar.

(26)

Daftar Obat Indonesia) sehingga memudahkan dalam pencarian obat dalam resep.

1.4 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak.

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:

a. System / Information Engineering

(27)

elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Pengujian

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

1.5 Batasan Masalah

(28)

1. Transaksi yang dibahas hanya transaksi pendaftaran, pemeriksaan di poliklinik dan penjualan resep di apotek.

2. Transaksi resep dari poliklinik bisa langsung dilihat di apotek dan transaksi dari resep dokter luar harus diinputkan oleh petugas apotek. 3. Aplikasi berbasis client server.

4. Metode pemodelan yang digunakan adalah berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

(29)

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

Menganalisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar metode yang diteliti serta metode yang telah digunakan secara umum.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(30)

8

LANDASAN TEORI

2.1 Client server

Arsitektur jaringan client server merupakan pengembangan dari arsitektur file server. Arsitektur ini adalah model konektivitas pada jaringan yang mengenal adanya server dan client, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Server dapat berbagi pakai data, aplikasi dan peripheral seperti harddisk, printer, modem dan lain-lain. Oleh karena itu, tidak jarang juga tercipta sebutan print server,

communication server dan lain sebagainnya. Prinsip kerjanya sangat

sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client. Sedangkan client

akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.

Gambar 2.1 Konektivitas ClientServer

Sistem client server ini menggunakan protocol TCP/IP (Transmission

Control Protocol/Internet Protocol). Unix dan Windows NT merupakan

(31)

2.1.1 Sistem Client Server

Sistem Client dan Server terdiri atas dua komponen (mesin) utama, yaitu Client dan Server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktifitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dahulu ditangani oleh client. Client menangani proses yang menjadi tanggung jawabnya. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data yang terletak di server, barulah client mengadakan hubungan denga server. Pada bentuk sistem client server untuk memenuhi kebutuhan client akan megirimkan pesan atau perintah

Query pengambilan data. Selanjutnya server yang menerima pesan

tersebut akan menjalankan Query tersebut dan hasilnya akan dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu, transfer datanya jauh lebih efisien. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar sistem client server berikut ini :

Gambar 2.2 Sistem Client-Server Kompleks

(32)

2.1.2 Komponen dasar Client Server

1. Client

Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal client dapat berupa PC, ponsel, komunikator, robot, televisi dan peralatan lain yang membutuhkan informasi.

2. Middleware

Midleware merupakan komponen perantara yang

memungkinkan client dan server untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Midleware ini dapat berupa Transaction

Monitor /TP. Remote Procedure Call atau Object Request

Broker/ORB.

3. Server

Server merupakan komputer khusus yang bertugas melayani aplikasi-palikasi jaringan / pihak yang menyediakan layanan. Server ini akan dapat berupa basis data SQL, Monitor TP, server groupware, server objek dan web. Secara umum, server berperan menerima pesan permintaan layanan dari client, memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client.

2.1.3 Karakteristik Server dan Client

1. Karakteristik Server a. Pasif

(33)

c. Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan berupa service

2. Karakteristik Client a. Aktif

b. Mengirim request

c. Menunggu dan menerima balasan dari server 2.1.4 Ciri-ciri Client Server

Beberapa ciri dari arsitektur sistem terdistribusi Client Server diantaranya : 1. Berbasis layanan

Server memberikan sejumlah layanan yang dibutuhkan dan diminta oleh client, antara lain : berbagai pakai berkas, dan peralatan pendukung. 2. Sumber daya yang digunakan bersama

Server mengelola sejumlah sumber daya yang dimiliki agar dapat diakses dan digunakan secara bersama-sama oleh terminal-terminal client yang terhubung pada server.

3. Hubungan dan interaksi Client Server

Hubungan yang terjadi antara server dan client adalah one-to many, yang berarti bahwa satu server melayani banyak client. Client selalu memulai transaksi dengan meminta layanan sedangkan server menanti permintaan layanan secara pasif.

4. Client tidak perlu mengetahui lokasi fisik server

(34)

5. Interoperabilitas perangkat lunak dan perangkat keras

Perangkat lunak dan keras yang digunakan oleh masing-masing client tidak harus sama dengan yang digunakan pada server, namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain.

6. Pertukaran berbasis pesan

Mekanisme dari Client Server berdasar pada pertukuran pesan. Pesan yang dipertukarkan adalah permintaan layanan dan umpan balik dari permintaan layanan tersebut.

7. Enkapsulasi layanan

Client tidak perlu mengetahui Sistem Operasi pengelolaan permintaan yang terjadi dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol Sistem Operasi pengelolaan permintaan.

8. Skalabilitas

Skalabilitas adalah kemampuan untuk diperbesar atau diperkecil. Ukuran sistem Client Server dapat diubah secara horizontal maupun vertikal. Perubahan vertikal berarti berpindah ke server lebih besar atau lebih cepat atau mendistribusikan tugas melayani client ke beberapa server. Pengubahan horizontal berarti menambah atau mengurangi jumlah client.

9. Konsistensi data

(35)

2.1.5 Tipe Jaringan Client Server

Berdasarkan tipe layanan yang diberikan server kepada client, jaringan Client Server dapat dibagi menjadi kedalam banyak tipe, tipe-tipe tersebut antara lain :

1. Server Berkas

Sistem jaringan berkas adalah sistem jaringan yang dimana layanan yang diberikan server berupa berkas, baik berkas aplikasi seperti aplikasi pengolahan kata, pengolahan angka, pengolahan data, pengolahan gambar dan lain sebagainya, maupun berkas yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut, seperti dokumen pengolahan kata, tabel-tabel pengolahan angka, berkas presentasi dan lain sebagainya.

`

Permintaan

Berkas

Client Server

Gambar 2.3 Server Berkas

2. Server Basis Data

(36)

Client Server `

Perintah Terstruktur

Hasil Proses Aplikasi

Gambar 2.4 Server Basis Data

3. Server Transaksi

Sistem jaringan server transaksi adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan server berupa hasil Sistem Operasi dari sekelompok perintah terstruktur yang diberikan client. Jaringan ini pada dasarnya hampir sama dengan sistem jaringan basis data sebelumnya. Perbedaan terletak pada server transaksi yang memproses sekelompok perintah terstruktur dari client, dan sekelompok perintah terstruktur ini disebut prosedur.

Client Server

`

Prosedur

Hasil Proses

Aplikasi Aplikasi

Gambar 2.5 Server Transaksi

4. Groupware Server

(37)

5. Server Objek

Sistem jaringan server objek adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan server berbentuk objek. Dalam jaringan ini, client dan server berkomunikasi melalui objek-objek yang miliki client dan server.

6. Web Server

Sistem jaringan web server adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan server berupa pengelolaan dan pemakaian bersama dokumen-dokumen yang saling terhubung. Jaringan ini merupakan jaringan yang memungkinkan tiap dokumen dalam jaringan memiliki hubungan ke dokumen lain sehingga dokumen-dokumen dalam jaringan terhubung satu dengan yang lain, semacam jaringan laba-laba.

2.1.6 Arsitektur Client Server

1. Two Tier

Arsitektur two tier merupakan arsitektur yang disebut Client Server dimana terdapat komputer sebagai client dan server yang berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu Model arsitektur Two Tier

(38)

Server Aplikasi

Client `

Client `

Client `

Gambar 2.6 Thin Client Thick Server

b. Thick Client – Thin Server

Server

Client

`

Client

`

Client

`

Aplikasi Aplikasi Aplikasi

Gambar 2.7 Thick Client Thin Server

2. Three Tier

Arsitektur Client Server ini memisahkan antara data (Data

Management Tier), aplikasi (Middle Tier) dan penyajian (Presentation

(39)

Aplikasi

Client

`

Client

`

Server Server

Gambar 2.8 Arsitektur Three Tier

a. Data Management Tier

Merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani pengolahan basis data.

b. Middle Tier

Merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani aplikasi-aplikasi dimana prosedur-prosedur dan perhitungan-perhitungan yang kompleks dilakukan di komputer.

c. Presentation Layer

Merupakan komputer client yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukkan data, mengajuan permintaan layanan kepada server dan melihat hasilnya.

3. n-Tier

Istilah n-tier menunjukan lapisan yang ada dalam sebuah aplikasi. Sebuah aplikasi terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu lapisan

Presentation (Presentation Layer), lapisan applica

(40)

Lapisan Presentation menghubungkan antarmuka dengan pengguna aplikasi, dapat berupa model grafis atau berupa teks. Pengguna dapat berinteraksi dengan aplikasi tersebut menggunakan lapisan

presentation ini. Lapisan Application berisi inti dari aplikasi dan lapisan data yang digunakan oleh aplikasi tersebut. Lapisan data dapat berbentuk satu atau lebih server basis data yang lokasinya tersebar dibeberapa tempat.

2.2 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standart untuk

melakukan spesifikasi visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari komponen-komponen perangkat lunak, dan digunakan untuk pemodelan bisnis. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, Sistem Operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan

class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk

penulisan piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus

(41)

memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari tiga notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD

(Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling

Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software

Engineering).

2.2.1 Konsepsi Dasar UML

Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural

classification, dynamic behavior, dan model management, bisa kita pahami

dengan mudah apabila kita melihat gambar diatas dari Diagrams. Main

concepts bisa kita pandang sebagai term yang akan muncul pada saat kita

membuat diagram. Dan view adalah kategori dari diagaram tersebut. Dalam UML mendefinisikan berbagai macam diagram, yaitu sebagai berikut :

a. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan

dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem,

(42)

Gambar 2.9 Use Case Diagram

b. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan

menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram

menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok

a. Nama (dan stereotype) b. Atribut

(43)

Berikut ini contoh gambar class diagram :

Gambar 2.10 Class Diagram

b. Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan

keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimulus yang diterima. Pada umumnya statechart diagram

menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu

statechart diagram). Berikut ini contoh gambar dari statechart diagram :

(44)

c. Activity Diagram

Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana

sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger

oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Activity diagrams

menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan Sistem Operasi paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Contoh activity diagram tanpa swimlane:

(45)

d. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam

dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa

message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar

dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Contoh sequence diagram

(46)

e. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek

seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap

message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi

memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

Gambar 2.14 Collaboration Diagram

f. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar

komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi

source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik

(47)

dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa

interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen

untuk komponen lain. Contoh component diagram:

Gambar 2.15 ComponentDiagram

g. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

(48)

piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan

requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

Gambar 2.16 DeployDiagram

h. Interaction overview diagram

Interaction Overview Diagram dalam Unified Modeling Language

(UML) adalah jenis kegiatan diagram yang mewakili simpul diagram interaksi. Mereka adalah mekanisme penataan tingkat tinggi untuk urutan diagram. Diagram menggambarkan interaksi ikhtisar ikhtisar aliran kontrol di mana setiap node dapat berupa diagram interaksi. Interaction Overview

Diagram menggabungkan aktivitas diagram dan in-line urutan diagram.

(49)

ikhtisar dan timing diagram. Dalam diagram interaksi node urutan diagram, dan ujung-ujungnya menunjukkan urutan interaksi ini terjadi. Anda juga dapat menggunakan diagram gambaran interaksi membongkar skenario yang rumit yang kalau tidak akan membutuhkan banyak jika-maka-lain jalan yang akan digambarkan sebagai sebuah diagram sekuens.

Sebagian besar notasi untuk interaksi overview diagram untuk kegiatan yang sama diagram. Sebagai contoh, awal, akhir, keputusan, menggabungkan, garpu dan bergabung node semua sama. Namun, overview diagram interaksi memperkenalkan dua elemen baru: interaksi kejadian-kejadian dan unsur-unsur interaksi.

Gambar 2.17 Interaction overview diagram

2.3 Pemrograman Berorientasi Objek ( PBO )

Pemrograman berorientasi objek (object-oriented programming

(50)

dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar.

2.3.1 Pengertian Objek, State, Behaviour

Objek bisa kita definisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki state ( keadaan ) dan behavior ( kelakuan/ tingkah laku ). Setiap objek memiliki atribut sebagai status yang kemudian akan disebut sebagai state.

Setiap objek memiliki tingkah laku yang kemudian akan disebut sebagai

behaviour.

2.3.2 Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:

2.3.2.1Kelas

(51)

dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.

2.3.2.1Objek

Objek, membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.

2.3.2.1Abstraksi

Abstraksi adalah suatu cara melihat suatu objek dalam bentuk yang sederhana. Abstraksi yaitu kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.

2.3.2.4Enkapsulasi

(52)

dan data yang sedang diolah agar diakses sembarangan oleh program lain. Manfaat dari proses enkapsulasi adalah Modularitas.

2.3.2.5Inheritance

Inheritance ( pewarisan ) merupakan pewarisan atribut dan

methode pada sebuah kelas yang diperoleh dari kelas yang telah terdefinisi. Setiap subclass akan mewarisi state ( variabel-variabel ) dan

behaviour ( method-method ) dari superkelas-nya. Super-kelas, digunakan

untuk menunjukkan hirarki class yang berarti kelas dasar dari sub-kelas/kelas. Sub-kelas adalah kelas anak atau turunan secara hirarki dari superkelas. Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada - objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (tidak selalu memiliki inheritas.)

2.3.2.6Polimorfosisme

Polimorfosisme (Banyak bentuk ) berarti satu objek dengan banyak

(53)

2.3.2.7Interface

Interface merupakan device yang digunakan untuk komunikasi

antar objek berbeda yang tidak memiliki hubungan apapun. Interface bisa dikatakan sebagai protokol komunikasi antar objek tersebut.

2.4 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak (software) adalah peralatan untuk menunjang untuk kerja dari perangkat keras (hardware). Perangkat lunak memberikan instruksi-instruksi yang dapat ditanggapi dan dimengerti oleh perangkat keras komputer. Perangkat lunak komputer (software) dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu :

a. Sistem Operasi (Operating Sistem)

Merupakan program yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan sistem komputer.

Contoh : Windows 9x, NT, Me, Xp Linux, dan lain-lain. b. Perangkat lunak aplikasi (Aplication Software)

Merupakan program yang ditulis dan dierjemahkan oleh bahasa pemrograman untuk keperluan aplikasi tertentu.

c. Bahasa Pemrograman (Programming Language)

Merupakan program yang digunakan untuk menterjemahkan suatu bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin, agar dapat dimengerti oleh komputer.

Contoh : Microsoft Word, Excel, Corel drae, dan lain-lain.

(54)

2.4.1 Pengenalan Borland Delphi 7.0

Delphi adalah suatu program berbasis bahasa Pascal yang berjalan dalam lingkungan Windows. Delphi telah memanfaatkan suatu teknik pemrograman yang disebut RAD yang telah membuat pemrograman menjadi lebih mudah. Delphi adalah suatu bahasa pemrograman yang telah memanfaatkan metode pemrograman Object Oriented Programming

(OOP).

Lingkungan kerja Borland Delphi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.18 Elemen-elemen Borland Delphi 7.0

Fungsi dari elemen-elemen di atas adalah :

- Object Inspector : suatu window yang berguna untuk mengatur suatu

object baik properti, events dan method. Object

Inspector

Form

(55)

- Form : Digunakan sebagai layar/window yang digunakan sebagai lembar kerja kita. Di form-lah semua komponen seperti tombol dan komponen lainnya disimpan.

- Window Unit/Source Code : Window/layar yang berisi perintah-perintah

yang akan dieksekusi oleh komputer. Di layar inilah kita mengisikan program-program.

- Component Palette : Layar yang berisikan komponen-komponen yang

dipakai dipakai dalam program kita.

2.4.2 Database

Perancangan basis data / database dilakukan untuk memperoleh gambaran database yang akan dibuat untuk mempermudah proses pengelolaan manajemen database.

2.4.2.1 Pengertian Database

Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan

sistem informasi karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sebuah sistem sehingga dapat dieksplorasi untuk membentuk informasi-informasi dalam berbagai bentuk.

(56)

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu :

1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).

2. Simpanan permanen (storage) untuk meyimpan basis data tersebut. 3. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak

ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management

System). Contoh DBMS yang terkenal misalnya adalah dBASE, Fox

Base, Microsoft Access, Oracle, dan lain-lain.

DBMS yang populer untuk mengolah basis data sekarang ini adalah RDBMS (Relational Data Base Management System). RDBMS menggambarkan suatu file basis data seperti suatu tabel, yaitu bagian kolom menggambarkan field dari data dan bagian baris menunjukkan

record dari data yang ada didalam tiga file basis data.

Adapun penerapan database ini antara lain untuk pembangunan sistem informasi, penyediaan barang, akuntansi, pemasaran produksi, layanan pelanggan yang digunakan dalam perusahaan retail, perbankan, perhotelan, sekolah-sekolah, dan sebagainya.

Tingkatan data dalam database, dapat disusun berdasarkan sistem tigkatan unik, yaitu :

(57)

Merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama lain.

b. File

Merupakan kumpulan dari record yang saling terkait dan memiliki format field yang sama dan sejenis.

c. Record

Merupakan kumpulan field yang menggambarkan suatu unit data individu tertentu.

d. Field

Merupakan atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data.

e. Byte

Yaitu atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field. Huruf tersebut dapat berupa numerik maupun abjad ataupun karakter khusus.

f. Bit

Yaitu bagian kecil dari data secara keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte.

Database yang penulis pakai dalam aplikasi pengolahan apotek

dan pengobatan ini adalah dengan menggunakan MySQL 5.0.

2.4.2.2 My SQL 5.0

(58)

MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu Free Software dan Shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL Free Software yang berada dibawah lisensi GNU/GPL (General Public License).

MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayarlisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain sebagai

database server, MySQL juga merupakan program yang dapat mengakses

suatu database MySQL yang berposisi sebagai server. Pada saat itu bearti progam kita berposisi sebagai Client. Jadi MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan baik sebagai Client maupun Server.

Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk database relasional atau dalam bahasa basisdata sering disebut dengan Relation Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan bernama SQL.

2.5 System Development Life Cycle

System Development Life Cycle (SDLC) atau yang dikenal dengan

Sistem Daur Hidup merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangan sistemnya.

Metode daur hidup terdiri dari dua tahap yaitu untuk front end

(59)

fuingsional) terdapat tahapan proses rancangan sistem terinci, implementasi dan pemeliharaan. Di setiap tahapan proses daur hidup dilakukan proses pendokumentasian untuk laporan atas segala yang telah dilakukan atau disepakati dalam setiap tahap tersebut. Tahapan-tahapan seperti ini sebenarnya merupakan tahapan di dalam pengembangan system teknik (engineering systems).

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, tim pembuat sistem mencoba memahami permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci setelah manajemen puncak menetapkan kebijakan untuk mengembangkan suatu pengembangan sistem, kemudian menentukan tujuan pembuatan system dan mengidentifikasikan kendala-kendalanya. Hasil dituangkan dalam proposal proyek. Perencanaan sistem ini menyakut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik seperti bahan-bahan bangunan yang diperlukan, tenaga kerja yang akan menjalankan proyek pengembangan konstruksi gedung atau jembatan, dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan pengembangan konstruksi gedung.

2. Tahap Analisis

(60)

harus dikembangkan dan mengidentifikasi keputusan yang baik. Langkah kedua memahami kerja dari konstruksi bangunan yang telah ada, langkah ketiga menganalisis system dan langkah yang terakhir membuat laporan analisis.

3. Tahap rancangan Sistem General, Evaluasi dan rancangan Sistem terinci Dengan memahami sistem sebelumnya dan kriteria-kriteria sistem yang akan dibangun, tim pengembang konstruksi dapat membuat rancangan sistem secara general kemudian rancangan tersebut di evaluasi sesuai dengan apa yang diinginkan pada sistem yang akan dibangun dengan membuat suatu rancangan sistem secara lebih terinci.

Proses ini sangat diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan. Dalam perancangan suatu pemodelan, video ini menggunakan UML yang bersifat objectoriented.

4. Tahap Implementasi dan Pemeliharaan

(61)

pengembangan selesai kemudian dilakukan pemeliharaan sistem yang telah terancang.

(62)

40

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan - kelemahannya, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.

3.1.1 Sejarah Apotek Vika

Arti kata Apotek adalah tempat menjual dan membuat atau meramu, meracik obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktek profesi farmasi sekaligus menjadi paritel. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani yaitu Apotheca

yang secara harfiah berarti ” Penyimpanan ”.

(63)

Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerjasama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan farmasi yang lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.

Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan komoditi yang lain di luar sediaan farmasi.

Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain di luar sediaan farmasi.

Apotek Vika berdiri tgl 28 Agustus 2002, dengan Surat Izin Apotek, No : 442/017-SIA/3909-Dinkes/2002 dan Apotek Vika merupakan salah satu badan usaha dari PT Viktori Agung dengan Akta Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah, Ruli Iskandar, SH dengan No. 6 tanggal 15 Nei 2002 di Jakarta.

Apotek Vika pernah membuka cabang apotek di dalam lokasi PDAM kota Bandung di jl. Badaksinga dengan kerjasama Koperasi PDAM pusat Bandung pada tahun 2004-2006. Karena omset penjualannya yang kecil maka apotek tersebut diambil alih oleh koperasi PDAM pusat Bandung.

(64)

kelamin, dan dokter gigi. Semoga dikemudian hari kami bisa mendirikan rumah sakit ibu dan anak.

3.1.1.1Visi dan Misi Apotek Vika 3.1.1.1.1 Visi

Menjadi usaha Apotek, Praktek Dokter, dan Rumah Sakit besar di Bandung Utara yang mengabdikan pada kepentingan dan peningkatan kesehatan masyarakat.

3.1.1.1.2 Misi

Adapun misi dari Apotek Vika adalah :

1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

2. Memberikan tambahan pemahaman atau pengertian tentang obat-obatan

3. Membantu masyarakat yang tidak mampu untuk berobat ke dokter dan persalinan.

4. Turut membantu dan mengembangkan serta meningkatkan perekenomian masyarakat disekitarnya.

3.1.1.2Tempat dan Kedudukan Apotek Nama Apotek : Vika

No SIK : 442/017-SIA/3909-Dinkes/2002 Propinsi : Jawa Barat

Gambar

Gambar 2.3 Server Berkas
Gambar 2.4 Server Basis Data
Gambar 2.6 Thin Client – Thick Server
Gambar 2.8 Arsitektur Three Tier
+7

Referensi

Dokumen terkait

Desain masukan pada sistem pembayaran pasien di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan berupa data administrator, identitas pasien, data rekam medis rawat

Pada saat ini Klinik Kesehatan Balai Pengobatan Albar yang mempunyai beberapa cabang di kota/kabupten Bandung melaksanakan pengelolaan data-data, rekam medis

Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Poliklinik "X" Di Bandung ” mengatakan bahwa sistem informasi ini membuat kinerja dari

Aplikasi yang dibangun sangat efektif karena Informasi data pasien, data rekam medis, data kunjungan pasien, data pemerimaan obat, data pengeluaran obat, dan data

Program aplikasi rekam medis pasien poli umum yang dibangun dapat mengefisienkan pekerjaan petugas rekam medis sekitar 61,4% serta dapat meningkatkan

Hasil perancangan formulir rekam medis gigi klinik Sakinah (gambar 1) telah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan standar nasional rekam medis kedokteran gigi, dimana

Berdasarkan context diagram maka dapat dirancang DFD Level 0 Aplikasi Rekam Medis Klinik Rumah Safa Surabaya yang terdiri dari 3 proses, yaitu pengelolaan

Hasil perancangan formulir rekam medis gigi klinik Sakinah (gambar 1) telah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan standar nasional rekam medis kedokteran gigi, dimana