• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

PENGANTAR Dengan hormat,

Saya yang bertandatangan dibawah ini adalah mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU):

Nama : Desi Ratnasari Nim : 140723010

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir program sarjana Strata Satu (S1) prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, saya bermaksud mengadakan penelitian tentang “Analisis Pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009”. Untuk maksud tersebut, maka saya mengharapkan bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu untuk bersedia meluangkan waktu menjadi informan dalam pengumpulan data penelitian ini.

Bantuan dan partisipasi Bapak/Ibu merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi terselenggaranya penelitian ini. Atas kesediaan Bapak/Ibu terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih.

Medan, 2016

(2)

A. KOLEKSI PERPUSTAKAAN

No Koleksi Berdasarkan SNI 7329: 2009

Koleksi

a. Pengembangan koleksi diarahkan pada rasio satu murid sepuluh judul buku

b. Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun sekurang-kurangnya 10% dari jumlah koleksi

2. Jenis koleksi

f. Buku pelajaran pelengkap Perpustakaan menyediakan buku pelajaran pelengkap yang sifatnya membantu atau merupakan

tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru. g. Buku bacaan (fiksi dan nonfiksi)

Perpustakaan wajib menyediakan bacaan yang mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah yang meliputi koleksi nonfiksi yang terkait dengan kurikulum dan koleksi buku fiksi dengan perbandingan 60:40

h. Terbitan Berkala

Perpustakaan melanggan minimal satu judul majalah dan satu judul surat kabar yang terkait dengan kelangsungan proses pembelajaran. i. Buku referensi minimal meliputi:

1) Kamus umum bahasa Indonesia 2) Kamus bahasa Inggris

3) Kamus bahasa Daerah 4) Kamus bahasa Jerman 5) Kamus Prancis

(3)

10)Ensiklopedi

j. Perpustakaan menyediakan akses sumber informasi elektronik termasuk internet.

B. PENGOLAHAN KOLEKSI

No Pengolahan Materi Perpustakaan Berdasarkan SNI 7329:

2009

Pengolahan Koleksi Perpustakaan SMA N 2

Payakumbuh

Sesuai SNI

Ya Tidak

1. Pengolahan materi perpustakaan mencakup kegiatan:

1) Inventarisasi; 2) Pengatalogan; 3) Klasifikasi;

4) Penyelesaian fisik materi perpustakaan.

2. Materi perpustakaan

dideskripsikan, diklasifikasi 3) Pedoman tajuk subjek

dan atau tesaurus; 4) Pedoman penentuan

(4)

C. PERAWATAN KOLEKSI

No Perawatan Koleksi Berdasarkan SNI 7329:

2009

Perawatan Koleksi Perpustakaan SMA N 2

Payakumbuh

D. SUMBER DAYA MANUSIA

No Pengelola Perpustakaan Sekolah Berdasarkan SNI 7329:

2009

1. Jumlah minimal 2 orang terdiri dari:

c. Kepala Perpustakaan d. Tenaga Perpustakaan 2. Kualifikasi:

c. Kepala Perpustakaan: Pendidikan minimal D2 di bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau D2 bidang lain yang sudah memperoleh sertifikat pendidikan di bidang ilmu perpustakan dan 3. Pengembangan sumber daya

(5)

E. LAYANAN PERPUSTAKAAN

No Layanan Berdasarkan SNI 7329: 2009

Layanan Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh

Sesuai NI Ya Tidak

1. Jenis layanan terdiri dari: a. Sirkulasi pengguna minimal delapan jam sehari.

F. RUANG PERPUSTAKAAN

No Ruangan Berdasarkan SNI 7329: 2009 2. Pembagian area dalam ruangan

perpustakaan:

Area koleksi seluas 45% Area pengguna seluas 25% Area staf seluas 15% Area lain-lain seluas 15%

G. PERABOT DAN PERALATAN

(6)

8 Mesin tik/perangkat komputer 9 Papan pengumuman/pameran

H. ANGGARAN PERPUSTAKAAN

No Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Berdasarkan SNI 7329: 2009

Penerapan Teknologi Perpustakaan SMA N

2 Payakumbuh

Sesuai SNI

Ya Tidak

1. Sekolah menjamin tersedianya anggaran perpustakaan setiap tahun sekurang-kurangnya 5% dari total anggaran sekolah di luar belanja pegawai dan pemeliharaan serta perawatan gedung.

I. PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

No Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Berdasarkan SNI 7329: 2009

Penerapan Teknologi Perpustakaan SMA N

2 Payakumbuh

Sesuai SNI

Ya Tidak

1. Perpustakaan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk keperluan pengguna

J. KERJASAMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

No Kerjasama Perpustakaan Berdasarkan SNI 7329: 2009

Kerjasama Perpustakaan SMA

N 2 Payakumbuh

Sesuai SNI

Ya Tidak

(7)

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Informan : ... Jabatan : ... Tanggal wawancara : ...

1. Apakah koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh sudah memenuhi rasio 10 judul buku untuk setiap siswa? Apakah penambahan koleksi setiap tahun sudah mencapai 10 % dari total jumlah koleksi?

2. Buku pedoman apa yang digunakan untuk pengolahan koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh?

3. Apa bentuk pencegahan dan penanggulangan yang dilakukan untuk perawatan koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh?

4. Bagaimana latar belakang pendidikan pengelola perpustakaan? Apa saja upaya yang dilakukan untuk pengembangan sumber daya manusia pengelola Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh?

5. Jenis layanan apa saja yang di Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh? Berapa jam rata-rata pelayanan perpustakaan setiap harinya?

6. Berapa luas ruangan perpustakaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh?

7. Apa saja perabot dan peralatan yang dimiliki Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh?

(8)

9. Apakah Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk keperluan pengguna?

(9)

Lampiran 3

Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

Ruang Koleksi

(10)

Ruang baca

(11)

Alat penghisap debu

Meja Sirkulasi

(12)
(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Tri Bery. 2013. “Suatu Tinjauan Tentang Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar Mengajar di SMKN 5 Padang”. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. Vol 2, no.1 (September).

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

______. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Cita, Lisa Engla Kade, dan Marlini. 2012. “Pelestarian dan Perawatan Koleksi di Perpustakaan Umum Kota Solok”.Vol.1, no1.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=24664&val=1516 (diakses 20 Desember 2015).

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo.

______. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo. http://google.books. (diakses tanggal 30 Desember 2015).

Haryono, Tisyio. 2012. “Mencegah Diharmonisasi Dua Standar Nasional Bidang Perpustakaan (SNI dan SNP)”. Media Pustakawan. Vol. 19, no. 4.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan, USU Press.

Hermawan, Rachman, dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan. Jakarta: Sagung Seto.

Himayah. 2013. “Layanan dan Pelayanan Perpustakaan: Menjawab Tantangan Era Teknologi Informasi”. Khizanah Al Hikmah. Vol 1, no.1 (Januari-Juni): 1-6. http://download.portalgaruda.org/ (diakses 20 Desember 2015)

Istiana, Purwani. 2014. Layanan Perpustakaan. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Lasa Hs. 2013. Manajemen Perpustakaan. Ed. Revisi. Yogyakarta: Penerbit

Ombak.

Miswan. 2003. “Klasifikasi dan Katalogisasi”. Makalah Disampaikan pada Workshop Perpustakaan dan Kearsipan STAIN Purwokerto.

(14)

Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO. 2006.

http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm (diakses tanggal 21 Desember 2015)

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. 2000. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). 2007. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. 2008. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. 2014. Jakarta: Kementrian Sekretariat Negara RI. Purwono. 2010. Dokumentasi. Ed.1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

______. 2010. Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan. Ed 2. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rochjani, Siti. 2011. “Pelayanan Perpustakan Sekolah”. Makalah Disampaikan Pada Pelatihan Pustakawan di SDN Mangliawan 2 Kec. Pakis Kab. Malang.

http://repository.um.ac.id/image/stories/pdfsiti/pelayananperpustakaan.pdf (diakses 20 Januari 2016)

Siregar, A. Ridwan. 2004. Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa: Penguatan Perpustakaan Sekolah. Medan: USU Press.

Soraya, Ana, dan Lucya Damayanti. 2010. Pelestarian Bahan Pustaka: Bahan Ajar Diklat Calon Pustakawan tingkat Ahli. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009 Tentang Standar Nasional

Perpustakaan Sekolah. 2009. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. Sudarsono, Blasius. 2009. Pustakawan Cinta dan Tekonologi. Jakarta: Sagung

Seto.

Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Edisi 1. Jakarta: Raja Grafindo.

(15)

______. 2014. Cara Mengelola Perpustakaan Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada. Sulistyo-Basuki. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Kejasama Perpustakaan. 14 April 2013.

https://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/04/14/penerapan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-kerjasama-perpustakaan/ (diakses 20 Desember 2015)

Supriyanto, Wahyu, dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi Informasi

Perpustakaan: Strategi Perencanaan Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Kanisius. http://google.books (di akses 20 Desember 2015).

Suryabrata, Sumadi. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

Sagung Seto.

Suwarno, Wiji. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan: Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Ar-Ruz.

Wahyono, Budi. Jumlah Laboratorium dan Perpustakaan Sekolah Menengah di Indonesia Masih Rendah. Maret 2015.

http://www.budiwahyono.com/2015/03/jumlah-laboratorium-danperpustakaan.html (diakses tanggal 20 Desember 2015) Yusuf, Pawit M, dan Yaya Suhendar. 2007. Pedoman Penyelenggaraan

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan salah satu metode penelitan yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Menurut Suryabrata (2008, 76), ”Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskriptif) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.” Sedangkan menurut Nazir yang dikutip oleh Hamdi dan Bahrudin (2010, 5) menyatakan bahwa “Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat atau hubungan antar fenomena yang diselidiki.”

Dengan demikian, peneliti beranggapan bahwa metode penelitian deskriptif sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti. Karena dalam penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan masalah atau fenomena yang terdapat pada Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh yang berlokasi Jalan Meranti No 20 Bukit Sitabur Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat.

3.3Unit Analisis

(17)

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer

Data primer, yaitu data utama dalam penelitian yang diperoleh langsung dari Kepala Perpustakaan dan Staf Perpustakaan melalui obsevasi dan wawancara.

2. Data sekunder

Data sekunder, yaitu data pendukung yang bersumber dari buku, jurnal, majalah, laporan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpul data dan informasi penelitian. Menurut Arikunto (2010, 203), “Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.” Selanjutnya dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode observasi atau pengamatan. Untuk memudahkan pengamatan, maka diperlukan instrumen penelitian berupa formulir isian. Unsur-unsur dalam formulir isian ditentukan berdasarkan indikator yang ada dalam SNI 7329: 2009 sebagai berikut:

Tabel 3. 1Formulir Isian

No Variabel Indikator Jumlah

Item 1. Pengelolaan

Perpustakaan

A. Koleksi perpustakaan sekolah B. Pengolahan bahan pustaka

(18)

C. Perawatan bahan pustaka D. Sumber daya manusia

E. Layanan perpustakaan sekolah

F. Gedung atau ruangan perpustakaan sekolah G. Perabot dan peralatan perpustakaan sekolah H. Anggaran

I. Penerapan eknologi informasi dan komunikasi J. Kerjasama perpustakaan sekolah

2 4 4 2 9 1 1 1

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mempermudah peneliti untuk membuktikan kondisi yang akan diteliti. Menurut Hasan (2002, 82) “Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa, hal, keterangan atau karakteristik

sebagian atau seluruh elemen yang akan menunjang atau mendukung penelitian dengan menggunakan cara-cata tertentu”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Peneliti melakukan observasi atau pengamatan langsung ke Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh. Dalam pelaksanaan observasi peneliti menggunakan pedoman pengumpulan data sebagai alat bantu untuk menghindari luputnya hal-hal yang harus diamati.

2. Wawancara

(19)

terstruktur, peneliti hanya mempersiapkan pertanyaan secara garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.

3. Studi pustaka

Peneliti juga menggunakan studi pustaka dalam teknik pengumpulan data. Studi pustaka dalam teknik pengumpulan data ini merupakan jenis data sekunder yang digunakan untuk membantu proses penelitian, yaitu dengan mengumpulkan informasi yang terdapat dalam buku, jurnal, majalah, laporan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.7 Analisis Data

Analisis data digunakan untuk memperoleh data yang benar dan akurat. Dalam analisis ini data diorganisasikan dan diolah untuk menjawab permasalahan penelitian. Menurut Patton yang dikutip oleh Moleong (2002, 103) “Analisis data

adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.”

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh, dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian perpustakaan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009 peneliti menggunakan persentase dengan rumus yang dikemukakan oleh Sudijono (2004, 43) sebagai berikut:

P =

x 100%

(20)

P = persentase

F = frekuensi yang sedang dicari n = jumlah frekuensi

Interprestasi terhadap besaran persentase yang diperoleh menurut Arikunto (2002, 246) adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 2Interprestasi Data No Besaran Persentase Kategori

1 0 % Tidak Ada

2 1% - 24% Sebagian Kecil

3 25% - 49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 74% Sebagian Besar 6 75% - 99% Hampir Seluruhnya

(21)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

4.1.1 Sejarah ringkas

Tanggal 2 Oktober 1977, diadakan perpustakaan SMPP (Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan) Negeri 25 Payakumbuh yang beralamat di Jalan Meranti Nomor 20 Bukit Sitabur Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat. SMPP Negeri 25 Payakumbuh merupakan cikal bakal SMA negeri 2 Payakumbuh dibawah pimpinan Bapak Yohanis. Ruangan perpustakaan saat itu mengambil sebagian ruangan dari kantor majelis guru. Koleksinya masih sedikit dan sebagian besar terdiri dari buku teks pelajaran dari pemerintah.

Pada tahun 1982, perpustakaan pindah ke ruangan khusus berukuran seluas 45 m2. Pada masa ini, koleksi perpustakaan sudah semakin bertambah, tidak hanya buku paket dari pemerintah tetapi juga memiliki koleksi referensi, majalah dan koran. Struktur organisasipun sudah dibentuk dengan pimpinan Bapak Baharuddin. Seiringnya waktu siswa semakin bertambah dan koleksi buku pun semakin banyak sehingga ruangan yang ada tidak memadai.

(22)

Selanjutnya pada tahun 2009, Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh memiliki gedung baru berukuran panjang 22 m2 lebar 8 m2 atau seluas 176 m2. Pada masa ini perpustakaan telah menerapkan sistem otomasi perpustakaan dengan jumlah koleksi kurang lebih 50 eksemplar. Perpustakaan dikoodinir oleh Bapak Drs. Afrizon. Ruangan lebih persentatif, adanya pengaturan tata cahaya dan sirkulasi udara, lebih nyaman dan bersih. Sampai tahun 2016 perpustakaan masih menempati gedung yang sama, dengan jumlah koleksi 14.848 judul dan 105.404 eksemplar. Ruangan perpustakaan terdiri dari ruang kepala perpustakaan, area koleksi referensi, area koleksi umum, area sirkulasi, area baca, gudang stok buku pembelajaran dan ruang pengolahan, toilet.

4.1.2 Visi dan Misi

Visi:

Terwujudnya perpustakaan yang representatif sebagai penyedia informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan agama.

Misi:

1. Memberikan layanan yang ramah, tegas, tertib dan tangkas.

2. Penerapan teknologi informasi, teknologi yang pada intinya bertumpu pada konsep otomasi.

3. Menjadikan perpustakaan sebagai jantungnya pendidikan sekolah. 4. Meningkatkan kerjasama (resources sharing) dengan perpustakaan dan

pusat informasi lain.

(23)

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh meliputi kepala sekolah, kepala perpustakaan, pustakawan layanan teknis dan layanan pengguna. Rincian struktur organisasi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

KEPALA SEKOLAH

KEPALA PERPUSTAKAAN

URUSAN T U

AKUISISI DAN PENGOLAHAN

L AY A N A N LAIN-LAIN

PENGADAAN

PENGOLAHAN

PENYUSUNAN

LAYANAN SIRKULASI

LAYANAN REFERENSI

LAYANAN MEMBACA

BIMBINGAN PENGGUNA

(24)

4.1.4 Tata Tertip Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

A. Tata tertip pengunjung

1. Masuk ruang perpustakaan harus berpakaian rapi dan sopan. 2. Siswa dilarang membawa tas kedalam perpustakaan.

3. Siswa tidak dibenarkan makan dan minum di ruang perpustakaan. 4. Seluruh siswa SMA Negeri 2 Payakumbuh wajib menjadi anggota

perpustakaan.

5. Anggota perpustakaan berhak mendapatkan kartu peminjaman buku sebanyak 4 lembar.

B. Tata tertib dalam ruangan

1. Selama berada dalam ruangan harus memelihara ketenangan dan ketertiban.

2. Tidak dibenarkan mengganggu teman.

3. Setelah selesai membaca buku, majalah dan koran diletakkan kembali pada tempatnya dengan teratur.

4. Apabila akan keluar perpustakaan rapikan kembali kursi dan keluar dengan tenang.

5. Selama berada dalam ruangan harus menjaga k 5. C. Tata tertib meminjam buku

1. Meminjam buku harus memakai kartu pustaka milik sendiri. 2. Kembalikan buku harus pada waktu yang ditentukan.

(25)

b. Buku “penunjang” dan buku lainnya dipinjamkan selama 1 minggu.

c. Buku fiksi dapat dipinjamkan setiap hari.

3. Jika terlambat mengembalikan buku dikenakan denda Rp 200 perhari, perbuku.

4. Buku yang hilang oleh peminjam diganti 2 kali harga buku. 5. Anggota perpustakaan yang melanggar tata tertip dikeluarkan

sebagai anggota perpustakaan.

4.1.5 Koleksi Perpustakaan

Koleksi yang dimiliki Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh terdiri dari berbagai bidang ilmu dengan jumlah koleksi 14.848 judul dengan 105.404 eksemplar. Rincian uraiannya sebagai berikut:

Tabel 4.1 Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Tahun 2016 No Koleksi Perpustakaan SMA

Negeri 2 Payakumbuh

Jumlah Keterangan Judul Eksemplar

1. Karya umum 242 4.315

2. Filsafat dan Psikologi 117 280

3. Agama 2.199 3.164

4. Ilmu sosial 6.342 17.814

5. Bahasa 867 16.679

6. Ilmu alam 1.998 45.017

7. Teknologi informasi 763 5.958

8. Kesenian 223 1.924

9. Kesusteraan 1.033 1.254

10. Geografi dan sejarah 796 7.968

11. Fiksi 268 1.031

(26)

Adapun jenis koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh terdiri dari buku teks, buku penunjang, buku fiksi, buku referensi, terbitan berkala, dan koleksi audio visual. Rincian uraiannya sebagai berikut:

Tabel 4.2 Jenis Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Jenis Koleksi Jumlah

5 Terbitan berkala: Majalah

Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh selalu mengupayakan penambaan koleksi setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Perkembangan jumlah koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.1 Perkembangan Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

0

101,730 105,004 105,404

(27)

Berdasarkan diagram 4.2 di atas dapat diketahui bahwa penambahan koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh pada tahun 2014 adalah 158 judul dan 22.108 eksemplar, tahun 2015 adalah 295 judul dan 3.274 eksemplar, sedangkan pada tahun 2016 adalah 14 judul dan 400 eksemplar. Jumlah penambahan koleksi setiap tahun berbeda tergantung dari dana yang tersedia dan besar kecilnya harga koleksi.

4.1.6 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia pengelola Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh berjumlah 2, terdiri dari pustakawan guru dan pustakawan sekolah yang berperan langsung dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang ada diperpustakaan. Kualifikasi pendidikan pengelola Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Pengelola Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Nama Jabatan Kualifikasi pendidikan 1 Drs. Afrizon Kepala perpustakaan S1 Keterampilan 2 Lili Hera, A.Md Pustakawan D2 Ilmu Perpustakaan

4.1.7 Layanan Perpustakaan

(28)

Tabel 4.4 Waktu Layanan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Hari Waktu Pelayanan Jumlah Jam Layanan Buka Tutup

1 Senin 07.30 wib 14.30 wib 7 jam 2 Selasa 07.30 wib 14.30 wib 7 jam 3 Rabu 07.30 wib 14.30 wib 7 jam 4 Kamis 07.30 wib 14.30 wib 7 jam

5 Jumat 07.30 wib 13.00 wib 5 jam 30 menit 6 Sabtu 07.30 wib 14.30 wib 7 jam

Sistem layanan yang diterapkapkan di Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh adalah sistem layanan terbuka, yaitu perpustakaan memberi kebebasan kepada pengunjung untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak. Adapun jenis layanan perpustakaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh adalah:

1. Layanan sirkulasi

(29)

2. Layanan referensi

Layanan referensi diberikan kepada pengguna perpustakaan yang membutuhkan informasi pada buku referensi. Koleksi referensi ditempatkan dalam rak dan area khusus. Namun layanan ini belum berjalan dengan baik karena Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh belum memiliki petugas khusus untuk pelayanan.

3. Bimbingan pengguna

Layanan bimbingan pengguna Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dilakukan setiap awal tahun ajaran bagi siswa baru. Layanan ini langsung diberikan oleh Kepala Perpustakaan dan Staf Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dalam bentuk metode ceramah yang dilakukan untuk memberikan penjelasan secara garis besar tentang perpustakaan.

4. Layanan membaca

Layanan membaca merupakan layanan pada pengguna perpustakaan dengan menyediakan area khusus untuk membaca dan belajar yang dilengkapi meja dan kursi baca.

4.1.8 Ruang/Gedung Perpustakaan

Ruangan atau gedung perpustakaan merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh telah memiliki gedung sendiri berukuran panjang 22 m2 lebar 8 m2 atau seluas 176 m2. Ruangan perpustakaan dibagi dalam area berikut:

(30)

2. Area koleksi referensi 3. Area koleksi umum 4. Area sirkulasi 5. Area baca

6. Gudang stok buku pembelajaran dan ruang pengolahan 7. WC

4.2 Analisis Pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009

4.2.1 Standar Koleksi Perpustakaan

Hasil analisis standar koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Analisis standar koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Standar Koleksi Perpustakaan Sekolah

a. Pengembangan koleksi diarahkan pada rasio satu murid sepuluh judul buku

Untuk buku paket perpustakaan terdiri dari berbagai mata pelajaran yang diajarkan disekolah. Dapat dipinjamkan untuk setiap mata pelajaran untuk setiap siswa.

-

b. Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun sekurang-kurangnya 10% dari jumlah koleksi

(31)

dan 400 eksemplar. yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru.

Buku pelajaran pelengkap atau buku penunjang sekolah yang meliputi koleksi nonfiksi yang terkait dengan kurikulum dan koleksi buku fiksi dengan perbandingan 60:40

Untuk koleksi fiksi perpustakaan masih kurang karena hanya terdiri dari

Perpustakaan melanggan 5 judul majalah yang terdiri

d. Buku referensi minimal meliputi: Kamus umum biografi, atlas, peta, bola dunia, buku telepon

Buku referensi berjumlah 541 judul dan 547 eksemplar yang terdiri dari: kamus, sumber biografi, ensiklopedi, atlas, peta, bola dunia, buku telepon, laporan karya ilmiah. Perpustakaan belum memiliki kamus bahasa daerah, sedangkan untuk kamus bahasa asing belum lengkap.

(32)

e. Perpustakaan menyediakan akses sumber informasi elektronik termasuk internet.

Dalam meningkatkan mutu pelajaran terutama dalam penyajian informasi, perpustakaan juga menyediakan fasilitas Internet dan 5 unit komputer untuk siswa.

-

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa standar koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh belum memenuhi seluruh indikator standar koleksi perpustakaan sekolah. Untuk menghitung persentase standar koleksi perpustakaan dapat diukur dengan rumus:

P =

x 100%

Keterangan:

P = persentase standar koleksi perpustakaan F = koleksi Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh n = standar koleksi perpustakaan sekolah

P =

x 100% = 57,14%

Berdasarkan perhitungan di atas, besaran persentase yang diperoleh dapat diinterprestasikan bahwa Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh “sebagian besar”

telah memenuhi standar koleksi perpustakaan sekolah.

4.2.2 Standar Pengolahan Materi Perpustakaan

(33)

butuhkan. Adapun kegiatan pengolahan bahan pustaka yang dilakukan oleh pengelola Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh adalah:

1. Inventarisasi

Bahan pustaka yang telah diterima dicatat dalam buku induk perpustakaan atau buku inventaris. Selain dicatat pada buku induk koleksi perpustakaan juga dicatat dalam data komputer. Adapun hal-hal yang dicatat pada buku induk adalah nomor, tanggal inventaris, judul buku, penerbit, pengarang, jumlah, tahun terbit, harga buku, asal. Setelah dicatat dalam buku induk, koleksi atau bahan pustaka diberi stempel identitas perpustakaan pada halaman judul, halaman rahasia, dan bagian akhir buku.

2. Katalogisasi

Setelah bahan pustaka dicatat pada buku induk, kegiatan selanjutnya adalah pembuatan catalog. Adapun jenis katalog Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh terdiri dari katalog judul, katalog pengarang, dan katalog subjek yang dibuat dalam bentuk kartu katalog. Katalog hanya digunakan sebagai bukti untuk buku yang telah dikatalog karena kartu katalog tidak digunakan oleh pengguna untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.

3. Klasifikasi

(34)

4. Penyelesaian fisik ahan pustaka

Penyelesaian fisik bahan pustaka merupakan pembuatan perlengkapan buku yang terdiri dari membuat label buku, kantong buku, kartu buku atau slip peminjaman dan pengembalian buku.

5. Penyusunan buku di rak

Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh disusun berdasarkan ketentuan berikut:

a. Koleksi yang tidak boleh dipinjamkan keluar perpustakaan seperti koleksi referensi disusun dalam rak dan ditempatkan pada area khusus koleksi referensi.

b. Koleksi yang dipinjamkan keluar perpustakaan seperti buku paket, buku penunjang, dan buku bacaan non fiksi disusun berdasarkan urutan nomor klasifikasi. Sedangkan untuk buku fiksi disusun dalam rak khusus buku fiksi.

Hasil analisis standar pengolahan bahan pustaka dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Analisis standar pengolahan bahan pustaka Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh SMA N 2 Payakumbuh

Sesuai SNI

Ya Tidak

1. Pengolahan materi perpustakaan mencakup kegiatan:

1) Inventarisasi; 2) Pengatalogan; 3) Klasifikasi;

4) Penyelesaian fisik materi

(35)

perpustakaan. dan kartu buku, serta penyusunan buku di rak. 2. Materi perpustakaan

dideskripsikan, diklasifikasi 3) Pedoman tajuk subjek

dan atau tesaurus;

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengolahan bahan pustaka Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh telah memenuhi indikator standar pengolahan bahan pustaka untuk perpustakaan sekolah. Untuk menghitung persentase standar pengolahan bahan pustaka dapat diukur dengan rumus:

P =

x 100%

Keterangan:

P = persentase standar pengolahan bahan pustaka

F = pengolahan bahan pustaka Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh n = standar pengolahan bahan pustaka

P =

x 100% = 100%

(36)

4.2.3 Standar Perawatan Bahan Perpustakaan

Perawatan terhadap bahan pustaka menjadi salah satu kegiatan yang harus dilakukan agar setiap bahan pustaka yang ada selalu terpelihara, tidak cepat mengalami kerusakan, dan selalu dalam keadaan siap pakai, serta dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama. Untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan pustaka pengelola Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh melakukan tindakan berikut:

1. Menyampul setiap buku milik perpustakaan.

2. Membersihkan seluruh perabot, peralatan, dan ruangan perpustakaan, serta koleksi secara rutin.

3. Memasang alat penghisap debu pada langit-langit ruangan perpustakaan.

4. Memasang gordin pada jendela perpustakaan untuk menghalangi cahaya matahari langsung.

5. Manempel rambu-rambu larangan merokok untuk mencegah terjadinya kebakaran dan pencemaran udara dalam ruangan perpustakaan

Adapun tindakan perbaikan yang dilakukan untuk memperbaiki bahan pustaka yang mengalami kerusakan adalah mengganti sampul buku yang rusak dan menambal bagian buku yang rusak atau merekat halaman buku yang rusak.

(37)

Tabel 4.7 Analisis standar perawatan bahan pustaka Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Standar

Perawatan Bahan Pustaka

Perawatan Koleksi Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh

Sesuai SNI

Ya Tidak

1. Pencegahan Pemasangan alat penghisap debu Menyampul buku

Membersihkan ruangan

perpustakaan, koleksi, perabot dan prealatan

Memasang gordin untuk menghindari cahaya matahari. Menempel rambu-rambu larangan merokok untuk mencegah

terjadinya kebakaran.

-

2. Penanggulangan Memperbaiki jilidan buku Mengganti sampul buku

Merekat halaman buku yang rusak

-

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa perawatan bahan pustaka Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh telah memenuhi indikator standar perawatan bahan pustaka untuk perpustakaan sekolah. Untuk menghitung standar perawatan bahan pustaka dapat diukur dengan rumus:

P =

x 100%

Keterangan:

P = persentase standar perawatan bahan pustaka

F = perawatan bahan pustaka Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh n = standar perawatan bahan pustaka

(38)

Berdasarkan perhitungan di atas, besaran persentase yang diperoleh dapat diinterprestasikan bahwa Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh “seluruhnya” memenuhi standar perawatan bahan pustaka untuk perpustakaan sekolah.

4.2.4 Standar Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia pengelola Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh berjumlah 2, terdiri dari pustakawan guru dan pustakawan sekolah. Hasil analisis standar pengelola Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Analisis standar pengelola Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Standar Pengelola Perpustakaan Sekolah

1. Jumlah minimal 2 orang terdiri dari: Pendidikan minimal D2 di bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau D2 bidang lain yang sudah memperoleh sertifikat pendidikan di bidang ilmu perpustaka dan informasi dari lembaga pendidikan yang terakreditasi.

D2 Ilmu perpustakaan -

(39)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengelola Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh telah memenuhi indikator standar pengelola perpustakaan sekolah baik dari segi jumlah, kualifikasi, maupun pengembangan sumber daya pengelola perpustakaan. Untuk menghitung persentase standar pengelola perpustakaan dapat diukur dengan rumus:

P =

x 100%

Keterangan:

P = persentase standar pengelola perpustakaan F = pengelola Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh n = standar pengelola perpustakaan

P =

x 100% = 100%

Berdasarkan perhitungan di atas, besaran persentase yang diperoleh dapat diinterprestasikan bahwa Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh “seluruhnya” memenuhi standar pengelola perpustakaan sekolah.

4.2.5 Standar Layanan Perpustakaan

Analisis standar layanan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Analisis standar layanan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Standar Layanan Perpustakaan Sekolah

Layanan Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh

Sesuai NI Ya Tidak

1. Jenis layanan terdiri dari: a. Sirkulasi

b. Referensi

c. Bimbingan Pengguna

Layanan Sirkulasi Layanan Referensi Bimbingan pengguna

(40)

2. Waktu yang diberikan oleh perpustakaan untuk memberikan layanan kepada pengguna minimal delapan jam sehari.

7 jam/hari -

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa layanan Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh belum memenuhi seluruh indikator standar layanan perpustakaan sekolah. Indikator yang telah terpenuhi yaitu jenis layanan perpustakaan yang terdiri dari layanan sirkulasi, referensi, bimbingan pengguna, dan layanan membaca. Sedangan indikator yang belum terpenuhi yaitu jumlah jam layanan perpustakaan. Waktu layanan yang diberikan Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh disesuaikan dengan jam sekolah yaitu rata-rata 7 jam per hari. Untuk menghitung persentase standar layanan perpustakaan dapat diukur dengan rumus:

P =

x 100%

Keterangan:

P = persentase standar layanan perpustakaan F = layanan Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh n = standar layanan perpustakaan

P =

x 100% = 75%

(41)

4.2.6 Standar Ruang/Gedung Perpustakaan

Ruangan atau gedung perpustakaan merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh telah memiliki gedung tersendiri berukuran panjang 22 m2 lebar 8 m2 atau seluas 176 m2. Hasil analisis standar gedung perpustakaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Analisis standar ruangan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Standar Ruangan Perpustakaan Sekolah 2. Pembagian area dalam ruangan

perpustakaan:

Area koleksi seluas 45% Area pengguna seluas 25% Area staf seluas 15% Area lain-lain seluas 15%

Area koleksi, Area sirkulasi, ruang Kepala Perpustakaan, gudang stok buku dan ruang pengolahan, serta toilet,

-

Berdasarkan tabel di atas dapat ketahui bahwa gedung Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh telah memenuhi indikator standar ruangan atau gedung perpustakaan sekolah baik dari segi luas gedung maupun pembagian area dalam ruangan perpustakaan. Untuk menghitung standar ruangan atau gedung perpustakaan dapat diukur dengan rumus:

P =

x 100%

Keterangan:

(42)

P =

x 100% = 100%

Berdasarkan perhitungan di atas, besaran persentase yang diperoleh dapat diinterprestasikan bahwa Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh “seluruhnya” memenuhi standar ruangan/gedung perpustakaan sekolah.

4.2.7 Standar Perabot dan Peralatan

Berikut adalah perabot dan perlengkapan yang dimiliki Perpustakaan

SMA Negeri 2 Payakumbuh:

Tabel 4.11 Perabot dan perlengkapan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Perabot dan Peralatan Jumlah

A Perabot

1 Rak buku 13

2 Rak majalah 1

3 Lemari katalog 2

4 Lemari buku referensi 3

5 Meja baca 3

6 Meja studi karel 2

7 Meja kerja 3

8 Meja sirkulasi 1

9 Meja khusus kantong kartu buku peminjaman 1

10 Meja baca lasehan 1

11 Kursi baca 33

12 Kursi kerja 3

13 Loker tas dan barang 1

14 Papan pengumuman 1

B Peralatan

1 Vacuum Cleaner MC-CG 300 1

(43)

3 Komputer 8 unit

4 Kalkulator 1

5 TV 1

Analisis standar perabot dan peralatan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 3 Analisis standar perabot dan peralatan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Standar Jenis Perabot Perpustakaan Sekolah

Terdapat Pada Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh

Ya Tidak

1 Rak buku -

2 Lemari katalog -

3 Meja baca -

4 Kursi baca -

5 Meja kerja -

6 Kursi kerja -

7 Meja sirkulasi -

8 Mesin tik/perangkat komputer -

9 Papan pengumuman/pameran -

Berdasarkan tabel di atas dapat ketahui bahwa perabot dan peralatan Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh telah memenuhi indikator standar perabot dan peralatan perpustakaan sekolah. Untuk menghitung standar perabot dan peralatan perpustakaan dapat diukur dengan rumus:

P =

x 100%

Keterangan:

(44)

F = perabot dan peralatan Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh n = standar perabot dan peralatan perpustakaan sekolah

P =

x 100% = 100%

Berdasarkan perhitungan di atas, besaran persentase yang diperoleh dapat diinterprestasikan bahwa Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh “seluruhnya“ memenuhi standar ruangan/gedung perpustakaan sekolah.

4.2.8 Standar Anggaran Perpustakaan

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh telah memiliki dana untuk pengelolaan perpustakaan yang diperoleh dari anggaran sekolah. Anggaran yang tersedia biasanya digunakan untuk biaya koleksi perpustakaan, biaya pengadaan perabot dan peralatan serta biaya operasional lainnya. Lili Hera selaku pengelola perpustakaan menyatakan bahwa “Anggaran perpustakaan untuk tahun 2016 adalah 60 juta yang diperoleh dari anggaran sekolah, digunakan untuk pengembangan koleksi perpustakaan.” Jumlah anggaran perpustakaan tiap tahunnya tidak sama tergantung dari jumlah anggaran yang dimiliki sekolah.

Hasil analisis standar anggaran Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13 Analisis standar anggaran Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Standar Anggaran Perpustakaan Sekolah

Anggaran Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh

Sesuai SNI

Ya Tidak

1. Sekolah menjamin tersedianya anggaran perpustakaan setiap tahun sekurang-kurangnya 5% dari total anggaran sekolah di

Anggaran perpustakaan yang diperoleh dari anggaran sekolah adalah 60 juta dan digunakan

(45)

luar belanja pegawai dan pemeliharaan serta perawatan gedung.

untuk pengembangan koleksi, pembangunan, dan pengadaan alat tulis kantor (atk) dll.

Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat ketahui bahwa anggaran Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh telah memenuhi standar anggaran perpustakaan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah anggaran yang diterima perpustakaan.

4.2.9 Standar Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan baik bagi

pengelola perpustakaan dalam melaksanakan tugasnya maupun bagi pengguna perpustakaan untuk mendapat informasi yang mereka butuhkan dengan mudah. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh 5 unit komputer yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk melakukan penelusuran informasi melalui internet, menyediakan jaringan wifi dan 3 unit komputer untuk petugas perpustakaan.

Menurut Lili Hera selaku pengelola perpustakaan menyatakan bahwa ”Sebelumnya Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh telah menerapkan sistem otomasi dalam kegiatan peminjaman dan pengembalian koleksi. Namun saat ini, sistem tidak dapat digunakan karena mengalami kerusakan pada komputer server sehingga kegiatan sirkulasi dilakukan secara manual. Fasilitas komputer bagi petugas hanya digunakan untuk inventarisasi koleksi, pembuatan label buku, pembuatan laporan, dan statistik perpustakaan. Sedangkan untuk siswa disediakan 5 unit komputer yang digunakan untuk penelusuran informasi melalui internet.”

(46)

Tabel 4.4 Analisis standar Teknologi Informasi dan Komunikasi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Standar TIK Perpustakaan Sekolah

1. Perpustakaan memanfaatkan teknologi informasi dan

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat ketahui bahwa Perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh telah memenuhi standar minimal penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi perpustakaan sekolah, yaitu dengan menyediakan 5 unit komputer yang dapat digunakan pengguna perpustakaan dan menyediakan fasilitas jaringan wifi, serta 3 unit komputer untuk petugas.

4.2.10 Standar Kerjasama Perpustakaan

Berdasarkan hasil obsevasi yang peneliti lakukan, Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh digunakan untuk tempat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di perpustakaan merupakan salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan pengelola perpustakaan. Lili Hera selaku pengelola perpustakaan menyatakan bahwa “Untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sekolah, perpustakaan menjalin kerjasama dengan pihak guru, kegiatannya terdiri dari bedah buku, lomba resensi buku, kegiatan belajar mengajar. Dengan pihak luar perpustakaan mengadakan kerjasama dengan BPAD kota Payakumbuh dalam bentuk peminjaman koleksi dan kegiatan pelatihan.”

(47)

Tabel 4.5 Analisis standar kerjasama Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh

No Standar Kerjasama Perpustakaan Sekolah

Kerjasama Perpustakaan SMA

N 2 Payakumbuh

Sesuai SNI

Ya Tidak

1. Perpustakaan menyelenggarakan kerjasama dengan pendidik serta kerjasama dengan perpustakaan dan atau badan lain untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Perpustakaan

melakukan kerjasana dengan pihak guru dan BPAD Kota

Payakumbuh

-

(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis mengenai pengelolaan perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dengan menggunakan ukuran SNI 7329: 2009, maka dapat diketahui bahwa kesesuaian pengelolaan perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh dengan SNI 7329 adalah 87,9%. Dalam teori yang dikemukakan Arikunto (2002, 246) persentase yang diperoleh berada pada kisaran 75%-99%, artinya “hampir seluruhnya sesuai dengan standar perpustakaan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Pengelolaan perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh “hampir seluruhnya sesuai dengan SNI 7329: 2009 tentang Standar Perpustakaan Sekolah (SNP).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka untuk mengembangkan dan meningkat pengelolaan perpustakaan sekolah peneliti memberikan saran dan masukan sebagai berikut:

1. Untuk mencapai standar jumlah koleksi perpustakaan perlu menambah jumlah koleksinya untuk jenis buku fiksi dan buku referensi.

(49)
(50)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan dilingkungan sekolah yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekolah, baik siswa, guru, maupun staf admintrasi sekolah. Berikut beberapa definisi tentang perpustakaan sekolah.

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dikelola serta terdapat di lingkungan sekolah mulai dari jenjang pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah dengan tujuan membantu sekolah mencapai tujuannya (Hasugian 2009, 78). Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009 tentang Standar Nasional Perpustakaan Sekolah dinyatakan bahwa:

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.

Menurut Siregar (2004, 9):

Perpustakaan sekolah merupakan fasilitas pendukung proses pengajaran dan pembelajaran melalui penyediaan bahan pustaka dan pelayanan yang sesuai dengan kurikulum, sehingga siswa dapat mengembangan krativitas dan imajinasi mereka.

(51)

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi seluruh masyarakat sekolah terutama siswa. Selain itu, perpustakaan sekolah bertujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan minat baca, bakat dan kecerdasan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional.

Menurut Hermawan (2006, 37) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Tujuan umum

Perpustakaan sekolah diselenggarakan sebagai suatu perangkat kelengkapan pendidikan untuk bersama-sama dengan kelengkapan-kelengkapan yang lain guna meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas Pembangunan Nasional yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

2. Tujuan khusus

Perpustakaan sekolah diselenggarakan untuk:

a. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca, khususnya mendayagunkan budaya tutisan dalam segala sektor kehidupan.

b. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi.

c. Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan berhasil guna.

d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri. e. Memupuk minat dan bakat.

f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.

g. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri.

Adapun tujuan perpustakaan sekolah menurut Darmono (2007, 21) adalah: 1. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana

(52)

2. Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan dalam kebiasan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka.

3. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya pikir dan keceriaan.

4. Mendukung semua siswa dalam pembelajaran dan praktek keterampilan mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas.

5. Menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional, global dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam.

6. Mengorganisasikan aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial.

7. Bekerja dengan siswa, guru, administrator dan orang tua untuk mencapai misi sekolah.

8. Menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif, serta berpartisipsi di alam demokrasi. 9. Promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah

kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Selain itu, perpustakaan sekolah juga bertujuan untuk membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat siswa serta memantapkan strategi belajar mengajar. Dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa dan guru untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah

(53)

baik. Menurut Hermawan yang dikutip oleh Ariani (2013, 278) perpustakaan sekolah memiliki berbagai fungsi yaitu:

1. Fungsi pendidikan

Perpustakaan merupakan sarana kegiatan belajar mengajar untuk membantu siswa dalam memperjelas pengetahuan tentang pelajaran yang diperolehnya di dalam kelas. Perpustakaan menyediakan koleksi bahan pustaka berdasarkan kurikulum yang diterapkan, alat-alat peraga dan sarana lainnya yang diharapkan mampu membantu mengembangkan daya pikir pengguna.

2. Fungsi informasi

Perpustakaan membantu pengguna dalam menemukan sumber informasi yang dapat memperkaya pengetahuan siswa dan menunjang proses pembelajaran. Selain menyediakan koleksi pustaka yang berupa buku-buku perpustakaan sekolah juga menyediakan koleksi non buku seperti majalah,surat kabar, peta, CD, kaset, video tape recorder dan lain sebagainya.

3. Fungsi penelitian

Perpustakaan membantu siswa dalam pelaksanaan penelitian yang sifatnya sederhana. Adanya koleksi bahan pustaka yang banyak dan lengkap dapat membantu pengguna seperti siswa atau guru melakukan penelitian dengan mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan dengan membaca buku-buku yang telah disediakan di perpustakaan sekolah.

4. Fungsi rekreasi

Perpustakaan merupakan sarana yang menyediakan koleksi bahan pustaka yang mengandung unsur hiburan yang sehat dan bermanfaat. Fungsi rekreasi antara lain:

1) Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani.

2) Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang.

3) Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif. 5. Fungsi kebudayaan

Perpustakaan merupakan tempat melestarikan kebudayaan, baik budaya lokal maupun nasional. Fungsi kebudayaan yaitu:

a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok.

b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni. c. Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian.

(54)

e. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan teknologi.

6. Fungsi kreativitas

Perpustakaan membantu siswa mengembangkan kegemaran dan hobi. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan buku-buku yang dapat meningkatkan daya kreasi siswa seperti menyedikan koleksi bahan pustaka tentang motivasi, teknologi, otomotif dan lain sebagainya. 7. Fungsi dokumentasi

Perpustakaan menjadi pusat dokumetasi sekolah dari berbagai kegiatan yang pernah dilakukan sekolah, baik siswa maupun guru. Dalam buku pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan sekolah (2000, 5) perpustakaan sekolah sebagai perangkat pendidikan berfungsi sebagai:

1. Pusat kegiatan belajar mengajar

Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka untuk mendukung proses belajar mengajar.

2. Pusat penelitian sederhana

Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka yang bermanfaat untuk melaksanakaan penelitian sederhana bagi peserta didik.

3. Pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta rekreasi intelektual bagi peserta didik dan tenaga pendidikan.

Berdasarkan uraian fungsi perpustakaan tersebut dapat dipahami bahwa perpustakaan sekolah sebagai salah satu unsur penunjang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran disekolah berfungsi sebagai pusat pendidikan, informasi, penelitian sederhana, tempat rekreasi, tempat melestarikan khasanah budaya bangsa dan mengembangkan kreativitas, serta sebagai pusat dokumentasi.

2.1.3 Tugas Perpustakaan Sekolah

(55)

(2006, 40) “Tugas pokok perpustakaan sekolah adalah menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang lain.”

Lasa Hs (2013, 8) menyatakan bahwa tugas perpustakaan sekolah mencakup:

1. Mengembangkan koleksi perpustakaan; 2. Mengorganisasikan bahan perpustakaan; 3. Mendayagunakan koleksi perpustakaan; 4. Menyelenggarakan pendidikan pengguna; 5. Melakukan perawatan koleksi;

6. Menunjang terselenggaranya proses pembelajaran di sekolah;

7. Mendayagunakan hasil karya tulis peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan;

8. Menyediakan jasa perpustakaan dan informasi; 9. Melaksanakan kegiatan literasi informasi; 10. Melakukan kerjasama perpustakaan; 11. Melakukan promosi perpustakaan.

Sedangkan menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 7) tugas perpustakaan sekolah terdiri dari 3 tugas inti yaitu:

1. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan membina secara terus-menerus koleksi atau bahan pustaka dalam bentuk apa saja.

2. Mengolah sumber informasi dengan menggunakan sistem dan tata cara tertentu, sejak bahan pustaka diterima perpustakaan sampai siap untuk dilayankan. Kegiatan ini antara lain meliputi inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, dan lainnya.

3. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan pustaka kepada pengguna perpustakaan sesuai dengan kepentingannya yang berbeda-beda. Kegiatan ini antara lain meliputi pelayanan referensi, pelayanan peminjaman, pelayanan promosi, dan lainnya.

(56)

menyediakan jasa layanan perpustakaan bagi seluruh pengguna perpustakaan sekolah agar proses pendidikaan dapat berlangsung lancar dan berhasil baik.

2.1.4 Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi menjadi salah satu elemen penting dalam eksistensi suatu perpustakaan. Tanpa keberadaan koleksi perpustakaan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Untuk perpustakaan sekolah koleksi yang disediakan pada umumnya berhubungan dengan mata pelajaran yang diajarkan disekolah bersangkutan.

Secara garis besar koleksi perpustakaan dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu koleksi tercetak dan koleksi non cetak. Koleksi tercetak diantaranya terdiri dari buku, terbitan berseri, peta, brosur, gambar, pamflet dan booklet. Sedangkan koleksi non cetak terdiri dari film, Compact Disk (CD), mikrofis, mikrofilm, kaset dan koleksi digital lainnya.

Menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 10) jenis koleksi yang diperlukan untuk suatu perpustakaan dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu:

1. Koleksi buku:

a. Buku-buku nonfiksi terdiri dari buku teks atau buku pelajaran, buku teks pelengkap, buku penunjang, buku referensi atau rujukan;

b. Buku-buku fiksi dan komik (buku cerita bergambar); 2. Koleksi bukan buku:

a. Terbitan berkala (majalah dan surat kabar); b. Pamflet;

c. Brosur;

d. Guntingan surat kabar; gambar atau lukisan; e. Globe;

(57)

Sedangkan dalam buku pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan sekolah (2000, 14), jenis koleksi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Buku pelajaran pokok; 2. Buku pelajaran pelengkap; 3. Buku bacaan;

4. Buku sumber/rujukan/referensi; 5. Terbitan berkala;

6. Pamfle atau brosur; 7. Media pendidikan; 8. Alat peraga; 9. Kliping.

Koleksi perpustakaan sekolah harus selalu dikembangkan untuk menambah atau meningkatkan jumlah, jenis, dan mutu koleksi perpustakaan. Jumlah koleksi yang banyak, lengkap dan merupakan terbitan terbaru merupakan daya tarik bagi pengguna perpustakaan. Menurut Darmono (2001, 45) “Pengembangan koleksi perpustakaan mencakup semua kegiatan untuk

memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka.”

Selanjutnya Darmono (2001, 49) menyatakan bahwa pengembangan koleksi perlu merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan koleksi sebagai berikut:

1. Relevansi

Artinya pemilihan dan pengadaan koleksi terkait dengan program pendidikan yang disesuaikan dengan kurikulum yang ada.berorientasi pada pemakai. Dengan demikian kepentingan pengguna menjadi acuan dalam pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.

2. Kelengkapan

Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran tetapi juga menyangkut bidang ilmu lain yang berkaitan dengan program dalam kurikulum sekolah.

(58)

Kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihan dari tahun terbit. Jika bahan pustaka diterbitkan pada tahun terakhir, maka dilihat dari kemutakhiran dapat dikatakan mutakhir 4. Kerjasama

Unsur-unsur yang terkait dengan pengembangan koleksi harus ada kerjasama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan pembinaan koleksi berjalan efektif dan efisien. Kerjasama ini melibatkan semua komponem seperti kepala sekolah, kepala perpustakaan, pustakawan dan guru, serta pihak yang mengadakan pembelian.

Sehubungan dengan jumlah koleksi perpustakaan sekolah menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 24) pengembangan koleksi didasarkan pada ketentuan berikut:

a. Koleksi dasar: setiap perpustakaan sekolah memiliki koleksi dasar dengan perbandingan 10 judul buku untuk seorang murid. Koleksi ini diharapkan dapat disusun dalam waktu 5 tahun. Koleksi dasark ini merupakan 50% dari jumlah koleksi minimun yang seharusnya dicapai oleh perpustakaan sekolah dalam waktu 5 tahun.

b. Koleksi tambahan: setelah tercapai jumlah koleksi dasar, untuk pemeliharaan selanjutnya dan untuk penggantian rutin, diperlukan penambahan sekurang-kurangnya 10% dari jumlah koleksi yang ada. Disamping itu masih diperlukan penambahan koleksi seperlunya sekitar 10% guna mencapai jumlah koleksi minimun yang ditargetkan. Sesudah tahun ke-10 penambahan koleksi hanya untuk pemeliharaan dan pergantian.

(59)

sekolah menjadi faktor penentu apakah perpustakaan akan diakses oleh banyak pengguna atau tidak. Oleh karena itu, pengembangan koleksi perpustakaan sekolah harus sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan memperhatikan standar dan ketentuan yang berlaku, serta didasarkan pada prinsip relevansi, kelengkapan, kemutakhiran, dan kerjasama berbagai pihak.

2.1.5 Pengolahan Bahan Pustaka

Perpustakaan memiliki jenis koleksi yang beragam, sehingga perlu dikelola agar memudahkan pengguna perpustakaan untuk mengakses dan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 33) “Pengolahan bahan pustaka merupakan kegiatan yang dimulai dari

pemeriksaan bahan pustaka yang baru datang sampai kepada bahan pustaka tersebut disusun di rak guna dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.”

Adapun jenis kegiatan pengolahan bahan pustaka dalam buku pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan sekolah (2000, 20) meliputi:

1. Inventarisasi; 2. Katalogisasi; 3. Klasifikasi;

4. Penyelesaian fisik bahan pustaka; 5. Pengaturan koleksi.

1. Inventarisasi

(60)

pemeriksaan atau pengecekan koleksi, memberi stempel, dan pendaftaran setiap bahan pustaka ke dalam buku induk dan diberi nomor induk.”

Menurut Suhendar (2014, 92) inventarisasi merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi:

a. Pengecekkan atau pemeriksaan buku

Pemeriksaan atau pengecekkan buku dilakukan untuk mengetahui apakan jumlah eksemplar buku yang diterima sesuai dengan jumlah eksemplar buku yang dibeli atau dipesan, serta apakah jumlah halaman buku lengkap.

b. Pemberian cap dan stempel buku

Stempel yang disediakan biasanya terdiri dari dua jenis, yaitu stempel identitas dan stempel inventaris. Tujuan pemberian cap atau stempel adalah untuk memberikan identitas terhadap setiap buku sebagai tanda bahwa buku tersebut milik perpustakaan.

c. Pendaftaran buku kedalam buku inventaris

Buku inventaris adalah buku yang berisi data seluruh bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Tujuan pembuatan buku inventaris adalah untuk mengetahui jumlah bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan secara keseluruhan atau dalam tahun tertentu. Data yang didaftarkan pada buku induk meliputi: nama pengarang, judul buku, tanggal diterima, edisi, nama penerbit, tempat dan tahun terbit, sumber, keterangan lain yang dianggap perlu, seperti harga dan jumlah eksemplar.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa inventarisasi adalah kegiatan pengolahan bahan pustaka yang terdiri dari pemerikasaan atau pengecekkan bahan pustaka, pemberian cap dan stempel, serta pendaftaran kedalam buku induk atau buku inventaris. Adapun tujuan inventarisasi adalah untuk untuk mengetahui jumlah bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan secara keseluruhan atau dalam tahun tertentu.

2. Katalogisasi

(61)

Katalogisasi akan menghasilkan katalog yang berisi keterangan tentang deskripsi fisik bahan pustaka. Menurut Hasugian (2007, 151) katalog terdiri dari berbagai bentuk fisik antara lain:

a. Katalog buku, ialah katalog cetak berbentuk buku yang berisi beberapa uraian katalog.

b. Katalog kartu adalah bentuk katalog perpustakaan yang semua deskrisi bibliografinya dicatat pada kartu berukuran 12,5 x 7,5 cm. Katalog kartu disusun secara alfabetis pada laci katalog.

c. Katalog mikro.

d. Katalog komputer terpasang sering disebut dengan Online Public Acces Cataloging (OPAC), yaitu sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum, dan digunakan pengguna perpustakaan untuk menelusuri koleksi suatu perpustakaan.

Adapun tujuan pengatalogan dikemukakan oleh pustakawan C.A Cutter yang dikutip oleh dan Suhendar (2007, 2) adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kemudahan kepada pengguna untuk menemukan bahan pustaka yang telah diketahui pengarangnya, judul, subjeknya secara cepat, tepat, dan akurat.

b. Menunjukkan bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan oleh pengarang tertentu berdasarkan subjek tertentu, atau subjek-subjek yang berhubungan dan jenis atau bentuk literatur tertentu. c. Membantu dalam pemilihan bahan pustaka berdasarkan isi dan

karakter.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa katalogisasi adalah proses pembuatan katalog yang memuat keterangan tentang deskripsi fisik bahan pustaka baik dalam bentuk katalog buku, katalog kartu, katalog mikro, maupun dalam bentuk katalog komputer terpasang (OPAC). Katalog digunakan sebagai sarana temubalik informasi.

3. Klasifikasi

(62)

“Klasifikasi didefinisikan sebagai penyusunan sistematis terhadap buku dan bahan

pustaka lain atau katalog atau entri indeks berdasarkan subjek, dalam cara yang paling berguna bagi mereka yang membaca atau mencari informasi.” Klasifikasi

berguna untuk memudahkan pengguna dalam mencari dan menemukan bahan pustaka yang mereka butuhkan, serta memudahkan petugas perpustakaan dalam penataan dan penyimpanan bahan pustaka.

Suwarno (2010, 118 ) membedakan klasifikasi dalam dua jenis yaitu: a. Klasifikasi artifisial, yaitu klasifikasi berdasarkan sifat-sifat yang

secara kebetulan ada pada bahan pustaka tersebut. Misalnya, klasifikasi bahan pustaka berdasarkan warna buku dan tinggi buku. Klasifikasi artifial biasanya hanya digunakan untuk buku-buku tertentu seperti skripsi suatu jurusan yang ditentukan warna, sehingga pengelompokkan dominan berdasarkan warna.

b. Klasifikasi fundamental, yaitu klasifikasi berdasarkan isi atau subjek buku. Sehingga buku yang sama isi atau subjeknya akan terletak berdekatan dan memudahkan dalam melakukan penelusuran.

Sistem klasifikasi yang pada umumnya digunakan di perpustakaan sekolah adalah sistem Dewey Decimal Classification (DDC). Sistem DDC mengelompokkan seluruh ilmu pengetahuan dalam 10 kelas utama berdasarkan subjek, yaitu:

000 – Karya Umum

100 – Filsafat dan Psikologi 200 – Agama

300 – Ilmu-Ilmu Sosial 400 – Bahasa

500 – Ilmu-Ilmu Murni

Gambar

Tabel 3. 1Formulir Isian
Tabel 3. 2Interprestasi Data
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh
Tabel 4.1 Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

V-106 Gambar 5.4 Rencana Lokasi Perumahan BAPEDA Provinsi Banten V-107 Gambar 5.5 Rencana Lokasi Komersil BAPEDA Provinsi Banten ... V-108 Gambar 5.6 Rencana Kawasan

Pada penulisan ini akan dijelaskan bagaimana perancangan permainan âOPEN PICâ, dimulai dari urutan perancangan, pembuatan aplikasi yang terdiri dari lima buah script yang

Sehubungan dengan hasil prakualifikasi untuk seleksi sederhana PENGADAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KELEMBAGAAN Tahun Anggaran 2012;

Pengaruh modulasi pada sistem Teknik transmisi OFDM multiuser di VLC dengan menggunakan mapper 4 QAM dan 4 PSK menunjukan hasil 4 QAM untuk mendapatkan BER 10 -3 dalam

tipe musik yang lebih rua muncul kembali menjad.i puncak gelombang, ia muncul dengan hiasan-hiasan yang tidak dikenal oieh geneiasi penciptanya; jadi, apabila

Judul yang saya angkat dalam penelitian skrisi ini adalah “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Tasamuh dalam Buku Jilbab Pakaian Wanita Muslimah Karya M. Ini berangkat dari

Fuzzy K-Nearest Neighbor (FKNN) merupakan metode klasifikasi yang digunakan untuk memprediksi data uji menggunakan nilai derajat keanggotaan data uji pada setiap

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu