• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM REM PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PARULIAN 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM REM PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PARULIAN 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING

TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM REM PADA

SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

KENDARAAN RINGAN SMK PARULIAN 3

MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Mengikuti Ujian Meja Hijau

Oleh

JOHANNES SINAGA

NIM. 5113122025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Johannes Sinaga. NIM 5113122025. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Learning Together Terhadap Hasil Belajar Sistem Rem Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh model pembelajaran tipe Kooperatif Learning Together Terhadap Hasil Belajar Sistem

Rem SMK Parulian 3 Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

hasil belajar siswa sistem rem yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Kooperatif Learning Together dengan model pembelajaran Konvesional di SMK Parulian 3 Medan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Parulian 3 Medan Jl.Sisingamangaraja Km 7,5 No 44 Medan Semester Ganjil T.P 2015/ 2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI TKR SMK Parulian 3 Medan dengan total siswa terdiri dari 3 kelas. Kelas XI TKR 1 sebagai kelas eksperimen diajar dengan model pembelajaran Kooperatif Learning Together dan kelas XI TKR 2 sebagai kelas kontrol diajar dengan model pembelajaran

Konvesional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes yang dianalisis

secara statistika dengan menggunakan rumus uji-t. Sebelum menguji hipotesis, harus diuji normalitas dan homogenitasnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata – rata pre test dan post test pada kelas eksperimen adalah 67,67 dan 80,00 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh 62,17 dan 73,50. Selanjutnya untuk menguji hipotesis dilakukan uji statistik-t. Dari perhitungan diperoleh nilai thitung 2,67. Pada taraf α = 0.05 diperoleh ttabel 2,0021. Berarti thitung lebih besar

daripada ttabel (2,67 > 2,0021) sehingga H0 ditolak. Dengan demikian tersedia

cukup bukti untuk menyatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

Kooperatif Learning Together terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

sistem rem di SMK Parulian 3 Medan T.A 2015/2016

(5)

ii ABSTRACT

Johannes Sinaga. NIM 5113122025. The Effect of Cooperative Learning Model

Learning Together Against Brake Systems Learning Outcomes Students of Class XI Light Vehicle Engineering Program SMK Parulian 3 of Medan T.A 2015/2016. Thesis Faculty of Engineering, University of Medan, 2016.

The problem in this study is whether there is the influence of the type cooperative learning model Learning Together Against Brake Systems Learning Outcomes Vocational Parulian 3 Medan. This study aims to determine the effect of student learning outcomes brake system using cooperative learning model type Cooperative Learning Together with Conventional teaching model in vocational Parulian 3 Medan.The research was conducted at SMK Parulian 3 of Medan Jl.Sisingamangaraja Km 7.5 No. 44 Medan T.P Odd Semester 2015 / 2016. The study population was the whole class XI student of SMK TKR Parulian 3 of Medan with a total student consists of three classes. Class XI TKR 1 as an experimental class taught by cooperative learning model Learning Together and class XI TKR 2 as the control class was taught by Conventional learning model. Data is collected using tests that analyzed statistically using t-test formula. Before testing the hypothesis, to be tested for normality and homogeneity.The results of this study indicate that the value - average pre test and post test in experimental class are 67.67 and 80.00, while the control group gained 62.17 and 73.50. Furthermore, to test the hypothesis statistical test-t. From the calculation, tcount

2.67. At the level of α = 2.0021 0:05 ttabel obtained. Thitung means greater than t

table (2.67> 2.0021) so that H0 is rejected. Thus there is enough evidence to suggest that there are significant learning model Cooperative Learning Together on learning outcomes of students on the subjects of the brake system at SMK Parulian 3 of Medan T.A 2015/2016.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan dan limpahkan berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Together Terhadap Hasil Belajar Sistem Rem Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. M. Banjarnahor, M.Pd , selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan sampai skripsi ini selesai dan juga kepada semua pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

(7)

iv

6. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Drs. Dislon Purba selaku Kepala Sekolah SMK Parulian 3 Medan yang telah memberi kesempatan untuk melakukan penelitian.

8. Bapak MHD. Sukur Barus, S.Pd selaku Kepala Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sekaligus Guru mata diklat SMK Parulian 3 Medan yang membantu proses penelitian ini.

9. Teristimewa kepada keluargaku terutama Orangtuaku yang telah memberikan kasih sayangnya serta dukungan baik moril maupun materil selama perkuliahan dan mendoakan penulis untuk menyelesaikan studinya sehingga membuat penulis semangat dalam mengerjakan skripsi.

10. Sahabat-sahabat Pendidikan Teknik Otomotif 2011 yang memberikan dukungan, semangat, motivasi dan masukan selama ini kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dikemudian hari. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, Maret 2016 Penulis,

(8)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

B. Penelitian Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir ... 31

(9)

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

B. Populasi Dan Sampel ... 33

C. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 33

D. Desain Penelitian ... 34

E. Prosedur Penelitian ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

G. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 45

B. Analisis Data ... 49

C. Pembahasan Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa 2012/2013 ... 2

Tabel 1.2 Data Hasil Belajar Siswa 2013/2014 ... 3

Tabel 1.3 Data Hasil Belajar Siswa 2014/2015 ... 3

Tabel 2.1 Langkah – Langkah Tipe Pembelajaran Kooperatif ... 19

Tabel 2.2 Fase – Fase Pembelajaran ... 25

Tabel 3.1 Desain Penelitian (Two Group Pretest, Postest Desain) ... 35

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Sistem Rem ... 37

Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran ... 38

Tabel 4.1 Distribusi Data Pre-Test Kelas Eksperimen... 51

Tabel 4.2 Distribusi Data Pre-Test Kelas Kontrol ... 52

Tabel 4.3 Distribusi Data Post-Test Kelas Eksperimen ... 54

Tabel 4.4 Distribusi Data Post-Test Kelas Kontrol ... 56

Tabel 4.5 Data rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Hasil Belajar Sistem Rem .... 57

Tabel 4.6 Uji Normalitas Nilai Pre Test... 58

Tabel 4.7 Uji Normalitas Nilai Post Test ... 58

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Diagram model Pembelajaran Kooperatif Learning Together .... 13

Gambar 2 Grafik Nilai Pre Test Siswa Kelas Eksperimen ... 51

Gambar 3 Grafik Nilai Pre Test Siswa Kelas Kontrol ... 53

Gambar 4 Grafik Nilai Post Test Siswa Kelas Eksperimen ... 55

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.Silabus ... 69

Lampiran 2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 72

Lampiran 3.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 81

Lampiran 5 Lembar Soal Pre Test ... 90

Lampiran 6 Lembar Soal Post Test ... 96

Lampiran 7 Kunci Jawaban ... 103

Lampiran 8 Tabel Validatas ... 104

Lampiran 9 Perhitungan Validitas ... 105

Lampiran 10 Tabel Realibitas ... 107

Lampiran 11 Perhitungan Realibitas ... 108

Lampiran 12 Tabel Daya Pembeda ... 110

Lampiran 13 Perhitungan Daya Pembeda ... 111

Lampiran14 Tabel Tingkat Kesukaran... 113

Lampiran 15 Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 114

Lampiran 16 Perhitungan Pre Test dan Post Test KelasEksperimen ... 116

Lampiran 17 Perhitungan Pre Tesrdan Post Test KelasKontrol ... 119

Lampiran 18 Uji Normalitas ... 122

Lampiran 19 Uji Homogenitas ... 128

Lampiran 20 Uji Hipotesis ... 131

(13)

x

Lampiran 22 Tabel Liliefors ... 136

Lampiran 23 Tabel Distribusi Normal ... 137

Lampiran 24 Tabel Wilayah Luas ... 140

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya manusia untuk meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan agar tidak ketinggalan. Kemajaun teknologi merupakan media yang bertujuan meingkatkan sumber daya manusia untuk mencapai pembangunan. Untuk meningkatkan sumber daya manusia salah satunya adalah meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program pendidikan yang sistematis dan terarah, berdasarkan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari salah satu penentu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Untuk menciptakan pendidikan yang baik, dimana pendidikan yang baik menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional sebagai mana dimuat dalam UU NO. 20

tentang sisdiknas menyatakan bahwa : ‘ Pendidikan Nasional bertujuan untuk

berkembangnya pontesi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggunng jawab”.

(15)

2

menyiapkkan tamatan untuk : (a) memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap professional dalam lingkup keahlian, (b) mampu memiliki karier, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri, (c) menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industry pada saat ini dan masa akan datang, (d) serta menjadi warga Negara yang produktif, adiptif, dan kreatif.

Berdasarkan tujuan di atas maka siswa SMK diharapkan mampu memasuki lapangan kerja yang baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di industri. Untuk membentuk minat atau ketetarikkan siswa terhadap suatu pembelajaran serta menumbuhkan rasa tertarik dan ingin tahu tentang suatu materi pembelajaran siswa diharapkan mau belajar terlebih dahulu.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di sekolah SMK Parulian 3 Medan, melalui guru bidang studi Sistem Rem bahwasanya hasil ujian siswa kelas XI SMK Parulian 3 Medan masih rendah dengan kategori dibawah nilai 75. Sementara nilai yang diharapkan pada mata pelajaran tersebut yaitu, nilai minimum 75 dan diatas 75 adalah nilai maksimun.

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa Tahun Ajaran 2012/2013

(16)

3

Tabel 1.2 Data Hasil Belajar Siswa Tahun Ajaran 2013/2014

Kelas Siswa yang sudah memenuhi KKM

Tabel 1.3 Data Hasil Belajar Siswa Tahun Ajaran 2014/2015

Kelas Siswa yang sudah memenuhi KKM

Sumber : Daftar nilai Mata Pelajaran Sistem Rem SMK Parulian 3 – Medan

Selama ini rendahnya hasil belajar Sistem Rem karena siswa kurang tertarik dalam proses pembelajaran yang disampaikan guru. Guru menyampaikan pembelajaran mengunakan media cetak (buku) dalam pembelajaran. Dan kelemahan dari media cetak (buku) adalah sifatnya masih sangat monoton dan membosankan karena tidak adanya variasi dalam belajar yaitu metode ceramah , mendengar dan mencatat yang membuat proses pembelajaran tidak kreatif dan membosankan.

(17)

4

besar peluang untuk berprestasi. Sebaliknya jika tingkat kecerdasan dan pengetahuan rendah maka semakin kecil untuk berprestasi. Meskipun peran guru, orang tua dan siswa sangat besar, namun perlu kita ketahui faktor- faktor lain yang juga sangat berpengaruh agar meningkatkan hasil belajar. Salah faktor yang sangat mempengaruhi adalah minat dan pendekatan pembelajaran

Dengan kata lain prestasi belajar siswa sangat ditentukan oleh cara mengajar guru yang kreatif dan menciptakan kebiasaan belajar yang efektif pada siswa. Dengan adanya motivasi dan minat siswa diharapkan mempunyai kemauannya sendiri untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya.

Menurut (Slameto 2010 : 54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah: (1) Faktor-faktor Internal, jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), psikologi (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), kelelahan; (2) Faktor-faktor Eksternal, keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan), sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul,bentuk kehidupan masyarakat).

(18)

5

digunakan model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasinya serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari dengan terlinbat aktif mengalami sendiri dengan mendengar, membaca, melihat, bertanya dan bekerja selama pembelajran berlangsung sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai dengan optimal. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Model pembelajaran kooperatif tidak menerapkan sistem kompetensi dimana keberhasilan individu siswa diorientasikan dengan kegagalan siswa lain, tetapi dalam kooperatif keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok.

Model pembelajaran kooperatif akan memotivasi siswa untuk belajra dengan baik, siap dalam pekerjaannya, penuh perhatian selama kegiatan pembelajaran berlangsung, serta dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memencahkan masalah dan berpikir kritis. Jadi siswa yang ingin memecahkan suatu masalah dapat bertanya pada temannya tanpa rasa malu bertanya langsung pada guru. Dengan demikian pembelajaran kooperatif memiliki beberapa kelebihan. Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak variasi. Sallah satu diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together.

(19)

6

bersama-sama. Masing-masing anggota kelompok menyelesaikan bagian tugas atau proyek sesuai minat dan kemampuannya. Peserta didik diberikan kesempatan maksimal untuk menunjukan kemampuan terbaiknya dalam mengerjakan tugas atau proyek. Masing-masing kelompok diberikan tanggungjawab untuk mengumpulkan materi dan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau proyeknya. Penilaian akhir berdasarkan kualitas kerja kelompok, dan peserta didik dalam kelompok memperoleh nilai yang sama. Kelompok harus berusaha agar semua anggota kelompok memberikan kontribusi pada kesuksesan kelompoknya.

Jadi, belajar bersama (learning together) merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dengan kelompok heterogen yang beranggotan empat atau lima orang dalam menangani suatu tugas. (Suyatno, 2009 ;105).

Dengan model pembelajaran ini membuat kondisi kelas tidak monoton dan tidak hanya terfokus hanya pada guru sebagai pusat pembelajaran. Jika kondisi kelas menyenangkan maka siswa merasa tertarik dan tertantang jika diberikan tugas secara berkelompok dan menimbulkan kemandiran dalam belajar.

Berdasarkan urain diatas, peneliti tetarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Together

(20)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kesempatan siswa untuk berdiskusi belum ada

2. Kurangnya ketertarikan dan minat siswa dalam belajar sistem rem. 3. Proses pembelajaran masih monoton

4. Proses pembelajaran tidak menggunakan model kooperatif 5. Tidak adanya variasi dalam proses pembelajaran

6. Masih rendah motivasi belajar siswa 7. Model pembelajaran masih mononton 8. Hasil belajar masih dibawah KKM

9. Sumber belajar yang digunakan siswa hanya catatan yang diberikan guru saat pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

(21)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Together Terhadap Hasil Belajar Sistem Rem Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Together Terhadap Hasil Belajar Sistem Rem Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian 3 Medan Tahun Ajaran 2015/16

F. Manfaat Penelitian

Melalui pelaksanaan peneletian ini, maka diharapkan akan diperoleh manfaat, antara lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif learing together terhadap hasil belajar sistem rem.

(22)

9

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning together dalam meningkat hasil belajar sistem rem.

(23)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: Hasil belajar sistem rem siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning together memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada siswa kelas XI TKR SMK Parulian 3 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes 67,67 dan setelah diberikan model pembelajaran kooperatif learning together diperoleh rata-rata postes 80,00 sedangkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes 62,17 dan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model konvesional diperoleh rata-rata postes 73,50. Dan hasil perhitungan uji t diperoleh post test diperoleh nilai thitung sebesar 2,67 dan ttabel sebesar 2,0021 pada

taraf α = 0,05 sehingga diperoleh (2,67 > 2,0021). Dengan persentase peningkatan

hasil belajar sistem rem sebesar 8,84%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas disarankan beberapa hal sebagai berikut :

(24)

67

mengembangkan pengetahuannya mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif learning together.

(25)

68

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Digilib.uin-suka.ac.id/7537/2015/03/23 (Diakses pada Seni, 23 Maret 2015) Ejournal.unesa.ac.id/article/6954/44/article.pdf (Diakses pada Senin, 23 Maret

2015)

Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Khoirun, Moch. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning

Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menjelaskan Dasar-Dasar Sinyal Video Di SMK Negeri 1 Sidoarjo. Skripsi

Purwanto,2011.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ridwan, I M (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media Persada. Rahayu, 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Together

Terhadap Hasil Belajar Seni Tari Pada Siswa – Siswi Kelas VIII MTs Miftahussalam Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Medan : Skripsi

Sagala, Saiful (2013). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Slameto (2010 : 54). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:

Renika Cipta.

Slavin, R. E (2005) Cooperatif Learning, Bandung : Nusa Media Sudjana, Nana. (2009). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Gambar

Gambar 1     Diagram model Pembelajaran Kooperatif Learning Together ....
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa Tahun Ajaran 2012/2013
Tabel 1.3 Data Hasil Belajar Siswa Tahun Ajaran 2014/2015

Referensi

Dokumen terkait

In the initial ID-JW and ID-SU dictionary, some error translation were found, one of them was caused by improper translation of a borrowed word, such as the word “ insiden obesitas

[r]

Penduduk yang demikian maka akan menyukai dan menyetujui pembukaan jalur baru ini dan akan menunjukkan sikap yang positif karena merasa bahwa kebutuhan dan

Hasil pengujian (pada usia 7 hari dan 28 hari) kubus , adukan yang dibuat dengan air campuran yang tidak dapat diminum paling tidak harus mencapai 90% dari

yang dapat diambil yaitu Reformasi kepegawaian negeri di Inggris dilakukan berkelanjutan dengan berdasarkan pada hasil riset evaluasi dari perencanaan yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serbuk sari buah jeruk keprok tawangmangu dapat meningkatkan kandungan vitamin C pada yoghurt.. Uji organoleptik

Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kurangnya jumlah pengunjung obyk wisata alam di Kabupaten Cilacap serta mengetahui

Hasil analisis posisi bisnis unit usaha strategis perusahaan Psycho Art Wooden Batik of Handicraft and Furniture Surakarta diperoleh total nilai tertimbang sebesar 4,05 (tinggi)