PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN(DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS
ANEKDOT KELAS X SMA SWASTA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
YANDRI PRANATA SIRAIT
2123111087
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Yandri Pranata Sirait, NIM 2123111087, Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) terhadap Kemampuan Memahami Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran penemuan (discovery learning) terhadap kemampuan memahami teks anekdot siswa kelas X SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medantahun pembelajaran 2016/2017.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Sultan Iskandar Muda sebanyak 231 siswa dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas, sehingga diperoleh sampel penelitian adalah kelas X-MIA 2 sebanyak 35 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one group pre-test dan post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif memahami teks anekdot.
Dari pengolahan data diperoleh nilai rata-rata pre-test adalah 53, standar deviasi 13,1, dan standar error 2,23 sedangkan nilai rata-rata post test adalah 82,57, standar deviasi 9,95, dan standar error 1,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata memahami teks anekdot setelah menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning) lebih tinggi daripada nilai sebelum menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning). Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Dikonsultasikan t0 dengan tabel t taraf
signifikan 5% dengan df = N-1 = 35 – 1 = 34 diperoleh taraf signifikan 5% = 1,7. Karena t0 diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 11,6 > 1,7, maka hipotesis nihil (Ho)
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa data pre-test dan post-test berdistribusi normal dan homogen.Hasil uji hipotesis juga menunjukkan bahwa Model Pembelajaran penemuan (Discovery Learning) berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan memahami teks anekdot oleh siswa kelas X SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan tahun pembelajaran 2016/2017.
Kata kunci: Pengaruh, Model Pembelajaran Penemuan (Discovery learning),
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning) Terhadap Kemampuan Memahami Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA
Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017”. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan doa, arahan, motivasi
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf
Pegawai Administrasi,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Trisnawati Hutagalung, S,Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia dan sebagai Dosen Penguji II,
6. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,
8. Dr. Malan Lubis. M.Hum., Dosen Penguji I,
9. Kedua orangtua Penulis, Ayah Selamat Sirait dan Ibu Marlina
Tumanggor yang tidak bosan-bosannya terus memberi motivasi, moral
iii
10. Maktua Penulis Riana Tumanggor yang selalu memberi dukungan
dalam menyelesaikan Skripsi,
11. Kedua saudara Penulis, abang Candra Sirait dan kakak Elida Sirait
yang terus memberi motovasi dalam menyelesaikan Skripsi ini,
12. Teristimewa kepada putri silaban yang selalu menemani Penulis dalam
proses pengerjaan Skripsi ini hingga selesai
13. Para sahabat Melva, Okto, Basuki, Kaula Muda, Novri, dan Gabelas
yang mendoakan Penulis,
14. Teman-teman Seperjuangan yang menyelesaikan studinya, Ricardo,
Andri, Saddam, Eben, Sarina, Juli, Junifer, Margaret, Renita yang juga
setia memberikan motivasi serta semangat untuk Penulis.
15. Keluarga Besar Reguler C Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
yang memberikan dukungan tiada henti agar Penulis cepat
menyelesaikan skripsi ini,
16. Teman Seperjuangan PPLT Unimed SMP Negeri 2 Sipispis yang yang
juga setia memberikan motivasi serta semangat untuk Penulis.
17. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian Skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini.
Namun, Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi
isi maupun tata bahasa. Untuk itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.
Medan, April 2017
Penulis,
iv
A.Latar Belakang (Discovery Learning) ... 1
B.Identifikasi (Discovery Learning) ... 3
C.Batasan (Discovery Learning) ... 4
D.Rumusan (Discovery Learning) ... 4
E. Tujuan (Discovery Learning) ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 6
A. Kerangka Teoretis ... 6
1. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 7
2. Macam-Macam Discovery Learning ... 10
3. Aplikasi Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 11
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Penemuan (Discovery 5. Learning) ... 14
6. Kelebihan dan Kelemahan Moel Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 15
7. Memahami ... 17
8. Teks Anekdot ... 17
9. Struktur Teks Anekdot ... 19
10.Kaidah dan Ciri Kebahasan Teks Anekdot ... 20
11.Teks Anekdot dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 ... 22
B. Kerangka Konseptual ... 23
C. Hipotesis Penelitian ... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A. Lokasi danWaktu Penelitian ... 25
B. Populasi danSampel Penelitian ... 25
1. Populasi ... 25
2. Sampel ... 26
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 27
D. Metode Penelitian ... 28
E. Desain Penelitian ... 29
F. Instrumen Penelitian ... 30
v
H. Organisasi Pengolahan Data ... 32
I. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Hasil Penelitian ... 36
1. Kemampuan Memahami Teks Anekdot Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) (Pre-Test) ... 36
2. Kemampuan Memahami Teks Anekdot Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) (Pos-Tes) ... 41
3. Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Memahami Teks Anekdot... 46
a. Uji Normalitas ... 48
i. Uji Normalitas kemampuan memahami teks sebelum menggunakan model pembelajaran penemuan (Didscovery Learning)... 48
ii. Uji Normalitas kemampuan memahami teks sesudah menggunakan model pembelajaran penemuan (Didscovery Learning)... 49
b. Uju homogenitas data Mean Kelas ... 50
c. Uji Hipotesis ... 51
d. Temuan Penelitian ... 53
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
1. Kemampuan Memahami Teks Anekdot Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 54
2. KemampuanMemahami Teks Anekdot Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 55
3. Pengaruh Model PembelajaranPenemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Memahami Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan... ………...56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 59
A. Simpulan ... 59
B. Saran ... 60
1 BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada hakikatnya pendidikan merupakan salah satu aspek utama bagi setiap
insan manusia dalam meningkatkan mutu dan kualitas kehidupan di masa depan.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan atau usaha sadar yang dilaksanakan sesuai
tahap kematangan untuk memperoleh tujuan tertentu. Berbicara mengenai
pendidikan berarti ada terkait dengan nilai-nilai kehidupan agar setiap individu
mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan selayaknya.
Dunia pendidikan tidak akan pernah lepas dari berbagai masalah meski
perencanaan telah dilakukan secermat-cermatnya atas dasar kaidah-kaidah
perencanaan yang sehat rasional. Baik negara maju maupun negara sedang
berkembang selalu memiliki masalah pendidikan karena proses pendidkan
berkaitan dengan kepentingan manusia untuk masa kini dan masa yang akan
datang. Memadukan dua kepentingan itu dalam bentuk tranformasi pendidikan
merupakan persoalan yang amat pelik dilihat dari aspek pendukung program
pendidikan. Karena itu banyak dan peliknya persoalan pendidikan
Kurikulum 2013 sejatinya merupakan langkah lanjutan pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah dirintis tahun 2004 dan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan kurikulum 2013,
2
kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses
pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keteramilan. Paradigma kurikulum 2013 telah mencanangkan
pembelajar berbasis teks. Artinya, peserta didik dituntut untuk mampu memahami
sebuah teks. Salah satunya adalah teks anekdot.
Sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku saat ini, kemampuan guru
untuk mengamplikasikan dan menerapkannya model-model pembelajaran masih
perlu untuk dikaji dan diperhatikan terutama model discovery learning. Karena
kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang baru diterapkan dalam dunia
pendidikan di Indonesia, tingkat penguasaan dan keterampilan guru untuk
menerapkannya sangat dibutuhkan.
Model discovery learning ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa
dalam proses kegiatan mental melalui tanya jawab, dengan berdiskusi, membaca
sendiri, dan mencoba sendiri agar anak dapat belajar sendiri. Dengan model
discovery learning, siswa dapat bekerja dan berfikir sendiri, tidak hanya
mengandalkan guru, karena siswa di tuntut mempresentasikan hasil analisis
mereka didepan kelas.
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan guru menggunakan metode
ceramah sehingga siswa kebanyakan bosan dan mengantuk dan rendahnya hasil
belajar siswa juga disebabkan oleh kurangnya minat belajar siswa. Pada saat ini
telah berkembang suatu anggapan di kalangan siswa yang menyatakan bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang membosankan.
3
dalam mengajarkan pembelajaran kepada siswa serta dalam pemilihan dan
penguasaan materi tidak disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
Dalam beberapa kasus sering ditemukan siswa tidak mampu memahami sebuah
teks khususnya teks anekdot. Kuat dugaan masalah ini disebabkan guru tidak
menggunakan model yang tepat dalam menjelaskan teks anekdot tersebut.
Berangkat dari asumsi-asumsi di atas, maka peneliti termotivasi untuk
melakukan penelitian dengan mengangkat judul ” Pengaruh Model Pembelajaran
Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Memahami Teks
Anekdot Siswa Kelas XSMA Sultan Iskandar Muda Medan 2016/2017 “.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
(1) kurangnya kemampuan dalam memahami teks anekdot seorang siswa,
(2) kurangnnya kemampuan guru dalam mempresentasikan model discovery
learning masih perlu diuji,
(3) kurangnya kemampuan seorang guru dalam menggunakan dan pembuatan
media pembelajaran,
(4) kurangnya minat siswa terhadap teks anekdot,
4
C. Batasan Masalah
Tidak semua identifikasi masalah dijadikan penelitian karena batasan
waktu dan dana yang dimiliki peneliti. Maka penelitian ini dibatasi pengaruh
model pembelajaran penemuan (discovery learning) terhadap kemampuan
memahami teks anekdot siswa kelas X SMA Swasta Iskandar Muda Medan
Tahun pembelajaran 2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian lebih terarah, maka perlu dirumuskan masalah yang akan
diteliti. Dari pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi perumusan masalah
penelitian sebagai berikut:
(1) Bagaimanakah kemampuan memahami teks anekdotsiswa kelas X SMA
Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran
2016/2017sebelumpenerapan model pembelajaran penemuan (discovery
learning)?
(2) Bagaimanakah kemampuan memahami teks anekdotsiswa kelas X SMA
Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran
2016/2017sesudah penerapan model pembelajaran penemuan (discovery
learning)?
(3) Adakah pengaruh model pembelajaran penemuan (discovery learning)
terhadap kemampuan memahami teks anekdot siswa kelas XSMA Swasta
5
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini dirumuskan menjadi tiga poin,
yaitu:
(1) untuk mengetahui kemampuan memahami teks anekdot kelas X sebelum
penerapan model pembelajaran penemuan (discovery learning).
(2) untuk mengetahui kemampuan memahami teks anekdot kelas X setelah
penerapan model pembelajaran penemuan (discovery learning).
(3) untuk mengetahui pengaruh kemampuan memahami teks anekdot kelas X
sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran penemuan (discovery
learning).
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat, baik secara teoretis maupun praktis.
1. Manfaat teoretis
Penelitian ini dapat menambah konsep atau teori yang memperkaya ilmu
pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia khususnya materi teks anekdot.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini mempunyai tiga manfaat praktis, yaitu:
(a) sebagai alternatif model pengajaran bagi guru-guru bahasa indonesia
untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. menambah wawasan
dalam penggunaan model pembelajaran penemuan (discovery
learning).
(b) penelitian ini diharapkan memotivasi siswa, khususnya siswa kelas x
untuk meningkatkan kemampuan memahami teks anekdot.
59
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang
pengaruh penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
terhadap kemampuan memahami teks Anekdot pada siswa kelas X SMA Swata
Sultan Iskandar Muda Medan , maka berdasarkan data tersebut dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
(1) Pengaruh memahami teks anekdot siswa kelas X SMA Swata Sultan Iskandar
Muda Medan tahun pembelajaran 2016/2017 sebelum penerapan Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) berada pada kategori cukup.
Hal ini terlihat pada nilai rata-rata 53, dengan standar deviasi 13,1 dengan
perolehan nilai tertinggi 90 dan terendah 20.
(2) pengaruhmemahami teks anekdot siswa kelas X SMA Swata Sultan Iskandar
Muda Medan tahun pembelajaran 2016/2017 setelah penerapan Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) berada pada kategori baik. Hal
ini terlihat pada nilai rata-rata 82,57, dengan standar deviasi 9,95 dengan
perolehan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 60.
(3) Kemampuan memahami teks anekdot sesudah penerapan Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) siswa kelas X SMA Swata
Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 memiliki
pengaruh yang signifakan. Ini terbukti dari pengujian hipotesis, yaitu thitung>
60
Ha. jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning) berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan memahami teks
anekdot.
B.Saran
Berdasarkan hasi penelitian pada siswa kelas X SMA Swata Sultan Iskandar
Muda Medan, maka dapat diberikan saran-saran seperti di bawah ini.
(1) Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan memahami teks anekdot siswa pada
aspek struktur teks anekdot di bagian abstrak dan koda masih belum tercapai
sepenuhnya. Sedangkan pada aspek kaidah kebahasaan teks anekdot, belum
semua siswa memuat gaya bahasa, pertanyaan retoris, dan kalimat perintah
dalam teks anekdot. Sehingga peneliti menyarankan agar guru lebih memberi
perhatian khusus di bagian tersebut agar siswa lebih paham mengenai struktur
dan ciri kebahasaan teks anekdot.
(2) Model pembelajaran penemuan(discovery learning) memiliki pengaruh yang
signifikan dalam meningkatkan kemampuan memahamiteks anekdot. Oleh
karena itu, model pembelajaran tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif pembelajaran bagi guru dalam proses belajar mengajar.
(3) Model pembelajaran penemuan(discovery learning) memerlukan pemahaman
guru bahasa Indonesia yang mendalam, baik dari segi persiapan, pelaksanaan,
sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan
61
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyo. 2013. Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Dahar,R.W. 1989. Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga. Dan Kebudayaan Jakarta: Prestasi Pustaka.
Danandjaja, James. 2007. Foklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain lain
Depdiknas.2011. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Fatimah, nuraini.2013. “teks anekdot sebagai sarana kompetensi bahasa dan karakter siswa.” Skripsi FBS Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kemendikbud. 2000. Kurikulum Bahasa Indonesia di SMA. Jakarta: Depdikbud.
Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2014. Lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
Nomor 59 Tahun 2003 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah Menengah Atas/Ma. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Kokasih. 2014. Jenis-Jenis teks. Bandung: Yrama Widya.
Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum
2013. Yogyakarta: Kata Pena.
Mahsun. 2005. Metode penelitian Bahasa.Yogyakarta: Duta wacana University perss
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Presindo
Sembiring, Renni Handayani. 2015.Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan
62
Suciati, Rien 2016. Model Pembelajaran Discovery (Penemuan). Jurnal Online.
Syah, M.1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Pustaka
Setia
Setiyadi, Ag. Bambang. 2006. Metode Penelitian Untuk Pengajaran Bahasa
Asing. Yogyakarta: Graha Ilmu
Syah. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Keerampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Trianto, M.Pd (2010. “Mengembangkan Model Tematik.PT. Prestasi
Pustakakaraya. Jakarta
Trianto. 2007. Model-model pembelajaran inovatif dan konstruktif. Jakarta: prestasi pustaka “pengertian memahami” dalam
http://kamusbahasaindonesia.org/memahami diunduh pada tanggal 01