• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara)"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini,1996. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini.2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Asdi Mahasatya

Danim, Sudarwan.2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta

GomesFaustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset.

Handoko, T. Hani. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.BPFEYogyakarta, Yogyakarta

Hasibuan, Melayu.1996. Organisasi dan Motivasi : PT Bumi Aksara : Jakarta Luthans Fred, 2006, Perilaku Organisasi,edisi Sepuluh, Penerbit ANDI.

Yogyakarta

Mangkunegara Anwar Prabu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Rachmawati Ika Kusdyah, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,Penerbit ANDI. Yogyakarta

Rivai Veithzal, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan,Raja Grafindo Persada, Jakarta

Robbin Stephen.2006, Perilaku Organisasi. Salemba Empat, Jakarta.

Riduwan., (2002). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta, Bandung.

(2)

Aksara,Jakarta.

Sopiah, 2008, Perilaku Organisasi, Penerbit ANDI. Yogyakarta Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Suad Husnan, 2002. Manajemen Personalia, BPFE. Yogyakarta, Yogyakarta. Sedarmayanti, 2007, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja,

Bandung, Penerbit Mandar Maju.

Singarimbun dan Effendi . 1995. Metode Venelitian Survei. LP3ES. Jakarta. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi, Alfabete : Jakarta.

Suharyadi, Purwanto SK. 2004. Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern. jakarta : Salemba Empat.

Tika, M. Prabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Veithzal, Rivai. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Winardi, J. 2002. Motivasi & pemotivasian dalam manajemen. Jakarta : Raja Persada Grafindo

Wibowo, 2010, manajemen Kinerja, Rajawali Pers, Jakarta.

(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara di awali dari bentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian menjadi Kantor Wilayah pada tahun 1978. Kantor Wilayah ini adalah Instansi vertical Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di Daerah Tingkat 1, dimana tanggungjawab dipegang oleh Gubernur dengan tugas yang di bebankan sebangai berikut:

1. Menyelenggarakan tugas dan fungsi Departemen Pertambangan dan Energi di Wilayah yang bersangkutan.

B. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur Kepala Daerah Hukum Tingkat I dan instalasi lain yang terkait dalam rangka koordinasi, pertimbangan petunjuk dan bantuan teknik serta memberikan laporan mengenai masalah utama Pertambangan dan Energi Sumatera Utara.

C. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronasi baik dalam lingkungan masing-masing antar satuan organisasi baik dalam departemen serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah Daerah dengan tugas pokoknya masing-masing.

(4)

Secara garis besar perusahaan status Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut:

1) Tahun 1945, Jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran. 2) Tahun 1949, Kementerian Kemakmuran diganti menjadi Kementrian.

Perekonomian, Jawatan menjadi Dinas Pertambangan.

3) Tahun 1950, Kementrian Perekonomian Diubah menjadi Kementrian Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi Jawatan Pertambangan.

4) Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa Jawatan dan Biro Minyak dan Gas Bumi.

5) Tahun 1964, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan (DEFARDATAM)

6) Tahun 1966, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah menjadi departemen Perindustrian dan Pertambangan.

7) Tahun 1970, Tanggal 1 juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara di Medan. Pendirian

berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan No.338/Kpts/M/Pertambangan/1969.

8) Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera bagian Utara di Medan

(5)

Pertambangan Umun, Direktorial Jenderal Ketenagaan sedangkan Sekretaris Jendral dan Inspektorat masih dalam satu organisasi Kantor Daerah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan

10) Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen dan Energi Provinsi Utara diubah menjadi Kantor Wialayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh di Medan.

11) Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.

12) Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan Perda No.16 Tahun 1989.

13) Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

14) Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks Kantor Wilayah Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

(6)

3.2. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan 1. Visi

Visi dari Dinas Pertambanga dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah “Terwujudnya pengelolaan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah bagi kemajuan, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat malalui pembangunan” Makna dari visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi melalui pengelolaan pembangunan yang berwawasan dilingkungan.

b) Terwujudnya nilai pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah yaitu usaha Pertambangan dan Energi yang dapat meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan tambang dan energi.

c) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan kesejahteraan masyarakat.

d) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang bermanfaat bagi komponen masyarakat yang beragam.

2. Misi Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah:

(7)

b. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan Potensi Sumber Daya Mineral, Energi dan air bawah tanah dalam rangka pengembangan dan pengusahaannya dan pencegahan.

c. Meningkatkan kualitas data dan informasi Potensi bencana alam Geologi (tanah longsor, letusan gunung api dan gempa bumi) dalam rangka upaya penanggulangan dan pencegahan.

d. Meningkatkan pencarian sumber-sumber baru mineral dan Energi untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya mineral dan energi.

e. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan.

f. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak yang terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi masyarakat dan industri di Sumatera Utara.

g. Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan usaha Pertambangan dan Energi.

h. Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan rakyat setempat melalui pengusahaan Pertambangan dan Energi.

i. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengusahaan Pertambangan dan Energi dalam rangka terlaksananya kegiatan Pertambangan dan Energi dalam energy yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan.

(8)

3. Tujuan Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

b. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi. c. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya

mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi untuk dikembangkan.

d. Meningkatkan peluang pasar, investasi, pengusahaan pertambangan dan energi migas dan tenaga listrik.

e. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community Development) di sekitar wilayah Pertambangan.

f. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi.

g. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.

h. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan Instansi lingkunngan hidup, kehutanan dan Instansi terkait.

i. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.

(9)

k. Meningkatkan pengembangan pemanfaatan bahan galian untuk indutri sebagai bahan baku.

l. Meningkatkan penyediaan energi listrik di pedesaan yang belum dijangkau jaringan PLN.

m. Penyebaran luasan informasi Pertambangan dan Energi melaui promosi, booklet dan internet.

n. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air tanah. 4. Sasaran

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki sasaran sebagai berikut:

1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (aparatur) yang berkualitas dan professional.

2. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang Geologi Sumber Daya Mineral, Energi, Bencana Alam, Tanah Longsor, Gunung Api, Gempa Bumi dan Air Tanah/Hidrogeologi.

3. Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pasar bagi pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan.

(10)

5. Terwujudnya persepsi yang sama dengan Instansi lingkungan hidup, kehutanan dan Instansi terkait dalam hal pengelolaan pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.

6. Tersedianya perda tentang pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.

7. Tersedianya pengadaan energi listrik untuk masyarakat di daerah terpencil. 8. Tersedianya pengadaan air bersih untuk keperluan masyarakat.

1.3.5 Kebijakan

Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara membuat kebijakan sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas data/informasi Pertambangan dan Energi, pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah.

2. Peningkatan pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah.

3. Pengelolaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan. 4. Mendorong peran swasta dalam pengusahaan Pertambangan dan Energi. 5. Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternatif alamiah, seperti:

Pembangkit Listrik Tenaga Ait (PLTA) dan Pembangkti Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh swasta.

(11)

7. Menggalangkan sosialisasi kebijakan/hasil-hasil kegiatan dibidang Pertambangan dan Energi.

8. Mengoptimalkan pengadaan peralatan survey/eksplorasi dalam laboraturim.

3.3. Makna Logo Dinas Pertambanga Dan Energi Sumatera Utara

Gambar 1. Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan Komunisme.

(12)

3. Pabrik, Pelabuhan, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan, Daun Padi, tulisan “SUMATERA UTARA” melambangkan Daerah yang indah permai masyur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.

4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah kepalan tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pecinta, keadaan dan membela keadilan.

5. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotong-royongan yang dinamis.

3.4. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau tanggungjawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan system yang berlaku untuk mencapai tujuan dan sasarannya yang didukung oleh sarana dan prasarana.

(13)

Prinsip faktor penilaian organisasi adalah: a. Rumusan yang jelas

b. Pembagian Kerja

c. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab d. Rentang kekuasaan

e. Pengawasan

(14)

Susunan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara tampak pada gambar:

Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara

(15)

3.5.Deskripsi Jabatan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Bidang Kerja

Berdasarkan struktur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara maka tugas dan fungsi jabatan yagn berbeda pada organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat dijabarkan sebagai berikut:

A. Dinas Kepala

Kepala Dinas mempunyai tugas mendukung dan membantu Gubernur dalam melaksanakan perumusan dan penetapan pembinaan, pengkoordinasian dan memimpin pengendalian pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi dan pengelolaan dan pembinaan unit dan Pelaksana Teknis Dinas.

Uraian tugas Kepala Dinas:

1. Memimpin, membina, mensinkronisasi, mengendalikan tugas dan fungsi tugas.

2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah. 3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan penetapan

pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah.

(16)

5. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak dan gas bumi.

6. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai pertambangan dan energi sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintahan daerah.

7. Menyelenggarakan telahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan.

8. Menyelenggarakan koordinasi kerja sama dengan Instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas.

9. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi sekertaris, pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak bumi dan gas bumi.

10. Menyelengarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan di bidang Pertambangan dan Energi.

11. Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Pertambangan dan Energi lintas Kabupaten/Kota.

12. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

13. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

(17)

1. Sekretaris

2. Bidang Pertambangan Umum

3. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral 4. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi 5. Bidang Minyak dan Gas Bumi

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas 7. Kelompok Jabatan Fungsional

B. Sekretaris

Sebagai sekertaris mempunyai tugas untuk membantu Kepala Dinas dalam bidang administrasi umu, kepegawaian, keuangan dan program. Sekretaris Dinas mneyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan koordinasi rencana program kerja sekertariat, bidang-bidang dan unit pelaksana teknis Dinas

2. Pengkajian dan koordinasi perancanaan dan program Dinas, perencanaan dan program kesekretariatan dan anggaran belanja.

3. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian, dan pelayanan umum sesuai ketentuan dan standard yang diberikan.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

(18)

7. Penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundangundangan, pengelolaan perpustakaan, dan hubungan masyarakat. 8. Penyelenggaraan fasilitas dan pengaturan pengamanan kantor.

9. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat ineternal Dinas. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris dibantu oleh:

a) Sub Bagian Umum b) Sub Bagian Keuangan c) Sub Bagian Program C. Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksankan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian umum.

3. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data-data pegawai.

4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiunan pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/stuktural fungsional dan teknis.

5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan kedisplinan pegawai.

6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai.

(19)

8. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan serta pendokumentasian peaturan perundang-undangan.

9. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian suratsurat naskah dinas dan arsip.

10. Melaksankan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan layanan kantor.

D. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan mempunyai uraian tugas :

5. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris.

6. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan subbagian keuangan.

7. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Dinas. 8. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas. 9. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah. 10. Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan.

11. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.

12. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya. 13. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung

(20)

E. Kepala Sub Bagian Program

Kepala sub bagian program mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksaan tugas dinas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian program.

3. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program kerja sekretaris dan sub bagian program yang meliputi Pertambangan dan energi.

4. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring. 5. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data Pertambangan dan Energi. 6. Melaksanakan pengeloalaan dan pembinaan system informasi Pertambangan

dan Energi.

F. Kepala Bidang Pertambangan Umum

Kepala bidang pertambangan umum mempunyai tugas membantu Kepala Dians dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang pelayanan perizinan, pembinaan usaha, pengawasan pertambangan umum dan panas bumi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kapala Sub bagian Pertambangan Umum menyelenggarakan fungsi:

1. Menyelenggarakan pembuatan peraturan perundang-undangan daerah provinsi di bidang mineral, batu bara dan gas bumi.

2. Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota.

(21)

belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau k earah perairan kepulauan.

4. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.

5. Menyelenggarakan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksaan izin usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.

6. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi dan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional.

7. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pengusahaaan KP lintas Kabupaten/Kota.

8. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, dan batu bara untuk operasi produksi, serta panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.

9. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara dan panas bumi serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja Pertambangan di wilayah Provinsi.

(22)

11. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Tambang serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.

12. Menyelenggarakan evaluasi rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan serta analisis mengenai dampak lingkungan.

13. Menyelenggarakan pengkoordinasian perizinan dan pengawasan penggunaan bahan peledak di wilayah tambang sesuai dengan kewenangannya.

14. Menyelenggarakan pemberian bimbingan, survise dan konsultasi terhadap pemegang IUP, IPR atau IPK lintas Kabupaten/Kota.

15. Menyelenggarakan proses pengesahan Kepala Teknik Tambang yang diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di lapangan.

16. Menyelenggarakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan (KIM). 17. Menyelenggarakan proses perizinan gudang bahan peledak untuk kegiatan

usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi. 18. Kepala Bidang Pertambangan Umum dibantu oleh:

a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum b. Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan c. Seksi Pertambangan Umum

a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum

(23)

1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan penyusunan dalam rangka pembuatan peraturan perundang-undangan daerah Provinsi di bidang mineral, batu bara dan panas bumi.

2) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data informasi usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota.

3) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas dan koordinasi dalam rangka pemberian izin usaha Pertambangan mineral, batu bara, panas bumi pada wilayah Kabupaten/Kota paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas.

4) Melaksanakan pengkajian dan pemeriksaan berkas, evaluasi standar operasional pengelolaan lingkungan, pengkorrdinasian, pemberian izin usaha Pertambangan mineral dan batu bara untuk operasi produksi, yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.

5) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas, pengkoordinasian, pemberian izin badan usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka PMDN lintas Kabupaten/Kota.

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya. Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

(24)

8) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum sesuai standar yang ditetapkan.

b. Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum

Adapun tugas dan wewenang Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum yakni sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengkoordinasian, evaluasi teknis, pembinaan pelaksanaan izin usah pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.

2) Melaksanakan pemantauan, pemeriksaan dan bimbingan dalam rangka pelaksanaan, pengelolaan dan pembinaan pelaksanaan izin usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.

3) Melaksanakan koordinasi, bimbingan dan evaluasi teknis dalam rangka pembinaan pengusahaan KP lintas Kabupaten/Kota.

4) Melaksanakan pengumpulan data/bahan, penyusunan, pengelolaan data dan informasi mineral, batubara dan panas bumi serta pengusahaan sistem informasi Geografis wilayah kerja Pertambangan di wilayah provinsi.

5) Melaksanakan koordinasi, pengumpulan data/bahan dalam rangka penyusunan penetapan potensi panas bumi, neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara diwilayah provinsi.

(25)

7) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala-kepala Bidang pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

8) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Umum

Kepala Seksi pengawasan pertambangan umum, mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan Kepulauan.

2) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam rangka pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.

3) Melaksanakan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi, KP pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional.

(26)

5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

6) Melaksanakan, memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

7) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai standar yang ditetapkan.

8) Melaksanakan proses pemberian izin Kartu Meledakkan (KIM), proses pengesahan Kepala Teknik Pertambangan yang diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan dilapangan. 9) Melaksanakan proses penerbitan izin gudang bahan peledak untuk kegiatan

usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi. G. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral

Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

2) Menyelenggarakan pengkajian dan pengkoordinasian perencanaan program kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan bidang lain dan Sekretariat.

3) Menyelenggarakan pengkajian perencanaan pembuatan peraturan daerah dibidang air tabah.

(27)

5) Menyelenggarakan pengelolaan pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengeboran, izin penggalian dan izin penyerapan mata air, pemakaian air tanah atau pengusahaan air tanah lintas Kabupaten/Kota.

6) Penyelenggaraan pengkajian penetapan wilayah konservasi air tanah lintas Kabupaten/Kota.

7) Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara panas bumi dan air tanah.

8) Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi dan air tanah, neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara diwilayah Provinsi.

9) Menyelenggarakan penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota.

10) Menyelenggarakan pengkajian inventaris geologi dan sumber daya mineral, batubara panas bumi dan air tanah pada wilayah provinsi.

11) Menyelenggarakan pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada wilayah provinsi.

12) Menyelenggarakan penetapan zona pemanfaatan kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada lintas Kabupaten/Kota.

13) Menyelenggarakan penetapan pengelolaan lingkungan Geologi, Geologi Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi.

14) Menyelenggarakan inventaris lingkungan Geologi, Geologi Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi pada wilayah Provinsi. 15) Menyelenggarakan pelaksanaan kebijakan mitigas bencana Geologi pada

(28)

16) Menyelenggarakan inventaris dan pengelolaan kawasan rawan bencana Geologi pada wilayah Provinsi.

17) Menyelenggarkan pelaksanaan koordinasi mitigas bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota.

18) Menyelenggarakan pengelolaan informasi bencana Geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota. Kepala bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh:

a. Kepala Seksi Sumber Daya Mineral b. Kepala Seksi Hidrogeologi

c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan a. Seksi Sumber Daya Mineral

Kepala Seksi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan inventarisasi geologi dan sumber daya mineral dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.

2) Melaksanakan inventarisasi batu bara dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.

3) Melaksanakan inventarisasi panas bumi dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.

4) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi sumber daya mineral. 5) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi batu bara.

6) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi panas bumi.

(29)

9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber daya Mineral sesuai bidang tugasnya.

10) Melaksanakan dan memberikan masukan kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.

11) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

b. Kepala Seksi Hidrogeologi

Kepala Seksi Hidrogeologi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengurapan mata air pada cekungan air tanah sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

2) Melaksanakan eksplorasi dan eksploitasi air tanah, pemetaan Hidrogeologi, penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3) Melaksanakan penyelidikan pencemaran air tanah, inventarisasi potensi air bawah tanah, pengawasan pemakaian dan pengusahaan air tanah, pengendalian pemakaian dan pengusahaan air tanah.

c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan

Kepala Seksi Geologi Lingkungan, mempunyai uraian tugas:

1) Melaksanakan dan menetapkan pengelolaan lingkungan geologi.

2) Melaksanakan penyelidikan geologi teknik, gerakan tanah longsor, daerah rawan gempa bumi dan pemantauan aktivitas gunung api.

(30)

4) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi bencana geologi, sosialisasi mitigas bencan geologi dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.

5) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

H. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi

Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan penyusunan peraturan daerah Provinsi di Bidang listrik dan Ketenagalistrikan, penyusunan rencana umu ketenagalistrikan (RUKD), regional, pemberian izin usaha penyediaan tenaga listrik maupun energy listriknya lintas Kabupaten/Kota.

2) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang izin usahanya dikeluarkan oleh Provinsi dan pemberian Izin Operasi Penyediaan Tenaga Listrik (IOPTL) yang sarana instansinya mencakup lintas Kabupaten/Kota.

3) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.

4) Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan inspektur Ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.

5) Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal bidang dan juga tugas lain,sesuai tugas dan fungsinya.

(31)

b. Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru. c. Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.

a. Seksi Perizinan Ketenagalistrikan

Seksi Ketenagalistrikan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi.

2) Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data perizinan.

3) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang izinnya dikeluarkan Provinsi dan pemberian izin operasi penyediaan Tenaga Listrik yang sarana instalasinya mencakup lintas Kabupaten/Kota.

4) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha Ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.

5) Melaksanakan tugas alin, sesuai bidang tugasnya.

b. Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan Dan Energi Baru mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik Dan Pemanfaatan Energi.

(32)

3) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data listrik dan energi baru terbarukan.

4) Melaksanakan penyusunan peraturan daerah provinsi di bidang ketenagalistrikan.

5) Melaksanakan penyusunan Rancana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD).

6) Melaksanakan sosialisasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

7) Melaksanakan evaluasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan.

8) Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan tenaga listrik dan energi baru terbarukan dengan menggalakkan pelaksanaan internsifikasi, diversifikasi dan konservasi energi.

9) Melaksanakan penyelidikan dan pengembangan ketenagalistrikan dan sumber energi lainnya.

10) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.

11) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. 12) Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugasnya.

c. Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan

(33)

1) Melaksanakan pengumpulan data dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi.

2) Melaksanakan penyusunan perencanaan kerja Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.

3) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data pembangkit listrik.

4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh provinsi.

5) Melaksanakan sosialisasi cara-cara berhemat energi dengan mengadakan pembinaan dan pengendalian pengawasan ketenagalisrikan dan energi lainnya, sesuai ketentuan yang ditetapkan.

6) Melaksanakan evaluasi hasil program pembinaan dan pengendalian pengawasan ketenagalistrikan dan energi lainnya, sesuai ketentuan yang ditetapkan.

7) Melaksanakan pengawasan ketenagalistrikan di sektor pembangkitan, transmisi, distribusi mulai dari tahap prakonstruksi, konstruksi, operasional sampai pasca operasional, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 8) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan.

9) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. 10) Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan bidang tugasnya.

I. Bidang Minyak dan Gas Bumi

(34)

1. Menyelenggarakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi bersama pemerintah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerjasama untuk kegiatan lain diluar kegiatan migas pada lintas Kabupaten/Kota jika kontrak wilayah kerja telah berakhir.

3. Menyelenggarakan pengawasan jumlah armada pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah provinsi yang meliputi jumlah armada dan kapasitas pengangkutan BBM.

4. Menyelenggarakan inventarisasi jumlah badan usaha kegiatan hilir yang beroperasi di daerah provinsi dengan melakukan pendataan.

5. Menyelenggarakan penetapan harga bahan bakar minyak, jenis minyak tanah pada tingkat konsumen rumah tangga dan usaha kecil melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera tentang Harga Eceran Tertinggi (HET). 6. Menyelenggarakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdaftar

(NPT).

7. Menyelenggarakan koordinasi pengawasan pengendalian pendistribusian dan tata niaga bahan bakar dari agen dan pangkalan dan sampai di wilayah Provinsi.

8. Menyelenggarakan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan dan penyediaan BBM lintas Kabupaten/Kota.

(35)

operasi paling jauh 12 mil laut di ukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.

J. Menyelenggarakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang minyak dann gas bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di Daerah yang bersangkutan.

K. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Migas serta pembinaan Jabatan Fungsional Provinsi.

Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi dalam melakukan tugasnya dibantu oleh beberapa seksi antara lain:

a. Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

b. Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi c. Seksi Minyak dan Gas Bumi

a. Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Kepala Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi.

(36)

3) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang berlaku. 4) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan

peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi, sesuai dengan standar yang ditetapkan.

5) Melaksanakan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

6) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.

8) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya.

9) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan.

b. Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi

(37)

1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /data untuk penyusunan rencana jangka menengan dan tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas bumi.

2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang berlaku. 4) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan

peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi dan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai dengan standar yang dtetapkan.

5) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai kententuan dan standar yang ditetapkan.

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.

7) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya.

(38)

c. Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi

Kepala Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, pengembangan dan peningkatan pengawasan Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan.

2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3) Melaksanakan pengawasan teknis dan lindungan lingkungan terhadap kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi, pengawasan mutu bahan bakar minyak pada depot dan stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk umum, pengawasan jumlah armada pengangkutan dan kapasitas pengangkutan bahan bakar minyak di daerah provinsi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

4) Melaksanakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdafatar (NPT) pada pelumas yang beredar di pasaran, sesuai peraturan dan perundangundangan.

(39)

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.

7) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai bidang tugasnya.

(40)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden sebanyak 50 pegawai sebagai sampel dalam penelitian ini. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut, di bawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian di distribusikan sebagai berikut:

A. Deskripsi Data Identitas Responden

Data identitas responden mencakup distribusi data responden menurut jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut ini :

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 1

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-Laki 33 66

Perempuan 17 34

Total 50 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

(41)

Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara lebih didominasi oleh pegawai yang berjenis kelamin laki-laki

b. Berdasarkan Usia

Tabel 2

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

21-30 Tahun 2 4

31-40 Tahun 9 18

41-50 Tahun 10 20

51-60 Tahun 29 58

Total 50 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa pegawai yang ada di Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara lebih didominasi oleh pegawai yang berusia 21-30 tahun yakni sebanyak 2 orang (4%), kemudian diikuti dengan usia 31-40 tahun sebanyak 9 orang (18%), sedangkan usia 41-50 tahun sebanyak 10 orang (29%), dan usia 51-60 tahun sebanyak 29 orang ( 58%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum pegawai Dinas Pertabangan dan Energi Sumatera Utara merupakan orang-orang yang masih produktif dan masih semangat bekerja.

Tabel 3

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase

SMA/Sederajat 16 32

Diploma (D1, D3) 4 8

Sarjana (S1, S2, S3) 30 60

Total 50 100

(42)

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Suamatera Utara lebih banyak berasal dari tamatan sarjana sebanyak 30 orang (60%), kemudian tamatan diploma sebanyak 4 orang (8%), selanjutnya tamatan SMA sebanyak 16 orang (32%). Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa latar belakang pendidikan dari kebanyakan responden berasal dari tamatan sarjana. Latar belakang pendidikan pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara menunjukkan bahwa jenjang pendidikan tinggi karena telah menyelesaikan tingkat pendidikan sarjana.

Tabel 4

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja

Jumlah Presentase

0-5 Tahun 1 2

6-10 Tahun 4 8

11-15 Tahun 2 4

16-20 Tahun 5 10

>21 Tahun 38 76

Total 50 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

(43)

B. Deskripsi Data Variabel Penelitian 1. Kusioner Variabel X (Motivasi)

Untuk mengukur variabel Kualitas Pelayanan digunakan 10 indikator yang kemudian diubah menjadi pertanyaan. Pada setiap pertanyaan terdapat 5 alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu dari kelima alternatif yang tersedia. Berdasarkan jawaban responden dari kuisioner yang disebarkan, maka diperoleh hasil berikut:

1.Tanggung Jawab

Tabel 5

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tanggung Jawab Pegawai Terhadap Tugas

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Bertanggung Jawab 38 76

2 Bertanggung Jawab 10 20

3 Cukup Bertanggung Jawab 2 4 4 Kurang Bertanggung Jawab 0 0 5 Tidak Bertanggung Jawab 0 0

Jumlah 50 100

Sumber: Hasil Penelitian 2016

(44)

2. Pengakuan

Tabel 6

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemeberian pujian Terhadap Pegawai

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Sering 4 8

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa yang menjawab sering 33 orang (66%), selanjutnya yang menjawab sangat sering 4 orang (8%) dan kemudian yang menjawab cukup sering 13 orang (26%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan atasan sering memberikan pujian terhadap pegawai yang bekerja dengan baik.

3. Pencapaian Prestasi

Tabel 7

Distribusi Jawaban Responden Tentang Bekerja Sesuai Dengan Peraturan dan Standar Kerja

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Sesuai 11 22

Sumber: Hasil Penelitian 2016

(45)

kemudian yang menjawab cukup sesuai 2 orang (4%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan bekerja sesuai dengan peraturan dan standar kerja.

4. Kemajuan

Tabel 8

Distribusi Jawaban Responden Tentang Keinginan Pegawai Bekerja Lebih Giat

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat ingin 12 24

2 Ingin 37 74

3 Cukup Ingin 1 2

4 Kurang Ingin 0 0

5 Tidak ingin 0 0

Jumlah 50 100

Sumber: Hasil Penelitian 2016

(46)

5. Gaji

Tabel 9

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Pegawai Terhadap Gaji yang Diterima Setiap Bulan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Puas 11 22

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarkan tabel 9 diatas, dapat dilihat bahwa yang menjawab Puas 37 orang (74%), selanjutnya yang menjawab sangat puas 11 orang (22%), selanjutnya yang menjawab cukup puas 2 orang (4%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan puas terhadap gaji yang diterima setiap bulannya.

6. Pengawasan

Tabel 10

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Menegur hasil Kerja Pegawai

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Sering 4 8

(47)

orang (74%), selanjutnya yang menjawab cukup sering 9 orang (19%),dan kemudian yang menjawab sangat sering 4 orang (8%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan pimpinan sering menegur hasil kerja pegawai.

7. Lingkungan Kerja

Tabel 11

Distribusi Jawaban Responden Tentang Lingkungan Kerja

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat menyenangkan 4 8

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarakan tabel 11 diatas, dapat dilihat bahwa yang menjawab menyenangkan 37 orang (8%), dan kemudian yang menjawab cukup menyenangkan 9 orang (18%), dan selanjutnya yang menjawab sangat menyenangkan 4 (8%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan bahwa lingkungan kerja pegawai menyenangkan.

8. Jaminan Kerja

Tabel 12

Distribusi Jawaban Responden Tentang Program Pemberian Jaminan Hari Tua

NO Responden Jumlah Presentase

(48)

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarakan tabel 12 diatas, dapat dilihat bahwa yang menjawab baik 26 orang (52%), selanjutnya yang menjawab sangat baik 12 orang (24%), selanjutnya yang menjawab cukup baik 8 orang (16%) dan kemudian yang menjawab buruk 4 orang (8%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang program pemberia jaminan hari tua berjalan dengan baik.

9. Hubungan Interpersonal Antar Sesama Rekan Kerja Tabel 13

Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Kerja Sama dan Rasa Memiliki Terhadap Rekan Kerja

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat baik 16 32

2 Baik 23 46

3 Cukup baik 9 18

4 Buruk 2 4

5 Tidak buruk 0 0

Jumlah 50 100

Sumber: Hasil Penelitian 2016

(49)

10. Kenaikan Pangkat

Tabel 14

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kenaikan Pangkat Sesuai Dengan Kurun Waktu Yang Ditetapkan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Sesuai 5 10

2 Sesuai 36 72

3 Cukup sesuai 7 14

4 Kurang sesuai 2 4

5 Tidak sesuai 0 0

Jumlah 50 100

Sumber: Hasil Penelitian 20156

Berdasarkan tabel 14 diatas, dapat dilihat bahwa yang menjawab sesuai 36 orang (72%), selanjutnya yang menjawab cukup sesuai 7 orang (14%), selanjutnya yang menjawab sangat sesuai 5 orang (10%) dan kemudian yang menjawab kurang sesuai 2 orang (4%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan kenaikan pangkat sesuai dengan kurung waktu ditetapkan.

2. Kuisioner Variabel Y (Kinerja Pegawai)

(50)

1. Kuantitas

Tabel 15

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan Pegawai Dalam Mencapai Sasaran Kerja Yang Ditetapkan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat mampu 23 46

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarkan tabel 15 diatas, dapat dilihat bahwa yang menjawab mampu 25 orang (50%), selanjutnya yang menjawab sangat mampu 23 orang (46%), selanjutnya yang menjawab cukup mampu 2 orang (4%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan mampu dalam pencapaian sasaran kerja yang ditetapkan.

2. Kualitas

Tabel 16

Distribusi Jawaban Responden Tentang Penyelesaikan Tugas Lebih Cepat Dari Waktu Yang Ditentukan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat cepat 4 8

Sumber: Hasil Penelitian 2016

(51)

yang menjawab cukup cepat 13 orang (26%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan cepat dalam menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang ditetapkan.

3. Pengetahuan Pekerjaan

Tabel 17

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pekerjaan Yang Diberikan Sesuai Dengan Pengetahuan Yang Dimiliki

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Sesuai 4 8

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa yang menjawab sesuai 29 orang (58%), selanjutnya yang menjawab cukup sesuai 16 orang (32%), selanjutnya yang menjawab kurang sesuai 1 orang (2%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan pekerjaan yang diemban sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.

4. Kerja Sama

Tabel 18

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kerja Sama Antar Pegawai Lainnya Dalam Menyelesaikan Tugas

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat puas 4 8

2 Puas 29 58

3 Cukup puas 16 32

4 Kurang puas 1 2

(52)

Jumlah 50 100 Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa yang menjawab puas 29 orang (58%), selanjutnya yang menjawab cukup puas 16 orang (32%), selanjutnya yang menjawab sangat puas 4 orang (8%), dan kemudian yang menjawab kurang puas 1 orang (2%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan puas dengan kerja sama antar pegawai lainya dalam menyelesaikan tugas.

5. Ketergantungan

Tabel 18

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepercayaan Dari Pegawai Untuk Mendiskusikan Hasil Kerja

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Sering 8 16

2 Sering 28 56

3 Cukup Sering 13 26

4 Jarang 1 2

5 Tidak pernah 0 0

Jumlah 50 100

Sumber: Hasil Penelitian 2016

(53)

6. Inisiatif

Tabel 20

Distribusi Jawaban Responden Tentang Melakukan Pekerjaan Tanpa Harus Diperintah Oleh Atasan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat mampu 9 18

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa yang menjawab mampu 34 orang (68%), selanjutnya yang menjawab sangat mampu 9 orang (18%), dan yang menjawab cukup mampu 7 orang (14%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan mampu melakukan pekerjaan tanpa harus diperintah oleh atasan.

7. Kreatif

Tabel 21

Distribusi Jawaban Responden Tentang Memberikan Gagasan Untuk Kemajuan Dinas

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat Sering 4 8

Sumber: Hasil Penelitian 2016

(54)

selanjutnya yang menjawab sangat sering 4 orang (8%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan sering memberikan gagasan untuk kemajuan dinas.

8. Kualitas Personal

Tabel 22

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelaksanaan Lembur

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat sesuai 4 8

Sumber: Hasil Penelitian 2016

Berdasarkan tabel di atasa, dapat dilihat bahwa yang menjawab cukup sesuai 22 orang (44%), selanjutnya yang menjawab sangat kurang sesuai 9 orang (18%), yang menjawab tidak sesuai 8 orang (16%), yang menjawab sesuai 7 orang (14%), dan yang menjawab sangat sesuai 4 orang (8%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan sering lembur dalam menyelesaikan tugas yang belum selesai.

Tabel 23

Distribusi Jawaban Responden Tentang Terlambat datang kerja tanpa alasan

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat sering 0 0

(55)

Berdasarkan tabel di atasa, dapat dilihat bahwa yang menjawab cukup sering 18 orang (36%), selanjutnya yang menjawab Jarang 17 orang (28%), kemudian yang menjawab tidak sering 8 orang (16%), dan yang menjawab sering 7 orang (14%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai yang mengatakan cukup sering tidak masuk tanpa alasan.

Tabel 24

Distribusi Jawaban Responden Tentang Menghadiri/Mengikuti Kegiatan/aturan Kedinasan Seperti Upacara, Senam Pagi

NO Responden Jumlah Presentase

1 Sangat sering 0 0

2 Sering 11 22

3 Cukup sering 23 46

4 Jarang 12 24

5 Tidak 4 8

Jumlah 50 100

Sumber: Hasil Penelitian 2016

(56)

BAB V ANALISA DATA

A. Rekapitulasi Data

Setelah seluruh data yang diperoleh dari hasil penelitian diuraikan, maka tahap selanjutnya adalah melakukakn pembahasan dan interpretasi data untuk masing-masing variabel penelitian, yakni dengan membuat rekapitulasi data dari Motivasi (Variabel X) dan kinerja pegawai (Variabel Y).

5.1.1. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Motivasi (Variabel X)

Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilai/skor tertinggi adalah 39,4104 dan nilai/skor terendah adalah 20,1752. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2005) :

I = ������������� − �����������ℎ �����ℎ��������

I = 39,4104−20,1752 5

I = 19,2352 5

I = 3,84704

Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :

(57)

Untuk kategori rendah : 24,02221 – 27,86925 Untuk kategori sangat rendah : 20,1752 – 24,02220

Untuk mengetahui pengaruh Motivasi di Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut ini :

Tabel 25

Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Motivasi

Kategori Interval Frekuensi Persentase(% )

Sangat Tinggi

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa Motivasi di Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara, berada pada kategori sedang yang ditunjukkan dari 22 responden (44%), kategori sangat tinggi sebanyak 3 orang (6%), kategori tinggi sebanyak 10 orang (20%), selanjutnya kategori rendah sebanyak 12 orang (24%) dan kategori sangat rendah sebanyak 3 orang (6%). Jawaban responden berada pada kategori sedang.

5.1.2. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Kinerja Pegawai (Variabel Y)

(58)

I = ������������� − �����������ℎ

Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :

Untuk kategori sangat tinggi : 38,18392 – 42,5213 Untuk kategori tinggi : 33,84653 – 38,18391 Untuk kategori sedang : 29,50914 – 33,84652 Untuk kategori rendah : 25,17175 – 29,50913 Untuk kategori sangat rendah : 20,83436 – 25,17174

Tabel 26

Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Kinerja Pegawai Kategori Interval Frekuensi Persentase(% ) Sangat Tinggi

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

(59)

(26%) dan kategori sangat rendah sebanyak 7 orang (14 %). Jawaban responden berada pada kategori rendah.

B. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Untuk melakukakn uji validitas, maka nilai dari thitung dengan terlebih

dahulu mencari nilai r dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson. Nilai r yang diperoleh digunakan untuk memperoleh nilai dari thitung dengan

menggunakan rumus Uji-t. Untuk melihat nilai ttabel dalam penelitian ini dengan

ketentuan dk = n-2, 50-2 = 48 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka angka yang diperoleh dari nilai ttabel adalah 2,0106.

Berdasarkan pengujian atas 20 item pertanyaan yang terdiri dari 10 item pertanyaan untuk variabel x (motivasi) dan 10 item pertanyaan untuk variabel y (kinerja pegawai) dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2013 dapat diperoleh validitas instrumen masing-masing item pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 27

Validitas Instrumen Untuk Variabel X (Motivasi) No Pertanyaan thitung <or> ttabel Validitas

1 3,320374 > 2,0106 Valid

2 5,673661 > 2,0106 Valid

3 2,865979 > 2,0106 Valid

4 3,004362 > 2,0106 Valid

5 2,807647 > 2,0106 Valid

6 2,524741 > 2,0106 Valid

(60)

8 2,298632 > 2,0106 Valid

9 3,991059 > 2,0106 Valid

10 3,916221 > 2,0106 Valid

Sumber : Hasil Data Penelitian 2016 Yang Telah Diolah

Dari tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid, yang diperoleh dari thitung>ttabel untuk dk = 50-2 = 48 dan alpha (α) = 5%.

Tabel 27

Validitas Instrumen Untuk Variabel Y (Kinerja Pegawai) No Pertanyaan thitung <or> ttabel Validitas

1 2,754053 > 2,0106 Valid

2 5,854727 > 2,0106 Valid

3 5,260679 > 2,0106 Valid

4 5,260679 > 2,0106 Valid

5 2,664452 > 2,0106 Valid

6 2,174878 > 2,0106 Valid

7 4,82762 > 2,0106 Valid

8 3,964078 > 2,0106 Valid

9 5,909244 > 2,0106 Valid

10 3,021593 > 2,0106 Valid

Sumber : Hasil Data Penelitian 2016 Yang Telah Diolah

Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid, yang diperoleh dari thitung>ttabel untuk dk = 50-2 = 48 dan alpha

(61)

2. Uji Reliabilitas

Pada uji reliabilitas instrumen, butir-butir instrumen di belah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap. Untuk kelompok instrumen ganjil, skor butirnya dijumlah sehingga menghasilkan skor total, sama juga dengan kelompok instrumen genap. Selanjutnya skor total antara kelompok instrumen ganjil dan genap dicari korelasinya dengan rumus korelasi Product Moment Pearson. Perhitungan korelasi ini dengan menggunakan program Microsoft Excel 2013, sehingga diperoleh r = 0,397573 untuk variabel x dan r = 0,724249 untuk variabel y. Kemudian nilai korelasi tersebut dimasukkan ke dalam rumus pengujian reliabilitas instrumen dengan teknik belah dua dari Spearman Brown.

Pengujian reliabilitas instrumen untuk Variabel Motivasi(X) dengan rumus Spearman Brown yaitu :

�� =

Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel X di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen ri> nilai

rtabel yaitu 0,568947 > 0,328 sehingga instrumen untuk variabel X dinyatakan

(62)

Pengujian reliabilitas instrumen untuk Variabel Kinerja Pegawai (Y) dengan rumus Spearman Brown yaitu :

�� =

2� 1 +�

�� =

2 ×0,724249

1 +0,724249

�� =

1,448498 1,724249

�� = 0,84007

Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas instrumen untuk variabel Y di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien reliabilitas instrumen ri> nilai

rtabel yaitu 0,84007>0,328 sehingga instrumen untuk variabel Y dinyatakan

reliabel.

C. Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara motivasi(variabel X) terhadap kinerja pegawai (variabel Y), maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Sugiyono, 2005 : 212) . N = 50

∑�=1488.8919 ∑�=1430.5977 ∑�2 =45090.92713

∑�2=41919.87311

(63)

rxy = N∑xy− (∑x)(∑y)

�{(N∑x2)(x)2}{(Ny2) (y)2}

rxy =

50 x 43179,48506− (1488,8919)(1430,5977)

�{(50 x 45090,92713)−(1488,8919)2}{(50 x 41919,87311)(1430,5977)2}

rxy =

2158974,253− 2130005,327

�{(2254546,356)−(2216799,089)}{(2095993,655)−(2046609,779)}

rxy =

(64)

Tabel 29

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,39 Rendah

Antara 0,40 – 0,59 Sedang

Antara 0,60 – 0,79 Tinggi

Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien Korelasi Product Moment, maka diperoleh hasil 0,7296. Jadi dapat disimpulkan dengan

adanya motivasi memberi pengaruh positif terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertambangan Dan Energi Sumatera Utara. Dengan kata lain, apabila salah satu variabel terjadi peningkatan, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang berkorelasi. Selain itu, dengan mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi Sugiyono, maka dapat dilihat bahwa r = 0,7296 berada pada interval koefisien antara 0,60 – 0,79. Jadi, tingkat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara berada pada tingkat hubungan tinggi.

D. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)

Untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y terdapat hubungan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Uji-t dan dk = n-2 dengan α = 0,05 (uji dua pihak) adalah sebagai berikut :

t = r√n−2

(65)

t = 0,7296√50−2 �1−(0,7296)2

t = 0,7296 × 6,928 �1−0,532

t = 5,0546 √0,468

t = 5,0546 0,6841

t = 7,388

Hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi didapat harga thitung

adalah 7,388 selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Jika dilihat pada tabel t

untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = 50-2 = 48, maka diperoleh ttabel adalah

2,01063. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 3. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak

Berdasarkan perhitungan dan gambar diatas, thitung bernilai 7,388 dan ttabel

bernilai 2,0106, maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima jika –tα< thitung>+tα

(-2,0106<7,388 dan 7,388> 2,0106) dan Ho ditolak. Dari penjelasan tersebut ada

Daerah Penolakan Ho

Daerah Penolakan

Ho Daerah

Penerimaan Ho

(66)

pengaruh signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertambangan Dan Energi Sumatera Utara.

E. Koefisien Determinasi

Tujuan koefisien determinan ini adalah untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh variabel X (variabel bebas) terhadap variabel Y (variabel terikat), yang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :

D = (���)2 × 100%

D = (0,7096)2 × 100%

D = 50,35%

Dengan koefisien determinasi, maka diperoleh hasil sebesar 50,35%. Ini berarti pencapaian kinerja pegawai di Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dipengaruhi oleh adanya Motivasi sebesar 50,35%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini yakni sebesar 49,65%.

F. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal/sebab akibat atau fungsional. Analisis regresi linier sederhana juga digunakan untuk melihat bagaimana variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y). Untuk menguji regresi linier sederhana antara variabel X dengan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut :

a =(∑��)�∑��

2� −

(∑�)(∑�)

n∑�2− (∑�)2

Gambar

Tabel 1
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tangkapan Nelayan perkuat dengan nilai probabilitas hasil uji statistik t elayan, nilainya pada bulan Juni 2012 sebesar 0,03, bulan Juli 2012 sebesar 0,049, dan

Pada proses pembelajaran 5DSD¶L 3XORHW di sanggar Aneuk Nanggroe Sagoe Padang Tiji kabupaten Pidie faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dapat muncul

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk pertunjukan Kesenian Dames Group Laras Budaya di Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga, serta

Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kelangsungan eksistensi Kelompok Tayub Manunggal Laras Desa Sriwedari Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi. Faktor yang

For future researcher, this research gives the information about the significant correlation of visual, auditory and kinesthetic learning style toward vocabulary

Setelah diungkapkan teori apresiasi, seni dan musik kemudian akan diungkapkan teori apresiasi seni musik, menurut Miller (2001: 3) apresiasi musik dapat didefinisikan

Urut Nomor Urut Buku Induk Kode Barang Nama Barang Keterangan Barang (merek nomor, ukuran) Jumlah Nama Satuan Tahun Pembuatan Keadaan Barang Harga Perolehan Lokasi Keterangan.. 01 02

pembelajaran, berisi materi manfaat keanekaragaman hayati yang disertai deskripsi, khasiat, cara pengolahan dan klasifikasi. Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan