• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA PADA JEMBATAN GROBOGAN KABUPATEN LUMAJANG – JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA PADA JEMBATAN GROBOGAN KABUPATEN LUMAJANG – JAWA TIMUR"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA PADA JEMBATAN GROBOGAN

KABUPATEN LUMAJANG – JAWA TIMUR

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Akademik Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

Disusun oleh

LUTFIE JUNAIDI KURNIAWAN 05520026

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL TUGAS AKHIR : STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN

STRUKTUR ATAS JEMBATAN

MENGGUNAKAN RANGKA BAJA PADA JEMBATAN GROBOGAN KABUPATEN LUMAJANG – JAWA TIMUR

NAMA : LUTFIE JUNAIDI KURNIAWAN

NIM : 05520026

Pada hari Selasa, 31 Januari 2012 Telah diuji oleh Tim Penguji

Ir. Yunan Rusdianto, MT Dosen Penguji I

Ir. Rofikatul Karimah, MT Dosen Penguji II

Disetujui,

Malang, Februari 2012

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Erwin Rommel, MT Ir. Yusuf Wahyudi, MT

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Sipil

(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

Nama : Lutfie Junaidi Kurniawan

Nim : 05520026

Jurusan : Sipil Fakultas : Teknik

Universitas Muhammadiyah Malang Dengan ini menyatakan dengan sebenar–benarnya bahwa; 1. Tugas akhir ini dengan judul:

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA PADA JEMBATAN GROBOGAN KABUPATEN LUMAJANG – JAWA TIMUR adalah hasil karya saya, dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata didalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur–unsur plagiasi, saya bersedia tugas akhir ini DIGUGURKAN dan gelar akademik yang telah saya peroleh DIBATALKAN serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 5 Maret 2012 Yang Menyatakan,

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, serta Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan dan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul STUDI

ALTERNATIF PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN

MENGGUNAKAN RANGKA BAJA PADA JEMBATAN GROBOGAN KABUPATEN LUMAJANG – JAWA TIMUR.

Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar–besarnya kepada:

1. Bapak dan Ibu Tercinta atas ketulusan dan kasih sayangnya serta doanya selama ini.

2. Kakak dan adikku yang telah mememberi dorongan dan semangat selama ini.

3. Ir. Erwin Rommel, MT. selaku Dosen Pembimbing I. 4. Ir. Yusuf Wahyudi, MT. dosen pembimbing II.

5. Ir. Khoirul Abadi, MT. selaku Ketua Jurusasn Teknik Sipil 6. Ir. Rofikatul Karimah, MT. selaku Dosen wali dan Akademik.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan dan keterbatasan yang ada, oleh karena itu kritik dan saran sangat di harapkan demi perbaikan. Semoga bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Malang, 5 Maret 2012 Penulis,

(5)

v ABSTRAKSI

Jembatan Grobogan Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang atau

Buk panjang merupakan jembatan penghubung jalur provinsi antara

Surabaya-Jember. Jembatan ini dibuat pada zaman Belanda sekitar tahun 1890 menggunakan pasangan batu bata (landas). Kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan, sehingga perlu dibangun jembatan baru.

Alternatif perencanaan jembatan yang sesuai dan mudah untuk saat ini adalah menggunakan rangka baja. Salah satu bentuk struktur atas jembatan yang mempunyai kekuatan dan kekakuan yang cukup serta ekonomis adalah bentuk Warren truss tipe Australia. Semua beban yang bekerja pada lantai kendaraan akan didistribusikan keseluruh rangka utama melalui gelagar memanjang dan melintang.

Dari hasil analisa perencanaan, dimensi dari rangka utama yaitu untuk batang horisontal atas menggunakan profil WF 400 x 400 x 18 x 28, batang horisontal bawah menggunakan profil WF 400 x 400 x 16 x 24, batang diagonal tepi mengunakan profil WF 400 x 400 x 20 x 35, batang diagonal tengah menggunakan profil WF 400 x 400 x 11 x 18. Sedangkan untuk gelagar memanjang, melintang, dan portal ujung masing-masing menggunakan profil WF 450 x 200 x 9 x 14, profil plat tersusun900 x 300 x 18 x 34, dan profil WF 500 x 300 x 11 x 18. Sambungan menggunakan baut mutu tinggi dengan diameter ¾ , dan 1 inchi. Perletakan menggunakan elastomeric bearings tipe 11M (FD) TIE2 dengan kapasitas beban total sebesar 731 kips atau setara dengan 331576,04 kg.

(6)

vi

ABSTRACT

Grobogan Bridge which is located in Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang or Buk Panjang is a bridge connects province line between Surabaya-Jember. The bridge was built in the Dutch period circa 1890 by using masonry. The condition is now very poor, so it is very necessary to build a new bridge. Alternative plans are appropriate, having sufficient strength, stiffness, economical ,and easy for now is by using a steel frame Australian type (Warren truss). All of loads which is acting on the deck will be distributed throughout to the main frame by passing stringer and cross girder.

The study result explain that, the dimensions of the main frame , top chords use WF 400 x 400 x 18 x 28, bottom chords use the WF 400 x 400 x 16 x 24, the end of diagonal chords use WF 400 x 400 x 20 x 35, diagonal chords use WF 400 x 400 x 11 x 18. for the stringer, cross girder and the end of each portal using WF 450 x 200 x 9 x 14, composed plate profile 900 x 300 x 18 x 34, and WF 500 x 300 x 11 x 18 connected by using a high quality bolt with a diameter of ¾, and 1 inch. The Bearings using elastomeric bearings type 11M (FD) with a total load capacity up to 731 kips equal to 331,576.04 kg.

(7)

vii DAFTAR ISI

Hal:

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAKSI ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah... 2

1.3. Maksud dan tujuan... 3

1.4. Batasan Masalah... 3

BAB II. TEORI DASAR JEMBATAN RANGKA BAJA ... 4

2.1. Deskripsi Umum... 4

2.1.1.Bentuk dan Tipe Jembatan... 5

2.1.1.1. Jembatan Lengkung Batu (Stone Arch Bridge)... 5

2.1.1.2. Jembatan Rangka (Truss Bridge)... 5

2.1.1.3. Jembatan Gantung (Suspension Bridge)... 6

2.1.1.4. Jembatan Beton (Concrete Bridge)... 6

2.1.1.5. Jembatan Haubans (Cable Stayed)... 7

2.1.2.Bagian Konstruksi Jembatan... 7

2.1.3.Pertimbangan Pemilihan Konstruksi Jembatan... 8

2.2. Jembatan Rangka... 9

2.3. Jembatan Rangka Baja Tipe Warren (Australia)... 10

2.4. Komponen Struktur Atas Jembatan Tipe Warren (Australia)... 11

2.4.1.Sandaran/Railing... 11

2.4.2.Lantai Kendaraan... 12

(8)

viii

2.4.4.Gelagar melintang (Cross Girder/Cross Beam)... 13

2.4.5.Rangka Utama/Gelagar Induk... 14

2.4.6.Pelat Buhul (Gusset Plate)... 14

2.4.7.Ikatan angin (lateral bracing)... 15

2.4.8.Portal Ujung... 16

2.4.9.Bearing, Seismic Buffer, dan Lateral Stop... 16

2.5. Perencanaan Jembatan Rangka Baja Tipe Warren (Australia)... . 17

2.5.1.Pembebanan... 17

2.5.1.1. Aksi dan Beban Tetap... 17

2.5.1.1.1.Berat Sendiri (Beban Mati)... 17

2.5.1.1.2.Beban Mati Tambahan / Utilitas... 18

2.5.1.2. Beban Lalu Lintas... 19

2.5.1.2.1.Beban Lajur “D”... 19

2.5.1.2.2.Beban Truk “T”... 21

2.5.1.2.3.Faktor beban dinamis... 21

2.5.1.2.4.Gaya rem... 22

2.5.1.2.5.Pembebanan untuk pejalan kaki... 23

2.5.1.3. Aksi Lingkungan... 23

2.5.1.3.1.Beban angin... 24

2.5.2.Perencanaan Pelat Beton Lantai Kendaraan Dan Lantai Trotoar 24 2.5.2.1. Asumsi Perencanaan Pelat Beton Bertulang... 25

2.5.2.2. Faktor Reduksi Kekuatan ()... 27

2.5.2.3. Kekuatan rencana dalam lentur... 28

2.5.2.4. Kekuatan minimum... 28

2.5.2.5. Tebal Minimum Pelat Lantai... 28

2.5.2.6. Tulangan Minimum... 29

2.5.2.7. Penyebaran Tulangan Untuk Pelat Lantai... 29

2.5.3.Perencanaan Profil Baja... 31

2.5.3.1. Teori ‘LRFD’... 31

2.5.3.2. Sifat Mekanik Baja... 33

(9)

ix

2.5.3.4. Stabilitas Batang Tekan... 34

2.5.3.5. Stabilitas Batang Lentur... 35

2.5.4.Perencanaan Sambungan... 36

2.5.4.1. Kekuatan Geser Desain Untuk Baut... 37

2.5.4.2. Kekuatan Tarik Desain Untuk Baut... 37

2.5.4.3. Kekuatan Tumpu Desain Untuk Baut... 38

2.5.4.4. Jarak Minimum Baut Pada Garis Transmisi Gaya... 39

2.5.5.Perencanaan Penampang Balok Gabungan (Komposit)... 39

2.5.5.1. Perencanaan Menurut LRFD... 40

2.5.5.2. Lebar Efektif... 40

2.5.5.3. Modulus Rasio... 41

2.5.5.4. Analisa Penampang Komposit... 41

2.5.5.5. Lendutan... 44

2.5.5.6. Shear Connector (Penghubung Geser)... 45

2.5.5.7. Detil Penghubung Geser... 45

2.5.5.8. Daya dukung Stud... 47

2.5.5.9. Kuat geser Horisontal Nominal... 48

2.5.5.10.Jumlah Stud (N)... 48

2.5.5.11.Jarak Stud (P)... 49

2.5.6.Perencanaan Perletakan (Bearings)... 49

BAB III. PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA ... 50

3.1. Data Perencanaan... 50

3.1.1. Data Umum Bangunan... 50

3.1.2. Data Teknis Bangunan... 50

3.1.3. Data Bahan Jembatan... 51

3.1.4. Data Pembebenan dan Berat Jenis ... 51

3.1.4.1. Beban mati... 51

3.1.4.2. Beban hidup... 51

3.1.5. Gambar Rencana Jembatan... 51

(10)

x

BAB IV. PEMBAHASAN ... 53

4.1. Perencanaan Pelat Beton Lantai Kendaraan... 53

4.1.1. Kriteria Desain... 53

4.1.2. Perhitungan Pembebanan pada Lantai Kendaraan... 54

4.1.3. Analisa statika... 55

4.1.4. Perhitungan Penulangan Pelat Lantai Kendaraan... 57

4.1.5. Gambar Penulangan Pelat pada Lantai Kendaraan... 62

4.2. Perencanaan Gelagar... 63

4.2.1. Perencanaan Gelagar Memanjang (Stringer)... 63

4.2.1.1. Kriteria Desain... 63

4.2.1.2. Perhitungan Pembebanan Pada Gelagar Memanjang... 63

4.2.1.3. Analisa Statika pada Gelagar Memanjang... 66

4.2.1.4. Penentuan Dimensi Profil Gelagar Memanjang... 69

4.2.1.5. Perhitungan Balok Komposit pada Gelagar Memanjang.. 71

4.2.1.6. Perhitungan Penghubung Geser (Shear Connector)... 74

4.2.1.7. Gambar Hasil Perencanaan... 76

4.2.2. Perencanaan Gelagar Melintang (Cross Girder)... 76

4.2.2.1. Kriteria Desain... 76

4.2.2.2. Perhitungan Pembebanan pada Gelagar Melintang... 77

4.2.2.3. Analisa Statika pada Gelagar Melintang... 79

4.2.2.4. Penentuan Dimensi Profil Gelagar Melintang... 80

4.2.2.5. Perhitungan Balok Komposit pada Gelagar Melintang.... 81

4.2.2.6. Perhitungan Penghubung Geser (Shear Connector)... 85

4.2.2.7. Gambar Hasil Perencanaan... 86

4.3. Perencanaan Rangka Batang... 87

4.3.1. Kriteria Desain... 87

4.3.1.1. Data Teknis Bangunan... 87

4.3.1.2. Data Bahan Jembatan... 87

4.3.2.Pembebanan Rangka dan Ikatan Angin... 88

4.3.2.1. Akibat Beban Mati... 88

(11)

xi

4.3.2.3. Gaya rem... 90

4.3.2.4. Akibat Beban Angin... 91

4.3.3.Analisa Statika menggunakan Software Analisa Struktur... 92

4.3.4.Dimensi Profil Baja Rangka Utama/Gelagar Induk... 96

4.3.4.1. Perhitungan Dimensi Profil Batang Horisontal Atas... 96

4.3.4.2. Perhitungan Dimensi Profil Batang Horisontal Bawah.... 97

4.3.4.3. Perhitungan Dimensi Profil Batang Diagonal Tepi... 99

4.3.4.4. Perhitungan Dimensi Profil Batang Diagonal Tengah... 100

4.3.5.Dimensi Profil Baja Ikatan Angin Atas... 103

4.3.6.Dimensi Profil Baja Ikatan Angin Bawah... 105

4.3.7.Dimensi Profil Baja Portal Ujung... 106

4.3.7.1. Perhitungan Gaya Batang yang Bekerja... 106

4.3.7.2. Aksi Kolom... 108

4.3.7.3. Aksi Balok... 109

4.3.8.Perencanaan Sambungan... 112

4.3.8.1. Sambungan plat buhul (Gusset Plat)... 112

4.3.8.1.1.Perhitungan Kebutuhan Baut... 112

4.3.8.1.2.Kontrol Terhadap Pelat Penyambung... 113

4.3.8.2. Sambungan Gelagar Memanjang dan Melintang... 116

4.3.8.2.1.Perhitungan Kuat Nominal Baut... 116

4.3.8.2.2.Analisa Statika... 117

4.3.8.2.3.Kontrol Terhadap Profil Penyambung... 118

4.3.8.2.4.Kontrol Kekuatan Baut... 119

4.3.8.2.5.Tegangan Tarik Baut... 120

4.3.8.3. Sambungan Gelagar Melintang dan Rangka Utama... 120

4.3.8.3.1.Perhitungan Kuat Nominal Baut... 120

4.3.8.3.2.Analisa Statika... 121

4.3.8.3.3.Kontrol Kekuatan Baut... 122

4.3.8.3.4.Tegangan Tarik Baut... 123

4.3.8.4. Sambungan Portal Ujung dan Rangka Utama... 123

(12)

xii

4.3.8.4.2.Analisa Statika... 124

4.3.8.4.3.Kontrol Kekuatan Baut... 125

4.3.8.4.4.Tegangan Tarik Baut... 125

4.3.9.Perencanaan Perletakan... 125

4.3.9.1. Perhitungan gaya yang bekerja... 125

4.3.9.2. Dimensi Elastomer Bearings... 129

4.3.9.3. Desain Tebal Plat Landas... 130

BAB V. PENUTUP ... 145

5.1. Kesimpulan... 132

5.2. Saran... 132 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Hal:

Tabel 2.1. Faktor Beban Untuk Berat Sendiri... 18

Tabel 2.2. Berat Isi Untuk Beban Mati... 18

Tabel 2.3. Faktor Beban Untuk Beban Mati Tambahan... 19

Tabel 2.4. Faktor Beban Akibat Beban Lajur “D”... 21

Tabel 2.5. Faktor Beban Akibat Pembebanan Truk “T”... 21

Tabel 2.6. Faktor Beban Akibat Gaya Rem... 22

Tabel 2.7. Faktor Beban Untuk Beban Trotoir... 23

Tabel 2.8. Faktor Beban Akibat Beban Angin... 24

Tabel 4.1. Beban Mati Pada Lantai Trotoar... 54

Tabel 4.2. Beban Mati Pada Lantai Kendaraan... 54

Tabel 4.3. Beban Hidup Pada Lantai Trotoar... 54

Tabel 4.4. Beban Hidup Pada Lantai Kendaraan... 55

Tabel 4.5. Momen Tumpuan Pada Lantai Kendaraan... 57

Tabel 4.6. Momen Lapangan Pada Lantai Kendaraan... 57

Tabel 4.7. Hasil Analisa Statika Gelagar Memanjang... 68

Tabel 4.8. Momen Total Sebelum Komposit pada Gelagar Memanjang... 70

Tabel 4.9. Momen Total Setelah Aksi Komposit pada Gelagar Memanjang.. 71

Tabel 4.10. Momen Inersia Penampang Komposit Gelagar Memanjang... 72

Tabel 4.11. Momen Inersia Penampang Komposit Tereduksi Akibat Rangkak 74 Tabel 4.12. Beban “D” Yang Bekerja pada Gelagar Melintang... 78

Tabel 4.13. Momen Total akibat Beban “D” pada Gelagar Melintang... 80

Tabel 4.14. Gaya Geser akibat Beban Hidup saat Beban "D" Tidak Simetris.. 80

Tabel 4.15. Kombinasi Momen dan Gaya Lintang sebelum Aksi Komposit .. 81

Tabel 4.16. Kombinasi Momen dan Gaya Lintang setelah Aksi Komposit... 81

Tabel 4.17. Lokasi Titik Berat Diukur dari Serat Bawah Profil Baja... 83

Tabel 4.18. Momen Inersia Penampang Komposit Gelagar Melintang... 84

(14)

xiv

Tabel 4.20. Beban Kombinasi yang Bekerja pada Rangka... 94

Tabel 4.21. Kebutuhan Baut Sambungan Gelagar Induk... 114

Tabel 4.22. Kontrol Terhadap Profil Penyambung Gelagar Memanjang... 119

Tabel 4.23. Kontrol Kekuatan Baut a Gelagar Memanjang dan Melintang... 119

Tabel 4.24. Kontrol Kekuatan Baut b Gelagar Memanjang dan Melintang... 120

Tabel 4.25. Kontrol Terhadap Profil Penyambung Gelagar Melintang... 122

Tabel 4.26. Kontrol Kekuatan Baut a Gelagar Melintang dan Rangka Utama.. 122

Tabel 4.27. Kontrol Kekuatan Baut b Gelagar Melintang dan Rangka Utama. 123 Tabel 4.28. Kontrol Kekuatan Baut b Portal Ujung dan Rangka Utama... 125

Tabel 4.29. Pembagian Zona Gempa Di Indonesia (C)... 127

Tabel 4.30. Faktor Kepentingan (I)... 127

Tabel 4.31. Faktor Reduksi Gempa (R) berdasarkan Tipe Jembatan... 128

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Hal:

Gambar 2.1. Jembatan Lengkung Batu... 5

Gambar 2.2. Jembatan Rangka Sungai Progo-Jateng... 6

Gambar 2.3. Jembatan Gantung... 6

Gambar 2.4. Jembatan Beton... 7

Gambar 2.5. Jembatan Cabel Stayed... 7

Gambar 2.6. Tipe Rangka Batang... 9

Gambar 2.7. Konstruksi Jembatan Rangka Tipe Warren... 11

Gambar 2.8. Detail Railing... 12

Gambar 2.9. Pelat Baja Bergelombang pada Stringer... 12

Gambar 2.10. Stringer... 13

Gambar 2.11. Cross Girder... 14

Gambar 2.12. Pelat Buhul... 15

Gambar 2.13. Portal ujung... 16

Gambar 2.14. End Bearing Assembly...... 17

Gambar 2.15. BebanLajur“D”... 20

Gambar 2.16. Pembebanan truk “T” (500 KN)... 21

Gambar 2.17. Faktor beban dinamis untuk BGT untuk pembebanan lajur “D” 22 Gambar 2.18. Gaya rem per lajur 2,75 m (KBU)... 23

Gambar 2.19. Regangan Dan Tegangan Penampang Persegi Beton Bertulang 26 Gambar 2.20. Regangan Dan Tegangan Baja... 33

Gambar 2.21. Komparasi Lendutan Balok Komposit dan Non Komposit... 40

Gambar 2.22. Dimensi Lebar Efektif Balok T... 41

Gambar 2.23. Diagram Tegangan Elastis Dan Garis Netral... 41

Gambar 3.1. Potongan Melintang Struktur Atas Jembatan... 51

Gambar 3.2. Tampak Memanjang Jembatan... 52

Gambar 4.1. Potongan Melintang Lantai Kendaraan... 53

Gambar 4.2. Distribusi Pembebanan Lantai Kendaraan... 56

(16)

xvi

Gambar 4.4. Perataan Pembebanan Pada Lantai Kendaraan... 63

Gambar 4.5. Penampang Lantai Kendaraan arah Melintang... 64

Gambar 4.6. Perataan Beban Gelagar Memanjang Sebelum Komposit... 66

Gambar 4.7. Perataan Beban Hidup Gelagar Memanjang... 67

Gambar 4.8. Potongan Melintang pada Gelagar Memanjang... 76

Gambar 4.9. Distribusi Beban Mati akibat Gelagar Memanjang... 79

Gambar 4.10. Distribusi Beban Hidup Gelagar Melintang... 79

Gambar 4.11. Potongan Melintang pada Gelagar Melintang... 86

Gambar 4.12. Tampak Memanjang Rangka Utama... 91

Gambar 4.13. Distribusi Beban Mati pada Rangka Batang... . 92

Gambar 4.14. Distribusi BTR dan BGT pada Rangka Batang... 93

Gambar 4.15. Distribusi Gaya Rem pada Rangka Batang... 93

Gambar 4.16. Distribusi Beban Angin pada Rangka Batang... 94

Gambar 4.17. Penomoran elemen pada Rangka Batang... 95

Gambar 4.18. Distribusi Gaya Pada Portal Ujung... 107

Gambar 4.19. Skema Sambungan Gelagar Memanjang Dan Melintang... 117

Gambar 4.20. Skema Sambungan Gelagar Melintang Dengan Rangka Utama.. 121

Gambar 4.21. Skema Sambungan Portal Ujung Dengan Rangka Utama... 124

Gambar 4.22. Perletakan Jembatan... 130

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional. 2000A. SNI–1726–2002, Standar Perencanaan

Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangun.

Badan Standar Nasional. 2000B. RSNI T-12-2004, Perencanaan Struktur Beton

untuk Jembatan.

Badan Standar Nasional. 2004A. RSNI T-02-2005, Pembebanan untuk Jembatan.

Badan Standar Nasional. 2004B. RSNI T-03-2005, Perencanaan Struktur Baja

untuk Jembatan.

Dipohusodo, Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang berdasarkan SK SNI

T-15-1991-03 Departemen PU RI. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Oentong,Ir. 1999. Konstruksi Baja. Yogyakarta : Andi.

Salmon CG, Jhonson E.1990. Struktur Baja desain dan Perilaku dengan

penekanan pada Load and Resistance Factor Design, Edisi Ke tiga Jilid 1.

Tejemahan Ir. Mc. Prihminto widodo,1996. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Salmon CG, Jhonson E.1993. Struktur Baja desain dan Perilaku dengan

penekanan pada Load and Resistance Factor Design, Edisi Ke tiga Jilid 2.

Tejemahan Ir. Mc. Prihminto widodo,1996. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD. Jakarta

(18)

Siswoyo, Ir. 1995. Perencanaan Konstruksi Komposit. Malang : UMM

Struyk , H. J., Van Der Veen, KK.H.CW.1990.Jembatan. Tejemahan Ir. Mc.

Soemargono. Jakarta : Pradnya Paramita.

Supriyadi, Bambang Ir.Dr.. 2000. Jembatan. Yogyakarta : UGM.

T. Segui, William.(2003), LRFD Steel Design. USA : University of Mephis,

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam upaya pemerataan pembangunan, sangatlah diperlukan adanya

suatu prasarana penghubung, baik darat, laut, maupun udara. Jalan dan jembatan merupakan salah satu prasarana penghubung darat yang sangat vital untuk

menghubungkan suatu wilayah satu dengan wilayah lainnya. Jalan adalah prasarana transportasi untuk melayani arus lalu-lintas baik barang maupun manusia, sedangkan jembatan merupakan pelengkap prasarana jalan yang penting

guna menghubungkan dua ujung jalan yang terpisah oleh sungai, danau, laut, jurang maupun saluran irigasi.

Jembatan Grobogan Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang yang lebih dikenal dengan sebutan Buk panjang merupakan jembatan penghubung jalur perekonomian utama provinsi antara Surabaya-Jember. Jembatan ini dibuat pada

zaman Belanda sekitar tahun 1890 menggunakan pasangan batu bata atau yang lebih dikenal pada masa itu dengan nama landas. Keberadaanya saat ini sudah

sangat memprihatinkan, mengingat juga usianya yang telah mencapai 120 tahun. Kondisi jembatan dengan bentang kurang lebih 110 meter dan lebar 6,6 meter ini rusak parah, hampir putus, dan disebelah utara sambungan bergeser hampir 25

cm. Kondisi ini mengakibatkan jembatan sempat ditutup selama hampir tiga pekan untuk dilakukan perbaikan sehingga melumpuhkan jalur perekonomian

Jawa Timur.

(20)

2

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka sudah selayaknya dibangun

jembatan baru mengingat usia jembatan yang telah melebihi umur rencana jembatan yang pada umumnya untuk jembatan kategori biasa dengan umur

rencana 50 tahun, serta jembatan dengan kategori khusus yakni umur rencananya adalah 100 tahun. Disamping itu seiring perkembangan ekonomi dan kemajuan zaman saat ini, mobilitas penduduk sangat tinggi yang ditandai dengan

pertambahan pengguna jalan sehingga beban jembatan pun semakin bertambah drastis.

Alternatif perencanaan jembatan yang sesuai dan mudah untuk saat ini adalah menggunakan rangka baja. Berdasarkan latar belakang di atas penulis akan mencoba mendesain rangka atas jembatan Grobogan menggunakan rangka baja

(Warren truss) tipe Australia.

1.2 Rumusan Masalah

Sebagai tugas akhir, penulis mencoba melakukan studi perencanaan ulang struktur atas jembatan Grobogan dengan menggunakan ”rangka baja tipe

Australia”. Adapun penulis merumuskan permasalahanya sebagai berikut:

1. Perencanaan struktur lantainya

2. Berapa dimensi gelagar memanjang dan gelagar melintang

3. Berapa dimensi gelagar induknya

4. Berapa dimensi ikatan anginnya

5. Perencanaan alat sambung antar gelagar

(21)

3

1.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah memberikan suatu alternatif sistem konstruksi jembatan Grobogan Kabupaten Lumajang

dengan menggunakan rangka baja pada konstruksi atas jembatan utama yang sebelumnya menggunakan pasangan batu bata, sehingga nantinya diharapkan akan memberikan suatu konstruksi jembatan yang kuat dan memberikan lendutan

struktur yang lebih kecil sehingga dengan bentang yang panjang struktur akan tetap aman untuk difungsikan.

1.4 Batasan Masalah

Adapun dalam menyusun tugas akhir ini, penulis memberikan batasan

masalah yaitu:

1. Hanya membahas perencanaan struktur atas jembatan

2. Tidak membahas metode pelaksanaan pembangunan jembatan

(launching)

3. Analisa Struktur menggunakan bantuan Software Analisa Struktur

4. Perencanaan pembebanan mengacu kepada RSNI T-02-2005

5. Perhitungan plat lantai kendaraan dan perencanaan trotoar

mengacu kepada RSNI T-12-2004

6. Penentuan Dimensi Profil Baja menggunakan metode Load and

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian Kota Bitung mengalami penurunan sebanyak 2.279 rumah tangga

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disertai mind map terhadap motivasi belajar siswa, 2) pengaruh model pembelajaran

Takwa adalah sikap ketakutan kepada Allah baik dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan sebagai slaah satu cara untuk melindungi dari akibat negative dan perilaku

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keahlian, independensi, kecermatan profesional dan kepatuhan pada kode etik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor

:Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan akuntan pendidik Binus University mengenai Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia

Dengan mencermati gambar dan penjelasan guru, siswa mampu melakukan gerak kaki dengan percaya

seksi umum dalam tata kelola keuangan yang efektif, efisien, dan akuntabel Presentase SPJ yang dibuat 100% Presentase Pengesahan SPJ yang dibuat 100% Persentase Bukti- bukti

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA PERALATAN KANTOR DI KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG