TAKE HOME TEST KELOMPOK
disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Perilaku Pelayanan Konsumen
Disusun oleh :
Dani Ahmad Mubarok 1100128 Ichsan Taufik R 1105049
Erria Reiske F 1005663
Ayu Ashari
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN
PARIWISATA
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Metode SWOT untuk menganalisa kondisi Recreation Soneta Karma
*strenght
1 kondisi alam yang masih asri
2 soneta memiliki lahan yang luas
3 fasilitas lengkap setara dengan hotel bintang 3
4 memiliki sarana pengembangan wisata yang beragam, sebagai hotel, objek rekreasi, maupun balai pelatihan
*weakness
1 tidak tersedianya tenaga kerja profesional
2 kurangnya kemampuan dalam mengembangkan sarana rekreasi soneta
*opportunities
1 kawasan ciater terkenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit
2 telah memiliki pelanggan tetap, baik pihak swasta maupun pemerintah
* threats
1 banyaknya pesaing dalam bidang usaha sejenis
2 pesaing menawarkan fasilitas sama dengan pelayanan yang lebih baik
3 sikap masyarakat yang kurang bersahabat dengan kegiatan usaha pariwisata
Konsep Pemasaran dan Strategi Promosi Penjualan
1. KONSEP PRODUKSI berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan
distribusi yang luas.
Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.
3. Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
4. Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Adapun Sistem Pemasaran (umum) adalah sekolompok item atau bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu.
SISTEM PEMASARAN (khusus) adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
dalam sistem pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan mencakup :
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan. 3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan). 5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Kegiatan Peluasan Usaha dan Penanggulangan Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat setempat
Untuk menanggulangi sosial ekonomi pada masyarakat setempat banyak hal yang bisa dilakukan
1. CSR
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi mendukung dan memungkinan keterlibatan penuh oleh masyarakat setempat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan yang diperoleh. Ekowisata berbasis masyarakat dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dan mengurangi kemiskinan. Dimana penghasilan ekowisata berasa dari jasa jasa wisata untuk turis seperti fee pemandu, ongkos transportasi, menjual kerajinan dan lain-lain.
3. Upaya Pelestrian Lingungan
paling berperan dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup perlu melakukan upaya yang dapat mengembalikan keseimbangan lingkungan agar kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya dapat berkelanjutan.
Beberapa contoh bentuk upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup antara lain sebagai berikut.
a. Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada daerah-daerah perbukitan yang telah gundul.
b. Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak produktif.
c. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik dan peruntukan lahan.
d. Menjaga daerah resapan air (catchment area) diupayakan senantiasa hijau dengan cara ditanami oleh berbagai jenis tanaman keras sehingga dapat menyerap air dengan kuantitas yang banyak yang pada akhirnya dapat mencegah banjir, serta menjadi persediaan air tanah.
e. Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerahdaerah pertanian yang memiliki kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.
f. Rotasi tanaman baik secara tumpangsari maupun tumpang gilir, agar unsur-unsur hara dan kandungan organik tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh satu jenis tanaman.