PERANCANGAN APLIKASI PENGELOLAAN
APOTEK DAN PENGOBATAN YANG
TERINTEGRASI DI APOTEK VIKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Hendra
10106287
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
PERANCANGAN APLIKASI PENGELOLAAN
APOTEK DAN PENGOBATAN YANG TERINTEGRASI
DI APOTEK VIKA
Hendra
10106287
Pembimbing
Edi Mulyana, M.T.
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
PERANCANGAN APLIKASI PENGELOLAAN
APOTEK DAN PENGOBATAN YANG TERINTEGRASI
DI APOTEK VIKA
Hendra
10106287
Penguji I
Irawan Afrianto, S.T. NIP. 41277006009
Penguji II
Edi Mulyana, M.T.
Penguji III
i
ABSTRAK
PERANCANG AN AP LIKASI P ENGELOLAAN APOTEK DAN PENGOB ATAN TERINTEGRASI DI APOTEK VIKA
Oleh
Hendra 10106287
Perkembangan kemajuan teknologi informasi sekarang ini dirasakan sangat pesat karena didorong oleh adanya kebutuhan akan data dan informasi o leh pengguna baik individu, organisasi atau lembaga. Selain itu manfaat suatu informasi mempunyai dampak yang cukup besar terhadap perkembangan lembaga itu sendiri. Begitupun dalam dunia kesehatan, sebagai salah satu sektor pelayanan umum, dunia kesehatan dituntut untuk dapat lebih meningkatkan pelayanan medisnya secara lebih baik, cepat dan efisien.
Perancangan Aplikasi Pengelolaan Poliklinik dan Apotek ini dibangun untuk dapat membantu pihak klinik BMS dalam mengolah data pasien, data rekam medis pasien, data pengguna aplikasi, data obat, data transaksi dan penyajian data laporan hari dan bulan.
Perancangan Aplikasi Pengelolaan Poliklinik dan Apotek ini dibangun melalui tahap analisis dan perancangan menggunakan metode berorientasi objek dengan notasi Unified Modeling Language (UML) sebagai alat bantu dalam proses analisis dan perancangannya. Pada implementasinya, sistem informasi ini berjalan diatas web browser yang salah satu kelebihan dari aplikasi berbasis web adalah kemudahannya dalam penyebaran aplikasinya. Perancangan Aplikasi Pengelolaan Poliklinik dan Apotek ini dibangun dengan bahasa pemograman Delphi, sedangkan database yang digunakan didalam sistem informasi ini adalah MYSQL 5.0 yang sudah terbukti kehandalannya.
i
ABSTRACT
THE DESIGN OF PHARMACY MANAGEMENT AND INTEGRATED
MEDICINAL TREATMENT AT VIKA PHARMACY
by
Hendra 10106287
Progress growth of information technology on this time have a good sense moving forward because push with need of data and information right individually or organization. Beside that, the benefit of an information have big enough impact to growth that organization or corporate self. So in healthy world, as one of many of a public service, healthy world demand could be to hight the medical service more good, fast and eficient.
Information system of clinic and pharmacy build for can help the clinic for processing patient data, medical record patient data, user application data, medicine data, transaction data and dishes daily report and month report.
This Information system build by step of analysis and angineering use object oriented method with Unified Modeling Language (UML) as tool for help in process analysis and engeneering. In implementation, this information system walk on web browser who one of many of the excess from aplication base on web
is easy for deployment of the aplication. The design of pharmacy’s management
application is set by using by using dhelpy language program while the applied database which used in this information system is MYSQL 5.0 this program has been proved to be countable.
vi DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULULAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Metodologi Penelitian ... 3
1.5 Batasan Masalah... 6
1.6 Sistematika Penulisan... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Client Server... 8
2.2.1 Sistem Client Server ... 9
2.2.2 Komponen Client Server ... 10
2.2.3 Karakteristik Server dan Client ... 11
2.2.4 Ciri-ciri Client Server ... 11
2.2.5 Tipe Jaringan Server dan Client ... 13
2.2.6 Arsitektur Client Server ... 16
2.2 Unified Modelling Language (UML) ... 18
vii
2.3 Pemograman Berorientasi Objek (PBO) ... 27
2.3.1 Pengertian Object, State, Behaviour ... 28
2.3.2 Pemograman orientasi-objek menekankan 7 konsep ... 28
2.4 Perangkat Lunak Pendukung... 31
2.4.1 Pengenalan BorlandDelphi 7.0 ... 32
2.4.2 Database ... 33
2.5 System Development Life Cycle ... 36
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem ... 40
3.1.1 Sejarah Apotek Vika ... 40
3.1.2 Analisis Masalah ... 49
3.1.3 Analisa Prosedural dan Aliran Dokumen yang sedang berjalan . 56 3.1.4 Analisis dan kebutuhan non fungsional ... 58
3.2 Pemodelan ... 59
3.2.1 Pemodelan Bisnis ... 59
3.2.2 Pemodelan Sistem Aplikasi... 73
3.3 Perancangan Sistem ... 129
3.3.1 Perancangan Arsitektur Sistem ... 129
3.3.1.1 Model Komputasi ... 129
3.3.1.2 Infrastruktur ... 129
3.3.1.3 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 130
3.3.1.4 Security ... 136
3.3.2 Perancangan Interface ... 136
3.3.2.1 Struktur Menu ... 136
3.3.2.2 Perancangan Input Output ... 137
3.3.2.2.1 Perancangan Input ... 137
3.3.2.2.2 Perancangan Output ... 153
3.3.3 Perancangan Database ... 162
3.3.3.1 Hubungan Antar Tabel ... 162
3.3.3.2 Struktur Tabel ... 163
viii
3.3.4.1 Perancangan Pengkodean untuk penomoran transaksi ... 165
3.3.4.2 Perancangan Pengkodean untuk master ... 167
3.3.4.3 Kesimpulan dari Perancangan Pengkodean ... 170
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 171
4.2 Implementasi Antarmuka ... 172
4.3 Implemantasi Database ... 173
4.4 Tampilan Program ... 178
4.5 Pengujian Sistem ... 195
4.5.1 Pengujian Alpha ... 195
4.5.2 Kesimpulan Pengujian Alpha Modul Poliklinik ... 220
4.5.3 Kesimpulan Pengujian Alpha Modul Apotek ... 223
4.5.4 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 227
4.5.5 Pengujian Betha ... 227
4.5.6 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 230
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 231
5.2 Saran ... 232 DAFTAR PUSTAKA.
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Koneksitas Client Server ... 8
Gambar 2.2 Sistem Client-Server Kompleks ... 9
Gambar 2.3 Server Berkas ... 9
Gambar 2.4 Server Basis Data... 14
Gambar 2.5 Server Transaksi... 14
Gambar 2.6 Thin Client – Thick Server ... 16
Gambar 2.7 Thick Client – Thin Server ... 16
Gambar 2.8 Arsitektur Three Tier ... 17
Gambar 2.9 Use Case Diagram ... 20
Gambar 2.10 Class Diagram ... 21
Gambar 2.11 Statechart Diagram ... 21
Gambar 2.12 Activity Diagram ... 22
Gambar 2.13 Sequence Diagram ... 23
Gambar 2.14 Collaboration Diagram ... 24
Gambar 2.15 Component Diagram ... 25
Gambar 2.16 Deploy Diagram ... 26
Gambar 2.17 Interaction overview diagram ... 27
Gambar 2.18 Elemen-elemen Borland Delphi 7.0 ... 32
Gambar 2.19 Model System Development Life Cycle... 39
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek Vika – Bandung ... 43
Gambar 3.2 Activity Diagram untuk pendaftaran pasien ... 52
Gambar 3.3 Activity Diagram untuk pemeriksaan pasien ... 53
Gambar 3.4 Activity Diagram untuk pembayaran pemeriksaan ... 54
Gambar 3.5 Activity Diagram untuk penjualan obat dengan resep …... .. 55
Gambar 3.6 Activity Diagram untuk penjualan obat tanpa resep ... 57
Gambar 3.7 Use Case Diagram untuk pemeriksaan pasien ... 60
Gambar 3.9 Use Case Diagram untuk penjualan obat tanpa resep ... 61
Gambar 3.10 Clas Diagram untuk pemeriksaan dan penjualan obat ... 63
Gambar 3.11Activity Diagram untuk Pemeriksaan pasien di poliklinik .. 64
Gambar 3.12 Activity Diagram untuk Penjualan obat dengan resep... 65
Gambar 3.13 Activity Diagram untuk Penjualan obat tanpa resep ... 66
Gambar 3.14 Sequence Diagram untuk pemeriksaan pasien baru ... .67
Gambar 3.15 Sequence Diagram untuk pendaftaran pasien lama ... 68
Gambar 3.16 Sequence Diagram untuk pemeriksaan pasien ... 69
Gambar 3.17 Sequence Diagram untuk penjualan obat dengan resep ... 70
Gambar 3.18 Sequence Diagram untuk penjualan obat tanpa resep ... 71
Gambar 3.19 Collaboration Diagram untuk proses di poliklinik dan apotek ... 72
Gambar 3.20 Usecase Login ... 74
Gambar 3.21 Activity Diagram Lgin ... 76
Gambar 3.22 Usecase Menu Utama ... 77
Gambar 3.23 Usecase Master ... 79
Gambar 3.24 UseCase Diagram Data Obat... 81
Gambar 3.25 Activity Diagram Data Obat ... 83
Gambar 3.26 Activity Diagram Data Pasien ... 86
Gambar 3.27 UseCase Diagram Data Dokter ... 87
Gambar 3.28 Activity Diagram Data Dokter ... 89
Gambar 3.29 UseCase Diagram Data Pabrik ... 90
Gambar 3.30 Activity Diagram Data Pabrik ... 92
Gambar 3.31 UseCase Diagram Data Golongan... 93
Gambar 3.32 Activity Diagram Data Golongan ... 95
Gambar 3.33 UseCase Diagram Data Satuan ... 97
Gambar 3.34 Activity Diagram Data Satuan ... 98
Gambar 3.35 UseCase Diagram Data Supplayer ... 99
Gambar 3.36 Activity Diagram Data Supplayer ... 101
Gambar 3.37 UseCase Diagram Data ISO DOI ... 102
Gambar 3.39 Use Case Diagram Pendaftaran ... 105
Gambar 3.40 Activity Diagram Pendaftaran ... 107
Gambar 3.41 Sequence Diagram Pendaftaran... 108
Gambar 3.42 Use Case Diagram Pemeriksaan ... 109
Gambar 3.43 Activity Diagram Pemeriksaan ... 111
Gambar 3.44 Sequence Diagram Pemeriksaan ... 112
Gambar 3.45 Use Case Diagram Penjualan... 113
Gambar 3.46 Activity Diagram Penjualan ... 115
Gambar 3.47 Sequence Diagram Penjualan... 116
Gambar 3.48 Use Case Diagram Pembayaran ... 117
Gambar 3.49 Activity Diagram Pembayaran ... 119
Gambar 3.50 Sequence Diagram Pembayaran ... 120
Gambar 3.51 Usecase Diagram Laporan ... 121
Gambar 3.52 Activity Diagram laporan ... 123
Gambar 3.53 Sequence Diagram Laporan ... 124
Gambar 3.54 UseCase Diagram Logout ... 125
Gambar 3.55 Activity Diagram Logout ... 127
Gambar 3.56 Class Diagram untuk proses di poliklinik dan di apotek .... 128
Gambar 3.57 Thick Client – Thin Server ... 129
Gambar 3.58 Konektivitas ClientServer ... 130
Gambar 3.59 Perancangan Arsitektur Aplikasi Petugas Pendaftaran Poliklinik ... 132
Gambar 3.60 Perancangan Arsitektur Aplikasi Dokter Poliklinik ... 133
Gambar 3.61 Perancangan Arsitektur Aplikasi Petugas Apotek ... 134
Gambar 3.62 Perancangan Arsitektur Aplikasi Kasir ... 135
Gambar 3.63 Struktur menu ... 136
Gambar 3.64 Perancangan form Menu master obat ... 137
Gambar 3.65 Perancangan form Menu master pasien ... 137
Gambar 3.66 Perancangan form Menu master supplier ... 138
Gambar 3.67 Perancangan form Menu master dokter ... 138
Gambar 3.69 Perancangan form Menu golongan ... 139
Gambar 3.70 Perancangan form Menu jenis obat ... 139
Gambar 3.71 Perancangan form Menu master pabrik ... 140
Gambar 3.72 Perancangan form Menu master satuan ... 140
Gambar 3.73 Perancangan form Menu master uang pembuatan ... 140
Gambar 3.74 Perancangan form Menu master kode transaksi ... 140
Gambar 3.75 Perancangan form Menu master nomor... … 141
Gambar 3.76 Perancangan form Menu master set up parameter... 141
Gambar 3.77 Perancangan form Menu master obat DOI/ISO... 142
Gambar 3.78 Perancangan form Menu pendaftaran pasien ... 143
Gambar 3.79 Perancangan form Menu kartu rekam medis pasien ... 143
Gambar 3.80 Perancangan form Menu resep poliklinik Vika ... 144
Gambar 3.81 Perancangan form Menu penjualan counter ... 145
Gambar 3.82 Perancangan form Menu pembayaran penjualan counter...146
Gambar 3.83 Perancangan form Menu retur penjualan counter ... 146
Gambar 3.84 Perancangan form Menu penjualan resep ... 147
Gambar 3.85 Perancangan form Menu pembayaran penjualan resep ... 148
Gambar 3.86 Perancangan form Menu retur penjualan resep ... 148
Gambar 3.87 Perancangan form Menu laporan penjualan counter ... 149
Gambar 3.88 Perancangan form Menu laporan penjualan resep ... 149
Gambar 3.89 Perancangan form Menu pembelian apotek ... 150
Gambar 3.90 Perancangan form Menu retur pembelian apotek ... 151
Gambar 3.91 Perancangan form Menu laporan pembelian apotek ... 152
Gambar 3.92 Perancangan form Menu cetak daftar harga ... 152
Gambar 3.93 Perancangan output penjualan counter ... 153
Gambar 3.94 Perancangan output penjualan resep ... 154
Gambar 3.95 Perancangan output retur penjualan counter ... 155
Gambar 3.96 Perancangan output retur penjualan resep ... 156
Gambar 3.97 Perancangan output pembelian apotek ... 157
Gambar 3.98 Perancangan output retur pembelian apotek ... 158
Gambar 3.100 Perancangan output laporan penjualan resep ... 159
Gambar 3.101 Perancangan output laporan pembelian apotek ... 160
Gambar 3.102 Perancangan output daftar harga ... 161
Gambar 3.103 Hubungan Antar Tabel ... 162
Gambar 4.1 Antarmuka Form Halaman Utama ... 178
Gambar 4.2 Antarmuka Form Login ... 178
Gambar 4.3 Antarmuka Form Master... 179
Gambar 4.4 Antarmuka Form Transaksi ... 179
Gambar 4.5 Antarmuka Form Proses ... 180
Gambar 4.6 Antarmuka Form Laporan ... 180
Gambar 4.7 Antarmuka Form Tools ... 181
Gambar 4.8 Antarmuka Form Help... 181
Gambar 4.9 Antarmuka Master Obat ... 182
Gambar 4.10 Antarmuka Form Master Pasien ... 182
Gambar 4.11 Antarmuka Form Master Supplier ... 183
Gambar 4.12 Antarmuka Form Master Dokter... 183
Gambar 4.13 Antarmuka Form Master Kasir ... 184
Gambar 4.14 Antarmuka Form Master Golongan ... 184
Gambar 4.15 Antarmuka Form Master Jenis Obat ... 185
Gambar 4.16 Antarmuka Form Master Pabrik ... 185
Gambar 4.17 Antarmuka Form Master Satuan... 186
Gambar 4.18 Antarmuka Form Uang Pembuatan ... 186
Gambar 4.19 Antarmuka Form Master Nomor... 187
Gambar 4.20 Antarmuka Form Master Set Up Parameter ... 187
Gambar 4.21 Antarmuka Form Master Obat berdasarkan Iso/ Doi ... 188
Gambar 4.22 Antarmuka Form Transaksi Pendaftaran Pasien di Poliklinik Vika... 188
Gambar 4.23 Antarmuka Form Transaksi Pemeriksaan Pasien pada Rekam Medis ... 189
Gambar 4.24 Antarmuka Form Transaksi Pengisian Resep Dokter ... 189
Gambar 4.26 Antarmuka Form Transaksi Retur Penjualan Counter ... 190
Gambar 4.27 Antarmuka Form Transaksi Penjualan Resep ... 191
Gambar 4.28 Antarmuka Form Transaksi Retur Penjualan Resep ... 191
Gambar 4.29 Antarmuka Form Transaksi Pembelian Barang ... 192
Gambar 4.30 Antarmuka Form Transaksi Retur Pembelian Barang ... 192
Gambar 4.31 Antarmuka Form Transaksi Pembayaran ... 193
Gambar 4.32 Antarmuka Form Laporan Penjualan Counter ... 193
Gambar 4.33 Antarmuka Form Laporan Penjualan Counter per Kasir ... ... 194
Gambar 4.34 Antarmuka Form Laporan Penjualan Resep ... 194
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Aktor dan Hak Akses ... 73
Tabel 3.2 Skenario Usecase Login... 75
Tabel 3.3 Skenario Menu Utama ... 78
Tabel 3.4 Skenario Master ... 80
Tabel 3.5 Skenario Usecase data obat ... 82
Tabel 3.6 Skenario Usecase Data Pasien ... 85
Tabel 3.7 Skenario Usecase Data Dokter ... 88
Tabel 3.8 Skenario Usecase Data Pabrik ... 91
Tabel 3.9 Skenario Usecase Data Golongan ... 94
Tabel 3.10 Skenario Data Satuan ... 96
Tabel 3.11 Skenario Usecase Data Supplayer... 100
Tabel 3.12 Skenario Usecase Data ISO DOI ... 103
Tabel 3.13 Skenario Usecase Pendaftaran ... 106
Tabel 3.14 Skenario Usecase Pemeriksaan ... 110
Tabel 3.15 Skenario Usecase Penjualan ... 114
Tabel 3.16 Skenario Usecase Pembayaran... 118
Tabel 3.17 Skenario Usecase Laporan ... 122
Tabel 3.18 Skenario Usecase Data Logout ... 126
Tabel 3.19 Tabel pengelompokan user ... 136
Tabel 3.20 Tabel Struktur Tabel (TPasien) ... 163
Tabel 3.21 Tabel Struktur Tabel (TResep) ... 163
Tabel 3.22Tabel Struktur Tabel (TResepD) ... 163
Tabel 3.23 Tabel Struktur Tabel (TDokter) ... 164
Tabel 3.24 Tabel Struktur Tabel (TJual) ... 164
Tabel 3.25 Tabel Struktur Tabel (TJualD) ... 164
Tabel 3.26 Tabel Struktur Table (TKasir) ... 164
Tabel 4.2 Tabel Dokter ... 173
Tabel 4.3 Tabel Kasir ... 173
Tabel 4.4 Tabel Obat... 174
Tabel 4.5 Tabel Pasien ... 175
Tabel 4.6 Tabel Supplayer ... 175
Tabel 4.7 Tabel Pabrik ... 175
Tabel 4.8 Tabel Jual ... 176
Tabel 4.9 Tabel JualD ... 176
Tabel 4.10 Tabel Golongan... 176
Tabel 4.11 Tabel Resep ... 177
Tabel 4.12 Tabel ResepD ... 177
Tabel 4.13 Tabel Kadaluarsa ... 177
Tabel 4.14 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Petugas Pendaftaran ... 196
Tabel 4.15 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Dokter Poliklinik ... 196
Tabel 4.16 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Kasir ... 197
Tabel 4.17 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Petugas Apotek ... 198
Tabel 4.18 Rencana Pengujian Perancangan dan Pengelolaan di Apotek Vika untuk Admin ... 200
Tabel 4.19 Pengujian Login untuk Petugas Pendaftaran Data Normal .. 202
Tabel 4.20 Pengujian Login untuk Petugas Pendaftaran Data Salah ... 202
Tabel 4.21 Pengujian Login untuk Dokter Poliklinik Data Normal ... 203
Tabel 4.22 Pengujian Login untuk Dokter Poliklinik Data Salah ... 203
Tabel 4.23 Pengujian Login untuk Kasir Data Normal ... 204
Tabel 4.24 Pengujian Login untuk Kasir Data Salah ... 204
Tabel 4.25 Pengujian Login untuk Petugas Apotek Data Normal ... 205
Tabel 4.26 Pengujian Login untuk Petugas Apotek Data Salah ... 205
Tabel 4.28 Pengujian Login untuk Admin Data Salah ... 206
Tabel 4.29 Pengujian Pengecekan Data Master Obat Data Normal ... 207
Tabel 4.30 Pengujian Pengecekan Data Master Obat Data Salah ... 207
Tabel 4.31 Pengujian Pengecekan Data Master Pasien Data Normal... 208
Tabel 4.32 Pengujian Pengecekan Data Master Pasien Data Salah ... 208
Tabel 4.33 Pengujian Pengecekan Data Master Supplayer Data Normal 209 Tabel 4.34 Pengujian Pengecekan Data Master Supplayer Data Salah .... 209
Tabel 4.35 Pengujian Pengecekan Data Master Kasir Data Normal ... 210
Tabel 4.36 Pengujian Pengecekan Data Master Kasir Data Salah ... 210
Tabel 4.37 Pengujian Pengecekan Data Master Dokter Data Normal ... 211
Tabel 4.38 Pengujian Pengecekan Data Master Dokter Data Salah ... 211
Tabel 4.39 Pengujian Pengecekan Data Master Golongan Data Normal . 212 Tabel 4.40 Pengujian Pengecekan Data Master Golongan Data Salah... 212
Tabel 4.41 Pengujian Pengecekan Data Master Jenis Obat Data Normal 213 Tabel 4.42 Pengujian Pengecekan Data Master Jenis Obat Data Salah ... 213
Tabel 4.44 Pengujian Pengecekan Data Master Pabrik Data Normal ... 214
Tabel 4.44 Pengujian Pengecekan Data Master Pabrik Data Salah ... 214
Tabel 4.45 Pengujian Pengecekan Data Master Satuan Data Normal ... 215
Tabel 4.46 Pengujian Pengecekan Data Master Satuan Data Salah ... 215
Tabel 4.47 Pengujian Pengecekan Data Master Pembuatan Data Normal ... 216
Tabel 4.48 Pengujian Pengecekan Data Master Pembuatan Data Salah .. 216
Tabel 4.49 Pengujian Pengecekan Data Master Nomor Data Normal ... 217
Tabel 4.50 Pengujian Pengecekan Data Master Nomor Data Salah ... 217
Tabel 4.51 Pengujian Pengecekan Data Master Set Up Parameter Data Normal ... 218
Tabel 4.52 Pengujian Pengecekan Data Master Set Up Parameter Data Salah ... 218
Tabel 4.53 Pengujian Pengecekan Data Master ISO-DOI Data Normal .. 219
Tabel 4.54 Pengujian Pengecekan Data Master ISO-DOI Data Salah ... 219
Tabel 4.56 Pengujian Alpha Modul Apotek ... 223
Tabel 4.57 Responden Pengujian Betha ... 228
Tabel 4.58 Jawaban responden Pertanyaan 1 ... 228
Tabel 4.59 Jawaban responden Pertanyaan 2 ... 229
Tabel 4.60 Jawaban responden Pertanyaan 3 ... 229
xix
DAFTAR SIMBOL
Simbol pada UML
Simbol Keterangan
Note
Simbol yang berisi informasi tekstual suatu elemen UML.
Package_1
Package
Mengelompokkan model-model elemen.
Class_1 Class
Mendeskripsikan satu set objek yang berisi struktur, behaviour dan relasinya.
Case_1
Use Case
Menggambarkan fungsionalitas yang dimiliki sistem.
Asosiasi
Menggambarkan fungsionalitas yang dimiliki sistem.
Actor_1
Actor
Mempresentasikan pengguna sistem.
Action State
Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan suatu aktivitas.
State
Salah satu simbol activity diagram yang menggunakan suatu aktivitas.
Initial State
Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan awal suatu aktivitas.
Final State
Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan awal suatu aktivitas.
Decision
Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan percabangan/pengambilan keputusan.
[Object State_1] Object
Transition
Salah satu simbol activity diagram yang menggambarkan transisi atau percabangan.
Object_1
Object
Salah satu simbol sequence diagram yang menggambarkan objek- nya.
Component_1
Component
Salah satu simbol component diagram yang menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak.
Prosesor
Menunjukan alokasi perangkat lunak dalam suatu prosesor
Device
Menunjukan alokasi alat yang membatu proses pada prosesor
Koneksi
Daftar Simbol pada Entity Relationship Diagram (ERD)
Entititas Objek
Menunjukkan suatu objek yang dapat berupa benda, konsep manusia.
Relasi
Menunjukkan suatu hubungan logika antara satu file dengan file yang lain.
Garis Relasi
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Tampilan Antar Muka ... A-1
LAMPIRAN B Listing Program ... B-1
LAMPIRAN C Hasil Kuisioner ... C-1
LAMPIRAN D Dokumen Manual Dari Sistem Lama ... D-1
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan arus globalisasi yang diiringi dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) menyebabkan arus informasi yang dulunya sulit didapatkan kini dapat dengan mudah diperoleh sesuai dengan kebutuhan. Komputer merupakan suatu perangkat yang sangat dibutuhkan untuk proses penyajian pengolahan data, agar data yang diolah dapat memberikan suatu informasi yang diperlukan oleh pimpinan ataupun suatu perusahaan yang membutuhkan
Perkembangan komputer dari hari-ke hari mengalami perubahan yang sangat pesat, kebutuhan akan informasi yang akurat, tepat dan terkini juga semakin dibutuhkan agar dapat tetap bertahan dalam menghadapi segala tantangan di era globalisasi dan persaingan bebas. Perkembangan teknologi dan ilmu informatika yang pesat mendorong masyarakat baik kelompok maupun perorangan, instansi baik pemerintah maupun swasta untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan ilmu informatika tersebut. Keunggulan komputer dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta efisiensi suatu sistem informasi.
Sejalan dengan berjalan waktu maka bisnis Apotek Vika berkembangan ke arah pengobatan pasien dengan dibuatnya Poliklinik yang terdiri dari beberapa dokter.
Dengan banyaknya item obat, dan dari tahun ketahun bertambah yang dipengaruhi dengan tumbuhnya pabrik-pabrik farmasi baru, juga dipengaruhi penemuan jenis jenis obat baru, serta semakin banyak obat tiruan dari 1 macam obat original, maka banyak item obat yang belum ada di database obat di Apotek, tapi sudah ada di buku ISO ( Informasi Spesialite Obat ), IIMS ( Indonesia Index of Medical Specialities ), DOI ( Daftar Obat Indonesia).
Untuk transaksi penjualan dan penyimpan obat dilakukan sesuai dengan aturan dari BPOM ( Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan ) maka dilakukan dengan cara FIFO ( First In First Out ) berdasarkan tanggal kadaluarsa obat.
Dilihat dari latar belakang tersebut penulis mengambil suatu kesimpulan bagaimana membuat sistem yang terbaik bagi apotek tersebut. Terutama dalam hal mengolah data maka, penulis merasa perlu mengadakan penelitian dengan judul “Perancangan Aplikasi pengelolaan apotek dan pengobatan yang terintegrasi di apotek Vika berbasis client server”.
1.2 Identifikasi Masalah
Perumusan masalah dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :
2. Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat menangani penulisan resep dari poliklinik ( dokter ) yang dapat diproses langsung oleh apotek, sehingga lebih efektif, tanpa resepnya harus dibawa pasien.
3. Bagaimana menangani duplikasi data di poliklinik dan di apotek.
4. Bagaimana merancang sistem database obat yang ada di buku ISO ( Informasi Spesialite Obat ), IIMS ( Indonesia Index of Medical Specialities ), DOI ( Daftar Obat Indonesia).
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat Aplikasi pengelolaan apotek dan pengobatan terintegrasi di apotek Vika.
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah.
1. Merancang suatu sistem informasi apotek yang dapat mengolah data pasien, kartu pasien, rekam medis pasien, data resep dari poliklinik ( dokter ).
2. Merancang suatu sistem yang dapat menangani penulisan resep dari poliklinik ( dokter ) yang dapat diproses langsung oleh apotek, sehingga lebih efektif, tanpa resepnya harus dibawa pasien, dan untuk mengurangi terjadi salah baca resep dokter poliklinik.
3. Merancang suatu sistem untuk melayani penjualan resep dari poliklinik dan resep dari dokter luar.
Daftar Obat Indonesia) sehingga memudahkan dalam pencarian obat dalam resep.
1.4 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.
c. Interview
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak.
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:
a. System / Information Engineering
elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.
c. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
d. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.
e. Pengujian
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
1.5 Batasan Masalah
1. Transaksi yang dibahas hanya transaksi pendaftaran, pemeriksaan di poliklinik dan penjualan resep di apotek.
2. Transaksi resep dari poliklinik bisa langsung dilihat di apotek dan transaksi dari resep dokter luar harus diinputkan oleh petugas apotek. 3. Aplikasi berbasis client server.
4. Metode pemodelan yang digunakan adalah berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN
Menganalisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar metode yang diteliti serta metode yang telah digunakan secara umum.
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
8
LANDASAN TEORI
2.1 Client server
Arsitektur jaringan client server merupakan pengembangan dari arsitektur file server. Arsitektur ini adalah model konektivitas pada jaringan yang mengenal adanya server dan client, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Server dapat berbagi pakai data, aplikasi dan peripheral seperti harddisk, printer, modem dan lain-lain. Oleh karena itu, tidak jarang juga tercipta sebutan print server,
communication server dan lain sebagainnya. Prinsip kerjanya sangat
sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client. Sedangkan client
akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.
Gambar 2.1 Konektivitas ClientServer
Sistem client server ini menggunakan protocol TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol). Unix dan Windows NT merupakan
2.1.1 Sistem Client Server
Sistem Client dan Server terdiri atas dua komponen (mesin) utama, yaitu Client dan Server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktifitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dahulu ditangani oleh client. Client menangani proses yang menjadi tanggung jawabnya. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data yang terletak di server, barulah client mengadakan hubungan denga server. Pada bentuk sistem client server untuk memenuhi kebutuhan client akan megirimkan pesan atau perintah
Query pengambilan data. Selanjutnya server yang menerima pesan
tersebut akan menjalankan Query tersebut dan hasilnya akan dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu, transfer datanya jauh lebih efisien. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar sistem client server berikut ini :
Gambar 2.2 Sistem Client-Server Kompleks
2.1.2 Komponen dasar Client Server
1. Client
Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal client dapat berupa PC, ponsel, komunikator, robot, televisi dan peralatan lain yang membutuhkan informasi.
2. Middleware
Midleware merupakan komponen perantara yang
memungkinkan client dan server untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Midleware ini dapat berupa Transaction
Monitor /TP. Remote Procedure Call atau Object Request
Broker/ORB.
3. Server
Server merupakan komputer khusus yang bertugas melayani aplikasi-palikasi jaringan / pihak yang menyediakan layanan. Server ini akan dapat berupa basis data SQL, Monitor TP, server groupware, server objek dan web. Secara umum, server berperan menerima pesan permintaan layanan dari client, memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client.
2.1.3 Karakteristik Server dan Client
1. Karakteristik Server a. Pasif
c. Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan berupa service
2. Karakteristik Client a. Aktif
b. Mengirim request
c. Menunggu dan menerima balasan dari server 2.1.4 Ciri-ciri Client Server
Beberapa ciri dari arsitektur sistem terdistribusi Client Server diantaranya : 1. Berbasis layanan
Server memberikan sejumlah layanan yang dibutuhkan dan diminta oleh client, antara lain : berbagai pakai berkas, dan peralatan pendukung. 2. Sumber daya yang digunakan bersama
Server mengelola sejumlah sumber daya yang dimiliki agar dapat diakses dan digunakan secara bersama-sama oleh terminal-terminal client yang terhubung pada server.
3. Hubungan dan interaksi Client Server
Hubungan yang terjadi antara server dan client adalah one-to many, yang berarti bahwa satu server melayani banyak client. Client selalu memulai transaksi dengan meminta layanan sedangkan server menanti permintaan layanan secara pasif.
4. Client tidak perlu mengetahui lokasi fisik server
5. Interoperabilitas perangkat lunak dan perangkat keras
Perangkat lunak dan keras yang digunakan oleh masing-masing client tidak harus sama dengan yang digunakan pada server, namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain.
6. Pertukaran berbasis pesan
Mekanisme dari Client Server berdasar pada pertukuran pesan. Pesan yang dipertukarkan adalah permintaan layanan dan umpan balik dari permintaan layanan tersebut.
7. Enkapsulasi layanan
Client tidak perlu mengetahui Sistem Operasi pengelolaan permintaan yang terjadi dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol Sistem Operasi pengelolaan permintaan.
8. Skalabilitas
Skalabilitas adalah kemampuan untuk diperbesar atau diperkecil. Ukuran sistem Client Server dapat diubah secara horizontal maupun vertikal. Perubahan vertikal berarti berpindah ke server lebih besar atau lebih cepat atau mendistribusikan tugas melayani client ke beberapa server. Pengubahan horizontal berarti menambah atau mengurangi jumlah client.
9. Konsistensi data
2.1.5 Tipe Jaringan Client Server
Berdasarkan tipe layanan yang diberikan server kepada client, jaringan Client Server dapat dibagi menjadi kedalam banyak tipe, tipe-tipe tersebut antara lain :
1. Server Berkas
Sistem jaringan berkas adalah sistem jaringan yang dimana layanan yang diberikan server berupa berkas, baik berkas aplikasi seperti aplikasi pengolahan kata, pengolahan angka, pengolahan data, pengolahan gambar dan lain sebagainya, maupun berkas yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut, seperti dokumen pengolahan kata, tabel-tabel pengolahan angka, berkas presentasi dan lain sebagainya.
`
Permintaan
Berkas
Client Server
Gambar 2.3 Server Berkas
2. Server Basis Data
Client Server `
Perintah Terstruktur
Hasil Proses Aplikasi
Gambar 2.4 Server Basis Data
3. Server Transaksi
Sistem jaringan server transaksi adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan server berupa hasil Sistem Operasi dari sekelompok perintah terstruktur yang diberikan client. Jaringan ini pada dasarnya hampir sama dengan sistem jaringan basis data sebelumnya. Perbedaan terletak pada server transaksi yang memproses sekelompok perintah terstruktur dari client, dan sekelompok perintah terstruktur ini disebut prosedur.
Client Server
`
Prosedur
Hasil Proses
Aplikasi Aplikasi
Gambar 2.5 Server Transaksi
4. Groupware Server
5. Server Objek
Sistem jaringan server objek adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan server berbentuk objek. Dalam jaringan ini, client dan server berkomunikasi melalui objek-objek yang miliki client dan server.
6. Web Server
Sistem jaringan web server adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan server berupa pengelolaan dan pemakaian bersama dokumen-dokumen yang saling terhubung. Jaringan ini merupakan jaringan yang memungkinkan tiap dokumen dalam jaringan memiliki hubungan ke dokumen lain sehingga dokumen-dokumen dalam jaringan terhubung satu dengan yang lain, semacam jaringan laba-laba.
2.1.6 Arsitektur Client Server
1. Two Tier
Arsitektur two tier merupakan arsitektur yang disebut Client Server dimana terdapat komputer sebagai client dan server yang berinteraksi melalui protokol dan media komunikasi tertentu Model arsitektur Two Tier
Server Aplikasi
Client `
Client `
Client `
Gambar 2.6 Thin Client – Thick Server
b. Thick Client – Thin Server
Server
Client
`
Client
`
Client
`
Aplikasi Aplikasi Aplikasi
Gambar 2.7 Thick Client – Thin Server
2. Three Tier
Arsitektur Client Server ini memisahkan antara data (Data
Management Tier), aplikasi (Middle Tier) dan penyajian (Presentation
Aplikasi
Client
`
Client
`
Server Server
Gambar 2.8 Arsitektur Three Tier
a. Data Management Tier
Merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani pengolahan basis data.
b. Middle Tier
Merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani aplikasi-aplikasi dimana prosedur-prosedur dan perhitungan-perhitungan yang kompleks dilakukan di komputer.
c. Presentation Layer
Merupakan komputer client yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukkan data, mengajuan permintaan layanan kepada server dan melihat hasilnya.
3. n-Tier
Istilah n-tier menunjukan lapisan yang ada dalam sebuah aplikasi. Sebuah aplikasi terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu lapisan
Presentation (Presentation Layer), lapisan applica
Lapisan Presentation menghubungkan antarmuka dengan pengguna aplikasi, dapat berupa model grafis atau berupa teks. Pengguna dapat berinteraksi dengan aplikasi tersebut menggunakan lapisan
presentation ini. Lapisan Application berisi inti dari aplikasi dan lapisan data yang digunakan oleh aplikasi tersebut. Lapisan data dapat berbentuk satu atau lebih server basis data yang lokasinya tersebar dibeberapa tempat.
2.2 Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standart untuk
melakukan spesifikasi visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi dari komponen-komponen perangkat lunak, dan digunakan untuk pemodelan bisnis. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, Sistem Operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan
class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk
penulisan piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan
syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus
memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari tiga notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD
(Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling
Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software
Engineering).
2.2.1 Konsepsi Dasar UML
Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural
classification, dynamic behavior, dan model management, bisa kita pahami
dengan mudah apabila kita melihat gambar diatas dari Diagrams. Main
concepts bisa kita pandang sebagai term yang akan muncul pada saat kita
membuat diagram. Dan view adalah kategori dari diagaram tersebut. Dalam UML mendefinisikan berbagai macam diagram, yaitu sebagai berikut :
a. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan
dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem,
Gambar 2.9 Use Case Diagram
b. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok
a. Nama (dan stereotype) b. Atribut
Berikut ini contoh gambar class diagram :
Gambar 2.10 Class Diagram
b. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan
keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimulus yang diterima. Pada umumnya statechart diagram
menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu
statechart diagram). Berikut ini contoh gambar dari statechart diagram :
c. Activity Diagram
Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana
sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger
oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Activity diagrams
menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan Sistem Operasi paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Contoh activity diagram tanpa swimlane:
d. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam
dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa
message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar
dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Contoh sequence diagram
e. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek
seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap
message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi
memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
Gambar 2.14 Collaboration Diagram
f. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar
komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi
source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik
dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa
interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen
untuk komponen lain. Contoh component diagram:
Gambar 2.15 ComponentDiagram
g. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana
piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan
requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
Gambar 2.16 DeployDiagram
h. Interaction overview diagram
Interaction Overview Diagram dalam Unified Modeling Language
(UML) adalah jenis kegiatan diagram yang mewakili simpul diagram interaksi. Mereka adalah mekanisme penataan tingkat tinggi untuk urutan diagram. Diagram menggambarkan interaksi ikhtisar ikhtisar aliran kontrol di mana setiap node dapat berupa diagram interaksi. Interaction Overview
Diagram menggabungkan aktivitas diagram dan in-line urutan diagram.
ikhtisar dan timing diagram. Dalam diagram interaksi node urutan diagram, dan ujung-ujungnya menunjukkan urutan interaksi ini terjadi. Anda juga dapat menggunakan diagram gambaran interaksi membongkar skenario yang rumit yang kalau tidak akan membutuhkan banyak jika-maka-lain jalan yang akan digambarkan sebagai sebuah diagram sekuens.
Sebagian besar notasi untuk interaksi overview diagram untuk kegiatan yang sama diagram. Sebagai contoh, awal, akhir, keputusan, menggabungkan, garpu dan bergabung node semua sama. Namun, overview diagram interaksi memperkenalkan dua elemen baru: interaksi kejadian-kejadian dan unsur-unsur interaksi.
Gambar 2.17 Interaction overview diagram
2.3 Pemrograman Berorientasi Objek ( PBO )
Pemrograman berorientasi objek (object-oriented programming
dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar.
2.3.1 Pengertian Objek, State, Behaviour
Objek bisa kita definisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki state ( keadaan ) dan behavior ( kelakuan/ tingkah laku ). Setiap objek memiliki atribut sebagai status yang kemudian akan disebut sebagai state.
Setiap objek memiliki tingkah laku yang kemudian akan disebut sebagai
behaviour.
2.3.2 Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
2.3.2.1Kelas
dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
2.3.2.1Objek
Objek, membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
2.3.2.1Abstraksi
Abstraksi adalah suatu cara melihat suatu objek dalam bentuk yang sederhana. Abstraksi yaitu kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
2.3.2.4Enkapsulasi
dan data yang sedang diolah agar diakses sembarangan oleh program lain. Manfaat dari proses enkapsulasi adalah Modularitas.
2.3.2.5Inheritance
Inheritance ( pewarisan ) merupakan pewarisan atribut dan
methode pada sebuah kelas yang diperoleh dari kelas yang telah terdefinisi. Setiap subclass akan mewarisi state ( variabel-variabel ) dan
behaviour ( method-method ) dari superkelas-nya. Super-kelas, digunakan
untuk menunjukkan hirarki class yang berarti kelas dasar dari sub-kelas/kelas. Sub-kelas adalah kelas anak atau turunan secara hirarki dari superkelas. Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada - objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (tidak selalu memiliki inheritas.)
2.3.2.6Polimorfosisme
Polimorfosisme (Banyak bentuk ) berarti satu objek dengan banyak
2.3.2.7Interface
Interface merupakan device yang digunakan untuk komunikasi
antar objek berbeda yang tidak memiliki hubungan apapun. Interface bisa dikatakan sebagai protokol komunikasi antar objek tersebut.
2.4 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak (software) adalah peralatan untuk menunjang untuk kerja dari perangkat keras (hardware). Perangkat lunak memberikan instruksi-instruksi yang dapat ditanggapi dan dimengerti oleh perangkat keras komputer. Perangkat lunak komputer (software) dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu :
a. Sistem Operasi (Operating Sistem)
Merupakan program yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan sistem komputer.
Contoh : Windows 9x, NT, Me, Xp Linux, dan lain-lain. b. Perangkat lunak aplikasi (Aplication Software)
Merupakan program yang ditulis dan dierjemahkan oleh bahasa pemrograman untuk keperluan aplikasi tertentu.
c. Bahasa Pemrograman (Programming Language)
Merupakan program yang digunakan untuk menterjemahkan suatu bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin, agar dapat dimengerti oleh komputer.
Contoh : Microsoft Word, Excel, Corel drae, dan lain-lain.
2.4.1 Pengenalan Borland Delphi 7.0
Delphi adalah suatu program berbasis bahasa Pascal yang berjalan dalam lingkungan Windows. Delphi telah memanfaatkan suatu teknik pemrograman yang disebut RAD yang telah membuat pemrograman menjadi lebih mudah. Delphi adalah suatu bahasa pemrograman yang telah memanfaatkan metode pemrograman Object Oriented Programming
(OOP).
Lingkungan kerja Borland Delphi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.18 Elemen-elemen Borland Delphi 7.0
Fungsi dari elemen-elemen di atas adalah :
- Object Inspector : suatu window yang berguna untuk mengatur suatu
object baik properti, events dan method. Object
Inspector
Form
- Form : Digunakan sebagai layar/window yang digunakan sebagai lembar kerja kita. Di form-lah semua komponen seperti tombol dan komponen lainnya disimpan.
- Window Unit/Source Code : Window/layar yang berisi perintah-perintah
yang akan dieksekusi oleh komputer. Di layar inilah kita mengisikan program-program.
- Component Palette : Layar yang berisikan komponen-komponen yang
dipakai dipakai dalam program kita.
2.4.2 Database
Perancangan basis data / database dilakukan untuk memperoleh gambaran database yang akan dibuat untuk mempermudah proses pengelolaan manajemen database.
2.4.2.1 Pengertian Database
Database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan
sistem informasi karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sebuah sistem sehingga dapat dieksplorasi untuk membentuk informasi-informasi dalam berbagai bentuk.
Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu :
1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).
2. Simpanan permanen (storage) untuk meyimpan basis data tersebut. 3. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak
ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management
System). Contoh DBMS yang terkenal misalnya adalah dBASE, Fox
Base, Microsoft Access, Oracle, dan lain-lain.
DBMS yang populer untuk mengolah basis data sekarang ini adalah RDBMS (Relational Data Base Management System). RDBMS menggambarkan suatu file basis data seperti suatu tabel, yaitu bagian kolom menggambarkan field dari data dan bagian baris menunjukkan
record dari data yang ada didalam tiga file basis data.
Adapun penerapan database ini antara lain untuk pembangunan sistem informasi, penyediaan barang, akuntansi, pemasaran produksi, layanan pelanggan yang digunakan dalam perusahaan retail, perbankan, perhotelan, sekolah-sekolah, dan sebagainya.
Tingkatan data dalam database, dapat disusun berdasarkan sistem tigkatan unik, yaitu :
Merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama lain.
b. File
Merupakan kumpulan dari record yang saling terkait dan memiliki format field yang sama dan sejenis.
c. Record
Merupakan kumpulan field yang menggambarkan suatu unit data individu tertentu.
d. Field
Merupakan atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data.
e. Byte
Yaitu atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field. Huruf tersebut dapat berupa numerik maupun abjad ataupun karakter khusus.
f. Bit
Yaitu bagian kecil dari data secara keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte.
Database yang penulis pakai dalam aplikasi pengolahan apotek
dan pengobatan ini adalah dengan menggunakan MySQL 5.0.
2.4.2.2 My SQL 5.0
MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu Free Software dan Shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL Free Software yang berada dibawah lisensi GNU/GPL (General Public License).
MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayarlisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain sebagai
database server, MySQL juga merupakan program yang dapat mengakses
suatu database MySQL yang berposisi sebagai server. Pada saat itu bearti progam kita berposisi sebagai Client. Jadi MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan baik sebagai Client maupun Server.
Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk database relasional atau dalam bahasa basisdata sering disebut dengan Relation Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan bernama SQL.
2.5 System Development Life Cycle
System Development Life Cycle (SDLC) atau yang dikenal dengan
Sistem Daur Hidup merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangan sistemnya.
Metode daur hidup terdiri dari dua tahap yaitu untuk front end
fuingsional) terdapat tahapan proses rancangan sistem terinci, implementasi dan pemeliharaan. Di setiap tahapan proses daur hidup dilakukan proses pendokumentasian untuk laporan atas segala yang telah dilakukan atau disepakati dalam setiap tahap tersebut. Tahapan-tahapan seperti ini sebenarnya merupakan tahapan di dalam pengembangan system teknik (engineering systems).
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, tim pembuat sistem mencoba memahami permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci setelah manajemen puncak menetapkan kebijakan untuk mengembangkan suatu pengembangan sistem, kemudian menentukan tujuan pembuatan system dan mengidentifikasikan kendala-kendalanya. Hasil dituangkan dalam proposal proyek. Perencanaan sistem ini menyakut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik seperti bahan-bahan bangunan yang diperlukan, tenaga kerja yang akan menjalankan proyek pengembangan konstruksi gedung atau jembatan, dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan pengembangan konstruksi gedung.
2. Tahap Analisis
harus dikembangkan dan mengidentifikasi keputusan yang baik. Langkah kedua memahami kerja dari konstruksi bangunan yang telah ada, langkah ketiga menganalisis system dan langkah yang terakhir membuat laporan analisis.
3. Tahap rancangan Sistem General, Evaluasi dan rancangan Sistem terinci Dengan memahami sistem sebelumnya dan kriteria-kriteria sistem yang akan dibangun, tim pengembang konstruksi dapat membuat rancangan sistem secara general kemudian rancangan tersebut di evaluasi sesuai dengan apa yang diinginkan pada sistem yang akan dibangun dengan membuat suatu rancangan sistem secara lebih terinci.
Proses ini sangat diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan. Dalam perancangan suatu pemodelan, video ini menggunakan UML yang bersifat objectoriented.
4. Tahap Implementasi dan Pemeliharaan
pengembangan selesai kemudian dilakukan pemeliharaan sistem yang telah terancang.
40
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan - kelemahannya, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.
3.1.1 Sejarah Apotek Vika
Arti kata Apotek adalah tempat menjual dan membuat atau meramu, meracik obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktek profesi farmasi sekaligus menjadi paritel. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani yaitu Apotheca
yang secara harfiah berarti ” Penyimpanan ”.
Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerjasama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan farmasi yang lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan pelayanan komoditi yang lain di luar sediaan farmasi.
Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain di luar sediaan farmasi.
Apotek Vika berdiri tgl 28 Agustus 2002, dengan Surat Izin Apotek, No : 442/017-SIA/3909-Dinkes/2002 dan Apotek Vika merupakan salah satu badan usaha dari PT Viktori Agung dengan Akta Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah, Ruli Iskandar, SH dengan No. 6 tanggal 15 Nei 2002 di Jakarta.
Apotek Vika pernah membuka cabang apotek di dalam lokasi PDAM kota Bandung di jl. Badaksinga dengan kerjasama Koperasi PDAM pusat Bandung pada tahun 2004-2006. Karena omset penjualannya yang kecil maka apotek tersebut diambil alih oleh koperasi PDAM pusat Bandung.
kelamin, dan dokter gigi. Semoga dikemudian hari kami bisa mendirikan rumah sakit ibu dan anak.
3.1.1.1Visi dan Misi Apotek Vika 3.1.1.1.1 Visi
Menjadi usaha Apotek, Praktek Dokter, dan Rumah Sakit besar di Bandung Utara yang mengabdikan pada kepentingan dan peningkatan kesehatan masyarakat.
3.1.1.1.2 Misi
Adapun misi dari Apotek Vika adalah :
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
2. Memberikan tambahan pemahaman atau pengertian tentang obat-obatan
3. Membantu masyarakat yang tidak mampu untuk berobat ke dokter dan persalinan.
4. Turut membantu dan mengembangkan serta meningkatkan perekenomian masyarakat disekitarnya.
3.1.1.2Tempat dan Kedudukan Apotek Nama Apotek : Vika
No SIK : 442/017-SIA/3909-Dinkes/2002 Propinsi : Jawa Barat