• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK LULUSAN SLTA TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DESA PERTEGUHEN KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK LULUSAN SLTA TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DESA PERTEGUHEN KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB LULUSAN SLTA

TIDAK MELANJUTKAN PENDIDIKAN

KEPERGURUAN TINGGI

(Studi Pada Masyarakat Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

ASMINA GINTING

NIM 1103371004

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Kasih dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini meskipun dengan waktu yang kurang efektif. Adapun judul skripsi ini adalah “ Faktor-Faktor Penyebab Lulusan SLTA Tidak Melanjutkan Pendidikan Keperguruan Tinggi (Study Pada Masyarakat Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan anugerah pada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “faktor-faktor penyebab anak lulusan SLTA tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di desa perteguhen kecamatan simpang empat kabupaten karo” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran, kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khusunya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

(6)

iii

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staff pegawai Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

7. Buat Kak Surya Indrawati, S.Pd yang telah membantu dalam penyelesaian surat-surat.

8. Buat Bapak Jeremia bangun selaku Kepala Desa Perteguhen, yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

9. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda S. Ginting dan Ibunda tercinta P. br Sembiring yang telah banyak memberi nasehat dan dukungan baik secara moril, materil, maupun doayang tidak putus-putusnya dalampenulisan skripsi ini.

10.Ucapan terimakasih buat seseorang yang istimewa saya sampaikan kepada Adi Surbakti yang selalu memberi dukungan,doa dan motivasi untuk saya. 11.Ucapan terimakasih yang tulus kepada seluruh keluarga dan saudaraku,

adekku mia sepriyani dan rivaldi e vander ginting,dan juga buat sahabat ku Oshin perawati br surbakti yang selalu memberikan doa dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan hingga selesai skripsi ini.

12.Teman PLS Stambuk 2010 reni,ira,desy,yan,yusuf,dion,agus,hamdan, dan yang tidak dapat penulis ucapkan satu-persatu. Teman seperjuangan PLS Ekstensi stambuk 2010 Rika,elka,ester,indah,mustika,rohana dan yang lain yg tak dapat disebutkan satu-persatu terimakasih karena selama ini kita bisa saling mendukung terutama dalam penyusunan skripsi ini

Medan, januari 2015 Penulis

(7)

ABSTRAK

Asmina Ginting. Nim 1103371004.Faktor-Faktor Penyebab Anak Lulusan SLTA Tidak Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2010.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah terdapat banyak anak yang putus sekolah di desa perteguhen yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : faktor eksternal (keadaan ekonomi, persepsi orangtua, lingkungan masyarakat) dan faktor internal yaitu (minat anak, motivasi anak, cita-cita anak). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak lulusan SLTA tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo dengan jumlah populasi sebanyak 136 dan sampel dalam penelitian sebanyak 25% menjadi 34 orang. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Soerjono Soekanto (2001) menyatakan ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi dan hak-hak serta kewajibannya. Selanjutnya menurut Soetjiningsih (2001) ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang,keluarga atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket berbentuk semi tertutup yang berjumlah 30 item.Tehnik analisis data menggunanakan rumus

P=F/N×100%.

(8)

i

(9)

2.1.2.1 Faktor Internal ... 11

2.1.2.1.1 Minat Anak ... 11

2.1.2.1.2 Motivasi Anak ... 13

2.1.2.1.3 Cita-Cita Anak Tentang Masa Depan ... 15

2.1.2.2 Faktor Eksternal ... 17

2.1.2.2.1 Keadaan Sosial Ekonomi Orangtua ... 17

2.1.2.2.2Persepsi Orangtua Terhadap Pendidikan ... 21

2.1.2.2.3 Lingkungan Masyarakat ... 23

2.2 Kerangka Berpikir ... 25

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29

3.3.1 Variabel Penelitian ... 29 4.1Deskripsi umum penelitian... 34

4.1.1 Lokasi penelitian ... 34

(10)

iii

4.1.3 Keadaan iklim... 35

4.1.4 Penggunaan lahan ... 35

4.1.5 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ... 36

4.1.6 Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian ... 36

4.1Hasil penelitian ... 37

4.2Pembahasan ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Kisi-Kisi Angket ... 32

Tabel 2 : Waktu Penelitian ... 34

Tabel 3 : Komposisi penduduk berdasarkan penggunaan lahan ………. 36

(12)

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(13)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara berkembang dimana di masa yang akan datang akan menuju negara maju. Untuk menuju kemajuan tersebut harus di dukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang salah satunya melalui pendidikan. Beeby (1982) mengatakan bila tingkat pendidikan tinggi maka konsekuensi produktivitasnya juga akan baik, maka secara tidak langsung pembangunan suatu negara dapat berjalan dengan baik. Tetapi kenyataannya bahwa pendidikan yang sekarang ini belum sesuai dengan yang di harapkan,karena masih banyak anakyang tidak melanjut ke perguruan tinggi.Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) 2011 menjelaskan bahwa:“Jumlah anak berusia 19-23 tahun yang melanjutkan ke perguruan tinggi cuma 23%. Sisanya 77 % belum punya kesempatan untuk masuk ke perguruan tinggi’’. Berdasarkan uraian di atas dapat kita katakan betapa pentingnya pendidikan bagi anak, agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat menopang kehidupan sehari-hari.

(14)

mendapatpengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).

Demikian halnya dengan pendidikan di sumatera utara pada tahun 2005 jumlah anak yang putus sekolah di Sumut mencapai 1.238.437 orang, sementara jumlah siswa miskin mencapai 8.452.054 orang.Dari total APBD 2006 yang berjumlah Rp 2.204.084.729.000, untuk pendidikan sebesar Rp 139.744.257.000, termasuk dalam pos ini anggaran untuk bidang kebudayaan.Jumlah total kelulusan siswa yang ikut Ujian Nasional pada tahun 2005 mencapai 87,65 persen atau 335.342 siswa dari 382.587 siswa tingkat SMP/SMA/SMK sederajat peserta UN.Sedangkan 12,35 persen siswa yang tidak lulus itu berjumlah 47.245 siswa.

Demikian juga dengan pendidikan di daerah-daerah pedesaan.Rendahnya tingkat pendidikan di daerah pedesaaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian Firdaus (2005) menyebutkan bahwa rendahnya minat orang tua untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke Perguruan tinggi disebabkan: Pertama, faktor sosial budaya sebesar 87,3%. Kedua, faktor kurangnya biaya pendidikan (ekonomi tidak mampu) diperoleh sebesar 86,0%. Ketiga, faktor kurangnya tingkat kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan (faktor orang tua) diperoleh sebesar 59,1%. Keempat, letak geografis sekolah sebesar 50,8%.

(15)

tersebut. Ini disebabkan karena keadaan ekonomi orang tua yang kurang mencukupi, terbatasnya daya tampung, faktor geografis dan sebagainya. Ini sering dikemukakan sebagai suatu alasan mengapa masih cukup banyak anak- anak belum memperoleh kesempatan untuk bersekolah.Khususnya anak lulusan sekolah menengah atas dalam melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

Tingginya anak yang putus sekolah di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal : keadaan ekonomi orang tua, persepsi orang tua, dan lingkungan masyarakat.Faktor internal yaitu : minat anak,motivasi anak dan cita-cita anak di masa depan. Bagi orang tua pendidikan tidak lepas dari sekedar baca, tulis karena yang mereka rasakan bahwa mereka dapat bekerja bukan karena hasil sekolah mereka di sekolahperguruan tinggi.

Persepsi atau pandangan orangtua yang memiliki pendidikan formal pada umumnya lebih baik daripada orangtua yang memiliki pendidikan informal Menurut Sugianto (1997).pandangan orang tuapada umumnya hanya tertuju pada lapangan pekerjaan yang tersedia, Misalnya: buruh pabrik, kuli bangunan, pedagang kaki lima, petani, supir dan sebagainya. Menurut mereka anak-anak dapat memasuki pekerjaan tersebut dan menghasilkan uang, sedangkan apabila mereka bersekolah terus orang tua harus mengeluarkan biaya untuk pendidikannya.Apalagi biaya pendidikan sekarang ini mahal.

(16)

keluarga untuk membiayai segala proses yang dibutuhkanselama menempuh pendidikan dalam satu jenjang tertentu.Padahal, kita membutuhkan anak yang cerdas untuk memajukan daerah, anak yang cerdas akan jauh lebih membantu nantinya. Dan sudah pasti harus menempuh jalur pendidikan terlebih dahulu.Makakeadaan sosial ekonomi orang tua sangat mempengaruhi tingkat pendidikan anak.

Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia,yang mempengaruhi cara bertindak seseorang.Oemar Hamalik (2005) Demikian halnya dengan motivasi orangtua dalam menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi. Berhubungan dengan kondisi ekonomi yang kurang mencukupi maka orangtua akan kurang termotivasi untuk menyekolahkan anaknya. Padahal motivasi orang tua sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.Berkaitan dengan keadaan ekonomi yang kurang mencukupi, makasangat mempengaruhi minat anak dalam melanjutkan pendidikannya.

(17)

siswa untuk bekerja juga menjadi faktor penghambat dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi.Demikian juga dengan lingkungan tempat tinggal anak.

Lingkungan masyarakat adalah lingkungan sosial yang merupakan lingkungan orang-orang atau lembaga-lembaga di luar lingkungan keluarga, teman sekeliling rumahnya atau dimana tempat anak berada dan berkumpul.Lingkungan masyarakat sangat mempengaruhi kegiatan belajar anak,apalagi di desa ini banyak terdapat warung internet,tempat bermain judi,warung kopi dan yang lainnya.Selain itu, lingkungan teman bergaul juga mempengaruhi lingkungan belajar. Menurut Siahaan (1992) menyatakan bahwa individu dipengaruhi oleh teman-teman sekitarnya. Bila teman sebaya atau teman bergaul dan masyarakat yang ada di sekitar anak terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, maka hal ini akan mendorong anak untuk lebih giat belajar karena secara tidak langsung teman-temannya telah membangkitkan motivasinya untuk terus belajar unruk dapat menggapai cita-citanya.

(18)

Melihat permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui Faktor-Faktor Penyebab Lulusan SLTA Tidak Melanjutkan Pendidikan Ke

Perguruan Tinggi Di Desa Perteguhen Kecamatan SimpangEmpat.

KabupatenKaro”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di identifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1.Pandangan orang tua yang salahterhadap pendidikan

2.Faktor keadaan sosial ekonomi orang tua yang kurang mencukupi

3.Kurangnya motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya

4.Faktor minat anak yang rendah

5. Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka peneliti membatasi penelitian ini pada faktor-faktor penyebab pendidikan anak hanya sebatas tingkat SLTA di Desa Perteguhen Kecamatan SimpangEmpat Kabupaten Karo.

1.4 Perumusan Masalah

(19)

menyebabkan anak lulusan SLTA tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat KabupatenKaro ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak lulusan SLTA tidak melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi di Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1Manfaat Teotiris

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan bahan dalam pengembangan lebih lanjut mengenai penelitian tentang faktor-faktor yang menyebabkan anak lulusan SLTA tidak melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi.

1.6.2Manfaat Praktis

a.Sebagai bahan masukan bagi orang tua untuk dapat meningkatkanpendidikan anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

(20)

1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Abu.1991. Psikologi Sosial.Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi,Abu. Dan uhbiyati, Nur.2007.ilmu pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian suatu pengantar. Jakarta:Rineka Cipta

Beeby,C.E.1982 .Pendidikan di Indonesia.Jakarta:Pusat Informatika Chaplin,J. P. 2008. Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: Raja Grafindo Dalyono.1997. motivasi mempengaruhi keberhasilan. Jakarta : Rineka Cipta Hutapea, Susianti. 2011. Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UniversitasNegeri Medan.skripsi

James,G.1998.Akibat ekonomi menurunnya tingkat fertilisasi.Jakarta:Rineka Cipta

Melly, G. 1989.Metode penelitian masyarakat.Jakarta: Gramedia Mindjaharjo. 2001. Diktat pengantar pendidikan. Unimed

Oemar Hamalik. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Riduwan 2010.Pengantar Statistika Sosial. Bandung. Alfabeta

Sardiman, A. M. 1996. Interaksi dan motivasi belajar mengajar.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sarwono, Sarlito. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Press Sihombing,R. 1999. Diktat pengantar pendidikan.Unimed

Siahaan. 1992. Faktor lingkungan masyarakat.Jakarta: Rineka Cipta

Slameto.1995.Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

(21)

2

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Sumarno.1992. pengantar pendidikan.Jakarta: Balai Pustaka

Sugianto. 1999. Studi tentang keadaan sosial ekonomi terhadap pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Suriani, 2007.Studi Tentang Faktor - Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

Skripsi.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Thabrany.1994. faktor yang mempengaruhi minat anak. Jakarta : Rineka Cipta Tim dosen. 2002. Diktat pengantar pendidikan. Unimed

Tim pengantar. 2005. Diktat filsafat pendidikan. Unimed

Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jogjakarta: Laksana, 2012.

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset

Wahono.2002. Penyebab putusnya pendidikan anak. Jakarta: Balai Pustaka http://www.pdk.or.id/wp-content/uploads/2011/05/putus-sekolah-04.jpgInfo terbaru seputar Faktor Penyebab Putus Sekolah yang barangkali

(22)

RIWAYAT HIDUP

1.

Latar Belakang Keluarga

Nama : Asmina br Ginting Tempat/ Tanggal Lahir : Kabanjahe,29 Mei 1992

Alamat : Jln. Taduan Gg. Perdamean No. 136 Pancing Medan Nama Ayah : Samson Ginting

Pekerjaan Ayah : Petani

Nama Ibu : Punanta br Sembiring Pekerjaan Ibu : Petani

Alamat Orang tua : Jln. Lau Kawar, Desa Perteguhen

2. Riwayat Pendidikan

Pendidikan SD : SD Negeri Perteguhen Berastagi Tahun 1998 - 2004

Pendidikan SMP : SMP Negeri 2 Simpang Empat Berastagi Tahun 2004 – 2007

Pendidikan SMA : SMA Swasta Masehi Berastagi Tahun 2007 - 2010

Gambar

Tabel 1 : Kisi-Kisi Angket ...........................................................................
Gambar 1: Paradigma Penelitian  .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung dari proses pengeringan dengan menggunakan oven terhadap rendemen

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah merupakan tindakan nyata yang berkaitan dengan usaha yang dilakukan oleh seluruh tingkat manajemen

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemampuan tanaman coontail ( Ceratophyllum demersum ) dalam menghasilkan gas oksigen yang digunakan untuk

Atik, Lek Yetno atas do’anya saat di tanah suci, semoga Yanti, Bunda, Ayah dan Mas Hadi juga bisa berangkat ke tanah suci Amin..., terimakasih untuk Mas Man, Mbak Ini, Mas

Tabel 2 menunjukkan bahwa kecepatan difusi inovasi PTTpadi di Desa Palas Jaya dan Desa Pulau Tengah dalam tingkat adopsi termasuk dalam klasifikasi cukup cepat,

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi tepatnya di Desa Sungai Duren dan Desa Muaro Pijoan yang tertuju pada titik daerah miskin dan rawan

Keputusan kajian juga mendapati masa optimum bagi proses campuran dan pemisahan torium dalam larutan akueus kepada fasa organik masing - masing adalah 5 min.. Sehubungan dengan

Data hasil penelitian, diperoleh skor rata- rata hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi yang diberikan metode CTL