• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA GENSET NON-BENSO SEBAGAI ALAT PENERANGAN PADA DAERAH YANG BELUM TERALIRI LISTRIK Analisis Kinerja Genset Non-Benso Sebagai Alat Penerangan Pada Daerah Yang Belum Teraliri Listrik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KINERJA GENSET NON-BENSO SEBAGAI ALAT PENERANGAN PADA DAERAH YANG BELUM TERALIRI LISTRIK Analisis Kinerja Genset Non-Benso Sebagai Alat Penerangan Pada Daerah Yang Belum Teraliri Listrik."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA GENSET NON-BENSO SEBAGAI ALAT PENERANGAN PADA DAERAH YANG BELUM TERALIRI LISTRIK

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik

Oleh:

CAESAR ABROR HARITS D600.120.003

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS KINERJA GENSET NON-BENSO SEBAGAI ALAT PENERANGAN PADA DAERAH YANG BELUM TERALIRI LISTRIK

Abstrak

Genset non Benso (non Bensin Solar) merupakan energi alternatif yang telah digunakan di daerah Sumatera untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Akan tetapi teknologi ini masih terdapat beberapa kelemahan, antara lain: (1) sebagian besar masih bergantung pada energi listrik sebagai starterperalatan, (2) tempat semua peralatan masih belum efisien sehingga masih belum portable, (3) secara akademis belum dilakukan pengukuran terhadap kinerja teknologi Genset non Benso. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah memodifikasi genset non benso menggunakan starter accu agar teknologi ini dapat diterapkan di daerah-daerah yang sama sekali belum terjangkau listrik, dan mengukur perbandingan kinerja dari teknologi ini dalam hal kualitas luaran listrik yang dihasilkan.

Prosedural penelitian yang dilakukan demi mencapai tujuan adalah pengumpulan data, pembuatan alat, pengujian sistem, analisa data, penarikan kesimpulan. Adapun data-data yang diperlukan seperti spesifikasi motor, spesifikasi generator, sistem pengisian accu, harga setiap komponen, dan perbandingan rpm motor dan generator.

Hasil dari penelitian ini tidak dapat menggabungkan sistem genset dengan sistem pengisian accu dikarenakan adanya beban yang berlebih pada accu.Terlepas dari itu, hasil tegangan yang dikeluarkan generator berbeda cukup signifikan berdasarkan besar kecilnya tegangan accu.Tegangan accu yang digunakan sebesar 24 volt DC mampu menghasilkan 80 volt AC dan 24 Volt DC. Sedangkan jika tegangan accu sebesar 36 volt DC maka generator mampu menghasilkan 130 volt AC dan 40 volt DC. Maka dapat disimpulkan, semakin besar tegangan input maka semakin besar tegangan output. Hal ini dapat didukung dengan memperbesar perbandingan pully jika ingin menambah tegangan output generator.

Kata Kunci : Accu, Energi Alternatif, Generator,Genset non benso

Abstract

Genset non Benso (non Petrol Diesel) is an alternative energy that has been used in the area of Sumatra to meet household needs. However, this technology still has weaknesses, among others: (1) is still largely dependent on electrical energy as a starter equipment, (2) where all the equipment is still not efficient so it is still not portable, (3) are academically not be measured against performance Genset technology non Benso. Therefore, the purpose of this study was to modify the non Benso genset starter batteries that use this technology can be applied in areas that did not reached by electricity, and measures the comparative performance of this technology in terms of quality outcomes generated electricity.

Procedural research conducted in order to achieve the purpose is data gathering, making tools, system testing, data analysis, conclusion. The data required such as motor specifications, specification generator, battery charging system, the price of each component, and comparison rpm motors and generators.

The results of this study can not combine generator system with battery charging system due to excessive load on the batteries. Regardless, the results issued by the generator voltage differ significantly based on the size of the battery voltage. Voltage batteries used by 24 volts DC is able to generate 80 volts AC and 24 Volt DC. Meanwhile, if the battery voltage is 36 volts DC, the generator is able to produce 130 volts AC and 40 volts DC. It can be concluded, the greater the input voltage, the greater the output voltage. It can be powered by enlarging pulley ratio if you want to add the generator output voltage.

Keywords: Accu, Alternative Energy, Generator, Genset non Benso

1. PENDAHULUAN

(6)

2

sisi industri tanah air terutama industri kecil dan menengah yang pada akhir tahun 2015 memasuki pasar bebas regional ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN), hal ini akan menjadi masalah besar yang perlu segera dicari jalan keluarnya.

Krisis energi listrik yang terjadi di Indonesia sebagaimana dijelaskan di atas terutama disebabkan oleh ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil (Indartono, 2005). Berbagai upaya pengembangan energi alternatif telah dilakukan dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, antara lain penggunaan batu bara, gas alam maupun etanol. Namun demikian, usaha-usaha tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan energi listrik di tanah air. Sehingga masih diperlukan penelitian-penelitian lain dalam rangka mencari alternatif sumber energi lain khususnya yang renewable (yang dapat diperbaharui).

Salah satu sumber energi yang banyak diteliti saat ini adalah mikrohidro (sebagai contoh dapat dilihat pada Elbatran dkk (2014), Liadi dkk (2014), Sugiri (2014), Sitepu dkk (2014), Haryanto dkk (2013)).Namun demikian teknologi ini hanya sesuai untuk daerah-daerah dimana ada aliran air yang cukup deras sehingga bisa menggerakkan turbin.Konsekuensinya penerapan teknologi ini dapat dibilang masih terbatas. Di beberapa wilayah yang saat ini kekurangan pasokan energi listrik sebagaimana terjadi di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Papua, masih banyak ditemui generator listrik berbahan bakar bensin/solar untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik dengan biaya operasional yang cukup tinggi.

Di wilayah Sumatera, masyarakat telah mencoba untuk membuat generator set tanpa bahan bakar bensin/solar (Genset non Benso) untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri kecil. Akan tetapi teknologi ini masih terdapat beberapa kelemahan, antara lain: (1) sebagian besar masih bergantung pada energi listrik sebagai starter peralatan, (2) tempat semua peralatan masih belum efisien sehingga masih belum portable, (3) secara akademis belum dilakukan pengukuran terhadap kinerja teknologi Genset non Benso.

Melihat potensi yang besar pada teknologi Genset non Benso sebagai alternatif solusi sumber energi listrik yang terjangkau di wilayah-wilayah yang saat ini belum tersaluri listrik di tanah air dan mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada teknologi ini, maka diperlukan penelitian yang mampu memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut sehingga teknologi ini dapat diterapkan di seluruh daerah di Indonesia sebagai upaya untuk membantu pemerintah menyediakan pasokan listrik dari sumber non fosil.

(7)

3

2. METODE

Melihat dari kekurangan sebuah produk yang telah dihasilkan masih terdapat banyak kelemahan dan pertanyaan yang dilontarkan mengenai alat tersebut. Oleh karena itu, peneliti berupaya mengembangkan alat yang telah dihasilkan sebelumnya oleh peneliti yang sama. Pengembangan yang dilakukan saat ini adalah menambahkan sistem pengisian agar alat mampu memberikan output yang lebih baik dari sebelumnya.

Alat yang telah ada sebelumnya hanya menggunakan accu sebagai listrik utama untuk menggerakkan motor, motor memutar generator yang telah dihubungkan dengan belt. Dari putaran tersebut generator mampu mengeluarkan listrik yang lebih besar.Akan tetapi, pengembangan yang dilakukan adalah menambahkan sistem pengisian accu agar accu dapat bertahan lebih lama.

2.1 Prosedural Penelitian

Prosedural penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan terstruktur untuk mencapai seluruh tujuan penelitian. Maka dari itu untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik perlu adanya prosedural penelitian sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mencari referensi-referensi yang bersumber dari buku, jurnal maupun internet.Referensi yang dicari berhubungan dengan generator, motor penggerak DC,

accu, dan sistem pengisian accu. 2. Pembuatan Alat

Pembuatan alat dilakukan dalam 2 bagian yang terbagi antara genset dan sistem pengisian accu. 3. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui luaran daya dari generator magnet permanen dan kinerja dari sistem pengisian accu.

4. Analisa Data

Data yang diperoleh dari pengujian sistem yang berupa RPM, tegangan dan arus yang dihasilkan berdasarkan putaran.Selanjutnya diolah sehingga data dapat dipahami dengan baik.

5. Penarikan Kesimpulan

Hasil dari analisa data berdasarkan pengujian sistem merupakan sebuah kesimpulan.

2.2 Alat dan Bahan

Adapun perbandingan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat genset yang sebelum dimodifikasi dan setelah dimodifikasi adalah sebagai berikut

Tabel 1. Perbandingan Alat dan Bahan

Tacho meter Clamp meter Generator Rangka Accu Motor penggerak DC Fly wheel Belt

Tacho meter Clamp meter Generator Staker Accu Fitting Transformator Stop Kontak Motor penggerak DC Kabel Belt Kayu Dioda

(8)

4

2.3 Diagram Alir Penelitian

Pengujian Alat. Berhasil? Pengumpulan

Data Mulai

Pembuatan Alat

Perbaikan Tidak

Ya

Analisa Data

Pembuatan Laporan

Selesai

Penentuan HPP Hasil Pengujian

Alat

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Penjelasan secara mendetail mengenai diagram alir penelitian diatas dapat adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan Data

Tidak serta merta alat langsung dappat dibuat sebelum melakukan perhitungan atau mengetahui spesifikasi dari setiap komponen. Oleh sebab itu, pengumpulan data yang dilakukan meliputi:

1) Spesifikasi motor

(9)

5 2) Spesifikasi generator

Generator yang digunakan adalah generator magnet permanen, dikarenakan mempunyai kemampuan putar yang sangat ringan dan rendah.

3) Sistem pengisian accu

Mengacu sistem pengisian accu pada kendaraan, diterapkan dengan merubah tegan AC menjadi DC menggunakan dioda dan trafo untuk menurunkan tegangan.

4) Harga setiap komponen Tabel 2. Harga Komponen

5) Perbandingan rpm motor dan generator

Mencari perbandingan antara rpm motor dengan rpm generator agar mampu menghasilkan output yang besar. Perbandingan yang digunakan adalah 1:3 yaitu, 1 kali putaran motor mampu memutarkan genitor sebanyak 3 kali putran.

b. Hasil Pengujian Alat

Terciptanya suatu produk tidak akan langsung diketahui kemampuan serta keberhasilan dari produk tersebut. Maka dari itu perlu dilakukannya pengujian alat setelah produk tercipta, pengujian tersebut antara lain:

1) Pengukuran rpm motor dan generator

Mengukur putaran motor dan generator menggunakan tachometer. 2) Pengukuran tegangan input

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan multimeter pada accu sebagai tegangan utama untuk memutar motor.

3) Pengukuran tegangan output

Pengukuran dilakukan menggunakan multimeter pada tegangan luaran yang dihasilkan oleh generator.

4) Pengukuran arus output

Pengukuran dilakukan menggunakan clampmeter pada arus luaran yang dihasilkan oleh generator.

5) Perhitungan daya

Perhitungan daya didapatkan dari perkalian tegangan dengan arus yang dihasilkan oleh generator. 6) Pengukuran waktu menyala

Menggunakan stopwatch untuk mengetahui seberapa genset dapat menyala. 7) Perhitungan efisiensi daya

Perhitungan efisiensi daya diperoleh dengan rumus tegangan input dibagi dengan tegangan

output dikali 100%.

(10)

6 8) Sistem Pengisian

Mampu tidaknya sistem pengisian berfungsi serta mengukur luaran dari sistem pengisian menggunakan multimeter.

Apabila salah diantara delapan pengujian belum mampu menghasilkan luaran yang optimal, maka perlu adanya perbaikan. Perbaikan dilakukan untuk mengetahui luaran secara optimal, dan jika luaran telah optimal akan dianalisa serta dibuat laporan.

c. Penentuan HPP

Menghitung harga pokok produksi dari pembuatan satu unit genset non benso dengan metode

variable costing. Data yang diperlukan untuk menghitung harga pokok produksi adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Rumus perhitungan HPP didapatkan dari penjumlahan seluruh bahan bakudan biaya tenaga kerja langsung.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Proses pengujian yang dilakukan hampir setiap hari sejak awal bulan Mei 2016 di Laboratorium Teknik Industri UMS. Awal pengujian dilakukan menggunakan perbandingan rpm 1:1 dengan 4 buah accu, akan tetapi saat ini perbandingan rpm dirubah menjadi 1:3 dengan 2 buah accu atau lebih untuk melihat variasi luaran yang dihasilkan.

Tidak hanya pembuatan alat serta pengujian, perbandingan biaya operasional, design tutup dari genset, dan harga pokok produksi juga dibuat. Perbandingan biaya operasional dengan membandingkan biaya yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu yang sama menggunakan genset

dan menggunakan listrik dari PLN. Sedangkan pembuatan design tutup genset menggunakan

software solidwork. Harga pokok produksi dihitung dengan metode variable costing untuk menentukan harga pembuatan genset.

Berdasarkan proses penelitian yang dilakukan sejak bulan Mei 2016 diketahui beberapa kelebihan yang dimiliki oleh alat ini yaitu, suara tidak bising dan tidak menimbulkan bau yang tidak sedap atau tidak berasap. Dibandingkan dengan genset diesel yang sangat bising dan mengeluarkan gas buang yang berbahaya.

3.1.1 Pengujian Alat

Motor DC

12 V 12 V

M

2 A

6 A 3 Watt

(11)

7

Gambar diatas merupakan skema elektrik dan mekanik dari genset, maksud dari elektrik adalah kelistrikannya sedangkan mekanik adalah penggerak maupun yang digerakkan.Listrik yang digunakan untuk menggerakkan genset ini berasal dari 2 buah accu yang dirangkai secara seri untuk meningkatkan tegangannya.Accu yang digunakan adalah accu motor 12 volt 3 ampere. Motor DC dihubungkan dengan kutub-kutub accu (positif dan negatif terbalik tidak masalah). Motor DC yang digunakan rpm maksimal sebesar 1750rpm dengan input maksimal 90 volt DC.

Skema mekaniknya adalah motor DC yang telah berputar dengan perbandingan pully 1:3 dihubungkan dengan generator menggunakan belt.Generator yang digunakan adalah generator magnet permanent dengan rpm rendah. Luaran dari generator dihubungkan dengan lampu 3 watt, disamping itu juga dihubungkan dengan transformator 2 ampere untuk menurunkan tegangan menjadi lebih kecil karena akan digunakan untuk charger accu. Sebelum dihubungkan dengan accu

harus dirubah tegangannya dari AC ke DC dengan 4 buah dioda 6 ampere. 1. Pengujian pertama

Pengujian ini merupakan pengujian dengan menggunakan 2 buah accu, dimana ada empat kali

perlakuan.Perlakuan tanpa beban, perlakuan dengan beban lampu, perlakuan dengan pengisian,

perlakuan dengan beban lampu dan pengisian.

Tabel 3 Hasil Pengujian Dengan 2 Accu

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan 2 buah accu yang dirangkai secara seri dengan

4 perlakuan.Perlakuan pertama tanpa beban apapun, rpm yang dihasilkan oleh motor DC sebesar

307 sedangkan generator 961.Tegangan yang dihasilkan oleh generator sebesar 80 volt AC dengan

lama waktu menyala selama 59 menit tanpa berhenti.

Perlakuan ke-dua dengan beban 1 buah lampu 3 watt, rpm motor DC menurun menjadi 294

dan generator 947. Tegangan yang dihasilkan tetap 80 volt AC dengan arus sebesar 0,18 ampere.

Lama waktu menyala selama 57 menit.

Perlakuan ke-tiga dengan beban accu tanpa lampu, rpm motor DC sebesar 286 dan generator

sebesar 921. Tegangan yang dihasilkan generator juga sebesar 80 volt AC dan 24 volt DC, dengan

arus sebesar 0,15 ampere. Lama waktu menyala selama 37 menit.

Motor Generator Volt

2 24 294 947 Lampu 80 - 0,18 52 Tanpa Pengisian, Dengan

Lampu

3 24 286 921 Accu 80 24 0,15 37 Dengan Pengisian, Tanpa

(12)

8

Perlakuan ke-empat dengan beban lampu 3 watt dan accu, rpm dari motor DC sebesar 283 dan

generator sebesar 912. Tegangan yang dihasilkan sama seperti perlakuan ke-tiga sebesar 80 volt DC

dan 24 volt AC, dengan arus sebesar 0,22 ampere. Lama waktu menyala selama 35 menit.

2. Pengujian kedua

Pengujian ini sama halnya dengan pengujian pertama, yang menjadi pembeda adalah menggunakan

3 buah accu. Adapun perlakuan yang digunakan tetap sama yaitu, perlakuan tanpa beban, perlakuan

dengan beban lampu, perlakuan dengan pengisian, perlakuan dengan beban lampu dan pengisian.

Tabel 4. Hasil Pengujian Dengan 3 Accu

Pengujian yang ke-dua ini dilakukan dengan menggunakan 3 buah accu yang dirangkai secara

seri dengan 4 perlakuan yang sama. Perlakuan pertama tanpa beban apapun, rpm yang dihasilkan

oleh motor DC sebesar 527 sedangkan generator 1696.Tegangan yang dihasilkan oleh generator

sebesar 130 volt AC dengan lama waktu menyala selama 78 menit tanpa berhenti.

Perlakuan ke-dua dengan beban 1 buah lampu 3 watt, rpm motor DC menurun menjadi 515

dan generator 1658. Tegangan yang dihasilkan tetap 130 volt AC dengan arus sebesar 0,24 ampere.

Lama waktu menyala selama 73 menit.

Perlakuan ke-tiga dengan beban accu tanpa lampu, rpm motor DC sebesar 505 dan generator

sebesar 1626. Tegangan yang dihasilkan generator juga sebesar 130 volt AC dan 40 volt DC, dengan

arus sebesar 0,21 ampere. Lama waktu menyala selama 55 menit.

Perlakuan ke-empat dengan beban lampu 3 watt dan accu, rpm dari motor DC sebesar 500 dan generator sebesar 1610. Tegangan yang dihasilkan sama seperti perlakuan ke-tiga sebesar 130 volt DC dan 40 volt AC, dengan arus sebesar 0,29 ampere. Lama waktu menyala selama 52 menit.

3.1.2 Design Tutup Alat

Solidwork merupakan software yang digunakan untuk membuat design tutup dari genset. Tutup

genset berguna untuk melindungi genset dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehujanan dan terkena debu.

2 36 515 1658 Lampu 130 - 0,24 73 Tanpa Pengisian, Dengan

Lampu

3 36 505 1626 Accu 130 40 0,21 55 Dengan Pengisian, Tanpa

(13)

9

Gambar 3.Design Tutup Genset

Adanya engsel pada tutup tersebut digunakan untuk mempermudah mengganti accu

dikarenakan tutup tersebut dibaut pada rangka genset sehingga saat tutup diangkat genset tidak akan jatuh. Berat keseluruhan dari alat ini adalah 30 kg dengan ukuran panjang 55 cm, lebar 45 cm dan tinggi 45 cm. Ukuran secara detail dari design tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Ukuran Design 3.1.3 Perbandingan Biaya

1. Harga pokok produksi

(14)

10 Tabel 5. Harga Pokok Produksi

No Nama Komponen Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1 Generator 5.000.000 5.000.000

2 Motor DC 1.000.000 1.000.000

3 Accu 100.000 400.000

4 Transformator 50.000 50.000

5 Dioda 1.500 9.000

6 Staker 13.000 13.000

7 Fitting 5.000 5.000

8 Kabel 3.000/meter 9.000

9 Penjepit 2.000 8.000

10 Lampu 13.500 13.500

11 Tenaga Kerja Langsung 300.000 300.000

TOTAL 6.807.500

Harga sekali memproduksi genset ini sebesar Rp 6.807.500,-. Di hitung dari menjumlahkan seluruh variabel bahan baku dan tenaga kerja langsung.

2. Biaya listrik PLN

Dikutip dari website PT. PLN (Persero) bahwasannya tarif dasar listrik pada tahun 2016 sebesar Rp 1.364,- /kwh. Harga tersebut akan dibandingkan dengan biaya operasional dari genset.

Diketahui bahwasaannya penggunaan genset dengan beban lampu sebesar 3 watt mampu menyala selama 59 menit. Hal tersebut akan dilakukan pada listrik PLN dengan menyalakan lampu 3 watt selama 59 menit.

Tabel 6. Perbandingan Biaya

Listrik Waktu Harga (Rp) Jumlah PLN 59 Menit 1.364/kwh Rp 4,09 Genset 59 Menit 2.500/accu Rp 5.000

3.2 Analisa Data

Adapun kekurangan yang dimiliki alat ini dikarenakan batasan-batasan yang ada diantaranya, (1)

tidak mampu melakukan sistem pengisian accu pada 1 sistem bersamaan. (2) daya luaran yang

terlalu kecil untuk kebutuhan penerangan. (3) kurang efektif.

Untuk memperbaiki kekuranga-kekurangan tersebut kedepannya maka perlu diperhatikan

teori-teori yang ada serta hal-hal yang memungkinkan terjadi pada sistem.Pada kekurangan pertama,

perlu dilakukan pengisian accu secara terpisah.Jika memungkinkan perubahan penggerak

awal.Kekurangan kedua, perlu mengetahui terlebih dahulu kemampuan maksimal dari generator.

(15)

11

output yang besar. Sedangkan kekurangan ketiga, kurang efektif dikarenakan berat yang dimiliki

kurang memungkinkan untuk dapat dipindah-pindah dan banyak daya yang terbuang untuk

menghasilkan listrik.Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan ulang pada setiap komponen.

3.1.1 Pengujian Alat

Adapun faktor yang mempengaruhi nilai keluaran dari generator adalah putaran, jumlah kutub, jumlah lilitan, serta jarak antara rotor dan stator. Sesuai halnya dengan hukum faraday pada persamaan (2.3), bertambahnya kecepatan dan jumlah flux magnet yang mengalir pada kumaparan, maka gaya listrik (e) yang dibangkitkan juga akan bertambah besar.

1. Pengujian pertama

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semakin banyak beban yang digunakan maka waktu menyala akan semakin singkat. Pengujian ini juga memperlihatkan bahwa accu tidak mampu di

charge melainkan menjadi beban yang berlebihan, dilihat dari lama waktu menyala.

Luaran yang dihasilkan oleh input sebesar 24 volt DC hanya menghasilkan 80 volt AC. Hasil konfersi dengan tranformator hanya mampu sebesar 24 volt DC. Efisiensi luaran dapat diketahui dengan rumus:

Efisiensi = Daya Luaran

Daya Masukan � 100% Efisiensi = 12,32

14,4 � 100% = 85,6%

2. Pengujian kedua

Hasil pengujian ini menunjukkan hal yang sama dengan pengujian pertama, akan tetapi lama waktu menyala lebih lama dibanding pengujian pertama. Meningkatnya rpm motor maupun rpm generator seiring ditingkatkannya input.

Luaran yang dihasilkan oleh input sebesar 36 volt DC mampu menghasilkan 130 volt AC. Hasil konfersi dengan tranformator mampu menghasilkan sebesar 40 volt DC. Efisiensi luaran dapat diketahui dengan rumus:

Efisiensi = Daya Luaran

Daya Masukan � 100% Efisiensi =25,48

32,4 � 100% = 78,6%

3.1.2 Perhitungan Biaya

1. Harga pokok produksi

(16)

12

Pemilihan spesifikasi dan merk dari setiap komponen dapat menurunkan harga produksi, akan tetapi memungkinkan juga untuk menurunkan kualitas maupun kuantitas.

2. Biaya listrik PLN

Berdasarkan edaran dari PT. PLN (Persero) bahwasannya tarif listrik /kwh sebesar Rp 1.364. Penggunaan lampu 3 watt dengan harga menurut PLN adalah sebesar Rp 4,09,- dalam 1 jam. Angka tersebut didapatkan dari perhitungan penggunaan dalam satuan kilowatt dikali dengan tariff PLN dalam waktu 1 jam.

Biaya yang dikeluarkan genset untuk menyalakan lampu 3 watt sebesar Rp 5.000,- dalam 1 jam. Rp 5.000,- merupakan biaya charger 2 buah accu diawal.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengujian pertama dengan perbandingan pully 1:3 menghasilkan output tegangan sebesar 80 volt AC, 24 volt DC, mampu menyalakan lampu sebesar 3 watt selama 59 menit. Sedangkan pengujian kedua menghasilkan output tegangan sebesar 130 volt AC, 40 volt DC, mampu menyalakan lampu 3 watt selama 78 menit dan lebih terang dibandingkan pengujian pertama. 2. Tidak dapat menggabungkan sistem pengisian accu kedalam genset karena akan menjadikan

beban berlebih.

3. Adanya beban resistansi induktif saat menggunakan transformator.

4. Lebih efisien pengujian pertama dibandingkan pengujian kedua, dikarenakan luaran arus pada pengujian kedua tidak jauh lebih besar dibandingkan pengujian pertama.

5. Semakin besar tegangan input maka semakin besar tegangan dan arus output serta lama waktu menyala.

6. Tidak mampu melakukan charge accu sampai penuh dalam waktu maksimal genset.

4.2 Saran

1. Memperbesar tegangan input dan perbandingan pully dapat menghasilkan output yang lebih besar dan lama waktu menyala lebih lama.

2. Menggunakan IC regulator tipe 7824 dan 7815 sebagai pengganti transformator untuk pengisian

accu terpisah, sehingga pengisian lebih cepat dan dapat terisi penuh.

3. Jangan menggabungkan sistem pengisian accu secara langsung, melainkan secara terpisah. 4. Sebaiknya mengganti penggerak awal dengan tenaga alam.

5. Lakukan pengujian secara maksimal, agar diketahui daya luaran yang maksimal dan masukan yang optimal.

(17)

13

DAFTAR PUSTAKA

Elbatran, A. H., Yaakob, O. B., Ahmed, Y. M., Shabara, H. M. (2014). Operation, performance and economic analysis of low head micro-hydropower turbines for rural and remote areas: A review. Renewable and Sustainable Energy Reviews 43 (2015), 40-50.

Dhany.(2013). Kasihan, 10.211 Desa di Indonesia Belum Teraliri Listrik.

finance.detik.com/read/2013/05/23/183635/2254399/1034/kasihan-10211-desa-di-indonesia-belum-teraliri-listrik diakses: 24 September 2014

Haryanto, A., Fauzan, M. I., & Lanya, B. (2013). Technical And Cost Performance Of Microhydro Power Plant. Jurnal Teknik Pertanian, 2(1): hal 51-58.

Indartono, Y. S. (2005), Krisis Energi di Indonesia: Mengapa dan Harus Bagaimana, Inovasi, Vol. 5/XVII/November 2005, 18-21.

Liadi, R., & Darmana, I. (2014).Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Jorong Lubuk Muaro Nagari Sungai Abu Kecamatan Hilirtan Gumanti Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Abstract Of Undergraduate Research, Faculty Of Industrial Technology, Bung Hatta University, 3(1): hal 1-7.

Sitepu, A. W., Sinaga, J. B., & Sugiri, A. (2014). Kajian Eksperimental Pengaruh Bentuk Sudu Terhadap Unjuk Kerja Turbin Helik Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (Pltmh). Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 2(2): hal 72-77.

Gambar

Tabel 1. Perbandingan Alat dan Bahan
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Gambar 2. Skema Genset
Tabel 3 Hasil Pengujian Dengan 2 Accu
+4

Referensi

Dokumen terkait

membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar dari murid tersebut (Yanti & Rivaie, 2013, hal. 25–27), bentuk kerja sama madrasah dan orang tua dapat dilakukan dalam beberapa

Teknik dokumentasi yakni teknik yang digunkaan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan hasil belajar siswa, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta

Dalam mempelajari politik luar negeri, penegertian dasar yang harus kita ketahui yaitu politik luar negeri itu pada dasarnya merupakan “action theory”, atau kebijakasanaan suatu

Apabila status kartu pasien sudah berubah dari 2 ke 3 (hal ini terjadi setelah pasien mendapatkan penanganan dokter dan dokter merujuk pasien ke laboran sehingga dokter

Prosedur penjualan barang jaminan yang dilakukan BNI Syariah Dharmawangsa sudah sesuai dengan teori pelunasan pembiayaan yang telah disebutkan sebelumnya termasuk

Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh hasil bahwa, penyelesaian kredit macet di BMT IKPM Gontor sudah sesuai dengan cara penyelesaiannya dalam al-qur’an dan

Dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa guru dalam melakukan pembelajaran berhitung menggunakan permainan congklak masih menemukan kendala diantaranya kurangnya alat

a) lakukan pencatatan data kondisi lingkungan, dengan mengunakan formulir yang telah tersedia ( Lampiran 3 ). b) lakukan pengambilan dan pemeriksaan contoh uji parameter