• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis wacana pesan dakwah film dalam mihrab cinta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis wacana pesan dakwah film dalam mihrab cinta"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Siti Qoriatun Sholihah NIM 107052002530

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh sarjana (strata 1/S1) di Universitas Islam Negri

( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti secara hukum bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Juni 2011

(4)

i

Di zaman yang semakin berkembang, dakwah harus dikemas dengan berbagai sarana, agar dakwah lebih efektif. salah satunya dengan berdakwah melalui film. Film merupakan saluran komunikasi yang paling efektif dalam menyampaikan pesan, karena film dapat memberikan efek baik dari aspek edukatif, afektif maupun kognitif kepada penonton. Film Dalam Mihrab Cinta adalah salah satu film yang isinya bernuansa dakwah, yang diambil dari sebuah novel karya Habiburrahman EL-Shirazy. Di dalamnya terdapat pesan-pesan keagamaan dan moral. Pada film ini menceritakan sosok seorang laki-laki soleh yang bergelut dalam cobaan dan dihadapkan dengan dua pilihan cinta. Dengaan berbagai keunggulan film tersebut, maka akan dilakukan penelitian mendalam pada aspek cerita film, guna memahami isu dan pesan yang sebenarnya hendak disampaikan

Adapun masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah ingin melihat bagaimana isi cerita dalam dialog film Dalam Mihrab Cinta yang mengandung unsur dakwah dan disutradarai secara langsung oleh Habiburrahman EL Shirazy dengan menggunakan teori analisis wacana model Teun A Van Dijk, dapat ditelaah bagaimana struktur penyampaian pesan oleh sutradara melalui elemen-elemen struktur makro, superstruktur maupun mikro.

Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam pelaksanaannya lebih dilakukan pada pemaknaan teks. Pengumpulan data melalui research document, kemudian data-data dianalisis melalui struktur wacana model Teun A Van Dijk.

(5)

ii

Sholawat dan salam tak lupa selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya.

Berkat usaha dan do’a, akhirnya skripsi yang berjudul ”Analisis Wacana

Pesan Dakwah Film Dalam Mihrab Cinta” ini dapat diselesaikan. Selesainya

tugas penelitian ini tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan serta

bimbingan semua pihak yang telah banyak membantu baik moral maupun

material. Terimakasih atas do’a dan support dari ayah, ibu, adik, sahabat-sahabat

saya dan dosen yang telah memberikan bimbingan. semoga tugas membuat skripsi

ini dapat memberikan manfaat.

Proses penulisan skripsi ini tidaklah semudah yang dibayangkan penulis

sebelumnya, tetapi hal itu dapat diatasi berkat bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

4. Ibu Rubiyanah, MA. selaku KA. Kons Jurnalistik sekaligus Pembimbing

dalam penulisan skripsi ini, yang telah memberikan bimbingan dan arahan

(6)

iii

penulis selama belajar di kelas, yang satu persatunya tidak sempat penulis

sebutkan.

6. Seluruh staff di FDK dan pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Dakwah terima kasih atas layanannya, semoga pelayanannya kepada

mahasiswa menjadi amal ibadah di mata Allah.

7. Kepada Ayahanda M. Habsyi Mustofa dan Ibunda Nurhayati atas seluruh

pengorban, dorongan semangat serta kepercayaannya, penulis ucapkan

rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT senantiasa

memberikan rahmat dan keberkahan-Nya, dan hanya Allah SWT yang

mampu membelas jasa besar ayahanda dan ibunda.

8. Sutradara (Habiburrohman El Shirazy), penulis sekenario dan seluruh kru

film Dalam Mihrab Cinta , telah bersedia meluangkan waktunya untuk

membantu dalam pembuatan skripsi ini.

9. Teman-teman kelas KPI C angkatan 2007 yang selama lebih kurang empat

tahun bersama mengalami sudah, senang, emosi dan marah bersama.

10. Teman-teman di organisasi HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Teman-teman KKS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2007 di

sukabumi (Cijengkol).

Penulis mendoakan semoga bantuan, dukungan, bimbingan dan perhatian

(7)

iv

atau khasanah keilmuan dan pengetahuan bagi yang membacanya. amin…

Jakarta, 15 Juni 2011 M/1432 H

(8)

v

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ...v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...5

D. Metodologi Penelitian...6

E. Tinjauan Pustaka...9

F. Sistematika Penulisan...10

BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis wacana ...13

1. Pengertian Analisis Wacana ...13

B. Analisis Wacana Teun A Van Dijk ...15

C. Pengertian dan Tujuan Dakwah ...20

1. Pengertian Dakwah...20

2. Tujuan Dakwah...22

D. Pengertian Pesan Dakwah...23

E. Pengertian Film, Unsur-unsur dan Jenis-jenis Film...27

(9)

vi

C. Sinopsis Film dalam Mihrab Cinta ...37

BAB IV ANALISIS TEKS FILM DALAM MIHRAB CINTA

A. Struktur Makro...42

B. Superstruktur...44

C. Struktur Mikro...49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...66

B. Saran - Saran...68

DAFTAR PUSTAKA

(10)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, infomasi dan komunikasi menjadi sangat penting terutama untuk menginformasikan nilai-nilai islam dari satu generasi ke generasi lainnya. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi mengalami kemajuan yang pesat. Salah satunya adalah perkembangan perfilman. Dalam perjalanan sejarahnya film ini sudah menjadi industri yang sangat besar dan menguntungkan. Film merupakan bentuk dari media massa yang dapat menyebarkan pesan dengan keunggulan teknisnya.

Menonton sebuah film, tidak akan lepas dengan unsur sinematik dan narasi. Aspek cerita dan tema sebuah film terdapat di dalam narasi. Cerita di kemas ke dalam bentuk skenario, yang akan mengarahkan jalan cerita film. Di dalam scenario kita dapat melihat unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu dan lain-lain. Seluruh unsur-unsur tersebut membentuk sebuah jalinan peristiwa yang terikat oleh sebuah aturan yakni hukum kausalitas.2

Di Indonesia, film sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Film berfungsi sebagai media informasi, hiburan, pendidikan, dan penerangan. Film

2

(11)

juga berperan sebagai pengalaman dan nilai yang dapat memenuhi kebutuhan yang bersifat spiritual, yaitu keindahan dan transedental.3

Guru besar Universitas Hasanudin dan para staf pengajarnya, Anwar Arifin dan Azwar Hasan dalam pesan apresiasi dan Diskusi Film di Ujung Pandang, mengatakan bahwa dari sudut pandang teori komunikasi, khususnya filmologi diakui bahwasanya film sangat potensial untuk mempengaruhi perilaku penonton. Hal ini disebabkan kekuatan dan keunikannya sebagai media, efektif mengantarkan pesan secara mengesankan. Kekuatan pengaruhnya, mampu mengiringi penonton pada situasi identik optik identik psikologik.4

Film sebagai salah satu bentuk media massa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah, film menjadi media yang cukup efektif dalam menyampaikan pesan dakwah. Sehingga dengan adanya penggunaan media tersebut. Maka jangkauan dakwah tidak lagi memiliki batas baik ruang maupun waktu.

Dakwah sebagai salah satu bentuk aktifitas komunikasi harus mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya media massa yang telah maju pesat untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah, tanpa harus mengurangi makna dan

3

Aep Kusnawan. Komunikasi dan Penyiaran Islam. (Bandung : Benang Merah Press, 2004), h. 95.

4

Zeid, Maftuh. “Pemberdayaan Film Indonesia, Suatu Upaya Memahami Realitas Masyarakat Indonesia” ( Skripsi Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan

(12)

tujuannya. Oleh karena itu, pesan dakwah harus dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Para pelaku dakwah hendaknya mampu melakukan inovasi dakwah melalui film layar lebar sebagai salah satu instrument. Disisi lain film sangat efektif dalam menimbulkan emosi, sikap serta perilaku manusia. Karena dakwah itu bukan sebatas lisan dan tulisan saja. Namun, merupakan dialog dan kegiatan intelektual seni dan budaya.

Hal inilah yang dilakukan oleh sutradara Habiburrahman El Shirazy5

sekaligus sebagai penulis scenario dalam film Dalam Mihrab Cinta yang dikenal dengan panggilan Kang Abik. Film garapannya itu diangkat novel fenomenal “Mihrab Cinta” karangannya sendiri. Novel ini merupakan salah satu novel terlaris (Best Seller) di Indonesia. Film “Dalam Mihrab Cinta” adalah film yang ditulis dengan pesan yang memberikan makna islami dalam kehidupan sehari-hari.

Film Dalam Mihrab Cinta ini adalah film yang menceritakan tentang kondisi seorang santri yang terusir karena dituduh mencuri akibat fitnah sahabatnya sendiri. Kemudian karena keluarganya sendiri juga tidak mempercayainya, hingga benar-benar membuat dirinya menjadi seorang pencopet. Di tengah kekacauan dan kegelapan hidupnya ini Allah memberikan jalan baginya untuk bertobat dan mempertemukannya dengan seorang gadis solehah.

5

(13)

Di dalam film ini banyak terdapat dialog yang mengandung pesan-pesan dakwah. Berangkat dari latar belakang tersebut, kiranya perlu dilakukan penelitian lebih mendalam pada aspek cerita film ini, guna memahami pesan apa yang sebenarnya hendak disampaikan melalui skenario yang ditulis, dengan pendekatan kacamata Teun A Van Dijk, serta untuk memberikan aparesiasi terhadap karya seorang pekerja media yang tentunya juga memiliki ideologi tertentu dalam memandang realitas kehidupan, yang kemudian dijadikan sebagai isu untuk ditonjolkan kepada masyarakat. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memilih judul skripsi “Analisis Wacana Pesan Dakwah Film Dalam Mihrab Cinta”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Lingkup penelitian ini dibatasi pada teks dialog muatan dakwah film Dalam Mihrab Cinta, dengan menggunakan teori analisis wacana Teun A. Van Dijk. Namun penulis membatasinya pada tiga struktur dalam suatu teks, yaitu struktur makro, superstruktur dan struktur mikro.

(14)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui teks dialog pesan dakwah yang terdapat dalam film Mihrab Cinta dilihat dari struktur wacana makro, superstruktur dan struktur mikro.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh hal-hal yang bermanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu dakwah dan ilmu komunikasi baik bagi penulis maupun pembaca penelitian ini.

b. Manfaat Praktis

(15)

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka yang diteliti secara rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit. Disistensiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain.6 Kemudian penelitian ini menggunakan model analisis wacana Teun A Van Dijk. Analisis wacana didefinisikan sebagai suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subjek yang mengemukakan suatu pernyataan. Teori analisis wacana Van Dijk merupakan model analisis wacana yang paling banyak digunakan. Sebab model tersebut dapat mengelaborasikan elemen-elemen wacana dalam suatu teks secara mudah dan praktis.7 Sedangkan pemaparannya bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara objektif, dengan menggambarkan dan mewacanakan pesan-pesan dakwah dalam teks dialog film Dalam Mihrab Cinta.

6

Lexy, J M oleong. M etodologi Penlit ian Kualitat if, Bandung : PT Rem aja Rosdakarya, h 6

7

(16)

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah film dalam mihrab cinta, sedangkan obyek penelitiannya adalah pesan dakwahnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang Nampak pada film Dalam Mihrab Cinta. Tindakan lebih lanjut dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke Sinem Art sebagai Production House yang menggarap film ini. untuk mencatat apa yang diperlukan, terutama untuk mendapatkan informasi seputar film Dalam Mihrab Cinta dalam isi pesannya yang mengandung dakwah.

b. Wawancara (Interview)

(17)

mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.8

Penulis mengajukan pertanyaan kepada informan dengan tidak hanya berpedoman pada sistematika pertanyaan yang disediakan, sehingga pemberi data dapat menjawab dengan bebas dan terbuka. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan sutradara Film Dalam Mihrab Cinta yaitu Habiburrahman El Shirazy. Selain itu wawancara juga dilakukan dengan penulis skenario (Adra P Daniel), tetapi dikarenakan sudah meninggal, maka digantikan oleh Habiburrahman El Shirazy yang berlaku sebagai sutradara dalam film ini.

c. Dokumentasi

Dengan mengumpulkan data-data mengenai hal-hal yang terkait dengan penelitian ini, terutama teks skenario dan dokumen-dokumen Film Dalam Mihrab Cinta. Pengumpulan data ini dilakukan melalui: internet, buku-buku, dan media cetak lainnya serta literatur-literatur lain yang ada kaitannya dengan materi penelitian.

4. Tehnik Analisis data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Wacana Van Dijk yang meliputi: struktur makro, Merupakan makna global dari suatu teks

8

(18)

yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Superstruktur merupakan kerangka suatu teks, bagaimana struktur dan elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh. Struktur mikro makna wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang dipakai dan sebagainya.

Kemudian setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisa data sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. penulis menggunakan analisis wacana, yang merupakan salah satu alternatif teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan dakwah yang terkandung dalam teks dialog film Dalam Mihrab Cinta.

Melalui analisis ini tidak hanya mengetahui isi pesan yang disampaikan tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan, karena analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan. Unsur penting dalam analisis wacana adalah kepaduan (coherence) dan kesatuan unit (unity) serta peneliti.

E. Tinjauan Pustaka

(19)

Maftuh, dalam skripsinya terdapat wacana pesan dakwah yang mengandung unsur aqidah, akhlak dan moral dengan kognisi dan konteks yang berbeda. Analisis Wacana Teun A Van Dijk Terhadap Skenario Film Perempuan Punya Cerita yang ditulis oleh Haiatul Umam, dalam skripsinya lebih membahas kedudukan seorang wanita melalui analisis wacana Van Dijk dalam skenario film tersebut. Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Novel Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman

EL-Shirazy oleh Siti Maryam, dalam skripsinya terdapat isi pesan dakwah terdiri dari pesan aqidah, akhlak dan muamalat. Analisis Wacana Pesan Dakwah Dalam Buku Tasauf Karya Hamka yang ditulis oleh Muhammad Rico Zulkarnaen, dalam skripsinya konstruksi wacana tulisan Hamka dalam media massa banyak memiliki pesan dakwah yang berbeda dengan konteks dan kognisi yang berbeda-beda dengan tulisannya yang selalu membawa pada pesan dakwah islam.

Meskipun tulisan-tulisan sebelumnya tentang analisis wacana, tetapi objek penelitiannya berbeda. Penelitian skripsi ini lebih memfokuskan atau membatasi pada teks dialog film Dalam Mihrab Cinta..

F. Sistematika Penulisan

(20)

BAB 1 Pendahuluan

Bab ini akan membahas pendahuluan yang memaparkan latar belakang masalah, agar tetap fokus, dengan memberikan batasan dan rumusan masalah. Namun yang tak kalah penting juga dicantumkan tinjauan teoritis dan metodologi penelitian sebagai kerangka berpikir serta sistematika penulisa

BAB II Kajian Teori

Pada bab II ini akan dijelaskan mengenai pengertian film, sejarah dan perkembangannya. Selain itu memberikan gambaran mengenai jenis dan unsur-unsur film, pengertian dan ruang lingkup pesan dakwah, memberikan gambaran dakwah melalui audio dan visual serta pengaruh film dalam kehidupan. Kemudian juga menggabungkan istilah-istilah film dengan teori wacana Van Dijk.

BAB III Gambaran Umum Film Dalam Mihrab Cinta

[image:20.612.130.536.66.415.2]
(21)

BAB IV Analisis Teks Film Dalam Mihrab Cinta

Sebagai inti pembahasan bab ini menganalisis konteks sosial (agama, ekonomi, budaya), kemudian dilanjutkan dengan kognisis sosial Film Mihrab Cinta. Kemudian menganalisis teks pada Film Mihrab Cinta, yang mengulas tentang bentuk kalimat, gaya bahasa yang digunakan, teknik penyampaian pesan dan gambar yang dimunculkan dalam Film Mihrab Cinta, setelah itu menyajikan muatan dakwah

BAB V Penutup

(22)
(23)

14 A. Analisis Wacana

1. Pengertian Analisis Wacana

Analisis wacana adalah ilmu yang baru muncul beberapa puluh tahun belakangan ini, alian-aliran linguistic selama ini membatasi penganalisisannya hanya pada soal kalimat, dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan perhatian kepada penganalisisan wacana.4

Secara etimologi istilah wacana sebagaimana dikutip Mulyana berasal dari bahasa sanskerta wac/wak/vac yang memiliki arti ‘berkata’, ‘berucap’. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana, kata ana yang berada di belakang adalah bentuk sufiks (akhiran) yang bermakna ‘membedakan’. Dengan demikian kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan.5

Secara terminologi istilah wacana memiliki arti yang sangat luas. Luasnya makna wacana dikarenakan oleh perbedaan lingkup dan disiplin ilmu yang

4

Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik, (Bandung : Angkasa, 1993), h. 12. 5

(24)

memaknai istilah wacana tersebut, mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi dan sastra.6

Wacana dapat berarti rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat tersebut. Wacana merupakan kesatuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi dan berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan dan tertulis.7

Pembahasan wacana pada dasarnya merupakan pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks yang terdapat di dalam teks. Pembahasan itu bertujuan menjelaskan hubungan antara kalimat atau antara ujaran (utterances) yang membentuk wacana.8Adapun Samsuri sebagaimana dikutip Alex Sobur juga berpendapat bahwa wacana ialah rekaman kebahasaaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, baik komunikasi lisan maupun tulis, yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain.9

6

Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indnesia Kontemporer (Jakarta : Modern English Press, 2002), edisi ke-3, h 1709 (ibnu khamdan2009).

7

Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta : LKiS, 2001), h. 2.

8

Alex Sobur, Analisis Teks Media.( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002). h.10. 9

(25)

Wacana sering dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan sebagainya. Arti dari wacana itu sendiri tergantung pada pemakaian atau konteks disiplin ilmu tersebut, sehingga banyak ahli yang mendefinisikan dan memberikan batasan yang berbeda. Di dalam kamus pun, akan mempunyai pengertian yang berbeda.

B. Analisis Wacana Teun Van Dijk

Dalam penelitian ini, analisis wacana yang dipakai adalah analisis wacana yang diperkenalkan oleh Teun Van Dijk, karena dalam penelitian ini diketahui bagaimana penggambaran teks berita dan makna yang tersembunyi dalam teks tersebut.

Melalui berbagai karyanya, Van Dijk membuat kerangka analisis wacana yang dapat didayagunakan. Ia melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya ke dalam tiga tingkatan:

1. Struktur makro. Merupakan makna global dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa.

(26)

3. Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dengan

menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang dipakai dan sebagainya.

Struktur wacana yang dikemukakan Van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut:10

ELEMEN WACANA TEUN A VAN DIJK

Struktur Wacana Hal yang Diamati Elemen Struktur Makro TEMATIK

(Apa yang dikatakan?)

Topik

Superstruktur SKEMATIK

(bagaimana pendapat disusun dan dirangkai)

Skema

Struktur Mikro SEMANTIK

(makna yang ingin ditekankan dalam teks berita)

Latar, detail, maksud, praanggapan, nominalisasi

Struktur Mikro SINTAKSIS

(bagaimana pendapat disampaikan?

Bentuk kalimat, koherensi, kata ganti

Struktur Mikro STILISTIK Leksikon

10

(27)

(pilihan kata apa yang dipakai?) Struktur Mikro RETORIS

(bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan?)

Grafis, metafora, ekspresi

Untuk memperoleh gambaran elemen-elemen struktur wacana tersebut, penjelasan singkatnya yaitu:

a. Tematik

Secara harfiah tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah ditempatkan. Kata ini barasal dari kata yunani tithenai yang berarti menempatkan atau meletakkan. 11

Kata tema kerap disandingkan dengan topic. Teun A Van Dijk mendefinisikan topic sebagai struktur makro dari suatu wacana. Dari topik bisa diketahui masalah dan tindakan yang diambil oleh komunikator dalam mengatasi suatu masalah. Tindakan, keputusan atau pendapat dapat diamati pada struktur makro dari suatu wacana.

b. Skematik

11

(28)

Kalau topik menunjukkan makna umum dari suatu wacana, maka struktur skematis atau superstruktur menggambarkan bentuk umum dari suatu teks. Bentuk wacana umum itu disusun dengan sejumlah kategori atau pembagian umum seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan masalah, penutup, dan sebagainya. Skematik merupakan strategi dari komunikator untuk mendukung makna umum dengan memberikan sejumlah alasan pendukung.

c. Semantik

Dalam pengertian umum semantik adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal. Semantik dalam skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna local yakni makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalm suatu bangunan teks. Dengan kata lain, semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang penting dari struktur wacana, tetapi juga menggiring ke arah sisi tertentu dari suatu peristiwa.

Semua strategi semantic selalu dimaksudkan untuk menggambarkan diri sendiri atau kelompok sendiri secara positif, dan sebaliknya menggambarkan kelompok lain secara buruk, sehingga menghasilkan makna yang berlawanan.12

d. Sintaksis

12

(29)

Secara etimologis, kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sin artinya dengan+tattein artinya menempatkan), jadi kata sintaksis secara etimologis menempatkan bersama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Dapat dikatakan sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.

Strategi pada level sintaksis yang lain adalah dengan menggunakan bentuk kalimat. Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas.

e. Stilistik

Pusat perhatian stilistika adalah style, yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Dengan demikian style dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa.

Apa yang disebut gaya bahasa itu sesungguhnya terdapat dalam segala ragam bahasa, ragam lisan dan ragam tulis, ragam non sastra dan sastra, karena gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu untuk maksud tertentu.

(30)

Strategi dalam level retoris adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang berlebihan (hiperbolik), atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif, dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada khalayak.

Strategi retoris juga muncul dalam bentuk interaksi, yakni bagaimana pembicara menempatkan atau memposisikan dirinya di antara khalayak. Selanjutnya strategi lain dalam level ini adalah ekspresi, dimaksudkan untuk membantu menonjolkan atau menghilangkan bagian tertentu dari teks yang disampaikan.

C. Pengertian dan Tujuan Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara bahasa dakwah berasal dari padanan kata da’a-yuda’i-dua’an da’watan. Dalam alqur`an istilah dakwah disebutkan kurang lebih sebanyak sepuluh kali dengan berbagai arti yang berbeda, ajaran seruan pembuktian dan do`a. dalam makna sempit dakwah berarti tugas13. untuk menyampaikan dan mengajarkan ajaran Islam pada yang lain agar nilai-nilai Islam terwujud dalam kehidupan manusia. Atau dapat juga didefinisikan sebagai upaya untuk merubah manusia, baik perasaan, pemikiran maupun tingkah lakunya dari jahiliyyah ke

13

(31)

Islam, atau dari yang sudah Islam menjadi lebih kuat lagi Islamnya. Seperti firman Allah SWT dalam Surat an-Nahl/16 : 125 sebagai berikut:

 









Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengethui siapa yang dapat petunjuk"

Tulisan dakwah (bahasa arab), telah dikenal masyarakat Indonesia dan dalam tulisan Indonesia menjadi da’wah diterjemahkan secara sinonim (mutaradif) dengan arti ma’ruf, yakni kebijakan atau kebaikan. Secara sederhana dakwah dapat diartikan ajakan, seruan, atau panggilan kepada kebajikan.14

Menurut Amrullah Achmad, dakwah yaitu aktualisasi iman yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara manusia berpikir, bersikap dan bertindak. Manusia pada dataran kenyataan individu dan sosio kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.15

14

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur`an, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2002), cet ke-1 h.40.

15

(32)

Menurut Syekh Ali Mahfudz, dakwah yaitu mendorong manusia untuk melakukan kebajikan, kebaikan serta mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat serta melarang melakukan perbuatan munkar agar memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.16

2. Tujuan Dakwah

Tujuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah arah, haluan (jurusan) yang dituju, maksud, tuntutan (yang dituntut).

Tujuan dakwah dalam arti luas adalah menegakkan ajaran agama Islam kepada setiap manusia baik individu ataupun masyarakat, sehingga dapat mendorong suatu perbuatan yang sesuai dengan ajaran tersebut.17

Tujuan dilaksanakannya dakwah adalah mengajak manusia ke jalan Tuhan, jalan yang benar, yaitu Islam. Disamping itu dakwah juga bertujuan untuk mempengaruhi cara berpikir manusia, cara merasa, cara bersikap dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.18

Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam seluruh aktifitas. Ini berarti tujuan dakwah masih bersifat umum, dimana seluruh

16 Sutirman Ekha Ardhana, Jurnalistik Dakwah, (Surabaya : Pustaka Pelajar, 1995) h. 10-11.

17

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), h.1216.

18

(33)

gerak langkah proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan kepadanya. tujuan utama dakwah sebagaimana telah dirumuskan ketika memberikan pengertian tentang dakwah, yakni “terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang diridhai Allah SWT.” 19

Tujuan dakwah tidak dapat dicapai tanpa memperkuat aqidah itu sendiri. Untuk itu, sasaran utama dakwah, menurut Sayyid Quthub, berpusat pada dua hal pokok, pertama memperkenalkan kepada manusia Tuhan mereka yang sebenar-benarnya, yaitu Allah swt dan membimbing mereka agar menyembah hanya kepada-Nya. Dengan perkataan lain, tujuan dakwah yang terpenting menurut Quthub, adalah ma’rifat Allah dan tauhid Allah.20

D. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan dalam kamus besar Bahasa Indonesia mengandung arti perintah, nasihat, permintaan yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain.21Sedangkan menurut Onong Uchyana Effendi, pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.22

19

Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1993), cet ke-3 h. 16.

20

Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub : Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah, (Jakarta : Penamadani, 2008), Cet Ke-2, h. 140.

21

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1997), Cet. Ke-9, hal.761.

22

(34)

Dilihat dari segi bahasa, kata dakwah berasal dari kata arab (da’wah), merupakan bentuk mashdar dari kata kerja da’aa (madly), yad’u (mudhari’), berarti seruan, ajakan, panggilan. Seruan dan panggilan ini dapat dilakukan dengan suara, kata, atau perbuatan.23

Menurut Sayyid Quthub yang dikutip oleh Ilyas Ismail dalam bukunya yang berjudul Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, dakwah adalah usaha orang beriman mewujudkan (ajaran) Islam dalam realitas kehidupan atau usaha orang beriman yang mengokohkan Allah dalam kehidupan manusia baik pada tataran individu (fardiyyah), keluarga (usrah, masyarakat (ummah) demi kebahagiaan dunia dan akhirat.24

Dari definisi di atas disimpulkan bahwa pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bermakna dari Al-Qur`an dan Sunnah berguna untuk mengajak seluruh umat manusia kepada ajaran Islam agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Pesan dakwah secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pesan Aqidah (Keimanan)

Secara etimologi, aqidah berasal dari kata Al-Aqdu yang berarti ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan dengan kuat dan juga berarti yakin. Sedangkan

23

Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub : Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah, (Jakarta : Paramadina, 2006), hal. 144.

24

(35)

secara terminology terdapat dua pengertian aqidah baik secara umum ataupun khusus aqidah secara umum yaitu pemahaman yang benar seperti keimanan dan ketauhidan kepada Allah, iman kepada malaikat, Rasul, kitab-kitab Allah, qadha dan qadhar serta hari akhir. Seara khusus aqidah bersifat keyakinan bathiniyah yang mencakup rukun iman, tapi pembahsannya tidak hanya tertuju pada masalah yang wajib diimani tetapi juga masalah yang dilarang oleh Islam.25

2. Pesan Ibadah

Ibadah adalah kepatuhan dan ketundukan kepada Allah yang memiliki puncak keagungan. Ibadah mencakup seluruh aspek kegiatan baik dalam perbuatan maupun perkataan yang dilakukan oleh setiap muslim dalam mencapai keridhoan Allah SWT.

Dari segi pelaksanaannya, ibadah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:26

1. Ibadah Jasmaniyah Ruhiyah adalah ibadah yang pelaksanaannya memerlukan kegiatan dan kekuatan fisik disertai jiwa yang ikhlas dan khusyu’ kepada Allah SWT, seperti membaca Al-Qur`an, salat dan sebagainya

2. Ibadah Ruhaniyah Maliyah yaitu ibadah yang pelaksanaanya berkaitan langsung dengan materil, seperti zakat, infaq, qurban, dan sebagainya

3. Ibadah Jasmaniyah Ruhiyah, ialah ibadah yang pelaksanaannya dismping memerlukan kekuatan fisik daan mental, juga membutuhkan materi, misalnya haji.

25

Indriansyah Syukir, Akhlak Islamiyah, (Jakarta : Parameter, 1998), h. 5. 26

(36)

3. Pesan Mu’amalah

Menurut bahasa mu’amalah berasal dari kata mu’aamalah-yu’aamilu-‘aamala sama dengan wazan mufaa’alah – yufaa’ilu – faa’ala artinya saling bertindak, saling berbuat dan saling mengamalkan.

Menurut istilah pengertian mu’amalah dari salah sorang para ahli yaitu Muhammad Yusuf Musa, mu’amalah adalah peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia.27

Jadi pengertian mu’amalah dalam arti luas tersebut bahwa mu’amalah adalah aturan (hukum) Allah untuk mengatur manusia dalam berbagai kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial.

4. Pesan Akhlak

Ibnu Manzhur berkata, Khulq dan Khuluq (dengan satu dhamah dan dua dhammah) berarti budi pekerti, dan agama. Kata ini dipakai untuk menyatakan perangai seseorang yang tidak terdapat dua fitrahnya (dibuat-buat).

27

(37)

Menurut istilah akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang memunculkan perbuatan-perbuatan dan perkataan-perkataan dengan mudah, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak khaliq dengan perilaku makhluk.28 Akhlak juga meliputi akhlak terela (mazmumah) dan akhlak terpuji (mahmudah). Adapun materi mengenai akhlak mencakup akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.

E. Pengertian, Unsur-unsur dan Jenis-jenis Film

1. Pengertian film

Film merupakan salah satu bagian dari audiovisual yang berarti suatu cara menyampaikan dan sekaligus merangsang penglihatan dan pendengaran. Dalam kamus besar bahasa Indonesia secara fisik istilah film adalah lakon (cerita) gambaran hidup. Sedangkan secara etimologi film adalah susunan gambar yang berada dalam Selluloid, kemudian diputar dan bisa ditafsirkan dengan berbagai makna.29

28

Dewan Ensiklopedi Islam Indonesia (Jakarta : Djambatan, 1992) h. 24. 29

[image:37.612.107.537.72.411.2]
(38)

Film adalah fenomena sosial, psikologi dan estetik yang komplek, film adalah dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar diiringi kata-kata dan musik. Jadi film adalah produksi yang multi dimensional dan sangat kompleks.30

Film dimasukan dalam kelompok komunikasi massa yang mengandung aspek hiburan, juga memuat aspek edukatif. Namun aspek kontrol sosialnya tidak sekuat pada surat kabar, majalah serta televisi yang menyiarkan berita berdasarkan fakta yang terjadi. Fakta film ditampilkan secara abstrak dimana tema cerita bertolak dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Bahkan dari itu, dalam film cerita dibuat secara imajinatif. 31

Dunia perfilman kini telah mampu merebut perhatian masyarakat. Lebih-lebih setelah berkembangnya teknologi komunikasi massa yang dapat memberikan kontribusi pada perkembangan dunia perfilman. Meskipun masih banyak bentuk-bentuk media massa lainnya. Film memiliki efek ekslusif bagi para penontonnya. puluhan bahkan ratusan penelitian berkaitan dengan efek media massa. Betapa kuatnya media film bagi kehidupan manusia sehingga dapat mempengaruhi pikiran, sikap dan tindakan para penontonnya.32

2. Unsur-unsur Film

30

Sean Mac Bride, Komunikasi dan Masyarakat Sekarang dan Masa Depan, Aneka Suara Satu Dimensi’ (Jakarta : PN Balai Pustaka, UNESCO, 1983)h. 120.

31

William L. Rivers-Jay W. Jensen, Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat Modern (Jakarta : Kencana 2004), h. 252.

32

(39)

Terdapat beberapa unsur dalam film, yaitu:

a. Title/judul film.

b. Crident Title (meliputi : produser, kru, artis, dan lain-lain). c. Tema Film, sebuah inti cerita yang terdapat dalam sebuah film.

d. Intrik adalah usaha pemeranan oleh pemain dalam menceritakan adegan yang telah disiapkan dalam naskah untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh sutradara.

e. Klimaks, puncak dari inti cerita yang disampaikan, klimaks bisa berbentuk konflik, atau benturan antara kepentingan para pemain.

f. Plot, adalah alur cerita yang didesain atau direkayasa untuk mencapai tujuan tertentu. Maka satu topic yang sama bisa dibuat beberapa plot, sesuai dengan sudut pandangan yang diambil dan tujuan yang ingin dicapai.

g. Million/setting, yaitu latar belakang kejadian dalam sebuah film. Latar belakang ini bisa berbentuk waktu, tempat, perlengkapan, aksesoris, dan lain-lain.

h. Sinopsis, yaitu ringkasan cerita, biasanya berbentuk naskah. i. Trailer, yaitu bagian film yang menarik.

j. Karakter, yaitu penokohan para pemain.33

3. Jenis-jenis Film

33

(40)

Jenis film ada bermacam ragam. Sebenarnya tidak ada maksud tersendiri dengan pemisahan tersebut, namun secara tidak langsung dengan hadirnya film-film dengan karakter tertentu, memunculkan pengelompokkan tersebut. Terdapat beberapa jenis film yaitu:

a. Film Roman/Drama, adalah suatu kejadian atau peristiwa hidup yang hebat, mengandung konflik, pergolakan, clash, atau benturan antara dua orang atau lebih. Sifat drama: romance, tragedy dan komedi.

b. Film Misteri/Horror, mengupas terjadinya fenomena mistis yang menimbulkan rasa heran, takjub, dan takut.

c. Film Dokumenter, film yang berisi tentang dokumentasi dari kisah kehidupan nyata, atau juga berisi tentang dokumentasi dari kehidupan diluar itu, misalnya tentang kehidupan satwa, dokumentasi perang.

d. Film Realisme, film yang mengandung relevansi dalam kehidupan sehari-hari.

e. Film Sejara, melukiskan kehidupan tokoh tersohor dan peristiwanya. f. Film Perang, menggambarkan peperangan atau situasi didalamnya atau

setelahnya.

g. Film Futuristic, menggambarkan masa depan secara khayali. h. Film Anak, mengupas tentang dunia anak.

(41)

j. Film Seks/Porno, menampilkan erotisme. 34

F. Film Sebagai Media Dakwah

Film sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan komunikasi. Jika dilihat lebih jauh, film tidak hanya sekedar tontonan atau sekedar hiburan saja, melainkan sebagai suatu media komunikasi yang efektif. Melalui film dapat mengekspresikan dan mengkomunikasikan nilai-nilai budaya ataupun seni di dalamnya dari berbagi kondisi masyarakat.

Dalam penyampaian pesan melalui film terjadi proses yang berdampak signifikan bagi para penontonnya. Ketika menonton sebuah film, terjadi identifikasi psikologis dari diri penonton terhadap apa yang disaksikannya. penonton memahami dan merasakan seperti apa yang dialami salah satu pemeran. Pesan-pesan yang terdapat dalam sejumlah adegan film akan membekas dalam jiwa penonton, sehingga pada akhirnya pesan-pesan itu membentuk karakter penonton.35

Alex Sobur menyatakan, bahwa film merupakan bayangan yang diangkat dari kenyataan hidup yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya selalu ada kecenderungan untuk mencari relevensi antara film dengan realitas kehidupan. Apakah film itu merupakan film drama, yaitu film yang mengungkapkan tentang

34

Ibid, h. 101 35

(42)

kejadian atau peristiwa hidup yang hebat. Atau film yang sifatnya realism yaitu film yang mengandung relevansi dengan kehidupan seharian.36

Film sebagai salah satu media komunikasi dapat berfungsi sebagai media dakwah yang bertujuan mengajak kepada kebajikan. Dengan kelebihan yang dimilikinya, film dapat menjadikan pesan-pesan yang disampaikan dapat menyentuh penonton. Maka tanpa disadari, terkadang penonton berperilaku serupa pemeran dalam film tersebut.

Dengan karakternya yang dapat berfungsi sebagai qawlan syadidan inilah, film diharapkan dapat menggiring pemirsanya kepada ajaran islam yang akan menyelamatkannya.

36

(43)
(44)

34

A. Profil Habiburrahman El Shirazy

Habiburrahman el-Shirazy lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30

September 1976, dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Habiburrahman

el-Shirazy adalah alumnus Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir, sebuah Universitas

Islam terkemuka di dunia. Di Negeri Seribu Menara itu, ia menimba ilmu

keislaman tak kurang dari tujuh tahun lamanya (1995-2002). Sampai saat ini dia

telah menulis belasan judul buku dan hampir semua buku yang ditulisnya best seller. sebagai penulis novel best seller berjudul Ayat-ayat Cinta, yang dalam waktu tiga tahun sudah menembus oplah sekitar 300 ribu eksemplar.i

Habiburrahman el-Shirazy memiliki nama panggilan “Kang Abik” yang biasa

digunakan oleh sebahagian orang untuk memanggil namanya dengan panggilan

akrab.

Ketika menempuh studi di Kairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin

kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian

Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta

Indonesia untuk mengikuti “Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua”

yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama

sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia

[image:44.612.135.536.57.431.2]
(45)

tersebut terpilih sebagai orasi terbaik kedua dari semua orasi yang disampaikan

peserta perkemahan tersebut. Pernah aktif di Mejelis Sinergi Kalam (Masika)

ICMI Orsat Kairo (1998-2000). Pernah menjadi koordinator Islam ICMI Orsat

Kairo selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan muda ini

pernah dipercaya untuk duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual

Nahdhatul Ulama yang berpusat di Kairo. Dan sempat memprakarsai berdirinya

Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.

Selain itu, makin banyak orang yang tahu bahwa di balik kepiawaiannya

merangkai kata dalam bentuk tulisan, ia pun jago berdakwah lewat lisannya. Maka

undangan untuk mengisi pengajian pun makin sering datang kepadanya. Ada yang

mengundangnya semata-mata untuk mengisi pengajian, ada juga panitia yang

sengaja menyelipkan jadwal ceramah di tengah-tengah acara bedah buku dan

talkshow di bidang perbukuan. sebagai penulis novel best seller berjudul

Ayat-ayat Cinta, yang dalam waktu tiga tahun sudah menembus oplah sekitar 300 ribu

eksemplar. Beberapa penghargaan bergengsi berhasil diraih nya, antara lain, Pena

Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005, dan IBF Award 2006.

Tak jarang ia diundang untuk berbicara di forum-forum nasional maupun

internasional, baik dalam kapasitasnya sebagai dai, novelis, maupun penyair.

Seperti di Kairo , Kualalumpur , Hongkong, dan lain-lain.

Karya-karyanya selalu dinanti khalayak karena dinilai membangun jiwa

dan menumbuhkan semangat berprestasi. Di antara karya-karya yang telah

(46)

dilayarlebarkan, 2004), Pudarnya Pesona Cleopatra (novelet, 2004), Di Atas

Sajadah Cinta (kumpulan kisah teladan yang telah disinetronkan di Trans TV,

2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (Kumpulan Kisah Teladan, 2005), Dalam

Mihrab Cinta (novelet, 2007), Nyanyian Cinta, Ketika Derita Mengabadikan

Cinta, Karyanya yang siap dirampungkan tahun ini diantaranya Langit Makkah

Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening dan Bulan Madu di Yarusalem.

B. Latar Belakang Pembuatan Film Dalam Mihrab Cinta

Film yang disutradarai oleh seorang penulis senior yaitu Habiburrahman

EL Shirazy, selain sebagai sutradara juga merangkap sebagai penullis skenario

yang diambil dari salah satu novelnya yaitu Dalam Mihrab Cinta, judul novel

tersebut juga dipakai sebagai judul film yang belum lama tayang ini.

Sebuah film yang diambil dari sebuah novelnya, berhasil memikat

penonton yang sudah lama menantikannya setelah Film Ketika Cinta Bertasbih

yang juga diambil dari karya novel Habiburrahman EL Shirazy yang kini telah

berhasil bertengger di layar-layar bioskop.

Film ini pun menjadi film religi yang sukses di penghujung tahun 2010

ini, yang mulai beredar pada tanggal 23 Desember. Sambutan penonton yang tak

kalah banyaknya sewaktu Film Ketika Cinta Bertasbih tayang. Banyaknya

harapan akan film ini akhirnya berhasil digarap oleh sang sutradara sekaligus

penulis yaitu Habiburrahmman EL Shirazy.

Film ini secara keseluruhan tak jauh berbeda dengan novelnya versi the

(47)

yang melenceng, bahkan jika telah membaca novel itu sebelumnya, kita tidak

akan akan pernah sulit untuk menebak apa yang akan tejadi pada scene berikutnya dari film ini ketika kita menyaksikan sebuah karya visual ini secara

langsung.

Menurut Kang Abik, apa yang di filmnya nanti tidak persis sekali dengan

yang diceritakan di novel, karena menurutnya novel dan film memiliki

karakteristik masing-masing. Kang Abik juga menyatakan, faktor pendukung

film ini adalah para calon penontonnya atau pembaca novel yang menginginkan

film ini, inilah yang memberikan semangat untuk dapat mempersembahkan

tontonan yang bermutu bagi masyarakat Indonesia. Selain itu tayangan film

Dalam Mihrab Cinta ini juga didukung oleh prodesur dan para kru agar fim ini

dapat terealisasikan.2

Film yang menceritakan seorang tokoh utamanya yaitu Syamsul Hadi,

seorang santri Kediri yang ingin sekali belajar di pondok pesantren. Kisah-kisah

dalam film ini berakhir bahagia, karena sosok Syamsul dalm film ini selalu

berusaha positif dalam hidup, sehingga ada harapan untuk menjadi lebih baik.

Artinya, dalam kondisi yang buruk pun masih tetap ada harapan dan tetap ada

karakter-karakter dalam film ini yang mempunyai alasan-alasan positif dalam

hidup. Hal ini bisa menjadi inspirasi dalam mengandalkan tema islami romantic

dengan kandungan persilangan budaya di dalamnya, maka Film Dalam Mihrab

Cinta ini menaikkan kembali pamor film religi setelah meledaknya Ayat-ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih.

2

(48)

Semua karya-karya Kang Abik selalu menjadi urutan Best Seller di toko-toko buku yang menjualnya, dan hal itu juga dapat terlihat dari banyaknya

cetakan-cetakan ulang yang dilakukan oleh penerbit yang menerbitkan

karya-karya Kang Abik.

C. Sinopsis Film Dalam Mihrab Cinta

23 Desember 2010

Sinopsis Film Dalam Mihrab Cinta

Film Dalam Mihrab Cinta, Film terbaru 2010. Film Dalam Mihrab Cinta

adalah film yang bertemakan religi dimana dalam film ini di ambil dari novel

karya Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik, yang juga

merangkap sebagai sutradara film. film ini tidak syuting di Mesir, karena memang

(49)

Syamsul (Dude Harlino) pemuda 20 tahun-an bertekad menuntut ilmu di

sebuah pesantren di Kediri, meninggalkan kehidupannya yang cukup nyaman.

Disini ia bertemu dengan Zizi (Meyda Sefira) putri pemilik pesantren yang pernah

ditolongnya ketika dijambret dikereta, yang kejadian tersebut membuat mereka

jadi dekat.3

Untuk menyempurnakan ilmu agamannya, Syamsul Hadi (Dude Harlino)

memutusakan untuk mondok di sebuah pesantren Al-Furqan di daerah Kediri.

Di pesantren ini Syamsul terusir karena dituduh mencuri akibat fitnah sahabatnya

sendiri Burhan (Boy Hamzah). Tuduhan yang dialamatkan Burhan kepada

Syamsul, membuat dirinya rela menerima perlakuan kasar dari semua santri di

pesantren hingga babak belur, Syamsul mau tak mau harus menerima hukuman.

Setelah semalaman dikurung di gudang pesantren, kemudian di diusir dari

pesantren. Sebagai hukuman tambahan, dihadapan puluhan santri digunduli habis

rambutnya. Tidak itu saja, Syamsul pun diusir secara tidak baik dari pesantren.

Bahkan karena kasus itu, Syamsul pun terpaksa mendekam dibalik jeruji. Saat

kembali ke rumah, keluarganya pun tak mau menerima dan mempercayai atas

penjelasan kejadian sebenarnya. Merasa tidak ada yang mau percaya terhadap

dirinya, Syamsul memutuskan untuk hidup di jalanan. Karena tekanan yang terus

menghantui dirinya, akhirnya dia benar-benar menjadi seorang pencopet. Dompet

Sylvie (Asmirandah), tunangan Burhan menjadi salah satu korbannya.

Mengetahui hal itu, Syamsul pun memiliki niat untuk membalas perlakuan

3

(50)

Burhan dulu saat di pesantren. Berbekal alamat di KTP Sylvie, Syamsul pun nekat

mencari rumahnya. Pertemuan pun terjadi antara Sylvie dan Syamsul.

Di tengah kekacauan dan kegelapan hidupnya ini Allah memberikan jalan

baginya untuk bertobat dan mempertemukannya dengan Syilvie (Asmirandah)

seorang gadis solehah. Syamsul yang awalnya menyamar sebagai guru mengaji

demi menyelamatkan Silvi dari kejahatan Burhan, belakangan justru menikmati

perannya. Si pencopet itu kemudian terkenal menjadi ustadz muda yang

ceramah-ceramahnya mampu membius pendengarnya. Alur kehidupnnya pun seketika

berubah. Sang pencopet berubah laksana malaikat yang tanpa cela. Seperti

film-film sebelumnya, film-film ini juga diwarnai pergulatan batin Syamsul yang bingung

memilih siapa perempuan yang akan mendampingi hidupnya. Apakah Syilvie

nantinya yang akan berjodoh dengan Syamsul ataukah Zizi yang bakal jadi

pendamping hidupnya?

Sisi kelam kehidupan Syamsul mendominasi awal-awal cerita, buah dari

rasa dizalimi oleh sahabat yang semula dipercayainya, ditambah hukuman dari

pesantren dan tekanan dari keluarganya. Syamsul yang bercita-cita ingin menjadi

da’i akhirnya berhasil bangkit dan menjalani hidup sebagai seorang guru ngaji.

Keinginan untuk kembali ke jalan yang lurus, sebersit keinginan membalas

ke-zaliman bekas sahabatnya, menumbuhkan tekad untuk bangkit dan semangat

pembuktian diri luar biasa, sehingga ia bisa menemukan kembali jalan kesholehan

dan menjadi da’i yang terkenal hingga disegani oleh banyak orang.4

4

(51)

Inilah perjalanan hidup pemuda Syamsul yang terangkum dalam film

Dalam Mihrab Cinta. Film yang diangkat dari novel berjudul sama, digarap

langsung oleh sang penulisnya Habiburahman El Shirazi. Setelah Ayat-ayat Cinta

dan Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, untuk novelnya ini, Kang Abik-didampingi

Chaerul Umam- tampil sebagai sutradara. Film produksi Sinemart Pictures.

DALAM MIHRAB CINTA mulai 23 Desember 2010.

Kru dan Para Pemain Film Dalam Mihrab Cinta

Director Habiburrahman El Shirazy Producer Leo Sutanto Starring

Jenis Film : Drama

Produser : Leo Sutanto

Produksi : Sinemart Pictures

Homepage : http://www.filmdalammihrabcinta.com

Pemain :

Dude Harlino berperan sebagai Syamsul Hadi

Asmirandah berperan sebagai silvi

Meyda Sefira berperan sebagai zizi

Tsania Marwa berperan sebagai Nadia

Boy Hamzah berperan sebagai Burhan

El Manik berperan sebagai Pak Bambang

(52)

Elma Theana berperan sebagai orang tua silvi

Umar Lubis berperan sebagai Pak Broto

Neno Warisman berperan sebagai isteri dari Kyai Miftah

Iszur Muchtar berperan sebagai pak heru

Berliana Febriyanti berperan sebagai bu heru

Kaharudin Syah berperan sebagai Pak Anwar

Sutradara : Habiburrahman El Shirazy

Penulis Skenario : Adra P. Daniel

i

(53)

43 BAB IV

Analisis Teks Film Dalam M ihrab Cinta

Pembahasan wacana pada dasarnya merupakan pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks yang terdapat di dalam teks. Sesuai dengan skema

Van Dijk, dalam t eks ini kerangka analisis w acana t erbagi menjadi t iga bagian, yait u

st rukt ur makro, superst rukt ur dan st rukt ur mikro. Yang semuanya saling

berhubungan dan saling melengkapi sat u dan yang lainnya.

1. Struktur Makro

a. Tematik

Tema atau topik bisa disebut sebagai gagasan inti, atau isu utama yang menunjukkan informasi penting atau isi pesan yang ingin disampaikan oleh penulis skenario.2 Dalam film Dalam Mihrab Cinta topik utama atau tema umum yang diambil penulis tentang perjuangan Syamsul dalam menghadapi tantangan, syamsul selalu memegang keyakinan dengan teguh dalam kesehariannya. Masa sulit dan cobaan fitnah yang menimpa Syamsul, sehingga membawanya pada sebuah kekuatan do`a dan keyakinan. Topik yang terdapat pada film Dalam Mihrab Cinta adalah:

2

(54)

1. Tentang Kesabaran dan Keikhlasan

Film ini menggambarkan tentang kesabaran seorang Syamsul yang di fitnah sebagai seorang pencuri. Kesabaran seorang Syamsul ditunjukkan dalam menjalani kehidupannya di tengah-tengah orang-orang yang sudah tidak ada lagi yang mempercayainya, meskipun terlintas rasa dendam dalam hatinya, yang akhirnya dilawan dengan rasa keikhlasan yang timbul dalam hatinya. Kemudian Syamsul sempat menjadi seorang pencopet karena faktor keterpaksaan. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama, justru ia menjadi seorang ustadz yang disegani oleh masyarakat.

2. Tentang Kepasrahan

Dalam film ini, menggambarkan fakta mengenai kepasrahan Syamsul dalam menghadapi cobaan fitnah yang menimpanya, serta orang-orang di sekelilingnya sudah tidak ada lagi yang mempercayainya. Oleh karena itu, disamping keputus asaannya akhirnya ia terpaksa menjadi seorang pencopet yang sebenarnya sangat bertolak belakang dengan hati nuraninya untuk melakukan hal keji itu.

3. Tentang Perjuangan

(55)

selalu ingin memperjuangkan dalam bentuk perbuatan yang sebenarnya melalui retorika (berdakwah) yang baik dan benar untuk membuktikan kepada semua orang khususnya keluarganya bahwa dirinya tidak seburuk terhadap fitnah yang dijatuhkan kepadanya. Agar orang-orang disekililingnya mau menerima dan mempercayainya kembali.

2. Superstruktur/Skematik

Teks atau wacana umumnya mempunyai alur atau skema. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks di susun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Semua bagian dan skema yang berada dalam teks, menurut Van Dijk bukan hanya strategi bagaimana bagian teks hendak disusun, tetapi juga bagaimana membentuk pengertian yang sama seperti yang dipahami oleh penulis atau pemaknaan penulis terhadap suatu peristiwa3.

Skematik merupakan strategi penulis dalam mengemas pesannya dengan memberikan tekanan bagian mana yang didahulukan, dan bagian mana yang diakhirkan. Pada film Dalam Mihrab Cinta ini, sutradara dan penulis skenario mengemas pesannya dalam lima tahap:

3

(56)

a) Opening Bill Board (OBB)

Menampilkan gambar yang bernuansa lingkungan pondok pesantren yang khas dengan suasana Jawanya, seperti Sorogan dalam pengajian kitab, agar suasananya dapat dirasakan oleh penonton

OPENING BILL BOARD

Suasan Pondok Pesantren

(57)

b) Perkenalan

Memperkenalkan para tokoh secara bergantian, baik itu tokoh utama, maupun tokoh pembantu (para sahabat dari tokoh utama) semua tokoh dapat mengenal dengan penokohan dan sikap mereka terhadap apa yang dibicarakan. Disinilah penonton dibawa untuk mengenali karakteristik para tokoh.

c) Conflict Scene (Klimaks)

Pada scene ini terlihat klimaks yakni benturan kepentingan para tokoh pemain yang berujung pada konflik, dapat dilihat pada saat Syamsul difitnah mencuri uang temannya sendiri yaitu Burhan di pondok pesantren tempat ia mukim, Kemudian keluarga yang menolak kehadirannya akibat perilaku yang dilakukan berdasarkan fitnah, walaupun pada kenyataannya tidaklah benar.

CONFLICT SCENE

(58)

Scene 14”

.

Pada scene 13 menggambarkan bahwa pada cerita ini, conflict scene terlihat pada scene, dimana bagian keamanan dan santri lainnya menuduh Syamsul mencuri. Seluruh santri terbawa oleh hasutan Burhan bahwa Syamsul adalah seseorang yang mencuri di pondok pesantren tersebut, yang sudah dicari-cari oleh santri selama ini. karena sudah banyak santri yang kehilangan uangnya.

Pada scene 14 Menampilkan Syamsul pada saat menerima hukuman dari bagian keamanan, dengan digunduli kepalanya akibat fitnah yang dijatuhkan kepadanya yaitu mencuri

Dialog di atas, merupakan klimaks ketika Syamsul dituduh mencuri. Seperti firman Allah SWT dalam Surat Al Baqarah /2 : 191 sebagai berikut:

(59)

“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah), dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), Maka bunuhlah mereka. Demikanlah Balasan bagi orang-orang kafir”

d) Anti Klimaks (solusi)

Setelah konflik terjadi, scene selanjutnya menampilkan solusi atau jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang terjadi, yakni dengan tekadnya yang bulat, akhirnya ia meninggalkan pekerjaan yang buruk yaitu mencopet, walaupun karena factor keterpaksaan. Akibatnya Syamsul berhasil menjadi tokoh masyarakat (ustadz) yang disegani banyak orang, yang sudah diimpikan sesuai dengan keinginannya sejak dulu.

ANTI KLIMAKS (Solusi)

“Scene 35”

(60)

Scene tersebut merupakan anti klimaks yang akhirnya, Syamsul kembali sadar ke jalan yang benar dan yang diimpikannya selama ini.

e) Ending (penutup)

Akhir cerita ini berakhir, dengan kedilemaan (kebimbangan) kisah cinta Syamsul diantara dua wanita cantik dan sholihah, awalnya Syamsul memilih Sisi, karena menurutnya Sisi adalah gadis cantik yang memiliki akhlak yang baik dan sopan. Tetapi suatu hari Sisi kecelakaan dan meninggal dunia. Pada akhirnya ia melamar dan menikah dengan Zizi.

3. Struktur Mikro

a. Semantik

(61)

1. Latar

Latar peristiwa yang akan dipilih, akan menentukan ke arah mana pandangan khalayak akan dibawa. Iatar membantu bagaimana seseorang memberi pemaknaan atas suatu peristiwa.4 Pada film Dalam Mihrab Cinta ini, Kang Abik sebagai sutradara ingin mengarahkan penonton pada sosok Syamsul yang mendekatkan ketidak sempurnaan dalam ceritanya yang menggambarkan ketidak berdayaan Syamsul dalam menghadapi permasalahan-permasalahannya dengan dijatuhkannya fitnah kepadanya, lalu sedikit putus asa dalam menghadapinya. Keputusasaannya terlihat dalam kalimat pada scene 24.

LATAR

Semantik

Scene 24”

SYAMSUL : Ya Allah, jika keluarga hamba sudah tidak lagi percaya pada hamba. Apalah arti hidup di dunia ini

Syamsul mengalami keputusasaan, karena fitnah yang dijatuhkan kepadanya dan keluarganya yang sudah tidak memberikan support dan

4

(62)

dukungan kepadanya. (dengan wajah merenung) akhirnya ia hampir mengalami keputusasaan

Kalimat di atas menggambarkan sikap keputusasaan seorang Syamsul dalam menghadapi segala permasalahan yang telah menimpanya. Seperti firman Allah dalam surat Yusuf/12 : 87 sebagai berikut:







“Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".

2. Detail

Detail merupakan strategi penulis dalam mengekspresikan sikapnya dengan cara implicit atau tersamar. Sikap atau wacana yang dikembangkan oleh penulis skenario tidak selalu disampaikan secara terbuka, tapi dari pihak mana yang dikembangkan dan diceritakan detail (yang besar).

DETAIL

Semantik

SYAMSUL :Nadia kamu juga tidak percaya kan kalau mas mencuri?

(63)

Scene 24”

SYAMSUL: (berseru dengan suara serak)Jawab Nadia, mas butuh seseorang yang menguatkn mas

NADIA : sudahlah mas. Jangan bahas itu lagi. Yang penting mas Syamsul sembuh dulu, Nadia akan rawat mas, mas jangan kecil hati. Selama Allah bersama mas, jangan takut dimusuhi orang mas.

SYAMSUL : Jadi, kamu percaya mas bukan pencuri kan Nad!?

NADIA : Itu tidak penting mas, Nadia ingin mas berubah lebih baik. Dan Nadia akan selalu menganggap mas Syamsul adalah kakak Nadia

(64)

3. Maksud

Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan, yang akan diuraikan secara eksplisit, tegas dan jelas, serta menunjuk langsung pada fakta.5 Dalam skenario, elemen maksud dapat dilihat pada cerita ketika dirinya di tawarkan untuk menjadi guru ngaji dan ceramah di pengajian-pengajian, dengan maksud agar ilmu yang dimilikinya tersampaikan, walaupun orang-orang disekitarnya belum mengetahui bahwa profesi Syamsul disamping menjadi guru ngaji, ia juga masih suka mencopet. Akan tetapi cara mencuri Syamsul berbeda dengan pencuri lainnya. Ia mencopet karena keterpaksaan dan maksud untuk mengembalikannya kembali pada waktunya nanti. Terlihat pada dialog Syamsul dengan Pak Broto pada scene 60. Lalu percakapan Pa Dody Alfat (Direktur Edu TV) dengan Syamsul, saat memberikan tawaran ceramah di salah satu program Televisi miliknya pada scene 77,

5

Eriyanto. ‘Analisis Wacana’ Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta : LKiS, 2001) h. 240.

MAKSUD

Semantik

Scene 60”

SYAMSUL : Assalaamu’alaikum

PAK BROTO: Wa’alaikum salam. Oh, ustadz..mari-mari silahkan duduk.

(65)

Dialog tersebut merupakan dua tawaran yang memberikan makna mendalam pada Syamsul untuk benar - benar berubah menjadi lebih baik dan mengejar apa yang di cita-citakan selama ini.

Semantik “Scene 77”

Della. Apa betul?

PAK BROTO : betul Pa Ustadz. Tapi saya cari guru yang ada background pesantrennya.

SYAMSUL : Kebetulan saya pernah nyantri di Kediri. Sekarang say

Gambar

Gambaran Umum Film Dalam Mihrab Cinta
gambar yang berada dalam Selluloid, kemudian diputar dan bisa ditafsirkan
GAMBARAN UMUM FILM DALAM MIHRAB CINTA
Gambar di atas merupakan elemen grafis pada saat Syamsul di fitnah

Referensi

Dokumen terkait

Film nasional Ayat-Ayat Cinta 1nampu memecc1hkan rekor penonton bioskop Indonesia. Sebuah kejutan di tengah warn_a horor yang menguasai produksi perfilman nasional..

(Analisis Isi pada Film Syahadat Cinta, karya Gunawan Panggaru) adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan

Oleh karena tanda-tanda yang muncul dalam visualisasi adegan film dilihat dari perspektif dakwah Islam, maka pesan-pesan yang terdapat di dalamnya pun mengandung

Film “Dalam Mihrab Cinta” karya Habibur- rahman merupakan salah satu alternatif dakwah Islam melalui media Film yang di harap- kan dapat memberikan manfaat tontonan yang baik,

Bentuk penyajian pesan dakwah dalam film animasi omar dan hana menggunakan penyampaian dalam bentuk lagu-lagu dan alur cerita yang sering terjadi dalam kehidupan

adalah dakwah melalui film. Menggunakan media film sebagai sarana dalam berdakwah menuntut sajian tontonan yang sarat dengan pesan dakwah. Pembuatan film harus

Pesan dakwah yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy terdapat pada kalimat atau dialog yang terdapat di dalam novel tersebut

“Pesan Dakwah dalam Film Cinta Subuh Episode Pejuang Subuh Karya Amrul Ummami.” UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2019.. Membaca Film Memaknai Representasi Etos Kerja dari Film Melalui