• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Informasi Senjata Riangan TNI AD Produksi PT Pindad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Informasi Senjata Riangan TNI AD Produksi PT Pindad"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Mahasiswa

a. Nama : Haris Sunarya

b. Alamat : Asrama Brigif / 16 Kediri c. Alamat di Bandung : CibangkongLor RT 04 RW 05

Kel. Maleer Kec. Batununggal Bandung d. Tempat & Tanggal

Lahir : Bandung, 06 Desember 1993

e. Jenis Kelamin : Laki laki

f. Agama : Islam

g. Kewarganegaraan : WNI

h. Telepon : 085784520566

i. E-mail : Haris.Sunarya@Rocketmail.com

j. Facebook : Haris Sunarya

k. Twitter : @harissunarya

(5)

2. Latar Belakang Pendidikan 2.1Pendidikan Formal

No Tahun Sekolah

1 2000-2006 SDN 3 Gumuruh Bandung 2 2006-2009 SMP IBNU SINA Lumajang 3 2009-2011 SMA PGRI 1 Lumajang

4 2011-2012 SMA PAWYATAN DAHA Kediri 5 2012- Sekarang Universitas Komputer Indonesia Bandung

2.2Pendidikan Informal

No Tahun Sekolah

1 2008 Taekwondo Lumajang Jawa Timur (Certified)

2 2008 Juara II fly putra junior PORKAB Lumajang (Certified)

3 2008 Juara I light putra BUPATI CUP Jember (Certified)

4 2008 Juara III Bantam Prajunior Sleman Jogyakarta (Certified)

5 2010 Atlit Poomsea Malang (Certified) 6 2010 Atlit Poomsea Solo (Certified) 7 2010 Juara I Poomsea beregu putra Kediri

(Certified)

8 2010 Juara III Poomsea perorangan Putra Kediri (Certified)

9 2011 Juara III Poomsea perorangan Putra Bondowoso(Certified)

10 2012 Siswa Berprestasi SMA Pawyatan Daha Kediri (Certified)

(6)

(Certified)

12 2013 Partisipan OPEN HOUSE L BUDAYDAN

FESTIVAL BUDAYA UNIKOM program Desain Komunikasi Visual (Certified) 13 2013 Atlit Jireugi fin class Senior Surabaya

(Certified)

14 2014 Juara I Victory Cup Open I (Certified) 15 2014 Atlit Jireugi fin class Senior Karawang

(Certified)

16 2014 Ketua UKM TAEKWONDO UNIKOM

17 2014 Partisipan OPEN HOUSE UNIKOM

“GARUDA” gali angkat ruang kreativitas dan budaya UKM TAEKWONDO

3. Keahlian

1. Mengoperasikan software Ms. Office, Adobe Photoshop, Adobe Ilustrasi, 3D Max Animation, Adobe Indesign, Adobe Primiere.

4. Pengalaman Bekerja dan Organisasi

No Tahun Pengalaman Bekerja dan Organisasi 1 2007-2011 Anggota Taekwondo Lumajang Jawa Timur 2 2011-2012 Anggota Taekwondo Kediri Jawa Timur

2012-2014 Pengurus HIMA DKV UNIKOM

(7)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN INFORMASI SENJATA RINGAN TNI-AD PRODUKSI PT.PINDAD

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

Oleh:

Haris Sunarya 51912251

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(8)

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji syukur kepada kehadirat Allah SWT. Dengan Rahmat dan Ridho-nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir sebagai syarat untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Tugas Akhir. Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai tugas Mata Kuliah Tugas Akhir jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Komputer Indonesia.

Laporan Tugas Akhir yang penulis buat yakni berjudul PERANCANGAN INFORMASI SENJATA RINGAN TNI-AD PRODUKSI PT.PINDAD, membahas tentang senjata ringan produksi PT.Pindad jenis SS1 dan SS2 yang digunakan TNI-AD didalam kegiatan militer.. Tujuan Tugas Akhir ini untuk mengetahui jenis-jenis senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad yang berkualitas dan agar masyarakat bangga dengan produksi dalam negeri yaitu penggunaan senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad.

Dalam pelaksanaan Laporan Tugas Akhir penulis mengucapkan terima kasih sebesar - besarnya kepada :

1. Allah S.W.T yang telah memberikan ridhonya kepada penulis dengan senantiasa melindungi penulis dalam keadaan sehat walafiat.

2. Sundari Widaningsih dan Kapt.inf Zakariah selaku Orang Tua tercinta yang senantiasi memberikan dukungan moril dan materil yang selalu mendoakan dan mendukung penulis baik dalam kegiatan Akademik maupun Non akademik.

3. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Prof. Dr. Primadi Tabrani selaku Dekan Fakultas Desain Jurusan Desain Komunikasi Visual Unikom Bandung.

5. M.Syahril Iskandar, S.Sn., M.Ds. Kaprodi Fakultas Desain Jurusan Desain Komunikasi Visual Unikom Bandung.

(9)

7. Kapten infanteri Zakariah selaku Wadankom Kodim 0831/ST Surabaya. 8. Bagian dokumentasi dan Arsip Kodim 0831/ST Surabaya dan Kodam

V/BJ Surabaya.

9. Bagian dokumentasi dan Arsip PT.Pindad Bandung

10.Atikah dan Hartono selaku nenek dan kakek tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan penulis untuk dimudahkan disetiap hal yang dilakukan penulis.

11.Andi Sunarya,Dina Anggraeni, Adam irya selaku kakak dan adik tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam diberi kemudahan baik moril dan materil.

12.Endang, Kuntari Sediawati, devi, Tigo Sunartopo, Sri Pratini, Endi Rahmadi selaku paman dan bibi dari penulis yang selalu memberikan doa dan dukungnya untuk penulis.

13.Resti Safaat,S.S. Selaku seseorang yang selalu mendoakan dan mendukung penulis baik moril dan materil.

Dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan maupun kesalahan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kepada para pembaca untuk berkenan memberikan saran, pesan serta kritik yang dapat bertujuan untuk membangun proses pembelajaran penulis dan perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang.

Bandung, 5 April 2016

(10)

DAFTAR ISI

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II. SENJATA RINGAN TNI-AD PRODUKSI PT.PINDAD ... 4

II.1 TNI-AD ... 4

II.1.1 Sejarah singkat TNI-AD ... 4

II.1.2 Alutsista TNI-AD ... 6

II.2 PT.Pindad ... 9

II.2.1 Sejarah singkat PT.PINDAD ... 9

II.3 Senjata Ringan TNI-AD ... 10

II.3.1 Penggunaan senjata ringan TNI-AD ... 11

II.3.2 Senjata ringan produksi PT.Pindad ... 16

II.3.3 Jenis-jenis senjata ringan TNI-AD poduksi PT.Pindad ... 19

II.4 Pengetahuan prajurit TNI-AD tentang senjata ringan TNI-AD ... 26

II. 5 Analisis Permasalahan ... 31

(11)

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ... 33

III.1 Strategi Perancangan ... 33

III.I.1 Tujuan komunikasi ... 33

III.I.2 Pendekatan Komunikasi ... 33

III.I.3 Materi Pesan ... 34

III.I.4 Gaya Bahasa ... 35

III.I.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... 35

III.I.6 Stategi Kreatif ... 36

III.I.7 Strategi Media ... 37

III.I.8 Strategi Distribusi dan waktu Penyebaran Media. ... 38

III.2 Konsep perancangan ... 39

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ... 45

IV.1 Media Utama ... 45

 Kain/Lap untuk membersihkan senjata ... 53

(12)
(13)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Jenis-jenis Senjata Ringan TNI-AD. (2015).“Weapons and accesories deference

product PT.PINDAD”.Bandung: PT.PINDAD.

Faisal Salam, Moch (2006). “HUKUM PIDANA MILITER di Indonesia”. Bandung: Mandar Maju.

Pusat Kesenjataan Infanteri TNI-AD Pusat Pendidikan (1993). “NASKAH

DEPARTEMEN tentang SKRIM”.Bandung: PUSDIKTIF.

Pusat Kesenjataan Infanteri Tentara Nasional Angkatan Darat (1993) “Naskah Departemen tentang STRIM untuk Susjurbatih Baklintas”. Jakarta: MABES TNI-AD.

Staff Teritorial TNI AD (2003).“Petunjuk Praktis Binter yang Perlu Dilakukan

Prajurit “.Jakarta: Dokumentasi dan Arsip TNI- AD.

Sutrisno, Try (1987) “PETUNJUK TEKNIK TENTANG LATIHAN MENEMBAK

SENAPAN DAN PISTOL”. Jakarta: MABES TNI – AD. Tinarbuko, Sumbo (2009).“SEMIOTIKA KOMUNIKASI VISUAL”.

Yogyakarta : JALASUTRA

„Tanpa Nama Penulis‟ (2009). “UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA”.„Tanpa nama kota‟:Penabur Ilmu.

Sumber Artikel Internet

Hanggoro, Marcheilla Ariesta Putri (2014) Perbandingan SS1 Buatan Bandung Dengan

Senjata AS dan Rusia. Diambil dari : http://www.merdeka.com

/peristiwa/perbandingan-ss2-tni-buatan-bandung-dengan-senjata-as-rusia.html (30 Desember 2015).

Kristanti, Elin Yunita dan Yudho Rahardjo (2009). Spesifikasi SS1 V1 Vs Galil Israel.

Diambil Dari: Nasional.News.Viva.co.id/news/read/86868-Spesifikasi_SS_

V1_Pindad_Vs_Galil_Israel. (30 Desember 2015).

Romadoni, Ahmad (2014). Juara Tembak Se-Asia Tenggara , TNI-AD Gunakan

Senjata PT.Pindad. Diambil Dari: www.Liputan6.com/News/Read. (30

(14)

Diambil dari: www.PT.PINDAD.com

Wawancara

Trisno Bagian Kapendiklat PT.PINDAD Wahidin bagian Kadepsub dok PT.PINDAD

(15)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Darat (TNI-AD) salah satu cabang angkatan perang Indonesia dan merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan darat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). TNI-AD memiliki tujuan untuk mempertahankan kedaulatan dan teritorial Indonesia yang dilengkapi persenjataan sebagai alat utama sistem senjata (Alutsista). Persenjataan merupakan alat keperluan militer dan bertujuan untuk kebutuhan logistik bagi cabang angkatan perang Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri pertahanan dan Keamanan/ Panglima Angkatan Darat Bersenjata No.Kep/18/IV/1976 tertanggal 28 April 1976 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Tentara Nasional Indonesian - Angkatan Darat. Persenjataan yang digunakan TNI-AD banyak menggunakan Senjata ringan berupa senapan. Hal tersebut karena senapan merupakan senjata yang banyak diproduksi agar bisa digunakan bagi anggota TNI-AD ketika dalam bertugas terutama di dalam kegiatan militer.

(16)

produksi dari negara lain dan dengan menggunakan produk dalam negeri dapat mengharumkan nama Indonesia di dalam negeri maupun di luar negeri khususnya dibidang militer.

Senapan jenis SSI dan SS2 merupakan produk Indonesia yang diproduksi oleh PT.Pindad untuk TNI-AD didalam kegiatan militer. Kegiatan tersebut bisa latihan tempur, melatih kemampuan menembak prajurit maupun digunakan untuk kebutuhan logistik TNI-AD. Jenis senapan SS1 dan SS2 memiliki beberapa tipe seperti SS1-V1, SS1-V2, SS1-V5, SS1-V1, SS2-V2, SS2-V4, SS2-V5. Selain itu senjata ringan produksi PT.Pindad terutama jenis SS1 dan SS2 diharapkan membuat prajurit TNI-AD bangga dengan produk dalam negeri yang tidak kalah dengan produk negara lain serta bangga bahwa produk Indonesia merupakan produk yang berkualitas. Agar prajurit TNI-AD mengetahui tentang hal tersebut maka perlunya media komunikasi untuk menginformasikan kepada prajurit TNI-AD tentang senjata ringan TNI-TNI-AD produksi jenis senapan SSI dan SS2 PT.Pindad untuk kegiatan menembak TNI-AD .

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalahnya yaitu senjata ringan jenis senapan SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad yang digunakan TNI-AD di dalam kegiatan militer.

Pembagian identifikasi masalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan prajurit TNI-AD tentang informasi senjata ringan jenis SS1 dan SS2 yang digunakan TNI-AD produksi PT.Pindad di dalam kegiatan militer.

(17)

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka hal yang menjadi rumusan masalah yaitu bagaimana agar prajurit TNI-AD mengetahui senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad digunakan untuk kegiatan menembak TNI-AD.

1.4 Tujuan dan Manfaat Perancangan 1.4.1 Tujuan perancangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka perancangan bertujuan untuk :

a. Prajurit TNI-AD mengetahui informasi tentang senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad di dalam kegiatan militer.

b. Prajurit TNI-AD mengetahui penggunaan senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad di dalam kegiatan menembak TNI-AD. c. Prajurit TNI-AD mengetahui bahwa produk senjata ringan indonesia

berkualitas.

1.4.2 Manfaat perancangan

(18)

BAB II. SENJATA RINGAN TNI-AD PRODUKSI PT.PINDAD

II.1 TNI-AD

Bab ini membahas Tentara Nasional Indonesia–Angkatan Darat (TNI-AD) terkait dengan jenis-jenis senjata ringan TNI-AD produksi Perindustrian Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (PT.Pindad) yang digunakan oleh prajurit TNI-AD di dalam kegiatan militer. Senjata ringan yang digunakan TNI-AD lebih banyak menggunakan senjata jenis senapan SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad. Senapan tersebut digunakan didalam kegiatan militer yang bertujuan untuk latihan tempur, melatih kemampuan menembak prajurit maupun digunakan untuk kebutuhan logistik TNI-AD sebagai alat utama sistem senjata (Alutsista) dalam mempertahankan kedaulatan dan teritorial Indonesia. Senjata ringan yang digunakan oleh TNI – AD diproduksi PT.Pindad dan didukung berbagai surat keputusan dari Angkatan Darat untuk memakai senjata Pindad sebagai senjata standar TNI-AD. Dengan diproduksinya senjata ringan oleh PT.Pindad merupakan kebanggaan bagi NKRI karena dengan adanya produksi tersebut maka negara Indonesia diharapkan tidak tergantung untuk memproduksi senjata ringan dari pihak asing dan masyarakat semakin bangga bahwa TNI-AD menggunakan produk dalam negeri yang diproduksi oleh PT.Pindad.

2.1.1 Sejarah Singkat TNI-AD

(19)

Menurut Dokumentasi dan arsip TNI-AD (1947) “TNI merupakan nama angkatan perang yang awal mulanya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR)

berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) lalu tetap menjadi TKR

namun mengganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) kemudian

berganti menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan terakhir menjadi Tentara

Nasional Indonesia.

TNI–AD merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan NKRI di darat yang bertujuan untuk menjaga kedaulatan dan teritorial Indonesia. TNI-AD memiliki sistem atau alat pertahanan yang berbeda-beda dan menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kesatuan. Hal tersebut tercantum dalam UNDANG-UNDANG DASAR BAB XII ayat 2 dan 3 :

ayat 2 : “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan

Kepolisisan Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat

sebagai kekuatan pendukung.

Ayat 3 : “Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,

melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.” (hal 28)

Gambar II.1 LOGO TNI-AD

(20)

TNI-AD memiliki persenjataan sebagai alat keperluan militer dan bertujuan untuk kebutuhan logistik bagi cabang angkatan perang dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan/ Panglima Angkatan Darat Bersenjata No.Kep/18/IV/1976 tertanggal 28 April 1976 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Persenjataan yang dimiliki dan digunakan TNI-AD banyak menggunakan senapan jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad.

Gambar II.2 Latihan menembak Kesatuan BRIGIF 16/WY KediriNIKDCS (Sumber Gambar : Dokumentasi Kapten Zakariah 2012)

Gambar II.3 KODIM 0831/ST Surabaya

(Sumber Gambar : Dokumentasi Kapten Zakariah 2015)

2.1.2 Alutsista TNI-AD

(21)

Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1988 Tentang Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pasal 2 ayat 1 :

Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia adalah warga negara yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan

dan diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk mengabdikan diri dalam usaha

pembelaan negara dengan menyandang senjata, rela berkorban jiwa raga dan

berperan serta dalam pembangunan nasional serta tunduk kepada hukum

tentara.”

Gambar II.4 Latihan menembak Kesatuan BRIGIF 16/WY Kediri (Sumber Gambar : Dokumentasi Kapten Zakariah2012)

TNI-AD memiliki alutsista yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan disetiap kesatuan TNI-AD. Alutsista TNI-AD terbagi menjadi tiga yaitu senjata ringan, senjata sedang, senjata berat. Berikut perbedaan setiap alutsista TNI-AD :

a. Senjata Ringan

Senjata ringan merupakan senjata yang banyak digunakan oleh pasukan/prajurit TNI-AD. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah maupun tipe senjata yang digunakan TNI-AD. Senjata ringan terbagi menjadi dua jenis senjata yaitu jenis senapan dan pistol.

(22)

b. Senjata Sedang

Senjata sedang merupakan salah satu alat utama sistem senjata yang dibutuhkan TNI-AD untuk kebutuhan logistik TNI-AD. Senjata sedang terdiri dari beberapa jenis senjata diantaranya yaitu mortir. Mortir memiliki beberapa nama tipe seperti Mo-2, Mo-3, ME-105 mm :

Gambar II.6 Senjata sedang jenis mortir Mo-3 Kesatuan BRIGIF 16/WY Kediri (Sumber Gambar : Dokumentasi Kapten Zakariah 2012)

c. Senjata Berat

Senjata berat merupakan senjata yang terbentuk dari bahan baja memiliki ukuran besar dan berat. sehingga dalam penggunaannya membutuhkan beberapa pasukan TNI-AD untuk menggerakkan maupun melakukan penembakan dalam pertempuran. Berikut yang termasuk senjata berat yaitu Panser dan Tank :

(23)

II.2 PT.Pindad

Dalam bab ini membahas tentang sejarah singkat PT. Pindad terkait persenjataan yang diproduksi dan tujuan PT.Pindad didirikan. Data diperoleh dari berbagai sumber berupa UUD, buku, brosur PT.Pindad yang terkait dengan senjata ringan TNI-AD yaitu senapan jenis Senapan Serbu 1 (SS1) dan Senapan Serbu 2 (SS2). Senjata ringan yang digunakan TNI-AD lebih banyak menggunakan senjata jenis senapan SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad. Senapan tersebut digunakan didalam kegiatan militer yang bertujuan untuk latihan tempur, melatih kemampuan menembak prajurit maupun digunakan untuk kebutuhan logistik TNI-AD.

Gambar II. 8 Logo PT.Pindad

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip PT.PINDAD 2015)

2.2.1 Sejarah Singkat PT. Pindad

(24)

Menurut dokumentasi dan arsip PT.Pindad (1976): “Tujuan pembinaan yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip pengelolaan terpadu dan kemajuan teknologi

muktakhir. Proses produksi pindad pun dilakukan untuk mendukung kebutuhan

TNI-AD.”

Menurut Keputusan Menteri pertahanan dan Keamanan/Panglima Angkatan Darat Bersenjata No.Kep/18/IV/1976 tertanggal 28 April 1976 Tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat menerangkan bahwa : “Pindad diharapkan dapat mengembangkan kemampuan teknologi dan produktivitas dalam memenuhi kebutuhan logistik TNI-AD sehingga mengurangi ketergantungan pada luar negeri.”(Dokumentasi dan arsip PT.Pindad:1976)

II.3 Senjata Ringan TNI-AD

(25)

2.3.1 Penggunaan Senjata Ringan TNI-AD Jenis SS1 dan SS2

Penggunaan senjata ringan membantu pasukan militer karena senjata ringan merupakan alat yang diperlukan baik untuk mempertahankan NKRI, melindung warga negara Indonesia, misi untuk menjaga perdamaian dunia, maupun melatih kemampuan menembak prajurit TNI-AD.

Dalam kegiatan militer, senjata ringan memiliki fungsi sebagai berikut :

 Alat untuk melatih keterampilan menembak para pasukan agar mampu dan mahir dalam menembak.

 Senjata digunakan untuk pertempuran di medan perang.  Senjata digunakan untuk latihan taktik para pasukan.

o Taktik bertempur o Taktik pertahanan o Taktik pengamanan o Taktik upacara

 Senjata digunakan untuk pertahanan NKRI dan perdamaian dunia..  Logistik kebutuhan TNI - AD

 Pengamanan sesuai misi dan tujuannya. Contoh: misi pengamanan Ibukota, pengamanan Presiden dan wapres, pengamanan VIP.

 Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).

 Digunakan untuk upacara bendera, upacara kematian bagi TNI-AD, maupun pahlawan perjuangan.

(26)

a. Nama-nama/Tipe Senapan SS1 dan SS2

Nama-nama/tipe senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad yang digunakan TNI-AD di dalam kegiatan menembak memiliki berbagai macam perbedaan tipe. Salah satu produksi PT.Pindad diantaranya senjata ringan jenis senapan serbu 1 dan senapan serbu 2:

Senjata ringan berupa senapan memiliki nama bagian-bagian mulai dari ujung senjata (pucuk/rangkaian pelocok) hingga ujung pegangan (popor). Nama-nama bagian senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad sebagai berikut :

(27)

Gambar II.9 Bagian-bagian senapan

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip PT.PINDAD 2015 disertai penambah keterangan oleh pribadi 2016)

c. Tata Cara Memegang Senjata Ringan TNI-AD

Penggunaan senjata ringan TNI-AD memiliki tata cara dalam memegang maupun menggunakannya, tata cara memegang senjata ringan TNI-AD terdiri dari 3 cara yaitu dengan sikap berdiri, sikap duduk dan sikap tiarap. Ketiga cara tersebut merupakan sikap menembak dan memiliki tujuan untuk melatih kemampuan prajurit dalam menembak dengan menggunakan senjata ringan.

Sikap Berdiri

(28)

Gambar II.10 latihan menembak sikap berdiri

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Kapten Zakariah2015)

Sikap Duduk

Sikap duduk merupakan sikap kedua dalam kegiatan menembak TNI-AD, Dalam sikap duduk terdiri dari cara memegang dan posisi tubuh yang mendukung yaitu posisi tangan 45° memegang peralatan picu dan magazen (kotak peluru), pandangan mata fokus ke arah target sasaran/Skip, posisi kaki ditekuk (kaki kiri sedikit diangkat dan kaki kanan dibiarkan berada dibagian tanah/tempat berpijak), dan pelaksanaan menembak menyesuaikan dengan aba-aba/ tata tertib pada saat kegiatan menembak berlangsung. Berikut salah satu foto yang menjelaskan tentang sikap duduk.

Gambar II.11 latihan menembak sikap duduk

(29)

Sikap Tiarap

Sikap tiarap merupakan sikap ketiga dalam kegiatan menembak TNI-AD, Dalam sikap tiarap terdiri dari cara memegang dan posisi tubuh yang mendukung yaitu posisi tangan 45° memegang peralatan picu dan magazen (kotak peluru), pandangan mata fokus ke arah target sasaran/Skip, posisi kaki diselonjorkan ke belakang dengan salah satu kaki di tekuk. Berikut salah satu foto yang menjelaskan tentang sikap tiarap.

Gambar II.12 latihan menembak sikap tiarap

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Kapten Zakariah2015)

Setiap senjata ringan harus dicek sebelum dan sesudah pemakaian baik dalam kegiatan latihan menembak (lapangan Tembak/ Hutan), pertempuran, pengamanan sesuai misi dan tujuannya (misi pengamanan Ibukota, pengamanan Presiden dan wapres, pengamanan VIP) Upacara bendera, upacara kematian bagi TNI-AD, maupun pahlawan perjuangan. Penggunaan senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad jenis senapan digunakan pada saat latihan di Lapangan Tembak atau Hutan memiliki ketentuan yang berkaitan antara waktu pelaksanaan dan materi yang disampaikan antara pelatih dan anggota yang dilatih. Berikut hasil dari wawancara yang menjelaskan prosedur penggunaan senjata ringan di Lapangan Tembak atau Hutan.

Pelatih Tembak

(30)

yang menjadi pelatih tembak yaitu Bintara(Serda/Serta/Serka) dan diawasi oleh Perwira.

Gambar II.13 Pelatih tembak Yonif 527/BY Lumajang (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Kapten Zakariah2012)

Jumlah Personel

Menurut wawancara bersama Zakariah (2015) : “Jumlah personel yang menjadi anggota latihan tidak terbatas atau menyesuaikan dengan kesatuan yang ada baik

jumlah prajurit tiap peleton,kompi, atau Batalyon.

Gambar II.14 Personel Kompi senapan B Yonif 527/BY Lumajang (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Kapten Zakariah 2012)

Jadwal latihan dan jarak menembak :

Siang : jarak tembak 25,50,100,dan 300 Meter.

Malam : jarak tembak 25,50,100 Meter (menggunakan bantuan cahaya)

(31)

solidaritas, kekompakan, pengendalian diri, taat peraturan dan prosedur, dan yang paling utama kedispilan.

2.3.2 Senjata Ringan Produksi PT. Pindad

Data yang diperoleh dari hasil wawancara maupun buku-buku yang mendukung merumuskan bahwa Senjata ringan merupakan kebutuhan logistik bagi TNI–AD yang bertujuan untuk mempertahankan NKRI maupun untuk mempersenjatakan kekuatan setiap kesatuan. Setiap jenis senjata menyesuaikan dengan jumlah dan kebutuhan suatu kesatuan. Jenis–jenis senjata ringan TNI-AD di dalam kegiatan militer tidak terlepas dari peran penting perusahaan yang memproduksi senjata ringan terutama perusahaan dalam negeri yaitu PT.Pindad sejak jaman penjajahan hingga sekarang. Setiap tahunnya PT.Pindad maupun TNI-AD melakukan pendataan terhadap senjata yg telah di gunakan sebagai proses evaluasi kelayakan senjata sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan TNI-AD terhadap senjata ringan. Kedua instansi tersebut setiap tahunnya melakukan Pameran Alat utama sistem senjata (Alutsista) dan tempat pameran menyesuaikan kesatuan setiap daerah baik dalam rangka hari jadi TNI, hari jadi TNI-AD, maupun acara-acara yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah.

(32)

Tabel II. 1 Perolehan Medali Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) (Sumber Gambar : koran Tempo, Minggu, 24 Mei 2015)

Perolehan medali tersebut mengharumkan nama Indonesia di kanca dunia terutama dibidang militer atas jeripayah para prajurit TNI-AD dan mengharumkan produk Indonesia yaitu senjata ringan PT.Pindad. Dalam kejuaraan ini Indonesia menjadi juara umum bahkan 8 tahun berturut-turut tak heran jika beberapa negara tertarik untuk membeli dan menggunakan senjata dari Indonesia karena hal tersebut tidak terlepas dari senjata ringan Indonesia yang berkualitas. Kualitas senjata ringan Indonesia semakin diakui oleh negara asing sehingga nama Indonesia tercatat sebagai negara yang disegani terutama di dalam kegiatan menembak antar prajurit militer.

(33)

Gambar II.15 TNI Juara Umum

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

2.3.3 Jenis - Jenis Senjata Ringan TNI-AD Produksi PT.Pindad

TNI-AD merupakan cabang angkatan perang bersenjata yang memiliki alat pertahanan dalam kegiatan militer dengan tujuan untuk mempertahankan kedaulatan NKRI. Dalam kegiatan militer TNI-AD, senjata ringan jenis SS1 dan SS2 merupakan senjata yang banyak digunakan anggota TNI-AD dikarenakan jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan senjata sedang maupun berat. Berikut merupakan jenis-jenis senjata ringan produksi PT.Pindad yang digunakan anggota TNI-AD di dalam kegiatan militer :

2.3.3.1 Senapan Serbu 1 (SS1)

(34)

Beikut jenis-jenis SS1 TNI-AD produksi PT.Pindad : a. Jenis Senjata SS1-V1 Kal. 5,56 mm

Gambar II.16 Jenis senjata SS1-V1 Kal. 5,56 mm (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip PT.PINDAD 2015)

Data Teknik

Length Barrel

Butt extended : 997 mm Butt folded : 766 mm

Length (panjang laras) : 449 mm Rifling : 6 grooves,RH 177,8 mm Weight

With empty magazine : 4,01 Kg Effective range : 400 m

Profil SS1-V1 Kal. 5,56 mm :

SS1-V1 adalah senapan serbu produksi pertama. SS1-V1 bekerja dengan sistem kerja gas. Model ini merupakan adopsi dari senapan FNC Belgia, dengan beberapa perubahan. Sistem gas mempunyai dua posisi pengatur untuk kondisi normal dan kondisi berat. Laras SS1 dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan kebelakang. Ada empat posisi pengatur tembakan yaitu untuk tembakan tunggal, tiga-tiga, otomatis penuh serta posisi terkunci (safe).

Perbedaan

SS1-V1 memiliki panjang senapan 997 mm atau lebih panjang dibandingkan dengan jenis senapan SS1 yang lain. SS1 memiliki Laras standar dengan popor lipat.

Keunggulan

(35)

b. Jenis Senjata SS1-V2 Kal. 5,56 mm

GambaII.17 Jenis senjata SS1-V2 Kal. 5,56 mm (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip PT.PINDAD 2015)

Data Teknik

Length Barrel

Butt extended : 890 mm Butt folded : 666 mm

Length (panjang laras) : 363 mm Rifling : 6 grooves,RH 177,8 mm Weight

With empty magazine : 3,91 Kg Effective range : 350 m

Profil SS1-V2 Kal. 5,56 mm :

SS1-V2 adalah senapan serbu produksi kedua. SS1-V2 bekerja dengan sistem kerja gas. Model ini merupakan adopsi dari senapan FNC Belgia, dengan beberapa perubahan. Sistem gas mempunyai dua posisi pengatur untuk kondisi normal dan kondisi berat. Laras SS1 dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan kebelakang. Ada empat posisi pengatur tembakan yaitu untuk tembakan tunggal, tiga-tiga, otomatis penuh serta posisi terkunci (safe).

Perbedaan

SS1-V2 memiliki panjang senapan 890 mm. SS1-V2 memiliki Laras standar dengan popor lipat dan larasnya diperpendek

Keunggulan

(36)

c. Jenis Senjata SS1-V5 Kal. 5.56 mm

Gambar II.18 Jenis senjata SS1-V5 Kal. 5.56 mm (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip PT.PINDAD 2015)

Data Teknik

Length Barrel

Butt extended : 770 mm Butt folded : 577 mm

Length (panjang laras) : 252 mm Rifling : 6 grooves,RH 177,8 mm Weight

With empty magazine : 3,37 Kg Effective range : 300 m

Profil SS1-V5 Kal. 5,56 mm :

SS1-V5 adalah senapan serbu produksi kelima. SS1-V5 bekerja dengan sistem kerja gas. Model ini merupakan adopsi dari senapan FNC Belgia, dengan beberapa perubahan. Sistem gas mempunyai dua posisi pengatur untuk kondisi normal dan kondisi berat. Laras SS1 dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan mengurangi hentakan kebelakang. Ada empat posisi pengatur tembakan yaitu untuk tembakan tunggal, tiga-tiga, otomatis penuh serta posisi terkunci (safe).

Perbedaan

SS1-V5 memiliki panjang laras berukuran kecil dibandingkan dengan jenis SS1 yang lain.

Keunggulan

(37)

2.3.3.2 Senapan Serbu 2 (SS2)

Senapan serbu 2 atau disingkat SS2 merupakan senapan TNI-AD produksi PT.Pindad Bandung generasi kedua dari senapan sebelumnya yaitu SS1. keunggulan SS2 diantaranya memiliki desain yang lebih menarik dibandingkan SS1, lebih ringan, dan tahan terhadap kelembaban cuaca. Senapan serbu 2 menggunakan peluru kaliber 5,56 mm standar NATO. Berikut ini jenis-jenis SS2 TNI-AD produksi PT.Pindad :

a. Jenis Senjata SS2-V1 Kal. 5.56 mm

Gambar II.19 Jenis senjata SS2-V1 Kal. 5.56 mm (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip PT.PINDAD 2015)

Data Teknik

Length Barrel

Butt extended : 990 mm Butt folded : 740 mm

Length (panjang laras) : 460 mm Rifling : 6 grooves,RH 177,8 mm Weight

With empty magazine : 3,4 Kg Effective range : 450 m

Profil SS2-V1 Kal. 5,56 mm :

SS2-V1 adalah senapan serbu 2 varian satu dan produksi pertama dari jenis SS2, SS2-V1 dikenal pada tahun 2006. senapan ini menggunakan peluru kaliber 5,56 mm standar NATO.

Perbedaan

SS2-V1 memiliki panjang senjata yang terpanjang kedua setelah jenis SS2-V4  Keunggulan

(38)

b. Jenis Senjata SS2-V2 Kal. 5.56 mm

Gambar II.20 Jenis senjata SS2-V2 Kal. 5.56 mm (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip PT.PINDAD 2015)

Data Teknik

Length Barrel

Butt extended : 920 mm Butt folded : 740 mm

Length (panjang laras) : 403 mm Rifling : 6 grooves,RH 177,8 mm Weight

With empty magazine : 3,2 Kg Effective range : 400 m

Profil SS2-V2 Kal. 5,56 mm :

SS2-V2 adalah senapan serbu 2 varian dua dan produksi kedua dari jenis SS2, SS2-V2 dikenal pada tahun 2006. senapan ini menggunakan peluru kaliber 5,56 mm standar NATO.

Perbedaan

SS2-V2 memiliki hentakan yang kecil saat penembakan berkat adanya karet buffer di bagian belakang.

Keunggulan

(39)

c. Jenis Senjata SS2-V4 Kal. 5.56 mm

Gambar II.21 Jenis senjata SS2-V4 Kal. 5.56 mm (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip PT.PINDAD 2015)

Data Teknik

Length Barrel

Butt extended : 1025 mm Butt folded : 782 mm

Length (panjang laras) : 500 mm Rifling : 6 grooves,RH 177,8 mm

Weight With empty magazine : 4,25 Kg

Effective range : 600 m

Profil SS2-V4 Kal. 5,56 mm :

SS2-V4 adalah senapan serbu 2 varian empat dan produksi keempat dari jenis SS2, SS2-V4 dikenal pada tahun 2006. senapan ini menggunakan peluru kaliber 5,56 mm standar NATO.

Perbedaan

SS2-V4 memiliki panjang senjata terpanjang diantara jenis SS2 yang lain. Sering digunakan untuk perlombaan menembak TNI-AD.

Keunggulan

(40)

d. Jenis Senjata SS2-V5 Kal 5.56 mm

Gambar II.22 Jenis senjata SS2-V5 Kal 5.56mm (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip PT.PINDAD 2015) Data Teknik

Length Barrel

Butt extended : 745 mm Butt folded : 520 mm

Length (panjang laras) : 256 mm Rifling : 6 grooves,RH 177,8 mm

Weight With empty magazine : 3,0 Kg

Effective range : 350 m

Profil SS2-V5 Kal. 5,56 mm :

SS2-V5 dikenal pada tahun 2008. Jenis SS2-V5 memiliki desain yang lebih menarik dibandingkan SS1, lebih ringan, dan tahan terhadap kelembaban cuaca. Senapan ini merupakan Varian kelima dari jenis SS2. penggunanya Pasukan Kavaleri TNI AD dan menggunakan peluru kaliber 5,56 mm standar NATO.

Perbedaan

SS2-V5 memiliki panjang larang yang lebih pendek dibandingkan dengan jenis SS2 yang lain.

Keunggulan

SS2-V5 dapat digunakan dalam jarak tembak efektif 350 Meter.

II.4 Pengetahuan Prajurit Tentang Senjata Ringan TNI-AD

(41)

sample audience dan target audience yang dituju yaitu seluruh prajurit TNI-AD

yang akan melaksanakan kegiatan menembak dengan segmentasi Geografis, Demografis, Psikologis, Psikografis :

Geografis :

Wilayah : Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kota/Kab : Seluruh kota/kab di Indonesia. Provinsi : Seluruh Provinsi di Indonesia. Demografis :

Usia : 20 – 50 Tahun. Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : Secata (sekolah calon Tamtama), Secaba (sekolah calon Bintara), Secapa (sekolah calon perwira).

Pekerjaan : TNI-AD Status ekonomi : - Psikografis :

(42)

Berikut merupakan hasil dari kuisioner dengan 61 Responden prajurit TNI-AD : a. Pengetahuan Prajurit TNI-AD Tentang Senapan TNI-AD

Gambar II.23 pengetahuan prajurit tentang senapan TNI-AD (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Berdasarkan hasil kuisioner tersebut bahwa 82% prajurit TNI-AD mengetahui tentang senapan TNI-AD

b. Pengetahuan Prajurit Tentang PT.Pindad

Gambar II.24 pengetahuan prajurit tentang PT.Pindad (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Berdasarkan hasil kuisioner tersebut bahwa 72,6% atau banyak dari prajurit TNI-AD mengetahui tentang PT.Pindad sebagai produsen senjata TNI-TNI-AD

c. Pengetahuan Prajurit TNI-AD Tentang Senapan TNI-AD Produksi PT.Pindad

Gambar II.25 pengetahuan prajurit TNI-AD tentang senapan produksi PT.Pindad (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

(43)

d. Pengetahuan Prajurit TNI-AD Penggunaan Senapan Jenis SS1 dan SS2

Gambar II.26 pengetahuan prajurit TNI-AD tentang penggunaan SS1 dan SS2 (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Berdasarkan hasil kuisioner tersebut bahwa 95,1 % dari prajurit TNI-AD mengetahui tentang penggunaan SS1 dan SS2.

e. Penilaian Prajurit TNI-AD Terhadap Penggunaan Senapan dalam Negeri

Gambar II.27 penilaian prajurit TNI-AD terhadap penggunaan senapan dalam negeri (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Berdasarkan hasil kuisioner tersebut bahwa 98,4 % dari prajurit TNI-AD memberikan pendapatnya agar TNI-AD menggunakan senjata dalam negeri sehingga prajurit merasa bangga karena TNI-AD menggunakan produk dalam negeri.

f. Pengetahuan Prajurit TNI-AD Tentang Senapan SS1 dan SS2

Gambar II.28 pengetahuan prajurit TNI-AD tentang senapan SS1 dan SS2 (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

(44)

g. Pendapat Prajurit TNI-AD Terhadap Produksi dalam Negeri

Gambar II.29 pendapat prajurit TNI-AD terhadap produksi dalam negeri senjata ringan TNI-AD Sebagai ilmu pengetahuan

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Berdasarkan hasil kuisioner tersebut bahwa 96,7 % dari prajurit TNI-AD memberikan pendapatnya agar TNI-AD menggunakan senjata dalam negeri sehingga prajurit merasa bangga karena TNI-AD menggunakan produk dalam negeri.

h. Pendapat Prajurit TNI-AD Tentang kendala yang sering dialami saat menggunakan Senapan SS1 dan SS2 saat Latihan menembak

Gambar II.30 pendapat prajurit TNI-AD terhadap kendala menggunakan SS1 dan SS2 (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Berdasarkan hasil kuisioner tersebut bahwa 88,5 % prajurit TNI-AD menyatakan bahwa kendala dalam memakan senapan yaitu seringnya bagian-bagian senjata yang berkarat.

i. Pendapat Prajurit TNI-AD Terhadap SS1 dan SS2 Sebagai Ilmu Pengetahuan

(45)

Berdasarkan hasil kuisioner tersebut bahwa 98,4 % setuju jika senapan SS1 dan SS2 sebagai ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk informasi bagi prajurit TNI-AD

maupun kesatuan TNI-AD.

j. Pendapat Prajurit AD Tentang Informasi Senjata Ringan TNI-AD Produksi PT.Pindad melalui Media Komunikasi

Gambar II.32 pendapat prajurit TNI-AD tentang informasi senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad melalui media komunikasi

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Berdasarkan hasil kuisioner tersebut bahwa 100 % prajurit TNI-AD setuju jika informasi senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad dijadikan ilmu pengetahuan (informatif) melalui media komunikasi seperti video,buku ilustrasi, motion grafis serta media pendukung yang semuanya bertujuan untuk menginformasikan senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad kepada prajurit.

II.5 Analisis Permasalahan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara narasumber, baik pihak TNI-AD sebagai pihak pengguna senjata ringan, PT.Pindad sebagai produsen senjata ringan, serta melakukan kuisioner dengan khalayak berjumlah 61 prajurit TNI-AD di wilayah Surabaya sebagai sample audience maka Analisis Permasalahan yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

a. Kurangnya kemampuan prajurit saat penggunaan senapan SS1 dan SS2 saat menembak.

(46)

- Bagian ujung laras lepas/ berkarat.

- Pena pemukul patah akibatnya senjata tidak berfungsi. - Peluru menyangkut di beberapa bagian senjata (closed). - Beberapa bagian senjata berkarat.

d. kurangnya media komunikasi kepada prajurit TNI-AD tentang senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad.

II.6 Solusi

(47)

BAB. III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan informasi senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad membahas mengenai senapan SS1 dan SS2 yang digunakan TNI-AD di dalam kegiatan menembak prajurit. Strategi perancangan ini bersifat informasi yaitu memberikan komunikasi tentang informasi dan penggunaan SS1,SS2 melalui media komunikasi berupa visual kepada prajurit yang akan melaksanakan kegiatan menembak, serta informasi ini dapat membantu dan memudahkan pelatih untuk memberikan materi berupa visual sebelum melaksanakan kegiatan menembak. Strategi perancangan ini menggunakan visual yang mewakili TNI-AD dengan penggunaan visual sesuai dengan hasil wawancara kepada prajurit TNI-AD di Kodam V/Brawijaya,Surabaya Jawa Timur yaitu visual diharapkan mendekati nyata, pemilihan warna sesuai dengan warna yang identik di kesatuan TNI-AD dan pemilihan visual mengikuti beberapa referensi seperti visual di dalam game, maupun visual yang sudah ada tetapi menggunakan teknik pewarnaan yang berbeda. Tujuan strategi perancangan yaitu untuk memudahkan komunikasi pelatih kepada prajurit dalam kegiatan menembak dan sebagai media komunikasi berupa visual sehingga diharapkan dapat menggantikan media komunikasi sebelumnya yaitu hanya berupa tulisan dan kurangnya komunikasi berupa visual. Target audience perancangan ini ditujukan kepada seluruh prajurit TNI-AD di Indonesia dengan pengambilan sample audience di wilayah KODAM V/Brawijaya Surabaya, Jawa Timur.

III.I.1 Tujuan Komunikasi

(48)

yang digunakan TNI-AD untuk latihan menembak serta membantu pelatih untuk mempresentasikan materi menembak melalui visual kepada prajurit TNI-AD sebelum melaksanakan kegiatan menembak.

III.I.2 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi mengenai informasi senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad menggunakan komunikasi verbal/tulisan dan komunikasi visual.

a. Komunikasi Verbal/ Tulisan

Dalam menyampaikan komunikasi antara pelatih dan prajurit TNI-AD menggunakan tulisan serta bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mudah dipahami oleh pelatih maupun prajurit TNI-AD terutama dalam memberikan materi mengenai informasi dan penggunaan senjata ringan jenis SS1 - SS2 produksi PT.Pindad sebelum melaksanakan kegiatan menembak. Penggunaan tulisan dalam perancangan ini menggunakan typeface yang mewakili sifat TNI-AD yang tegas sehingga menggunakan typeface

dengan tipe san serif yaitu Bolt Bd BT.

b. Komunikasi Visual

(49)

III.I.3 Materi Pesan

Materi pesan yang akan disampaikan yaitu mengenai informasi senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad kepada prajurit TNI-AD. Informasi senjata ringan SS1 dan SS2 terdiri dari informasi perbedaan visual varian SS1 dan SS2, perbedaan bagian senapan dari Senjata ringan SS1 dan SS2, dan Tata cara sikap menembak menggunakan senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2. Pemilihan visual dilihat dari suasana militer TNI-AD yang bersifat serius, tegas, disiplin dan sesuai dengan hasil wawancara kepada prajurit TNI-AD yaitu visual diharapkan lebih serius serta mendekati nyata. Pembuatan dan pemilihan media komunikasi menggunakan ilustrasi berupa motion graphic dan pewarnaan yang mewakili kesatuan TNI-AD.

III.I.4 Gaya Bahasa

Gaya bahasa menggunakan bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia yang ringan, mudah dipahami, dan dapat dimengerti bagi semua prajurit TNI-AD. Pemilihan gaya tersebut dikarenakan sesuai dengan Target Audience yaitu untuk seluruh prajurit TNI-AD yang berwarganegara Indonesia serta berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

III.I.5 Khalayak Sasaran Perancangan

Perancangan informasi senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad dapat di konsumsi oleh pihak internal TNI-AD yaitu prajurit yang akan melaksanakan kegiatan menembak dengan menggunakan senapan SS1 dan SS2 PT.Pindad. Perancangan informasi ini dapat membantu prajurit mengetahui informasi tentang senapan SS1 dan SS2 TNI-AD dengan penyampaian informasi berupa visual. Serta informasi ini memudahkan pelatih dalam penyampaian pesan/ presentasi kepada prajurit TNI-AD sebelum melaksanakan kegiatan menembak.

(50)

V/Brawijaya Surabaya, Jawa Timur. Dengan segmentasi Geografis, Demografis, Psikologis, Psikografis :

Geografis :

Wilayah : Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kota/Kab : Seluruh kota/kab di Indonesia. Provinsi : Seluruh Provinsi di Indonesia. Demografis :

Usia : 19 – 50 Tahun. Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : Secata (sekolah calon Tamtama), Secaba (sekolah calon Bintara), Secapa (sekolah calon perwira).

Pekerjaan : TNI-AD Status ekonomi : - Psikografis :

Prajurit TNI-AD merupakan prajurit yang memiliki karakter yang tegas,disiplin sehingga dalam kegiatan militer cara berpikirnya fokus ,serius dalam menjalankan tugas militer, serta siap siaga baik pada saat latihan maupun menerima perintah dari komando/ atasan di kesatuan TNI-AD.

III.I.6 Stategi Kreatif

(51)

visual baik berupa ilustrasi, video, musik/audio, visual 2D, maupun tipografi dengan mengutamakan informasi yang akan di sampaikan dari pemberi pesan kepada penerima pesan melalui visual yang bergerak dengan tujuan agar target audience tertarik dalam menerima informasi tersebut.

Pemilihan visual motion graphic memiliki alasan yaitu motion graphic diharapkan lebih efektif dan efisien agar prajurit TNI-AD lebih fokus dalam menerima pesan komunikasi oleh pelatih sebelum melaksanakan kegiatan menembak serta sebagai media komunikasi berupa visual yang akan digunakan TNI-AD. Penggunaan visual sesuai dengan hasil wawancara kepada prajurit TNI-AD yaitu visual diharapkan mendekati nyata, pemilihan warna sesuai dengan warna yang identik di kesatuan TNI-AD dan pemilihan visual mengikuti beberapa referensi seperti visual di dalam game, maupun visual yang sudah ada tetapi menggunakan teknik pewarnaan yang berbeda. Pemilihan warna tidak terlepas dari unsur-unsur yang mewakili kesatuan TNI-AD seperti warna hijau, hitam, coklat , merah, dan putih. Dalam menyampaikan pesan kepada khalayak pemilihan media utama dilengkapi dengan media pendukung seperti manual book, stiker, papan sasaran tembak/ skip, gantungan kunci, poster, nomor tempat penembak, nomor Skip, T-Shirt , kalender, notebook prajurit, dan kain pembersih senapan. Media pendukung tersebut diharapkan membantu dan melengkapi media utama dalam penyampaian pesan dan informasi yang disampaikan oleh pelatih kepada prajurit TNI-AD.

III.I.7 Strategi Media

(52)

a. Media Utama

Media utama merupakan media yang lebih diprioritaskan dibanding media lainnya. Media utama perancangan informasi senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produk PT.Pindad akan menggunakan motion graphic. Media utama berupa motion graphic memiliki tujuan yaitu pemberian pesan dari pelatih kepada prajurit TNI-AD yang mana pesan tersebut terdiri dari pesan visual dan pesan verbal. pesan visual yang disampaikan yaitu visual yang mewakili kesatuan TNI-AD, visual senjata ringan jenis SS1 dan SS2,serta visual suasana kegiatan menembak TNI-AD serta pesan verbalnya yaitu keterangan mengenai nama/tipe senapan SS1 dan SS2,keterangan memegang senapan SS1 dan SS2, serta informasi mengenai tata cara dalam menembak di lapangan tembak TNI-AD. Motion graphic yang digunakan dalam perancangan informasi senjata ringan

TNI-AD produksi PT.Pindad yaitu penggabungan antara informasi visual baik berupa ilustrasi, video, musik/audio, visual 2D, maupun tipografi dengan mengutamakan informasi yang akan di sampaikan dari pemberi pesan kepada penerima pesan melalui visual yang bergerak dengan tujuan agar target audience tertarik dalam menerima informasi tersebut. Motion graphic mengenai senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad terdiri dari informasi yang akan disampaikan yaitu informasi mengenai senjata ringan jenis SS1 dan SS2 untuk latihan menembak prajurit TNI-AD serta Tata cara sikap menembak menggunakan senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2.

b. Media Pendukung

Media pendukung mengenai informasi senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad dapat membantu media utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sehingga pesan yang ingin disampaikan dari pelatih dapat diterima oleh prajurit TNI-AD. Media pendukung mengenai perancangan informasi senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad tersebut terdiri dari beberapa media seperti :

(53)

 Sasaran tembak/ skip

III.I.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media.

Dalam menyampaikan komunikasi antara pelatih dan prajurit TNI-AD menggunakan strategi distribusi dan waktu penyebaran media sehingga penyaluran pesan ini dapat diterima prajurit sebagai informasi senjata ringan SS1 dan SS2 dan membantu pelatih untuk memberikan materi berupa visual sebelum melaksanakan kegiatan menembak.

a. Strategi Distribusi

Media utama di disribusikan pada saat pemberian materi menembak di dalam ruangan antara pelatih dan prajurit TNI-AD, pemberian materi sebelum melaksanakan kegiatan menembak di lapangan tembak, dan materi menembak dilaksanakan di dalam kegiatan pendidikan prajurit TNI-AD.

b. Waktu Penyebaran Media

(54)

III.2 Konsep Perancangan

konsep perancangan informasi senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad menggunakan visual yang mewakili SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad, kesatuan TNI-AD serta suasana kegiatan menembak TNI-AD. Pemilihan visual menggunakan ilustrasi dan motion graphic dengan tujuan agar pemberian pesan dari pelatih kepada prajurit dapat disampaikan dengan efektif dan efisien. Pemilihan visual terdiri dari Tata Letak/Layout , Huruf, Ilustrasi, warna.

III.2.1 Format Desain

Format desain informasi senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad menggunakan format desain Jpg., video motion graphic mengenai visual yang mewakili SS1 dan SS2, serta tata cara menembak TNI-AD.

III.2.2 Tata Letak (Layout)

Tata letak/ layout meggunakan suasana yang mewakili lapangan tembak, mewakili suasana daratan yang meliputi tanah,tumbuhan atau mewakili wilayah yang dijaga dan dipertahankan oleh TNI-AD. Pemilihan tata letak/ lay out memiliki sifat seimbang/balance mewakili karakter dari TNI-AD yang disiplin, tegas, fokus serta mewakili dari penggunaan senjata yang harus serius dan fokus pada saat menggunakannya. Berikut lay out dan visual yang disampaikan melalui Tata letak lapangan tembak, Tata letak penyimpanan Skip/sasaran tembak, Tata letak penyimpanan visual SS1 dan SS2.

Gambar III.33 Tata letak lapangan tembak

(55)

Gambar III.34 Tata letak penyimpanan Skip/sasaran tembak (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Gambar III.35 Tata letak penyimpanan visual SS1 dan SS2. (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

III.2.3 Huruf

(56)

SS1 dan SS2,tata cara memegang senapan serta membantu menyampaikan pesan yang ada dalam media utama maupun media pendukung. Menurut Tinarbuka, Sumbo (2013) “Tipografi dalam konteks desain komunikasi visual mencakup pemilihan bentuk huruf, besar huruf,cara dan teknik penyusunan huruf menjadi kata atau kalimat sesuai karakter pesan yang ingin disampaikan.” (Hal.24).

Pemilihan huruf informasi senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad yaitu mewakili TNI-AD yang bersifat serius, tegas, disiplin. Salah satunya yaitu menggunakan typeface “Bolt Bd BT” yang memiliki sifat tegas,kuat.

Gambar III.36 Tipografi / font Bolt Bd BT (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

III.2.4 Ilustrasi

(57)

Gambar III.37 Latihan menembak Kesatuan Kodim 0831/Surabaya Timur (Sumber Gambar : Dokumentasi pribadi 2016)

Gambar III.38 ilustrasi prajurit TNI-AD memegang senapan SS1 dan SS2 (Sumber Gambar : Dokumentasi pribadi 2016)

III.2.5 Warna

Pemilihan warna untuk media komunikasi tentang informasi senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan S22 poduksi PT.Pindad menggunakan warna-warna yang mewakili TNI-AD,maupun simbol/tanda yang identik dengan TNI-AD.

(58)

 coklat = tanah , kulit manusia.

 hijau = pepohonan, hutan, rumput, tumbuhan (Darat)

(59)

BAB IV. MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Media Utama

Media utama merupakan media yang lebih diprioritaskan dibanding media lainnya. Media utama perancangan informasi senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produk PT.Pindad akan menggunakan motion graphic. Media utama berupa motion graphic memiliki tujuan yaitu pemberian pesan dari pelatih kepada prajurit TNI-AD yang mana pesan tersebut terdiri dari pesan visual dan pesan verbal. pesan visual yang disampaikan yaitu visual yang mewakili kesatuan TNI-AD, visual senjata ringan jenis SS1 dan SS2,serta visual suasana kegiatan menembak TNI-AD serta pesan verbalnya yaitu keterangan mengenai nama/tipe senapan SS1 dan SS2,keterangan memegang senapan SS1 dan SS2, serta informasi mengenai tata cara dalam menembak di lapangan tembak TNI-AD.

Gambar IV.40 Media utama

(60)

IV. Media Pendukung

Media pendukung mengenai informasi senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad dapat membantu media utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sehingga pesan yang ingin disampaikan dari pelatih dapat diterima oleh prajurit TNI-AD. Media pendukung mengenai perancangan informasi senjata ringan TNI-AD jenis SS1 dan SS2 produksi PT.Pindad tersebut terdiri dari beberapa media seperti :

Manual Book

Manual book digunakan sebagai media pendukung dengan Teknis produksi cetak digital printing, dicetak material kertas Art Paper ukuran A3 (42x30cm) untuk bagian isi manual book, dan dicetak material kertas Alkasia untuk cover depan dan belakang manual book dengan ukuran A3. Pencetakan manual book bertujuan agar target audience mengetaui informasi yang ingin disampaikan baik berupa visual maupun verbal, yang mana isi dari manual book tersebut terdiri dari informasi mengenai senapan jenis SS1 dan SS2, latar

masalah, tujuan perancangan,solusi, keterangan media utama dan media pendukung. Penggunaan manual book dapat digunakan pada saat prajurit TNI-AD menerima materi menembak dengan menggunakan senapan SS1 dan SS2 baik di dalam ruangan maupun pada saat prajurit TNI-AD melaksanakan pendidikan di kesatuan TNI-AD.

(61)

Gambar IV.42 Isi manual book kertas Artpaperukuran A3 (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Stiker

Stiker digunakan sebagai media pendukung dengan Teknis produksi cetak digital printing, dicetak material kertas stiker vinil dengan bentuk stiker bulat, berdiameter 8x8 cm. Pemilihan bahan produksi stiker vinil memiliki maksud agar stiker lebih kuat pada saat terkena matahari maupun hujan. Tujuan penggunaan stiker yaitu agar target audience dapat mengetahui informasi mengenai penggunaan senapan SS1 dan SS2 oleh TNI-AD di dalam kegiatan menembak. Visual stiker mewakili prajurit TNI-AD yang sedang menggunakan SS1 maupun SS2 dengan dilengkapi posisi menembak baik sikap berdiri sikap duduk,dan sikap tiarap.

(62)

Sasaran Tembak/ Skip

Sasaran tembak/ skip digunakan sebagai media pendukung dengan Teknis produksi cetak offset sparasi, dicetak flexi banner 340 gram, ukuran 100x100 cm. Pemilihan bahan produksi memiliki tujuan agar bahan tidak mudah rusak terkena matahari atau hujan pada saat digunakan di lapangan tembak ,namun bahan yang digunakan masih bisa tembus jika terkena peluru yang ditembaki oleh prajurit pada saat kegiatan menembak. Visual sasaran tembak/skip memiliki bentuk keseluruhan kotak ukuran 100x100 cm dengan dilengkapi margin bermotif loreng bertujuan untuk memberikan informasi bahwa skip tersebut merupakan skip milik TNI-AD, dengan visual lingkaran berjumlah 10 lingkaran dan setiap lingkaran memiliki poin 1 sampai dengan 10 sebagai poin yang akan diperoleh prajurit pada saat menembaki skip dengan senapan SS1 dan SS2.

Gambar IV.44 Sasaran tembak/ skip

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Poster

Poster digunakan sebagai media pendukung dengan teknis produksi digital printing, dicetak material kertas Alkasia 260 gram, ukuran A3 (42x30cm). Pemilihan bahan produksi memiliki maksud karena visual yang ingin disampaikan dominan bertextur brush (Dry brush dan square char) sehingga dipilih bahan kertas Alkasia. tujuan pembuatan poster yaitu agar target

audience dapat mengetahui informasi jumlah senapan SS1 dan SS2 di gudang senjata, sikap

(63)

menembak,jumlah senapan) sehingga prajurit TNI-AD dapat melihat poster sebelum mengambil dan menyimpan senapan SS1 dan SS2 di gudang senjata.

(64)

Nomor Tempat Penembak

Nomor tempat penembak sebagai media pendukung dengan teknis produksi digital printing, dicetak material kertas HVS ukuran 12,5 x 27 cm. Hasil print HVS tersebut dimasukan kedalam CD berukuran 12,5 x 27 cm. Pemilihan bahan produksi memiliki maksud karena selain sebagai nomor tempat penembak, material tersebut lebih flaksibel dan tidak memerlukan tembat yang luas pada saat disimpan di gudang senjata. Pemilihan visual nomor tempat penembak yaitu dengan menggunakan warna cerah seperti kuning sehingga dapat dilihat jika digunakan di lapangan tembak yaitu di samping posisi penembak berada.

Gambar IV.46 Nomor tempat penembak ukuran 12,5 x 27 cm. (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Nomor Skip

(65)

terdapat visual logo TNI-AD dengan maksud memberikan informasi bahwa nomor skip tersebut merupakan no skip yang digunakan dan dimiliki TNI-AD.

Gambar IV.47 Nomor skip

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

T-Shirt

T-shirt sebagai media pendukung dengan teknis produksi digital printing, material disablon

(66)

menunjukkan informasi mengenai senapan SS1 dan SS2 serta adanya tulisan Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Darat.

Gambar IV.48 T-Shirt print DTG ukuran 13x20cm (Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

NoteBook

NoteBook sebagai media pendukung dengan teknis produksi digital printing, dicetak material

kertas Alkasia 260 gram berukuran 10,5 x 15 cm dan memiliki isi berbahan sketchbook 260 gram berukuran 10,5 x 15 cm. Pemilihan bahan produksi memiliki maksud agar bahan tidak mudah rusak pada saat digunakan baik didalam ruangan maupun diluar ruangan seperti di lapangan tembak. NoteBook memiliki tujuan agar bisa digunakan sebagai buku catatan ketika target audience menerima maupun memberikan materi mengenai informasi dan penggunaan

(67)

Gambar IV.49 NoteBook

(Sumber Gambar : Dokumentasi dan arsip Pribadi 2016)

Kain/Lap Untuk Membersihkan Senjata

Kain/lap untuk membersihkan senjata sebagai media pendukung dengan cara dicetak berupa kain berukuran 20x20 cm. Pemilihan bahan kain menggunakan bahan kaos warna hitam agar kain tidak terlihat kusam/kotor ketika digunakan dan pemilihan warna hitam agar tidak mencolok. Tujuan pembuatan kain yaitu untuk membersihkan senjata ketika target audience sedang melakukan pembersihan senjata sehingga dengan adanya kain pembersih maka diarapkan senjata tidak akan mengalami kerusakan seperti berkarat dan kebersihan senjata akan lebih layak digunakan.

Gambar IV.50 Kain pembersih senapan

(68)

Gantungan kunci.

Gantungan kunci sebagai media pendukung dengan teknis produksi digital printing, dicetak material berupa kertas Alkasia ukuran bulat berdiameter 3x3 cm. Hasil dari print bulat berdiameter 3x3 cm kemudian di lapisi oleh cairan fibber glass dan kulit sintetis berwarna hitam. Pemilihan bahan produksi memiliki maksud yaitu dengan menggunakan gantungan kunci yang dilapisi cairan fibber glass agar berbeda dengan gantungan kunci pada umumnya. Tujuan pembuatan gantungan kunci agar dapat diketahui oleh target audience setiap saat, terutama pada saat melakukan kegiatan dengan mengendarai kendaraan. Penggunaan gantungan kunci bisa digunakan pada saat target audience akan berangkat dengan kendaraan motor, mobil/Truk kesatuan menuju tempat kegiatan militer seperti lapangan tembak.

Gambar IV.51 Gantungan kunci

Gambar

Gambar II.1 LOGO TNI-AD
Gambar II.2 Latihan menembak Kesatuan BRIGIF 16/WY KediriNIKDCS (Sumber Gambar : Dokumentasi Kapten Zakariah 2012)
Gambar II.5 jenis senjata ringan TNI-AD produksi PT.Pindad (Sumber Gambar : Dokumentasi dan Arsip PT.Pindad)
Gambar II.7 Senjata Berat Panser dan Tank TNI-AD
+7

Referensi

Dokumen terkait