• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Buku Katalog Kerajinan Kayu Cipacing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Buku Katalog Kerajinan Kayu Cipacing"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang

Subdit Sistem Budaya, kerajinan mengalami peningkatan pemasaran dan

pembuatan karena ditunjang teknologi, dikarenakan persaingan yang semakin

meningkat. Indonesia memiliki pengrajin-pengrajin tradisional dengan membuat

kerajinan yang khas dari daerah masing-masing seperti batik, ukiran-ukiran kayu,

anyaman, senjata tradisional yang bernilai seni. Yang dimasksud dengan

kerajinan tradisional adalah proses pembuatan berbagai macam barang dengan

mengandalkan tangan serta alat-alat sederhana dalam lingkungan keluarga.

Dalam kerajinan tradisional, tingkat keterampilannya diturunkan dari generasi ke

generasi secara informal.

Salah satunya pengrajin dari desa Cipacing sebagai sentra kerajinan

tradisional mulai berkurang dan meninggalkan pekerjaannya sebagai pengrajin,

karena sulitnya bersaing dengan pengrajin lain yang sudah menggunakan alat

yang lebih canggih. Fenomena ini mulai terjadi sejak tahun 2000-an yang mengakibatkan berkurangnya jumlah pengrajin hingga sekarang, pengrajin

tersebut lebih memilih bekerja diluar kota atau menjadi buruh atau petani.

Fenomena yang terjadi tersebut mulai mempengaruhi mentalitas pengrajin dalam

mempertahankan usaha yang sudah dijalani puluhan tahun ini.

Dengan adanya fenomena pasar yang semakin sulit dan mentalitas berdagang

yang menurun tersebut berdampak pada jumlah konsumen yang datang atau

memesan kepada pengrajin kerajinan kayu yang ada di Cipacing.

Desa Cipacing yang terletak didaerah ujung timur kota Bandung dan ujung

barat kota Sumedang yang berada dikecamatan Jatinangor Sumedang, yang dari

dulu terkenal sebagai desa penghasil kerajinan asli daerah tersebut. Karena desa

ini banyak menghasilkan berbagai jenis kerajinan yang terbuat dari kayu seperti,

(2)

panah, hingga senapan angin yang sudah dianggap memiliki kualitas yang baik

oleh masyarakat.

Untuk proses pemasaran sendiri para pengrajin selain memasarkan ditoko

masing-masing, juga menerima pesanan dari sekolah-sekolah yang

membutuhkan alat musik tradisional dan juga memasarkan keluar kota bahkan

keluar negeri. Proses pemasaran itu sendiri dilakukan oleh modal dan usaha

sendiri karena kurangnya bantuan dari pemerintah, oleh karena itu peran

pemerintah dirasa cukup dibutuhkan agar mempermudah dalam memasarkan

kerajinan-kerajinan dari Cipacing.

I. 2 Identifikasi Masalah

Sulitnya persaingan pasar dan daya jual yang sedang turun sehingga berpengaruh

terhadap jumlah pelanggan Cipacing yang menurun.

Dari penjelasan yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat diuraikan menjadi

beberapa bagian permasalahan, yaitu:

1. Penghasilan pengrajin menurun karena pasar sedang sepi

2. Adanya keinginan untuk beralih profesi dan meninggalkan aktivitas sebagai pengrajin seperti : Buruh, Tani.

3. Jumlah pengrajin yang berkurang selama 10 tahun terakhir sebanyak 50%

I. 3 Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang dapat disimpulkan dari uraian pada identifikasi masalah

diatas adalah :

Bagaimana cara meningkatkan penjualan kerajinan ? dan bagaimana kerajinan

kayu dari Cipacing dapat diketahui Masyarakat Bandung? Serta bagaimana agar

pengrajin Cipacing kembali membuat kerajinan ?

I. 4 Batasan Masalah

Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka penulis

(3)

1. Penulis hanya menentukan target audience di sekolah-sekolah dan tempat

wisata yang ada dikota Bandung

2. penulis meneliti kerajinan kayunya saja.

I. 5 Tujuan Perancangan

1. Mengetahui cara agar meningkatkan penjualan kerajinan kayu Cipacing

2. Memahami langkah-langkah agar masyarakat dapat mengetahui kerajinan

kayu Cipacing

(4)

BAB II

PERANCANGAN BUKU KATALOG KERAJINAN KAYU CIPACING

II. 1 Landasan Teori

II. 1.1 Kerajinan Tradisional

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Bombana, Musaddad,

(2011.28 11)

kerajinan tangan tradisional merupakan unsur budaya yang memiliki nilai

dan fungsi tersendiri baik dalam kehidupan masyarakat dan konteks

keragaman budaya. Nilai dan fungsinya tidak hanya menampilkan keindahan,

tetapi juga alat pemersatu masyarakat seperti pada penyelenggaraan adat.

II.1.2 Kerajinan Cipacing

Cipacing tepatnya merupakan suatu wilayah di sebelah Barat Kota

Sumedang atau sebelah Timur Kota Bandung yang merupakan salah satu Desa

di wilayah Kecamatan Jatinangor. Yang menghasilkan kerajinan-kerajinan

tradisional yang kualitasnya terjaga dari dulu hingga sekarang.

Kerajinan-kerajinan dari daerah Cipacing dapat dijumpai didaerah Bandung

tepatnya di pusat belanja Cihampelas, disana banyak dijual hasil-hasil kerajinan

asli dari daerah Cipacing seperti : panah rambo, senapan angin, dan lain-lain.

Tidak hanya di jual didaerah Bandung dan Sumedang saja, kerajinan-kerajinan

Cipacing juga sampai ke Bali dan dijual disana.

Kawasan ini berkumpul ratusan pengrajin ukiran kayu. Dari tangan-tangan

para pengrajin inilah berbagai kerajinan ukiran kayu seperti patung dan wayang

golek menyebar ke seluruh nusantara.

“Selain dijual di galeri seni yang ada di Cipacing, hasil karya dipamerkan di galeri seni atau pasar seni di Jakarta, Yogyakarta, Medan, Surabaya sampai

Bali. Bahkan tak jarang beberapa pengrajin dapat pesanan dari Singapura, Kuala

Lumpur, Dubai sampai Negara-negara Eropa,” sumber dari penuturan Pengrajin

(5)

Beragam hasil karya ukiran kayu seperti patung tanimar, wayang golek,

marakas, panah, gitar kecil, perkusi, dan topeng dijual dengan harga mulai dari

Rp. 20.000,00 hingga jutaan rupiah. Selain dikenal dengan barang seni

khususnya ukiran kayu, Cipacing juga lebih dikenal sebagai sentra produksi

senapan angin. Dikawasan ini dapat ditemukan berbagai jenis senapan angin

mulai dari laras panjang, pistol dengan caliber dibawah hingga diatas 4,5 mm.

Akurasi dan bentuk senapan angin lansiran para seniman Cipacing

sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya meski harganya relatif murah,

akurasi tembakan senapan angin Cipacing tidak kalah dengan senapan angin

lansiran brand ternama. Senapan angin Cipacing dijual dengan harga Rp.

500.000,00 hingga Rp. 2.500.000,00. Harga tergantung pada ukuran dan

kerumitan bentuk senapan.

Kerajinan ini sudah ada sekitar puluhan tahun yang lalu pada zaman

Belanda, yang dahulunya dijual satuan kepada orang-orang Belanda.

Keberadaan pengrajin saat itu masih banyak hingga tahun 2000 pada zaman

presiden Soeharto dan kerajinan-kerajinan dari Cipacing ini sangat dikenal

dengan kualitasnya sehingga masyarakat masih banyak membeli. Namun dengan seiring berjalannya waktu dan teknologi dan bermunculan

saingan-saingan di industri yang sama, keberadaan pengrajin dari Cipacing mulai

berkurang mencapai 50 %,

II.1.3 Kerajinan yang Dihasilkan Cipacing

Cipacing yang dikenal sebagai salah satu penghasil kerajinan-kerajinan

tradisional yang berasal dari kabupaten Jatinangor yang berada di timur kota

Bandung, banyak menghasilkan berbagai kerajinan tradisional yang

diproduksinya mencapai mancanegara, adapun jenis-jenis yang banyak

dihasilkan oleh para pengrajin diantaranya adalah sebagai berikut: • Kendang Jaipong

Kendang yang biasa digunakan pada pagelaran tari jaipong untuk

(6)

• Boomerang

Alat tradisional yang berasal dari Australia • Wayang Tabung

Tokoh wayang yang diberi tempat berupa tabung dalam pengemasannya • Anting Kayu

Kerajinan ukiran dari kayu yang menyerupai anting dan berfungsi sebagai

anting pada telinga pada umumnya, namun diberi sentuhan seni dari

ukiran-ukirannya. • BallPoint Wayang

Alat untuk menulis yang ujung atasnya diberi hiasan wayang yang dibuat

sendiri. • Drum Bambu

Alat musik yang menyerupai drum dan ditempatkan disetiap ujung-ujung

bambu, yang digunakan dengan cara dipukul dan berukuran lebih kecil

dari drum yang sebenarnya. • Drum Cones

Hampir sama fungsinya dengan drum bambu hanya perbedaan dari bahan yang terbuat dari kayu.

• Marakas

Adalah alat ritual kuno yang sekarang dipergunakan sebagai instrumen

musik atau dalam bahasa asing disebut Maracas, dikategorikan sebagai

alat musik perkusi. Pada masa lalu instrumen ini dimainkan secara

tunggal, sebagai media penyembuhan dalam banyak prosesi ritual hampir

diseluruh Afrika, Amerika Selatan, Karibia. Jenis alat musik ini hampir

dapat ditemukan di seluruh dunia. • Panah

Salah satu alat berburu bahkan sekarang dijadikan sebagai salah satu

(7)

Patung jenis ini berasal dari suku indian yang berukuran 30 cm, yang

dibuat oleh para pengrajin Cipacing. • Wayang Golek

Berbagai tokoh wayang dari tanah sunda, seperti Cepot, Rama Sinta, dll. • Senapan Angin

Pada umumnya setiap Toko menjajakkan kerajinan dengan berbagai

macam jenisnya agar para pembeli bisa lebih banyak pilihan dalam

membeli kengrajinan.

II.1.4 Contoh Gambar Kerajinan Cipacing

Gambar II.1 kerajinan alat musik

(sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar II.2 kerajinan wayang

(8)

Gambar II. 3 kerajinan dinding

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar II.4 kerajinan patung tanimar

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar II.5 Berbagai jenis kerajinan

(9)

II. 2 Definisi Promosi

Definisi promosi menurut Buchari Alma (2002) : “Promosi adalah sejenis

komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.” Promosi menurut William Schoel yang dikutip oleh Buchari Alma (2002) :“ Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh marketer,

berkomunikasi dengan calon audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi, atau perasaan audiens.”

Sedangkan pengertian promosi menurut Basu Swastha (1999) : “Promosi adalah

arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan

seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.”

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan

bahwa promosi merupakan suatu informasi dari pengusaha untuk calon

konsumennya dalam mengkomunikasikan produk ataupun jasa yang dihasilkan,

sehingga calon pembeli atau konsumen mengetahui keberadaan produk atau

jasa dan tertarik untuk membelinya.

Secara umum tujuan promosi sebagai berikut :

1. Menyebarkan informasi produk kepada target audien.

2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan .

3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.

4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.

5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.

6. Membentuk citra produk di mata konsumen

II.2.1 Tujuan Promosi

Menurut Rangkuti (2009) perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan

tujuan utamanya untuk mencari laba. Pada umumnya kegiatan promosi yang

(10)

a. Modifikasi tingkah laku

Pasar merupakan suatu tempat pertemuan orang-orang yang hendak

melakukan suatu pertukaran di mana orang-orang nya terdiri atas berbagai

macam tingkah laku yang satu sama yang lain berbeda. Demikian juga

pendapat mereka mengenai suatu barang dan jasa, selera, keinginan,

motivasi, dan kesetiaannya terhadap barang dan jasa tersebut saling

berbeda. Dengan demikian, tujuan dari promosi ini adalah berusaha untuk

mengubah tingkah laku dan pendapat individu tersebut, dari tidak

menerima suatu produk menjadi setia terhadap suatu produk.

b. Memberitahu

Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberitahu informasi kepada

pasar yang dituju tentang perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan

dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dan lain

sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih disukai

dan dilakukan pada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan produk. Hal

ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan primer. Sebab pada

tahap ini sebagian orang tidak akan tertarik untuk memilih dan membeli barang dan jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut serta

kegunaan dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini dapat

membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli.

c. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk atau persuasif ini pada umumnya

kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi, kenyataannya,

sekarang ini yang banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi

seperti itu terutama untuk mendorong pembeli. Perusahaan tidak ingin

memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk

menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat

memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli.

(11)

yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus

kehidupan produk tersebut.

d. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk

mempertahankan merek produk dihati masyarakat dan dilakukan selama

tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan

berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada sebab

pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus

berlangsung secara terus-menerus.

II.3 Bauran Promosi (Promotion Mix)

Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada

untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promosi yang dilakukan

dapat memberikan hasil yang maksimal.

Sebelum melakukan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang

mencakup bauran promosi sebagai berikut :

1. Periklanan (Advertising)

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) 3. Penjualan Perorangan (Personal Selling)

4. Publisitas (Publicity)

II.3.1. Periklanan (Advertising)

Iklan adalah salah satu bentuk promosi yang dipublikasikan melalui media

cetak, elektronik dan media luar ruang untuk menyampaikan pesan kepada

masyarakat dengan tujuanmemperkenalkan atau memperbesar volume

penjualan barang atau jasa milik pemasang iklan.

(Direktorat Perlindungan Konsumen,2010). Tujuan dari periklanan untuk

menarik minat masyarakat untuk membeli produk, memberi pelayanan,

mencegah adanya barang tiruan dan meningkatkan penjualan.

Periklanan sangat penting untuk membuat suatu program promosi untuk

meperkenalkan dan meningakatkan penjualan Kerajinan yang dihasilkan dari

(12)

pembuatan iklan yang memuat kerajinan-kerajinan yang akan ditawarkan

kepada masyarakat melalui media iklan yang diharapkan dapat menarik minat

masyarakat atau wisatawan yang datang ke Bandung. Media iklan akan

didukung oleh media-media cetak seperti pembuatan katalog, poster, spanduk,

flyer, X-Banner.

II.3.2 Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi Penjualan merupakan suatu bujukan langsung yang menawarkan

nilai lebih untuk suatu produk, distributor atau konsumen langsung dengan

tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang segera.

Alat promosi penjualan berbeda-beda dalam hal tujuan spesifiknya.

Contoh gratis mendorong konsumen untuk mencoba, sementara jasa konsultasi

manajemen gratis bertujuan untuk mempererat hubungan jangka panjang

dengan seorang pengecer. Penjual menggunakan promosi tipe insentif untuk

menarik pencoba baru, untuk menghargai pelanggan setia, dan untuk

menaikkan tingkat pembelian ulang dari pemakai sesekali.

Pencoba baru terdiri dari tiga jenis pemakai merek lain dalam kategori yang sama, pemakai dalam kategori lain, dan orang yang sering berganti

merek. Promosi penjualan sering menarik para pengganti merek, karena

pemakai merek dan kategori lain tidak selalu memperhatikan atau bertindak

berdasarkan promosi.

II.3.3 Penjualan Perorangan (Personal Selling)

Kegiatan ini dilakukan dengan bertatap muka langsung antara penjual dan

pembeli yang merupakan salah satunya alat promosi yang digunakan untuk

berkomunikasi dengan konsumen secara langsung.

Pengrajin Cipacing sendiri sudah melakukan kegiatan Jual beli seperti ini

seperti di objek-objek wisata yang ada dikota Bandung dan luar kota seperti

(13)

II.3.4 Publisitas (Publicity)

Definisi publisitas menurut Terence A. Shimp (2006) adalah “Publisitas

(Publicity), seperti halnya iklan, publisitas menggambarkan komunikasi massa,

namun juga tidak sperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya

untuk waktu dan ruang beriklan.”

II.4 Analisis 5W+1H

II.4.1 Who : Siapa yang menjadi target audien

Masyarakat dikota Bandung yang senang berwisata belanja, dan

Wisatawan dari luar Bandung

II.4.2 When: Kapan dimulai Kerajinan Cipacing 1950 (perkakas )1960

( Senjata Api )

Sekarang ( Kerajinan Kayu )

II.4.3 What : Apa yang dipromosikan Kerajinan Kayu Cipacing

II.4.4 Where: Dimana tempat kampanye

beberapa tempat wisata dan Ramai dikunjungi dikota Bandung : PVJ,

Ciwalk, Braga,Car Free Day, Gasibu. Dan Sekolah-sekolah di Kota

Bandung

II.4.5 Why : Kenapa alasan memilih Cipacing

Mentalitas pengrajin menurun dalam bersaing dengan pasar yang sedang

sulit

II.4.6 How : Bagaimana cara agar masyarakat tertarik

Memberikan informasi apa saja kerajinan kayu dari Cipacing dengan

tujuan menarik minat wisatawan lokal Bandung dan luar Bandung dengan

(14)

II.5 Target Audien 1. Demografis

Usia : Semua Umur

Jenis Kelamin : Laki-laki & Perempuan

Kelas Sosial : Menengah ke atas

Status : menikah dan belum menikah

Agama : Semua agama

2. Geografis

Sekolah-sekolah dikota Bandung, bebrapa tempat wisata : Ciwalk,Braga,

PVJ, Car Free Day, Gasibu

3. Psikografis

Orang-orang yang cenderung senang berbelanja dan menyukai kerajinan.

II.6 Permasalahan

Dengan meningkatnya kemajuan teknologi maka pengrajin-pengrajin

kerajinan kayu yang membuat dengan cara masih manual merasa sulit menyaingi

dengan pengrajin yang sudah menggunakan dengan alat yang canggih. Faktor pemasaran yang juga menjadi kendala pengrajin dari desa Cipacing ini. Faktor

kepercayaan masyarakat dan pengetahuan masyarakat terhadap

kerajinan-kerajinan yang dibuat oleh desa Cipacing.

II.7 Solusi

Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan dengan maksimal terutama dalam

sektor pemasaran, dengan strategi pemasaran yang baik maka akan

memaksimalkan penyebaran informasi kepada target audien yang sudah

ditentukan . Maka pengetahuan masyarakat tentang produk kerajinan Cipacing

(15)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dibuat untuk memecahkan masalah tentang

perkembangan kerajinan kayu Cipacing ini agar terlihat menarik, dan

informatif, yang ditujukan untuk mengenalkan kerajinan kayu dari desa

Cipacing. Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya perancangan yang

dilakukan kepada target audience umur 17-50 tahun, maka dari itu hampir

semua umur sebagai target audien dimana media yang dirancang bertujuan

untuk media informasi mengenai kerajinan apa saja yang dihasilkan Cipacing,

sedangkan untuk target pemasarannya yaitu Sekolah untuk semua tingkat dan

tempat Wisata yang ada di Bandung seperti Ciwalk, PVJ, Car Free Day, Gasibu.

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi yang digunakan adalah dengan cara informasi, atau berupa pemberitahuan mengenai sebuah tempat wisata yang berada

disuatu daerah tertentu. Dengan membuat membuat perancangan konsep yang

didasari studi indikator target audience yang menyatukan unsur verbal

maupun visual yang dituangkan dalam suatu media menarik, dan dekat

dengan kehidupan sehingga secara langsung atau tidak langsung akan menarik

minat dan mempengaruhi pola pikir target audience untuk mengikuti program

promosi dan dapat merubah pandangan target audience terhadap objek .

Prinsip komunikasinya diantara lain adalah :

( Who ) Siapa :

Kerajinan Kayu desa Cipacing Jatinangor

( Give What ) Memberi apa :

Memberi pelayanan promosi

(16)

Target audience atau wisatawan yang telah ditentukan

( Purpose ) Maksud atau tujuan :

Memberitahukan kepada target audience tentang keberadaan pusat kerajinan

kayu Cipacing, serta informasi tentang lokasi beradanya desa Cipacing dan

apa saja kerajinan yang dihasilkan yang ditawarkan melalui media-media

yang dekat dengan kehidupan target audience.

III.1.1.1 Pendekatan Visual

Dengan pembuatan buku katalog ini maka akan mudah diterima

masyarakat dan pesan yang terkandung akan tersampaikan. maka visual

yang akan digunakan lebih berisikan mengenai apa saja yang ada dan dijual

di Cipacing, sejarah Cipacing, profile Cipacing. Dikemas dengan visual

yang menarik dengan warna yang cerah agar lebih dapat menarik

masyarakat untuk melihatnya.

III.1.1.2 Pendekatan Verbal

Bentuk materi yang akan disampaikan pada promosi kerajinan kayu

Cipacing ini adalah dengan menggunakan pesan yang terkandung pada masalah “Perkembangan Kerajinan Kayu Cipacing” agar wisatawan dapat memahami, dikemas secara menarik dan langsung pada intinya. Dengan

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh Target audien, dengan

maksud agar target audien dapat memahami isi dari pesan yang

disampaikan.

III. 2 Strategi Kreatif

Dalam melakukan sebuah perancangan tentunya dituntut untuk

melahirkan sebuah ide krreatif agar hasil yang didapat menjadi efektif dan

(17)

Tema yang dibuat dalam perancangan ini adalah “Kenali Kerajinan Kayu Cipacing” dengan menggunakan penggayaan yang mudah dimengerti dalam media-medianya. Tujuan kepada target audien sesuai dengan pesan yang

terkandung dalam pengenalan kerajinan Cipacing :

 Mengenalkan kerajinan apa saja yang dihasilkan

 Mengetahui minat masyarakat terhadap kerajinan Cipacing  Meningkatkan jumlah pengrajin

III. 3 Strategi Media

Media adalah alat pendukung, perantara dan sarana, serat sebagai penyalur

komunikasi untuk proses penyampaian pesan kepada target audien. Dalam

penyampaian informasi kepada target audien dan tetap terstruktur pada tujuan

perancangan maka perlunya media yang tepat agar informasi yang terkandung

dapat tersampaikan dan diterima dengan baik. Maka media yang dibuat ini

menggunakan media iklan cetak yang didalamnya terdapat informasi

mengenai apa saja kerajinan yang dihasilkan Cipacing dan sejarahnya dan

dikemas sebaik mungkin agar pesan dapat tersampaikan kepada target audien.

Untuk menunjang keberhasilan kampanye ini, maka dibuat beberapa media

yang digunakan untuk menerjemahkan apa yang ingin disampaikan, antara

lain :

III. 3. 1 Media Utama  Buku Katalog

Sebagai media utama dalam kampanye ini, Katalog ini berisikan

informasi mengenai desa Cipacing dimulai dari sejarah, kerajinan kayu yang

dihasilkan dan sekilas mengenai senapan angin buatan Cipacing, dan apa

saja kelebihan yang ditawarkan dari kerajinan hasil desa Cipacing ini, agar

(18)

senapan angin saja dan memudahkan melihat kerajinan kayu apa saja yang

dihasilkannya dan berapa harga yang ditawarkan.

III. 3. 2 Media Pendukung  Poster

menjadi media pendukung dalam kampanye ini. Sebab poster merupakan

media informasi yang mudah untuk dipahami oleh berbagai kalangan

masyarakat, serta dalam penyebarannya sangat fleksibel dan cepat menyebar

luas kepada masyarakat

Spanduk

Spanduk menjadi media pendukung dalam kampanye kerajinan Cipacing

ini. Spanduk diharapkan dapat menjadi media informasi untuk masyarakat

pengguna jalan. Spanduk sendiri pada umumnya ditempatkan di

tempat-tempat tertentu dengan ukuran yang cukup besar, sehingga masyarakat

pengguna jalan tidak kehilangan informasi tentang kampanye yang sedang

berlangsung.

Flyer

Media pendukung lainnya ialah Flyer, flyer digunakan untuk menunjang

dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Dengan ukuran yang kecil

mampu memberikan informasi seputar kampanya kepada masyarakat.

X-Banner

Media pendukung ini bisa ditempatkan di disaat pameran seni agar dapat

terlihat oleh konsumen yang berada dijauh sama halnya dengan spanduk

(19)

Gambar III.1 Jenis katalog buku Sumber :

http://3.bp.blogspot.com/pHG135G0T88/UDsdfZ4hZoI/AAAAAAAAAhI/jv7Drx JqcXs/s1600/katalog-thebraga-1.jpg

( 28 Juli pukul 20:30 )

Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam pendistribusian informasi

perancangan ini, diantara lain :

Dalam pendistribusian informasi perancangan ini ada tahapan-tahapan yang

harus dilalui, antara lain :

 Sosialisasi kepada para pengrajin pentingnya media promosi agar dapat menjangkau target audience yang lebih luas. Media katalog yang dikemas

dengan menarik

 Sosialisasi kepada masyarakat langsung ditempat yang telah ditentukan , diawali dengan penyebaran media pendukung sebagai penarik minat tentang

akan diadakannya pameran mini mengenai apa saja kerajinan kayu dari

Cipacing yang berkualitas, dengan senapan anginnya yang sudah lebih dulu

dikenal oleh masyarakat. Semua itu akan dibantu dipublikasikan oleh media

penunjang lain seperti internet, media social, serta bursa informasi public

(madding).

III. 5 Konsep Visual

Konsep visual yang digunakan adalah berupa perpaduan antara Fotografi,

(20)

Gambar III. 2 Format Desain isi III. 5. 1 Format Desain

Format yang akan digunakan dalam pembuatan buku katalog adalah

(21)

III. 5. 2 Tipografi

Jenis Tipografi yang digunakan antara lain :

1. Parahyangan

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

~!@#$%^&*()_+|}{“:?><,./;’[]1234567890

Jenis tipografi ini digunakan karena mempunyai kesan sesuai dengan

kerajinan khas jawa barat yang terlihat menarik. Tipografi ini untuk

keperluan judul dalam katalog

1. Calibri

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

~!@#$%^&* _+| “:?><,./;’

Jenis tipografi ini digunakan untuk menuliskan konten informasi.

III. 5. 3 Ilustrasi

Dalam Katalog yang akan dibuat ini terdapat ilustrasi tampilan layout.

Teknisnya dalam pembuatan ilustrasi, langkah pertama membuat gambar

ilustrasi secara digital dengan menggunakan adobe illustrator. Software yang

(22)

Gambar III.3 Layout katalog Sumber : http://katalogdigital.blogspot.com//

(23)

Gambar III.4 Warna III. 5. 4 Warna

Warna yang akan digunakan dalam katalog ini adalah dengan penggunaan

warna-warna cerah yang kontras dipengaruhi oleh gaya penggambaran serta ingin

(24)

BAB IV

Teknik Produksi Media

IV.1 Media Utama

Buku katalog ini dikemas dalam ukuran 14,8 cm x 21 cm dengan menggunakan

bahan art paper 260 gsm untuk Sampul buku, dan bahan Art Paper 210 gsm untuk isi

bukunya. Buku ini menggunakan punggung buku dan dijilid softcover.

Proses dimulai dengan pembuatan dan pengembangan konsep isi dan informasi yang

akan disampaikan di dalam buku katalog. Setelah itu dilakukan pencarian data-data

dan foto yang berhubungan dan mendukung isi buku. Foto yang digunakan dalam

buku ini sebagian besar hasil potret pribadi yang didapat dari hasil penelitian

langsung ke lapangan. Proses selanjutnya yaitu pembuatan sketsa visual atau tata

letak layout sesuai isi buku, kemudian setelah tata letak layout dalam bentuk sketsa

selesai dibuat dalam bentuk digital.

Proses dalam bentuk digital dibuat menggunakan software Adobe InDesign dan

Adobe Ilustrator sebagai penunjangnya kemudian dibuatlah tata letak layout sesuai

hasil sketsa yang dibuat. Setelah itu sebelum memasukan gambar atau foto terlebih

dahulu foto di edit menggunakan software Adobe Photoshop. Setelah semua proses

editing dan penyusunan tata letak layout buku sesuai dengan urutan halaman selesai,

(25)

IV.1.1 Sampul Buku

Gambar IV.1 Sampul Depan

(26)

Ukuran :A5 (14,8 cm x 21 cm) Material : Art paper 260 gsm

Teknis Produksi : laminasi dof panas, soft cover

IV.1.2 Isi Buku

Gambar IV.3 Isi Buku

(27)

IV.2 Media Pendukung

Sebuah produk agar dikenal banyak khalayak tentu harus dipromosikan lewat media

pendukungnya. Media ini berperan sebagai pemberitahuan untuk disebarluaskan

sehingga memiliki fungsi komersil untuk sebuah produk.

IV.2.1 Poster

Media pendukung berupa poster ini dibuat sebagai media promosi dan informasi

mengenai kerajinan kayu desa Cipacing dengan menampilkan beberapa contoh kerajinan

dan alamat dari desa Cipacing itu sendiri.

Gambar IV.4 Poster

(28)

IV.2.2 Spanduk

Media pendukung berupa spanduk ini ditargetkan agar jangkauan pemasaran semakin

luas yang ditempatkan ditempat strategis

Gambar IV.5 Spanduk

Ukuran : custom (400 cm x 100 cm) Landscape Material : flexi outdoor

(29)

V.2.3 Flyer

Media pendukung berupa flyer ini bagian dari penyebaran informasi kepada target

audien yang lebih luas

Gambar IV.6 Flyer

(30)

IV.2.4 X-Banner

Media pendukung berupa stiker ini juga bagian dari merchandise buku. Stiker berrfungsi

sebagai informasi yang dapat ditempelkan dimana saja.

Gambar IV.7 X Banner

Ukuran : Costum (60 cm x 160 cm) Material : Flexi Outdoor

(31)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU KATALOG KERAJINAN KAYU CIPACING

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh:

Tyas Gusman 51910194

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(32)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERYATAAN ORISINALITAS ... ii

ABSTRAK ... iii

BAB II PERANCANGAN BUKU KATALOG KERAJINAN KAYU CIPACING II.1 Landasan teori ... 4

II.1.1 Kerajinan Tradisional. ... 4

II.1.2 Kerajinan Cipacing. ... 4

II.1.3 Kerajinan yang dihasilkan. ... 5

II.1.4 Contoh Gambar Kerajinan. ... 7

II.2 Definisi Promosi ... 9

II.2.1 Tujuan Promosi ... 9

II.3 Bauran Promosi ... 11

II.3.1 Periklanan ... 11

II.3.2 Promosi Penjualan ... 12

(33)

II.3.4 Publisitas. ... 13 III.1 Strategi Perancangan ... 15

III. 1. 1 Pendekatan Komunikasi ... 15

III.1. 1. 1Pendekatan Visual. ... 16

III. 1. 1. 2 Pendekatan Verbal. ... 16

III. 2 Strategi Kreatif. ... 16

III. 3 Strategi Media. ... 17

III.3. 1 Media Utama. ... 17

III.3. 2 Media Pendukung. ... 18

III. 4 Strategi Distribusi. ... 18

III.5 Konsep Visual... 19

III. 5. 1 Format Desain. ... 20

III. 5. 2 Tipografi. ... 20

III. 5. 3 Illustrasi. ... 21

III. 5. 4 Warna. ... 23

BAB IV TEKNIK PRODUKSI MEDIA IV.1 Media Utama ... 24

(34)

IV.1. 2. Isi Buku. ... 26

IV. 2 Media Pendukung. ... 27

IV. 2.1 Poster. ... 27

IV. 2.2 Spanduk. ... 28

IV. 2.3 Flyer. ... 29

IV. 2.4 X Banner. ... 30

LAMPIRAN

(35)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Gunawan, Iwan. (2010).Sentra Bisnis Se Jawa Barat. Jakarta : TransMedia

Kusrianto, A. 2009. Pengantar De-sain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi

Rawalinuddin, Haris. (1997). Kerajinan Tradisional Indonesia, Jakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Rasjoyo. (1997)`.Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Tangan. Jakarta : Erlangga

Rustan,Suryanto. 2009. Layout Desain Dan Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka.

Jurnal

Laksana, Aditya. 2010.Promosi The Original Viking Shop. Elib Universitas

Komputer Indonesia

Media Online

National geographic.co.id. 2011 (28 November). Kerajinan tradisional

(http://nationalgeographic.co.id.kerajinan tradisional) (20 April 2014)

(diakses 5 November 2013 )

(http://jurnal.upi.edu/345/view/1551/pengaruh-faktor-internal-dan-eksternal-terhadap--daya-hidup-usaha-pengrajin-kayu-cipacing-kabupaten-sumedang.html ).

(36)

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur panjatkan doa kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan perancangan tugas akhir

ini. Penulis sadar tanpa rahmat hidayah-Nya penulis tidak bisa merangkai dan

menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Tugas akhir merupakan salah satu mata kuliah wajib sekaligus mata kuliah

untuk meraih gelar sarjana pada jenjang Strata I dari program studi Desain

Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

Perancangan yang dilakukan pada mata kuliah tugas akhir ini adalah

mengenai Perancangan Buku Katalog Kerajinan Kayu Cipacing, yang

menginformasikan tentang sejarah kerajinan Cipacing dan kerajinan apa saja yang

dibuat oleh para pengrajin.

Pada penulisan laporan ini akan sangat banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu

kritik serta saran akan berguna bagi penulis.

Bandung, 13 Agustus 2014

(37)
(38)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Tempat/Tgl. Lahir : Bogor, 8 Januari 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Desain Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV)

Keahlian

Mampu mengoperasikan software komputer Adobe Illustrator, Adobe

Photoshop, Adobe Premiere Pro, Adobe InDesign, Microsoft Office dan beberapa

program komputer lainnya.

Data Pribadi

(39)

Gambar

Gambar II.1 kerajinan alat musik
Gambar II. 3  kerajinan dinding
Gambar III.1 Jenis katalog buku
Gambar III. 2  Format Desain isi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis dengan menggunakan aplikasi Lindo61, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Keuntungan dalam satu kali produksi adalah sebesar Rp.6.190.347, dan Hasil

Berdasarkan Gambar 2 juga dapat dilihat bahwa abu sekam padi mampu menjalankan peran sebagai bahan tambah pengganti semen, sehingga kuat tekan paving block

Keywords: Riordan array, integer sequence, production matrix, Hankel transform, orthogo-.

Sesuai dengan pengertian Self-Efficacy diatas, Al-Qur'an sebagai rujukan pertama juga menegaskan tentang keyakinan diri bahwa setiap manusia akan mampu menghadapi

Tabel 4.26 Selisih Harga Jual Berdasarkan Harga Pokok Produk Pendekatan Full Costing oleh Perusahaan dan yang Telah Diperbaiki Penulis. Untuk Jurusan

Hal ini bisa dikatakan demikian karena hasil dari keempat rasio yang mengukur aspek kualitas aktiva produktif yaitu rasio volume pinjaman pada anggota terhadap

Berdasarkan analisis simulasi elemen hingga, kelonggaran (clearance) berpengaruh terhadap tegangan yang dialami benda kerja selama proses pemotongan dan ketebalan plat

(2) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa ( Force Majeure ) adalah sesuatu peristiwa atau keadaan yang terjadi diluar kekuasaan atau kemampuan salah satu atau Para Pihak,