• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi E-Learning Mata Pelajaran Fisika Kelas I Berbasis Web Di SMAN 1 Cisaat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Aplikasi E-Learning Mata Pelajaran Fisika Kelas I Berbasis Web Di SMAN 1 Cisaat"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Giri MuriaShaleh

10110531

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan mengambil judul “PENGEMBANGAN APLIKASI E-LEARNING MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI BERBASIS WEB DI SMAN 1 CISAAT”. Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi starata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT.

2. Kedua orang tua, adik-adik, saudara dan nenek saya, terimakasih atas doa dan dukungan yang tidak pernah ada hentinya, baik secara moril dan materil. 3. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto M.Sc. selaku rektor di UNIKOM. 4. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku dekan fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer UNIKOM.

5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku ketua program studi Teknik Informatika UNIKOM.

6. Alif Finandhita S.Kom selaku dosen wali IF12 Angkatan 2010.

7. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing serta mengarahkan dalam proses penyusunan tugas akhir.

8. Bapak Erick Wijaya, S.Kom. selaku dosen penguji 1 yang telah memberikan inspirasi dan membimbing dengan sangat teliti dalam proses penyusunan tugas akhir.

9. Bapak Erik Wahyudin, NanangNajmudin, MM.Pd., Seluruh Staf dan siswa SMA Negeri 1 Cisaat yang telah membimbing dan membantu saya selama tugas akhir.

10.Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom. selaku dosen penguji 3 yang telah membantu dalam tahap sidang skripsi tugas akhir.

(3)

iv

13.Teman-teman anak satu bimbingan yaitu Margadena Cahya Putra, Nandi Syukri, Hegi, Hendri dan yang lainnya.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna dengan segala kekurangan yang dimiliki. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat.

Bandung, 18 Agustus 2015

(4)

v

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud Dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

(5)

vi

2.1.1 Profil Singkat SMAN 1 Cisaat ... 9

2.1.2 Logo SMAN 1 Cisaat ... 10

2.1.3 Visi dan Misi ... 11

2.1.4 Struktur Organisasi Sekolah ... 11

2.1.5 Deskripsi Tugas ... 12

2.2 Landasan Teori ... 13

2.2.1 Database Management System (DBMS) ... 14

2.2.2 Internet ... 15

2.2.3 Basis Data ... 16

2.2.4 E-Learning ... 16

2.2.5 UML ... 17

2.2.5.1 Use-case ... 18

2.2.5.2 Class Diagram ... 19

2.2.5.3 Sequence diagram ... 19

2.2.5.4 Activity diagram ... 20

2.2.6 Analisis Butir Soal ... 21

2.2.7 Software Pembangun System ... 23

2.2.7.1 Adobe Dreamweaver ... 23

2.2.7.2 Adobe Flash ... 24

2.2.7.3 MySQL ... 25

2.2.8 Bahasa Pemrograman ... 27

(6)

vii

2.2.8.2 Personal Home Page / Hypertext Preprocessor (PHP) ... 28

2.2.8.3 Cascading Style Sheet (CSS) ... 29

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 31

3.1 Analisis Sistem ... 31

3.1.1 Analisis Masalah ... 31

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 31

3.1.2.1 Prosedur pemberian materi di SMAN 1 Cisaat ... 31

3.1.2.2 Prosedur Pembuatan soal ... 34

3.1.2.3 Diagram Konteks LMS SMAN 1 Cisaat yang Sedang Berjalan ... 37

3.1.2.4 Use Case E-learning SMAN 1 Cisaat Sebelumnya yang Berjalan ... 38

3.1.3 Pengembangan E-Learning ... 38

3.1.3.1 Simulasi Animasi Fisika ... 40

3.1.3.2 Analisis Butir Soal ... 40

3.1.3.2.1 Analisis Tingkat Kesukaran Soal... 40

3.1.3.2.2 Analisis Daya Pembeda ... 43

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 49

3.2.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 49

3.2.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 50

3.3 Analisis Pengguna ... 51

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 52

3.5 Model Use Case ... 53

(7)

viii

3.6.1 Model Use Case ... 54

3.7 Definisi Aktor ... 55

3.8 Definisi Use Case ... 55

3.9 Skenario Use Case ... 59

3.10 Model Analisis dan Perancangan ... 67

3.10.1 Realisasi Use Case Tahap Analisis ... 67

3.10.2 Diagram Activity ... 67

3.10.2.1 Activity Diagram Login Guru ... 68

3.10.2.2 Activity Diagram Buat Daftar Kelas ... 69

3.10.2.3 Activity Diagram Buat E-learning Fisika ... 70

3.10.2.4 Activity Diagram Buat Soal ... 71

3.10.2.5 Activity Diagram Buat Ujian Online Fisika ... 72

3.10.2.6 Activity Diagram Lihat Nilai ... 73

3.10.2.7 Activity Diagram Cek Analisis Butir Soal ... 74

3.10.2.8 Activity Diagram Mengubah Pengelolaan ... 75

3.10.2.9 Activity Diagram Login Siswa ... 76

3.10.2.10 Activity Diagram Cari Kelas ... 77

3.10.2.11 Activity Diagram Mengikuti E-learning Fisika ... 78

3.10.2.12 Activity Diagram Mengikuti Ujian Online Fisika ... 79

3.10.3 Diagram Kelas ... 80

3.10.4 Sequence Diagram ... 81

(8)

ix

3.10.4.2 Sequence Diagram Buat Daftar Kelas ... 82

3.10.4.3 Sequence Diagram Buat E-learning Fisika ... 83

3.10.4.4 Sequence Diagram Buat Soal ... 84

3.10.4.5 Sequence Diagram Buat Ujian Online Fisika ... 85

3.10.4.6 Sequence Diagram Lihat Nilai... 86

3.10.4.7 Sequence Diagram Cek Analisis Butir Soal ... 87

3.10.4.8 Sequence Diagram Mengubah Pengelolaan ... 88

3.10.4.9 Sequence Diagram Login Siswa ... 89

3.10.4.10 Sequence Diagram Cari Kelas ... 90

3.10.4.11 Sequence Diagram Mengikuti E-learning Fisika ... 91

3.10.4.12 Sequence Diagram Mengikuti Ujian Online Fisika ... 92

3.11 Pedoman Perancangan ... 93

3.12 Model Perancangan ... 93

3.12.1 Realisasi Use Case Tahap Perancangan ... 93

3.12.2 Perancangan Sistem ... 93

3.12.3 Perancangan Data ... 94

3.13 Skema Model Relasi Antar Class... 94

3.14 Struktur Tabel ... 95

3.14.1 Tabel Analisis ... 95

3.14.2 Tabel Kelas ... 96

3.14.3 Tabel Guru ... 96

(9)

x

3.14.5 Tabel Soal ... 97

3.14.6 Tabel Nilai ... 98

3.14.7 Tabel Kelas Ajar ... 99

3.14.8 Tabel Ujian... 99

3.14.9 Tabel Learning ... 100

3.14.10 Tabel Mata Pelajaran ... 100

3.14.11 Tabel Tahun Ajaran ... 100

3.15 Tracebility Use Case ... 101

3.16 Perancangan Struktur Menu ... 102

3.16.1 Perancangan Struktur Menu Guru ... 102

3.16.2 Perancangan Struktur Menu Siswa ... 103

3.17 Perancangan Antarmuka ... 104

3.17.1 Perancangan Antarmuka Login [T01] ... 105

3.17.2 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Guru [G01] ... 106

3.17.3 Perancangan Antarmuka Daftar Kelas [G02] ... 107

3.17.4 Perancangan Antarmuka E-learning [G03] ... 108

3.17.5 Perancangan Antarmuka Soal [G04] ... 109

3.17.6 Perancangan Antarmuka Ujian Online [G05] ... 110

3.17.7 Perancangan Antarmuka Nilai [G06]... 111

3.17.8 Perancangan Antarmuka Analisis Butir Soal [G07] ... 112

3.17.9 Perancangan Antarmuka Pengolahan [G08] ... 113

(10)

xi

3.17.11 Perancangan Antarmuka List Guru [S02]... 115

3.17.12 Perancangan Antarmuka Cari Kelas [S03] ... 116

3.17.13 Perancangan Antarmuka Kelas Saya [S04] ... 117

3.17.14 Perancangan Antarmuka Nilai [S05] ... 118

3.17.15 Perancangan Antarmuka Profil [S06] ... 119

3.17.16 Perancangan Antarmuka Ubah Password [S07] ... 120

3.17.17 Perancangan Antarmuka Kelas Ajar [S08] ... 121

3.18 Perancangan Pesan ... 122

3.19 Jaringan Semantik ... 123

3.19.1 Jaringan Semantik Guru ... 124

3.19.2 Jaringan Semantik Siswa ... 125

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 127

4.1 Implementasi Sistem ... 127

4.1.1 Implementasi Kebutuhan Perangkat Keras ... 127

4.1.2 Implementasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 128

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 128

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 132

4.1.4.1 Implementasi Antarmuka Guru Yang Dikembangkan ... 132

4.1.4.2 Implementasi Antarmuka Siswa Yang Dikembangkan ... 132

4.2 Pengujian ... 133

4.2.1 Pengujian Black Box ... 133

(11)

xii

4.3 Kesimpulan Pengujian Beta... 146

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 147

5.1 Kesimpulan ... 147

(12)

137

DaftarPustaka

[1]. Murphy, Beny Indra; Udjulawa, Daniel. (n.d.). Fasilitas Sistem Informasi Akademik Berbasis Web untuk SMA Negeri Oleh PT. XL Axiata, Tbk Palembang. 10.

[2]. N, Elmasri;. (n.d.). Fundamental Of DB System. 9.

[3]. Pressman, Roger S;. (2010). Software Engineering A Practitioner Approach. 888.

[4]. (n.d.). Web Programming : PHP 1. Bengkel Internet Pens ITS.

[5]., H. (2011). Desain Media Pembelajaran Animasi Berbasis Adobe. 10.

[6]. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: 311.

[7]. Lufi, Y. (2013). Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Site Plan Property Berbasis Website. 157.

[8]. (n.d.). HTML (Hypertext Markup Language). Bengkel Internet Pens ITS.

[9]. Fariza, Arna;. (2013). Unified Modeling Language. 77.

[10]. Hidayat, Ali. (2013). Pengaruh Penggunaan E-Learning Terhadap Motivasi Dan Efektivitas belajar fisika bagi siswa sma. E-learning, 13.

[11] Nursari, Sri Rezeki Candra;. (2011). Rekayasa Perangkat Lunak. 48.

[12]. Hadiputra, Faisal Ibrahim; Ramadhan, Rido; Iswari, Ni Made Satvika; (2009). SistemInformasiAkademik - Perwalian. Dokumen Pembangun Perangkat Lunak. 69.

[13] Hosaragih. (n.d.). Soal-Soal Fisika Pilihan Ganda. Soal-Soal Fisika Pilihan Ganda, 18.

[14] , Usmeldi;. (2012). Efektivitas Macromedia Flash Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Teknik. Seminar Nasional Fisika, 5.

[15] , Sodikin; Noersasongko, Edi; Pramudi, Y. Tias Catur. (2009). Jurnal Penyesuaian Dengan Modus Pembelajaran Untuk Siswa SMK Kelas X. Jurnal Teknologi Informasi, 15.

[16] Kanginan, Marthen;. (2006). Fisika Untuk SMA Kelas XI Kurikulum 2006. Jakarta: Erlangga.

[17] Sugiyono. (2012).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

(13)

[20]Widhiarso Wahyu. Skala Likert. FakultasPsikologi UGM.

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cisaat merupakan salah satu SMA

Negeri yang berada di kota Sukabumi. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah

unggulan di sukabumi yang memiliki fasilitas pendidikan untuk mendukung

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan e-learning, khususnya di bidang

mata pelajaran Fisika. E-learning ini akan diolah di dalam LMS (Learning

manajemen system) di SMAN 1 Cisaat. LMS yang sedang berjalan di sekolah ini

memiliki fitur utama yaitu, pengolahan data siswa, pengolahan data guru,

pengolahan data materi, upload dan download materi dan juga terdapat fitur

latihan soal fisika yang digunakan sebagai latihan bagi siswa sebelum melakukan

ujian.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika Isep Budiman, M.Pd. (2009 -

Sekarang) di SMAN 1 Cisaat,fisika merupakan mata pelajaran eksak yang

menyuguhkan materi pembelajaran secara teori maupun praktek, sehingga fisika

banyak menggunakan alat praktikum dalam proses pembelajaran, agar dapat

menunjang belajar bagi siswa. Namun, dari hasil observasi di lab fisika tidak

jarang ditemukan keterbatasan alat peraga, sehingga menghambat proses

belajar-mengajar dan dari e-learning yang sebelumnya hanya menampilkan materi berupa

text yang di inputkan oleh guru, sehingga siswa kurang memahami dalam setiap

materi pembelajarannya.

Dari setiap soal materi yang diujikan, guru sulit untuk melakukan evaluasi

soal ujian dan latihan pembelajaran, evaluasi dilakukan masih berdasarkan

kemampuan guru dalam memberikan soal, sehingga analisis soal masih sukar

digunakan dalam digunakan dalam ujian, sehingga tidak diketahui tingkat

kesulitannya. Selain karena dari banyaknya jumlah soal siswa yang harus

diperikasa oleh guru dan kualitas soal yang digunakan belum efektif, sehingga

guru membutuhkan waktu yang lama untuk meninjau kembali soal-soal yang

(15)

diujikan. Selain itu, jumlah soal pada setiap mata pelajaran yang diujikan yaitu

ditentukan oleh guru terkait dengan materi yang berbeda-beda, sehingga

diperlukan waktu tambahan untuk dapat menganalisis lebih spesifik tentang

kelemahan siswa terhadap suatu materi pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka untuk

mengantisipasi keterbatasan tersebut dilakukan pengembangan E-Learning Mata

Pelajaran Fisika Berbasis Web dengan menambahkan fitur simulasi alat

praktikum, simulasi materi dan data evaluasi butir soal untuk menganalisis hasil

ujian siswa berdasarkan nilai dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

1.2Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

terdapat beberapa masalah yang muncul sebelumnya. Maka dapat dirumuskan

masalah yang mendasari penyusunan tugas akhir ini adalah bagaimana

mengembangkan E-learning Mata Pelajaran Fisika di SMAN 1 Cisaat dengan fitur tambahan berupa simulasi fisika kelas XI dan analisis butir soal yang akan

digunakan dalam penyajian soal tes, ujian dan latihan untuk mengukur kualitas

butir soal fisika.

1.3Maksud Dan Tujuan

Berdasarkan dari latar belakang dan rumusan masalah, maksud dan tujuan

masalah yang telah diuraikan dari penelitian ini untuk mengembangkan e-learning

fisika di SMAN 1 Cisaat yaitu sebagai berikut :

1.3.1 Maksud

Adapun maksud dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah

diuraikan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan e-learning fisika

(16)

3

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk membantu siswa dalam proses belajar-mengajar untuk lebih memahami

materi fisika.

2. Untuk membantu guru dengan mempermudah dalam mengukur analisis butir

soal fisika yang diujikan saat proses belajar-mengajar berlangsung.

1.4Batasan Masalah

Adapun batasan masalah untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi

berbasis web yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

1. Fitur yang dikembangkan di e-learning SMAN 1 Cisaat yaitu analisis butir soal dari bank soal dan simulasi fisika untuk materi kelas XI.

2. Pengembangan aplikasi e-learning di SMAN 1 Cisaat dilakukan oleh 2

pengguna yaitu Guru dan Siswa.

3. Analisis soal yang dilakukan yaitu tingkat kesukaran dan daya pembeda.

4. Bank soal hanya berupa pilihan ganda untuk setiap tes yang dilakukan oleh

siswa.

5. Bank soal digunakan untuk tes, ujian dan latihan.

6. Sumber soal diambil dari buku fisika SMA kelas XI oleh Marthen Kanginan.

7. Konsep pengambilan soal yaitu berupa penyajian jumlah soal yang di inputkan

tergantung oleh guru sebagai pembuat soal baik berupa tes, ujian maupun

latihan soal.

8. Pembeda dari aplikasi e-learning fisika ini yaitu siswa dapat menggunakan

simulasi fisika yang digunakan dalam pembahasan tiap materi selama kegiatan

belajar-mengajar berlangsung, seperti simulasi gerak bentuk parabola,

simulasi usaha dan gaya dan hukum newton.

9. System sebelumnya E-learning yang diolah dalam LMS SMAN 1 Cisaat yaitu berupa halaman utama, daftar kelas, soal, ujian online, dan nilai.

10.Keluaran berupa informasi hasil nilai dari kemampuan siswa yang telah

(17)

11.Software yang digunakan untuk membangun aplikasi ini yaitu: Adobe Dream

weaver dengan bahasa pemrograman PHP dan HTML5, Adobe Flash cs6

untuk simulasi fisika, MySQL sebagai DBMS (Database Management

System), WAMPP sebagai internal server yang digunakan untuk ujicoba dan

Internet browser untuk web browsernya.

12.Pendekatan analisis perangkat lunak yang digunakan yaitu tools pemodelan menggunakan model Objek Oriented Programming (OOP), Flow Map, Use

Case, Diagram Kelas, Diagram Activity, dan Sequence Diagram.

1.5Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini yaitu

menggunakan penelitian deskriptif. Metode deskriftip adalah pencarian fakta

dengan interpretasi yang tepat, untuk membuat gambaran mengenai situasi atau

kejadian.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur.

Studi literatur dilakukan dengan cara melakukan pencarian dan pengumpulan

data pustaka yang menunjang penelitian yang akan dikerjakan. Pustaka

tersebut berupa buku, artikel, jurnal, dan laporan akhir yang ada kaitannya

dengan judul penelitian.

2. Observasi.

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan penelitian dan peninjauan

langsung ke SMA Negeri 1 Cisaat terhadap permasalahan yang diambil.

3. Wawancara.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung

kepada pihak berwenang di SMAN 1 Cisaat yang ada kaitannya dengan

(18)

5

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode analisis data dalam pembangunan perangkat lunak menggunakan

paradigma pembangunan perangkat lunak Waterfall, yang meliputi beberapa tahapan proses yaitu sebagai berikut:

Gambar 1.1 Model Waterfall([3])

1. Communication

Pada tahap ini dilakukan suatu analisis terhadap kebutuhan software, langkah ini melakukan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pihak

terkait yaitu kepala sekolah dan guru fisika di SMAN 1 Cisaat, dan mengumpulkan data-data tambahan baik dari jurnal, artikel maupun internet.

2. Planning

Proses tahap ini dilakukan lanjutan dari proses communication (analysis

requirement). Tahap ini dilakukan untuk memproses dokumen pengembangan Communicati

Planning

Modelling

Construction

(19)

e-learning SMAN 1 Cisaat dan rencana pengembangan aplikasi e-learning

kedepannya.

3. Modelling

Proses tahap ini user akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah

perancangan dan pengembangan e-learning yang dapat dilakukan saat membuat koding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur

e-learning, dan representasi interface.

4. Construction

Proses tahap ini dilakukan proses untuk membuat kode pengembangan

e-learning. Tahapan ini dilakukan tahapan secara nyata dalam mengerjakan

pengembangan, sehingga aplikasi e-learning sesuai dengan perancangan atau modelling. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap

e-learning SMAN 1 Cisaat

5. Deployment

Proses tahap ini yaitu final dalam pembuatan sebuah pengembangan aplikasi

e-learning mata pelajaran fisika atau sistem. Setelah melakukan analisis,

desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh

user. Kemudian aplikasi yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan

secara berkala.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang akan dijalankan. Dan dibagi menjadi beberapa bab,

(20)

7

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas organisasi, konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik

penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis

permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah

pernah dilakukan sebelumnya.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis dalam pengembangan sistem yaitu gambaran umum sistem,

analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non

fungsional. Pada perancangan berisi mengenai perancangan data, perancangan

menu, perancangan antarmuka dan jaringan semantik.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang telah

dibuat disertai dengan hasil pengujian sistem yang dilakukan di SMA Negeri 1

Cisaat. Sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat

sebagai aplikasi yang user-friendly.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai hal-hal penting yang telah dibahas dan kesimpulan yang

diperoleh dari hasil implementasi dan pengujian lalu kemudian dibuat kesimpulan.

(21)
(22)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Sekolah

Merupakan tahap peninjauan terhadap tempat penilitian sekolah yaitu di

SMAN 1 Cisaat, diantaranya sejarah singkat sekolah, visi misi sekolah dan

struktur organisasi sekolah.

2.1.1 Profil Singkat SMAN 1 Cisaat

SMAN 1 Cisaat mulai berdiri tanggal 16 Juli 1979. Pada awal berdirinya

proses belajar mengajar dilaksanakan di SMP Negeri Cisaat. Pada tanggal 10 Juni

1981 gedung SMAN 1 Cisaat diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Dr.Daud Yusuf, berlokasi di Jl. Veteran Km.3 Desa Cibolang

Kecamatan Cisaat.

Seiring dengan adanya pemekaran wilayah di Kecamatan Cisaat, sejak tahun

2000 SMAN 1 Cisaat termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Gunung Guruh

Kabupaten Sukabumi. Namun nama sekolah tetap SMAN 1 Cisaat. Berikut

Periodesasi Kepemimpinan di SMAN 1 Cisaat :

Tabel 2.1 Periodesasi kepemimpinan di SMA Negeri 1 Cisaat

NO KEPEMIMPINAN PERIODE

1. DRS. H. SAREH SUMITAMIHARJA 1981-1982

(23)

NO KEPEMIMPINAN PERIODE

10. DRS. WAWAN MUWARDI 2007-2009

10. DRA. NURHIDAYATIEN, M.PD. 2009-2010

10. CUCUP SUPANDI,S.PD.,M.PD. 2010-Sekarang

2.1.2 Logo SMAN 1 Cisaat

Berikut Merupakan logo dari SMAN 1 Cisaat :

Gambar 2.1 Logo SMAN 1 Cisaat

Arti Logo SMAN 1 Cisaat 1. Arti Gambar Pada Logo

Sayap

merupakan gambar petikan dari tut wuri handayani dari simbol

pendidikan nasional yang Melambangkan tekad mulia siswa dan siswi

SMAN 1 Cisaat dapat meraih cita - cita dan pendidikansetinggi -

tingginya yang bisa memberikan kewibawaan dan kebanggaan.

bintang emas

mengutamakan ketaqwaan dan keimanan berdasarkan ketuhanan yang

maha esa.

3 lingkaran bersatu

melambangkan ikatan kekeluargaan seluruh siswa dan siswi SMAN 1

(24)

11

buku

melambangkan sumber ilmu pengetahuan.

2. Arti Warna Pada Logo SMAN 1 Cisaat

Merah pada sayap, melambangkan semangat juang.

Kuning, melambangkan kesejahteraan, agung dan luhur.

Orange, melambangkan kewibawaan.

Hitam, melambangkan ketegasan dan kekuatan.

2.1.3 Visi dan Misi a. Visi

Terwujudnya Sekolah Mandiri Yang Menghasilkan Lulusan Yang Cerdas (

Cermat, Religius, Dinamis, Dan Sehat) Serta Menguasai Iptek.

b. Misi

1. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui peningkatan

profesionalisme tenaga pendidik.

2. Meningkatkan lulusan yang berkualitas, beriman, bertaqwa, dan

berakhlak mulia.

3. Mengembangkan kreativitas peserta didik melalui kegiatan intra dan

ekstrakurikuler.

4. Membina kemandirian peserta didik dalam menyikapi permasalahan

yang dihadapi.

5. Mengembangkan kemandirian peserta didik dalam menyelesaikan

pendidikan.

2.1.4 Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi yang ada di SMAN 1 Cisaat dipimpin oleh kepala sekolah

yang dibantu oleh organisasi di bawahnya meliputi, kepala TU, wakil humas,

wakil sarana, wakil kurikulum, wakil kesiswaan, coordinator BK dan wali kelas

(25)

Gambar 2.2Struktur Organisasi SMAN 1 Cisaat 2.1.5 Deskripsi Tugas

Berikut ini merupakan deskripsi tugas bagian dari struktur organisasi di SMAN 1

Cisaat :

a. Kepala Sekolah, bertugas memimpin dan mengkoordinasikan semua

pelaksanaan rencana kerja harian, mingguan, bulanan semester dan

tahunan serta memonitoring guru dan siswa. Mengadakan hubungan dan

kerjasama dengan pejabat-pejabat resmi setempat dalam usaha pembinaan

sekolah.

b. Tata Usaha, bertugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang berkaitan

dengan administrasi sekolah, meliputi penyusunan program tahunan,

kepegawaian, keuangan, pelaporan, inventaris dan kesiswaan.

c. WK Humas, bertugas mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah

dengan dewan sekolah, membina hubungan antara sekolah dengan wali

siswa, membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga

(26)

13

program semua kebutuhan sekolah, koordinasi dengan semua staf untuk

kelancaran kegiatan sekolah, menciptakan hubungan yang kondusif

diantara warga sekolah.

d. WK Sarana, bertugas mengkoordinasikan segala kegiatan yang berkaitan

dengan pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang-barang

inventaris/non inventaris baik fisik maupun non-fisik milik sekolah.

e. WK Kurikulum, bertugas membuat perencanaan dan mengkoordinasikan

pembagian tugas guru-guru per caturwulan, merekap daya serap dan target

pencapaian kurikulum per-tahun pelajaran, serta segala kegiatan yang

berhubungan dengan urusan kurikulum dan pengajaran bidang

intra-kurikuler.

f. Wakasek Kesiswaan, bertugas membuat perencanaan penerimaan siswa

baru kelasX, mutasi siswa kelas XI dan XII dan pendaftaran ulang siswa.

Membina dan membimbing OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dan

mengkoordinasikan semua yang berkaitan dengan kegiatan siswa di

bidang ekstra-kurikuler.

g. Koordinator BP/BK, bertugas memahami individu dengan segala

karakteristiknya, fungsi pencegahan, yakni mencegah perilaku negative

yang dapat menghambat perkembangannya, fungsi pengentasan, yakni

memberi bantuan dalam mengentasankan permasalahannya, serta fungsi

pemeliharaandan pengembangan, yakni bagaimana memelihara dan dan

mengembangkan potensi yang ada pada diri anak didik.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan teori-teori yang menjadi dasar

pembangunan aplikasi ini yang dikutip dari berbagai referensi.Landasan teori

dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di

lapangan.Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran

(27)

2.2.1 Database Management System (DBMS)

Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS)

adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat,

memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara praktis dan

efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam

pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.DBMS pada

umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat

diakses dengan mudah, aman, dan cepat.

Sistem Manajemen Basis-Data(DBMS)memiliki berbagai keunggulan

dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari

beberapa kelemahan.

Keunggulan DBMS antara lain Sebagai Berikut :

a. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy

b. Menjaga konsistensi dan integritas data

c. Meningkatkan keamanan data

d. Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data

Kelemahan DBMS antara lain sebagai berikut :

a. Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan

manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang

optimal.

b. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal

(memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.

c. Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal.

d. Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi. ([2])

Alasan menggunakan DBMS yaitu menyediakan sistem pengamanan data

sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses, karena

(28)

15

2.2.2 Internet

Internet adalah sebuah solusi jaringan yang dapat menghubungkan beberapa

jaringan local yang ada pada suatu daerah,kota,atau bahkan pada sebuah negara.

Secara sederhana internet juga dapat diartikan kumpulan dari beberapa komputer,

bahkan jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan atau terkoneksi

satu sama lainnya. Media yang digunakan bisa menggunakan kabel/serat optic,

satelit atau melalui sambungan telepon.

Keuntungan menggunakan internet sebagai berikut :

a. komunikasi :

Sasaran utama dari internet selalu komunikasi.Inovasi yang terjadi agar

lebih cepat, lebih dapat diandalkan.

b. Informasi :

Informasi mungkin internet menawarkan keuntungan terbesar. Internet

adalah harta karun virtual informasi.

c. Hiburan :

media internet telah menjadi sangat sukses dalam perangkap segi faktor

hiburan. Men-download permainan, Ada banyak permainan yang dapat

didownload dari internet secara gratis.

Kekurangan menggunakan internet sebagai berikut :

a. Pencurian informasi pribadi :

Jika Anda menggunakan Internet, Anda mungkin akan menghadapi

bahaya besar sebagai informasi pribadi Anda seperti nama, alamat, nomor

kartu kredit dll dapat diakses oleh penjahat lainnya untuk membuat suatu

permasalahan Anda lebih parah.

b. Spamming:

Spamming mengacu pada mengirim e-mail yang tidak diinginkan dalam

jumlah besar, yang memberikan ada tujuan dan sia-sia menghambat

(29)

c. Pornografi:

Ini mungkin merupakan ancaman terbesar yang berhubungan dengan

hidup sehat mental anak-anak Anda.([1])

Alasan penggunaan internet yaitu sebagai media informasi untuk melakukan

kegiatan pelajaran di e-learning SMAN 1 Cisaat.

2.2.3 Basis Data

Basis Data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah atau kumpulan data yang saling berhubungan yang

disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Keuntungan mengganakan sistem basis data antara lain:

a. Terkontrolnya kerangkapan data

Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang

dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

b. Terpeliharanya keselarasan (ke-konsistenan) data

Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara

otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan

c. Data dapat dipakai secara bersama (shared)

Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi

(secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.([1])

Alasan menggunakan basis data yaitu pengambilan informasi lebih mudah, cepat

digunakan dan murah. Digunakan sebagai proses pengambilan dan penyimpanan

data di e-learning SMAN 1 Cisaat.

2.2.4 E-Learning

(30)

17

peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan,

menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar dimana pelajar

sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimananpun.

E-learning adalah pengiriman informasi online untuk tujuan pendidikan, pelatihan,

atau manejemen pengetahuan. ([10])

2.2.5 UML

Suatu paradigma yang menggunakan objek dengan identitas yang

membungkus properties dan operasi, melewatkan pesan, dan inheritance untuk

menyelesaikan domain permasalahan.UML ini menyediakan 10 macam diagram

untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:

a. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.

b. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam

aplikasi.

c. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message)

d. antar objek.

e. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objek.

f. State Diagram untuk memodelkan perilaku objek di dalam sistem.

g. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku userdan objek di dalam

sistem.

h. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.

i. Objek Diagram untuk memodelkan struktur objek.

j. Component Diagram untuk memodelkan komponen objek.

k. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.

Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang paling sering digunakan dalam

pembangunan aplikasi berorientasi objek, yaitu use case diagram, sequence

(31)

2.2.5.1Use-case

Merupakan pemodelan struktural yang mencerminkan fungsionalitas system.

Model use case juga menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh system.

Deskripsi use case berisi:

a. Nama use case yaitu penamaan use case yang menggunakan kata kerja

b. Deskripsi yaitu penjelasan mengenai tujuan use case dan nilai yang akan

didapatkan oleh aktor

c. Kondisi sebelum (pre-condition) yaitu kondisi-kondisi yang perlu ada

sebelum use case dilakukan.

d. Kondisi sesudah (post-condition) yaitu kondisi-kondisi yang sudah

dipenuhi ketika uses case sudah dilaksanakan

e. Alur dasar (basic flow) yaitu alur yang menceritakan jika semua aksi yang

dilakukan adalah benar atau proses yang harusnya terjadi

f. Alur alternatif (alternatif flow) yaitu alur yang menceritakan aksi

alternatif, yang berbeda dari alur dasar.

Alasan menggunakan use case di pengembangan e-learning SMAN 1 Cisaat yaitu aplikasi menggunakan objek. ([11])

(32)

19

2.2.5.2Class Diagram

sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek

dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Class

diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan object beserta

hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dll. ([11])

Alasan yaitu karena mengikuti alur dari perancangan aplikasi dengan di awali

dari use case.

Gambar 2.4 Gambar Class Diagram([9])

2.2.5.3Sequence diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar

obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram

ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek – obyek

yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek – obyek tersebut kemudian

diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di

paling kiri dari diagram.Pada diagram ini, dimensi vertikal merepresentasikan

waktu.sequence diagram memperlihatkan objek dan actor yang ambil bagian

(33)

sequence diagram sama dengan class diagram yaitu karena mengikuti alur dari

perancangan aplikasi dengan di awali dari use case. ([11])

Gambar 2.5 Gambar Sequence Diagram([11])

2.2.5.4Activity diagram

Merupakan versi UML untuk sebuah flowchart. Activity diagram digunakan

untuk menganalisa proses. activity diagram bukan sebuah tool yang sempurna

untuk menganalisis masalah dari sistem. Sebagai tool untuk menganalisis,

pemrogram tidak ingin untuk mulai memecahkan masalah dilevel teknis dengan

membuat class, tetapi dengan menggunakan activity diagram untuk mengerti

masalah dan menyaring proses yang terdapat dalam sistem.activity diagram

memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah

proses.Merepresentasikan alur dari aktivitas yang terjadi pada sebuah use case.

([11])

Alasan menggunakan activity diagram yaitu untuk membuat sebuah flowchart

(34)

21

Gambar 2.6 Gambar Simbol Activity Diagram([11])

2.2.6 Analisis Butir Soal

Teknik korelasi merupakan suatu Teknik Statistik yang dipergunakan untuk

mengukur kekuatan hubungan 2 Variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk

hubungan antara 2 Variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya kuantitatif.

Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dimaksud disini adalah apakah

hubungan tersebut Erat, Lemah ataupun Tidak Erat sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya Linear Positif ataupun Linear

Negatif. Berikut beberapa alasan mengapa diperlukan analisis terhadap butir soal

:([6])

a. agar dapat mengetahui kelemahan yang terkandung dalam setiap butir tes,

seperti butir yang mudah atau sukar dan dapat menguji kemampuan butir

tes untuk membedakan siswa kelompok atas dan kelompok bawah. Hal

inibila diketahui dengan segera akan memungkin bagi guru untuk

mengambil keputusan apakah butir tes yang bermasalah harus dibuang,

diperbaiki, atau tetap dipertahankan guna mengukur hasil belajar siswa.

b. Untuk memberikan informasi tentang spesifikasi butir tes secara lengkap,

(35)

tes untuk memenuhi kebutuhan pengujian dalam bidang dan tingkat

tertentu. ([6])

1. Tingkat Kesukaran Soal

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah mengukur seberapa besar derajat

kesukaran suatu soal.Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang,

maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.Suatu soal tes hendaknya tidak

terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. ([6])

� =

B

N

P = Indeks Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal betul

N = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menafsirkan tngkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai

berikut :

a. Soal dengan P ≥ 0,00 dan P < 0,30 adalah sukar

b. Soal dengan P ≥ 0,30danP <0,70 adalah soal sedang

c. Soal dengan P ≥ 0,70 sampai P 1,00 adalah soal mudah

2. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal

mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan

peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria

tertentu.Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin

mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai

kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi. Untuk

menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus berikut

(36)

23

��=

WL−WH

n

DP = daya pembeda

WL = jumlah siswa yang gagal di kelompok bawah

WH = jumlah siswa yang gagal di kelompok atas

n = 27% x N

2.2.7 Software Pembangun System

Struktur perancangan yang telah dibangun akan diwujudkan dalamkode

program dalam perangkat lunak pendukung. Beberapa software yang akan

digunakan dalam pengembangan e-learning ini yaitu :

2.2.7.1Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok adobe yang

banyak digunakan untuk mendesain situs Web.Adapun adobe dreamweaver itu

sendiri adalah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan

mengolah situs atau halaman Web. Dreamweaver memiliki performa yang lebih

baik dan memiliki tampilan yang memudahkan dalam pengembangan aplikasi

berbasis web untuk membuat halaman web, baik dalam jendela desain maupun

dalam jendela kodedreamweaver didukung dengan cara pemakaian yang praktis

dan standar, dan juga didukung untuk pengembangan penggunaan HTML, CSS3,

XML, dan RSS, dan kemudahan lain yang diperlukan. ([7])

Alasan penggunaan adobe dreamweaver yaitu lebih mudah digunakan karena

tidak perlu menghafal syntaq dari bahasa pemrograman, sehingga sudah otomatis

(37)

Gambar 2.7Adobe Dreamweaver 2.2.7.2Adobe Flash

Adobe flash CS (dahulu bernama macromedia flash) adalah hasil akuisi

dilakukan oleh Adobe oleh macromedia yang salah satu perangkat lunak system

yang merupakan produk unggulan adobe systems. Adobe flash memiliki

kemampuan untuk membuat animasi mulai dari yang sederhana hingga kompleks.

Adobe flash dapat menggabungkan gambar, suara, dan video ke dalam animasi

yang dibuat. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file

extension .fla. file ini kemudian dapat dipublikasikan sehingga dihasilkan file

.swf. file .swf inilah yang menjadi file final berisi animasi. File .swf harus

dimainkan menggunakan softwere khusus, salah satunya flash player yang sudah

terintegrasi pada saat instalasi program adobe flash CS6.([5])

Alasan penggunaan adobe flash yaitu menawarkan dengan fitur yang

sederhana dalam pembuatan media interaktif sehingga mudah di pelajari,

(38)

25

Gambar 2.8Adobe Flash CS6

2.2.7.3MySQL

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data

SQL atau DBMS yang multithread dan multi-user, juga database yang paling

digemari dikalangan programmer web, dengan alasan bahwa program ini

merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai

media penyimpanan data.Sebagai sebuah database server yang mampu untuk

memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang

paling banyak digunakan dibandingkan database lainnya. MySQL menggunakan

bahasa SQL (Structured Query Language )yang merupakan bahasa standar pemrograman database.Di perintah SQL terdapat syntax yang digunakan untuk

membuat, mengulang, mengubah, menghapus.([1])

Alasan penggunaan mysql yaituprogram yang cukup stabil untuk digunakan

sebagai media penyimpanan data, MySQL digunakan untuk penyimpanan data

pada aplikasi pengembangan e-learning SMAN 1 Cisaat.

(39)

1. Memasukkan data(Insert)

INSERT INTO tbl_siswa VALUES ('9370944010','Lusi Adinda'

,'perempuan',

'9370944010','-','unknown.png','siswa','9');

Gambar 2.9Masukkan Data

2. Mengubah data (Update)

UPDATE tbl_siswa

SET

nama_siswa = 'Indah Permata'

WHERE

NIS = '9370944010';

Gambar 2.10Ubah Data

3. Menghapus Data (Delete)

(40)

27

2.2.8 Bahasa Pemrograman

Bahasa Pemrograman Merupakan prosedur/tata cara penulisan program. Pada

bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting, yaitu sintaks dan

semantik.Fungsi Bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan

memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrogram dengan computer.([9])

2.2.8.1Hypertext Markup Language (HTML)

Hypertext Markup Language merupkan standard bahasa yang di gunakan

untuk menampilkan document web, yang bisa anda lakukan dengan HTML ([8]) yaitu:

a. Mengontrol tampilan dari web page dan contentnya.

b. Mempublikasikan document secara online sehingga bisa di akses dari

seluruh dunia.

c. Membuat online form yang bisa di gunakan untuk menangani pendaftaran,

transaksi secara online.

d. Menambahkan object-object seperti image, audio, video dan juga java

applet dalam document HTML.

Alasan penggunaan HTML yaitu bahasanya lebih mudah dipahami walaupun

masih terdapat kekurangan dibandingkan XHTML. Digunakan untuk

menempatkan proses pengunaan bahasa lainnya.

Berikut contoh syntak dari HTML :

(41)

2.2.8.2Personal Home Page / Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP merupakan akronim dari Hypertext Presprocessor.PHP merupakan

bahasa script yang biasa digunakan untuk web development yang dapat diselipkan

dalam HTML.Berbeda dengan script-script lainnya seperti Java Script atau VB

script, PHP dieksekusi di lingkungan server, client hanya menerima hasil dari

script yang telah dieksekusi, tanpa bisa mengetahui kode yang digunakan.

PHP difokuskan pada scripting server-side, jadi dengan menggunakan PHP

dapat melakukan apa yang bisa dilakukan CGI seperti mengambil data inputan

form, menggenerate konten halaman dinamis, mengirim dan menerima cookies

dan masih banyak lagi. Kemampuan dan supportnya untuk database juga dapat

diandalkan. PHP bekerja di lingkungan Linux, karena merupakan turunan bahasa

PEARL yang merupakan bahasa pemrograman native di lingkungan Linux dan

Unix, namun seiring perkembangan dan kebutuhan maka PHP dibuat secara cross

platform, PHP dapat bekerja di lingkungan Windows maupun Linux. PHP

mengeksekusi server script lebih cepat dari server script manapun, PHP menepati

ranking pertama dalam hal kecepatan eksekusi, diikuti oleh ASP dan JSP.Dalam PHP, penulisan variabel diawali dengan karakter „$‟, kemudian diikuti dengan huruf sebagai karakter pertama.Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan kombinasi

hurup dan angka.Variable tidak boleh mengandung spasi maupun tanda baca di

dalamnya, kecuali underscore „-‟.Variabel dalam PHP bersifat “case sensitif”,

yang berarti anda harus memperhatikan penulisan huruf kecil dan huruf besar. ([4]) Alasan penggunaan PHP bersifat user-friendly maksudnya PHP benar-benar

mudah untuk di pahami dibandingkan bahasa lainnya dan juga dynamic dalam

setiap pengembangan website.Digunakan untuk pemrograman script pada

(42)

29

Berikut contoh kode PHP :

Gambar 2.14Personal Home Page / Hypertext Preprocessor (PHP)

2.2.8.3Cascading Style Sheet (CSS)

CSS (Cascading Style Sheet) adalah standard pembuatan dan pemakaian style

untuk dokumen terstruktur , CSS digunakan untuk mempersingkat penulisan tag

HTML seperti font,color,text, dan tabel menjadi lebih ringkas sehingga tidak

terjadi pengulangan tulisan. ([8]) Keuntungan menggunakan CSS

a. Memisahkan presentastion sebuah dokumen dari content document itu

sendiri.

b. Mempermudah dan Mempersingkat pembuatan dan pemeliharaan

dokumen web.

Alasan penggunaan CSS mempercepat untuk proses pembacaan dokumen

HTML. Digunakan untuk desain antarmuka pada pengembangan aplikasi

e-learning SMAN 1 Cisaat.

(43)
(44)

31 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem

Pada bagian bab ini akan dilakukan analisis system yang sedang berjalan.

Hasilnya akan digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah yang

terdapat pada sistem yang dimiliki di SMAN 1 Cisaat. Hasil proses analisis ini

akan menghasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang sudah ada dan

dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan E-Learning yang akan dikembangkan.

3.1.1 Analisis Masalah

Beberapa masalah di SMAN 1 Cisaat yang telah teranalisis dan berhubungan

dengan proses kegiatan belajar mengajar diantaranya:

a. Proses komunikasi dan penyampaian informasi antara guru dan siswa hanya

dapat dilakukan di dalam lingkungan sekolah saja sehingga diperlukannya

penambahan media pembelajaran berupa simulasi fisika dalam membantu

perkembangan dan pemahaman siswa.

b. Belum adanya analisis butir soal untuk mengevaluasi setiap soal fisika yang

diujikan saat proses belajar-mengajar berlangsung yang menyebabkan guru

kesulitan mengetahui kualitas soal yang dipilih Untuk mengkaji dan menelaah

setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan oleh

guru.

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah dilakukan pengamatan dari data-data yang terkumpul, terdapat tiga

prosedur proses yang dilakukan dalam system yang sedang berjalan yaitu

prosedur pemberian materi, prosedur pembuatan soal, prosedur analisis butir soal.

(45)

3.1.2.1Prosedur pemberian materi di SMAN 1 Cisaat

Proses pemberian materi dilakukan oleh guru secara subjektif dengan

ketentuan dari LKS (Lembar Kerja Siswa) dari sekolah.

1. Guru membuat ringkasan isi materi pembelajaran

2. Materi pembelajaran disimpan ke dalam arsip

3. Materi pembelajaran disampaikan kepada siswa

4. Siswa mencatat materi yang di sampaikan guru

(46)

33

(47)

3.1.2.2Prosedur Pembuatan soal

Proses pembuatan soal dilakukan oleh guru secara subjektif dengan ketentuan

bobot soal sesuai pada buku dinas kabupaten Sukabumi. Proses akan dirinci lebih

jelas sebagai berikut :

1. Guru membuat pertanyaan beserta kunci jawaban berdasarkan materi

pada buku-buku pembelajaran yang selama ini disampikan kepada

siswa dalam kertas.

2. Soal kemudian dicek homogenitasnya apakah ada soal yang memiliki

maksud pertanyaan yg sama, apabila ada maka dicoret dan diganti.

3. Kemudian soal-soal yg dibuat dalam satu ujian di cek dengan bobot

soal 20% sulit, 30% sedang dan 50% mudah secara subjektif. Apabila

ternyata soal-soal yang ada tidak memenuhi bobot soal maka akan

ditambahkan atau dikurangi agar sesuai dengan bobot soal.

4. Kemudian soal akan disimpan ke computer dengan ektension word.

Soal yang tadinya di kertas kemudian akan di simpan oleh guru.

5. Soal-soal ini kemudian dicetak menjadi soal ujian dan disimpan oleh

(48)

35

(49)
(50)

37

3.1.2.3Diagram Konteks LMS SMAN 1 Cisaat yang Sedang Berjalan

Diagram konteks merupakan pola penggambaran dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks digambarkan

dengan sebuah lingkaran yang terhubung dengan entitas luar yang terlibat dalam

sistem tersebut.Pada gambar 3.4 merupakan gambar diagram konteks Learning

Management System yang ada di SMA Negeri 1 Cisaat.

(51)

3.1.2.4Use Case E-learning SMAN 1 Cisaat Sebelumnya yang Berjalan Gambar 3.5 Merupakan use case diagrampada system e-learning sebelumnya yang digunakan di SMAN 1 Cisaat.

Gambar 3.5Use Case Diagram E-Learning SMAN 1 Cisaat

3.1.3 Pengembangan E-Learning

E-Learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang

menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk

menyampaikan isi pembelajaran,interaksi,atau bimbingan dan E-Learning sebagai

bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Ada pula

(52)

39

elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan

kebutuhannya.([5]) Berikut tahap yang e-learning yang dikembangkan :

a. Materi dan Teori : bagian ini merupakan inti dari seluruh isi materi

pembelajaran, yang mana dapat diarahkan dalam bentuk e-book yang akan memudahkan peserta dalam pembelajaran untuk mencari topik-topik yang

tidak dimengerti dengan lebih cepat dan mudah. Disamping itu dapat

disertakan dalam bagian ini slide-slide yang digunakan ketika proses tatap muka di kelas, sehingga persiapan dari peserta dapat lebih baik.

b. Simulasi Fisika: salah satu keunggulan dari E-learning adalah memungkinkannya simulasi materi teori fisika dan memberi pengalaman

pemahaman yang berbeda dengan penjelasan di kelas. Dengan adanya

simulasi teori atau perumusan materi yang cukup kompleks dapat

dijelaskan dengan menarik sehingga dapat lebih terserap oleh peserta

didik, dengan model simulasi yang dapat diubah parameter-parameter

dasar, maka aplikasi dari teori yang diberikan dapat dijelaskan lengkap.

Banyak perangkat lunak pengembang untuk membuat simulasi dan

visualisasi tanpa memerlukan pengetahuan program yang mendalam,

sebagai contoh adalah perangkat lunak Adobe Flash, yang banyak digunakan dalam sistem operasi Microsoft Windows.

c. Latihan Soal : mencakup didalamnya soal-soal yang dapat berkembang

setiap saat sesuai dengan persiapan dari dosen/ tenaga pengajar, secara

perlahan akan terus berkembang dan suatu saat akan dapat menjadi suatu

bank soal sesuai dengan cakupan materi yang diberikan.

d. Analisis Butir Soal : seperti dalam latihan soal merupakan suatu tahap

yang harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas suatu soal, baik tes

secara keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian dari soal

tersebut. Pada prinsipnya analisis untuk soal juga melihat setiap soal atau

(53)

3.1.3.1 Simulasi Animasi Fisika

materi fisika disajikan dengan menggunakan flash animasi berupa extensi .swf

disesuaikan dengan bahan ajaran di SMAN 1 Cisaat untuk kelas XI MIA.

Simulasi ini sudah mencakup berupa materi seperti gerak parabola, daya dan

usaha, dan hokum newton II. Pada materi yang di ajarkan guru akan melakukan

tes latihan kepada siswanya dan memberikan tes berupa soal – soal pilihan ganda

yang diambil dari buku ataupun modul sebagai bahan referensinya.

3.1.3.2 Analisis Butir Soal

Analisis kualitas butir soal merupakan analisis untuk melihat bagaimana

kualitas soal-soal yang dibuat oleh guru.Hasil dari analisis ini juga dapat dijadikan

tolok ukur keberhasilan metode pengajaran yang dilakukan oleh guru.Analisis

yang dilakukan adalah analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda. ([9])

3.1.3.2.1Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

kesukaran suatu soal.Jika soal memiliki tingkat kesukaran seimbang

(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.Suatu soal tes

hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Untuk mencari tingkat

kesukaran digunakan rumus : ([6])

�= ∑

B

N

P = Tingkat Kesukaran

∑B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar N = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menafsirkan tngkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai

(54)

41

Contoh kasus :

Ada 40 orang dengan nama siswa berikut yang mengajarkan tes terdiri dari 10

soal jawaban tesnya di analisis dan jawaban tertera seperti berikut ini.

(55)

No

30 Syahdarone Isnie

Syafaraul Fauziah b a a c d b d b b c

Dari tabel yang disajikan tersebut, dapat ditafsirkan bahwa :

a. Soal nomor 2 dan 10 mempunyai taraf kesukaran karena kurang dari

0,30

b. Soal nomor 4 adalah soal yang sedang karena soal mencapai 0,52

c. Soal nomor 3 adalah yang paling mudah karena 40 siswa peserta tes

dapat menjawabnya dengan tingkat kesukaran 0,75

Menurut ketentuan yang sering di ikuti, tingkat kesukaran sering di

(56)

43

a. Soal dengan P ≥ 0,00 dan P < 0,30 adalah sukar

b. Soal dengan P ≥ 0,30 dan P <0,70 adalah soal sedang

c. Soal dengan P ≥ 0,70 sampai P 1,00 adalah soal mudah

Perlu diketahui bahwa soal-soal yang terlalu mudah atau terlalu

sukar, lalu tidak berarti tidak boleh digunakan.Hal ini tergantung dari

penggunaanya.([6])

3.1.3.2.2Analisis Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal

mampu membedakan peserta didik yang telah menguasai kompetensi dengan

peserta didik yang belum menguasai kompetensi berdasarkan kriteria

tertentu.Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu

butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi

dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi.daya pembeda untuk

menghitung butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut : ([6])

��=

WL−WH

n

DP = daya pembeda

WL = jumlah siswa yang gagal di kelompok bawah

WH = jumlah siswa yang gagal di kelompok atas

n = 27% x N

Contoh Kasus :

40 siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Cisaat, Kota Sukabumi mengikuti

ulangan harian mata pelajaran fisika.Daftar skor yang didapatkan oleh

siswa.Berdasarkan hasil ujian tersebut kemudian disusun skor siswa dari yang

mendapat skor tertinggi sampai dengan skor terendah, seperti yang ditunjukkan

(57)
(58)

45

No Nama No Soal Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

29 Yasinta Nurul Ain b c a a c c b d b d 30

30 Syahdarone Isnie Syafaraul

Fauziah b a a c d b d b b c 30

Tabel 3.3 Tabel Daftar Nilai Siswa Yang Terurut

(59)

No Nama No Soal Nilai

30 Syahdarone Isnie Syafaraul

(60)

47

dibulatkan (11), Kemudian diambil dari skor yang terendah yaitu 27% x 40 siswa

= 10.8 dibulatkan (11). Selanjutnya dibuat tabel untuk jawaban benar yang diberi tanda “+” dan jawaban yang salah di beri tanda “-“.

Tabel 3.4 Tabel Skor Siswa Kelompok atas

(61)

Tabel 3.5 Tabel Skor Siswa Kelompok bawah

No Nama No Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 30 Syahdarone Isnie Syafaraul

Fauziah - + + - - - + - - - 30

bawah tidak ada siswa yang menjawab salah sehingga WL=8, pada soal no.2 dari

kelompok atas ada 3 siswa yang menjawab salah sehingga WH=4, begitupun

dengan no soal selanjutnya lakukan perhitungan seperti sebelumnya.

(62)

49

direpresentasikan anatara kelompok atas yang menjawab salah dan kelompok

bawah yang menjawab salah yaitu 8-4 / 11 = 0.36, untuk menginterpretasikan

koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan

oleh tabel sebagai berikut : ([6])

a. Daya pembeda dengan 0.40 keatas sangat baik

b. Daya pembeda dengan 0.30 – 0.39 baik

c. Daya pembeda dengan 0.20 – 0.29 cukup, dengan subjek tambahan

d. Daya pembeda dengan 0.19 sangat buruk harus ada pergantian soal

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk

menentukan spesifikasi kebutuhan sistem.Spesifikasi ini juga meliputi

elemen-elemen atau komponen-komponen yang dibutuhkan oleh sistem untuk dibangun

sampai dengan sistem tersebut dapat diimplementasikan untuk pengembangan

aplikasi e-learning. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukkan

yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem, dan proses yang

dibutuhkan untuk mengolah masukkan sehingga menghasilkan suatu keluaran

yang diinginkan. ([7])

3.2.1Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

(63)

Tabel 3.7Tabel Analisis perangkat keras di SMAN 1 Cisaat

No Perangkat Spesifikasi

1. Processor Dengan kecepatan 2.93 GHz

2. RAM 2 GB

3. Hard Disk 500GB

4. Monitor Resolusi 1280 x 768

5. Koneksi 256 kbps

6. Perangkat lainnya Router, Hub, Keyboard, mouse dan printer

Tabel 3.8 Tabel Analisis perangkat keras usulan

No Perangkat Spesifikasi

1. Processor Dengan kecepatan2.93 GHz

2. RAM 1 GB

3. Hard Disk 250 GB

4. Monitor Resolusi 1024 x 768

5. Koneksi 256 kbps

6. Perangkat lainnya Router, Hub, Keyboard, mouse dan printer

Dari ke dua tabel analisis perangkat keras, dapat dilihat bahwa spesifikasi

perangkat keras di SMAN 1 Cisaat sudah sangat memenuhi dari spesifikasi yang

diusulkan.

3.2.2Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Beberapa perangkat lunak pendukung dari pihak SMAN 1 Cisaat serta

(64)

51

Tabel 3.9 Tabel Analisis perangkat lunak di SMAN 1 Cisaat

No Perangkat Spesifikasi

1. Sistem Operasi Windows 7

2. Web browser Google Chrome, Mozilla Firefox dan Internet Explorer

Tabel 3.10 Tabel Analisis perangkat lunak usulan

No Perangkat Spesifikasi

1. Sistem Operasi Windows XP dan Windows 7

2. Web browser Google Chrome atau Mozilla Firefox

Dari ke dua tabel analisis perangkat keras, dapat dilihat bahwa spesifikasi

perangkat keras di SMAN 1 Cisaat sudah sangat memenuhi dari spesifikasi yang

diusulkan.

3.3 Analisis Pengguna

Analisis kemampuan pengguna dari pihak SMAN 1 Cisaat serta usulan dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.11 Tabel Analisis Pengguna di SMAN 1 Cisaat

No Pengguna Tinkat

Pendidikan

Tingkat Keterampilan Pengalaman

Pengguna

1. Guru S1 Sederajat Menguasai dan memahami tentang pengelolaan data dalam web serta mengetahui

(65)

Tabel 3.12 Tabel Analisis Pengguna Usulan

No Pengguna Tinkat

Pendidikan

Tingkat Keterampilan Pengalaman

Pengguna

1. Guru D3

Sederajat

Menguasai dan memahami tentang pengelolaan data dalam

web serta mengetahui tentang internet

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional akan dimulai setelah tahap analisis terhadap

sistem selesai dilakukan. Analisis kebutuhan fungsional dapat didefinisikan

sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam ke satuan yang utuh dan berfungsi.

Tahapan ini menyangkut pengkonfigurasian dari komponen-komponen perangkat

lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah dilakukan instalasi

dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancangan pembangunan yang telah

ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Alat bantu yang digunakan untuk

menggambar sistem secara umum yang akan dibangun yaitu menggunakanUML.

Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka

digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang

mengalir pada sistem.

Berikut adalah kebutuhan fungsional untuk pengembangan e-learning di SMAN 1

(66)

53

Tabel 3.13 Tabel Kebutuhan Fungsional 1. PEL-SMA Negeri 1

Cisaat-F-001

Guru dapat melakukan login guru

2. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-002

Guru dapat entri daftar kelas ajar

3. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-003

Guru dapat entri e-learning

4. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-004

Guru dapat entry soal

5. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-005

Guru dapat entry ujian online

6. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-006

Guru dapat lihat nilai

7. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-007

Guru dapat mengecek analisis butir soal

8. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-008

Guru dapat mengubah status pengolahan e-learning

9. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-009

Siswa dapat melakukan login siswa

10. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-010

Siswa dapat mengikuti masuk kelas

11. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-011

Siswa dapat mengikuti e-learning

12. PEL-SMA Negeri 1 Cisaat-F-012

Siswa dapat mengikuti ujian online

3.5 Model Use Case

Model use case merupakan pemodelan struktural yang mencerminkan

fungsionalitas sistem. Model use case juga menunjukkan apa yang bisa dilakukan

(67)

3.6 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah system. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat oleh system, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan system. ([11])

3.6.1 Model Use Case

Model use case diagram disini menjelaskankan bahwa pengguna dapat

melakukan akses pada aplikasi dengan memilih menu yang ada,seperti login

kedalam system sebagai guru dan admin yang didalamnya terdapat pilihan yang

berbeda sesuai pada hak akses pengguna.

Gambar

Gambar 2.3 Simbol Use Case Diagram([9])
Gambar 2.4 Gambar Class Diagram([9])
Gambar 2.5 Gambar Sequence Diagram([11])
Gambar 2.6 Gambar Simbol Activity Diagram([11])
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi e-learning digunakan dalam proses belajar mengajar yang hanya dilakukan didepan sebuah komputer yang terhubung dengan internet merupakan fasilitas yang tersedia

dilakukan pada penelitian yaitu : pengumpulan data dan pengembangan aplikasi web e- learning berbasis komponen.. Metode Pemngumpulan Data dan

Hasil analisis tes menunjukkan bahwa dari 90 butir soal yang dikembangkan, setelah dilakukan uji coba terbatas (empirik), maka diperoleh 53 butir soal yang valid

Multimedia interaktif berbasis android pada mata pelajaran fisika pokok bahasan suhu, kalor, dan perpindahan kalor untuk SMA kelas XI yang dikembangkan berdasarkan hasil

menyatakan tidak setuju. Dari hasil studi pendahuluan. pengembangan produk pembelajaran berupa portal e-learning Simulasi Digital. Mengembangkan bahan ajar komunikasi

xiv ABSTRAK RANCANG BANGUN APLIKASI E–LIBRARY DI SMAN 2 KALIANDA LAMPUNG SELATAN BERBASIS WEB Design And Build E-Library Applications In SMAN 2 Kalianda Lampung Selatan Web Based

Pembahasan Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SMAN 15 Muaro Jambi, didapatkan hasil bahwa guru fisika di SMAN 15 Muaro Jambi menggunakan pendekatan saintifik karena tuntutan

PROFIL INTERAKSI GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS E-LEARNING DI KELAS XI MIPA 7 SMAN 1 AJIBARANG BERDASARKAN FIACS SKRIPSI DENISA WAHIDA 1701070017 PROGRAM