• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNING BERBASIS LESSON STUDY DENGAN MEDIAPOWERPOINT

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA

Oleh:

Awal Priska Berutu NIM 4122131003

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARANPROBLEM BASED LEARNING BERBASISLESSON STUDYDENGAN MEDIAPOWERPOINTUNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA

Awal Priska Berutu (NIM : 4122131003) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem Basead Learning berbasis Lesson Study dengan mediaPowerpointlebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar siswa dengan model Konvensional pada materi Ikatan Kimia dan untuk mengetahui aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui pembelajaran model pembelajaran Problem Basead Learning berbasis Lesson Study dengan media Powerpoint. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Amir Hamah Medan yang terdiri dari 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara purposif, 1 kelas sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Instrumen adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal yang valid dengan tingkat reliabel 0,823. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Problem Basead Learning berbasis Lesson Study dengan menggunakan media Powerpoint dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaranKonvensional. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-ratapretestkelas eksperimen31,11dan nilai rata-rataposttest 85,28sedangkan nilai rata-ratapretestkelas kontrol sebesar32,22dan nilai rata-rataposttest adalah76,25. Gain ternormalisasi kimia siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia kelas kontrol, yaitu 79% dan 65%. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data yaitu menggunakan uji normalitas data menggunakan uji chi kuadrat diperoleh pada Gain kelas eksperimen χ2hitung<χ

2

tabelyakni 8,68<11,07dan Gain kelas kontrolχ2hitung<χ2tabelyakni9,35<11,07maka kedua data Gain eksperimen dan kontrol berdistribusi normal serta uji homogenitas data diperoleh Fhitung<Ftabel yakni 1,33 <1,76 maka kedua sampel homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung> ttabel yakni 7,107 > 1,669 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis Lesson Study dengan menggunakan media Powerpoint lebih tinggi dibandingkan dengan model Konvensional dan aspek kognitif yang paling berkembang melalui pembelajaran Problem Based Learning berbasis Lesson Study dengan menggunakan mediaPowerpointadalah C2 (pemahaman) 81%.

Kata Kunci : Problem Based Learning berbasis Lesson Study menggunakan media Powerpoint,Ikatan Kimia

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Model PembelajaranProblem Based Learning Berbasis Lesson Studydengan MediaPowerpointuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan waktunya kepada penulis sejak perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. P.M. Silitonga, M.S, Bapak Dr Marham Sitorus, M.Si, dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

(6)

do’a demi selesainya studi penulis. Serta buat kakak-kakak saya, Esmi Br Berutu/ L. Bancin, Karina Loide Berutu, S.Pd/N. Solin, Jekril Liana Berutu/T. Hasugian, dan buat adik-adik saya, Rusdima Br Berutu, Mesryati Br Berutu, serta abang L. Eliezer Hamonangan, S.Si.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman Kimia Dik A 2012, khususnya Ciciamih Sihombing, Tiara Dewi Sibarani, Mariana Sinaga, Anggi Paramitha Siagian, serta kelompok kecil Eucharisteo yang juga selalu mensupport dan memberikan semangat dan bantuannya kepada saya terkhusus untuk bantuan tenaga dan pemikirannya sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan Skripsi ini guna untuk meraih gelar Sarjana ( S1).

Medan, Februari 2017 Penulis

Awal Priska Berutu NIM.4122131003

(7)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR Gambar ix

DAFTAR Tabel x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Belajar Kimia 8

2.1.1. Definisi Belajar 8

2.1.2. Definisi Hasil Belajar 9

2.1.3. Hasil Belajar Kimia 10

(8)

2.3.1.Lesson Study 20 2.3.2 Langkah-Langkah DalamLesson Study 22 2.3.3. Tujuan Dan ManfaatLesson Study 23

2.4. Media Pembelajaran 25

2.4.1. Kegunaan Media Pembelaran 25

2.4.2. Pemilihan Media Pembelajaran 25 2.4.2.1. Kriteria Memilih Media Pembelajaran 25

2.5. MediaPowerpoint 26

2.6 Pembelajaran Ikatan Kimia 28

2.6.1. Kestabilan Unsur dan Konfigurasi Elektron 28

1. Ikatan Ion 28

2. Ikatan Kovalen 30

3. Ikatan Logam 32

2.7.Penelitian-penelitian Yang Relevan 33

2.8. Kerangka Konseptual 36

2.9. Hipotesis Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 38

3.2.1. Populasi Penelitian 38

3.2.2. Sampel Penelitian 38

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian

3.3.1. Variabel Penelitian 38

3.3.2. Instrumen Penelitian 39

3.3.2.1. Validitas Isi(Content Validity) 39

3.3.2.2. Indeks Kesukaran 41

3.3.2.3. Daya Pembeda Soal 42

3.3.2.4. Instrumen Non tes 43

3.4. Desain Penelitian 43

3.5. Prosedur Penelitian 44

(9)

3.6. Teknik Pengumpulan Data 46

3.7. Teknik Analisis Data 48

3.7.1. Normalitas Data 48

3.7.2. Uji Homogenitas 49

3.7.3. Uji Hipotesis 49

3.7.4. Gain Ternormalisasi 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 52

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 52 4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 53 4.1.2.1. Data Peningkatan Hasil Belajar 55

4.1.2.2. Uji Normalitas Data 57

4.1.2.3. Uji Homogenitas Data 58

4.1.2.4. Uji Hipotesis 59

4.1.2.5. Pencapaian Indikator Lesson Study 60 4.1.2.6. Peningkatan Hasil Belajar untuk Ranah Kognitif 61

4.2. Pembahasan 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 69

5.1. Kesimpulan 69

5.2. Saran 69

DAFTAR PUSTAKA 70

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Senyawa Ionik 29

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 45

Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 55

Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 56 Gambar 4.3. Pencapaian IndikatorLesson Study 61

Gambar 4.4. Gain Ranah Kognitif 62

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. SintaksProblem Based Learning 17 Tabel 2.2. Konfigurasi Elektron Unsur-unsur Gas Mulia 28

Tabel 2.3. Lambang Titik Lewis 29

Tabel 3.1. Desain Penelitian 43

Tabel 3.2. Penolong Untuk Uji Normalitas 49

Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Siswa 54

Tabel 4.2. Peningkatan Hasil Belajar 55 Tabel 4.3. Perhitungan Data Gain Hasil Belajar Siswa 56 Tabel 4.4. Uji Normalitas data Pretest-Posttest 57 Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Peningkatan Hasil Belajar 58 Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest 58 Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar 59

Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis 60

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 73

Lampiran 2Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 75 Lampiran 3 Kisi- Kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi 98 Lampiran 4 Instrumen Tes (Sebelum Divalidasi) 109 Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi 115 Lampiran 6 Kisi- Kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi 116 Lampiran 7 Instrumen Tes Setelah Validasi 118 Lampiran 8 Kunci Jawaban Setelah Validasi 121 Lempiran 9 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 122

Lampiran 10 Pembahasan LKPD 128

Lampiran 11 Analisis Masalah 132

Lampiran 12 Pembahasan Masalah 135

Lampiran 13 Media Pembelajaran 142

Lampiran 14 Perhitungan Validitas Isi Instrumen TesExpert Judgement 147 Lampiran 15 Perhitungan Validitas Tes 148

Lampiran 16 Tabel Validitas 150

Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 151 Lampiran 18 Tabel Tingkat Kesukaran 153 Lampiran 19 Perhitungan Daya Pembeda 154

Lampiran 20 Tabel Daya Pembeda 156

Lampiran 21 Perhitungan Reabilitas Tes 157

Lampiran 22 Tabel Realibilitas 158

Lampiran 23 Kesimpulan Hasil Analisis Instrumen Tes 159 Lampiran 24 Tabulasi Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 160 Lampiran 25 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi Hasil

Belajar Siswa 162

Lampiran 26 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar 164

Lampiran 27 Uji Homogenitas Data 168

(13)

Lampiran 29 Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varians Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 173

Lampiran 30 Perhitungan Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar

Normalitas Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 174 Lampiran 31 Perhitungan Uji Homogenitas Gain 176

Lampiran 32 Pengujian Hipotesis 178

Lampiran 33 Gain Ranah Kognitif 180

Lampiran 34 Tabel Persentase Keterlaksanaan Indikator Pembelajaran

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 tercantum bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Milfayetty, 2014).

Komponen penting pada proses pembelajaran menurut sistem pendidikan nasional yaitu peserta didik, guru dan kurikulum. Ketiga komponen tersebut mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan karena tanpa kehadiran salah satu komponen, proses interaksi edukatif tidak akan terjadi. (Meitantiwi, 2015). Dalam Kurikulum 2013, salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa SMA Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA) adalah kimia.

Sebagai guru yang mengajar materi pelajaran kimia, maka harus selalu waspada terhadap materi pelajaran yang sedang dan akan diajarkan kepada anak didik. Dengan demikian, selain menyampaikan materi pelajaran, pada guru ada beban untuk mengembangkan topic pelajaran agar memberikan hasil optimum. Guru yang melakukan skenario pembelajaran dengan baik di kelas akan mencapai tujuan pembelajaran secara efektik. Hasil pembelajaran juga dapat dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada saat proses pembelajaran. Guru yang memiliki kompetensi professional mengajar dan pedagogik akan mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran secara sinergis, kemampuan ini diperlukan supaya pembelajaran yang dilakukan terarah dan tujuan pembelajaran dapat dicapai (Winarni, 2006).

Namun fakta yang seringkali kita jumpai didunia pendidikan jauh berbeda dengan apa yang diharapkan. Seringkali dalam kegiatan belajar mengajar, suasana

(15)

2

yang diperoleh bersifat statis, kurang menyenangkan, kurang kreatif, tidak melibatkan siswa, sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru saja.

Selain itu siswa tidak bisa mengenali mana yang menjadi konsep kunci atau hubungan antar konsep guna memahami konsep tersebut, sehingga siswa tidak membangun konsep kimia secara fundamental pada saat belajar kimia. Selain itu menurut kenyataan dilapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu dalam menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki Hal ini nantinya akan menyebabkan munculnya kejenuhan siswa dalam belajar kimia, sehingga berakibat hasil belajar yang diperoleh kurang baik.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (2015) SMA di Kabupaten Karo semester Ganjil tahun ajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa sebagian dari guru masih mengajar secara konvensional, tanpa didukung dengan strategi pem media. Hal ini membuat siswa semakin malas belajar dan membuat siswa merasa bosan pada saat proses belajar mengajar berlangsung terutama pada pelajaran kimia. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada guru sehingga mengakibatkan nilai ujian semester siswa kurang memuaskan, nilai ujian semester dari siswa kelas X yang berjumlah ± 35 orang, hampir 50% nilai siswa belum mencapai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal).

Berdasarkan fakta tersebut maka peneliti bermaksud untuk meningkatkan rhasil belajar siswa. Aspek yang ingin ditingkatkan adalah sikap ingin tahu, sikap berfikir kritis, kerjasama, siswa merasa tertarik dan nyaman belajar kimia serta meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).

(16)

3

siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor melalui penghayatan secara internal akan problema yang akan dihadapi (Suyanti, 2010).

Selain Banyak tenaga pengajar atau guru acuh tak acuh terhadap proses pembelajaran yang sedang dilakukan tanpa mempersiapkan perencanaan pembelajaran. Selain itu, kurangnya komunikasi antara satu guru kimia dengan guru kimia yang lain terhadap proses pembelajaran menjadikan minimnya variasi dan kreasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada saat menyampaikan materi pelajaran di dalam kelas. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan menerapkan proses pembelajaran berbasis lesson study. Lesson study merupakan suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas yang saling belajar untuk membangun masyarakat belajar (Sudrajat, 2010).

Selain metode pembelajaran, pemakaian media dalam proses pembelajaran sangat mendukung dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat diterapkan dalam model PBL adalah media Powerpoint. Media powerpoint merupakan program aplikasi presentasi yang popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lokakarya, dan sebagainya (Susilana, 2009:100). Salah satu materi kimia Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dipelajari di kelas X adalah Ikatan kimia. Denganpowerpoint pembentukan ikatan ion dapat dibuat secara bergerak, gambar/foto pembentukan ikatan kovalen , serta pembentukan ikatan kovalen koordinat juga dapat dimasukkan dalam media powerpoint. Sehingga selain dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi, juga dapat memudahkan siswa untuk mengingat konsep ikatan kimia.

(17)

4

sedangkan kelas kontrol rata-ratanya 72,3 dengan standart devisiasi 4,4 dan 75,7% ketuntasan (Ariyanti, 2015).

Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan mengenai implementasi inkuiri berbasis Lesson study menyatakan bahwa, motivasi belajar dan hasil belajar kognitif siswa meningkat. Selama proses pembelajaran dengan menerapkan strategi inkuiri berbasislesson study, siswa dilatih untuk menemukan konsep atau jawaban suatu masalah, sehingga siswa lebih antusias dan termotivasi untuk mencari jawaban melalui pengamatan langsung (Halimah, 2012).

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran berbasis Lesson Study pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (2013) SMA di Kabupaten Malang semester Genap tahun ajaran 2012/2013, model inkuiri terbimbing yang diterapkan pada peserta didik dengan materi hidrolisis garam menunjukkan peningkatan kegiatan pembelajaran. Dengan inkuiri terbimbing peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, terampil melakukan percobaan, dan meningkatkan kemampuan bertanya.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Efektifitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Lesson Study dengan Media Powerpoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ikatan kimia”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diambil identifikasi masalahnya sebagai berikut:

1. Kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia.

2. Siswa tidak dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif sehingga kurang memaksimalkan pengetahuan siswa yang disampaikan oleh guru.

(18)

5

1.3. Batasan Masalah

Penelitian yang dilakukan ini dibatasi tentang Efektifitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Lesson Study dengan Media Powerpoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ikatan kimia dibatasi pada sub materi ikatan logam yang akan dilaksanakan di kelas X semester ganjil di SMA Swasta Amir Hamzah Medan T.A 2016/2017.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbasis lesson study dengan media powerpoint lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional pada materi ikatan kimia?

2. Aspek kognitif manakah yang paling berkembang melalui pembelajaran Problem Based Learning berbasis lesson study dengan media powerpoint pada materi ikatan kimia?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbasis lesson study dengan media powerpoint lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional pada materi ikatan kimia.

(19)

6

1.6 Manfaat Penelitian a. Untuk Siswa

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa karena dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan sikap ilmiah siswa untuk memecahkan dan mengembangkan pengetahuannya sendiri 2. Membuat siswa lebih tertarik pada materi pelajaran ikatan kimia

dalam pembelajaran kimia sehingga meningkatkan hasil belajar siswa

b. Untuk Guru

Meningkatkan kemampuan guru mengembangkan strategi pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas guru dalam membuat konsep pembelajaran yang baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

c. Untuk Guru Bidang Studi Lain

Sebagai bahan rujukan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada bidang studi lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa

d. Untuk Peneliti

Menambah wawasan, meningkatkan kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

1.7 Definisi Operasional

1. Hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran kimia. Siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar kimia apabila siswa tersebut menerapkan hasil belajarnya yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut yang sebelumnya tidak ada atau tingkah laku tersebut lemah atau kurang yang dapat diamati melalui kemampuan siswa dalam menerapkan hasil belajar kimia baik dari kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. (Sudjana, 2001).

(20)

7

pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, suatu proses suatu interaksi secara sadar antara individu dan lingkungkungannya. Melalui proses ini siswa akan berkembang secara utuh. Artinya perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor melalui penghayatan secara internal akan problema yang akan dihadapi (Suyanti, 2010).

3. Lesson studyadalah suatu bentuk kegiatan pengembangan keprofesionalan guru yang bercirikan guru membuka pelajaran yang dikelolanya untuk guru sejawat lainya sebagai observer, sehingga memungkinkan para guru saling membagi pengalaman pembelajaran. (Ahmadi, 2010)

4. Mediapowerpoint adalah suatu media berbasis komputer yang digunakan untuk membuat presentasiyang fungsinya menyampaikan materi dan dilengkapi dengan gambar, grafik, dan animasi yang dapat digerakkan. (Ghufroni, 2013:117).

(21)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model Problem Based Learning berbasisLesson Studymenggunakan media Powerpoint lebih tinggi yakni sebesar 28,44%, dan untuk peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaranDirect Instructionsebesar 23,40%.

2. Ranah kognitif yang paling berkembang dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis Lesson Study menggunakan media Powerpointadalah ranah kognitif pemahaman (C2) sebesar 81 %.

5.2. Saran

1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis Lesson Study dengan media Powerpoint dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya juga dapat menerapkan model pembelajaran yang lain seperti Guided Discovery Learning, Guided Inquiry Based Learning, Kooperatif dan yang lainnya berbasisLesson study.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian dengan model yang sama dengan pokok bahasan yang berbeda khususnya pokok bahasan yang penerapannya banyak dijumpai dikehidupan sehari-hari yang membutuhkan praktikum agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model yang sama diharapkaan dapat mengorganisasikan pembelajarannya dengan sebaik-baiknya sesuai alokasi waktu sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai seluruhnya.

(22)

70

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O., dan Tandogan, R., O., (2007), The Effects of Problem-Based Active Learning in Science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude and Concept Learning, Eurasia Journal of Mathematics, Science & technology Education 3(1): 71-81.

Akhmad Sudrajat, Lesson Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil

Pembelajaran”, hlm. 2, http://ideguru.wordpress.com/2010/04/09/lesson-study-untuk meningkatkan-proses-dan hasil-pembelajaran/,diunduh tanggal 16 Februari 2016.

Ariyanti, P., Martini, K.S., dan Agustina,W.,(2015), Penerapan Problem Based Learning (PBL) dengan Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar pada Materi Stoikiometri di SMAN 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014,Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)4:1-9. Anggraini, Yelsi., (2012) Penerapan Media Powerpoint Untuk Meningkatkan

Kemampuan Mengenal Huruf Bagi Anak Tunarungu, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus,1(1) :211-224

Arsyad , Adzhar., (2013)Media Pembelajaran,Raja Grafindo Persada, Jakarta. Arsyad , Adzhar., (2019)Media Pembelajaran,Rajawali Pers, Jakarta.

Catherine Lewis (2004) Does Lesson Study Have a Future in the United States. Online:httpwww.sowi-online.de/journal/2004-1/lessonlewis.htm

Dewi, R., S., Haryono, dan Utomo, S., B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa dengan Problem Based Learning pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA N 5 Surakarta,Jurnal Pendidikan Kimia 2(1):15-20.

Djamarah,S.B., dan Zain,A.,(2002),Strategi Belajar Mengajar,Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (1999), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Dimyati, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Faozah, Fitri Nur, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Menggunakan Media Power PointTerhadap Hasil Belajar Kimia Pada Konsep Ikatan Kimia, FMIPA, Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Ghufroni, M.Y., Upaya Peningkatan Prestasi Belajar dan Interaksi Sosial Siswa Melalui Penerapan Metode Problem Posing Dilengkapi Media Powerpoint Pada Materi Pokok Stoikiometri Kelas X SMA Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013,Jurnal Pendidikan Kimia,2:114-121

Halimah, 2012, Implementasi Inkuiri Berbasis Lesson Study Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa. UNP : Padang

(23)

71

Meini Sondag, Lesson Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran,dalam unipajbr.files.wordpress.com/2011/02/100630-meini-lesson-study.doc,diunduh tanggal 26 Februari 2016.

Meitantiwi,E.Y., Masyukri,M., dan Nurhayati,N.D.,(2015),Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tutorial Menggunakan Software Animasi komputer pada Materi Sifat Keperiodikan Unsur untuk Pembelajaran Kimia Kelas X MIA SMA,Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)4: 59-67. Milfayetty, S., (2014)Psikologi Pendidikan, UNIMED, Medan

Nuryanto,Utami,B., dan Nugroho, A.C.S.,(2015), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Animasi komputer untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Termokimia Kelas X Siswa SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015,Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4:87-94.

Pratiwi,Y., Redjeki,T., dan Masykuri,M., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning(Pbl) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014,Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)3: 40-48.

Rahardjo, S.B., (2013)Kimia Berbasis Eksperimen, Platinum, Solo Sagala, S. (2010).Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta

Sadiman,A.S.,dkk.,(2009),Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Rajawali Pers, Jakarta.

Silitonga,P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan.

Shimone, (2013), Reformasi Sekolah Berpusat Pembelajaran, Seminar presentasi hasil studi pendidikan karir SMP November 2013

Silitonga, P. M., (2011),Statistik, FMIPA UNIMED, Medan.

Silitonga, P. M., (2011),Metode Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan

Sugiharti,G.,(2014),Evaluasi dan Penialaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan.

Sumar Handayana,dkk. Lesson Study Suatu Strategi Untuk Meningkatkan Keprofesionalan pendidik. (Bandung: FPMIPA UPI dan JICA, 2006

Sudjana, Nana., (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung

Sudjana, (2001),Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Susilana, Rudi, dan Riyana., (2009) Media Pembelajaran , Wacana Prima, Bandung

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan., (2007) Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Imperial Bhakti Utama, Bandung

Wicaksono,A.G., Sarwanto, dan Suparmi,(2013), Penggunaan Pendekatan

Kontekstual Melalui Media Simulasi Animasi komputer dan Film Pendek Ditinjau dari Kemampuan Penalaran Analitis dan Gaya Belajar Siswa, Jurnal Inkuiri2:55-65.

(24)

72

Kelas X IPA SMA NEGERI 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)3(3): 66-75.

Widyoko,E., Putro, (2009), Evaluasi Program Pembelajaran, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Senyawa Ionik

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia telah. dikembangkan sejak tahun 1992, sejalan dengan diberlakukannya UU

Apabila melihat kegunaan dari beton berpori sebagai beton multifungsi, pengaplikasian beton berpori diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pembangunan prasarana

Undenwiting Treaty &amp; Retrosesi, Kepala Dibisi Undehting Facultative clan Kepala Bagian Undmwiting Treaty &amp; Retrosesi. Reasuransi Nasional Indonesia dengan nilai TAS

yang dimiliki oleh suatu, dengan kata lain kinerja adalah hasil kerja karyawan.. baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja

iklim sesuai untuk budidaya soba pada berbagai ketinggian di Bogor dan Cianjur.. Luarannya adalah perhitungan luas potensi dari masing-masing daerah

Meningkatkan kreativitas pada pelajaran matematika tentang bilangan pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Mranggen Kecamatan Jatinom dengan menggunakan strategi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG FLU BABI DENGAN SIKAP PETERNAK BABI DALAM.. PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BABI DI DESA BRONTOWIRYAN

Model pembelajaran puisi yang baik akan mempengaruhi kualitas dan hasil belajar siswa dalam mengapresiasi puisi, karena model pembelajaran merupakan rencana atau