F-1
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 15 Juni 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Maleer Selatan No 69 RT 01 RW 03 Kec. Batununggal – Bandung (40275) No. Telepon : 085723661053
Email : kaka.prathama@yahoo.com
Riwayat Pendidikan
Tahun Pendidikan
1997-2003 SD Negeri Kridawinaya II Bandung 2003-2006 SMP Negeri 20 Bandung
2006-2009 SMA Negeri 7 Bandung
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
MOHAMAD EKA PRATHAMA
10109660
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan mengambil judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN REWARD KEPADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. TRISCO TAILORED APPAREL MANUFACTURING”. Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
Dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini, terimakasih diucapkan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, terima kasih atas doa yang tidak pernah putus, dukungan yang tidak pernah berhenti, baik secara moril dan materil.
2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Bapak Irawan Afrianto,S.T. M.T selaku Ketua Prodi Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
5. Ibu Riani Lubis ,S.T.,M.T. , selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan menasihati dalam proses penyusunan tugas akhir ini.
6. Bapak Alif Finandhita, S.Kom, selaku dosen wali IF-15 angkatan 2009. 7. Bapak Shariful I , selaku pimpinan PT. Trisco Tailored Apparel
Manufacturing.
8. Ibu Tuti Susana, selaku HRD PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing. 9. Teman-teman mahasiswa seperjuangan di prodi Teknik Informatika
iv Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandung, Januari 2014
v
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR SIMBOL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Tinjauan Perusahaan ... 9
2.1.1 Profil Perusahaan ... 9
2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 11
2.2 Landasan Teori ... 15
2.2.1 Sistem Informasi ... 15
2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan ... 19
2.2.3 Metode Perbandingan Eksponensial ... 22
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25
3.1 Analisis Sistem ... 25
3.1.1 Analisis Masalah ... 25
3.1.2 Analisis Sistem yang sedang Berjalan ... 26
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 28
vi
3.1.5.2 Analisis Perangkat Keras (Hardware) ... 36
3.1.5.3 Analisis Perangkat Lunak (Software) ... 36
3.1.5.4 Analisis Pengguna ... 37
3.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 38
3.1.6.1 Diagram Basis Data ... 38
3.1.6.2 Diagram Konteks ... 39
3.1.6.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 40
3.1.6.4 Spesifikasi Proses ... 49
3.1.6.5 Kamus Data ... 69
3.2 Perancangan Sistem ... 75
3.2.1 Perancangan Basis Data ... 76
3.2.1.1 Diagram Relasi ... 76
3.2.1.2 Struktur Tabel ... 77
3.2.2 Perancangan Arsitektur ... 80
3.2.2.1 Struktur Menu ... 80
3.2.2.2 Antarmuka ... 82
3.2.2.3 Perancangan Pesan ... 91
3.2.2.4 Jaringan Semantik ... 92
3.2.2.5 Perancangan Prosedural ... 93
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 103
4.1 Implementasi ... 103
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 103
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 104
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 104
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 110
4.2 Pengujian ... 112
vii
4.2.2.4 Pengujian Pengolahan Data Jabatan ... 115
4.2.2.5 Pengujian Pengolahan Data Kriteria ... 116
4.2.2.6 Pengujian Pengolahan Penilaian MPE ... 117
4.2.2.7 Pengujian Pengolahan Ubah Profil ... 117
4.2.3 Pengujian Beta ... 118
4.2.3.1 Skenario Pengujian Beta ... 118
4.2.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 122
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 123
5.1 Kesimpulan ... 123
5.2 Saran ... 123
125 Yogyakarta: Graha Ilmu.
[2] Fatma Dwijaya, Ilman. Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada PT.Sysmex menggunakan Metode Profile Matching. Bandung.
[3] Jogiyanto, H. M. 2005. Analisa dan Disain Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
[4] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
[5] Marimin. 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan dengan Kriteria Majemuk. cetakan kedua, Jakarta : Grasindo Jakarta.
[6] Mckenna E & Beech N. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
[7] Pressman, R. S. 2010. Software Engineering A Practiitioner’s Approach, Seventh Edition, New York, United States of America : McGRAW-HILL International Edition.
[8] Saaty, T.L. 2001. Decision Making For Leaders. Forth edition, University of Pittsburgh, RWS Publication.
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing berlokasi di Jl. Raya Kopo – Soreang. PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 1.448 orang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pakaian jadi (garment) yang kesuksesannya sangat bergantung dari kinerja setiap karyawan yang terlibat dalam proses kerja bagian produksi di PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing. Maka dari itu pimpinan PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dari para karyawannya dalam bentuk memberikan Reward terhadap karyawan yang memiliki kualitas kerja yang bagus apabila berhasil dalam mencapai target yang telah ditetapkan diperusahaannya terutama kepada karyawan yang berada di bagian produksi. Reward yang akan diberikan kepada karyawan berupa kenaikan jabatan dan gaji. Tujuan dilakukan proses pemilihan pemberian reward terhadap karyawan yang berkualitas adalah sebagai tanda ucapan terima kasih perusahaan terhadap kinerja karyawan tersebut. Selain itu agar kinerja karyawan bagian produksi di PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing terus meningkat atau bahkan mempertahankannya, sehingga dapat memacu karyawan lain yang belum mendapat bonus atau reward dari perusahaan.
Sedangkan pihak HRD tidak saja menangani permasalahan karyawan tetapi juga serangkaian tugas yang berkaitan dengan permasalahan perusahaan lainya, diantaranya penyeleksian karyawan yang akan masuk di perusahaan, penyeleksian proposal yang akan melaksanakan study kasus di perusahaan. Upaya untuk membantu pihak HRD PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing dalam menganalisa karyawan yang diprioritaskan untuk mendapat bonus utama di perusahaan diperlukan suatu sistem pendukung keputusan. Kendala yang lain adalah pimpinan PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing mengharapkan output dari proses pemilihan tersebut, yaitu karyawan yang diprioritaskan untuk mendapat bonus utama segera dilaporkan.
Oleh karena itu, maka akan dibuat suatu sistem pendukung yang bisa memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan, yang diharapkan dapat membantu untuk mempermudah dalam pemilihan karyawan mana yang layak mendapatkan bonus atau Reward. Oleh karena itu, topik yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah dengan mengangkat judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Reward Kepada Karyawan Bagian Produksi di PT. Trisco
Tailored Apparel Manufacturing”.
1.2Perumusan Masalah
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi sistem pendukung keputusan untuk membantu tugas dari pihak HRD PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing untuk menilai kinerja dari karyawan yang berhak mendapatkan Reward sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan.
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemberian reward yang lebih tepat berdasarkan dengan penilaian yang diberikan.
2. Memudahkan pihak HRD dalam mengambil keputusan pemberian reward kepada karyawan yang layak mendapatkan reward.
1.4Batasan Masalah
Penyusunan laporan skripsi ini memerlukan pembatasan malasah agar masalah yang dikaji di dalam laporan lebih fokus dan spesifik dalam penelitian ini, laporan skripsi ini dibatasi masalah sebagai berikut :
1. Data penelitian yang digunakan hanya data bagian produksi yang memiliki karyawan sejumlah1.358 orang.
2. Penilaian yang dilakukan hanya kepada karyawan saja. Pimpinan dan HRD tidak dimasukkan kepada penilaian pemberian reward, termasuk kepada karyawan yang sedang cuti hamil.
3. Penilaian akan diproses menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial karena dengan metode ini nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar (fungsi eksponensial), hal ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata.
4. Indikator yang diberikan adalah keterampilan kerja, kedisiplinan, tanggung jawab, kehadiran, dan kerja sama.
6. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat yang digunakan adalah flowmap dan diagram ERD, dan untuk menggambarkan proses yang digunakan adalah DFD (Data Flow Diagram).
1.5Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah dengan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.
1.Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Studi literatur
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan pembangunan aplikasi yang akan dibuat.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.
c. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak HRD dan pimpinan yang ada di bagian produksi PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing.
2.Tahap Pengembangan Perangkat Lunak
pengembangan sistem ini adalah Roger S. Pressman. Alasan penulis menggunakan cara waterfall dikarenakan metode ini mempunyai tahapan-tahapan yang jelas, nyata dan praktis. Setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya pengulangan dalam tahapan sehingga pengembangan sistem yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang diinginkan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:[7]
a. Communication : Sebelum melakukan pekerjaan yang bersifat teknis, penting bagi developer untuk berkomunikasi dan berkolaborasi secara berkala dengan pelanggan atau perusahaan. Hal ini dilakukan agar Communication Planning Modelling Construction Deployment 10 developer mengerti tujuan utama perusahaan dalam
pembuatan perangkat lunak dan dalam rangka mengumpulkan segala persyaratan untuk membuat fitur dalam perangkat lunak itu sendiri. b. Planning : Segala macam perjalanan sulit membutuhkan map untuk
mempermudahnya. Seperti itulah proyek pembuatan perangkat lunak. Proyek perangkat lunak diibaratkan sebagai sebuah perjalanan. Sedangkan mapnya adalah perencanaan proyek perangkat lunak. Pada tahap ini developer mulai memikirkan tugas-tugas teknis apa yang akan dilakukan, risiko yang mungkin terjadi, sumber daya apa saja yang diperlukan, produk apa saja yang akan di produksi serta membuat modul kerja.
desain yang dibuat harus sesuai agar mencapai kebutuhan awal yang diminta.
d. Construction : Pada tahap ini developer mulai membuat koding (pembuatan kode) baik manual atau otomatis. Jika sudah selesai, maka pengujian harus langsung dilakukan untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam koding.
e. Deployment : Perangkat Lunak sudah dapat dikirimkan kepada pelanggan dan pelanggan akan memberikan umpan balik sekiranya ada yang perlu di evaluasi pada perangkat lunak tersebut.
Gambar 1.1 Model Waterfall. [7]
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat agar rangkaian penyajian dari laporan skripsi tentang aplikasi sistem pendukung keputusan. Oleh karena itu laporan skripsi tentang pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Reward kepada Karyawan dengan Menggunakan Metode Perbandingan eksponensial disusun bab per bab dengan susunan sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang profil, sejarah singkat instansi, visi dan misi, serta menguraikan konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses pembuatan aplikasi tersebut, serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam pembangunan perangkat lunak, analisis proses pada aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian reward kepada karyawan sesuai dengan pendekatan analisis terstruktur, yaitu dengan analisis kebutuhan fungsional atau DFD. Selain itu terdapat juga perancangan untuk sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis dan antarmuka untuk sistem informasi yang akan dibangun.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang dilakukan, serta hasil pengujian sistem yang dilakukan di bagian produksi PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing agar diketahui apakah aplikasi yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan pihak HRD dalam pemberian reward.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
9 2.1 Tinjauan Perusahaan
2.1.1 Profil Perusahaan
PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing berdiri pada tanggal 2 Februari 2000 sebagai Perseroan Terbatas yang berlokasi di Jl. Raya Kopo – Soreang Km. 11,5, Katapang – Soreang, Bandung dan memiliki kantor pusat di Trisula Center Jl. Lingkar Luar Barat, Blok A, No. 1 Kel. Rawa Buaya, Kec. Cengkareng Jakarta Barat. Perusahaan ini memiliki bisnis dalam bidang pakaian jadi (garment) khusus untuk men’s/ladies jacket, ladies bottom (skirt, pants), casual (vest, casual jacket) dan celana panjang pria (men’s trousers) dengan rata-rata kapasitas produksi saat ini Men’s / Ladies Jacket 1.350 sets / hari, Ladies Bottom (skirt, pants) 1.200 pcs / hari, Casual (Vest, Casual jacket) 200 pcs / hari, Men’s Trousers 2.000 sets / hari, Special Order 200 pcs/hari.
Dalam memproduksi produk tersebut, didukung dengan peralatan dan mesin produksi yang cukup modern serta memiliki keseimbangan produksi yang baik. PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing dikelola oleh dewan direktur yang terdiri dari Presiden Direktur adalah Mr. David Cohen, Direktur General dan Administrasi adalah Mrs. Irene Ratna Mustikawati dan Direktur Manufacturing adalah Mr. Ruddy Setiadi. PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 1.448 orang. Jenis jabatan yang berada di perusahaan ini terdiri dari 10 orang Navy Vest, 25 orang Maroon Vest, 24 orang Blue Vest, 75 orang Golden Operator, dan sisanya merupakan karyawan biasa.
kerja per hari pukul 07.30 WIB s/d pukul 16.30 WIB (khusus untuk non shift). Fokus pemasaran produk PT. Trisco TAM. adalah Australia, Amerika, Afrika, Eropa, Inggris, dan Asia.
PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing memiliki visi sebagai berikut, mewujudkan PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing sebagai perusahaan garmen berkualitas tinggi yang mempunyai reputasi internasional.
PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing memiliki misi yang telah ditentukan oleh perusahaan, diantaranya :
a. Pemenuhan kepuasan pelanggan secara terus-menerus. b. Menjamin kualitas hasil akhir produk garmen kami. c. Meningkatkan sarana mesin dan teknologi.
d. Mengelola dan meningkatkan standar kompetensi dan Kualitas sumber daya manusia.
e. Mengupayakan kecelakaan nihil + cedera nihil.
f. Menciptakan lingkungan kerja yang mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi dan bebas dari kekerasan fisik, seksual, mental, dan verbal. g. Memenuhi batas maximum waktu kerja perminggu yang ditetapkan
oleh pemerintah.
h. Memenuhi peraturan pemerintah untuk memberi upah kepada karyawan sesuai dengan standard minimum gaji yang berlaku bagi industri.
i. Mendorong suplier, subcontractor dan sub-suplier untuk menerapkan sistem manajemen mutu dan sosial dalam kebijakan perusahaan mereka.
j. Menyediakan sarana bagi pekerja untuk melaporkan penyimpangan terhadap kebijakan ini dan akan memproses laporan tersebut secara tertutup demi keamanan pekerja.
l. Peningkatan kemajuan perusahaan secara terus menerus, yang perduli akan lingkungan hidup.
2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Deskripsi tugas yang yang ada pada bagian produksi di PT. Trisco Trisco Tailored Apparel sesuai dengan jabatannya, diantaranya :
1. Sewing
Sewing berfungsi mengkoordinasikan aktifitas operasional proses sewing agar sesuai dengan jadwal pengiriman dan kualitas (sesuai Spesifikasi) serta kuantitas yang telah ditetapkan.
Tugas dari sewing adalah sebagai berikut :
a. Menerima daily schedule dari bagian PPIC dan mengkoordinasikan jadwal teknis produksi bersama Dept Head.
b. Mengelola seluruh aktivitas Sewing produksi.
c. Mengatur strategi dan operasional/proses harian bagian untuk memenuhi target dan kuantitas yang sesuai dengan yang telah direncanakan.
d. Melakukan evaluasi harian, mingguan, dan bulanan kuantitas dan kualitas produk finishing.
e. Menganalisa pencapaian target dan melaporkannya kepada Dept Head.
f. Memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai masalah teknis dan standar kualitas dari setiap order kepada Dept Head.
g. Melakukan evaluasi kinerja anak buah bulanan, semester, dan tahunan.
h. Mengupayakan kerapihan, kebersihan, dan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
i. Membuat laporan bulanan kepada Dept Head terkait aktivitas dan pencapaian proses finishing garment.
j. Data absensi operator.
k. Evaluasi karyawan dalam masa training. 2. Navy Vest
Navy Vest memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengontrol seluruh karyawan yang berada dalam line tersebut. b. Mengkoordinir seluruh karyawan dalam line tersebut.
c. Memberikan informasi dari setiap kegiatan yang berada dalam line tersebut.
3. Maroon Vest
Maroon Vest merupakan asistent dari Navy Vest. Maroon Vest bertugas untuk mengcover kerjaan dari Navy Vest.
a. Tugas
a. Membantu Navy Vest dalam menjalankan tugasnya.
b. Mengganti peran dari Navy Vest apabila terjadi halangan yang mengakibatkan Navy Vest tidak dapat menjalankan tugasnya. 4. Blue Vest
Blue Vest memiliki fungsi untuk mengontrol karyawan dari 1 bagian. Bagian-bagian yang berada dalam bagian produksi sangat banyak, diantanya ada bagian Trouser, Jacket, Casual dan lain-lain.
Blue Vest memiliki tugas sebagai berikut : a. Mengecek absensi karyawan di 1 bagian.
b. Mengecek target yang harus dicapai di 1 bagian.
c. Memberikan pengarahan terhadap karyawan di 1 bagian. 5. Golden Operator
Golden operator merupakan karyawan yang dapat menguasai beberapa proses yang berada di perusahaan. Golden operator harus menguasai minimal 5 proses yang berada di perusahaan.
Golden operator memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengcover karyawan apabila ada salah seorang karyawan yang berhalangan hadir.
c. Memberikan pengarahan kepada karyawan yang masih belum berpengalaman.
Logo perusahaan pada PT. Trisco Trisco Tailored Apparel Manufacturing dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Logo PT. Trisco Trisco Tailored Apparel Manufacturing 2.2Landasan Teori
2.2.1 Sistem Informasi
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya.
a. “Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut – urutan yang tepat dari tahapan – tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, kapan dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya”.[1]
b. Penganut pendekatan elemen adalah Davis (1985) “yang mendefinisikan sistem sebagai bagian - bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”. Sedangkan Lucas (1989) mendefinisikan “sistem sebagai suatu komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu
sama lain dan terpadu”.[1]
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat - sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen - komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dangan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber - sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam suatu sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, jika sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tersebut tidak aka nada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.[1]
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karema sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Sistem dapat diklasifikasikan, diantaranya sebagai berikut:
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide - ide yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.[1]
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.[3]
kejadian - kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.
a. Kualitas informasi
Sumber dari informasi adalah data, kualitas dari suatu informasi tergantung dari empat hal antara lain :
1. Akurat
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
2. Tepat pada waktunya
Tepat berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
b. Nilai informasi
Nilai dari informasi (Value of Information) ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit.[3]
Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information - generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan”.[3]
2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana seharusnya keputusan dibuat.[4]
SPK biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. SPK yang seperti itu disebut aplikasi SPK, digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi SPK menggunakan CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. Aplikasi SPK menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. [4]
SPK lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur. SPK tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia.
Tujuan dari SPK adalah :[4]
a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur.
b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
c. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
f. Dukungan kualitas. g. Berdaya saing.
h. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
Ada beberapa jenis metode yang dapat digunakan dalam sistem pendukung keputusan, diantaranya :
a. Metode Profile Matching
Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting
dalam manajemen SDM dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh suatu jabatan. Kompetensi/kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemegang/calon pemegang jabatan.[2]
Dalam proses profile matching merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu dengan kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut. Adapun sistem program yang disebut adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft kompetensi jabatan) dengan profil karyawan (soft kompetensi karyawan) sehingga dapat memperoleh informasi lebih cepat, baik untuk mengetahui gap kompetensi antara jabatan dengan pemegang jabatan maupun dalam pemilihan kandidat yang paling sesuai untuk suatu jabatan (ranking kandidat).[2]
b. AHP (Analytic Hierarchy Process)
struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem.[8]
Proses hirarki analitik (AHP) menyediakan kerangka yang memungkinkan untuk membuat suatu keputusan efektif atas isu kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pendukung keputusan. Pada dasarnya AHP adalah suatu metode dalam merinci suatu situasi yang kompleks, yang terstruktur kedalam suatu komponen-komponennya. Artinya dengan menggunakan pendekatan AHP kita dapat memecahkan suatu masalah dalam pengambilan keputusan.[8]
c. Metode 360 Derajat
Metode 360 derajat ini merupakan pengembangan terakhir dari teknik penilaian sendiri. Teknik ini akan memberikan data yang lebih baik dan dapat dipercaya karena dilakukan penilaian silang bawahan, mitra, dan atasan personel.[9]
Proses penilaian itu dilaksanakan dengan mengevaluasi diri sendriri dan menggabungkan seluruh informasi atau feedback baik dari manager, rekan sejawat atau pelanggan. Semua pihak yang menjadi anggota dalam organisasi dilibatkan dalam memberi informasi yang sangat diperlukan dalam penilaian. Pandangan klasik yang mengganggap bahwa yang berhak menilai hanya pimpinan saja harus segera ditinggalkan dan berusaha menerapkan penilaian kinerja menurut paradigma baru.[9]
d. Metode Perbandingan Eksponensial
Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatife keputusan dengan kriteria jamak.
Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial.[5]
2.2.3 Metode Perbandingan Eksponensial
Menurut Marimin, Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatife keputusan dengan kriteria jamak. Metode MPE terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:[5]
a. Menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih.
b. Menentukan kriteria atau perbandingan keputusan yang penting untuk dievaluasi.
c. Menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan. d. Melakukan penilaian terhadap semua alternatife pada setiap kriteria. e. Menghitung skor atau nilai total setiap alternatif.
f. Menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif.
g. Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif sebagai berikut:
Rumus Perhitungan Skor Metode Perbandingan Eksponensial
[3.1] Dengan:
TNi = Total nilai alternatif ke-i
RKij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i
TKKj = Derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj > 0; bulat n = Jumlah pilihan keputusan m = Jumlah kriteria keputusan
atau melalui kesepakatan curah pendapat. Penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan kriterianya. Semakin besar nilai alternatif, semakin besar pula skor alternatif tersebut. Penentuan prioritas keputusan yakni dilihat dari urutan skor alternatif terbesar sampai yang terkecil. Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial.
Skala peringkat merupakan metode yang paling tua dan paling banyak digunakan dalam penilaian, dimana para penilai melakukan suatu penilaian yang berhubungan dengan hasil penilaian dalam skala tertentu, mulai dari hal paling rendah sampai paling tinggi. Penilaian pada umumnya diisi atasan untuk memutuskan pendapat yang paling sesuai dari setiap tingkat hasil kerja. Seorang penilai memberikan sebuah nilai kuantitatif (bobot) yang mencerminkan nilai rata-rata yang akan dihitung dan dibandingkan. Misalkan, jika appraise memperoleh skor 5 untuk setiap dimensi, maka appraise akan memperoleh jumlah skor 5 x 5 = 25. Hasil tersebut menjumlahkan semua dimensi. Ciri dari model ini, rating diberi angka 1 sampai dengan angka 5 dengan kriteria, yaitu: Sangat Penting (5), Penting (4), Cukup Penting (3), Standar (2) dan Kurang (1).
Tujuan pengelolaan sistem reward di dalam organisasi adalah untuk menarik dan mempertahankan sumber daya manusia karena organisasi memerlukannya untuk mencapai sasaran-sasarannya. Dalam mempertahankan jasa-jasa karyawan dan menjaga tingkat prestasi tinggi maka motivasi dan komitmen mereka perlu ditingkatkan. Karena itu organisasi berkeinginan untuk melakukan penyejajaran sasaran organisasi dan individu jika sorotannya adalah manajemen reward.
Ada beraneka macam tipe-tipe skema sistem reward yang diberikan, seperti :
pengertian bahwa karyawan yang menjalankan pekerjaan yang sama akan berada pada tingkatan yang sama.
b. Penggajian berdasarkan hasil-hasilnya yaitu salah satu cara untuk mengetahui kritisme yang dilontarkan kepada sistem berdasarkan waktu dengan memperkenalkan skema penggajian berdasarkan hasil-hasilnya (Payment by results, PBR). PBR menghubungkan gaji dengan kuantitas output individual. Pelopor PBR adalah sistem pekerjaan yang dibayar menurut hasil yang dikerjakan dimana gaji dihubungkan dengan jumlah unit pekerjaan yang dihasilkan.
c. Penggajian berdasarkan prestasi yaitu penggajian berdasarkan prestasi ini tidak hanya mempertimbangkan hasil-hasil atau output tetapi juga perilaku aktual dalam pekerjaan. Prestasi individual diukur berdasarkan sasaran-sasaran yang ditetapkan sebelumnya atau dibandingkan dengan berbagai tugas yang ada di dalam job description, yang memanfaatkan teknik-teknik penilaian prestasi.
103
dan pengujian terhadap sistem yang baru dibangun. Tahapan ini bisa dilakukan dimana perancangan dari sistem telah selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Implementasi sudah dilakukan maka dilanjutkan dengan pengujian sistem yang baru dibangun, dimana akan dilihat sejauh mana kekurangan pada sistem yang baru dibangun, diharapkan dengan dilakukannya pengujian terhadap sistem dapat menjadi tolak ukur untuk pembangunan sistem selanjutnya.
4.1 Implementasi
Sistem didesain untuk kemudian dianalisis secara terperinci, maka selanjutnya sistem akan menuju tahap implementasi. Tujuan diadakannya tahapan implementasi ini adalah untuk mengkonfirmasi apakah program berjalan sesuai dengan rancangan yang diminta oleh para pelaku sistem sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pembangun sistem.
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan perangkat lunak sistem pendukung keputusan pemberian reward karyawan bagian produksi di PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras
Perangkat Keras Mempergunakan Membutuhkan
Processor P4 2.2GHz 1.0 GHz
RAM 1 GB 1 GB
Harddisk 120 GB 80 GB
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan perangkat lunak sistem pendukung keputusan pemberian reward karyawan bagian produksi di PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat Lunak Mempergunakan Membutuhkan
Sistem Operasi Windows XP SP2 Windows XP SP2
Bahasa Pemrograman PHP PHP
Web Server XAMPP XAMPP
Database Server MySQL MySQL
Web Browser Mozilla, Google Chrome Mozilla, Google Chrome
Tools Macromedia
Dreamweaver 8
Macromedia Dreamweaver 8
4.1.3 Implementasi Basis Data
Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL, implementasi database dalam bahasa SQL dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Implementasi Basis Data
No Nama Tabel Hasil Pembangkitan
1 t_login
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_login` ( `nik` varchar(15) NOT NULL,
No Nama Tabel Hasil Pembangkitan `pertanyaan` varchar(100) NOT NULL, `jawaban` varchar(100) NOT NULL, PRIMARY KEY (`nik`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
2 t_karyawan
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_karyawan` ( `nik` varchar(15) NOT NULL,
`nama` varchar(20) NOT NULL, PRIMARY KEY (`nik`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
3 t_kriteria
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_kriteria` ( `id_kriteria` varchar(100) NOT NULL,
`nik` varchar(15) NOT NULL, `kriteria` text NOT NULL, `bobot` int(5) NOT NULL, `keterangan` text NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kriteria`), FOREIGN KEY `nik` (`nik`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `t_kriteria`
ADD CONSTRAINT `t_kriteria_ibfk_1` FOREIGN KEY (`nik`) REFERENCES `t_login` (`nik`);
4 t_bagian
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_bagian` ( `id_bag` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_bagian` varchar(100) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_bag`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=43 ;
No Nama Tabel Hasil Pembangkitan AUTO_INCREMENT,
`nama_jabatan` varchar(100) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_jabatan`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=70 ;
6 t_karyawan_bag
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_karyawan_bag`
(
`id` int(10) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nikk` varchar(15) NOT NULL,
`id_bagian` int(5) NOT NULL, `id_jabatan` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id`),
FOREIGN KEY `nik` (`nik`),
FOREIGN KEY `id_bagian` (`id_bagian`), FOREIGN KEY `id_jabatan` (`id_jabatan`), FOREIGN KEY `id` (`id`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=529 ;
ALTER TABLE `t_karyawan_bag`
ADD CONSTRAINT `t_karyawan_bag_ibfk_34` FOREIGN KEY (`id_jabatan`) REFERENCES `t_jabatan` (`id_jabatan`),
ADD CONSTRAINT `t_karyawan_bag_ibfk_32` FOREIGN KEY (`nikk`) REFERENCES
`t_karyawan` (`nik`),
No Nama Tabel Hasil Pembangkitan
7 t_bag_jab
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_bag_jab` ( `id_bag_jab` int(5) NOT NULL
AUTO_INCREMENT, `id_bag` int(5) NOT NULL, `id_jabatan` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_bag_jab`), FOREIGN KEY `id_bag` (`id_bag`), FOREIGN KEY `id_jabatan` (`id_jabatan`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=81 ;
ALTER TABLE `t_bag_jab`
ADD CONSTRAINT `t_bag_jab_ibfk_4` FOREIGN KEY (`id_jabatan`) REFERENCES `t_jabatan` (`id_jabatan`),
ADD CONSTRAINT `t_bag_jab_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_bag`) REFERENCES `t_bagian` (`id_bag`);
8 t_nilai_kriteria
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_nilai_kriteria` (
`id_nilai` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,
`nik` varchar(15) NOT NULL,
`id_kriteria` varchar(100) NOT NULL, `nilai` int(100) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_nilai`), FOREIGN KEY `nik` (`nik`),
FOREIGN KEY `id_kriteria` (`id_kriteria`)
No Nama Tabel Hasil Pembangkitan ALTER TABLE `t_nilai_kriteria`
ADD CONSTRAINT `t_nilai_kriteria_ibfk_1` FOREIGN KEY (`nik`) REFERENCES `t_karyawan` (`nik`),
ADD CONSTRAINT `t_nilai_kriteria_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_kriteria`) REFERENCES `t_kriteria` (`id_kriteria`);
9 t_total
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_total` ( `id_total` int(10) NOT NULL
AUTO_INCREMENT,
`nik` varchar(15) NOT NULL, `total` int(100) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_total`), FOREIGN KEY `nik` (`nik`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=7 ;
ALTER TABLE `t_total`
ADD CONSTRAINT `t_total_ibfk_1` FOREIGN KEY (`nik`) REFERENCES `t_karyawan_bag` (`nik`);
10 t_upload_download
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `upload_download` (
`id` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nik` varchar(15) NOT NULL,
`nama_file` varchar(20) NOT NULL, `ukuran` varchar(10) NOT NULL, `url` varchar(50) NOT NULL,
No Nama Tabel Hasil Pembangkitan PRIMARY KEY (`id`),
FOREIGN KEY `nik` (`nik`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=2 ;
ALTER TABLE `upload_download`
4.1.4 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dilakukan pada setiap halaman dalam program yang dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah implementasi dari antarmuka yang dibuat dan dibedakan antar tiap antarmuka untuk HRD dan pimpinan.
1. Implementasi Antarmuka HRD
Implementasi antarmuka yang terdapat pada sistem yang diperuntukan bagi admin, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4 Antarmuka HRD
Fungsi Deskripsi Proses File
Login Untuk menangani
proses login yang dilakukan admin
1. Login Index.php
2. Implementasi Antarmuka Pimpinan
Implementasi antarmuka yang terdapat pada sistem yang diperuntukan bagi guru, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Antarmuka Pimpinan
Fungsi Deskripsi Proses File
Login Untuk menangani
proses login yang dilakukan pimpinan
1. Login Index.php
4.2 Pengujian
Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem pendukung keputusan pemberian reward karyawan bagian produksi di PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing ini menggunakan metode pengujian secara black box, yaitu pengujiannya berfokus pada persyaratan fungsional dari aplikasi yang dibangun.
4.2.1 Pengujian Alpha
Pengujian alpha ini, merupakan pengujian yang menggunakan data uji yang ada bagian produksi di PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing. Rencana pengujian selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Rencana Pengujian Sistem Pendukung Keputusan
Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian
Login Verifikasi Login Black-box
Pengolahan Data Karyawan
Penambahan Data Karyawan Black-box Pengubahan Data Karyawan Black-box Penghapusan Data Karyawan Black-box Import Data Karyawan Black-box Cari Data Karyawan Black-box Penambahan
Data Karyawan_bag
Black-box
Pengolahan Data Bagian
Penambahan Data Bagian Black-box Pengubahan Data Bagian Black-box Penghapusan Data Bagian Black-box
Pengolahan Data Jabatan
Penambahan Data Jabatan Black-box Pengubahan Data Jabatan Black-box Penghapusan Data Jabatan Black-box
Penghapusan Data Kriteria Black-box
Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian
Pengolahan Penilaian MPE
Pencarian Data Bagian dan Jabatan
Black-box
Pencarian Data Karyawan yang Dibutuhkan
Black-box
Perhitungan MPE Black-box
Upload dan Download Laporan Hasil MPE
Black-box
Ubah Profil Ubah Profil Pengguna Black-box
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian
Berdasarkan rencana pengujian sebelumnya, maka dapat dilakukan pengujian alpha terhadap sistem pendukung keputusan pemberian reward karyawan bagian produksi di PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing.
4.2.2.1 Pengujian Login
Pengujian login ini, terbagi atas dua bagian, diantaranya pengujian username yang berisi NIK dan kata sandi. Penjelasan lebih rincinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7 Pengujian Login Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data masukan NIK : 0500.0002
Password : 123 Tipe User : HRD
Yang diharapkan Masuk pada form menu pengguna yang
sesuai pilihan
Pengamatan Masuk pada form menu pengguna yang
Kesimpulan Diterima Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data masukan NIK : 0500.0002
Password : hrd
Tipe User : Pimpinan
Yang diharapkan Muncul alert “Kombinasi NIK dan Kata Sandi Salah”
Pengamatan Muncul alert “Kombinasi NIK dan Kata
Sandi Salah”
Kesimpulan Diterima
4.2.2.2 Pengujian Pengolahan Data Karyawan
Pengujian data karyawan terdiri dari lihat data karyawan dan cari data karyawan, hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.8 Pengujian Data Karyawan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data masukan Nama Karyawan : Hani Sumarni
Yang diharapkan Data yang dicari ditampilkan
Pengamatan Data yang dicari ditampilkan
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data masukan Nama Karyawan : Hani Sumarni
Yang diharapkan Tampilan kosong karena tidak ada yang memiliki
NIK : 0204.0810
Pengamatan Tampilan kosong karena tidak ada yang
memiliki
NIK : 0204.0810
4.2.2.3 Pengujian Pengolahan Data Bagian
Pengujian data bagian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9 Pengujian Data Bagian Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data masukan Nama Bagian : TROUSER 1
Data yang diharapkan Data dapat ditambah dan tersimpan dalam database dan menampilkan data bagian yang telah ditambah
Pengamatan Dapat menampilkan data bagian
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data masukan Nama Bagian : (kosong)
Yang diharapkan Terdapat pesan “Please fill out this field”
Pengamatan Terdapat pesan “Please fill out this field”
Kesimpulan Diterima
4.2.2.4 Pengujian Pengolahan Data Jabatan
Pengujian data jabatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10 Pengujian Data Jabatan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data masukan Nama Jabatan : ML 1
Pengamatan Dapat menampilkan data jabatan
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data masukan Nama Jabatan : (kosong)
Yang diharapkan Terdapat pesan “Please fill out this field”
Pengamatan Terdapat pesan “Please fill out this field”
Kesimpulan Diterima
4.2.2.5 Pengujian Pengolahan Data Kriteria
Pengujian data kriteria dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.11 Pengujian Data Kriteria Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data masukan Id Kriteria : K001
Data yang diharapkan Data dapat ditambah dan tersimpan dalam database dan menampilkan data kriteria yang telah ditambah
Pengamatan Dapat menampilkan data kriteria
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data masukan Id Kriteria : K001
Yang diharapkan Terdapat pesan “Gagal menyimpan karena :Duplicate entry 'K001' for key 'PRIMARY'”
Pengamatan Terdapat pesan “Gagal menyimpan
karena :Duplicate entry 'K001' for key 'PRIMARY'”
4.2.2.6 Pengujian Pengolahan Penilaian MPE
Pengujian data penilaian MPE ini terdiri dari dua bagian yaitu pengujian tambah data penilaian MPE dan ubah data penilaian MPE.
Tabel 4.12 Pengujian Penilaian MPE Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data masukan Pilih Nama Kriteria : Kehadiran
Pilih Penilaian : 5
Yang diharapkan Data dapat diubah dan tersimpan dalam database dan menampilkan data penilaian MPE yang telah diubah
Pengamatan Dapat menampilkan data penilaian
MPE
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data masukan Kode Pelajaran : (Kosong)
Pilih Kelas : 5
Yang diharapkan Terdapat pesan “Id Kriteria Belum Di Pilih”
Pengamatan Terdapat pesan “Id Kriteria Belum Di Pilih”
Kesimpulan Diterima
4.2.2.7 Pengujian Pengolahan Ubah Profil
Pengujian ubah profil ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.13 Pengujian Ubah Profil Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Password : 123
Email : tuti22@gmail.com
Yang diharapkan Data dapat diubah dan tersimpan dalam database dan menampilkan data ubah profil yang telah diubah
Pengamatan Dapat menampilkan data ubah profil
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data masukan Nama : Tuti Susana
Password : (kosong) Email : tuti22@gmail.com
Yang diharapkan Terdapat pesan “Please fill out this field”
Pengamatan Terdapat pesan “Please fill out this field”
Kesimpulan Diterima
4.2.3 Pengujian Beta
Pengujian beta dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana kualitas yang dihasilkan dari sistem yang dibangun ini, apakah sesuai dengan harapan atau belum. Apakah masih ada kekurangan atau sudah cukup baik.
4.2.3.1 Skenario Pengujian Beta
Skenario pengujian beta ini merupakan pengujian yang dilakukan secara lebih objektif dimana pengujian dilakukan secara langsung berkomunikasi terhadap responden dengan cara melakukan wawancara pada calon pengguna dari sistem yang telah dibangun.
Pertanyaan yang diajukan terhadap HRD pada saat melakukan wawancara, pertanyaan dan jawaban hasil wawancara dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.14 Pertanyaan Wawancara Untuk HRD
Pertanyaan Jawaban
Apakah sistem pendukung keputusan ini mudah dipelajari dan digunakan?
Sistem pendukung
keputusan ini mudah di pelajari dan mudah digunakan
Apakah tampilan sistem pendukung keputusan ini menarik?
Sistem pendukung
keputusan ini cukup menarik untuk dilihat Apakah sistem pendukung keputusan ini dapat
mempermudah dalam pengelolaan data?
Sistem pendukung
keputusan ini
mempermudah dalam pengelolaan data
Apakah sistem pendukung keputusan ini memberikan kemudahan dalam memberikan penilaian dalam menentukan karyawan yang berhak mendapatkan reward?
Sistem pendukung
keputusan ini membantu
pihak HRD dalam
menyelesaikan tugasnya terutama dalam pemberian reward kepada karyawan
Apakah sistem pendukung keputusan ini memberikan penilaian yang lebih tepat dalam pemberian reward kepada karyawan?
Sistem pendukung
keputusan ini memberikan penilaian yang lebih tepat dalam pemberian reward kepada karyawan sesuai dengan penilaian yang diberikan
memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi nilai yang diberikan kepada karyawan?
keputusan ini membantu
dalam memberikan
informasi nilai yang diberikan terhadap karyawan
Apakah sistem pendukung keputusan ini membantu pihak HRD dalam memberikan laporan hasil penilaian MPE kepada pimpinan?
Sistem pendukung
keputusan ini memberikan
kemudahan dalam
memberikan laporan kepada pimpinan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pihak HRD, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pendukung keputusan pemberian reward karyawan bagian produksi di PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing ini mudah untuk dipelajari dan dipergunakan, memiliki tampilan yang menarik, dapat mengelola data dengan baik, memberikan kemudahan dalam memberikan penilaian dalam menentukan karyawan yang berhak mendapatkan reward, memberikan penilaian yang lebih tepat dalam pemberian reward kepada karyawan sesuai dengan penilaian yang diberikan, membantu dalam memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi nilai yang diberikan kepada karyawan, dan membatu pihak HRD dalam memberikan laporan hasil penilaian MPE kepada pimpinan.
Pertanyaan yang diajukan terhadap pimpinan pada saat melakukan wawancara, pertanyaan dan jawaban hasil wawancara dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.15 Pertanyaan Wawancara Untuk Pimpinan
Pertanyaan Jawaban
Apakah sistem pendukung keputusan ini mudah dipelajari dan digunakan?
Sistem pendukung
pelajari dan dapat
dimengerti dalam
menjalankan sistem tersebut Apakah tampilan sistem pendukung keputusan ini
menarik?
Sistem pendukung
keputusan ini menarik untuk dilihat
Apakah sistem pendukung keputusan ini memberikan kemudahan kepada pihak pimpinan dalam mendapatkan laporan hasil penilaian MPE yang diberikan kepada karyawan?
Sistem pendukung
keputusan ini memudahkan pihak pimpinan dalam mendapatkan laporan hasil penilaian karyawan dengan cepat dan tepat
Apakah sistem pendukung keputusan ini membantu dalam mengambil keputusan dalam memberikan reward kepada karyawan?
Sistem pendukung
keputusan ini sangat membantu sekali dalam memberikan keputusan kepada karyawan yang berhak mendapatkan reward
4.2.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta
Berdasarkan hasil pengujian beta, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Sistem pendukung keputusan ini mudah untuk dipelajari dan dipergunakan.
2. Sistem pendukung keputusan ini memiliki tampilan yang menarik. 3. Sistem pendukung keputusan ini dapat mengelola data dengan baik. 4. Sistem pendukung keputusan ini memberikan kemudahan dalam
memberikan penilaian dalam menentukan karyawan yang berhak mendapatkan reward.
5. Sistem pendukung keputusan ini membantu dalam memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi nilai yang diberikan kepada karyawan.
6. Sistem pendukung keputusan ini memberikan penilaian yang lebih tepat dalam pemberian reward kepada karyawan sesuai dengan penilaian yang diberikan.
7. Sistem pendukung keputusan ini membatu pihak HRD dalam memberikan laporan hasil penilaian MPE kepada pimpinan.
8. Sistem pendukung keputusan ini memberikan kemudahan kepada pihak pimpinan dalam mendapatkan laporan hasil penilaian MPE yang diberikan kepada karyawan.
123 BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab kesimpulan dan saran ini, akan dijelaskan tentang isi dari hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan diberikan untuk dipergunakan bagi pengembangan perangkat lunak selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.
1. Sistem pendukung keputusan ini memberikan reward yang lebih tepat berdasarkan dengan penilaian yang diberikan.
2. Sistem pendukung keputusan ini memudahkan pihak HRD dalam mengambil keputusan pemberian reward kepada karyawan yang layak mendapatkan reward.
5.2 Saran
Ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem pendukung keputusan selanjutnya.
1. Sistem pendukung keputusan yang ada sekarang sebaiknya lebih dikembangkan lagi keseluruh bagian yang berada di PT. Trisco Tailored Apparel Manufacturing tidak hanya di bagian produksi saja.