ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID KANDUNGAN DAUN PIRDOT (Saurauia vulcani korth)
Oleh : Robertus Sormin NIM 4122210004 Program studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID KANDUNGAN DAUN PIRDOT (Saurauia vulcani korth)
ROBERTUS SORMIN (4122210004)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi flavonoid dari daun pirdot dengan metode ekstraksi, pemisahan dengan kromatografi lapis tipis dan karakterisasi spektroskopi IR, UV-Vis dan GC-MS serta penentuan titik lebur senyawa flavonoid. Sebanyak 50 g serbuk daun pirdot di ekstraksi dengan pelarut etanol 70%. Ekstrak yang telah disaring dihidrolisis dengan HCl 2 M selama 2 jam. Pelarut yang masih ada di uapkan dengan rotary evaporator suhu 78ºC sehingga didapat ekstrak pekat berwarna merah marun sebanyak 100 mL. Dengan pereaksi shinoda ekstrak menunjukkan adanya flavonoid dengan terbentuknya gas dan warna jingga yang semakin kuat. Dengan NaOH 40 % terbentuk warna kuning sebagai konfirmasi adanya flavonoid dalam ekstrak. Pemisahan senyawa flavonoid dilakukan dengan kromatografi lapis tipis menggunakan larutan pengembang n-butanol: asam asetat : air (4:1:5) dan penjerap silika gel 60 F254. Hasil kromatografi lapis tipis memberikan pemisahan flavonoid dengan data nilai Rf 0,94 yang merupakan golongan isoflavon.
Analisis karakterisasi menggunakan melting point yang memberikan data titik lebur 298ºC. Melalui literatur diketahui genistein memiliki titik lebur 297-298ºC. Hasil analisis spektroskopi IR menunjukkan ekstrak memiliki pita serapan bilangan gelombang yang menunjukkan gugus-gugus karakteristik flavonoid. Dengan UV-Vis flavonoid memberikan pola spektrum serapan panjang gelombang menyerupai pola spektrum flavonoid golongan isoflavon yaitu genistein. Sedang analisis menggunakan GC-MS tidak memberikan informasi mengenai struktur flavonoid yang ditelaah. Informasi yang di dapat disimpulkan bahwa senyawa flavonoid yang sedang ditelaah dalam ekstrak daun pirdot adalah golongan isoflavon yaitu Genistein (4',5,7-trihidroksisoflavon).
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur serta hormat kemuliaan bagi Allah Yang Mahakuasa, atas segala kasih karuniaNya yang selalu menyertai penulis dalam penyusunan skripsi ni sehingga dapat diselesaian dengan baik. Skripsi ini berjudul “Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid Kandungan Daun Pirdot (Saurauia vulcani korth)”,
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran dan masukan kepada penulis samapi selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada ibu Dr. Ida Duma Riris, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahan. Serta bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, bapak Dr.Ayi Darmana,M.Si dan ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si, M.Sc sebagai dosen penguji ujian skripsi yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari perencanan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.Ucapan terimakasih juga kepada seluruh dosen-dosen jurusan kimia yang telah
banyak memberikan banyak ilmu dan motivasi kepada penulis.
Ucapan terimakasih teristimewa kepada kedua orang tua penulis yaitu ayahanda
T.Sormin dan ibu N. Br.Limbong yang telah memberikan kasih sayang dengan segala kemurahan dan kemampuan yang dimiliki kepada penulis. Juga kepada saudara/i
penulis James C.Sormin, Lusi S.Sormin, Derliana H.Sormin, Jelita Sormin, Herjules M.Sormin. Atas segala doa dan motivasi yang selalu mengangkat semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
v
penyusunan skripsi ini. Tak lupa juga untuk rekan seperjuangan Kimia NK 2012 yang saling membantu bersama-sama baik dalam proses perkuliahan sampai skripsi. Terimakasih untuk pihak/orang lain yang belum tersebut dalam tulisan ini yang membantu penulis selama ini
Penulis menyadari bahwa banya kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun isi, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skrisi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat untuk ilmu pengetahuan pembaca.
Medan, Agustus 2016 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1Latar Belakang 1
1.2Batasan Masalah 3
1.3Rumusan Masalah 3
1.4Tujuan Penelitian 4
1.5Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1Metabolit Sekunder 5
2.2Daun Pirdot 6
2.3Flavonoid 7
2.3.1Klasifikasi Senyawa Flavonoid 8
2.4Isolasi Flavonoid 16
2.4.1 Ekstraksi 18
2.4.2 Fraksinasi 20
2.4.3 Pemisahan dan Pemurnian 20
vii
2.6Peralatan Yang Digunakan 25
2.6.1Spektroskopi Inframerah (Infrared Spectroscopy) 25
2.6.2Spektroskopi Serapan Ultra Violet-Tampak 27
2.6.3Kromatografi Gas-Spektrometer Massa ( GC-MS) 28
BAB III METODE PENELITIAN 30
3.1Waktu dan Tempat Penelitian 30
3.2Alat dan Bahan Penelitian 30
3.2.1Peralatan Penelitian 30
3.2.2Bahan Penelitian 30
3.3Diagram Alir Penelitian 31
3.3.1Diagram Alir Penyiapan Sampel 31
3.3.2Diagram Alir Ekstraksi Sampel 31
3.3.3Diagram Alir Uji Kualitatif Flavonoid 32
3.3.4Diagram Alir Pemisahan Senyawa Flavonoid 32
3.3.5Diagram Alir Penentuan Titik Lebur 33
3.3.6Diagram Alir karakterisasi Flavonoid 33
3.4Prosedur Penelitian 34
3.4.1Prosedur Penyiapan Sampel 34
3.4.2Prosedur Uji Kualitatif Flavonoid 34
3.4.2.1Ekstraksi Sampel 34
3.4.2.2Uji dengan Pereaksi Shinoda dan NaOH 34
3.4.3Prosedur Pemisahan Senyawa Flavonoid 34
3.4.4Penentuan Titik Lebur 35
3.4.5Prosedur Karakterisasi Flavonoid 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36
4.1Hasil Ekstrak Daun Pirdot 36
4.2Uji Kualitatif Senyawa Flavonoid 36
4.3Isolasi Senyawa Flavonoid dengan
viii
4.4Analisis Penentuan Titik Lebur 39
4.5Analisis Spektroskopi Infra-Merah 40
4.6Analisis Spektroskopi UV-Vis 42
4.7Analisa GC-MS 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45
5.1Kesimpulan 45
5.2Saran 46
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Rf Senyawa Flavonoid Minor. 24
Tabel 2.2 Harga Kira-Kira Absorbsi Infra Merah 25
Tabel 4.1 Data Rf Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Daun Pirdot 39 Tabel 4.2 Karakteristik senyawa Daidzein dan Genistein 40
Tabel 4.3 Daerah Serapan Spektroskopi FTIR 42
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Daun Pirdot 6
Gambar 2.2 Struktur Umum Flavonoid 8
Gambar 2.3 Struktur Auron 9
Gambar 2.4 Struktur Flavon dan Flavonol 10
Gambar 2.5 Dasar Antosianidin Alam 11
Gambar 2.6 Struktur Flavan 12
Gambar 2.7 Flavan-3-Ol di Alam 13
Gambar 2.8 Beberapa Khalkon yang Terdapat di Alam 14
Gambar 2.9 Contoh Senyawa Flavanon Alam 15
Gambar 2.10 Diagram Alir Metode Isolasi 1 16
Gambar 2.11 Diagram Alir Metode Isolasi 2 17
Gambar 3.1 Diagram Alir Penyiapan Sampel 31
Gambar 3.2 Diagram Alir Ekstraksi Sampel 31
Gambar 3.3 Diagram Alir Uji Kualitatif 32
Gambar 3.4 Diagram Alir Pemisahan Senyawa Flavonoid 32 Gambar 3.5 Diagram Alir Penentuan Titik Lebur Flavonoid 33 Gambar 3.6 Diagram Alir Karakterisasi Flavonoid 33
Gambar 4.1 Reaksi Uji Kualitatif Flavonoid 37
Gambar 4.2 Hasil KLT Ekstrak Flavonoid 38
Gambar 4.3 Spektrum IR Flavonoid Sampel dan Standar 41
Gambar 4.4 Spektrum UV-Vis Isolat Flavonoid 42
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Standar senyawa Genistein 51
Lampiran 2. Data Hasil Analisis Spektroskopi IR 52 Lampiran 3. Data Hasil Analisis Spektroskopi UV-Vis 53
Lampiran 4. Data Hasil Analisis GC-MS 54
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman hayati, berbagai
tanaman dapat tumbuh dengan subur ini dikarenakan keadaan geografis Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata tinggi sepanjang tahun. Keanekaragaman hayati tersebut banyak digunakan sebagai sumber untuk
memperoleh senyawa metabolit sekunder. Senyawa yang dimaksud adalah senyawa metabolit sekunder yang meliputi golongan alkaloid, flavanoid, steroid dan terpenoid,
yang tersebar pada jaringan tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan mampu merekayasa beraneka ragam senyawa kimia yang mempunyai berbagai bioaktivitas yang menarik, dan kemampuan ini pula diartikan sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap ancaman lingkungan. Dalam hubungan ini tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan senyawa – senyawa kimia yang bersifat pestisida, insektisida, antifungal, atau sitotoksik (Salempa, 2014).
Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan. Secara biologis flavonoid memainkan peranan penting dalam kaitan
penyerbukan tanaman oleh serangga. Sejumlah flavonoid mempunyai rasa pahit hingga bersifat menolak sejenis ulat tertentu.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka perkembangan kimia bahan alam tidak dapat lagi diragukan sampai sekarang. Berbagai cara analisis preparatif atau pemisahan telah diketemukan dan dikembangkan seperti metode kromatografi. Metode tersebut memungkinkan untuk mengisolasi senyawa-senyawa yang jumlahnya sangat kecil. Namun demikian tanpa didukung dengan ata spektroskopi tidak akan pernah kimia bahan alam berkembang sampai saat ini. Metode
spektroskopi yang meliputi ultraviolet, infra merah, resonansi magnetik inti, spektrometri massa, resonansi putaran elektron, dan sebagainya telah mengubah cara
2
jumlahnya sangat besar yang berkaitan dengan sifat-sifat struktur telah terkumpul (Sastrohamidjojo, 1996).
Saat ini penggunaan bahan alam sebagai obat (biofarmaka) cenderung mengalami peningkatan dengan adanya isu back to nature dan krisis ekonomi yang
mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obatan modern yang relatif lebih mahal harganya. Masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat sering kali
tidak mengetahui kandungan kimia dari tumbuhan tersebut, sehingga dalam menentukan jumlah dosis pemakaiannya masyarakat hanya mengandalkan pada pengalaman dan perkiraan semata. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam
obat tradisional selain berkhasiat dapat juga menyebabkan efek samping yang merugikan jika dikonsumsi sembarangan (tanpa kontrol).
Berdasarkan hal tersebut menjadi sangat penting untuk mengetahui kandungan fitokimia beberapa jenis tumbuhan lokal yang masih sering dijadikan obat oleh masyarakat. Uji kandungan kimia dilakukan melalui analisis fitokimia secara kualitatif. Uji fitokimia ini masih merupakan suatu metode pengujian awal dalam upaya untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tumbuhan obat lokal yang berperan penting dalam penyembuhan penyakit. Hasil akhir dari
seluruh rangkaian penelitian ini diharapkan akan dapat menemukan suatu senyawa yang memiliki efek farmakologi tertentu sehingga memacu penemuan obat baru yang
berasal dari keragaman jenis tumbuhan obat lokal (Rohyani, dkk. 2015).
Pirdot (Saurauia vulcani korth) adalah spesies actinidiaceae, telah digunakan
untuk mengobati diabetes mellitus tradisional dan secara empiris memberikan hasil yang memuaskan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Panal Sitorus (2015) skrining fitokimia dari simplisia dan ekstrak etanol pirdot menunjukkan kehadiran flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan steroid / triterpenoid. Ekstrak etanol Saurauia vulcani korth daun menunjukkan hasil yang baik sebagai efek antidiabetes, ekstrak
etanol daun pirdot ini efektif sebagai agen antidiabetes dan memiliki kemampuan
untuk mengurangi kadar glukosa darah pada tikus. Hal ini ditunjukkan oleh penipisan yang signifikan dari kadar glukosa darah di aloksan mencit diabetes yang diinduksi
3
oleh masyarakat banyak khususnya di Sumatera Utara digunakan sebagai obat berbagai penyakit, salah satunya penyakit diabetes. Melihat banyaknya manfaat daun
pirdot bagi kesehatan masyarakat, saat ini tumbuhan pirdot (Saurauia vulcani korth) sudah di inventarisasikan di Kebun Raya Samosir sebab eksploitasi yang berlebihan
tanpa diiringi upaya budidayanya akan berakibat pada kelangkaan jenis ini.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
sampai saat ini belum diketahui senyawa flavonoid apa yang terkandung dalam daun pirdot. Penelitian sebelumnya lebih menyelidiki kehadiran metabolit sekunder pada daun pirdot. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan penelitian mengenai senyawa
flavonoid yang terkandung dalam daun pirdot, supaya membantu proses penggunaan daun pirdot yang efisien sebagai obat tradisional. Sehingga peneliti akan melakukan
penelitian lebih lanjut dengan judul “ Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid Kandungan Daun Pirdot (Saurauia vulcani korth) ”. Laporan hasil penelitian ini nantinya akan ditulis sebagai skripsi peneliti dalam rangka memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana sains.
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada isolasi dan karakterisasi senyawa flavonoid dari daun pirdot dengan metode ekstraksi sokhlet menggunakan pelarut etanol. Ekstrak etanol dievaporasi dan selanjutnya diidentifikasi dengan uji fitokimia dengan uji kualitatif menggunakan pereaksi shinoda dan NaOH, pemisahan dengan kromatografi
lapis tipis, penentuan titik lebur senyawa flavonoid, dan karakterisasi dengan instrumen spektroskopi, IR, UV-Vis dan GC-MS.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengisolasi senyawa flavonoid dari daun pirdot?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi dan karakterisasi senyawa flavonoid dari ekstrak daun pirdot?
4
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1. Mengetahui cara mengisolasi senyawa flavonoid dari daun pirdot.
2. Mengetahui cara identifikasi dan karakterisasi senyawa flavonoid dari
ekstrak daun pirdot.
3. Mengetahui senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun pirdot.
1.5 Manfaat Penelitian
Khusus untuk peneliti sendiri, pelaksanaan penelitian ini sangat
bermanfaat menambah wawasan / pemahaman / keterampilan dalam melakukan penelitian.
Disamping itu, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : 1. Sebagai informasi ilmiah pada bidang kimia bahan alam dan pada bidang
farmasi dalam upaya pengembangan ilmu kimia flavonoid dari daun pirdot.
45 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan yang diuraikan diatas maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Senyawa flavonoid di isolasi dengan metode ekstraksi dan pemisahan kromatrografi lapis tipis menggunakan pengembang n-butanol : asam asetat : air dengan perbandingan 4:1:5 dan penjerap silika gel 60 F254 . KLT menghasilkan bercak noda flavonoid yang terisolasi pada bilangan Rf 0,94 dan menunjukkan flavonoid yang ditelaah adalah golongan
isoflavon yaitu genistein.
2. Flavonoid diidentifikasi menggunakan pereaksi shinoda (Mg-HCl), serta NaOH. Karakterisasi menggunakan spektroskopi Inframerah, UV-Vis memberikan data-data yang mendukung penentuan struktur flavonoid yang sedang ditelaah.
3. Senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun pirdot (Saurauia vulcani
korth) adalah genistein (4',5,7-trihidroksisoflavon) dengan titik leleh
46
5.2Saran
Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan :
1. Ekstrak flavonoid harus murni supaya tidak mengganggu pada analisis
berikutnya, pengambilan metabolit dari jaringan tumbuhan harus dilakukan mengikuti serangkaian tahapan isolasi, fraksinasi, pemurnian.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan metabolit dan uji biologis tumbuhan pirdot baik batang, buah, dan akar sehingga dapat lebih dimanfaatkan.
47
DAFTAR PUSTAKA
Biolib, (2016), www.biolib.cz/en/image/id263233/ (diakses 21 April 2016)
Carl Roth, (2016), https://www.carlroth.com/en/en/search?text=446-72-0 (diakses
tanggal 29 Juni 2016)
Chemnet, (2016), http://www.chemnet.com/cas/id/446-72-0/Genistein.html (diakses tanggal 23 Agustus 2016)
Chemnet, (2016), http://www.chemnet.com/cas/my/486-66-8/Daidzein.html (diakses tanggal 23 agustus 2016)
Coelho, P.L.C., Sandra, R.V.F., Bruno, P.S.T., Victor, D.A.S., Mona, N.O., Maria,S.G., Cleide, S.S.,Ramon, D.S.E., Maria, F.D.C., Pedro, R.B., Ivana,
L.O.N., Silvia, L.C., (2015), Flavonoids from the Brazilian plant Croton betulaster inhibit the growth of human glioblastoma cells and induce apoptosis, Brazillian Journal of Pharmacognosy, Vol. 26 : 34–43
GBIF,(2015), www.gbif.org/species/3644697 (diakses tanggal 16 September 2015)
Harborne, J.B., (1987), Metode fitokimia: Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan, terbitan kedua, diterjemahkan oleh Kokasih Padmawinata dan
Iwang Soediro, Penerbit ITB, Bandung.
Hendayana, S., Asep,K., A.A.Sumarna., Asep. S., (1994), Kimia analitik instrument edisi ke satu , IKIP Semarang Press, Semarang
Hostettmann, K., Hostettman,M.,Marston,A., (1995), Cara Kromatografi Preparatif Penggunaan Pada Isolasi Senyawa Alam, diterjemahkan oleh Kokasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung.
48
Markham, K.R., (1988), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, penerjemah Kokasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung
Matsjeh,S., Hardjono,S., Respati,S., (1994), Kimia Organik II, Yogyakarta: FMIPA
UGM, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Akademik 1996
Mazimba, O., Ishmael B. M., Runner R. M., (2011), An Efficient Synthesis of
Flavans from Salicylaldehyde and Acetophenone Derivatives. Journal of Tetrahedron Letters, Vol 52: 6716–6718
McLafferty,F.W., (1987), Interpretasi Spektra Massa, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Mulyani,Y., Eri,B., M.Untung,K.A., (2013), Peranan Senyawa Metabolit Sekunder Tumbuhan Mangrove Terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas Hidrophilia Pada
Ikan Mas (Cyprinus carpio .L), Jurnal Akuatika,Vol. 4, No.1:1-9
Rasyid,A., (2012), Identifikasi senyawa metabolit sekunder-serta uji aktivitas anti bakteri dan antioksidan ekstrak methanol teripang stichopus hermanii, Jurnal Ilmu dan kelautan Tropis, Vol.4, No.2 : 360-368
Rohyani, I. S., Evy, A., Suripto., (2015), Kandungan Fitokimia Beberapa Jenis Tumbuhan Lokal yang Sering Dimanfaatkan Sebagai Bahan Baku Obat di Pulau Lombok, Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, Vol 1, No. 2 : 388-391
Roking, (2007), Identifikasi Golongan Senyawa dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Serta Fraksi Aktif Daun Pirdot (Saurauia Vulcani Korth), Skripsi,
FMIPA UI, Depok
49
Salempa, P., (2014), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak n-Heksan Daun Tumbuhan Maja (Aegle marmelos Linn.), Jurnal Sainsmat ,Vol.
3, No.2 : 185-190
Sastrohamidjojo, H., (1985), Spektroskopi , Yogyakarta Liberty, Yogyakarta
Sastrohamidjojo, H., (1996), Sintesis Bahan Alam, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Setyowati,W.A.E., Sri R.D.A., Ashadi., Bakti M., Cici P.R., (2014), Skrining Fitokimia dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Metanol Kulit Durian (Durio Zibthinus Murr.) Varietas Petruk, Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia Juni 2014.
Sinaga, R., (2014), Isolasi Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Ekstrak kulit petai ( Parkia Speciosa), Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Sitorus, P., (2015), Characterization Simplisia and Ethanolic Extract of Pirdot (Saurauia Vulcani, Korth) Leaves and Study of Antidiabetic Effect in Alloxan Induced Diabetic Mice, International Journal of ChemTech Research, Vol.8, No.6 :203-215
Sjahid, R. L., (2008), Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun Dewandaru
(Eugenia uniflora L.), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta , Surakarta
Solomons, T. W. G., (1988), Organic Chemistry Fourth Edition, University of South Florida, United states of America
50
Taroreh, M., Sri,R., Pudji, H., Agnes, M., (2015), Ekstraksi Daun Gedi (Abelmoschus Manihot L) Secara Sekuensial dan Aktivitas Antioksidannya, Jurnal Agritech,
Vol.35, No.3 :280-287
Ternay, A.L.JR., (1979), Contemporary Organic Chemistry Second Edition, W.B. Saunders Company , University of texas, Texas, USA.
Yuhernita dan Julianti, (2011), Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak