SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S. Sy)
Oleh:
RAJES SOLIHIN ( 109046100179)
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
i Muamalat Indonesia
Skripsi ini meneliti tentang strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank nasional pertama yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah.
Adapun rumusan masalahnya adalah: pertama Bagaimana konsep strategi komunikasi bisnis yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia. Ke-dua Bagaimana penerapan komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia. Ke-tiga Apakah strategi komunikasi bisnis yang diterapkan PT. Bank Muamalat Indonesia memberikan dampak positif terhadap positioningnya dengan bank-bank syariah lainnya.
Adapun metodologi yang dipakai adalah kualitatif, dengan pendekatan deskriptif analisis yang dijelaskan oleh Bogdan dan Taylor (1999).
Strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Mualamat untuk mendapatkan positioning yang diinginkan adalah dengan cara melakukan identifikasi keunggulan untuk bersaing dan memposisikan perusahaannya dengan memberikan layanan terbaik, kepercayaan serta kemudahan bagi semua nasabahnya. Aplikasi strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Muamalat untuk mensosialisasikan keunggulan bersaingnya adalah dengan melalui media lokal di masing-masing daerah, seperti tv lokal, radio lokal, surat kabar lokal, instansi - instansi lokal yang bekerjasama dengan Bank Muamalat untuk melaksanakan kegiatan lomba, beasiswa pendidikan dan bakti sosial. Segmentasi pasar Bank Muamalat yang sebelumnya adalah pasar emosional spiritual sekarang beralih ke pasar rasional.
Alhamdulillahirabbilalamin, pertama-pertama penulis mengucap rasa
syukur yang begitu dalam kepada Allah SWT yang memberikan nikmat Iman,
Islam, dan nikmat kesehatan. Karena dengan nikmat tersebut, penulis
mendapatkan kemudahan untuk bisa menyelesaikan skripsi ini. Selawat kepada
junjungan Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan Pelajaran
Komunikasi dan Pikir Terbaik di muka Bumi ini.
Meskipun banyak kendala-kendala di tengah perjalanan yang terkadang
menjadi beban penulis dan penghambat proses, tapi semua ini penulis jadikan
pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga. Dengan usaha dan kerja
keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan
Strategi Komunikasi Bisnis Dalam Positioning Bank Muamalat Indonesia.”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini tidak
lepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ayahanda H . Abu Bakar Umar dan Ibunda Hj. Rukiyah yang tak pernah
bosan memberi semangat dan nasehat kepada penulis untuk terus
membaca dan menyelesaikan skripsi ini. Kepada kakak - kakakku
tercinta Reka Indrayani, Vijay Arifin dan Rena Marisa yang juga
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik bantuan moril
3. Bapak Sofyan Rizal selaku dosen pembimbing yang begitu banyak
membantu, meluangkan waktu, memberikan pengarahan, dan
kesempurnaan pada penulisan skripsi ini. Semoga dengan bimbingan
Bapak, ilmu yang pernah ditorehkan kepada penulis pada saat-saat
bimbingan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat. Kebijaksanaanmu,
kesabaranmu dalam membimbing kami membuat kami sadar akan
pentingnya Ilmu dalam kehidupan kami. Bapak yang selalu bijaksana,
Bapak yang selalu mengajarkan nilai-nilai kehidupan bagi penulis.
4. Bapak, selaku Dekan Fakultas Syariah Dan Hukum. Wakil Dekan I
Bidang Akademik , Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum serta
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
5. Ketua Jurusan Prodi Muamalat beserta Sekretaris Jurusan Prodi
Muamalat, atas segala bantuan dan bimbingannya selama ini.
6. Bank Muamalat Indonesia yang telah mengizinkan dan membantu
selama proses penelitian.
7. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang tidak bisa disebutkan
satu persatu oleh penulis.
8. Bapak Tubagus Wahyudi, ST, Msi, MCHt, CHI dan Dwi Andiani yang
juga merupakan Guru Kehidupan penulis, yang tak henti-hentinya selalu
memberikan motivasi dalam kehidupan pada saat perkuliahan di Kahfi
Amry Mahmud, Icha Villa Andreas, Sofwan Tamami, Mukhtiar dan
semua teman - teman yang selalu menginspirasi untuk tetap positif dalam
berpikir.
Dan akhir kata dari penulis, semoga segala bentuk motivasi, dukungan,
harapan, dan keberkahan doa yang diberikan kepada penulis mendapatkan
balasan yang berlimpah dan diridai oleh Allah SWT. Amin yaa rabba al-alamin.
Ciputat, Januari 2015
KATA PENGANTAR ... LEMBAR PERNYATAAN ... DAFTAR ISI ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 7
1. Jenis Penelitian ... 7
2. Objek Penelitian ... 8
3. Sumber Data ... 8
4. Teknik Pengumpulan Data ... 9
5. Teknik Analisis Data ... 10
6. Pedoman Penulisan Skripsi ... 10
F. Sistematika Penulisan ... 10
1. Pengertian Komunikasi Bisnis ... 18
2. Tehnik Komunikasi Bisnis ... 19
3. Komunikasi Efektif Dan Tujuan Komunikasi Bisnis ... 21
C. Teori Positioning ... 24
1. Pengertian Positioning ... 24
2. Ciri - Ciri Positioning ... 27
3. Tehknik Positioning ... 28
D. Teori Bank Syariah ... 29
1. Pengertian Dan Sejarah Bank Syariah ... 29
2. Tujuan Dan Prinsip Bank Syariah ... 35
3. Tehknik Positioning ... 28
E. Review Studi Terdahulu ... 38
BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA A. Sejarah Dan Profil Bank Muamalat Indonesia ... 41
B. Visi Dan Misi Bank Muamalat Indonesia ... 42
C. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia ... 43
D. Akad Dari Produk Bank Muamalat Indonesia ... 44
E. Produk Dan Jasa Bank Muamalat Indonesia ... 49
D. Pertumbuhan Dan Pencapaian Bank Muamalat Indonesia ... 76
E. Penentuan Positioning Bank Muamalat Indonesia Di Bidang Industri
Perbankan Syariah di Indonesia ... 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 83
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat di era konseptual, yaitu era dimana hal yang paling dihargai adalah
invosi, produktivitas, kreativitas dan pada era ini segala fasilitas sudah memadai,
semua serba gampang dan otomatis sehingga persaingan pun semakin ketat karena
menjadi kebutuhan manusia di berbagai aspek kehidupan.1 Dengan perkembangan
teknologi, masyarakat pun semakin dipermudah untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi yang mereka butuhkan, baik melalui mulut ke mulut, media
massa, smartphone, laptop dan berbagai teknologi yang ada di era sekarang secara
instan, hal tersebut menjadikan masyarakat dapat menyeleksi secara teliti berbagai
data dan informasi yang mereka terima.
Dengan semakin dimanjakan dan dipermudahnya rutinitas dengan kehadiran
teknologi tersebut, masyarakat pun semakin cerdas dan memiliki banyak data
mengenai berbagai macam hal, sehingga meningkatkan proses selektivitas dalam
memilih produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mereka
konsumsi. Kondisi ini memaksa semua produsen untuk berfikir kritis agar
1
menghasilkan produk yang inovatif, produsen pun harus bisa memahami apa yang
diinginkan dan dibutuhkan konsumen agar produk yang mereka tawarkan di pasar
mampu bersaing secara kompetitif.
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang dan
mampu bersaing dengan kompetitornya. Maka untuk dapat mewujudkan hal tersebut
setiap perusahaan memiliki berbagai strategi dalam bisnis mereka dan memiliki tata
cara pelaksanaan yang berbeda-beda. Salah satu strategi yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan tersebut adalah bagaimana cara mereka mengkomunikasikan
kepada konsumen tentang perusahaan mereka, prestasi dari perusahaan mereka,
produk-produk yang mereka tawarkan serta manfaat yang akan dirasakan konsumen
ketika menggunakan produk mereka. Perusahaan yang memiliki strategi komunikasi
yang baik dalam penyampaian informasi kepada masyarakat tentang produk mereka,
hal tersebut dapat menarik minat konsumen, yang pada akhirnya akan terbentuk
brand image (citra merek) yang baik pula tentang perusahaan tersebut di mata
masyarakat.
Dewasa ini perusahaan menghadapi persaingan paling ketat yang pernah ada.
memberikan kesempatan lebih baik kepada perusahaan untuk mengungguli
pesaingnya.2
Tantangan yang dihadapi perusahaan di zaman sekarang adalah berlomba
untuk memperkenalkan produk mereka dengan baik di masyarakat, lalu memberikan
stimulus untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap produk mereka.
Persaingan yang terjadi sekarang bukan lagi produk lawan produk atau bisnis lawan
bisnis melainkan persaingan perusahaan melawan perusahaan, sehingga perusahaan
harus menjadi komunikator yang baik dengan memiliki kemampuan strategi
komunikasi yang baik dan mampu memanfaatkan berbagai media komunikasi
sebagai sarana untuk menyerang konsumen secara efektif dan efisien. Dalam
komunikasi pemasaran ada tiga hal yang menjadi tujuan utama perusahaan, yaitu:
1. Menyebarkan informasi (komunikasi informatif)
2. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen
(komunikasi persuasif)
3. Mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi
reminding).3
Pada zaman sekarang, yang menjadi urat nadi perekonomian suatu Negara
adalah dunia perbankan. Di Indonesia sendiri terdapat bank konvensional dan bank
2
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2006), h. 171.
3
syariah yang memiliki tujuan yang sama, yaitu menghasilkan keuntungan dengan
cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha ataupun
kegiatan-kegiatan lainnya. Pada abad ke-20 mulai berkembang pesat perbankan
syariah, yang diplopori oleh PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank nasional
pertama yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah. Respon masyarakat
pun cukup baik terhadap keberadaan bank ini, hal ini terlihat dari kenaikan pangsa
pasar Bank Muamalat di akhir tahun 2013 sebesar 24%. Perolehan market share
Bank Muamalat tumbuh bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 23% yang
berbanding lurus dengan pertumbuhan aset Bank Muamalat.4
Perkembangan sistem keuangan syariah pun semakin kuat setelah
ditetapkannya Undang No. 21 Tahun 2008, yang mana dalam
Undang-Undang tersebut diatur dengan sangat rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha
yang dapat dioperasikan oleh bank syariah. Selain itu, Undang-Undang tersebut juga
memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka unit usaha syariah
atau bahkan mengonversi diri menjadi bank syariah. Dengan Undang-Undang
tersebut menyebabkan semakin banyak bank-bank syariah yang bermunculan di
Indonesia, sehingga persaingan yang harus dihadapi PT. Bank Muamalat Indonesia
pun semakin berat, karena setiap bank akan berusaha untuk menarik minat
masyarakat sebanyak-banyaknya untuk memenuhi tujuan dari masing-masing bank.
4
Berdasarkan ulasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Penerapan Strategi Komunikasi Bisnis Dalam Positioning PT.
Bank Muamalat Indonesia”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Sebelum dapat dirumuskan masalah penelitian perlu dibuat identifikasi
masalah. Berikut ini dikemukakan masalah-masalah yang ada pada objek yang
diteliti antara lain:
1. PT. Bank Muamalat Indonesia merupakan pelopor bank syariah di Indonesia.
2. Tantangan persaingan bank-bank syariah di Indonesia dan produk-produk
yang ditawarkan semakin kompetitif.
3. Masyarakat yang semakin selektif dalam memilih lembaga keuangan sebagai
lembaga untuk penghimpunan atau penyaluran dana.
C. BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH
Pada tulisan ini penulis hanya membatasi penelitiaannya pada PT. Bank
Muamalat Indonesia dan bagaimana konsep serta implementasi strategi komunikasi
bisnis mereka di tahun 2012 – 2013. Dari latar belakang permasalahan yang sudah
dipaparkan sebelumnya, penulis pun merumuskan penerapan strategi komunikasi
bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia hanya pada bidang produk, harga, distribusi
1. Bagaimana konsep strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia.
2. Bagaimana penerapan komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia.
3. Apakah strategi komunikasi bisnis yang diterapkan PT. Bank Muamalat
Indonesia memberikan dampak positif terhadap positioningnya dengan
bank-bank syariah lainnya.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat
Indonesia.
2. Untuk mengetahui strategi-strategi komunikasi bisnis apa saja yang
diterapkan PT. Bank Muamalat Indonesia dalam menghadapi persaingan
positioning bank-bank syariah di Indonesia.
3. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan strategi komunikasi bisnis PT. Bank
Muamalat Indonesia dalam persaingan positioning bank-bank syariah
lainnya.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah:
1. Manfaat teoritis, untuk mendapatkan pengetahuan tentang pandangan
terhadap penerapan strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia
tambahan dan sumber referensi atau bahan kajian untuk penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat praktis, sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam
penerapan strategi komunikasi bisnis bagi bank – bank syariah yang ada di
Indonesia, khususnya bagi PT. Bank Muamalat Indonesia.
E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari:
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari
data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut untuk kemudian ditarik
kesimpulan. Penulis mengumpulkan data dari lapangan melalui staff Bank
Muamalat Indonesia yang memiliki kaitan dengan masalah yang diangkat oleh
penulis. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, angka-angka dan gambar.
Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan
wawancara, mengamati dan mengumpulkan data, kemudian data yang diperoleh
oleh penulis disusun, dikembangkan dan selanjutnya dikemukakan dengan
seobjektif mungkin. Kemudian penulis menganalisa guna mendapatkan data-data
2. Objek Penelitian
Adapun dalam penentuan lokasi, menjadi objek penelitian atau pendekatan
ini adalah: PT. Bank Muamalat Indonesia.
3. Sumber Data
Sumber data dalam suatu penelitian merupakan hal tepenting guna
mengetahui dan menjelaskan valid atau tidaknya suatu penelitian yang dilakukan.
Dalam hal ini penulis menggunakan:
a. Data Primer
Dalam data primer ini, penulis melakukan observasi sendiri di lapangan, dan
melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait yaitu staff Bank Muamalat
Indonesia.
b. Data Sekunder
Dalam data sekunder ini penulis mengumpulkan data yang tersusun dalam
bentuk dokumen - dokumen berupa buku - buku, internet, brosur Bank
Muamalat, dokumen evaluasi tahunan Bank Muamalat dan laporan tahunan
4. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, penulis secara langsung melakukan riset terhadap objek
penelitian untuk mengumpulkan data-data yang dianalisa. Studi lapangan yang
digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan dua cara:
1. Wawancara, Penulis melakukan wawancara langsung dengan Oman
Sukmana selaku Head Of Corporate & Marketing Communication
Bank Muamalat Indonesia yang bertanggung jawab dalam strategi
marketing komunikasi yang dilakukan Bank Muamalat dan Novi
selaku Admin Corporate & Marketing Communication Bank
Muamalat Indonesia yang bertanggung jawab mengola data - data
tentang marketing komunikasi yang dilakukan Bank Muamalat.
2. Studi dokumentasi, Penulis mengumpulkan data yang diperlukan
dengan cara mencari data dokumentasi Bank Muamalat Indonesia
yang tersedia seperti brosur, naskah, buku dan lain sebagainya.
Tujuan studi dokumentasi agar penulis dapat melengkapi data - data
yang diperoleh sehingga bisa menguatkan atau mengkritisi hasil
wawancara yang telah dilakukan penulis.
Penulis memulai dengan analisa teoritis tentang penerapan strategi
komunikasi bisnis yang sudah dilakukan. Selanjutnya data-data yang telah terkumpul
dari hasil wawancara dan studi dokumentasi dari pihak PT. Bank Muamalat
Indonesia dianalisis berdasarkan pengelompokan data yang sesuai dengan masalah
yang sedang dibahas yang pada akhirnya akan diambil kesimpulan.
6. Pedoman penulisan skripsi
Adapun penulisan dan teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku
“Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2012.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk memperoleh pemahaman tentang uraian dan gambaran dalam skripsi
ini, maka penulis membaginya kedalam lima bab, yang mana dalam setiap bab terdiri
dari beberapa sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Yang meliputi: latar belakang masalah, perumusan dan batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.
Membahas tentang: Pengertian strategi, tahapan-tahapan strategi,
pengertian komunikasi bisnis, tujuan komunikasi bisnis,
langkah-langkah strategi komunikasi bisnis, pengertian positioning,
langkah-langkah positioning, pengertian dan sejarah bank syariah.
BAB III GAMBARAN UMUM
Membahas tentang: gambaran umum PT. Bank Muamalat Indonesia,
yang meliputi sejarah singkat dan perkembangan Bank Muamalat
Indonesia, VISI dan MISI, struktur organisasi, produk dan jasa Bank
Muamalat Indonesia.
BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA KOMUNIKASI BISNIS DALAM POSITIONING PT. BANK MUAMALAT INDONESIA
Membahas tentang kajian masalah seputar indikasi permasalahan
dengan mendiskripsikan dan menganalisa untuk mencari solusi
masalah ataupun pengembangan bisnis PT. Bank Muamalat
Indonesia.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang merupakan intisari dari pokok-pokok
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. TEORI STRATEGI 1. Pengertian Strategi
Dari segi etimologi, kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos
yang berasal dari kata stratogos yang berarti militer, yang berarti memimpin. Dalam
konteks awalnya, strategi diartikan generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh
para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan
perang, Sehingga tidak mengherankan jika pada awal perkembangannya istilah
strategi digunakan popular dilingkungan militer.1 Namun seiring perkembangan ilmu
pengetahuan strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk
keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.2
Penggunaan kata strategi dalam manajemen atau suatu organisasi diartikan
sebagai kiat cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematis dalam
melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi organisasi.3
1
Setiawan Hari Purnomo dan Zuelkiflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999), h. 8.
2
Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: Pustaka Setia), hal. 76
3
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian dari strategi adalah:4
a. Ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai
b. Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam
perang dalam kondisi menguntungkan
c. Tempat yang baik menurut siasat perang
d. Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai strategi, penulis mengedepankan pengertian
strategi yang dikemukakan beberapa pakar diantaranya:
a. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yanga tersedia sesua dengan
tuntutan perubahan lingkungan.5
b. Menurut Onong Uchana, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan
dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.6
c. Menurut Prof. Dr. A. M. Kardiman, strategi adalah penentuan tujuan
utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau
organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan
4
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 1092.
5
Sondang Siagian, Analisis serta perumusan kebijaksanaan dan strategi organisasi, Cet.II, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), h. 17
6
sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan
tersebut.7
d. Menurut Dr. Fuad Anshori mengatakan bahwa, dalam pengertian
dasarnya strategi adalah metode titik untuk untuk memenangkan suatu
persaingan. Persaingan itu berbentuk pertempuran fisik untuk merebut
suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia. Sedangkan
dalam bidang non militer, strategi dan taktik adalah suatu cara
memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda
orientasi hidupnya.8
2. Tahapan – tahapan strategi
Seperti yang dikatakan oleh Joel Ross dan Michael, bahwa sebuah organisasi
tanpa adanya strategi umpama kapal tanpa kemudi, bergerak berputar dalam
lingkaran. Organisasi yang demikian seperti pengembara tanpa tujuan tertentu.9
a. Perumusan strategi
Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya adalah pengembangan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan
kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi
7
A. M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen (Jakarta: Pron Hallindo), h. 58.
8
Fuad anshori, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia (Bandung: Mizan, 1990), h. 40.
9
alternative, memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga
ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau
melakukan suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan.
Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi kerangka
kerja, diantaranya:10
a. Tahap input (masukan), dalam tahap ini proses yang dilakukan ialah
meringkas informasi sebagai masukan awal. Dasar yang diperlukan
untuk merumuskan strategi.
b. Tahap pencocokan, proses yang dilakukan ialah memfokuskan pada
menghasilkan strategi alternative yang layak dengan memadukan
faktor-faktor eksternal dan internal.
c. Tahap keputusan, menggunakan ancaman teknik setelah diproses dari
input secara sasaran dalam mengevaluasi strategi alternative yang
diidentifikasi dalam tahap 2.
Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan tujuan artinya peran
perencanaan amatlah penting dan mempunyai andil yang besar.
10
b. Implementasi strategi
Setelah para manager memilih strategi yang ditetapkan, maka langkah
berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap
pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan
kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen
dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis
strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi strategi
bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya manusia yang ditampakan
melalui penetapan struktur organisasi, mekanisme kepemimpinan yang dijalankan
berikut budaya perusahaan dan organisasi.11
c. Evaluasi strategi
Tahap akhir dari dalam strategi ialah evaluasi strategi, 3 macam aktivitas mendasar
untuk mengevaluasi strategi adalah:12
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi.
Adanya perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang dilakukan.
Perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan.
Begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau
11
M. Isnam Yusanto dan M. Widjaja Kusuma, Manajemen Strategi Perspektif Syariah
(Jakarta: Khairul Bayan, 2003, Cet. Ke -1), h. 92.
12
aktifitas implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang
akan dicapai.
2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan)
Menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual
dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan
kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan.
Kriteria yang meramalkan hasil lebih penting daripada kriteria yang
mengungkapkan apa yang telah terjadi.
3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan rencana dalam mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa
strategi yang sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi baru harus
dirumuskan. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tindakan
tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang
direncanakan, maka disitulah tindakan korektif diperlukan.
Tindakan korektif harus menempatkan posisi yang lebih baik untuk lebih
mampu memanfaatkan kekuatan internal, menghindari, mengurangi dan
B. TEORI KOMUNIKASI BISNIS
1. Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, tidak
hanya manusia akan tetapi semua alam semesta berkomunikasi dengan cara dan pola
mereka sendiri. Komunikasi merupakan media yang menjadikan dua objek saling
mengerti dengan maksud dan persepsi satu sama lain dengan cara saling
mengirimkan pesan.
Menurut Himstreet dan Baty dalam Business Communications: Principles
and Methods, Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu
melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan symbol-simbol, sinyal-sinyal,
maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu menurut Bovee, komunikasi adalah
suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.13 Dalam kehidupan sehari-hari,
masih banyak manusia yang belum tepat dalam pengimplementasian dari
komunikasi, sehingga akan menyebabkan kurangnya pemahaman atau bahkan
kesalahan pemahaman dari objek yang menerima pesan. Hal itu mendorong agar
manusia selalu dapat berkomunikasi secara baik, benar dan bagus.
Sedangkan secara sederhana komunikasi bisnis adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi,
baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan
13
tertentu. Dimana dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik disamping
harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, juga harus mampu menggunakan
berbagai macam alat media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan
bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan penyampaian
pesan-pesan bisnis dapat tercapai.14
2. Tehnik Komunikasi Bisnis
Dalam komunikasi bisnis ada banyak cara dapat dilakukan untuk merealisasikan
tujuan yang ingin dicapai perusahaan, antara lain:15
1. Mencetak buletin
Diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi tentang perusahaan.
2. Membuat film dokumenter
Perusahaan dapat membuat film dokumenter, misalnya menyangkut proses
produksi kemudian disiarkan oleh televisi dalam bentuk berita pembangunan.
3. Publikasi
Pimpinan perusahaan dapat mengundang para wartawan datang ke lokasi
perusahaan, kemudian mengadakan wawancara tentang segala sesuatu
mengenai perusahaan, seperti sejarah berdirinya perusahaan.
14
Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2011), h. 5.
15
4. Promosi
Teknik komunikasi yang paling banyak digunakan dalam bisnis adalah apa
yang tercakup dalam kegiatan promosi. Promosi adalah suatu upaya atau
kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun
”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen
aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan
pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan
perusahaan. Dan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat
melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa
yang akan datang.16
3. Komunikasi Efektif dan Tujuan Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis yang efektif sangat bergantung pada keterampilan
seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Secara umum, untuk
menyampaikan pesan-pesan bisnis seseorang dapat menggunakan tulisan maupun
16
lisan, sedangkan untuk menerima pesan-pesan bisnis, seseorang dapat menggunakan
pendengaran dan bacaan.17
Komunikasi sendiri memiliki tujuan agar orang lain dapat memahami pesan
yang dikirimkan. Dalam dunia bisnis, melalui komunikasi secara lisan ataupun
tertulis diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan oleh pengirim
pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan secara lisan maupun tertulis memiliki
suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang
dikatakan dengan baik dan benar.18
Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan dari
komunikasi tersebut, kita harus memahami proses terjadinya komunikasi, yang mana
menurut Aristoteles proses komunikasi terdiri dari 3 unsur penting, yaitu:
1. Pembicara, sumber komunikasi atau orang yang menyampaikan pesan
2. Pesan, apa yang dibicarakan
3. Penerima, orang yang menerima pesan
Bagan 1, proses komunikasi menurut Aristoteles.19
17
Redi Panuju, Komunikasi Bisnis, Bisnis Sebagai Proses Komunikasi, Komunikasi Sebagai Kegiatan Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995).
18
Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2011), h. 7.
19
Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004) h. 23.
Sumber: Pengantar Ilmu Komunikasi
3 hal tersebut adalah hal yang sangat mempengaruhi terjadinya proses
komunikasi efektif dan dapat mencapai tujuan dari komunikasi, yang mana
penjelasan dari ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kredibilitas dan daya tarik komunikator.
Kredibilitas komunikator menunjukan bahwa pesan yang
disampaikannya dianggap benar dan dapat dipercaya. Kepercayaan yang
tinggi terhadap komunikator akan menyebabkan kesediaan komunikan untuk
meneriman pesan dan mengubah sikap sesuai keinginan komunikator.
Buruknya kredibilitas komunikator bisa menimbulkan ketidakpercayaan
sehingga komunikan tidak bersedia melakukan perubahan sikap, padahal
pesan yang disampaikan komunikator sesungguhnya benar. Selain muncul
melalui kepercayaan, kredibilitas juga bisa muncul melalui keahlian dan
status sosial.
Seorang komunikator yang memiliki daya tarik akan dikagumi,
disenangi dan komunikannya bersedia melakukan upaya perubahan sikap.
Contoh komunikator yang memiliki daya tarik adalah seorang artis. Oleh
karena itu, tidaklah mengherankan apabila banyak organisasi bisnis
melibatkan artis agar komunikasi menjadi lebih efektif.
Suatu pesan akan menimbulkan reaksi dan umpan balik apabila
memenuhi kondisi berikut:
1) Menarik perhatian, agar dapat menarik perhatian pesan
dirancang dengan format yang baik, pilihan kata yang tepat,
serta waktu dan media penyampaian yang tepat.
2) Menggunakan lambang atau bahasa yang difahami
komunikan.
3) Mampu memahami kebutuhan pribadi komunikan.
3. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan.
Komunikasi akan berlangsung efektif apabila komunikan memiliki
kemampuan untuk memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan
kepentingannya.20
C. TEORI POSITIONING
1. Pengertian Positioning
Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan dengan
perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai bangsa. Hal ini
dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran selalu melekat dalam kehidupan
masyarakat yang selalu berfikir alternatif. Maksudnya adalah dimana masyarakat
selalu dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas untuk mampu
20
memaksimumkan kepuasan. Strategi yang saat ini dikenal sebagai strategi pemasaran
modern adalah STP yaitu Segmentasi, Targeting dan Positioning.21
1) Segmentasi adalah proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen
atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat
diidentifikasikan. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para
pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi
kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen
atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku
pembelian maupun gaya hidup.22
2) Targeting adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki
kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi
perusahaan. 23
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :
a) Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan
variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari
21
Philip Kothler, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2001)
22
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/p/ teori-teori-pemasaran.html
23
setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara
kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
b) Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan
potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan
strategi perusahaan.24
3) Positioning adalah suatu strategi untuk membangun kepercayaan,
keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah
mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan
pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.25
Pada penelitian ini, penulis menenkankan tentang konsep dari Positioning,
yang mana positioning merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak
konsumen, agar produk/merek/nama anda mengandung arti tertentu yang dalam
beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam
bentuk hubungan asosiatif.26 Hal tersebut menjadi pertimbangan bagi perusahaan
untuk meneliti atau mengidentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk
mengambil posisi setaraf dengan pesaing atau mencari kesempatan lain dalam pasar.
Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus
menyelidiki dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan –
24
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://ilmumarketingdesain.blogspot.com/ 2012/09/pengertiansegmentasitargetingpositioni.html
25
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/ p/teori-teori-pemasaran.html
26
perbedaan tersendiri, dengan tujuan agar perusahaan memiliki positioning yang baik
di benak konsumen.
Menurut Kotler, positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk
membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil
memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran
konsumennya.27 Maknanya perusahaan mencari posisi di dalam pasar, langkah ini
dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain
perusahaan melakukan suatu tindakan atau langkah- langkah untuk mendesain citra
perusahaan, dimana konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu
perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam
meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding
pesaing-pesaingnya. Definisi di atas mengandung pengertian bahwa positioning
berorientasi pada fikiran atau persepsi konsumen, Penulis menyimpulkan bahwa
positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar
konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau
bahkan terhadap perusahaan.
27
2. Ciri-ciri positioning
Sehubungan dengan definisi tentang positioning diatas, maka ada beberapa
hal yang harus diperhatikan tentang ciri-ciri positioning:28
a. Positioning adalah strategi komunikasi, komunikasi dilakukan untuk
menjembatani produk/merek/nama anda dengan calon konsumen.
b. Positioning bersifat dinamis, persepsi konsumen terhadap suatu
produk/merek/nama bersifat relatif dan terhadap struktur
pasar/persaingan. begitu keadaan pasar berubah, begitu sebuah
pemimpin pasar jatuh, atau begitu pendatang baru berhasil menguasai
tempat tertentu, maka positioning produk pun akan berubah.
c. positioning berhubungan dengan event marketing, karena positioning
berhubungan dengan citra di benak konsumen, marketer harus
mengembangkan strategi marketer public relations (MPR) melalui
event marketing yang dipilih sesuai dengan karakter produk anda.
d. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk. Konsumen
biasanya tidak membeli produk, akan tetapi mengkombinasikan
karakteristik dari produk tersebut.
e. Positioning harus memberi arti dan arti itu harus penting bagi
konsumen.
28
f. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan. Yang
mana pernyataan tersebut harus dapat dinyatakan dengan mudah, enak
didengar dan dapat dipercaya.
3. Tehnik positioning
Konsumen memilih produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
apabila produk dan jasa tersebut memberikan nilai tambah dan terbaik bagi mereka.
Untuk mencapai positioning yang baik diantara para pesaing, sehingga memiliki
kesan yang baik dibenak konsumen, perusahaan harus memperhatikan beberapa cara
positioning berikut:29
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Marketer dapat
menunjukan kepada pasarnya dimana letak perbedaan produknya
terhadap pesaing.
b. Positioning berdasarkan manfaat produk. Manfaat dari produk juga
dapat ditonjolkan sebagai positioning sepanjang hal tersebut dianggap
penting oleh konsumen.
c. Positioning berdasarkan pemakaian. Perusahaan memenuhi
kebutuhan dari konsumennya sesuai dengan segmentasi pasarnya.
29
d. Positioning berdasarkan kategori produk. Positioning ini biasanya
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang baru muncul dalam suatu
produk.
e. Positioning kepada pesaing. Di Indonesia marketer dilarang
mengiklankan produknya dengan membandingkan dirinya kepada
para pesaingnya. akan tetapi dalam periklanan modern, positioning
kepada pesaing mulai menjadi hal yang biasa dilakukan.
f. Positioning melalui imajinasi. Positioning merupakan hubungan
asosiatif. anda bisa mengembangkan positioning produk anda dengan
menggunakan imajinasi -imajinasi seperti tempat, orang, benda,
situasi dan lain sebagainya.
g. Positioning berdasarkan masalah. Terutama untuk produk/jasa yang
belum begitu dikenal, produk baru biasanya diciptakan untuk
memberi solusi kepada konsumennya.
D. TEORI BANK SYARIAH
1. Pengertian dan Sejarah Bank Syariah
Istilah lain yang digunakan untuk sebutan Bank Islam adalah Bank Syariah.
berbeda. Namun secara teknis untuk penyebutan Bank Islam dan Bank Syariah
mempunya pengertian yang sama.30
Dalam ensiklopedia Islam, Bank Islam berarti “Lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran serta
pengedaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat
islam.”
Sedangkan menurut Amin Aziz, Bank Syariah (Islam) merupakan lembaga
perbankan yang sistem operasinya berdasarkan syariat islam, hal ini dipertegas
dengan UU No. 20 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang
perbankan Bab 1 pasal 1 ayat 3 disebutkan, Bank Syariah adalah Bank Umum yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.31
Jauh sebelum lahirnya Bank Syariah, sistem bagi hasil seperti Mudhorobah
dan Musyarokah dipastikan sudah ada sebelum datangnya Islam. Di Timur Tengah
pra-Islam, kemitraan – kemitraan bisnis yang berdasarkan atas konsep mudhorobah
telah berjalan berdampingan dengan konsep pinjaman sistem bungan sebagai cara
untuk membiayai berbagai aktivitas ekonomi. Setelah kedatangan islam, transaksi
keuangan berbasis bunga dilarang dan semua dana harus disalurkan berdasarkan
30
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait: BMI dan Takaful di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 5.
31
prinsip bagi hasil. Teknik kemitraan bisnis dengan menggunakan prinsip
Mudhorobah, dipraktekan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW ketika bertindak
sebagai Mudhorib (wakil atau pihak yang dimodali) untuk istrinya Siti Khodijah.
Sementara khalifah yang ke-dua, Umar Bin Khattab menginvestasikan uang anak
yatim pada para saudagar yang berdagang di jalur perdagangan antara Madinah dan
Irak.32
Kemitraan – kemitraan bisnis berdasarkan bagi hasil yang sederhana
semacam itu berlanjut dengan bentuk yang sama sekali tidak berubah selama
beberapa abad, tetapi tidak berkembang menjadi sarana untuk investasi berskala luas
yang membutuhkan pengumpulan dana besar-besaran dari banyak penabung
perorangan. Meskipun menurut mazhab Hanafi, bisa saja memperluas kemitraan
Mudhorobah dengan mengikuti bentuk sederhana itu. Perkembangan tidak terjadi
sampai bermunculannya institusi-institusi keuangan islam.
Pada masa selanjutnya beberapa eksperimen awal untuk perbankan islam
berlangsung di Melayu pada pertengahan tahun 1940-an. Di Pakistan pada akhir
tahun 1950-an, melalui jamaah islami pada tahun 1969 Egypt’s Mit Gamar Seving
Bank (1963-1967). Akan tetapi perbankan islam tersebut tidak bertahan lama
beroperasi, seperti Bank Pakistan bubar setelah beroperasi dua tahun saja. Sedangkan
di Mesir Mit Gamar ditutup pada pertengahan tahun 1967 karena beberapa alasan
32
Latifa M, Algaoud dan Mervyn K. Louis, Perbankan Syariah “Prinsip Dan Praktek”
dan operasionalnya diambil alih Bank Nasional Mesir dengan berdasarkan bunga.
Satu-satunya institusi islam yang bertahan pada periode awal adalah Nasser Sosial
Bank (Mesir) dan Tabungan Haji (Malaysia). Diawal tahun 1970-an dibentuk OKI
yang antara lain diprakarsai oleh almarhum Raja Faisal dari Arab Saudi yang juga
menyarankan tiap negara Islam agar mendirikan Bank Islam. Berdirinya OKI
mendorong terbentuknya Islamic Depelovment Bank (IDB) pada tahun 1975 yang
dianggap sebagai pemicu tumbuhnya Bank Islam di mancanegara dengan pesat.33
Walaupun pada awal perkembangannya banyak yang menentang
perkembangan bank syariah, akan tetapi perkembangan bank syariah didunia terus
menunjukan angka yang sangat signifikan. Forbes.com melaporkan bahwa
pertumbuhan lembaga keuangan yang berdasarkan syariah Islam ini mencapai 10 %
setiap tahun, dan assetnya sudah mencapai USD 500 miliar. Hingga sekarang asset
tersebut terus mengalami peningkatan seiring dengan pelayanan yang dibutuhkan
oleh 1,3 miliar muslim se dunia. Bahkan Direktur Global Dow Jones Islamic Market
melaporkan perkembangan perbankan syariah dunia bisa mencapai 25 % per tahun.34
Berkembangnya bank-bank syariah dinegara islam berpengaruh ke Indonesia.
Secara historis perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari
perkembangan dan kemajuan perbankan syariah internasional, serta perkembangan
33
Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah: Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek
(Jakarta: Alvabet, 1999), h. 12.
34
dinamika pemikiran dan upayadari para ulama, ahli ekonomi baik secara individual
maupun institusional. Pada periode 1980-an, diskusi mengenai Bank Syariah sebagai
pialr ekonomi islam mulai dilakukan. Keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah
melalui proses yang panjang. Dalam penilaian Global Islamic Financial Report
(GIFR) tahun 2011, Indonesia menduduki urutan keempat negara yang memiliki
potensi dan kondusif dalam pengembangan industri keuangan syariah setelah Iran,
Malaysia dan Saudi Arabia. Dengan melihat beberapa aspek dalam penghitungan
indeks, seperti jumlah bank syariah, jumlah lembaga keuangan non-bank syariah,
maupun ukuran aset keuangan syariah yang memiliki bobot terbesar, maka Indonesia
diproyeksikan akan menduduki peringkat pertama dalam beberapa tahun ke depan.
Optimisme ini sejalan dengan laju ekspansi kelembagaan dan akselerasi
pertumbuhan aset perbankan syariah yang sangat tinggi, ditambah dengan volum
penerbitan sukuk yang terus meningkat.35
Setelah pemerintah mengeluarkan paket kebijasanaan 27 Oktober 1988
(Pakto 1988) umat islam banyak yang mendirikan bank-bank Islam. Awal mula
berdirinya perbankan syariah modern di Indonesia dapat dicatat pada waktu
pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Murdhatillah dan BPR Berkah Amal
Sejahtera pada awal tahun 1991 di Bandung yang diprakarsai oleh ISED (Institute
for Shariah Economic Depelopment), kemudian pada bulan November 1991 berdiri
35
Bank Muamalat Indonesia (BMI) di Jakarta. Gagasan pembentukan Bank Syariah
Nasional tersebut terkait erat dengan pokok pemikiran yang dihasilkan loka karya
Majelis Ulama Indonesia MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990 di Cisarua- Bogor,
dengan topik utama “Masalah Bunga Dan Perbankan”. Pokok pemikiran tersebut
akhirnya dibawa dalam kongres tahunan MUI pada tanggal 22-25 Agustus 1990
yang menyetujui penyusunan cetak biru pendirian Bank Umum Syariah pertama di
Indonesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI).36
Dalam rangka pemberian landasan hukum bagi beroperasinya perbankan
syariah, dalam undang-undang No. 7/1992 dimuat tentang perbankan dengan prinsip
bagi hasil yang selanjutnya diatur secara rinci dalam PP no. 72 Tahun 1992 tentang
Bank dengan prinsip bagi hasil. Berdasarkan UU No. 7/1992 Bank syariah dipahami
sebagai bank bagi hasil, selebihnya Bank Syariah harus tunduk pada seluruh aturan
peraturan perbankan umum yang berlaku. Pada umumnya peraturan perbankan
umum belum mengakomodir keunikan operasional Bank Syariah, karena pada saat
itu tidak ada peraturan perundangan lainnya yang mendukung sistem operasional
Bank Syariah. Oleh karenanya manajemen Bank Syariah cenderung mengadopsi
produk-produk perbankan konvensional yang disyariahkan dengan variasi produk
yang terbatas. Akibatnya tidak semua kebutuhan masyarakat terakomodasi dan
produk yang ada tidak kompetitif terhadap semua produk Bank Konvensional.
36
Selama lebih dari enam tahun beroperasi, kecuali Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992dan peraturan pemerintah nomor 72 Tahun 1992, praktis tidak ada
peraturan perundang-undangan lainnya yang mendukung sistem beroperasinya
perbankan syariah. Ketiadaan perangkat hukum pendukung ini memaksa perbankan
syariah menyesuaikan produk-produknya dengan hukum positif yang berlaku (yang
nota bene berbasis bunga), di Indonesia. Akibatnya ciri-ciri syariah yang melekat
padanya menjadi tersamar dan Bank Islam di Indonesia tampil seperti layaknya Bank
Konvensional.
Karena dibatasinya perkembangan Syariah saat itu, membuat BMI menjadi
pemain tunggal dipasar dengan sejumlah problematika terutama berkaitan dengan
masalah pengelolaan likuiditas dan mitra kerjasama. Sehingga dengan keterbatasan
tersebut selama periode tahun 1992 – 1998 hanya berdiri satu Bank Syariah, yaitu
Bank Muamalat Indonesia dan 78 Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai
pelaku perbankan yang terbesar di berbagai kota di Indonesia.
2. Tujuan Dan Prinsip Bank Syariah a. Tujuan Bank Syariah
Dalam perjalanan Bank Konvensional dirasakan mengalami kegagalan dalam
disebut pihak kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, maka
dibentuklah bank-bank Islam dengan tujuan:
1) Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalah secara
islami, khususnya bermuamalah dalam perbankan, agar terhindar dari
praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan lain yang
mengandung unsur gharar (tipuan) dimana usaha tersebut dilarang
dalam islam dan juga menimbulkan dampak negatif terhadap
kehidupan ekonomi umat.
2) Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi, dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi
kesenjangan antara pemilik modal dengan orang yang membutuhkan
dana.
3) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka
peluang berusaha kepada kelompok miskin, yang diarahkan kepada
usaha yang produktif, menuju kemandirian berusaha (berwirausaha).
4) Untuk membantu menanggulangi (mengentaskan) masalah
kemiskinan, yang pada umumnya merupakan program utama dari
negara-negara yang sedang berkembang.
5) Untuk menjaga kestabilan sistem keuangan pemerintahan.
6) Untuk menyelamatkan ketergantungan orang-orang Islam terhadap
kekuasaan bank, sehingga umat islam tidak bisa melaksanakan ajaran
agamanya secara penuh, terutama di bidang bisnis dan
perekonomiannya.37
b. Prinsip Bank Syariah
Dalam operasinya, Bank Syariah mengikuti aturan-aturan dan norma-norma
Islam, yaitu:
1) Bebas dari bunga (Riba)
2) Bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian
(maysir)
3) Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (Gharar)
4) Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (Bathil)
Secara singkat empat prinsip diatas bisa disebut MAGRIB (Maysir,
Gharar, Riba dan Bathil)38
37
Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), h. 40-41.
38
E. REVIEW STUDI TERDAHULU
Adapun hasil - hasil sebelumnya dari penelitian - penelitian terdahulu dapat
dilihat dalam matriks berikut.
Matriks Tentang Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
No Aspek
kompetitif yang mereka miliki,
diantaranya sebagai Bank yang
pertama kali menerapkan sistem
tanpa bunga.
Meneliti dan menjelaskan tentang
strategi komunikasi bisnis yang
dilakukan PT. Bank Muamalat
Indonesia untuk menarik minat
konsumen.
2. a. Judul Denisha Priyadi Firmansyah
“Strategi Komunikasi Pemasaran
Rajesh Solihin
b. Fokus
komunikasi bisnis, studi kasus pada
PT. Bank Artha Graha International,
Skripsi S1 Jurusan Asuransi Syariah
Fakultas Syariah Dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Menjelaskan tentang berbagai
strategi bisnis yang digunakan PT.
Asuransi Takaful Keluarga untuk
menghadapi persaingan bebas.
Meneliti dan menjelaskan tentang
strategi komunikasi bisnis yang
dilakukan PT. Bank Muamalat
Indonesia dalam persaingan
positioning dengan bank-bank
4. a. Judul
b. Fokus
Yayah Tazriah
“Strategi Positioning Bank Syariah
Mandiri Cabang Tangerang”
Skripsi S1 Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Dakwah Dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Menjelaskan tentang strategi
positioning Bank Syariah Mandiri
dengan melakukan identifikasi
keunggulan perusahaan untuk
bersaing dengan bank syariah
lainnya.
Rajesh Solihin
“Penerapan Strategi Komunikasi
Bisnis Dalam Positioning PT. Bank
Muamalat Indonesia”
Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Meneliti dan menjelaskan tentang
strategi komunikasi bisnis yang
dilakukan PT. Bank Muamalat
Indonesia dalam persaingan
positioning dengan bank-bank
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA
A. SEJARAH DAN PROFIL BANK MUAMALAT INDONESIA
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 24 Rabius Tsani
1412 Hijriyah atau pada tanggal 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Bank Muamalat Indonesia memulai
kegiatan operasinya pada tanggal 27 Syawwal 1412 Hijriyah atau 1 Mei 1992.
Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia
(ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Pendirian Bank Muamalat juga menerima
dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp
84 Milyar pada saat penanda tanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada
acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan
komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanamkan modalnya senilai
Rp 106 miliar.1
Bank Mumalat Indonesia merupakan bank yang beroperasi sesuai ketentuan
prinsip-prinsip syariah islam yaitu tidak mempergunakan perangkat bunga melainkan
sistem bagi hasil. Bank Muamalat Indonesia menghindari perangkat bunga karena
1
masih sangat banyak kalangan umat islam yang percaya bahwa tata cara
penggunaannya dikhawatirkan mengandung unsur riba.2
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank
Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini
semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan
terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus
dikembangkan.3
Saat ini Bank Muamalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah
melalui 275 gerai yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia. Jaringan Bank Muamalat
Indonesia didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4.000 Kantor Pos
Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. Bank
Muamalat Indonesia saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah
membuka cabang luar negri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia.
B. VISI DAN MISI BANK MUAMALAT INDONESIA
Visi menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,
dikagumi dipasar rasional.
2
Zainulbahar Noor, Bank Muamalat Sebuah Mimpi, Harapan Dan Kenyakinan (Jakarta: Bening Publishing, 2006), h. 312.
3
Misi menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan
penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi
investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.
C. STRUKTUR ORGANISASI BANK MUAMALAT INDONESIA
Pemegang tertinggi dalam struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia
adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS) yang membawahi Dewan Pengawas
Syariah dan Dewan Komisaris. Pada struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia,
Presiden Direktur terletak dibawah Dewan Komisaris serta membawahi 5 Divisi
diantaranya Compliance and Corporate Planning Direktor, Treasury and
International Banking Director, Finance and Operation Director. Tabel berikut
menunjukan struktur organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.4
Bagan 2. Divisi dalam struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia
Compliance and Corporate Planning 1. Compiance Division
2. Corporate Secretary Division
3. Corporate Planning Division
Corporate Banking 1. Financing Support Division
2. Remedial Division
3. Product Development Division
4
Retail Banking 1. Retail Division
2. Sales Management and Support
Division
3. Channel Management Division
Treasury and International Banking 1. Treasury Division
2. International Banking and
Financing Institution Division
3. Funding Policy and Service
Division
Finance and Operation 1. Administration and Network
Operation Division 2. IT Management Division
3. Finance and Accounting Division Sumber: Annual report BMI, tahun 2010
D. AKAD DARI PRODUK BANK MUAMALAT INDONESIA
Bank Syariah yang ada di Indonesia rata - rata membagi jenis pembiayaan
menjadi 3 kelompok besar, yaitu: (1) Pembiayaan bagi hasil; (2) Pembiayaan jual
beli; (3) Pembiayaan jasa-jasa. Dari tiga kelompok tersebut dibagi menjadi sebagai
berikut:5
5
1. Pembiayaan Bagi Hasil
a. Musyarakah
Musyarakah adalah transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik
dana dan/atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesua syariah dengan
pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang disepakati,
sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal masing-masing.
b. Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama antar dua pihak dimana pihak pertama
(shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal
selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian pengelola.6
c. Mudharabah Muqoyyadah
Mudharabah Muqoyyadah adalah transaksi mudharabah untuk kegiatan
usaha yang cakupannya dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis
sesuai permintaan pemilik dana.
6
2. Pembiayaan Jual Beli
a. Murabahah
Murabahah adalah transaksi jual beli dimana pihak bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.
Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah dengan margin. 7
b. Salam
Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjual belikan belum
ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran
dilakukan tunai. bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai
penjual.8
c. Istishna
Istishna’ adalah transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan
pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Dalam isthisna pembayarannya dapat
dilakukan beberapa kali (termin) pembayaran.9
d. Ijarah
Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara
pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan
penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan. Transaksi
7
Adiwarman Karim, Bank Islam (PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 98.
8
Adiwarman Karim, Bank Islam (PT. Raja Grafindo Persada, 2004) h. 99.
9
ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama
saja dengan jual beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya.10
e. Ijarah Muntahiya Bittamlik
Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli
dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang
ditangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan ini pula yang membedakan
dengan ijarah biasa.11
3. Pembiayaan Jasa-Jasa
a. Qardh
Qordh adalah transaksi pinjam-meminjam dana tanpa imbalan dengan
kewajiban pihak mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam
jangka waktu tertentu.
b. Rahn
Rahn adalah menahan salah satu hak milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.
Dengan demikian, pihak yang memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali
seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn
adalah jaminan utang atau gadai.
10
Adiwarman Karim, Bank Islam (PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 101.
11
c. Wakalah
Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat. Dalam
bahasa arab, hal ini dapat dipahami sebagai al-tafwidh. Contoh kalimat “aku
serahkan urusanku kepada Allah” mewakili pengertian istilah tersebut.12
d. Hawalah
Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang
lain yang wajib menanggungnya. Dalam istilah ulama, hal ini merupakan
pemindahan beban utang dari muhil (orang yang berutang) menjadi tanggungan
muhal’ alaih (orang yang berkewajiban membayar utang).
e. Kafalah
Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian
lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin
dengan berpegang teguh pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. 13
12
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Tazkia Institute. hal 173
13