• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DESA 2015 (STUDI KASUS DI DESA ARJOSARI, KECAMATAN ARJOSARI, KABUPATEN PACITAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGELOLAAN DANA DESA 2015 (STUDI KASUS DI DESA ARJOSARI, KECAMATAN ARJOSARI, KABUPATEN PACITAN)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DESA 2015

(STUDI KASUS DI DESA ARJOSARI, KECAMATAN ARJOSARI, KABUPATEN PACITAN)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DESA 2015

(Studi Kasus pada Desa Arjosari Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan)

Yang disiapkan dan disusun oleh:

Nama : Fitria Suryaningrum

NIM : 201210170311066

Jurusan : Akuntansi

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 16 April 2016 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji:

Penguji I : Dr. Ahmad Juanda, M.M., Ak., CA. 1.

Penguji II : Ach. Syaiful Hidayat A., S.E., M.Sc., Ak. 2.

Penguji III : Dr. Ihyaul Ulum, S.E., M.Si., Ak., CA. 3.

Penguji IV : Gina Harventy, S.E., M.Si., Ak., CA. 4.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ketua Jurusan Akuntansi,

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan penyusunan skripsi ini

dengan judul “ANALISIS PENGELOLAAN DANA DESA 2015 (Studi Kasus

pada Desa Arjosari Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan)” sebagai tugas akhir

dalam menempuh pendidikan pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kemampuan dan

keterbatasannya, tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun demikian,

penulis telah berusaha untuk menyelesaikan tugas akhir ini dengan bantuan dan

dukungan baik moril maupun materil berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

ketulusan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

terima kasih kepada :

1. Kedua orangtuaku, Ayah Ahmad Irfa’i dan Ibu Suliyanti yang selalu

mendoakan dan memberikan motivasi serta dukungannya, dan juga adikku

tersayang Yuniar Rahmaningrum.

2. Bapak Dr. Ihyaul Ulum, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Pembimbing I dan

Ibu Gina Harventy, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan tugas akhir ini di

sela-sela kesibukan beliau.

(4)

ii

6. Kedondongku (Windi, Feby, Titah, Asri) dan juga Farid, terimakasih doa dan

dukungannya.

7. Partner in crime (Nisa’, Nurul, Ami, Riris) yang selalu ribut tetapi tetap

memberi semangat, Mas Dipta, Mas Damai, Mbak Puss, Avika, Adam

Amirullah terimakasih.

8. Keluarga besar kelas B Akuntansi UMM angkatan 2012.

9. Rekan seperjuangan Dewi, Elly, Rezky, Adhe, Kak Riza, dll yang akhirnya kita

bisa barengan selesainya.

10. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak mungkin saya sebut satu-persatu.

Saya persembahkan karya tulis tugas akhir ini kepada semua pihak untuk

dijadikan referensi. Kritik dan saran untuk membangun saya harapkan untuk

penyempurnaan tugas akhir ini. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 11 April 2016 Penyusun

(5)

PERNYATAAN ORISIONALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa di dalam naskah skripsi

ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang

secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan

daftar pustaka.

Malang, 11 April 2016 Mahasiswa

(6)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

LEMBAR ORISIONALITAS ... iii

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Objek Penelitian ... 38

B. Deskripsi Data Penelitian ... 40

1. RPJM Desa dan RKP Desa ... 40

2. APB Desa dan Perubahan APB Desa ... 41

3. Mekanisme Penyaluran Dana Desa ... 43

4. Penggunaan Dana Desa... 45

C.Analisis Data ... 48

1. Pengelolaan Keuangan Desa yang Bersumber dari Dana Desa di Desa Arjosari Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan ... 48

a. Tahap Perencanaan ... 48

b. Tahap Pelaksanaan ... 53

c. Tahap Penatausahaan ... 64

d. Tahap Pelaporan ... 66

e. Tahap Pertanggungjawaban ... 69

2. Faktor Kendala dalam Implementasi Pengelolaan Dana Desa di Desa Arjosari Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan ... 72

(8)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk ... 39

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Masyarakat ... 39

Tabel 4.3 Kegiatan Penggunaan Dana Desa di Desa Arjosari Tahun 2015 ... 45

Tabel 4.4 Kesesuaian Tahap Perencanaan di Desa Arjosari dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 ... 49

Tabel 4.5 Kesesuaian Tahap Perencanaan di Desa Arjosari dengan Permendes Nomor 2 Tahun 2015 ... 50

Tabel 4.6 Alokasi Anggaran Bidang Pembangunan ... 52

Tabel 4.7 Alokasi Anggaran Bidang Pemberdayaan Masyarakat ... 52

Tabel 4.8 Pelaksanaan Kegiatan ... 58

Tabel 4.9 Kesesuaian Tahap Pelaksanaan di Desa Arjosari dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014 ... 62

Tabel 4.10 Kesesuaian Tahap Penatausahaan di Desa Arjosari dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 ... 64

Tabel 4.11 Kesesuaian Tahap Pelaporan di Desa Arjosari dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 ... 67

Tabel 4.12 Kesesuaian Tahap Pelaporan di Desa Arjosari dengan PP Nomor 60 Tahun 2014 ... 68

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Pemerintah Desa Arjosari Kecamatan Arjosari Kabupaten

Pacitan

Lampiran 2 : Berita Acara Dana Desa

Lampiran 3 : Perubahan Penjabaran APB Desa Arjosari Tahun Anggaran 2015

Lampiran 4: Contoh SPP (Surat Permintaan Pembayaran

Lampiran 5 : Buku Kas Umum

Lampiran 6 : Buku Kas Pembantu Pajak

Lampiran 7 : Buku Bank Desa

(10)

81

DAFTAR PUSTAKA

Halim, A., dan M. S. Kusufi. 2014. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. 4. Jakarta: Salemba Empat.

Istiqomah, S. 2015. "Efektivitas Kinerja Badan Permusyawaratan Desa Dalam Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa". Kebijakan dan Manajemen Publik, Vol. 3, No. 1, hlm: 1-18.

Kabupaten Pacitan. 2014. Peraturan Bupati Pacitan Nomor 9 Tahun 2014 tentang

Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang / Jasa di Desa.

Republik Indonesia. 2014a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun

2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

———. 2014b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang

Pedoman Pembanguna Desa.

———. 2014c. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

———. 2014d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa

yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

———. 2014e. UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

———. 2015a. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman

Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa.

———. 2015b. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan

Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015.

———. 2015c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa

Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara.

Riyanto, T. 2015. "Akuntabilitas Finansial Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kantor Desa Perangat Selatan Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara". eJournal Administrasi Negara, Vol. 3, No. 1, hlm: 119-130.

(11)

Sisianto, D. 2015. "Manajemen Keuangan Desa Dalam Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa di Desa Tinting Boyok Kecamatan Sekadau Hulu". Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol. 4, No. 1, hlm: 1-16.

Thomas. 2013. "Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Di Desa Sebawang, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung". eJournal Pemerintahan Integratif, Vol. 1, No. 1, hlm: 51-64.

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka melaksanakan pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, serta pemberdayaan

masyarakat desa oleh Pemerintah Desa, Pemerintah Pusat menganggarkan

dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

yang selanjutnya disebut Dana Desa. Dana Desa merupakan kebijakan baru

dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk periode

kepemimpinan 2014-2019 dan mulai dilaksanakan pada tahun 2015, setiap

desa direncanakan mendapatkan dana maksimal 1,4 miliar rupiah yang

bersumber dari APBN.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Pemerintahan Desa hanya menerima

pendapatan transfer berupa bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah

kabupaten/kota, Alokasi Dana Desa (ADD), dan bantuan keuangan. ADD

adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana

Alokasi Khusus. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43

tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, ADD

paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam

APBD kabupaten/kota. Pengalokasian ADD mempertimbangkan 2 hal, yaitu

yang pertama kebutuhan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa

dan yang kedua yaitu jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas

(13)

2

wilayah desa, dan tingkat kesulitan geografis desa. Bupati/walikota

menginformasikan rencana ADD kepada Kepala Desa yang menjadi bahan

penyusunan rancangan APB Desa (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa).

Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan APB Desa kepada

bupati/walikota setiap semester tahun berjalan, dan juga laporan

pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB Desa setiap akhir tahun

anggaran. Dalam pelaporan dan pertanggungjawaban diharapkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.

Thomas (2013), melakukan penelitian tentang Pengelolaan Alokasi

Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Di Desa Sebawang,

Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengelolaan alokasi dana desa (ADD) dalam pembangunan yang

dilaksanakan untuk 30% dari dana ADD bisa berjalan sesuai dengan

petunjuknya kemudian untuk 70% dari ADD berjalan kurang optimal karena

lebih direalisasikan pada pembangunan fisik pada tahun 2010 dan 2011

sedangkan untuk tahun 2012 lebih kepada pengadaan barang. Rendahnya

sumber daya manusia aparat desa dan kurangnya koordinasi tentang

(14)

3

pembangunan desa. Meskipun secara implementatif pengelolaan alokasi dana

desa di situs penelitian belum efektif tetapi telah menunjukkan adanya

perubahan yang berarti terhadap kesejahteraan masyarakat. Meskipun dalam

proses dihadapkan pada persoalan administratif, tetapi secara akumulatif

pengelolaan ADD mencapai sasaran (rencana kerja) dan kontribusinya sangat

jelas yaitu dapat memperbaiki dan meningkatkan pembangunan desa. Alokasi

dana desa secara implementatif masih menghadapi persoalan terutama yang

berkenaan dengan pencairan dana yang tidak selalu selaras/sinkron terhadap

rencana kegiatan yang diprogramkan. Hal ini disebabkan adanya keterlambatan

dana pada Tahap II oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan, yang disebabkan

terbatasnya tenaga yang terampil dan berpengalaman mentalitas aparat desa

yang kurang disiplin dalam bekerja.

Sisianto (2015), dalam penelitiannya yang dilakukan di Desa Tinting

Boyok Kecamatan Sekadau Hulu menjelaskan bahwa pada Desa Tinting

Boyok secara garis besar telah melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Hanya saja

dalam pelaksanaannya belum optimal. Salah satu elemen manajemen keuangan

yang belum optimal berada pada tahap perencanaan. Terbukti dengan

timbulnya pembekuan anggaran Alokasi Dana Desa periode 2 tahun 2013

sebagai akibat terlambatnya pelaporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

yang mana di dalamnya terdapat lampiran pertanggungjawaban keuangan pada

(15)

4

Dana Desa merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara yang digunakan untuk pembangunan desa. Dana Desa

disalurkan kepada setiap desa melalui beberapa tahap pencairan, ada 3 tahap

pencairan yang harus dilakukan pada tahun anggaran berjalan. Untuk tahun

2015, yang merupakan masa transisi karena tahun pertama berlakunya

kebijakan pemerintah mengenai Dana Desa ini, pencairan dilakukan selama

rentang waktu 3 bulan, yaitu bulan Oktober sampai dengan Desember 2015.

Salah satu persyaratan untuk bisa mencairkan dana desa adalah tersusunnya

APB Desa (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) di masing-masing desa.

Dana Desa yang dialokasikan oleh pemerintah ini diharapkan mampu

memasuki sektor riil dalam pengembangan desa sesuai dengan potensi yang

ada dalam desa tersebut, serta menunjang perekonomian desa dengan

membangun infrastruktur desa sehingga dampaknya bisa langsung dirasakan

oleh masyarakat desa. Menurut Peraturan Menteri Desa Nomor 5 tahun 2015,

Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai belanja pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa. Besarnya jumlah Dana Desa disesuaikan

dengan profil desa, yaitu dilihat dari besarnya jumlah penduduk, tingkat

(16)

5

besaran dana desa. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2015,

IKG Desa ditentukan oleh faktor yang terdiri atas ketersediaan prasarana

pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, aksesibilitas/transportasi. Data IKG

nantinya akan dibuat kategorisasi yang lebih detail untuk menentukan

kabupaten maju dan kabupaten tertinggal. Kemenkeu juga meminta kepada

BPS untuk melakukan penghitungan IKG setiap tahunnya dan memperbaharui

data yang ada.

Dengan besarnya dana yang diterima di setiap desa, hal yang

dikhawatirkan ialah terseretnya para elit desa pada tindak pidana korupsi

dikarenakan rendahnya tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) dan juga

ketidaksiapan mental aparatur desa dalam hal pengelolaan dana desa, maka

dibutuhkan pendamping dana desa sebagai fasilitator penerimaan dana desa.

Oleh karena itu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi merekrut pendamping dana desa. Pendamping dana desa

bertujuan sebagai pengawasan dalam mengawal kepala daerah/desa

menggunakan anggaran, sekaligus berfungsi memastikan penyerapan anggaran

desa berjalan baik dan tidak menimbulkan masalah hukum, serta dalam

kewajiban pemerintah desa dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban

dan pelaporan keuangan berbasis akrual yang belum begitu dipahami. Dalam

hal ini KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) melakukan kajian Sistem

Pengelolaan Keuangan Desa agar implementasi UU Nomor 6 tahun 2014

tentang Desa dapat berjalan dengan lancar. Maka dari itu pemerintah desa

(17)

6

diberikan sehingga menghasilkan akuntabilitas pelaporan pengelolaan dana

desa yang dapat mengembangkan desa serta masyarakat yang ada di dalamnya.

Dalam penelitian ini difokuskan pada pengelolaan Dana Desa yang

dilakukan oleh Pemerintah Desa Arjosari, serta laporan realisasi atas dana desa

sampai dengan laporan pertanggungjawaban atas dana tersebut yang dilakukan

secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini belum

pernah dilakukan karena Dana Desa merupakan kebijakan baru Pemerintah

Pusat di tahun 2015. Pentingnya dilakukan penelitian dalam hal ini untuk

melihat kesiapan aparatur desa dalam mengelola Dana Desa serta mengetahui

faktor yang menjadi kendala dalam pengelolaan Dana Desa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi atas pengelolaan Dana Desa di Desa Arjosari?

2. Apa faktor-faktor yang menjadi kendala dalam implementasi pengelolaan

Dana Desa di Desa Arjosari?

C. Tujuan Penelitian

(18)

7

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat atau kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Perkembangan Kajian Akuntansi

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas

pengetahuan tentang Dana Desa yang merupakan kebijakan baru dari

Pemerintah Pusat untuk melaksanakan pengembangan desa.

2. Bagi Instansi Terkait

a. Pemerintah Desa

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi

bagi Pemerintah Desa untuk mengelola keuangan desa sesuai dengan

kebijakan yang ada dan disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang

yang berlaku.

b. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dan acuan dalam melakukan fungsi pengawasan oleh

Pemerintah Daerah di tingkat kabupaten/kota dalam hal ini Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas dan

Pemdes) sebagai instansi yang menangani perihal dana Desa untuk

mengawasi dan mengevaluasi pengelolaan Dana Desa di Kabupaten

(19)

8

3. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan ataupun

masukan untuk melakukan penelitian mengenai Dana Desa bagi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

• Untuk mengetahui apakah siswa dapat membuat hubungan antara jarak, waktu, dan kecepatan dari masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan tabel rasio.. • Untuk

Pembahasan dalam karya ilmiah ini lebih ditekankan pada upaya untuk mencari solusi yang tepat terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat-khususnya umat Islam- di

Mata kuliah ini mempelajari dan mempraktekkan bagaimana menyelesaikan persoalan struktur data dengan menggunakan berbagai algoritma struktur data dalam pemrograman, meliputi

Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa fraksi etil asetat kulit buah asam kandis aman untuk digunakan karena tidak mempengaruhi kadar SGPT hati dari mencit putih secara

Berdasarkan hasil analisis keragaman pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah malai, panjang malai, berat gabah berisi dan berat 100 butir gabah,

Berbeda dengan konsep penerangan alami secara tradisional, fi ber optic mampu memasukkan cahaya matahari ke dalam bangunan dengan konsep penghantaran cahaya melalui media kabel

SITEPU Sudah Masuk BMP-Belum Memenuhi Persyaratan : Masa kerja kurang, masa kerja pendidikan SMA mengajar SMA tidak dihitung, S1 tahun 2008 (Min... MANJORANG Sudah Masuk

Ini berarti bahwa motivasi kerja merupakan salah satu variabel mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan Penelitian ini menunjukan hasil yang sama dengan penelitian