• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF GOLONGAN FENOLIK (ASAM FENOLAT DAN FLAVONOID) YANG TERKANDUNG DALAM DAUN BOSIBOSI (Timonius flavescens(Jacq.) Baker) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF GOLONGAN FENOLIK (ASAM FENOLAT DAN FLAVONOID) YANG TERKANDUNG DALAM DAUN BOSIBOSI (Timonius flavescens(Jacq.) Baker) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF GOLONGAN FENOLIK (ASAM FENOLAT DAN FLAVONOID) YANG TERKANDUNG DALAM

DAUN BOSIBOSI (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Oleh: Nursitta Laily NIM 4122220011 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Morawa pada tanggal 17 Februari 1994. Ayah bernama Eka Suheri dan Ibu bernama Siti Salmah. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 106833 Kec. Tanjung Morawa dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri Lubukpakam dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Lubukpakam dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, Penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan merupakan penerima beasiswa bidikmisi.

Kegiatan di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti yaitu Asisten Laboratorium pada mata kuliah Praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan. Penulis juga melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Veteriner Medan. Selama kuliah penulis bergabung dalam beberapa komunitas/organisasai mahasiswa diantaranya Himpunan Mahasiswa Jurusan Biologi (HMJ-Bio) dan Komunitas Sekolah Masyarakat Terpadu (SMART) yang bergerak dalam bidang pengabdian masyarakat. Selama kuliah, penulis juga mengikuti beberapa ajang lomba seperti OnMipa 2012 dan mendapatkan peringkat ke-7 serta OnMipa 2014 dan mendapatkan peringkat ke-3. Penulis juga aktif sebagai relawan di berbagai Komunitas seperti Leubahagia Medan yaitu komunitas peduli kanker pada anak dan SMART (Sekolah Masyarakat Terpadu) yaitu komunitas peduli kemerataan pendidikan anak di Indonesia.

Pada tahun 2016 penulis menyusun skripsi dengan judul “Identifikasi

(4)

iii

Identifikasi Senyawa Bioaktif Golongan Fenolik (Asam Fenolat dan Flavonoid) yang Terkandung dalam Daun Bosibosi

(Timonius flavescens (Jacq.) Baker) dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis

Nursitta Laily (4122220011) nursittalaily1702@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa fenolik yaitu flavonoid dan asam fenolat yang terkandung dalam daun bosibosi. Pada penelitian ini, sampel daun dikoleksi dari daerah Sorkham, Tapanuli Tengah yang kemudian dibersihkan, dikering-anginkan dan dijadikan serbuk. Serbuk daun bosibosi diekstrak dengan dengan pelarut etanol, etil asetat dan n-heksan. Kromatografi lapis tipis digunakan untuk memisahkan senyawa yang terkandung dalam tiga jenis ekstrak tersebut dengan menggunakan tiga sistem eluen yaitu n-Heksan : Etil Asetat : Asam Asetat (31:14:5), toluene : aseton : asam format (38:10:5) dan sikloheksan : etil asetat : asam format ( 30:15:5). Hasil penentuan nilai Rf dibandingkan dengan nilai Rf standart. Hasil kromatogram pada plat KLT untuk ekstrak etanol menampilkan noda dengan nilai Rf tertentu dan setara dengan senyawa morin, kuersetin, apigenin, kemferol, 3,6-dihidroksiflavon, chrysin, dan 6-hidroksiflavon; hasil kromatogram plat KLT untuk ekstrak ekstrak etil asetat menampilkan noda dengan nilai Rf yang setara dengan asam kafeat, asam ferulat, p-asam kumarat, o-asam kumarat, 6-hidroksiflavon dan chrysin,7-hidroksiflavon, galangin, flavon, dan flavanon; dan ekstrak n-heksan menampilkan noda dengan nilai Rf yang setara dengan senyawa flavon, flavanon, galangin, 3,6-dihidroksiflavon, 3,7-3,6-dihidroksiflavon, 6-hidroksiflavon dan chrysin flavon, flavanon, galangin, 3,6-dihidroksiflavon, 3,7-dihidroksiflavon, 6-hidroksiflavon dan chrysin.

(5)

iv

Identification of Bioactive Compounds Phenols (Phenolic Acids and Flavonoids) in The Leaves of Bosibosi (Timonius Flavescens (Jacq.)

Baker) by Thin Layer Chromatography Method

Nursitta Laily (4122220011) nursittalaily1702@gmail.com

ABSTRACK

The aim of study was to identify the phytochemical compounds of flavonoids and phenolic acids present in the leaves of Bosibosi by thin layer chromatography (TLC). Leaves samples were collected from Sorkham, the middle of Tapanuli and then were washed, air-dried and milled. The sample were extracted with ethanol, ethyl acetate and hexane solvent. Thin layer chromatography was used to determine the phytochemical compounds of flavonoids and phenolic acid present in the ethanol, ethyl acetate, and hexane extract of the Bosibosi’s leaves with three chromatographic system such us toluene : acetone: formic acid (38:10:5), cyclohexane : ethyl acetate : formic acid (30:15:5), and n-Hexane : ethyl acetate : acetic acid (31:14:5). Result of retention factor (Rf) obtained were compared with that of standart TLC system. The TLC finger print of the ethanol extract showed the band having Rf was equivalent to morin, quersetin, apigenin, kaemferol, 3,6-dihydroxyflavone, chrysin, dan 6-hydroxyiflavone; the ethyl acetat extract showed tha band having Rf was equivalent to caffeic acid, ferulic acid, p-kumaric acid, o-kumaric acid, 6-hydroxyflavone dan chrysin,7-hydroxyflavone, galangin, flavone, and flavanone; the n-hexane extract showed the band having Rf was equivalent to flavone, flavanone, galangin, 3,6-dihydroxyflavone, 3,7-dihydroxyflavone, 6-hydroxyflavone and chrysin.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini pada waktunya. Skripsi ini berjudul “Identifikasi Senyawa Bioaktif Golongan Fenolik (Asam Fenolat dan Flavonoid yang Terkandung dalam Daun Bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis”. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan mahasiswa, para sivitas akademik dan masyarakat. Skripsi ini tentu saja masih jauh dari kesempurnaan, karenanya penulis mengharapkan saran berupa ide dan kritik yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik.

Dalam kesempatan ini , penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, MS, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mendukung, membimbing serta melatih saya menjadi peneliti yang jujur. Terima kasih kepada Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si , Bapak Drs. Muhammad Yusuf Nasution, M.Si dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan serta kritikan yang sangat membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA beserta staf, kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si Apt. selaku ketua dan sekretaris Jurusan Biologi. Terima kasih juga penulis sampaikan kepadakepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc selaku kepala Laboratorium Biologi serta staf, kepada Drs. Marudut Sinaga M.Si selaku kepala

Laboratorium Kimia UNIMED juga serta staf. Terima kasih kembali kepada Ibu Dra. Adriana Yulinda Dumaria Lbn. Gaol, M.Kes. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat dan motivasi kepada penulis selama berada di bangku perkuliahan. Terima kasih kepada semua Dosen di Jurusan Biologi yang telah banyak membimbing saya selama perkuliahan khususnya kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia yang telah saya anggap sebagai ibu saya sendiri.

(7)

vi

tersayang Siti Syahara yang selalu siap untuk menjadi teman diskusi dalam penyelesaian skripsi ini serta Muhammad Ibu Hanif yang selalu siap untuk menjadi teman bersenda gurau ketika penulis membutuhkan refreshing sejenak dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk teman tumbuh Hotdi yang tak pernah lelah memberikan dukungan baik tenaga dan pikiran. Terima kasih juga untuk sahabat-sahabat Nondik B 2012 terkasih Ozi, Ot, Azum, Mirwin, Nyongot, Nisfa, Ajeng, Lely, Pritty, Ye, Cymel, Quist, Siska, Kem, Mona, Rince, Rinco, Neng Hasni, dan Fahmi. Terima kasih untuk semua teman-teman di Jurusan Biologi. Terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu penulis selama masa penelitian dan penyelesaian skripsi ini, namun tidak dapat penulis sebutkan secara rinci.

Penulis telah berupaya maksimal dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kiranya skripsi ini bermanfaat dalam menambah khasanan ilmu pengetahuan.

Medan, September 2016

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xii

Daftar Lampiran xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Tujuan Penelitian 4

1.5. Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Tumbuhan Bosi-bosi 5

2.1.1. Sistematika 5

2.1.2. Ekologi dan Penyebaran 6

2.1.3. Morfologi 7

2.1.4. Kandungan Kimia 9

2.1.5. Khasiat Tumbuhan 10

2.2. Senyawa Bioaktif 12

2.2.1. Metabolit Sekunder 13

2.2.1.1. Senyawa Fenol 14

2.2.1.2. Aktivitas Biologis Senyawa Fenol 21

2.2.1.3. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenol 25

2.3. Metode Ekstraksi dan Isolasi 26

2.3.1. Bahan Tumbuhan 26

2.3.2. Ekstraksi 27

2.4. Metode Pemisahan 29

2.4.1. Kromatografi Lapis Tipis 29

BAB III METODE PENELITIAN 34

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 34

(9)

viii

3.2.1. Alat 34

3.2.2. Bahan 34

3.3. Prosedur Kerja 35

3.3.1. Pengolahan Bahan Tumbuhan 35

3.3.2. Ekstraksi Daun Bosi-bosi 36

3.3.3. Pemisahan Senyawa Fenol dengan KLT 37

3.3.3.1. Penyiapan Sampel Ekstrak 37

3.3.3.2. Penyiapan Eluen (Fase Gerak) 37

3.3.3.3. Penyiapan Pelat KLT 38

3.3.3.4. Penotolan Sampel 39

3.3.3.5. Identifikasi Senyawa dan Penentuan Nilai Rf 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42

4.1. Hasil Penelitian 42

4.1.1. Bahan Dasar Tumbuhan dan Ekstraksi Daun Bosibosi 42 4.1.2. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik 42

4.2. Pembahasan 54

4.2.1. Pengolahan Bahan Dasar Tumbuhan dan Ekstraksi 54 4.2.2. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik 55 4.2.2.1. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etanol 56 4.2.2.2. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etil Asetat 59 4.2.2.3. Pemisahan dan Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak n-Heksan 62

BAB V PENUTUP 65

5.1. Kesimpulan 65

5.2. Saran 65

DAFTAR PUSTAKA 66

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. MorfologiTimonius Flavescens(Jacq) Baker 5 Gambar 2.2. Distribusi SpesiesTimonius Flavescensdan Kerabatnya 6 Gambar 2.3. Morfologi Batang dan AkarTimonius Flavescens(Jacq) 7

Baker

Gambar 2.4. Morfologi DaunTimonius Flavescens(Jacq) Baker 8 Gambar 2.5. Morfologi BungaTimonius Flavescens(Jacq) Baker 8 Gambar 2.6. Morfologi BuahTimonius Flavescens(Jacq) Baker 9

Gambar 2.7. Pembentukan Metabolit Sekunder 14

Gambar 2.8. Struktur Kimia Fenol 15

Gambar 2.9. Struktur Kimia Tanin 15

Gambar 2.10. Struktur Kimia Keempat Asam Hidroksisinamat 17 (Fenilpropena)

Gambar 2.11. Struktur Kimia Flavonoid 18

Gambar 2.12. Struktur Kimia Beberapa Senyawa Golongan Flanonoid 19 Gambar 2.13. Struktur Kimia Beberapa Senyawa Flavonol 20 Gambar 2.14. Struktur Kimia Beberapa Senyawa Flavon 21 Gambar 2.15. Mekanisme Transfer Ion Hidrogen Senyawa Fenol 22 Gambar 2.16. Struktur Resonansi Radikal Bebas Senyawa Fenol 22 Gambar 2.17. Komponen Kromatografi Lapis Tipis 31

Gambar 2.18. Prinsip Kerja KLT 32

Gambar 2.19. Penentuan Nilai Rf 33

Gambar 3.1. Skema Pengolahan Bahan Tumbuhan 36

Gambar 3.2. Skema Pembuatan Ekstrak Daun Bosibosi 37 Gambar 3.3. Penentuan Batas Bawah dan Batas Atas Pelat KLT 39

Gambar 3.4. Penentuan Nilai Rf 40

Gambar 4.1. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etanol 43 Gambar 4.2. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etil Asetat 43 Gambar 4.3. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak n-Heksan 44 Gambar 4.4. Hasil Pemisahan Senyawa Ekstrak Etanol dengan Eluen 45

n-Heksan:Etil Asetat:Asam Asetat (31:4:5)

Gambar 4.5. Hasil Pemisahan Senyawa Ekstrak Etil Asetat dengan 46 Eluen n-Heksan:Etil Asetat:Asam Asetat (31:4:5)

Gambar 4.6. Hasil Pemisahan Senyawa Ekstrak n-Heksan dengan Eluen 47 n-Heksan:Etil Asetat:Asam Asetat (31:4:5)

Gambar 4.7. Ekstrak Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etanol 49 dengan Eluen Toluen:Aseton:Asam Format (38:10:5)

Gambar 4.8. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etil Asetat dengan 49 Eluen Toluen:Aseton:Asam Format (38:10:5)

Gambar 4.9. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak n-Heksan dengan 50 Eluen Toluen:Aseton:Asam Format (38:10:5)

(11)

x

Gambar 4.11. Hasil Pemisahan Senyawa dalam Ekstrak Etil Asetat 52 dengan Eluen Sikloheksan : Etil Asetat : Asam Format

( 30:15:5)

(12)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Daun Bosibosi 9 Tabel 2.2. Nilai Rf dan Sifat Spektrum Fenolat Sederhana 26

Tabel 3.1. Sistem Eluen yang Digunakan 38

Tabel 3.2. Jumlah Noda yang Terbentuk dari Ekstrak Etanol, Etil Asetat, 40 dan Heksan Daun Bosi-bosi dengan Eluen Berbeda

Tabel 3.3. Senyawa Fenol yang Terkandung dalam Ekstrak Etanol, Etil Asetat 41 dan Heksan Daun Bosi-bosi dengan Eluen Berbeda

Tabel 4.1. Data Presentase Rendemen Ekstrak 42

Tabel 4.2. Jumlah Noda yang Tervisualisasi 45

Tabel 4.3. Hasil Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etanol, Etil 47 Asetat dan n-Heksan dengan Eluen n-Heksan:Etil Asetat:Asam

Asetat (31:4:5)

Tabel 4.4. Hasil Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etanol, Etil 51 Asetat dan n-Heksan dengan Eluen Toluen:Aseton:Asam Format

(38:10:5)

Tabel 4.5. Hasil Identifikasi Senyawa Fenolik dalam Ekstrak Etanol, Etil 53 Asetat dan n-Heksan dengan Eluen Sikloheksan:Etil Asetat:Asam

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perhitungan Rendemen Ekstrak 73

Lampiran 2. Perhitungan Indeks Polaritas Campuran 74 Lampiran 3. Perhitungan Nilai Rf Noda dan Daftar Nilai Rf Standart 76

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah kesehatan adalah salah satu masalah besar yang harus dihadapi oleh masyarakat. Angka penderita berbagai penyakit degeneratif di Indonesia terbilang cukup besar. Salah satunya adalah penderita penyakit diabetes mellitus. Berdasarkan data IDF (International Diabetes Federation) Diabetes Atlas, pada tahun 2015 jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia mencapai 8.554.155 orang dan di dunia mencapai 415 juta orang dewasa mengidap penyakit diabetes, dengan persentase 8,5% (1 di antara 11 orang adalah penderita diabetes) (IDF, 2015)

Tumbuhan selalu berhubungan dengan kesehatan manusia sejak zaman dahulu dan tumbuhan merupakan sumber obat penting sejak awal peradaban manusia (Kajaria et al, 2011). Tumbuhan merupakan sumber molekul bioaktif yang potensial. Metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan merupakan sumber fitokimia yang penting (Doss, 2012). Beberapa fitokimia yang terkandung dalam tumbuhan memiliki berbagai fungsi kesehatan seperti antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, mencegah kanker, anti diabetes, dan anti hipertensi (Savithrama et

al, 2011).

Indonesia merupakan salah satu dari 12 pusat keanekaragaman hayati dunia yang memiliki ± 28.000 jenis tumbuh-tumbuhan dan diantaranya 7500 jenis tumbuhan obat yang merupakan 10% tumbuhan obat yang ada di dunia. Lebih dari 6000 spesies tanaman bunga, baik yang liar maupun dipelihara telah dimanfaatkan untuk keperluan bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan. Nilai keanekaragaman hayati yang cukup besar tersebut saat ini masih terabaikan karena belum seluruhnya dapat dinilai secara moneter (Yuwono, 2014).

Salah satu tumbuhan yang dianggap berkhasiat sebagai obat tradisional (etnomedikal) adalah tumbuhan bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker). Masyarakat pedesaan seperti di daerah Tapanuli telah lama mengenal bosibosi. Sejak dahulu, masyarakat Tapanuli dan Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah telah

(15)

2

mempergunakan tanaman ini untuk berbagai keperluan, khususnya yang menyangkut dengan ketahanan tubuh. Artikel yang dimuat dalam warta RRI kota Sibolga menyebutkan bahwa sebagian besar penduduk kota Sibolga mengakui daun bosibosi yang disajikan dalam bentuk minuman tradisional memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit diabetes mellitus atau penyakit gula (Muafdan, 2014). Namun, senyawa pada daun bosibosi yang berkhasiat sebagai antidiabetik masih belum ditemukan.

Penelitian ilmiah yang terkait dengan kandungan kimia dan khasiat tumbuhan bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.)Baker) masih tergolong sedikit. Hasil skrining fitokimia menunjukan bahwa ekstrak metanol daun bosibosi mengandung flavonoid, fenolik, saponin, dan terpenoid/steroid. Hasil uji aktivitas antioksidan pada berbagai konsentrasi larutan uji ekstrak metanol daun bosibosi didapatkan aktivitas antioksidan. Nilai IC50 (Inhibition Concentration) ekstrak metanol daun bosibosi sebesar 35,77 ppm yang tergolong sebagai antioksidan kuat menurut kriteria Blois (Napitupulu, 2015). Chung (2009) juga menemukan bahwa ekstrak metanol daun Timonius flavescens Baker (Rubiaceae) (8,9 µg / mL) memiliki aktivitas penghambatan lipoksigenase yang tinggi yaitu lebih dari 70 %. Enzim 5-lipoksigenase (5-LOX) merupakan enzim yang berperan penting dalam proses terjadinya inflamasi dan pertumbuhan beberapa jenis kanker (terutama kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker prostat) serta berperan juga dalam penyakit kardiovaskuler (seperti arterosklerosis dan stroke) (Helgadottiet al, 2009).

(16)

3

pankreas (Bhattacharya, 2014). Selain itu, golongan flavonoid seperti epigenin, kuersetin, katekin, rutin, naringenin dan venoruton yang dilaporkan memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektif (Tapas et al, 2008) dan polifenol dari ekstrak alga laut menunjukkan adanya efek antidiabetik (Morriset al, 2011). Jung (2007) juga melaporkan bahwa asam fenolik dari Oryza sativa (beras bran) dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan insulin pada plasma darah.

Keanekaragaman dan jumlah struktur molekul yang dihasilkan tumbuhan sangat banyak. Seperti golongan senyawa fenolik yang dapat mencapai hingga ribuan senyawa. Diperlukan metode pemisahan, pemurnian dan identifikasi kandungan yang terdapat dalam tumbuhan. Pemisahan dan pemurnian kandungan tumbuhan terutama dilakukan dengan menggunakan salah satu dari empat teknik kromatografi atau gabungan dari beberapa teknik kromatografi. Salah satu teknik kromatografi adalah kromatografi lapis tipis (KLT). Kromatografi lapis tipis merupakan sistem kromatografi yang pemakaiannya paling luas pada analisis fitokimia karena dapat diterapkan hampir pada setiap golongan senyawa, kecuali pada kandungan yang sangat atsiri. Cara ini dapat dipakai pada pemisahan dan deteksi pendahuluan ekstrak kasar dari kebanyakan senyawa (Harborne, 1996).

Moses et al (2012) melakukan analisis fitokimia pada delapan tumbuhan herbal yang biasa digunakan sebagai obat diabetes, malaria dan pneumonia di Kissi, Kenya dengan menggunakan kromatografi lapis tipis. Hasilnya pita pada plat memiliki nilai Rf = 0,67, 0,24, 0,88, 0,83, 0,73,0,67, 0,34, 0,5, 0,13, 0,74, 0,35, 0,85, 0,2, 0,23, 0,75, 0,7, 0,7, 0,34 yang setara dengan flavanon, naringenin, flavon, 3-hhidroksiflavon, 6-hidroksiflavon, 6'-hidroksiflavon, 7-hidroksiflavon, 3,6-dihidroksiflavon, 3,7-dihidroksiflavon, morin, chrisin, kuersetin, galangin, apigenin, kaempferol, O- asam kumarik, p-asam kumarik, asam kafeik dan asam ferulat, masing-masing ada pada delapan tumbuhan obat tersebut.

(17)

4

senyawa bioaktif golongan senyawa fenolik khususnya asam fenolat dan flavonoid yang terkandung dalam daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker).

1.1. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada senyawa bioaktif dari golongan senyawa fenolik khususnya golongan asam fenolik dan flavonoid yang terkandung dalam daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker yang dipisahkan menggunakan metode pemisahan dengan teknik kromatografi lapis tipis (KLT).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan, permasalahan pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apa sajakah jenis-jenis senyawa bioaktif dari golongan senyawa fenolik yang terkandung dalam daun bosibosi?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis senyawa bioaktif golongan senyawa fenolik yang terkandung dalam daun bosibosi.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini , yaitu :

1. Mengetahui jenis–jenis senyawa bioaktif golongan senyawa fenolik yang terkandung pada daun bosibosi.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Hasil pemisahan dengan ketiga jenis eluen (toluene : aseton : asam format (38:10:5), sikloheksan : etil asetat : asam format (30:15:5) dan n-heksan : etil asetat : asam asetat (31:14:5)) serta hasil identifikasi menunjukkan bahwa senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol daun bosibosi adalah morin, kuersetin, apigenin, kemferol, 3,dihidroksiflavon, chrysin, dan 6-hidroksiflavon, senyawa asam fenolat yang terkandung dalam ekstrak etil asetat daun bosibosi yaitu asam kafeat, asam ferulat, p-asam kumarat, o-asam kumarat, serta senyawa flavonoid yaitu 6-hidroksiflavon dan chrysin,7-hidroksiflavon, galangin, flavon, dan flavanon, dan senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak n-heksan daun bosibosi adalah flavon, flavanon, galangin, 3,6-dihidroksiflavon, 3,7-3,6-dihidroksiflavon, 6-hidroksiflavon dan chrysin.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penentuan kadar total setiap senyawa yang telah terindentifikasi pada daun Bosibosi (Timonius flavescens (Jacq.) Baker) serta perlu dilakukan isolasi senyawa untuk diidentifikasi dan dikarakterisasi secara lebih spesifik sehingga dapat ditemukan senyawa spesifik yang mungkin memiliki berbagai aktivitas biologis yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

(19)
(20)

66

Daftar Pustaka

Apers, S., Varonikova, S., Sindambiwe, J.-B., Witvrouw, M., De Clercq, E., Vanden Berghe, D., Van Marck, E., Vlietinck, A. and Pieters, L. 2001. antiviral, haemolytic and molluscicidal activities of triterpenoid saponins from maesa lanceolata: establishment of structure–activity relationships. Planta Medical.67: 528–532.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Bhattacharya, A; Sood P, Citovsky V. 2010. Review: The roles of plant phenolics in defence and communication during agrobacterium and rhizobium infection. Molecules Planta Pathology.11:705-719

Bhattacharya, A., Oksbjerg N., Young JF., Jeppesen PB. 2014. Caffeic acid, Naringenin and kuersetin enhance glucose-stimulated insulin secretion and glucose sensitivity in ins-1e cells.Diabetes Obesitas Metabolism. 16:602–

612.

Bernhof, A. 2010. Bioactive Compounds in Plants Benefits and Risks for Man and Animals. The Norwegian Academy of Science and Letters National Veterinary Institute, Oslo, Norway.

Chung, L.Y., Soo W.K., Chan K.Y., Mustafa M.R.,Goh S.H., Imiyabir Z. 2009. Lipoxygenase inhibiting activity of some malaysian plants. Pharmaceutical Biology.00: 000–000.

Cos, P.; Ying, L.; Calomme, M.; Hu, J.P.; Cimanga, K.; Poel, B.V.; Pieters, L Vlietinck, A.J.;Berghe, D.V. 1988. Structure-activity relationship and classification of flavonoids as inhibitors of xanthine oxidase and superoxide scavengers.Journal Natural Pharmacology. 61:71-76.

Coşkun, Omer , Mehmet Kanter , Ferah Armutçu , Kurtuluş Çetin , Betül

Kaybolmaz , Ömer Yazgan. 2004. Protective effects of kuersetin, a flavonoid antioxidant, In Absolute Ethanol-Induced Acut Gastric Ulcer. Europe Journal Genetic Medical; 13: 37-42.

Cushnie, T.P.T , V.E.S. Hamilton , D.G. Chapman , P.W. Taylor and A.J. Lamb. 2005. Aggregation ofstaphylococcus aureus following treatment with the antibacterial flavonol galangin. Journal of Applied Microbiology 103:1562-1567.

(21)

67

Cowan, M.M. 1999. Plant products as antimicrobial agents.Clinical Microbiology Reviews. 12: 564–582.

Darwin P.S. 1997. New spesies of the Timonius flavescens alliance (rubiaceae: guettardeae) in papuasia.Systematic Botany22:85-98.

De Lucca, A., Bland, J.M., Vigo, C.B., Cushion, M., Selitrennikoff, C.P., Peter, J. and Walsh, T.J. 2002. A fungicidal saponin from Capsicum sp. fruit. Medical Mycology40:131–137.

Dictionary of Food Science and Technology (2nd Ed). 2009. International food information service (IFIS editor). 47-48.

Doss, A. And S.P. Anand. 2012. Preliminary phytochemical screening of Asteracantha longifolia and Pergularia daemia. World Applied Sciences Journal. 18:233-235.

Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga, Jakarta.

Food Bioactives Centre. 2012. Bioactive compounds . University of Gothenburg (website): http://www.chalmers.se/chem/fbac-en. Diakses pada 17 Februari 2016.

Fuhrman, B., M. Aviram. 2002.Polyphenols and Flavonoids Protect LDL Against Atherigenic Modification. Handbook of Antioxidants. New York : Marcel Dekker, Inc. p. 303-336.

Garcia, P.; Morales-Soto, A.; Segura-Carretero, A.; Fernández-Gutiérrez, A. 2010. Phenolic compound- extraction systems for fruit and vegetable samples.Molecules. 15:8813–8826.

Gosse, B., Gnabre, J., Bates, R.B., Dicus, C.W., Nakkiew, P. and Huang, R.C.C. 2002. Antiviral saponins from Tieghemella heckelii. Journal of Natural Products.65:1942–1944.

Gritter, R. J. 1991.Pengantar Kromatografi Edisi Kedua. Terjemahan Kokasih Padmawinata. Bandung : Penerbit ITB.

Grotewold, Erich. 2006. The Science of Flavonoid. Department of Cellular and Molecular Biology The Ohio State University Columbus.Ohio 43210.

(22)

68

Harbone, J.B. 1996. Metoda Fitokimia, Penuntun Cara Modren Menganalisa Tumbuhan, Terbitan ke-2. Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwan Soediro, ITB, Bandung.

Helgadotti, A., Manolescu A., Thorleifsson G., Gretarsdottir S., Jonsdottir H., Thorsteinsdottir U, Samani N.J. 2009. The Gene Encoding 5-Lipoxygenase Activating Protein Confers Risk of Myocardial Infarction and Stroke.Natural Genetic.3:233–239.

Hossain, CM, Ghosh MK, Satapathy BS, Dey NS, Mukherjee B. 2014. Apigenin causes biochemical modulation, glut4 and cd38 alterations to improve diabetes and to protect damages of some vital organs in experimental diabetes.Journal Pharmacolology Toxicology.9:39–52.

Irondi,A,E, K.K. Anokam, and U.S. Ndidi. 2013. Effect Of Drying Methods on The Phytochemicals Composition and Antioxidant Activities of Carica PapayaSeed.International Journal Bioscience.3:154-163.

IDF, 2015. Internatioanal Diabetes Federation Atlas Seventh Edition. New York. Karakas Print..

Iorizzi, M., Lanzotti, V., Ranalli, G., De Marino, S. and Zollo, F. 2002 Antimicrobial furostanol saponins from the seeds of Capsicum annuum l. var. acuminatum. Journal of Agricultural and Food Chemistry 50:4310–

4316.

Jayatilake, G.S., Freeberg, D.R., Liu, Z., Richheimer, S.L., Blake, M.E., Bailey, D.T., Haridas, V. and Gutterman, J.U. 2003. Isolation and structures of avicins d and g: in vitro tumor-inhibitory saponins derived from acacia victoriae.Journal of Natural Products66:779–783.

Jung, Eun Hee, Sung Ran Kim, In Kyeong Hwang‡and Tae Youl Ha. 2007.

Hypoglycemic effects of a phenolic acid fraction of rice bran and ferulic acid in c57bl/ksj-db/dbmice. food function research center, korea food research institute.Journal Agriculture Food Chemical.55:9800–9804.

Lide, D.R., G.W.A. Milne (eds.). 1994. Handbook of Data on Organic Compounds. CRC Press, Inc.

(23)

69

Kajaria, D.K., M. Gangwar, A.K. Sharma, G. Nath, Tripathi, J.S. Tripathi and S.K. Tiwari. 2011. Comparative evaluation of phenol and flavonoid content of polyherbal drugs.Pharmacology online.3: 1365-1373.

Kenneth W Raymond. 2010. General, organic and biological chemistry an intergrated approach. third edition. Eastern Washington.Willey&Son.Inc.

Klepacka,,J., Gujska E, Michalak J.. 2011. Phenolic Compounds as Cultivar- And Variety-Distinguishing Factors in Some Plant Products.Plant Foods Human Nutrition.66:64–69.

Koll K, Reich E, Blatter A, Veit M. 2003. Validation of standardized high performance thin layer chromatographic methods for quality control and stability testing of herbals.Journal AOAC International.86:263-273.

Marica, Ivona Jasprica, Asja Smol, Bubalo, and Ana Mornar. 2004. Optimization of chromatographic conditions in thin layer chromatography of flavonoids and phenolic acids.Original Scientific Paper.77:361.366.

Markham, K.R. 1998.Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Penerbit ITB. Bandung. Merrile, E.D.1923. An Enumeration of Philippine Flowering Plants (Rubiaceae

3:492-576). Martila: Bureau of Science.

Moses, Maobe, A.G. Gitu, Leonard. Erastus .Gatebe . Rotich,Henry. 2012. Phytochemical analysis of phenol and flavonoid in eight selected medicinal herbs used for the treatment of diabetes, malaria and pneumonia in kisii, kenya. department of chemistry, jomo kenyatta university of agriculture and technology. Academic Journal of Cancer Research 5: 31-39.

Muafdan.2014.http://www.rri.co.id/sibolga/post/berita/124242/ruangpublik/daun_ bosibosi_pengganti_bubuk_teh_dapat_sembuhkan_penyakit.htmL.

Diakses pada 11 Oktober 2015.

Morris, Jennifer. 2011. Anti proliferative and potential anti-diabetic effects of phenolic rich extracts from edible Marine algae. Food Chemistry. 126:1006–1012.

Mota, Fátima L.; Queimada, António J.; Pinho, Simão P.; Macedo, Eugénia A. 2008.Aqueous solubility of some natural phenolic compounds. Industrial & Engineering Chemistry Research.47 : 5182–5189.

(24)

70

Napitupulu, A.A. 2015. Kandungan metabolit sekunder dan Bagaimana Aktifitas Antioksidan pada Ekstrak Metanol Daun Bosibosi (Timonius Flavescens (Jack) Baker. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Medan.

NCBI. 2016. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/.Diakses pada 5 Agustus 2016

Nyiredy Sz. 2002. Planar Chromatographic Method Development Using The Prisma Optimization System and Flow Charts. Jurnal Chromatografi Scientific.40:1–10.

Percival, Mark. 1998. Antioxidants. Clinical Nutrition Insights Advanced Nutrition Publications, Inc.

Pokorny. Jan, Nedyalka, Michael Gordon. 2001. Antioksidan in Food. CRC Press LLC Corporate Blvd, NW Boca Raton FL 33431. USA

Pourmorad. F, Hosseinimehr. S.J, Shahabimajd. N. 2006. Antioxidant Activity, Phenol and Flavonoid Contents of Some Selected Iranian Medicinal Plants.African Journal of Biotechnology.5:1142-1145.

Puff, C. And K.M. Wong. 1993 . A Synopsis of The Genera of Rubiaceae in Borneo. Sandakania 2:13-24.

Rahmawati, 2013. Senyawa Metabolit Sekunder. Keguruan dan Ilmu pendidikan. Universitas Sebelas Maret.www.academia.edu/5330992 September 2015.

Ramawat, K.G. 2009. Herbal Drugs: Ethnomedicine to Modern Medicine; Springer: New York. USA.

Rasemi, Saidi, Khong Heng Yen and Rohaya Ahmad. 2013. Total phenolic compounds, antioxidant, anticancer and antidiabetic properties of Myrmecodia tuberosa(rubiaceae). Faculty of Applied Sciences, Universiti Teknologi MARA Malaysia. The Open Conference Proccedings Journal.4:125-135.

Robinson, T. 1995,Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, ITB Bandung.

Roze, L.V., Chanda, A. & Linz, J.E. 2011. Compartmentalization and molecular traffic in secondary metabolism: a new undestanding of established cellular processes.Fungal Genetics and Biology.48:35–48.

(25)

71

Pradip, Saha., K, Reddy Vasumathi T., Konopleva Marina., Michael Andreeff, Lawrence Chan. 2010. The Triterpenoid CDDO-Me has potent antidiabetic effects in diet-induced diabetic mice and leprdb/db mice. Journal Biotechnology.17:45-65.

Savithramma, N., M. Linga Rao and D. Suhrulatha, 2011. Screening of Medicinal Plants for Secondary Metabolites. Middle-East Journal of Scientific of Research. 8: 579-584.

Seikel, M.K. dan Hillis, W. F. 1970.Phytochemistry. London. Academic Express. Sendrayaperumal V, Iyyam Pillai S, Subramanian S. 2014. Design, synthesis and

characterization of zinc-morin, a metal flavonol complex and evaluation of its antidiabetic potential in hfd-stz induced type 2 diabetes in rats.Chemical Biology Interaction.219:9–17.

Sherma, Joseph.1991.Basic Techniques, Materials and Apparatus. In Handbook of Thin-Layer Chromatography, ed. Joseph Sherma and Bernard Fried. New York: Marcel Dekker, Inc.

Stahl, E., 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, Bandung. Penerbit ITB.

Striegel, W.F. 1996. Thin Layer Chromatografhy for Binding Media Analysis. J. Los Angels.Paul Getty Trust inc.

Sudibyo, R. S., 2002. Metabolit Sekunder: Manfaat dan Perkembangannya Dalam Dunia Farmasi. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Farmasi. Fakultas Farmasi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Tapas, D. M. Sakarkar, and R. B. Kakde. 2008. Flavonoids as nutraceuticals: a review. Tropical Journal of Pharmaceutical Research.7:1089–1099.

Tunon, M. V. Garcia-Mediavilla, S. Sanchez-Campos, and J. Gonzalez-Gallego,. 2009. Potential of flavonoids as anti-inflammatory agents: modulation of pro-inflammatory gene expression and signal transduction pathways.Current Drug Metabolism.10:256–271.

Valentão, P.; Fernandes, E.; Carvalho, F.; Andrade, P.B.; Seabra, R.M.; Bastos, M.L. 2003. Hydroxyl radical and hypochlorous acid scavenging activity of small centaury (Centaurium erythraea) infusion. a comparative study with green tea (Camellia sinensis).Journal Phytomedicine. 10: 517-522.

(26)

72

Nishizuka, Y. 1988. The Molecular Heterogeneity of Protein Kinase C And Its Implications For Cellular Regulation. Journal of Natural Phytochemistry.33:661–665.

Yuwono, Arief. 2014. Keanekaragaman Hayati Indonesia. http://www.menlh.go.id/peluncuran-buku-status-kekinian-keanekaragama-hayati- indonesia/. Diakses pada 21 September 2014.

Wu, Y., Wang F. and Zheng. 2006 . Hepatoprotective effect of total flavonoids from Laggera alataagainst carbon tetrachlorideinduced injury in primary cultured neonatal rat hepatocytes and in rats with hepatic damage. Journal of Biomedical Science.13:569–578.

Referensi

Dokumen terkait

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali

Tujuan dari penelitian ini adalah dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share (TPS) berbantuan media permainan smart monopoly dalam

Dari hasil wawancara penulis menganalisa bahwa memang Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu terlalu masuk ke teknis sementara jika dilihat dari tugasdan

Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan maka dapat disimpulkan bahwa wacana yang hendak disampaikan oleh NU Online ialah, NU berusaha melawan radikalisme agama

Dengan mempercayai adanya mitos mengenai keberadaan trisula Atlan yang telah lama hilang, hubungan antara manusia dengan alam yang di awal film digambarkan tidak harmonis,

Selanjutnya pertanyaan apakah santri yang lain pernah memberikan teguran atau masukan kepada anda saat beraktivitas di lingkungan asrama dan bagaimana anda

Sikap positif ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum ringan 15 (62,5%), emesis gravi- darum sedang 6 (25%) dan emesisi gravidarum berat 3 (12,5%) sedangkan sikap negative ibu

Tujuan dari penelitian pengembangan model pembelajaran kebencanaan bervisi SETS ini adalah sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik