• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Keuangan Siswa Pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Keuangan Siswa Pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong."

Copied!
191
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI KEUANGAN SISWA

PADA SMA KEMALA BHAYANGKARI 3 PORONG

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

GUSTIANITA DETIKA NDOILI

13.41010.0242

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pengertian Uang ... 8

2.2 Pengertian Keuangan ... 8

2.3 Pengertian dan Konsep Biaya Satuan Pendidikan ... 9

2.4 Aplikasi WEB ... 13

2.5 Perl Hypertext Prepocessor (PHP) ... 14

2.6 Framework Codeigniter ... 15

2.7 Bootstrap ... 16

2.8 My SQL ... 17

2.9 Gammu ... 17

(3)

xxii

2.11 Konsep Basis Data ... 19

2.11.1 Sistem Basis Data ... 19

2.11.2 Database ... 21

2.11.3 Database Management System (DBMS) ... 21

2.11.4 Desain Sistem ... 21

2.11.5 Diagram Alir (Flowchart) ... 22

2.11.6 Data Flow Diagram (DFD) ... 24

2.12 Systems Development Life Cycle (SDLC) ... 26

2.13 Testing Software dan Black Box Testing ... 27

BAB IIIANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 30

3.1Perencanaan... 30

3.1.1 Studi Literatur ... 30

3.1.2 Survey (Hasil Wawancaradan Observasi) ... 31

3.2 Analisis Sistem ... 33

3.2.1 Identifikasi Permasalahan ... 33

3.2.2Kebutuhan User... 41

3.2.3 Kebutuhan Fungsional ... 41

3.3 Perancangan Sistem... 43

3.3.1 Desain Arsitektur ... 43

3.3.2 Blok Diagram ... 45

3.3.3 System Flow (Alir Sistem) ... 50

3.3.4 Context Diagram ... 77

3.3.5 Diagram Jenjang Aplikasi Keuangan Siswa ... 78

(4)

xxiii

3.3.7 Entity Relationship Diagram(ERD) ... 84

3.3.8 Desain Database ... 87

3.3.9 Desain InputOutput ... 93

3.4 Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem ... 120

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 129

4.1 Implementasi Sistem ... 129

4.1.1 Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras) ... 129

4.1.2 Kebutuhan Software (Perangkat Lunak)... 130

4.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 130

4.2.1 Halaman Dashboard ... 131

4.2.2 Maintenance Data User ... 133

4.2.3 Maintenance Data Jurusan... 136

4.2.4 Maintenance Data Siswa ... 138

4.2.5 Maintenance Data Tahun Ajaran ... 140

4.2.6 Maintenance Data Jenis Pembayaran ... 142

4.2.7 HalamanSetting Pembayaran ... 144

4.2.8 Halaman SettingDenda ... 146

4.2.9 Halaman Pencatatan Siswa ... 151

4.2.11 Halaman Pembayaran Siswa ... 152

4.2.12 Halaman Rekapitulasi Pembayaran ... 154

4.2.13 Halaman Verifikasi Pembayaran ... 155

4.2.14 Halaman Approval Pembayaran ... 156

4.2.15 Halaman History Pembayaran Siswa ... 156

(5)

xxiv

4.2.17 Halaman Informasi SMS Gateway ... 158

4.3 Uji Coba Perangkat Lunak ... 160

4.3.1 Uji Coba Halaman Login Aplikasi ... 161

4.3.2 Uji Coba Maintenance Data User ... 162

4.3.3 Uji Coba Maintenance Data Jurusan ... 165

4.3.4 Uji Coba Maintenance Data Siswa ... 166

4.3.5 Uji Coba Maintenance Data Tahun Ajaran ... 167

4.3.6 Uji Coba MaintenanceJenis Pembayaran ... 167

4.3.6 Uji Coba SettingPembayaran ... 168

4.3.7 Uji Coba Setting Denda ... 169

4.3.8 Uji Coba Pencatatan Siswa Baru ... 171

4.3.9 Uji Coba Generate Pembayaran ... 172

4.3.10Uji Coba Pembayaran Siswa ... 175

4.3.11Uji Coba Rekapitulasi Pembayaran... 175

4.3.12Uji Coba Verifikasi danApprovalPembayaran ... 178

4.3.13 Uji Coba History Pembayaran Siswa ... 181

4.3.14 Uji Coba Laporan Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran Siswa... 182

4.3.15 Uji Coba SMS Gateway ... 182

BAB V PENUTUP ... 185

5.1 Kesimpulan ... 185

5.2 Saran ... 186

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong merupakan salah satu SMA swasta di

Kecamatan Porong Sidoarjo, dibawah naungan Yayasan Kemala Bhayangkari

Ranting Pusdik Sabhara Porong yang beralamat di Jalan Bhayangkari 36-C

Porong Sidoarjo. Jumlah siswa untuk tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 1576

siswa yang terdiri dari 31 kelas, yaitu siswa kelas X IPA, X IPS, XI IPA, XI IPS,

XII IPA, dan XII IPS. Tujuan dari SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong adalah

menuju sekolah yang disiplin dan tertib dalam rangka meningkatkan kualitas atau

mutu pendidikan, dan meningkatkan kinerja guru dan karyawan.

Keuangan siswa pada SMA Kemala Bhayangkari meliputi;

1. Biaya Registrasi Siswa Baru, biaya ini dilunasi setelah dinyatakan diterima

sebagai siswa baru.

2. Biaya Partisipasi bulanan/SPP, biaya ini dilunasi setiap bulan sebelum tanggal

yang sudah ditentukan.

3. Biaya Partisipasi Pembangunan/ SP/ Uang Gedung, biaya ini dibayar di awal

tahun ajaran dan bisa diangsur sebanyak 3 kali sebelum kenaikan kelas.

4. Biaya Buku, biaya buku pada masing-masing kelas tidak sama karena

dibedakan menurut lintas minat dan kelas.

5. Biaya Daftar Ulang, siswa harus melakukan pembayaran daftar ulang setelah

(7)

2

6. Biaya Ujian Akhir Semester (UAS). Biaya ini harus dilunasi sebelum

mengikuti ujian, karena menjadi syarat pengambilan Kartu Peserta Ujian.

Pengelolaan keuangan siswa di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong

dilakukan oleh Kasir sekolah dan Tata Usaha (Bagian Keuangan). Untuk Biaya

Partisipasi bulanan/SPP dan Partisipasi Pembangunan dikelola oleh Yayasan

Kemala Bhayangkari sedangkan Biaya Buku, Daftar Ulang, Biaya Ujian, dsb

dikelola sendiri oleh pihak sekolah. Berikut adalah diagram alir Gambaran umum

proses keuangan siswa di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong saat ini.

(8)

3

Dari sistem yang ada saat ini, ditemukan beberapa kendala proses keuangan

siswa di SMA Kemala Bhayangkari antara lain sebagai berikut:

1. Bagian Kasir kesulitan dalam mencari informasi mengenai keuangan

masing-masing siswa.

2. Banyaknya jenis pembayaran, sehingga menyulitkan pihak Kasir untuk

mengelola data keuangan siswa.

3. Bagian Kasir masih harus melakukan beberapa kali proses pencatatan dalam

setiap transaksi pembayaran, masing-masing transaksi dicatat secara manual

ke dalam buku besar dan buku tersebut dibedakan menurut tiap-tiap kelas.

4. Keterlambatan pembayaran siswa juga sering terjadi, jika siswa terlambat

membayar maka siswa tersebut akan diberitahu melalui Wali Kelas. Namun,

pemberitahuan secara lisan ini seringkali tidak disampaikan siswa kepada

orang tua mereka.

5. Proses perhitungan untuk laporan keuangan siswa secara manual

membutuhkan ketelitian serta waktu yang lama.

6. Tata Usaha (Bagian Keuangan) kesulitan dalam mengecek dan menyusun

rekap laporan keuangan siswa, yang mengakibatkan keterlambatan dalam

menyelesaikan laporan yang harus diserahkan kepada Kepala Sekolah dan

Pihak Yayasan Kemala Bhayangkari.

Untuk mengatasi permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka

diharapkan dengan adanya Aplikasi tersebut dapat meningkatkan kinerja bagian

Kasir, karena Aplikasi tersebut dapat mempermudah bagian Kasir dalam

mengelola keuangan siswa dengan lebih cepat, dapat melakukan perhitungan

(9)

4

keuangan siswa, dan bagian Tata Usaha (Bagian Keuangan) tidak perlu

melakukan rekap laporan keuangan siswa satu-persatu karena dilakukan secara

otomasi. Aplikasi ini juga dapat membantu pihak sekolah dalam memberikan

pelayanan yang optimal dalam proses pembayaran keuangan siswa kepada orang

tua/wali murid. Orang tua/wali murid akan memperoleh notifikasi berupa Short Message Service (SMS) peringatan sebelum jatuh tempo pembayaran dari pihak sekolah, jika anak mereka belum melakukan pembayaran dari tanggal yang sudah

ditetapkan, sehingga mampu mencegah keterlambatan pembayaran. Selain itu

dengan aplikasi keuangan siswa ini dapat mempercepat proses ACC laporan

keuangan siswa oleh Kepala Sekolah, karena laporan keuangan siswa dapat

disajikan dalam bentuk yang lebih informatif dan real time untuk Kepala Sekolah

dan pihak Yayasan Kemala Bhayangkari.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam Tugas Akhir ini adalah “Bagaimana Merancang

dan Membangun Aplikasi Keuangan Siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3

Porong”.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari sistem yang dibahas adalah sebagai berikut:

Dalam pembuatan Tugas Akhir Rancang Bangun Aplikasi Keuangan Siswa

pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong, ruang lingkup permasalahan dibatasi

pada :

(10)

5

2. Apikasi ini tidak menangani Tabungan Siswa.

3. Aplikasi ini tidak menangani Cash flow.

4. Aplikasi ini tidak menangani Pembayaran formulir pendaftaran calon

siswa baru.

1.4 Tujuan

Dengan melihat perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penyusunan

tugas akhir ini adalah menghasilkan Aplikasi Keuangan Siswa pada SMA Kemala

Bhayangkari 3 Porong.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari aplikasi yang akan dibangun nantinya adalah:

1. Membantu pihak Kasir dalam hal:

a. Meningkatkan kualitas pelayanan keuangan siswa di SMA Kemala

Bhayangkari 3 Porong.

b. Mempersingkat proses pengolahan dan perhitungan laporan keuangan

siswa dengan dilakukannya otomasi.

c. Mengurangi potensi adanya kesalahan (human error) dalam melakukan

perekapan dan perhitungan laporan keuangan siswa dengan dilakukannya

otomasi.

d. Meningkatkan efisiensi penyampaian informasi pembayaran di SMA

Kemala Bhayangkari 3 Porong

2. Membantu pihak Tata Usaha (Bagian Keuangan) dalam hal:

Meningkatkan kinerja pihak Tata Usaha (Bagian Keuangan) dalam

(11)

6

3. Membantu pihak Yayasan Kemala Bhayangkari dalam hal:

Mengetahui laporan keuangan siswa SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong

dengan cepat dan akurat.

4. Membantu pihak Kepala Sekolah dalam hal:

a. Mempersingkat proses Persetujuan laporan keuangan siswa dengan

dilakukannya otomasi.

b. Mengetahui laporan keuangan siswa SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong

dengan cepat dan akurat.

5. Membantu Orang Tua/ Wali Murid dalam hal:

Mengetahui tentang informasi keuangan anak mereka secara berkala.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah yang ada,

perumusan masalah, pembatasan masalah yang akan dibahas,

tujuan dari penelitian, dan manfaat serta sistematika penulisan

tugas akhir ini

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan mengenai landasan teori yang terkait

(12)

7

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini diuraikan mengenai perancangan sistem yang terdiri

atas penjelasan dari analisa permasalahan, perancangan sistem,

data flow diagram, entity relationship diagram, struktur basis data serta desain input dan output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dalam bab ini dijelaskan tentang evaluasi dari sistem yang dibuat,

proses implementasi dari perangkat lunak yang telah melalui tahap

evaluasi.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan

setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses

(13)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Uang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008:1766) uang diartikan

:(1) Alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah,

dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam

lain yang dicetak dengan bentuk dan Gambar tertentu; (2) harta; kekayaan.

2.2 Pengertian Keuangan

Keuangan dalam KBBI (2008:1767) diartikan : (1) segala sesuatu yang

bertalian dengan uang; (2) seluk beluk uang; (3) urusan uang; (4) keadaan uang.

Contoh dalam kalimat: biaya rumah sakit tidak terjangkau oleh keuanganku.

(artinya: kondisi uang/harta/kekayaanku tidak bisa menjangkau biaya rumah sakit)

Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, keuangan adalah mempelajari

bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan

menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung

risiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti: (1) Ilmu

keuangan dan asset lainnya; (2) Manajemen asset tersebut; (3) Menghitung dan

mengatur risiko proyek (Ridwan dan Inge, 2003). Keuangan merupakan ilmu dan

seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan

setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar, dan

instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara

(14)

9

2.3 Pengertian dan Konsep Biaya Satuan Pendidikan

Menurut Biaya pendidikan didefinisikan sebagai nilai rupiah dari seluruh

sumber daya (input) baik dalam bentuk natura (barang), pengorbanan peluang, maupun uang, yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatan pendidikan. Untuk

kepentingan analisis, biaya pendidikan diukur sebagai biaya satuan (unit cost), yaitu biaya pendidikan per tahun per siswa dan biaya siklus (cycle cost), yaitu biaya yang dibutuhkan oleh setiap siswa untuk menyelesaikan suatu jenjang

pendidikan. Cycle cost adalah unit cost dikalikan dengan waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Biaya pendidikan

menurut (Supriadi, 2010) merupakan salah satu komponen

instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan

pendidikan (di sekolah). Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas,

yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan

pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga (yang dapat

dihargakan uang).

(Fattah, 2009) menambahkan biaya dalam pendidikan meliputi biaya

langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung

terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran

dan kegiatan belajar siswa seperti pembelian alat-alat pembelajaran, penyediaan

sarana pembelajaran, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan

pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung

berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan

yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar,

(15)

10

tulis,dll). Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2008 tentang pendanaan

pendidikan mengklasifikasikan biaya pendidikan menjadi tiga kelompok yaitu

biaya penyelenggaraan dan/ atau pengelolaan pendidikan, biaya pribadi peserta

didik, dan biaya satuan pendidikan. Biaya satuan pendidikan sediri meliputi: 1)

biaya investasi; 2) biaya operasional; 3) bantuan pendidikan; dan 4) beasiswa.

Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu

dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya satuan per siswa (unit cost). Biaya satuan ditingkat sekolah merupakan agregate biaya pendidikan tingkat sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua, dan masyarakat yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan

dalam satu tahun pelajaran. Biaya satuan permurid merupakan ukuran yang

mengGambarkan seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah sekolah

secara efektif untuk kepentingan murid dalam menempuh pedidikan.

Konsep biaya pendidikan sifatnya lebih kompleks dari keuntungan, karena

komponen biaya terdiri dari lembaga jenis dan sifatnya. Biaya pendidikan bukan

hanya berbentuk uang dan rupiah, tetapi juga dalam bentuk biaya kesempatan

(Opportunity Cost). Biaya kesempatan ini sering disebut “Income Forgone” yaitu potensi pendapatan bagi seorang siswa selama ia mengikuti pelajaran atau

mengikuti study. Sebagai contoh, seorang lulusan SMP yang tidak diterima untuk

melanjutkan pendidikan SMU, jika ia bekerja tentu memproleh penghasilan dan

jika ia melanjutkan besarnya pendapatan (upah, gaji) selama tiga tahun belajar di

SMU harus diperhitungkan. Oleh karena itu, biaya pendidikan akan terdiri dari

(16)

11

Kompleksitas isu tentang pembiayaan pendidikan semakin bertambah

manakala variabel-variabel lokasi geografis, status sekolah, status sosial-ekonomi

masyarakat, ciri khas sekolah, isu tentang pemerataan (equity), kualitas dan relevansi, dan faktor-faktor sosial budaya lainnya diperhitungkan (Dedi Supriadi,

2010:44). Biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan

Gambaran karakteristik keuangan sekolah. Analisis efesiensi keuangan sekolah

dalam pemanfataan sumber-sumber keuangan sekolah dan hasil (output) sekolah dapat dilakukan dengan cara menganalisa biaya satuan (unit cost) per siswa. Biaya

satuan persiswa adalah biaya rata-rata persiswa yang dihitung dari total

pengeluaran sekolah dibagi seluruh siswa yang ada di sekolah dalam kurun waktu

tertentu. Dengan mengetahui besarnya biaya satuan persiswa menurut jenjang dan

jenis pendidikan berguna untuk menilai berbagai alternatif kebijakan dalam upaya

peningkatan mutu pendidikan.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional lebih lanjut

telah mengatur beberapa pasal yang menjelaskan pendanaan pendidikan yaitu pada

Pasal 11 Ayat 2 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya

dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia

tujuh sampai lima belas tahun. Lebih lanjut pada Pasal 12, Ayat (1) disebutkan

bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan

beasiswa bagi yang berprestasi yang orangtuanya tidak mampu membiayai

pendidikannya dan mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orangtuanya

tidak mampu membiayai pendidikannya. Di samping itu disebutkan pula bahwa

(17)

12

pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Partisipasi masyarakat dalam pendidikan berbasis masyarakat adalah dengan

berperan serta dalam pengembangan, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi

pendidikan, serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standar nasional

pendidikan. Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat

bersumber dari penyelenggara, masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah

dan/atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat

memperoleh bantuan teknis, subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan

merata dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.

Pada Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan terdapat kerancuan antara Bab I Pasal 1 Ayat (10) dan Bab IX Pasal

62 Ayat (1) s/d (5) tentang ruang lingkup standar pembiayaan. Ketentuan Umum

tentang Standar Pembiayaan pada Pasal 1 tampak lebih sempit dari Pasal 62 yaitu

standar pembiayaan pada Pasal 1 adalah mencakup standar yang mengatur

komponen dan besarnya “biaya operasi” satuan pendidikan yang berlaku selama

satu tahun. Pada Pasal 62 mencakup “biaya investasi, biaya operasi dan biaya

personal”. Pada Bab IX: Standar Pembiayaan, Pasal 62 disebutkan bahwa:

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya

personal.

1. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)

meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya

(18)

13

2. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi biaya

pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti

proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

3. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)

meliputi:

a) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat

pada gaji.

b) Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan

c) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa

telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,

transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

2.4 Aplikasi WEB

(Janner, 2010), Aplikasi Web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi user melalui antarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence, mendukung transaksi dan komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi antara hipermedia dan sistem informasi. Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang

dapat dijalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk

pengeksekusian proses bisnis. Sedangkan menurut teknologinya, web dibagi menjadi dua yaitu web statis dan web dinamis.

(19)

14

informasi yang terkandung di dalamnya dapat diperbarui melalui aplikasi website tersebut.

Interaksi Web dibagi ke dalam tiga langkah yaitu:

1. Permintaan

User mengirimkan permintaan ke server web, via halaman web yang ditampilkan pada browserweb.

2. Pemrosesan

Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh user kemudian memproses permintaan tersebut.

3. Jawaban

Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser.

Halaman web bisa terdiri dari beberapa jenis informasi grafis (tekstual dan multimedia). Kebanyakan komponen grafis dihasilkan dengan tool khusus, menggunakan manipulasi langsung dan editor WYSIWYG.

2.5 Perl Hypertext Prepocessor (PHP)

Menurut (Arief, 2011) “Perl Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa

server-side-scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”. Dengan menggunakan program PHP, sebuah website akan lebih

interaktif dan dinamis.

Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu:

1. PHP merupakan sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi

dalam penggunannya.

2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft, seperti IIS atau

(20)

15

3. Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembangan interpreter pada PHP lebih cepat dan mudah, karena banyak milis-milis dan developer yang siap membantu pengembangan.

4. Jika dilihat dari segi pemahaman, PHP memiliki referensi yang begitu banyak

sehingga sangat mudah untuk dipahami.

5. PHP dapat berjalan pada 3 operating sistem, yaitu: linux, unix, dan windows, dan juga dapat dijalankan secara runtime pada suatu console.

2.6 Framework Codeigniter

Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk bekerja atau membuat program dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis.

Pemrogram tidak perlu membat program dari awal (from scracth), karena CI

menyediakan sekumpulan library yang banyak yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum, dengan menggunakan antarmuka dan

struktur logika yang sederhana untuk mengakses librarinya. Pemrogram dapat

memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan.

(21)

16

2.7 Bootstrap

Bootstrap adalah platform baru yang dikembangkan tim twitter. Pertama kali muncul pada ajang hackweek dan saat ini sedang dikembangkan. Platform ini

menggunakan sedikit coding CSS dan Javascript namun website tetap powerfull sesuai dengan perkembangan browser. Website yang menggunakan bootstrap akan menjadi lebih responsive, nyaman dan cepat.

2.8 My SQL

My SQL merupakan software RDBMS (Relational Database Management System) yang mengelola Database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak User (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded).

Beberapa alasan mengapa menggunakan My SQL sebagai server database:

a) Fleksibel

My SQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi desktop maupun aplikasi web dengan menggunakan teknologi yang bervariasi.

b) Performa Tinggi

My SQL memiliki mesin query dengan performa tinggi, dengan demikian proses transaksional dapat dilakukan dengan sangat cepat. Hal ini terbukti

dengan digunakannya My SQL sebagai Database dari beberapa aplikasi web yang memiliki traffic (lalu lintas) sangat tinggi.

c) Lintas Platform

(22)

17

d) Gratis

My SQL dapat digunakan secara gratis, meskipun ada software MYSQL yang bersifat komersial.

e) Proteksi Data yang Handal

My SQL menyediakan mekanisme yang powerfull untuk menangani hal tersebut, yaitu dengan menyediakan fasilitas manajemen User, enkrispsi data, dan lain sebagainya.

f) Komunitas Luas

Karena banyaknya user My SQL, maka kita dapat mengikuti salah satu komunitas My SQL. Hal ini dapat membantu sesama user My SQL dalam

memecahkan masalah.

2.9 Gammu

Gammu adalah salah satu aplikasi pengelola berbagai fungsi pada handphone, modem dan perangkat sejenis lainnya. Manfaat gammu adalah mampu mengirimkan sms dalam jumlah banyak melalui komputer. Salah satu

fungsi yang dikelola oleh gammu adalah SMS (Short Message Service). Beberapa

keunggulan gammu adalah :

a) Gammu mampu berjalan di windows maupun linux b) Gammu menggunakan Database MYSQL

c) Gammu adalah aplikasi open source

2.10 Short Message Service (SMS) dan SMS Gateway

(23)

18

memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk teks. SMS

didukung oleh GSM (Global System For Mobile Communication), TDMA (Time

Division Multiple Access), CDMA (Code Division Multiple Access) yang berbasis pada telepon seluler yang saat ini banyak digunakan. SMS (Short Message

Service) adalah merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI (European

Telecommunication Standards Institute) sebagian dari pengembangan GSM (Global System for Mobile Communication) Phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini memungkinkan

perangkat Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti Ponsel)

untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai

dengan 160 karakter melalui jaringan GSM.

Keuntungan menggunakan SMS antara lain (Carina, 2010):

1) Menerima dan mengirim pesan.

2) Mampu mengirim pesan ke banyak nomor telepon.

3) Merupakan sebuah mekanisme yang tergolong membutuhkan biaya yang

sangat murah.

4) Memiliki kemungkinan besar pesan langsung terkirim, sehingga tingkat

kegagalan kecil.

Cara kerja SMS yaitu mengirim pesan dari handphone pengirim ke handphone tujuan, tetapi pengiriman pesan tidak langsung terkirim ke handphone tujuan melainkan harus melewati SMS Center, barulah pesan tersebut terkirim ke

(24)

19

termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari short message. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangzani short message dari berbagai sumberseperti Voice Mail System (VMS), Web-based messaging, Email Integration, External Short Message Entities (ESME), dan lain-lain.

SMS Gateway (Tarigan, 2013) merupakan pintu gerbang bagi penyebaran

dengan menggunakan SMS. Manfaat dari SMS gateway adalah mengirim pesan secara gratis, dapat diakses melalui internet maupun handphone. Selain itu, SMS

Gateway dapat mengelola nomor yang ada di Database, sehingga tidak perlu memasukkan nomor ketika hendak mengirim pesan. Cara kerja SMS Gateway adalah sebagai berikut seperti yang dikutip pada buku yang di tulis oleh Daud

Edison Tarigan.

Gambar 2.1 Model SMS Gateway

2.11 Konsep Basis Data

2.11.1 Sistem Basis Data

Menurut (Linda, 2004) sistem basis data adalah suatu sistem menyusun

(25)

20

perusahan sehingga mampu menyedikan informasi optimal yang diperlukan

pemakai untuk proses pengambilan keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data

(database), sistem (perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai

(user), aplikasi lain (bersifat operasional).

Keuntungan sistem basis data adalah :

a. Mengurangi redudansi data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data

yang berbeda-beda senhingga pembaruan dilakukan berulang-ulang.

b. Menjaga konsistensi data.

c. Keamanan data dapat tejaga.

d. Integritas dapat dipertahankan.

e. Data dapat digunakan bersama-sama.

f. Menyediakan recovery.

g. Memudahkan penerapan standarisasi.

h. Data bersifat mandiri (data independence).

i. Keterpaduan data terjaga, memelihara data berarti data harus akurat. Hal ini

sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan

pendidikan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah :

a. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

b. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

(26)

21

Kerusakan sitem basis data yang dapat mempengaruhi departemen/ bagian yang

terkait.

2.11.2 Database

Menurut (Linda, 2004), Database adalah suatu susunan atau kumpulan data oparasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang

diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan mengunakan metode

tertentu mengunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal

yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan data yaitu redudansi untuk mengatasi masalah-masalah pada

penyusunan data yaitu redudansi dan inkosistensi data, kesulitan pengaksesan

data, isoalasi data untuk standarisasi, multile user (banyak pemakai), dan masalah

keamanan, masalah integrasi, dan masalah data independence (kebesaran data).

2.11.3 Database Management System (DBMS)

Menurut (Linda, 2004), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis data adalah kumpulan data, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri

dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data., menghapus data,

dan melaporkan data dalam basis data.

2.11.4 Desain Sistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah

mendapatkan Gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan. Kemudian

memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut (Jogiyanto, 2006)

desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:

(27)

22

b. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional.

c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

e. Berupa gambaran, perencnaan dan pembuatn sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan

berfungsi.

f. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan

perangkat keras dari suatu sistem.

2.11.5 Diagram Alir (Flowchart)

Menurut (Jogiyanto, 2001) bagan alir sistem merupakan bagan yang

menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini

menjelaskan tentang urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam

sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir

sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak seperti

(28)

23

Tabel 2.1 Simbol Flowchart

a. Diagram Alur Dokumen (Document Flow)

Document flow adalah bagan alir dokumen atau bisa disebut juga sebagai bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya. Dalam pembuatannya, document flow memiliki

Simbol Keterangan Simbol Keterangan

Dokumen Menunjukkan

Proses Manual Menunjukkan pekerjaan manual

(29)

24

ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah notasi-notasi

yang ada di dalamnya (Jogiyanto, 2006).

Tabel 2.2 Simbol yang terdapat di Document Flow

2.11.6 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut (Kendall, 2003), Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem,

yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem

No. Simbol Fungsi

1. Terminator Merupakan bentuk dari terminator simbol

yang digunakan pada awal pembuatan

document flow sebagai awal (Start) dan akhir (End)

2. Manual Process Merupakan notasi dari proses manual yang ada pada document flow. Dinyatakan

sebagai proses manual karena dalam

notasi document flow segala bentuk proses

masih belum dilakukan oleh komputer.

3. Document Merupakan notasi dari dokumen pada document flow. Notasi dokumen ini umumnya digambarkan sebagai bentuk

lain dari arsip, laporan atau dokumen

lainnya yang berbentuk kertas.

4. Decision (Keputusan)

Merupakan notasi dari suatu keputusan

dalam pengerjaan document flow. Dalam penggambaran notasi decision ini selalu menghasilkan dengan keputusan ya atau

(30)

25

yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan

untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam

sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data

berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana

data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data-data

terstruktur yang disebut DFD, penganalisis sistem dapat merepresentasi

proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall, 2003), dalam memetakan

DFD, terdapat beberapa simbol yang digunakan yaitu:

1. External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau

memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 2.2 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses

(31)

26

Gambar 2.3 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan

dijalankan.

Gambar 2.4 Simbol Process

4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.

Gambar 2.5 Simbol Data Store

2.12 Systems Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Dennis, Wixom dan Roth (2013), dalam membangun sistem

dengan menggunakan SDLC memiliki empat fase dasar yaitu perencanaan,

analisis, desain, dan implementasi. Setiap fase itu sendiri terdiri atas serangkaian

langkah dengan mengandalkan teknik sehingga menghasilkan produk.

Flow_1 Flow_1

1 Stor_2

Idea Planning Analysis Design Impleme

ntasi

System Succes

(32)

27

a. Perencanaan

Fase perencanaan ini adalah proses dasar dalam memahami mengapa sistem

informasi harus dibuat dan menjelaskan bagaimana tim proyek akan

melakukannya.

b. Analisis

Fase analisis ini menjelaskan pertanyaan tentang siapa yang akan

menggunakan sistem, apa yang akan dilakukan sistem, dimana dan kapan sistem

tersebut digunakan. Di dalam fase ini tim proyek melakukan investigasi sistem

saat ini, mengidentifikasi adanya perbaikan, dan mengembangkan konsep untuk

sistem yang baru.

c. Desain

Fase desain ini menentukan bagaimana sistem akan beroperasi dengan

perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang ada. Fase ini

juga termasuk menentukan tampilan antarmuka, formulir, laporan yang akan digunakan, spesifikasi program, basis data, dan bahan-bahan yang dibutuhkan.

d. Implementasi

Fase akhir di dalam SDLC adalah fase implementasi, dimana sistem ini

sudah benar-benar dibangun. Ini adalah fase yang biasanya paling diperhatikan,

karena ini adalah bagian yang terpanjang dan termahal di dalam proses

pengembangan.

2.13 Testing Software dan Black Box Testing

Menurut (Romeo, 2003), pengujian perangkat lunak adalah proses

(33)

28

verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut

spesifikasi), mendeteksi error, dan validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari user yang sebenarnya.

verifikasi adalah adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk

perangkat lunak, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi

hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. Validasi adalah melihat

kebenaran sistem, apakah proses yang telah dilakukan adalah apa yang sebenarnya

diinginkan atau dibutuhkan oleh user. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengujian merupakan tiap-tiap aktifitas pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk

melakukan evaluasi atau mengukur suatu atribut dari perangkat lunak.

Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mendapatkan informasi reliable

terhadap perangkat lunak dengan cara termudah dan paling efektif, antara lain:

a. Apakah perangkat lunak telah siap digunakan?

b. Apa saja resikonya?

c. Apa saja kemampuannya?

d. Apa saja keterbatasannya?

e. Apa saja masalahnya?

f. Apakah telah berlaku seperti yang diharapkan?

(34)

29

pada spesifikasi kebutuhan dari perangkat lunak. Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing adalah sebagai berikut:

a) Fungsi yang hilang atau tidak benar.

b) Error dari antar muka.

c) Error dari struktur data atau akses eksternal database. d) Error dari kinerja atau tingkah laku.

e) Error dari inisialisasi dan terminasi.

Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:

a) Bagaimana validasi fungsi yang akan diuji?

b) Bagaimana tingkah laku kinerja dari sistem yang akan diuji?

c) Kategori masukan apa saja yang bagus digunakan untuk test case?

d) Apakah sebagian sistem sensitif terhadap suatu nilai masukan tertentu?

e) Bagaimana batasan suatu kategori masukan ditetapkan?

f) Sistem mempunyai toleransi jenjang dan volume data apa saja?

g) Apa saja akibat dari kombinasi data tertentu yang akan terjadi pada operasi

(35)

30 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas detail mengenai analisis dan perancangan

sistem menggunakan model System Development Life Cycle (SDLC) waterfall dengan tahapan sebagai berikut:

3.1 Perencanaan

Tahapan pertama untuk metode system development life cycle (SDLC) adalah tahap perencanaan, dalam tahapan ini dilakukan survey ke lokasi SMA

Kemala Bhayangkari 3 Porong dan wawancara ke salah satu staf Tata Usaha

(Bagian Keuangan) dan Kasir di SMA tersebut.

3.1.1Studi Literatur

Studi literatur yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini adalah dengan

mencari sumber ilmu melalui buku, web dan jurnal dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai merancang dan membangun

sebuah aplikasi, sehingga aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan harapan dan

tidak keluar dari tujuan. Studi literatur yang dilakukan meliputi:

a) Mencari literatur yang berhubungan dengan keuangan siswa di SMA

Kemala Bhayangkari 3 Porong

b) Mengenai biaya pendidikan atau keuangan siswa

c) Tahapan Software Development Life Cycle (SDLC)

(36)

31

e) Mengenai SMS Gateway

3.1.2 Survey (Hasil Wawancaradan Observasi)

Pada tahap ini dilakukan survei tentang sistem atau proses bisnis yang sudah

ada. Survei ke sekolah ini dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara dan

observasi. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, didapatkan

beberapa informasi sebagai berikut:

1. Saat ini SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong memiliki 31 kelas dengan

jumlah siswa sebanyak 1576 siswa, dengan rincian sebagai berikut:

3.1 Tabel Jumlah Siswa Periode 2015/2016

2. Jenis pembayaran siswa di SMA Kemala Bhayangkari, antara lain;

a) Biaya Registrasi Siswa Baru (sudah termasuk biaya Partisipasi bulanan

atau SPP, Partisipasi Pembangunan, Kegiatan MOS, Seragam 4 stel dan

(37)

32

b) Biaya Partisipasi bulanan atau SPP dibayar setiap bulan sebelum

tanggal yang sudah ditentukan, dan akan dikenakan denda apabila

terlambat dalam melakukan pembayaran.

c) Biaya Pembangunan/ SP/ Uang Gedung, biaya ini bisa diangsur

sebanyak 3 kali sebelum kenaikan kelas.

d) Biaya Buku, biaya bisa diangsur sebanyak 2 kali selama satu semester.

e) Biaya Daftar Ulang, siswa harus melakukan daftar ulang setelah

kenaikan kelas. Biaya daftar ulang tersebut antara lain meliputi; Biaya

Partisipasi bulanan/SPP, Komputer, PIB, OSIS, Pramuka, PMR, Alat/

Pemeliharaan Sarana, Bapor Seni/ MKKS, Laboratorium, Majalah

Student Day, Dana Sehat/ PMI.

f) Biaya Ujian Akhir Semester (UAS). Biaya ini harus dilunasi sebelum

mengikuti ujian, karena menjadi syarat pengambilan Kartu Peserta

Ujian.

3. Di dalam proses bisNIS keuangan siswa tersebut melibatkan empat entitas,

yakni, Tata Usaha (bagian keuangan), Kasir, Kepala Sekolah dan Yayasan

Kemala Bhayangkari.

4. Tata Usaha (bagian keuangan) bertugas untuk mengecek, merekap dan

membuat laporan pembayaran siswa, Kasir bertugas untuk melayani

pembayaran siswa, Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, dan

Yayasan sebagai pengelola keuangan sekolah.

5. Pada saat transaksi pembayaran Kasir melakukan pencatatan secara manual

dan dilakukan pencatatan berulang, dan untuk menghitung keseluruhan

(38)

33

(bagian keuangan) membuat rekap pembayaran siswa dan laporan akhir

pembayaran dengan menggunakan microsoft excel, dan proses-proses tersebut cukup menyita waktu

6. Saat ini denda hanya diberlakukan untuk pembayaran SPP yaitu batas

pembayaran setiap tanggal 10, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Pembayaran SPP lebih dari tanggal 10 s/d 20 dikenakan denda sebesar

Rp. 20.000

b) Pembayaran SPP tanggal 21 s/d 30 dikenakan denda sebesar Rp. 30.000

7. Apabila terjadi tunggakan pihak sekolah hanya memberitahu secara lisan

kepada siswa, atau disampaikan oleh Wali Kelas kepada Orang Tua Wali

Murid pada waktu pertemuan atau penerimaan rapor.

3.2 Analisis Sistem

3.2.1 Identifikasi Permasalahan

Identifikasi permasalahan dilakukan pada saat maupun setelah proses

wawancara pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong. Permasalahan yang

muncul dengan menggunakan sistem saat ini antara lain sebagai berikut:

1. Bagian Kasir kesulitan dalam mencari informasi mengenai keuangan

masing-masing siswa dilihat dari banyaknya jumlah siswa di SMA Kemala

Bhayangkari 3 Porong.

2. Banyaknya jenis pembayaran, sehingga menyulitkan pihak Kasir untuk

mengelola data keuangan siswa.

3. Bagian Kasir masih harus melakukan beberapa kali proses pencatatan dalam

setiap transaksi pembayaran, masing-masing transaksi dicatat secara manual

(39)

34

4. Keterlambatan pembayaran siswa juga sering terjadi, jika siswa terlambat

membayar maka siswa tersebut akan diberitahu melalui Wali Kelas. Namun,

pemberitahuan secara lisan ini seringkali tidak disampaikan siswa kepada

orang tua mereka.

5. Proses perhitungan untuk laporan keuangan siswa secara manual

membutuhkan ketelitian serta waktu yang lama.

6. Tata Usaha (Bagian Keuangan) kesulitan dalam mengecek dan menyusun

rekap laporan keuangan siswa, baik laporan pembayaran maupun laporan

tunggakan, yang mengakibatkan keterlambatan dalam menyelesaikan

laporan yang harus diserahkan kepada Kepala Sekolah dan Pihak Yayasan

Kemala Bhayangkari.

Document Flow merupakan bagan yang menunjukkan aliran atau arus dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain di dalam sistem secara logika.

Document flow juga menggambarkan tiap-tiap bagian organisasi yang terlibat dalam pengolahan dokumen di dalam tiap-tiap proses. Namun, proses yang

digambarkan dalam document flow adalah proses manual atau proses yang selama

ini dikerjakan SMA Kemala Bhayangkari tanpa adanya sebuah sistem yang

membantu menangani proses tersebut. Proses bisnis tersebut akan dijelaskan pada

(40)

35

(41)

36

(42)

37

(43)

38

(44)

39

(45)

40

(46)

41

1.2.2.1Kebutuhan User

Kebutuhan user pada tabel 3.2 di bawah ini adalah kebutuhan yang telah disesuaikan dan menunjang tugas–tugas user terkait dengan aplikasi keuangan siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong. Tugas–tugas user dapat dilihat pada tabel 3.2.

3.2 Tabel Kebutuhan User

No. User Kebutuhan User

1. Tata Usaha (Bagian Keuangan)

1.1 Mengelola menu data master 1.2 Mengelola menu setting

1.3 Mengelola menu pencatatan siswa tiap kelas 1.4 Mengelola menu Generate pembayaran siswa 1.5 Mengelola menu Verifikasi pembayaran siswa 1.6 Mengelola Rekapitulasi Pembayaran

1.7 Mengelola History Pembayaran siswa 2. Kasir 2.1 Mengelola menu input data pembayaran

2.2 Mengelola perhitungan denda 2.3 Mengelola SMS gateway

2.4 Mengelola Rekapitulasi Pembayaran 2.5 Mengelola History Pembayaran siswa 3. Kepala

Sekolah SMA Kemala

Bhayangkari 3 Porong

3.1 Mengelola menu approval laporan pembayaran siswa 3.2 Dapat melihat laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

3.3 Dapat melihat grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

4. Yayasan SMA Kemala Bhayangkari

4.1 Dapat melihat laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

4.2 Dapat melihat grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

1.2.3 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional pada tabel 3.3 adalah kebutuhan fungsi yang

(47)

42

Tabel 3.3 Kebutuhan Fungsional

No User Kebutuhan User Kebutuhan Fungsioanl 1. Tata Usaha

(Bagian Keuangan)

1.1 Mengelola Menu Data Master

1. Menginputkan Data User 2. Menginputkan Data Siswa 3. Menginputkan Data Jurusan

4. Menginputkan Data Tahun Ajaran 5.Menginputkan Data Jenis Pembayaran 1.2 Mengelola Menu

Setting

1. Menginputkan Setting Pembayaran 2. Menginputkan Setting Denda SPP 1.3 Mengelola Menu

Pencatatan Siswa

Menginputkan Data Pencatatan Siswa

1.4 Mengelola Menu

Melakukan History pembayaran siswa

2. Kasir 2.1 Mengelola Menu

Pengiriman sms otomatis setiap kali transaksi pembayaran siswa

Melakukan History pembayaran siswa

3. Kepala Sekolah

3.1 Mengelola Menu Approval laporan pembayaran siswa

Melakukan approval laporan pembayaran siswa

3.2 Tampil laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

Dapat melihat laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

3.3 Tampil grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

Dapat melihat grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

(48)

43

4.2 Tampil grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

Dapat melihat grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa

3.3 Perancangan Sistem

Setelah tahap analisis dalam tahapan model System Development Life Cycle

(SDLC)frameworkwaterfalll selanjutnya adalah pembuatan desain. Pembuatan

desain disini berupa desain solusi system yang diusulkan guna mengatasi masalah

yang ada di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong berupa desain arsitektur, context

diagram, diagram jenjang, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), struktur tabel database, desain input output, dan desain ujicoba sistem.

3.3.1 Desain Arsitektur

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, tahap selanjutnya adalah

membuat desain aritektur. Pada desain arsitektur sistem yang baru tersebut

dijelaskan secara garis besar bagaimana jalannya proses bisnis dengan interaksi

(49)

44

(50)

Pada Gambar 3.7 menjelaskan tentang desain arsitektur aplikasi keuangan siswa,

yang membagi user menjadi 4 yaitu Tata Usaha (bagian keuangan) yang mempunyai hak akses untuk entri data master, setting pembayaran, setting denda,

pencatatan siswa tiap kelas, generate pembayaran, verifikasi pembayaran siswa, rekapitulasi pembayaran, dan history pembayaran siswa. Kasir memiliki hak akses

untuk melakukan input transaksi pembayaran, rekapitulasi pembayaran, history pembayaran siswa dan mengelola sms gateway. Kepala Sekolah memiliki hak akses approval pembayaran siswa dan melihat laporan pembayaran siswa begitupun juga dengan Yayasan Kemala Bhayangkari yang mempunyai hak akses

untuk dapat melihat laporan pembayaran siswa. Berdasarkan arsitektur aplikasi,

maka detil masukan, proses, dan keluaran dapat dilihat pada Gambar 3.8.

3.3.2 Blok Diagram

Pada Gambar 3.8 menjelaskan bagaimana proses yang terdapat aplikasi

keuangan siswa yaitu maintenance data master, setting pembayaran, setting denda

SPP, pencatatan siswa, generate pembayaran siswa, inputan pembayaran siswa, perhitungan denda, rekapitulasi pembayaran siswa, verifikasi pembayaran siswa,

(51)

46

(52)

47

a. Input

1) Data Jenis Pembayaran

Data jenis pembayaran adalah data yang berisi macam-macam jenis

pembayaran siswa. Data ini diinput oleh Tata Usaha (bagian keuangan). Data ini

digunakan untuk setting pembayaran, setting denda SPP dan rekapitulasi pembayaran.

2) Data Siswa

Data siswa adalah data yang berisi identitas siswa. Data ini diinput oleh Tata

Usaha (bagian keuangan). Data ini digunakan untuk proses pencatatan siswa tiap

kelas.

3) Data Jurusan

Data jurusan adalah data bidang studi yang ada di SMA Kemala

Bhayangkari. Data ini diinput oleh Tata Usaha (bagian keuangan). Data ini

digunakan untuk proses setting pembayaran dan rekapitulasi pembayaran.

4) Data Tahun Ajaran

Data tahun ajaran adalah data yang berisi periode tahun ajaran. Data ini

diinput oleh Tata Usaha (bagian keuangan). Data ini digunakan untuk proses

pencatatan siswa tiap kelas, setting denda, dan rekapitulasi pembayaran.

b. Proses

1) Setting Pembayaran

Proses Setting pembayaran digunakan untuk menetapkan berapa kali pembayaran dilakukan, dan menetapkan berapa jumlah rupiah yang harus dibayar

(53)

48

untuk melakukan generate pembayaran. Setting pembayaran ini dikelola oleh Tata

Usaha (bagian keuangan)

2) Setting Denda

Proses setting denda digunakan untuk menetapkan range tanggal denda, dan

jumlah denda yang harus dibayar. Output dari Setting denda ini digunakan untuk melakukan perhitungan denda. Setting denda ini dikelola oleh Tata Usaha (bagian

keuangan).

3) Pencatatan siswa tiap kelas

Proses Pencatatan siswa tiap kelas digunakan untuka mengelola siswa

berdasarkan kelas, proses pencatatan siswa ini dikelola oleh Tata Usaha (bagian

keuangan) dan dilakukan setiap kenaikan siswa atau apabila ada perpindahan

siswa.

4) Generate Pembayaran Siswa

Proses generate pembayaran siswa digunakan untuk mengenerate pembayaran masing-masing siswa secara otomatis, dimana masing-masing siswa

memiliki jumlah pembayaran yang berbeda-beda. Proses generate pembayaran ini

dikelola oleh Tata Usaha (bagian keuangan).

5) Input Pembayaran Siswa

Proses input pembayaran siswa digunakan untuk menginputkan pembayaran

siswa. Proses input pembayaran siswa ini dikelola oleh Kasir.

6) Perhitungan Denda

Proses perhitungan denda ini digunakan untuk menghitung secara otomatis

besarnya jumlah denda yang dikenakan pada siswa, apabila siswa melakukan

(54)

49

7) Verifikasi Pembayaran Siswa

Proses verifikasi pembayaran siswa yaitu melakukan Verifikasi hasil rekap

pembayaran siswa dengan jumlah uang yang diterima, sebelum dilakukan approve

oleh Kepala Sekolah. Proses verifikasi ini dikelola oleh Tata Usaha (Bagian

Keuangan).

8) Approval Pembayaran Siswa

Proses approval pembayaran siswa ini digunakan untuk menyetujui laporan

pembayaran siswa. Proses approval pembayaran siswa ini dikelola oleh Kepala Sekolah.

9) SMS Gateway

Proses SMS Gateway ini digunakan sebagai proses penyampaian informasi

peringatan sebelum jatuh tempo kepada orang tua/ wali murid, apabila siswa

tersebut belum melakukan pembayaran sebelum tanggal batas pembayaran

berupa notifikasi SMS

Output

1) Rekapitulasi Pembayaran

Proses rekapitulasi pembayaran siswa yaitu hasil rekap pembayaran

per-kelas. Proses rekapitulasi pembayaran ini dikelola oleh Tata Usaha (Bagian

Keuangan) dan Kasir.

2) Laporan Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran Siswa

Laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa ini menampilkan

rincian jumlah nominal peneriman dan tunggakan pembayaran seluruh siswa.

(55)

50

3) SMS Sebelum Jatuh Tempo

SMS sebelum jatuh tempoini berisi peringatan pemberitahuan sebelum jatuh

tempo kepada siswa yang belum melakukan transaksi pembayaran kepada orang

tua/ wali murid.

3.3.3 System Flow (Alir Sistem)

Pada sub-bab ini akan dijelaskan tentang alur yang ada di dalam sistem

sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah dibuat sebelumnya. Pada alir

sistem ini (System Flow) terdapat data masukkan, proses, serta output yang akan dihasilkan pada setiap fungsi. Untuk membuat aplikasi keuangan siswa pada SMA

Kemala Bhayangkari 3 Porong dibutuhkan system flow yang sesuai dengan proses

dan ketentuan yang berlaku pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong. Berikut

penjelasan system flow yang dibuat untuk membantu proses pembuatan aplikasi keuangan siswa ini.

A. System Flow Mengelola Login

Pada System flow mengelola login berfungsi untuk membagi hak akses tiap

user. User dibagi menjadi 4 yaitu Tata Usaha (Bagian Keuangan), Kasir, Kepala Sekolah, dan Yayasan Kemala Bhayangkari. Setiap user diharuskan memasukkan

(56)

51

B. System Flow Mengelola Data Master User

Pada system flow mengelola data user dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola data siswa maka diperlukan proses memasukkan data secara manual

yaitu input id user, password, jabatan, aktif user. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel data user. Sistem juga dapat menampilkan data user yang diambil dari tabel data user. Desain system flow mengolah data user dapat dilihat pada Gambar 3.10.

C. System Flow Mengelola Data Master Siswa

Pada system flow mengelola data siswa dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola data siswa maka diperlukan proses memasukkan data secara manual

yaitu NIS, nama siswa, jenis kelamin, jurusan, telpon orang tua/wali murid dan

status. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel

siswa. Sistem juga dapat menampilkan data siswa yang diambil dari tabel siswa.

(57)

52

(58)

53

(59)

54

(60)

55

D. System Flow Mengelola Data Master Jurusan

Pada system flow mengelola data jurusan dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola data jurusan maka diperlukan proses memasukkan data secara manual

yaitu nama jurusan dan status. Setelah itu, sistem akan melakukan proses

penyimpanan ke dalam tabel jurusan. Sistem juga dapat menampilkan data jurusan

yang diambil dari tabel jurusan. Desain system flow mengolah data jurusan dapat dilihat pada Gambar 3.12.

E. System Flow Mengelola Data Master Tahun Ajaran

Pada system flow mengelola data tahun ajaran dijelaskan bahwa untuk dapat

mengelola data tahun ajaran maka diperlukan proses memasukkan data secara

manual yaitu input tahun ajaran, semester dan status. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel tahun ajaran. Sistem juga dapat

menampilkan data tahun ajaran yang diambil dari tabel tahun ajaran. Desain

system flow mengolah data tahun ajaran dapat dilihat pada Gambar 3.13.

F. System Flow Mengelola Data Master Jenis Pembayaran

Pada system flow mengelola data jenis pembayaran dijelaskan bahwa untuk

dapat mengelola data jenis pembayaran maka diperlukan proses memasukkan data

secara manual yaitu input nama jenis pembayaran. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel jenis pembayaran. Sistem juga

dapat menampilkan data jenis pembayaran yang diambil dari tabel jenis

(61)

56

(62)

57

(63)

58

(64)

59

G. System Flow Setting Pembayaran

System flow setting pembayaran dimulai dari Tata Usaha (Bagian Keuangan) memilih menu Setting pembayaran, lalu sistem akan menampilkan data setting pembayaran. Tata Usaha (Bagian Keuangan) dapat menambahkan data setting pembayaran baru atau mengubah Setting pembayaran yang sudah ada.

Pada system flow setting pembayaran dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola setting pembayaran diperlukan beberapa proses yaitu pilih tahun ajaran, jurusan, jenis pembayaran, grade, dan input nominal. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel setting pembayaran. Sistem juga dapat menampilkan data setting pembayaran yang diambil dari tabel setting pembayaran. Desain system flow Setting pembayaran dapat dilihat pada Gambar 3.15.

H. System Flow Detil Setting Pembayaran

(65)

60

I. System Flow Setting Denda

System flowsetting denda dimulai dari Tata Usaha (Bagian Keuangan) memilih menu Setting denda, lalu sistem akan menampilkan data setting denda. Tata Usaha (Bagian Keuangan) dapat menambahkan data setting denda baru atau

mengubah setting denda yang sudah ada. Pada system flow Setting denda dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola setting denda diperlukan beberapa proses

yaitu pilih jenis pembayaran, tahun ajaran, dan grade. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel setting denda. Sistem juga dapat menampilkan data setting denda yang diambil dari tabel settingdenda. Desain system flow setting denda dapat dilihat pada Gambar 3.17.

J. System Flow Detil Setting Denda

System flow detil setting denda dimulai dari Tata Usaha (Bagian Keuangan) memilih menu tab detil Setting denda, lalu sistem akan menampilkan data detil setting denda. Tata Usaha (Bagian Keuangan) dapat menambahkan data

detil setting denda baru atau mengubah detil setting denda yang sudah ada. Pada

system flow Setting denda dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola detil setting denda diperlukan beberapa proses yaitu input periode denda, dan nilai denda. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel detil

setting denda. Sistem juga dapat menampilkan data detil setting denda yang diambil dari tabel detil settingdenda. Desain system flow detil setting denda dapat

(66)

61

K. System Flow Pencatatan Siswa

System flow pencatatan siswa kelas dimulai dari Tata Usaha (Bagian Keuangan) memilih menu pencatatan siswa kelas, lalu sistem akan menampilkan

data pencatatan siswa tiap kelas. Tata Usaha (Bagian Keuangan) dapat

menambahkan data pencatatan siswa kelas baru atau mengubah pencatatan siswa

tiap kelas yang sudah ada. Pada system flow pencatatan siswa kelas dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola pencatatan siswa kelas diperlukan beberapa proses

yaitu pilih tahun ajaran, jurusan, kelas, dan dilanjutkan dengan memilih siswa.

Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel anggota

kelas. Sistem juga dapat menampilkan data anggota kelas yang diambil dari tabel

anggota kelas. Desain system flow pencatatan siswa tiap kelas dapat dilihat pada Gambar 3.19.

L. System Flow Generate Pembayaran

System flow Generate pembayaran siswa dimulai dari Tata Usaha (Bagian Keuangan) memilih menu Generate pembayaran siswa, lalu sistem akan menampilkan form Generate pembayaran siswa. Pada system flow Generate pembayaran siswa dijelaskan bahwa untuk dapat melakukan Generate pembayaran maka terlebih dahulu memilih tahun ajaran, jurusan dan kelas maka

akan secara otomatis melakukan Generate dan disimpan ke dalam tabel pembayaran. Sistem juga dapat menampilkan data pembayaran yang diambil dari

(67)

62

(68)

63

(69)

64

(70)

65

(71)

66

(72)

67

(73)

68

M. System Flow Pembayaran Siswa

System flow pembayaran siswa dimulai dari Kasir memilih menu pembayaran siswa, lalu sistem akan menampilkan form pembayaran siswa. Pada system flow pembayaran siswa dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola transaksi pembayaran siswa dilakukan beberapa proses yaitu menginputkan NIS, dan

memilih jenis pembayaran. Maka sistem akan melakukan akumulasi denda secara

otomatis, lalu user memilih telah dibayar. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke tabel pembayaran. Sistem juga secara otomatis mengirim

notifikasi sms apabila siswa sudah melakukan pembayaran. Desain system flow transaksi pembayaran siswa dapat dilihat pada Gambar 3.21.

N. System Flow Rekapitulasi Pembayaran

System flow rekapitulasi pembayaran dimulai dari Tata Usaha (Bagian Keuangan) atau Kasir memilih menu rekapitulasi pembayaran, lalu sistem akan

menampilkan form rekapitulasi pembayaran. Pada system flow rekapitulasi pembayaran dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola rekapitulasi pembayaran

dilakukan beberapa proses yaitu memilih tahun ajaran, dan jenis pembayaran.

Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke tabel rekapitulasi

pembayaran. Sistem juga dapat menampilkan data rekapitulasi pembayaran yang

diambil dari tabel rekap. Desain system flow mengelola rekapitulasi pembayaran dapat dilihat pada Gambar 3.22.

(74)

69

Tata Usaha (Bagian Keuangan) memilih menu verifikasi pembayaran siswa, lalu

sistem akan menampilkan data rekap. Selanjutnya Tata Usaha (Bagian Keuangan)

mengecek apakah data rekap pembayaran siswa tersebut sudah sesuai. Setelah itu,

Tata Usaha (Bagian Keuangan) melakukan verifikasi bahwa data rekap tersebut

(75)

70

(76)

71

(77)

72

Gambar

Gambar 2.2 Simbol External Entity
Gambar 2.5 Simbol Data Store
Gambar 3.2 Document Flow Pembayaran SPP
Gambar 3.3 Document Flow Pembayaran SP/ Uang Gedung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang serupa, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan pada pasien usia 25-60 tahun di Rumah Sakit Bhayangkara, Porong,

Adanya hasil yang beragam dari hasil penelitian terdahulu yang sudah diuraikan sebelumnya, peneliti mengkaji ulang pengaruh Earning Per Share (EPS), Price to Book

Ketentuan mengenai BPHTB yang dituangkan dalam Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tersebut tentu saja sangat memudahkan bagi wajib pajak dalam

Berdasarkan tabel 7 diatas, terlihat bahwa pada atribut ekspektasi tamu mengenai layanan dan fasilitas hotel terendah pada Holiday Inn Hotel Dago menurut hasil

Dengan mengacu pada DS terbesar yaitu 0,28, dapat diketahui bahwa jika DS ≤ 0,35 maka tingkat pelayanan Hotel Mappanyukki masuk dalam kategori Indeks Tingkat Pelayanan

Benda putar yang terjadi dapat dipandang sebagai tabung dengan jari-jari kulit luar dan dalamnya berbeda, maka volume yang akan dihitung adalah volume dari kulit tabung.

Untuk melihat sejauhmana efektifitas program yang telah dila kukan oleh mitra taF, hasil pantauan dan evaluasi selama kami melakukan research dan interview dengan sejumlah guru