i
tentang masalah kesehatan masyarakat yang berada didaerah Cimanggung Kabupaten. Sumedang. Masalah yang terjadi dalam UPTD Puskesmas Cimanggung adalah media penyimpanan data pasien masih berupa arsip atau berkas, masih terjadinya proses pencatatan tulis tangan, sulitnya melakukan pencarian data pasien, dan dalam pembuatan laporan sering terjadi keterlambatan dari pihak puskesmas untuk diberikan ke Dinas Kesehatan Kab. Sumedang. Adapun tujuannya untuk mengetahui, merancang, menganalisis, dan untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Administrasi Pasien guna menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan studi lapangan (observasi) dan dengan melakukan wawancara. Dalam membangun dan merancang sistem informasi ini dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan waterfall atau classic life cycle dengan melalui tahapan analisis, perancangan, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan, sedangkan perangkat lunak yang digunakan agar memenuhi kebutuhan yaitu dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan media penyimpanannya dengan menggunakan Microsoft SQL Server 2000. Sistem informasi yang dibangun diharapkan dapat mengolah data pasien Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang terstruktur dengan baik dalam mengelola admistrasi, tidak adanya lagi penggandaan data dalam administrasi pasien, dari pasien lama, baru, luar daerah, hingga rujukan pasien ke rumah sakit, karena kesalahan dalam proses penginputan data tersebut. Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Administrasi Pasien ini, diharapkan dalam pencarian data pasien pada bagian administasi akan menjadi lebih mudah, dan dalam pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan, diharapkan dapat mempermudah pihak Puskesmas sehingga informasi yang dibutuhkan akan menjadi lebih cepat, dan mampu meningkatan kinerja pelayanan kesehatan terutama pada bagian administrasi pasien di Puskesmas Cimanggung.
ii ABSTRACT
UPTD (Service Unit at the Regional Level) Cimanggung Health Center is a public health problem solutions Cimanggung County area. Sumedang. The problem happens in UPTD Puskesmas Cimanggung is still a patient data storage media such as records or files, still the process of recording handwriting, difficult to search for patient data, and delays often make a report from the clinic to be given to the Health District office. Sumedang. The objective is to identify, design, analyze, and to implement the Patient Administration Information Systems to solve their problems. The research method used in this research with field studies (observation) and by conducting interviews. In building and designing information systems is performed using the method or waterfall development life cycle through the stages of classical analysis, design, coding, testing, and maintenance, while the software used to meet the needs of that is by using Visual Basic 6.0 and uses Microsoft's storage media SQL Server 2000.
The information system is built is expected to process data Cimanggung District Health Center patients. Soil well-structured to manage the administration, the absence of another doubling in the administration of patient data from the patient's old, new, outside the area, until the referral of patients to the hospital, because of errors in data entry process. With this application, Patient Administration Information System is expected in the search for patient data on the administration will become easier, and in making necessary reports, is expected to facilitate the center so the information required to be faster, and can improve the performance of health services especially in the administration of the patient in health center Cimanggung.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasai saat ini, perkembangan teknologi dan komunikasi
berjalan sangat pesat. Sudah menjadi kebutuhan umum bagi setiap instansi atau
perusahaan baik yang kecil maupun yang besar untuk memanfaatkan komputer
sebagai alat bantu yang efektif dan efisien. Seiring dengan pesatnya laju
perkembangan teknologi dan komunikasi ini dituntut adanya informasi yang
cepat, tepat dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin
kompetitif.
Namun dalam kenyatannya, kadang fungsi komputer tersebut belum bisa
dirasakan manfaatnya dikarenakan sumber daya manusia yang masih kurang.
Berkembang pesatnya teknologi dan informasi ini ternyata tidak hanya mengenai
dunia bisnis saja, dunia pendidikan dan kesehatan sudah mulai menjajaki
penggunaan teknologi-teknologi yang lebih canggih dan mulai meninggalkan
cara-cara yang manual. Ada juga beberapa instansi, perusahaan, tempat
pendidikan yang sudah tidak menggunakan cara yang manual dalam
mengerjakan pekerjaannya. Dalam hal ini komputer hanyalah sebagai alat bantu
untuk membangun sebuah sistem supaya dapat berjalan dengan baik selain itu
dapat mempermudah dalam penyimpanan dan pengambilan data.
Puskesmas Cimanggung adalah puskesmas yang menangani layanan
kesehatan masyarakat, khususnya melayani pasien yang berada di Kecamatan
2
Sumedang. Puskesmas Cimanggung ini melayani pasien penyakit umum,
kandungan ibu dan anak, imunisasi, gigi, ada pula pasien yang meminta rujukan
untuk di rujuk ke rumah sakit besar.
Dalam melakukan penelitaian di Puskesmas Cimanggung ini, penulis
menemukan masalah yang ada di Puskesmas Cimanggung, yaitu prosedur kerja
di Puskesmas Cimanggung yang masih menggunakan sistem yang manual,
seperti masih terjadinya proses pencatatan tulis tangan, sehingga memerlukan
proses yang cukup lama dan tidak efektif pada pengolahan data pasien. Adapun
penggunaan komputer hanya menggunakan aplikasi Microsoft Word, dan
Microsoft excel saja, karena dalam penggunaan aplikasi ini tidak cocok untuk
pengolahan data.
Sering terjadinya penggandaan data, khususnya dalam administrasi pasien
dari pengolahan data pasien baru, pasien lama, pasien yang berada di luar daerah
dan rujukan pasien ke rumah sakit, karena kesalahan dalam proses pencatatan
tersebut. Dalam pencarian data pasien dirasa masih kurang efektif, karena data
pasien hanya berupa dokumen-dokumen dan media penyimpanannya hanya di
rak saja. Pada pembuatan laporan bulanan kunjungan dan rujukan pasien sering
terjadi keterlambatan dari pihak puskesmas untuk diberikan ke pihak Dinas
Kesehatan Kab. Sumedang, karena belum adanya aplikasi yang dapat
mempermudah dalam pembuatan laporan tersebut.
Dalam usaha pengembangan sistem tersebut, pihak Puskesmas
mengharapkan dalam proses administrasi ini dapat diperoleh secara otomatis,
aplikasi yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan cara
membangun suatu Sistem Administrasi Pasien di UPTD Puskesmas
Cimanggung.
Maka berdasarkan uraian di atas, penyusun tertarik untuk mengambil judul
"SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PASIEN UPTD PUSKESMAS
CIMANGGUNG KAB. SUMEDANG".
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka
indentifikasi masalah yang ada di UPTD Puskesmas Cimanggung yaitu
sebagai berikut :
1. Masih terjadinya proses pencatatan tulis tangan, sehingga
memerlukan proses yang cukup lama dan tidak efektif pada
pengolahan data pasien.
2. Sering terjadinya penggandaan data dalam administrasi pasien, dari
pasien lama, pasien baru, pasien luar daerah, hingga rujukan pasien
ke rumah sakit, karena kesalahan dalam proses pencatatan tersebut.
3. Kurang efektifnya dalam pencarian data pasien pada bagian
administasi, karena data pasien hanya berupa dokumen-dokumen
4
4. Sering terjadinya keterlambatan pada pembuatan laporan bulanan
kunjungan dan rujukan pasien, karena belum adanya aplikasi yang
dapat mempermudah dalam pembuatan laporan tersebut.
b. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Administrasi Pasien yang sedang
berjalan di UPTD Puskesmas Cimanggung.
2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Administrasi Pasien di
UPTD Puskesmas Cimanggung.
3. Bagaimana menguji aplikasi Sistem Informasi Administrasi Pasien di
UPTD Puskesmas Cimanggung.
4. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Administrasi
Pasien di UPTD Puskesmas Cimanggung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi Sistem
Informasi Administrasi Pasien di UPTD Puskesmas Cimanggung, guna
b. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Administrasi Pasien yang
berjalan di UPTD Puskesmas Cimanggung.
2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Administrasi Pasien di
UPTD Puskesmas Cimanggung.
3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian aplikasi Sistem Informasi
Administrasi Pasien di UPTD Puskesmas Cimanggung.
4. Untuk mengetahui implementasi Sistem Informasi Administrasi
Pasien di UPTD Puskesmas Cimanggung.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Praktis
Dengan adanya Sistem Informasi Administrasi Pasien ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan diantaranya sebagai berikut :
1. Mempermudah pihak UPTD Puskesmas Cimanggung dalam
mengelola admistrasi data pasien.
2. Mempermudah pihak UPTD Puskesmas Cimanggung dalam
pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan.
3. Mampu meningkatan kinerja pelayanan kesehatan terutama pada
6
1.4.2. Kegunaan Akademis
Dengan adanya Sistem Informasi Administrasi Pasien ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi akademis diantaranya sebagai berikut :
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil Penelitian diharapkan menjadi pembandinganantara ilmu
manajeman (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan
(praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih
memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk
ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.
b. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan
mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus
sebagai referensi di dalam penulisan.
c. Bagi Penulis
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan
baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir
dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam
perusahaan, khususnya di UPTD Puskesmas Cimanggung Kab.
1.5. Batasan Masalah
Dengan maksud agar pembahasan dan penyusunan laporan dapat
dilakukan secara terarah dan tidak menyimpang serta sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi,
antara lain:
1. Pengolahan data berupa data pasien baru, pasien lama, pasien luar daerah,
rujukan pasien ke rumah sakit.
2. Sistem yang dibuat tidak membahas tentang pesediaan obat, dengan asumsi
persediaan obat sudah tersedia, dan adapun data pelaporan obat hanya
membahas pelaporan dari obat yang keluar dari data resep saja.
3. Sistem yang di implementasikan dimiliki hak akses penuh oleh bag. Admin,
adapun pengguna aplikasi lain tidak dapat mengakses untuk menggunakan
seluruh fasilitas yang ada di aplikasi tersebut.
4. Pembahasan implementasi hanya rancangan rencana jika Sistem Informasi
Administrasi ini di implementasikan di UPTD Puskesmas Cimanggung.
5. Pengujian dilakukan sendiri karena hanya untuk mengetahui apakah aplikasi
ini dapat dijalankan pada Sistem Informasi Administrasi Pasien di UPTD
8
1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Adapun tempat kegiatan penelitian ini berlokasi di UPTD Puskesmas
Cimanggung Jln. Parakan Muncang - Simpang No. 209 Kab. Sumedang. Waktu
penelitian ini dikerjakan pada bulan Maret sampai dengan selesai.
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
9
2.1 Konsep Dasar Sistem
Definisi sistem menurut buku analisis dan desain, terdapat dua kelompok
pendekatan pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan
pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
1. Berdasarkan Penekanan Prosedur
Menurut Jogiyanto, H.M (2008:1) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.
2. Berdasarkan Penekanan Komponen
Menurut Jogiyanto, H.M (2008:2) Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto, H.M (2008:3) suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
10
Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup
(scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah apapun
di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan
energi dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedangkan untuk lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup
dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu sitem
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dcmasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran. Sasaran
(objective) dari sistem sangat menentukan sekali masukan masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
12
Gambar 2.1. Karakteristik suatu sistem
Sumber : Analisi dan Design. Jogiyanto, H.M (2008:6 )
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan,
diantaranya adalah sebagai berikut ini. (Jogiyanto, H.M, 2008:6)
a. Sistem Menurut Bentuk Fisiknya :
1. Sistem Abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide - ide
yang tidak tampak secara fisik.
2. Sistem Fisik (physical system)
Sistem fisik merupakan system yang ada secara fisik.
b. Sistem Menurut Terjadinya Sistem :
1. Sistem Alamiah (natural system)
tidak dibuat manusia.
2. Sistem Buatan Manusia (human made system)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh
manusia.
c. Sistem Menurut Kejadian Masa Depan
1. Sistem Tertentu (deterministic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat di prediksi.
2. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)
Sistem tak tentu adalah system yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem Menurut Sifatnya
1. Sistem Tertutup (closed system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja
secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi
kenyataannya tidak ada sistem yang benar – benar tertutup, yang
ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak
benar – benar tertutup).
2. Sistem Terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
14
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem
lainnya.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu
organisasi,sehingga informasi sangatlah penting didalam suatu organisasi.
2.2.1. Pengertian lnformasi
Menurut Jogiyanto, H.M (2008:8) lnformasi adalah data yang diolah menjadi suatau bentuk yang lebih bereguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
2.2.2. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat
bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui
suatu model untuk dihasilkan informasi. Data tersebut akan ditangkap
sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya
Gambar 2.2. Siklus Informasi
Sumber : Analisi dan Design. Jogiyanto, H.M (2008:9)
2.2.3. Kualitas dari Informasi
Menurut Jogiyanto, H.M (2008:10) Kualitas dari suatu informasi
biasanya ditentukan oleh tiga hal, yaitu :
1. Tepat pada waktunya (on time), berarti informasi yang datang
pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah
usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasn di dalam pengambilan keputusan.
2. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
3. Relevan (relevance) berarti informasi tersebut mempunyai
16
John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari
informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga pilar.
Gambar 2.3. Kualitas Informasi
Sumber : Analisi dan Design. Jogiyanto, H.M (2008:10 )
2.2.4. Nilai Inforamsi
Menurut Jogiyanto, H.M (2008:11) Suatu informasi dikatakan
bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal
ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu
keadaan. Nilai dari Informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa
informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya
digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan
keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information sistems).
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam sumber buku Jogiyanto,
H.M (2008:11) Sistem informasi didefisikan sebagai berikut :
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto, H.M
(2008:12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block)
dan masing-masing saling berinteraksi, yaitu :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpandi basis
data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
18
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool inbox) dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpuan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lajut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian
rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Basis data diakses
atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut dengan DBMS (Database Management Sistem).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya
bencama alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan,
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung diatasi.
2.4. Pengertian Puskesmas
Menurut sumber dari internet (http://www.kebijakankesehatan.co.cc /2008/09/definisi-puskesmas.html/ 28 Maret 2010). Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan.
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri).
2.5. Pengertian Administrasi
Menurut sumber dari internet, (http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi/ 28 Maret 2010). Administrasi berasal dari bahasa Latin : Ad = intensif dan
ministrare = melayani, membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
2.6. Pengertian Pasien
Menurut sumber dari internet (http://id.wikipedia.org/wiki/Pasien/ 28 maret
2010). Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali,
pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk
20
2.7. Pengertian Resep Dokter
Menurut sumber dari internet (http://id.wikipedia.org/wiki/Resep_dokter/ 28 Maret 2010). Resep dokter (℞) adalah suatu pesanan (terutama dalam bentuk tertulis) dari profesional perawat kesehatan kepada apoteker (farmasis) atau terapis lain untuk memberikan terapi pada pasiennya. Simbol "Rx" yang berarti
"resep" adalah transliterasi simbol huruf kapital R dengan tanda silang pada diagonal.
2.8. Pengertian Obat
Menurut sumber dari internet (http://farmasi-istn.blogspot.com/2008/01/
pengertian-obat.html/ 28 Maret 2010 ). Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.
2.9. Pengertian Rekam Medis
Menurut sumber dari internet (http://medicalrecord.wordpress.com/ 2007/05/ 18/rekam-medik/ 28 Maret 2010 ). Secara sederhana rekam medik adalah catatan mengenai data sosial dan data klinik pasien. Pengertian tersebut adalah pengertian dimana rekam medik adalah suatu benda/ objek/ media perekaman. Tapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan rekam medik dapat diartikan lebih menjadi suatu sistem penyelenggaraan rekam medik. Dimana rekam medik tidak hanya diartikan sebagai satu obyek media rekam tetapi diartikan menjadi suatu alur kerja yang saling berhubungan dalam menjaring data yang valid untuk menghasilkan suatu informasi yang factual. Sistem penyelenggaraan rekam medik ini meliputi lima kegiatan pokok. Kegiatan tersebut adalah:
1. Penerimaan
Kegiatan penerimaan disini berhubungan dengan penerimaan segala data dari pihak pasien. Data tersebut bisa merupakan data sosial ataupun data klinik. Biasanya data sosial akan diterima pertama kali saat pasien mendaftar di pendaftaran. Sedangkan data klinik diperoleh saat pasien tersebut berada di pelayan rawat jalan, rawat inap maupun penunjang medik.
2. Pencatatan
3. Pengolahan
Kegiatan pengolahan data pada penyelenggaraan rekam medik adalah proses yang dilakukan di unit rekam medik terhadap hasil pencatatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Proses ini secara manual meliputi assembling (penataan berkas yang ada dalam rekam medik), indexing (pengindekan data untuk memudahkan pencarian) dan koding (pemberian kode untuk klasifikasi penyakit).
4. Pelaporan
Kegiatan ini adalah proses dimana data yang telah dikumpulkan diolah lebih lanjut hingga dapat menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat baik untuk pihak intern maupun ekstern.
5. Penyimpanan
Adalah kegiatan menyimpan seluruh data dan informasi yang telah berhasil diperoleh untuk keperluan di masa yang akan dating.
2.10. Pengertian Basis Data
Menurut Janner Simarmata (2009:1), Basis data adalah suatu aplikasi
terpisah yang menyimpan suatu koleksi data. Masing-masing basis data memiliki
satu API atau lebih yang berbeda untuk menciptakan, mengakses, mengelola,
mencari dan mereplikasi data.
2.11. Pengertian Visual Basic
Menurut sumber dari internet (http://herupras.wordpress.com/2008/08/03/
pengertian-visual-basic-60/ 28 Maret 2010). Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat
event driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan
Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.
Program-22
program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan.
Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java.
2.12. Pengertian Microsoft SQL Server
Menurut Sumber data dari internet, (http://id.wikipedia.org/wiki/
Microsoft_SQL_Server/ 28 Maret 2010). Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java.
23 3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dari penulisan tugas akhir ini adalah UPTD Puskesmas
Cimanggung Kab.Sumedang.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Kesehatan merupakan salah satu bagian yang besar pengaruh
terhadap penigkatan pembangunan manusia (PPM) oleh karena itu
diperlukan adanya peran serta semua komponen masyarakat,
meningkatkan dan melindungi kesehatan demi terwujudnya kesehatan
hal ini sesuai dengan UU kesehatan No.23 tahuh 1992 yang menyebutkan
bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pembangunan kesehatan
nasional diarahkan untuk mencapai Visi Indonesia sehat 2010, yaitu
masyarakat yang hidup, dalam lingkungan dan dengan prilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal, hal
ini sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Sumedang
24
Pembangunan kesehatan Kabupaten Sumedang tidak akan
terwujud tanpa adanya kecamatan yang sehat, bagi masyarakat yang
tinggal di wilayah kecamatan sesuai dengan keputusan Mentri Kesehatan
No.128/menkes/sk/11/2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas.
Kecamatan Cimanggung yang terletak berbatasan dengan Kab
Bandung, merupakan kecamatan transisi dan agraris menuju
industralisasi dengan dijadikan sebagian kawasan industri.
Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang ini didirikan pada
tanggal 11 Maret 1988, yang pada awalnya bangunan tersebut adalah
PUSTU (Puskesmas Bantu) yang kemudian di bangun menjadi UPTD
Puskesmas Cimanggung setelah adanya otonomi daerah.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi Puskesmas Cimanggung, adalah sebagai berikut ;
3.1.2.1. Visi Puskesmas Cimanggung
Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin di wujudkan Instansi Pemerintah, di
dalam hal ini Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang memiliki visi yaitu
terwujudnya masyarakat kecamatan Cimanggung yang sehat tahun 2013.
3.1.2.2. Misi Puskesmas Cimanggung
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, dirumuskan
1. Meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk
berprilaku sehat.
2. Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih.
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dari
jangkauan masyarakat.
4. Meningkatkan profesionalisme petugas.
5. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak yang berperan dalam
pengenbangan kesehatan.
3.1.3. Struktur Organisasi
Struktur sangat penting dalam organisasi, karena suatu Struktur
Organisasi akan memberikan informasi kedudukan dan jenis wewenang
pejabat. Seperti gambar dibawah ini;
26
3.1.4. Deskripsi Tugas
Dalam sebuah organisasi tentunya ada tugas masing – masing untuk
setiap bagian, seperti berikut ini ;
Tabel 3.1 Deskripsi Kerja
No Nama Tugas Pokok Tugas Tambah an
1
Hj. Munawarti
- Sebagai Kepala UPTD
Puskesmas Cimanggung Kec.
Cimanggung
2 Dr Risana Hacliastuti
- Dokter Umum Fungsional - Penanggung jawab
- Penanggung jawab
3 Atang Hidayat
-Penanggung Jawab
Administrasi
- Pembina desa
4 Enok Komalasari
- Penanggung Jawab
Gudang Obat
- Pembina desa
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini metode pendekatan/
3.2.1. Desain Penelitian
Menurut sumber internet (http://redmycloudy.blogspot.com/ 2009/10/
desain-penelitian-dan-metode-penelitian.html/ 19 Mei 2010). Desain
penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian.
Dalam penelitian ini desain yang digunakan berupa Penelitian Tindakan
(Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja
pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung
dengan cara memberikan tindakan/action tertentu dan diamati terus menerus
dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada
upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. Sumber diperoleh dari
internet (http://cybercounselingstaincurup.blogspot.com/2010/05/
metode-penelitian. html/ 19 Mei 2010).
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode pengumpilan data yang dilakukan dengan
menggunakan dari beberapa sumber, yaitu ;
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data Primer merupakan data yang di ambil berdasar kan sumber
yang ada yang didapat dari informan pertama yaitu individu atau
perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dan
diperoleh melalui wawancara dengan pegawai yang ada. Metodologi yang
28
1. Studi Lapangan (Observasi)
Studi lapangan ini dilakukan dengan melakukan observasi yaitu
pengamatan dalam pengumpulan data dengan catatan secara cermat dan
sistematis. Dari Studi Lapangan ini, peneliti mengamati sistem informasi
administrasi pasien yang berjalan di puskesmas.
2. Wawancara
Wawancara yaitu mengadakan pembicaraan langsung dengan Manager
Data mengenai objek permasalahan. Dalam penelitian ini sumber di dapat
dari kepala bagian administrasi Puskesmas Cimanggung. Untuk
memperoleh hasil dari wawancara ini, pertanyaan yang diajukan hanya
mengenai tentang proses administrasi pasien, dari pasien lama, pasien
baru, pasien luar daerah, hingga rujukan pasien ke rumah sakit yang
sedang berjalan di Puskesmas Cimanggung hingga proses pelaporannya.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara
mempelajari data yang telah tersedia yang diberikan oleh pihak UPTD
Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang kepada penulis.
Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah
dengan metode Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan
informasi yang sudah diolah oleh Puskesmas Cimanggung berupa
digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah,
tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan
sebuah sistem karena sebelum memulai pembuatan koding – koding
hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang
harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan
efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang dilakukan adalah dengan
menggunakan pendekatan terstruktur, karena kebutuhan akan pengembangan
sistem yang lebih baik mulai terasa dibutuhkan.
Dengan hanya mengikuti systems life cycle saja tidak akan
membuat pengembangan sistem informasi menjadi akan berhasil, tapi juga
membutuhkan alat, dan teknik untuk mengembangkan sistem tersebut
sehingga hasil akhir yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang
strukturnya diidentifikasikan dengan baik dan jelas.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem dilakukan secara waterfall yang
meliputi serangkaian kegiatan, yaitu analisis kebutuhan sistem, perancangan,
pengkodean, pengujian dan pemeliharaan.
30
Gambar 3.3. Model Sistem Waterfall
( Sumber : Pengenalan Sistem Informasi. Abdul Kadir, 2009)
Model sistem ini menuntut cara yang teratur dari suatu rangkaian yang
mendekati perkembangan software, yang dimulai dengan suatu tingkatan
kemajuan-kemajuan melalui analisa, perancangan, pengkodean, pengujian
dan pemeliharaan. Model tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut :
a. Analisis
Syarat-syarat mengumpulkan cara atau proses yang menunjang berfokus
spesifik pada software. Untuk mengetahui sifat dari program-program
yang akan dibangun, maka analisis software harus mengerti penuh
menjelaskannya. Syarat-syarat sistem software harus didokumentasikan
karena akan ditujukan kepada pemakai.
b. Perancangan
Perancangan software adalah langkah proses yang berfokus pada
program-program struktur data, teknik software, prosedur detail serta
penggolongannya. Proses perancangan menjelaskan syarat ke dalam
gambaran dari software yang telah ditentukan mutu dan kualitasnya
sebelum dibuat kode. Syarat-syarat perancangan didokumentasikan dan
akan menjadi bagian dari susunan software.
c. Pengkodean
Perancangan harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang maksimal yang
dapat dibaca. Langkah memberi kode dilakukan pada tahap ini.
Perancangan dilakukan dengan cara yang mendetail tapi pengkodean dapat
menyelesaikannya secara mekanikal.
d. Pengujian
Satu kali kode dihasilkan maka pengujian program dimulai. Proses ujian
berfokus pada logika bagian dalam dari software yang menjamin semua
pernyataan telah teruji dan pada fungsional luar mengadakan pengetesan
untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan menjamin dalam definisi input
32
e. Pemeliharaan
Software pada kenyataannya akan menjalani atau mengalami perubahan
setelah disampaikan kepada pemakai. Perubahan akan terjadi apabila
ditemui kesalahan. Karena itu, software harus dapat menyesuaikan dalam
perubahan lingkungan eksternal, atau apabila pemakai software meminta
peningkatan. Pada saat pemeliharaan diperlukan pendahuluan pada
langkah-langkah programnya untuk membangkitkan gairah pada perbaikan
yang baru.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang
diberikan oleh metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka
dibutuhkan alat untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam
suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar, diagram, atau grafik.
Selain berbentuk gainbar, alat-alat yang digunakan juga ada yang tidak
berupa gambar atau grafik, seperti misalnya kamus data (data dictionary),
pseudocode, serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.
Alat-alat yang digunakan dalam suatu pengembangan system yang
terstruktur, yaitu :
1). Flow map
Flow map merupakan diagram alir yang menunjukan arus bagi
kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi.
Penggambaran biasanya diawali dengan mengapati dokumen apa
yang menjadi media data atau informasi dan selanjutnya
ditelusuri bagaimana dokumen tersebut termasuk ke bagian atau
entitas mana dokumen tersebut, proses apa yang terjadi terhadap
dokumen tersebut dan seterusnya.
2). Diagram Kontek
Diagram kontek merupakan pola penggambaran system secara
umum. Diagram kontek memiliki kelompok pemakai baik pihak
internal maupun eksternal.
3). Data Flow Diagram
Menurut Jogiyanto, H.M (2008:700), Data Flow Diagram (DFD)
merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara
logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data
tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan
disimpan
a. Arus Data
Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan
34
masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini
ditunjukkan dengan simbol panah.
b. Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke
dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari
proses.
c. Simpan data
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa:
1. Suatu file atau database di sistem komputer
2. Suatu arsip atau catatan manual
3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang
4. Suatu tabel acuan manual
5. Suatu agenda atau buku
4). Kamus data
Menurut Jogiyanto, H.M (2008:725) Kamus data adalah katalog
fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu
system informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis system
Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai
berikut :
a. Nama Arus Data, kamus data yang dibuat harus berdasarkan
data tang mengalir di diagram arus data.
b. Alias, perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama
yang berbeda untuk orang atau department satu dengan yang
lainnya.
c. Bentuk data, perlu dicatat karena digunakan untuk
mengelompokan kamus data kedalam kegunaannya sewaktu
perancangan system.
d. Arus data, menunjukan dari mana data itu mengalir dan ke mana
data akan menuju.
e. Penjelasan, untuk lebih memperjelas tentang makna dari arus
data yang di catat di kamus data.
f. Periode, menunjukan kapan terjadinya arus data ini.
g. Volume, volume yang dicatat di kamus data ini adalah tentang
volume rata-rata volume puncak dari arus data.
h. Struktur data, menunjukan arus data yang dicatat di kamus data
terdiri dari item-item data apa saja.
5). Perancangan Basis Data
Menurut Janner Simarmata (2009:1) Basis data adalah suatu
36
basis data memiliki satu API atau lebih yang berbeda untuk
menciptakan, mengakses, mengelola, mencari dan mereplikasi data.
d. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah
perancangan basis data untuk menghasilkan skema table dalam
bentuk normal. (Janner Simarmata 2009:77). Masalah tersebut
biasanya merupakan suatu ketidak konsistenan (tidak normal)
apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update)
dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada
tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel
tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam
bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal,
bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal
ketiga.
Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi
tersebut adalah sebagai berikut (Janner Simarmata 2009:77).
1. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak
ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data
tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa
2. Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila
setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris atau jika nilai
atribut tidak terpisahkan. Ini berarti bahwa nama kolom yang
berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu
ada indeks dalam memberi nama kolom).
3. Bentuk normal kedua (2NF)
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel
berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci
primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu
kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer
jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai
kunci primer yang sama.
4. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel
berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci
primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap
kunci primer.
e. Tabel Relasi
Tabel relasi adalah himpunan elemen-elemen data yang
38
horizontal. Tabel juga merupakan ekuivalensi dari sebuah entitas
dalam Entity Relationship Diagram (ERD).
6). Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan antar
penyimpanan datastore yang terdapat pada DFD. ERD menggunakan
sejumlah notasi atau simbol untuk menggambarkan struktur dan
hubungan antar data. Pada model ini terdapat beberapa variasi
mengenai istilah yang umum digunakan, yaitu (Janner Simarmata
2009:97) :
1. Entity, adalah suatu objek yang mempunyai “eksistensi” dan
terdefinisi. Entity digambarkan dalam bentuk empat persegi
panjang.
2. Entity set, adalah kumpulan entity yang sejenis. Digambarkan
dalam bentuk empat persegi panjang.
3. Relationship, adalah deskripsi sebuah hubungan antara entity
set. Relationship digambarkan dengan belah ketupat.
4. Atribut, adalah suatu sifat dari entity yang berfungsi
mengidentifikasikan entity tersebut. Atribut digambarkan dalam
bentuk lingkaran atau elips.
5. Atribut set, adalah kumpulan dari atribut yang didefinisikan
6. Key atribut, adalah minimum dari atribut yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan suatu entity secara unik. Key atribut
ini ditandai dengan garis bawah.
Pada suatu hubungan, tidak jadi masalah berapapun derajat
hubungannya. Antar entity selalu ada tiga jenis hubungan biner, yaitu
(Janner Simarmata 2009:131).
1. Satu ke satu (One to One Relationship)
Yaitu hubungan antara entity pertama dengan entity kedua
adalah satu berbanding satu.
2. Satu Ke Banyak (One to Many Relationship)
Yaitu hubungan antara entity pertama dengan entity kedua
adalah satu berbanding banyak atau dapat pula sebaliknya
banyak berbanding satu.
3. Banyak ke Banyak (Many to Many Relationship)
Yaitu hubungan antara entity pertama dengan entity kedua
adalah banyak berbanding banyak.
3.2.4. Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak adalah proses untuk menemukan kesalahan
sebelum di kirim kepada pengguna. Pengujian perangkat lunak merupakan
kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian
40
Pentingnya pengujian perangkat lunak adalah untuk dapat menjalankan
program dengan maksud mencari kesalahan, dan kasus uji yang baik yaitu
kasus yang memiliki peluang untuk mendapatkan kesalahan yang belum
diketahui. Pengujian dikatakan berhasil apabila dapat memunculkan
kesalahan yang belum diketahui, dan pengujian yang baik bukan untuk
memastikan tidak adanya kesalahan, tetapi untuk mencari sebanyak mungkin
kesalahan yang ada pada program.
Tujuan adanya pengujian perangkat lunak :
1. Tujuan langsung :
a. Identifikasi dan menemukan beberapa kesalahan yang mungkin ada
dalam perangkat lunak yang diuji
b. Setelah perangkat lunak dibetulkan, kesalahan diidentifikasi lagi
dan dilakukan tes ulang untuk menjamin kualitas level penerimaan
c. Membentuk tes yang efisien dan efektif dengan anggaran dan
jadwal yang terbatas
2. Tujuan tidak langsung :
a. Mengumpulkan daftar kesalahan untuk digunakan dalam daftar
pencegahan kesalahan (tindakan corrective dan preventive).
Pendekatan pengujiannya dengan menggunakan metode :
1. Black box (functionality) testing
Pengujian Black box pengujian untuk mengetahui apakah semua
fungsional yang telah didefinsikan. Pengujian ini terfokus pada spesifikasi
fungsional dari perangkat lunak.
Metode Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan
semua persyaratan fungsional untuk suatu program
Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan
pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Dapat mengidentifikasi
kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas perangkat
lunak yang tampak dalam kesalahan output. Sumber data diperoleh dari
internet, (http://www.docstoc.com/docs/20597100/
42 BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis yang berjalan pada UPTD Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang
ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut
dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan
analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian
yang ada pada UPTD Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi
mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan
dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen
apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan.
Dokumen yang digunakan pada Sistem Informasi Administrasi Pasien UPTD
Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Data Pasien Baru
Sumber : Bag. Administrasi
Rangkap : 2
Item Data : No_Urut, Kode_Pasien_Baru,
Nama_Pasien, Nama_KK, Alamat, Umur,
Tgl_Lahir, Jenis_Kelamin, Pekerjaan,
Bayar, Askes, Jamkesmas, Umum, KIA,
Gigi, Imunisasi, Lab, Imunisasi
2. Nama Dokumen : Data Pasien Lama
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 2
Fungsi : Kartu Id Pasien
Item Data : No_Urut, Kode_Pasien_Lama,
Nama_Pasien, Nama_KK, Alamat, Umur,
Tgl_Lahir, Jenis_Kelamin, Pekerjaan, Bayar,
Askes, Jamkesmas, Umum, KIA, Gigi,
Imunisasi, Lab, Imunisasi
3. Nama Dokumen : Data Pasien Luar Daerah
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 2
Fungsi : Kartu Id Pasien
Item Data : No_Urut, Kode_Pasien_Luar_Daerah,
44
Tgl_Lahir, Jenis_Kelamin, Pekerjaan, Bayar,
Askes, Jamkesmas, Umum, KIA, Gigi,
Imunisasi, Lab, Imunisasi
4. Nama Dokumen : Data Rujukan Pasien ke RS
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 2
Fungsi : Kartu Pasien Rujukan
Item Data : Tanggal, No_Rujukan, Nama_Pasien,
Umum, No_Kartu, Alamat, Di_Rujuk_Ke
5. Nama Dokumen : Data Kunjungan Pasien
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 2
Fungsi : Kartu Id Pasien
Item Data : No_Urut, Kode_Pasien_Baru,
Kode_Pasien_Lama,
Kode_Pasien_Luar_Daerah, Nama_Pasien,
Nama_KK, Alamat, Umur, Tgl_Lahir,
Jenis_Kelamin, Pekerjaan, Bayar, Askes,
Jamkesmas, Umum, KIA, Gigi, Imunisasi,
4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Prosedur kerja yang terlibat dalam Sistem Administrsi Pasien Di UPTD
Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang terdapat beberapa buah prosedur
pada sistem manual yang sedang berjalan. Diantaranya :
a.Prosedur Administrasi Pasien Baru
b.Prosedur Administrasi Pasien Lama
c.Prosedur Administrasi Pasien Luar Daerah
d.Prosedur Administrasi Rujukan Pasien ke RS
Dibawah ini akan dijelaskan lebih rinci tentang seluruh prosedur yang
ada beserta flow map nya.
a. Prosedur Administrasi Pasien Baru
Langkah-langkah yang terjadi pada prosedur administrasi pasien baru di
UPTD Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang adalah sebagai berikut :
1. Calon pasien yang baru membawa kartu identitas pada Bag.
Administrasi untuk melakukan pendaftaran.
2. Bag. Administrasi akan menerima kartu identitas calon pasien baru.
3. Setelah calon pasien baru memberikan kartu identitasnya, kemudian
Bag. Administrasi akan membuatkan satu buah kartu pasien dan satu
46
4. Apabila kartu pasien dan rekam medis pasien telah dibuat, selanjutnya
kartu pasien tersebut akan diserahkan ke calon pasien baru berikut kartu
identitasnya.
5. Selanjutnya, rekam medis data pasien akan dicatat terlebih dahulu oleh
Bag. Administrsai ke dalam buku kunjungan pasien dan buku
kunjungan pasien tersebut kemudian di arsipkan oleh Bag.
Administrasi.
6. Setelah selesai dicatat, rekam medis pasien tersebut kemudian
diserahkan oleh Bag. Administrasi ke Bag. Dokter.
7. Bag. Dokter menerima rekam medis pasien dari Bag. Administrasi.
8. Bag. Dokter akan mencatat diagnosa pasien, apabila pasien harus
dirujuk ke rumah sakit, maka pasien akan dibuatkan form rujukan oleh
Bag. Administrasi, dan form rujukan yang sudah di buat oleh Bag.
Administrasi akan di berikan ke pasien. Apabila pasien tidak perlu
dirujuk ke rumah sakit maka Bag. Dokter akan mencatat resep di resep.
9. Resep yang sudah dicatat oleh Bag. Dokter akan diberikan kepada
pasien dan rekam medis yang telah di catat di Bag. Dokter akan
diserahkan kembali ke Bag. Administrasi untuk diarsipkan.
10. Resep yang ada di pasien, kemudian diserahkan ke Bag. Apotek
agar dapat menggambil obat di Bag. Apotek.
11. Bag. Apotek menerima resep, dan resep tersebut dicatat kedalam
yang akan diserahkan kepada pasien, resep akan di arsipkan oleh Bag.
Apotek dan laporan pengeluaran obat akan diserahkan oleh Bag.
Apotek ke Kepala Puskesmas untuk di tandatangan.
12. Laporan pengeluaran obat yang sudah di tandatangan oleh Kepala
Puskesmas akan di berikan kembali ke Bag. Apotek untuk di arsipkan
dan akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan.
13. Rekam Medis yang sudah dicatat dalam buku kunjungan pasien akan di
rekapitulasi olah Bag. Administrasi untuk dibuat laporan kunjungan
pasien.
14. Laporan Kunjungan Pasien yang sudah di rekapitulasi oleh Bag.
Administrasi akan diberikan ke Kepala Puskesmas untuk ditandatangan.
15. Laporan Kunjungan Pasien yang sudah di tandatangan oleh Kepala
Puskesmas akan dikembalikan ke Bag. Administrasi untuk di arsipkan
48
b. Prosedur Administrasi Pasien Lama
Langkah-langkah yang terjadi pada prosedur administrasi pasien lama di
UPTD Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang adalah sebagai berikut :
1. Pasien Lama membawa Kartu Pasien pada Bag. Administrasi untuk
melakukan pendaftaran.
2. Bag. Administrasi akan menerima Kartu Pasien.
3. Setelah pasien lama memberikan Kartu Pasiennya, kemudian Bag.
Administrasi akan mencatat kartu pasien dan Rekam Medis pasien.
4. Apabila kartu pasien dan rekam medis pasien telah dicatat, selanjutnya
kartu pasien tersebut akan diserahkan kembali kepada pasien.
5. Selanjutnya, rekam medis data pasien akan dicatat terlebih dahulu oleh
Bag. Administrsai ke dalam buku kunjungan pasien dan buku
kunjungan pasien tersebut kemudian di arsipkan oleh Bag.
Administrasi.
6. Setelah selesai dicatat, rekam medis pasien tersebut kemudian
diserahkan oleh Bag. Administrasi ke Bag. Dokter.
7. Bag. Dokter menerima rekam medis pasien dari Bag. Administrasi.
8. Bag. Dokter akan mencatat diagnosa pasien, apabila pasien harus
dirujuk ke rumah sakit, maka pasien akan dibuatkan form rujukan oleh
Bag. Administrasi, dan form rujukan yang sudah di buat oleh Bag.
Administrasi akan di berikan ke pasien. Apabila pasien tidak perlu
50
9. Resep yang sudah dicatat oleh Bag. Dokter akan diberikan kepada
pasien dan rekam medis yang telah di catat di Bag. Dokter akan
diserahkan kembali ke Bag. Administrasi untuk diarsipkan.
10.Resep yang ada di pasien, kemudian diserahkan ke Bag. Apotek agar
dapat menggambil obat di Bag. Apotek.
11.Bag. Apotek menerima resep, dan resep tersebut dicatat kedalam
pengeluaran obat, dari pencatatan tersebut menghasilkan salinan resep
yang akan diserahkan kepada pasien, resep akan di arsipkan oleh Bag.
Apotek dan laporan pengeluaran obat akan diserahkan ke Kepala
Puskesmas untuk di tandatangan.
12.Laporan pengeluaran obat yang sudah di tandatangan oleh Kepala
Puskesmas akan di berikan kembali ke Bag. Apotek untuk di arsipkan
dan akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan.
13.Rekam Medis yang sudah dicatat dalam buku kunjungan pasien akan di
rekapitulasi olah Bag. Administrasi untuk dibuat laporan kunjungan
pasien.
14.Laporan Kunjungan Pasien yang sudah di rekapitulasi oleh Bag.
Administrasi akan diberikan ke Kepala Puskesmas untuk ditandatangan.
15.Laporan Kunjungan Pasien yang sudah di tandatangan oleh Kepala
Puskesmas akan dikembalikan ke Bag. Administrasi untuk di arsipkan
52
c. Prosedur Administrasi Pasien Luar Daerah
Langkah-langkah yang terjadi pada prosedur administrasi pasien luar
daerah di UPTD Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang adalah sebagai
berikut :
1. Calon pasien yang baru membawa Kartu Identitas pada Bag.
Administrasi untuk melakukan pendaftaran.
2. Bag. Administrasi akan menerima Kartu Identitas calon pasien baru.
3. Setelah calon pasien baru memberikan Kartu Identitasnya, kemudian
Bag. Administrasi akan membuatkan satu buah kartu pasien, satu buah
kwitansi dan satu buah rekam medis pasien.
4. Apabila kartu pasien dan rekam medis pasien telah dibuat, selanjutnya
kartu pasien dan kwitansi tersebut akan diserahkan ke calon pasien baru
berikut Kartu Identitasnya.
5. Selanjutnya, rekam medis data pasien akan dicatat terlebih dahulu oleh
Bag. Administrsai ke dalam buku kunjungan pasien dan buku
kunjungan pasien tersebut kemudian di arsipkan oleh Bag.
Administrasi.
6. Setelah selesai dicatat, rekam medis pasien tersebut kemudian
diserahkan oleh Bag. Administrasi ke Bag. Dokter.
7. Bag. Dokter menerima rekam medis pasien dari Bag. Administrasi.
8. Bag. Dokter akan mencatat diagnosa pasien, apabila pasien harus
Bag. Administrasi, dan form rujukan yang sudah di buat oleh Bag.
Administrasi akan di berikan ke pasien. Apabila pasien tidak perlu
dirujuk ke rumah sakit maka Bag. Dokter akan mencatat resep di resep.
9. Resep yang sudah dicatat oleh Bag. Dokter akan diberikan kepada
pasien dan rekam medis yang telah di catat di Bag. Dokter akan
diserahkan kembali ke Bag. Administrasi untuk diarsipkan.
10.Resep yang ada di pasien, kemudian diserahkan ke Bag. Apotek agar
dapat menggambil obat di Bag. Apotek.
11.Bag. Apotek menerima resep, dan resep tersebut dicatat kedalam
pengeluaran obat, dari pencatatan tersebut menghasilkan data obat yang
akan diserahkan kepada pasien, resep akan di arsipkan oleh Bag.
Apotek dan laporan pengeluaran obat akan diserahkan ke Kepala
Puskesmas untuk di tandatangan.
12.Laporan pengeluaran obat yang sudah di tandatangan oleh Kepala
Puskesmas akan di berikan kembali ke Bag. Apotek untuk di arsipkan
dan akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan.
13.Rekam Medis yang sudah dicatat dalam buku kunjungan pasien akan di
rekapitulasi olah Bag. Administrasi untuk dibuat laporan kunjungan
pasien.
14.Laporan Kunjungan Pasien yang sudah di rekapitulasi oleh Bag.
54
15.Laporan Kunjungan Pasien yang sudah ditandatangan oleh Kepala
Puskesmas akan dikembalikan ke Bag. Administrasi untuk diarsipkan
dan akan diserahkan ke Dinas Kesehatan.
d. Prosedur Administrasi Rujukan Pasien ke RS
Langkah-langkah yang terjadi pada prosedur administrasi rujukan pasien
ke rumah sakit di UPTD Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang adalah
sebagai berikut :
1. Apabila pasien harus dirujuk, maka pasien akan dibuatkan Form
Rujukan oleh Bag. Administrasi, lembar form rujukan yang pertama
akan diberikan ke pasien, dan formulir rujukan yang ke 2 akan di
arsipkan untuk Puskesmas oleh Bag. Administrasi.
2. Kemudian Bag. Administrasi mencatat data pasien rujukan tersebut ke
dalam buku rujukan pasien untuk diarsipkan.
3. Apabila pasien tidak perlu di rujuk ke rumah sakit maka Bag. Dokter
akan mencatat resep di resep.
4. Resep yang sudah dicatat oleh Bag. Dokter akan diberikan kepada
pasien dan rekam medis yang telah di catat di Bag. Dokter akan
diserahkan kembali ke Bag. Administrasi untuk diarsipkan.
5. Buku rujukan yang sudah diarsipkan akan direkapitulasi oleh Bag.
Administrasi untuk menghasilkan laporan rujukan pasien ke rumah
sakit.
6. Laporan rujukan yang sudah direkapitulasi, akan diserahkan oleh Bag.
56
7. Laporan yang sudah ditantatangan oleh Kepala Puskesmas akan
diserahkan kembali ke Bag. Administrasi untuk diarsipkan dan untuk
diserahkan ke Dinas Kesehatan.
4.1.2.1. Diagram Kontek
Diagram kontek Sistem Informasi Administrsi Pasien UPTD
Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang sebagai berikut :
Gambar 4.5. Diagram Conteks Administrasi Pasien
Pada gambar Diagram Kontek diatas menjelaskan alur tentang
Administrsi Pasien Di UPTD Puskesmas Cimanggung Kab. Sumedang.
4.1.2.2. DFD
Data Flow Diagram yang sedang berjalan di UPTD Puskesmas
58
Gambar 4.6. DFD Level 0 untuk Administrasi Pasien Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.7. DFD Level 1 untuk Proses 1.0 Pendaftaran Pasien
Gambar 4.9. DFD Level 1 untuk Proses 3.0 Diagnosa
Gambar 4.10. DFD Level 1 untuk Proses 4.0 Rujukan
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari Sistem Informasi
Administrasi Pasien UPTD Puskesmas Cimanggung yang sedang berjalan,