Pn0$llililG
ill
verrcller
Podjodjoron Hossonudrn
rrg Purnonroodr Universilos
Widlosluti
.
Urriversitoso-Hbrriowolt
'
'''
'''
Universilos ., -, .':.., . .,.,! ;i, r.:'ill:rr:i::i' :::.- :.Nurlirro
"
UniversilosrHorlio
Universitosn i .-,:...!;il'. :i':..t
Podjodjoron
Poil1 od1 o ron
Podjodjoran
1,{
bF
"*
F-s
*
SEfUIINAR
NASIONAI.
PETERNAKAN
BE
RKE
I.ANJ
UTAN
tr
#t'rf
{*
Gr'##FE
F'#
F,Frli'res
a
2.1*
2{}r
f
PENYUSUN:
ng Yunoscrf
nol
A.5yontsusi-iojv.sri
iiGYdfrT"ofr'j
Universilos Universilos
;#Univerrsit'os
[$"uJrgvJ**
gr"ru
PROSIDII\G
SEMINAR NASIONAL
PETERNAKAN
BERKELANJUTAN
III
Jatinangor,
2 November
201
I
..
ROAD
TO
GREEN
FARMING
''
Editor:
Unang
Yunasaf
Jasmal
A.
Syamsu
Osfar
Sofyan
Agus Setiana
Aman
Yamam
Agung Purnomoadi
Tuti Widjastuti
Elvia
Hernawan
Lilis
Nurlina
Ellin
Harlia
Andi
Mushawwir
Wendry
Setiyadi
Putranto
Cecep
Firmansyah
Endang
Sujana
Romi Zamhir Islami
Fakultas
Peternakan
Universitas
Padj adj
aran
ISBN
z978
-
602-
95808
-2-2
Universitas Padjadjaran
Universitas
Hassanudin
Universitas
Brawijaya
Institut
Pertanian
Bogor
Universitas
Syiah
Kuala
Universitas
Diponegoro
Universitas Padjadjaran
Universitas Padjadjaran
Universitas Padjadjaran
Universitas Padjadjaran
Universitas
Padj
adjaran
Universitas
Padj
adjaran
Universitas Padjadjaran
Universitas Padjadjaran
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PETERNAKAN
BERKELANJUTAN
III
Unang,
dkk.
Cetakan Pertama
2012
Diterbitkan
oleh
:Fakultas
Peternakan
Universitas
Padj
adj ara
n
ISBN
z 978-
602-
95808
-2-2
ISBN :
978
601 - 95808-
2-2 Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran*
Road To Green Farming"Pola
Penyediaan
Hijauan
Pakan Sapi
Bali Di
Distrik Kebar
Kabupaten
Manokwari
Papua
Barat
Diana Sarvenl,
Luki
Abdullah2 dan Soedarmadi Harrljosoervigno2l)
LaboratoriumNutrisidan
Makanan Ternak Fakultas Peternakan Perikanan dan
llmu
Keiautan Universitas Negeri Papua Manokwari; Jl. Gunung Salju AmbanManokwari (983 I 4) E-mail :sawendian@yahoo.com
2t
Departemen IImu Nutrisidan Tekanologi Pakai Fakultas Petemakan Institut
Pertanian Bogor
Abstract
Forage is
a
important feedfor
ruminants such as cow and goat. Generally inlndonesia and specially
in
Kebar, the farmer always using native forage fromnative grassland. The objective
of
this
studyis
to
knorvthe
typeof
forage preparation for Balicattle from the local farmer in Kebar. The metlrod of the studyrvas used survey method, during July
to
August 2009. The resultof
this studyshorved that there are
two
systemof
the feed preparations namety grazing andsoiling (cut and carry,). The potential of dominant local grass there are l3 species
of
grasses, 5 speciesof
legumes and6
speciesof
weeds. This location hasa
very potential for ruminants because the production of they is good.Key words: grazing, cut and carry, domestic grass
Abstrak
Hijauan pakan merupakan pakan basal ternak ruminansia terutama
sapi
dankambing. Peternak secara umum dan di distrik Kebar secara khusus mengandalkan
hijauan pakan yang tersedia secara alami untuk ternaknya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pola penyediaan hijauan pakan ternak sapi bali yang selama ini dilakukan oleh para peternak di daerah ini. Studi ini berlangsung selama satu bulan
yaitu Juli-Agustus 2009. Metode yan1 digunakan adalah metode survey dengan
observasi langsung dan pengambilan sampel tumbuhan. Ada dua pola penyediaan
hijauan pakan yaitu dengan penggembalaan dan potong-angkut hanya untuk gamal.
Selain itu diberikan pula limbah pertanian, perkebunan dan sisa-sisa limbah rumah tangga. Jenis hijauan pakan lokal yang dominan dikonsumsiterdiri dari
l3
spesiesrumput, 5 spesies legum dan 6 spesies hijauan lain. Penampilan ternak cukup baik.
Kata kunci: penggembalaan, tebang-angkut, rumput lokal
Pendahuluan
Kebar
merupakansalah satu
dari
28
distrik
atau
kecamatanyang ada
di KabupatenManokwari
dengan ukuranwilayah paling
besar daripada daerah lainnya yaitu+l
1.22% daritotal
luasan kabupaten Manokwari (1620,60km21nRS 2008;RIPM
2010).
Distrik
Kebar terletakdi
daerah pedalaman dengan ketinggian 500-600m
dplISBN : 9'78
-
602 - 95808-
2-2 Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran* Road To Green Farming"
yaitu
all.22%
daritotal
luasan kabupaten Manokwari (l620,60km2XBPS 2008; RIPM2010).
Distrik
Kebar terletakdi
daerah pedalaman dengan ketinggian 500-600m
dpl pada daerah yang berpenduduk dan hutannya menyebar pada ketinggian 60G-2000 mdpl.
Data menunjukkan bahwa pada tahun
I980,
sapiBali
yangdiintroduksi
sebanyak4l
ekor
mengalami peningkatan padatahun
1986menjadi
228ekor
dan setanjutnyapada
tahun
2002,jumlah
populasinyatelah
rnencapai 1334ekor.
Populasiini
terusmeningkat, sehingga oleh pemerintah disebar ke daerah
di
sekitarnya. Pada tahun 2009 berdasarkan laporan dinas peternakan, populasinya mencapai 1070ekor (BPS
2009). Populasiini
merupakanjumlah
atau peringkat keempat setelah beberapadistrik
lainnyayaitu Oransbari, Prafi dan N4asni.
Hijauan pakan menjadi target utama untuk ternak ruminansia. Secara atami ternak
ini
memanfaatkantumbuhan berupa
sebagai
pakan
basalnya
untuk
memenuhikebutuhan
hidupnya.
Sebagian besarjenis
tumbuhanyang dikonsumsi
berasal darifamili
Graminae atau Poaceae. yang lebih dikenal dengan rumput-rumputan.Mengingat akan kebutuhan basal
dari
temakini
adalah pakan hijauan dan sistempemeliharaan
yang dilakukan masih bersifat
ekstensif
dimana ternak
dibiarkanmerumput sendiri, sehingga dikhawatirkan produksi ternak
ini
menjadirelatif
rendah.Potensi hijauan pakan yang biasa dimanfaatkan oleh temak sebagai sumber penyedia
hijauan
pakan
di
distrik
ini
antara
lain:
padangrumput alam,
lapangan, sekitar pemukiman penduduk, halaman kantor dan sekolah serta daerah pinggiran sungai.Dengan
demikian perlu
dilakukan
observasi terhadappola
penyediaan pakanhijauan pada sapi bali
di
daerahini
dengan mengetahui jenis atau spesies hijauan pakanpotensial
yang biasa
dikonsumsi
dan
produktivitasnya
dalam
menunjang
usahapetemakan yang dilakukan oleh para peternak
di
beberapa kampung (kampungAnjai
Idan
Anjai
II,
kampungAkmuri
dan kampungAtay)
di
Distrik
Kebar.
Penelitianini
bertujuan
untuk
menganalisa atau mengamati pola penyediaan hijauan pakan sapi Batiyang dilakukan oleh peternak dan identifikasi rumput
lokal
di
distrik
Kebar KabupatenManokwari.
Metode
Fenelitian
ini
dilakukan
pada beberapa kampungdi
Distrik
Kebar
KabupatenManokwari
selamaJuli-Agustus
2009. Metode yang digunakan adalah metode surveiyang
dilakukan
pada setiap peternak yang ada dan melakukan observasi lapang untukstudi rumputnya.
Hasil dan
PembahasanPola
Pemeliharaan
SapiBali
Jenis
sapi yang
dipelihara
oleh
peternak adalahsapi
Bali.
Sapi
ini
awalnyadiintroduksi dari
KabupatenManokwari
sebagai bantuan pemerintah padatahun
1980sebanyak
41 ekor
yang dibawah
dengan pesawat hercules karena daerahnya sangatterisolir dan
satu-satunya transportasiyang bisa
digunakan adalah pesawat terbang. Bantuanini
diberikan dengan sistem kontrak.Ternak sapi
ini
dipelihara dengan cara diumbar atau dibiarkanliar/
mencari makansendiri,
kemudian tempat
berteduhjika
cuaca panasatau
hujan
adalah
di
bawahISBN : 978
-
602- 95808-
2-2tegakan-tegakan pohon, di
halaman petemak itu sendiri.
Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
"
Road To Green Farming"sekitar pemukiman/halaman
rumah
pendudukatau
pada [image:6.590.100.458.73.525.2]Situasinya lebih jelas
dilihat
pada GambarI
dan 2.Gambar
l.
Ternak sapi yang berteduh di (Psidium guajava)Gambar 2. Ternak sapi yang berada di sekitar pemukiman
Kawasan pemukiman penduduk
inipun
dibatasi
oleh
areal
perkebunan damar(Araucaria
sp.) peninggalan zaman Belanda dan pohon j ati (Tectona grandis),lapangan sepakbola
yang
berdekatan dengan lapangan terbang/bandar udaraKebar,
halamansekolah
SD YPK Anjai
danjuga
halaman kantordistrik.
Jenistemak
lain
yangjuga
diusahakan oleh peternak adalah ayam kampung, kambing dan ternak babi.Aktivitas
harian peternak untuk pemeliharaan ternak sapi adalah pemberian garam sebagai tambahan selain pakan yang telah dikonsumsi. Tugasini
tidak dilakukan setiapminggu dua
sampaitiga
kali
oleh
bapak-bapak, kadang-kadang diserahkan kepada anggota keluarga lainnya terutama anaklaki-laki
yang sudah remaja atauibu-ibu.
Tugaslain
yang
juga
dilakukan
oleh
petemak adalah melakukanronda atau
pengawasanterhadap
ternak
yang
bunting
besar/akan beranak/melahirkan.Tugas
ini
akan berlangsung hingga ternak pasca melahirkan sekitar2
minggu. Jika ada gangguan saatberanak seperti kelainan maka akan dibantu oleh seorang petugas penyuluh petemakan yang memang bertugas di daerah ini.
ISBN : 978
-
602 - 95808-
2-2 Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran*
Road To Green Farming" [image:7.590.96.435.30.473.2]Gambar 3. Ternak sapi sedang merumput di padang rumput alam
Gambar 4. Ternak sapi sedang memmput di areal pemukiman
Secara umum dapat dikemukakan bahwa sistem pemeliharaan sapi yang dilakukan
oleh peternak
ini
masih bersifat ekstensif.Performans
Ternak
SapiTampilan temak sapi
relatif
baik
dengan rataan bobot sapi dewasa+
200-300 kg. Berdasarkan pengamatan ternak sapi yang dipelihara penampilannya cukup baik. Halini
dapat
dilihat
pada Gambar 5 dan 6.Gambar 5. Tampilan keragaman warna sapi Bali
[image:7.590.160.418.133.289.2]ISBN : 978
-
602 -95808-
2-2 Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran"
Road To Creen Farming"Warna sapi
Bali
umumnya coklat, ada yang sudahmulai
berubah wama menjadicoklat
kehitamandan hitam.
Reproduksinya hanya bergantung dengankawin
alam.Namun perlu dilakukan
upaya perbaikan reproduksinya misalnyamelalui
inseminasi buatan(lB)
untuk mendapatkan performans sapi Bali yang lebih baik lagi.Pola Penyediaan Pakan
Hijauan
Pola
penyediaan
pakan hijauan dapat dilakukan dengan
2
alternatif
yaitupenggembalaan dan soiling (cut and carry).
l.
PenggembalaanBerdasarkan pengamatan
di
lapangan,terlihat
bahwa ternak-temak
sapi ini
melakukan penggembalaan dengan membentuk kelompok berdasarkanjarak
antarapemiliknya/
pemukiman dengan areal padangrumput
ataupun areal lainnya. Jarakterjauh
mereka melakukan penggembalaansendiri
(elajah)
adalah2
km.
Ritmeharian untuk melakukan kegiatan
ini
yaitu ternak akan keluar dari kandang/halamanrumah
pemiliknya
padajam
05.30WIT
menuju areal padang sampaijam
07.30 ternak mulai kembali masuk pada areal pemukiman.Selanjutnya merumput
di
sekitar pemukiman, pinggiran hutan atau kebun-kebunsambil
berteduh, mencari tempat-tempat sumberair
seperti mataair
atau sungai-sungai dekat pemukiman untuk minum sampaijam
14.00. mulaijam
14.30 merekamulai
bergerombol merumput dekat halaman sekolah, kantor ataudi
sekitar areal dekat padang rumputhinggajam
15.00 ternak-ternakini
mulai menuju areal padangrumput.
Prosesini
akan berlangsung hinggapukul
17.30WIT
maka satu per satukelompok ternak
ini
akan kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. Kegiatanini
terus dilakukan sebagai rutinitas. Secara jelas disajikan dalam Gambar 7.ISBN :978
-
602-
95808-
2-2 Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran [image:9.590.67.498.28.535.2]"
Road To Green Farming"Gambar
7. (a)
sapi
sedang merumputdi
sekitar pemukiman, pinggiranjalan
hendakmenuju ke padang rumput alam
(b)
kelompok sapi yang dalam perjalanan masuk ke areal padang.Ketika
merumputdi
areal padang rumput alam nampakterlihat
bahwa ternak sapibersama-sama dengan temak babi.
2.
Soiling (Cut and Carry)Jenis hijauan
pakanyang
biasadiberikan
adalahgamal
(Glirisidia
sepiunt).Kegiatan
ini
dilakukanjika
ada kerja bakti atau pemangkasan pagar hidup.Selain
itu
adajuga
diberikan
limbah-limbah
pertanian berupa sisa-sisa batang sayuran dari limbah rumah tangga, limbah perkebunan seperti pod kakao dan jeramiatau sisa hasil panen seperti jerami kacang tanah atau kacang panjang dan bayam.
Kuantitas
danKualitas Hijauan
PakanBerdasarkan pengamatan
di
lapangan,lantai hutan didominasi oleh
tumbuhan yang kurang palatabel sehingga kurang disukai oleh temak sapiBali,
kemungkinan jugakarena tumbuhan tersebut beracun.
Komposisi
botaninya diperkirakan sebesar l-27oyang
dapatdikonsumsi oleh
ternak. Dengandemikian
dalam merumputternak
lebihbanyak
memilih
pakan yang sesuai dengan kebutuhannya dalamjumlah
yang terbatas.Selain
itu
mengakibatkan temak-temakini
harus melakukan atau memperluas wilayahjelajahnya ke padang rumput alam. Secara umum dapat dikemukakan bahwa
di
sekitar hutanjati
dan damarmemiliki
kuantitas hijauan pakan yangkurang
sehingga belummemenuhi kebutuhan ternak. Selain
itu
pula
perbaikan manajemenpakan
melaluiberbagai kegiatan sosialiasi maupun penyuluhan-penyuluhan.
Jenis
Hijauan
PakanDi
sekitar pemukiman, lapangan, halaman kantor dan sekolah serta padang rumputalam
juga
ditemukan
beberapajenis
rumput
dan
legum yang
dimanfaatkan temak sebagai hijauan pakan. Secara lengkap disajikan pada Tabell.
ISBN : 978
-
602-
95808-
2-2 Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran*
Road To Creen Farming"Tabel
l.
Spesieshijauan
pakanyang dominan
pada beberapalokasi
merumput ternak sapi baliRumput
l.
Axonopus compresus2.
Eleusinq indical.
Drimeria cordota4.
Po,spalttm conjugalum5.
Digitariadecumbens
6.
Imperatacylindrica
7.
Pennisetum purpuroides8.
Temeda arguens9.
Crisopogon aciculalus10.
Pennisetum macrostachyum Il.
Ischaemumrugosum
12.
Echinochloocolanum'
13.
Tridax procwnbensLeguminosa
l.
Gliricidia sepium2.
Centrosema pubescent3.
Leucaena Ieucochepala4.
Desmodiwn velotinum5.
Crotalariaincana Hijauan lain
l.
Biophytwn petersianum Klotzsch v J{
./ ./ ./ ./ .,,/ ./ v{
V ./ -./ ./ V ./ ./ J .l ./ ./2.
Daun
jati
yang masih muda3. Daun
jambumete
4.
Daun nangka5.
Daun kopi6.
Buah jambu biji./ ./ .l J ./
{
./ ./{
.l
./ ./ -',/ .l .l I ./ V ./ ./ ',/{
./ ",,i{
./ ./ ./ .l ./ ./ ./ ./ ./ ./ ./ ./ ./.l
J ./ ./ ./ ./ n ./No
Jenis/Spesies Lokasi DitemukanHalaman Padang Pinggiran
Pinggiransekolah
rumput sungai
hutan [image:10.590.43.560.90.771.2]ISBN : 978
*
602- 95808-
2-2 Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran"
Road To Green Farming"Berdasarkan wawancara dengan peternak dan percobaan pemberian pakan ke
[image:11.590.40.541.0.835.2]ternak sapi,
spesies-spesieshijauan
pakanini
sangat potensialdan
palatabel untuk dikonsumsi.Gambar 8. Hijauan pakan
di
areal padang rumput alam (Biophytum pelersianunt,Drimeria
cordala, Imperala cilyndrica dan Axonopus compresus)macrostachyum
ISBN : 978
-
602-
e5808-
2-2 Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran"
Road To Green Farming"Gambar 10. Kelompok sapi sedang merumput dibawah pohon jambu ntete dan gamal
Kondisi Peternak
Secara
umum kelompok
peternak
di
daerah
ini
belum ada.
Peternakan merupakan usaha sampingan masyarakat selain bertani sebagai mata pencaharian pokokatau
utama.
Para peternakini
memperoleh ternak sapi dengan bantuan pemerintah.Temak sapi yang diberikan
disesuaikan dengan kemampuan petemak dengan sistemkontrak
sesuai perjanjian masing-masing peternak dengan pemerintah (dalamhal
inipetugas penyuluh peternakan
di
lapangan). Pembinaan kepada peternak dilakukan oleh penyuluh petemakan dari Dinas Peternakan Kabupaten Manokwari.Kesimpulan
Pola
penyediaanhijauan pakan
bagi
ternaksapi
Bali
di
Distrik
Kebar
masih mengandalkan kemurahan atau potensi alam dimana temak dibiarkan merumput sendiridi
areal pemukiman, halaman kantor dan sekolah, lapangan, pinggiran sungai, pinggiranhutan
dan
padang
rumput alam Kebar.
Secaraumum
penampilan
ternak
sapimenunjukkan hasil yang cukup
baik.
Ada
13jenis
rumput, 5jenis
leguminosa dan 6jenis hijauan
lain
yang
tumbuh
secaraalami
yang
sangat potensial sebagai pakan hijauan. Introduksi legum unggul diperlukan untuk memperbaiki kualitas hijauan pakandi
daerahini.
Daftar
PustakaBadan Pusat
Statistik. 2008.
KabupatenManokwari
DalamAngka
Tahun 2008.BPS,Manokwari.
Badan Pusat
Statistik.
20A9. KabupatenManokwari
DalamAngka
Tahun 2009.8PS,Manokwari.
RJPM. 2010.
Rencana Jangka Panjangdan
Menengah KabupatenManokwari
2006-2010.BAPPEDA
Kabupaten Manokwari.Soetanto
dan
I
Subagyo. 1988. Landasan Agrostologi.Nuffic.
Universitas Brawijaya.Malang.
Susetyo
S. 1980.
Padang Penggembalaan. Departemen Ilmu MakananTernak
Fakultas Peternakan Institut PertanianBogor.
Bogor.