BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Industri peternakan sapi perah di Indonesia mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan begitu banyaknya penduduk Indonesia
yang memelihara sapi perah. Masyarakat di Indonesia tertarik untuk memelihara
sapi perah disebabkan ada beberapa hal, diantaranya yaitu produksi susu sapi yang
cukup banyak dan mempunyai nilai gizi tinggi, keuntungan yang didapat dari
penjualan hasil produksi susu, pemeliharaannya cukup mudah dan sebagainya.
Jenis-jenis sapi perah diantaranya yaitu, Ayrsire, Bronswis, Guernsey,
Jersey, Firies Holand, Redsindi, Sahiwal dan Peranakan Fries Holand (PFH), dan
yang paling banyak di pelihara di indonesia adalah sapi PFH. Umur sapi perah
saat beranak pertama atau laktasi pertama menentukan jumlah produksi susu yang
dihasilkan pada periode laktasi tersebut, begitu juga jumlah produksi susu selama
sapi perah tersebut hidup. Standar optimal umur bangsa sapi perah FH untuk
beranak pertama adalah 27 bulan. Sapi yang beranak pada umur yang tua (3
tahun) akan menghasilkan susu yang lebih banyak dari pada sapi yang beranak
umur muda (2 tahun). Produksi susu akan terus meningkat dengan bertambahnya
umur sampai sapi berumur 7 atau 8 tahun, walaupun ini sangat ditentukan oleh
breed ternak dan kemudian setelah umur tersebut produksi susu akan menurun
sedikit demi sedikit sampai sapi berumur 11 atau 12 tahun produksi susunya akan
7 tahun itu disebabkan bertambah besarnya sapi karena pertumbuhan, jumlah
tenunan-tenunan dalam ambing juga bertambah.
Upaya meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi sapi perah, ada
beberapa faktor penting yang perlu di terapkan secara profesional yaitu perlunya
penanganan manajemen pemeliharaan sapi perah yang baik. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Tyler dan Ensminger, 2006) Produksi susu sapi perah dipengaruhi oleh
beberapa faktor penentu dalam usaha peternakan yaitu pemuliaan dan reproduksi,
penyediaan dan pemberian pakan, pemeliharaan ternak, penyediaan sarana dan
prasarana, serta pencegahan penyakit dan pengobatan. Sehingga hal tersebut
mempunyai peran penting dalam peningkatan kualitas produk susu sapi perah.
Salah satu aspek yang mempunyai pengaruh penting terhadap peningkatan
produksi susu sapi adalah pemeliharaan atau penanganan sapi perah pada umur –
umur produksi susu yang maksimum.
Sapi dapat memproduksi susu pada saat setelah melahirkan anaknya
(pedet). Susu yang dihasilkan beberapa saat setelah melahirka itu dinamakan
kolostrum atau ada orang yang menyebutnya susu (Jolong). Kolostrum dari ternak
ruminansia berwarna kekuningan. Selama 1 sampai 3 hari setelah melahirkan susu
akan berwarna kuning dan setelah itu akan berubah menjadi putih. Kolostrum
sangat penting bagi bayi mamalia termasuk manusia, hal ini dikarenakan dalam
kolostrum terdapat zat-zat gizi yang dapat membantu membentuk sistem imun
atau kekebalan pada bayi/ pedet.
Kolostrum banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat penting
kolostrum ada adalah vitamin A, vitamin (B1,B2,B6 dan B12),vitamin D, vitamin
E dan vitamin K. Selain terdiri darari beberapa vitamin tersebut di dalam
kolostrum juga terdapat kandungan sel darah putih yang tinggi dan bersifat
protektif dari bakteri dan virus penyebab penyakit.
Kandungan nutrisi pada air susu ataupun kolostrum dalam setiap periode
pemerahan yang berbeda diduga juga berbeda. Hal ini di sebabkan karena dalam
periode pemerahan yang berbeda sapi memproduksi air susu yang berbeda
sehingga dari wacana itu dapat di simpulkan bahwa kandungan gizi dalam
kolostrum atau air susu juga bebeda. Selain itu perlakuan yang di berikan oleh
peternak juga akan berpengaruh pada kandungan nilai gizi yang ada dalam
kolostrum maupun pada air susu.
Komposisi susu terdiri atas: protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin
dan air. Komponen penyusun susu masing-masing individu sangat bervariasi
tergantung spesies hewan (Boland 2000). Protein dalam susu terdiri atas kasein
dan whey. Kasein terdiri atas empat jenis polipeptida, yaitu αs1-, β-, αs2- dan κ
-kasein. Whey terdiri atas β-1aktoglobulin, α-laktalbumin, serum albumin,
glikomakropeptida dan protein antimikrobia yang berupa laktoferin,
laktoperoksidase dan lisozim (Edwards 2009).
Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu
= 1,027-1,035 dengan rata-rata 1,031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air
susu adalah 1,028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air
susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan
ketentuan-ketentuan tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah air susu diperah.
Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil BJ yang lebih kecil. Hal ini
disebabkan oleh : perubahan kondisi lemak Adanya gas yang timbul didalam air
susu.
Susu lebih berat dari air karena susu merupakan suatu sistem kolodial
kompleks, yaitu air sebagi medium dispersi antara lain mengandung garam-garam
dan gula dalam larutan. Berat jenis atau gravitas spesifik susu rata-rata adalah
1,028 dengan kisaran 1,027-1,035. Berat jenis susu biasanya ditentukan pada
temperatur 600F (15,50C) atau dikoreksi terhadap titik ini.
Skala pH 1 sampai 14, asam menutupi skala yang lebih rendah antara 0
sampai 7, sedangkan basa mendominasi skala yang lebih tinggi antara 7 sampai
14. Sebuah pH 7 dianggap sebagai netral. Murni air hujan dianggap memiliki pH
7. Susu murni mempunysi pH sedikit asam dengan pH 6,7. Susu yang kita
bicarakan dalam hal ini adalah susu sapi. Susu sapi adalah jenis susu banyak
dikonsumsi di dunia barat, mengetahui pH susu sapi sangat penting. Susu
dihomogenisasi merupakan susu paling asam sedangkan susu mentah bersifat
asam menengah. Sebagai susu yang agak asam, tingkat pH turun tajam
membuatnya lebih asam. Bakteri tertentu bernama lactobacillus mengkonversi
gula dalam susu menjadi asam, sehingga mengurangi pH susu. Susu asam
memiliki pH sekitar 4,4. Di sisi lain, ada bakteri tertentu lainnya yang mengubah
komponen susu menjadi produk amonia. Proses ini secara bertahap meningkatkan
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penetitian ini adalah berapa kadar protein, berat
jenis dan pH kolostrum pada laktasi yang berbeda.
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein, berat jenis dan
pH kolostrum kolostrum pada laktasi berbeda.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang
kadar protein, berat jenis dan pH kolostrum sapi perah pada laktasi berbeda, dan
KANDUNGAN PROTEIN, BERAT JENIS DAN pH
KOLOSTRUM PADA LAKTASI BERBEDA
SKRIPSI
Sebagai Tugas Ahir Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Peternakan dari Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Ahmad Yusuf
NIM : 09910016
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KANDUNGAN PROTEIN, BERAT JENIS DAN pH
KOLOSTRUM PADA LAKTASI BERBEDA
Oleh :
Ahmad Yusuf NIM : 09910016
Menyetujui : Pembimbing Utama
Prof.Dr. Ir. Sujono.M.Kes Tanggal : ... NIP 19641008 199001 1001
Pembimbing Pendamping
Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo,MS. Tanggal : ... NIP 11089090128
Malang, 20 januari 2014 Ketua Jurusan Peternakan,
LEMBAR PENGESAHAN
KANDUNGAN PROTEIN, BERAT JENIS DAN pH
KOLOSTRUM PADA LAKTASI BERBEDA
SKRIPSI
Oleh:
Ahmad Yusuf
NIM : 09910016
Disetujui :
Pembimbing Utama
Prof.Dr. Ir. Sujono.M.Kes NIP 196410081990011001
Penguji Utama
Ir. Endang Sri Hartatie, MP NIP. 11091020209
Pembimbing Pendamping
Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo.MS. NIP 11089090128
Penguji Pendamping
Dr. Ir. Sutawi, MP
NIP 196504221990031001
Disahkan Oleh :
Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Pertanian dan Peternakan
Dekan,
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama : Ahmad Yusuf NIM : 09910016
Tempat, Tanggal lahir : Malang, 04 juni 1989
Fakultas/ Jurusan : Pertanian-Peternakan/ Peternakan
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya ilmiah/ skripsi yang berjudul“KANDUNGAN PROTEIN, BERAT JENIS DAN pH KOLOSTRUM PADA LAKTASI BERBEDA ” adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Penelitian ini mengikuti penelitian Disertasi S3 Ir.Khusnul Khotimah, MM, MP.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.
Malang, 20 januari 2014 Yang menyatakan,
Ahmad Yusuf 09910016
Mengetahui:
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang senantiasa melimpahkan taufik, rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya. Rasa syukur penulis sanjungkan kehadirat Allah SWT atas terselesaikan karya ilmiah berupa skripsi berjudul “KANDUNGAN PROTEIN, BERAT JENIS DAN pH KOLOSTRUM PADA LAKTASI BERBEDA”
Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian - Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini mengikuti penelitian Disertasi S3 Ir.Khusnul Khotimah, MM, MP.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih sedalam- dalamnya kepada:
1. Prof. Dr.Ir. Sujono, M.Kes selaku pembimbing utama, dan Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo,MS selaku pembimbing kedua yang senantiasa membinbing dengan penuh ketelatenan.
2. Ir. Endang Sri Hartati MP. dan Dr. Ir.Sutawi, MP. selaku penguji.
3. Segenap Bapak/Ibu Dosen Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang terima kasih atas ilmu yang diberikan dan bimbinganya selama perkuliahan,
4. Ayahanda dan Ibunda tercinta, rasa terimakasih tidak akan terlepas sampai kapanpun dan do’a restu yang senantiasa penulis harapkan dalam segala hal baik, serta seluruh keluarga besar yang ku sayangi selalu.
5. Teman-teman senasib dan seperjuangan angkatan 2009 yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga karya ini diridhoi-Nya dan semoga skripsi ini senantiasa dapat menjadi amalan jariyah untuk beribadah kepada-Nya. Terakhir semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang menggunakan.
Wassalamu’allaikumWr. Wb.
Malang, 20 januari 2013
Daftar isi
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN...iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
RINGKASAN ... xii
ABSTRACT ... xiii
Bab 1 Pendahuluan
hal. 1.1Latar belakang... 011.2Rumusan masalah ... 05
1.3Tujuan... 05
1.4Manfaat ... 05
Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Sapi Perah ... 062.2 Produksi Sapi Perah ... 08
2.3 Kandungan Nutrisi Air Susu... 10
2.4 Kolostrum ... 13
2.5 Hipoteis ... 16
Bab 3 Materi dan Metode
3.1 Waktu dan Tempat ... 183.2 Materi dan Alat ... 18
3.3 Variabel Bebas ... 19
3.4 Variabel Terikat ... 20
3.5 Tahapan Penelitian ... 20
3.6 Pengukuran Kadar Protein Kolostrum dengan metode titrasi formol ... 21
3.7 Pengukuran Berat Jenis Susu ... 21
3.8 Pengukuran Keasaman Susu atau pH Susu ... 23
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1. Tinjauan umum 4.1.1. Profil Peternakan Sapi Perah didaerah penelitian ... 25
4.2. Tinjauan khusus 4.2.1. Kandungan Protein Kolostrum sapi perah PFH pada laktasi berbeda ... . . .26
BAB V Kesimpulan dsan Saran
5.1. Kesimpulan ... 33 5.2. Saran ... 33 Daftar pustaka
Daftar tabel
Tabel 1Kandungan nutrisi dari kolostrum, air susu transis
dan air susu penuh 11
Tabel 4.1 Kandungan protein dalam kolostrum 27 Tabel 4,2 Berat jenis Kolustrum Sapi Perah PFH
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2008. Susu Sinjai. http://www.antara-sulawesiselatan.com/susu-sinjai.html//. Diakses pada tanggal 13 Juli 2011.
Anonimous. 2013. Susu. http://id.wikipedia.org/wiki/ Susu . ( 10-04-2013)
Badan Standardisasi Nasional. 1998. Metoda Pengujian Susu Segar. SNI 01-2782- 1998. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Budi, Usman. 2006. Dasar Ternak Perah.
http://ecourse.usu.ac.id/content/peternakan/dasar/textbook.pdf
Bullend. Jj, Hj roger L leigh 1987. Iron brinding protein in milk and resistence of coli infection ininfants Br Mej 1;69.
Davis, C.L. And J.K. Drackley. 1998. The Development, Nutrition, and Management of the Young Calf. Iowa University State Press, Iowa. 338 p.
Devendro c 1980. Milk produktionin goat compared to buffalo and cattle in humin tropics. J dairy sci 63;1955
Eckles. C.H.,WB.combs and H. mocy 1980 milk and milk products. Tata Mc grow-hill publishing CO. Ltd Bombay. Newdelhi
Edelsten, D. 1988 Compotition of milk in meat science, milk science and technology.H.R. cross and A.J. oveby (Eds). Elsevier science publis inc. Newyork P.1-82
Ensminger ME. 2006. Dairy Cattle Science. Ed ke-4. USA: Pearson Prentice Hall.
Handerson.2010. Susu. http//find.docs.com/sifatfisiksusu/html//. Diakses 15 Maret 2011.
Harjadi, W. 1996. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kolostrum&oldid=6723892
Kusumawardhani SW. 2008. Deteksi Keberadaan Antibodi Anti H5N1 Menggunakan Metode Hemaglutinasi Inhibisi (HI) pada Kolostrum Sapi yang Divaksin H5N1. [skripsi]. Bogor.Program Sarjana Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Moore, S. A., B. A. Anderson, C. R. Groom, M. Haridas, and E. N. Baker. 1989. Three-dimensional structure of diferric bovine lactoferrin at 2.8 A
Muljana, W. 1982. Pemeliharaan dan Kegunaan Sapi Perah. Penerbit CV. Aneka Semarang.
Purwati, Enny. 2002. Efek Suplementasi Laktoferin Susu Formula. Jurnal Teknologi dan Industi pangan Vol XIII. No 3. 2002
Remington, S. 1961. Practice of Pharmacy. Mark Publishing Co. Easton Pensylvania.
Scott GH et al. 1979. Colostral Immunoglobulin Transfer in Calves I. Period of Absorption. J Dairy Sci 62: 1632-1638.
Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk V Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC.
Sudono, A. 1999. Ilmu Produksi Ternak Perah. Departemen Ilmu Produksi Ternak Perah,Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tamimie, A.Y. 2005. Probiotic Dairy Products. Blackwell Publishing Ltd. United Kingdom. pp. 39-72.
Tasripin, 2011. Deskripsi Sapi Perah FH. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Bandung.
Thapa br.2005.health factors in colostrums. Indian journal of pediatric 72:579-581.
Tyler HD, Enseminger ME. 2006. Dairy Cattle Science. 4th edition. Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.
Utami, Roesli. 2004. ASI Eksklusif. Edisi II. Jakarta : Trubus Agrundaya
Walstra, P. and R. Jenness. 1984. Dairy Chemistry and Physics. John Wiley & Sons Inc.,Canada. dari
"http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kolostrum&oldid=6723892"