• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN HUBUNGAN FREKUENSI KENDARAAN DENGAN KANDUNGAN Pb PADA DAUN BATAVIA (Jatropha integerrima Jaqc) DI JALAN MALIOBORO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "I. PENDAHULUAN HUBUNGAN FREKUENSI KENDARAAN DENGAN KANDUNGAN Pb PADA DAUN BATAVIA (Jatropha integerrima Jaqc) DI JALAN MALIOBORO."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Polusi udara sudah menjadi permasalahan yang serius di kota-kota besar di

Indonesia, dengan dampak yang serius terhadap kesehatan masyarakat, lingkungan

dan pengembangan ekonomi. Dengan semakin meningkatnya pencemaran udara yang

berpengaruh terhadap derajat kesehatan makhluk hidup, sehingga diperlukan upaya

pencegahan serta penanggulangan secara terpadu dan konsepsional untuk

memulihkan mutu udara agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya (Lubis, 2002).

Keputusan Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan Hidup

(KEPMENKLH) No.Kep.02/Men-KLH/1988, yang dimaksudkan dengan

pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi dan

atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan

manusia atau proses alam sehingga kualitas udara turun hingga ke tingkat tertentu

yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai

dengan peruntukannya.

Menurut Wardhana (1995), udara bersih yang dihirup hewan dan manusia

merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau tidak berwarna maupun berasa.

Meskipun demikian, udara yang benar-benar bersih sulit didapatkan terutama di kota

besar yang banyak terdapat industri dan lalu lintas yang padat. Udara yang

mengandung zat pencemar dalam hal ini disebut udara tercemar. Udara yang tercemar

(2)

2

berarti berkurangnya daya dukung alam terhadap kehidupan yang pada gilirannya

akan mengurangi kualitas hidup manusia secara keseluruhan.

Sumber pencemaran udara yang utama adalah berasal dari transportasi

terutama kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar yang mengandung zat

pencemar, 60% dari pencemar yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida dan

sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon. Kendaraan bermotor ini merupakan pencemar

bergerak yang menghasilkan pencemar CO, hidrokarbon yang tidak terbakar

sempurna, NOX,SOXdan partikel logam berat seperti Be, Pb, Cr, Hg, Ni, Mn. Bahan

tambahan bertimbal pada premium dan premix terdiri atas cairan anti letupan, yang

dimaksudkan untuk dapat mengurangi letupan selama proses pemampatan dan

pembakaran di dalam mesin, Sumber pencemar yang lainnya adalah pembakaran,

proses industri, pembuangan limbah (Fardiaz,1992).

Hasketh dan Ahmad dalam Purnomohadi (1995), mengatakan beberapa

daerah perkotaan, kendaraan bermotor menghasilkan 85% dari seluruh pencemaran

udara yang terjadi. Tsalev dan Zaprianov (1985) mengatakan, 52% pencemaran udara

timbal sebagai salah satu bahan adiktif terhadap lingkungan. Jumlah timbal yang

ditambahkan ke dalam bensin berbeda-beda tiap negara, di Indonesia setiap liter

bensin premium yang dijual dengan nilai oktana 87 dan bensin super dengan nilai

oktana 98 mengandung 0,70 - 0,80 g senyawa tetraetil dan tetrametil, berarti

sebanyak 0,56 – 0,63 g senyawa timbal (Pb) akan dilepaskan ke udara untuk setiap

(3)

3

Fergusson dalam Saeni, (1995) menyatakan masa tinggal timbal di udara

selama 4-40 hari. Masa tinggal yang lama ini menyebabkan timbal dapat disebarkan

angin hingga mencapai jarak 100-1000 km. Smith dalam Edy Batara (2005),

menyebutkan bahwa sejumlah besar logam berat dapat berasosiasi dengan tumbuhan

tingkat tinggi. Diantaranya ada yang dibutuhkan sebagai unsur mikro (Fe, Mn dan

Zn) dan logam berat lainnya yng belum diketahui fungsinya dalam metabolisme

tumbuhan (Pb, Cd, Hg).Timbal berpotensial mencemari tumbuhan yaitu klorosis,

nekrosis, pada ujung dan sisi daun membusuk lebih awal. Keberadaan Pb di

lingkungan diharapkan 0,05 ppm, sedangkan batas maksimum yang diperbolehkan

adalah 0,1 ppm (Fardiaz, 1992).

Pengaruh Pb pada kesehatan yang terutama adalah pada sintesa hemoglobin

dan sistem pada syaraf pusat maupun syaraf tepi. Pengaruh pada sistem

pembentukkan Hb darah yang dapat menyebabkan anemia, pengaruh pada syaraf

otak (Tugaswati, 2006). Untuk mengurangi kadar polutan di udara perlu dilakukan

penghijauan. Supaya efektif, dalam pelaksanaannya pemilihan jenis pohon atau

tanaman tidak hanya didasarkan pada estetika semata tetapi perlu diperhatikan

kemampuan tanaman tersebut menyerap bahan pencemar seperti Pb.

Di sepanjang jalan Malioboro jenis vegetasi yang ditanam adalah Batavia

(Jatropha integerrima Jacq). Dari segi estetika jenis tanaman ini indah dengan bunga

mekar sepanjang tahun namun dari segi kemampuan menyerap logam Pb perlu

(4)

4

Hasil penelitian BTKL (Badan Teknologi Kelola Lingkungan) Yogyakarta

tahun 2006, menunjukkan adanya akumulasi Pb pada rambut pedagang kaki lima

(PKL), warga Malioboro dan sudah berefek pada kesehatan mereka (Anonim, 2006)

B. Perumusan Masalah

1. Berapa besar kandungan dan kemampuan daun Batavia (Jatropha

integerrima Jacq) menyerap Pb?

2. Bagaimana hubungan jumlah kendaraan dengan bsarnya akumulasi Pb daun

Batavia ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui besar kandungan dan kemampuan daun Batavia menyerap Pb.

2. Mengetahui hubungan jumlah kendaraan dengan besarnya akumulasi Pb pada

daun Batavia.

D. Manfaat Penelitian

Mencari tanaman yang dapat menyerap Pb sehingga resiko kerusakan

kawasan jalan Malioboro dapat ditekan sekecil mungkin dan penelitian ini dapat

memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Pb sebagai polutan yang sangat

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kemangi (Ocimum sanctum L.) yang ditanam di lokasi ramai dan sepi lalu lintas kendaraan bermotor mengandung logam timbal dengan kadar

oleh parkir kendaraan (terutama sepeda motor dan sepeda), jumlah pejalan kaki yang berjalan atau menyeberang sepanjang segmen jalan banyak, jumlah kendaraan

Pencemaran udara yang disebabkan oleh gas polutan dari kendaraan bermotor merupakan presentase paling besar dalam pencemaran udara keseluruhan yaitu mencapai 60 –

Oleh karena itu, akumulasi timbal yang dihasilkan dari aktivitas kendaraan bermotor yang dilepaskan ke atmosfer yang jatuh ke tanaman akan diserap oleh daun melalui

Pekerja di SPBU sering bekerja kontak dengan zat folatil dari bahan bakar bensin dan gas buang kendaraan bermotor, yang mempunyai kadar VOCs (Volatile Organic Compounds) yang

Dengan berat 3 gram yang terpasang pada tiap plat alat bantu uji telah memenuhi kebutuhan penelitian dalam menurunkan kadar karbon monoksida yang keluar dari kendaraan

Dari 55% kebutuhan pipa untuk kendaraan bermotor yang diproduksi oleh produsen dalam negeri, yaitu kira-kira setara dengan 181.000 ton, ada 3 perusahaan besar yang

Dari penelitian yang telah dilakukan faktor yang mempengaruhi nilai gas karbon monoksida pada kendaraan sepeda motor antara lain berupa filter udara yang kotor, bahan bakar yang