• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab-V-Tugas-Umum-Pemerintahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab-V-Tugas-Umum-Pemerintahan"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

425 BAB V

TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. Kerjasama Antar Daerah

1. Kerjasama Pemerintah Kabupaten Sleman dengan daerah lain a. Daerah yang diajak kerjasama

1) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

2) Provinsi Kalimantan Selatan

3) Kabupaten Gunung Kidul

4) Kabupaten Kulon Progo

5) Kabupaten Bantul

6) Kabupaten Magelang

7) Kabupaten Ogan Komering Ilir

8) Kabupaten Konawe Selatan

9) Kabupaten Tana Tidung

10) Kabupaten Kubu Raya

11) Kabupaten Sijunjung

12) Kabupaten Bulungan

13) Kota Samarinda

b. Dasar Hukum

1) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dan

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor

55/PK.KDH/A/2010 tentang Penyelenggaraan Sistem Jaminan

Kesehatan Semesta di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor

44/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Pembangunan Prasarana

dan Sarana Umum Dalam Rangka Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Pasca Bencana Gunung api Merapi di Kabupaten Sleman Provinsi

DIY.

3) Perjanjian Kerjasama Pemerintah antara Pemerintah Kabupaten

(2)

426 45/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Pembangunan Prasarana

dan Sarana Umum Dalam Rangka Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Pasca Bencana Gunungapi Merapi di Kabupaten Sleman Provinsi

DIY.

4) Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pengairan Pertambangan dan

Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Sleman, Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul, dan Balai Besar Wilayah

Sungai Serayu-Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Nomor

23/PK.KDH/D/2007 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.

5) Perjanjian kerjasama antara Dinas Pertanian dan Kehutanan

Kabupaten Sleman dengan Dinas Pertanian dan Kelautan

Kabupaten Kulon Progo Nomor: 24/PK.KDH/D/2008 tentang

Peningkatan Kualitas Ternak, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan

Perikanan Budidaya.

6) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan Pemerintah Kabupaten Bantul Nomor 2/PK.KDH/A/2011 tentang

Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu.

7) Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pertanian dan Kehutanan

Kabupaten Sleman dengan Dinas Kelautan, Perikanan dan

Peternakan Kabupaten Bantul Nomor: 26/PK.KDH/D/2008 tentang

Peningkatan KualitasTernak, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan

Perikanan.

8) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera

Selatan Nomor 37/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan

Program Transmigrasi di Simpang Tiga Kecamatan Tulung Selapan

Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan

(Pengiriman 2011).

9) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera

Selatan Nomor 38/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan

(3)

427 Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan

(Pengiriman 2012).

10) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 75/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan

Program transmigrasi di Lokasi Tolihe, Kecamatan Baito, Kabupaten

Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tengah.

11) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung Nomor

475/005/MoU/Huk-Org/II/2001 tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi di

Lokasi Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Linuang Kayam, Desa

Menjelutung, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung

Provinsi Kalimantan Timur.

12) Perubahan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten

Sleman Dengan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur Nomor 43/PK.KDH/A/2011 tentang

Penyelenggaraan Program Transmigrasi di Lokasi Unit Permukiman

Transmigrasi (UPT) Linuang Kayam Desa Menjelutung Kecamatan

Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur.

13) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

Dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan

Barat Nomor 36/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan Program

Transmigrasi di Terentang Hulu SP.1 Kecamatan Terentang

Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat.

14) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Nomor

41/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan Program

Transmigrasi di Terentang Hulu SP.1 Kecamatan Terentang

Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat.

15) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan

(4)

428 Transmigrasi di Lokasi Sungai Bulan C, Kecamatan Rasau Jaya,

Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat .

16) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barang Nomor 74/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan

Program Transmigrasi di Lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM)

Terentang, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi

Kalimantan Barat.

17) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan

Pemerintah Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat Nomor

40/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan Program

Transmigrasi di UPT. Padang Tarok Kawasan Kamang Kecamatan

Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat.

18) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan

Pemerintah Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Timur Nomor 39/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan Program

Transmigrasi di Lokasi Tanjung Buka Kecamatan Palas Tengah

Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Timur.

19) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan

Pemerintah Kota Samarinda Nomor 26/PK.KDH/A/2011 tentang

Kerjasama Pembangunan Prasarana dan Sarana Kesehatan.

20) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Pemerintah Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur

Nomor 26/PK.KDH/A/2011 tentang kerjasama pembangunan

prasarana dan sarana kesehatan dalam rangka rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana Gunung Api Merapi di wilayah

Kabupaten Sleman.

c. Bidang yang dikerjasamakan

1) Peningkatan kualitas hewan ternak, kesehatan masyarakat veteriner

dan perikanan budidaya

(5)

429 3) Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan dan pendidikan

dalam rangka rehabiltasi dan rekonstruksi pasca bencana erupsi

Merapi

4) Transmigrasi 5) Sumber Daya Air

d. Nama Kegiatan

Koordinasi Kerjasama Pembangunan Daerah

e. SKPD Penyelenggara

Penyelenggaraan kerjasama pemerintah daerah dilaksanakan oleh Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Berdasarkan Peraturan Bupati tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi pemerintahan daerah, pengembangan otonomi daerah, administrasi wilayah perbatasan, dan kerjasama.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan

2) Perumusan kebijakan bidang administrasi pemerintahan daerah,

pengembangan otonomi daerah, administrasi wilayah perbatasan

dan kerjasama;

3) Penyelenggaraan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi

pemerintahan daerah

4) Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

(6)

430 pembinaan administrasi dan aparatur bidang pengembangan

otonomi daerah;

5) Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi wilayah

perbatasan dan kerjasama; dan

6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Bagian Tata Pemerintahan

f. Sumber Daya Manusia

Sumber daya penyelenggara kerjasama pemerintah daerah adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1. SDM Penyelenggara Kerjasama Pemerintah Daerah Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I -

2 SMP - 2. II 2

3 SMA 2 3. III 12

4 Sarjana Muda/D3 - 4. IV 5

5 Strata 1 9

6 Strata 2 8

Jumlah 19 Jumlah 19

Sumber: Sekretariat Daerah

SDM berdasarkan Jabatan Struktural dan unsur staf yaitu terdiri dari 4 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, dan 3 orang pejabat eselon IV.

g. Sumber dan Jumlah Anggaran

Anggaran untuk mendukung kegiatan kerjasama dan koordinasi antar kabupaten sebesar Rp105.450.000,00 realisasi Rp88.171.600,00 atau 83,61%.

h. Jangka Waktu Kerjasama

(7)

431 i. Hasil dari Kerjasama

1. Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan

Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul dan Balai Besar Wilayah

Sungai Serayu-Opak adalah sudah dimulainya pembangunan

konstruksi Embung Serut pada tahun 2011, yang telah didahului

dengan penyusunan Detail Enginering Design (DED) dan dokumen

UKL-UPL pada tahun 2008, serta penyediaan lahan oleh Kabupaten

Sleman dan Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2009 dan 2010.

2. Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan adalah

pemberian bantuan dan pendanaan untuk kegiatan pelaksanaan

rehabilitasi dan rekonstruksi Puskesmas Rawat inap Ngemplak I di

Koroulon, Bimomartani, Ngemplak senilai Rp1.725.897.615,00.

3. Kerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda adalah

terbangunnya Puskesmas Pembantu di Desa Umbulharjo dan

Wukirsari Cangkringan, serta pemberian 1 unit Ambulan Suzuki APV

Tahun 2011.

4. Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan

Kabupaten Bantul pada tahun 2011 telah disepakatinya pengelolaan

bersama Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di

Piyungan Kabupaten Bantul.

5. Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Pemerintah Kabupaten

Konawe Selatan, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sambas dan

Kabupaten Kapuas adalah telah ditempatkannya 70 KK yang terdiri

dari 25 KK di Kabupaten Kubu Raya, 25 KK di Konawe Selatan, 5

KK di Kabupaten Sambas, 5 KK di Kabupaten Kapuas dan 10 KK di

Kabupaten Ogan Komering Ilir.

j. Permasalahan dan Solusi Permasalahan

(8)

432 perumusan kerjasama baru maupun implementasi kerjasama yang telah ada. Solusi yang dilakukan dengan melakukan peningkatan koordinasi secara aktif dan komunikasi dengan kabupaten lain pelaku kerjasama.

2. Kerjasama Pariwisata Java Promo a. Mitra yang diajak kerjasama

Dalam upaya meningkatkan kegiatan bidang pariwisata, Pemerintah

Kabupaten Sleman melakukan kerjasama dengan 14 Kabupaten/Kota di

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yaitu Kabupaten

Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten

Gunungkidul, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten

Temanggung, Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, Kabupaten

Karanganyar, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Kebumen, Kota

Yogyakarta dan Kota Magelang yang tergabung dalam Forum Java

Promo.

b. Dasar Hukum

Forum Java Promo dibentuk berdasarkan Deklarasi Kerjasama Pariwisata antara Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tanggal 26 Juni 2002 di Hotel Hyatt Regency, Sleman. Untuk memfasilitasi Forum Java Promo maka dibentuk sekretariat bersama yang dikukuhkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, I Gde Ardika pada tanggal 21 Mei 2003 di Wonosobo.

c. Bidang yang dikerjasamakan

1) Pengembangan pariwisata secara bersama-sama dalam 1 wilayah

destinasi pariwisata

2) Pengembangan sarana prasarana penunjang pariwisata

3) Pengembangan produk paket wisata baru yang potensial

4) Pengembangan promosi pariwisata secara terpadu

5) Pengembangan pendidikan dan pelatihan bidang pariwisata.

d. Nama Kegiatan

(9)

433 e. SKPD Penyelenggara Kegiatan

SKPD penyelenggara kegiatan Java Promo adalah Badan Perencanaan Pembangunan, Bappeda yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang perencanaan pembnagunan Daerah, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi yaitu :

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Ekonomi;

2) Perumusan kebijakan teknis perencanaan pertanian, perikanan, kehutanan, perekonomian, pariwisata, ketenagakerjaan, dan investasi;

3) Penyelenggara, pengoordiansian, dan pembinaan perencanaan bidang pertanian, perikanan dan kehutanan;

4) Penyelenggara, pengoordiansian, dan pembinaan perencanaan bidang perekonomian dan pariwisata;

5) Penyelenggara, pengoordiansian, dan pembinaan perencanaan bidang ketenagakerjaan lingkungan hidup perkotaan;

6) Penyelenggaraan evaluasi kebijakan teknis perencanaan tata ruang, sarana, prasarana dan lingkungan hidup perkotaan; dan

7) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perkotaan.

f. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara kegiatan Java Promo yaitu

Bidang Ekonomi Bappeda yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan

harian adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2. SDM Penyelenggara Kerjasama Sekretariat Java Promo Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I -

2 SMP - 2. II -

3 SMA 1 3. III 6

4 Sarjana Muda/D3 1 4. IV 3

5 Strata 1 2

6 Strata 2 5

Jumlah 9 Jumlah 9

(10)

434 Pejabat struktural pendukung penyelenggaraan Sekretariat Java Promo

terdiri dari 1 orang eselon II, 1 orang eselon III, dan 3 orang eselon IV.

g. Sumber dan Jumlah Anggaran

Anggaran untuk mendukung kegiatan Sekretariat Bersama Java Promo bersumber dari alokasi dana bantuan sosial, digunakan untuk iuran anggota yang besarnya Rp50.000.000,00per Kabupaten/Kota per tahun dan pendampingan Sekber sebesar Rp125.000.000,00.

h. Jangka Waktu Kerjasama

Jangka waktu kerjasama pariwisata Java Promo tidak dibatasi.

i. Hasil Kerjasama

Kegiatan yang dilaksanakan Sekber Java Promo pada tahun 2011 adalah:

1) Pertemuan Koordinasi Java Promo Tingkat Kepala Bappeda dan

Pariwisata (3 Bulanan) di Etasia Tlatar, Kabupaten Boyolali, tanggal

17 Februari 2011.

2) Workshop Java Promo dengan Tema “Prospek Java Promo ke

depan” pada tanggal 28 Februari 2011.

3) Terlaksananya event “Fam Tour Java Promo” pada tanggal 26-27

Februari 2011.

4) Java Promo bekerjasama dengan CV Nindya Grafika dalam

pelaksanaan kegiatan pembuatan materi promosi “Pembuatan Paper

Bag dan Booklet Profil Daya Tarik Wisata Java Promo, tanggal 16

Maret 2011 - 16 Agustus 2011.

5) Java Promo bekerjasama dengan Cipta Media Tabloid Info Wisata

Jogja dalam pelaksanaan kegiatan promosi melalui media cetak atau Elektronik, tanggal 30 Maret 2011- 30 Desember 2011.

6) Java Promo bekerjasama dengan Tim Riset Bappeda Kab.

Purworejo dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan Buku Profil

Industri dan Investasi Java Promo.

7) Java Promo bekerjasama dengan PUSPAR UGM dalam

(11)

435 8) Pelaksanaan kegiatan Promosi dan Studi Pengembangan Investasi

& Industri Pariwisata Ke China pada tanggal 23-28 Mei 2011.

9) Pertemuan Koordinasi Java Promo Tingkat Kepala Bappeda &

Pariwisata (3 Bulanan) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo,

Kabupaten Purworejo tanggal 21 Juni 2011.

10) Java Promo bekerjasama dengan PUSPAR UGM dalam

pelaksanaan kegiatan pelatihan SDM “Pelatihan Kebijakan

Penanganan Kepariwisataan Pasca Bencana Alam” dan Observasi kunjungan lapangan di ODTW Gunung Bromo Kab. Probolinggo

Provinsi Jawa Timur, tanggal 5-7 Juli 2011.

11) Pengadaan cinderamata dan materi pameran dari anggota Java

Promo.

12) Pertemuan Koordinasi Java Promo Tingkat Kepala Bappeda &

Pariwisata (3 Bulanan) di gedung Pertemuan Pindusta Pabrik Gula

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tanggal 20 September 2011.

13) Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Wisata Remaja Java Promo,

dengan kegiatan kunjungan ke Desa Wisata Kebon Agung Kab.

Bantul dan Desa Wisata Wanurejo Kab. Magelang, tanggal 1-2

Oktober 2011.

14) Java Promo bekerjasama dengan Sahabat Tour Travel

melaksanakan kegiatan Travel Dialog dan Studi Komparasi Potensi

Pariwisata di Malang, tanggal 4 - 8 Oktober 2011.

15) Pertemuan Koordinasi Java Promo Tingkat Kepala Bapeda &

Pariwisata (3 Bulanan) di Aula pasar Seni Gabusan, Kabupaten

Bantul tanggal 14 Desember 2011.

16) Pelaksanaan Pengelolaan Admin www.javapromo.com selama satu

(12)

436 3. Penunjangan Sekretariat Bersama Yogyakarta Sleman Bantul (Sekber

Kartamantul)

a. Mitra Kerjasama

Mitra Pemerintah Kabupaten Sleman dalam rangka penunjangan Sekber Kartamantul adalah Pemerintah Kabupaten Bantul dan Kota

Yogyakarta.

b. Dasar Hukum

Keputusan Bersama Bupati Sleman, Walikota Yogyakarta dan Bupati

bantul Nomor 01/PK.KDH/2001, Nomor 03 Tahun 2001, Nomor 18

Tahun 2001 tentang Kerjasama Pengelolaan Prasarana dan Prasarana

Perkotaan Antar Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten

Bantul.

c. Bidang yang dikerjasamakan 1) Persampahan

2) Air Limbah 3) Air Bersih

4) Jalan dan transportasi

5) Drainase

6) Tata Ruang

d. Nama Kegiatan

Penunjangan Sekber Kartamantul

e. SKPD Penyelenggara Kerjasama

(13)

437 1) Penyusunan rencana kerja Bidang Perkotaan

2) Perumusan kebijakan teknis perencanaan tata ruang, sarana, prasarana dan lingkungan hidup perkotaan

3) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pengendalian tata ruang perkotaan;

4) Penyelenggaraan dan pengorodinasian dan pembinaan perencanaan sarana prasarana perkotaan;

5) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pembinaan perencanaan lingkungan hidup perkotaan;

6) Penyelenggaraan evaluasi kebijakan teknis perencanaan tata ruang, sarana, prasarana dan lingkungan hidup perkotaan; dan

7) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perkotaan

Serta didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Dinas Pengelola Keuangan dan kekayaan Daerah, Kantor Lingkungan Hidup, Bagian Tata Pemerintahan, dan Bagian Hukum.

f. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan Kegiatan Penunjangan Sekber

Kartamantul Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3. SDM Penyelenggara Kerjasama Sekber Kartamantul Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I -

2 SMP - 2. II -

3 SMA 1 3. III 7

4 Sarjana Muda/D3 - 4. IV 2

5 Strata 1 5

6 Strata 2 3

Jumlah 9 Jumlah 9

Sumber: Bappeda

Pejabat struktural pendukung penyelenggaraan Kegiatan Penunjangan Sekber Kartamantul terdiri dari 1 orang eselon II, 1 orang eselon III dan

(14)

438 g. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Kegiatan Penunjangan Sekber Kartamantul pada tahun 2011

dialokasikan anggaran sebesar Rp48.200.000,00 dari APBD dengan

realisasi penggunaan sebesar Rp45.488.000 (94,37%)

h. Jangka Waktu Kerjasama

Jangka waktu kerjasama adalah 10 tahun terhitung sejak tahun 2003.

i. Hasil dari Kerjasama 1. Sektor Persampahan

a. Finalisasi perjanjian pengelolaan TPST Piyungan

b. Pembahasanan OM TPST Piyungan

(1) Finalisasi OM TPST Piyungan

(2) Pembahasan sharring OM TPST Piyungan Tahun 2012

(3) Finalisasi OM TPST Piyungan TA 2012

c. Pembahasan Proyek CDM

(1) Proyek CDM TPA Piyungan

(2) Rapat koordinasi lanjutan kerjasama proyek penangkapan

gas metan antara Shimizu corporation dengan Kartamantul

(3) Kunjungan dan diskusi tentang kelanjutan kerjasama proyek

CDM

d. Peningkatan Pengelolaan TPST Piyungan

(1) Rapat koordinasi pembahasan laporan kegiatan TPA

Piyungan Tahun 2010

(2) Rakor evaluasi pengelolaan TPST Piyungan Semester I

Tahun 2011

(3) Review SOP TPST Piyungan

(4) Evaluasi pengelolaan TPA Piyungan

(5) Pembahasan isu kandungan Pb di dalam daging sapi yang

berada di TPA Piyungan

(6) Penanganan masalah pengelolaan sapi di TPA Piyungan

(15)

439 (8) Rakor evaluasi topografi untuk optimasi kapasitas daya

tampung TPA Piyungan

(9) Rapat koordinasi lanjutan hasil analisis topografi TPA

Piyungan

e. Pebahasan Teknologi Pengelolaan TPST Piyungan

(1) Rakor tindak lanjut rapat di PIP Jakarta terkait Waste To

Energy Project Pipe Line untuk penyusunan rekomendasi

kepada Gubernur DIY

(2) Technical meeting persiapan Market Study Technology RDF

(3) Presentasi pengolahan sampah dari PT. Enviro Asia

f. Pembahasan Sampah Ilegal di Perbatasan

2. Sektor Air Limbah

a. Rapat Koordinasi Implementasi Metropolitan Sanitation

Management and Health Project (MSMHP) Untuk Aglomerasi

Perkotaan Yogyakarta (Pengembangan Jaringan dan Pengembangan Kelembagaan)

b. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat

(1) Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Uji Lab Batan Terhadap

Sludge IPAL Sewon

(2) Rapat Koordinasi Pengelolaan Air Limbah Terpusat

(3) Rapat Koordinasi Evaluasi Pengelolaan Air Limbah Terpusat

c. Rapat Koordinasi Implementasi Project MSMHP Untuk

Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta (Pengembangan Jaringan

Dan Pengembangan Kelembagaan)

d. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat

(1) Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Uji Lab Batan Terhadap

Sludge IPAL Sewon

(2) Rapat Koordinasi Pengelolaan Air Limbah Terpusat

(3) Rapat Koordinasi Evaluasi Pengelolaan Air Limbah Terpusat

e. Survey Lapangan Pemeliharaan Jaringan Pipa Air Limbah

(16)

440 f. Rapat Koordinasi Pembahasan Operational and Maintenance

(OM) IPAL Sewon Tahun 2012

g. Review Pembahasan SKB IPAL Sewon

3. Sektor Air Limbah

a. Rakor Penyediaan Air Baku Kawasan Perkotaan Yogyakarta

b. Rapat koordinasi persiapan kerjasama air bersih Gelangmantul

c. Rapat koordinasi pembahasan draft MoU SPAM Gelangmantul

4. Sektor Air Limbah

a. Koordinasi Penanganan Jalan

(1) Rakor Penanganan, Rehabilitasi dan Peningkatan Jalan

Jambon (Perbatasan Kota Yogyakarta–Kabupaten Sleman)

(2) Rakor sinkronisasi program pemeliharaan/pembangunan jalan

dan drainase di wilayah perbatasan

b. Rakor Tindak Lanjut Pembangunan Embung Langensari

5. Sektor Lain-lain

a. Penanganan Lepstospirosis

b. Rakor rencana pengembangan kawasan Heritage Kotagede

c. Penjajagan kerjasama bidang kesehatan

d. Gender dan perubahan iklim dalam industri dan daerah

perkotaan

e. Pembahasan operasional Sekber Kartamantul

(1) Tindak Lanjut Workshop SOP Sekber Kartamantul

(2) Evaluasi RAB Sekber Kartamantul Semester 1 Tahun

Anggaran 2010 – 2011

(3) Rapat Koordinasi Lanjutan Evaluasi Keuangan Sekber

Kartamantul

(4) Rapat Koordinasi Penyusunan RAB Sekber Kartamantul

Tahun Anggaran 2011 – 2012

(5) Rapat Finalisasi Penyusunan RAB Sekber Kartamantul Tahun

(17)

441 f. Pengambilan kebijakan Tim Pengarah Sekber

g. Diskusi fokus tentang nasib KAD pasca Permendagri 32 Tahun

2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos

j. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang muncul adalah sering terkendalanya upaya

mewujudkan kesepakatan pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan

prasarana perkotaan karena terbatasnya kemampuan anggaran pemerintah kabupaten/kota. Solusinya adalah melaksanakan koordinasi

dengan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.

B. Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga

1. Pendampingan Sustainable Capacity Building For Decentralization (SCBD) Batch I Reward 2011

a. Mitra yang diajak Kerjasama

Mitra Pemerintah Kabupaten Sleman dalam rangka Penyelenggaraan

Sustainable Capacity Building For Decentralization adalah Asian

Development Bank (ADB) melalui kantor pusat manajemen proyek

SCBD di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam

Negeri. Sebagai pelaksana kegiatan adalah service provider konsorsium

pemenang tender yaitu PT. Widya Graha Asana (PT. WGA) Jakarta.

Pelaksanaan b. Dasar Hukum

1) Loan Agreement antara Pemerintah Indonesia dan Asian

Development Bank (ADB) Nomor Loan 1964-INO yang berlaku

efektif mulai tanggal 5 September 2003.

2) Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan

DPRD Kabupaten Sleman Nomor 57/KEP.KDH/A/2010 Nomor

03/N.KES-DPRD/2010 tentang Pelaksanaan proyek Peningkatan

Kapasitas yang Berkelanjutan Untuk Desentralisasi Tahap II di

Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2011.

3) Surat Mendagri N0 163/CPMO/SCB-DP/IV/2011 tanggal 25 April

(18)

442 Additional Package C.2 CB-AP Kabupaten Sleman Proyek SCB-DP:

ADB Loan 1964-INO.

4) DIPA Kementerian Keuangan RI No 3103/010-07.4.01/14/2011

tanggal 20 Desember 2010.

5) Kontrak untuk jasa konsultan antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan PT. WGA nomor 001/Kontrak/SCBD/Slm/IV/2011 tanggal 27

April 2011.

c. Bidang yang dikerjasamakan

Bidang yang dikerjasamakan adalah lintas sektor dalam rangka

pengembangan kapasitas pemerintahan daerah yang berkelanjutan

untuk desentralisasi yang meliputi kerangka peningkatankapasitas,

perkuatan kelembagaan, dan pengembangan sumber daya manusia

(pendidikan dan latihan).

d. Nama Kegiatan

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah yang Berkelanjutan untuk Desentralisasi Tahun 2011 (Pendampingan SCBD

Batch I Reward 2011)

e. SKPD Penyelenggaraan Kerjasama

SKPD yang bertanggungjawab untuk penyelenggaraan kegiatan

Sustainable Capacity Building for Decentralization (SCBD) adalah

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam hal ini Sekretariat Bappeda. Bappeda dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Bappeda adalah sebagai berikut :

1) Penyusunan rencana kerja Bidang Pengendalian dan Evaluasi

2) Perumusan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan, dan pengelolaan statistik dan informasi pembangunan daerah;

(19)

443 4) Penyelenggaraan dan pengorodinasian penelitian dan

pengembangan pembangunan daerah;

5) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pengelolaan statistik dan informasi pembangunan daerah

6) Penyelenggaraan evaluasi kebijakan teknis perencanaan statistik, perpustakaan dan kearsipan; dan

7) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Pengendalian dan Evaluasi

f. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan Kegiatan Pendampingan

SCBD Kabupaten Sleman Tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.4. SDM Penyelenggara Kerjasama SCBD Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I -

2 SMP - 2. II 7

3 SMA 9 3. III 12

4 Sarjana Muda/D3 1 4. IV 3

5 Strata 1 6

6 Strata 2 6

Jumlah 22 Jumlah 22

Sumber: Bappeda

Pejabat struktural pendukung penyelenggaraan SCBD terdiri dari 1

orang PIU eselon II, 1 orang eselon III dan 3 orang eselon IV.

g. Alokasi dan Realisasi Anggaran

Kegiatan pendampingan SCBDP pada tahun 2011 dialokasikan

anggaran sebesar Rp487.860.400,00 dari APBD dengan realisasi

penggunaan sebesar Rp487.860.400,00 (100%).

h. Jangka Waktu Kerjasama

Jangka waktu kerjasama adalah 1 tahun terhitung sejak

ditandatanganinya kontrak antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan pemenang tender (PT. WGA) nomor

001/Kontrak/SCBD/Slm/IV/2011 tanggal 27 April 2011 sampai dengan

(20)

444 i. Hasil dari Kerjasama

Terlaksananya 11 kegiatan SCBD Batch I Reward 2011, yang terdiri

dari 3 komponen yaitu:

1) Peningkatan Kapasitas

a) Pelatihan Motivasi dan Pengembangan Kerjasama Tim melalui

Penguatan Daya Pikir.

b) Pelatihan Teknik Pengukuran Ekonomi

c) Pelatihan Pengelola Keuangan Daerah

d) Pelatihan Evaluasi Proyek Sektor Publik

e) Penyusunan panduan dan strategi implementasi Open Source

System dalam rangka pengembangan tehnologi informasi di

kabupaten Sleman yang diarahkan pada perangkat lunak legal

sesuai Surat Edaran MenPAN No. 1 Tahun 2009. dengan output

kegiatan, meliputi :

(1) Penyusunan kebijakan berupa Surat Keputusan Bupati Sleman No. 299/KDH/A/2011 tentang pemanfaatan open

source di kabupaten Sleman.

(2) Pendampingan untuk memandu proses migrasi OSS.

f) Survey kepuasan masyarakat ( individu dan bisnis )

Survey dilakukan di kecamatan Ngaglik, Godean dan Minggir,

dengan sampel berjumlah 127 responden ( bisnis ) dan 435

responden ( masyarakat ).

Tujuan survey adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan

masyarakat dalam merespon pelayanan yang diberikan

Pemerintah Daerah.

Lingkup survey meliputi :

(1) Pelayanan dasar (administrasi dan perijinan)

(2) Infrastruktur dasar dan penggunaannya (jalan, drainase,

penerangan jalan, kebersihan jalan, penyediaan air,

pembuangan sampah, pengaturan lalu lintas, pemungutan

(21)

445 2) Perkuatan Kelembagaan

a) Penyusunan alat ukur dan implementasi beban kerja pegawai,

yang merupakan bagian dari desain besar penataan struktur

kelembagaan untuk mencapai performa yang maksimal pada aparatur pemerintah kabupaten Sleman. Penyusunan

dilaksanakan di 26 unit kerja pada 10 SKPD.

b) Pengembangan modul SIM pelayanan perijinan terpadu di Kantor

Pelayanan Perijinan, Dinas PUP dan Dinas Pengendalian

Pertanahan Daerah dengan melakukan penyempurnaan pada

sistemnya sehingga dapat terimplementasi lebih sempurna dalam

usaha pelayanan publik.

c) Pengembangan SIM Perencanaan Pembangunan Daerah, berisi

modul-modul yang dirancang untuk mampu meningkatkan

efektifitas perencanaan pembangunan dari tahap perencanaan

hingga pengendalian.

d) Pengembangan aplikasi SIM rumah sakit, yang terintegrasi

dengan SIM kemiskinan dalam rangka meningkatkan pelayanan

kesehatan.

3) Pengembangan SDM

a) Pelatihan motivasi dan pengembangan kerjasama tim melalui

penguatan daya pikir dengan peserta 88 orang. Dari pelatihan ini

diharapkan aparatur pemerintah kabupaten sleman dapat

motivasi di level individual dan mampu membangun kerjasama

tim dalam organisasi.

b) Pelatihan evaluasi proyek sektor publik dengan peserta 27 orang.

Melalui pelatihan ini diharapkan agar pejabat dan staf Pemkab

Sleman dapat terlatih dalam penghitungan dan evaluasi terhadap

kelayakn suatu proyek/ kegiatan.

c) Pelatihan Pengelola Keuangan Daerah dengan peserta 90 orang,

dimaksudkan agar aparatur pengelola keuangan unit kerja dapat

terlatih dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran berbasis

(22)

446 d) Pelatihan kebijakan penggunaan perangkat lunak open source

untuk eselon III, IV dan staf dengan peserta 70 orang diharapkan

agar pejabat dan staf dapat terlatih dalam menggunakan

perangkat lunak berlisensi.

e) Pelatihan tehnik pengukuran ekonomi dengan peserta 30 orang,

dimaksudkan agar peserta memiliki kemampuan terlatih terkait

penggunaan sumber – sumber data kuantitatif dalam perencanan

pembangunan.

j. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi dalam kerjasama program SCBD adalah:

1) Terlambatnya pencairan uang muka

2) Pelaksanaan CBAP 2011 yang singkat, dimulai bulan Oktober 2011

dan harus selesai pada akhir bulan Desember 2011.

Solusi yang ditempuh untuk meminimalisasi permasalahan adalah

dengan melakukan koordinasi intensif antara pelaksana, PIU, CPMO dan semua pihak agar kelancaran kegiatan dapat berlangsung dengan

baik.

2. Kerjasama daerah dengan pihak ketiga lainnya a. Mitra yang diajak Kerjasama

1) Pemerintah

2) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

3) Universitas Negeri Yogyakarta

4) Universitas Mercu Buana Yogyakarta

5) Universitas Budi Luhur Jakarta

6) Universitas Cenderawasih Papua

7) STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

8) STIKES Al Islam Yogyakarta

9) STIKES Wira Husada Yogyakarta

10) POLTEKES Kemenkes Surakarta

11) POLTEKES Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta

(23)

447 13) AKPER Notokusumo Yogyakarta

14) AKPER Panti Rapih Yogyakarta

15) Akademi Fisioterapi YAB

16) Bapelkes Yogyakarta 17) BPK RI

18) BPKP

19) Kejaksaan Negeri Sleman

20) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY

21) PT. Monex Investindo Futures Cabang Yogyakarta

22) PT. Telekomunikasi Indonesia

23) PT. Pikiran Rakyat Bandung

24) PT. Pupuk Kaltim

25) Ponpes Al-Qodir Cangkringan

26) Ponpes Tetirah Dzikir

27) Yayasan Media Group

28) Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Cabang Yogyakarta

29) Koperasi "Gemah Ripah" Ambarketawang Gamping

30) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM CHARIS, LSM Komunitas

Sampan, LSM LOTUS , LSM SILOAM dan LSM KUNCI)

b. Dasar Hukum

1) Perjanjian Urusan Bersama antara Pemerintah Pusat dengan

Pemerintah Kabupaten Sleman Nomor 1/PK.KDH/A/2011 tentang

Program Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri

Perdesaan)

2) Perjanjian Kerjasama Pemerintah antara Pemerintah Kabupaten

Sleman dengan Akademi Fisioterapi YAB Nomor 3/PK.KDH/D/2011

tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

3) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan AKPER Panti Rapih Yogyakarta Nomor 4/PK.KDH/D/2011

(24)

448 4) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan AKPER Notokusumo Nomor 5/PK.KDH/D/2011 tentang

Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

5) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan Bapelkes Yogyakarta Nomor 6/PK.KDH/D/2011 tentang

Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

6) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Poltekes Kemenkes Yogyakarta Nomor 7/PK.KDH/D/2011

tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

7) Perjanjian Kerjasama Pemerintah antara Kabupaten Sleman

dengan STIKES Al Islam Nomor 8/PK.KDH/D/2011 tentang

Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

8) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan STIKES Wira Husada Nomor 9/PK.KDH/D/2011 tentang

Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

9) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan PT. Pikiran Rakyat Bandung Nomor 10/PK.KDH/A/2011

tentang Pembangunan Fisik Dalam Rangka Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Pasca Bencana Gunung api Merapi

10) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Fakultas Kedokteran Gigi UGM Nomor 11/PK.KDH/D/2011

tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

11) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Kejaksaan Negeri Sleman Nomor 12/PK.KDH/A/2011

tentang Kerjasama Bidang Hukum

12) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Universitas Cenderawasih Nomor 13/PK.KDH/D/2011

tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

13) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia DIY Nomor 14/PK.KDH/A/2011 tentang Perpanjangan

(25)

449 Kementerian Hukum dan HAM DIY Nomor:W22-046.HN-03.03

Tahun 2010 dengan Pemkab Sleman Nomor:6/PK.KDH/A/2010

Mengenai Konsultasi dan Bantuan Hukum Melalui Kecamatan.

14) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Kementerian PU Nomor 16/PK.KDH/A/2011 tentang PNPM

Mandiri Perkotaan.

15) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Ponpes Al-Qodir Nomor 17/PK.KDH/D/2011 tentang

Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten

Sleman.

16) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Tetirah Dzikir (Ponpes) Nomor 18/PK.KDH/D/2011 tentang

Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten

Sleman.

17) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Koperasi "Gemah Ripah" Ambarketawang Gamping

Sleman Nomor 19/PK.KDH/D/2011 tentang Pengelolaan Instalasi

Biogas Pasar Buah "Gemah Ripah" Ambarketawang Gamping

Sleman.

18) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan LSM LOTUS Nomor 20/PK.KDH/D/2011 tentang

Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten

Sleman.

19) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan LSM KUNCI Nomor 21/PK.KDH/D/2011 tentang

Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten

Sleman.

20) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan LSM SILOAM Nomor 23/PK.KDH/D/2011 tentang

Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten

(26)

450 21) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Kementerian PU Nomor 25/PK.KDH/A/2011 tentang

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Lingkungan Permukiman

Berbasis Komunitas (PLP-BK) Neighbourhood Development di

Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak dan Desa Sumberarum

Kecamatan Moyudan.

22) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

Dengan BPK RI Nomor 29/PK.KDH/A/2011 tentang

Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Untuk Akses

Data Pada Pemerintah Kabupaten Sleman Dalam Rangka

Pemeriksaan,Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Negara.

23) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Yayasan Media Group Nomor 30/PK.KDH/A/2011 tentang

Pembangunan Gedung SD Gungan di Padukuhan Duwet Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan.

24) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan BPKP Nomor 31/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama

Pelaksanaan dan Tindak Lanjut Rencana Tindak (Action Plan)

Upaya Percepatan Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Daerah

Pada Pemerintah Kabupaten Sleman.

25) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Nomor

32/PK.KDH/A/2011 tentang Pelaksanaan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri

Perkotaan) Kabupaten Sleman.

26) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta Nomor

33a/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan

(27)

451 27) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Poltekes Kemenkes Kendari Nomor 33b/PK.KDH/D/2011

tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan .

28) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan PT. Telekomunikasi Indonesia Nomor 49/PK.KDH/A/2011

tentang pembangunan Sekolah Dasar Negeri Bronggang Baru di

Padukuhan Panggung, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan

29) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan

Nasional Nomor 50/PK.KDH/A/2011 tentang Pembangunan Unit

Sekolah Baru (USB) SMKN 1 Cangkringan

30) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Universitas Negeri Yogyakarta Nomor 51/PK.KDH/A/2011

tentang Kerjasama Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumberdaya Daerah di Kabupaten Sleman.

31) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan LSM CHARIS Nomor 55/PK.KDH/D/2011 tentang

Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kab.

Sleman .

32) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan LSM Komunitas Sampan Nomor 56/PK.KDH/D/2011

tentang Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di

Kab. Sleman .

33) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Universitas Mercu Buana Yogyakarta Nomor

58/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumberdaya Daerah di Kabupaten Sleman.

34) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Cabang

Yogyakarta Nomor 59/PK.KDH/A/2011 tentang Pembangunan

Gedung SD Negeri Umbulharjo 2 di Padukuhan Gondang Desa

(28)

452 35) Kesepakatan Bersama Pemerintah Kabupaten Sleman dengan

Universitas Gadjah Mada Nomor 63/PK.KDH/A/2011 tentang

Kerjasama Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya

Daerah di Kabupaten Sleman.

36) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

Dengan Universitas Budi Luhur Jakarta Nomor 65/PK.KDH/A/2011

tentang Kerjasama Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumberdaya Daerah di Kabupaten Sleman.

37) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan PT. Monex Investindo Futures Cabang Yogyakarta Nomor

66/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Pengembangan Sarana

Prasarana dan Peningkatan Mutu Pendidikan SDN Umbulharjo 2 di

Padukuhan Gondang Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan

Kabupaten Sleman .

38) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan POLTEKES Kemenkes Surakarta Nomor

69/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan

Kesehatan

39) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman

dengan Poltekes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta Nomor 77/PK.

KDH/A/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

c. Bidang yang dikerjasamakan

Bidang yang dikerjasamakan adalah multi bidang yaitu:

1) Hukum

2) Kesehatan

3) Pendidikan

4) Keuangan dan aset

5) Pemberdayaan masyarakat

6) Penanggulangan bencana

(29)

453 d. Nama Kegiatan

Koordinasi Kerjasama Pembangunan Daerah

e. SKPD Penyelenggara

Penyelenggaraan kerjasama pemerintah daerah dilaksanakan oleh Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Berdasarkan Peraturan Bupati tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi pemerintahan daerah, pengembangan otonomi daerah, administrasi wilayah perbatasan, dan kerjasama.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai fungsi:

1) Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan

2) Perumusan kebijakan bidang administrasi pemerintahan daerah,

pengembangan otonomi daerah, administrasi wilayah perbatasan

dan kerjasama;

3) Penyelenggaraan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi

pemerintahan daerah

4) Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang pengembangan

otonomi daerah;

5) Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi wilayah

(30)

454 6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Bagian Tata Pemerintahan

f. Sumber Daya Manusia

[image:30.612.155.524.225.342.2]

Sumber daya penyelenggara kerjasama pemerintah daerah adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5. SDM Penyelenggara Kerjasama Pemerintah Daerah Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I -

2 SMP - 2. II 2

3 SMA 2 3. III 12

4 Sarjana Muda/D3 - 4. IV 5

5 Strata 1 9

6 Strata 2 8

Jumlah 19 Jumlah 19

Sumber: Sekretariat Daerah

SDM berdasarkan Jabatan Struktural dan unsur staf yaitu terdiri dari 4 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, dan 3 orang pejabat eselon IV.

i. Sumber dan Jumlah Anggaran

Anggaran untuk mendukung kegiatan kerjasama dan koordinasi antar kabupaten sebesar Rp105.450.000,00 realisasi Rp88.171.600,00 atau 83,61%.

j. Jangka Waktu Kerjasama

Jangka waktu kerja sama dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani.

k. Hasil dari Kerjasama

1) Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Melalui

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

(PNPM Mandiri Perdesaan)

2) Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan.

3) Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan, kesehatan,

(31)

455 4) Pengembangan dan pengeloaan sistem informasi untuk akses data

dalam rangka pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan.

5) Pelaksanaan Konsultasi, Penyuluhan dan Bantuan Hukum (Advokasi Permasalahan PNS dan Perangkat Desa).

6) Pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas.

7) Pengelolaan instalasi biogas di Pasar Buah Gamping.

8) Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA .

l. Permasalahan dan Solusi -

C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal 1. Forum Koordinasi

a. Forum Komunikasi Kebijakan Pimpinan Daerah adalah forum yang melibatkan unsur kepala dan wakil kepala dari institusi Pemerintah Daerah, Kejaksaan Negeri, Kepolisian Resort (Polres), Komando Distrik Militer (Kodim) dan DPRD.

b. Forum Komunikasi Pengadilan Kehakiman Kejaksaan dan Kepolisian (DILKEJAKPOL), melibatkan unsur Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, dan Kepolisian Resort.

2. Materi Koordinasi

Materi koordinasi meliputi berbagai kebijakan pemerintah daerah yang bersifat strategis, di antaranya permasalahan politik, hukum, ketertiban, keamanan dan sosial kemasyarakatan.

3. Intansi vertikal yang terlibat a. Pengadilan Negeri;

b. Kejaksaan Negeri;

c. Kepolisian Resort (Polres); d. Komando Distrik Militer (Kodim); e. Pengadilan Agama;

(32)

456 4. Sumber dan Jumlah Anggaran

Alokasi anggaran yang disediakan untuk penyelenggaraan koordinasi dengan instansi vertikal sebesar Rp372.600.000,00,00 bersumber pada APBD Kabupaten Sleman. Dalam pelaksanaannya anggaran tersebut dapat direalisasikan sebesar Rp327.558.250,00atau sebesar 87,92%. Alokasi anggaran untuk kegiatan Forum Komunikasi Pengadilan Kehakiman Kejaksaan dan Kepolisian sebesar Rp36.550.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp31.000.000,00 atau sebesar 85%.

5. SKPD Penyelenggara

Koordinasi dengan instansi vertikal dilaksanakan oleh Bagian Tata

Pemerintahan, Sekretariat Daerah berdasarkan Perda Nomor : 9 Tahun

2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten

Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009 Tentang

Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Bagian Tata

Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Berdasarkan

Peraturan Bupati tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan kebijakan, pengkoordinasian pelaksanaan

tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang

administrasi pemerintahan daerah, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang

administrasi pemerintahan daerah, pengembangan otonomi daerah,

administrasi wilayah perbatasan dan kerjasama. Untuk melaksanakan

tugas tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan

b. Perumusan kebijakan bidang administrasi Pelaksanaan analisis dan

penyiapan rancangan kebijakan serta pelayanan administrasi

penyelengaraan pemerintahan daerah,

c. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

(33)

457 pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi

pemerintahan daerah

d. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang pengembangan otonomi

daerah

e. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi wilayah

perbatasan dan kerjasama;dan

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bagian

Tata Pemerintahan.

6. Sumber Daya Manusia

Sumber daya penyelenggara koordinasi dengan instansi vertikal adalah

[image:33.612.145.524.432.552.2]

sebagai berikut:

Tabel 5.6. SDM Penyelenggara Koordinasi dengan Instansi Vertikal Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I -

2 SMP - 2. II 2

3 SMA 2 3. III 12

4 Sarjana Muda/D3 - 4. IV 5

5 Strata 1 9

6 Strata 2 8

Jumlah 19 Jumlah 19

Sumber: Sekretariat Daerah

Pejabat struktural penyelenggaraan koordinasi dengan instansi vertikal

adalah 4 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, 3 orang

pejabat eselon IV.

7. Jumlah kegiatan koordinasi yang dilaksanakan

Kegiatan koordinasi dilaksanakan sebanyak 6 kali dalam bentuk

penyelenggaraan Forum Komunikasi Kebijakan Pimpinan Daerah dan 2

(34)

458 8. Hasil dan Manfaat Koordinasi

a. Meningkatnya kualitas koordinasi antar instansi vertikal dalam upaya

mewujudkan menjaga keamanan dan ketertiban.

b. Antisipasi berbagai permasalahan keamananan, ketertiban, politik dan hukum di wilayah Kabupaten Sleman.

c. Terdeteksinya secara dini aktivitas masyarakat/kelompok masyarakat

yang berpotensi menimbulkan konflik SARA, teroris dan lainnya yang

mengancam/merugikan keamanan/ketertiban daerah.

d. Meningkatnya sistem keamanan pada lapisan masyarakat paling

bawah dengan merevitalisasi fungsi siskamling.

9. Tindaklanjut Hasil Koordinasi

a. Koordinasi dan kerjasama yang lebih erat antar isntansi dalam

mewujudkan dan menjaga keamanan dan ketertiban.

b. Antisipasi dan deteksi dini terhadap berbagai potensi permasalahan

terkait keamanan, ketertiban dan potensi konflik serta kerawanan

sosial.

c. Berjalannya sistem keamanan mandiri dan kewaspadaan dini dalam

masyarakat.

10. Hal-hal lain

Koordinasi dengan instansi vertikal juga dilaksanakan dengan Kantor Pertanahan, Badan Pusat Statistik dan Kantor Kementerian Agama. Hal ini

dilakukan untuk memperlancar penyelenggaraan pemerintahan di daerah

D. Pembinaan Batas Wilayah

Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2011 melaksanakan program pengembangan wilayah perbatasan dalam bentuk kegiatan koordinasi penyelesaian masalah perbatasan antar daerah dengan realisasi berupa

koordinasi dalam rangka inventarisasi permasalahan di wilayah perbatasan baik perbatasan antar daerah dalam satu Provinsi DIY maupun antar daerah di Provinsi Jawa Tengah, serta permasalahan antar kecamatan dan desa dalam satu kabupaten, serta fasilitasi penyelesaian permasalahan batas

(35)

459 Pada Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan dilaksanakan kegiatan penegasan batas wilayah Kecamatan se Kabupaten Sleman yang mengambil lokus wilayah perbatasan Kecamatan Turi yang berbatasan

dengan Kecamatan Pakem, Kecamatan Tempel, Kecamatan Sleman, dan Kecamatan Ngaglik, dengan ruang lingkup dan realisasi kegiatan meliputi survey/pelacakan kembali dan penentuan garis batas wilayah sementara Kecamatan Turi sebanyak 35 titik, pemasangan 35 pilar batas wilayah Kecamatan Turi, buku laporan dan peta kerja 6 eksemplar. Selain wilayah perbatasan Kecamatan Turi, juga dilakukan penegasan batas di wilayah

perbatasan Kecamatan Cangkringan, yang berbatasan dengan Kecamatan Pakem, Kecamatan Turi, dan Kecamatan Ngemplak dengan memasang 27 pilar batas wilayah Kecamatan dan 61 pilar batas wilayah desa dalam wilayah Kecamatan Cangkringan, buku laporan dan 1 buah peta kerja 1

eksemplar.

1. Permasalahan Batas Wilayah Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.

a. Belum diterbitkannya Permendagri tentang batas Daerah antara

Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Bantul, sehingga belum ada kepastian hukum penyelesaian batas antara Kabupaten Bantul dan Sleman.

b. Kurang rapatnya pilar batas di wilayah perbatasan antara Desa Catur Tunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dengan Kecamatan

Umbulharjo dan Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta sehingga batas di lapangan kurang jelas.

c. Penambangan bahan galian Golongan C di Sungai Progo yang tidak terkendali sehingga mengancam kelestarian lingkungan perbatasan alam antara Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Kulon Progo. d. Batas antara desa di beberapa Kecamatan (Pandowoharjo

Sleman-Donoharjo Ngaglik, Triharjo Sleman-Sumberadi Mlati) masih belum jelas, sehingga menimbulkan permasalahan dalam penetapan, penagihan dan pembayaran PBB.

(36)

460 a. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bantul, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dalam upaya percepatan tindak lanjut dari Pemerintah Pusat untuk menerbitkan Permendagri tersebut.

b. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mencermati kembali pilar batas yang sudah terpasang.

c. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam rangka pengendalian penambangan sepanjang aliran Sungai Progo.

d. Melakukan penegasan batas wilayah kecamatan dan koordinasi

dengan kecamatan serta pemerintah desa, sehingga batas wilayah desa antar kecamatan menjadi jelas.

3. SKPD Penyelenggara Pembinaan Batas Wilayah

SKPD penyelenggara Pembinaan Batas Wilayah dilaksanakan oleh

Bagian Tata Pemerintahan, Sekretariat Daerah berdasarkan Perda Nomor

9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah

Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009

Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Bagian

Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman.

Berdasarkan Peraturan Bupati tersebut Bagian Tata Pemerintahan

mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan,

pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan kebijakan dan pembinaan administrasi dan

aparatur bidang administrasi pemerintahan daerah, pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur

bidang administrasi pemerintahan daerah, pengembangan otonomi

daerah, administrasi wilayah perbatasan dan kerjasama. Untuk

melaksanakan tugas tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai

fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan

b. Perumusan kebijakan bidang administrasi Pelaksanaan analisis dan

penyiapan rancangan kebijakan serta pelayanan administrasi

(37)

461 c. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi

pemerintahan daerah

d. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang pengembangan otonomi

daerah

e. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat

daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi wilayah

perbatasan dan kerjasama;dan

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bagian

Tata Pemerintahan.

4. Sumber Daya Manusia

Sumber daya penyelenggara pembinaan batas wilayah adalah sebagai

[image:37.612.146.525.444.563.2]

berikut:

Tabel 5.8. SDM Penyelenggara Pembinaan Batas Wilayah Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I -

2 SMP - 2. II 2

3 SMA 2 3. III 12

4 Sarjana Muda/D3 - 4. IV 5

5 Strata 1 9

6 Strata 2 8

Jumlah 19 Jumlah 19

Sumber: Sekretariat Daerah

Pejabat struktural penyelenggaraan koordinasi dengan instansi vertikal

adalah 4 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, 3 orang

pejabat eselon IV.

E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Alam 1. Bencana yang terjadi dan penanganannya

Erupsi Merapi 2010 meninggalkan sedimen material vulkanik yang berada

(38)

462 kajian BPPTK Vulkanologi pada awal tahun 2011 menyatakan bahwa banjir

lahar hujan berpotensi terjadi di sungai-sungai yang berada di sektor

selatan (berada di wilayah Kabupaten Sleman). Estimasi volume tersebut

adalah 34 juta m3 di alur Kali Gendol, 5 juta m3 di alur Kali Opak, 3,7 juta m3 di alur Kali Kuning dan 2 Juta m3 di alur Kali Boyong.

Banjir lahar hujan potensial terjadi ketika hujan turun dengan curah dan

intensitas yang tinggi dan durasi yang lama. Banyaknya volume sedimen

material vulkanik dan posisi sedimen yang berada di lereng curam semakin

memungkinkan terjadinya banjir lahar hujan. Banjir ini merupakan ancaman

bagi warga yang bermukim di sepanjang aliran Kali Gendol, Kali Opak,

Kali Boyong, Kali Kuning, Kali Krasak dan Kali Progo (ruas Minggir). Banjir

lahar hujan semakin berbahaya karena membawa material lahar dingin

berupa pasir, batu, batangan kayu, sisa-sisa bangunan rumah dan abu

vulkanik. Selama musim hujan tahun 2011 telah terjadi beberapa kali banjir lahar hujan, dengan catatan banjir lahar yang paling besar sebagai berikut :

a. Banjir Lahar hujan tanggal 19 dan 22 Maret 2011

Curah hujan dengan intensitas tinggi di kawasan lereng Merapi pada

hari Sabtu tanggal 19 Maret 2011 dan Selasa 22 Maret 2011

menyebabkan banjir lahar hujan berdampak pada wilayah-wilayah

sebagai berikut:

1. Dampak banjir lahar di Kecamatan Cangkringan :

Tingginya kecepatan arus banjir lahar dan besarnya volume material

di Kali Gendol dan Opak menyebabkan hanyutnya jembatan darurat

yang baru proses dibangun (80%) di Desa Argomuyo dan

menimbulkan korban sebanyak 3 orang korban luka, 73 rumah

tertimbun material (di Padukuhan Panggung, Teplok, Banaran,

Jaranan, Cawisan, Brongkol, dan Guling), 1 rumah cagar budaya

tertimbun material, 1 masjid tertimbun material, 7 ekor sapi dan 1

ekor kambing mati terbawa aliran, 11 unit sepeda motor tertimbun

(39)

463 banjir lahar juga mengakibatkan ambrolnya gorong-gorong di Shelter

Banjarsari Desa Glagaharjo.

2. Dampak banjir lahar Kecamatan Ngemplak

Tingginya kecepatan arus banjir lahar di Kali Gendol dan Opak

mengakibatkan kerusakan di wilayah Kecamatan Ngemplak, yaitu di

Desa Sindumartani berupa kerusakan 34 rumah, 14 buah kolam ikan

produksi milik warga tertimbun, 5,2 hektare lahan padi siap panen

seluas milik 23 warga tertimbun, sumur tercemar lumpur, dan

rusaknya 2 rumah di Desa Bimomartani.

3. Dampak banjir lahar di Kecamatan Prambanan

Banjir lahar hujan di Kali Gendol menimbulkan kerusakan sampai

radius 25 km dari puncak Merapi di Desa Bokoharjoyaitu rusaknya 1

rumah di Padukuhan Kranggan Randusari.

4. Dampak banir lahar di Kecamatan Kalasan

Dampak banjir lahar hujan di Desa Purwomartani antara lain 1 orang

terluka, 1 rumah rusak berat, talud sepanjang 56 m ambrol dan 7

rumah tegerus di Padukuhan Sanggrahan.

5. Dampak banjir lahar di Kecamatan Depok

Banjir lahar yang terjadi di Kali Boyong mengakibatkan 16 rumah

kemasukan material lahar dan membuat 60 warga di Desa

Caturtunggal mengungsi selama 3 hari.

b. Banjir Lahar hujan 1 Mei 2011

Hujan deras dengan durasi yang panjang pada hari Minggu 1 Mei 2011

menimbulkan banjir lahar hujan yang berdampak sebagai berikut:

1. Dampak banjir lahar hujan di Kecamatan Cangkringan

Derasnya aliran banjir lahar hujan di Kali Opak menyebabkan

jebolnya tanggul di ruas Padukuhan Teplok Desa Argomulyo dan

mengakibatkan material lahar hujan masuk ke permukiman sehingga

3 rumah warga Teplok mengalami kerusakan. Untuk mengamankan

(40)

464 bronjong yang baru dipasang untuk mengamankan tebing di

Banjarharjo ikut hanyut terbawa arus banjir.

2. Dampak banjir lahar hujan di Kecamatan Ngemplak

Meluapnya banjir lahar hujan di Kali Opak pada ruas Padukuhan Ngerdi dan jebolnya tanggul Kali Gendol di ruas Padukuhan

Rogobangsan menyebabkan 52 unit rumah warga rusak tertimbun

material lahar. Korban banjir lahar hujan diungsikan ke

tempat-tempat aman sebagai berikut:

(a) 51 KK warga Ngerdi diungsikan di SD Rogobangsan, kemudian

dipindahkan ke barak pengungsian SMA Veteran di Bimomartani.

(b) Warga Tambakan dan Bokesan diungsikan ke Desa Bimomartani;

sedangkan warga Padukuhan Morangan, Brongkol dan

Cangkringan diungsikan ke PSAA Banjarharjo.

Adapun data kerusakan di Padukuhan Ngerdi Sindumartani adalah 7

unit rumah rusak berat, 19 unit rumah rusak sedang, 16 unit rumah rusak ringan, 1 mobil pick up rusak, 1 unit traktor rusak, 3 ekor

kambing mati dan 1 unit kandang ayam petelur dengan kapasitas

10.000 ekor roboh total.

Sementara itu derasnya aliran banjir lahar hujan di Kali Kuning ruas

Padukuhan Sawahan menyebabkan bangunan bendung irigasi rusak

berat, dan mengganggu suplai air untuk persawahan di Desa

Umbulmartani.

3. Dampak banjir lahar di Kecamatan Prambanan

Banjir lahar hujan Kali Opak yang melanda wilayah Prambanan,

terjadi di ruas Padukuhan Randusari Desa Bokoharjo yang

menyebabkan 2 rumah warga mengalami kerusakan.

4. Dampak banjir lahar di kecamatan Minggir

Banjir lahar hujan di Kali Progo menyebabkan tinggi muka air Kali

Progo meningkat, sehingga banjir lahar hujan meluap dan merendam

4 rumah warga sampai setinggi 1,5 m di Padukuhan Kisik I,

(41)

465 c. Bencana angin kencang

Bencana angin kencang sering kali terjadi pada musim pancaroba, dan

secara statistik terjadi pada siang sampai dengan petang hari. Jumlah

kejadian bencana angin kencang berfluktuasi tergantung cuaca dan

kondisi alam.

Data menunjukkan bahwa tahun 2010 tercatat terdapat 19 kejadian dan

pada tahun 2011 terdapat 8 kejadian. Walaupun terjadi penurunan

kejadian, tetapi dampak bencana di tahun 2011 lebih besar yaitu

menimpa 149 rumah, sedangkan pada tahun 2010 menimpa 71 rumah.

Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2011 telah menyalurkan

bantuan kepada korban akibat angin kencang sebesar

Rp83.450.000,00.

Kejadian angin kencang yang paling merugikan tercatat pada tanggal 2

Desember 2011 yang mengakibatkan 113 rumah rusak ringan hingga

berat, di Kecamatan Ngemplak, Gamping, Minggir, dan Moyudan.

Angka estimasi total kerugian akibat bencana angin kencang mencapai

Rp643.200.000,00. Upaya penanggulangan yang telah dilakukan adalah

sebagai berikut:

1) Mengerahkan tim reaksi cepat yang dilengkapi dengan gergaji mesin

dan mobil hidrolik untuk membuka akses jalan yang tertutup akibat

pohon tumbang, sehingga lalulintas kembali normal.

2) Membawa korban luka ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

3) Melakukan kajian cepat dan verifikasi korban bencana untuk bantuan

korban bencana. d. Bencana Kekeringan

Di wilayah Kecamatan Prambanan kekeringan terjadi di 3 desa yaitu

Wukirharjo (Padukuhan Klumprit I, Klumprit 2), Gayamharjo (Padukuhan

Lemahbang, Nawung, Kalinongko Kidul, Jali dan Gayam), Sumberharjo

(Padukuhan Umbulsari A dan B) dan Sambirejo (Padukuhan

(42)

466 wilayah Kecamatan Gamping terjadi di Padukuhan Sembung,

Balecatur.

Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

Sleman adalah sebagai berikut:

1) Pengoperasian sistem jaringan air baku Prambanan untuk memenuhi

kebutuhan air bersih, sehingga sedikit demi sedikit ketergantungan

masyarakat terhadap droping air bersih dikurangi.

2) Pada tahun 2011 droping air bersih dilakukan secara selektif,

terutama di daerah yang jauh dari sistem jaringan air baku. Droping

100 tangki air tersebut ditujukan bagi penduduk di wilayah Desa

Wukirharjo, Gayamharjo, Sambirejo, Sumberharjo, dan Balecatur

sebanyak.

e. Bencana Tanah Longsor

Potensi bencana tanah longsor banyak terjadi di wilayah Kecamatan

Prambanan. Kondisi te

Gambar

Tabel 5.1. SDM Penyelenggara Kerjasama Pemerintah Daerah
Tabel 5.2. SDM Penyelenggara Kerjasama Sekretariat Java Promo
Tabel 5.3. SDM Penyelenggara Kerjasama Sekber Kartamantul
Tabel 5.4. SDM Penyelenggara Kerjasama SCBD
+6

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of this interface is to load the SRC_ORDERS table of orders and the SRC_ ORDER_LINES table of order lines from the Orders Application - HSQL model into the

Perusahaan dengan Bentuk Usaha Tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak

Data hasil evaluasi terhadap mahasiswa setelah dilakukan perlakuan dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran trainer IPL dengan panel

Hasil penelitian menunjukan keluarga mengenal masalah hipertensi berada pada kategori tinggi (60,8%), sudah baik dalam mengambil keputusan (67,1%), merawat keluarga dengan

Ujang Suyatman, M.Ag Fakultas Adab dan Humaniora Desa Karyamekar Kecamatan Cibatu Purwakarta Kabupaten 80 190 300.. Mohamad Agus Salim,

Kelemahan pemahaman masyarakat di dalam memaknai asas hukum pertanahan yaitu hak atas tanah bersifat mutlak, kuat dan abadi, sehingga pemikiran mereka hak

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mirzaei (2011), Subanidja (2006), Sudana (2010) size bank berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank karena bank yang

Pemakaian air domestik yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum pada Tabel 2.3 merupakan hasil dari pendekatan empiris, yaitu dengan cara membandingkan pemakaian air domestik