1
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN MEMBELI MOBIL TOYOTA AVANZA
DAN DAIHATSU XENIA DI MEDAN
TESIS
Oleh
ERNA KARTIKA 067019092/IM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
SE K O L AH
P A
S C
2
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
ANALISIS FAKTOR EKSTENAL YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA
DAN DAIHATSU XENIA DI MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Megister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
ERNA KARTIKA 067019092/IM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
3
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
Judul Tesis : ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DAN DAIHATSU XENIA DI MEDAN
Nama Mahasiswa : Erna Kartika Nomor Pokok : 067019092
Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui, Komisi Pembimbing:
(Prof. Dr. Amrin Fauzy, MS) (Dr. Rismayani, MS)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Direktur,
(Dr. Rismayani, SE.,MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc)
4
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
Telah diuji pada:
Tanggal 18 Desember 2008
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Amrin Fauzi
Anggota : 1. Dr. Rismayani, MS
2. Drs. H.B. Tarmizi, S.U.
3. Drs. Rahmad Sumanjaya, M.Si
5
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis saya yang berjudul:
“ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA DAN DAIHATSU
XENIA DI MEDAN”
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan
oleh siapapun juga sebelumnya.
Sumber-sumber data yang diperoleh dan digunakan telah dinyatakan
secara jelas dan benar.
Medan, 18 Desember 2008
Yang membuat pernyataan,
6
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Pembelian merupakan tujuan utama dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, antara laim: strategi bauran pemasaran dan lingkungan sosial konsumen.Permasalahan dalam penelitian ini antara lain: (1) sejauhmana strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk dan harga mempengaruhi minat konsumen untuk membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia; (2) sejauhmana lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari keluarga dan kelompok rujukan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia; (3) sejauhmana perbedaan minat konsumen untuk membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, dan (4) sejauhmana perbedaan keputusan pembelian konsumen atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Penelitian mengajukan empat hipotesis dan berlokasi di kota medan.
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori-teori pemasaran, khususnya teori tentang perilaku konsumen, bauran pemasaran, minat beli, dan keputusan pembelian.
Penelitian menggunakan menggunakan pendekatan metode deskriptif kuantitatif yang didukung survey, serta bersifat explanatory. Jumlah sampel terdiri dari 99 orang responden pemilik mobil Toyota Avanza dan 97 orang responden pemilik mobil Daihatsu Xenia. Teknis analisis yang digunakan adalah Regresi berganda untuk menguji hipotesis pertama dan kedua, serta Mann-Whitney U Test
untuk menguji hipotesis ketiga dan keempat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk dan harga memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia; (2) lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari keluarga dan kelompok rujukan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia; (3) terdapat perbedaan minat beli konsumen atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia; dan (4) terdapat keputusan pembelian konsumen atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Analisis menggunakan taraf kepercayaan sebesar 90 persen.
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah: (1) produk dan harga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi minat beli konsumen di Medan atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia; (2) keluarga dan kelompok rujukan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Medan atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia; (3) minat beli konsumen di Medan atas mobil Toyota Avanza berbeda dengan Daihatsu Xenia; dan (4) keputusan pembelian konsumen di Medan atas mobil Toyota Avanza berbeda dengan Daihatsu Xenia.
7
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
ABSTRACT
Consumer buying is main of company purposing in marketing activities. Consumer buying decision influences by external factor; marketing mix strategy and consumer social environment. The research ceses are; (1) how marketing mix strategy consist of product and price influences consumer buying interest on Toyota Avanza and Daihatsu Xenia cars; (2) how consumer social environments consist of family and reference groups influences consumer decision buying interest on Toyota Avanza and Daihatsu Xenia cars; (3) how different consumer buying interest between Toyota Avanza and Daihatsu Xenia cars; and (4) how different consumer buying decision between Toyota Avanza and Daihatsu Xenia Cars. The research located in Medan.
Research based on marketing theories, especially consumer behavior theories, marketing mix theories, buying interest theories, and buying decision theories.
The research method are descriftive quantitative approach with survey and explanatory research. There are four hipothesies. There are 99 respondents for the owners of Toyota Avanza cars and 97 respondents for the owners of Daihatsu Xenia cars. The research analyse using Multiple Regression technique for the first and the second hipothesies, and Mann-Whitney U Test technique for the third and the fourth hipothesies.
The research analyse result shows that: (1) marketing mix strategy consist of product and price influences on consumer buying interest on Toyotaa Avanza and Daihatsu Xenia cars; (2) consumer social environments consist of family and reference groups influences on consumer buying decision on Toyota Avanza and Daihatsu Xenia cars; (3) there is different between consumer buying interest on Toyota Avanza and Daihatsu Xenia cars; and (4) there is different between consumer buying decision on Toyota Avanza and Daihatsu Xenia cars.
The research conclusion are: (1) product and price had power to influences consumer buying interest on Toyota Avanza and Daihatsu Xenia cars; (2) family and references groups had power to influense consumer buying decision on Toyota Avanza and Daihatsu Xenia cars; (3) consumer buying interest on Toyota Avanza car different with Daihatsu Xenia; and (4) consumer decision on Toyota Avanza car different with daihatsu Xenia.
8
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yan telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini
dengan judul Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Meda.
Dalam proses penulisan tesis ini, Penulis telah memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Chairun Nisa B., M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Amrin Fauzi selaku Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyalesaikan tesis ini.
4. Ibu Dr. Rismayani, SE, MS selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus
selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan
9
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
5. Bapak Drs. Rakhmat Sumanjaya Hsb, M.Si., Bapak Drs. Syahyunan, M.Si,
dan Bapak H.B. Tarmizi, S.U., selaku Komisi Pembanding yang telah banyak
memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini.
6. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
7. Teman-temanku, Ibu Julia Kamal, Ibu Liza, Ika Rose, Kak Linda, Bang
Husma, Muhammad Mustiqo, Kak Eka, Dianti, Ibu Mediati, Dewi, Aurora,
Bang Beni, Bang Barus, Yala, Bang Nanda, dan teman-teman Angkatan XI
lainnya yang selalu memotivasi dan memberikan semangat dalam
menyalesaikan tesis ini.
8. Kepada teman kami tercinta, Alm. Rahmat Pamela Siregar, kami selalu
mengingat dan merindukanmu.
9. Sahabatku, Efriyeni, Herwina Maya, dan Ria Tio Rugun tempat aku berbagi
dalam segala hal.
10.Kakek tercinta Alm. Timan, dan nenek tercinta Almh. Amnah. Semoga Allah
memberi tempat yang baik di sisi-Nya.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada orang
tua tercinta, Ayahanda Yahya Karim Panjaitan dan Ibunda Siti Asliyah, serta
adik-adik terkasih, Erni Karmila, Dharma Parulian Panjaitan, dan Imam Azhari Panjaitan.
Terimakasih atas kasih sayang, doa, motivasi dan dukungannya selama Penulis
10
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahNya kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatiannya sehingga dapat
menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini. Penulis menyadari Tesis ini masih
belum jauh dari sempurna, namu diharapkan semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi pengembangan dalam bidang ilmu manajemen pemasaran.
Medan, 18 Desember 2008 Penulis
11
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Erna Kartika lahir di PTP VI Semuntai Kecamatan Long Ikis Propinsi
Kalimantan Timur pada tanggal 17 Januari 1983, dari pasangan Yahya Karim
Panjaitan dan Siti Asliyah.
Menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 106230 Pabatu Teing
Tinggi, tamat dan lulus tahun 1995. Melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah
Pertama Yapendak (yayasan Pendidikan Anak Karyawan) PTP Nusantara IV Pabatu
Tebing Tinggi, tamat dan lulus tahun 1998. Selanjutnya meneruskan pendidikan ke
Sekolah ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Matauli Sibolga Tapanuli
Tengah, tamat dan lulus pada tahun 2001. Melanjutkan ke jenjang pendidikan Strata 1
di Universitas Sumatera Utara (USU) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
tamat dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2006 melanjutkan pendidikan Strata 2 di
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Magister Ilmu
Manajemen.
Medan, 18 Desember 2008
12
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008
USU Repository © 2008 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
RIWAYAT HIDUP... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang ... 1
I.2 Perumusan Masalah ... 5
I.3 Tujuan Penelitian ... 5
I.4 Manfaat Penelitian ... 6
I.5 Kerangka Berpikir ... 7
I.6 Hipotesis ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
II.1 Pemasaran dan Tujuan Pemasaran ... 14
II.2 Perilaku Konsumen ... 16
II.2.1 Pengertian dan Model Perilaku Konsumen ... 16
II.2.2 Perspektif Perilaku Konsumen ... 20
13
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008
USU Repository © 2008 II.3.1 Faktor Bauran Pemasaran... 21
II.3.2 Faktor Lingkungan Sosial Konsumen ... 26
II.3.3 Lingkungan Makro ... 33
II.4 Minat Beli dan Tahapan Minat Beli Konsumen ... 40
II.5 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 44
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 44
III.2 Metode Penelitian ... 44
III.3 Populasi dan Sampel ... 45
III.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46
III.5 Jenis dan Sumber Data ... 47
III.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 47
III.6.1 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ... 47
III.6.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 48
III.6.3 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga... 49
III.6.4 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Keempat ... 50
III.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 51
III.7.1 Uji Validitas ... 51
III.7.1.1 Validitas Kuesioner Toyota Avanza ... 51
III.7.1.2 Validitas Kuesioner Daihatsu Xenia ... 55
III.7.2 Uji Reliabilitas ... 59
III.8 Motode Analisis Data ... 60
III.8.1 Pengujian Hipotesis Pertama ... 60
14
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008
USU Repository © 2008 III.8.3 Pengujian Hipotesis Ketiga ... 66
III.8.4 Pengujian Hipotesis Keempat ... 67
III.9 Pengujian Asumsi Klasik ... 69
III.9.1 Uji Normalitas ... 69
III.9.2 Uji Multikolinieritas ... 69
III.9.3 Uji Heteroskedatisitas ... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71
IV.1 Hasil Penelitian ... 71
IV.1.1 Deskripsi Perusahaan Toyota dan Daihatsu... 71
IV.1.1.1 Astra Toyota Motor ... 71
IV.1.1.2 Astra Daihatsu Motor... 74
IV.1.2 Karakteristik Responden Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia... 74
IV.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 75
IV.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 76
IV.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 77
IV.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 78
IV.1.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Bauran Pemasaran Toyota Avanza... 79
IV.1.3.1 Penjelasan Atas Produk Toyota Avanza .. 79
IV.1.3.2 Penjelasan Atas Harga Toyota Avanza .... 86
IV.1.4 Penjelasan Responden Atas Variabel Minat Beli Toyota Avanza ... 91
15
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
IV.1.5.1 Penjelasan Atas Faktor Keluarga ... 97
Pemasaran Daihatsu Xenia... 108 IV.1.7.1 Penjelasan Atas Produk Daihatsu Xenia ... 108 IV.1.7.2 Penjelasan Atas Harga Daihatsu Xenia... 115 IV.1.8 Penjelasan Responden Atas Variabel Minat Beli
Daihatsu Xenia ... 119 IV.1.9 Penjelasan Responden Pemilik Daihatsu Xenia Atas
16
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
IV.2.2.2 Regresi Berganda Hipotesis Pertama IV.2.3 Pengujian Hipotesis Kedua Toyota Avanza ... 152
IV.2.3.1 Uji Asumsi Klasik Hipotesis Kedua
Toyota Avanza ... 152 IV.2.3.2 Regresi Berganda Hipotesis Kedua Toyota
Avanza ... 154 IV.2.3.3 Uji F (Serempak) Hipotesis Kedua Toyota
Avanza... 156 IV.2.3.4 Uji T (Parsial) Hipotesis Kedua Toyota
Avanza... 158 IV.2.4 Pengujian Hipotesis Kedua Daihatsu Xenia... 160
17
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008
USU Repository © 2008 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 173
V.1 Kesimpulan ... 173
V.2 Saran... 174
18
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008
USU Repository © 2008 DAFTAR TABEL No. Judul Halaman I.1 Penjualan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Indonesia... 1
I.2 Penjualan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Medan ... 2
I.3 Perbandingan Harga Antara Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia... 3
III.1 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ... 48
III.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua... 49
III.3 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga... 50
III.4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Keempat ... 50
III.5 Hasil Uji Validitas Variabel Produk dan Harga Toyota Avanza ... 52
III.6 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli Toyota Avanza ... 53
III.7 Hasil Uji Validitas Variabel Keluarga dan Kelompok Rujukan Toyota Avanza... 54
III.8 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian Toyota Avanza ... 55
III.9 Hasil Uji Validitas Variabel Produk dan Harga Daihatsu Xenia... 56
III.10 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli Daihatsu Xenia... 57
III.11 Hasil Uji Validitas Variabel Keluarga dan Kelompok Rujukan Daihatsu Xenia... 58
III.12 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian Daihatsu Xenia... 59
III.13 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia... 60
IV.1 Karakteristik Responden Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Berdasarkan Usia ... 76
19
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008
USU Repository © 2008 IV.3 Karakteristik Responden Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Berdasarkan Status Pernikahan... 77
IV.4 Karakteristik Responden Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Berdasarkan Pekerjaan... 78
IV.5 Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Pertama Toyota Avanza ... 137
IV.6 Hasil Regresi Berganda Hipotesis Pertama Toyota Avanza... 139
IV.7 Determinasi Hipotesis Pertama Toyota Avanza ... 140
IV.8 Uji F (Serempak) Hipotesis Pertama Toyota Avanza... 141
IV.9 Uji T (Parsial) Hipotesis Pertama Toyota Avanza... 142
IV.10 Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Pertama Daihatsu Xenia ... 145
IV.11 Hasil Regresi Berganda Hipotesis Pertama Daihatsu Xenia ... 146
IV.12 Determinasi Hipotesis Pertama Daihatsu Xenia... 147
IV.13 Uji F (Serempak) Hipotesis Pertama Daihatsu Xenia ... 148
IV.14 Uji T (Parsial) Hipotesis Pertama Daihatsu Xenia ... 151
IV.15 Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Kedua Toyota Avanza ... 153
IV.16 Hasil Regresi Berganda Hipotesis Kedua Toyota Avanza ... 154
IV.17 Determinasi Hipotesis Kedua Toyota Avanza... 156
IV.18 Uji F (Serempak) Hipotesis Kedua Toyota Avanza ... 157
IV.19 Uji T (Parsial) Hipotesis Kedua Toyota Avanza ... 159
IV.20 Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Kedua Daihatsu Xenia... 161
IV.21 Hasil Regresi Berganda Hipotesis Kedua Daihatsu Xenia ... 163
IV.22 Determinasi Hipotesis Kedua Daihatsu Xenia... 164
IV.23 Uji F (Serempak) Hipotesis Kedua Daihatsu Xenia ... 165
IV.24 Uji T (Parsial) Hipotesis Kedua Daihatsu Xenia ... 167
IV.25 Uji Mann-Whitney Hipotesis Ketiga... 168
20
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
21
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008
USU Repository © 2008 DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman I.1 Kerangka Berpikir... 12
IV.1 Grafik Normalitas Data Hipotesis Pertama Toyota Avanza ... 136
IV.2 Grafik Heterokedastisitas Data Hipotesis Pertama Toyota Avanza ... 138
IV.3 Grafik Normalitas Data Hipotesis Pertama Daihatsu Xenia... 144
IV.4 Grafik Heterokedastisitas Data Hipotesis Pertama Daihatsu Xenia... 146
IV.5 Grafik Normalitas Data Hipotesis Kedua Toyota Avanza... 152
IV.6 Grafik Heterokedastisitas Hipotesis Kedua Toyota Avanza... 154
IV.7 Grafik Normalitas Data Hipotesis Kedua Daihatsu Xenia ... 161
22
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
23
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Penjualan mobil nasional diperkirakan akan mengalami peningkatan kembali
pada tahun 2008. Hingga Mei 2008, jumlah penjualan mobil telah mencapai 237.941
unit mobil (www.cetak.pajar.co.id). Jumlah penjualan mobil diperkirakan akan
menyentuh level penjualan 500.000 unit. Walaupun harga bahan bakar minyak
(BBM) mengalami peningkatan dan menyebabkan kenaikan harga barang lain,
namun tidak mempengaruhi penjualan mobil nasional (www.detik finance.com).
Tabel I.1 Penjualan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Di Indonesia Mobil
Tahun
Toyota Avanza Daihatsu Xenia
2004 43.936 unit 22.006 unit
2005 54.893 unit 27.505 unit
2006 57.566 unit 12.026 unit
2007 62.010 unit 28.914 unit
Jumlah 218.395 unit 90.451 unit
Sumber:
Sejak pertama kali diluncurkan tahun 2004, Toyota Avanza menunjukkan
dominasinya dalam peningkatan penjualan mobil nasional tersebut. Penjualan Toyota
Avanza terus mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga mencapai posisi teratas
di tahun 2006 dan 2007. Berbeda dengan yang dialami oleh Daihatsu Xenia,
penjualan Daihatsu Xenia tidak mampu menandingi penjualan Toyota Avanza
24
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
penjualan Toyota Avanza dibandingkan Daihatsu Xenia juga terjadi di Kota Medan,
dimana hingga tahun 2007 jumlah total penjualan Toyota Avanza mencapai 9.424
unit, sedangan penjualan Daihatsu Xenia hanya mencapai 3.570 unit. Padahal kedua
mobil tersebut merupakan produk kaleborasi (kerjasama) dan diproduksi di bawah
naungan perusahaan yang sama yakni Toyota Motor Corportion (TMC).
Tabel I.2 Penjualan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Di Medan Mobil
Tahun
Toyota Avanza Daihatsu Xenia
2004 1557 unit 556 unit
2005 2118 unit 912 unit
2006 2522 unit 788 unit
2007 3227 unit 1314 unit
Jumlah 9424 unit 3570 unit
Sumber: Samsat Medan tahun 2004-2007
Menurut Senior Managing Director TMC, selera konsumen telah mengalami
perubahan demikian juga dengan kebutuhan konsumen. Kebutuhan konsumen
mengarah pada kendaraan yang kompak, memiliki performa dan kualitas tinggi, serta
dengan harga terjangkau. Agar mereknya tetap eksis di pasar, TMC berupaya
menciptakan kategori baru, dan masuki segmen baru untuk merevitalisasi merek yang
sudah ada. Upaya tersebut diwujudkan melalui kerja sama dengan Daihatsu Motor
Co. Ltd., dimana 51 persen sahamnya dimiliki oleh TMC. Setelah melakukan riset
selama dua tahun, akhirnya TMC dan Daihatsu Motor memproduksi mobil dengan
kategori Multy Purpose Vehicle (MPV) yang dinamakan Toyota Avanza dan
25
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
memproduksi mobil kedua mobil tersebut. Selama ini, mobil dengan kategori MPV
dikuasi oleh Toyota kijang dengan sasaran pasar kalangan menengah ke atas.
Diluncurkannya Avanza dan Xenia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat akan mobil keluarga dengan harga yang terjangka
Tabel I.3 Perbandingan Harga Antara Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia
XENIA AVANZA
Tipe Harga (Rp) Tipe Harga (Rp)
Xenia VVT-i 1.0 Li 100.800.000 Avanza 1.3 E M/T 112.100.000 Xenia VVT-i 1.0 Li+ 105.300.000 Avanza 1.3 E M/T Dress up 116.600.000 Xenia VVT-i 1.0 Li Family 107.950.000 Avanza 1.3 G M/T 126.400.000 Xenia VVT-i 1.0 Li SE 111.500.000 Avanza 1.3 G M/T B 123.900.000 Xenia VVT-i 1.0 Li Sporty 109.550.000 Avanza 1.5 S A/T 147.400.000 Xenia VVT-i 1.0 Mi 90.300.000 Avanza 1.5 S M/T 137.400.000 Xenia VVT-i 1.0 Mi+ 96.400.000
Xenia VVT-i 107.300.000 Xenia VVT-i 1.3 Xi+ 111.800.000 Xenia VVT-i 1.3 Xi Family 114.700.000 Xenia VVT-i 1.3 Xi SE 118.000.000 Xenia VVT-i 1.3 Xi Sporty 116.300.000 Sumber:
Avanza dan Xenia, sepintas memiliki penampilan yang tidak berbeda. Kedua
mobil tersebut menampilkan eksterior yang stylish dan interior yang nyaman serta
canggih. Dimensinya yang memiliki panjang badan 4 meter, memuat tiga barisan
kursi (six seater) berkapasitas tujuh penumpang dengan ruang yang cukup lebar.
Perbedaan terletak pada grill atau logo dan mesin mobil. Daihatsu Xenia hadir
dengan kapasitas mesin 1.0 liter dan 1.3 liter, sedangkan Avanza 1.3 liter dan 1.5
liter. Avanza memiliki model yang sporty, trendy dan sangat kompak. Sedangkan
26
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
bahan bakar yang irit.Walaupun Xenia dijual dengan harga yang lebih murah dan irit
bahan bakar, namun konsumen lebih memilih untuk membeli Avanza.
Kendaraan dengan kategori MPV menguasai hampir 60 persen pangsa pasar
otomotif nasional. Menurut Head Domestic Marketing, PT Astra Daihatsu Motor
(ADM), tingginya minat masyarakat terhadap kotegori MPV karena karakter
masyarakat Indonesia berbeda dengan karakter masyarakat Eropa. Masyarakat
Indonesia sangat kekeluargaan. Mereka lebih menyukai bepergian dengan orang
banyak, dengan keluarga, saudara ataupun teman. Sementara, masyarakat Eropa lebih
mengutamakan individualistiknya. Dengan sifat family minded seperti ini, masyarakat
sangat memperhatikan kapasitas kendaraan yang mampu membawa seluruh keluarga.
(www.republika.co.id).
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Marketing Communications PT
Toyota Astra Motor (TAM). Menurutnya pada kondisi ekonomi makro Indonesia
yang belum stabil ini, masyarakat yang berminat untuk membeli kendaraan akan
memfokuskan pada kegunaan (fungsi) kendaraan bersangkutan dan harganya
terjangkau. Itu sebabnya kendaraan yang irit dan mampu menampung seluruh
27
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Sejauhmana pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan
harga, terhadap minat konsumen membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu
Xenia di kota Medan?
2. Sejauhmana pengaruh lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari: keluarga dan
kelompok rujukan, terhadap keputusan konsumen membeli mobil Toyota Avanza
dan Daihatsu Xenia di kota Medan?
3. Sejauhmana perbedaan minat konsumen untuk membeli mobil Toyota Avanza
dan Daihatsu Xenia di kota Medan?
4. Sejauhmana perbedaan keputusan pembelian konsumen atas mobil Toyota
Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan?
I.3 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran pemasaran yang
terdiri dari: produk dan harga, terhadap minat konsumen membeli mobil Toyota
28
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan sosial konsumen yang
terdiri dari: keluarga dan kelompok rujukan, terhadap keputusan konsumen
membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan pengaruh strategi bauran
pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga terhadap minat konsumen membeli
mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan pengaruh lingkungan sosial
konsumen yang terdiri dari: keluarga dan kelompok rujukan terhadap keputusan
konsumen membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan.
I.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi Toyota Astra Motor dan Daihatsu Astra Motor
dalam menentukan kebijakan dan pengembangan strategi pemasaran yang
sesuai dengan kebutuhan pasar.
2. Sebagai penambah khasanah penelitian bagi Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang dapat dipergunakan dan
dikembangkan.
3. Sebagai penambah dan memperluas pengetahuan bagi peneliti dalam bidang
pemasaran khususnya perilaku konsumen yang berkaitan dengan pengambilan
29
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan
penelitian pemasaran di masa yang akan datang.
I.5 Kerangka Berpikir
Persaingan antara industri semakin tajam dalam meraih pangsa pasar dengan
semakin banyak bermunculannya berbagai produk baru yang dapat menjadi pilihan
konsumen. Konsumen bebas memilih produk yang akan dibelinya di antara berbagai
merek yang ditawarkan produsen dengan menetapkan kriteria tertentu yang sesuai
dengan kebutuhan, selera, dan daya belinya. Agar dapat meraih pangsa pasar para
produsen harus memahami perilaku konsumen dalam hal apa yang dibutuhkan,
selera, dan bagaimana mereka mengambil keputusan. Pemahaman terhadap perilaku
konsumen ini memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen
sehingga mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar.
Schiffman dan Kanuk (1994) menyatakan bahwa perilaku konsumen sebagai
“the term consumer behavior refers to the behavior that consumers display in
searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products and services
that they expect will satisfy their needs,” yakni sebagai perilaku yang
menggambarkan konsumen, dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,
dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan
30
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
Setiap konsumen dalam membeli produk mempunyai perilaku yang berbeda
antara satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut meliputi 6 hal (Mangkunegara,
2001), yakni: apa yang dibeli (object), mengapa membeli (objective), siapa yang
membeli (occupant), kapan membelinya (occasion), bagaimana membelinya
(operation), dan siapa yang terlibat dalam pembelian itu (organization). Mengapa
terjadi perbedaan diantara konsumen tersebut disebabkan adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
Menurut Kotler (2003), ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku
konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi:
keluarga, kelas sosial, kebudayaan, dan kelompok referensi. Wilkie (1995)
berpendapat bahwa perilaku konsumen itu dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Yang disebut faktor eksternal antara lain: budaya, keluarga, kelompok
acuan, kondisi lingkungan, kegiatan pemasaran perusahaan, dan situasi.
Pendapat lain dikemukakan oleh Howard dan Sheth (Sumarwan, 2002), dalam
bukunya “The Theory of Buyer Behaviour” menyatakan bahwa keputusan konsumen
dalam membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa dipengaruhi oleh tiga faktor
utama yaitu (a) kegiatan pemasaran yg dilakukan oleh produsen dan lembaga lainnya,
(b) faktor perbedaan individu konsumen, dan (c) faktor lingkungan konsumen.
Proses terjadinya pengambilan keputusan oleh pelanggan untuk membeli,
diawali dari rangsangan pemasaran. Setiap perusahaan harus melakukan kegiatan
31
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
pemasaran yang dilakukan oleh produsen antara lain dalam bentuk strategi bauran
pemasaran. Engel et. al (2001), bauran pemasaran adalah suatu program yang
dirancang sedemikian rupa oleh perusahaan untuk memperoleh respon yang
diinginkan dari pasar. Strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan
kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti pembelian produk tertentu.
Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran
yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Suatu bauran pemasaran terdiri dari
elemen produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi.
Wilkie (1995), mengemukakan pendapatnya yakni:
“Marketing is another signifikan sources of influences. Here we find numerous effort by marketers to reach and influence our decisions. These efforts include attractively designing the product and services characteristics offered for sale, advertising, display, salesperson, special price, store location, and the internal environment of the store it self. All these factors are often successful in influencing our specific consumer behaviors”.
Dengan kata lain bauran pemasaran adalah suatu rencana yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi keputusan konsumen dengan cara menciptakan
produk atau jasa yang menarik, memberi harga spesial, kegiatan promosi melalui
periklanan dan display, serta lokasi penjualan. Selain mempengaruhi keputusan
konsumen, bauran pemasaran juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh
konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar, serta
32
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
Dalam strategi produk, ditawarkan unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian.
Unsur produk tersebut meliputi atribut, merek, kemasan, label, dan jasa pendukung
lainnya. Tjiptono (2002), menambahkan unsur jaminan atau garansi sebagai unsur
terakhir yang dianggap oleh konsumen. Di sisi lain, tingkat harga yang ditetapkan
pada suatu produk akan mempengaruhi permintaan dan kuantitas yang terjual
(Stanton, 1996). Dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai
indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan
atas suatu barang atau jasa. Dengan demikian strategi penetapan harga memegang
peranan penting dalam setiap perusahaan.
Sebelumnya sudah dikemukakan bahwa bauran bauran pemasaran mengubah
apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen tentang berbagai macam tawaran pasar.
Hal ini akan menimbulkan kebutuhan dan minat untuk melakukan pembelian.
Durianto, dkk (2003) berpendapat bahwa niat untuk membeli atau minat beli adalah
sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu,
serta berapa banyak unit yang dibutuhkan pada periode tertentu. Menurut Kotler
(2000), minat ini timbul sebagai reaksi dari stimuli pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan dalam bentuk bauran pemasaran. Logikanya, sebelum konsumen membeli
produk, konsumen harus mengenal produk terlebih dahulu melalui stimuli pemasaran.
33
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
Harus disadari bahwa konsumen adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri. Ia berinteraksi dengan lingkungan sosialnya setiap hari. Lingkungan sosial
konsumen juga mempengaruhi perilaku pembelian seorang konsumen. Pengaruh
yang muncul dari lingkungan sosial konsumen tersebut antara lain dalam bentuk
budaya, kelas sosial, keluarga dan kelompok acuan, dan situasi konsumen.
Anggota keluarga menurut Mowen dan Minor (2002), merupakan pemberi
pengaruh yang paling kuat terhadap persepsi dan perilaku pembelian seseorang.
Berbagai macam produk dan jasa dibeli oleh konsumen yang mengatasnamakan
sebuah keluarga. Beberapa macam produk dibeli oleh sebuah keluarga kemudian
dipakai secara bersama-sama oleh semua anggota keluarga. Dengan demikian
pembelian suatu produk seringkali diputuskan bersama oleh suami dan istri, dengan
melibatkan anak-anak atau anggota keluarga lainnya.
Selain sebagai bagian dari keluarga, seorang konsumen mungkin akan terlibat
atau menjadi bagian dari satu atau lebih kelompok. Menurut Setiadi (2003),
kelompok ini mempengaruhi proses pembelian yang dibuat oleh seorang konsumen.
Kelompok dijadikan acuan oleh konsumen sebagai dasar untuk perbandingan atau
referensi dalam memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi perilakunya.
Anjuran yang bersifat pribadi dalam suatu kelompok rujukan, jauh lebih efektif
34
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
Keluarga dan kelompok rujukan tersebut mempengaruhi penambilan
keputusan pembelian seorang konsumen akan suatu produk. Schiffman dan Kanuk
(1994) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif. Hal senada juga diungkapkan oleh Peter dan Olson
(2002) yang berpandangan bahwa perilaku konsumen adalah soal keputusan untuk
memilih antara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku.
Gambar I.1 Kerangka Berpikir
I.6 Hipotesis
1. Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga memiliki
pengaruh terhadap minat konsumen membeli mobil Toyota Avanza dan
Daihatsu Xenia di kota Medan.
2. Lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari: keluarga dan kelompok
rujukan memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen membeli mobil
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan.
Bauran Pemasaran:
• Produk
• Harga
Lingkungan sosial konsumen:
• Keluarga
• Kelompok rujukan
Minat konsumen
35
Erna Kartika : Analisis Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Mobil Toyota Avanza Dan..., 2008 USU Repository © 2008
3. Terdapat perbedaan minat konsumen dalam membeli mobil Toyota Avanza
dan Daihatsu Xenia di kota Medan.
4. Terdapat perbedaan keputusan pembelian konsumen atas mobil Toyota
36
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pemasaran dan Tujuan Pemasaran
Kotler (2000) berpendapat bahwa, ”Pemasaran (marketing) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalam proses itu individu dan kelompok memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.” Menurut Kotler ada lima konsep dalam kegiatan pemasaran, antara lain lain sebagai berikut:
a. Konsep produksi
Konsep ini menyatakan bahwa para konsumen akan menyukai barang dan jasa yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya. Dengan demikian perusahaan akan memfokuskan perhatiannya pada upaya agar dapat mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.
b. Konsep produk
Konsep produk berangapan bahwa para konsumen akan menyukai barang atau jasa yang menawarkan kualitas, penampilan, dan perlengkapan inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini perusahaan harus memusatkan perhatian pada upaya untuk memproduksi barang atau jasa yang unggul dan secara terus-menerus akan menyempurnakannya.
c. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa para konsumen, apabila diabaikan, umumnya tidak akan membeli barang atau jasa yang diproduksi perusahaan dalam jumlah yang memadai. Oleh sebab itu, perusahaan harus berupaya dalam kegiatan penjualan dan melakukan promosi yang agresif dan gencar. d. Konsep pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk meraih sasaran perusahaan agar menjadi lebih efektif dari pada para pesaing adalah jika perusahaan itu mengintegrasikan kegiatannya dalam menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi target pemasaran.
e. Konsep pemasaran berwawasan masyarakat
37
Stanton (1996) menyatakan bahwa, “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan yang meliputi kegiatan-kegiatan bisnis yang saling mempengaruhi serta ditujukan untuk membuat rencana, menetapkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk agar memuaskan kebutuhan untuk mencapai pasar target sehingga dapat meraih sasaran-sasaran organisasi.”
Secara filosofis, pemasaran bertujuan untuk menciptakan hubungan-hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat pertukaran.
Pertukaran nilai tersebut bukan hanya dengan para konsumen. Kegiatan ini
merupakan bagian dari masyarakat yang berkembang karena pertukaran nilai antara
berbagai anggota masyarakat sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka.
Sastradipoera (2003) menyatakan bahwa, ”Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. Tujuan dari manajemen pemasaran adalah:
1) Untuk mencapai jumlah penjualan yang paling tepat sehingga terjadi hubungan arus barang atau jasa yang lancar antara manajemen produksi dan manajemen marketing.
2) Untuk meraih pangsa pasar, yaitu ukuran relative bagian yang diperoleh suatu perusahaan atau merek dagang dari pasar keseluruhan yang ada pada suatu waktu tertentu, dengan cara yang paling efisien dan efektif.
3) Untuk menaikkan tingkat pertumbuhan penjualan yang stabil dan dinamis. 4) Untuk melakukan penetrasi pasar yaitu suatu upaya pemasaran agar
meraih penjualan yang lebih banyak pada suatu produk yang sedang berlangsung melalui kebijakan marketing yang lebih agresif, khususnya jika berhadapan dengan persaingan.
5) Untuk mendapatkan rentabilitas (profitability) yang rasional, yang merupakan peluang untuk memperoleh laba dalam jangka panjang waktu tertentu di masa datang, atau hasil atas investasi (return on investment) yang layak, yang merupakan hubungan antara pendapatan yang diperoleh dan investasi yang dilaksanakan.
6) Untuk meraih citra dan reputasi perusahaan yang baik, yang menjadi “muhibah” bagi perusahaan tersebut.
7) Untuk melaksanakan pertanggungjawaban sosial sebagai suatu entitas dalam sistem sosial yang menyeluruh.
38
Segenap kombinasi kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut dinamakan
bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi perencanaan produk, penetapan
harga, distribusi fisik, manajemen saluran distribusi, dan promosi.
II.2 Perilaku Konsumen
II.2.1 Pengertian Dan Model Perilaku Konsumen
Engel et.al (1995), mendefinisikan perilaku konsumen sebagai “… as those
activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and
services, including the decision processes that precede and follow these actiont.”
Yakni sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikui tindakan tersebut.
Pendapat tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Wilkie
(1995), yakni “…Is activities that people engage in when selecting, purchasing, and
using product and services so as to satify needs and desires. Such activities involve
mental and emotional processes, in addition to physical actions.”
Loudon dan Della Bitta (1993), mendefinisikan “Consumer behavior may be
defined as decision process and physical activitiy individuals engage in when
evaluating, acquaring, using or disposing of good and services” (perilaku konsumen
dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu
secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan
39
Secara sederhana, studi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (1994), “… adalah bagaimana konsumen membuat keputusan dalam mengalokasikan sumberdayanya akan barang konsumsi meliputi hal-hal sebagai berikut: apa yang dibeli konsumen, mengapa konsumen membelinya, kapan mereka membelinya, di mana mereka membelinya, seberapa sering mereka membelinya, dan seberapa sering mereka menggunakannya.”
Model perilaku konsumen menghubungkan pembeli dengan pengaruh
individu maupun pengaruh lingkungan. Faktor-faktor pengaruh individu (individual
influence factor) adalah proses psikologis yang mempengaruhi para individu dalam
memperoleh, mengkonsumsi, serta menerima barang, jasa, dan pengalaman.
Faktor-faktor pengaruh lingkungan (environmental influence factor) adalah faktor-faktor di
luar individu yang mempengaruhi konsumen dan individu, unit pengambilan
keputusan, dan para pemasar.
a. Perilaku konsumen menurut Henry Assael
1) Perilaku membeli yang rumit (complex buying behavior)
Perilaku membeli yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi
dalam pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang jelas diantara merek-merek
yang ada. Perilaku membeli seperti ini terjadi pada saat membeli produk-produk yang
mahal, tidak sering dibeli, beresiko, dan dapat mencerminkan diri pembelinya,
seperti: mobil, televisi, pakaian, jam tangan, komputer pribadi, dan lain-lain.
Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategori produk dan
harus belajar untuk mengetahuinya. Dengan demikian pemasar harus menyusun
strategi untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang atribut produk,
40
2) Perilaku membeli untuk mengurangi keragu-raguan (dissonance reducing
buying behavior)
Perilaku membeli ini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumen
menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek. Perilaku ini terjadi untuk
pembelian produk yang mahal, tidak sering dilakukan, beresiko, dan pembelian
dilakukan secara cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Contonya; karpet dan
keramik).
3) Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (habitual buying behavior)
Perilaku membeli ini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumen
menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek. Perilaku membeli ini
terjadi untuk pembelian produk yang mahal, tidak sering dilakukan, beresiko, dan
membeli secara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlibat, misalnya karpet
dan keramik. Pembeli biasanya mempunyai respon terhadap harga atau faktor-faktor
kenyamanan. Konsumen akan memperhatikan informasi yang mempengaruhi
keputusan pembelian mereka.
4) Perilaku pembeli yang mencari keragaman (variety seeking buying behavior)
Konsumen dalam situasi ini sering melakukan peralihan merek. Konsumen
memiliki beberapa keyakinan tentang suatu produk, memilih produk dengan merek
tertentu tanpa melakukan evaluasi, dan mengevaluasi produk selama konsumsi.
41
karena ingin mencari rasa yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena mencari
variasi dan bukannya karena ketidakpuasan (Simamora, 2003).
b. Perilaku konsumen menurut Engel, Miniard, dan Blackwell
1) Perilaku pembelian pertama
a) Pemecahan masalah yang diperluas, merupakan pengambilan keputusan
yang melibatkan pencarian informasi internal maupun eksternal yang
intensif, diikuti oleh evaluasi yang kompleks atas sejumlah besar alternatif
yang tersedia.
b) Pemecahan masalah terbatas, terjadi ketika muncul kesadaran akan
kebutuhan, maka konsumen akan langsung pada tahap pembelian.
c) Midrange problem solving, keputusan pembelian yang dilakukan ketika
merasa bosan pada merek lama meskipun memuaskan.
2) Perilaku pembelian berulang
a) Pemecahan masalah berulang, alasan pembelian yang disebabkan
konsumen tidak puas pada merek atau produk sebelumnya. Sehingga,
mereka memilih alternatif lain yang berbeda dari sebelumnya. Alasan
lainnya karena pembelian pertama sudah lama dilakukan. Akibatnya, saat
akan melakukan pembelian ulang, produk sudah berubah. Oleh karena itu,
diperlukan informasi dan evaluasi untuk memilih alternatif yang tersedia
42
b) Perilaku kebiasaan, perilaku ini tampak pada seseorang yang membeli
merek atau produk yang sama berulang-ulang. Hal ini bisa disebabkan
pengaruh loyalitas atau karena malas untuk mengevaluasi alternatif yang
tersedia.
3) Tipe tambahan
a) Inpulse buying, yaitu perilaku pembelian yang terjadi secara spontan atau
tiba-tiba tanpa direncanakan sebelumnya.
b) Motivasi variasi, yaitu perilaku pembelian yang selalu mencari variasi
karena ingin mencoba banyak merek. Hal ini terjadi karena terlalu banyak
merek, frekuensi pembelian sering, dan harga produk relatif terjangkau
(Simamora, 2003).
II.2.2 Perspektif Perilaku Konsumen
Menurut Mowen dan Minor (2002), ”semenjak tahun 1970-an dan sampai awal tahun 1980-an, para peneliti memandang konsumen sebagai pengambil keputusan. Dari perspektif ini, pembelian merupakan hasil di mana konsumen merasa mengalami masalah dan kemudian melalui proses rasional menyelesaikan masalah tersebut. Perspektif pengambilan keputusan (decision-making perpective) menggambarkan seorang konsumen sedang melakukan serangkaian langkah-langkah tertentu pada saat melakukan pembelian. Langkah-langkah-langkah ini termasuk pengenalan masalah, mencari, evaluasi alternatif, memilih, dan evaluasi pasca perolehan. Akar dari pendekatan ini adalah pengalaman kognitif dan psikologi serta faktor-faktor ekonomi lainnya.
43
seperti sarana promosi penjualan, nilai-nilai budaya, lingkungan fisik, dan tekanan ekonomi.”
Pengaruh faktor lingkungan terhadap perilaku konsumen juga dijelaskan
dalam teori-teori sosiologi. Sosiologi merupakan ilmu yang pengetahuan yang
mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat. Sebagai mahluk sosial mereka
terkait dalam satu kelompok atau lebih. Kelompok-kelompok ini bisa berupa
keluarga, kerabat, kawan-kawan, teman sekelas, kelompok kerja, kelompok
pengajian, dan kelompok sosial lainnya. Setiap kelompok akan mempengaruhi
pemikiran, tindakan, harapan, keyakinan, tujuan hidup, dan perilaku setiap individu
manusia.
II.3 Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
II.3.1 Faktor Bauran Pemasaran
Tujuan manajemen pemasaran yang paling utama meliputi tercapainya target
penjualan, meraih pangsa pasar, menaikkan tingkat pertumbuhan penjualan,
melakukan penetrasi pasar, mendapatkan rentabilitas, meraih citra dan reputasi pasar,
melaksanakan pertanggungjawaban sosial, dan mencari inovasi-inovasi baru. Untuk
mencapai tujuan itu diperlukan alokasi sumber-sumber daya organisasi. Segenap
kombinasi kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut dinamakan bauran pemasaran
(marketing mix) yang meliputi perencanaan produk, penetapan harga, distribusi fisik,
manajemen saluran distribusi, dan promosi.
a. Produk
44
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pasarnya. Yang dimaksud dengan produk dalam kaitan ini adalah seperangkat sifat-sifat yang nyata dan tidak nyata yang meliputi bahan-bahan yang dipergunakan, mutu, harga, kemasan, warna, merek, jasa, dan reputasi penjual.”
Menurut Sunarto (2004), ”Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan produk, sehingga dapat menstimuli konsumen untuk melakukan pembelian. Kelima hal tersebut antara lain:
1) Atribut produk
Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikumunikasikan dalam bentuk atribut produk seperti kualitas, fitur, dan rancangan.
a) Kualitas produk berarti kualitas kerja atau kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya. Perusahaan memilih tingkat kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing. b) Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari
produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing.
c) Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang ampuh bagi perusahaan. Rancangan lebih dari sekedar kulit, tetapi bagaimana mencapai rancangan produk yang memberi kontribusi pada kegunaan suatu produk begitu juga penampilannya.
2) Pemberian merek (branding)
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan membedakannya dari penawaran produk pesaing (Kotler, 2000). Nama merek membantu konsumen untuk mengidentifikasikan produk yang mungkin menguntungkan mereka. Suatu merek menyampaikan enam makna, yaitu; atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai. Pemberian merek juga memberikan keuntungan kepada penjual dan membantu penjual untuk melakukan segmentasi pasar.
3) Pengemasan
45
4) Pemberian label
Label memiliki beberapa fungsi, antara lain: a) Label mengidentifikasikan produk atau merek.
b) Label menggambarkan beberapa hal mengenai produk: perusahaan yang membuat, dimana dibuat, isinya, bagaimana penggunaannya, dan bagaimana menggunakannya secara aman.
c) Label mempromosikan produk melalui aneka gambar yang menarik. Dewasa ini, label turut pula menyertakan keterangan harga, masa kadaluarsa, dan kandungan gizi yang terkandung di dalam produk.
5) Jasa pendukung produk
Penawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa jenis jasa, yang dapat menjadi bagian dari penawaran total. Perusahaan menggunakan jasa pendukung produk sebagai alat untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Perusahaan harus merancang produk dan jasa pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara menguntungkan.”
Suatu produk mungkin merupakan barang yang nyata, jasa, tempat, orang,
atau ide. Para konsumen pada kenyataannya membeli lebih dari sekedar sifat-sifat
fisik yang melekat pada barang tersebut. Mereka membeli pemuas kebutuhan dalam
bentuk manfaat (benefit) produk yang dibelinya (Sastradipoera, 2003).
Peter dan Olson (2002), mendeskripsikan tujuh karakteristik yang harus
dimiliki sebuah produk baru agar sukses dalam menjaring pelanggan. Ketujuh faktor
tersebut antara lain:
1) Compability, adalah derajat kekonsistenan produk terhadap berbagai
kebutuhan konsumen yang berbeda-beda.
2) Trialability, dapat dicoba sehingga konsumen dapat mengetahui dan
memahami fungsi produk secara langsung.
3) Observability, kemampuan produk untuk dapat dilihat dan dirasakan oleh
46
4) Speed, adalah seberapa cepat keunggulan dari produk dapat dirasakan oleh
konsumen.
5) Simplicity, adalah kemudahan produk untuk dimengerti dan digunakan.
6) Competitive adventages, adalah memiliki keunggulan bersaing dalam hal
kelas, bentuk, dan merek.
7) Product simbolys, adalah bagaimana tingkat kepentingan produk atau merek
bagi konsumen.
b. Harga
Harga menurut Lamb et. all. (2002) adalah “…which is given upon an
exchange to acquire goods or service” (apa yang diberikan sebagai alat tukar untuk
mendapatkan barang atau jasa). Sedangkan Kotler (2000), mendefinisikan harga
sebagai sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang
konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau
menggunakan barang dan jasa.
Penetapan harga (pricing) meliputi kebijaksanaan manajemen untuk
menentukan jumlah uang yang akan dibebankan kepada para konsumen dan perantara
bagi produk yang dihasilkan perusahaan. Kegiatan ini acap kali meliputi penetapan
harga dasar (basic price) yang perlu disesuaikan, tergantung pada sifat khas
penawaran kepada pembeli. Untuk membeli mobil, misalnya, penetapan harga
47
yang mencerminkan biaya peleperan, pengambilan pilihan, dan kemampuan
tawar-menawar.
Tjiptono (2002) mengemukakan bahwa, ”Harga dapat ditetapkan dengan berbasis pada permintaan. Metode ini menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi selera dan frekuensi pelanggan. Permintaan pelanggan ini didasarkan pada berbagai pertimbangan antara lain: (1) Kemampuan pelanggan untuk membeli (daya beli); (2) Kemauan pelanggan untuk membeli; (3) Posisi suatu produk dalam gaya hidup pelanggan; (4) Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan; (5) Harga produk-produk subsitusi; (6) Sifat persaingan non harga; (7) Perlaku konsumen secara umum; dan (8) Segmen-segmen dalam pasar.”
Terkadang perusahaan melakukan penyesuaian-penyesuaian khusus terhadap
harga dalam bentuk diskon, allowance, dan penyesuaian geografis.
1) Diskon; merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada
pembeli sebagai penghargaan dari aktivitas tertentu dari pembeli yang
menyenangkan bagi penjual.
2) Allowence; merupakan pengurangan dari harga menurut daftar (list price)
kepada pembeli karena adanya aktvitas-aktivitas tertentu yang dilakukan
pembeli.
3) Penyesuaian geografis; merupakan penyesuaian terhadap harga yang
dilakukan oleh produsen sehubungan dengan biaya transportasi produk dari
penjual kepada pembeli (Tjiptono, 2002).
48
produk atau jasa merupakan faktor penentu utama permintaan pasar. Konsumen sangat tergantung pada harga sebagai indikator kualitas sebuah produk terutama pada saat mereka harus membuat keputusan membeli sedangkan informasi yang dimiliki tidak lengkap.”
Stanton (1996) mengungkapkan bahwa, ”Persepsi konsumen terhadap kualitas berubah-ubah seiring dengan perubahan yang terjadi pada harga. Semakin tinggi harga suatu produk semakin tinggi pula kualitas produk yang dipersepsi oleh konsumen. Konsumen mempunyai persepsi seperti ini pada saat mereka tidak memiliki petunjuk lain mengenai kualitas produk selain harga. Padahal persepsi kualitas dapat juga dipengaruhi oleh reputasi toko, periklanan, dan variabel lainnya.”
Menurut Tjiptono (2002), ”Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu (1) peranan alokasi dari harga yang membantu para pembeli memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya, dan (2) peranan informasi dari harga yang mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas.”
II.3.2 Faktor Lingkungan Sosial Konsumen
Konsumen merupakan kumpulan individu yang berbeda satu sama lain.
Demikian juga dalam hal produk dan jasa yang dibutuhkannya. Perbedaan ini
disebabkan oleh perbedaan karakteristik individu dan lingkungan yang
mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Untuk
melihat perbedaan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian tersebut dapat
dilihat dengan menggunakan kotak hitam pembeli.
a. Keluarga
Schifman dan Kanuk (1994), mendefinisikan keluarga sebagai “… as two or
49
dua atau lebih orang yang dipersatukan oleh hubungan darah, pernikahan ataupun
adopsi, yang hidup bersama. Rumah tangga keluarga terdiri dari;
1) Rumah tangga suami istri,
2) Rumah tangga suami, istri, dan anak-anaknya,
3) Rumah tangga suami dan istri, dan anak-anak tinggal di rumah tangga yang
berbeda (sekolah di luar kota atau sudah memiliki rumah tangga sendiri),
4) Rumah tangga orang tua tunggal (ayah atau ibu saja),
5) Rumah tangga lainnya (saudara sekandung, atau anggota keluarga lainnya
tinggal bersama dalam satu rumah).
Menurut Stanton (1996), ”Jumlah anggota keluarga atau rumah tangga akan menentukan jumlah dan pola konsumsi suatu barang dan jasa. Rumah tangga dengan jumlah anggota lebih banyak akan membeli dan mengkonsumsi produk, baik itu bahan makanan, rumah, mobil dan lainnya dalam jumlah lebih banyak atau besar dibandingkan dengan rumah tangga yang memiliki anggota lebih sedikit. Jumlah anggota keluarga akan menggambarkan potensi permintaan terhadap suatu produk dari sebuah rumah tangga.”
Dalam perilakunya, konsumen terdiri dari konsumen yang melakukan
pembelian (buyers) dan konsumen yang memakai (users). Schiffman dan Kanuk
(1994) menjelaskan sebagai berikut:
50
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa individu yang melakukan pembelian tidak
selalu sebagai pemakai, atau satu-satunya pemakai atas produk yang dibeli. Begitu
juga dalam memutuskan produk yang akan dibeli, dimana keluarga memiliki
pengaruh keputusan dalam pembelian suatu barang.
Anggota keluarga merupakan pemberi pengaruh yang paling kuat terhadap
persepsi dan perilaku pembelian seseorang. Peran dan pengaruh setiap anggota
keluarga; suami, istri dan anak-anak dalam pembelian barang dan jasa berbeda-beda.
Seorang anggota keluarga mungkin memiliki lebih dari satu peran dalam
pengambilan keputusan.
Sumarwan (2002) menjelaskan bahwa, ”Peranan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Inisiator (inisiator), seorang anggota keluarga yang memiliki idea atau gagasan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Ia akan memberikan informasi kepada anggota keluarga lain untuk dipertimbangkan dan untuk memudahkan pengambilan keputusan.
2) Pemberi pengaruh (influencer), seorang anggota keluarga yang selalu diminta pendapatnya mengenai suatu produk atau merek yang akan dibeli dan dikonsumsi. Ia diminta pendapatnya mengenai criteria dan atribut produk yang sebaiknya dibeli.
3) Penyaring informasi (gatekeeper), seorang anggota keluarga yang menyaring semua informasi yang masuk ke dalam keluarga tersebut.
4) Pengambil keputusan (decider), seorang anggota keluarga yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah membeli suatu produk atau suatu merek.
5) Pembeli (buyer), seorang anggota keluarga yang membeli suatu produk, atau yang diberi tugas melakukan pembelian produk.
51
Peran pembelian berubah seiring dengan evolusi gaya hidup konsumen.
Perubahan itu mendorong pemasar yang selama ini umumnya menjual produknya
hanya kepada pria atau wanita saja, mulai melirik lawan jenis pasarnya sekarang.
Hasil riset menunjukan bahwa wanita kini mengambil keputusan 34% pasar mobil
mewah. Anak-anak juga memiliki pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan
tersebut karena seringnya para orang tua mengatakan bahwa anak-anak memainkan
peranan penting pada saat memutuskan mobil mana yang akan dibeli. Dalam
keputusan membeli produk yang mahal, keputusan untuk membeli sering
dirundingkan bersama antara suami dan istri, dan kadang mengikutsertakan pula
anak-anak dalam perundingan tersebut (Kotler dan Amstrong, 2001).
b. Kelompok rujukan
Kelompok rujukan adalah kelompok yang merupakan titik perbandingan
secara langsung atau tidak langsung dalam pembentukan perilaku seseorang.
Kelompok rujukan ini mencakup keluarga, perhimpunan, serikat buruh, kelompok
gerejani, tim atletik atau sekelompok kecil teman intim dan tetangga (Simamora,
2003).
Menurut Mangkunegara (2001), ”Perilaku konsumen dipengaruhi oleh kelompok rujukan di mana mereka menjadi anggota di dalamnya. Setiap kelompok juga mengembangkan rangkaian sikap dan kepercayaan sendiri yang bisa menjadi norma bagi perilaku anggotanya. Mereka bersama-sama menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam pola perilaku normatif kelompoknya. Namun seseorang bisa saja dipengaruhi oleh suatu kelompok tanpa harus menjadi anggotanya. Para remaja sering meniru pakaian atau perilaku kelompok orang yang menjadi idolanya.”
52
Stanton (1996) menyatakan bahwa, ”Pengaruh kelompok rujukan semakin besar pada perilaku konsumen di mana para anggotanya sering bertatap muka. Selain itu pengaruh dapat juga datang dalam arus informasi antar kelompok atau dari dalam kelompok sendiri. Teori “Snob appeal” mengatakan bahwa pasar massa akan membeli suatu produk jika produk itu dipakai oleh kelompok yang berpenghasilan tinggi dan para pemuka masyarakat. Asumsinya pengaruh berawal dari tingkat yang berstatus tinggi menurun secara bertahap sampai ke status yang terendah. Berbeda dengan pendapat Katz dan Lazarsfeld, mereka menekankan bahwa pengaruh timbul dan bergeser dari para pemimpin panutan sampai ke rekan-rekan sejawatnya.”
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2002), ada enam kelompok
acuan yang terkait erat dengan konsumen, antara lain kelompok persahabatan,
kelompok belanja, kelmpok kerja, masyarakat maya, dan kelompok pegiat konsumen.
1) Kelompok persahabatan (friendship groups)
Konsumen membutuhkan teman dan sahabat sesamanya. Memiliki teman atau
sahabat merupakan naluri dari konsumen sebagai mahluk sosial. Teman dan sahabat
bagi seseorang konsumen akan memenuhi beberapa kebutuhan konsumen akan
kebersamaan, kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk mendiskusikan masalah ketika
konsumen merasa enggan untuk membicarakannya dengan orang tua atau saudara
kandung.
Sahabat memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku konsumen setelah
keluarga. Pendapat dan kesukaan teman atau sahabat seringkali mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen dalam membeli dan memilih produk dan merek.
Semakin kental persahabatan terjalin, atau semakin percaya seorang konsumen pada
53
2) Kelompok belanja (shopping groups)
Kelompok belanja adalah dua atau lebih konsumen yang berbelanja bersama
pada waktu yang sama. Kelompok belanja bisa merupakan kelompok persahabatan
atau keluarga, namun bisa juga orang lain yang bertemu di toko untuk membeli
produk bersama. Konsumen mungkin datang sendiri ke toko, tetapi kemudian
berjumpa orang lain di toko yang sama. Konsumen secara tidak sengaja akan
bertanya kepada konsumen yang baru dikenalnya mengenai produk atau jasa yang
akan dibelinya. Jika beruntung, konsumen akan memperoleh banyak informasi
mengenai produk yang akan dibelinya yang akan digunakan dalam mengambil
keputusan membeli atau tidak. Informasi tersebut akan mengurangi rasa khawatir
akan resiko salah dalam membeli produk.
3) Kelompok kerja (work groups)
Konsumen yang telah bekerja akan berinteraksi dengan teman-teman
sekerjanya baik dalam tim kecil maupun teman kerja lainnya di bagian lain. Interaksi
yang sering dan intensif memungkinkan teman-teman sebagai kelompok kerja
mempengaruhi perilaku konsumsi dan pengambilan keputusan konsumen dalam
membeli produk dan jasa dan memilih merek.
Kelompok kerja bisa berbentuk kerja kelompok kerja formal, jika kelompok
kerja tersebut bekerja sebagai satu tim yang dibentuk oleh perusahaan. Kelompok
kerja juga bisa berbentuk informal, jika kelompok kerja tersebut terdiri atas